tugas akhir · teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus bsi cengkareng jakarta barat....

214
PROGRAM DRAMA TELEVISI “WARISAN BAPAK” TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Wahyuni Utami 42140813 Dwi Subiantoro 42141086 Daniel Saputra 42140343 Rutinah Sari 42140602 Muhammad Yudhyansyah 42140675 Milyana Musevi 42140332 Program Studi Penyiaran Akademi Komunikasi BSI Jakarta Jakarta 2018

Upload: others

Post on 01-Sep-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

PROGRAM DRAMA TELEVISI

“WARISAN BAPAK”

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

Wahyuni Utami 42140813

Dwi Subiantoro 42141086

Daniel Saputra 42140343

Rutinah Sari 42140602

Muhammad Yudhyansyah 42140675

Milyana Musevi 42140332

Program Studi Penyiaran

Akademi Komunikasi BSI Jakarta

Jakarta

2018

Page 2: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 3: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 4: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 5: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 6: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 7: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 8: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 9: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 10: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 11: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 12: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 13: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 14: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 15: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 16: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 17: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 18: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 19: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 20: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 21: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 22: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 23: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 24: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 25: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 26: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 27: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 28: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu

melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini dengan mengharapkan mendapat hasil yang sangat baik. Tugas akhir ini

penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun Tugas Akhir yang

penulis ambil yaitu, Produksi Drama Televisi dengan judul “WARISAN BAPAK”.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Penyiaran Akademi Komunikasi Bina

Sarana Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil karya drama

televisi dua puluh menit yang sudah tim produksi dan beberapa buku yang

mendukung hasil penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan

dorongan dari semua pihak yang membantu, maka penulisan tugas akhir ini tidak

akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Direktur Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

2. Ketua Jurusan Program Studi Penyiaran Bina Sarana Informatika

3. Ibu Venessa Agusta Gogali, S. Ikom, MM selaku Dosen Pembimbing dalam

pembuatan Tugas Akhir

4. Bapak Agung Raharjo, S. Ikom, MM selaku Asisten Dosen Pembimbing dalam

pembuatan Tugas Akhir

5. Rumah Budaya Kebumen

6. Staff/Karyawan/Dosen dilingkungan Akademi BSI

7. Orang Tua dan keluarga besar kami

8. Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta

Barat.

Page 29: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga

terwujud penulisan dan produksi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir

ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Demikian Tugas Akhir ini kami susun, akhir kata penulis berharap tugas akhir

ini dapat menjadi suatu hal yang berguna dan bermanfaat bagi mereka yang

membacanya di kemudian hari.

Jakarta, 11 April 2018

Penulis

Wahyuni Utami

Page 30: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

ABSTRAK

Wahyuni Utami (42140813), Dwi Subiantoro (42141086), Daniel Saputra

(42140343), Rutinah Sari (42140602), Muhammad Yudhyansyah (42140675),

Milyana Musevi (42140332)

Drama televisi “Warisan Bapak” ini merupakan Drama Keluarga. Bercerita tentang

kisah seorang Kepala Desa yang ingin melindungi warganya dari politik uang. Pak

Sugeng yang tinggal bersama anaknya Yava berusaha menolak upaya Darman untuk

menguasai desa dengan cara tidak benar. Namun hal itu tidak mudah karena banyak

warga yang justru tidak percaya pada Pak Sugeng dan anaknya. Hal itu tidak

menghentikan upaya Pak Sugeng dalam melindungi desanya.

Penulis drama televisi “Warisan Bapak” memiliki tujuan dan harapan dapat

memberikan suatu kesadaran untuk masyarakat bahwa sesuatu yang benar itu harus di

perjuangkan.

Kata kunci : Drama Televisi, Warisan Bapak, Nasionalis

Page 31: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

ABSTRACT

Wahyuni Utami (42140813), Dwi Subiantoro (42141086), Daniel Saputra

(42140343), Rutinah Sari (42140602), Muhammad Yudhyansyah (42140675),

Milyana Musevi (42140332)

The Television drama "WarisanBapak" is a Family Drama. Tells the story of a village

chief who wants to protect his citizens from money politics. Pak Sugeng who lives

with his son Yava tried to resist Darman's attempts to control the village in an untrue

way. But it is not easy because many people who do not believe in Mr. Sugeng and

his son. It did not stop Mr. Sugeng's efforts to protect his village.

The author of the television drama "Warisan Bapak" has a purpose and hope to

provide an awareness to the community that something that is right must be striven

for.

Keywords: Television Drama, Warisan Bapak, Nationalist

Page 32: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

DAFTAR ISI

Lembar Judul Karya Akhir .............................................................................. i

Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ...................................................... ii

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ................................ iii

Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ......................................... iv

Lembar Konsultasi Tugas Akhir ...................................................................... v

Kata Pengantar ................................................................................................. xxi

Abstrak ............................................................................................................ xxiii

Daftar Isi .......................................................................................................... xxv

Daftar Tabel ..................................................................................................... xxvi

Daftar Lampiran .............................................................................................. xxvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Program ............................................................... 1

I.2 Kegunaan Program ......................................................................... 2

I.2.1 Kegunaan Khalayak ................................................................ 2

I.2.2 Kegunaan Praktis .................................................................... 2

I.2.3 Kegunaan Akademis ............................................................... 3

1.1.Refrensi Audio Visual ............................................................................... 3

Page 33: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

BAB II KAJIAN PROGRAM ...................................................................... 7

2.1. Kategori Program ....................................................................... 7

2.2. Format Program .......................................................................... 8

2.3. Judul Program ............................................................................. 8

2.4. Target Audience ......................................................................... 10

2.5. Karakteristik Produksi ................................................................ 11

BAB III LAPORAN PRODUKSI ................................................................ 13

3.1 Proses Kerja Produser ......................................................................... 13

3.1.1 Pra Produksi ............................................................................. 14

3.1.2 Produksi .................................................................................... 17

3.1.3 Pasca Produksi .......................................................................... 18

3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser ....................................... 18

3.1.5 Proses Penciptaan Karya .......................................................... 19

3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya .............................................. 20

3.1.7 Lembar Kerja Produser ............................................................ 21

3.2 Proses Kerja Sutradara ....................................................................... 24

3.2.1 Pra Produksi ............................................................................. 24

3.2.2 Produksi .................................................................................... 27

3.2.3 Pasca Produksi .......................................................................... 27

3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara ...................................... 28

Page 34: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.2.5 Proses Penciptaan Karya .......................................................... 28

3.2.6 Kendala Produksi dan Solusi .................................................... 28

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara ........................................................... 31

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah .............................................................. 66

3.3.1 Pra Produksi ............................................................................. 66

3.3.2 Produksi .................................................................................... 69

3.3.3 Pasca Produksi .......................................................................... 69

3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah ............................ 69

3.3.5 Proses Penciptaan Karya .......................................................... 70

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusi .................................................... 71

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah .................................................. 72

3.4 Proses Kerja Penata Kamera .............................................................. 97

3.4.1 Pra Produksi ............................................................................. 98

3.4.2 Produksi .................................................................................... 99

3.4.3 Pasca Produksi .......................................................................... 100

3.4.4 Proses Penciptaan Karya .......................................................... 101

3.4.5 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah ............................ 106

3.4.6 Kendala Produksi dan Solusi .................................................... 106

3.4.7 Lembar Kerja Penulis Naskah .................................................. 107

Page 35: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.5 Proses Kerja Penata Cahaya ............................................................... 120

3.5.1 Pra Produksi ............................................................................. 121

3.5.2 Produksi .................................................................................... 123

3.5.3 Pasca Produksi .......................................................................... 125

3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya ............................. 126

3.5.5 Proses Penciptaan Karya .......................................................... 126

3.5.6 Kendala Produksi dan Solusi .................................................... 128

3.5.7 Lembar Kerja Penata Cahaya ................................................... 129

3.6 Proses Kerja Penata Audio ................................................................. 137

3.6.1 Pra Produksi ............................................................................. 138

3.6.2 Produksi .................................................................................... 139

3.6.3 Pasca Produksi .......................................................................... 140

3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Audio ............................... 141

3.6.5 Proses Penciptaan Karya .......................................................... 142

3.6.6 Kendala Produksi dan Solusi .................................................... 143

3.6.7 Lembar Kerja Penata Audio ..................................................... 144

3.7 Proses Kerja Penata Artistik ............................................................... 151

3.7.1 Pra Produksi ............................................................................. 152

3.7.2 Produksi .................................................................................... 154

3.7.3 Pasca Produksi .......................................................................... 155

Page 36: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik ............................. 156

3.7.5 Proses Penciptaan Karya .......................................................... 157

3.7.6 Kendala Produksi dan Solusi .................................................... 159

3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik ................................................... 160

3.8 Proses Kerja Penyunting Gambar ....................................................... 171

3.8.1 Pra Produksi ............................................................................. 172

3.8.2 Produksi .................................................................................... 172

3.8.3 Pasca Produksi .......................................................................... 173

3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar ..................... 173

3.8.5 Proses Penciptaan Karya .......................................................... 173

3.8.6 Kendala Produksi dan Solusi .................................................... 173

3.8.7 Lembar Kerja Penyunting Gambar ........................................... 174

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 176

4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 176

4.2 Saran ..................................................................................................... 176

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 177

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 178

SURAT KETERANGAN RISET ................................................................. 184

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................

Page 37: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program

Program merupakan segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk

memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program memiliki arti yang

sangat luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience

tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran. Program dapat

disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang.

Saat ini kebanyakan program televisi hanya mengandung unsur hiburan saja.

Seperti drama televisi yang kebanyakan mengangkat tema percintaan dan gaya hidup

perkotaan yang mewah.

Menurut Suwardi dalam Irwanto dkk (2014) “Setiap program yang dirancang

untuk disiarkan kepada khalayak mempunyai tujuan. Sesuai dengan kerakteristik

dasarnya, tujuan program siaran televisi adalah menghibur.”

Berdasarkan kutipan diatas, program haruslah memiliki tujuan, selain untuk

menghibur juga harus memberikan manfaat kepada pemirsanya. Alasan penulis

mengangkat drama televisi karena drama televisi paling memiliki tempat di

bandingkan program televisi lainnya.

Alasan penulis mengangkat program drama televisi berjudul Warisan Bapak

ini adalah untuk memberikan sebuah film yang tidak hanya sekedar hiburan, karena

terdapat unsur edukasi didalamnya.

Penulis mengangkat cerita yang berjudul “WARISAN BAPAK” bertujuan

untuk menghibur penonton, dengan menyajikan cerita yang menarik, sehingga

penulis berharap dengan program drama ini dapat memberikan manfaat lebih bagi

penonton. Selain itu juga cerita dari “WARISAN BAPAK” dapat memberikan

pesan positif dan kental akan unsur kekeluargaan.

Page 38: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Dalam program drama televisi berjudul “WARISAN BAPAK” penulis

menggambarkan bagaimana perjuangan seorang bapak dan putra bungsunya dalam

melindungi desanya dari politik uang. Dari program drama televisi “WARISAN

BAPAK” penulis harapkan penonton terhibur dan dapat mengambil pesan-pesan

positif yang terdapat dalam cerita.

1.2 Kegunaan Program

Dalam pembuatan drama televisi “WARISAN BAPAK” penulis memberikan

dan mempersembahkan suatu karya audio visual agar bisa menarik minat masyarakat

luas dan juga nantinya hasil karya yang telah dibuat akan dipersembahkan sebagai

salah satu syarat kelulusan Tugas Akhir. Adapun tujuan program yang penulis buat

terdiri dari beberapa katagori diantaranya kegunaan khalayak, kegunaan praktis, dan

kegunaan akademis.

1.2.1 Kegunaan Khalayak

Kegunaan khalayak yang dimaksud adalah program yang dibuat

menjadi manfaat agar memberikan hal positif juga menghibur bagi khalayak

umum. Karena banyak hal positif yang disampaikan dalam program drama

televisi “WARISAN BAPAK” sehingga penonton tidak hanya dapat

menikmati audio visual, penonton dapat mengambil pesan-pesan didalamnya

terutama tentang kerja keras yang tidak pernah sia-sia.

1.2.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis yang dimaksud adalah untuk mengaplikasikan teori-

teori dan konsep-konsep ilmu komunikasi khususnya penyiaran, yang

memiliki durasi tertentu, serta merealisasikan ilmu-ilmu yang penulis

pelajari baik teori maupun praktek selama penulis menimba ilmu di

Akademi Bina Sarana Informasi Jakarta dalam membuat karya drama

televisi. Karya yang penulis buat bisa dijadikan sebagai salah satu ide cerita

dan acuan bagi para praktisi dalam pembuatan program drama televisi.

Page 39: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

1.2.3 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis yang dimaksud adalah syarat yang harus

dilakukan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan diplomanya

semasa perkuliahan atau disebut juga dengan Tugas Akhir. Program ini

diproduksi untuk memahami definisi dan konsep ilmu komunikasi

khususnya penyiaran dalam menyusun desain produksi program drama

televisi.

1.3 Reverensi Audio Visual

Sebagai sumber inspirasi penulis mencoba memberikan beberapa film yang

dijadikan referensi audio visual antara lain :

1. LEMANTUN

Sutradara : Wregas Bhanuteja

Gendre : Drama

Rumah Produksi : -

Page 40: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Sinopsis

Film ini berputar pada hiruk pikuk di sebuah keluarga. Dalam keluarga itu,

seorang ibu (tatik wardiono) mencoba untuk membagikan warisan kepada lima

anaknya. Masing-masing anak menerima sebuah lemari kayu. Namun, lemari yang

seharusnya menjadi anugerah ini, justru menjadi beban bagi anak ketiganya.

Dalam film ini, tim mengambil referensi dari cerita, audio dan gambar.

Alasannya, dalam film tersebut sesuai dengan konsep atau ide cerita yang ingin tim

buat.

2. SANG PENARI

Sutradara : Ifa Isfansyah

Gendre : Romance

Rumah Produksi : -

Page 41: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Sinopsis

Film ini menceritakan kisah cinta tragis seorang pemuda desa dengan

seorang penari ronggeng baru di desa kecilnya yang dirundung kemiskinan,

kelaparan, dan kebodohan di Indonesia tahun 1960-an yang penuh gejolak politik.

Dalam film ini, tim mengambil referensi dari gaya bahasa dan blocking artis.

Alasannya, dalam film tersebut sesuai dengan konsep atau ide cerita yang ingin tim

buat.

3. JOKOWI

Sutradara : Azhar Kinoi Lubis

Gendre : Drama Biografi

Rumah Produksi : K2K Pictures

Page 42: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Sinopsis

Ini adalah cerita seorang anak tukang kayu bernama Joko Widodo, yang tinggal

dan hidup di rumah kecil pinggiran sungai. Masa kanak-kanak yang jauh dari istilah

berkecukupan telah dilaluinya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat anak kampung

pemburu telor bebek ini untuk meneruskan sekolahnya ke pendidikan yang lebih tinggi.

Kecintaannya pada Musik Rock yang tetap bertahan hingga saat ia menjadi pemimpin

besar nantinya itu, seolah mampu memotivasi semangat hidupnya.

Kisah cinta dengan Iriana, seorang gadis sederhana, teman sekolah adiknya

menjadi pendorong semangat sang pemimpin masa depan ini untuk menghadapi berbagai

tantangan. Sepeninggal Pak Notomiharjo, orang tua, guru sekaligus sahabatnya, Joko

seperti tak mau tenggelam dalam kedukaan. Usahanya untuk membuktikan semua

pelajaran dari sang ayah, makin keras ia lakukan. Dan waktu mengantarkan anak bantaran

kali ini, menjadi sosok yang bukan hanya besar dimata orang-orang disekitarnya namun

juga rendah hati dan selalu memanusiakan sesamanya. Dari pinggiran sungai di desa kecil

bernama Srambatan, Joko telah mampu tampil menjadi pemimpin kota yang menulis

lembar sejarah baru.

Dalam film ini, tim mengambil referensi dari gambar-gambar yang diperlihatkan

dari film tersebut. Alasannya, dalam film tersebut gambar sesuai dengan konsep atau ide

cerita yang ingin tim buat.

Page 43: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

BAB II

KAJIAN PROGRAM

Dalam penggarapan produksi drama televisi, maka perlu dijabarkan hal-hal

yang berkaitan dengan program. Hal-hal yang dimaksud yaitu perlu adanya kajian

program yang meliputi, katagori program, format program, judul program, target

audien, dan karaketeristik program.

2.1 Kategori Program

Menurut Suwardi (2014;18), “Setiap program yang dirancang untuk disiarkan

kepada khalayak mempunyai tujuan. Sesuai dengan karakteristik dasarnya, tujuan

program siaran televisi adalah menghibur.”

Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang

jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Seiring berjalannya waktu

membuat kreatifitas serta teknologi semakin berkembang. Dalam produksi ini,

penulis membuat drama televisi yang termasuk dalam kategori program drama.

Menurut Irwanto dkk (2014:48), Program drama adalah suatu program televisi

yang menayangkan cerita fiksi yang memuat unsur narasi, dialog, adegan,

penokohan, dan musik yang dikemas sedemikian rupa dalam durasi tertentu”.

Program merupakan segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk

memenuhi kebutuhan audiennya. Mulai dari program acara sinetron atau ftv, talk

show, infotainment, variety show, musik, kuis atau game show, mistik, hingga reality

show.

Mengenai hal tersebut maka penulis memilih katagori program hiburan karena

selain sebagai program televisi yang memiliki nilai edukasi, informasi juga menjadi

salah satu tujuan banyak orang saat menonton acara tersebut. Hal tersebut

divisualisasikan dalam setiap adegan yang dikemas secara kreatif agar dapat

membuat penonton berkaca melalui pesan-pesan yang disampaikan melalui cerita

Page 44: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

dalam film yang dibuat penulis dan tim. Jadi alasan penulis memilih untuk

memproduksi sebuah program drama televisi ini dikarenakan program drama televisi

memiliki peminat yang cukup banyak diindonesia.

2.2 Format Program

Menurut Irwanto, dkk (2014:45), “Format program adalah suatu program

yang dicirikan dan didominasi oleh elemen tertentu dalam suatu acara. Sejumlah

format program yang dikenal yaitu, program bulletin berita, program variety show,

program drama, program musik dan sebagainya.

Menurut Naratama (2013:70), Fiksi atau Drama adalah sebuah format

program acara televisi yang diproduksi dan diciptakan melalui proses imajinasi

kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format

yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam

suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan

menggabungkan realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi para kreator.

Format program merupakan hal penting dalam sebuah kategori program untuk

menentukan format program. Mengenai hal tersebut maka penulis harus tepat dalam

menentukan format program, ini akan mempengaruhi hasil tayangan yang akan

disajikan kepenonton.

Penulis memilih memproduksi program drama televisi berjudul “Warisan

Bapak” yang berdurasi 20 menit (dua puluh menit). Program darama televisi ini akan

dikemas dengan konflik yang sederhana tapi tetap terlihat menarik dari program

drama televisi pada umumnya.

2.3 Judul Program

Menurut Irwanto, dkk (2014:53), “Setiap program yang dibuat sebaiknya

memiliki nama atau judul acara yang khas dan unik, yang diselaraskan dengan

sasaran pemirsanya”. Dalam memilih nama sebuah program, pengelola program

Page 45: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

harus memilih nama yang dapat menginformasikan konsep program dan membantu

menempatkan atau memposisikan program dimemori otak audience. Sebuah nama

program harus dapat menyampaikan manfaat yang diperoleh audience jika mereka

menonton atau mendengarkan program tersebut dan pada saat yang sama juga

menciptakan image bagi program itu.

Membuat judul yang sesuai dengan apa isi dari sebuah drama tiddaklah

mudah. Judul merupakan suatu peranan penting yang mewakili isi didalam sebuah

drama atau cerita. Keterkaitan antara judul dengan cerita yang dibuat sangatlah

berpengaruh. Jika antara judul dengan isi cerita tidak memiliki kesinambungan, hal

tersebut akan membuat penonton bingung saat menyaksikan program tersebut. Selain

itu juga akan berakibat kepada menurunnya nilai dan isi pesan yang terkait dalam

drama tersebut.

Mengenai hal tersebut maka penulis memilih “WARISAN BAPAK” sebagai

judul dari program drama televisi ini. Karena judul tersebut memiliki maksud dan

tujuan tersendiri. Warisan yang memiliki arti peninggalan yang diturunkan kepada

generasi selanjutnya. Kata Peninggalan tersebut bisa berarti luas bukan hanya harta

benda, melainkan nilai kejujuran dan keadilan yang selalu dipertahankan hingga saat

ini.

Sedangkan kata Bapak memiliki arti orang tua laki-laki. Kemudian

kesimpulan dari program drama televisi berjudul “WARISAN BAPAK” adalah cerita

yang menggambarkan kehidupan seorang bapak, walaupun tidak bergelimang harta

tapi dia selalu mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan terutama kepada

putranya.

Page 46: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

2.4 Target Audience

Menurut Soehoet dalam buku Irwanto dkk (2014:34), “Setiap program kerap

mengusung tema atau topic tertentu, serta membatasi dalam factor demografi (usia,

jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan), geografi (pesisir, desa, kota), dan psikografi

(hobi, kebiasaan, gaya hidup).

Pengelola program penyiaran harus memilih satu atau beberapa segmen

audience saja yang memiliki karakter atau respon yang sama dari seluruh penduduk

Indonesia. Dengan memahami siapa audiensnya maka praktisi penyiaran dapat

menentukan bagaimana cara menjangkaunya, program apa yang dibutuhkan, dan

bagaimana mempertahankan audien dari program pesaing.

Perusahaan praktis harus memilih segmen mana yang ingin dikuasai dan

untuk itu harus dikuasai secara jelas siapa audiennya. Misalnya, bagaimana kelas

ekonomi audien dan program seperti apa yang mereka inginkan. Pengelompokkan

audien dapat dilakukan dengan cara melihat gaya hidup, kebutuhan dan latar

belakang dan kesukaan yang sama.

Mengenai hal tersebut maka target audience penulis pada program drama

televisi berjudul “WARISAN BAPAK”, yaitu:

Kategori Program : Hiburan

Media : Televisi

Format Program : Fiksi

Gendre Program : Nasionalis

Judul Program : Warisan Bapak

Durasi : 20 menit

Target Audien : - Umur : (18-35 tahun)

Page 47: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

- Status Ekonomi :CMenengahKebawah

Karakteristik Produksi : Record (Single Camera)

Jam Tayang : 22.00-22.25 WIB

Alasan : karena drama ini memiliki adegan kekerasan, maka ditayangkan diatas pukul

21.00 untuk mengurangi kemungkinan anak dibawah umur menonton dan pada jam

tersebut juga penonton yang berusia 18 tahun keatas banyak yang menonton televisi.

2.5 Karakteristik Produksi

Dalam sebuah produksi yang dimaksud dengan karakteristik produksi

merupakan pengambilan gambar secara rekam (tapping atau record) maupun secara

langsung (live). Sekarang ini acara atau program dalam stasiun televisi tentu banyak

melakukan pengambilan gambar secara rekam, karenadengan cara tersebut dapat

mempermudah semua crew maupun pemain yang terlibat saat proses pengambilan

gambar.

Selain memiliki waktu yang cukupluang, pengambilan gambar secara rekam

juga bertujuan untuk menghindari kesalahan fatal saat saat proses pengambilan

gambar. Karena pengambilan gambar secara langsung , jika mengalami satu

kesalahan kecil akan berakibat buruk pada semuanya.

Mengenai hal tersebut maka pada program drama televisi penulis yang

berjudul “Warisan Bapak” dalam proses pengambilan gambar atau shooting

menggunakan sistem rekam (tapping atau record) dengan single camera. Untuk

mensiasati penggunaan kamera tunggal (single camera) pada drama televisi ini, harus

lebih teliti ketika pengambilan gambar dilakukan satu per satu scene by scene dalam

rancangan skenario dan director treatment.

Didalam pengambilan gambar menggunakan kamera tunggal (single camera)

harus ada jeda untuk mengatur letak kamera disetiap pergantian adegan-adegan per

Page 48: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

scene agar memiliki shoot dengan ukuran yang berbeda, serta memperhatikan

continuity setiap adegan per scene. Karena pembuatan drama ini memakan waktu

yang cukup lama untuk dapat menjadi sebuah drama televisi yang lengkap.

Tidak mungkin sekali untuk mengambil gambar secara live. Live yang

dimaksud, langsung berkoneksi dengan jaringan televisi dan ditonton langsung oleh

masyarakat tanpa melalui tahap tertentu. Penggunaan kamera tunggal (single camera)

dalam drama televisi ini juga dengan mempertimbangkan dana yang ada dan crew

yang tersedia sehingga single camera dirasa lebih efektif dan efisien.

