laporan magang jaringan distribusi

37
Laporan praktek kerja industri Page 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUTRI DI PT ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA DI SUSUN OLEH : 1. Rifqi Renaldy Deva Saputra ( 1211995 / XII TITL 1 ) 2. Yonathan Dion Kristianto ( 1212001 / XII TITL 1 ) PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 7 SEMARANG ( STM PEMBANGUNAN ) KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI Jalan Simpang Lima Telp. (024) 8311532 Fax. (024) 8447649 Semarang 50241 2014

Upload: deva-saputra

Post on 19-Jul-2015

1.574 views

Category:

Engineering


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 1

LAPORAN PRAKTEK KERJA

INDUTRI

DI PT ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA

DI SUSUN OLEH :

1. Rifqi Renaldy Deva Saputra ( 1211995 / XII TITL 1 )

2. Yonathan Dion Kristianto ( 1212001 / XII TITL 1 )

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI

TENAGA LISTRIK

SMK NEGERI 7 SEMARANG ( STM PEMBANGUNAN )

KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI

Jalan Simpang Lima Telp. (024) 8311532 Fax. (024) 8447649

Semarang 50241

2014

Page 2: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 2

HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI

Laporan dengan judul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI di PT. ENERGI

PUTRA NUSANTARA JAYA” disusun guna memenuhi syarat praktek kerja industri pada

Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang yang

telah dilaksanakan pada 23 Juni – 5 Juli 2014. Dan dengan demikian laporan ini telah

diperiksa oleh Pimpinan/Direktur dan dapat disahkan oleh PT. ENERGI PUTRA

NUSANTARA JAYA

Pembimbing Praktik Kerja Lapangan

Bapak Khoirul

( Koordinator Lapangan )

Mengetahui,

Bapak Amung Setiaji

( Direktur PT. Energi Putra Nusantara Jaya )

Page 3: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 3

HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan dengan judul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI di PT. ENERGI

PUTRA NUSANTARA JAYA” disusun guna memenuhi syarat praktek kerja industri pada

Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang yang

telah dilaksanakan pada 23 Juni – 5 Juli 2014. Dan dengan demikian laporan ini telah

diperiksa dan dapat disahkan oleh SMK Negeri 7 ( STM Pembangungan ) Semarang

Guru Pembimbing, Ketua Kompetensi

Keahlian

Dra. Endang Sri Rahayu Albasori, S.Pd

NIP. 19730729.200212.1.003 NIP.

19600222.198803.2.004

Page 4: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 4

KATA PENGANTAR

Dengan Mengucap syukur Alhamdulillah dan Berkat rahmat Allah atas ridho-Nya

serta atas kesungguhan dan keuletan kepada saya selaku penulis,sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang bertujuan untuk

menambah ilmu tentang jaringan distribusi listrik

Maksud dari penyusunan laporan hasil tugas mata diklat adalah sebagai alat

penyampaian informasi yang berkaitan dengan pelajaran teknik di kejuruan TITL.

Di dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan hasil laporan tugas mata diklat ini kami

selaku penulis mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam

bentuk materiil atau immateriil. Pada kesempatan kali ini saya ucapkan terimakasih ini

kepada ;

1. Bapak Kepala SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang Drs. M.

Sudarmanto, M.Pd. yang telah mengijinkan kami untuk belajar di PT ENERGI

PUTRA NUSANTARA JAYA

2. Kepada Bapak Amung Setiaji yang telah mengijinkan kami untuk melaksanakan

magang di perusahaan / industri yang Bapak pimpin.

3. Kepada Guru Pengampu saya Ibu Dra. Endang Sri Rahayu dan Bapak Albasori,

S.Pd yang telah membimbing dan mengajarkan kepada kami tentang materi yang

dibahas dalam laporan ini.

4. Kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan, motivasi

kepada kami untuk menyelesaikan tugas dan laporan magang ini.

