tugas isbd kelompok 5

Upload: muh-anugerah-yusro

Post on 16-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas mata kuliah bahasa indonesia

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangManusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan kematian. Serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik, baik itu positif maupun negatif.Selain sebagai makhluk individu, manusia juga dikodratkan sebagai makhluk sosial hal tersebut dapat terlihat mulai dari pembentukan zigot sampai ketika manusia itu meninggal tak lepas dari perannya sebagai makhluk sosial, hasil konsepsi berupa zigot tidak akan dapat menempel pada dinding rahim tanpa adanya bantuan folikel yang ada di sepanjang tuba fallopi, begitu pula pada saat kematian manusia tidak dapat menguburkan dia sendiri. Hal ini berarti manusia memang untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan hidup perlu bantuan dari orang lain.Manusia sebagai makhluk sosial telah lama dikenal dengan istilah zoon politicon yang pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai binatang politik. Istilah tersebut memiliki makna bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia yang lain dalam suatu organisasi yang teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas, seperti negara. Sebagai insan politik, manusia memiliki nilai-nilai yang bisa dikembangkan untuk mempertahankan komunitasnya. Semua manusia baik anak-anak, orang dewasa, orang tua, dan remaja pasti akan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Namun, dalam interaksi dengan sesama manusia sering menimbulkan masalah. Masalahsosial merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Masalahsosial merupakan suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal atautidak semestinya.Masalah sosial harus dipecahkan atau diatasi secarabersama-sama. Seorang warga tidak bisa menyelesaikan seorang diri. Contoh-contoh masalah sosial di lingkungantempat tinggal kita, misalnya masalah kependudukan,keamanan, sampah, kebakaran, pencemaran lingkungan, rusaknyaatau buruknya fasilitas umum, ketidaktertiban dan ketidakdisiplinan,narkoba, pemborosan energi, dan kelangkaan barang kebutuhan.Remaja erat kaitannya dengan masalah sosial, salah satunya tawuran. Pada sebagian remaja, hambatan atau masalah yang mereka alami akan sangat mengganggu keadaan fisik dan emosi mereka, sehingga menghancurkan motivasi mereka menuju kesuksesan di sekolah maupun hubungan dalam pribadi mereka. Beban dalam diri yang dialami pada sebagian remaja, khususnya remaja lakilaki akan disalurkan kepada berbagai hal baik secara positif maupun negatif. Pada tindakan positif umumnya dilampiaskan pada keikutsertaan dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan atau organisasi, sedangkan pada tindakan negatif umumnya dilampiaskan pada tindakan yang didasarkan oleh perilaku agresi yang merupakan tindakan mengacu pada beberapa jenis perilaku, baik itu secara fisik maupun simbolis yang dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti orang lain. Masalah serius dengan tindak agresi ini terjadi mulai dari yang sifatnya personal seperti perkelahian, sampai yang sifatnya umum seperti tawuran. Khusus mengenai tawuran (pelajar), hal ini menjadi menarik untuk dibahas karena fenomena ini telah menjadi pusat perhatian masyarakat dari dulu hingga saat ini. Hal ini dibuktikan dengan masih seringnya terlihat remaja berjalan bergerombol sambil merusak fasilitas umum atau menyerang remaja lain. Dilihat dari bentuknya, perkelahian pelajar atau yang biasa disebut tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar kelompok pelajar yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain. Sehingga sangat diperlukan pembahasan tentang masalah sosial, salah satunya tawuran.1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial?2. Bagaimana peran dan bentuk interaksi dalam kehidupan sosial?3. Apa penyebab munculnya masalah-masalah sosial di dalam kehidupan sosial khususnya pada remaja?4. Bagaimana hubungan antara remaja dan masalah sosial berupa tawuran ?

1.3 Tujuan1. Mengetahui hakikat manusia sebagai makhluk sosial2. Mengetahui peran dan bentuk interaksi dalam kehidupan sosial3. Mengetahui penyebab munculnya masalah-masalah sosial di dalam kehidupan sosial khususnya pada kalangan remaja?4. Mengetahui keterkaitan hubungan antara masalah sosial berupa tawuran dengan kehidupan remaja.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Manusia sebagai mahluk sosial2.1.1 Kedudukan Manusia sebagai Makhluk SosialManusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih lemah dari pada wujud sosial yang besar dan kuat. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.

