tugas geokimia

3
Muchamad Ramses / 12012076 | 1 TUGAS GEOKIMIA 1 Nama : MUCHAMAD RAMSES Nim : 12012076 TEORI PEMBENTUKAN BUMI Jika kita berbicara tentang Bumi, maka salah satu pertanyaan di benak kita akan berorientasi pada asal usul Bumi, dalam science kita sudah mempelajari beberapa hukum alam, kemudian hukum alam tersebut kita kolaborasikan dengan kejadian-kejadian yang ada di alam semesta pada saat ini dan akal rasional kita akan menyimpulkan serta berargumentasi tentang beberapa hal terkait bagaimana Bumi terbentuk. Adapun beberapa pola pikir yang sama sudah diungkapkan oleh beberapa ilmuan terdahulu tentang teori pembentukan Bumi. Pada dasarnya, terbentuknya Bumi tidak terlepas dari terbentuknya sistem tata surya kita yang berpusat pada Matahari, dan terbentuknya tata surya kita tak terlepas pula dari terbentuknya alam semesta karena Bumi merupakan bagian tata surya dan tata surya bagian dari alam semesta seperti lahirnya seorang bayi yang tidak luput alur ceritanya dari rangkaian peristiwa terjalinnya sebuah keluarga kecil baru sebelum seorang bayi lahir berawal dari kisah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, teori pembentukan Bumi akan dibahas melalui teori pembentukan tata surya. Adapun teori-teori tersebut sebagai berikut 1. Teori Kabut (Nebula) Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace (1796) sehingga dikenal pula sebagai Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di alam semesta terdapat gas yang akhirnya berkumpul menjadi kabut (nebula) kemudian saling tarik menarik sehingga menjadi kumpulan gas yang amat besar dan berputar dengan putaran yang semakin cepat yang mengakibatkan bagian khatulistiwa atau materi di bagian tengah memisah dan memadat akibat pendinginan. Bagian khatulistiwa itulah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya salah satunya Bumi. Perlu diketahui bahwa dalam perputarannya, materi- materi tersebut tumbuh makin besar atau mengembang dan bergerak secara teratur sesuai orbitnya karena adanya gaya tarik antara planet-planet dan Matahari yang berfungsi sebagai pusat. 2. Teori Planetesima Teori ini dikemukakan oleh Forest Ray Moulton seorang Astronom Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain seorang Geologist (abad ke-20) mengungkapkan bahwa matahari terdiri dari massa gas yang besar dan suatu waktu ada bintang lain yang berukuran hampir sama dengan matahari melintas begitu dekat dengan Matahari sehingga hampir bertabrakan. Adanya gaya gravitasi kedua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi keduanya dan sebagian terlempar meninggalkan permukaan Matahari dan bintang tersebut. Materi-materi tersebut kemudian mulai menyusut dan menggumpal, setelah itu lama- kelamaan menjadi dingin dan padat sehingga terbentuklah planet-palnet dalam sistem tata surya.

Upload: urwatul-wusqa

Post on 27-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Tugas Geokimia

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Geokimia

Muchamad Ramses / 12012076 | 1

TUGAS GEOKIMIA 1

Nama : MUCHAMAD RAMSES

Nim : 12012076

TEORI PEMBENTUKAN BUMI

Jika kita berbicara tentang Bumi, maka salah satu pertanyaan di benak kita akan

berorientasi pada asal usul Bumi, dalam science kita sudah mempelajari beberapa hukum

alam, kemudian hukum alam tersebut kita kolaborasikan dengan kejadian-kejadian yang ada

di alam semesta pada saat ini dan akal rasional kita akan menyimpulkan serta berargumentasi

tentang beberapa hal terkait bagaimana Bumi terbentuk. Adapun beberapa pola pikir yang

sama sudah diungkapkan oleh beberapa ilmuan terdahulu tentang teori pembentukan Bumi.

