tugas akhir studi analisa distribusi jaringan pipa

93
TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA PANGKAJENE Diajukan sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana S1 pada Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin MEGAHWATI DOLOHAE D121 13 016 DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERISTAS HASANUDDIN GOWA 2018

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

i

TUGAS AKHIR

STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA PELAYANAN AIR

BERSIH DI PDAM KOTA PANGKAJENE

Diajukan sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana S1

pada Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

MEGAHWATI DOLOHAE

D121 13 016

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERISTAS HASANUDDIN

GOWA

2018

Page 2: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

ii

Page 3: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

iii

KATA PENGANTAR

Bismillah. Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua

sehingga penulis dapat merampungkan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini untuk memenuhi sebagian dari persyaratan akademik

menjadi Sarjana Teknik (S1) pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas

Hasanuddin.

Adapun judul tugas akhir ini adalah :

” STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA PELAYANAN AIR BERSIH

DI PDAM KOTA PANGKAJENE”

Kami menyadari bahwa terwujudnya tugas akhir ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha,M.T. selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Hasanuddin.

2. Ibu Dr.Eng.Muralia Hustim, S.T.,M.T selaku Ketua Departemen Teknik

Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

3. Bapak Dr.Eng.Bambang Bakri,S.T.,M.T. sebagai pembimbing I dan

Bapak Silman Pongmanda,S.T.,M.T sebagai pempimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan selama

penyusunan tugas akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

5. Seluruh Staf Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas

Hasanuddin.

6. Pihak yang terkait dengan data tugas akhir saya, khususnya PDAM

Kabupaten Pangkep dalam hal ini mantan PJS.Direktur Utama PDAM

Pangkep Bapak Dolohae yang telah memberikan banyak kemudahan

dalam pengambilan data dan pengarahan selama penelitian berlangsung.

7. Teman-teman dan sahabat se-Fakultas Teknik khususnya Teknik

Lingkungan angkatan 2013.

Page 4: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

iv

8. Teristimewa kepada keempat orang tua saya dalam hal ini orang tua dan

mertua yang tak pernah lelah memberi perhatian, pengertian dan kasih

sayang serta dorongan moral dan material. Terkhusus lagi kepada keluarga

kecil saya yakni suami dan anak tercinta yang selalu menemani saya saat

menjalani proses penyelesaian tugas akhir ini.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangatlah kami harapkan sebagai bahan masukan demi

kesempurnaan tugas akhir ini.

Akhirnya kami harapkan semoga tugas akhir ini dapat memberikan

manfaat.

Makassar, 23 November 2018

Penulis

Page 5: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

v

ABSTRAK

MEGAHWATI DOLOHAE, Studi Analisa Distribusi Jaringan Pipa Pelayanan

Air Bersih di PDAM Kota Pangkajene (Dibimbing oleh Bambang Bakri dan

Silman Pongmanda

Jaringan pipa distribusi merupakan hal penting dalam pelayanan air bersih yang

harus diperhatikan oleh PDAM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan

air bersih, serta head dan velocity pada jaringan pipa distribusi pelayanan air bersih di

PDAM Kota Pangkajene tahun 2016 sampai 2036. Metode penelitian ini merupakan

deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dengan cara wawancara dan observasi

lapangan. Kemudian diolah menggunakan software Ms.Excel sehingga mendapatkan

kebutuhan air yang selanjutnya disimulasikan menggunakan program EPANET 2.0

kemudian dibandingkan dengan Standar Kriteria Desain Departemen Pekerjaan Umum

Cipta Karya tahun 1998. Hasil analisis menunjukkan Kebutuhan air bersih pada jaringan

distribusi PDAM Kota Pangkajene Pada tahun 2016 adalah 24,00 lt/det, tahun 2017

36,79 lt/det, tahun 2021 42,09 lt/det, tahun 2026 48,38 lt/det, tahun 2031 60,67 lt/det,

serta tahun 2036 69,36 lt/det. Sementara hasil simulasi eksisting jaringan tahun 2016

sampai 2036 memiliki head sekitar 45 meter sampai paling rendah 0 meter artinya ada

area memiliki head berada dibawah batas minimum Kriteria Desain Departemen

Pekerjaan Umum Tahun 1998. Sementara hasil analisa velocity semua pipa memiliki

kecepatan aliran yang masih berada dibawah batas maksimum standar yaitu 2m/s.

Sehingga disarankan untuk mencari sumber baru yang dapat meningkatkan kapasitas

produksi pada pelayanan ini.

Kata kunci: PDAM, Jaringan Pipa, Head, Velocity, EPANET2.0

Page 6: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

vi

ABSTRACT

MEGAHWATI DOLOHAE, Study Of Distribution Analysis Of Pipelines for Clean

Water Services at PDAM Of Pangkajene City (Supervised by Bambang Bakri

and Silman Pongmanda)

The distribution of pipelines is an important thing of clean water services

which must be concerned by Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). This study

analyses the demand of clean water as well as the head and the velocity on the

distribution of pipelines of clean water services in PDAM of Pangkajene city in

2016 to 2036 which is simulated using EPANET 2.0 Program and adjusted with

the design criteria standards of 1998.

The analysis result showed that the demand of clean water at the

distribution of pipelines in 2016 was 24,00 Lps, 36,79 Lps in 2017, and is

predicted to achieve 42,09 Lps in 2021, 48,38 Lps in 2026, 60,67 Lps in 2031 and

estimated to reach 69,36 Lps in 2036. In 2016 to 2017, the simulation showed

head the node was under the limit of the criteria standard. Its 45 meter until 0

meter means that demand is not enough head. Meanwhile, the velocity of all pipe

in 2016 until 2036 showed and shows water flow rate which are still below the

maximum standard. So, it is suggested to resource new source meet the head and

bigger water production.

Keywords: PDAM, Pipelines, Head, Velocity, EPANET2.0

Page 7: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….....i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………....iii

ABSTRAK ……………………………………………………………………......v

DAFTAR ISI………………………………………………………………..…....vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….......x

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….....xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.…………………...………………………………….……1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………….…...2

C. Tujuan..………...……………………………...…………………………..2

D. Manfaat…….……………………………………………………………...3

E. Batasan Masalah……..…………………...………………………………..3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pernyediaan Air Bersih……..……………………………………..5

1. Sistem Perpipaan………..………………………………………….…5

2. Sistem Non Perpipaan…………………………..……………….……6

B. Pengaruh Jumlah Penduduk...…………...…………………………….…..6

1. Proyeksi Jumlah Penduduk………………………..………….………6

2. Proyeksi Jumlah Fasilitas Sosial Ekonomi………….………………..8

C. Kebutuhan Air Bersih……………..………………………………………9

Page 8: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

viii

1. Kebutuhan Domestik……......………………………….……………..9

2. Kebutuhan Non Domestik………..…………………….…..…….….10

D. Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih……..……………………….………..…11

E. Kehilangan Air…………………...………………………………………12

F. Hidrolika Aliran Distribusi……………..………………………………..13

1. Prinsip Dasar Aliran dalam Pipa……………………………………..13

2. Persamaan Bernouli…………………..……………………………...14

3. Koefisien Kekasaran…………………………………………...…….15

G. Distric Meter Area……………………………………………………….17

H. EPANET 2.0…………………….………………………………….……19

1. Pengertian EPANET 2.0……………………………………………..19

2. Kegunaan EPANET 2.0……………………………………………...19

3. Simulasi EPANET 2.0……………………………………………….21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Berpikir Penelitian………..…………………………………...26

B. Waktu dan Lokasi……..……………………………………………….…27

1. Waktu…………………...……………………………………………..27

2. Lokasi…………………...………………………………………….....27

C. Jenis dan Teknik Pengambilan Data……………………………………..27

D. Kondisi Eksisting ………………………………………………………..31

E. Metode Analisa Data….………………………………………………….31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan Air………………….…………………………….....42

