tugas kelompok spss
DESCRIPTION
pearson korelasi spssTRANSCRIPT
STATISTIK
PENGENALAN SPSS
Oleh:
RENI NURHAPSARI (NIM. 140220104012)
AJENG MARIANA (NIM. 14022010401 )
YANTI NUR HOLILAH (NIM. 140220104021 )
AULIA NANDA P. (NIM. 140220104018)
MAGISTER PENDIDIKAN IPA
PASCASARJANA UNIVERSITAS JEMBER
2015
1. GAMBARAN UMUM SPSS
SPSS ( statistic program for social science ) adalah suatu software computer yang
berfungsi menganalisis data statistic. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki
kemampuan analisis statistic cukup tinggi serta system manajemen data pada lingkungan
grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana
sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan
dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.
Meski awalnya SPSS menggunakan menganalis data pada ruang lingkup terbatas,
namun dalam perkembangannya software SPSS juga digunakan untuk melakukan analisis
data statistic diberbagai bidang bisnis dan keilmuan.
SPSS telah dikembangkan sejak sekitar tahun 1960 sebagai software statistic pada
computer main frame oleh Norman H. Nie, C. Hadlydan Dale Bent di Standford
Univerity.Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan pengguna dan persainganan antar
sesame pembuat software membuat SPSS selalu mengalami perubahan dan
penyesuaian.Hingga saat ini SPSS telah mengalami perkembangan baik dari segi utilitas,
antar muka dan juga penyesuaian system operasi seiring perkembangan versi produk.
keunggulanSPSS
1. SPSS mampu mengakses data dari berbagaimacam format data yang tersedia seperti
dBase, Lotus, Access, text file, spreadsheet, bahkan mengakses data base melalui ODBC
(Open Data Base Connectivity) sehingga data yang sudah ada, dalam berbagai macam
format, bisa langsung dibaca SPSS untuk dianalisis.
2. SPSS member tampilan data yang lebih informatif, yaitu menampilkan data sesuai
nilainya (menampilkan label data dalam kata-kata) meskipun sebetulnya kita sedang
bekerja menggunakan angka-angka (kode data). Misalnya untuk field Jenis Kelamin,
kode angka yang digunakan adalah 1 untuk ”pria” dan 2 untuk ”wanita”, maka yang akan
muncul di layar adalah label datanya, yaitu ”pria” dan ”wanita”.
3. SPSS memberikan informasi lebih akurat dengan memperlakukan missing data secara
tepat, yaitu dengan member kode alas an mengapat erjadi missing data. Misalnya karena
pertanyaan tidak relevan dengan kondisi responden, pertanyaan tidak dijawab, atau
karena memang pertanyaannya yang harus dilompati.
4. SPSS melakukan analisis yang sama untuk kelompok-kelompok pengamatan yang
berbeda secara sekaligus hanya dalam beberapa mouse click saja. Contohnya :
Mengetahui nilai minimum, maksimumd an rata-rata penjualan per kuartal per
wilayah penjualan secara bersamaan pada masing-masing kelompok produk.
Mengetahui hal-hal yang signifikan berpengaruh terhadap volume penjualan
(apakah kelompok umur konsumen, tingkat pendidikan, jenis kelamin, besar
pengeluaran per bulan, dll) pada masing-masing wilayah penjualan.
SPSS mampu merangkum data dalam format tabel multidimensi (crosstabs), yaitu
beberapa field ditabulasikan secar abersamaan. Contohnya :
tabel persenta sejumlah responden dari beberapa kelompok umur terhadap
beberapa kategori produk perawatan rambut.
Tabel persentase jumlah responden dari beberapa tingkat pendidikan terhadap
beberapa partai politik pilihan menurut beberapa wilayah pemilihan umum.
Tabel multidimensi SPSS sifatnya interaktif. Kolom tabel bias dirubah menjadi baris
tabel dan sebaliknya. Semua nilai dalam sel-sel tabel akan disesuaikan secara otomatis.
Hal ini sangat memudahkan pekerjaan eksplorasi data.
Kekurangan SPSS
1. Meskipun tergolong program yang mudah digunakan, namun untuk dapat menjalankan
program ini, pengguna minimal harus mengatahui dasar ilmu statistic terlebih dahulu
2. Berkembangnyaversi terbaru dengan cepat dan tampilan secara fisik yang terkadang
berbeda dengan versi yang lama membutuhkan adaptasi dengan pengguna untuk dapat
menjalankan program ini. Dan jangan lupa pilihs eri SPSS yang sesuai dengan
spesifikasi komputer yang Andagunakan.
Secaragarisbesar, carakerja SPSS terbagiatas 3 tahapanyaitu:
1. Input data
Langkah awal saat mengoperasikan SPSS adalah dengan memasukkan data. Masukkan
data dalam Data View, untuk pengaturan dan member nama variable pada Variable View.
2. Proses
Sebelum dilakukan proses analisis data, pastikan bahwa Anda sudah memilih terlebih
dahulu jenis analisis yang digunakan untuk mengolah data. Berbagai jenis analisis terdapat
pada menu Analyze.
3. Output / hasilanalisis
Setelah proses analisis data dilakukan, kemudian akan muncul hasil analisis pada jendela
output. Hasil analisis dapat berupa angka yang tersusun dalam tabel maupun grafik sesuai
jenis analisis yang digunakan.
2. APLIKASI PADA KORELASI PEARSON
Hubungan atau korelasi dalam statistik memiliki makna sebagai hubungan antar dua
variabel, misal : hubungan antara tinggi badan dan berat badan, hubungan antara inteligensi
dan prrestasi belajar, dan lainnya. Hubungan (korelasi) dapat dilihat dari berbagai segi,
seperti: arah (positif dan negatif), besaran angka, tingkatan hubungan, dan taraf signifikan.