Page 49: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser

Menurut Suprapto (2013:54), produser adalah seorang yang ditunjuk oleh

produser pelaksana (executive Producer) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki

oleh produser pelaksana. Oleh karena itu seorang produser harus memiliki

kemampuan berpikir dan menuangkan idea tau pemikiran dalam satu tulisan

(proposal) untuk suatu program acara secara baik dan sistematis serta memiliki

kemampuan untuk memimpin dan kerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-

unsur produksi yang terkait.

Produser menurut Naratama (2013:52) bertanggung jawab mengemas konsep

drama menjadi menarik dan mempunyai nilai komersial karena apapun yang terjadi,

drama televisi harus mempunyai nilai jual yang tinggi. Bertanggung jawab tentang

manajeman keuangan dan administrasi produksi termasuk perencaan produksi,

pembuatan anggaran, dan kontrak kerja dengan seluruh pemain dan kru.

Sedangkan menurut Irwanto, dkk (2014:187), “Produser adalah seorang yang

bertanggung jawab terhadap semua aspek keuangan dan administrasi didalam suatu

produksi film, juga menangani tahap awal perencanaan produksi, distribusi, promosi

atau periklanan.”

Dari kutipan diatas, Produser adalah pimpinan produksi yang bertanggung

jawab kepada seluruh kegiatan pengkoordinasian pelaksanaan pra poduksi, produksi,

dan pasca produksi.

3.1.1 Pra Produksi

Page 50: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Menurut Djamal (2014:5), Tahap Pra Produksi adalah proses persiapan hal-

hal yang menyangkut semua hal sebelum proses produksi sebuah film, seperti

pembuatan shooting schedule, penyusunan crew dan pembuatan skenario.

Berdasarkan kutipan diatas penulis sebagai produser dalam tahap pra produksi

program drama televisi berjudul “Warisan Bapak”, produser menentukan crew

sebagai langkah pertama. Pada tahap awal produser memimpin seluruh tim produksi

sesuai tujuan yang ditetapkan bersama, yang mampu menjadi penggerak awal sebuah

produksi film dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi. Mulai dari

mempersiapkan yang dibutuhkan pada saat produksi sampai distribusi.

Produksi program televisi melibatkan banyak team, diantara team yang

terlibat ada yang disebut dengan team inti yaitu orang-orang yang sejak awal terlibat

dalam pembuatan tugas akhir yang memproduksi drama televisi “WARISAN

BAPAK” terdiri dari Produser, Sutradara, Penulis Naskah, Penata Kamera, Penata

Cahaya, Penata Suara, Tata Artistik dan Penyunting Gambar yang memiliki tanggung

jawab masing-masing.

Tahap Pra Produksi adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide

(gagasan) awal, sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Proses

pra produksi yang penulis lakukan sebagai seorang produser sebelum memasuki

produksi syuting antara lain :

a. Rapat

Setelah pembagian jobdesk sudah ditentukan. Penulis melakukan rapat

untuk membahas ide-ide kreatif yang muncul dari masing-masing crew.

Rapat kami adakan dirumah salah satu crew secara bergantian dan pada

akhirnya dijadikan sebagai basecamp, untuk diskusi dan pematangan

sebuah ide cerita untuk dikembangkan menjadi sebuah naskah.

Page 51: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

b. Menyusun Tim Produksi

Dalam pembuatan produksi film, dibutuhkan sebuah tim yang kompak dan

beberapa orang diantaranya Tim inti yang terlibat langsung dari Pra

Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi untuk mencapai hasil yang

diinginkan, segala permasalahan didiskusikan agar berjalan lancer sesuai

dengan yang direncanakan. Dalam drama televisi “Warisan Bapak” ini,

Tim Inti berjumlah 6 Orang antara lain :

Wahyuni Utami : Produser

Dwi subiantoro : Sutradara

Daniel Saputra : Penata Kamera

Rutinah Sari : Penata Cahaya

Muhammad Yudhyansyah : Penata Suara

Milyana Musevi : Penata Artistik

c. Anggaran Biaya

Setelah mendiskusikan ide cerita dan menyusun tim, penulis dan tim

membuat rincian biaya dari pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Berdasarkan keputusan bersama dari tim inti, maka kami sepakat masing-

masing orang dikenakan iuran sebesar Rp. 4.595.000 dengan total biaya

produksi Rp. 36.760.000 untuk lebih jelas, anggaran biaya (Terlampir).

d. Survey Lokasi dan Perizinan

Penulis melakukan survey lokasi yang berada di kebumen, jawa tengah

bersama seluruh tim inti untuk mengetahui blocking kamera dan lampu

serta ukuran setiap ruangan agar memudahkan penata kamera, penata

lampu dan artistik membuat floor plan dan property apa saja yang

dibutuhkan oleh penata artistik, karena lokasi yang kita gunakan milik

warga sekitar maka penulis menyiapkan surat perizinan kepada pemilik

bangunan, ketua RT dan KEPALA DESA setempat guna kenyamanan

warga dan kelancaran proses produksi (Terlampir).

Page 52: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

e. Casting Pemain

Setelah ide cerita dan naskah sudah siap, penulis membuat casting di

sebuah Rumah Budaya di kebumen. Penulis dan sutradara juga mencari

kandidat pemain dari teater setempat. Para kandidat tersebut di casting

oleh sutradara dan di lihat sesuai atau tidaknya karakter dalam tokoh yang

sudah dibuat oleh penulis naskah. Casting yang diadakan pada tanggal 9

dan 30 mei. Penulis tidak mendapatkan kesulitan saat proses menentukan

tokoh utama dan beberapa tokoh yang ada di dalam naskah. Setelah

casting selesai proses selanjutnya adalah reading yang dipegang oleh

sutradara.

f. Membuat Surat Ikatan Kerja Talent

Kontrak kerja bagian terpenting yang ada didalamnya terdapat segala hak,

kewajiban dan sanksi yang mengikat kedua belah pihak tertera hitam

diatas putih. Penulis membuat kontrak kerja agar bekerja secara

professional, penulis membuat Surat Ikatan Kerja hanya ditujuan untuk

pemain dan pemilik rumah.

g. Pembuatan ShootingSchedule

Shooting schedule berfungsi sebagai pedoman kerja semua pihak dalam

proses shooting, penulis memutuskan untuk memulai shooting pada

tanggal 25 - 27 Juni shooting schedule (Terlampir).

h. Persiapan Produksi

1. Kantor Produksi

Kantor produksi atau yang kita sebut dengan base camp, disitulah

tempat dimana proses perkembangan ide dan persiapan

keberangkatan untuk shooting di kebumen dilakukan, sampai pada

akhir proses drama televisi “Warisan Bapak” ini, base camp

terletak di Kebon Besar dan Kota Bumi, Tangerang.

2. Memfasilitasi Property dan Set

Page 53: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Sebagai tugas produser yaitu menjadi fasilitator dan menyiapkan

produksi termasuk dengan Property dan Set untuk kebutuhan

shooting baik sewa maupun pembelian barang serta sarana

transportasi.

3.1.2 Produksi

Menurut Djamal (2014:23), Produksi adalah proses pengambian gambar.

Disini semua unsur teknis dan kreatif (naskah, aktor, sinematografi, suara dll)

bergabung dibawah pengawasan kreatif sang sutradara. Penulis sebagai seorang

produser mempunyai peran yang penting pada departemen poduksi, karena sejak pra

produksi sudah menyusun anggaran yang harus dikeluarkan sejak awal (pra produksi)

sampai akhir (pasca produksi) atau editing.

Tahap produksi merupakan tahap dimana proses eksekusi berlangsung dengan

kesiapan yang sudah ada. Tugas dan wewenang seorang produser adalah menjadi

fasilitator dan menyediakan segala kebutuhan produksi dari awal hingga akhir. Hal-

hal yang harus diperhatikan pada saat produksi berlangsung sebagai seorang

produser.

a. Transportasi

Demi menghindari keterlambatan produksi, penulis menyiapkan

trasfortasi berupa Mini Bus untuk crew, property, juga untuk penjemputan

talent dari sanggar dengan jarak tempuh yang cukup jauh sampai ke lokasi

shooting.

b. Konsumsi

Penulis sebagai produser harus memberikan konsumsi tepat waktu dengan

budget yang telah ditentukan, ketika sudah berada dilokasi shooting. PU

(Pembantu Umum) yang penulis siapkan untuk membantu penulis saat

menyiapkan makanan dan membuat beberapa kopi di setiap jadwal

shooting.

Page 54: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.1.3 Pasca Produksi

Menurut Djamal (2014:6), Tahap Pra Produksi adalah proses finishing sebuah

film sampai menjadi sebuah film yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita

atau pesan kepada penontonnya. Dalam proses ini semua gambar yang didapat pada

proses produksi di satukan dan diedit oleh seorang editor. Kegiatan pemutaran dan

distribusi juga masuk di dalam proses pasca produksi.

Menurut Irwanto dkk (2014:139) Tahap Pasca Produksi, produser Mengontrol

proses jalannya editing serta melakukan evaluasi terhadap seluruh kinerja tim.

Setelah proses produksi berlangsung, maka semua hasil gambar saat produksi

tersebut diproses kembali dalam tahapan produksi. Pada saat tahap pra produksi

produser hanya melihat dan memberikan motivasi kepada editor dan team agar dapat

mengerjakan pekerjaannya dengan baik, pasca produksi merupakan tahap akhir dalam

suatu proses penciptaan karya. Pada saat editing sutradara yang akan memberikan

kepada editor.

3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser

Produser sangat berperan terhadap jalannya produksi mulai dari tahap pra

produksi hingga pasca produksi. Adapun peran dan tanggung jawab seorang produser

antara lain :

a. Membuat proposal berdasarkan ide atau scenario film.

b. Menyusun tim serta menentukan jobdesk.

c. Membuat jadwal kerja team mulai dari pra produksi hingga pasca produksi.

d.Menyusun anggaran dana mulai dari pra produksi hingga pasca produksi.

e. Mengurus kontrak kerja secara hukum dengan berbagai pihak dalam

produksi yang dikelola.

Page 55: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

f. Bertanggung jawab atas seluruh produksi mulai dari atas seluruh kegiatan

produksi.

3.1.5 Proses Penciptaan Karya

Dalam drama televisi “Warisan Bapak” penulis bersama para crew berusaha

mencari mencari lokasi yang sesuai dengan skenario yang ada untuk membantu

segala keperluan yang dibutuhkan oleh tim, tujuannya agar semua yang dikerjakan

sesuai dengan kesepakatan yang dijalankan selama meeting dengan

memperhitungkan setiap keperluan dan beberapa budget yang harus dikeluarkan.

a.Konsep Kreatif

Setelah mendapatkan naskah dari penulis naskah, penulis sebagai

produser berfikir untuk mengemas karya drama televisi ini dengan kreatif dan

berdoa agar dapat memberikan kesan yang baik untuk ditayangkan. Selama

proses yang dijalani mulai dari tahap pra produksi hingga pasca produksi

penulis berusaha untuk membuat perincian dana yang akan digunakan,

sehingga dapat mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya.

b.Konsep Produksi

Untuk mewujudkan konsep yang telah disepakati, penulis bersama tim

bekerjasama dan bertanggung jawab dengan jobdesk nya masing-masing.

Penulis sebagai produser hanya memantau dan menjaga barang-barang baik

melaui penyewaan, milik pribadi, maupun pinjam agar keutuhan barang

tersebut tetap baik selam shooting.

c.Konsep Teknis

Agar menghasilkan karya yang baik, hal teknis perlu diperhatikan

maka. Penulis mempertimbangkan kualitas dan efektifitas peralatan produksi

alat rekam yang dipilih setelah sepakat menggunakan kemera Sony Nex EA50

yang dapat menghasilkan gambar yang lebih baik, untuk audio penulis

Page 56: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

menggunakan Zoom H5,Boom Mic, Zoom H6 dan Clip On agar dialog

terdengar lebih jelas. Untuk cahaya penulis menggunakan Kinoflo dan LED

untuk menyeimbangkan cahaya gambar. Alat yang kami gunakan diharap

dapat menyeimbangkan gambar dan alur cerita dengan baik.

Selanjutnya yang dilakukan penulis adalah membuat surat ikatan kerja

dengan talent dan pemilik rumah (lokasi shooting). Hal ini dilakukan untuk

menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dari pihak pertama

(produser) dan pihak kedua (talent).

3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Penulis sebagai produser dalam proses produksi drama televisi “Warisan

Bapak”, mengalami beberapa kendala. Berikut beberapa kendala yang dihadapi

penulis saat produksi :

a. Kendala : Sulit mengatur agar semua crew dapat berkumpul untuk rapat

- Solusi : Menjadwalkan kembali waktu untuk rapat agar crew dapat hadir semua

b. Kendala : Jadwal serta manajemen yang kurang baik dari produser karena

kurangnya pengalaman

- Solusi : Penulis dibantu oleh semua crew agar proses shooting tetap berjalan

lancer.

Page 57: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.1.7 Lembar Kerja Produser

a. Konsep Program

Program drama televisi “Warisan Bapak” ini merupakan sebuah tayangan

yang dikemas dengan cerita kehidupan sehari-hari dan menarik. Penulis beserta tim

berusaha menyajikan sebuah tayangan yang baik juga memiliki nilai positif serta

edukatif yang berdurasi sekitar 20 menit.

Pemain yang berperan dalam film ini dituntut untuk menggunakan bahasa

jawa, dimana mulai dari lokasi, talent, set artistik dan proses editing.dengan

kekompakan crew dan potensi dibidangnya masing-masing serta didukung peralatan

audio visual yang memadai agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Semua

dibuat senatural mungkin agar konsep dan pesan dapat tersampaikan dengan baik

kepada penonton.

Page 58: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

BREAKDOWN BUDGET

Production Company : G3 Film Produser :Wahyuni Utami

Project title : WARISAN BAPAK Sutradara : Dwi Subiantoro

Durasi : 20 Menit

BREAKDOWN BUDGET

No Item Unit Rate Amount Notes

Pra Produksi

HUNTING

Makan dan Tempat - Rp 400,000

Print Naskah - Rp 51,000

Snack - Rp 155,000

Foto Copy - Rp 93,000

Transportasi -

Mobil - Rp 350,000 Rp 1,400,000 4

Toll - Rp 310,000

Steam Mobil - Rp 50,000

Nitrogen - Rp 40,000

Bensin - Rp 500,000

Total Rp 2,999,000

SIMULASI

Makan dan Tempat - Rp 300,000

Transportasi -

Mobil - Rp 350,000 Rp 1,400,000 4

Toll - Rp 110,000

Steam Mobil - Rp 20,000

Bensin - Rp 500,000

Makan Pulang - Rp 200,000

Total Rp 2,530,000

Produksi

Kamera Sony Nex EA-50 1 Rp 650,000 Rp 1,300,000 2

Kamera Sony Nex EA-50 1 Rp 450,000

Lensa 70-200 1 Rp 250,000 Rp 500,000 2

Page 59: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Lensa 70-200 1 Rp 150,000

LED 15 inch 2 Rp 150,000 Rp 1,500,000 5

Kinoflo Daylight 4 Bank 4 feet 1 Rp 150,000 Rp 750,000 5

Genset 5000 1 Rp 350,000 Rp 1,750,000 5

Zoom H6N 1 Rp 150,000 Rp 750,000 5

Clip On Sennheiser 4 Rp 100,000 Rp 2,000,000 5

Cannon Lens 24-70 mm 1 Rp 150,000 Rp 750,000 5

Filter CTB 1 Rp 50,000 Rp 250,000 5

Disc 10% Rp 775,000 Rp 9,375,000

Transportasi

Mobil ELF Rp 1,700,000 Rp 8,500,000 5

Mobil ELF Rp 700,000 Rp 700,000 1

Total Rp 9,200,000

Obor 12 Rp 100,000

Make Up Rp 50,000

Lampu 15 Watt 3 Rp 15,000

Lampu 5 Watt 2 Rp 8,000

Lakban Besar 7 Rp 114,000

Lakban Kecil 2 Rp 20,000

Lakban Kertas 2 Rp 26,000

Binder 1 Rp 17,500

Buku Gambar 1 Rp 4,000

Pewarna Makanan 1 Rp 7,000

Total Rp 361,500

Talent

Pemeran Utama (1) Rp 600,000

Pemeran Utama (2) Rp 600,000

Pemeran (1) Rp 700,000

Pemeran (2) Rp 200,000

Pemeran (3) Rp 100,000

Pemeran (4) Rp 100,000

Figuran 10 Rp 250,000

Total Rp 2,550,000

Total Keseluruhan Rp 27,015,500

Page 60: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.2 Proses Kerja Sutradara

Penulis sebagai Sutradara dalam drama televisi “Warisan Bapak” ini yang

bergenre drama keluarga berusaha memberikan sebuah karya yang dapat membuat

penonton menikmati setiap scene yang ada didrama ini.

Menurut Lamintang (2013:49) Sutradara atau director adalah karyawan

dalam sebuah produksi drama televisi atau film yang memegang tanggung jawab

tertinggi terhadap aspek kreatif baik yang bersifat penafsiran maupun teknik

pembuatan drama televisi atau film.

Sedangkan Menurut Naratama (2013:20) Director atau sutradara adalah

seorang yang bertanggung jawab terhadap kualitas gambar (Film) yang tampak

dilayar dimana didalamnya ia bertugas mengontrol teknik sinematik, penampilan

pemeran, kredibilitas dan kontinuitas cerita yang disertai elemen elemen dramatik

pada produksinya

Dari kedua pernyataan tersebut penulis memahami bahwa, sutradara

adalahorang yang berperan penting dan bertanggung jawab dari pembuatan hingga

penyajian yang di sajikan pada karya audio visualnya.

Penulis sebagai sutradara program drama “Warisan Bapak”, merupakan

suatu profesi yang mempunyai tanggung jawab penuh pada menagenent tim,

persiapan disaat pra produksi, pada saat eksekusi di masa produksi hingga

penggabungan visual dan audio di masa pasca produksi hingga pembungkusan

penyajian yang baik.

3.2.1 Pra Produksi

Dalam proses pra produksi penulis sebagai sutradara melakukan persiapan

berupa bedah naskah bersama penulis naskah dan seluruh crew agar produksi berjalan

dengan lancar.

Page 61: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Menurut Naratama (2013:262) pra produksi adalah bagian kegiatan kegiatan

sebalum pelaksanaan produksi dimulai. Dan pra produksi menurut penulis sebagai

sutradara merupakan proses persiapan penciptaan konsep, membentuk sebuah karya

audio visual sebelum dibuat. Maka dari itu pra produksi sangatlah penting, bagi

penulis dalam pembuatan karya audio visual di program drama warisan bapak.

Ada beberapa hal yang dilakukan penulis dalam tahap pra produksi atau

perencanaan program drama “Warisan Bapak” yaitu, pencarian ide cerita,

pembagian job deks, penjabaran ide cerita, pemilihan lokasi, casting, pembedahan

konsep teknis, dan simulasi. Perencanaan teknis pada tahap produksi dapat dijelaskan

dalam berikut.

a. Pencarian Ide Cerita

Sebelum berjalanya pra produksi berlangsung, penulis dan tim

mengadakan pertemuan untuk mencari gagasan ide cerita yang tepat, agar

dapat menjadi konten yang baik, untuk di sajikan kepada target penonton.

Teknik pencarian ide cerita ini dengan cara bertukar pikiran dengan tim.

Hingga penulis dan tim dapat menemukan ide yang tepat untuk di buat

kedalam bentuk drama.

b. Pembagian Jobdesk

Penulis dan tim menyatukan komitmen untuk penyusunan job desk

atau tanggung jawab pekerjaan yang menata komponen pada karya program

drama “Warisan Bapak”

c. Penjabaran Ide Cerita

Penjabaran ide cerita bukanlah hal yang mudah, penulis perlu

membutuhkan referensi program drama, riset, dan membutuhkan waktu untuk

menemukan ploting dan setting cerita yang tepat. Penulis juga perlu

menerima masukan dari tim guna merealisasikan program drama warisan

bapak dengan baik.

d. Pemilihan Lokasi

Page 62: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pemilihan lokasi juga butuh pemikiran yang eksta detile karna

berpengaruh ke beberapa aspek. baik pada konten dan biaya program drama

“Warisan Bapak”, berdasarkan setting bahasa dan setting tahun pada

program drama tersebut. penulis memutuskan untuk hunting lokasi ke desa

rowosari, kecamatan bonorowo, kabupaten kebumen, guna menjaga kelogisan

setting bahasa, dan setting lokasi pada cerita, dan juga mengangkat kearifan

lokal kabupaten kebumen. Dalam pemilihan lokasi yang akan digunakan,

penulis mempertimbangkan dari kelogisan keadaan pada setting cerita

tersebut, tidak hanya itu penulis juga melihat dari segi kearifan lokal desa

rowosari untuk menjadi subjek atau objek dalam sebuah gambar.

e. Casting

Dalam pemilihan pemain pada program drama ini. Penulis merencakan

untuk bekerja sama dengan kelompok –kelompak teater yakni Teater

Institude SeniIndonesia Jogja dan Rumah Budaya Kebumen. Guna menjaga

grafik sotry dan akting pada program drama “Warisan Bapak”. Seteleh

penulis mempertimbangkan dari segi waktu produksi, ternyata penulis harus

memutuskan untuk bekerja sama dengan Rumah budaya kebumen karna lebih

efisien, dekat dengan lokasi. Sistem casting yang digunakan penulis untuk

mencari pemain adalah sistem kepercayaan kepada salah satu penanggung

jawab pemain.Hal ini sangat mempermudahkan penulis dalam memilih

pemain pada program drama “warisan bapak”.

f. Pembedahan Konsep

Pembedahan konsep teknis juga satu hal yang berpengaruh terhadap

budget, maka dari itu penulis secepatnya penulis mengarahkan kepada tim

untuk melakukan pembedahan konsep teknis dari visual dan audio. Agar

dapat terinci pengeluaran kebutuhan equipment apa saja yang

digunakan.Sistem Pembedahan konsep yang penulis lakukan yaitu dengan

cara bertukar fikiran. Memberikan kesempatan kepada tim, untuk

Page 63: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

menuangkan ide konsep terlebih dahulu kepada penulis lalu penulis dapat

menyaring yang menarik dari ide tim.

g. Simulasi Shooting

Simulasi Shooting yang dilakukan penulis sebagai sutradara di

program drama warisan bapak yaitu menuangkan rencana-rencana saat pra

produksi. Dengan para pemaian dan waktu yang sama pada schedule shooting

agar dapat mengetahui problem problem yang akan terjadi saat shooting.

3.2.2 Produksi

Produksi merupakan pelaksanaan kegiatan yang sudah di persipakan sejak

saat pra- produksi.Pada tahap produski yang dilakukan penulis sebagai sutradara

adalah bertanggung jawab penuh atas breakdown schedule, director treetment,

breakdown script sheet, akting dan grafic story yang sudah dibuat. Penulis

mengarahkan tim untuk selalu kompak dan disiplin saat produksi. Penulis juga

bertanggung jawab penuh atas kendala yang dapat merubah cerita ataupun adegan.

3.2.3 Pasca Produksi

Menurut Lamintang (2013:45) Pasca Produksi adalah mendiskusikan dengan

editor hasil rough cut dan fine cut dan melakukan supervisi atau koreksi warna

gambar di laborotarium atau studio editing berdasarkan konsep warna yang

ditentukan pada saat pra produksi.

Pada masa pasca produksi penulis mengarahkan tataan cut to cut kepada

editor. menyusun konsep grafik story yang sudah di buat.Dan dimasa ini penulis

mengarahkan audioman untuk menata dubbing, backsound, dan soundtrack yang

sudah di breakdown pada saat pra produksi kedalam suatu folder. Sistem pasca

produksi yang dilakukan adalah sistem bertukar fikiran untuk memperbaiki

kekurangan dari hasil produksi.

Page 64: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

Penulis sebagai sutradara, berperan menjadi leader yang memimpin saat

jalanya proses shooting mulai dari pra produksi sampai pasca produksi pembuatan

program drama “Warisan bapak”. Penulis sebagai sutradara juga menyimpan

banyak rencana saat pra produksi hingga pasca produksi. Penulis juga bertanggung

jawab penuh atas konsep pembungkusan atau keputusan perubahan konsep hingga

pada penyajian karya yang baik.

