tugas interaksi obat

17
Resep Polifarmasi

Upload: indri-hafsari

Post on 29-Nov-2015

150 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Interaksi Obat

Resep Polifarmasi

Page 2: Tugas Interaksi Obat

I. Kelengkapan Resep

1. Inscriptio

Nama dokter : Tidak tercantum

Alamat dokter : Tidak tercantum

Nama Kota : Tidak tercantum

Tanggal : Tidak tercantum

Tanda R/ : Tercantum

2. Praescriptio

Nama obat : Tercantum

Jumlah obat : Tercantum

Dosis obat : Tercantum

3. Signatura

Aturan pakai : Tercantum

Nama pasien : Tercantum

Umur pasien : Tercantum

4. Subscriptio

Tanda tangan dokter : Tidak tercantum

II. Uraian Obat

1. Spasminal

Kandungan :

Methampyrone 500 mg

Pavaperine HCl 25 mg

Belladonna Extract 10 mg

a. Indikasi

kolik pada saluran cerna, saluran kemih, saluran empedu,

dismenore.

b. Kontraindikasi

Glaukoma sudut tertutup, penyumbatan saluran pencernaan atau

saluran kemih, atoni (tidak adanya tegangan atau kekuatan otot)

Page 3: Tugas Interaksi Obat

usus, ileus paralitikum, asma, miastenia gravis, kolitis ulseratifa,

hernia hiatal, penyakit serius ginjal atau hati.

c. Dosis

Dewasa : Jika sakit 1 tablet, berikutnya 1 tablet setiap 6 – 8

jam, maksimum 4 tablet sehari.

Anak-anak: 3 kali sehari ½-1 tablet.

d. Mekanisme Kerja

Methampyrone bekerja sebagai analgesik., diabsorpsi dari saluran

pencernaan, mempunyai waktu paruh 1–4 jam. Papaverin

merupakan relaksan non spesifik yang bekerja secara langsung

pada otot polos.

e. Efek Samping

Reaksi hipersensitivitas : reaksi pada kulit, misalnya kemerahan.

Agranulositosis, gangguan saluran pencernaan. Tekanan dalam

mata meningkat, sikloplegia, midriasis, mulut kering, pandangan

kabur, kemerahan pada wajah dan leher, retensi dan hesitensi

urin, takhikardia, berdebar, susah buang air besar, kenaikan suhu

tubuh, perangsangan susunan saraf pusat, muntah, fotofobia.

f. Peringatan dan Perhatian

Tidak untuk mengobati sakit otot pada gejala-gejala flu, rematik,

lumbago, sakit punggung, bursitis, sindroma bahu lengan. Karena

dapat menimbulkan agranulositosis yang berakibat fatal, maka

sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang terus-menerus.

g. Interaksi

aktifitas antikolinergik bisa ditingkatkan oleh parasimpatolitik

lain.

Guanetidin, histamin, dan Reserpin dapat mengantagonis efek

penghambatan antikolinergik pada sekresi asam lambung.

antasida bisa mengganggu absorpsi.

Page 4: Tugas Interaksi Obat

2. Dexanta® Suspensi

Kandungan : Tiap sendok takar (5 ml) mengandung :

Colloidal Al hydroxide 200 mg, Mg hydroxide setara

dengan Mg oxide 200 mg, Simethicone 20 mg.

a. Indikasi

Tukak lambung, perut kembung dan nyeri ulu hati, hiperasiditas

lambung.

b. Kontraindikasi

Jangan diberikan pada pasien yang sedang

menjalani terapi tetrasiklin.

c. Dosis

Sehari 5-10 ml suspensi diantara waktu makan dan akan tidur.

d. Mekanisme Kerja

DEXANTA® mengandung simethicone aktif yang dapat

memecahkan gelembung-gelembung udara yaitu dengan jalan

memperbesar tegangan permukaan gelembung, sehingga udara

dalam lambung dapat dikeluarkan dan rasa kembung akan hilang.

Kombinasi antasida Colloidal Al hydroxide dan magnesium

hydroxide, memungkinkan terjadinya efek konstipasi ataupun

laksatif dapat dihindarkan.

e. Efek Samping

Aluminium hydroxide adalah senyawa yang mempunyai

toksisitas rendah, beberapa individutidak tahan terhadap sifat

astringen dari obat ini dan bisa menimbulkan rasa mual dan

muntah serta konstipasi.

Efek samping dari magnesium hydroxide adalah efek katartik,

tetapi hal ini dapat diatasi dengan penggabungan

bersama aluminium hydroxide. Sehingga keduanya saling

menetralkan efek samping.

