tugas akhir teori akuntansi

22
MAKALAH PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET, LIABILITAS, EKUITAS, PENDAPATAN DAN BEBAN PADA TAHUN 2012 PT HD CAPITAL Tbk Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Teori Akuntansi Dosen Pengampu : Drs. Sudarno, M.Si, Ak Oleh : Jean Suha Theresia Br. Aritonang 120810301162 / Akuntansi – D PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

Upload: jeejet

Post on 24-Dec-2015

125 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Analisis Perusahaan pada BEI

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Akhir Teori Akuntansi

MAKALAH

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET, LIABILITAS, EKUITAS, PENDAPATAN DAN BEBAN PADA TAHUN 2012

PT HD CAPITAL Tbk

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu : Drs. Sudarno, M.Si, Ak

Oleh :

Jean Suha Theresia Br. Aritonang

120810301162 / Akuntansi – D

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Tugas Akhir Teori Akuntansi

Statement of Authorship

“Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme”

Nama : Jean Suha Theresia Br. Aritonang

NIM : 120810301162

Tandatangan :

Mata Kuliah : Teori Akuntansi

Judul Makalah/Tugas : “ Perlakuan Akuntansi terhadap Aset, Liabilitas, Ekuitas, Pendapatan,

dan Beban pada Laporan Keuangan PT HD Capital Tbk tahun 2012”

Tanggal : 16 Mei 2014

Dosen : Drs. Sudarno, M.Si, Ak

Page 3: Tugas Akhir Teori Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT HD Capital Tbk didirikan dengan nama PT Harumdana Sekuritas berdasarkan

Akta Notaris No. 24 tanggal 10 Februari 1989 yang dibuat dihadapan Soebagjo

Ronoatmodjo, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-3711.HT.01.01Th.89 tanggal 24

April 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97

tanggal 5 Desember 1989, Tambahan No. 3363/1989. Akta pendirian tersebut telah

didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Jakarta Timur pada tanggal 2 November 1989

dengan Surat No. 183/Leg/1989. Perubahan nama Perusahaan menjadi PT HD Capital

Tbk berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 26 Desember 2007 yang dibuat dihadapan

Leolin Jayayanti, SH., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan

dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat

Keputusan No. AHU-06604.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 11 Februari 2008 serta telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 26 Februari 2008,

Tambahan No. 2198/2008.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir

dengan akta Notaris yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta, No.

6 tanggal 7 Agustus 2008 sehubungan peningkatan modal dasar Perusahaan dan

perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-

LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan

Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta Notaris tersebut

telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-76062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal

21 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27

tanggal 3 April 2009, Tambahan No. 9438/2009.

Page 4: Tugas Akhir Teori Akuntansi

Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan

meliputi jasa perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer

investasi/penasehat investasi.

Perusahaan telah memperoleh ijin usaha sebagai perantara perdagangan efek dan

penjamin emisi efek dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) masing-

masing berdasarkan surat No. Kep-187/PM/1992 tanggal 10 April 1992 dan No. Kep-

23/PM/1995 tanggal 1 September 1995. Perusahaan juga telah memperoleh ijin

pemberian fasilitas perdagangan marjin dari Bursa Efek Indonesia (“BEI”) (dahulu Bursa

Efek Jakarta) berdasarkan Surat Direksi BEI No. 031/BEJ-ANG/01- 2004 tanggal 16

Januari 2004. Perusahaan beroperasi secara komersil pada tanggal 14 Juni 1989 dan pada

31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai 2 (dua) kantor cabang (2011: 2 (dua) kantor

cabang) yang berlokasi, di Bandung dan Tangerang.

Visi : Menjadi perusahaan efek dan investasi yang berkompetensi tinggi baik

secara domestic maupun regional.

Misi : Menyediakan jasa keuangan yang inovatif dan berkualitas bagi para

Nasabah serta menjadi penyedia jasa keuangan yang terintegrasi dan

menyeluruh.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan

beban pada Laporan Keuangan PT HD Capital Tbk?

