tugas bioetika kedokteran

9

Click here to load reader

Upload: ratnataslim

Post on 22-Dec-2015

343 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

etika kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas BIOETIKA KEDOKTERAN

BIOETIKA KEDOKTERAN

Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah

yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya

memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga

memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.(1) (Bioetika)

Bioetika merupakan istilah yang relatif baru dan terbentuk dari dua kata Yunani

(bios = hidup dan “ethos” = adat istiadat atau moral), yang secara harfiah berarti etika

hidup. Bioetika dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan

hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu

hidup. Dalam arti yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika ilmu-ilmu biologis,

obat, pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait.(2) etik, wikipedia

Masalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude for the Study of

Society, Ethics and Life Sciences, Hasting Center, New York pada tahun 1969. Kini

terdapat berbagai isu etika biomedik.(1) Bioetika

Di Indonesia, bioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakhir yang

dipelopori oleh Pusat Pengembangan Etika Universitas Atma Jaya Jakarta.

Perkembangan ini sangat menonjol setelah universitas Gajah Mada Yogyakarta yang

melaksanakan pertemuan Bioethics 2000; An International Exchange dan Pertemuan

Nasional I Bioetika dan Humaniora pada bulan Agustus 2000. Pada waktu itu,

Universitas Gajah Mada juga mendirikan center for Bioethics and Medical

humanities. Dengan terselenggaranya Pertemuan Nasional II Bioetika dan Humaniora

pada tahun 2002 di Bandung, Pertemuan III pada tahun 2004 di Jakarta, dan Pertemuan

IV tahun 2006 di Surabaya serta telah terbentuknya Jaringan Bioetika dan Humaniora

Kesehatan Indonesia (JBHKI) tahun 2002, diharapkan studi bioetika akan lebih

berkembang dan tersebar luas di seluruh Indonesia pada masa datang.(1) Bioetika

Pada tahun n 1979 Tom Beauchamp dan James Childress menerbitkan edisi

pertama dari Prinsip Etika Biomedis, sekarang dalam edisi ketujuh (2013),

mempopulerkan penggunaan prinsip upaya menyelesaikan masalah etika dalam

kedokteran klinis. Pada tahun yang sama, tiga prinsip menghormati orang, beneficence,

dan justice diidentifikasi sebagai pedoman untuk penelitian menggunakan subyek

manusia dalam Laporan Belmont (1979). Dengan demikian, baik dalam kedokteran

klinis dan dalam penelitian ilmiah umumnya berpendapat bahwa prinsip-prinsip ini

Page 2: Tugas BIOETIKA KEDOKTERAN

dapat diterapkan, bahkan dalam keadaan yang unik, untuk memberikan bimbingan

dalam menemukan tugas moral kita (3)principles

Konsil Kedokteran Indonesia, dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran

barat, menetapkan bahwa, praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada kepada 4

kaidah dasar moral yang sering  juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau

bioetika, antara lain:

 

1. Beneficence

2. Non-malficence

3. Justice

4. Autonomy. (1) Bioetika

5. Honesty. (4)honesty

1.2       Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang digunakan adalah “Dilema seorang dokter spesialis

kandungan dalam pelayanannya.”Penulis memilih rumusan masalah ini karena rumusan

ini mencakup banyak aspek yang menjadi masalah atau kendala yang dapat terjadi

dalam pelayanan seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan dimanapun dan

kapanpun.

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah agar saya sebagai seorang dokter yang saat ini

menjalani pendidikan dokter spesialis dapat memahami dengan sungguh dan mampu

menerapkan kaidah-kaidah bioetik seperti autonomy, beneficence, non-maleficence,

justice, dan honesty apabila sudah terjun kedunia kerja yang sesungguhnya.

Kemampuan seperti ini akan sangat berguna bagi saya nantinya sebagai seorang klinisi

dalam berkerja dan memperlakukan pasien sesuai dengan kaidah bioetik yang tepat.

