tugas akhir studi jaringan distribusi oleh idris

52
Tugas Akhir studi jaringan distribusi oleh idris BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menyebabkan tingginya kebutuhan akan pemanfaatan energi di berbagai aspek kehidupan. Salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah sumber energi listrik. Energi listrik mempunyai banyak keunggulan dibandingkan sumber energi lain, demikian juga sebaliknya. Hal inilah yang menyebabkan energi listrik merupakan salah satu pilihan utama pemakaian energi. Tingginya kebutuhan akan tenaga listrik tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem pengelolaan energi listrik, ini agar energi listrik tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi listrik saat ini maupun di masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan sistem tenaga listrik seperti desain sistem pembangkit, jaringan transmisi dan sistem jaringan distribusinya. Salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit sampai ke konsumen atau pelanggan adalah sistem distribusi. Sedangkan salah satu komponen sistem distribusi yang memegang peranan cukup penting dalam penyaluran daya adalah transformator dan jaringan distribusinya. Sistem distribusi mempunyai fungsi yang penting sebagai komponen dari sistem tenaga listrik khususnya dalam penyaluran

Upload: alan

Post on 10-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang jaringan distribusi

TRANSCRIPT

Tugas Akhir studi jaringan distribusi oleh idris

BAB IPENDAHULUAN

1.1.Latar BelakangSeiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menyebabkan tingginya kebutuhan akan pemanfaatan energi di berbagai aspek kehidupan. Salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah sumber energi listrik. Energi listrik mempunyai banyak keunggulan dibandingkan sumber energi lain, demikian juga sebaliknya. Hal inilah yang menyebabkan energi listrik merupakan salah satu pilihan utama pemakaian energi.Tingginya kebutuhan akan tenaga listrik tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem pengelolaan energi listrik, ini agar energi listrik tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi listrik saat ini maupun di masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan sistem tenaga listrik seperti desain sistem pembangkit, jaringan transmisi dan sistem jaringan distribusinya.Salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit sampai ke konsumen atau pelanggan adalah sistem distribusi. Sedangkan salah satu komponen sistem distribusi yang memegang peranan cukup penting dalam penyaluran daya adalah transformator dan jaringan distribusinya.Sistem distribusi mempunyai fungsi yang penting sebagai komponen dari sistem tenaga listrik khususnya dalam penyaluran tenaga listrik kekonsumen maka perlu dilakukan suatu studi sebagai salah satu upaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan energi listrik terhadap konsumen (masyarakat).

1.2.Rumusan Masalah1.Bagaimanakah sistem jaringan distribusi yang ada di PT. PLN (Persero) Ranting Watang Sawitto yang digunakan dalam upayapendistribusianenergi listrik ke masyarakat?2.Bagaimanakah mengukur kapasitas daya transformator distribusi untuk 1 fasa dan 3 fasa?3.Bagaimanakah sistem pemeliharaan yang dilakukan pada jaringan distribusi dan transformator pada PT. PLN (Persero) Ranting watang sawitto.

1.3.Tujuan penulisan1.Untuk mengetahui sistem jaringan distribusi yang ada di PT. PLN (Persero) Ranting Watang Sawitto yang digunakan dalam upayapendistribusianenergi listrik ke masyarakat?2.Untuk mengetahui cara mengukur kapasitas daya transformator distribusi untuk 1 fasa dan 3 fasa?3.Untuk mengetahui sistem pemeliharaan yang dilakukan pada jaringan distribusi dan transformator pada PT. PLN (Persero) Ranting watang sawitto.

1.4.Batasan MasalahStudi jaringan distribusi pada PT.PLN (Persero) Ranting Watang Sawitto difokuskan pada wilayah kota pinrang, meliputi :1.Analisa terhadap hasil pengukuran triwulan (3 bulan) pada gardu bulan September 20102.Sistem pemeliharaan terhadap transformator dan jaringan distribusi yang digunakan

1.5.Metode Penelitiana.SurveySurvey adalah melakukan kunjungan atau pengamatan langsung pada PT. PLN (Persero) Ranting Watang Sawitto untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhirb.WawancaraWawancara adalah mengadakan tatap muka atau wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan serta beberapa staf personalia yang ada kaitannya dengan penyusunan tugas akhir ini.c.Studi literaturStudi literatur adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengadakan studi dari buku-buku/pustaka yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan ini

1.6.Sistematika PenulisanUntuk menggambarkan mengenai isi penulisan Tugas Akhir ini maka penyusun menguraikan secara singkat sistematika penulisan pada tugas akhir ini yang dibagi dalam 5 (Lima) Bab, yaitu :

Bab IPendahuluanBab ini menguraikan secara singkat tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.Bab IITinjauan PustakaDalam bab ini dipaparkan mengenai uraian umum,jaringan distribusi, gardu distribusi, dan transformator distribusi.Bab IIIPengaman Pada Sistem Jaringan DistribusiDalam bab ini membahas tentang pengaman dan peralatan jaringan distribusiBab IVEvaluasi Studi Jaringan DistribusiBab ini menguraikan secara singkat tentang jenis-jenis gardu distribusi dan sistem pemeliharaan terhadap transformator dan jaringan distribusi yang digunakan pada PT. PLN (Persero) Ranting watang sawittoBab IVPenutupBab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulisan ini.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1.UmumSecara garis besar sistem tenaga listrik terbagi atas tiga komponen utama yaitu bagian pembangkit, bagian transmisi, dan bagian distribusi.PT. PLN (Persero) Ranting watang Sawitto merupakan salah satu bagian yang di bawahi olehPT. PLN(Persero) Cabang Pinrang Wilayah SULTANBATARA (Sulawesi selatan, sulawesi barat dan sulawesi tenggara) dan PT. PLN (Persero) Ranting watang Sawitto sendiri membawahi 2 (dua) unit kantor pelayanan yaitu Kantor pelayanan Tiroang dan Kantor pelayanan Malimpung.Distribusi tenaga listrikPT. PLN (Persero) Ranting Watang Sawitto di suplai dari Gardu Induk Pinrang yang melayani 6 feeder, yaitu F1 Langnga, F2 Kariango, F3 Tiroang, F4 Lasinrang, F5 Jampue dan F6 Polewali.Bagian distribusi merupakan bagian yang mendistribusikan daya listrik ke tiap-tiap beban. Bagian ini dimulai dari gardu induk distribusi. Pada gardu induk distribusi, tingkat tegangan subtransmisi di turunkan menjadi tingkat tegangan distribusi primer dengan kisaran antara 6 kV sampai 30 kV. Tegangan distribusi standar PLN adalah 20 kV.Dari gardu induk distribusi daya listrik di salurkan melalui jaringan distribusi primer diturunkan menjadi tingkat tegangan distribusi sekunder dengan harga kisaran antara 127 V sampai 380 V. Tegangan standar distribusi PLN adalah 220/380 V. Dari gardu distribusi selanjutnya daya listrik didistribusikan kepada konsumen tegangan rendah. Disamping konsumen tegangan rendah terdapat juga konsumen tegangan menengah yaitu 20 kV dan konsumen tegangan tinggi 150 kV..2.2.Jaringan DistribusiJaringan distribusi adalah suatu sistem jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan energi lisrik dari pusat listrik hingga sampai ke rumah-rumah dan konsumen kecil lainnya (pelanggan).Jaringan distribusi berawal dari sisi sekunder transformator daya di gardu induk (GI) penerima dan kemudian melalui saluran tegangan menengah. Pada gardu distribusi di hubungkan dengan penyulang-penyulang, tegangan menengah diubah menjadi tegangan rendah memalui transformator distribusi. Melalui perangat hubung bagi (PHB) tegangan rendah, tenaga listrik di salurkan kesaluran udara tegangan rendah (SUTR)atau kabel bawah tanah tegangan rendah dan selanjutnya tenaga listrik tersebut memasuki instalasi beban.Generator sinkron6,6 kVV

Secara umum sistem penyaluran daya listrik dalam suatu sistem tenaga listrik dapat dilihat pada gambar (2.1).