Page 5: Tugas Akhir Teori Akuntansi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Bisnis Tahun 2012

Kinerja Perseroan sepanjang tahun 2012 sesuai dengan tugas dan wewenang

yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan mengacu kepada prinsip Tata Kelola

Perseran mengalami penurunan , hal ini tercermin dalam Laporan Keuangan

Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 . Penurunan kinerja

keuangan Perseroan pada tahun 2012 dapat tercermin pada keuntungan bersih yang

diperoleh yaitu sebesar Rp 5,95 milyar . Angka tersebut menurun sebesar 9,79% jika

dibandingkan dengan keuntungan bersih Perseroan pada tahun 2011 yang tercatat

sebesar Rp 6,6o milyar. Penurunan keuntungan bersih ini disebabkan oleh penurunan

pendapatan usaha Perseroan dari seluruh aspek kegiatan yaitu Jasa Perantara

Pedagang Efek, Jasa penasehat Keuangan dan Jasa Penjamin Emisi . Namun

walaupun kinerja Perseroan menurun akan tetapi Perseroan telah mempertahankan

pencapaian kinerja bisnis dan financial sebagaimana yang ditetapkan.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) BEI mengalami kenaikan yang diikuti dengan kenaikan tipis pada

nilai kapitalisasi pasar. IHSG naik level sebesar 3.821,992 pada akhir 2011 ke level

4.316,687 pada tanggal 28 Desember 2012 atau mengalami kenaikan sebesar 12,94

%. Seiring dengan kenaikan IHSG ini, nilai kapitalisasi pasar saham BEI juga

mengalami peningkatan sebesar 16,67% , dari Rp 3.537,29 triliun pada akhir

Desember 2011 menjadi Rp 4.126,99 triliun di akhir Desember 2012. Dan sementara

rata–rata frekuensi transaksi harian saham tahun 2012 mencapai 121.712 kali atau

meningkat sebesar 7,28% dari tahun 2011 yang sebesar 113.454 kali transaksi.Akan

tetapi volume transaksi harian saham tahun 2012 menjadi 4,28 milyar saham atau

turun sebesar 12,08% dari tahun 2011 yang sebesar 4,87 milyar saham, hal ini

dikarenakan seiring dengan kenaikan harga saham secara umum. Kenaikan IHSG

dan peningkatan nilai kapitalisasi pasar saham BEI ini berdampak positif bagi

Page 6: Tugas Akhir Teori Akuntansi

Perseroan sehingga kinerja usahan Perseroan dapat bertahan pada tahun 2012 dan

dengan harapan ketahanan di Pasar Modal Indonesia dan ekonomi nasional selama

tahun 2012 dapat memacu pencapaian target yang ditetapkan untuk tahun 2013.

Hasil pencapaian kinerja bisnis yang diperoleh pada tahun 2012 tidak terlepas

dari dukungan dari manajemen dan karyawannya. Perseroan telah mengikutsertakan

tim manajemennya pada beberapa seminar pada tahun 2012 dengan harapan dapat

menambah wawasan tim manajemen dan memberi nilai tambah tersendiri bagi

Perseroan, karena Perseroan menyadari bahwa karyawan dan manajemen adalah

asset yang berharga untuk kelangsungan kehidupan Perseroan. Selain itu Perseroan

juga bekerja sama dengan beberapa Vendor Penyedia Tenaga Kerja untuk proses

Rekrutmen Karyawan. Seiring dengan telah berjalannya segala Ketetapan yang

terjadi di Pasar Modal Indonesia seperti Program Straight Through Processing (STP)

dan Peraturan Bapepam V.D.5 Kep No: 566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011

mengenai Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang di

berlakukan pada Tahun 2012, membuat Perseroan tetap konsisten mengalokasikan

Modal Kerja Perseroan dengan lebih hati- hati dan seksama atas target

pengembangan bisnis Perseroan, dimana pembagian deviden masih ditiadakan,

dikarenakan Modal Kerja Perseroan sepenuhnya masih akan dipergunakan untuk

pengembangan Bisnis Perseroan.

