tugas kesenian

Upload: iksan-zulkarnen

Post on 13-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Busana Tradisional Aceh

Busana Tradisional Aceh

Masyarakat Aceh Barat (dan Selatan) memiliki ciri tersendiri dalam ungkapan budayanya dibandingkan dengan kawasan Aceh lainnya. Sementara itu produk-produk asli yang merupakan bagian utama dari ungkapan budaya masyarakat tampak pada ukiran kayu, pembuatan senjata tajam, seni kerajinan sulam benang emas, sulam perca dan tenunan.

Pakaian upacara adat gaya Aceh Besar dengan tata warna dan corak-corak sulaman benang emas yang khas. Sulaman khusus pada latar hitam untuk baje meukasah (jas), sarung songket pinggang pria (ija lamgugap) dan wanita (ija pinggang).

http://www.tamanmini.com/anjungan/nad/budaya//busana_tradisional_aceh

Busana Tradisional Bali

Kemben merupakan jenis pakaian, berupa kain pembalut tubuh, yang menjadi bentuk dan model dasar busana tradisional Bali, baik untuk pria maupun wanita, dari segala jenis usia, maupun dari kasta manapun mereka berasal. Kain-kain yang digunakan sebagai bagian dari busana Bali terdiri dari beragam jenis. Songket, perada, endek, batik dan sutra adalah beberapa di antaranya. Kain geringsing merupakan salah satu yang terkenal karena keindahan dan keunikannya. Dalam upacara perkawinan, masyarakat Bali mengenal adanya tiga jenis busana dan tata rias pengantin, yaitu nista, madya, dan utama atau yang juga dikenal dengan payes agung.http://www.tamanmini.com/budaya/busana_tradisional/busana_tradisional_baliBusana Tradisional Yogyakarta

Pakaian adat tradisional masyarakat Yogyakarta terdiri dari seperangkat pakaian yang memiliki unsur unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kelengkapan berbusana tersebut merupakan ciri khusus pemberi identitas bagi pemakainya yang meliputi fungsi dan peranannya. Oleh karena itu, cara berpakaian biasanya sudah dibakukan secara adat, kapan dikenakan, di man dikenakan, dan siapa yang mengenakannya. Secara keseluruhan seperangkat pakaian terdiri atas bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah. Bagian atas meliputi tutup kepala dan tata rias rambut (sanggul, konde, dan sebagainya); bagian tengah terdiri dari baju (kebaya, dan lain-lain) dan perhiasan (aksesori); serta bagian bawah berupa alas kaki. Demikian pula pakaian dari suatu daerah dapat dibedakan atas pakaian sehari-hari/kerja dan pakaian upacara/pesta adat. Dari pembagian tersebut dapat digolongkan lagi jenis-jenis pakaian berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status sosial pemakainya.

http://www.tamanmini.com/budaya/busana_tradisional/busana_tradisional_yogyakartaBusana Tradisional Betawi

Busana yang dikenakan berupa jubah terbuka, yang agak longgar dan besar. Bagian jubah ini, biasanya dihiasi dengan emas dan manik-manik bermotif burung hong, bunga-bungaan, kubah mesjid dan lain sebagainya. Sebelum mengenakan jubah, biasanya seorang pengantin laki-laki memakai gamis (baju dalam) polos berwarna muda yang panjangnya kira-kira sampai mata kaki -dan tidak boleh melebihnya. Gamis lebih panjang sekitar 10 cm dari jubah. Sebuah selempang berhiaskan mute sebagai tanda kebesaran pun dikenakan boleh di dalam maupun di luar jubah. Sebagai alas kaki, biasanya digunakan sepatu kulit dengan kaos kaki yang merupakan pengaruh Belanda sejak abad ke 19. Namun, masih ada pula pengantin yang mengenakan selop atau terompah.

Mempelai putri menggunakan baju kurung tabur, sarung songket, selendang dan celemek. Sementara hiasan kepalanya tidak serumit dandanan rias besar putri. Busana ini biasanya dikenakan setelah akad nikah.

http://www.tamanmini.com/budaya/busana_tradisional/busana_tradisional_betawi