2.1.2 Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk SosialDi dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri. Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

2.2 Interaksi Sosial dan sosialisasi dalam kehidupan sosial2.2.1 Pengertian Interaksi SosialManusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial . Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung (Siagian, 2004).Berdasarkan definisi di atas maka dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

2.2.2 Macam - Macam Interaksi SosialMenurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu :1. Interaksi antara individu dan individuDalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).2. Interaksi antara individu dan kelompokInteraksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompokInteraksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

2.2.3 Bentuk - Bentuk Interaksi SosialBerdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu :1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :a. Kerja samaKerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.b. AkomodasiAkomodasi adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.c. AsimilasiAsimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.d. AkulturasiAkulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :a. Persaingan Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.b. Kontravensi Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.c. KonflikKonflik adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

2.2.3 Ciri - Ciri Interaksi SosialMenurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orangb. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosialc. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelasd.Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

2.2.4 Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi SosialBerdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu: :a. Kontak sosialKontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.b. KomunikasiKomunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

2.2.5 Faktor-faktor interaksi sosial1. Imitasi Imitasi adalah mematuhi kaidah-kaidah yang sudah ada, meng-copy dan meneruskan aturan yang telah berlaku.1. Sugesti Sugesti adalah suatu ide yang didasari oleh kepercayaan diri, inisiatif, atas dasar ilham, egosentris, atau wawasan pengetahuan, kemudian diterima oleh pihak lain baik secara otoriter ataupun karena berwibawa dan berpengaruh.1. Identifikasi Identidikasi adalah proses pencarian diri dengan melalui penglihatan terhadap orang lain yang di idealkan-nya, hal tersebut berlangsung secara tidak sadar disertai adanya keinginan untuk mencontoh.1. Simpati Simpati adalah rasa tertarik seseorang terhadap orang lain, hal tersebut didasari oleh penghormatan karena mempunyai kelebihan, kemampuan, yang patut dijadikan contoh. Rasa simpati keluar dengan sendirinya tanpa adanya paksaan, kemudian timbul rasa untuk memahami pihak lain dan keinginan untuk bekerjasama.

2.2.6 Fungsi dan Tugas Manusia Sebagai Makhluk SosialManusia sebagai makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diemmbannya. Baik itu dalam masyarakat dan kemasyarakatan. Selain itu juga fungsi dan tugasnya di masyarakat sebagai wadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia.Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga sebagai lingkungan sosial terkecil. Agar individu-individu menjadi satu anggota keluarga untuk dapat menjadi manusia sebagai makhluk sosial 2.3 Masalah sosial yang timbul dalam kehidupan sosial khususnya pada remaja2.3.1 Hubungan tawuran dengan remajaMasa remaja ditandai oleh pertumbuhan fisik, pengembangan kepribadian, kebutuhan untuk pencapaian kedewasaan, kemandirian, serta adaptasi antara peran dan fungsi dalam kebudayaan dimana ia berada. Masa remaja merupakan masa atau periode yang penuh dengan tekanan atau stres karena ketegangan emosi yang meningkat akibat perubahan fisik dan hormon (Sarwono, 1989). Pada kenyataanya tidak semua remaja berhasil melakukan tugas perkembangannya, sehingga akan menimbulkan hambatan bagi para remaja tersebut. Pada sebagian remaja, hambatan atau masalah yang mereka alami akan sangat mengganggu keadaan fisik dan emosi mereka, sehingga menghancurkan motivasi mereka menuju kesuksesan di sekolah maupun hubungan dalam pribadi mereka.Beban dalam diri yang dialami pada sebagian remaja, khususnya remaja lakilaki akan disalurkan kepada berbagai hal baik secara positif maupun negatif. Pada tindakan positif umumnya dilampiaskan pada keikutsertaan dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan atau organisasi, sedangkan pada tindakan negatif umumnya dilampiaskan pada tindakan yang didasarkan oleh perilaku agresi. Menurut Berkowitz (1995), istilah agresi selalu mengacu pada beberapa jenis perilaku, baik itu secara fisik maupun simbolis yang dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti orang lain. Masalah serius dengan tindak agresi ini terjadi mulai dari yang sifatnya personal seperti perkelahian, sampai yang sifatnya umum seperti tawuran. Khusus mengenai tawuran (pelajar), hal ini menjadi menarik untuk dibahas karena fenomena ini telah menjadi pusat perhatian masyarakat dari dulu hingga saat ini. Hal ini dibuktikan dengan masih seringnya terlihat remaja berjalan bergerombol sambil merusak fasilitas umum atau menyerang remaja lain.Dilihat dari bentuknya, perkelahian pelajar atau yang biasa disebut tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar kelompok pelajar yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain. Tawuran pelajar saat ini tidak hanya sebatas pada pelemparan batu, tetapi juga menggunakan berbagai macam senjata tajam yang beresiko dapat membunuh pelajar lain. Berdasarkan berita dari media massa mengenai razia pelajar, diketahui bahwa banyak pelajar yang menggunakan senjata tajam berbahaya seperti linggis, golok, parang, celurit dan samurai. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas senjata yang digunakan dalam tawuran, pelajar juga mulai berani untuk menculik, menganiaya bahkan membunuh pelajar lain.Tawuran antar pelajar yang pada umumnya dilakukan remaja, bersifat merugikan dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi. Secara tidak langsung media massa cukup mempengaruhi peristiwa tawuran. Puluhan media masa lahir, dari yang bermutu tinggi hingga yang hanya mengandalkan budaya kekerasan, dengan mudah berakar dalam diri pelajar. Inilah yang menyebabkan munculnya benih-benih budaya kekerasan yang nantinya akan mereka wujudkan dalam tawuran.Penelusuran lebih jauh, remaja yang ada pada saat ini lahir pada tahun 1980-an. Pada rentang tahun itu, Pemerintahan Orde Baru (ORBA) sedang gencar-gencarnya menjalankan program Keluarga Berencana (KB) dengan mottonya: keluarga kecil sejahtera. Jadi, remaja sekarang umumnya berasal dari keluarga yang relatif kecil. Di satu sisi memang baik, tapi di sisi lain menyebabkan mereka tidak memiliki pengalaman berinteraksi dengan banyak macam pribadi dalam keluarga. Berbeda dengan keluarga generasi sebelumnya yang bisa mencapai belasan orang dalam satu keluarga, umumnya keluarga mereka terdiri dari empat hingga lima orang. Dengan demikian mereka bisa berinteraksi dengan maksimal tiga hingga empat orang. Pendidikan keluarga amat dominan dalam pembentukan pribadi hingga usia 12-13 tahun. Pengalaman yang miskin interaksi ini, mau tidak mau akan berpengaruh pada ketika ia memasuki masa muda (Hadjam et. al. 2003). Dapat dikatakan, orang muda ini belum mampu membina interaksi dan menyikapi masalah-masalah dalam interaksi sosial, sehingga berakhir pada tindakan yang tidak bijaksana, seperti tawuran.Menurut Saad (2003) terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi kepribadian remaja seperti lingkungan rumah, orang tua, teman sepermainan, dan sebagainya. Faktor ini secara langsung akan memberikan tekanan yang akan mempengaruhi kepribadian remaja. Tekanan ini akan terakumulasi dan dapat muncul dalam identitas negatif, salah satunya adalah meluapkan emosi dalam wujud tawuran. Setiap tawuran hampir selalu menimbulkan adanya kerugian, baik kerugian materi ataupun non materi. Kerugian materi biasanya berupa kerusakan pada fasilitas umum dan fasilitas pribadi, seperti: gedung sekolah, sarana jalan raya, angkutan umum, kendaraan pribadi dan sebagainya. Kerugian non-materi terlihat dari semakin banyaknya orang yang menjadi korban tawuran, baik dari pihak pelajar yang terlibat langsung maupun pelajar dan masyarakat yang tidak terlibat tetapi ada di lokasi terjadinya tawuran.