Dalam mengantisipasi perkembangan pasar modal yang dinamis dan penuh

tantangan, Perseroan telah menetapkan strategi guna melanjutkan pertumbuhan

usahanya. Dalam kegiatan transaksi efek, perseroan terus memperluas dengan

peningkatan transaksi saham melalui pasar regional serta aktif dalam layanan

pembiayaan transaksi nasabah. Perseroan juga terus mengembangkan jaringan

nasabah intitusional seperti: Dana Pensiun, Asuransi, dan intitusi lain. Perseroan juga

aktif bertindak sebagai penjamin emisi dan penjamin pelaksana emisi untuk berbagai

peneribatan saham dan surat utang dan aktif sebagai penasehat keuangan untuk

pangsa pasar dalam negeri maupun pasar regional.

Page 7: Tugas Akhir Teori Akuntansi

2.2 Perlakuan Akuntansi atas Asset

Aset Perseroan tahun 2011 sebesar Rp. 323,898 milyar menjadi Rp. 345,068

milyar pada tahun 2012 atau mengalami kenaikan sebesar 6,54 % atau sebesar Rp

21.170 juta. Kenaikan Aset terutama disebabkan karena kenaikan piutang Perseroan

kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) yang terjadi karena kenaikan

transaksi perdagangan efek sebelum penutupan tahun.

1. Piutang Perseroan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan yang tercatat pada

laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011 sebesar Rp 48.812.721.500

meningkat sebesar Rp 68.730.245.000 pada tahun 2012 atau sebesar 140%.

Aset Lancar

Kas dan setara kas meliputi kas dan bank dan investasi jangka pendek yang dengan

cepat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai

yang tidak signifikan, yang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak

dibatasi penggunaanya.

Page 8: Tugas Akhir Teori Akuntansi

Aset Tetap

Pada pengakuan awal, asset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan

asset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk

membawa asset tersebut ke suatu kondisi kerja dan lokasi sesuai tujuan penggunaannya.

Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi

kerugian penurunan nilai. Penyusutan pada asset dihitung dengan basis garis lurus untuk

menghapus biaya perolehan asset tetap selama masa manfaat yang diharapkan atasnya.

Beban penyusutan akan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku

dimana beban tersebut terjadi.

Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi , biaya renovasi

dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat asset jika biaya tersebut memiliki

kemungkinan akan memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar

kinerja pada penilaian awal asset yang ada dan disusutkan sebesar nilai umur manfaat asset.

Nilai sisa, masa manfaat dan metode depresiasi ditinjau pada tiap akhir periode pelaporan

dan disesuaikan secara prospektif sesuai dengan keadaan.

Keuntungan dan kerugian pelepasan asset tetap ditentukan dengan membandingkan

penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi.

Aset Keuangan

Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan

hanya jika, Grup menjadi pihak terikat secara kontraktual terhadap persyaratan –

persyaratan instrument keuangan tersebut.

Aset keuangan Grup diklasifikasikan dalam kategori keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), tersedia untuk dijual (AFS) dan pinjaman yang

diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada hakekat dan tujuan asset

keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal.

Perseroan menggunakan metode suku bunga efektif untuk menghitung biaya

perolehan diamortisasi dari asset keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga selama

periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat

mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa dating (termasuk semua biaya yang

Page 9: Tugas Akhir Teori Akuntansi

diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi

dan seluruh premium diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari asset keuangan, atau

jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat

bersih dari asset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan bunga diakui dengan

suku bunga efektif untuk instrument efek utang selain dari asset keuangan yang

diklasifikasikan sebagia FVTPL.

Asset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL apabila asset keuangan sebagai

kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada

FVPTL. Asset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian

yang timbul akan diakui dalam akun keuntungan dan kerugian perdagangan efek dalam

laba rugi. Keuntungan atau kerugian lain mencakup dividen atau bunga yang diperoleh

dari asset keuangan juga diakui dalam laba rugi.

Aset Pajak Tangguhan

Jumlah manfaat pajak tangguhan untuk tahun 2011 sebesar Rp 1745.757.450 . Pada

tanggal 31 Desember 2011 saldo asset pajak tangguhan sebesar Rp 30.219.143.619

Aset Lain-Lain

Akun ini merupakan rekening giro pada PT Bank Danamon Tbk yang digunakan

sebagai jaminan atas penyelesaian transaksi di Bank tersebut. Sedangkan akun PT Bank

CIMB Niaga Tbk – kolateral merupakan jaminan apabila ada transaksi derivatif yang

dilakukan oleh Perusahaan.