Penulis,

Page 5: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengenalan Industri

Pada era sekarang ini, teknologi terus berkembang dengan pesat yang pada dasarnya

mempermudah kehidupan setiap orang. Untuk itu, diperlukan tenaga ahli yang sangat

professional, trampil dan memahami teknologi tersebut beserta perkembangannya. Dengan

SDM yang tinggi selain mampu menciptakan tetapi juga harus mampu memperbaikinya.

Karena itu, setiap siswa didik diharapkan mampu menguasainya baik secara teoritis maupun

dalam hal praktiknya. Oleh karena itulah diperlukannya suatu kegiatan yang bermanfaat

untuk mencapainya yaitu Praktek Kerja Industri

Praktek Kerja Industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan bagi para siswa, yangmemadukan antara pendidikan di Sekolah dengan pendidikan

di DuniaIndustri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsungdan terarah

untuk menambah keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikankejuruan adalah mempersiapkan

lulusan untuk dapat bekerja secaramandiri.

B. Tujuan Pengenalan Industri

Praktek Pengenalan Industri merupakan suatu sistem pembelajaran uang dilakukan

diluar Proses Belajar Mengajar(PBM) yang dilaksanakan padaperusahaan/industri atau

instansi yang relevan. Secara umum program praktek pengenalan industri ini ditujukan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi, penyesuaian diri

yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung

dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program ini diharapkan siswa

memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan dan kegiatan praktek

yang berhubungan langsung dengan teknologi. Dan mempersiapkan siswa/siswi untuk belajar

bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim, mengembangkan potensi dan keahlian

sesuai dengan minat dan bakat masing masingnya.

Adapun Tujuan diadakannya Praktek Pengenalan Industri adalah :

1. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan menguasai IPTEK

2. Untuk mengenalkan siswa tentang dunia kerja agar siswa nantinya mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaannya.

Page 6: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 6

3. Untuk mendapatkan data-data dan pandangan guna menyelesaikan laporan

pengenalan industri.

4. Mengembangkan dan memperluas pengetahuan serta ketrampilan yang didapatkan

di sekolah untuk di aplikasikan ke dalam dunia industri.

5. Memperkokoh link dan match antara siswa dengan dunia kerja.

C. Tujuan Penulisan Laporan

Penulisan laporan ini sebagai hasil kegiatan program pengenalan industri oleh sekolah

untuk melatih siswa agar memiliki jiwa disiplin, mandiri, berani dan bertanggung jawab.

Selain itu, agar siswa dapat mengkaji ilmu terapan antara di lapangan dengan di sekolah.

Adapun tujuan penulisan laporan adalah :

Sebagai bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melaksanakan Praktek

Pengenalan Industri

Siswa mampu menyerap IPTEK yang berasal dari industri dan mampu

mengembangkannya

Siswa mampu mengumpulkan data serta informasi yang berguna bagi diri sendiri

maupun orang lain

Sebagai bukti bahwa siswa telah memperoleh pengetahuan dan ketrampilan di

industry tempat pelaksaan praktik

Untk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti praktek magang.

Page 7: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 7

SMK NEGERI 7

(STM PEMBANGUNAN)

SEMARANG Pekerjaan hari – 1 dan hari ke –

4

Bongkar pasang TRAVO ADB

150 KVA

Tanggal:

23, 26 Juni 2014

Tempat : Limbangan,

Boja Kendal dan Rorojongrang IV,

Manyaran

I. Tujuan

Mengetahui cara mengganti TRAVO ADB dengan baik dan benar

Mengetahui cara melakukan sistim GROUNDING pada kabel

Mengetahui komponen – komponen pelengkap TRAVO ADB

Mengetahui fungsi dan tujuan utama dipasangnya TRAVO ADB

II. Landasan Teori

Pengertian Distribusi Tenaga Listrik

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna

untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke

konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke

beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan

dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui

jaringan distribusi.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11

kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan

menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan

Page 8: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 8

menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana

dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya

yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga

kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV

dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem

tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran

distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya

dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan

oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi

merupakan bagian yang penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan.

Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan

menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV)

menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga

perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan

pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan

kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka

mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai

tegangan berbeda-beda.

Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam

klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari

tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam

Page 9: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 9

pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik

netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh

transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator

70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah

diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.

Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut :

“Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi

itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan

maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit,

sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)”.

Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Transformator

Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

• Bagian utama transformator

• Peralatan Bantu

• Peralatan Proteksi

Setiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing,

1. Bagian utama transformator, terdiri dari:

a) Inti besi

Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang

melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk

Page 10: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 10

mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy

(eddy current).

b) Kumparan transformator

Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi,

baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat

seperti karton, pertinax dan lain-lain.

Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer

dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks

yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban)

maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat

transformasi tegangan dan arus.

c) Kumparan tertier

Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk

kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta

atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu

seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua

transformator daya mempunyai kumparan tertier.

d) Minyak transformator

Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam

dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang

berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat

sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki

Page 11: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 11

daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.

Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:

• kekuatan isolasi tinggi

• penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak

dapat mengendap dengan cepat

• viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan

menjadi lebih baik

• titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha

• tidak merusak bahan isolasi padat

• sifat kimia yang stabil

Page 12: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 12

Tabel 1. Spesifikasi Minyak Isolasi Baru.

Minyak transformator baru harus memiliki spesifikasi seperti tampak pada Tabel 1 di bawah ini.

Page 13: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 13

Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > 1 MVA atau

bertegangan > 30 kV sifatnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Spesifikasi Minyak Isolasi Pakai.

Page 14: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 14

e) Bushing

Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu

sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat

antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.

f) Tangki dan konservator

Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator

berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak

transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator.

III. Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Tang Kombinasi 1. Transformator

2. Obeng - / + 2. Bracket Travo

3. Tang Potong 3. Plat Vertikal

4. Gergaji 4. Skun Kabel / Sepatu kabel

5. Press kabel skun 5. Kabel

6. Palu 6. Besi Grounding

7. Meteran 7. Pipa PVC

8. Tangga

9. Mobil Kren

IV. Kesimpulan

Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk

dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya

listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi

sama

Pemeliharaan terhadap transformator yang berada diatas tiang listrik sangatlah

penting terutama agar transformator tetap bergantung kokoh di tiang listrik agar tidak

membahayakan pelanggan

Pengecekan tranformator secara berkala sangatlah penting hal ini bertujuan agar

kondisi trafo tetap dalam keadaan baik dan layak pakai

Penggunaan trafo juga sangat diperhatikan agar tidak terjadi drop tegangan

Page 15: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 15

V. Gambar

Page 16: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 16

Page 17: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 17

I. Tujuan

Siswa dapat menetahui cara pemasangan lampu jalan

Siswa dapat mengetahui cara membuat rangkaian control untuk panel PJU

Siswa dapat menetahui cara penerapan pemasangan lampu jalan yang benar

Siswa dapat menerapkan konsep flux pencahayaan

Dengan dipasangnya lampu jalan dapat menghasilkan kekontrasan antara obyek dan

permukaan jalan

Dengan dipasangnya lampu jalan maka dapat meningkatkan kenyamanan dan

keselamatan pengguna jalan khususnya pada malam hari

II. Landasan Teori

PENARANGAN LAMPU JALAN

Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat

diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang

digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan disekitar jalan yang diperlukan

termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang (interchange, overpass, fly over),

jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass, terowongan)

A. FUNGSI PENERANGAN JALAN

Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :

1. Menghasilkan kekontrasan antaraobyek dan permukaan jalan;

2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;

SMK NEGERI 7

(STM PEMBANGUNAN)

SEMARANG

Pekerjaan hari – 2 ke – 7 ,8 , 9 ,

10 , 11 , 12

Pemasangan Tiang , Konektor

kabel dan Panel pada

Penerangan Jalan Umum(PJU)

