tugas ganesa bahan galian i

11

Click here to load reader

Upload: samuel-exaudy-tondang

Post on 17-Jul-2015

257 views

Category:

Engineering


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas ganesa bahan galian i

PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN

1. Proses Internal

2. Proses Eksternal (Eksogen)

Proses eksternal terbagi menjadi 5 bagian, yaitu :

a. Mechanical Accumulation

Konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan placer (placer deposit).

Secara umum yang dimaksud dengan pengertian mineral berat adalah mineral-mineral

dengan berat jenis (BJ) lebih besar daripada BJ kuarsa (2,65 gr/cm3) atau feldspar (2,54-2,76

gr/cm3), sedangkan pengertian secara teknis di laboratorium adalah mineral-mineral dengan

BJ lebih besar daripada BJ larutan bromoform (2,85 gr/cm3). Endapan placer, merupakan

endapan sekunder yaitu endapan mineral yang sudah tertransport dari daerah asalnya,

terutama oleh agen geomorfologis seperti air yang mengalir di sungai. Jadi agar tercipta

endapan placer, harus ada sumber utamanya di bagian hulu sungai.

b. Sedimentary Precipitates

Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah

larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika konsentrasi

ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk garam.

Beberapa mineral terbentuk pada cekungan pengendapan oleh proses kimia atau biokimia ini.

Material tersebut disebut material intrabasinal, yang bisa berupa mineral silikat maupun

nonsilikat. Batuan sedimen yang terbentuk dihasilkan dari proses presipitasi/kristalisasi

larutan di dalam cekungan pengendapan. Proses ini mengahsilkan batuan sedimen

nonsiliklastik. Contoh mineralnya adalah mineral karbonat, rijang, min. mengandung besi,

evaporit, dan fosforit.

c. Residual processes

Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan

pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami transportasi

(baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang lainnya (Pelindian

(leaching) elemen-elemen tertentu pada batuan meninggalkan konsentrasi elemen-elemen

yang tidak mobile dalam material sisa). Proses pelapukan (weathering) biasanya terjadi

secara fisika dan kimia. Pelapukan pada pembentukan endapan residu ini meliputi,

menghancurkan (Pelapukan Fisik, kimia, dan biologi), memindahkan dan mengumpulkan,

mengubah material kurang berharga menjadi material berharga, melepaskan mineral

aksesoris yang resisten melalui proses desintegrasi mineral batuan disekitarnya.

Page 2: Tugas ganesa bahan galian i

d. Secondary or supergene enrichment

Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral

dan kemudian presipitasi pada kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang

lebih tinggi. Endapan yang terbentuk sebagai hasil proses pelarutan kimia pada zona oksidasi

pada tekanan dan temperatur normal ataupun akibat pengayaan sekunder akibat pengendapan

kembali pada zona air tanah, contohnya pirit, bornit, galena, sphalerit, molibdenit.

e. Volcanic exhalative (sedimentary exhalative)

Exhalations dari larutan hydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada kondisi

bawah permukaan air laut dan umumnya menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.

Page 3: Tugas ganesa bahan galian i

DIMENSI DAN BENTUK BADAN BIJIH

Pengetahuan dimensi dan bentuk badan bijih penting untuk memahami bentuk

endapan yang berhubungan dengan batuan sampingnya.

1. Bentuk Badan bijih Diskordan

Yaitu jika badan bijih membentuk pola yang memotong perlapisan batuan sekitarnya.

A. Bentuk Badan Bijih Diskordan – Beraturan – Tabular

Badan bijih dengan pola penyebaran yang menerus dalam arah 2D (panjang

dan lebar), tapi terbatas dalam arah 3D (tipis). Berbentuk urat (vein ~ fissure veins)

dan lodes. Vein lebih sering digunakan untuk pola urat yang dikontrol oleh fractures

(rekahan-rekahan), Lode digunakan untuk urat yang dikontrol oleh crack (bukaan).

Bentuk Mineralisasi: Umumnya berupa kombinasi mineral bijih dan pengotor

(gangue) dengan komposisi yang sangat bervariasi. Batas dari penyebaran urat ini

umumnya jelas, yaitu langsung dibatasi oleh dinding batuan (wall rock).

Page 4: Tugas ganesa bahan galian i

(Badan Bijih Tabular)

B. Bentuk Badan bijih Diskordan – Beraturan - Tubular

Bentuk Mineralisasi: Badan bijih dengan pola penyebaran terbatas dalam arah

2D namun relatif menerus dalam arah 3D (ke arah vertikal). Jika penyebaran badan

bijih ini relatif vertikal - sub vertikal disebut sebagai pipes.

(Badan Bijih Tubular)

Page 5: Tugas ganesa bahan galian i

(Badan Bijih Tubular Pipe dan Pod

C. Bentuk Badan bijih Diskordan – Tidak Beraturan - Disseminated

Disseminated: Badan bijih dengan mineral bijih yang tersebar di dalam host

rock.

Stockwork: Mineral-mineral bijih tersebut tersebar di dalam host rock berupa

veinlets yang saling berpotongan menyerupai jaring-jaring yang saling

berkaitan.

Page 6: Tugas ganesa bahan galian i

D. Bentuk Badan bijih Diskordan - Tidak Beraturan - Irreguler replacement

Merupakan badan bijih yang terbentuk melalui pergantian unsur-unsur yang sudah

ada sebelumnya. Proses replacement ini umumnya terjadi pada kondisi temperatur tinggi

seperti pada daerah kontak dengan intrusi batuan beku. Oleh sebab itu endapan hasil

replacement ini disebut juga dengan endapan metasomatisme kontak (pirometasomatik).