Gambar 2.1. Distribusi Tenaga Listrik

Rel 150kV

Saluran Transmisi

Trafo150kV/20kV

Saluran DistribusiPrimer

Trafo20kV/380kV

Saluran DistribusiSekunder

Rel 20kV

Rel 20kV

Rel 20kV

Rel 20kV

Beban

Beban

Beban

Beban

Jaringan distribusi berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik (energi listrik) dari gardu induk ke gardu distribusi dan mendistribusikan tenaga listrik tersebut kebeban. Jaringan distribusi primer yang bertegangan menengah berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari gardu induk ke transformator distribusi yang terhubung ke beban industri.Jaringan distribusi merupakan salah satu komponen yang perlumendapat perhatian dan pemeliharaan yang kontinyu. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan pengembangan optimum jaringan distribusi. Perencanaan ini harus mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku pada penyelengggara sistem yaitu PLN. Jadi standarisasi yang di gunakan PT. PLN (Persero) menjadi standar pokok yang selalu diutamakan dalam perencanaan jaringan distribusi sehingga menghasilkan perencanaan yang menguntungkan dari segi biaya dan memadai dari segi teknis.Secara umum komponen jaringan distribusi terdiri dari tiga bagian yaitu1.Saluran distribusi primer2.Transformator distribusi3.Saluran distribusi sekunder

2.2.1.Saluran Distribusi PrimerPadajaringan distribusi primer ada beberapa bentuk struktur dari sistem bentuk struktur dari sistem. Bentuk-bentuk dari jaringan distribusi primerini tergantung dari jenis lokasi akan di pasang dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam pemilihan bentuk jaringan distribusi ada beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan, yaitu jenis beban ( beban domestic, beban komersial atau beban industri), daerah (kota atau desa), kepadatan beban, faktor keindahan dan keamanan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka timbul batasan-batasan dalam menentukan jaringan distribusi, yaitu :a)Jatuh teganganJatuh tegangan antara titik awal dan titik akhir pada jaringan distribusi tidak boleh terlampau besar.b)Keandalan pelayananGangguan pada jaringan tidak boleh terlampau sering dan lama, sehingga kelangsungan pelayanan tetap terjaga.c)Fleksibilitas jaringanSistem jaringan distribusi mudah disesuaikan dengan perkembangan beban.d)BiayaBiaya investasi jaringan tidak boleh terlampau mahal.Bagian-bagian dari sistem distribusi primer yaitu :a)Peralatan tegangan menengah pada gardu indukGardu induk adalah kumpulan peralatan listrik yang disusun menurut pola tertentu yang dipengaruhi oleh fungsi masing-masing peralatan sehingga aliran daya listrik dapat berlangsung dengan baik. Peralatan tersebut disusun menurut pola tertentu yang pada dasarnya merupakan pertimbangan dari segi teknis, ekonomis dan keindahannya.Fungsi gardu induk adalah mengubah tegangan satu atau beberapa saluran transmisi menjadi satu atau beberapa tegangan primer. Berdasarkan konstruksi gardu induk di klasifikasikan sebagai berikut :-Gardu pasangan dalamGardu induk tegangan tinggi seperti transformator utama, peralatan penghubung dipasang di luar dan peralatan kontrol dipasang dalam gedung.Jenis ini memerlukan tanah yang luas tetapi biaya konstruksinya murah dan pendinginnya mudah, sehingga bisa dipasang di daerah pinggiran kota dimana harga tanah murah.

-Gardu pasangan dalamBaik peralatan tegangan tinggi seperti transformator utama, peralatan penghubung dan sebagainya, maupun peralatan kontrol terpasang dalam gedung. Jenis gardu ini dipakai di :Pusat kotaDaerah pantai, dimana ada pengaruh kontaminasi garam-Gardu induk pasangan setengah bawah tanahGardu induk pasangan setengah bawah tanah ini merupakan gardu unduk jenis pasangan dalam dimana sebagian peralatan tegangan tingginya dipasang dibawah tanah.b)Penyulang utamaPenyulang utama adalah jaringan distribusi radial yang merupakan saluran yang menghubungkan gardu induk dengan gardu trafo distribusi, sehingga penyulang ini berfungsi menyalurkan daya listrik dari gardu induk kegardu-gardu distribusi.

c)Gardu distribusiGardu distribusi adalah tempat untuk mendistribusikan tenaga listrik dengan merubah tegangan menengah menjadi tegangan rendah kemudian di salurkan ke konsumen. Gardu distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan pelayanan dan mendistribusikan tenaga listrik kepada para pelanggan.Secara umum peralatan-peralatan yang sering di temukan pada gardu distribusi (PLN Diklat ujung pandang 2000) :-Isolating switch (saklar pemisah), gunanya untuk menhubungkan kabel yang datang dari arah gardu induk (incoming cable) ke rel utama pada gardu.-Load break switch (saklar beban), berfungsi untuk menghubungkan rel utama gardu distribusi dengan kabel luar (outgoing cable) menuju arah gardu hubung.-Trafo distribusi, yang dihubungkan melalui saklar pemisah ke rel utama yang diamankan sebuah sekering.Adapun jenis-jenis gardu distribusi dapat di golongkan menurut jenis pasangan dan jenis konstruksinya. Menurut jenis pasangan gardu distribusi di bagi dalam :-Pasangan dalam, yaitu dimana semua peralatan utamanya di tempatkan dalam ruangan tertutup.-Pasangan luar, yaitu gardu distribusi yang semua peralatan utama sisi tegangan menengah dan transformator distribusi ditempatkan pada ruang terbuka, namun sebagian peralatan penghubung dan pengaman masih di tempatkan dalam ruangan tertutup.Menurut konstruksinya gardu distribusi dapat dikelompokkan sebagai berikut :-Gardu distribusi jenis besi (metal cland)Gardu distribusi di tempatkan pada suatu bagian peti logam yang didudukkan di atas pondasi beton dengan kapasitas 630 kVA. Begitu juga halnya dengan peralatan utama lainnya ditempatkan dalam box metal.-Gardu distribusi jenis mobilGardu distribusi jenis mobil di bangun diatassebuah kereta(trailler) atau semacam truk dan dapat berpindah-pindah. Gardu jenis ini di gunakan pada lokasi yang mengalami gangguan layanan beban dari gardu distribusi jenis lain. Gardu ini digunakan untuk pemakaian sementara atau untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik dalam keadaan darurat.-Gardu distribusi jenis tiangGardu distribusi jenis tiang adalah gardu distribusi yang dibangun dengan menggunakan tiang sebagai penyangga bagi peralatan - peralatan utama gardu dengan kapasitas kecil sampai kurang dari 200KVA.Gardu jenis tiang dibagi atas 2 macam, yaitu :Gardu dengan menggunakan 2 tiang, yaitu tiang dipasang dengan bentukH dimana Transformator distribusi danperalatan utama lainnya ditempatkandiantara dua tiang tersebut.Dengan menggunakan 4 tiang, untuk membuat platform sebagai tempat dudukan transformator distribusi sedangkan peralatan utama lainnya dipasang antara tiang lebih tinggi dari dua tiang lainnya. Pemakaian gardu distribusi jenis konstruksi tiang menggunakan 4 tiang sesuai kondisi tanah yang beresiko tinggi terhadap longsor.-Gardu distribusi jenis beton atau batuGardu distribusi ini dibangun dengan diinding drop dan atap terbuat dari beton tertulang, bata, ubin yang dapat menahan beban atau balok beton. Jenis ini banyak digunakan untuk melayani beban - beban yang besar. Transformator distribusi diletakkan diatas lantai yang terbuat dari beton yang tebalnya tidak kurang dari 10 cm. sedangkan busbar dan lainnya dipasang didinding dengan menggunakan isolator sebagai penopang.Ada beberapa macam struktur jaringan distribusi primer yang digunakan pada suatu sistem distribusi yaitu :a)Struktur radialStruktur radial merupakan struktur yang paling sederhana dari jenis struktur yang ada. Bentuknya di tandai dengan penyulang utama yang keluar dari gardu induk dan bercabang-cabang menyerupai pohon, karena strukturnya yang sederhana maka biaya konstruksi dan operasi lebih murah. Akan tetapi keandalannya kurang baik, karena hanya dihubungkan pada suatu sumber melalui satu jalan saja. Sehingga bila ada gangguan pada penyulang utama dekat gardu induk maka pelayanan daya secara keseluruhan akan terputus. Kemudian tidak dapat melayani daerah yang sangat luas atau terlalu jauh sebab semakin luas daerah yang dilayani oleh struktur ini semakin besar jatuh tegangan.Keterangan :