2.3 Perlakuan Akuntansi atas Liabilitas

Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 31

Desember 2010 masing-masing sebesar Rp. 183.387 juta, Rp. 168.177 juta dan Rp.

194.074 juta. Angka ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 15.210 juta atau 9,.04 %

dibandingkan dengan tahun 20110. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya

kenaikan utang Perseroan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan utang

Perseroan kepada nasabah pemilik rekening.

Page 10: Tugas Akhir Teori Akuntansi

Liabilitas Jangka Pendek

1. Perseroan memperoleh utang jangka pendek dari PT. Bank Capital Indonesia Tbk

berdasarkan surat perjanjian kredit No. 082/MKT/KP/V/2012 tanggal 23 Mei

2012 dengan plafond kredit sebesar Rp 20.000.000.000 dan dikenakan bunga

kredit bersifat “negotiable” yang dipergunakan untuk modal kerja. Perjanjian ini

berakhir pada tanggal 23 Mei 2013.

2. Perseroan mendapat fasilitas kredit dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam

bentuk rekening Koran berdasarkan surat perjanjian kredit No.

004/FIT-PRK/LEG/06 tanggal 6 September 2006 dan tingkat bunga sebesar 17%

yang dipergunakan untuk modal kerja. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah

dan diperpanjang, terakhir kali pada tanggal 24 September 2012 berdasarkan surat

perjanjian kredit No.211/DFI/EXT/12. Saldo atas fasilitas kredit tersebut adalah

Rp 20.000.000.000 dan Rp 15.008.916.459 masing-masing pada tanggal yang

berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011.

3. Hutang nasabah pemilik rekening efek timbul dari transaksi perdagangan efek

nasabah. Jumlah hutang nasabah pada tahun 2012 meningkat sebesar Rp

31.731.198.462 atau sebesar 37% jika dibandingkan dengan jumlah hutang

nasabah pada tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 85.511.681.535 . Nilai wajar

utang nasabah diperkirakan sama dengan nilai wajarnya.

Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi

dalam jangka waktu lebih dari satu 1 tahun dan dihitung dari tanggal pembuatan neraca

per 31 Desember. Pembayaran liabilitas jangka panjang dapat dilakukan dengan kas atau

pembayaran dapat diganti dengan asset tertentu. Dalam operasional normal perusahaan,

rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada

akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi

hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian

hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek

Page 11: Tugas Akhir Teori Akuntansi

Timbulnya Hutang Jangka Panjang saat skala operasional perusahaan berkembang

atau dalam membangun suatu perusahaan  dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang

diperlukan untuk  Investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan manfa’at dalam

jangka panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan menambah

modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang jangka

panjang atau menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan Grup diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang pada awalnya

dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur

dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif,

dengan beban bunga diakui berdasarkan yield efektif. Metode suku bunga efektif adalah

metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari liabilitas keuangan dan

mengalokasikan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah

suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang

selama perkiraan umur liabilitas keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang

lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari liabilitas keuangan pada saat

pengakuan awal.

Liabilitas keuangan Grup meliputi utang bank, utang pada lembaga kliring dan

penjaminan, utang nasabah, pos-pos tertentu utang lain-lain dan pos-pos tertentu beban

akrual.

2.4 Perlakuan Akuntansi atas Ekuitas

Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 31

Desember 2010 masing-masing sebesar Rp. 161.680 juta, Rp. 155.720 juta dan Rp.

149.113 juta. Angka ini meningkat sebesar Rp. 5.960 juta atau 3,83% dibandingkan

dengan tahun 2011. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan laba berjalan Perseroan

sebagai akibat keuntungan yang dialami Perseroan tahun ini.