3.2.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Konsep kreatif yang di rancang penulis sebagai sutradara adalah metode

pembungkusan pada program drama warisan bapak. pembungkusan yang penulis

terapkan dari ide cerita, set latar cerita dan gaya bahasa cerita. Dari sistem ini penulis

meyakini bahwa program warisan bapak beda dari program drama sejenis yang

lainya.

b. Konsep Produksi

Konsep produksi yang penulis lakukan sebagai sutradara program drama warisan

bapak ialah meningkatkan kedisiplinan pada waktu mengutamakan solusi pada setiap

kendala.

c. Konsep Teknis

Konsep teknis yang dirancang penulis sebagai sutradara pada program drama warisan

bapak ialah dengan sistem still kamera. mengutamakan konten, memperhatikan

opening shot dan ending shot.

3.2.6 Kendala Produksi dan Solusi

Kendala adalah suatu hal yang pasti terjadi saat produksi. Dan penulis

mendapatkan kendala dari beberapa aspek. Yaitu dari segi figuran, waktu, kamera,

lighting, dan perubahan konten.

Page 65: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

a. Permasalahan Figuran,

Permasalahan : pada saat pra produksi penulis sudah melakukan silahturahmi kepada

warga desa rowosari meminta bantuanya kepada beberapa warga untuk menjadi

figuran adegan demo dalam film ini. Dan penulis sudah mendapatkan siapa saja yang

berperan dan sudah mendata semua dalam lembar kerja penulis sebagai sutradara.

Dan saat produksi semua yang terdata hanya beberapa yang bisahadir.

Solusinya : solusi yang penulis lakukan pada saat itu menghubungi salah satu pemain

dari rumah budaya untuk meminta bantuan mencarikan 10 pemain figuran adegan

demo, dan pada malam itu juga terkonfimasi 10 pemain dan besok hanya tinggal

dijemput.

b. Permasalahan Waktu.

Permasalahan : pada saat produksi penulis mendapatkan sebuah teguran dari kepala

dusun untuk menyudahi shooting. Dan ditambah adegan yang tidak dapat

terealisasikan hingga larut malam.

Solusinya: demi kebaikan bersama maka penulis memutuskan untuk menyudahi dan

merubah ending.

c. Permasalahan Kamera

Permasalahan : saat produksi penulis mendapatkan sebuah masalah teknis pada

kamera yang memakan waktu.

Solusinya : penulis memutuskan untuk memutar waktu pada breakdown schedule

d. Permasalahan Gambar

Permasalahan : hasil gambar pada shooting kedua itu tidak bagus untuk continity

waktu dan beground. Awalnya ingin retake namun setelah di fikir dari segi waktu.

Page 66: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Solusinya : Solusi yang tepat bagi penulis adalah mencoba coba untuk penggabungan

scene. Dan ternyata setelah difikir dari beberapa aspek cara ini mengamankan dan

menyelamatkan konten dari waktu yang sempit.

e.Permasalahan Lighting

Permasalahan : lampu pada saat produksi adalah benk lampu atau bohlam lampu jenis

kinovlo mati.

Solusinya : sangat cepat kebetulan tim lighting dapat memperbaikinya baik dan

cepat.

f. Permasalahan Konten Ending

Permasalahan: pada hari kedua shooting penulis mendapatkan masalah dari segi

waktu, pengambilan gambar, tidak teralisasikanya adegan demo. sehingga

mendapatkan teguran karna sudah larut malam dan mengganggu warga sekitar. Dan

saya harus menyudahi dan menganti adegan tersebut.

Solusinya : solusi yang penulis dapatkan adalah bertukar fikiran kepada tim untuk

mencari pengganti scene ending pada cerita ini.

Page 67: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

4.2.6. Lembar Kerja Sutradara

Production Company : G3 Film Produser : Wahyuni Utami

Project Title : Warisan Bapak Sutradara : Dwi Subiantoro

Durasi : 20 Menit

Scene I/E Day Adegan Dialog Cast. Exs Wardrobe Artistik Cek.

1.B E Pagi Pak darman sedang menaiki

sepedanya, untuk menuju kerumah

pak sugeng, dengan riang hati dia

melewati jembatan, persawahan,

pengembala kambing

darman

Pengem

bala

kambin

g,.

Sepeda,

Koper,

Stiker

partai,

1.A I Pagi Pak sugeng sedang melamun sambil

menunggu masakan singkongnya,

dengan perasaan yang sangat

kecewa, kemudian yava datang

memberikan sebuah telfon yang saat

Voice over

Bapak1:

Pokoke terus terang

bae inyong nolak, ora

Yava, pak

sugeng.

- Panci,ko

mpor,sin

gkong,

bara api

yang

Page 68: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

itu bimo menelfon, ingin berbicara

kepada bapaknya. Setelah menelfon

pak sugeng sejenak bersedih hati,

karna hanya sebentar mendapat kabar

dari bimo, lalu bapak sugeng

memberikan hape itu kepada yava

dan keduanya mendengar ketukan

pintu dari luar.

setuju karo

pembangunan pabrik

nang lemah sawahe

dewek.

Bapak2:

bapake kiye kan

kepala dusun..

kenangapa bisa,

tegel-tegele aweh

izin pembangunan

nang sawah..kan

mayoritas wong

dhewek kuwe

petani,.

Bapak3:

pak Sugeng, lemah

kiye wis nempel

kawit inyong

lahirsudah, tolong.

menyala,

Tampa,

Page 69: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak tulung bantu

nolak pembangunan..

Bapak 4:

pak saya mewakili

satu desa mengutuk

keras pembangunan,

karna itu merugikan

pak, pak Sugeng

harus paham

Bapak5:

pak pokoke kalo

sampai

pembangunan ini

terus berjalan, saya

atau kami keluarga

sedesa, akan

bertindak keras.

Seluruh Bapak

Page 70: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Bapak:

Iya.. setuju

iya..setuju..

Tiba tiba bapak

sugeng tersadar

karena yava

memanggil, untuk

memberikan tefon

bimo. Bapak sugeng

menerima dan

menelfon dengan

bahagia, dan yava

langsung duduk

mendengarkan

sambil membantu

menjaga bara api

Yava:

pak.

Page 71: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

(memanggil dengan

penasaran)

pak Sugeng:

(menoleh)

Yava:

niki pak onten telpon

saking mas Bimo

pak Sugeng:

(mengangkat telfon

dengan hati sengang)

haloo mo,.kepriwe

kabare

Bimo:

nggih waras slamet

pak, Bimo ayem

tentrem, oh enggih

Page 72: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

pak kula krungu

bapak seg onten

masalah nang desa?.

Pak Sugeng:

ahahahaha.. jare

sapa?

wis kowe ora usah

kuwatir,. Bapak apik

apik bae. Hahaha.

Bimo:

Pak, Bimo ulih kabar

sekang ndesa.

ceritane bapak lan

kuwe nggawe Bimo

kesuh,mangkel.

Pak Sugeng:

Lho..lha nek kesuh

kowe garep kepriwe?

mentung?mbacok?

Page 73: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Kaya kuwe dudu

sifat menungsa..

rungokna bapak,

masalah kuwe ora

dadi masalah anggere

ora dianggep kuwe

masalah, kowe

ngertimbok ?

Bimo:

enggih pak,nanging..

Pak Sugeng:

wisss.. lakoni bae

nasib mu neng

negarane wong.

Bapak tasih ana

Yava.,

Bimo:

enggih pak,..

Pak Sugeng:

Page 74: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

ya uwis bapak garep

adus ndisitya,.

Ngesuk disambung

maning., mengko

pulsamu enteng.

Bimo:

enggih pak.,

2.A E pagi Sesampainya di depan halaman

rumah, pak darman memarkirkan

sepedanya, lalu mengetuk pintu,

sambil menunggu dibuka pak

darman menempelkan stiker

partainya. Lalu pak sugeng membuka

dan mempersilahkan masuk dan tak

lupa. menutup pintu.

Pak Darman:

kula nuwun.,

(sambil mengetuk

pintu)

Pak Darman:

(menengok kanan ke

kiri, dan memasang

stiker)

Pak Sugeng:

(membuka pintu)

Pak

darman,

pak

sugeng

Sepeda,

tas koper

dan

stiker.

Page 75: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

walah..Darman..

manggamlebet..

2.B I pagi Pak darman mencoba meminta izin

ats biaya yang dibagikan partai

melelui pak darman, namun pak

sugeng mengkalkulasikan, dan pak

sugeng menolak mentah-mentah,

sambil marah marah. namun pak

darman mencoba tetap merayu karna

menurut pak darman ini hal yang

baik. Dan higga pak sugeng

mengebrak meja dan mengusirnya

sambil emosi, dan barulah pak

darman keluar dan mencopot stiker.

Pak Sugeng:

hehehehe., ana apa

apa,.

Pak Darman:

ngeten pak., Partai

Mensejahterakan

Rakyat atawi Partai

Pamer niku ajeng

kampanye, teng alun

alun. Nahh warga se

ndesa angsal biaya,

per pintu kuwe satus

ewu, yya kuwe., kon

pada melu kampanye

lan milih partai

Pamer ,kepripun

Pak

darman,

dan pak

sugeng

Koper,

kalkulato

r, teko,

gelas,

dan radio

lama.

Page 76: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

pak?

Pak Sugeng:

Engko ndisi Engko

ndisi Man.

(mengambil

kalkulator dan

mengitung)

Pak Darman:

Kepripun pak?

Pak Sugeng:

(menggelengkan

kepala)

Kiye., satus ewu bagi

limang taun kuwe

ulihe selikur ewu

selikur ewu bagi

rolas wulan kuwe

tibane sewu nem tus

sewidak enem,

Page 77: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

terusan sewu nem tus

sewidak enem dibagi

telung puluh dino

kuwe seket lima

koma lima perak.

(emosi)

Dadine harga dirine

inyong lan warga

desa kene kuwe

mung seket lima

koma lima perak,

kuwe luwih murah

tinimbang rokok

sebatang.

ora bisa, Inyong ora

terima

Tidak bisa diterima!!

Pak Darman:

lhoo,.Tapi ngenten

Page 78: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

pak, biaya niku kan

saged ngge

mensahjetahkan

warga pak,

Pak Sugeng:

alahhhh ngawur

kowe!!

wesss metu seka

omah ku!!

Pak Darman:

Ta..tapi partai

PAMER niku

pahlawan pak,

aweh duit karo warga

se deso sing agi

paceklik.

Pak Sugeng:

metu!!

Page 79: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak Darman:

enggeh enggeh.,

Pak Darman keluar

dan pak Suugeng

membanting pintu

Pak Darman keluar

dengan mencopot

kembali stiker yang

ditempel tadi.

3.A E siang Pak tole, pak wijan, dan pak santoso,

saat itu sedang duduk – duduk

beristirahat.

Pak santoso yang sedang mengelus

ayamnya.

Pak tole yang sehabis dari sawah dan

pak wijan yang sedang mengelus

ayamnya setelah diadu.

Pak Santoso:

Haduhhh.. sawah wis

mulai asat pak, wis

paceklik urip susah

makin tambah susah,

Pak Wijan:

Iya, angger mengko

kaya tahun wingi,

Pak

santoso,

pak wijan,

Pak tole,

Pak

sugeng,

yava

Ayam 2

ekor,

kurungan

ayam 2,

pisau,

daun

pisang,

3 Ember,

Page 80: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Seketika itu mereka membicarakan

tentang kekeringan sawah dan pak

tole yang menyebarkan fitnah

tentang pak darman, kemudian warga

terhasut, dan tiba tiba pak sugeng

dan yava datang menegur bapak

bapak yang sedang beridtirahat, pak

sugeng dan yava membawa kedua

ember menuju sungai guna

mengambil air, dan yava marah besar

saat pak tole memfitnah pak sugeng,

dan pak santoso dan pak wijan

mencoba memisahkan,

Kemudian Pak sugeng yang marah

kepada yava karna merasa itu

perbuatan tidak baik, yava dan pak

sugeng kembali pergi menuju sungai,

dan yava masih memegang dendam

kepada pak tole.

ketiga dawa,

kekeringan gagal

panen, kepriwe..

masalahe ora

anabendungan,.

pak Tole:

ibarate ula, nek ndase

ora bener ya awake

ya ora bener, nggone

yya ora bener, kabeh

dadi orabener.

Pak Santoso:

Usst..ustt.. ono pak

Sugeng.

Pak Sungeng:

welah..agi pada sante

kiye ya.. hihihi

Pak Wijan:

nggih,.ben ora

Page 81: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

mumet pak mikiri

sawah, marahi stress

Hihihi..

Pak Santoso:

Pak, kapan le garep

ngawe bendungan

pak.?

Pak Sugeng:

(mimik seketika

berubah)

Urung ngerti kapan

mas, wis sewulan

proposal urung ana

tanggapan

sekangpemerintah..

Pak Tole:

yya kuwe, deleng ora

jelas mbok..

Nek pimpinane

Page 82: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

brobrok yya

menejemene bobrok!

Duit dikantongi

pemerintah dadi

alasan. Basi!

Yava:

maksudmu apa!

(meletakan ember

dan menghampiri

pak tole)

Hah!akuora trima!

(pak Wijan menahan

Yava)

Tole:

(dengan lantang)

bapakmu kuweora

bener.

Page 83: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

pak Sugeng:

(marah kepada Yava)

Yava!

Yava:

(menoleh)

Pak Sugeng:

sapa sing ngajari?

Yava:

(menunjuk pak Tole)

sapakowe,.Inyong

ora wedi..

(mengambil ember

lalu pergi kembali

bersama pak Sugeng)

8 E Pak darman, pak tole, pak wijan, dan

pak santoso, beserta seluruh warga.

Warga:

(suara berteriak

Pak

sugeng,

Obor,

sepeda

Page 84: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Berbondong bondong menghampiri

rumah pak sugeng guna untuk

mengusir pak sugeng, namun yang

sedang beada dirumah adalah yava

dan yava menghadapi ini sendiri,

yava pun berdebat dengan pak tole

dan pak darman, dan yava pun

terpancing emosinya, yava pun

memukul pak tole dan serentak

warga memukuli yava, pak sugeng

yang datang tiba tiba panik

membanting sepedanya dan mencoba

memisahkan dan tiba tiba ada

pukulan balok ke kepala pak sugeng,

dan pak sugeng pun sekarat.

demo warga)

pak Sugeng kon

lunga bae

Usir..

Kami anti bajingan

Iyausir..

Yava keluar dari

rumah menghadapi

warga yang sedang

emosi.

Yava:

ana apa kiye

Pak Tole:

kiye sing di tunggu

tunggu., kiye..

Yava:

(heran)

Pak Darman:

bapakmu endi.

yava pak

tole, pak

wijan, pak

santoso

dan warga

Page 85: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Ora wani metu?

Pak Tole:

bapak mu ora bener

le dadi pemimpin

Masa pemimpin, ya

pemimpin desa

ngulhaken

pembangunan pabrik,

yyaora..

Yava:

(tanah kuwemilik

pemerintah pak Tole)

Pak Darman:

Alahhhh. Kuwe

alasanmu.. bapak mu

kuwe wis korupsi

nggo mbiayani Bimo

kuliah nang luar

negri.yya mbok..

Page 86: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Yava:

ora!! mas Bimo

kuliah ulih beasiswa

Pak Darman:

(menghadap warga)

Sapa sing percaya,

ndang ngacung.

(menoleh sambil

tersenyum)

Bapakmu kuwe wis

ora dipercaya

maning.

(Yava mulai kesal)

Kiye ana sing salah!

kiye ora bener!

Pak Tole:

alaahhh asu..

Yava:

(berjalan menuju pak

Page 87: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Tole lalu

memukulnya)

Saat itu serentak

warga mengkeroyok

Yava, namun Sekar

masuk dari tengah

kerumunan dan

melindungi Yava.

Sekar:

stop stop stop.!!

(melindungi Yava

sambil menangis)

Jangan sentuh Yava.

Aku gak mau ada apa

apa dengan Yava.

Yava:

(menatap Sekar

dengan serius)

Lalu Yava melihat

Page 88: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

pak Sugeng terjatuh

dan bergegas

menyelamatkan pak

Sugeng, Yava

memangku kepala

pak Sugeng. Dan

Sekar perlahan

menghamipi pak

Sugeng. Dan pak

Sugeng pun tak

terselamatkan. Pak

Sugeng pun

menghembuskan

nafas terakhir sambil

menyatukan tangan

Yava dengan Sekar.

9 E Siang pak sugeng dan yava kecil sedang

bermain wayang

- Pak

sugeng,

Kitiran

dari

Page 89: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

pak sugeng dan yava sedang bermain

kinciran

angin, pak sugeng dan yava sedang

berjalan disawah

yava kecil daun,

dan

wayang

10 E Siang Pak darman berorasi sebangga

mungkin, untuk warga memilih

dirinya.

Saya janji,pabila

kalian memilih saya.

Saya akan

mensejahterakan

warga di desa ini.

Saya tidak akan

korupsi dan air pun

sudah mengalir

sekarang. Itu berkat

siapa? Itu berkat

saya. Darman...

Pak

darman

Mic dan

stand

mic

3.B E siang Pak sugeng dan pak darman berjalan

melewati perdesaan dan

Pak Sugeng:

Va, bapak ora seneng

Pak

sugeng,

3 ember

Page 90: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

menceramahi yava karena ulah yava

yang emosi kepada pak tole

karo sikapmu sing

kaya kuwemau,

kaya preman bae..

Va., kowe kiye di

printah Gusti Allah

dadi

penerusebapak,.aja

wani melanggar

perintah Gusti Allah,

Yava:

enggih pak..

yava

4. E siang Pak sugeng sedang menunggu yava

yang sedang mencari bahan

makanan, sambil melinting rokok

dan menyanyikan lagu caping

gunung. Yava pun datang membawa

2 buah jantung pisang, dan

memberikan kepada pak sugeng, tiba

Yava:

(memberikan jantung

pisang)

iki pak..

(lalu duduk samping

pak sugeng)

Pak

sugeng,

yava

sekar,

Pak

jamal.

3 ember,

rokok

lintingan

yang

belom

dilinting,

jantung

Page 91: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

tiba ada yang memanggil pak

sugeng, sisalah yava sendiri, dan saat

itu sekar datang. Menghampiri yava

dan mengobrol dengan yava, sedang

asik mengobrol tiba tiba pak darman

memanggil sekar, sambil memarahi

sekar

Pak Sugeng:

(menerima daun

singkong lalu

dipanggil pak tono)

Pak Tono:

pak Sugeng...

Pak Sugeng:

welahh..

(menengok sambil

tersenyum dan

bergegas

menghampirinya)

sementara itu Yava

melihat Sekar dan

menghampiri Sekar..

Yava:

pisang.

Page 92: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Sekar. Kamu kapan

kesini..

Sekar:

kemarin.. kan udah

aku bilang aku itu

cuma satu bulan di

Jakarta., sudah cukup

aku dari kecil di

Jakarta.,

dan alasan yang lain

adalah rindu,

Yava:

rindu sama aku yah?

Sekar:

(menggelengkan

kepala sambil

Page 93: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

tersenyum)

aku merindukan desa

ini..

Yava:

(terdiam salah

faham)

Sekar:

aku akan bersiap diri

untuk menjadi

seorang istri.

Siapapun dia yang

mencintaiku. Dan

bila kamu masih

belum siap seperti

ini. Aku harus

menunggu berapa

lama lagi.

Yava:

Page 94: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

(tersenyum)

iya..

Sekar:

ku juga rindu

bapakmu,

dia tegas dalam

memutuskan

sesuatu.,

membela yang benar,

menolong yang

susah.tanpa imbalan

bagiku dia pahlawan.

(menoleh ke arah

Yava)

dan..

setiap jagoan pasti

ada musuhnya.,

disekitarnya..

Page 95: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Yava:

maksudmu..

5 I mala

m

Sehabis mandi masih menggunakan

handuk yava memberikan segelas

kopi kepada pak sugeng, dan pada

saat itu yava berbicara soal

keberanianya untuk menikahi sekar ,

pak sugeng pun senang. Dan pak

sugeng memberikan pesan kepada

yava, setelah itu pak sugeng

memerintahkan untuk besok pagi

membunyikan kentongan untuk

pengumuman hasil kerja pak sugeng.

Yava pun terdiam menerima pesan

dari bapak sugeng,

Yava:

Niki pak kopine,

empun adem niki,

ketinggal teng

samping kompor.

Pak sugeng:

welahh kelalen.. hihi

Yava:

ndamel napa to pak?

pak Sugeng:

rancangan nggo

gawe bendungan,

Pak

sugeng,

yava

Handuk,

kopi,

radio

lama,

catatan

penggali

an aliran,

Page 96: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

(lalu menyruput dua

kali sruputan)

Yava:

pak nek aku nikah

karo sekar piye..

Pak Sugeng:

(melihat yava sambil

meletakan gelas)

pak Darman kuwe

wonge atos.

kowe cah lanang

mesti kudu bisa.

nelukaken..

Hihihihi..

Yava:

(menarik nafas)

pak Sugeng:

Page 97: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Va..ngesuk esuk

kentongane ditabuh

bapak garep

ngumpulaken warga,

ngesuk esuk warga

garep gotong royong

nggawe bendungan

(merapihkan kertas)

Yava:

(bergegas kedepan

rumah)

6 E Pak sugeng dan yava menunggu

warga yang diundang untuk kerja

bakti menggali aliran rancangann

Namun warga belum juga datang,

yava pun bertanya kepada bapaknya

Yava:

pak.. kok sepi.

Bapak Sugeng:

Ya embuh.. wis tak

kon kumpul

Pak

sugeng,

yava

Caping ,

pacul.

Page 98: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

tentang hal yang membuat yava sakit

hati, namun semua perbincangan ini

berakhir harmonis.

nangkene.. malah ora

pada teka teka,yaa

uwis lah..paling

ngesuk

Yava:

Pak., kathah sing

mboten seneng kalih

bapak., kathah sing

ngece,

maido.,napalahniku..

bapak kok mboten

nglawan, meneng

mawon. Bapak niku

kersane pripun ?

Bapak Sugeng:

Va., bapak di

perintah dening Gusti

Allah nggo dadi

penutanmu., bapak

Page 99: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

orak wani melanggar

perintahe Gusti

Allah.

Va, yang

menghancurkan

Islam yya umat Islam

itu sendiri.

dan yang

menghancurkan kita

itu. yya kita sendiri.

dan yang

menhancurkan kamu

itu..

(menepuk dada yava)

ya awamu dewek..

Yava:

diam..

Bapak Sugeng:

Page 100: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Va.,apakowe ora

kepingin kerja nang

Jakarta kaya anake

pak Tresno.

Yava:

Sampun,kulacukup

prihatin ningali

bapak ditilar Ibu,

ditilar mas Bimo.

Kula teng mriki

mawon kajenge

saged kados bapak.

(mencium tangan

bapak)

7 E Pak tole sedang menaiki sepedanya

menghampiri pertemuan rahasianya

kepada pak darman di jembatan desa,

pak darman menagih hasil kerja yang

Pak

sugeng

dan

yava.

2. sepeda

Page 101: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

diberika kepada tole dan pak tole

melaporkan hasil kerjanya kepada

pak darman , pak darman merasa

puas dan memberikan rokok kepada

pak tole, seketika itu pak darman

mencurahkan seluruh hatinya dengan

puas.

Page 102: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Menurut Djamal (2014:116) “Semua kerangka Ide yang sudah nampak lebih

konkret tersebut diserahkan kepada penulis naskah (script writer) untuk lebih ditata

formatnya, sehingga menjadi naskah produksi yang kenal dengan istilah skenario.

Skenario merupakan bentuk tertulis dari gagasan atau ide yang menyangkut

penggabungan antara gambar dan suara, yang dimaksudkan sebagai pedoman dalam

pembuatan film, sinetron, atau program televisi”.

Menurut Naratama (2013:53), Bekerjasama dengan produser dan sutradara

dalam mengemas konsep konsep ide dasar kreatif menjadi suatu cerita drama televisi.

Mereka merevisi naskah hingga final dan siap untuk diproduksi. Mempertimbangkan

berbagai unsur komersial dan target penonton televisi yang umumnya tidak terbatas.

Dalam menghasilkan sebuah karya film, hal yang harus dipikirkan terlebih

dahulu adalah cerita seperti apa yang akan dibuat. Pekerjaan penulis naskah adalah

menciptakan sebuah cerita dan skenario, lengkap dengan dialog dan deskripsi

visualnya. Bagus tidaknya hasil sebuah tontonan, tergantung dari kualitas skenario

yang ditulis oleh seorang penulis naskah.

Dari kutipan diatas, narasi cerita skenario harus menggunakan penuturan yang

khusus digunakan dalam pembuatan film, tidak seperti penuturan dalam novel.

Sebuah skenario harus dapat memberikan dan menguraikan dengan jelas

penggambaran peristiwa, setting waktu dan tempat, karakter tokoh, tindakan, tokoh

dan juga dialog bagi para pembacanya agar dapat dijadikan panduan oleh para aktor

(talent), sutradara, produser, dan semua crew yang bertugas dalam proses

pengambilan gambar, editing dan sebagainya.

