tugas investasi new 123

34
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penanaman modal merupakan segala kegiatan menanamkan modal,baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Indonesia. Indonesia merupaka kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dari petenakan,pertanian,perikanan,kehutanan mauun pertambangan maka dari itu perlu nya di bangun infrastruktur sarana prasarana dalam mengelolanya oleh Negara Indonesia melalui pemerintah. Timbulnnya keinginan untuk menarik investor yang di mulai sejak jaman orde baru hingga sekarang,tetapi pada pertengahan tahun1997 indonesia mengalami krisis moneter. Krisis moneter ini di awali dengan melemahnnya nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika, hal ini yang membuat

Upload: ikko-dewi

Post on 04-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

investasi

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penanaman modal merupakan segala kegiatan menanamkan modal,baik oleh

penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di

wilayah Indonesia. Indonesia merupaka kepulauan yang memiliki sumber daya alam

yang melimpah dari petenakan,pertanian,perikanan,kehutanan mauun pertambangan

maka dari itu perlu nya di bangun infrastruktur sarana prasarana dalam mengelolanya

oleh Negara Indonesia melalui pemerintah.

Timbulnnya keinginan untuk menarik investor yang di mulai sejak jaman orde

baru hingga sekarang,tetapi pada pertengahan tahun1997 indonesia mengalami krisis

moneter. Krisis moneter ini di awali dengan melemahnnya nilai tukar rupiah terhadap

dollar amerika, hal ini yang membuat investor asing enggan menaruh investasinnya dan

pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat.

Salah satu cara untuk membangkitkan lagi perekonomian nasional dengan cara

memberikan kebijakan mengundang masuknnya investasi asing di Indonesia. Investasi

asing merupakan faktor penting untuk menggerakan atau mendorong pertubuhan

ekonomi.Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang di jadikan bahan pertimbangan

investor dalam menanamkan modalnnya antara lain : Faktor sumber daya alam,faktor

sumber daya manusia,faktor stabilitas politik dan perekonomian,faktor kebijakan

pemerintah,faktor kemudahan dalam perizinan.

Masuknnya perusahaan asing dalam kegiatan investasi di Indonesia sebagai

pelengkap untuk mengisi sektor-sektor usaha dan industry yang belum dapat di

laksanakan oleh pihak swasta nasional,baik karena alasan teknologi,manajemen,maupun

alasan permodalan. Modal asing juga di harapkan secara langsung maupun tidak

langsung dapat lebih merangsang kehidupan dunia usaha dalam berbagai bidang

usaha,serta dapat di manfaatkan sebagai upaya menembus jaringan internasional melalui

jaringan pemasaran yang mereka miliki. Selanjutnnya modal asing di harapkan secara

langung mempercepat proses pembangunan ekonomi Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian penanaman modal asing ( Foreign Investment ) ?

2. Apa peranan penanam modal asing bagi Negara sedang berkembang?

3. Bagaimana bentuk hukum,kedudukan dan daerah berusaha untuk penanaman modal

asing ?

4. Apa hak dan kewajiban dari Penanam Modal Asing ?

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk memahami lebih jelas pengertian dari Penanman Modal Asing. Untuk mengetahui

atau memahami peranan Penanam Modal Asing di Negara-negara berkembang. Untuk

mengetahui dan memahami lebih jelas bentuk hukum,kedudukan dan daerah berusaha

untuk penanaman modal asing dan mengetahui hak dan kewajiban dalam penanaman

modal asing.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENANAMAN MODAL ASING

Dalam undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing

ada dua istilah yang sering muncul,yaitu :

1. Penanaman modal asing

2. Modal asing

Istilah penanaman modal asing merupakan terjemahan dari bahasa Inggris,

foreign investment

Pengertian Penanaman Modal Asing dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1

Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing :

“ hanya meliputi modal asing secara langsung yang di lakukan menurut

atau berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang dan di gunakan

menjalankan perusahaan di Indonesia”

Unsur-unsur penanaman modal asing dalam definisi ini meliputi :

1. Di lakukan secara langsung

2. Menurut undang-undang

3. Di gunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia

Pengertian di lakukan secara langsung adalah investor secara langsung akan

menanggung semua resiko yang akan di alami dari penanam modal tersebut.