Pada dasarnya, terbentuknya Bumi tidak terlepas dari terbentuknya sistem tata surya kita

yang berpusat pada Matahari, dan terbentuknya tata surya kita tak terlepas pula dari

terbentuknya alam semesta karena Bumi merupakan bagian tata surya dan tata surya bagian

dari alam semesta seperti lahirnya seorang bayi yang tidak luput alur ceritanya dari rangkaian

peristiwa terjalinnya sebuah keluarga kecil baru sebelum seorang bayi lahir berawal dari

kisah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, teori pembentukan Bumi akan dibahas melalui

teori pembentukan tata surya.

Adapun teori-teori tersebut sebagai berikut

1. Teori Kabut (Nebula)

Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace

(1796) sehingga dikenal pula sebagai Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini

dikemukakan bahwa di alam semesta terdapat gas yang akhirnya berkumpul menjadi

kabut (nebula) kemudian saling tarik menarik sehingga menjadi kumpulan gas yang

amat besar dan berputar dengan putaran yang semakin cepat yang mengakibatkan

bagian khatulistiwa atau materi di bagian tengah memisah dan memadat akibat

pendinginan. Bagian khatulistiwa itulah yang kemudian menjadi planet-planet dalam

tata surya salah satunya Bumi. Perlu diketahui bahwa dalam perputarannya, materi-

materi tersebut tumbuh makin besar atau mengembang dan bergerak secara teratur

sesuai orbitnya karena adanya gaya tarik antara planet-planet dan Matahari yang

berfungsi sebagai pusat.

2. Teori Planetesima

Teori ini dikemukakan oleh Forest Ray Moulton seorang Astronom Amerika

bersama rekannya Thomas C.Chamberlain seorang Geologist (abad ke-20)

mengungkapkan bahwa matahari terdiri dari massa gas yang besar dan suatu waktu

ada bintang lain yang berukuran hampir sama dengan matahari melintas begitu dekat

dengan Matahari sehingga hampir bertabrakan. Adanya gaya gravitasi kedua bintang

tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi keduanya

dan sebagian terlempar meninggalkan permukaan Matahari dan bintang tersebut.

Materi-materi tersebut kemudian mulai menyusut dan menggumpal, setelah itu lama-

kelamaan menjadi dingin dan padat sehingga terbentuklah planet-palnet dalam sistem

tata surya.

Page 2: Tugas Geokimia

Muchamad Ramses / 12012076 | 2

3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys (1918) tentang

mendekatnya sebuah bintang besar ke arah Matahari sehingga menyebabkan pasang

surut pada tubuh Matahari yang pada ‘waktu itu’ masih dalam keadaan gas. Bintang

tersebut diperkirakan besarnya hampir sama dengan Matahari karena dapat menarik

sebagian materi dari matahari menjadi lidah pijar kemudian tertarik keluar karena

pecah dan kuatnya gaya gravitasi keduanya. Kemudian bintang yang telah berbuat

onar tersebut melanjutkan perjalannya sehingga materi-materi yang telah pecah

akhirnya menjadi planet-planet yang kita kenal sekarang melalui proses pendinginan.

Proses pendinginan yang amat lambat terjadi pada planet-planet besar seperti Yupiter

dan Saturnus dan cepat untuk planet-planet kecil seperti Bumi.

4. Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang Astronom bernama R.A

Lyttleton (1956) yang mana galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah

satu bintang meledak dan menyisakan banyak material dan satunya lagi tidak meledak

karena memiliki gaya gravitasi yang kuat kemudian sebaran materi yang meledak

tertarik oleh gravitasi bintang ini. Bintang yang tidak meledak ini dinamakan

Matahari dan sebaran materi ledakan bintang yang lain membentuk sebuah planet-

planet yang mengelilingi Matahari, salah satunya Bumi.