Kerangka Berfikir

ManusiaInteraksi sosial antara kelompok dan kelompokBersosialisasiMakhluk sosialKonflikPersainganKontraversiTawuranBerinteraksiBerkomunikasiMakhluk individuLingkungan rumah (orang tua)Pergaulan

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanManusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.Manusia akan selalu berinteraksi dengan individu yang lain, yaitu saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Sosialisasi sangat berpengaruh didalam kehidupan manusia dalam pembentukan kepribadian individu. Sosialisasi dibagi dua tipe yaitu sosialisasi primer (melalui keluarga) dan sosialisasi sekunder (melalui masyarakat).Manusia memiliki fungsi dan tugas sebagai makhluk sosial, mulai dari lingkungan sosial yang terkecil yaitu keluarga, kemudian dari lingkungan sosial terbesar yaitu lingkungan masyarakat.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mansia sebagai makhluk sosial ada empat, yaitu dorongan seksual, . Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk lemah, terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia, adanya kesamaan dari setiap individu.

Saran1. Orang tua harus dekat dengan anak dengan cara membuat anak merasa nyaman saat didekat orang tua sehingga anak mau menceritakan semua masalah yang dihadapinya.2. Berhati-hati dalam memilih teman3. Lakukanlah kegiatan yang bermanfaat dalam mengisi waktu luang misalnya les dan diskusi kelompok4. Sosialisasi di tiap-tiap sekolah tentang dampak buruk akibat tawuran

DAFTAR PUSTAKASoedirdjo,Drs., Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, IKIP Semarang Press, 1990Prasetya Tri Joko,Drs, Ilmu Budaya Dasar, JAKARTA,1998Panduan Kulian PLSTB. 2010. Makhluk sosial dan makhluk individual available at URL : (http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/Bahan_Kuliah_PLSBT,_Elly_Malihah/Bab_2_PLSBT.baru.pd, diakses pada tanggal 5 Desember 2013.Sripoku.com. 2013. Tawuran Suporter SFC Kembali Pecah. Available at URL : ( http://beritanda.com/kriminalitas/315-kriminalitas/14995-pelaku-tawuran-suporter-sfc-jalani-pemeriksaan.html, diakses pada 5 Desember 2013 http://hannypoeh.wordpress.com/2011/12/17/karakteristik-manusia-sebagai-makhluk-sosial/http://www.slideshare.net/YudhaFadillah/manusia-sebagai-makhluk-sosialhttp://www.adamsains.us/2012/03/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html7