1. Analisi Sektor Domestik…………...………………………...………..42

Page 9: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

ix

a. Data Pertumbuhan Penduduk………………………………….....42

b. Perhitungan Proyeksi Penduduk……………………………….....43

c. Analisis Kebutuhan Air………………………………………..…48

2. Analisis Sektor Non Domestik…..........……………………………....56

a. Data Fasilitas Sosial Ekonomi…...……………………….……...56

b. Analisis Proyeksi Fasilitas Sosial Ekonomi…..……………….....56

c. Analisis Kebutuhan Air……………..……………………….…...58

3. Analisis Kehilangan Air…………..…………………………………..62

4. Analsis Kebutuhan Air Total……………………………………….....68

B. Analisis head dan velocity Jaringan Pipa……...……...…………………71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………....76

B. Saran……………………………………………………………………...77

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Perencanaan Air bersih ………………………………...…….10

Tabel 2.2 Kriteria Kebutuhan Air Bersih Kategori VI…….. ...……………..…..11

Tabel 2.3 Koefisien Kekasaran Pipa……………………………………………..16

Tabel 2.4 Contoh Data Node……………………………………………………..22

Tabel 2.6 Contoh Data Pipa……………………………………………………...22

Tabel 3.1 Data Jaringan Pipa Distribusi PDAM Kecamatan ….………………...34

Tabel 3.2 Data Elevasi Node Eksisting Jaringan Distribusi……………………. 37

Tabel 3.3 Data Pompa……………………………………………………...…….40

Tabel 4.1 Data Penduduk Tahun 2012 – 2016…………………………………..42

Tabel 4.2 Uji Korelasi Metode Geometri……………………………………….44

Tabe. 4.3 Perhitunga Standar Deviasi Metode Geometri………………………..44

Tabel 4.4 Perhitungan Proyeksi Penduduk Metode Geometri………………….45

Tabel 4.5 Uji Korelasi Metode Aritmatik……………………………………….46

Tabel 4.6 Perhitungan Standar Deviasi Metode Aritmatik………………………46

Tabel 4.7 Perhitungan Proyeksi Penduduk Metode Aritmatika ………………..47

Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Koefisien Korelasi dan Standar Deviasi…………47

Tabe 4.9 Pertumbuhan Penduduk Metode Terpilih Aritmatika………………….47

Tabel 4.10 Data Pelayanan Tahun 2014-2016…………….……………….…….48

Tabel 4.11 Proyeksi Kebutuhan Air Domestik………………….……………….50

Tabel 4.12 Proyeksi Kebutuhan Air Domestik tiap Node………………………51

Tabel 4.13 Fasilitas Sosial Ekonomi Tahun 2016 ...……………………………56

Page 11: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

xi

Tabel 4.14 Proyeksi Fasilitas Sosial Ekonomi…..….……………………………57

Tabel 4.15 Kebutuhan Air Bersih Eksisting Sektor Non Domestik ……………..59

Tabel 4.16 Proyeksi Kebutuhan Air Non Domestik ….………………………....59

Tabel 4.17 Lokasi Fasilitas Sosial Ekonomi Eksisting Berdasarkan

Titik Node …………………………………………………………...60

Tabel 4.18 Kebutuhan Air Non Domestik setiap Node…………...……………..61

Tabel 4.19 Kehilangan air pada tahun proyeksi …………………………………62

Tabel 4.20 Proyeksi Kehilangan Air node……………………………………….63

Tabel 4.21 Kebutuhan Air Total ………………………………………………...68

Tabel 4.22 Kebutuhan Air Total setiap Node……………………………………69

Page 12: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Saluran Pipa dengan Diameter Berbeda…………………………….13

Gambar 2.2 Persamaan kontinuitas pada pipa bercabang……………...………...14

Gambar 2.3 Sistem Jaringan Pipa Distribusi……………………………………..17

Gambar 2.4 Konsep District Meter Area………………………………………...18

Gambar 2.5 Contoh Jaringan Pipa……………………………………………….21

Gambar 2.6 Form Dialog Node………………………………………………….22

Gambar 2.7 Dialog Map Option…………………………………………………23

Gambar 2.8 Peta Jaringan Setelah ditambah Node………………………….…...24

Gambar 2.9 Object Properties…………………………………………………...24

Gambar 2.9 Pengaturan Kurva…………………………………………………..25

Gambar 2.10 Data Velocity Hasil Simulasi………………………………………25

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian……………………………………………….26

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian …………………………………………………...28

Gambar 3.3 Eksisting Jaringan .………………………………………………..29

Gambar 3.4 Elevasi Eksisting Jaringan…………………………………………..30

Gambar 3.5 Kondisi Eksising……………………………………………………31

Gambar 3.6 Input Backdrop Jaringan Pipa Distribusi………………...…………32

Gambar 3.6 Jaringan Pipa Distribusi tanpa Backdrop…………………….……..33

Gambar 3.7 Input Data Pipa dan Node………………….………………………33

Gambar 4.1 Proyeksi Penduduk Kecamatan Pangkajene dan Minasatene

Page 13: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

xiii

Tahun 2017-2036 …………………………………….…………….48

Gambar 4.2 Grafik Kebutuhan Air………………………………………………68

Gambar 4.3 Grafik Head Jaringan Pipa Tahun 2016…………………...............73

Gambar 4.4 Grafik Velocity Jaringan Pipa Tahun 2016…………………….…..74

Gambar 4.5 Grafik Head Jaringan Pipa Tahun Proyeksi.…………… ………...75

Gambar 4.6 Grafik Velocity Jaringan Pipa Tahun Proyeksi ..…………………...76

Page 14: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan yang menyangkut hajat

hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Air memiliki peran yang

sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung

kehidupan dimasa kini maupun masa yang akan datang. Oleh karena itu, sumber

daya air harus dilindungi agar tetap dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan

(Selintung, 2011). Pemanfaatannya tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah

tangga, tetapi juga untuk fasilitas umum, sosial maupun ekonomi. Kebutuhan air

bersih akan terus meningkat seiring dengan perkembangan manusia dalam hal ini

pertumbuhan penduduk setiap harinya.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun

2005, optimalisasi pelayanan air bersih khususnya harus selalu diupayakan untuk

dicapai seiring dengan laju perkembangan jumlah penduduk dan tingkat sosial

ekonomi masyarakat yang dilayani. Untuk pembangunan infrastruktur di bidang

air bersih khususnya sistem pengolahan air bersih (SPAM) perlu dilakukan dalam

upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam upaya penyediaan air bersih, jaringan distribusi merupakan hal

yang penting. Karena jaringan distribusi inilah yang menyalurkan air dari instalasi

produksi menuju ke masyarakat. Berkenaan dengan meningkatnya kebutuhan air

bersih di masa mendatang, PDAM Kota Pangkajene dituntut untuk mampu

memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, dengan kualitas, kuantitas, kontinuitas,

dan keterjangkauan yang diinginkan serta tekanan air yang mencukupi. Tanpa

Page 15: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

2

jaringan distribusi yang mencukupi maka hal tersebut tidak akan mampu dipenuhi

oleh PDAM.

Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilakukan analisa kondisi jaringan

pipa distribusi pelayanan dan pemenuhan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah

penduduk berdasarkan perhitungan tahun sekarang dan proyeksi di PDAM Kota

Pangkajene. Oleh karena itu saya mengajukan penelitian berjudul β€œStudi Analisa

Distribusi Jaringan Pipa Pelayanan Air Bersih di PDAM Kota Pangkajene”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka pokok

permasalahan yang menjadi bahan kajian penelitian ini adalah :

1. Berapakah kebutuhan air yang digunakan di PDAM Kota Pangkajene?

2. Bagaimana head dan velocity pada jaringan pipa distribusi di PDAM

Kota Pangkajene Tahun 2016 sampai 2036?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis kebutuhan air yang digunakan di PDAM Kota

Pangkajene.

2. Menganalisis head dan velocity pada jaringan pipa distribusi di

PDAM Kota Pangkajene Tahun 2016 sampai 2036.