Makna di lakukan menurut undang-undang adalah bahwa modal asing yang di

investasikan di Indonesia oleh investor asing harus di dasarkan pada

substansi,prosedur,dan syarat-syarat yang telah di tentukan dalam peraturan

perundang-undang yang berlaku dan di tetapkan oleh pemerintah Indonesia.

Semua investor harus tunduk dan patuh terhadap berbagai peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Misalnnya,di syaratkan bahwa setiap

penanaman modal asing harus melakukan kerjasama dengan pemilik modal

domestik,terutama pada bidang usaha yang memerlukan kerja sama antara

investor asing dengan pemilik modal domestik. Pada hakikatnya modal yang

di tanamkan oleh investor asing di gunakan untuk menjalankan perusahaan di

Indonesia. Dengan status sebagai badan hukum,perusahaan asing atau

gabungan antara badan hukum asing dengan badan hukum domestik haruslah

menjalankan usahannya di Indonesia. Pada prinsipnnya tidak semua bidang

usaha dapat di jalankan oleh investor asing di Indonesia, namun hanya bidang

usaha yang telah di tetapkan oleh pemerintah.

Menurut Prof.M.Sornajarah Penanaman Modal Asing adalah

Penanaman modal asing merupakan transfer modal,baik yang nyata maupun

yang tidak nyata dari suatu Negara ke Negara lain,tujuannya untuk di gunakan

di Negara tersebut agar menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan dari

pemilik modal,baik secara total atau sebagian.

Dalam literature ekonomi makro,investasi asing di lakukan dalam bentuk

yaitu investasi portofolio dan investasi langsung atau foreign direct investment

( FDI ). Investasi portofolio di lakukan melalui pasar modal dengan

instrument surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi

langsung yang di kenal dengan Penanam Modal Asing ( PMA ) merupakan

bentuk investasi yang jalan membangun,membeli total dan mengakuisisi

perusahaan.

Secara yuridis mengenai Penanaman Modal di Indonesia di atur dalam

undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 teentang Penanaman Modal. Dalam

pasal 1 ayat 3 Undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Modal menyatakan bahwa :

“ penanam modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan

kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia yang di lakukan oleh penanam

modal asing,baik menggunakan modal asing sepenuhnnya maupun

berpatungan dengan penanam modal daam negeri”

Di dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2007 Tentang Penanaman

Modal ini,jika di bandingkan investasi portofolio dengan penanam modal

asing, penanam modal asing lebih banyak mempunyai kelebihan di antarannya

sifatnnya yang permanen (jangka panjang), banyak memberikan andil dalam

alih teknologi,alih keterampilan manajemen,membuka lapangan kerja baru.

Lapangan kerja ini sangat penting bagi Negara sedang berkembang mengingat

terbatasnnya lapangan kerja yang di sediakan oleh pemerintah.

Sedangkan dalam investasi portofolio, dana yang masuk ke perusahaan yang

menerbitkan surat berharga (emiten), belum tentu akan sangup untuk

membuka lapangan kerja baru did ala Negara tujuan investasi. Sekalipun ada

emiten yang setelah mendapatkan dana dari pasar modal untuk memperluas

usahannya atau mebuka usaha baru hal ini berarti membuka lapangan kerja.

Tidak sedikit pula dana yang masuk ke emiten hanya untuk memperkuat

struktur modal atau mungkin malah membayar utang pada bank. Selain itu

proses ini tidak terjadi alih teknologi atau alih keterampilan manajemen.

Dalam pasal 1 angka 8 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang

Penanaman Modal Asing menyataka bahwa Modal asing adalah :

“ modal yang di miliki oleh Negara asing,perseorangan warga Negara ,badan

usaha asing,badan hukum asing,atau badan hukum Indonesia yang

sebagiannya atau seluruhnnya di miliki oleh pihak asing “

B. PERANAN PENANAMAN MODAL ASING BAGI NEGARA SEDANG

BERKEMBANG

Secara garis besar penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi Negara

sedang berkembang seperti Negara Indonesia dapat di perinci menjadi lima hal yaitu :

Sumber dana eksternal ( modal asing ) dapat di manfaatkan oleh Negara

sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan

pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu di ikuti dengan perpindahan

struktur produksi dan perdagangan

Modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun

transformasi structural

Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan

structural benar-benar terjadi meskipun modal asing dimasa selanjutnnya

lebh produktif

Bagi Negara-negara yang sedang berkembang yang tidak mampu memulai

pembangunan industry-industri berat dan industry strategis,adanya modal

asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabrik

baja,alat-alat mesin,pabrik elektronik,industry kimia daar dan sebagainya.

