tugas i budi
DESCRIPTION
kewirausahaanTRANSCRIPT
TUGAS I KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh :
Budi Atmadi 1107045050
KONSENTRASI GEOFISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMANSAMARINDA
2015
Siapa saya
Budi Atmadi itulah nama saya, rekan-rekan atau kolega saya biasa memanggil
budi. Saya lahir di Samarinda 16 agustus 1993 lebih tepatnya 22 tahun yang lalu.
Sebagai orang asli Kalimantan timur saya menempuh jenjang pendidikan di
Samarinda Kalimantan timur. Di mulai dari pendidikan sekolah dasar Negeri 001
Samarinda seberang tahun 1999-2005, setelah lulus saya menempuh pendidikan
sekolah menengah pertama negeri 3 samarinda seberang pada tahun 2005-2008.
Untuk melanjutkan pendidikan saya menempuh pendidikan saya di sekolah menegah
atas negeri 4 Samarinda seberang pada tahun 2008-2011. Dari SD hingga SMA
mungkin saya bisa dibilang minim prestasi namun saya dapat mengambil atau
memperoleh ilmu dari pendidikan yang saya tempuh. Saya terdiri dari 3 bersaudara,
saya anak laki-laki dari 2 saudari saya perempuan dan lebih tepatnya anak terakhir
dari 3 bersaudara. Melihat saudari perempuan saya melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi saya tidak berpikir untuk melanjutkan perguruan tinggi disamarinda,
tetapi saya berpikir untuk melanjutkan pendidikan saya di sekolah perhubungan,
namun karena ketidakmungkinan suatu hal saya berpikir lagi untuk melanjutkan
pendidikan saya di Samarinda Kalimantan timur di perguruan tinggi Universitas
Mulawarman. Di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam prodi Fisika
Konsentrasi Geofisika dan disinilah saya menempuh pendidikan sarjana saya.
Geofisika adalah jurusan yang sangat menarik bagi saya dan disana juga saya
menikmati pahit dan manisnya menjadi mahasiswa. Sejak awal kuliah dan semester 8
ini saya mendapat bahwa pentingnya pendidikan untuk manusia. di Geofisika sendiri
saya suka bercanda karena tiada hari tanpa tertawa, tetapi mungkin motto ini bisa
dibilang “ada saatnya kita belajar dan ada saatnya kita bercanda”. Mengenai sifat baik
atau buruknya sebagai manusia pasti ada tetapi selama saya menempuh pendidikan
saya akan menatanya menjadi lebih baik lagi. Itulah sedikit siapa saya dan itulah saya
budi atmadi.
Untuk mengenai apa yang bisa saya buat? Mungkin kata membuat lapangan
pekerjaan lebih tepat untuk usaha atau berwirausaha. Memang membuat lapangan
pekerjaan tidak mudah karena kita harus berusaha sekeras mungkin untuk membuat
lapangan pekerjaan. Usaha yang bisa saya buat seperti membuat SPBU, kontrakan
atau kost-kost’an buat mahasiswa, toko sport dan rumah makan. Saya berpikir untuk
membuka usaha jangka panjang karena hidup bukan hanya 5 atau 10 tahun tetapi bisa
20 samapai 30 tahun bahkan lebih dan dari situlah saya berpikir untuk membuka
lapangan pekerjaan atau membuka usaha jangka panjang. Meskipun diluar sana sudah
banyak berbagai wirausaha yang memulai, saya akan membuat usaha lebih menarik
minat konsumen agar tertarik pada usaha yang saya buat. Seperti memfasilitasi SPBU
dengan sangat baik, kontrakan atau kost-kost’an terlihat bersih dan indah, toko sport
dengan branded yang sangat berkualitas tinggi dan menawarkan rumah makan
dengan berbagai menu masakan tanah air. Dengan berwirausaha yang positif kita
dapat juga memperolehnya dengan positif namun jangan lupa ilmu yang saya
dapatkan jangan berhenti pada saya, tetapi bisa saya beri ilmu itu kepada anak cucu
serta orang lain jika ingin berwirausaha
Profile pengusaha sukses
Soedono Salim atau Liem Sioe Liong lahir di Tiongkok tanggal 19 Juli 1916,
Dia merupakan pendiri Grup Salim. Kepemilikan Grup Salim meliputi Indofood,
Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco, PT Mega, Bank
Windu Kencana, PT Hanurata, dan PT Waringin Kencana dan lain-lain. Dia
merupakan salah satu konglomerat dan pengusaha sukses asal Indonesia. Ia sempat
menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dan Asia.
