Nama: Abdi Wahyudi

Nama: Abdi WahyudiNIM: F1C114051Prodi: KimiaPerihal: Tugas individu

PENGENDALIAN IPTEK UNTUK MENCEGAH DAN MENGURANGI DAMPAK NEGATIF YANG TIMBUL DIMASYARAKAT

Dunia saat ini telah memasuki zaman baru dalam pemanfaatan IPTEK. Hampir semua lini masyarakat menggunakan atau memanfaatkan IPTEK untuk membantu memenuhi kebutuhan primer, sekunder atau hanya sekedar pemenuhan kebutuhan tersier. Bagi orang-orang yang sudah bersifat modern seutuhnya, maka penggunaan IPTEK dapat menjadi hal sangat produktif bagi dirinya dan orang lain. Berbeda dengan orang yang mengaku modern karena hanya ikut serta dalam pemanfaatan IPTEK, ternyata mereka justru kontra-produktif dalam hal memanfaatkan IPTEK tersebut.Teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan saat ini, hampir semua anggota masyarakat menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut Brown & Brown (1975) bahwa, Technology is the application of knowledge by people in order to perform some task they want done, yang berarti teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan yang diciptakan manusia untuk mendukung apa yang ingin mereka kerjakan.Sejatinya, teknologi diciptakan sebagai imitasi dari ilmu pengetahuan guna membantu menutupi ketidaktelitian manusia dalam melakukan banyak hal. IPTEK harus dimanfaatkan dengan pertimbangan agar tidak mendatangkan dampak negatif terlalu besar bagi lingkungan hidup bermasyarakat. Sudah menjadi tugas manusia dan masyarakat modern untuk tidak hanya mengembangkan dan menerapkan IPTEK untuk mengeksploitasi alam lingkungan, melainkan juga untuk mengkaji hukum alam yang telah menjadi ketentuan alamiah guna mempertahankan keserasian dan keseimbangan.

Teknologi juga dibutuhkan manusia dalam bidang komunikasi, karena dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi antar sesamanya dan dengan lingkungan tempat ia tinggal. Penekanan khusus lebih kepada penggunaan handphone dalam kasus manusia modern dan teknologi komunikasi.Handphone saat ini sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan masyarakat, mulai dari adak yang masih duduk di bangku sekolah dasar hingga mereka yang telah lanjut usia bahkan aktif menggunakan barang komunikasi yang satu ini. Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi penggunaan handphone yang cukup besar.Selain dianggap sebagai suatu kebutuhan, beberapa kalangan masyarakat menganggapnya sebagai bentuk life style dan alat ukur derajat sosial. Masyarakat yang beranggapan demikian percaya bahwa: semakin mahal harga handphone yang ia miliki, maka semakin tinggi gengsi dari si pemakai.Lebih khusus lagi, menyoroti penggunaan handphone dikalangan remaja Indonesia, tidak sedikit dijumpai penyalahgunaan handphone untuk hal-hal yang tidak mendidik. Wacana yang pernah mengatakan teknologi dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia karena mudahnya memperoleh informasi secara global tidak terjadi sesuai yang diharapkan. Contohnya, ketika seharusnya seorang pelajar berkonsentrasi dengan penjelasan guru tetapi malah asyik bermain-main dengan handphone-nya, untuk chatting, internet, mendengarkan musik dan lain sebagainya. Ketika waktu luang atau pada saat istirahat pelajaran, tidak sedikit dari mereka yang lebih memilih duduk tenang dan memainkan handphone mereka. Sedikit-demi sedikit hal tersebut dapat menggoyahkan manusia yang hakikatnya adalah makhluk sosial.Di rumah, bagi mereka yang candu dengan fitur yang disuguhkan handphone mulai dari internet, chatting dan games yang disediakan. Ketika digunakan secara produktif hal tersebut tidak menjadi masalah. Namun, kenyataan yang banyak dijumpai adalah mereka memanfaatkan fitur tersebut dengan berlebihan yang berujung pada terganggunya aktivitas, waktu yang tebuang percuma, kehilangan semangat dan konsentrasi belajar serta enggan beranjak karena dan lebih memilih tenang dengan gadgetnya.Bukan hanya para guru dan orang tua yang terlibat dalam pengendalian penggunaan IPTEK di kalangan remaja, pemerintah juga memiliki andil yang besar dalam hal ini. Tiga komponen tersebut harusnya lebih intensif, terutama orang tua, yang harus mengontrol anak-anaknya ketika menggunakan handphone atau alat elektronik lainnya. Mereka harus bekerja lebih keras karena kurangnya usaha pemerintah untuk mem-filter informasi dari berbagai belahan dunia yang masuk ke Indonesia. Terbukti, pergaulan remaja Indonesia saat ini lebih condong ke arah pergaulan negara barat yang identik dengan kebebasan. Keberlanjutan keadaan yang demikian jika tidak ditanggulangi secara serius cepat atau lambat akan semakin akan menggerogoti akhlak dan budi pekerti generasi muda calon pemimpin bangsa.Manusia modern hendaknya menguasai diri dalam penggunaan IPTEK. IPTEK harus digunakan secara selaras, serasi, seimbang dan tetap melestarikan alam yang menjadi salah satu komponen hidup manusia. Penggunaan teknologi informasi seharusnya mampu menjadikan manusia modern produktif dalam dalam berbagai aspek kehidupan. Pengendalian diri dalam menjaga eksistensi modernisasi yang positif sangat penting untuk terwujudnya individu yang modern dan akhirnya melahirkan masyarakat yang modern pula.

Nama: Abdi WahyudiNIM: F1C114051Prodi: KimiaPerihal: Tugas UTS

MENYESUAIKAN DIRI DENGAN BERBAGAI KEPRIBADIAN ORANG DAN KELOMPOK TERTENTU TANPA MENGUBAH JATI DIRI

Masa remaja adalah waktu dimana seseorang mencari jati diri. Mereka mudah berubah sikap dan sifat karena pengaruh dari pergaulan yang sehari-hari mereka jalani. Masa remaja adalah masa yang rentan bagi anak muda untuk terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik. Di masa itu, butuh pengawasan extra dari para orang tua agar anak-anak mereka tidak salah bergaul. Orang tualah yang berperan penting dalam penanaman karakter anak-anaknya agak tidak goyah walau bergaul dengan berbagai macam jenis pergaulan.Untuk tetap eksis di kelompok manapun di dalam lingkungan dan tetap menahan diri untuk tidak terpengaruh dengan sikap-sikap buruk yang dilakukan oleh teman sepergaulan, kita perlu membatasi pergaulan. Bergaul tetap bergaul, secara merata. Maksudnya adalah tidak terlalu berfokus pada satu kelompok pergaulan tertentu saja. Bergaul lah dengan semua kelompok, mulai dari kelompok yang baik, yang biasa-biasa saja dan juga yang pergaulannya kurang baik. Tetapi dengan cara itu kita justru mengetahui sikap-sikap baik apa yang dapat ditiru dari masing-masing kelompok itu.Jadi, pada intinya adalah tetap bergaul dengan semuanya tanpa memilih-milih dan jangan berfokus pada kelompok pergaulan tertentu karna hal itulah yang justru akan membuat seseorang tertular sikap buruk dari teman-temannya.