tugas biologi laut jenis biota yang terdapat pada zona intertidal

7
 NAMA : RAJIS NIM : 1004114302 JURUSAN : TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN TUGAS BIOLOGI LAUT JENIS BIOTA YA NG TERDAPA T PA DA ZONA INTERTIDAL 1. Penge!"#n Z$n# In!e!"%#& Daerah intertidal merupakan suatu daerah yang selalu terkena hempasan gelombang tiap saat. Daerah ini juga sangat terpengaruh dengan dinamika fisik lautan yakni pasang surut. Menurut Nybakken (1992) zona intertidal merupakan daerah yang paling sempit diantara zona laut yang lainnya. ona intertidal dimulai dari pasang tertinggi sampai pada surut terendah. ona ini hanya terdapat pada daerah pulau atau daratan yang luas dengan  pantai yang landai. !emakin landai pantainya maka zona intertidalnya semakin luas" sebaliknya semakin terjal pantainya maka zona intertidalnya akan semakin sempit #kibat seringnya hempasan gelombang dan pasang surut maka daerah intertidal sangat kaya akan oksigen. $engadukan yang sering terjadi menyebabkan interaksi antar atmosfir dan perairan sangat tinggi sehingga difusi gas dari permukaan keperairan juga tinggi. %al ini diperkuat dengan pernyataan &ebber dan 'hurman (1991) baha pantai  berbatu di zona intertidal merupakan salah satu lingkungan yang subur dan kaya akan oksigen. !elain oksigen daerah ini juga mendapatkan sinar matahari yang ukup" sehingga sangat ook untuk beberapa jenis organisme untuk berkembang biak $ada tiap zona intertidal terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara satu daerah dengan daerah yang lain. *enis substrat daerah intertidal ada yang berpasir adapula 1

Upload: rajis-aditya

Post on 05-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Biologi Laut Jenis Biota Yang Terdapat Pada Zona Intertidal,Tugas PAPER,,

TRANSCRIPT

NAMA : RAJISNIM : 1004114302JURUSAN : TEKNOLOGI HASIL PERIKANANTUGAS BIOLOGI LAUT JENIS BIOTA YANG TERDAPAT PADA ZONA INTERTIDAL

1. Pengertian Zona IntertidalDaerah intertidal merupakan suatu daerah yang selalu terkena hempasan gelombang tiap saat. Daerah ini juga sangat terpengaruh dengan dinamika fisik lautan yakni pasang surut. Menurut Nybakken (1992) zona intertidal merupakan daerah yang paling sempit diantara zona laut yang lainnya. Zona intertidal dimulai dari pasang tertinggi sampai pada surut terendah. Zona ini hanya terdapat pada daerah pulau atau daratan yang luas dengan pantai yang landai. Semakin landai pantainya maka zona intertidalnya semakin luas, sebaliknya semakin terjal pantainya maka zona intertidalnya akan semakin sempitAkibat seringnya hempasan gelombang dan pasang surut maka daerah intertidal sangat kaya akan oksigen. Pengadukan yang sering terjadi menyebabkan interaksi antar atmosfir dan perairan sangat tinggi sehingga difusi gas dari permukaan keperairan juga tinggi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Webber dan Thurman (1991) bahwa pantai berbatu di zona intertidal merupakan salah satu lingkungan yang subur dan kaya akan oksigen. Selain oksigen daerah ini juga mendapatkan sinar matahari yang cukup, sehingga sangat cocok untuk beberapa jenis organisme untuk berkembang biakPada tiap zona intertidal terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara satu daerah dengan daerah yang lain. Jenis substrat daerah intertidal ada yang berpasir adapula yang berbatu. Hal lain yang dapat dilihat yakni pembagian zona juga dapat dilihat dari pasang surutnya dan organismenya.2.Jenis-Jenis Biota Yang Terdapat Di Zona Intertidal (Matrik)Zona IntertidalUpperMiddleLower

1. BerpasirPada daerah ini ditemukan jenis biota padang lamun, dan ekosistem terumbu karang, siput Littorinatimun laut, bintang laut, bulu babi, udang, siput laut, dan spon.

Pada zona middle terdapat ekosistem padang lamun, abalon, anemon, rumput laut coklat, teritip, chiton, kepiting, alga hijau, hidroid, isopoda, mussel, sculpin, timun laut, lettuce laut, palem laut

Sedangkan untuk zona lower pada pantai berpasir terdapat jenis biota seperti, ekosistem terumbu karang. Terdapat juga cacing tubifex.

2. BerbatuPada zona ini dicirikan oleh berbagai organisme seperti alga yang menjalar, Cyanobacteria (bakteri hijau biru) dan cacing kecil, periwinkles,kepiting, jenis organisme yang menempel pada permukaan bebatuan, seperti Collisela scabra, dan jenis biota sessile lainnya.Pada daerah ini didominasi oleh pemakan suspense seperti bernakel, kerang atau terkadang tiram, siput, Anadonta woodiena lea, Geloina expansa, Nerita costata,Pada daerah ini didominasi oleh alga merah, organisme penghasil kapur, kebanyakan berbentuk menjalar, terkadang kelp yang lebat (alga coklat) atau terkadang pada suatu tempat di Hemisphere selatan yaitu penyering makanan seperti tunicata (sea squirt).