Page 16: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

3

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas sehingga dapat dirumuskan manfaat sebagai

berikut :

1. Gambar dan hasil analisa jaringan pipa distribusi pada penelitian ini

sangat efektif nantinya digunakan oleh PDAM karena akan sangat

membantu pekerjaan sistem pelayanan distribusi ke pelanggan,

pembuatan desain District Meter Area (DMA) serta letak dan lokasi

kebocoran sebagai salah satu upaya penurunan angka kehilangan air.

2. Masyarakat akan terpenuhi kebutuhan air bersih khususnya yang

menggunakan jasa PDAM.

3. Meminimalisir kerugian bagi PDAM yang otomatis berdampak pada

kerugian negara

4. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan acuan

bagi penelitian selanjutnya.

E. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah penelitian ini antara lain:

1. Wilayah penelitian adalah Daerah PDAM Kota Pangkajene yang

melingkupi dua kecamatan yaitu Kecamatan Pangkajene dan Minasatene.

2. Penelitian perkembangan jumlah penduduk serta kebutuhan air bersih

pada eksisting dan 20 tahun kedepan.

3. Tidak membahas secara menyeluruh mengenai pengelolaan air dalam hal

ini pengolahan air dan struktur bangunan di PDAM Kota Pangkajene.

4. Hasil simulasi data berupa head dan velocity.

Page 17: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

4

5. Tidak menjelaskan penyebab kehilangan air secara detail.

6. Hanya membahas jaringan pipa distribusi

7. Jalur pipa distribusi merupakan jalur pipa utama.

Page 18: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Penyediaan Air Bersih

Dalam penyediaan air bersih Ada (dua) kategori sistem penyediaan air

bersih/minum, yaitu : sistem perpipaan dan non perpipaan (Imron, 2011).

1. Sistem Perpipaan

Sistem ini menggunakan pipa sebagai sarana pendistribusian air. Unit

pelayanannya dapat menggunakan Sambungan Rumah (SR), Sambungan

Halaman dan Sambungan Umum. Untuk mendistribusikan air bersih dengan

perpipaan terdapat beberapa sistem pengaliran, tergantung pada keadaan

topografi, lokasi sumber air baku, beda tinggi daerah pengaliran atau daerah

layanan. Sistem pengaliran tersebut antara lain; Pengaliran gravitasi, pengaliran

pemompaan dengan Elevated Reservoir, pengaliran pemompaan langsung

Rangkaian pipa dalam distribusi air bersih/minum disebut jaringan

pipa. Pada dasarnya ada 2 sistem jaringan distribusi yaitu jaringan terbuka dan

tertutup:

a. Jaringan Terbuka

Karakteristik jaringan ini adalah pipa-pipa distribusi tidak saling

berhubungan, air mengalir dalam satu arah dan area layan disuplai

melalui satu jalur pipa utama.

b. Jaringan Tertutup

Karakteristik jaringan ini adalah pipa-pipa distribusi saling

berhubungan, air mengalir melalui beberapa jalur pipa utama, sehingga

konsumen disupplay dari beberapa jalur. Sistem ini cenderung

Page 19: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

6

diterapakan pada daerah yang jalannya saling berhubungan,

perkembangan kota cenderung ke segala arah dan keadaan topografi

yang relatif dasar.

2. Sistem Non Perpipaan

Sistem distribusi ini tidak menggunakan pipa dan unit pelayanannya

adalah Sumur Umum, Hidran Umum (HU), kendaraan tangki air (water

tank/TA) serta mata air.

B. Pengaruh Jumlah Penduduk

Dalam penyusunan suatu perencanaan pembangunan, kependudukan

merupakan faktor penting karena pembangunan dilakukan dan ditujukan untuk

kepentingan penduduk sendiri. Demikian juga dengan perencanaan air bersih,

peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi peningkatan kebutuhan

fasilitas termasuk peningkatan pelayanan air bersih.

1. Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi penduduk adalah suatu metode yang dipakai untuk

memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang berdasarkan data

perkembangan penduduk pada tahun yang telah lalu.

Perhitungan proyeksi penduduk dapat dilakukan dengan berbagai

metode. Untuk menentukan metode proyeksi penduduk yang akurat, ditentukan

dahulu nilai koefisien korelasi (r) dan Standar Deviasi (SD) dari masing-

masing metode proyeksi. Metode proyeksi penduduk yang nilai koefisien

korelasinya mendekati 1 adalah yang digunakan.

Rumus korelasi adalah:

π‘Ÿ =𝑛(βˆ‘ π‘₯.𝑦)βˆ’(βˆ‘ π‘₯).(βˆ‘ 𝑦)

[𝑛(βˆ‘ 𝑦2)βˆ’(βˆ‘ 𝑦)2]1/2

.[𝑛(βˆ‘ π‘₯2)βˆ’(βˆ‘ π‘₯)2

]1/2 ……………………………….(2.1)

Page 20: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

7

Dimana:

π‘₯ = selisih tahun tiap data

𝑦 = selisish total data tiap tahun

Untuk Standar Deviasi:

SD =

)2(

))(( 2

n

YnYi……………………………………..…...(2.2)

Sedangkan metode untuk menentukan proyeksi penduduk antara lain

adalah sebagai berikut :

a. Metode Geometrik

Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah:

𝑃𝑛 = 𝑃𝑑 (1 + π‘Ÿ)𝑛……………………………………….…(2.3)

π‘Ÿ = [(𝑃𝑑

π‘ƒπ‘œ)

1

π‘‘βˆ’ 1] Γ— 100% ………………………….……(2.4)

Dimana :

𝑃𝑛 = Jumlah penduduk pada proyeksi tahun ke-n

π‘ƒπ‘œ = Jumlah penduduk pada awal tahun data

𝑃𝑑 = Jumlah penduduk pada akhir tahun data

π‘Ÿ = Laju pertumbuhan penduduk (%)

𝑑 = Selang waktu tahun data

𝑛 = Jumlah tahun proyeksi

b. Metode Aritmetika

Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah:

𝑃𝑛 = 𝑃𝑑 + (π‘Ÿ Γ— 𝑛) ………………………………….…(2.5)

π‘Ÿ = [π‘ƒπ‘‘βˆ’π‘ƒπ‘œ

𝑑]……………………………………………(2.6)

Dimana :

𝑃𝑛 = Jumlah penduduk pada proyeksi tahun ke-n

Page 21: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

8

π‘ƒπ‘œ = Jumlah penduduk pada awal tahun data

𝑃𝑑 = Jumlah penduduk pada akhir tahun data

𝑑 = Selang waktu tahun data

𝑛 = Jangka waktu tahun proyeksi

c. Metode Least Sq uare (Kuadrat minimum)

Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah:

𝑦 = π‘Ž + 𝑏π‘₯ ………………………..………………………(2.7)

Dimana :

𝑦 = Jumlah penduduk pada tahun proyeksi

π‘₯ = Jumlah tambahan dari tahun dasar

π‘Ž, 𝑏 = konstanta

π‘Ž =βˆ‘ 𝑦 βˆ‘ π‘₯2 +(βˆ‘ π‘₯ βˆ‘ π‘₯𝑦)

𝑛 βˆ‘ π‘₯2+(βˆ‘ π‘₯)2

𝑏 =𝑛 βˆ‘ π‘₯π‘¦βˆ’ βˆ‘ π‘₯ βˆ‘ 𝑦

𝑛 βˆ‘ π‘₯2βˆ’(βˆ‘ π‘₯)2

𝑛 = Jumlah data

2. Proyeksi Jumlah Fasilitas Sosial Ekonomi

Fasilitas sosial ekonomi yang menggunakan air bersih juga harus

diperhitungkan dalam perencanaan instalasi distribusi air bersih. Fasilitas sosial

ekonomi tersebut antara lain adalah: tempat ibadah, perkantoran,

pendidikan/sekolah, sarana kesehatan, komersial, industry serta fasilitas umum

lainnya.

