tugas ips smp kelas 3

6
PERJANJIAN LINGGARJATI, RENVILLE, ROEM-ROYEN, DAN KMB A. PERJANJIAN LINGGARJATI (15 November 1946 - 25 Maret 1947) : Perjanjian Linggarjati adalah adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Isi perjanjiannya adalah : 1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura. 2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949. 3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS. 4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth /Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni. Pro dan Kontra di kalangan masyarakat Indonesia Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat Jelata. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan menambah

Upload: anindita

Post on 15-Apr-2016

22 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

tugas ips smp kelas 3

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas IPS smp kelas 3

PERJANJIAN LINGGARJATI, RENVILLE, ROEM-ROYEN, DAN KMB

A. PERJANJIAN LINGGARJATI (15 November 1946 - 25 Maret 1947) :

Perjanjian Linggarjati adalah adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di

Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan

Indonesia. Isi perjanjiannya adalah :

1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan

Madura.

2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.

3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.

4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth /Persemakmuran

Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.

Pro dan Kontra di kalangan masyarakat Indonesia

Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia,

contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai

Rakyat Jelata. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya

pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk

menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946,

dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar pemerintah

mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati.

Pelanggaran Perjanjian

Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli 1947, Gubernur

Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan

perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini

merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.

Page 2: Tugas IPS smp kelas 3

B. PERJANJIAN RENVILLE (8 Desember 1947 - 17 Januari 1948) :

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani pada

tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral,

USS Renville, yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan dimulai pada

tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), Committee of

Good Offices for Indonesia, yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Isi

Perjanjian Renville :

1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah

Republik Indonesia.

2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah

pendudukan Belanda.

3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa

Barat dan Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.

Pasca Perjanjian

Sebagai hasil Persetujuan Renville, pihak Republik harus mengosongkan wilayah-wilayah

yang dikuasai TNI, dan pada bulan Februari 1948, Divisi Siliwangi hijrah ke Jawa Tengah.

Tidak semua pejuang Republik yang tergabung dalam berbagai laskar, seperti Barisan

Bambu Runcing dan Laskar Hizbullah/Sabillilah di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan

Kartosuwiryo, mematuhi hasil Persetujuan Renville tersebut. Mereka terus melakukan

perlawanan bersenjata terhadap tentara Belanda.

Setelah Soekarno dan Hatta ditangkap di Yogyakarta, S.M. Kartosuwiryo, yang menolak

jabatan Menteri Muda Pertahanan dalam Kabinet Amir Syarifuddin, Menganggap Negara

Indonesia telah Kalah dan Bubar, kemudian ia mendirikan Darul Islam/Tentara Islam

Indonesia (DI/TII). Hingga pada 7 Agustus 1949, di wilayah yang masih dikuasai Belanda

waktu itu, Kartosuwiryo (atas nama umat Islam Bangsa Indonesia) menyatakan berdirinya

Negara Islam Indonesia (NII).

Page 3: Tugas IPS smp kelas 3

C. PERJANJIAN ROEM-ROIJEN (14 April 1949 - 7 Mei 1949) :

Perjanjian Roem-Roijen (juga disebut Perjanjian Roem-Van Roijen) adalah sebuah perjanjian

antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan akhirnya

ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Namanya diambil dari

kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman van Roijen. Maksud pertemuan ini

adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum

Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama. Isi perjanjian Roem-Royen :

1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya.

2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar.

3. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.

4. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan

membebaskan semua tawanan perang.

D. KONFERENSI MEJA BUNDAR (23 Agustus 1949 - 2 November 1949) :

Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda,

dari 23 Agustus hingga 2 November 1949 antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda,

dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang mewakili berbagai negara yang

diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia. Sebelum konferensi ini, berlangsung tiga

pertemuan tingkat tinggi antara Belanda dan Indonesia, yaitu Perjanjian Linggarjati (1947),

Perjanjian Renville (1948), dan Perjanjian Roem-Royen (1949). Konferensi ini berakhir

dengan kesediaan Belanda untuk menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia

Serikat.Hasil dari Konferensi Meja Bundar adalah :

1. Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia

Serikat, kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia

Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagian

barat negara terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan

mengenai hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan

bagian dari serah terima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu

tahun.

Page 4: Tugas IPS smp kelas 3

2. Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan monarch Belanda sebagai

kepala Negara.

3. Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.

Pembentukan RIS

Tanggal 27 Desember 1949, pemerintahan sementara negara dilantik. Soekarno menjadi

Presidennya, dengan Hatta sebagai Perdana Menteri membentuk Kabinet Republik Indonesia

Serikat. Indonesia Serikat telah dibentuk seperti republik federasi berdaulat yang terdiri dari

16 negara yang memiliki persamaan persekutuan dengan Kerajaan Belanda.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Perundingan_Linggarjati

http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Renville

http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Roem-Roijen

http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Meja_Bundar