:Circuit Breaket (CB)

:Transformator daya

Gardu distribusi150/20kV

Jaringan Tegangan Tinggi

Jaringan Tegangan Menengah

Feeder utama

Gambar 2.2.Struktur Radial

b)Struktur Loop (Ring)Struktur loop ini membentuk suatu jaringan tertutup yang dimulai dari gardu Induk melalui daerah-daerah beban dan kembali lagi ke gardu induk yang sama. Struktur ini merupakan pengembangan dan bentuk radial, yang mana pada operasinya dapat bekerja sebagar sistem radial biasa yang saklar dayanya dalam keadaan terbuka. Jika terjadi gangguan, maka bagian jaringan yang mengalarni gangguan akan diisolir, kemudian saklar daya tertutup yang tenaga listriknya tetap dapat disalurkan. Dengan demikian nampak bahwa keandalannva lebih baik dibandingkan dengan sistem radial dan struktur ini sering di pakai pada daerah pusat penduduk yang lokasinya rnenyerupai bentuk loop. Struktur loop ini lebih mahal karena kapasitas dan konduktor yang digunakan harus sanggup untuk menanggung beban secara keseluruhan jika salah satu penyulang yang dekat gardu Induk mengalarni gangguan.Bentuk struktur loop ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Fault

Gardu Distribusi 20kV/380 V

CB 10

CB 6

CB 8

Beban

Bus 20 kV

Beban

Gardu Distribusi 20kV/380 V

CB 7

CB 9

CB 5

Bus 20 kV

Gardu Distribusi 20kV/380 V

Beban

CB 11

CB 12

CB 13

CB 1

CB 3

CB 4

CB 2

GI150/ 20kv

JaringanTT

Gambar 2.3. Struktur Loop (Ring)

c)Struktur SpindelStruktur spindel merupakan pengembangan dan struktur loop. Spindel berarti gelondong atan kumparan. Struktur spindel adalah suatu pola jaringan khusus yang ditandai dengan ciri adanya sejumlah kabel yang keluar dan suatu gardu induk (outgoing cable) menuju ke arah suatu titik temu yang disebut gardu hubung. Struktur ini memiliki sebuah penyulang cadangan dan sejumlah penyulang yang ditempati oleh gardu-gardu distribusi yang disebut sebagai penyulang kerja.Pada struktur ini, jika terjadi gangguan pada salah satu penyulang kerja maka terlebih dahuIu gangguan diisolir. Kemudian saklar daya di gardu hubung yang terhuhung ke penyulang tersebut tertutup. Sehingga daya listrik disalurkan rnelalui penyulang cadangan. Bentuk struktur spindel ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.4. Struktur Loop (Ring)

Keterangan :

:Circuit Breaker(CB)

Bus 380V

Bus 20 kV

Bus 20 kV

Saluran Distribusi Sekunder

Transformator Distribusi 20kV/ 380V

Saluran Distribusi Sekunder

Beban

Beban

Bus 380V

Beban

Beban

Beban

Beban

Bus 380V

Bus 380V

Bus 380V

Bus 380V

2.2.2.Transformator DistribusiTransformator distribusi adalah suatu transformator yang berfungsi menerima tegangan dari jaringan distribusi primer yang bertegangan menengah dan menurunkan tegangan tersebut ke tingkat tegangan rendah, yaitu 220/380 volt Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam transformator Distribusi yaitu, yaitu :a)Jumlah fasaBerdasarkan jumlah fasanya transformator dibagi dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu :Transformator 3 fasatransformator 1 fasab)Tegangan nominalTegangan nominal adalah tegangan kerja yang mendasari perencanaan dan pembuatan instalasi serta peralatan listrik. Berdasarkan tegangan nominalnya, transformator distribusi dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian yaitu :Tegangan primer Transformator distribusi harus disesuaikan dengan tegangan nominal pada sistem jaringan distribusi primer yang berlaku. Adapun tegangan jaringan distribusi primer yang berlaku adalah 6 kV, 12 kV, dan 20 kV.Tegangan sekunder yaitu tegangan nominal pada sisi sekunder transformator distribusi yang disesuaikan dengan tegangan distribusi sekunder yang berlaku di Indonesia, yaitu 220/380 V.c)Daya nominalDaya nominal adalah daya yang mendasari pembuatan dan peralatan listrik. Berdasarkan daya nominalnya dapat di kelompokkan transformator distribusi sebagai berikut yaitu 50 kVA, 75 kVA, 100 kVA, 125 kVA, 160 kVA, 200 kVA, 250 kVA, 315 kVA, 400 kVA, 500 kVA, 630 kVA, 800 kVA, 1000 kVA, 1250 kVA, dan 1600 kVA.Kapasitas dari suatu transformator distribusi untuk 3 fasa ditentukan oleh jumlah maksimum beban yang dilayani (daya yang terpasang) ditambahkan dengan perkembangan beban dikemudian hari (cadangan). Terlebih dahulu menghitung daya (P) setiap fasanya, yang dirumuskan sebagai berikut :PR= VNx IRPS= VNx ISPT= VNx IRKemudian hasilnya dijumIahkan, rumusnya adalahPTot3 = PR+ PS+ PTDari hasilnya itu akan dijumlahkan dengan kapasitas trafo, yang dirumuskan sebagai berikut :Kapasitas trafo = Daya terpasang + 30 % dan Daya terpasangSedangkan kapasitas dan suatu transfomator distribusi untuk1 fasa ditentukan oleh jumlah maksimum beban yang dilayani (daya yang terpasang) ditambahkan dengan perkembangan beban dikemudian hari (cadangan). namun sebelumnya, terlebih dahulu rnenghitung daya yang terpasang (P).P = I x V

2.2.3.Jaringan Distribusi SekunderSaluran sekunder berfungsi untuk rnenyalurkan daya listrik dan gardu distribusi ke rangkaian pemakai yang dihubungkan dengan panel - panel pembagi beban. Jaringan sekunder pada sistern distibusi tenaga listrik adalah 220/380 Volt.Penghantar pada jaringan sekunder terdiri atas dua macam, yaitu :a)Penghantar telanjang dan aIuminium campuran. Bagi JTR yang memerlukan kabel antara gardu ke tiang pertama digunakan kabel dengan kemampuan hantar arus (KHA) satu tingkat diatas kernampuan hantar arus penghantar telanjangnya.b)Penghantar berisolasi dipilin dengan penghantar fasa aluminium dan penghantar netral aluminium campuran.