Perjalanan suksesnya dimulai di sebuah pelabuhan kecil. Fukien di bilangan Selatan
Benua Tiongkok. Dia dilahirkan di situ pada tahun 1916. Kakaknya yang tertua Liem
Sioe Hie kini berusia 77 tahun sejak tahun 1922 telah lebih dulu beremigrasi ke
Indonesia yang waktu itu masih jajahan Belanda kerja di sebuah perusahaan
pamannya di kota Kudus. sejak zaman revolusi Liem Sioe Liong sudah terlatih
menjadi supplier cengkeh, dengan jalan menyelundupkan bahan baku tersebut dari
Maluku, Sumatera, Sulawesi Utara melalui Singapura untuk kemudian melalui jalur-
jalur khusus penyelundupan menuju Kudus. Sehingga tidak heran dagang cengkeh
merupakan salah satu pilar utama bisnis Liem Sioe Liong pertama sekali, disamping
sektor tekstil. Dulu juga dia, banyak mengimpor produksi pabrik tekstil murahan dari
Shanghai.
Seirama dengan masa pemerintahan dan pembangunan Orde Baru, bisnisnya
pun berkembang demikian pesat. Pada tahun 1969, Om Liem bersama
Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad, yang belakangan disebut sebagai
The Gang of Four, mendirikan CV Waringin Kentjana. Om Liem sebagai chairman
dan Sudwikatmono sebagai CEO. The Gang of Four ini kemudian tahun 1970
mendirikan pabrik tepung terigu PT Bogasari dengan modal pinjaman dari
pemerintah. Bogasari yang memonopoli suplai tepung terigu untuk Indonesia bagian
Barat, yang meliputi sekitar 2/3 penduduk Indonesia, di samping PT. Prima untuk
Indonesia bagian Timur. Hampir di setiap perusahaan Liem Sioe Liong dia berkongsi
dengan Djuhar Sutanto alias Lin Wen Chiang yang juga seorang Tionghoa asal
Fukien. Bogasari sebuah perusahaan swasta yang paling unik di Indonesia.
Barangkali hanya Bogasarilah yang diberikan pemerintah fasilitas punya pelabuhan
sendiri, dan kapal-kapal raksasa dalam hubungan perteriguan bisa langsung merapat
ke pabrik.
Ketika pertama berdiri, PT Bogasari berkantor di Jalan Asemka, Jakarta
dengan kantor hanya seluas 100 meter. Kemudian tahun 1975 kelompok ini
mendirikan pabrik semen PT Indocement Tunggal Perkasa. Pabrik ini melejit bahkan
nyaris memonopoli semen di Indonesia. Sehingga kelompok ini sempat digelari
Tycoon of Cement. Setelah itu, The Gang of Four ditambah Ciputra mendirikan
perusahaan real estate
PT Metropolitan Development, yang membangun perumahan mewah Pondok
Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Selain itu, Om Liem juga mendirikan
kerajaan bisnis bidang otomotif di bawah bendera PT Indomobil. Bahkan merambah
ke bidang perbankan dengan mendirikan Bank Central Asia (BCA) bersama Mochtar
Riyadi. Di tahun 1970-an. Bank Central Asia ini telah bertumbuh menjadi bank
swasta kedua terbesar di Indonesia dengan total asset sebesar US$ 99 juta.
Belakangan Mochtar Riady membangun Lippo Bank. Ketika itu, Om Liem pernah
jadi orang terkaya di Indonesia dan Asia. Serta masuk daftar 100 orang terkaya dunia.
Namun, seirama dengan mundurnya Presiden Soeharto dan akibat terjadi krisis
moneter, bisnis dan kekayaannya pun turun. Bahkan, Om Liem terpaksa memilih
bermukim di Singapura, setelah rumahnya di Gunung Sahari dijarah massa reformasi.
Setelah peristiwa tersebut, ia mulai mengalihkan kepengurusan bisnisnya kepada
anaknya Anthony Salim, lalu pindah dan tinggal di Singapura hingga tutup usia. Ia
dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto.
Usahanya diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus
Welirang. Begitu perkasanya dia di bidang perekonomian Indonesia dewasa ini,
mungkin menjadi titik tolak majalah Insight, Asia’s Business Mountly terbitan
Hongkong dalam penerbitan bulan Mei tahun ini, menampilkan lukisan karikatural
Liem Sioe Liong berpakaian gaya Napoleon Bonaparte. Dadanya penuh ditempeli
lencana-lencana perusahaannya. Perusahaan holding company-nya bernama PT Salim
Economic Development Corporation punya berbagai macam kegiatan yang dibagi-
bagi atas berbagai jenis divisi; masing-masing adalah:
1. divisi perdagangan
2. divisi industri
3. divisi bank dan asuransi
4. divisi pengembangan (yang bergerak dibidang hasil hutan dan konsesi hutan)
5. divisi properti yang bergerak dibidang real estate, perhotelan, dan pemborong
6. divisi perdagangan eceran
7. divisi joint venture
satu kata yang perlu di ingat dari pengusaha sukses ini adalah :
“ Jika anda hanya mendengarkan apa yang dikatakan orang, anda akan
gila. Anda harus melakukan apa yang anda yakini.”