Page 5: Tugas Interaksi Obat

f. Peringatan dan Perhatian

Garam-garam aluminium secara umum dapat mengurangi

absorpsi tetrasiklin. Pasien yang sedang

menerima terapi tetrasiklin jangan diberi antasida ini secara

bersama-sama.

g. Interaksi

Colloidal Al hydroxide menghambat absorpsi dari tetrasiklin,

karena akan membentuk kompleks aluminium-tetrasiklin yang

sukar diabsorpsi.

Magnesium menghambat absorpsi tetrasiklin sama

dengan colloidal Al hydroxide.

Magnesium mempertinggi penghambatan neuromuskular dari

prokainamid.

Antasida magnesium menghambat absorpsi antikoagulan

kumarin.

3. Ulsikur

Kandungan : Tiap tablet mengandung Cimetidin HCl 200 mg; 400 mg.

a. Indikasi

Ulkus duodenum aktif, ulkus gaster aktif non-malignansi, esofagitis

peptic, sindroma Zollinger dan pencegahan kekambuhan ulkus

duodenum.

b. Kontraindikasi

Pasien yang hipersensitif terhadap cimetidin.

c. Dosis

Ulkus duodenum akut : sehari 2x400 mg atau sehari 3x200 mg saat

makan dan 400 mg sebelum tidur; pencegahan kekambuhan ulkus

duodenum : 400 mg sebelum tidur; ulkus duodenum jinak akut :

sehari 3x200 mg saat makan dan 400 mg sebelum tidur selama 6-8

minggu.

Page 6: Tugas Interaksi Obat

d. Mekanisme Kerja

Cimetidin adalah penghambat histamin pada reseptor H2 secara

selektif dan reversibel, penghambatan histamin pada reseptor H2

akan menghambat sekresi asam lambung baik pada keadaan

istirahat maupun setelah perangsangan oleh makanan, histamin,

pentagastrin, kafein dan insulin. Cimetidin dengan cepat diabsorpsi

setelah pemberian oral dan konsentrasi puncak dalam plasma

dicapai dalam waktu 45-90 menit setelah pemberian. Cimetidin

diekskresikan melalui urin.

e. Efek Samping

Diare ringan dan sementara, pusing, somlonence dan ruam, sakit

kepala, artralgia,mialgia, ginekomastia.

f. Peringatan dan Perhatian

Cimetidine tidak boleh diberikan pada anak-anak dibawah 16 tahun

kecuali atas pertimbangan dokter. Pemberian cimetidine pada ibu

hamil dan menyusui hanya bila sangat dibutuhkan. Cimetidine tidak

dapat digunakan untuk pengobatan simptomatis pada keganasan

lambung.

g. Interaksi

Cimetidin dapat mengurangi metabolisme caumarin anticoagulants,

phenytoin, propranolol, nifedipine, chlordiazepoxide, diazepam,

tricyclic antidepresants, lidocaine, theophylline dan metronidazole,

akibatnya akan menghambat eliminasi dan meningkatkan

konsentrasi obat-obatan ini dalam darah.

4. Meloxicam

a. Indikasi

Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis.

b. Kontraindikasi

Pasien yang hipersensitif terhadap Meloxicam, Aspirin atau obat-obat

Anti-inflamasi Non Steroid lainnya. Penderita dengan penyakit ginjal

Page 7: Tugas Interaksi Obat

berat. Wanita hamil dan menyusui. Anak-anak. Tukak lambung aktif

selama 6 bulan terakhir atau memiliki riwayat penyakit tukak lambung

yang berulang. Gagal ginjal non-dialisis berat. Pendarahan gangguan

saluran pencernaan, pendarahan cerebrosvaskular.

c. Dosis

Pada osteoarthritis : 7,5 mg satu kali sehari, jika diperlukan dosis

dapat ditingkatkan hingga 15 mg satu kali sehari.

Pada rheumatoid arthritis : 15 mg satu kali sehari, dapat dikurangi

sampai 7,5 mg/hari tergantung respon klinis.

Untuk pasien dengan resiko tinggi diberikan dosis awal 7,5 mg

satu kali sehari.

Untuk penderita gagal ginjal : dosis tidak lebih dari 7,5 mg satu kali

sehari.

d. Mekanisme Kerja

Meloxicam merupakan golongan Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID)

derivate asam enolat yang bekerja dengan cara mengnhambat

biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi melalui

penghambat cyclooxygenase 2 (COOX 2), sehingga terjadinya proses

inflamasi dapat dihambat tanpa terjadinya efek samping ginjal dan

gastroinintestinal yang merupakan cirri khas pada penggunaan obat-

obat Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID) selama ini.

e. Efek Samping

Gangguan pencernaan, edema, nyeri, pusing, sakit kepala, anemia,

artralgia, back pain, insomnia, batuk, infeksi saluran napas, ruam,

pruritus, micturition frequency, ISK.

f. Peringatan dan Perhatian

Iritasi saluran cerna, tukak lambung, pendarahan dan perforasi

dapat terjadi pada penggunaan obat-obat NSAID.