2.3.Manajemen Pemeliharaan pada Jaringan Distribusi dan Transformator2.3.1.Defenisi manajemen PemeliharaanSecara umum, manajemen pemeliharaan yang dimaksud di sini adalah suatu proses kegiatan pemeliharaan yang meliputi rangkaian tahapan - tahapan kerja yang teratur secara sistematis mulai pada fase perencanaan, pelaksanaan hingga pada fase pengendalian dan evaluasi.Bentuk-bentuk pemeliharaan yang sering ditemui di lingkungan sehari - hari, antara lain :a)Pemeliharaan PreventifPemeliharaan preventif adalah bentuk perneliharaan yang mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dengan mempertahankan unjuk kerja jaringan agar selalu beroperasi dengan keandalan dan efesiensi yang tinggi.Kegiatan pokok pemeliharaan preventif ditentukan berdasarkan pada periode waktu pemeliharaan triwulan, semester, atau tahunan. Sedangkan berdasarkan tingkat kegiatan, pemeliharaan preventif dibedakan atas :-Pemeriksaan rutinPemeriksaan rutin adalah pemeriksaan jaringan secara visual (inspeksi) untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan - pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran (rekomendasi) dan hasil inspeksi, antara lain penggantian, pembersihan, peneraan dan pengetesan.-Pemeriksaan sistematisPemeriksaan sistematis adalah pekerjaan pemeliharaan yang dimaksudkan untuk menemukan kerusakan atau gejala kerusakan yang tidak dapat ditemukan/diketahui pada saat pemeriksaan seperti penggantian, pembersihan, peneraan dan pengetesan.

b)Pemeliharaan KorektifPemeliharaan korektif dapat dibedakan dalam dua kegiatan, yaitu : terencana dan tidak terencana. Kegiatan terencana diantaranya adalah pekerjaan perubahan/ penyempurnaan yang dilakukan pada jaringan untuk memperoleh keandalan yang baik (dalam batas pengertian operasi) tanpa rnengubah kapasitas semula. Sedang kegiatan yang tidak terencana misalnya mengatasi kerusakan peralatan atau gangguan.c)Pemeliharaan KhususPemeliharaan khusus atau disebut juga pemeliharaan darurat adalah pekerjaan pemeliharaan untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat force majeure seperti bencana alam, kebakaran, huru hara dan sebagainya.

2.3.2.Ruang Lingkup Pemeliharaan dan Tujuan Pemeliharaan

a)Ruang Lingkup PemeliharaanDalam pemeliharan transformator dan jaringan distribusi, tata laksana pengelolaan anggaran, akuntansi dan pengelolaan material yang herhubungan dengan manajemen pemeliharaan agar berpedoman kepada surat edaran direksi atau surat edaran yang berlaku. Disamping itu, buku petunjuk manual dan pabrik pembuat agar dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pemeliharaan peralatan distribusi. Bila dipandang perlu agar membuat pedoman atau petunjuk teknis dalam pelaksanaan pemeliharaan.b)Tujuan PemeliharaanPemeliharaan transformator dan jaringan distribusi memiliki beberapa tujuan, antara lain :-Menjaga dan merawat agar peralatan/komponen dapat dioperasikan secara optimal berdasarkan spesifikasinya sehingga sesuai dengan umur ekonomisnya.-Menjamin agar peralatan atau kornponen tetap berfungsi dengan baik untuk menyalurkan energi listrik dan pusat listrik sampai ke konsumen (pelanggan/masyarakat).-Menjamin bahwa energi listrik yang diterima pelanggan selalu berada dalam tingkat keandalan dan mutu yang baik.

Dengan demikian akan mencapai suatu tingkat keamanan yang tinggi baik keamanan manusia (petugas dan penduduk sekitarnya) maupun keamanan peralatan itu sendiri, serta dicapai keandalan, mutu, kualitas, efektifitas dan efisiensi, distribusi energi listrik yang optimal.

BAB IIIPENGAMAN PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

3.1.UmumPada saat terjadi gangguan ketidaknormalan pada sistem tenaga listrik. misalnya adanya arus lebih, tegangan lebih, dan sebagainya. maka perlu diambil suatu tindakan untuk mengatasi kondisi gangguan tersebut. Jika dibiarkan, gangguan itu akan meluas keseluruh sistem sehingga bisa merusakkan semua peralatan sistem tenaga listrik yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut. Mutlak diperlukan suatu sistem pengaman yang handal. Salah satu komponen yang penting untuk pengaman tenaga listrik adalah relai pengaman (protective relay).Relai pengaman adalah susunan piranti, baik elektronik maupun magnetik yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan pada peralatan listrik yang bisa membahayakan atau tidak diinginkan. Jika bahaya itu muncul maka relai pengaman akan secara otomatis memberikan sinyal atan perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker agar bagian yang terganggu dapat dipisahkan dan sistem yang normal. Relai pengaman dapat mengetahui adanya gangguan pada peralatan yang perlu diamankan dengan mengukur atau membandingkan besaran - besaran yang diterimanya, misalnya arus, tegangan, daya, sudut fase, frekuensi, impedansi, dan sebagainya sesuai dengan besaran yang telah ditentukan.Alat tersebut kemudian akan mengambil keputusan seketika dengan perlambatan waktu membuka pemutus tenaga atau hanya memberikan tanda tanpa membuka pemutus tenaga. Pemutus tenaga dalam hal ini harus mempunyai kemampuan untuk memutus arus hubung singkat maksimum yang melewatinya dan harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan hubung singkat yang kemudian membuka kembali. Di samping itu relai juga berfungsi untuk menunjukkan lokasi dan macam gangguannya. Berdasarkan data dan relai maka akan memudahkan kita dalam menganalisis gangguanya.

3.2.Pengertlan PengamanSistem pengaman tenaga Iistrik merupakan sistem pengaman pada peralatan - peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, bus bar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut

3.3.Fungsi PengamanSistem proteksi tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik. misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal jut dapat berupa antara lain: hubung singkat. tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.Dengan kata lain sistem proteksi itu bermanfaat untuk :a)Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.b)Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi sekecil mungkin.c)Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik.d)Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.Pengetahuan Mengenai arus-arus yang timbul dari berbagai tipe gangguan pada suatu lokasi merupakan hal yang sangat esensial bagi pengoperasian sistem proteksi secara efektif. Jika terjadi gangguan pada sistem, para operator yang merasakan adanya gangguan tersebut diharapkan segera dapat mengoperasikan circuit-circuit breaker (CB) yang tepat untuk mengeluarkan sistem yang terganggu atau memisahkan pembangkit dan jaringan yang terganggu. Sangat sulit bagi seorang operator untuk mengawasi gangguan gangguan yang mungkin terjadi dan menentukan CB mana yang dioperasikan untuk mengisolir gangguan tersebut secara manual.Mengingat arus gangguan yang cukup besar, maka perlu secepat mungkin dilakukan proteksi. Hal ini perlu suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi keadaan keadaan yang tidak normal tersebut dan selanjutnva rnenginstruksikan circuit breaker yang tepat untuk bekerja memutuskan rangkaian atau sistem yang terganggu. Dan peralatan tersebut kita kenal dengan relai.