5. Teori Big Bang (Edwin Hubble, 1929)

Teori ini merupakan salah satu teori yang paling banyak dipikir rasional oleh

beberapa orang karena selain menggunakan pengetahuan secara sains, teori ini juga

telah didukung oleh pengetahuan agama yang mengantarkan pada rasionalitas. Dalam

teori ini menceritakan bahwa alam semesta terbentuk dari sebuah ledakan (Bang)

yang amat besar (Big) yang diperhitungkan terjadi puluhan milyar tahun yang lalu.

Awal mulanya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya

kemudian pada putaran tersebut ada kemungkinan bagian-bagian kecil dan ringan

telempar ke luar dan yang besar berkumpul di pusat membentuk cakram sebagaimana

magnet yang mengandung pasir magnet diputar dengan tali pada pusatnya dan bagian

pasir magnet ada beberapa yang terlempar karena kecepatan rotasi bernilai lebih besar

dibanding kuatnya gaya tarik terhadap pusat magnet tersebut. Pada suatu waktu,

gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa membentuk

galaksi dan nebula-nebula. Diperkirakan selama 4,6 milyar tahun yang lalu, nebula-

nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang dinamakan Galaksi

Bima Sakti atau Milky Way. Sementara beberapa bagian ringan yang terlempar

sebelumnya mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang

mendingin dan memadat juga yang kemudian disebut sebagai planet-planet termasuk

di dalamnya planet Bumi. Pada awal pembentukannya, planet Bumi merupakan planet

homogen dan belum mengalami perlapisan dan kemudian lambat laun perlapisan

struktur di Bumi diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat

jenisnya lebih besar akan tenggelam sedangkan yang ringan akan bergerak ke

permukaan. Kemudian setelah terjadi diferensiasi Bumi terbagi atas lima lapisan,

yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

Berdasarkan teori-teori di atas dengan menitikberatkan pada teori Big Bang dapat

disimpulkan bahwa Bumi terbentuk atau terlepas dari tubuh Matahari sekitar 4,5 milyar tahun

yang lalu dengan tahapan awal Bumi masih berbentuk bola pijar terlempar dari Matahari

kemudian berangsur-angsur mendingin membentuk litosfer setelah itu terbentuk atmosfer

Page 3: Tugas Geokimia

Muchamad Ramses / 12012076 | 3

Bumi melalui proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa dalam jutaan tahun

hingga terbentuk uap air kemudian dalam waktu jutaan tahun tersebut jatuhlah air hujan

pertama dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama mengisi cekungan-

cekungan muka Bumi dan terakhir terbentuklah Bumi secara sempurna. Tahap-tahap mulai

Bumi dalam bentuk bola pijar hingga terbentuk sempurna dapat dinamakan sebagai ilustrasi

siklus pembentukan Bumi.

Sebelum terbentuk Bumi dengan keadaan benua dan samudra seperti sekarang ini,

Alfred Wegener (1912) seorang ahli ilmu cuaca dalam teorinya Continental Drift Theory

mengemukakan bahwa sekitar 200 juta tahun yang lalu, di Bumi baru ada satu benua dan

samudra yang maha luas. Benua tersebut dinamakan Pengea, sedangkan samudranya

dinamakan Panthalasa. Kemudian sedikit demi sedikit Pangea retak menjadi dua (180 juta

tahun yang lalu) menjadi dua benua di sebelah utara dinamakan Laurasia dan bagian selatan

dinamakan Gondwana. Kedua benua ini dipisahkan oleh jalur sempit yang dinamakan Laut

Tethys yang sekarang merupakan jalur cebakan minyak Bumi di sekitar laut-laut kawasan

Timur Tengah. Dalam sejarahnya, Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang terletak

di sebelah utara ekuator seperti Eurasia, Amerika Utara dan pulau-pulau kecil di sekitarnya,

sedangkan Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di sebelah selatan ekuator seperti

Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.

*****

Source :

http://terbentuknya-bumi.blogspot.jp/2013/04/proses-pembentukan-bumi.html

http://assdefhyi78pou.blogspot.jp/