3. BerlumpurDihuni oleh berbagai jenis kepiting yang menggali substrat, jenis kerang lokan, siput bakau.Dihuni oleh Foraminiferan, Ciliate, Turbellarian,Tardigrade,Gnathostomulid, Herpacticoid copepod, Gastrotrich, dan Nematode. cacing tubePada zona ini dihuni oleh tiram policaeta dan Tubifex sp atau cacing merah.

3. Informasi Biota Laut DalamNo.Nama HewanGambar

1.Ikan Viper

Ikan ini hidup pada kedalaman 80-1600 meter. Memiliki mulut yang lebar dan gigi tajam yang tajam. seperti kebanyakan ikan dari lautan dalam, ikan ini tidak memiliki warna kulit alias tembus pandang dan organnya menyala karena proses bioluminescence. Ikan ini dicirikan dengan mata yang besar untuk mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin di dalam kondisi minim cahaya atau bahkan tanpa cahaya sama sekali.

2.Anoplogaster cornuta

Ikan ini dikenal dengan nama Fangtooth memiliki tubuh yang pendek dilengkapi kepala yang berukuran besar. Ikan ini mampu hidup pada laut yang cukup dalam yakni pada kedalaman 16.000 kaki. Pada kedalaman ini tekanannya cukup tinggi serta temperature hampir membeku dan mengakibatkan sulitnya mendapatkan makanan sehingga akan memangsa semua ditemui.

3.Glowing Sucker Octopus (Stauroteuthis syrtensis)

Hewan ini hidup pada kedalaman 2500 m yakni tergolong dalam mintakat abyssal. Tepatnya hewan ini ditemukan di Palung Mariana. Ukuran bahkan mencapai 50 cm.

No.Nama HewanGambar

4.Hirondellea gigas

Hirondellea gigas termasuk ikan laut dalam karena mampu hidup di kedalaman 10.900 m.

5.Scaly Dragonfish (Stomias Boa)

Hidup di kedalaman 200-1500 m dan memiliki ukuran tubuh sekitar 32 cm.Pada bagian samping tubuhnya terdapat organ cahaya yang digunakan sebagai penanda bagi ikan lainnya saat musim kawin.

6.Angler Fish

Hewan ini dikenal pula dengan sebutan Melanocetus johnsoni. Memiliki tubuh yang berkembang sampai 5 inci dan mirip bola basket jika dilihat. Ikan ini ditemukan pada kedalaman sekitar 3000 kaki

7.Giant Isopod (Bathynomus Giganteus)Memiliki tubuh yang juga panjang dan hidup di kedalaman mencapai 2.000 kaki

8.Football Fish (Himantolophus Paucifilosus).

Football Fish hidup di kedalaman laut antara 1000 m -4000 m serta memiliki ukuran tubuh mencapai 45 cm.

9.Dumbo Octopus (Grimpoheuthis)

Hewan ini mampu hidup dari kedalaman 300-5000 m di dalam laut. Ukurannya bahkan hingga 150 cm.

Beberapa jenis organisme pada table di atas merupakan contoh hewan yang hidup pada laut dalam dan mengalami adaptasi-adaptasi khusus terutama bentuk fisiknya terhadap situasi lingkungan perairan dalam. Secara umum, komposisi biota laut dalam didominasi oleh detritus feeder, antara lain Spons (porifera), Teripang (Holothuridea), Bintang laut (Asteroidea), Anemon laut (Anthozoa), Karang (Anthozoa),Polychaeta (Annelida, Echiura dan Sipuncula, Kima (Molusca), Crustacea, dan hewan lainnya.Laut dalam adalah Seluruh zona yang berada di bawah zona eufotik (zona bercahaya), mencakup zona batipelagis, abisal dan hadal (Nontji,2002). Tentunya kondisi laut dalam berbeda dengan kondisi di permukaan laut. Berikut ini adalah kondisi lingkungan laut dalam : CahayaKondisi ketersediaan cahaya di laut dalam umumnya redup sampai gelap gulita. Akibat ketersediaan cahaya yang buruk sehingga proses fotosintesis tidak berlangsung pada zona ini.

Tekanan HidrostatisTekanan di dalam laut akan meningkat secara konstan sebanyak 1 ATM (1 kg/cm2), setiap pertambahan kedalaman 10 meter. Sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan hidrostatisk yang bekerja di laut dalam sangat ekstrim. SuhuKeadaan suhu pada perairan laut dalam umumnya seragam, dengan kisaran 1 3oC (kecuali wilayah hydrothermal vents (>80oC) dan cold hydrocarbon seeps (