Dengan kehadiran Penanam Modal Asing bagi Negara sedang berkembang sangat

di perlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Modal asing membantu

dalam industrilisasi,pembangunan modal dan menciptakan kesempatan kerja,serta

keterampilan teknik. Melalui modal asing terbuka daerah-daerah dan tergarap

sumber-sumber baru yang secara langsung membuka lapangan pekerjaan baru.

Investasi asing dapat memberikan manfaat tetapi kadangkala investasi asing

mempunyai dampak negative.

Dampak positif Investasi Asing :

1. Masuknnya modal baru untuk pembangunan

2. Menambah devisa Negara

3. Berdirinnya perusaha-perusahaan baru sehingga adannya pemasukan bagi

Negara berupa pajak penghasilan

4. Penyerapan tenaga kerja

5. Berpengalaman di bidang teknologi

6. Manajemen yang baik

7. Berpengalaman dalam perdagangan internasional ( eksport-import )

8. Menciptakan permintaan produk dalam negeri sebagai bahan baku

9. Permintaan terhadap fluktuasi bunga bank

10. Memberikan perlindungan politik dan keamanan wilayah

Dengan masuknnya modal asing,pemerintah dapat melakukan pembangunan

di antarannya perbaikan infrastruktur. Modal pembangunan infrastruktur

tersebut di peroleh dari penerimaan pajak. Pajak tersebut di peroleh dari

deviden dan bunga obligasi yang di terima oleh investor asing yang

melakukan investasi di Indonesia baik investasinnya secara langsung maupun

investasi tidak langsung yaitu berupa penanaman saham korporasi,surat

obligasi,sertifikat bank Indonesia ( SBI ) dan surat utang Negara ( SUN ).

Dampak Negatif Investasi Asing :

1. Perusahaan asing yang di kelola oleh pihak asing,maka kewajiban

manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan asing

2. Manajemen keuangan perusahaan asing bersifat tertutup,sehingga

perusahaan tidak dapat di ketahui sehat atau tidak

3. Sumber Daya Manusia yang di kelola asing dengan hak kewajiban

sebagaimana di atur dalam undang-undang sering menimbulkan dampak

lingkungan dan sosial dimana perusahaan baru tersebut akan di dirikan

4. Bagi hasil ( product sharing ) tidak sebanding dengan kerusakan yang

timbul dan harus di tanggung oleh masyarakat

5. Manajemen sulit di awasi terutama dalam perkembangannya

6. Diskriminasi pendapat antara pegawai asing dan pegawai local

Namun semua dampak negative dari adanya penanaman modal asing

Indonesia,sebenarnnya itu dapat di minimalisir apabila pemerintah dan

masyarakat Indonesia mampu menangani dengan baik dan memetik

prlajaran dari investor asing tersebut.

Dengan demikian peranan PMA di Indonesia sangat menukung salam

perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam

kegiatan ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi di Indonesia. Dan untuk

mendukung investasi di Indonesia maka perlu pembentukan hukum

ekonomi dengan perangkat peraturan membutuhkan kajian yang bersifat

komprehensif dan pendekatan secara makro dengan informasi yang akurat

demi multidispliner dari berbagai aspek antara lain :

a. Ekonomi dan social

b. Sosiologi dan budaya

c. Praktis dan operasional dan kebutuhan ke depan

d. Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan

dan kepatutan dalam kehidupan manusia dan kemanusiaan

yang beradab

C. BAGAIMANA BENTUK HUKUM,KEDUDUKAN,DAN DAERAH BERUSAHA

UNTUK PENANAMAN MODAL ASING ( PMA )

Dalam pasal 3 undang-undang No.1 tahun 1967,di tentukan bahwa perusahaan-

perusahaan dengan penanaman modal asing tersebut yang di jalankan untuk seluruh

atau sebagian besar di Indonesia sebagai kesatuan perusahaan tersendiri harus

berbentuk badan hukum menurut badan hukum di Indonesia dan berkedudukan di

Indonesia.