3.4.Persyaratan Kualitas Sistem ProteksiAda beberapa persyaratan yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu perencanaan sistem proteksi yang efektif, yaitu:a)Selektivitas dan DiskriminasiEfektivitas suatu sistem proteksi dapat dilihat dan kesanggupan sistem dalam mengisolir bagian yang mengalami gangguan saja.

b)StabilitasSifat yang tetap inoperatif apabila gangguan-gangguan terjadi diluar zona yang melindungi (gangguan luar).c)Kecepatan OperasiSifat ini lebih jelas, semakin lama arus gangguan terus mengalir. semakin besar kemungkinan kerusakan pada peralatan. Hal yang paling penting adalah perlunya membuka bagian-bagian yang terganggu sebelum generator - generator yang dihubungkan sinkron kehilangan sinkronisasi dengan sistem. Waktu pembebasan gangguan yang tipikal dalam sistem-sistem tegangan tinggi adalah 140 ms, Dimana dimasa mendatang waktu ini hendak dipersingkat menjadi 80 ms sehingga memerlukan relai dengan kecepatan yang sangat tinggi (very high speed relaying).d)Sensitivitas (kepekaan)Yaitu besarnya arus gangguan agar alat bekerja. Harga ini dapat dinyatakan dengan besarnya arus dalam jaringan aktual (arus primer) atau sebagai presentase dan arus sekunder (trafo arus).e)Pertimbangan ekonornisDalam sistem distribusi aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis, oleh karena jumlah feeder, trafo dan sebagainya yang begitu banyak, asal saja persyaratan keamanan yang pokok dipenuhi. Dalam suatu sistem transmisi justru aspek teknis yang penting. Proteksi relatif mahal, namun demikian pula sistem atau peralatan yang dilindungi dan jaminan terhadap kelangsungan peralatan sistem adalah vital.f)Realiabiitas (keandalan)Sifat ini jelas, penyebab utama dan outage rangkaian adalah tidak bekerjanya proteksi sebagaimana mestinya (mal operation).g)Proteksi PendukungProteksi pendukung (back up) merupakan susunan yang sepenuhnya terpisah dan yang bekerja untuk mengeluarkan bagian yang terganggu apabila proteksi utama tidak bekerja (fail). Sistem pendukung ini sedapat mungkin indenpenden seperti halnya proteksi utama. memiliki trafo-trafo dan rele-rele tersendiri. Seringkali hanya triping CB dan trafo -trafo tegangan yang dimiliki bersama oleh keduanya. Tiap-tiap sistem proteksi utama melindungi suatu area arau zona sistem daya tertentu. Ada kemungkiuan suatu daerah kecil diantara zona -zona yang berdekatan misalnya antara trafo-trafo arus dan circuit breaker-circuit breaker tidak dilindungi.

3.5.Perlengkapan Pengaman Pada Jaringan DistribusiJaringan distribusi yang baik adalah jaringan yang memiliki perlengkapan dan peralatan yang cukup lengkap, baik itu peralatan guna kontruksi maupun peralatan proteksi. Untuk jaringan distribusi sistem saluran udara, peratan - peralatan proreksi dipasangkan diatas tiang-tiang listrik berdekatan dekat letak pemasangan trafo, perlengkapan utama pada sistem distribusi tersebut antara lain:a)PenghantarPenghantar Berfungsi sebagai penyalur arus listrik dan trafo daya pada gardu induk ke konsumen. Kebanyakan penghantar yang digunakan pada sistem distribusi Begitu juga dengan beberapa kawat jaringan bawah tanah.b)RecloserRecloser Berfungsi untuk memutuskan saluran secara otomatis ketika terjadi gangguan dan akan segera menutup kembali beberapa waktu kemudian sesuai dengan setting waktunya. Biasanya alat ini disetting untuk dua kali bekerja. yaitu dua kali pemutusan dan dua kali penyambungan Apabila hingga kerja recloser yang kedua keadaan masih membuka dan menutup. berarti telah rerjadi gangguan permanen.

c)FuseFuse Berfungsi untuk memutuskan saluran apabila terjadi gangguan beban lebih maupun adanya gangguan hubung singkat.d)PMTPMT Berfungsi untuk memutuskan saluran secara keseluruhan pada tiap output. Pemutusan dapat terjadi karena adanya gangguan sehingga secara otomatis PMT akan membuka ataupun secara manual diputuskan karena adanya pemeliharaan jaringan.e)TransformatorTransformator Berfungsi untuk menurunkan level tegangan sehingga sesuai dengan tegangan kerja yang diinginkan.f)IsolatorIsolator Berfungsi untuk melindungi kebocoran arus dan penghantar, menahan tegangan langsung.g)Relai Arus LebihRelai Arus Lebih Berfungsi berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengaman tertentu dan jangka waktu tertentu.

3.6.GangguanYang dimaksud dengan gangguan dalam operasi sistem tenaga listrik adalah kejadian yang menyebabkan bekerjanya relai dan menjatuhkan Pemutus Tenaga yang melalui (PMT) diluar kehendak operator, sehingga menyebabkan putusnya aliran daya yang melalui PMT tersebut. Untuk bagian sistem yang tidak dilengkapi PMT misalnya yang diamankan dengan sekering. maka gangguan adalah kejadian yang menyebabkan putusnya hubungan (bekerjanya) sekering.Ditinjau dan sifatnya, ada gangguan yang bersifat temporer dan ada yang bersifat permanen. Yang bersifat Temporer ditandai dengan normalnya kerja PMT setelah dimasukkan kembali, yang bersifat permanen ditandai dengan bekerjanya kembali PMT untuk memutus daya listrik (dalam praktek dikatakan PMT trip kembali). Gangguan permanen baru dapat diatasi setelah penyebab Gangguannya dihilangkan. Sedangkan pada gangguan temporer, sebab Gangguan hilang dengan sendirinya setelah PMT trip.Gangguan permanen bisa disebabkan karena ada kerusakan peralatan sehingga gangguan ini baru hilang setelah kerusakan ini diperbaiki atau karena ada sesuatu yang mengganggu secara permanen misalnya dahan yang menimpa kawat fasa dan saluran udara dan dahan ini perlu diambil terlebih dahulu untuk dapat memasukkan kembali PMT secara normal dalam arti bahwa PMT tidak akan trip kembali. Gangguan temporer yang terjadi berkali - kali dapat menyebabkan timbulnya kerusakan peralatan dan akhirnya menimbulkan gangguan yang permanen sebagai akibat timbulnya kerusakan pada peralatan tersebut.

