tugas etika profesi pilot
DESCRIPTION
Tugas yang disusun untuk memenuhi mata kuliah etka profesiTRANSCRIPT
Tugas Etika Profesi
Nama : Muhamad Arif Hidayatullah
Nim :135040118113011
Kelas : J
Jurusan/ Angkatan : Agribisnis/2013
Mata Kuliah : Etika Profesi
Soal:
Mencari contoh profesi, diskripsikan profesionalismenya (keilmuan,
kepakaran, keahlian), carilah Standart profesi tersebut.
Jawab:
Pilot.
Pilot adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan pesawat
terbang. Sebagai sebuah profesi yang menuntut keahlian/skill dalam
mengemudikan sebuah pesawat, seorang pilot harus menempuh ujian
resmi yang diadakan oleh sekolah penerbangan. Jika dinyatakan lulus
dalam ujian, seorang pilot akan mendapat sertifikasi terbang, yaitu suatu
surat pengakuan kemampuan sang pilot untuk menerbangkan pesawat
dengan tipe/ukuran tertentu.
Dari beberapa sumber lain, menyatakan bahwa telah terjadi
kesalahpahaman tentang arti dari istilah Pilot. Dulu istilah pilot hanya
dipakai untuk penerbang; tapi saat ini pengertian pilot sudah berbeda.
PILOT adalah seseorang yang menjalankan mesin, baik itu kendaraan
darat, laut maupun udara. Jadi dalam hal ini pengertian pilot di perluas
untuk setiap kendaraan yang mempunyai mesin. Namun dalam khasus ini
akan dibahas mengenai pilot dalam hal mengendarai pesawat udara
untuk tujuan komersial.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tugas dari seorang Pilot
adalah menjalankan mesin dari pesawat terbang yang biasanya dibantu
oleh co-pilot. Utnuk menjadi pilot di sutu instansi penerbangan biasanya
dimulai dengan menjadi co-pilot pesawat kecil dalam instansi
penerbangan yang diikuti. Kemudian menjadi captain atau pilot pada
pesawat kecil tersebut dan bertahap sampai menjadi pilot dari pesawat
besar seperti pesawat model BOEING 747.
Sebagai pilot pesawat komersial, penerbangan dilakukan tidak
memandang hari, meskipun hari minggu pilot dapat masuk kerja. Hari
kerja dari seorang pilot ditentukan oleh jadwal terbang yang dimiliki,
biasanya semakin berpengalaman pilot, jadwal terbang yang dimiliki
semakin padat dan teratur.
Etika dan Profesionalisme (keilmuan, kepakaran dan keahlian)
1. Pilot di tuntut untuk selalu tenag dalam setiap keadaan, semisal ada
masalah dalam penerbangan seperti cuaca badai atau terjadi topan
pilot harus siap menghadapinya dengan tenang berbekal ilmu
penerbangan yang dimiliki.
2. Pilot harus mempunyai ketegasan dan kewibawaan serta harus teguh
dalam pendirianya.
3. Pilot harus punya inisiatif yang tinggi, semisal akan terjadi badai
dalam radius 10 km dari tempat terbangnya, maka pilot harus
mengambil keputusan terbaik untuk menghindari bahaya.
4. Pilot tidak boleh menunjukkan kepanikannya, jika pada saat kondisi
darurat yang berbahaya pilot tidak boleh menunjukkan kepanikanya
sebab hal tersebut akan berakibat fatal bagi penerbanganya.
5. Pilot harus mempunyai konsentrasi dan fokus yang besar, karena
penerbangan memiliki rute berupa koordinat jadi pilot harus menjaga
agar pesawat yang diterbangkanya tetap pada jalurnya.
6. Pilot harus memmiliki jiwa rela berkorban, maksudnya adalah apabila
pesawat mengalami tragedy dan memaksa pesawat tersebut untuk
jatuh, maka tugas seorang pilot adalah memikirkan arah jatuh yang
tepat agar dapat meminimalkan jumlah korban.
7. Pilot harusmenguasai medan terbangnya, pilot di tuntut unduk dapat
menerbangkan pesawat dalam segala kondisi cuaca, hujan, salju dan
terik panas. Oleh sebab itu pilot harus menguasai ilmu penerbangan.
Standart untuk menjadi seorang pilot
1. Seorang pilot harus menguasai ilmu penerbangan (koordinat, arah
angin, klimatologi).
2. Panjang kaki minimal 100 cm dari pangkal paha.
3. Tinggi badan minimal 170 cm untuk laki-laki dan 165 cm untuk
perempuan.
4. Lulus tes kesehatan (jantung, mata, pendengaran, tidak buta warna
dll).
5. Mempunyai kemampuan lebih dalam kalkulasi matematika dan fisika.
6. Harus mempunyai setrifikat terbang atau surat ijin terbang semisal
CPL (Commercial Pilot Licence)
7. Lulus tes bahasa inggris yang diadakan oleh Flying School atau
instansi penerbangan lainya.
8. Pilot di tuntut untuk tidak takut akan ketinggian dan harus tanggap
dalam mengambil keputusan dalam prihal penerbangan pesawatnya.