Bentuk Badan Usaha yang di maksud dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 1

tahun 1967 tersebut , satu-satunnya hanyalah Perseroan Terbatas ( PT )

Hal ini di tunjukan dengan penetapan hukum oleh pemerintah,yaitu dengan Surat

Edaran Menteri Kehakiman RI No.J.A 5/3/2/1967 tentang penegasan dari Pasal 3 UU

No 1 Tahun 1967 bahwa yang di maksud dalam pasal tersebut,yaitu perusahaan

penanaman modal asing harus berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ). Selanjutnya

penetapan tersebut di perkuat dengan PP No.20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan

Saham dalam Perusahaan yang di dirikan dalam Rangka PMA dan SK Menteri

Negara Dana Investasi/Ketua BKPM No.15/SK/1994 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Pemilikan Saham Dalam Perusahaan yang di dirikan dalam Rangka PMA. Dengan di

tetapkannya edaran dari Menteri Kehakiman selanjutnnya di tunjukan kepada seluruh

notaris di Indonesia dalam pelaksaan akta pendirian PT, khususnnya untuk

perusahaan Penanaman Modal Asing dan calon Penanaman Modal Asing.

Dalam peraturan perundangan di Indonesia di kenal juga badan usaha berbentuk

Koperasi yang di atur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 yang berbunyi :

“koperasi bukanlah merupakan asosiasi modal,namun merupakan asosiasi

orang(dimana tidak adannya permodalan mayoritas yang bisa berkumpul pada tangan

seseorang berdapak pada pemutusan kekuatan RUPS yang ada adalah kesetaraan

anggotannya)dan pembatasan-pembatasan dalam pembangunan usahannya,semua

harus di tunjukan pada hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan anggotannya”

Dengan demikian memang bentuk koperasi ini kurang cocok dengan kepentingan

investor asing yang kapitalis dan selalu mengembangkan modalnnya ataupun proses-

proses pemanfaatan PMA bagi kepentingan nasional.

Sementara itu bentuk badan usaha seperti Firma maupun Persekutuan Komaditer

( CV ) tidak bisa di gunakan untuk menjalankan usaha PMA karena bentuk dari badan

usaha tersebut tidak berstatus sebagai badan hukum seperti dalam Pasal 3 UUPMA

sehingga sifatnnya lebih personal dari anggota-anggota yang ada di dalamnnya.

Dalam SK BKPM Nomor 22/SK/2001 tentang Ketentuan Pelaksanaan Keputusan

Presiden Nomor 90 Tahun 2000 tentang Kantor Perwakilan Perusahaan asing tersebut

memang di mungkinkan perusahaan asing untuk mendirikan kantor perwakilannya di

Indonesia. Hal ini di maksudkan untuk tidak melakukan aktivitas komersil,namun

lebih khusus lagi yaitu untuk memberikan akses yang luas kepada dunia usaha

khususnnya investor asing. Selain mengeluarkan perizinan dalam rangka

PMDN/PMA,Mennives/Ketua BKPM juga mengeluarkan izin KPPA. Perusahaan

asing atau gabungan perusahaan asing di luar negeri dapat mendirikan KPPA di kota-

kota besar di Indonesia dengan tujuan untuk mengurus kepentingan usahannya di

Indonesia dan di luar wilayah Indonesia minimal satu Negara lain.KPPA tersebut

hanya berfungsi sebagai pengawas,penghubung,dan koordinator dari perusahaan-

perusahaan yang di wakili.

Dalam Pasal 5 ayat(2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang

Penanaman Modal , sudah jelas di tentukan tentang bentuk hukum perusahaan

penanaman modal asing yang wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas(PT) bunyi dari

pasal tersebut :

“penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan Hukum

Indonesia dan bekedudukan di dalam wiayah Negara Republik Indonesia,kecuali di

tentukan lain oleh undang-undang”

Unsur yang melekat dalam ketentuan ini :

1. Bentuk hukum dari perusahaan modal asing adalah PT

2. Di dasarkan pada hukum Indonesia

3. Berkedudukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia

Perseroan Terbatas di atur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995.