Hati-hati jika diberikan kepada pasien dengan riwayat penyakit

gastrointestinal (pendarahan dan tukak, penurunan fungsi ginjal,

kegagalan fungsi hati, penyakit hepatic, hipertensi, ataupun asma.

Page 8: Tugas Interaksi Obat

Hati-hati jika diberikan kepada orang tua.

Hati-hati jika diberikan bersamaan dengan antikoagulan.

Keamanan penggunaan pada anak belum diketahui dengan pasti.

Keamanan penggunaan ibu menyusui belum diketahui pasti maka

tergantung dari pentingnya pengobatan bagi si ibu disarankan

untuk menghentikan pengguanaan obat atau berhenti menyusui.

Pengobatan harus dihentikan pada kasus tukak lambung atau

pendarahan gangguan saluran pencernaan.

g. Interaksi

Resiko pendarahan dapat meningkat jika diberikan bersamaan

dengan antikoagulan (walfarin, heparin), antiplatelet, (ticlopidine,

clopidegral, aspirin, abciximad, dipyridamole, eptifibatide, tirofiban).

NSAID dapat menurunkan efek antihipertensi dari ACE-Inhibitor,

hidralazine, dan thiazide.

Aspirin meningkatkan konsentrasi meloxicam dalam serum.

NSAID dapat meningkatkan kadar litium.

5. Cefadroxil ® (sefadroksil)

a. Indikasi

Infeksi bakteri gram positif dan gram negatif.

b. Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap sefaloosporin porfiria

c. Dosis

Berat badan lebih dari 40 kg : 0,5 – 1 g dua kali sehari.

Infeksi jaringan lunak, kulit dan saluran kemih tanpa komplikasi: 1 g /

hari

Anak kurang dari 1 Tahun : 25 mg/kg/hari dalam dosis terbagi.

Anak 1-6 tahun: 250 mg dua kali sehari.

Anak lebih dari 6 tahun : 500 mg dua kali sehari.

d. Mekanisme Kerja

Page 9: Tugas Interaksi Obat

Sefadroksil merupakan golongan dari sefalosporin. Sefalosporin

termasuk antibiotik betalaktam yang bekerja menghambat sintesis

dinding sel mikroba. Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif

dan gram negatif. Farmakologi sefalosporin mirip dengan penisilin,

eksresi terutama melalui ginjal.

e. Efek Samping

Diare dan colitis yang disebabkan oleh antibiotic (keduanya karena

penggunaan dosis tinggi) mual dan muntah. Rasa tidak enak pada

saluran cerna sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam, pruritus,

urtikaria, serum sickness, demam dan atralgia, anafilaksis, eritema,

multiforme, nekrolisis epidermal toksis. Gangguan fungsi hati, hepatitis

sementara dan ikterus kolastatik. Gangguan darah : Eosinofilia,

trombositopenia, leucopenia, agranulositosis, anemia aplastik, anemia

hemolitik,. Neffritis intersial reversibel, gangguan tidur, hiperaktivitas,

bingung, hipertonia dan pusing, nervous.

f. Peringatan dan Perhatian

Alergi terhadap penisilin, gangguan fungsi ginjal, kehamilan, dan

menyusui (tetapi boleh digunakan) positif palsu untuk glukosa urin

(pada pengujian untuk mengurangi jumlah obat), positif palsu pada uji

coombs.

g. Interaksi

Ekskresi dari golongan sefalosporin dapat dihambat dengan adanya

probenesid

Kesimpulan

Page 10: Tugas Interaksi Obat

Dalam resep ini terdapat interaksi antara meloxicam dan

cefadroxil.

interaksi antara cimetidin (ulsikur) dan antasida (dexanta)

Antasida dapat menganggu absorpsi spasminal

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: Tugas Interaksi Obat

1. Kasim F. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia. Vol

47/2012/sd/2013. PT ISFI. Jakarta ; 2012.

2. Baxter Karen. Stockley’s Drug Interactions 9th edition. Pharmaceutical

Press.2010.

3. ISFI. ISO Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan. Jakarta. 2011

TUGAS MATA KULIAH

Page 12: Tugas Interaksi Obat

INTERAKSI OBAT

RESEP POLIFARMASI

Indri Hafsari

N211 13 040

Kelas C

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013