Tanggal:

24, 30 Juni 2014 Dan 1 – 4 Juli 2014

Pengampu : Bapak Iwan

Tempat : Jln. Wolter Mangunsidi

Page 18: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 18

3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam

hari

4. Mendukung keamanan lingkungan;

5. Memberikan keindahan lingkungan jalan.

B. DASAR PERENCANAAN PENERANGAN JALAN

1. Perencanaan penerangan jalan terkait dengan hal-hal berikut ini :

a) Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang bersinggungan seperti

pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll;

b) Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan persimpangan jalan;

c) Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll;

d) Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu

penerangan;

e) Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi

sumber listrik;

f) Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain, agar perencanaan

sistem lampu penerangan efektif dan ekonomis;

g) Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah sekitarnya;

h) Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.

2. Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan

penerangan jalan antara lain sebagai berikut :

a) Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan;

b) Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam;

c) Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat parkir, dll;

d) Jalan-jalan berpohon;

e) Jalan-jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan

lampu di bagian median;

f) Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (terowongan);

g) Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinterferensi dengan

jalannya.

Page 19: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 19

C. JENIS LAMPU PENERANGAN JALAN

Tabel Jenis Lampu Penerangan Jalan Secara Umum

Menurut Karakteristik dan Penggunaannya

Page 20: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 20

Tabel Kode Indek Perlindungan IP (Index of Protection)

Page 21: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 21

D. KETENTUAN PENCAHAYAAN DAN PENEMPATAN

a. Pencahayaan Pada Ruas Jalan

Kualitas pencahayaan pada suatu jalan diukur berdasarkan metoda iluminansi atau luminansi. Meskipun demikian lebih mudah menggunakan metoda iluminansi,

karena dapat diukur langsung di permukaan jalan dengan menggunakan alat pengukur kuat cahaya. Kualitas pencahayaan normal menurut jenis/klasifikasi fungsi

Tabel Kualitas Pencahayaan Normal

Page 22: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 22

E. PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN

1) Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedemikian rupa

sehingga dapat memberikan :

a) Kemerataan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan Tabel

b) Keselamatan dan keamanan bagi pengguna jalan;

c) Pencahayaan yang lebih tinggi di area tikungan atau persimpangan, dibanding

pada bagian jalan yang lurus;

d) Arah dan petunjuk (guide) yang jelas bagi pengguna jalan dan pejalan kaki.

2) Sistem penempatan lampu penerangan jalan disarankan pada Tabel 2.5.

3) Pada sistem penempatan parsial, lampu penerangan jalan harus memberikan

adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara, sehingga efek kesilauan dan

ketidaknyamanan penglihatan dapat dikurangi.

Tabel 2.5. Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan

INSTALASI LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM

Page 23: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 23

Gambar Penempatan Lampu PJU di Kiri/Kanan Jalan di Jalan Dua Arah

Page 24: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 24

Proses Pemasangan Instalasi

a. Pemasangan Tiang dan Pondasi

Langkah awal dari pemasangan tiang PJU adalah pemasangan tiang beton. Penggalian lubang

sedalam 1/6 dari panjang tiang 9m atau sedalam 1,6m untuk tiang beton. Setelah penggalian

lubang kemudian tiang diberdirikan. Pemasangan tiang dilakukan dengan menggunakan

tripod(kaki tiga) atau bipod(kaki dua) yang diatasnya sudah dipasang katrol/chainblock.