Pengertian perseroan terbatas di atur dalam pasal 1 ayat(1) Undang-undang Nomor 1

Tahun 1995. Perseroan terbatas yang di sebut perseroan adalah :

“ badan hukum yang di dirikan berdasarkan perjanjian,melakukan kegiatan usaha

dengan modal dasar yang seluruhnnya terbagi dalam saham,dan memenuhi

persyaratan yang di tetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan

pelaksanaan”

Ciri-ciri suatu Perseroan Terbatas di sebut sebagai badan hukum :

1. Di dirikan berdasarkan perjanjian

2. Melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnnya di bagi dalam

saham-saham

3. Memenuhi persyaratan yang di tetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan

pelaksanaanya

Salah satu syarat dari badan hukum asing menjadi perseroan terbatas adalah

badan hukum asing itu harus melakukan kerjasama dengan badan hukum domestik.

Kerjasama antara badan hukum asing dengan badan hukum domestik di tuangkan

dalam kontrak joint venture. Dalam kontrak ini di atur tentang pembagian saham,

pihak asing dapat memiliki saham maksimal 95% dan domestik minimal 5%. Dari

kerjasama ini akan berebentuk badan hukum baru yang merupakan perpaduan antara

badan hukum asing dan badan hukum domestik

D. HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PENANAM MODAL ASING

Hak dan kewajiban penanaman modal asing telah di tentukan dalam Pasal

10,Pasal 12,Pasal 14,Pasal 19,Pasal 26 dan Pasal 27 Undang-undang Nomor 1 Tahun

1967 tentang Penanaman Modal Asing , Kewajiban perusahaan modal asing adalah :

1. Memenuhi kebutuhan akan tenaga kerjanya dengan warga Negara

Indonesia , kecuali dalam hal yang di atur dalam Pasal 11( Pasal 10

UU PMA)

2. Melakukan kerjasama antara modal asing dan modan Indonesia

3. Mengurus dan mengendalikan perusahaannya sesuai dengan asas-asas

ekonomi perusahaan dengan tidak merugikan kepentingan Negara

(Pasal 26 UU PMA)

4. Memberikan kesempatan partisipasi bagi modal nasional secara efektif

setelah jangka waktu tertentu dan menurut imbangan yang di tetapkan

pemerintah ( Pasal 27 UU PMA )

5. Wajib menyelenggarakan dan menyediakan fasilitas latihan dan

pendidikan di dalam atau di luar negeri secara teratur bagi warga

Negara Indonesia. Tujuannya ada

6. agar berangsur-angsur tenaga kerja warga Negara asing dapat dig anti

oleh tenanga kerja warga Negara Indonesia (Pasal 12 UU PMA)

Hak Penanam Modal Asing (PMA) :

1. Pemakaian atas tanah,seperti hak guna bangunan,hak guna usaha,dan

hak pakai (Pasal 14 UU PMA)

2. Hak untuk mendatangkan atau menggunakan tenaga-tenaga pimpinan

dan tenaga ahli warga Negara asing bagi jabatan yang belum di isi

dengan warga Negara Indonesia (Pasal 9 UU PMA)

3. Hak transfer dalam valusi asli dari modal atas dasar nilai tukar yang

berlaku untuk :

a. Keuntungan yang di peroleh modal sesudah di kurangi pajak

dan kewajiban pembayaran lain di Indonesia

b. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja asing yang

di pekerjakan di Indonesia

c. Biaya-biaya lain yang di tentukan lebih lanjut

d. Penyusutan atas alat-alat perlengkapan tetap

e. Kompensasi dalam hal nasionalisasi (Pasal 19 UU PMA)

Hak Investor asing ialah :

1. Mengalihkan aset yang di milikinnya kepada pihak yang di

inginkannya

2. Melakukan transfer dan repatriasi dalam valuta asing. Hak transfer

merupakan suatu perangsang untuk menarik penanam modal asing.

Repatriasi ( pengiriman ) dengan bebas dalam bentuk valuta asing

tanpa ada penundaan yang di dasarkan pada perlakuan non

diskriminasi,sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Hak transfer dan repatriasi ini meliputi :

a. Modal

b. Keuntungan,bunga bank, dividen,dan pendapatan lain

c. Dana-dana yang di perlukan untuk :