Perhitungan proyeksi fasilitas dapat dilakukan dengan pendekatan

perbandingan jumlah penduduk berikut:

π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› π‘˜π‘’βˆ’π‘›

π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› π΄π‘€π‘Žπ‘™=

πΉπ‘Žπ‘ π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› π‘˜π‘’βˆ’π‘›

πΉπ‘Žπ‘ π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› π΄π‘€π‘Žπ‘™β€¦β€¦....(2.8)

Page 22: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

9

C. Kebutuhan Air Bersih

1. Kebutuhan Air Domestik

Kebutuhan domestik adalah kebutuhan air bersih untuk pemenuhan

kegiatan sehari-hari baik untuk hidran umum atau rumah tangga seperti untuk

minum, memasak, mandi, cuci, menyiram tanaman, kebutuhan dapur, toilet

dan lain-lain sehingga kebutuhan air domestik merupakan bagian terbesar

dalam perencanaan kebutuhan air. Untuk menghitung kebutuhan air

menggunakan standar dari Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik

Sistem Penyediaan Air Minum volume VI, 1998, Departemen Pekerjaan

Umum yang dapat dilihat pada Tabel 2.1 terbagi menjadi lima kategori yaitu

kategori Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, Kota Kecil, dan Desa

berdasarkan total jumlah penduduk.

Adapun analisis kebutuhan pelanggan, dapat dirumuskan sebagai

berikut (Dewi, dkk. 2015) :

πΎπ‘’π‘π‘’π‘‘π‘’β„Žπ‘Žπ‘› =π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜

86.400Γ— π‘π‘’π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› (𝑙𝑑/π‘œπ‘Ÿπ‘”/β„Žπ‘Ÿ).….…(2.9)

Dimana:

1 hari = 24 jam x 60 menit x 60 detik = 86.400 det , atau;

πΎπ‘’π‘π‘’π‘‘π‘’β„Žπ‘Žπ‘› = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ Γ— π‘π‘’π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› ( 𝑙𝑑/𝑑𝑒𝑑).................(2.10)

2. Kebutuhan Air Non Domestik

Kebutuhan air non domestik terdiri dari fasilitas sosial ekonomi yang

terdapat pada wilayah perencanaan. Kebutuhan air non domestik sebagaimana

dalam Tabel 2.2.

Page 23: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

10

Tabel 2.1 Kriteria Perencanaan Air bersih

NO URAIAN

KATEGORI KOTA BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK

(JIWA)

> 1.000.000

500.000

s/d

1.000.000

100.000

s/d

500.000

20.000

s/d

100.000

<

20.000

METROPOLITAN BESAR SEDANG KECIL DESA

1 Unit SR (l/o/hr) 190 170 150 130 30

2

Unit HU

(l/o/hr) 30 30 30 30 30

3

Unit non

domestik 20 – 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30

4

Kehilangan air

(%) 20 – 30 20 - 30 20 - 30 20 - m30 20

5

Faktor

Maximum Day 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1

6

Faktor Peak -

Hour 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

7

Jumlah Jiwa

Per SR 5 5 6 6 10

8

Jumlah Jiwa

Per HU 100 100 100

100 -

200 200

9

Sisa tekan di

jaringan 10 10 10 10 10

distribusi (mka)

10 Jam operasi 24 24 24 24 24

11

Volume

reservoir (%)

20 20 20 20 20

(Maks Day

Demand)

12 SR : HU 50:50 s/d 80:20

50:50 s/d

80:20 80:20 70:30 70:30

13

Cakupan

Pelayanan 90 90 90 90 70

Sumber : Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik Sistem Penyediaan Air

Minum volume VI, 1998, Departemen Pekerjaan Umum.

Page 24: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

11

Tabel 2.2 Kriteria Kebutuhan Air Bersih Kategori IV (Kota Kecil)

No. Sektor Nilai Satuan

1 Sekolah 10 lt/siswa/hr

2 Rumah Sakit 200 lt/bed/hr

3 Puskesmas 3000 lt/unit/hr

4 Masjid 3000 lt/unit/hr

5 Pasar 12000 lt/hektar/hr

6 Industri 0,1-0,3 lt/detik/hr

7 Kantor 10 lt/pegawai/hr

8 Hotel 150 lt/bed/hr

9 Rumah Makan 100 lt/tempatduduk/hr

10 Kompleks Militer 60 lt/org/hr

11 Pariwisata 0,2-0,8 Lt/detik/hr (Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, 1996)

Sementara untuk perhitungan kebutuhan air pada fasilitas sosial eknonomi

adalah sebagai berikut:

πΎπ‘’π‘π‘’π‘‘π‘’β„Žπ‘Žπ‘› = πΉπ‘Žπ‘ π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘  Γ— π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž Γ— πΎπ‘œπ‘›π‘ π‘’π‘šπ‘ π‘– ( 𝑙𝑑/π‘œπ‘Ÿπ‘”/β„Žπ‘Ÿ)……...(2.11)

D. Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih

Fluktuasi adalah prosentase pemakaian air pada tiap jam yang tergantung

dari : aktivitas penduduk, adat istiadat atau kebiasaan penduduk serta pola tata

kota. Sehingga kebutuhan air tiap waktu menjadi berubah/berfluktuasi. Untuk

mendapatkan pelayanan kepada konsumen secara maksimal, hal ini perlu

diperhitungkan.

Flukuasi kebutuhan air didasarkan kepada kebutuhan air harian maksimum

(Qmax) serta kebutuhan air jam maksimum (Qpeak) dengan referensi kebutuhan

air rata-rata.

1. Kebutuhan air rata-rata harian (Qav)

Kebutuhan air rata-rata harian (Qav) adalah jumlah air per hari

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan domestik, non domestik dan

kehilangan air.

Page 25: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

12

2. Kebutuhan air harian maksimum (Qmax)

Kebutuhan air harian maksimum (Qmax) merupakan jumlah air

terbanyak yang diperlukan pada satu hari dalam waktu satu tahun

berdasarkan nilai Q rata-rata harian. Untuk menghitungnya diperlukan

faktor fluktuasi kebutuhan harian maksimum.

π‘„π‘šπ‘Žπ‘₯ = π‘“π‘šπ‘Žπ‘₯ Γ— π‘„π‘Žπ‘£β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦(2.12)

Dimana :

Qmax = Kebutuhan air harian maksimum (literr/det)

fmax = Faktor harian maksimum ( 1 < fmax.hour < 1,5 )

Qav = Kebutuhan air rata-rata harian (literr/det)

3. Kebutuhan air jam maksimum (Qpeak)

Kebutuhan air jam maksimum (Qpeak) adalah jumlah air terbanyak

yang diperlukan pada jam-jam tertentu. Untuk menghitungnya diperlukan

faktor fluktuasi kebutuhan jam maksimum (fpeak).

Q peak = Q max x fpeak ……………………………………(2.13)

Dimana :

Qpeak = Kebutuhan air jam maksimum (literr/det)

fpeak = Faktor fluktuasi jam maksimum ( 1 ,5 - 2,5 )

Qmax = Kebutuhan air harian maksimum (literr/det)

E. Kehilangan Air

Masalah kehilangan air (Unaccounted For Water) masih merupakan salah

satu masalah yang sangat besar bagi pengelola air minum di Indonesia. Tingkat

kebocoran jaringan pipa sulit diukur secara teliti. PDAM pada umumnya

menggunakan selisih antara produksi dan penjualan untuk melukiskan efektifitas

Page 26: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

13

pelayanan air minum dan efisiensi dalam upaya penurunan kehilangan air. Air

yang bocor dari sistem penyediaan air, kesalahan meteran air, sambungan-

sambungan yang tidak sah dan hilangnya air yang tidak diketahui penyebabnya

digolongkan sebagai kehilangan dan pemborosan (loss and waste). (Dewi,dkk

2015).