Setelah tiang berdiri dengan lurus, lubang tiang diperbesar dan dipondasi. Ukuran pondasi

adalah tinggi tiang tertanam atau 1,6m ditambah 20 cm dari permukaan tanah. Pondasi

terbuat dari semen cor dengan perbandingan campuran pasir : split : semen = 4 : 2 : 1.

b. Penggelaran Kabel dan Penarikan Kabel TIC

Asesoris TIC yang digunakan antara lain wedge clamp/suspensionlink 25 x 25 dan

stoping buckle. Pemasangan wedge clamp memakai link 25 x 25 57 dengan pengikat stainless

steel dan ukuran yang telah disesuaikan. Sisa stainless steelyang ada memakai stoping buckle

agar rapih. Setelah pemasangan asesoris TIC kemudian dilakukan penarikan kabel TIC yang

digunakan adalah kabel dari PHB PJU ke titik-titik sambung tiang PJU sepanjang ±200m

menggunakan kabel TIC 3x10 sqmm dan juga kabel TIC dari titik SUTR yang sudah ada ke

titik-titik sambung tiang PJU sepanjang ±760m menggunakan kabel TIC 2x10sqmm.Kabel

TIC yang tergulung di haspel disimpan di atas dongkrak, kemudian penggelaran kabel

dimulai dari ujung tiang PJU ke tiang PJU lainnya sampai dengan posisi PHB. Hal ini

dilakukan agar kabel yang digelar tidak terlalu panjang. Untuk mempermudah dalam

menggelar kabel, ditempatkan beberapa buah rol di tanah agar kabel lebih ringan untuk

ditarik. Kabel ditarik di atas tiang oleh 1 orang pekerja di atas tiang dan 2 orang pekerja

dibawah. Kabel ditarik ke tirfit dan dimasukkan ke dalam roll kabel di atas tiang, begitu

seterusnya sampai dengan ujung tiang PJU. Pada ujung tiang terakhir dipasang fixed deadend

Setelah kabel ditarik kemudian kabel TIC tersebut dirapikan kembali dari posisi

haspel agar kabel tidak menggantung terlalu bawah. Setelah kabel sudah ditarik dan rapih

kemudian kabel dipindahkan ke suspensiondan diikat dengan plastic strap.

Page 25: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 25

c. Pemasangan PHB

Pemasangan PHB Kotak panel atau panel box dengan ukuran (P x L x T) 40cm x 20cm x

60cm disimpan di luar dengan letak yang tidak berjauhan dengan tiang-tiang PJU dan SUTR

agar memudahkan dalam melakukan pemerliharaan atau 58 penanganan gangguan. Oleh

karena itu diperlukan pembuatan kotak panel yang baik dan kokoh agar bisa melindungi

kotak tersebut serta perlengkapan PHB yang terdapat didalamnya. Kotak panel diletakkan

diatas pondasi dengan ketinggian pondasi tidak kurang dari 10cm yang tengahnya diberi

lubang sebagai jalur kabel, baik kabel dari JTR menuju PHB atau kabel dari PHB menuju

tiang PJU. Setelah kotak panel terpasang langkah selanjutnya adalah memasangkan

perlengkapan PHB seperti: Fuse, kWH meter, MCB u

tama, kontaktor dan Timer sesuai dengan tempat yang sudah disediakan di dalam kotak

panel. Selanjutnya adalah menyambungkan kabel-kabel yang sudah disiapkan pada jalurnya

masing-masing. Kabel yang sudah dipasangi sepatu kabel (cable shoe)diujungnya

disambungkan dengan menggunakan baut/sekrup.

Page 26: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 26

III. Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Tang Kombinasi 1. Lampu dan Armatur

2. Tang Potong 2. Tiang

3. Obeng - / + 3. Kabel SUTR

4. Cutter 4. MCB

5. Tespen 5. TDR

6. Mobil Kren 6. Kabel NYA 2 x 2,5mm

7. Kontaktor

8. Box Panel

9. Lampu Indikator

IV. Kesimpulan

FUNGSI PENERANGAN JALAN

Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :

1. Menghasilkan kekontrasan antaraobyek dan permukaan jalan;

2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;