3.3.1 Pra Produksi

Menurut Djamal (2018:117) hal pertama yang harus dipersiapkan dalam

menulis naskah teks maupun narasi pada program televisi adalah menemukan ide tau

gagasan. Setelah ide ditemukan, seorang penulis naskah sangat perlu mempelajari

Page 103: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

substansi atau isi dari sumber-sumber yang terkait dengan substansinya, sehingga

benar-benar memahami apa yang akan ditulis.

Saat pra produksi penulis akan mulai pekerjaannya dengan menentukan ide

pokok dan tema, setelah itu penulis mengembangkan ide yang sudah disiapkan secara

bertahap. Ide cerita bisa didapatkan dengan cara memikirkan plot yang akan ditulis

dalam skenario. Penulis skenario dapat memikirkan dan mengembangkan plot

terlebih dahulu sebelum membentuk secara rinci karakter tokoh maupun setting

cerita.

Dalam pengembangan ide, penulis dapat menggunakan rumus 5W+1H (What,

Who, Where, When dan How) yaitu teori yang sering digunakan didunia jurnalistik.

Setelah menemukan ide dan tema yang kemudian dirangkai dalam basic story,

seorang penulis scenario membuat sinopsis cerita. Biasanya sinopsis berisi tidak lebih

dari 2 halaman. Tujuan utamanya yaitu untuk mempermudah (produser) menangkap

konsep, gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sebelum menulis naska untuk panduan produksi, biasanya didahului dengan

membuat synopsis dan treatment.

a. Synopsis

Merupakan gambaran secara ringkas dan tepat tentang tema atau pokok

materi yang akan dikerjakan. Tujuan utama ialah memudahkan pemesan

(produser) menangkap konsep, kesesuaian gagasan dengan tujuan yang

ingin dicapai.

Setelah synopsisi ditulis, maka sudah harus Nampak adanya alur dan isi

cerita, perwatakan pemain (bila merupakan cerita), tempat, adegan, waktu,

serta keterangan lain yang memperjelas synopsis.

b. Treatment

Merupakan uraian ringkas secara deskriptif (bukan tematis), maka yang

dikembangkan dari synopsis adalah bahasa visual tentang suatu episode

cerita atau ringkasan darirangkaian suatu peristiwa. Artinya dalam

Page 104: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

membuat treatment, format bahasa yang digunakan adalah bahasa visual,

sehingga apa yang dibaca dapat memberikan gambaran mengenai apa

yang akan dilihat. Dengan membaca treatment, bentuk program yang akan

dibuat sudah dapat dibayangkan, sehingga hasilnya adalah beberapa hal

sebagai berikut ini :

a) Urutan dalam video sudah makin jelas,

b) Sudah Nampak jelas formatnya, apakah dialog (bagaimana pokok

dialognya) atau narasi (bagaimana pokok narasinya),

c) Sudah dimulai adanya petunjuk-petunjuk teknis yang diperlukan.

c. Skenario

Dari treatment kemudian dibuat naskah produksi atau scenario. Penulisan

naskah produksi atau scenario harus bersifat operasional karena digunakan

sebagai panduan tidak saja kerabat kerja (crew), tetapi juga pemain dan

pendukung lain yang terlibat. Penulisan scenario pada dasarnya

menggambarkan sekaligus menyuarakan apa yang ingin disampaikan.

Urutan synopsis-treatment-scenario merupakan rangkaian yang baik untuk

membuat naskah video (televisi). Baker (1981) mengemukakan juga

tahapan dalam membuat naskah tersebut dalam istilah lain, yaitu :concept,

story board dan script.

Dalam tahap pra produksi penulis sebagai script writer dalam drama televisi

“Warisan Bapak” juga melakukan beberapa evaluasi dan revisi bersama semua crew.

Dalam tahap ini juga tim banyak dibantu oleh dosen pembimbing.

Page 105: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.3.2 Produksi

Seorang penulis skenario tidak terlalu berperan penting saat proses produksi

berlangsung, kecuali ada perubahan dialog yang dilakukan oleh pemeran pada saat

shooting. Dialog adalah percakapan antara dua orang atau lebih. Para tokoh yang

diciptakan dalam sebuah serita dapat satu sama lain agar karakterisasi dan penokohan

mereka tampak nyata.

Penulis skenario juga perlu mencatat hal-hal penting untuk mengembangkan

drama agar lebih baik lagi. Penulis juga bisa berdiskusi dengan sutradara dan

produser jika ada dialog yang salah atau kurang ekspresi pemain saat shooting,

tempat atau setting cerita, waktu, flashback yang berhubungan dengan skenario.

3.3.3 Pasca Produksi

Setelah penulis menyelesaikan serangkaian proses dari pra produksi dan

produksi, saatnya proses pasca produksi. Kemudian melihat kelengkapan data hasil

shooting, tujuannya merevisi semua hasil shooting, karena akan berpengaruh dalam

proses editing. Penulis naskah akan melakukan editing, yaitu menyesuaikan saran dan

masukan dari produser. Penulis naskah juga mendampingi editor agar jalan ceritanya

sesuai dengan skenario.

Dalam setiap proses pembuatan cerita drama, non drama maupun documenter,

semuanya pasti melewati tahap akhir yaitu editing.

3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Dalam menjalani profesi penulis naskah, penulis memiliki hal-hal yang

harus dipenuhi dan diprtanggung jawabkan kepada pihak yang telah

mempercayakannya sebagai penulis skenario dalam produksi ini. Hal tersebut

mencakup proses penulisan naskah maupun proses produksi film. Karena menjadi

seorang penulis naskah dituntut untuk menguasai konsep cerita yang telah ditetapkan

dan disesuaikan dengan kesepakatan bersama.

Page 106: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Konsep kreatif penulis naskah dalam produksi drama “Warisan Bapak”

adalah memberikan masukan ide kepada crew pada saat berkumpul, dan memberikan

kesempatan untuk semua crew dalam memberikan pendapat mengenai ide cerita.

Sutradara memberikan ide cerita yang kemudian dikembangkan oleh penulis naskah

untuk dibuat sinopsis yang diteruskan menjadi sebuah skenario. Penulis dan crew

ingin membuat program drama televisi dengan genre drama keluarga.

Kemudian penulis memberikan hasil skenarionya kepada dosen pembimbing

agar dapat disetujui ide cerita dan memberikan masukan mengenai cerita dan teknik

penulisan skenario.

Dalam pembuatan skenario penulis membuat treatment agar mudah untuk

menentukan adegan-adegan dalam setiap scene. Dalam hal ini produser bekerjasama

dengan sutradara dan semua crew dalam membuat rancangan mulai dari penyusunan

jadwal kerja,menentukan jadwal shooting serta memenuhi perlengkapan untuk

produksi.

b. Konsep Produksi

Konsep produksi penulis dimulaidari melakukan bedah naskah bersama

seluruh tim produksi. Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam mengembangkan

ide yang ada, konsep penulisan skenario dalam produksi adalah membangun scenario

bersama crewmengenai skenario yang akan diproduksi. Hal ini sangat membantu

dalam proses produksi dan pemahaman aktor terhadap tindakan yang dilakukan oleh

tokoh didalam cerita.

Dalam proses pembuatan naskah terjadi banyak perubahan seperti ending

dan beberapa tempat yang terdapat didalam skenario. Dengan pematangan naskah

yang sudah ada, crew mempercayai jalannya produksi kepada sutradara.

Page 107: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

c. Konsep Teknis

Dalam produksi ini penulis skenario dalam pra produksi, produksi dan pasca

produksi program drama “Warisan Bapak” yaitu dengan mengembangkan ide yang

telah diberikan oleh sutradara. Terkadang inspirasi didapat dari kisah kehiduapan

seseorang dan juga saran yang diterima dari crew saat rapat produksi. Penulis mulai

mengetik skenario dengan menggunakan software pada data Microsoft Word 2016

dengan seperangkat laptop Sonny Vaio. Disesuaikan dengan ketentuan yang

ditetapkan kampus menggunakan penulisan jenis Courier New, ukuran 12 dan

paragraph 1,5 spasi.

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusinya

a. Kendala : Karena kondisi penulis yang sedang hamil besar dan tidak

memungkinkan menyelesaikan naskah tepat waktu.

Solusi : Sutradara sebagai penggas ide awal mengambil alih atas penulisan naskah

tersebut.

b. Kendala : ada beberapa kendala dari segi cuaca dan watu para pemain

yang terbatas.

Solusi : mengubahan dalam beberapa bagian dalam scenario.

Page 108: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah

1. Konsep Penulis Skenario

2. Basic Story

3. Sinopsis

4. Karakteristik

5. Treatment

6. Skenario

Page 109: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

1. Konsep Penulisan Skenario

Konsep Penulisan Skenario drama televisi berjudul “Warisan Bapak” dengan

menuliskan sebuah cerita bergenre drama keluarga, pada film ini dikemas secara

sederhana dan menarik yang mengisahkan kehidupan seorang, agar sesuai minat

penonton.

Film “Warisan Bapak” adalah sebuah drama televisi yang menceritakan

tentang seorang Kepala Desa yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keadilan hal

itu ia terapkan juga putranya. Walaupun banyak cobaan namun sebagai kepala desa

Pak Sugeng tetap menjaga dan mempertahankan nilai-nilai kejujuran dikeluarga dan

warga desa.

1. Ide

Pada awalnya ide ini berasal dari Sutradara yang melihat kehidupan

dipedasaan yang masih mempertahankan nilai-nilai dan norma-norma

agama. Lalu bersama crew saling memberikan pendapat masing-masing

untuk menyatukan ide agar bisa ditulis sebagai konsep naskah.

2. Sasaran

Sasaran yang kami tetapkan adalah untuk kalangan masyarakat remaja dan

dewasa.

3. Tujuan

Tujuan dari drama yang kami buat ini adalah agar para penonton dapat

melihat uang tidak selalu dapat merubah seseorang.

4. Pokok Materi

Pokok materi yang disampaikan dari drama ini adalah penggambaran

dalam mempertahankan nilai kejujuran dan keadilan ditengah politik uang

yang sedang marak didesa tersebut.

Page 110: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

2. BASIC STORY

Pak Sugeng seorang kepala desa berusia 40 tahun memiliki dua orang putra.

Walau hidupnya sederhana, namun pak segeng mampu mengkuliahkan anak

sulungnya keluar negeri. Pak sugeng selalu mengajarkan nilai kejujuran dan keadilan

kepada putra serta warga desa. Hal tersebut mengundang rasa iri dari saingannya

bernama Pak Darman, dengan segala cara Pak Darman berusaha menggeser posisi

Pak Sugeng sebagai kepala desa.

Page 111: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

SINOPSIS

“ WARISAN BAPAK ”

Ada seorang bapak yang berusia 45 tahun, yang

bernama Pak Sugeng. Dia adalah seorang kepala rumah

tangga sekaligus seorang ketua RT di desanya. Dia

mempunyai dua orang anak bernama Bimo dan Yava dari

pernikahannya dengan seorang wanita yang bernama Ibu

Narsih. Namun, sayang ibu Narsih meninggalkan Pak Sugeng

dan anak-anaknya ke Kota begitu saja ketika Pak Sugeng

dalam masa-masa sulitnya. Ibu Narsih meninggalkan Pak

Sugeng karena masalah ekonomi. Pak Sugeng sangat

mencintai anak-anaknya. Dia menjaga, merawat dan mendidik

anak-anaknya sampai salah satu dari mereka mendapatkan

beasiswa kuliah di luar negeri, yaitu Bimo. Anak pertama

dari Pak Sugeng. Namun Yava enggan untuk kuliah ataupun

kerja ke kota seperti anak-anak yang ada di desanya.

Karena dia hanya ingin menjaga dan merawat bapaknya di

masa-masa tua Pak Sugeng. Hari demi hari pun mereka

lewati bersama, suka duka pun mereka lewati tanpa

mengeluh.

Desa yang dipimpin Pak Sugeng akan menghadapi

kemarau dan dia berniat untuk membuat bendungan air.

Sebelumnya, Pak Sugeng sudah mengirim proposal kepada

pemerintah setempat untuk bantuan dana persiapan kemarau

nanti. Namun, dari pemerintah sendiri pun belum merespon.

Akhirnya setiap pagi Pak Sugeng yang dibantu Yava pun

berinisiatif mengambil dan menyimpan air untuk persiapan

musim kemarau nanti. Walaupun dalam keadaan sakit, Pak

Sugeng tetap memikirkan warganya. Pak Sugeng tidak ingin

Page 112: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

warganya mengalami gagal panen lagi seperti tahun-tahun

sebelumnya. Pada akhirnya Pak Sugeng membuat sebuah

rancangan untuk mengairi sawahnya dan juga sawah para

warga. Yava sebagai anak pun sangat mendukung ide

bapaknya. Ketika rancangan itu selesai, Pak Sugeng

menyuruh warga untuk kumpul di rumahnya. Dia

mempresentasikan hasil rancangannya kepada warga

didampingi oleh Pak Waluyo yaitu seorang Sekretaris RT.

Pak Sugeng meminta kepada warganya untuk saling gotong

royong membuat bendungan ini. Namun, beberapa warga

mengeluh karena usia mereka yang sudah tidak kuat lagi

untuk berkerja keras seperti menggali tanah dan

sebagainya.

Namun, ada satu orang warga yang tidak suka dengan

Pak Sugeng. Dia adalah lawan Pak Sugeng saat pemilihan

RT, yaitu Pak Darman. Dia dendam dengan Pak Sugeng karena

dia dikalahkan Pak Sugeng pada saat pemilihan RT. Sampai

pada akhirnya Pak Sugeng pun di fitnah oleh Pak Darman

menggelapkan uang pemerintah. Warga pun awalnya tidak

percaya dengan apa yang diucapkan Pak Darman. Tapi, lama-

kelamaan warga pun termakan ucapan Pak Darman. Sampai-

sampai warga yang membantu Pak Sugeng untuk membuat

bendungan pun berkurang dan hanya tersisa Yava dan Pak

Sugeng saja. Ditengah-tengah pengerjaan bendungan itu,

terlihat wajah Yava dan Pak Sugeng yang kelelahan. Namun,

ada sosok seorang gadis desa yang menyemangati Yava dan

Pak Sugeng. Dia adalah Sekar, teman semasa kecil Yava.

Sekar pun membawakan mereka makanan dan minuman.

Page 113: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Hari demi hari kondisi Pak Sugeng semakin melemah.

Akhirnya Yava pun menyuruh Pak Sugeng untuk beristirahat

di rumah dan hanya Yava yang meneruskan pembuatan

bendungan itu. Ketika Pak Sugeng dan Yava sedang

beristirahat di kamar mereka masing-masing. Terdengar

dari luar rumah Pak Sugeng suara ricuh dan memanggil nama

Pak Sugeng. Pak Sugeng pun mengintip dari dalam rumahnya

ternyata itu adalah suara warga. Dalam keadaan sakit yang

sudah mulai parah, Pak Sugeng dituduh oleh warga

menggelapkan dana pemerintah. Tidak lama kemudian Yava

keluar dan melihat bapaknya sudah dituduh habis-habisan.

Yava pun tidak tinggal diam, dia membela bapaknya sampai-

sampai di ludahi oleh Pak Darman. Disela-sela keributan

itu terjadi, Pak Waluyo datang dan menjelaskan semuanya

kepada warga. Namun, warga pun tetap tidak percaya. Pak

Sugeng dan Yava diusir oleh warga setempat. Sampai pada

akhirnya Pak Sugeng meninggal dunia di dalam pelukan

Yava. Beberapa bulan kemudian, Pak Darman pun mencalonkan

diri sebagai Ketua RT dan mengakampanyekan dirinya kepada

warga untuk memilih dia.

Page 114: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Karakteristik Pemain

Pak Sugeng : 45 tahun

Penyayang, Jujur, Tegas, Bertanggung

Jawab,Cerdas, Perduli terhadap warga

Yava : 25 tahun

Rajin, Penurut, Sayang terhadap bapaknya

Pak Darman : 47 tahun

Lucu, Licik dan Kasar

Tole : 35 tahun

Licik, Pemarah

Page 115: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

TREATMENT

1. INT. DAPUR – PAGI

Pak Sugeng sedang duduk sambil merebus singkong.

Kemudian Yava datang sambil menyerahkan Handphone.

2. INT. RUANG TAMU – PAGI

Pak Sugeng dan Pak darman sedang melakukan penawaran

untuk sejumlah uang dari partai politik.

3. EXT. PELATARAN DESA – SIANG

Tole, Wijan dan Santoso sedang membicarakan tentang

pak sugeng tidak lama kemudian pak sugeng dan yava

lewat dan terjadi perselihihan.

4. EXT. SUNGAI – SIANG

Pak Sugeng dan Yava sedang mengambil air.

5. INT. RUMAH – MALAM

Pak Sugeng sedang membuat rancangan sebuah bendungan

untuk desanya, kemudian yava datang membawa kopi dan

duduk berhadapan dengan pak sugeng.

6. EXT. JEMBATAN – PAGI

Pak Darman dan tole sedang membicarakan sebuah rencana

untuk menghancurkan pak sugeng.

7. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH – PAGI

Yava mencari pak sugeng yang menghilang tidak ada

dirumah.

Page 116: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Skenario

scene1/int.dalam rumah/siang hari

Bapak Sugeng sedang melamun membayangkan masa lalunya

sambil merebus singkong, kemudian yava datang dengan

memberitahukan bapak sugeng bahwa ada telefon dari Bimo.

Bapak sugeng dengan bahagia menelfon bimo sedangkan si

yava membantu bapaknya mengatur bara api,

Voice over

Bapak1:

Pokoke terus terang bae inyong nolak, ora setuju karo

pembangunan pabrik nang lemah sawahe dewek.

Bapak2:

bapake kiye kan kepala dusun..

kenangapa bisa, tegel-tegele aweh izin pembangunan nang

sawah..kan mayoritas wong dhewek kuwe petani,.

Bapak3:

pak Sugeng, lemah kiye wis nempel kawit inyong lahir

sudah, tolong. Pak tulung bantu nolak pembangunan..

Bapak 4:

pak saya mewakili satu desa mengutuk keras pembangunan,

karna itu merugikan pak, pak Sugeng harus paham

Bapak5:

pak pokoke kalo sampai pembangunan ini terus berjalan,

saya atau kami keluarga sedesa, akan bertindak keras.

Page 117: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Seluruh Bapak Bapak:

Iya.. setuju iya..setuju..

Tiba tiba bapak sugeng tersadar karena yava memanggil,

untuk memberikan tefon bimo. Bapak sugeng menerima dan

menelfon dengan bahagia, dan yava langsung duduk

mendengarkan sambil membantu menjaga bara api

Yava:

pak.

(memanggil dengan penasaran)

pak Sugeng:

(menoleh)

Yava:

niki pak onten telpon saking mas Bimo

pak Sugeng:

(mengangkat telfon dengan hati sengang)

haloo mo,.kepriwe kabare

Bimo:

nggih waras slamet pak, Bimo ayem tentrem, oh enggih pak

kula krungu bapak seg onten masalah nang desa?.

Pak Sugeng:

ahahahaha.. jare sapa?

wis kowe ora usah kuwatir,. Bapak apik apik bae. Hahaha.

Bimo:

Page 118: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak, Bimo ulih kabar sekang ndesa. ceritane bapak lan

kuwe nggawe Bimo kesuh,mangkel.

Pak Sugeng:

Lho..lha nek kesuh kowe garep kepriwe?

mentung?mbacok? Kaya kuwe dudu sifat menungsa.. rungokna

bapak, masalah kuweora dadi masalah anggere ora dianggep

kuwe masalah, kowe ngerti mbok ?

Bimo:

enggih pak,nanging..

Pak Sugeng:

wisss.. lakoni bae nasib mu neng negarane wong. Bapak

tasih ana Yava.,

Bimo:

enggih pak,..

Pak Sugeng:

ya uwis bapak garep adus ndisit ya,.

Ngesuk disambung maning., mengko pulsamu enteng.

Bimo:

enggih pak.,

Pak Sugeng mematikan telefon dengan hati yang sedih,.

Lalu terdengar suara ketok pintu yaitu pak Darman yang

sedang bertamu.

Page 119: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Scene1b/siang hari/jalan raya.

Pak Darman mengendarai sepeda dengan berbaju rapih dengan

tas koper mini menuju kerumah pak darman.,

Melewati pengembala kambing, melewati persawahan melewati

jembatan, Melewati dua petani yang membawa semprotan

hama, Melewati pasar.

Scene 2a/ ext.siang hari/depan rumah pak Sugeng

Pak Darman telah sampai dihalaman rumah pak Sugeng, pak

Darman memakirkan sepada lalu berjalan menuju ke pintu

dan mengetuk, sambil menunggu pak Darman memasang stiker

partai di samping pintu pak Sungeng,. Dan setelah itu pak

Darman membuka pintu.,

Pak Darman:

kula nuwun.,

(sambil mengetuk pintu)

Pak Darman:

(menengok kanan ke kiri, dan memasang stiker)

Pak Sugeng:

(membuka pintu)

walah..Darman.. manggamlebet..

Page 120: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Scene 2b/interior.ruang tamu/siang hari

Pak darman dan pak sugeng dengan sudah keadaan duduk,

bereka berbincang.

Pak Sugeng:

hehehehe, ana apa apa,.

Pak Darman:

ngeten pak, Partai Mensejahterakan Rakyat atawi Partai

Pamerniku ajeng kampanye, teng alun alun. Nahh warga se

ndesaangsal biaya, per pintu kuwe satus ewu, yya kuwe.,

kon pada melu kampanye lan milih partai Pamer ,kepripun

pak?

Pak Sugeng:

Engko ndisiEngko ndisi Man.

(mengambil kalkulator dan mengitung)

Pak Darman:

Kepripun pak?

Pak Sugeng:

(menggelengkan kepala)

Kiye., satus ewu bagi limang taun kuwe ulihe selikur ewu

selikur ewu bagi rolas wulan kuwe tibane sewu nem tus

sewidakenem, terusan sewu nem tus sewidak enem dibagi

telung puluh dino kuwe seket lima koma lima perak.

(emosi)

Dadine harga dirineinyong lan warga desa kene kuwe mung

seket lima koma lima perak, kuwe luwih murah tinimbang

rokok sebatang.

Page 121: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

ora bisa, Inyong ora terima

Tidak bisa diterima!!

Pak Darman:

lhoo,.Tapi ngenten pak, biaya niku kan saged ngge

mensahjetahkan warga pak,

Pak Sugeng:

alahhhh ngawur kowe!!

wesss metu seka omah ku!!

Pak Darman:

Ta..tapi partai PAMERniku pahlawan pak,

aweh duit karo warga se deso sing agi paceklik.

Pak Sugeng:

metu!!

Pak Darman:

enggeh enggeh.,

Pak Darman keluar dan pak Suugeng membanting pintu

Pak Darman keluar dengan mencopot kembali stiker yang

ditempel tadi.

Scene3/ext.siang hari/di pelataran jalan desa

Page 122: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Bapak Sugeng dan Yava sedang ingin pergi kesungai, ingin

memancing lalu bertemu dengan bapak-bapak yang ada di

pelataran jalan desa, bapak bapak itu sedang berkegiatan

seperti memotong daun pisang, dan mengadu ayam dan

memandikan ayam. Disitu juga ada bapak bapak yang sedang

beristirahat dari sawah.

Pak Santoso:

Haduhhh.. sawah wis mulai asat pak, wis paceklik urip

susah makin tambah susah,

Pak Wijan:

Iya, anggermengko kaya tahun wingi, ketiga dawa,

kekeringan gagal panen, kepriwe.. masalahe ora

anabendungan,.

pak Tole:

ibarate ula, nek ndase ora bener ya awake yaora bener,

nggone yyaora bener, kabeh dadi orabener.

Pak Santoso:

Usst..ustt.. ono pak Sugeng.

Pak Sungeng:

welah.. agi pada sante kiye ya.. hihihi

Pak Wijan:

nggih,.ben ora mumet pak mikiri sawah, marahi stress

Hihihi..

Pak Santoso:

Page 123: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak, kapan le garep ngawe bendungan pak.?

Pak Sugeng:

(mimik seketika berubah)

Urung ngerti kapan mas, wis sewulan proposal urung ana

tanggapan sekangpemerintah..

Pak Tole:

yya kuwe, deleng ora jelas mbok..

Nek pimpinane brobrok yya menejemene bobrok!

Duit dikantongi pemerintah dadi alasan. Basi!

Yava:

maksudmu apa!

(meletakan ember dan menghampiri pak tole)

Hah!aku ora trima!

(pak Wijan menahan Yava)

Tole:

(dengan lantang)

bapakmu kuwe ora bener.

pak Sugeng:

(marah kepada Yava)

Yava!