π‘˜π‘’β„Žπ‘–π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘Žπ‘–π‘Ÿ =π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘—π‘’π‘Žπ‘™βˆ’π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–

π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–Γ— 100%......................(2.14)

F. Hidrolika Aliran Distribusi

1. Prinsip Dasar Aliran dalam Pipa

Menurut Triatmojo (2008) aliran dalam pipa merupakan aliran

tertutup di mana air kontak dengan seluruh penampang saluran. Jumlah

aliran yang mengalir melalui lintang aliran tiap satuan waktu disebut debit

aliran, yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Q = A x V ……………..…………………….(2.15)

a. Persamaan kontinuitas

Pada setiap aliran di mana tidak ada kebocoran maka untuk setiap

penampang berlaku bahwa debit setiap potongan selalu sama.

V1 x A1 = V2 x A2 …………….....…………..(2.16)

Q = A x V = Konstan………………………(2.17)

Gambar 2.1 Saluran Pipa dengan Diameter Berbeda

(Sumber : Triatmodjo, Hidraulika II 2013)

Page 27: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

14

Menurut Triatmojo (2013), untuk pipa bercabang berdasarkan

persamaan kontinuitas, debit aliran yang menuju titik cabang harus

sama dengan debit yang meninggalkan titik tersebut, yang secara

matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Q1 = Q2 + Q3……………………………(2.18)

A1 x V1 = A2 x V2 + A3 x V3……………………..(2.19)

Dimana:

Q = debit aliran(m3/det)

A = luas penampang (m2)

V = kecepatan aliran (m/det)

Gambar 2.2 Persamaan kontinuitas pada pipa bercabang

( Sumber: Triatmodjo, Hidraulika II 2013)

2. Persamaan Bernouli

Menurut Bernoulli Jumlah tinggi tempat, tinggi tekan dan tinggi

kecepatan pada setiap titik dari aliran air selalu konstan. Persaman

Bernoulli dapat dipandang sebagai persamaan kekekalan energi

mengingat, z = energi potensial cair tiap satuan berat.

𝐻 = 𝑍 + 𝝆

Ι€+

π’—πŸ

πŸπ’ˆ

𝑍1 + π†πŸ

Ι€+

π’—πŸ

πŸπ’ˆ+ β„Žπ‘“ = 𝑍1 +

π†πŸ

Ι€+

π’—πŸ

πŸπ’ˆ+ β„Žπ‘“β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦(2.20)

Untuk mencari kehilangan tekanan dalam pipa :

𝐻𝒇 =10,7 ×𝑄1,825

𝐷4,87 ×𝐢1,852Γ— 𝐿 ……………………………………..(2.21)

Dimana:

Page 28: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

15

β„Žπ‘“ = Kehilangan tekanan dalam pipa (m)

𝐿 = Panjang pipa (m)

𝐢 = Koefisien Hazen – William

𝑄 = Debit dalam pipa (m3/det)

𝐷 = Diameter pipa (m)

Pipa yang digunakan untuk menditribusikan air memiliki koefisien

kekasaran yang bergantung pada jenis bahan material pipa. Adapun nilai

koefisien kekasaran Hazen William, Darcy Weisbach, dan Manning dapat

dilihat pada tabel 2.4.

3. Koefisien Kekasaran

Semakin bertambah umur pipa semakin bekurang kemampuannya

untuk melewatkan debit karena adanya kerak atau kotoran pada

permukaan dalam pipa, yang akan memperbesar koefisien gesekan.

Kecepatan timbulnya kerak atau kotoran tergantung pada unsur-unsur

kimia yang terkandung dalam air dan bahan pipa. Oleh karena itu dalam

merencanakan saluran pipa harus diperhatikan keadaan setelah beberapa

tahun pipa tersebut melakukan fungsinya.

Menurut Colebrook dan White kekasaran pipa bertambah secara

linier dengan umurnya dan ditunjukskan dengan rumus:

π‘˜π‘‘ = π‘˜0 + 𝛼. 𝑑…………………………………….(2.22)

dengan:

π‘˜π‘‘ = kekasaran pipa setelah t tahun

π‘˜0 = kekasaran pipa baru

Page 29: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

16

𝛼 = pertambahan kekasaran pipa tiap tahun (didapatkan dari hasil

percobaan)

𝑑 = jumlah tahun

V = 0,3545 x C x D0,63 x S0…………………………..(2.23)

dengan :

V = Kecepatan aliran (m/det)

C = Koefisien kekasaran

D = Diameter pipa (m)

S = Slope pipa = beda tinggi/panjang pipa (m/m)

Tabel 2.3 Koefisien Kekasan Pipa

No. Material Hazen William

C (unitless)

Darcy Weisbach Ι›

(feet x 10-3)

Manning’s n

(unitless)

1 Cast Iron 130-140 0.85 0.012-0.015

2 Concrete or

Concrete Lined 120-140 1.0-10 0.012-0.017

3 Galvanized Iron 120 0.5 0.015-0.017

4 Plastic 140-150 0.005 0.011-0.015

5 Steel 140-150 0.15 0.015-0.017

6 Vitrified Clay 110 0.013-0.015

(Sumber: Buku Manual Epanet Versi Bahasa Indonesia,2000)

Untuk mencapai hasil perencanaan yang optimal dalam usaha penyediaan

dan pendistribusian air bersih kepada masyarakat diperlukan suatu kriteria desain.

Kriteria ini digunakan untuk mendesain sistem jaringan dan menentukan diameter

pipa. Kriteria desain menurut standar Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya

tahun 1998 antara lain :

Page 30: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

17

1. Tinggi tekanan yang harus disediakan pada node minimum 10 meter.

2. Kecepatan aliran air maksimum 2 m/s untuk jenis pipa Poly Vinil

Chloride (PVC) dan Besi

G. Distric Meter Area (DMA)

Jaringan pipa adalah suatu konfigurasi pipa. Pertama kali konsep

DMA dikenalkan di Inggris pada awal tahun 1980-an, yang didefinisikan

sebagai area tertentu dalam sistem distribusi yang pada umumnya

dibangun dari penutupan katup sehingga terisolasi sempurna, dimana air

yang memasuki dan keluar dari area diukur melalui meter induk. Secara

umum sistem jaringan Pipa pada suatu distribusi air, seperti pada gambar

berikut (Bakri,2011):

Gambar 2.3 Sistem Jaringan Pipa Distribusi

Dalam melakukan perencanaan pembentukan DMA harus

dilakukan pemodelan hidrolika terlebih dahulu, karena pembentukan

DMA merupakan redesign system distribution. DMA berfungsi sebagai,

(Anonim, 2013) :

Page 31: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

18

1. Prioritas dalam pencarian kebocoran secara aktif

2. Manajemen tekanan yang ideal

3. Mempermudah melakukan 4K (kuantitas,kontiuitas, kualitas,

dan keterjangkauan ) aliran ke pelanggan.

DMA harus terbentuk sempurna, yang dimaksud sempurna adalah :

1. Satu inlet (Satu input system)

2. Batas sudah dop/blind (tidak ada koneksi dengan DMA lain)

3. Ada meter induk DMA (mengetahui debit yang masuk)

4. Ada PRV di inlet (manajemen tekanan)

5. Ada gate valve resillient di setiap ruas DMA (steptest)

6. Jumlah ideal 500 – 3000 Pelanggan

Gambar 2.4. Konsep Distric Meter Area

Jadi, DMA harus 1 inlet agar mempermudah dalam menganaliasa

air yang masuk di DMA, kemudian batas tidak boleh terkoneksi dengan

DMA lain agar mudah menganalisa arah aliran yang masuk & keluar,

Page 32: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

19

meter DMA wajib terpasang agar dapat memantau setiap saat debit yang

masuk untuk dibandingkan dengan pemakaian air di DMA tersebut, juga

perlu ada PRV (Pressure Reducing Valve) yang berfungsi mengatur

tekanan sesuai kebutuhan di tiap DMA, setiap ruas DMA perlu dipasang

valve resillient yaitu valve dengan kualitas sangat baik ini berfungsi untuk

melokalisir aliran / mematikan aliran bila ada perbaikan kebocoran di ruas

itu saja juga berfungsi sekali saat tindakan STEPTEST di DMA, untuk

jumlah pelanggan DMA memang idealnya 500 – 3000 sambungan untuk

mempermudah tindakan pencarian kebocoran secara aktif.