3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari

4. Mendukung keamanan lingkungan;

5. Memberikan keindahan lingkungan jalan

Sebelum melakukan conector ke lampu kita harus benar benar menghitung KHA

kabel yang tepat digunakan agar keamanan terjamin dan biaya lebih ekonomis

Dalam pemasangan PJU kita harus menghitung fluks pencahayaan dengan tepat agar

pencahayaan yang dihasilkan akan lebih maksimal

Dalam penggunaan MCB pada panel kita harus mengetahui spesifikasi MCB yang

tepat

Page 27: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 27

V. Gambar

Page 28: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 28

Page 29: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 29

I. Tujuan

1. Mengetahui nama komponen komponen listrik

2. Mengatahui fungsi dan kegunaan komponen komponen listrik

3. Mengetahui cara memperbaiki komponen komponen listrik

4. Melatih keterampilan siswa dalam memperbaiki dan menangani problem

5. Mengetahui bahan pembuat komponen komponen listrik

II. Landasan Teori

Transformator/ Transformer / Trafo

adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan

berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau

sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator

tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem

pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara

langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi

netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian

sesuai standar yang telah ditetapkan.

SMK NEGERI 7

(STM PEMBANGUNAN)

SEMARANG Pekerjaan hari – 3 , 5 , 6

Perbaikan komponen dan

pengenalan komponen jaringan

distribusi listrik

Tanggal:

25, 28,,Juni 2014 Dan 1Juli 2014

Tempat : Kantor dan

Bengkel PT Energi Putra Nusantara Jaya

Page 30: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 30

Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut :

“Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi

itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan

maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit,

sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)”.

Lightning Arrester

adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih, yang disebabkan oleh petir

atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat sebagai by-pass di sekitar isolasi yang

membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak

menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. By-pass

ini harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem frequensi 50 Hz.

Jadi pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini

bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus

yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi

isolasi. By-pass ini harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem

frequensi 50 Hz.

Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini

bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus

yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi

isolasi. Arrester melindungi peralatan listrik pada sistem jaringan terhadap tegangan lebih

yang disebabkan petir atau surja hubung, maka pada umumnya arrester dipasang pada ujung

SUTT yang memasuki Gardu Induk. Di Gardu Induk besar adakalanya pada trafo dipasang

arrester untuk menjamin terlindungnya trafo dan peralatan lainnya dari tegangan lebih

tersebut.

Page 31: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 31

Jenis – Jenis Kabel

Kabel listrik adalah salah satu media untuk menyalurkan arus listrik yang umumnya terbuat

dari bahan isolator dan konduktor. Konduktor dapat terbuat dari logam tembaga, aluminiun,

atau logam lain yang berfungsi sebagai media penghantar (conductor) energi listrik,

sedangkan isolator berfungsi untuk melindungi kabel bersentuhan dengan kabel lain atau

dengan manusia. Isolator dapat terbuat dari karet atau plastik, tergatung jenis kabel listrik

dan pabrik pembuatnya.

Sesuai dengan hukum Fisika, apapun kabel listrik yang digunakan pasti akan terjadi drop

tegangan pada kabel yang digunakan untuk menghantarkan arus listr ik. Hal ini dikarenakan

setiap kabel mempunyai tahanan dalam sesuai dengan sifat logam penghantar yang dipakai.

Semakin besar tahanan dalam akibat bahan kabel yang dipakai atau karena semakin panjang

kabel listrik yang digunakan, maka drop tegangan pada kabel tersebut akan semakin besar.

Saat ini ada beberapa jenis kabel listrik yang diproduksi perusahaan-perusahan sesuai dengan

fungsinya. Jumlah, warna, dan isolator yang digunakan pun cukup beragam. Pemahaman

dasar tentang jenis kabel listrik ini perlu dikuasai sebelum memperdalam pengetahuan di

bidang listrik dan elektronika. Ini dimaksudkan agar ketika merancang instalasi perkabelan

listrik atau membuat wiring rangkaian elektronika, kabel yang digunakan akan tepat guna.

Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, dan yang jelas sesuai dengan kebutuhan. Contoh

sederhana, ketika sahabat memasang antena televisi, tentu kabel yang digunakan adalah kabel

antena coaxial, jika menggunakan kabel listrik NYY atau NYAF, maka sinyal televisi tidak

akan tertangkap dengan sempurna meskipun harga kabel tersebut jauh lebih mahal. Contoh

lain, untuk menjalankan pompa listrik 220 Volt/500 Watt digunakan kabel listrik jenis NYY

atau NGA karena jika menggunakan kabel LAN (UTP) atau kabel coaxial, kemungkinan

akan terbakar karena terlalu panas.

Berikut adalah beberapa jenis kabel listrik yang sering digunakan:

Kabel Coaxial

Kabel Coaxial terbuat dari bahan konduktor yang terdiri dari spacer yang berfungsi sebagai

insulator, penutup konduktor, dan lapisan akhir yang disebut jacket. Kabel coaxial umumnya

digunakan pada antena atau pada peralatan elektronik yang membutuhkan transmisi data

Page 32: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 32

kecepatan tinggi seperti pada jaringan Local Area Network (LAN) dengan topologi jaringan

BUS.

Kelebihan Kabel Coaxial:

1. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon

2. Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah

3. Dapat Mengurangi terjadinya interferensi dengan sistem lain karena menggunakan penutup

isolator.

Kelemahan Kabel Coaxial:

1. Kurang baik jika digunakan untuk hubungan jarak jauh sehingga harus menggunakan

repeater.

2. Mudah putus karena gangguan fisik seperti terinjak dan lain-lain.

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolator PVC berwarna abu atau hitam yang terdiri dari 2

sampai 4 kabel di dalamanya. Kabel NYY dapat digunakan untuk instalasi bawah tanah

karena mempunyai lapisan isolator yang lebih tebal, lebih kuat dari kabel NYM, dan tidak

disukai tikus. Itu sebabnya harga kabel ini lebih mahal dari kabel NYM.

Kabel NYA

Kable NYA umumnya dipakai pada instalasi perumahan dengan daya menengah ke bawah

karena harganya reltif murah. Kabel ini disebut juga kabel tunggal karena intinya hanya satu

yang dilapisi isolator PVC. Warna standar pada kabel ini adalah merah, hitam, biru, kuning,

dan kuning-hijau. Kabel ini mudah sekali cacat dan mudah digigit tikut, oleh karena itu ketika

melakukan instalasi perkabelan harus benar-benar diperhatikan cara penyambungan dan jarak

antara kabel yang berbeda polaritas. Untuk tujuan keamaman biasanya petugas instalatir

listrik memasang kabel NYA di dalam pipa untuk menghindari gisitan tikus dan gangguan

fisik lain.

Page 33: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 33

Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolator PVC dua lapis berwarna putih dan abu-abu yang

terdiri dari 2 sampai 4 kabel di dalamnya. Dari segi keamanan kabel ini relatif lebih tahan

luka/cacat dibanding kabel NYA dan harganya pun lebih mahal dari kabel NYA. Kabel ini

dapat dipergunakan di lingkungan kering dan basa tetapi tidak dianjurkan untuk ditanam di

dalam tanah.

Kabel NYAF

Kabel NYAF mempunyai isolator tebal dari bahan PVC. Kabel ini cukup lentur karena di

dalamanya terdiri dari kabel serabut yang disusun per kelompok. Kabel NYAF digunakan

untuk instalasi perangkat-perangkat elektronik dan listrik yang membutuhkan fleksibilitas

tinggi. Contoh penggunaan kabel ini dapat dilihat pada panel kontrol telekomunikasi,

rectifier, inverter, DCPDB, Sentral Telepon Digital, Battery, dan Panel Transmisi.

Kabel NYFGbY

Kabel NYFGbY adalah jenis kabel listrik yang sangat kuat karena dilapisi beberapa

pelindung sekaligus yakni isolator PVC warna hitam dan logam di bagian dalam. Kabel ini

cukup keras dan tidak lentur dan biasa dipakai untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan,

di dalam saluran-saluran, dan di tempat-tempat terbuka yang membutuhkan perlindungan

ekstra.