Yava:

(menoleh)

Page 124: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak Sugeng:

sapa sing ngajari?

Yava:

(menunjuk pak Tole)

sapakowe,. Inyong ora wedi..

(mengambil ember lalu pergi kembali bersama pak Sugeng)

Scene 3 B/ext.jalan desa/siang hari

Pak Sugeng dan Yava berjalan menuju sungai.

Pak Sugeng:

Va, bapak ora seneng karo sikapmu sing kaya kuwe mau,

kaya preman bae..

Va., kowe kiye di printah Gusti Allah dadi peneruse

bapak,. aja wani melanggar perintah Gusti Allah,

Yava:

enggih pak..

Scene 4/ext. pinggir sungai/siang hari.

Pak Sugeng sedang melinting rokok, sambil bernyanyi lagu

Caping Gunung dan Yava mengantarkan 2 buah jantung pisang

ke pak Sugeng

Yava:

(memberikan jantung pisang)

iki pak..

(lalu duduk samping pak sugeng)

Page 125: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak Sugeng:

(menerima daun singkong lalu dipanggil pak tono)

Pak Tono:

pak Sugeng...

Pak Sugeng:

welahh..

(menengok sambil tersenyum dan bergegas menghampirinya)

Scene 5/int.dalam rumah/malem.

Pak Sugeng yang pada saat itu sedang mengecek gambar

rancangan pembuatan bendungan. Dan Yava sehabis mandi

sambil handukan berjalan memberikan kopi kepada

bapaknya..

Yava:

Niki pak kopine, empun adem niki, ketinggal teng samping

kompor.

Pak sugeng:

welahh kelalen.. hihi

Yava:

ndamel napa to pak?

pak Sugeng:

rancangan nggo gawe bendungan,

(lalu menyruput dua kali sruputan)

Page 126: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Yava:

pak nek aku nikah karo sekar piye..

Pak Sugeng:

(melihat yava sambil meletakan gelas)

pak Darman kuwe wonge atos.

kowe cah lanang mesti kudu bisa. nelukaken..

Hihihihi..

Yava:

(menarik nafas)

pak Sugeng:

Va.. ngesuk esuk kentongane ditabuh bapak garep

ngumpulaken warga, ngesuk esuk warga garep gotong royong

nggawe bendungan (merapihkan kertas)

Yava:

(bergegas kedepan rumah)

Scene 6/ext.sawah/siang hari

Pak Sugeng dan Yava sedang duduk menunggu warga yang

ingin kerja bakti.

Yava:

pak.. kok sepi.

Bapak Sugeng:

Ya embuh.. wis tak kon kumpul nangkene.. malah ora pada

teka teka, yaa uwis lah..paling ngesuk

Page 127: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Yava:

Pak., kathah sing mboten seneng kalih bapak., kathah sing

ngece, maido.,napalahniku..

bapak kok mboten nglawan, meneng mawon. Bapak niku

kersane pripun ?

Bapak Sugeng:

Va., bapak di perintah dening Gusti Allah nggo dadi

penutanmu., bapak orak wani melanggar perintahe Gusti

Allah.

Va, yang menghancurkan Islam yya umat Islam itu sendiri.

dan yang menghancurkan kita itu. yya kita sendiri.

dan yang menhancurkan kamu itu..

(menepuk dada yava)

ya awamu dewek..

Yava:

diam..

Bapak Sugeng:

Va.,apakowe ora kepingin kerja nang Jakarta kaya anake

pak Tresno.

Yava:

Sampun,kulacukup prihatin ningali bapak ditilar Ibu,

ditilar mas Bimo. Kula teng mriki mawon kajenge saged

kados bapak.

(mencium tangan bapak)

Scene 7/ext.siang hari/pinggir jalan

Page 128: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak Darman bertemu dengan pak Tole disebuah jalan di

sekitar desa, sambil merokok bapak Darman menunggu pak

Tole yang ditugaskan untuk menyebar fitnah..

Bapak Darman:

(menyalakan rokok)

Pak Tole:

(datang dengan sepeda)

Pak Darman:

priwe... uwis tersebar?

pak Tole:

wis bos.,

Pak Darman:

(sejenak menghisap rokok)

kiyerokok.. (memberikan rokok ke pak Tole)

pak Tole:

(membakar rokok)

Pak Darman:

pak Sugeng. Hahahahahahaha

Terlalu jujur,.

(menghisap rokok)

Mungkin inyong bisa dadi kades, dadi bupati..

Page 129: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Tapi si bangsat kae mesti kudu di musnahkan..

Ahahahahaha..

Scene 8/ext. depan rumah/siang hari.

Tiba tiba segrumunan warga protes didepan rumah pak

sugeng,

Warga:

(suara berteriak demo warga)

pak Sugeng kon lungabae

Usir..

Kami anti bajingan

Iya usir..

Yava keluar dari rumah menghadapi warga yang sedang

emosi.

Yava:

anaapa kiye

Pak Tole:

kiye sing di tunggu tunggu., kiye..

Yava:

(heran)

Pak Darman:

bapakmu endi.

Ora wani metu?

Page 130: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak Tole:

bapak mu ora bener le dadi pemimpin

Masa pemimpin, ya pemimpin desa ngulhaken pembangunan

pabrik, yyaora..

Yava:

(tanah kuwe milik pemerintah pak Tole)

Pak Darman:

Alahhhh. Kuwe alasanmu.. bapak mu kuwe wis korupsi nggo

mbiayani Bimo kuliah nang luar negri.yya mbok..

Yava:

ora!! mas Bimo kuliah ulih beasiswa

Pak Darman:

(menghadap warga)

Sapa sing percaya, ndang ngacung.

(menoleh sambil tersenyum)

Bapakmu kuwe wis ora dipercaya maning.

(Yava mulai kesal)

Kiye ana sing salah!

kiye ora bener!

Pak Tole:

alaahhh asu..

Yava:

(berjalan menuju pak Tole lalu memukulnya)

Page 131: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Saat itu serentak warga mengkeroyok Yava, namun Sekar

masuk dari tengah kerumunan dan melindungi Yava.

Sekar:

stop stop stop.!!

(melindungi Yava sambil menangis)

Jangan sentuh Yava. Aku gak mau ada apa apa dengan Yava.

Yava:

(menatap Sekar dengan serius)

Lalu Yava melihat pak Sugeng terjatuh dan bergegas

menyelamatkan pak Sugeng,Yava memangku kepala pak Sugeng.

Dan Sekar perlahan menghamipi pak Sugeng. Dan pak Sugeng

pun tak terselamatkan. Pak Sugeng pun menghembuskan nafas

terakhir sambil menyatukan tangan Yava dengan Sekar.

Scene 8b/ext.siang hari/depan rumah.

Pak Sugeng panik membanting sepedanya menghampiri Yava

dengan nefas yang tersengal dan diantara kerumunan tiba

tiba ada yang memukul dari belakang.

Scene 9/ext.sawah/stock shoot/flashback.

Pak Sugeng mengendong Yava sambil berjalan mengelilingi

sawah

Pak Sugeng bermain wayang di pinggir kali dan Yava pun

tertawa.

Page 132: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pak Sugeng memberikan kacang panjang dan Yava disuruh

memakan

Pak Sugeng mencium kening Yava

Scene 10/ext. halaman rumah/siang hari

pak darman orasi

Pak darman:

Saya janji,pabila kalian memilih saya. Saya akan

mensejahterakan warga di desa ini. Saya tidak akan

korupsi dan air pun sudah mengalir sekarang. Itu berkat

siapa? Itu berkat saya. Darman...

.....SELESAI....

Page 133: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.4 Proses Kerja Penata Kamera

Menurut Latief dan Utud (2013:33) penata gambar; orang yang

mengoperasikan kamera. Ada beberapa istilah untuk kameraman ialah first

kameraman atau yang sering disebut juga director of photographyyang bertanggung

jawab atas pegerakan dan penempatan kamera. Second kameraman yang sering

disebut juga asisten kamerman yang bertindak sesuai instruksi kameraman utama.

Sedangkan menurut Lamintang (2013:48) Camera Person adalah profesi yang

lebih dikenal cameraman ini memiliki tanggung jawab yaitu bertugas untuk merekam

gambar ataumengambil gambar agar gambar yang di ambil dan di rekam pada saat

produksi sesuai dengan harapan atau konsep produksi yang telah di diskusikan pada

saat tahap proses pra produksi.

Pengambilan gambar seorang cameraman harus sesuai dengan Shoo tlist yang

telah di diskusikan bersama dengan sutradara pada saat pra produksi. Shoot List

adalah susunan gambar yang akan di ambil oleh seorang cameraman, dimana di

antara shoot tersebut dapat mempesona dan dapet menyentuh emosi para penonton.

Seorang kameraman memiliki tanggung jawab yang besar karena, seorang

kameraman harus merekam gambar yang sesuai dengan konsep produksi dan yang

telah di diskusikan pada saat pra produksi.

Seorang kameraman juga harus sadar terhadap apapun yang masuk ke dalam

frame kamera. Karena apabila ada hal atau apapun yang masuk ke frame kamera.

Akan mengganggu konsep yang telah di diskusikan pada saat pra produksi

Page 134: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.4.1 Pra Produksi

Menurut Kusumawati dkk (2017:69) Pra Produksi merupakan tahap yang

paling menentukan hasil gambar yang baik. Pada tahap ini, penulis sebagai penata

kamera akan melakukan beberapa pekerjaan yang bersifat teknis dan non teknis yang

meliputi :

a. Mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung jalannya proses produksi

(pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa dll)

b. Membuat desain kreatif meliputi Riset, Meran-ang Storyboard dan floor plan

c. Membuat Shoot list

d. Memperlajari naskah yang akan di produksi

e. Mempelajari teknis produksi khususnya teknis kamera

f. Diskusi dengan sutradara atau pengarah acara untuk mencapai visi dan misi

produksi yang sama

Storyboard adalah rangkaian sketsa gambar yang menggambarkan urutan

cerita berdasarkan naskah atau skenario. Dalam kata lain storyboard adalah media

perencaan gambar sketsa sederhana yang saling berhubungan untuk menunjang

kinerja penulis sebagai penata kamera dan tim produksi pada saat proses pengambilan

gambar dilokasi produksi.

Fungsi storyboard adalah:

a. Untuk memahami jalur cerita yang akan diproduksi

b. Untuk menghindari hilangnya bagian penting dalam cerita

c. Sebagai pedoman produksi di likasi pengambilan gambar

d. Mempermudah editor melakukan proses editing (pedoman editing)

Page 135: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Floor Plan

Floorplan adalah gamabar pemandangan luar lokasi produksi yang berbentuk

skala. Gamabr tersebut merupakan setting lokasi produksi yang biasanya berupa

gambar kamar, ruamng tamu, kelas, ruang kerja dll sesuai kebutuhan yang tertera

dalam naskah. Floorplan dapat diartikan juga sebagai denah lokasi, dimana kita dapat

melihat bentuk dan setting lokasi secara visual.

Fungsi floor plan adalah:

a. Memahamin lokasi produksi

b. Menentukan penempatan kamera

c. Menetukan penempatan pemain/talent

d. Sebagai gambaran tim produksi sebelum melakukan proses produksi

3.4.2 Produksi

Menurut Kusumawati dkk (2017:75) pada tahap produksi segala perencanaan

yang telah dipersiapkan dalam tahap pra produksi, akan di realisasikan pada tahp

produksi. Penulis sebagai seorang penata kamera akan mambantu sutradara atau

pengarah acara untuk menterjemahkan bahasa tulisan kedalam bahasa visual. Setiap

gambar yang dihasilkan sangat penting terhadap pesan informasi apa yang akan di

sampaikan kepada penonton. Penentuan jenis shot size (ukuran gambar), angle (sudut

pengambilan), dan movement (pergerakan kamera) tentunya juga akan mempengaruhi

pesan dan informasi tersebut. Gambar yang di hasilkan juga harus tajam (focus) serta

komposisi gambar (framming) yang tepat.

Peran penulis sebagai penata kamera dalam tahap ini untuk pengambilan

gambar. Pada produksi “WARISAN BAPAK” penulis sebagai penata kamera di

bantu oleh seorang asister kamera yang bertugas mendukung segala hal yang

berhubungan dengan kamera.

Page 136: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Beberapa tugas penting penulis sebagai penata kamera pada tahap produksi

adalah:

a. Mengoprasikan kameran dan merekam gambar untuk produksi yang bersifat

live (siaran langsung) atau tapping (rekaman).

b. Berkerja sama dengan sutradara atau pengarah acara pada saat proses

pengambilan gambar agar sesuai dengan naskah.

c. Memberikan sebuah masukan kepada sutradara atau pengarah acara untuk

mengasilkan gambar yang terbaik

d. Selalu menjaga kontinuitas gambar

e. Bertanggung jawab menjaga kamera selam proses produksi agar kamera tetap

kondisi normal dan siap digunakan,

f. Selalu berkerja sama dengan semua tim produksi untuk mencapai hasil yang

terbaik.

3.4.3 Pasca Produksi

Menurut Kusumawati dkk (2017:77) pada tahap pasca produksi tidak banyak

hal yang dilakukan oleh penulis sebagai penata kamera. pada tahap pasca produksi

film “WARISAN BAPAK” penulis sebagai penata kamera membantu sutradara dan

editor.

Penulis sebagai penata kamera untuk produksi film“WARISAN BAPAK”

bertugas untuk menyusun Camera Report untuk mempermudah pekerjaan editor.

Segala informasi yang telah dilakukan dalam proses produksi dilaporkan lengkap

dengan keterangam hasil produksi kepada editor.

Camera Report adalah catatan yang telah disalin penulis kedalam kertas kerja

yang berbentuk kolom atau tabel yang berisikan informasi proses pengambilan

gambar, nomor adegan, ukuran gambar, perintah untuk gambar yang baik atau tidak.

Penulis akan memberikan hasil camera report kepada editor, karena akan

mempermudah kinerja editor.

Page 137: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Fungsi Camera Report adalah:

a. Mempermudah tim produksi khususnya penulis sebagai penata kamera untuk

mengingatkan kembali gambar-gambar yang telah di rekam.

b. Untuk mengetahui gambar-gambar mana saja yang dapat digunakan untuk

proses editing.

c. Sebagai pedoman editor dalam melakukan proses editing.

3.4.4 Proses Penciptaan Karya

Penulis dalam produksi flm pendek tugas akhir yang berjudul “WARISAN

BAPAK”, penulis bertugas menjadi penata kamera dalam produksi film pendek tugas

akhir ini di karenakan Penulis sangat tertarik untuk menekuni profesi ini dan penulis

ingin memberikan sebuah gambar yang indah dan menarik untuk di lihat, itu

merupakan tantangan bagi Penulis untuk menghasilkan sebuah karya yang menarik

untuk di lihat para penonton

Penulis juga ingin menerapkan ilmu yang sudah di berikan oleh dosen

pengajar di kampus dan dengan referensi buku – buku tentang ilmu kamera dan

tentang cara pengambilan gambar yang baik, walaupun hanya beberapa buku yang

penulis baca, penulis ingin terapkan dalam produksi film pendek Tugas Akhir ini.

Walaupun ilmu yang penulis terima dan pengalaman penulis sebagai penata kamera

belum begitu banyak untuk bisa menjadi penata kamera yang handal, tetapi Penulis

terus belajar dan berusaha banyak mencari pengalaman agar Penulis bisa membuat

hasil karya yang baik dan penonton yang melihat karya Penulis akan mengerti karya

yang telah Penulis hasilkan dan situasi apa yang Penulis ambil.

a. Konsep Kreatif

Di dalam pembuatan karya film pendek “WARISAN BAPAK”

penata kamera berusaha dengan semaksimal mungkin untuk dapat membuat

Drama Televisi ini menjadi lebih menarik dan sesuai dengan apa yang

Page 138: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

diinginkan oleh penonton. Di sini Penulis sering menggunakan alat bantu

seperti tripot, boom mic dan lighting. Tidak jarang juga Penulis mengambil

gambar dengan teknik menggunakan Glade cam, Slider, karena di dalam film

ini harus mengambil gambar yang bersifat following dan track right atau left

terhadap scene yang akan terjadi ketika proses shooting berlangsung.

b. Konsep Produksi

Di dalam produksi kali ini yang juga merupakan Tugas Akhit (TA),

penulis memegang jabatan sebagai penata kamera dalam produksi yang

“WARISAN BAPAK”. Segala hal yang berkaitan dengan gambar

merupakan tanggung jawab penulis. Penulis akan mencoba dengan

kemampuan yang penulis miliki, penulis aka n berusaha semaksimal mungkin

agar karya film pendek ini menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan.

Penulis juga memakai beberapa referensi baik dari teori – teori buku

perpustakaan, film, bahkan dari teman. Penulis akan mengambil gambar

sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan bersama sutradara pada saat pra

produksi.

c. Konsep Teknis

Perencaan konsep teknis sangat dibutuhkan, didukung pula dengan

pembuatan director shot yang akan sangat memudahkan pemilihan bahan –

bahan dan alat –alat yang akan di gunakan.

Pemilihan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan produksi ini

adalah dua buah SD Card Sony Nex EA 50, dimana satu SD Card SD Card

untuk proses produksi dan satu SD Card untuk cadangan.

a) Persiapan Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan oleh penata kamera dalam produksi film

drama Televisi “WARISAN BAPAK” adalah :

Page 139: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

No. Nama Alat Jumlah Unit

1. Sony NEX EA50 1

2. Lensa 2

3. Converter Lensa 1

4. Baterai 2

5. Cherger (untuk 2 baterai) 1

6. Tripot 1

7. Glade Cam 1

b) Teknik – teknik Pengambilan Gambar

a. Sudut Pengambilan Gambar (angle)

Sudut pengambilan gambar yang di gunakan penata kamera dalam

produksi “WARISAN BAPAK” adalah sebagai berikut:

1) Sudut Pengambilan Rendah (Low Angle)

Pengambilan gambar yang di ambil dari bawah objek, sudut

pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle,

sehingga objek terkesan keagungan, kekuasaan, kuat, dominan,

dinamis, dan objek terlihat memiliki kekuatan yang menonjol dan

membuat lebih dramatis.

2) Sudut Pengambilan Normal (Eye Level)

Pengambilan sudut ini di sesuaikan dengan sudut pandang manusia,

sudut ini juga di sesuaikan dengan tinggi rendahnya posisi objek.

3) Sudut Pengambilan Tinggi (High Angle)

Pengambil gambar yang di ambil dari sudut atas mata si objek, sudut

pengambilan ini bisa menciptakan kesan objek nampak kecil, rendah,

hina, perasaan kesepian, kurang gairah ataupun kehilangan dominasi.

Page 140: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

b. Ukuran dan Tipe Gambar (typeshot)

Untuk menghasilkan gambat yang benar dan sesuai dengan makna

seseorang cameraman perlu mengetahui beberapa type of shot atau ukuran

framing, maka keberagaman type gambar tadi bisa diisangkutkan dengan

teknik pengambilan gambar. Ukuran gambar bisa menunjukkan emosi

seseorang, situasi dan kondisi dari objek atau tokoh. Berikut ini adalah

ukuran gambar atau tipe of shot:

1. ECU (Extreme Close Up)

Pengmabilan suatu gambar sebesar mungkin yang menampilan bagian

tertentu dari bahian tubuh manusia atau menampilkan detail objek den

sangat jelas seperti pengambilan gambar pada bagian mata dan mulut.

2. BCU (Big Close Up)

Pengambilan sebatas kepala sampai ke dagu, untuk menunjukkan sifat

– sifat yang tercermin dari wajah objek, seperti kedalaman pandangan

mata, kebencian rawut wajah, dan keharuan seseorang.

3. CU (Close Up)

Pengambilan gambar secara dekat menonjolkan bagian kepala sampai

bahu untuk menegaskan bagian dari emosi/reaksi dari objek utama

seperti marah dan kesal.

4. MCU (Medium Close Up)

Pengambilan gambar yang menampilkan dari bagian ujung kepala

sampai ke dada, untuk menegaskan profil seseorang.

5. MLS (Medium Long Shot)

Pengambilan gambar yang menampilkan lutut sampai keatas kepala

6. MS (Medium Shot)

Pengambilan gambar dari mulai kepala sampai ke pinggang, untuk

memperlihatkan sosok objek secara jelas, seperti expresi dan emosi

objek.

7. KS (Knee Shot)

Page 141: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pegambilan gambar dari atas kepala hungga sebatas lutut, di

peruntukan pengambilan gambar objek yang berinteraksi dengan jelas.

8. LS (Long Shot)

Pengambilan gambar dari jarak yang cukup jauh hingga seluruh

pemandangan dapat di tampilkan semua didalam gambar atau

memberi kesan kedalaman

9. ELS (Extreme Long Shot)

Pengambilan gambar yang menampilkan objek keseluruhan tapi

terlihat jauh.

10. 1 S (One Shot)

Pemgambilan gambar satu objek, menunjukan seseorang sedang dalam

satu frame atau monolog.

11. 2 S (Two Shot)

Mengambil gambar dengan 2 objek, di gunakan untuk memperlihatkan

dua orang yang sedang bercakap – cakap.

12. GS (Group Shoy)

Pengambilan gambar yang mengutamakan suatu kelompok orang

sebagai objek gambarnya

13. ES (Establishing Shot)

Pengambilan gambar dengan menggunakan sudur pengambilan

gambar yang besar.

14. OTS (Over The Shoulder Shot)

Penagambilan gambar actor melalui pundak actor yang lain, di

gunakan ketika para actor bertatapan satu sama lain

15. EWS(Extreme Wide Shot)

Pengambilan gambar dengan sudut pandang yang sangat jauh dari

subjek yang terkadang bahkan tidak terlihat

16. WS(Wide Shot)

Pengambilan gambar ini dalam sudut tembakan lebar, subjek

memakan full frame

Page 142: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Garis imajiner. Digunakan untuk memberi batas posisi kamera dalam

mengambil gambar agar tidak jumping dan menjaga kualiatas gambar.

Supaya lebih mudah. Contohnya kita bayangkan garis lurus yang

memisahkan kiri dan kanan. Apabila kita meletakkan kamera posisi di

sebelah kanan untuk pengambilan berikutnya.

3.4.5 Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera

Gambar – gambar yang ada di dalam sebuah tayangan Visual seperti Program

acara TV, Sinetron, Berita TV, dll merupakan hasil kinerja penata kamera yang

bekerja sama dengan tim produksi. Gambar – gambar yang dihasilkan tentunya

memiliki proses yang panjang sebelum akhirnya dapat disaksikan oleh audience atau

khalayak. Tiga tahapan yang dilakukan oleh penulis sebegai seorang penata kamera

untuk menghasilkan sebuah gambar akhir visual terdiri dari tiga tahap yaitu pra

produksi, produksi, dan paskah produksi.

3.4.6. Kendala Produksi Dan Solusinya

Beberapa kendala yang terjadi pada saat produksi yang menghambat

terjadinya proses produksi, yaitu

Kendala : Pada saat produksi telent terlambatan tiba di lokasi shooting

Solusinya : Penulis mengambil gambar established yang tidak memerlukan

talent

Kendala : Cahaya pada saat siang hari pukul 12.00 tidak mendukung

Solusi : Penulis dan tim menunggu waktu hingga menjelang sore pukul

14.30

Kendala : Pada proses produksi 1 baterai Sony NEX EA50 mengalami

kebocoran

Solusi : Menggunakan baterai cadangan dan menggunakan AC Adapter

Page 143: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera

1. Konsep Penata Kamera

Penulis sebagai penata kamera di Drama televisi “WARISAN BAPAK” ini

yang bergenre Drama, di dalam Drama televisi ini penulis menggunakan camera

Sony NES EA50 dan juga menggunak lensa sony dan lensa canon, penulis

menggunakan GladeCam untuk beberapa scene following untuk memperindah

gambar.

Penulis mulai membayangkan shoot yang akan diambil, pergerakan kamera

yang meenarik agar penonton tidak merasa jenuh. Sebagai penata kamera, penulis

juga harus mempunyai rasa (sense of art) kreatifitas salam menciptakan sebuah

gambar dan membangun mood suatu visual.

Di lokasi depan rumah penulis ingin banyak menggunakan handheld agar

mendapatkan efek shacking, di lokasi depan rumah penulis menggunakan lensa 24-70

mm untuk mengambil agar gambar terlihat luas.

Di lokasi jembatan sungai penulis menggunakan GladeCam karena penulis

memerlukan gambar following.