Pada akhirnya pembentukan Distic Meter Area merupakan strategi

awal untuk melakukan upaya menurunkan angka kehilangan air yang

diharapkan dapat berjalan secara efektif,effisien dan sustainable.

H. Epanet 2.0 dalam Sistem Penyediaan Air Bersih

1. Pengertian EPANET 2.0

EPANET adalah program komputer yang menggambarkan simulasi

hidrolis dan kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan

pipa. Jaringan itu sendiri terdiri dari Pipa, Node (titik koneksi pipa),

pompa, katub, dan tangki air atau reservoir. EPANET menjajaki aliran air

di tiap pipa, kondisi tekanan air di tiap titik dan kondisi konsentrasi bahan

kimia yang mengalir di dalam pipa selama dalam periode pengaliran.

Sebagai tambahan, usia air (water age) dan pelacakan sumber dapat juga

disimulasikan (Rossman,2000).

Page 33: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

20

2. Kegunaan EPANET2.0

Fasilitas yang lengkap serta pemodelan hidrolis yang akurat adalah

salah satu langkah yang efektif dalam membuat model tentang pengaliran

serta kualitas air. EPANET adalah alat bantu analisis hidrolis yang

didalamnya terkandung kemampuan seperti (Rossman,2000):

1. Kemampuan analisa yang tidak terbatas pada penempatan jaringan

2. Perhitungan harga kekasaran pipa menggunakan persamaan Hazen-

Williams, Darcy Weisbach, atau Chezy-Manning

3. Temasuk juga minor head losses untuk bend, fitting, dsb

4. Pemodelan terhadap kecepatan pompa yang constant maupun variable

Menghitung energi pompa dan biaya (cost) Pemodelan terhadap variasi

tipe dari valve termasuk shitoff, check, pressure regulating, dan flow

control valve

5. Tesedia tangki penyimpan dengan berbagai bentuk (seperti diameter

yang bervariasi terhadap tingginya)

6. Memungkinkan dimasukkannya kategori kebutuhan (demand) ganda

pada node, masing-masing dengan pola tersendiri yang bergantung pada

variasi waktu.

7. Model pressure yang bergantung pada pengeluaran aliran dari emitter

(Sprinkler head)

8. Dapat dioperasikan dengan system dasar pada tangki sederhana atau

kontrol waktu, dan pada kontrol waktu yang lebih kompleks

Dibutuhkan beberapa item untuk dapat menjalankan Epanet sehingga

didapatkan hasil yang sesuai, antara lain :

Page 34: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

21

a. Link : dapat berupa; pipa, pompa atau katup control

b. Node : dapat berupa; junction, tank, atau reservoir.

c. Curve : menggambarkan grafik atau pola pengerjaan yang dapat

berupa; kurva pompa dan kurva effisiensi

Data yang dibutuhkan dalam pengerjaan program Epanet antara lain :

peta jaringan, elevasi wilayah node/junction panjang pipa diameter pipa

jenis pipa besar debit masing-masing node faktor fluktuasi pemakaian air

Sedangkan data yang dapat dihasilkan antara lain; hidrolik head masing-

masing titik, tekanan air, flow (aliran), velocity (kecepatan), unit headloss,

pipe status dan lainnya.

3. Simulasi EPANET 2.0

Pada simulasi ini, akan di analisa distribusi yang mudah yang dapat

dilihat pada Gambar 2.5 dibawah ini (Rossman, 2000):

Gambar 2.5 Contoh Jaringan Pipa

Page 35: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

22

Tabel 2.4 Contoh Data Node

Node Elevasi (m) Demand (lt/det)

1 15 0

2 15 0

3 20 15

4 20 10

5 20 10

6 20 10

7 21 0

8 20 0

Tabel 2.5 Contoh Data Pipa

Pipa Panjang

(m) Diameter (mm) C-Factor

1 1000 78,3 145

2 1300 10,42 145

3 1300 10,42 145

4 1300 157,0 145

5 5000 157,0 145

6 7000 157,0 145

7 5000 157,0 145

8 7000 78,3 145

1. Membuat Proyek Baru

a. Pilih Project>>Default untuk membuka form dialog yang terlihat

pada Gambar 2.6 berikut:

Gambar 2.6 Form Dialog Node

Page 36: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

23

b. Pilih halaman Hidraulics dan atur pilihan dari Flow Unit menjadi

LPS (Litters per second). Sebagai implikasi pilihan unit tersebut,

maka digunakan untuk seluruh kuantitas (panjang dalam meter,

diameter pipa dalam mm, head dalam meter, velocity dalam m/s ,

Juga pilih Hazen-Wiliam (H-W) sebagai formula headloss.

2. Memilih beberapa pilihan penampilan yang akan ditambahkan pada

peta, akan ditampilkan label ID dan symbol.

a. Pilih View>>Option untuk menyampaikan Dialog Map Option. Pilih

halaman Notation pada form tersebut, dan cek pilihan yang terlihat

dalam Gambar 2.7 dibawah. Kemudian pindah ke halaman Symbol

dan pilih semua kotak. Klik tombol OK untuk menerima pilihan dan

tutup dialog. Akhirnya, sebelum menggambar jaringan, kita harus

yakin bahwa pengaturan skala bisa diterima.

b. Pilih View>>Dimension untuk menampilkan dialog Map

Dimension. Dimensi standard digunakan untuk proyek baru. Setting

tersebut akan mencukupi untuk contoh ini, kemudain tekan tombol

OK Gambar 2.7 Dialog Map Option

Gambar 2.7 Dialog Map Option

Page 37: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

24

3. Menggambar Jaringan

a. Menggambar Node, Tangki, dan Reservoir

Gambar 2.8 Peta Jaringan Setelah ditambah Node

b. Menambahkan pipa dan pompa

Penambahan pipa dan pompa dapat dilihat pada Gambar….

4. Mengatur Object Properties

Sebagai objek yang ditambahkan ke dalam proyek, telah ditetapkan

pengaturannya secara standard. Untuk mengubah nilai menjadi lebih

spesifik, objek harus dipilih menuju Property Editor Gambar 2.8

Gambar 2.9 Object Properties

15 15

Page 38: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

25

5. Pengaturan Kurva

Masukkan aliran pump design (45 lt/det) dan head (80 m) ke dalam

form. EPANET secara otomatis akan membuat kurva pompa secara

lengkap dari singel poin. Persamaan kurva akan Nampak bentuknya.

Gambar 2.10 Pengaturan Kurva

6. Menjalankan Analisis Periode Tunggal

Project>>Run analysis atau klik tombol Run pada standar

Toolbar. Gambar 2.11 menampilkan tabel untuk hasil link setelah di

run. Terlihat tanda negatif pada aliran menandakan bahwa alirannya

memiliki arah yang berlawanan dengan yang digambar sebelumnya.

Gambar 2.11 Data Velocity Hasil Simulasi

Page 39: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

26

BAB III

METODOLOGI

A. Kerangka Berpikir Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini diperlukan langkah-langkah yang

sistemastis agar penelitian dapat berjalan dengan baik. Langkah-langkah

penyelesaian tersebut dapat ditunjukkan dalam gambar diagram alir sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

Data Primer:

- Data Kependudukan

- Data Kebutuhan Air

- Data Ketersediaan air

- Hidrolika

- Topografi dan koordinat

Mulai

Persiapan

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Data Sekunder:

- Dokumen

- Wawancara

Kelengkapan Data

Analisis

kebutuhan air total

Analisis

Eksisting

Analisis

Proyeksi

Hasil

Kes Kesimpulan dan Saran

Selesai

EPANET 2.0

Tidak

Ya

Page 40: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

27

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu

Pengambilan data dilakukan selama satu bulan yakni pada tanggal

1 Juli sampai 1 Agustus 2017.

2. Lokasi

Penelitian lakukan di PDAM Kabupaten Pangkep dengan obyek

berada di wilayah Jaringan Pelayanan PDAM Kota Pangkajene tepatnya

di dua Kecamatan yaitu Pangkajene dan Minasatene, Kabupaten

Pangkep. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3.2

C. Jenis dan Teknis Pengambilan Data

Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Deskriptif

Kuantitatif. Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data dengan tujuan

untuk melakukan simulasi kondisi desa/kelurahan, persiapan simulasi

eksisting dan pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan:

1. Data primer, diperoleh dari melalui wawancara maupun observasi

langsung diiapangan. Data primer yang diperoleh adalah data pompa, data

gambar jaringan pipa distribusi eksisting , data cakupan pelayanan,

persentasi jumlah pelanggan, data elevasi dan koordinat node, pompa, dan

sungai yang didapatkan menggunakan program Global Mapper.