Kabel ASCR

Kabel ACSR adalah jenis kabel listik yang di dalamnya menggunakan aluminium dengan

inti baja sebagai penghantar. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan

tinggi dengan jarang cukup jauh sampai mencapai ratusan meter.

Kabel AAAC

Kabel AAAC terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam dengan daya

hantar elektris yang tinggi dan mempunyai magnesium silicide untuk memberi sifat yang

lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu

anti karat dan mempunyai kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik.

Page 34: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 34

Kabel BC

Kabel BC adalah jenis kabel listrik yang terbuat dari logam tembaga tanpa pelindung yang

digunakan untuk grounding. Kabel BC tidak dianjurkan dipakai sebagai penghantar phase

listrik karena dapat berbahaya jika terkena sentuhan atau terjadi hubung singkat.

III. Gambar

Page 35: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 35

Page 36: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 36

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Praktek Pengenalan Industri ini sebagai salah satu bentuk pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada siswa siswinya untuk hidup ditengah tengah masyarakat (perusahaan atau

instansi pemerintah atau swasta ) diluar lingkungan sekolah, dan secara langsung mengidentifikasi

serta menangani masalah masalah yang dihadapi. Kerja praktek ini merupakan salah satu bukti adanya

interaksi antara industri dengan lembaga pendidikan yang merupakan jembatan bagi peserta didik

khususnya, yaitu mengenal dan memahami bagaimana dunia industri itu sebenarnya, sebelum nanti

masuk ke dunia industri tersebut.

1. Keberadaan Praktek Kerja Industri sangat penting dan tepat bagi siswa yang memiliki

keahlian professional.

2. Dengan adanya Praktek Kerja Industri setidaknya siswa lulusan SMK mendapat gambaran

dunia kerja yang penuh persaingan sekaligus memberikan pengalaman yang berharga yang

sangat berguna di masa yang akan datang.

3. Instalasi Listrik adalah suatu system/rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya

listrik (electric power) untuk kebutuhan manusia. Instalasi pada garis besarnya dapat dibagi

dalam :

a. Instalasi Penerangan Listrik

b. Instalasi Daya Listrik

4. Perencanaan Intalasi Listrik rumah adalah perencanaan instalasi atau suatu bayangan untuk

memulai instalasi agar apa yang di butuhkan dan di perlukan dalam instalasi dapat di penuhi

untuk memulai instalasi.

dalam perencanaan instalasi di perlukan.

Yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan instalasi listrik diantara adalah sebagai

berikut :

a. Gambar Denah Situasi

b. Gambar Tata Letak

c. Diagram Garis Tunggal

d. Tabel Rekapitulasi Bahan dan Biaya

e. Diagram Pengawatan

Page 37: Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri Page 37

2. Saran :

1. Kami menyarankan kepada PT. ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA agar tetap

bersedia menerima siswa dan siswi SMKN 7 SEMARANG untuk melaksanakan praktek

magang di tempat tersebut.

2. Pihak perusahaan dimohon dapat memaklumi bila ada kesalahan yang dilakukan oleh siswa

praktek karena kami masih dalam tahap belajar. Dan kami akan sangat berterima kasih

apabila pihak perusahaan mau menegur kami dan memberikan pembetulan terhadap

kesalahan kami.

3. Pihak perusahaan agar dapat menjaga nama baik dan kerjasama yang erat dengan sekolah.

3. Penutup

Kami selaku penyusun yakin bahwa dalam melaksanakan penyusunan laporan praktek

pengenalan industri ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kritik dan

saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan pembaca bersedia untuk

saling bertukar pendapat demi sempurnanya laporan ini. Harapan kami semoga laporan

ini bermanfaat baik bagi kami maupun keluarga besar SMKN 7 SEMARANG

khususnya Jurusan TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK dan semua pembaca

pada umumnya. Demikian laporan ini apabiladalam penyusunan dan penulisan ini ada

salah ucapan bagi semua pihak kami mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatiannya

kami ucapkan terima kasih.