Page 144: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Blocking Camera

Production Company: G3 Film Produser : Wahyuni Utami

Project Title : WARISAN BAPAK Sutradara : Dwi Subiantoro

Durasi : 20 Menit Penata Kamera: Daniel Saputra

1. Dapur Rumah

2. Jalan Desa

Page 145: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3. Ruang Tamu

4. Pelataran Desa

Page 146: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

5. Pinggir Sungai

6. Depan Rumah

Page 147: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

7. Jembatan

Page 148: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Spesifikasi Kamera

Tabel III. 1 1

SONY NEX EA50

Sensor “Exmor APS HD” CMOS

Sensor Size 23.5 x 15.6 mm

Total Pixels 16.7 Megapixels

Effective Pixels Video: Approx. 13.6 Megapixels (16:9)

Photo: Approx. 13.6 Megapixels (16:9)

Approx. 16.1 Megapixels (3:2)

Minimum Illumination 1.7 lux, with Shutter Speed 1/24 auto gain control, auto

iris (with 60i) 1.57 lux, with Shutter Speed 1/25, auto gain

control, auto iris (with50i)

Lens Mount E-Mount

Video Signal NTSC color, EIA standarts HDTV 1080/60i, 1080/60p

spectificationPAL color, CCIR standards HDTV 1080/50i,

1080/50p, 720/50p spectification

Video Recoding Format MPEG-4

AVC/H.264

ACHD 2.0 (HD)

MPEG-2 PS (SD)

60Hz Recording Mode 1080p HD PS (28 Mbps)

Page 149: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

1920x1080 60p HD FX (24 Mbps)

1920x1080 30p, 4p HD FH(17 Mbps)

1920x1080 30p, 24p 1080i HD FX (24 Mbps)

1920x1080 60i HD FH (17 Mbps)

1920x1080 60i HD HQ (9 Mbps)

1440x1080 60i HD LP (5 Mbps)

1440x1080 60i720p HD FX (24 Mbps)

1280x720 60p HD FH (17 Mbps)

1280x720 60p SD (NTSC) SD HQ (9 Mbps)

720x480/60i (30p Scan) SD HQ (9 Mbps)

720x480/60i (24p Scan) DV (25 Mbps)

720x480/60i

50 Hz Recording Mode 1080 p HD PS (28 Mbps)

1920x1080 50Phd FX (24Mbps)

1920x1080 25p HD FH (17 Mbps)

1920x1080 25p 1080i HD FX (24 Mbps)

1920x1080 50i HD FH (17 Mbps)

1920x1080 50i HD HQ ( 9 Mbps)

1440x1080 50i HD LP (5 Mbps)

1440x1080 50i720p HD FX (24 Mbps)

1280x720 50p HD FH (17 Mbps)

1280x720 50p SD (PAL) SD HQ (9 Mbps)

720x576/50i (25p Scan) DV (25 Mbps)

720x5756/50i

Audio Recoding Format Linear PCM 2ch (48 kHz, 16 – bit)

Dolby Digital 2 ch ( 48 kHz, 16 – bit)

Dolby Digital Stereo Creator employed

Still Image Resolution Approx. 13.6, 7.1, 3.4 million pixels (16:9)

Approx. 16.0, 8.4, 4.0 million pixels (3:2)

Page 150: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Recording Media SD/SDHC/SDXC card ( Class 4 or faster)

Memory Stick PRO Duo media and MS-PX series PX

series of “Mirroring Memory Memory Stick”

HXR – FMU 128 12 GB flash memory module

Recording/Playback

Time

179 min ( 2h 50m) wtih 32 GB Memoru Stick PROHG

Duo HX at FX (24 Mbps),

Linear PCM 2 ch recording

Shutter Speed Auto: 1/60 to 1/2000

40p: 1/40 to1/2000

24p: 1.48 to 1/2400

Manual: 1/3 to 1/10000

24p : 1/3 to 1/1000

Black Level -15 - +15

Digital Zoom 2x

GPS Yes

Display

Size 3.5 inc ( 8.8 cm)

Resolution 1920 x 480 921,6000 piccels

Aspect Raio 16:9

Touch Panel Yes

HDMI Output 1 x Type A

Component Out 3 x RCA Connectors Output Impedance with less than 2.2

K (0 dBu = 0.775 Vrsm) Y: 1 Vp-p, 75 PB/PR, Cb/CR: 07

Vp-p, 75

Video Out 1 x RCA, 1 Vp-p, 75 , unbalanced, sync negative

Audio Output RCA Connectors, -10 dBu ( at load impedance 47 )

Audio Input 2 x XLR 3 – pin (Line, Mic +48V)

Headphone 1 x 3.5 mm stereo minijack

Page 151: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Remote Control 1 x 2.5 mm (LANC)

Speaker Yes ( 16 step volume control)

USB Yes ( mini AB)

Accessory Shoe Hot Shoe

Memoory Card Slot SD/MS (x1)

FMU Slot (x1)

Lens

Mount Sony E- Mount

Focal Lenght 18 to 105 mm

35 mm Equvalent Focal

Lenght

27 to 157.5 mm ( APS-C)

Optical Zoom 5.8x

Zoom Operation Servo/Manual

Maximum Aparture f/4 (constant)

Minimum Aparture f/22

Filter Thread 72mm

Minimum Focus

Distance

Wide : 17.7” (45 sm)

Tele : 37.4” (95 cm)

Focus Manual and Auto

ImageStabilization Optical Steady Shot

Dimension 3.07 x 4.33” ( 78 x 110 mm)

Weight 15 oz (427 g)

General

Built-in Mic Yes (Stereo)

Power Requirements 7.2 VDC (battery pack)

7.6 VDC ( AC adapter)

Power Consumption During camera recording using the microphone ECM-

SM1, LSC with normal brightness, and 18=105mm lens:

9.6W (60i), 8.8 W (50i) When HXR-FMU 128 Flash

Page 152: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Memory Unit is used, the average power consumption

increases

About 1:1 W

AC Adapter 100 to 240 VAC

50/60 Hz

24 W

7.6 VDC output

Charger 100 to 240 VAC

50/50 Hz

22 W

8.4 VDC output

Operating Temperature 32 to 1054o F (-20 to +60o C)

Dimensions Body Only (Including Projecting Parrs): 5.71 x 7.03 x

9.98” (14.50 x 17.85 x 25.35 cm) When Recording

(Including projecting Parts): 7.70 x 7.97 x 22.42” (19.55 x

20.25 x 56.95 cm) – with lens, lens hoodm large LCD

viewfinder, large eyecup, handle, microphone

(ECMXM1), and grip (without the belt)

attached

AC Adapter : 5.0 x 1.4 x 2.5” (12.7 x 3.5 x 6.3 cm)

Weight Body Only: 3.81 lb (1.728 kg)

When Recording: 6.94 lb (3.147 kg) – with the battery

pack (NP-F770), lens, lens hood, large LCD viewfinder,

microphone (ECM-XM1), flash memory unit cover

attached supplied with NEX-EA50MAC Adapter

(Excluding the Power Cord): 10 oz (300 g)

Page 153: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

SONY 70-200 MM

Performance

Focal Leght 70 – 200 mm Comparable APS – C Focal Leght 105 – 300

mm

Aparture Maximum : f/4

Minimum : f/22

Camera Mount Type Sony E (Full Frame)

Format Compatibility 35mm Film / Full – Frame Digital Sensor

Minimum Focus

Distance

39.37”(1 m)

Magnification 0.13x

Diaphragm Blades 9, Rounded

Features

Image Stabilization Yes

Auto Focus Yes

Tripot Collar Yes

Page 154: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Physical

Filter Thread 72 mm

Dimensions ( DxL) Approx. 3.15x 6.89” (80 x 175mm)

Weight 29.36 oz ( 840 g)

Canon 24 – 70 mm

Performance

Focal Leght 24 – 70 mm

Aparture Maximum : f/2.8

Minimum : f/2.2

Camera Mount Type Canon EF

Format Compatibility 35 mm Film / Full Frame Digital Sensor Canon (APS-C)

Angle Of View 84o – 34o

Minumum Focus

Distance

1.25’(38 cm)

Magnification 0.12x

Elements/Groups 18/13

Diaphrag Blades 9

Page 155: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Futures

Image Stabilizzaation No

Auto Focus Yes

Tripot Collar No

Physical

Filter Thread Front : 82mm

Dimensions (DxL) Approx. 3.48 x 4.45” ( 88.5 x 113mm)

Weight 28.40 oz (805 g)

Page 156: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.5 Proses Kerja Penata Cahaya

Penulis sebagai penata cahaya melakukan tahapan-tahapan pada setiap proses

dari pra produksi sampai dengan pasca produksi. Pada saat pra produksi penulis

sebagai penata cahaya melakukan diskusi untuk menentukan konsep yang akan

dipakai, melakukan hunting lokasi untuk menentukan tata letak lighting dan membuat

blocking lighting serta mencatat kebutuhan alat-alatnya.

Menurut Karsito (2008:62) dalam bukunya Kusumawati dkk (2017:37)

penata cahaya adalah orang yang bertugas mengatur tata cahaya di lokasi shooting

atas permintaan sinematografer.

Sedangkan Menurut Lamintang (2013:61) Lighting Director adalah seseorang

yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan penataan cahaya di studio baik secara

artistik maupun yang Dalam derama televisi “WARISAN BAPAK” penulis sebagai

penata cahaya berusaha membuat cahaya yang sesuai dengan konsep drama ini, yaitu

natural di era 2000 an. Dan dalam sebuah produksi drama televisi ini mampu

menyentuh perasaan yang sesuai dengan tuntutan naskah.

Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata cahaya

merupakan orang yang bertanggung jawab atas kwalitas cahaya untuk menciptakan

gambar bagus agar penata kamera mampu melihat objek dengan jelas untuk

menghasilkan gambar yang jernih dan terang sesuai dengan tuntutan naskah.

Pada saat produksi penulis sebagai penata cahaya mengoperasikan alat-alat

Lighting, sampai pada saat pasca produksi penulis sebagai penata cahaya melihat

hasil dari pencahayaan dari segi cahaya pada saat produksi.

Penulis sebagai seorang penata cahaya juga mempersiapkan beberapa alat

yang akan di gunakan pada saat produksi seperti: lampu jenis kinoflo, lampu LED,

Genset, Reflektor, filter Color Temperature Blue (CTB) dan Color Temperature

Orange (CTO) dan juga menggunakan cahaya alami matahari di beberapa scenenya.

Page 157: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.5.1 Pra Produksi

Menurut kusumawati dkk (2017:38) tugas seorang penata cahaya pada saat

pra prduksi meliputi:

a. Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi.

b. Mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk menyatukan

presepsi dan mengetahui apa keinginan dari produser dan sutradara.

c. Membuat konsep pencahayaan dan bloking lighting yang tepat sesuai

dengan yang tertera dalam naskah.

d. Mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk menyatukan

presepsi dan mengetahui apa keinginan dari produser dan sutradara.

e. Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran penempatan

pencahayaan yang tepat.

f. Mendata keperluan peralatan teknis yang di butuhkan pada saat

produksi.

Dari penjelasan di atas penulis sebagai penata cahaya menyimpulkan bahwa

seoarang penata cahaya harus mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawabnya

sebagai seorang penata cahaya.

Dalam proses pra produksi drama televisi “WARISAN BAPAK” penulis

sebagai penata cahaya berusaha memahami dan mendalami naskah yang akan di

produksi. Mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk menyatukan

presepsi dan mengetahui apa keinginan dari produser dan sutradara. Membuat konsep

pencahayaan dan bloking lighting yang tepat sesuai dengan yang tertera dalam

naskah. melakukan riset atau hunting lokasi untuk menentukan dimana peletakan

lighting nantinya atau sering di sebut dengan blocking ligting. Penulis juga mencari

perlengkapan alat-alat lighting tersebut dan lampu apa saja yang harus penulis

perlukan. Untuk selanjutnya, penulis mencatat keperluan yang di butuhkan saat

produksi dan melakukan rapat koordinasi dengan crew teknis lainnya.

Page 158: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Pada drama produksi televise “WARISAN BAPAK” ini penulis sebagaai

penata cahaya juga menyiapkan beberapa alat yang akan di gunakan pada saat

produksi seperti lampu jenis kinoflo, lampu LED, Genset, sand back dan jenis-jenis

filter CTO & CTB yang nantinya akan di gunakan saat produksi. Selain itu, penulis

bersama sutradara, penata kamera,dan penata artististik bekerja sama membuat

Bloking Lighting dan lighting sheet sesuai apa yang telah di gambarkan oleh naskah

agarpada saat produksi berjalan lancar dan tidak ada kendala. Penulis juga

menpersiapkan beberapa teknik yang akan di gunakan.

a. Teori Konsep Penata Cahaya

Didalam karya televisi drama “Warisan Bapak” penulis sebagai penata cahaya

menggunakan konsep tata cahaya seperti Key Light, Fill Light, Back Light. Penulis

juga mempunyai konsep tata cahaya yang sederhana namun menyentuh sesuai dengan

tuntutan naskah dan disini juga penulis mempunyai refrensi konsep pencahayaan dari

film Jokowi.

Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight

merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang

dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight

ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.

Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk

menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan

berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight.

Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan

dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini

diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat

tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada

Page 159: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda

dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

A. Down Angle : Akan menghasilkan bayangan yang jatuh kearah tubuh

(kalau subjeknya orang).

B. Up Angle : Akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun

dengan penempatan pencahayaan seperti ini akan kelihatan powerfull dan

gagah.

C. Soft Light : Memiliki karakter antara pencahayaan dengan bayangan

hanya memiliki perbedaan yang tipis.

D. Follow Lighting : Objek yang bergerak di ikuti dengan spot light terang

dari cahaya lain.

Dari penulisan diatas sebagai penata cahaya harus mengerti dan menguasai

teknik atau teori konsep tata cahaya untuk menentukan tata letak alat-alat lighting

yang di gunakan untuk menghasilkan atau menciptakan gambar dengan kesan yang

dramatis.

Tahap praproduksi yang kurang matang bisa mengakibatkan tahap-tahap

selanjutnya kurang memuaskan. Ide pembuatan produksi drama televisi“WARISAN

BAPAK” adalah hasil dari pemikiran penulis naskah yang kemudian di bahas dan di

beri masukkan oleh masing-masing crew dan di sepakati untuk di jadikan sebuah

karya film drama televisi. Apabila tahap praproduksi sudah matang maka tidak akan

ada kendala saat proses shooting di mulai.

3.5.2 Produksi

Menurut Kusumawati (2017:38) tugas seorang penata cahaya pada saat produksi

meliputi:

a. Menyiapkan alat yang akan di gunakan untuk kelengkapan pencahayaan di

lokasi.

Page 160: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

b. Mengoprasikan perlengkapan peralatan lighting dengan baik dan benar sesuai

dengan bloking lighting yang telah di buat pada saat pra produksi agar di

dapat hasil yang memuaskan.

c. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sutradara dan crew teknis yang

lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.

d. Menguasai secara teknis setiap peralatan yang di pakai dan selalu siap jika

terjadi gangguan teknis.

e. Memberikan koreksi dan masukan kepada sutradara jika di perlukan.

f. Melakukan pengaturan pencahayaan pada setiap adegan sesuai tuntutan naska.

g. Mengembalikan dan merawat peralatan lighting yang telah di pakai dan di

kembalikan ketempat ssemula.

Jadi dari kesimpulan di atas penulis sebagai seorang penata cahaya sangat

penting mengetahui tugas nya dalam sebuah produksi dan mengetahui apa apa saja

yang di perlukan sesuai tuntunan dari naskah dan sutradara.

Dalam tahap produksi film “WARISAN BAPAK” ini penulis sebagai penata

cahaya melakukan beberapa rangkaian tugas seblum dimulainya Shooting.

a. Menyiapkan alat yang akan di gunakan untuk kelengkapan pencahayaan di

lokasi dikarenakan jarak lokasi dengan tempat lokasi Shooting lumayan jauh

jadi penulis sebagai penata cahaya meminta bantuan dari crew lain untuk

membawakan alat-alat lighting.

b. Melihat blocking lighting

c. Mengoprasikan perlengkapan peralatan lighting dengan baik dan benar sesuai

dengan bloking lighting yang telah di buat pada saat pra produksi agar

menciptakan hasil yang bagus.

d. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sutradara dan crew teknis yang

lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.

e. Siap jika terjadi gangguan teknis.

f. Memberikan koreksi dan masukan kepada sutradara jika di perlukan.

Page 161: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

g. Melakukan pengaturan pencahayaan pada setiap adegan sesuai tuntutan

naskah.

Mengembalikan dan merawat peralatan lighting yang telah di pakai dan di

kembalikan ketempat semula.

3.5.3 Pasca Produksi

Menurut kusumawati (2017:39) tugas seorang penata cahaya pada tahap pasca

produksi meliputi:

a. Mereview hasil gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah di

produksi.

b. Menganalisa hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar

yangtelah di ambil.

c. Mengevaluasi hasil akhir gambar.

Dari pejelasan di atas penulis sebagai penata cahaya menyimpulkan bahwa

seorang penata cahaya harus melihat hasil gambar dan mendata apa kekurangan dari

gambar yang telah di hasilkan.

Pada tahap pascaproduksi,penulis sebagai seorang penata cahaya bertugas

mendampingi penyunting gambar agar dapat memberi masukan untuk pewarnaan

gambar jika ada gambar yang pencahayaannya kurang maksimal. Mereview hasil

gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah di produksi dan mengevaluasi hasil

gambar akhir. Apabila evaluasi sudah selesai dan semua gambar sudah maksimal

dalam pencahayaannya, gambar-gambar sudah siap untuk memasuki prosesediting

yang dilakukan oleh seorang penyunting gambar.

Pasca produksi adalah tahap dalam pembuatan film yang di lakukan setelah

tahap produksi selesai di lakukan. Setelah pasca produksi selesai, maka film siap

untuk di distribusikan sesuai medium yang di inginkan.

Page 162: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya

Seperti jobdesk lainny, penata cahaya sebagai bagian dari produksi film dan

televisi punya tugas dan tanggung jawab dan berperan penting dalam sebuah produksi

film, karena pencahayaan sangat lah membantu pengambilan gambar pada malam

hari maupun di dalam ruangan. Menurut Kusumawati dkk (2013:62) penata cahaya

mempunyai peran dan tanggung jawab:

1. Mengetahui berbagai jenis dan fungsi masing-masing lampu.

2. Tugasnya menterjemahkan tata cahaya sesuai dengan pencahayaan dan arahan

penata kamera.

3. Membantu pengukuran yang tepat lighting ratio, exsposere dan warna cahaya

yang diinginkan sinematografer.

4. Mencatat dan menginventarisasi merawat peralatan lampu. Penata cahaya

sering di sebut chef lighting.

Dari penjabaran di atas peran dan tanggung jawab penata cahaya yaitu

mempelajari naskah, mengimplementasikan sebuah adegan agar terlihat sempurna,

melakukan bloking lighting sesuai keinginan sutradara. Seorang penata cahaya juga

harus memberi masukan agar bisa mendapatkan pencahayaan yang baik serta

mempersiapkan lampu dan alat bantu apa saja yang di butuhkan pada saat produksi

film.

3.5.5 Proses Penciptaan Karya

Penata cahaya harus menciptakankarya dan warna yang indah sehingga

menghasilkan sesuatu yang ideal. Seorang penata cahaya juga menekuni konsep yang

di buat agar pencahayaan yang di ciptakan maksimal dan tidak terlalu berlebihan.

Penulis juga belajar dari teman yang mahir atau mengerti di bidang pencahayaan dan

membaca buku refrensi tentang pencahayaan. Penulis belum tahu banyak tentang

pencahayaan karena ini pengalaman pertama. Tapi penulis berusaha sebisa mungkin

untuk memberikan hasil yang maksimal. Dalam karya ini penulis lebih banayak

menerapkan teknik dasar pencahayaan yaitu Key Light, Fill Light dan Soft Light.

Page 163: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

a. Konsep Kreatif

Penulis sebagai penata cahaya mencoba memahami isi pesan dari cerita yang

di rangkai oleh penulis naskah hingga menjadi skenario. Selain dari skenario,

penulis mencoba memahami situasi dan kondisi di lokasi.

Pada program televisi “WARISAN BAPAK” ini, penulis mempunyai

konsep yang sederhana pada setiap scane nya. Sebagai contoh, jika

pengambilan gambar dengan latar belakang lebih terang dari pemeran yang

sedang melakukan adegan. Sebagai contoh jika pengambilan gambar siang

hari di luar ruangan penulis akan menggunakan polly untuk memantulkan

cahaya ke wajah pemeran agar wajah si pemeran terlihat lebih terang.

Penata cahaya bekerja sama dengan sutradara dan kameramen supaya

gambar yang di rekam terlihat lebih menarik sesuai keinginan sutradara.

Dalam program televisi “WARISAN BAPAK” ini penulis menggunakan

cahaya sebaik mingkin untuk scene di siang hari dan di luar ruangan, dan

memakai cahaya buatan seperti kinoflo, LED untuk memberikan kesan

dramatis pada film sesuai yang di inginkan sutradara dan naskah yang di buat.

b. Konsep produksi

Penulis sebagai penata cahaya bekerjasama dengan penata kamera dan

DOP untuk menambahkan cahaya di beberapa tempat agar mempermudah

dalam pengambilan gambar pada saat produksi.penulis sebagai penata cahaya

sangat berperan penting dan membantu pencahayaan saat produksi film di

dalam ruangan karena tanpa seorang penata cahaya gambar yang di rekam

tidak terlihat jelas.

Ada juga di beberapa scene penulis akan menggunakan lampu kinoflo

dan LED pada siang hari agar mendapat kesan dramatis pada film nya. Penulis

juga menyewa diesel atau alat listrik untuk membantu penerangan di lokasi

indoor yang di gunakan tidak mempunyai watt yang cukup untuk menyalakan

beberapa lampu. Di film ini penulis mempunyai konsep lighting seperti di

film jokowi.

Page 164: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

c. Konsep teknis

Penulis sebagai penata cahaya mempunyai konsep yang sederhana

sesuai dengan naskah. Dari naskah yang mengangkat cerita rakyat di era tahun

2000 an penulis menyimpulakan untuk tidak terlalu banyak menggunakan

lighting. Penulis hanya menggunakan dua jenis lampu seperti satu kinoflo

dan dua pcs lampu LED.

Untuk menimbulkan kesan yang dramatis penulis juga menggunakan

refrensi film Jokowi sebagai panduan dan menggunakan teknik-teknik dasar

yaitu key light, fill light, soft light.

3.5.6 Kendala Produksi dan Solusi

Dalam pembuatan drama televisi “WARISAN BAPAK” ini penulis sebagai

penata cahaya mendapatkan kendala pada saat produksi sedang berlangsung

seperti:

1. Kendala : Mounting (Pengait) lampu kinoflo yg tertinggal di tempat

sewa alat

Solusinya : Lampu kinoflo tersebut di ikat dan di gantung pada sistand

menggunakan kawat.

2. Kendala : Pada saat take berlangsung tiba-tiba lampu dari kinoflo mati

dengan sendiri.

Solusi : Saya dan crew yang lain membetulkan kabel yang kendor.

3. kendala : Pada saat take berlangsung jarak genset dengan lokasi

shooting terlalu dekat sehingga mengganggu penata suara nois dalam record.

Solusi : Dengan memindahkan genset tersebut ke tempat yang agak

jauh sekitar 15 meter dari lokasi shooting.

Page 165: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.5.7.1 Lembar Kerja Penata Cahaya

Penulis sebagai penata cahaya bertugas mengoperasikan alat-alat lighting

sesuai dengan cahaya yang di butuhkan dan menata tata letak lighting sesuai dengan

blocking cahaya yang telah dibuat sebelumnya pada saat pra produksi. Berikut lembar

kerja seorang penata cahaya berupa lighting sheet serta blcking lighting dan jenis-

jenis alat atau lampu yang digunakan.