Kasus

Seorang perempuan, Nn. Y, 13 tahun datang ke unit gawat darurat suatu Rumah

sakit Umum Daerah dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak beberapa jam

yang lalu, pasien merasakan mual, dan beberapa kali mengalami muntah. Sebelumnya

pasien mengaku telah mengkomsumsi nasi goreng yang sangat pedas beberapa jam

Page 3: Tugas BIOETIKA KEDOKTERAN

sebelum mengalami keluhan ini. Pasien telah beberapa kali dirawat di Rumah sakit

tersebut dengan keluhan yang sama, dan didiagnosis dengan gastritis.

Setelah diterapi dengan pengobatan gastritis, pasien merasakan nyeri hanya

berkurang sedikit, sehingga pasien diobservasi di unit gawat darurat. Beberapa jam

kemudian, pasien merasakan nyeri perut yang bertambah hebat. Dari pemeriksaan

pasien mengalami tanda-tanda perforasi, dengan perut yang distended, dan penampakan

yang sangat anemis. Setelah dilakukan pemeriksaan ulang, akhirnya pasien didiagnosis

dengan kehamilan ektopik terganggu.

Dengan hasil pemeriksaan fisis dan didukung dengan pemeriksaan penunjang,

maka pasien direncanakan untuk operasi cito. Setelah diinformed consent tentang

keadaan pasien dan kondisinya yang terus memburuk, dan apabila terlambat dilakukan

penanganan dalam hal ini operasi, akan dapat mengakibatkan kematian pada pasien.

Namun keluarga tetap menolak untuk dilakukan operasi. Sehingga pasien hanya dirawat

untuk tetap berusaha memperbaiki keadaan umum pasien.

Setelah dirawat selama 2 hari, akhirnya pasien meninggal dunia. Salah satu

keluarga pasien marah kepada dokter yang merawat pasien, karena tidak melakukan

tindakan operasi, namun setelah diperlihatkan pernyataan penolakan dari ibu pasien,

akhirnya beliau mengerti.

Pembahasan Masalah

Terdapat 4 kaidah dasar moral (bioetika), meliputi:

a. Menghormati martabat manusia (respect for person/autonomy).

Pertama, setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai manusia yang

memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri sendiri), dan kedua, setiap manusia

yang otonominya berkurang atau hilang perlu mendapatkan perlindungan.(5) pola pikir

Feinberg mencatat bahwa otonomi minimal membutuhkan kemampuan untuk

memutuskan untuk diri bebas dari kontrol orang lain dan dengan tingkat yang cukup

pemahaman untuk menyediakan bermakna choice. Untuk menjadi otonom

membutuhkan seseorang memiliki kapasitas untuk membicarakan suatu program

tindakan, dan untuk menempatkan rencana itu ke dalam tindakan. ini menciptakan

masalah dalam pengiriman kesehatan peduli, terutama ketika pasien koma, kompeten

(baik karena untuk usia yaitu, anak-anak, atau untuk kemampuan mental) atau, untuk

Misalnya, dipenjara. Dan ini adalah masalah di pengaturan penelitian klinis, terutama

Page 4: Tugas BIOETIKA KEDOKTERAN

karena berkaitan dengan penyediaan informed consent, dengan kebutuhan untuk

kompetensi, pengungkapan, pemahaman dan sukarela.(6) biomedik

b. Berbuat baik (beneficence).

Selain menghormati martabat manusia, dokter juga harus mengusahakan agar

pasien yang dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya (patient welfare). Pengertian

”berbuat baik” diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi

kewajiban.(5) pola pikirHal ini sering bertentangan dengan hak autonomy pasien, karena

apa yang diinginkan oleh pasien maupun keluarganya seringkali berbeda dengan yang

dianggap sebagai kebaikan oleh dokter, sehingga kadang kebaikan saling tumpang

tindih dengan autonomy. (6)

c. Tidak berbuat merugikan (non-maleficence).

Praktik kedokteran harus memilih pengobatan yang paling kecil risikonya dan

paling besar manfaatnya. Pernyataan kuno: first, do no harm, tetap berlaku dan harus

diikuti.(5) pola pikir

d. Keadilan (justice).

Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik, agama dan

faham kepercayaan, kebangsaan dan kewarganegaraan, status perkawinan, serta

perbedaan jender tidak boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap

pasiennya. Tidak ada pertimbangan lain selain kesehatan pasien yang menjadi perhatian

utama dokter.(5) pola pikir

e. Kejujuran (Honesty)

Hal ini merupakan yang terpenting dimana dalam keadaan apapun harus

mengatakan yang sejujurnya tentang kondisi pasien dan tidak menutup – nutupi keadaan

pasien.(7, 8)ethic,medical Menjelaskan kepada pasien dengan sejujur-jujurnya dan dengan

cara baik dapat mengurangi angka morbiditas dan tingkat kesakitan pasien.(4) honesty

Kaidah Autonomy pada kasus tersebut :

Pada kasus ini pasien masih berumur 13 tahun dan belum menikah, sehingga

keputusan yang menyangkut tentang dirinya masih dipegang oleh ke dua orang

tuanya, Dengan melihat kondisi pasien yang semakin kritis, dan dokter telah

berusaha menjelaskan tentang penyakit dan penanganan yang dapat dilakukan untuk

menolong pasien, keputusan yang diambil oleh orang tua pasienlah yang dapat

dilakukan, karena pasien dan keluarga pasien mempunyai hak sepenuhnya untuk

mengambil keputusan terhadap dirinya maupun keluarganya. Walaupun keputusan

Page 5: Tugas BIOETIKA KEDOKTERAN

yang diambil pasien, sebagai dokter kita tahu akibatnya. Dalam hal ini pasien dan

keluarganya menggunakan hak autonomynya.

Kaidah Beneficence pada kasus tersebut :

Setelah melihat keadaan pasien yang makin memperlihatkan gejala yang semakin

jelas, dokter berusaha dengan sabar dan berulang- ulang berusaha menjelaskan

kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien dan tindakan operasi yang dapat

sangat membantu pasien untuk keluar dari kondisi yang dialaminya. Namun

keluarga yang tidak bisa menerima kondisi putri nya berumur 13 tahun yang

mengalami kehamilan diluar pernikahan lebih melihat kebaikan dengan cara tidak

setuju melakukan tindakan medis terhadap putri mereka. Dari segi beneficence,

kasus ini bertentangan dengan sisi kebaikan yang diinginkan oleh semua pihak.

Kaidah Maleficence

Pada kasus ini kita dapat melihat adanya fase pasien dirawat dengan penanganan

yang tidak sesuai dengan keluhan pasien. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena

adanya kelalaian dari dokter yang menerima, dengan tidak mempertimbangkan

diagnosis yang lain, dalam hal ini dokter tersebut tidak menerapkan pilar non

maleficence, sehingga menyebabkan keadaan pasien bertambah berat.

Kaidah Justice ( Keadilan )

Kaidah keadilan diterapkan dalam kasus ini, karena setelah diagnosis ditegakkan,

tidak ada hal yang bersifat membeda-bedakan penangan dan pelayanan terhadap

pasien ini karena kondisi status ekonomi, maupun hal lainnya, pasien murni

dianggap sebagai seorang manusia yang membutuhkan pertolongan.

Kaidah Honest

Kaidah kejujuran telah dilakukan dengan baik oleh oleh dokter yang menangani

pasien ini, karena dokter tersebut telah berusaha menjelaskan tentang keadaan

pasien, sampai hal yang terburuk yang bisa terjadi.

Page 6: Tugas BIOETIKA KEDOKTERAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Bioetika kedokteran [Internet]. [cited 3 november 2014]. Available from: www.academia.edu/7245584/bioetika_kedokteran.2. Bioetika [Internet]. [cited 3 NOvember 2014]. Available from: id.wikipedia.org/wiki/bioetika.3. Thomas R McCormick DM. Principles Of Bioethicx.4. Honesty [Internet]. Available from: http://www.collectionscanada.gc.ca/eppparchive/100/201/300/cdn_medical_association/cmaj/vol-156/issue-2/0225.htm.5. Romadhon YA. Pola Pikir Etika dalam Praktik Kedokteran. CDK-206. 2013;40(7).6. Dana J. Lawrence D, MMedEd. The Four Principles Of Biomedical Ethics : A foundation for Current Bioethical Debate. 2007.7. Ethics Terms and Terminology [Internet]. Available from: http://www.lasalle.edu/~price/Hon%20365%20ethics%20terms.htm.8. Childress JF. Medical Ethics. second ed.