3.7.Usaha - Usaha Mengurangi Jumlah GangguanKarena gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah hal yang tidak diinginkan tetapi tidak dapat dihindarkan, maka perlu dilakukan usaha usaha untuk mengurangi jumlah gangguan dengan memperhatikan hasil analisa gangguan.Usaha - Usaha untuk mengurangi jumlah gangguan dapat dilakukan dengan :-Merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan peralatan sesuai dengan bukti instruksi pemeliharaan. sehingga terjadinya Forced Outage dapat sebanyak mungkin dicegah.-Membuat rencana operasi yang mencakup butir hal diatas serta juga memperhatikan agar tidak akan ada bagian - bagian instalasi yang mengalami beban lebih.-Memeriksa alat - alat pengaman (Relay - relay) secara periodik dan juga segera setelah ada laporan yang menyatakan keraguan atas kerjanya suatu relai. Kerjanya relay yang baik diperlukan untuk mencegah kerusakan peralatan maupun untuk rnencegah luasnya gangguan.-Dalam Operasi Real Time mengikuti perkembangan cuaca khususnya yang menyangkul petir karena penyebab gangguan terbesar adalah petir. Jika diketahui bahwa daerah suatu SUTT sedang banyak petir, diusahakan mengurangi bebannya.selama ini mungkin dilakukan dengan mengatur alokasi pembangkitan dalam sistem sehingga apabila SUTT tersebut mengalami gangguan diharapkan tidak menimbulkan Gangguan Kaskade.-Menandakan analisis gerakan untuk menemukan sebab gangguan dengan tujuan sedapat mungkin mencegah atau mengurangi kemungkinan terulangnya gangguan yang serupa.-Mengembangkan sistem seirama dengan pertumbuhan beban sehingga dapat dicegah terjadinya beban lebih dalam sistem. Untuk ini diperlukan analisa dan evaluasi secara tenis menerus mengenai perkembangan sistem.-Karena salah satu sumber gangguan yang utama adalah kesalahan montage (pemasangan) peralatan maka perlu ada pendidikan dan latihan secara terus menerus dengan tujuan agar kesalahan montage peralatan dapat dihindarkan.-Pada SUTM dan SUTR, tanaman juga merupakan sumber gangguan yang utama karena SUTM dan SUTR tidak mempunyai jalur khusus yang bebas tanaman seperti halnya pada SUTT 150 KV, 70 KV dan 30 KV sehingga untuk SUTM dan SUTR perlu ada pemeliharaan yang intensif agar pada jalurnya tidak terdapat tanaman yang menyentuh penghantar.

3.8.Akibat - Akibat GangguanGangguan bisa disebabkan adanya peralatan yang rusak yang merupakan akibat gangguan. Gangguan sesungguhnya merupakan peristiwa hubung singkat baik antar fasa maupun antara fasa denga tanah. Apabila peristiwa hubung singkat ini tidak segera dihilangkan maka hal ini bisa merusak peralatan seperti kawat penghantar putus. isolator pecah. Transformator arus terbakar bahkan mungkin juga. transformator tenaga atau generator dapat terbakar. Yang bertugas menghentikan peristiwa hubung singkat ini adalah Relay dan PMT. PMT adalah alat yang bertugas langsung memutus arus hubung singkat maka PMT memerlukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin khususnya apabila sudah sering mernutus arus hubung singkat yang besar agar PMT tidak mengalami kerusakan - kerusakan sebagai akibat gangguan.

BAB IVEVALUASI HASIL STUDI

3.1.Pengukuran Beban Gardu DistribusiPT. PLN (Persero) Ranting Watang Sawitto mendapat suplai tegangan dari gardu induk (GI) Pinrang. Gardu Induk Pinrang melayani 6 feeder, yakni :1)Feeder 1 Langnga2)Feeder 2 Kariango3)Feeder 3 Tiroang4)Feeder 4 Lasinrang5)Peeder 5 Jampue6)Feeder 6 PolewaliPengukuran terhadap setiap gardu distribusi, pada tiap feeder di lakukan pertriwulan yaitu sekali dalam 3 bulan. Data pengukuran yang diperoleh dalam studi ini yaitu data pada triwulan 3 bulan September 2010. Dan hasiI pencatatan pada setiap gardu distribusi dapat diketahui kondisi beban yang didistribusikan kepada konsumen apakah kondisi beban normal/seimbang atau tidak. hal ini dimaksudkan agar pihak PLN dapat mengantisipasi timbulnya rugi-rugi tegangan, mengetahui kapasitas Iayanan tiap gardu dan lain sebagainya untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan energi listrik ke masyarakat (konsumen) khususnya masyarakat kabupaten Pinrang.

3.2.Analisa Hasil Pengukurana.Untuk trafo 1P = V x I= 206 x 115= 23690 VA= 23,69 kVAKeterangan :P= DayaV= TeganganI= ArusPenentuan kapasitas trafoKapasitas trafo = Daya terpasang + 30 % dan Daya terpasang= 23,69+ 7,107= 30,797 kVA

Jadi daya yang digunakan adalah 30,797 kVA, maka trafo yang layak digunakan adalah trafo yang berkapasitas 50 kVA.b.Untuk trafo 3 PR= VNx IR= 220 x 125= 27500PS= VNx IS= 220 x 150= 33000PT= VNx IR= 220 x 250= 55000

PTot3 = PR+ PS+ PT= 27500 + 33000 + 55000= 115500= 115,500 KvJadi daya yang digunakan adalah 115,500 KVA, maka trafo yang layak digunakan adalah trafo yang berkapasitas 160 K VA

3.3.Sistem Pemeliharaan terhadap Transformator dan Jaringan Distribusi yang Digunakan pada PT. PLN (Persero) Ranting Watang Sawitto

a.Strategi dan Dasar Kebijakan Pemeliharaan Transformator dan Jaringan distribusi di PT PLN (Persero,) Wilayah SULTAN BATARA Cabang Pinrang, Ranting Watang SawittoStrategi pemeliharaan PemeliharaanPemeliharaan terhadap transformator dan jaringan distribusi dilaksanakan secara proaktif dengan mengutamakan tindakan preventif yang bertujuan untuk mcncegah terjadinya gangguan dan pada tindakan reprensif dalam mengatasi gangguan. Untuk itu diperlukan beberapa hal, yaltuKomitmen dan peran serta pimpinan Ranting dan semua unit yang terkait dalam pelaksanaan pemeliharaan tersebut.Informasi atau data asset jaringan distribusiData aset laringan distribusi yang dipenlukan untuk menyusun program dan memprioritaskan pemeliharaan fisik jaringan, misalnya : narma peralatan, tipe atau jenis peralatan, spesifikasi atau merek, tahun pembuatan, tahun operasi dan jumlah atau panjang aset dan sebagainva yang dianggap penting bagi pengelolaan jaringan distribusi, disamping itu, buku petunjuk atau manual dari pabrik pembuat perlu disimpan dan dikelolah secara baik sebagai bagian dan data aset jaringan.Peningkatan kemampuan petugas pelaksana pemeliharaanProgram pemeliharaan harus dilaksanakan oleh petugas yang terampiI dalam bidangnya. OIeh karena itu, peningkatan kemampuan petugas pelaksana. baik keterampilan teknis maupun manajemen harus dilaksanakan secara haik dan berkesinambungan. Untuk perencanaan karir, kaderisasi petugas juga harus dilakukan, disamping itu pembinaan terhadap mitra kerja (kontraktor listrik/KUD) yang menangani pcmeliharaan merupakan kewajiban PLN.Pemeliharaan transtormator dan jaringan distribusi yang dilaksanakan dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki PLN.Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan agar diupayakan secara swakelolah yaitu dilaksanakan sendiri oleh petugas pemeliharaan PLN. Pekerjaan pendukung yang tidak memiliki keahlian atau pekerjaan yang memerlukan tenaga kasar dapat diserahkan pada pihak ketiga. Dalam kondisi kurangnya petugas pemeliharaan, maka pekerjaan pemeliharaan seluruh atau sebagian dapat dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan supervise oleh PLN. Sehagai tolak ukur keherhasilan pemeliharaan dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :-Berkurangnya jumlah gangguan-Berkurangnya jumlah jurusan yang bertegangan di bawah standar pada gardu - gardu (transformator).-Berkurangnya pengaduan pelanggan yang berhubungan dengan mutu dan kualitas penyaluran tenaga listrik.