Page 166: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

LIGHTING SHEET

Production Company : G3 FILM Produser : Wahyuni Utami

Project title : WARISAN BAPAK Sutradara : Dwi Subiantoro

Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Rutinah Sari

No Scene Shoot Key Light Back Light Fill Light item D/N Int/ Ext

1. 1 1 LED 15” Bi color - 2 Day Int

Kinoflo 4 bank 1 Day Int

2 LED 15” Bi color 2 Day Int

Kinoflo 4 bank 1 Day Int

3 LED 15” Bi color 2 Day Int

Kinoflo 4 bank 1 Day Int

4 LED 15” Bi color 2 Day Int

Kinoflo 4 bank 1 Day Int

2. 2 A 5 Natural - - - Day Ext

3. 2 B 6 LED 15” Bi color - 2 Day Int

7 - Kinoflo 2 bank 1 Day Int

8 LED 15” Bi color 2 Day Int

Page 167: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

9 Kinoflo 4 bank 1 Day Int

10 LED 15” Bi color 2 Day Int

11 Kiniflo 3 bank 1 Day Int

4. 3 12 Natural - - - Day Ext

5. 4 13 Natural - - - Day Ext

6. 5 14 LED 15” Bi color - 2 Night Int

6. 5 15 - Kinoflo 4 bank 1 Night Int

7. 6 16 Natural - - Day Ext

8. 7 17 LED 15” Bi color - Kinoflo 4 bank - Night Ext

9. 8 A 18 LED 15” Bi color - Kinoflo 4 bank - Day Int

10. 8 B 19 Natural - - - Day Ext

11. 9 20 Natural - - - Day Ext

Page 168: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

BLOKING LIGHTING

1. Dapur

Page 169: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

2. Ruang Tamu

Page 170: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3. Depan Rumah (DEMO)

Page 171: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

SPESIFIKASI LIGHTING

a. lighting kinoflo day light 4 banks 4 feet

Gambar

Jenis lampu : kinoflo day light 4 banks 4 feet

Daya : 160 watt

Tegangan : 240 volt

Warna : putih

Reflektor : -

Colour tamp : 5400k

Fluorescent light, tidak mudah panas

Alat lain nya : sand back

Page 172: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

b.LED 15’’ Bi color (Hualin HL-30DL) dan Polly

Jenis lampu : LED

Daya : batray V- mount

Sifat : day light/tangsten

Warna : kuning (5600 kelvin) putih (3200 kelvin)

Power output : swich on & off

Filter : CTB & CTO

Page 173: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.6 Proses Kerja Penata Suara

Menurut Achlina dan Suandi (2017,113) audio engineer/sound

supervaisor,audio operator adalah orang yang bertanggung jawab soal teknik dan

artistik tata suara, kontrol audio level balance,serta kualitas semua semua aspek

penyuaraan baik pada saat rehersal,live taupun taping,maupun pada saat

pascaproduksi.

SedangkanMenurut Irwanto (2014:69) “Penata suara bertanggung jawab atas

segala yang berhungan dengan audio, konsep serta kualitas audio yang di hasilkan.

Suara seiring di abaikan oleh sabgian orang dan di anggap sebagai sesuatu yang

bersifat sekunder, apabila di kaitkan dengan video, suara memegang peranan yang

penting, kualitas suara yang buruk dapat membuat kesal penonton dan merusak

sebuah karya video,sebaliknya kualitas suara baik pada suatu ketika bisa menolong

editor menyembunyikan kekeliruan video tersebut.

Dari penjelasan di atas penata suara adalah orang yang bertanggung jawab

dalam pengambilan audio. Penulis memperhatikan audio agar tidak adanya nois

dialog yang terdengar dengan baik serta kebocoran suara sehingga menghasilkan

suara yang jelas dan nyaman didengar.

Penulis sebagai penata suara dalam drama televisi “Warisan Bapak” seorang

yang bertanggug jawab dalam pengambilan audio, baik dialog/monolog

maupunPenulis sebagai penata suara berdiskusi dengan sutradara dan cameramen,

melihat dan mendengar hasil audio yang di record, mengsingkronkan audio dengan

hasil gambar.

Page 174: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.6.1. Pra Produksi

Pada tahap pra produksi menurut kusumawati (2014:127-128) adalah:

A. Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi.

Pemahaman ini dimaksutkan untuk mengetahui dan mencari apa yang harus

dibuat sound effectnya pada saat produksi. Dalam hal ini yang harus dipahami adalah

tentang aksi tokoh yaitu bagaimana pergerakan tokoh dalam sebuah scene,

lingkungan atau suasana setting dan atmosfer yang akan direkam di lokasi, tingkat

emosi tokoh yang berhubungan dengan keras lemahnya suara (apakah suasana marah

atau sedih/menangis) dan transisi suasana dan waktu antar scene.

B. Membuat perencanaan pengelompokan suara dan sound effect

Dari hasil pemahaman naskah kemudian penata audio mengelompokan suara

dan sound effect dalam bentuk treatment audio. Treatment audio ini dibuat untuk

mempermudah pada saat produksi. Kita tinggal memilih mana yang akan diproduksi

dan direkam terlebih dahulu sesuai dengan lokasi yang sudah di tentukan.

C. Memilih backsound, theme song dan scoring musik yang tepat untuk naskah

yang akan diproduksikan. pemilihan ini di sesuaikan dengan tema dan genre yang

akan di produksikan. pada tahap ini penata suara sudah mulai mendapatkan bayangan

back-sound pada bagian-bagian dari produksi yang akan di buat.

D. Mengadakan rapat kordinasi dengan crew yang lain (sutradara,produser dan

penanggung jawab teknis) dalam rapat ini penata suara mema-parkan secara teknis

(peralatan) dan non teknis dari apa yang ada dalam naskah sesuai dengan

perencanaan.

E. Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana, hunting ini

dimaksudkan untuk melihat perencanaan blocking audio dan perekaman sound effect

seta atmosfir suasana di lokasi.

F. Mendata peralatn teknis seperti jenis micro-phone, mixer audio dan

kelengkapannya yang di butuhkan untuk perekaman suara di lokasi.

Page 175: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Dari penjelasan di atas penata suara pada tahap pra produksi film drama

televise “Warisan Bapak” adalah penulis sebagai penata suara mempersiapkan

konsep seperti backsound, soundtreck, atmosfer dan lain-lain.Setelah itu melakukan

hunting lokasi dengan all crew agar mengetahui gambaran suasana. Penulis sebagai

penata suara membuat audio treatment dan berkordinasi dengan sutradara

memilihsound effect ,theme song dan scoring musik dalam sebuah scene. Penulis

sebagai penata suara tak lupa mendata alat kebutuhan teknis audio yang ingin di pakai

seperti jenis alat charger batrei, zoomH5, boom mic, zoomH6, dan clip-on,

3.6.2 Produksi

Pada tahap produksi menurut Kusumawati dkk (2014:128-129) adalah :

A. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk perekaman

suara dan sound effect sesuai dengan script dan scene yang akan di produksikan.

B. Mengoprasikan perlengkapan peralatan audio dengan baik dan benar agar

di dapat hasil yang memuaskan.

C. Melakukan komunikasi dan kordinasi dengan sutradara dan crew teknis

yang lain agar tidak terjadi kesalah pahaman.

D.Menguasai secara teknis setiap peralatan audio yang di pakai dan selalu

bersiap jika terjadi gangguan teknis.

E. Melakukan perekaman di lokasi (real sound)

F. Melakukan perekaman dan pembuatan sound effect

G. Menyeleksi lokasi berdasarkan faktor akustik

H. Mengurangi dan menghapus sound yang tidak diperlukan.

I. Mengatur tinggi rendahnya level audio yang terekam.

Page 176: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Dari penjelasan di atas penata suara pada tahap produksi film drama

televisi “warisan bapak”adalah penulis sebagai penata suaramenyiapkan

kebutuhan teknis alat perekam audio yang akan di gunakan.Mengoprasikan

alat perekam audio seperti jenis alat zoomH5, boom mic, zoomH6 dan clip –

on.Berkordinasi dengan kameramen untuk mengatur posisi yang tepat ketika

merekam suara agar boom mic tidak masuk dalam layar. Setelah itu penata

suara melakukan perekaman suara dialog /(real sound) di lokasi dan

perekaman sound treck yang sesuai dengan script dan scene.

Pada produksihari pertama berlokasi di desa bonorowo kebumen jawa

tengah. Penulis sebagai penata suara terlebih dahulu bergerak mencari

atmosfer di sekitar lokasi shooting.seperti atmosfer persawahan , pelataran

jalan dan kicauan burung. Penulis juga berkordinasi dengan cameramen agar

terciptanya audio yang singkron dengan gambar.

Pada produksi hari kedua penulis sebagai penata suara bergerak

mengambil rekaman volley seperti ketuk pintu, rintikan api, menutup panci,

dan geprakan meja. Fungsinya mem beck up suara tersebut jika tidak terlalu

terdengar. Penulis sebagai penata suara tetap mencari atmosfer yang real

sound supaya lebih dramatis dan realistis hasilnya.

Pada produksi hari ketiga penulis sebagai penata suara melakukan

take rekaman soundtreck dan dubbing voic over yang sesuai dalam script dan

scene.

3.6.3 Pasca Produksi

Pada tahap pasca produksi menurut kusumawati (2014:129) adalah:

A. Mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat.

B. Membantu editor untuk memilih dan menempatkan pemisahan antara

sound effect dan sumber suara asli.

Page 177: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

C. Membantu editor untuk menempatkan backsound, theme song dan scoring

music yang tepat.

D. Menganalisa hasil akhir gambar.

E. Mengevaluasi hasil perekaman suara.

Dari penjelasan di atas penata suara pada tahap pasca produksi film drama

televisi “Warisan Bapak”adalah penulis sebagai penata suara dan tim mengecek

semua hasil video pada saat tahap produksi. Setelah sudah di pastikan semua vidio

aman barulah masuk ke editting. Penulis sebagai penata suara mendampingi editor

untuk memilih audio yang tepat, memasuk kan backsound, soundtreck,dan sound

effect yang yang sesuai dengan adegan .agar lebih dramtis penonton.

Penulis sebagai penata suara menemukan beberapa audio yang terdapat nois.

Dalam tahap ini penulis mencoba memperbaiki audio tersebut dengan memakai

software adobe audition pro CC2015. Selain itu penulis di bantu oleh editor

membuat backsound agar penonton terbawa oleh setiap situasi dalam drama.

3.6.4. Peran dan Tanggung jawab Penata Suara

Menurut Kusumawati dkk (2014:126-127) peran dan tangung jawab penata suara

adalah:

1. bertanggung jawab tehadap kualitas audio baik secara teknis maupun

non teknis

2. memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat

mengatasi apa bila terjadi gangguan

3. mengetahui karakter mic dan peralatan audio yang lain nya dan

mempersiapkan peralatan audio sesuai dengan dibutuhkan

4. berkordinasi dengan program director/ produser dan rekan kerja yang

lain selama proses produksi.

5. Mengoprasikan mixer audio/clip-on dengan baik dan profesional

Page 178: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Dari penjelasan di atas penata suara pada tahap peran dan tanggung jawab

film drama televisi“warisan bapak” adalah penulis sebagai penata suara berperan

baik pada tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Memiliki peran

penting serta tanggung jawab seperti membuat konsep penata suara sebagai panduan

saat produksi menyiapkan alat – alat apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi

dan memeriksa peralatan apakah dalam kondisi baik atau tidak sebelum dan sesudah

shooting. Menjaga keselamatan peralatan dan yang berhubungan dengan pengambilan

suara, mendampingi editor bersama sutradara menentukan backsound, sound effect

dan rekaman volley, dubbing voice overpada tahap editting.

3.6.5. Proses Penciptaan Karya

1. Konsep kreatif

Penulis sebagai penata suara di tuntut untuk sekreatif mungkin dalam

memberikan suara yang baik dan jelas sehingga drama yang di buat dapat menarik

penonton untuk menyaksikan drama. Dalam pembuatan drama “warisan bapak” ini

penulis menginginkan banyak penggunaan musik instrumen dan backsund agar lebih

meningkatkan mood penonton sehingga penonton merasakan alur cerita dengan

nyaman.Pada tahap di produksi drama televisi“warisan bapak” ini penulis sebagai

penata suara, bekerja sama dengan sutradara dan penulis naskah serta penata kamera.

2. Konsep produksi

Pada saat produksi berlangsung, penulis sebagai penata suara bekerja secermat

mungkin saat merekam suara yang direkam jelas dan tidak ada noise yang tidak di

inginkan sehingga menghasilkan suara yang jernih dan enak di dengar sebelum

penulis mulai merekam suara, penulis harus memastikan suara di lingkungan aman

sehingga tidak ada noise yang menggangu.

3. Konsep teknis

Dalam produksi drama “warisan bapak” ini penulis sebagai penata suara

menggunakan beberapa alat. Penulis menggunakan boom mic yang di sambungkan

Page 179: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

ke zoom H5 dan clip on di sambungkan ke zoom H6. Penulis lebih sering

menggunakan clip on karena lebih banyak scene yang terlalu banyak menggunakan

talent, namun, jika talent yang di butuhkan lebih dari dua orang, penulis

menggunakan clip-on.

3.6.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Dalam suatu produksi film drama televsisi tidak pernah lepas dari berbagai

kendala macam kendala, namun, segala macam kendala pasti ada solusinya, adapun

kendala dan solusinya pada saat produksi film drama televisi“warisan bapak” yaitu:

1. Kendala penata suara pada saat produksi Repotnya memegang alat recorder zoom

H5 saat menggunakan di dalam rumah dengan sudut sempit berbarengan dengan

boom mic.

2. Kendala pada saat produksi berlangsung, talent yang memiliki tingkat emosional

kurang, menjadikan proses produksipun sedikit terhambat, dan solusinya yang

kami gunakan adalah, berusaha lebih sabar dan mengerti talent, agar merasa

nyaman dan mau menjalankan produksi

3. Kendala penata suara saat produksi adalah banyaknya noise saat shooting di

outdor pinggir kali daerah Desa Bonorowo Kebumen Jawa Tengah, dan solusinya

menggunakan adobe reduction noise.

4. Kendala penata suara pada saat produksi adalah Borosnya batrei zoom H6

solusinya stock batrei yang lebih dan memiliki charger batrei.

5. Kendala penata suara pada saat produksi anak – anak kecil dan warga sekitar,

ramai menonton berbincang di saat shooting, Solusinya menegur atau meminta

ijin kepada warga sekitar untuk tidak berisik ketika sutradara bilang action.

6. Kendala penata suara pada saat produksi suara gengset masih terdengar jarak 10

meter solusinya merubah frekuensi record pada zoom H6 Db -15 vol 6.

Page 180: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara

Penata suara Tugasnya adalah merekam/mengontrol power vocal, arkulasi dan

intonasi suara pemain, menjaga suasana efek suara dialog yang direkam selama

produksi. Berikut contoh alat dalam lembar kerja penata suara.

1. Spesifikasi kebutuhan penata suara

2. Audio treatment

3. Audio report

Page 181: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

SPESIFIKASI AUDIO

Spesifikasi Sennheiser EW 100-ENG G2

Transmit / menerimafrekuensi : 1440

Presets : 4

Switching bandwidth yang : 36 MHz

Puncakdeviasi : + / – 48 kHz

Compander : HDX

Frekuensirespon (Mikrofon) : 40 Hz …. 18000

Sinyaluntukrasiokebisingan : > 110 dB (A)

THD pada 1 kHz : <0,9%

Sesuai : ETS 300422, 300445 ETS, CE, FCC

Audio koneksi : Jack 3,5 mm

Audio tingkat output : +10 DBU max

(Tidakseimbang)

Dimensi (Receiver) : 82 x 64 x 24 mm

Berat (Receiver) : 158 g

RF output daya : 30 mW

Page 182: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Waktu operasi (transmitter) : > 8 jam

Tegangan input kisaran : Mic / Line: 1.8V / 2.4V (SK100G2) Mic:

1.2V (SKP100G2)

Dimensi (Transmitter) : 82 x 64 x 24 mm (SK100 G2

105x43x43mm (SKP100G2)

Berat (Transmitter) : 158 g (SK100G2), 19 (SKP100G2)

Transducer, mikrofonjenis : Electret

AF sensitivitas : 20 mV / Pa

SPL pada 1kHz : 130 dB (SPL) maks.

Directivity : Omni Directional

SpesifikasiCondensor Sony PD177(Mic. EMC673

Headphones : Stereo mini jack (ø3.5 mm)

LANC Bom mic : Stereo mini-mini jack (ø2.5 mm)

Page 183: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Audio Report

Production company : G3 film Produser :Wahyuni Utami

Project title : Warisan Bapak Sutradara :Dwi Subiantoro

Format : WAV Penata Suara:M.yudhyansyah

No INT/EXT DAY/NIGHT SCENE TAKE NO

AUDIO

VIDIO

NOTES

1 INT DAY 1 1 1 TIDAK

2 2 2 TIDAK

3 3 3 Choise

4 4 4 Choise

5 5 5 YA

6

7 EXT DAY 2 1 1 TIDAK

8 2 2 TIDAK

9 3 3 CHOISE

10 4 4 YA

11 5 5 YA

12 EXT DAY 3 1 1 TIDAK

13 2 2 CHOISE

14 3 3 YA

15 4 4 YA

16

17 EXT DAY 4 1 1 YA

18 2 2 YA

19 3 3 CHOISE

20 4 4 TIDAK

21

Page 184: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

22 INT NIGHT 5 1 1 TIDAK

23 2 2 CHOISE

24 3 3 CHOISE

25 4 4 YA

26

27 EXT DAY 6 1 1 TIDAK

28 2 2 TIDAK

29 3 3 YA

30 4 4 CHOISE

31

32 EXT DAY 7 1 1 TIDAK

33 2 2 TIDAK

34 3 3 TIDAK

35 4 4 CHOISE

36 5 5 YA

37

38 EXT NIGHT 8 1 1 TIDAK

39 2 2 TIDAK

40 3 3 TIDAK

41 4 4 YA

42 5 6 CHOISE

43 6 6 YA

Page 185: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

AUDIO TREATMENT

Produksi : G3 Film Produser : Wahyuni Utami

Judul Program : Warisan Bapak Sutradara : Dwi Subiantoro

Durasi : 20 menit Penata Suara : Muhammad Yudhyansyah

No Scene Script Equipment Atmosfer Volley Musik

1 1 Pak Sugeng sedang merebus singkong

di dapur lalu yava datang memberikan

telepon kepada pak sugeng dari bimo

anak pertamanya.

Clip On,

Boom Mic

Voice Over Air mendidih,

rintikan api

kayu di bakar

Instrument

pengantar sedih

2 2 Pak Darman menuju kerumah pak

sugeng dengan berkendara sepeda.

Clip On,

Boom Mic

Angin,

kicauan

burung

Menggoes

sepeda

3 3 Pak Sugeng dan yava berjalan ingin

mengambil air dikali, lalu bertemu

dengan pak santoso, pak tole dan pak

wijan yang sedang duduk di pelataran

Clip On,

Boom Mic

Angin,

suasana

sekitar

Langkah kaki,

memotong daun

pisang

Page 186: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

jalan

4 4 Pak sugeng sedang membuat gambar

rancangan bendungan air dan yava

datang menghampiri pak sugeng sambil

membawa segelas kopi.

Clip On Ruangan Membuka laci

meja

Suara jangkrik,

instrument

adzan maghrib

dan sholawatan

5 5 Pak tole dan pak darman bertemu di

jembatan

Clip On Angin,

suasana

sekitar

Instrument

6 6 Yava mencari pak sugeng yang hilang

sambil menerima telepon.

Clip On Menggoes

sepada

7 7 Yava mengingat kenangan bersama pak

sugeng waktu kecil. (Flash Back)

Page 187: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.7 Proses Kerja Penata Artistik

Penata Artistik atau pengarah artistik menurut Irwanto dkk (2014:193),

bahwa tata artistik merupakan salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran televisi

atau tim produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran tv atau

produksi film. Penataan artistik merupakan suatu hal yang penting dalam

menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara drama tv, film maupun program

non drama.

Sedangkan Menurut Aclina dan Suwardi (2011) dalam Kusumawati (2014:14)

Art Director; penata seni; adalah orang yang bertanggung jawab terhadap segala

sesuatu yang berhubungan dengan set, dekor, tata busana dan make up dalam

pembuatan program televisi; seorang art director dituntut berpengetahuan dan

berketrampilan luas terutama menyangkut produksi, fotografi, tata cahaya, efek dan

editing.

Berdasarkan kutipan diatas, penata artistik merupakan orang yang

bertanggung jawab mengurus mulai dari properti, wardrobe, dan make up setiap

scene dalam sebuah acara atau film. Penata artistik harus bisa merealisasikan yang

ada dalam naskah.

Dalam produksi drama televisi “Warisan Bapak”, Penata Artistik merupakan

bagian penting dalam suatu pembuatan sebuah film. Penata artistik bertugas dan

bertanggung jawab dalam merancang dan menyiapkan segala keperluan yang

dibutuhkan saat produksi. Jadi seorang penata artistik itu orang yang memiliki sence

of artistic, kreatif, inovatif dan cerdas.

Untuk menjadi penata artistik di butuhkan seseorang yang berpendidikan di

bidang seni artistik, rekayasa seni, commercial art, atau berpengalaman yang cukup

pada bagian penataan artistik sebelum bertanggung jawab penuh sebagai penata

artistik program televisi.

Page 188: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Penata artistik dan tim yang mengisi dalam proses produksi siaran televisi

yang didalamnya terdapat beberapa divisi diantaranya set design, wardrobe, make up

dan property. Setiap divisi memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, namun

mereka bersatu untuk mendukung kelancaran proses produksi program siaran.

3.7.1 Pra produksi

Pada tahap praproduksi ini penulis sebagai penata artistik membuat

breakdown dan menyiapkan property, wardrobe, dan make up sesuai dengan

rancangan yang sudah dibuat. Pembuatan breakdown dimaksud untuk menghindari

adanya kesalahan atau menjaga kontiniti pada saat produksi.

Menurut Kusumawati dkk (2017;28) tahap pra produksi :

a. Melakukan bedah skenario.

b. Menentukan tim divisi yang berada dibawah tanggung jawab Art Director.

c. Melakukan riset dan hunting lokasi untuk menentukan kesesuain lokasi

dengan naskah yang diinginkan produser.

d. Interior lokasi, bila dengan alasan penghematan anggaran, demi keaslian.

e. Merinci apa saja yang dibutuhkan.

f. Art director memberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada set designer

kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam bentuk floor plan.

g. Art Director meminta persetujuam sketsa set yang telah dibuat kepada

produser dan sutradara.

h. Merinci budget yang dibutuhkan.

i. Setalah biaya disetujui oleh production manager maka Art director mengecek

keseluruhan persiapan artistik sampai pada tahap produksi.

j. Technical Meeting pembicaraan pada pertemuan ini berkisar pada masalah

teknis pelaksaan produksi dilapangan.

Praproduksi ini penulis dan tim berdiskusi untuk membuat film, dalam rapat

semua anggota tim berkumpul menentukan apa saja yang di butuhkan pada proses

Page 189: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

produksi. Rapat ini bertujuan untuk membicarakan aspek keseluruhan saat melakukan

produksi dan memperkirakan berapa budget yang di butuhkan ketika produksi.

Rapat tim juga membahas pemilihan lokasi shooting, casting pemain, jadwal

shooting dan hal lain yang diperlukan saat produksi. Penulis bersama sutradara

menyamakan konsep artistik seperti yang akan digunakan sesuai naskah, kostum,

make up, property yang di perlukan.

Penulis juga melakukan hunting lokasi dilakukan bersama sutradara dan tim

kebeberapa tempat yang dikira sesuai dengan skenario yang ada. Dalam film ini

menggunakan beberapa lokasi seperti jembatan, pinggir sungai, rumah, dan pelataran

desa.

Setelah lokasi di tentukan penulis bertugas untuk membuat Floor Plan yang

berguna sebagai pengingat agar lebih mudah mengetahui penempatan Property. Floor

plan juga berguna untuk tim produksi yang lain seperti kameramen dan penata cahaya

untuk mempermudah mereka dalam penempatan blocking kamera dan blocking

cahaya.

Tahap penyusunan breakdown artistik penulis membuat daftar wardrobe,

make up dan property yang dibutuhkan agar tidak ada yang tertinggal. Breakdown

artistik ini sangat berperan penting untuk menjaga kelanjutan setiap scene agar tidak

terjadi kesalahan atau jumping.

Penulis juga harus mempersiapkan hand propertyuntuk mendapatkan hasil

yang maksimal. Setelah membuat breakdown artistik sesuai skenario, penata artistik

akan merinci budget artistik yang dibutuhkan dalam film ini. Sebagai penata artistik

harus lebih kreatif dalam pembuatan property, wardrobe, make up sehingga dapat

meminimalisikan budget yang dikeluarkan sesuai dengan skenario.

Setelah penata artistik menyusun anggaran kemudian diberikan kepada

produser untuk direalisasikan dan kemudian penulis akan mencari Property yang di

perlukan. Kadang kala dalam pembuatan film pendek biasanya kurang

Page 190: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

memperhatikan property kecil. Padahal property tersebut sangat berpengaruh dalam

sebuah karya film, contohnya kabel, sandal dan lain-lain yang tidak sempat di koreksi

karena baru terpikirkan saat proses editing.

Dalam mengumpulkan property penulis sebagai penata artistik dibantu oleh

tim yang lain, sedangkan wardrobe penulis hanya menyiapkan beberapa dan sebagian

lagi dibawa oleh masing-masing talent.