Page 12: Tugas Akhir Teori Akuntansi

3.5 Perlakuan Akuntansi atas Pendapatan

Pendapatan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31

Desember 2011 , masing – masing sebesar Rp 21980 juta dan Rp 24980 juta. Pendapatan

Perseroan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 3000 juta atau 12,01 %

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terutama

disebabkan karena penurunan atas Transaksi Perantara Pedagang Efek, Jasa Penjamin

Emisi dan Jasa Penasehat Keuangan.

1. Pendapatan dari komisi Perantara Pedagang Efek yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012 sebesar Rp 13.634 juta mengalami penurunan sebesar 0,15% jika

dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp 13.655 juta. Hal ini

juga menyebabkan penurunan pada pendapatan Perseroan untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.

2. Pendapatan dari Jasa Penjamin Emisi yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2012 sebesar Rp 53 juta mengalami penurunan sebesar 97% jika dibandingkan

dengan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp 2189 juta .

3. Pendapatan dari Jasa Penasehat Keuangan yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012 sebesar Rp 1200 juta mengalami penurunan sebesar 24,67% jika

dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp 1593 juta. Hal ini juga

mengakibatkan penurunan pada pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2012.

4. Pendapatan dari Transaksi Efek Pendapatan Tetap yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012 sebesar Rp 430 juta.

5. Pendapatan dari Jasa Escrow Agent yang berakhir pada 31 Desember 2012

sebesar Rp 361 juta mengalami kenaikan sebesar 19,59 % jika dibandingkan

dengan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp 122 juta.

Pendapatan komisi dari transaksi perantara perdagangan efek diakui pada saat transaksi

terjadi. Imbalan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas

penjaminan emisi selesai. Imbalan jasa manajer/penasihat investasi diakui pada saat jasa

tersebut sudah dilakukan dan pendapatannya sudah ditentukan. Pendapatan provisi dan

komisi termasuk biaya broker, biaya manajemen investasi dan komisi penjualan diakui

Page 13: Tugas Akhir Teori Akuntansi

sebagai jasa yang telah dilakukan. Biaya lain dan beban komisi sebagian besar berkaitan

dengan biaya transaksi dan pelayanan yang dibebankan saat jasa diterima. Laba rugi atas

perdagangan efek diakui pada saat tanggal transaksi, dan pendapatan bunga diakui

berdasarkan metode akrual. Penghasilan dan beban bunga dari nasabah diakui pada saat

terjadinya. Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten

mengumumkan pembayaran dividen.

2.6 Perlakuan Akuntansi atas Beban

Beban usaha Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2012, 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp. 16.285 juta ,

Rp. 17.080 juta dan Rp. 20.579 juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar Rp. 795 juta

atau 4,66% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan

tersebut terutama disebabkan Efisiensi Biaya Operasional Perseroan.

Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan

dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa

kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban

penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laba rugi. Beban lainnya diakui pada periode

saat terjadinya. Beban usaha yang tercatat pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 antara lain adalah :

1. Beban kepegawaian pada laporan laba rugi tahun 2011 tercatat sebesar Rp

8.763.889.100 meningkat sebesar Rp 1.975.960.519 atau sebesar 22,5 % menjadi Rp

10.739.849.619 pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2012.

2. Beban Umum dan Administrasi pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir

pada 31 Desember 2011 tercatat sebesar Rp 3.872.150.917 menurun sebesar Rp

1.259.667.567 atau sebesar 32,5% menjadi Rp 2.612.483.350 pada tahun 2012.

3. Beban lain-lain tahun 2011 menurun sebesar Rp 1.511.779.596 atau sebesar 34% jika

dibandingkan dengan beban lain-lain pada tahun 2012 .

Page 14: Tugas Akhir Teori Akuntansi

Konsep pendapatan dan beban mempengaruhi laba bersih yang dihasilkan oleh perseroan.

Laba bersih Perseroan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 646.913.282

atau sebesar 9,8% dari laba bersih Perseroan pada tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp

6.606.834.475 .

Page 15: Tugas Akhir Teori Akuntansi

Referensi

Laporan Tahunan (Annual Report) PT. HD Capital Tbk tahun 2012

Laporan Keuangan Konsolidasian PT. HD Capital Tbk 31 Desember tahun 2012