2. Bentuk Badan Bijih Konkordan

Umumnya badan bijih ini terbentuk pada batuan induk (host rock) atau sebagai

endapan hasil proses pelapukan. Endapan-endapan yang mempunyai badan bijih konkordan

ini dikelompokkan sesuai dengan jenis batuan induknya.

Sedimentary host rock (dengan batuan induk adalah batuan sedimen),

Igneous host rock (dengan batuan induk adalah batuan beku),

Metamorphic host rock (dengan batuan induk adalah batuan metamorf),

Residual deposit (endapan akibat pelapukan batuan induk).

Page 7: Tugas ganesa bahan galian i

a. Bentuk Badan Bijih Konkordan Sedimentary host rock

Di dalam batuan sedimen, mineral-mineral bijih dapat terbentuk (terkonsentrasi)

sebagai suatu bagian yang integral dari urutan stratigrafi, yang dapat terbentuk secara

“epigenetic filling” atau replacement pada rongga-rongga (pori-pori). Endapan-endapan

seperti ini pada umumnya tersebar sejajar pada batuan induknya dengan bidang perlapisan

batuan sekitarnya.

b. Bentuk Badan Bijih Konkordan Igneous host rock

Berdasarkan posisi batuan beku :

- Volcanic host. Berupa stratiform, lentikular s/d berlembar, yang umumnya

berkembang pada batas-batas antar unit vulkanik atau pada kontak batuan

vulkanik dengan batuan sedimen.

(Badan Bijih Konkordan Igneous (Vulkanik) host rock)

Page 8: Tugas ganesa bahan galian i

- Plutonic host. Tersebar terbatas berbentuk stratiform. Bentuk lain yang sering

muncul adalah berupa endapan ortomagmatik Ni-Cu sulfida yang terbentuk pada

dasar aliran lava yang membentuk intrusi plutonik.

(Badan Bijih Konkordan Igneous (plutonik) host rock)

c. Bentuk Badan Bijih Konkordan Metamorphic Host Rock

Umumnya membentuk endapan-endapan dengan morfologi yang tidak beraturan, dan

terbentuk di dalam kompleks metamorfik yaitu pada zona kontak metamorfik. Mineral bijih

yang sering terbentuk pada tipe ini adalah wolastonit, andalusit, garnet, dan grafit.

(Bentuk Badan Bijih Konkordan Metamorphic Host Rock)

Page 9: Tugas ganesa bahan galian i

d. Bentuk Badan Bijih Konkordan Residual Host Rock

Badan bijih yang terbentuk akibat perombakan batuan- batuan yang mengandung

mineral bijih dengan kadar rendah, kemudian mengalami pelapukan dan pelarutan serta

pelindian, dan selanjutnya mengalami pengkayaan relatif hingga mencapai kadar yang

ekonomis. Proses utama yang terjadi adalah leaching (pelindian). Sebagai contoh endapan

bauksit (hidrous alumina oksida) yang terbentuk akibat pelindian silika-alkali pada batuan

asal berupa nephelin-syenit. Contoh lain adalah endapan nikel laterit (residu) akibat pelindian

(leaching) batuan beku peridotit dan diikuti oleh proses pengkayaan supergen.

(Bentuk Badan Bijih Konkordan Residual Host Rock)

Page 10: Tugas ganesa bahan galian i

RANGKUMAN

Dalam proses pembentukan endapan (eksternal) terdapat 5 bagian yang penting satu sama

lain dan saling berhubungan, yaitu.

a. mechanical accumulation, konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan

placer (placer deposit).

b. sedimentary precipitates, presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan

(endapan) di dalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia.

c. residual processes, endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses

pelapukan dan pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami

transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang lainnya

d. Secondary or supergene enrichment, pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu

dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi pada kedalaman

menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

e.volcanic exhalative (sedimentary exhalative) , exhalations dari larutan hydrothermal

pada permukaan, yang terjadi pada kondisi bawah permukaan air laut dan umumnya

menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.

Page 11: Tugas ganesa bahan galian i

DAFTAR PUSTAKA

http://elwinschrodinger.blogspot.com/2011/12/jebakan-mineral.html

Bates, Roberts L.; and Jackson, Julia A; 1980. Glossary of geology, Second Edition,

American Geological Institute, Falls Church, Virginia.

Evans, Anthony M.; 1980. An Introduction to Ore Geology, Geoscience Texts Volume 2,

Blackwell Scientific Publications, Oxford-London-Edinburgh-Boston-Palo Alto-Melbourne.

Guilbert, John M.; and Park Jr., Charles F.; 1986. The geology of Ore Deposits, University of

Arizona, W.H.Freeman and Company/New York.

Peters, William C.; 1987. Exploration and Mining geology, Second Edition; Department of

Mining and Geological Engineering, The University of Arizona; John Willey and Sons; New

York.

Wills, B.A.; 1989. Mineral Processing Tchnology – An Introduction to The Practical Aspects

of Ore Treatment and Mineral Recovery, Fourth Edition; Maxwell Macmillan International

Editions, Pergamon Press; Oxford-New York-Beijing-Frankfurt.

Syafrizal, Eng. ; 2012. Keahlian Eksplorasi Sumber Daya Bumi. Institut Teknologi Bandung