3.7.2 Produksi

Menurut Kusumawati dkk (2014;33-34) pada saat produksi, maka tiap scene

pun art director perlu ada dan berada didekat sutradara untuk memastikan gambar

yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan scenario dan dalam

tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung, misalnya

saja membetulkan letak set atau property yang dirasa tak pas diadegan yang

dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh art director, mulai dari bongkar pasang set,

sampai kepenataan set sepanjang pengambilan gambar masih berlangsung.

Setelah persiapan pada pra produksi matang, dilanjutkan tahapan produksi.

Pada tahapan ini seorang penata artistik mempersiapkan semua kebutuhan Property,

make up dan wardrobe yang akan di pakai saat produksi. Dalam tahapan ini sangat di

butuhkan ketelitian agar semua proses produksi sesuai dengan apa yang dijadwalkan,

untuk mendapatakan hasil yang maksimal dengan konsep yang sudah dibuat setiap

crew diharuskan bekerja sama dalam tahapan produksi. Penulis selaku penata artistik

bertanggung jawab atas keseluruhan gambar yang di tampilkan.

Saat produksi berlangsung, setting lokasi tidak banyak penambahan property.

Lokasi indoor penulis memindahkan barang-barang yang tidak diperlukan untuk

scene dapur. Untuk ruang tamu penulis hanya menambahkan hand property seperti

gelas, buku gambar dan alat tulis. Untuk wardrobe penulis harus lebih teliti dalam

menentukan wardrobe yang akan digunakan. Karena penggunaan wardrobe harus

Page 191: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

sesuai dengan cerita dari film itu sendiri, dimana film ini bercerita tentang kehidupan

sederhana sebuah keluarga yang berusaha melindungi desanya dari politik uang.

Banyaknya pemain juga menjadi alasan untuk selalu menjaga kontiniti dalam

menyiapkan wardrobe untuk pengambilan gambar selanjutnya. Persiapan produksi

yang dilakukan oleh penata kostum diantaranya menyiapkan breakdown artistik dan

wardrobe semua talent. Dalam tahap produksi ini, hanya ada talent laki-laki. Untuk

make up pemain, penulis hanya menggunakan bedak dan lip balm saja agar wajah

tidak terlihat berminyak.

3.7.3 Pasca Produksi

Menurut Kusumawati dkk (2014;34) pada tahap pasca produksi ini dilakukan

evaluasi dari semua divisi yang terdapat didalam artistik departemen, dilihat

kekurangan-kekurangan pada saat pengambilan gambar, kemudian juga

mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art yang lain. Pada

tahap ini dilihat juga balancing pembiayaannya.

Setelah proses produksi selesai tugas seorang penata artistik adalah

mengembalikan kondisi lokasi sesuai dengan kondisi sebelumnya dan

mengembalikan barang-barang properti baik milik pribadi serta menyimpan barang-

barang produksi yang telah dibeli oleh tim produksi. Tahap akhir seorang penata

artistik bersama-sama dengan tim produksi menunggu pekerjaan proses editing serta

mixing.

Merinci apa saja yang dibutuhkan, jika sudah tahu set seperti apa yang akan

digunakan dalam drama televisi tersebut maka mulailah membuat check list benda-

benda apa saja yang dibutuhkan. Tidak hanya properti yang kecil sebagai pemanis

disebuah ruangan, misalnya set panggung atau apa saja yang membutuhkan

konstruksi. Bahkan dibeberapa produksi drama televisi, make up sampai wardrobe

bisa menjadi salah satu tanggung jawab art director untuk menyiapkannya.

Page 192: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Menurut Irwanto dkk (2014:194) fungsi dan peran artistik adalah sebagai

penunjang dalam mendukung suasana yang diinginkan dalam suatu produksi acara,

dan tata artistik merupakan salah satu unsur pokok dalam sebuah produksi acara tv

maupun produksi sebuah film yang berkaitan dengan keindahan.

Menurut Saroengalo dalam buku Irwanto (2014;195) dalam menjalankan

tugasnya seorang pengarah artistik bertanggung jawab dalam berberapa hal:

a. Membangun dunia pemain yang diinginkan oleh sutradara. Dalam

menciptakan dunia pemain tersebut seorang pengarah artistik harus

mementingkan pada apa yang terlihat di dalam kamera. Segala suatu di

rancang sesuai dengan sudut pengambilan gambar sehingga tidak terjadi

pembangunan set atau peletakan property yang mubazir

b. Set dressing, yaitu segala sesuatu yang ada didalam set

c. Benda kecil lainnya terutama yang berhubungan langsung untuk di pakai

oleh pemain tidak termasuk dalam set dressing tetapi property

d. Pengadaan barang cadangan atau duplikat untuk benda yang akan dirusak

atau dikotori pada saat take

e. Property master

f. Bekerjasama dengan penata kostum untuk menciptakan look dari kostum

keseluruhan film

g. Bekerjasama dengan penata rias/ rambut dan mengawasi jangan terlalu

pucat

h. Pengarah Artistik, property master penata kostum maupun penata rias

harus membuat breakdown adegan sesuai naskah untuk departemen

masing-masing

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa peran dan tanggung

jawab yang diserahkan kepada Penata Artistik tidaklah mudah, dimulai dari

mempersiapkan barang-barang yang akan di gunakan saat produksi hingga pasca

Page 193: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

produksi serta ketertibannya. Penata artistik harus benar-benar teliti dalam menjaga

keberadaan peralatan yang diperlukan oleh pemain. Penulis harus mengatur tata letak

ruangan yang akan digunakan saat shooting. Selain itu make up dan wardrobe juga

harus selalu teliti dan diperhatikan agar setiap gambar tetap terjaga.

Penulis sebagai penata artistik juga berperan penting pada saat produksi

karena tugas penata artistik saat set lokasi, pemilihan wardrobe, property, dan make

up sangat dibutuhkan dalam setiap pembuatan drama televisi agar gambar yang

dihasilkan lebih nyata dan tidak jumping saat melakukan scene selanjutnya lebih

mempermudah dan menentukan scene-scene selanjutnya.

Tata artistik berarti menyusun segala sesuatu yang melatarbelakangi drama

televisi, yaitu menyangkut pemikiran setting. Yang dimaksud dengan setting adalah

tempat dan waktu berlangsungnya cerita drama televisi. Setting harus memberi

informasi lengkap mengenai peristiwa-peristiwa yang sedang disaksikan penonton.

Setting menunjukkan tentang waktu atau masa berlangsungnya cerita apakah dahulu,

sekarang atau mendatang. Tentang tempat terjadinya peristiwa dikota, desa, didalam

ruangan atau diluar ruangan.

3.7.5 Proses Penciptaan Karya

Dalam produksi drama televisi “Warisan Bapak” penulis bertanggung jawab

sebagai tata artistik. Pada saat penciptraan karya penata artistik dan semua tim

berusaha untuk menghasilkan gambar yang terbaik. Saat hasilnya sudah dipastikan

tentunya ini membutuhkan proses panjang untuk mengumpulkan ide-ide kreatif dari

semua tim, ide tersebut dikumpulkan jadi satu sehingga menghasilkan suatu cerita

yang menarik dan terkonsep dengan baik.

A. Konsep Kreatif

Setelah membaca naskah dari penulis naskah yang berjudul “Warisan

Bapak”. Penata Artistik membuat konsep yang akan direalisasikan dalam

membuat film tentunya akan sesuai dengan konsep cerita.

Page 194: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

a. Property

Dalam Property penulis sebagai Penata Artistik menggunakan

Head Property contohnya kaca mata, peci dan lain-lain. Disini Penata

Artistik tidak menggunakan main Property (Property yang sulit untuk

dipindahkan).

b. Wardrobe

Dalam drama “Warisan Bapak” ini sebagian pemainnya

menggunakan pakaian tradisional Jawa Tengah. Jadi penulis

menggunakan wardrobe seperti Baju Jawa, Celana Batik dan

Blangkon. Wardrobe yang digunakan oleh setiap pemain tidak hanya

satu setel saja dalam setiap scene namun Wardrobe juga bisa

digunakan untuk beberapa scene agar gambar yang dihasilkan tidak

jumping.

c. Make Up

Karena dalam drama “Warisan Bapak” ini menceritakan

kehidupan petani didesa pada tahun 2000-an.

d. Set design

Dalam beberapa lokasi menggunakan set design contohnya

dapur dan ruang tamu. Di dapur penulis hanya memindahkan barang-

barang yang tidak diperlukan pada scene tersebut. Sedangkan untuk

diruang tamu hanya ada penambahan hand property contohnya gelas,

buku dan alat tulis.

B. Konsep Produksi

Dalam proses produksi Penata Artistik menyiapkan segala kebutuhan

shooting berdasarkan breakdown artistik dan floor plan. Property yang digunakan

harus benar-benar di persiapkan dengan teliti seperti singkong, daun pisang, ayam

jago, stiker partai dan menyiapkan perlengkapan lainnya. Sedangkan untuk wardrobe

penulis menyiapkan baju jawa yang akan di pakai oleh salah satu pemain serta

memakai pakaian casual. Make Up yang digunakan per scene menyesuaikan dengan

wardrobe dan lokasi pengambilan gambar sehingga tidak jumping pada scene.

Page 195: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

C. Konsep Teknis

Untuk set ruangan indoor penata artistik tidak mengubah apapun yang ada

didalam rumah, hanya menambahkan beberapa property yang akan digunakan sesuai

dengan naskah dan menghilangkan beberapa property yang tidak ada di dalam

naskah. Dan untuk set outdoor penata artistik tidak merubah set lokasi, karena lokasi

telah sesuai dengan konsep cerita. Make up dan kostum juga disesuaikan per-scene

agar gambar yang dihasilkan sesuai jalan cerita.

a. Property

Pada saat produksi penulis hanya menambah property yang ada didapur dan

menghilangkan beberapa yang sebelumnya.

b. Wardrobe

Untuk wardrobe penulis hanya memakai pakaian yang ada pada tahun 2000

yang hanya memakai baju jawa.

c. Make Up

Penulis sebagai penata artistik dalam produksi drama televisi “Warisan

Bapak” hanya menggunakan make natural pada semua pemain. Karena

semua pemain laki-laki.

d. Set Design

Penulis tidak banyak mengubah ruangan untuk semua scene didalam

ruangan.

3.7.6 Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kendala : Kesulitan dalam mencari buku tentang penata artistik.

Solusi : cari ke perpustakaan atau took buku yang lengkap.

2. Kendala : Sulit mendapatkan wardrobe untuk para pemain.

Solusi : bekerja sama dengan pemain untuk membawa kostumnya

masing-masing.

3. Kendala : cuaca panas membuat wajah pemain mudah berminyak

Page 196: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Solusi : harus sering memperbaiki make up para pemain.

3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik

Konsep Penata Artistik

Penulis sebagai penata artistik didrama televisi “Warisan Bapak” ini yang

bergenre drama keluarga, didalam drama televisi ini penulis menggunakan sebuah

rumah terdiri dari dapur, ruang tamu dan halaman rumah (Indoor). Penulis melakukan

sedikit perubahan pada dapur dan ruang tamu, tidak banyak penambahan properti

pada setiap scene.

Page 197: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Lembar Kerja Penata Artistik

ARTISTIK EQUITMENT

Production company : G3 Film Produser :Wahyuni Utami

Project title : WARISAN BAPAK Sutradara : Dwi Subiantoro

Durasi : 20 Menit Penata Artistik :Milyana Musevi

Tabel

No Item Unit IrirRate Amount Note

1 Lampu 15 watt 3 15.000 Beli

2 Lampu 5 watt 2 8.000 Beli

3 Lakban Besar 7 114.000 Beli

4 Lakban Kecil 2 20.000 Beli

5 Lakban Kertas 2 26.000 Beli

6 Binder 1 17.500 Beli

7 Facemist Pixi 1 26.000 Beli

8 Spon Tahu 1 15.000 Beli

9 Lip Ice 1 - Milik Sendiri

10 Gantungan Baju 1 - Milik Sendiri

11 Clipper 1 Milik Sendiri

12 Buku Gambar 1 4.000 Beli

13 Pensil 1 Milik Sendiri

14 Pengahapus 1 Milik Sendiri

15 Kalkulator 1 Milik Sendiri

16 Sepeda 1 Milik Sendiri

17 Ember 2 Milik Sendiri

18 Nampah 1 Milik Sendiri

19 Panci 1 Milik Sendiri

Page 198: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

20 Lip Balm 1 Milik Sendiri

21 Katenbat 1 1.000 Beli

22 Pewarna Makanan 1 7.000 Beli

23 Ayam Jago 1 Milik Sendiri

Page 199: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

FLOOR PLAN

Production company : G3 Film Produser : Wahyuni Utami

Project title : WARISAN BAPAK Sutradara : Dwi Subiantoro

Durasi : 20 Menit Penata Artistik:Milyana Musevi

DAPUR

KETERANGAN : DAPUR

SCENE : 1B

SKALA : 1:200

TUNGKU

Page 200: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

KETERANGAN : JEMBATAN

SCENE : 1A , 7

SKALA : 1:500

KETERANGAN : DEPAN RUMAH

SCENE : 2A

SKALA : 1:200

JEMBATAN JEMBATAN

SUNGAI

DEPAN RUMAH

SEPEDA

JEMBATAN

Page 201: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

KETERANGAN : RUANG TAMU

SCENE : 2B , 5

SKALA : 1:200

KETERANGAN : PELATARAN DESA

SCENE : 3

SKALA : 1: 200

Meja

PELATARAN DESA

Pelataran Desa

Page 202: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

KETERANGAN : PINGGIR SUNGAI

SCENE : 4

SKALA : 1: 200

sungai

Page 203: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

BREAKDOWN ARTISTIK

Production Company : G3 Film Produser : Wahyuni Utami

Project Title : “Warisan Bapak” Director : Dwi Subiantoro

Duration : 20 menit Penata Artistik : Milyana Musevi

No Scene Location Cast Wardrobe Set &

Property

Head

Property

Make

Up

INT / EXT

1

1a

Rumah,

Dapur

Sugeng,

Yava

Sugeng: Baju Hitam Polos, Baju

Jawa, Blangkon, Celana Bahan,

Sandal Jepit

Yava : Kaos Cokelat dan Celana

Batik, Sandal Jepit

Tungku,

Panci,

Nampah,

Dandang

Singkong,

Handphon

e

Natural

INT

2

1b

Jembatan

Darman

Darman : Kemeja Batik, Celana

Bahan Hitam, Peci, Kacamata, Sepatu

Sepeda

Tas Kecil

Natural

EXT

3

2a

Depan

Rumah

Darman

Darman : Kemeja Batik, Celana

Bahan Hitam, Peci, Kacamata, Sepatu

Sepeda

Tas Kecil,

Stiker

Natural

EXT

Page 204: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

Partai

4

2b

Ruang Tamu

Sugeng dan

Darman

Sugeng: Baju Hitam Polos, Baju

Jawa, Blangkon, Celana Bahan,

Sandal Jepit

Darman : Kemeja Batik, Celana

Bahan Hitam, Peci, Kacamata, Sepatu

Teko, Gelas

Kecil,

Kalkulator

Tas Kecil

Natural

INT

5

3a

Pelataran

Jalan Desa

Santoso,

Wijan Tole,

Yava,

Sugeng

Sugeng: Baju Hitam Polos, Baju

Jawa, Blangkon, Celana Bahan,

Sandal Jepit

Yava : Kaos Cokelat dan Celana

Batik, Sandal Jepit

Santoso : Singlet, Sarung, Peci,

Sandal Jepit

Tole : Baju Kaos, Celana Bahan

Coklat, Sandal Jepit

Wijan : Baju Kaos Putih, Celana

Hitam, Blangkon, Sandal Jepit

Daun Pisang,

Caping, Ayam

Jago

Pisau

Natural

EXT

Page 205: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

6

3b

Sungai

Sugeng,

Yava

Sugeng: Baju Hitam

Polos, Baju Jawa, Blangkon, Celana

Bahan, Sandal Jepit

Yava : Kaos Cokelat dan Celana

Batik, Sandal Jepit

Ember

Sugeng

dan

Yava :

Natural

Make

Up

EXT

7

4

Dalam

Rumah

Sugeng,

Yava

Sugeng : Kaos Hitam, Celana Bahan

Hitam, Baju Jawa, Blangkon, Sandal

Jepit

Yava : Kaos Panjang, Sarung, Sandal

Jepit

Buku Gambar,

Pensil,

Penghapus,

Penggaris

Natural

INT

8

5

Jembatan

Darman dan

Tole

Darman : Baju Kemeja, Celana

Bahan Hitam, Peci, Kacamata, Sepatu

Tole : Baju Kaos, Celana Bahan,

Blangkon, Sandal Jepit

Sepeda

Natural

EXT

Page 206: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

9

6

Depan

Rumah

Warga,

Yava dan

Sugeng

Yava : Kemeja, Sarung, Sandal Jepit

Sugeng : Baju Jawa, Blangkon,

Celana Bahan, Sandal Jepit

Sepeda

Natural

EXT

10

7

Dalam

Rumah

Yava

Yava : Kaos Oblong, Celana Batik,

Sandal Jepit

Sepeda

Handphon

e

Natural

INT

Page 207: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.8 Proses Kerja Penyunting Gambar

Dalam produksi drama televisi berjudul “Warisan Bapak” penulis sebagai

editor berusaha sebaik mungkin dalam proses penyuntingan gambar. Menurut

Irwanto (2014:184) editor adalah seorang yang bertanggung jawab dan bertugas

menyunting gambar bergerak melalui proses seleksi, memilih, memilah, untuk

dijadikan sebagai rangkaian kesatuan film yang utuh.

Sedangkan menurut Djamal (2014;175-176) editing adalah pemilihan (adegan

atau scene) hasil pengambilan (shooting) dan penggabungannya dalam urutan yang

logis (sejalan dengan cerita atau scenario).

Dari kutipan diatas dapat saja suatu adegan yang seharusnya berada pada

urutan cerita dibagian belakang, dilakukan ‘take’ duluan karena kejadiannya pada

lokasi atau latar belakang yang sama dengan adegan yang lain, walaupun urutan

adegan yang kedua ini berada jauh dari adegan pertama itu. Proses ini dilakukan juga

pada produksi film.

Penulis sebagai penyunting gambar ditahap editing ini tidak hanya merangkai

dan menyusun sebuah rangkain video saja tetapi, dalam melakukan editing harus

mengerti alur cerita dari naskah itu sendiri untuk menjadi sebuah film. Sebab jika

tidak mengerti alur cerita maka editing tidak akan bisa berjalan dengan baik begitu

pula dengan film yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan naskah yang sudah ada.

Editor haruslah dapat kreatif mungkin dalam menyunting gambar,

memanjakan mata penonton dengan potongan-potongan gambar yang menarik agar

penonton tidak jenuh pada saat menikmati film tersebut. Adanya effect transisi, lalu

adanya pergantian gambar saat perbincangan agar penonton tidak bosan.

Seperti pemberian effect white glow pada flashback dan juga pemberian

menjiwai film tersebut. Karena biasanya cerita dapat diterima dan

Page 208: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.8.1 Pra Produksi

Tahap praproduksi merupakan tahap yang sangat penting dalam proses

pembuatan suatu karya audio visual, karena dengan adanya tahap pra produksi inilah

suatu konsep idea tau perencanaan dasar diciptakan, dan keberhasilan tahap produksi

dan pasca produksi tergantung dari kesiapan dan kematangan ditahap pra produksi.

Pada tahap ini penulis belum bekerja sepenuhnya, karena pada pra produksi

merupakan tahap dimana pemilihan sebuah ide cerita, baik untuk program drama

ataupun non drama. Hal yang dilakukan penulis pada tahap ini adalah membantu

penulis naskah untuk mengembangkan ide cerita dan juga membantu penata kamera

untuk menentukan sebuah shot yang akan dipakai nantinya.

Setelah beberapa waktu penulis beserta tim menentukan cerita yang akan

dijadikan sebagai bahan untuk tugas akhir, tim sepakat untuk mengambil tema

Nasionalis yang berjudul “Warisan Bapak”.

3.8.2 Produksi

Menurut Mabruri (2013;8) keberadaan editor juga dapat menjadi penasehat,

karena biasanya seorang sutradara memerlukan pertimbangan teknik khususnya untuk

hasil akhir sebuah karya visual.

Pada tahap ini membantu jalannya produksi dilapangan. Penyunting gambar

bekerja sama dengan sutradara dan penata gambar dalam menentukan shot yang tidak

memungkinkan untuk diambil walaupun sudah ditentukan seperti apa shot yang akan

diambil sebelumnya. Selain itu setelah proses pengambilan gambar selesai pada hari

pertama, penulis sebagai penyunting gambar tidak lupa melakukan backup data video

yang sudah diambil dan melihat kembali hasil gambar, jika menurut penyunting

gambar ada gambar yang tidak sesuai, maka penulis meminta kepada sutradara untuk

melakukan pengambilan ulang adegan tersebut untuk dijadikan bahan editing.

Page 209: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.8.3 Pasca Produksi

Setelah melalui tahap produksi penyunting gambar sudah mendapat semua

hasil video selama shooting. Penulis segera memilah penyimpanan folder visual dan

audionya. Kemudian membuat tatanan stuktur shot by shot yang sudah dibuatsesuai

dengan sekenario. Kemuadian penulis mempresentasikan kepada sutradara untuk

segera direvisi agar penyajian dapat disampaikan sesuai dengan grafik story yang

dibuat oleh sutradara. Penulis juga mendiskusikan penentuan sound effect dan musik

sebagai pembentuk kesatuan gambar dan suara yang mendukung hingga final editing

dalam penyajian yang baik.

3.8.4 Kendala Produksi dan Solusinya

Dalam proses kerjanya penulis sebagai penyunting gambar di drama televisi

“Warisan Bapak” mengalami beberapa kendala. Berikut adalah beberapa kendala dan

solusinya :

A. Kendala : Banyak gambar yang jumping warna.

Solusi : Menyamakan warna/ gambar dan menggrading melalui

lumetri colour

B. Kendala : Noise, Dialog, Clip on

Solusi : Membersihkan suara dengan Adobe Audition

C. Kendala : Keterlambatan Instrumen atau Suara dari Penata Suara

Solusi : Terus mendesak Penata Suara agar mencari Instrumen

D. Kendala : Spesifikasi laptop yang kurang mendukung

Solusi : Merendering terus aga lancar

E. Kendala : catatan dari pencatat adegan kurang terstruktur

Solusi : membuka file satu persatu

Page 210: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

3.8.5 Lembar Kerja Penyunting Gambar

Page 211: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud
Page 212: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Akhir kata dalam penutup ini, penulis ingin memberikan sebuah

gambaran mengenai proses sebuah produksi program televisi “Warisan

Bapak” yang dirangkum dalam sebuah desain produksi. Dalam sebuah

produksi akan ditemui banyak kendala baik selama proses pra produksi,

produksi sampai pasca produksi. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan

kerjasama tim yang baik demi mecapai hasil yang terbaik. Memproduksi

sebuah drama televisi tidaklah mudah, diperlukan perencanaan yang baik dan

teliti. Setiap masalah harus di diskusikan untuk menemukan jalan keluar,

dengan begitu diperlukan komunikasi yang baik untuk melewati proses yang

panjang. Dengan adanya program drama televisi ini penulis dan tim mencoba

memaksimalkan apa yang sudah di dapatkan selama proses perkuliahan.

Apapun hasil yang didapat proses itulah yang nantinya akan menjadi

pengalaman yang berharga.

4.2 Saran

Dalam pembuatan program drama televisi dengan genre apapun, sebaiknya

tim produksi melakukan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik

sehingga dapat meminimalisirkan adanya kendala saat produksi.

Page 213: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, 2013, Jakarta: PT. Grasindo.

Irwanto, Nina Kusumawati, Supriyadi, Yudo Triartanto, Broadcasting

Televisi Teori Dan Praktik, 2014, Graha Cendikia, Yogyakarta.

Nina Kusumawati, Haryo Windratno, Yudo Tri Artanto, Produksi

Program Televisi & Film, 2017, Graha Cendikia, Yogyakarta.

Page 214: TUGAS AKHIR · Teman-teman seperjuangan jurusan penyiaran di kampus BSI Cengkareng Jakarta Barat. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga terwujud

SURAT KETERANGAN PKL / RISET

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : G3 Film

Nim : -

Jurusan : Penyiaran Bina Sarana Informatika

Kami benar telah melakukan PKL / RISET pada tugas akhir drama televisi terhitung

sejak tanggal 07 Mei 2018 sampai dengan tanggal 10 Mei 2018 yang bersangkutan

telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dan disampaikan kepada yang

bersangkutan apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan di dalam surat keterangan

ini, maka akan dilakukan peninjauan dan perubahan sebagaimana yang dilakukan.

Jakarta,