Dasar kebijakanPengambiIan kebijakan terhadap pemeliharaan transformator dan jaringan distribusi didasarkan pada metode pemeliharaan yang berlandaskan pada periode waktu dan kondisi.

c.Tanggung Jawab Pemeliharaan Transfamator dan Jaringan distribusi PT PLN (Persero) Wilayah SULTAN BATARA Cabang Pinrang, Ranting Watang Sawitto.Tujuan pemeliharaan transformator dan jaringan distribusi hanya dapat terlaksana dengan adanya kesadaran, sikap proaktif dan rasa tanggung jawab dan seluruh pimpinan Ranting sampai kepada unit-unit terkecil guna melaksanakan manajemen pemeliharaan dengan sebaik-baiknya.d.Perencanaan Pemeliharaan Transformator dan Jaringan distribusi di PT PLN (Persera) Wilayah SULTAN BATARA Cabang Pinrang, Ranting Watang Sawitto.SasaranDalam membuat rencana pemeliharaan untuk suatu periode tertentu (tahunan) harus ditetapkan sasaran yang ingin dicapai atas hasil pemeliharaan. Sasaran yang dimaksud dapat berupa unjuk kerja dari jaringan, seperti :Jumlah gangguanJumlah jaringan atau gardu yang bertegangan di bawah standar.Pemanfaatan anggaran pemeliharaan yang dinyatakan dalam bentuk rasio-rasio secara kuantitatifKegiatan pokokKegiatan pokok pemeliharaan preventif ditentukan berdasarkan periode dan waktu pemeliharaan, yaitu triwulan, semester, atau tahunan.Untuk pemeliharaan kolektif kegiatannva disesuaikan dengan kerusakan atau gangguan yang terjadi dan macari pekeraan yang dilakukan, misalnya : perbaikan dan rehabilitasi.a)Pemeliharaan rutinPemeliharaan rutin dilaksanakan dengan pengamatan secara visual. Dengan rnelaksanasan pemeriksaan rutin diharapkan dapat ditemukan hal-hal atau kelainan yang dicurigai atau dikhawatirkan dapat mengakibatkan timbulnya gangguan sebelum periode pemeriksaan rutin berikutnya.Dengan demikian suatu jaringan dinyatakan sudah dilakukan pemeriksaan rutin apabila jaringan tersebut sudah diperiksa secara visual (inspeksi) dan sarannya sudah dilaksanakan (kecuali saran yang sifatnya perubahan dan penyempurnaan atau rehabilitasi). Sesuai dengan periode pemeriksaan, maka semua keadaan fisik Gardu, JTM dan JTR yang ada harus direncanakan dan dilakukan pemeriksaan rutin.b)Pemeliharaan sistematisPekerjaan ini dilakukan lebih teliti dan lebih luas dari pada pemeriksaan rutin dan malahan bisa sampai pada tahap bongkar pasang. BiIa diperlukan pemeriksaan sistematis dapat diikuti dengan pengujian, begitu pula dengan melaksanakan pekerjaan yang disarankan kecuali saran - saran yang Sifatnya perubahan, penyempurnaan dan rehabilitasi. Pemeriksaan sistematis pada jaringan distribusi hanya di kenal pada gardu dan Jaringan tegangan menengah lengkap dengan peralatanya.c)Pemeliharaan terpaduPemeliiharaan di lakukan secara terpadu, artinya pemeliharaan penyulang TM (SUTM) berikut gardu distribusi beserta jaringan tegangan rendah yang terkait pada penyulang tersebut dilakukan secara serentak dan apabila memungkinkan pemeliharaan jaringan tegangan menengah dipadukan dengan pekerjaan disisi pembangkit dan gardu induk.Sumber Dayaa)MaterialKebutuhan material pemeliharaan (fast moving) harus direncanakan dengan baik, karena pada umumnya material ini mudah diperoleh di pasaran dan harganya relatif murah, maka pengadaan dengan jumlah yang besar tidak diperlukan. Persediaan pada tingkat minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perneliharaan rutin selama 1 (satu) bulan serta persediaan untuk mengatasi gangguan.b)ManusiaSetiap cabang atau ranting harus mempunyai regu pemeliharaan yang telahdididiik sesuai tugas dan tanggung jawabnya.Setiap rencana pekerjaan pemeliharaan harus mencakup jumlah dan tingkat keahlian personil serta dipimpin oleh penyelia (supervisor) selaku penanggung jawab.c)Peralatan KerjaPeralatan kera maupun peralatan keselamatan kerja, baik kualitas maupun kuantitas harus tersedia. Peralatan kerja harus dirawat dengan baik. Jenis perawatannya antara lain : penyimpanan, perbaikan atau penggantian yang rusak.

Jadwal PemeliharaanPerencanaan pemeliharaan harus memperhatikan waktu atau jadwaI yang dapat mempengaruhi antara lain :-Keandalan jaringan-Program kerja pemeliharaan gardu induk atau pcembangkit listrik yang terisolated.-Hari - hari penting nasional-Permulaan Musim Hujan-Jadwal Pemeriksaan PengukuranRutinSecara Periodik jadwal pemeriksaan rutin di tetapkan sebagai berikut :-Gardu distribusi: Sekurang kurangnya 1 x 1 Tahun-JTM dan Peralatan: Sekurang kurangnya 1 x 1 Tahun-JTR: Sekurang kurangnya 1 x 1 Tahun-Sambungan Rumah: 3 5 Tahun sekali

e.Pelaksanaan pemeliharaan Transformator dan Jaringan Distibusi padaPT. PLN (Persero) Wilayah SULTAN BATARA Cabang Pinrang, Ranting Watang SawittoPersiapanProsedur pelaksanaan pcmeliharaan fisik harus dilaksanakann sesuai dengan tahapan sebagai berikut :a.PersiapanHal hal yang perlu disiapkan untuk melaksanakan rencana, pemeliharaan adalah sehagai berikut :Sumber daya-Perangkat kerja baik perangat lunak maupun perangkat keras, kedua peralatan tersebut harus dikuasai oleh para peIaksana antara lain : ketentuan peraturan dan petunjuk yang berlaku, buku manual, formulir isian serta sarana kerja.-Material pemeliharaan (jumlah, kualitas dan lokasi penempatannya).-Personil (jumlah dan kualitasnya).-Pengambilan data operasi sebelum dan sesudahnya.Koordinasi-Koordinasi harus dilakukan dengan bagian yang terkait maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya dan menunjuk seorang pejabat sebagai koordinator.-Komunikasi harus dilakukan dengan bahasa yang jelas, ringkas dan mudah dimengerti.-Harus memperhatikan lingkungan dan K3.b.Jadwal PemadamanPengaturan jadwal pemadaman (untuk kegiatan pemeliharaan yang memerlukan pemadarnan) harus disampaikan pada masyarakat 3 (tiga) hari sebelum hari H pernadaman melalui media masa. Waktu pemadaman harus sesingkat mungkin dan tidak berulang-ulang.Perintah kerjaPerintah kerja berisikan :-Perincian kerja yang akan dilakukan-Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan pemeliharaan fisik-Jumlah personil pelaksana dan penyelia-Organisasi pelaksana pemeliharaan-Anggaran pelaksanaanPelaksanaan PekerjaanMengacu pada perintah kerja, memperhatikan koordinasi dan komunikasi, penggunaan peralatan kerja yang benar.Pembongkaran, pembersihan, pengukuran, perbaikan dan pemasangan kembali sesuai dengan buku manual dan petunjuk. Kalibrasi koordinasi nilai dan memperhatikan Iingkungan dan K3.PengujianPetugas pemeliharaan dalam melaksanakan pengujian harus mengacu pada perintah kerja dan prosedur yang berlaku.PencatatanKegiatan pemeliharaan harus dicatat dengan jelas dan benar, antara lain :Pemakaian materialPemakaian waktuPemakaian biayaPemakaian sumber daya manusiaPemakaian energyUnjuk kerja pemliharaanPenyimpangan dan temuan yang adaKejadian tentang K3