Pembelian bahan baku dan penolong , barang setengah

jadi,atau barang jadi

Penggantian barang modal dalam rangka untuk

melindungi kelangsungan hidup penanaman modal

d. Tambahan dana yang di perlukan bagi pembiayaan penanaman

modal

e. Dana-dana untuk pembayaran kembali pinjaman

f. Royalty atau biaya yang harus dibayar

g. Pendapatan dari perseorangan warga asing yang bekerja dalam

perusahaan penanaman modal

h. Hasil penjualan atau likuidasi penanaman modal

i. Kompensasi atas kerugian

j. Kompensasi atas pengambilalihan

k. Pembayaran yang di lakukan dalam rangka :

Bantuan teknis

Biaya yang harus di bayar untuk jasa teknik dan

manajemen

Pembayaran yang di lakukan di bawah kontrak

proyek

Pembayaran hak atas kekayaan intelektual

Hak ini tidak mengurangi kewenangan pemerintah untuk :

a. Memberlakukan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mewajibkan pelapor pelaksanaan transfer dana

b. Hak pemerintah untuk mendapatkan pajak atau royalty atau pendapat

pemerintah lainnya dari penanaman modal

3. Menggunakan tenaga ahli warga Negara asing untuk jabatan keahlian

tertentu

4. Mendapat kepastian hak,hukum dan perlindungan

5. Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang di jalankannya

6. Hak pelayanan

7. Berbagai bentuk fasilitas kemudahan

Kewajiban penanaman modal , khususnnya investor asing telah di tentukan dalam

Pasal 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Kewajiban

itu meliputi :

1. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik

2. Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan

3. Membuat laporan tentang kegiatan penanam modal dan menyampaikannya

kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal

4. Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha

penanaman modal

5. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan

Di samping hak dan kewajiban itu harus di taati oleh penanam modal, khususnnya

penanam modal asing masih ada tanggung jawab lainnya. Tanggung jawab adalah suatu

keadaan menanggung segala sesuatu yang berkaitan dengan penanaman modal.

Tanggung jawab itu telah di tentukan dalam Pasal 16 Undang-undang Nomor 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal. Ada 6 tanggung jawab penanam modal, khsusnnya

penaman modal asing :

1. Menjamin tersedianya modal yang brasal dari sumber yang bertentangan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

2. Menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam

modal menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan

usahannya secara sepihak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

3. Menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat,mencegah praktik

monopoli,dan hal lain yang merugikan Negara

4. Menjaga kelestarian lingkungan hidup

5. Menciptakan keselamatan,kesehatan,kenyamanan,dan kesejahteraan pekerja

6. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penanaman Modal Asing menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor

1 Tahun 1967 adalah “ hanya meliputi modal asing secara langsung yang

di lakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang

dan di gunakan menjalankan perusahaan di indonesia”.Peranan penanam

modal asing terhadap pembangunan bagi Negara yang sedang berkembang

dapat di perinci menjadi lima yaitu Pertama Sumber dana eksternal

( modal asing ) dapat di manfaatkan oleh Negara sedang berkembang

sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi,

Kedua Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu di ikuti dengan

perpindahan struktur produksi dan perdagangan, Ketiga Modal asing dapat

berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi

structural, Keempat Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera

setelah perubahan structural benar-benar terjadi meskipun modal asing

dimasa selanjutnnya lebih produktif, Kelima Bagi Negara-negara yang

sedang berkembang yang tidak mampu memulai pembangunan industry-

industri berat dan industry strategis,adanya modal asing akan sangat

membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabrik baja,alat-alat

mesin,pabrik elektronik,industry kimia daar dan sebagainya. Bentuk

hukum, kedudukan hukum dan daerah berusaha sudah di atur dalam pasal

3 Undang-undang No.1 Tahun 1967 yang menyatakan bahwa perusahaan

penanaman modal asing harus berbentuk perseroan terbatas(PT). Hak dan

kewajiban penanam modal asing telah di tentukan dalam Pasal 10,Pasal

12,Paal14,Pasal19,Pasal26 dan Pasal 27 Undang-undang Nomor 1 Tahun

1967 Tentang Penanaman Modal Asing dan tanggung jawab dari penanam

modal asing telah di tentukan dalam pasal 16 Undang-undang Nomor 25

Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Asing.

DAFTAR PUSTAKA

- Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007

Tentang Penanaman Modal

- Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967

Tentang Penanaman Modal Asing

- H.Salim HS.,S.H.,M.S & Budi Sutrisno,S.H.,M.Hum.2007,Hukum

Investasi di Indonesia , penerbit PT RajaGrafindo Persada,Jakarta