2. Data sekunder, diperoleh dari berbagai dinas dan instansi terkait yang juga

dapat diambil dari situs internet. Data yang diambil berupa data

kependudukan, data sarana dan prasarana wilayah studi, data fasilitas

pendukung di wilayah studi seperti jumlah fasilitas pendidikan, sosial-

Page 41: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

28

Gambar 3.2 Lokasi Penelitiaan

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

JUDUL :

LOKASI PENELITIAN

NAMA : MEGAHWATI DOLOHAE

NIM : D121 13 016

TANPA SKALA

KETERANGAN:

= ARAH MATA ANGIN

= BATAS KECAMATAN

= WILAYAH STUDI

= KANTOR PUSAT PDAM

U

Kecamatan

Pangkajene

Kecamatan

Minasatene

Page 42: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

29

Gambar 3.3 Eksisting Jaringan Pipa Distribusi

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

JUDUL :

JARINGAN PIPA DISTRIBUSI

NAMA : MEGAHWATI DOLOHAE

NIM : D121 13 016

TANPA SKALA

KETERANGAN:

a3

a4

a5

a6

a7

a9

a10

a11

b4

b7

b20

b9

b10 b11

b18 b12

b15

U

Sumber

Page 43: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

30

Page 44: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

31

ekonomi, keagamaan, dan kesehatan. Seluruh data sekunder diperoleh dari

instansi di wilayah studi seperti Badan Pusat Statistik Kecamatan

Pangkajene dan Minasatene yang diakses menggunakan internet dan

PDAM Kota Pangkajene.

D. Kondisi Eksisting

Gambar 3.5 Kondisi Eksisting

Pada wilayah jaringan distribusi Wilayah Pelayanan PDAM Kota

Pangkajene ini memiliki cakupan pelayanan 66%, (Data PDAM,2016). Pelayanan

ini mencakup dua kecamatan yang telah disebutkan sebelumnya. Pada jaringan

eksisting terdapat pompa dengan kapasitas 30 lt/det, 78 node (blok), dan 100 pipa.

Jenis pipa yang digunakan 90% menggunakan Poly Vinil Chloride (PVC) dengan

diameter 52,2 mm, 78,3 mm, 104,4mm, 118,2 mm, 157,0 mm, 208,8 mm, dan

26.10 mm. Adapun elevasi dari wilayah studi ini berkisar 3 sampai 6 m.

E. Metode Analisa Data

1. Studi pustaka dan pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data

primer dan sekunder .

SUMBER :

Mata Air

Kapasitas 35 lt/det

INTAKE:

2 Pompa

(Bergantian)

Kapasitas 30 lt/det

DISTRIBUSI:

- 2 kecamatan (Minasatene dan

Pangkajene)

- Cakupan Pelayanan 66% (24400 Jiwa)

- Pelanggan 56% (20240 Jiwa)

- 100 Pipa

- 78 node

- Elevasi 3 – 6 meter

Page 45: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

32

2. Data kebutuhan air yang diperoleh dianalisa menggunakan software

Microsoft Excel untuk menganalisis kebutuhan air sekarang dan 20 tahun

yang akan datang melalui dua metode yaitu metode geometrik dan metode

aritmatik.

3. Parameter-parameter penting untuk menganalisa kebutuhan air besih

diantaranya sebagai berikut:

a. Jumlah penduduk pada tahun sekarang sebagai acuan untuk proyeksi

kebutuhan air rumah tangga hingga tahun 2036.

b. Dalam tugas akhir ini, persentase pelayanan air bersih direncanakan

sesuai dengan debit yang telah ditentukan dari jumlah penduduk di

wilayah pelayanan Kabba.

4. Pembuatan jaringan pipa distribusi pada Program EPANET2.0.

a. Input Backdrop

Gambar 3.6 Input Data Gambar Jaringan Pipa sebagai Backdrop

Page 46: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

33

b. Penggambaran Jaringan Pipa

Penggambaran jaringan pipa berdasarkan arahan backdrop sebagai

petunjuk node dan pipa pada EPANET. Gambar jaringan pipa

distribusi bisa dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.7 Jaringan Pipa Distribusi Tanpa Backdrop

c. Input Data Node dan Pipa

Gambar 3.8 Input Data Pipa dan Node

Page 47: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

34

Adapun data yang di input pada kolom menu pipa antara lain

panjang dengan satuan meter, diameter dengan satuan mm, dan kekasaran

pipa. Sementara untuk node, data yang dimasukkan berupa elevasi dengan

satuan meter dan koordinat XY.

Tabel 3.1 Data Jaringan Pipa Distribusi

No Pipa Panjang

(m)

Diameter

(mm)

Jenis

Pipa

Umur

(Tahun) Kekasaran

1 d1 845 52,2 PVC 8 144

2 a1 1955 157,0 PVC 10 145

3 a2 2905 157,0 PVC 10 145

4 a3 315 157,0 PVC 10 145

5 a4 136 208,8 Besi 30 150

6 a5 100 208,8 Besi 30 150

7 a6 1020 208,8 Besi 30 150

8 a7 1562 208,8 Besi 30 150

9 b1 1534 157,0 PVC 10 145

10 b2 1307 78,3 PVC 10 145

11 b3 347 157,0 PVC 10 145

12 b4 1408 104,4 PVC 10 145

13 b5 2417 15,66 PVC 10 145

14 b6 452 52,2 PVC 10 145

15 b7 257 157,0 PVC 10 145

16 b8 130 78,3 PVC 10 145

17 b9 405 78,3 PVC 10 145

18 b10 320 157,0 PVC 10 145

19 b11 553 104,4 PVC 10 145

20 b12 1589 157,0 PVC 10 145

21 b13 300 78,3 PVC 10 145

22 b14 782 104,4 PVC 10 145

23 b15 376 78,3 PVC 10 145

24 b16 690 78,3 PVC 10 145

25 b17 1296 78,3 PVC 10 145

26 b18 1175 52,2 PVC 10 145

27 b19 1180 104,4 PVC 10 145

28 b20 1346 104,4 PVC 10 145

*Bersambung

Page 48: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

35

*Lanjutan

No Pipa Panjang

(m)

Diameter

(mm)

Jenis

Pipa

Umur

(Tahun) Kekasaran

29 b21 1093 52,2 PVC 10 145

30 b22 930 52,2 PVC 10 145

31 b23 950 52,2 PVC 10 145

32 b24 270 52,2 PVC 10 145

33 b25 950 52,2 PVC 10 145

34 b26 1468 52,2 PVC 10 145

35 b27 500 52,2 PVC 10 145

36 b28 316 78,3 PVC 10 145

37 b29 60 78,3 PVC 10 145

38 b30 243 52,2 PVC 10 145

39 b31 875 52,2 PVC 10 145

40 b32 781 52,2 PVC 10 145

41 b33 200 52,2 PVC 8 144

42 b34 40 78,3 PVC 8 144

43 b35 30 78,3 PVC 8 144

44 b36 160 78,3 PVC 8 144

45 b37 380 78,3 PVC 8 144

46 b38 139 157,0 PVC 8 144

47 b39 50 104,4 PVC 8 144

48 b40 67 104,4 PVC 8 144

49 b41 320 104,4 PVC 8 144

50 b42 30 104,4 PVC 8 144

51 b43 485 104,4 PVC 8 144

52 b44 2657 78,3 PVC 8 144

53 b45 1023 104,4 PVC 8 144

54 b46 1600 78,3 PVC 8 144

55 b47 870 157,0 PVC 8 144

56 b48 370 78,3 PVC 8 144

57 b49 123 157,0 PVC 8 144

58 b50 1631 78,3 PVC 8 144

59 b51 508 78,3 PVC 8 144

60 b52 581 52,2 PVC 8 144

61 b53 620 52,2 PVC 8 144

*Bersambung

Page 49: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

36

*Lanjutan

No Pipa Panjang

(m)