Arah Korelasi hubungan antara variabel itu jika ditilik dari segi arahnya dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu hubungan yang sifatnya satu arah,dan hubungan yang sifatnya
berlawanan arah. Hubungan yang bersifat searah diberi nama korelasi positif, sedang
hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negatif.
a. Korelasi Positif
Hubungan yang bersifat searah diberi nama korelasi positif.
Contoh: Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan kenaikan ongkos
angkutan; sebaliknya jika harga BBM rendah, maka ongkos angkutan pun murah
(rendah).
b. Korelasi Negatif
Korelasi negatif jika dua variabel ( atau lebih ) yang berkorelasi itu, berjalan dengan arah
yang berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan. Ini berarti bahwa kenaikan atau
pertambahan pada variabel X misalnya, akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan
pada variabel Y.
Contoh : Makin meningkatnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat diikuti dengan
makin menurunnya angka kejahatan atau pelanggaran; makin giat berlatih makin sedikit
kesalahan yang diperbuat oleh seseorang; makin meningkatnya jumlah aseptor Keluarga
Berencana diikuti dengan makin menurunnya angka kelahiran; atau sebaliknya.
Dalam dunia pendidikan misalnya, ada kalanya terdapat data yang belum dapat diprediksi
hubungannya, sehingga arah korelasinya belum dapat ditentukan positif atau negatif. Maka
muncul tiga formulasi untuk hipotesis, yakni :
a) Formulasi 1 (Korelasi Positif)
Ho : Tidak ada hubungan positif antara A dan B
Hi : Ada hubungan positif antara A dan B
b) Formulasi 2 (Korelasi Negatif)
Ho : Tidak ada hubungan negatif antara A dan B
Hi : Ada hubungan negatif antara A dan B
c) Formulasi 3
Ho : Tidak ada hubungan antara A dan B
Hi : Ada hubungan antara A dan B
Jika ingin mengetahui ada-tidaknya korelasi dua gejala, maka terlebih dahulu perlu diketahui
tipe/jenis gejala atau data yang akan dikorelasikan, misalnya saja gejala yang satu adalah
gejala X dan yang satunya lagi adalah gejala Y, maka : Jika gejala X dengan Y keduanya
dipandang tergolong ke dalam tipe gejala interval, teknik korelasi yang boleh dipercaya
adalah "Korelasi Product Moment dari Pearson". Untuk menentukan formulasi hipotesisnya,
maka harus dianalisa secara logis dahulu hubungan dari kedua variabelnya.
Contoh Penggunaan rumus korelasi. Korelasi Product Moment (dari Karl Pearson), misal:
peneliti ingin mengetahui korelasi hubungan kemampuan matematika dengan hasil belajar
IPA kelas VIII A SMPN 2 Mumbulsari.
Tabel 1. data hasil belajar matematika dan IPA kelas VIII A SMPN 2 Mumbulsari
No. MTK IPA1 75 782 75 753 75 774 75 755 75 776 75 757 75 758 75 759 75 7710 75 7511 75 7612 75 7513 78 7614 90 7615 75 7516 75 7617 75 7518 90 8019 100 10020 75 75
A. Korelasi Pearson Menggunakan Teknik Manual
Langkah-langkah manual korelasi pearson:
a) Merumuskan Hipotesis
Hubungan antara kemampuan matematika dan IPA belum dapat diprediksi arah
korelasinya, positif atau negatif, maka digunakan formula ketiga.
Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan Matematika terhadap hasil belajar IPA
Hi : Ada hubungan antara kemampuan Matematika terhadap hasil belajar IPA
b) Menentukan α
c) Kriteria Penerimaan
d) Menentukan t hitung
Tabel 2. Menghitung koefisien korelasi antara berat badan (X) dengan tinggi
badan (Y) dari 20 siswa kelas VIIIA. SMPN 2 UBULSARI
No. X Y X2 Y2 XY1 75 78 5625 6084 58502 75 75 5625 5625 56253 75 77 5625 5929 57754 75 75 5625 5625 56255 75 77 5625 5929 57756 75 75 5625 5625 56257 75 75 5625 5625 56258 75 75 5625 5625 56259 75 77 5625 5929 577510 75 75 5625 5625 562511 75 76 5625 5776 570012 75 75 5625 5625 562513 78 76 6084 5776 592814 90 76 8100 5776 684015 75 75 5625 5625 562516 75 76 5625 5776 570017 75 75 5625 5625 562518 90 80 8100 6400 720019 100 100 10000 10000 1000020 75 75 5625 5625 5625
Jumlah 1558 1543
122284
119625
120793
r=n∑ XY−(∑ X ) (∑ Y )
√ [n∑ X2−(∑ X )2 ] [n∑Y 2−(∑ Y )2 ]
5,90- 2,878 + 2,878
H0 Ditolak
r=20∑ 120793−(∑ 1558 ) (∑ 1543 )
√ [20∑ 122284−(∑ 1558 )2 ] [20∑ 119625−(∑ 1543 )2 ]r=2392500−2380849
√ [ 18316 ] [11651 ]r= 11866
√213399716
r= 1186614608,21
r=0,81
t=r √ n−21−r2
t=0,81√ 20−21−0,66
t=0,81√ 180,34
t=0,81√52,94t=0,81(7,28)
t=5,90
e) Grafik
f) Kesimpulan
thitung> ttabel maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
5 ,90 >2,878 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima
Ada hubungan antara kemampuan matematika dengan hasil belajar IPA pada siswa
kelas VIIIA SMPN 2 UMBULSARI.