Pemeliharaan Dalam Keadaan BerteganganPemeliharaan pada SUTM dan SUTR dapat dilakukan dengan menerapkan PDKB khususnya penyaluran yang memasok kawasan industri dan kawasan bisnis dan VIP.Unit Gardu BergerakUnit Gardu Bergerak (UGB) adalah instalasi gardu distribusi khusus yang mobile sebagai unit gardu wing dapal dipindahkan sesuai dengan kebutuhan penggunaannya.Dengan penggunaan UGB pemadaman instalasi listrik di sisi pelanggan pada pelaksanaan pemeliharaan instalasi gardu dapat di hindariAspek LingkunganPelaksanaan pemeliharaan harus memperhatikan dampak Iingkungan. Untuk itu, pada setiap pelaksanaan pemeliharaan harus dibersihkan kotorankotoran yang ditimbulkan dan pekerjaan tersebut.Aspek Kesehatan dan Keselamatan KerjaPelaksanaan pekerjaan harus mengikuti peraturan atau prosedur K3, penggunaan peralatan keselamatan kerja harus memenuhi syarat. Apabila tidak digunakan, maka peralatan tersebut disimpan pada tempatnya dan dirawat dengan baik dan benar. Persyaratan kerja misalnya kondisi kesehatan petugas, kondisi tempat kerja, waktu kerja dan sebagainya.Pengamanan lingkungan kerja harus diiperhatikan, misalnya : penyimpangan barang dan peralatan kerja alat pemadam kebakaran, pengamanan terhadap orang yang tidak berkepentingan dan sebagainya.

f.PengendalianPemeliharaan Transformator dan Jaringan distribusi di PT PLN (Persero) Wilayah SULTAN BATARA Cabang Pinrang, Ranting Watang SawittoKegiatan pengendalian mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pemeliharaan sekaligus merupakan masukan untuk penyempurnaan kegiatan pemeliharaan berikutnya. Hambatan selama pelaksanaan pemeliharaan harus dievakuasi baik hambatan teknis maupun non teknis.PengawasanUntuk peningkatan kulitas dan efisiensi jaringan distribusi harus dilakukan pengawasan secara terus menerus meliputi pengawasan teknis dan non teknis, sehingga kelancaran penyediaan penyaluran tenaga Iistrik Iebih terjamin, aman, efektif dan efisien.PelaporanLaporan pemeliharaan harus dibuat secara ringkas, sistematis dan kulitatif sedemikian rupa sehingga dapat memberi gambaran kondisi peralatan, perbaikan dan penggantian komponen peralatan beserta biaya -biayanya.Proses masing masing laporan harus jelas. Jenis dan distribusi laporan harus diatur sesuai dengan jenjang jabatan struktural sedemikian rupa sehingga jenis laporan dapat dibedakan baik yang bersifat informasi (laporan rekapitulasi ) maupun yang dipergunakan untuk evaluasi Iebih lanjut (laporan rinci).EvaluasiData laporan pcmeliharaan harus dievaluasi terhadap rencana perneliharaan untuk mengetahui adanya penyimpangan yang terjadi meliputi formulir isian, biaya material dan jasa, jadwal, jenis dan lama evaluasi dilakukan terhadap :Efektifitas penggunaan dana dengan mengukur : jumlah gangguan penyulang, per gardu, per panjang JTR dan pelanggan per SR.Eflsiensi penggunaan dana seperti-Realisasi anggaran pemeliharaan per kms SUTM-Realisasi anggaran pemeliharaan per kms SUTR-Realisasi anggaran pemeliharaan per gardu Realisasi anggaran pemeliharaan per SR-Realisasi anggaran peml iharaan per kWh jualRealisasi jumlah ganguan dan efisiensi pendanaan pemeliharaan harus ditetapkan menjadi kinerja PLN cabang atau ranting.IndikatorUntuk menilai keberhasilan pelaksanaan pemeliharaan diperlukan pengukuran atau indikator yang berkaitan dengan keandalan dan efisiensi jaringan, yaitu :Berkurangnya jumlah gangguanBerkurangnya jumlah gangguan yang diadukan pelangganBerkurangnya jaringan dan gardu yang bertegangan di bawah nominal.

BAB VPENUTUP

5.1.KesimpulanBerdasarkan hasil studi yang telah di lakukan pada PT. PLN (Persero) Ranting Watang Sawitto, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan yaitu :1.Jaringan distribusi yang digunakan pada PT. PLN (Persero) Ranting watang sawitto terdiri dari saluran distribusi primer, transformator distribusi dan saluran distribusi sekunder. Jaringan distribusi ini digunakan untuk mendistribusikan energy listrik keseluruh masyarakat kabupaten pinrang.2.Kapasitas dari suatu transformator distribusi untuk 3 fhasa dan 1 fhasa ditentukan oleh jumlah beban yang dilayani ditambahkan dengan perkembangan beban dikemudian hari.3.Sistem pemeliharaan yang dilakukan pada jaringan distribusi dan transformator pada PT. PLN (Pesero) Ranting watang sawitto dilakukan secara rutin dan proaktif yang bertujuan untuk mengutamakan tindakan preventif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan dari pada tindakan reprensif dalam mengatasi terjadinya gangguan.

5.2.Saran1.Untuk memperoleh ketelitian data hasil pencatatan pada setiap gardu distribusi diperlukan keseriusan dalam mengamati hasil pendataan pada alat ukur gardu distribusi.2.Dibutuhkan studi yang lebih lanjut demi kesempurnaan isi penulisan ini, khususnya dalam upaya peningkatan pelayanan tenaga listrik kepada masyarakat dimasa sekarang hingga dimasa yang akan data

DAFTAR PUSTAKA

Diktat PLN undiklat ujung pandang,2000

Kadir, abdul, frof. Ir, 1986,Transformator, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo Gramedia.

Pabla, A.S., Abdul Hadi. Ir, 1991,Sistem Distribusi Daya Listrik, Jakarta, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga.

PUIL(Persyaratan Umum Instalasi Listrik), 2000. Badan standarisasi nasional.

Weedy, B.M, 1978Sistem Tenaga Listrik, Edisi Ketiga, Penerbit Aksara Persada Indonesia.