tugas geoogi sejarah

5
1 Teori Geosinklin Teori geosinklin merupakan teori yang menjelaskan bahwa di daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terakumulasi sedimen dengan ketebalan ribuan meter, . Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. penurunan lantai cekungan secara progresif yang disebabkan oleh pembebanan sedimen . Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi. Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes. Teori Dana – Hall yang menyatakan bahwa barisan pegunungan merupakan kelahiran geosinklin berdasarkan dua pendapat

Upload: kurnia-sandi-mahardika

Post on 31-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

geologi sejarah

TRANSCRIPT

Page 1: tugas geoogi sejarah

1 Teori Geosinklin

Teori geosinklin merupakan teori yang menjelaskan bahwa di daerah sempit pada

kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terakumulasi sedimen

dengan ketebalan ribuan meter,. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence

(penurunan) pada dasar cekungan. penurunan lantai cekungan secara progresif yang

disebabkan oleh pembebanan sedimen. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal

dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama

proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan

yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena

terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang

terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.

Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh

Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan

sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan

Himalaya, Alpina dan Andes.Teori Dana – Hall yang menyatakan bahwa barisan

pegunungan merupakan kelahiran geosinklin berdasarkan dua pendapat utama : (1)

determinasi lokasi barisan pegunungan yang akan terbentuk didasarkan kepada adanya

akumulasi sedimen pada suatu geosinklin, (2) pegunungan menjadi rentan dalam proses

yang relatif singkat, selama perlapisan terlipat dan tersesarkan. 

Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas

vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa

dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa

gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertikal. Artinya, semua deformasi yang

terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang

terdeformasi.

2 Continental Drift

Page 2: tugas geoogi sejarah

Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener pada 1912. Ia berpendapat

bahwa dahulu kala benua yang ada saat ini awalnya merupakan sebuah superkontinent

yang bernama Pangaea. Benua raksasa tersebut kemudian pecah menjadi benua yang ada

saat ini.

Apabila potongan-potongan benua yang ada saat ini digabungkan menjadi satu,

akan terdapat kecocokan bentuk-bentuk benua yang dapat membentuk suatu daratan

besar, yaitu super-kontinen Pangaea. Salah satu kecocokan tersebut dapat ditemukan pada

kemiripan garis pantai yang ada di benua Amerika Selatan bagian Timur dengan garis

pantai benua Afrika bagian Barat. Kedua garis pantai ini apabila dihimpitkan satu dengan

lainnya akan saling berhimpit. Jika benua dalam satu waktu bergabung, maka batuan dan

pegunungan pada waktu yang sama di lokasi yang berdampingan dan di benua yang

berhadapan haruslah cocok. Jalur pegunungan Appalachian yang berada di Timur benua

Amerika Utara dengan sebaran berarah Timur Laut secara tiba-tiba menghilang di pantai

Newfoundland. Pegunungan yang memiliki umur sama dengan pegunungan Appalachian

juga ditemukan di Timur Greenland, Irlandia, Inggris, dan Norwegia. Kedua pegunungan

tersebut apabila diletakkan pada lokasi sebelum terjadinya pemisahan / pengapungan,

kedua pegunungan ini akan membentuk suatu jalur pegunungan yang menerus. Sehingga,

menandakan bahwa dahulu kedua daratan yang terpisah ini adalah satu.Secara garis besar,

teori Apungan Benua (Continental Drift) ini melihat dari unsur-unsur bentuk, struktur,

dan umur yang sama atau identik. Namun teori ini masih memiliki kelemahan, yaitu tidak

dapat menjelaskan sebab terjadinya benua atau super-kontinen Pangaea pecah,

3 Teori Tektonik Lempeng

Page 3: tugas geoogi sejarah

Teori tektonik lempeng yaitu berkaitan dengan kegiatan tektonik lempeng,di

antaranya pemekaran dasar samudra (sea floor spreading) yang terjadi di punggungan

tengah samudra (mid-ocean ridges).palung laut dalam (deep sea trenchs) dan lajur

tunjaman (subduction zones of Benioff zones) dan berbagai jenis cekungan (basins)

lainnya,busur kepulauan bergunungapi (volcanic island arcs) serta mekanisme

pembentukannya.Pergerakan dinamis bumi diawali dari pemberaian dan pemekaran dasar

samudra di punggungan tengah samudra (PTS) atau pemberaian-pengapungan (rift

drifts)kerak benua.kedua jenis pemberaian dan pemekaran kerak bumi ini dipicu oleh

aliran konveksi panas mantel bumi yang bergerak naik diikuti naiknya magma melalui

jalur beraian (rift zones) yang kemudian membeku dan membentuk kerak samudra

baru.kerak baru ini mendorong kerak bumi (kerak benua ataupun kerak samudra) yang

lebih tua ke arah dua sisi yang berlawanan.Dengan pergerakan yang memberai ini

terbentuklah samudra baru yang semakin membesar(meluas).

 

Page 4: tugas geoogi sejarah

DAFTAR PUSTAKA

Simandjuntak,T.O.,2004.Tektonika. Pusat Penelitian Dan Pengembangan

Geologi:Bandung

Anderson ,Doon L.,1989.Theory of The Earth.Blackwell Scientific Publication:California

Tomcek,Stephane M.,2009.Plate Tectonic.Chelsea House Publisher:United States of

America