Diameter

(mm)

Jenis

Pipa

Umur

(Tahun) Kekasaran

62 b54 550 157,0 PVC 9 144

63 b55 398 52,2 PVC 10 145

64 c1 2051 26,10 PVC 8 144

65 c2 70 52,2 PVC 8 144

66 c3 224 26,10 PVC 8 144

67 c4 177 52,2 PVC 8 144

68 c5 172 52,2 PVC 8 144

69 c6 70 52,2 PVC 8 144

70 c7 2556 26,10 PVC 8 144

71 c8 163 26,10 PVC 8 144

72 c9 740 104,4 PVC 8 144

73 c10 1950 78,3 PVC 8 144

74 c11 1245 104,4 PVC 8 144

75 c12 843 52,2 PVC 8 144

76 c13 1887 52,2 PVC 8 144

77 c14 135 78,3 PVC 8 144

78 c15 575 78,3 PVC 8 144

79 c16 365 52,2 PVC 8 144

80 c17 390 157,0 PVC 8 144

81 c18 260 78,3 PVC 8 144

82 c19 440 78,3 PVC 8 144

83 c20 890 52,2 PVC 8 144

84 c21 1006 52,2 PVC 8 144

85 c22 1086 104,4 PVC 8 144

86 c23 511 157,0 PVC 8 144

87 c24 400 157,0 PVC 8 144

88 c25 160 78,3 PVC 8 144

89 c26 390 157,0 PVC 8 144

90 c27 955 157,0 PVC 7 142

91 c28 190 104,4 PVC 7 142

92 c29 1177 104,4 PVC 7 142

93 c30 1177 52,2 PVC 7 142

94 c31 142 104,4 PVC 7 142

*Bersambung

Page 50: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

37

*Lanjutan

No Pipa Panjang

(m)

Diameter

(mm)

Jenis

Pipa

Umur

(Tahun) Kekasaran

95 c32 1198 78,3 PVC 7 142

96 c33 1345 157,0 PVC 7 142

97 c34 280 157,0 PVC 7 142

98 c35 2054 157,0 PVC 7 142

99 c36 640 78,3 PVC 7 142

100 c37 620 52,2 PVC 8 144

(Sumber:Data PDAM Kabupaten Pangkep,2016)

*Keterangan : PVC (Polyvinyl Chloride)

Tabel 3.3 Data Elevasi Node Eksisting Jaringan Distribusi

Node Pipa yang

tersambung Lokasi

Pelanggan (KK) Elevasi

(m)

Koordinat

2014 2015 2016 X Y

1 pump Sumber 0 0 0 8 787237 9464981

2 d1 Jl.Leangkassi 1 57 57 62 7 787964 9464625

3 c1 Jl.Leangkassi 2 135 140 141 6,5 785655 9465370

4 a1 Jl.Leangkassi 3 40 40 45 6 785568 9464886

5 c2 Jl.Cempaka 2 42 42 44 6 785707 9465365

6 c5

c6 Jl.Cempaka 3 26 26 27 6 785654 9465191

7 c4 Jl.Cempaka 1 15 15 16 6 785599 9465195

8 b1 Leangkassi 45 45 48 6 785841 9465163

9 b3 Leangkassi dalam 24 24 24 6 785491 9465200

10 c3 Jl.Sakura 1 26 26 26 6 785413 9465345

11 c8 Jl.Sakura 2 28 28 28 6 785480 9465201

12 a5 sanrangang 02 33 64 64 4 785109 9462555

13 a4 sanrangang 01 37 61 61 4 785190 9462494

14 b16 Jl.Minasatene a 28 35 35 4 785186 9462480

15 c9 Jl.Pramuka a 29 33 33 6 785674 9464476

16 b5 Jl.Jend.Sukowati 239 242 242 5 783261 9465074

17 a6 Jl.Bontoa Utara 25 27 27 4 784319 9463206

18 c7 , a7 Stadion Sibatua 38 42 43 4 783198 9464311

19 b7 Paddoang-

doangang 13 13 13 4 783253 9465066

20 b10 , b12 Paddoang-

doangang

Jl.Kesehatan 25 35 35 4 782728 9465070

*Bersambung

Page 51: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

38

*Lanjutan

Node Pipa yang

Tersambung Lokasi

Pelanggan (KK) Elevasi Koordinat

2014 2015 2016 (m) X Y

21 c11 Jl.F dg lurang 19 19 19 4 783493 9465108

22 c16 , c17 birao dalam 12 12 13 4 785574 9462896

23 c14 birao 10 10 11 4 785523 9463338

24 b35 Jl. Flamboyan 1 18 18 18 4 782743 9465039

25 b13 Jl. Flamboyan 2 19 19 19 4 782952 9464828

26 c15, c20

,c21

tamalalang

sanrangang

dalam 50 50 50

3 784977 9463433

27 b8 Perum H.Rako 40 41 41 5 783560 9465001

28 c24 Jl.Sultan

Hansanuddin 1 15 16 16 4 782909 9464599

29 b11 Jl.H.M Arsyad B 15 15 15 4 782913 9464616

30 c19 , c18 Jl.Bontoa Utara 25 32 32 4 784686 9463426

31 b36, b34 Islamic Center 5 5 5 5 782609 9464915

32 b38 Bambu runcing 5 5 5 5 782521 9465034

33 b39 ,b40 Jam Kota 5 5 5 4 782587 9464888

34 b37 Jl.Sultan

Hansanuddin 2 40 40 40 4 782618 9464882

35 b54 Jl.A.Burhanuddin 35 35 35 4 782237 9464937

36 c23 Jl.A.Caco Timur

1 22 22 23 4 782718 9464352

37 c25 Perum DEPAG 20 20 20 4 782653 9464232

38 c37 Jl.A.Caco Timur 80 82 82 4 782347 9464426

39 b43 ,b41 Jl.A.Mauraga

Timur

Jl.Coppotompong 246 249 251

4 782443 9464588

40 b9 Jl.Cendana

Timur 52 59 87 4 783261 9464699

41 b14, c22 Jl.Matahari A 358 387 410 4 783481 9464518

42 c26, c28 Jl.A.Caco Timur 180 180 198 4 782327 9464413

43 c27, b49 Jl.A.Caco Barat

Jagong 1 95 101 112 4 780758 9464372

44 b45 Jl.A.Mauraga

Barat 243 243 243 3 781439 9464763

45 b47 Jagong 2 135 135 137 3 782162 9464999

46 c34 Tamalakko 31 31 31 3 781166 9464498

47 c35 Tekolabbua 90 90 90 3 779351 9463688

48 c30 ,c33 Lekoboddong

Dalam 12 13 13 3 780726 9463631

49 c36 Lomboka 14 14 14 3 778797 9463410

50 b28 Jl.Mawar 40 42 44 4 783611 9463916

51 b15 Poros Rumah

Sakit 12 12 12 4 783892 9463671

52 b55 JL.Kartini 19 19 19 4 782495 9465029

*Bersambung

Page 52: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

39

*Lanjutan

Node Pipa yang

Tersambung Lokasi

Pelanggan (KK) Elevasi

(m)

Koordinat

2014 2015 2016 X Y

53 c11 Jl.F dg lurang 19 19 19 4 780774 9464409

54 c16 c17 birao dalam 12 12 13 4 783191 9464319

55 c14 birao 10 10 11 4 783870 9465163

56 b35 Jl. Flamboyan 1 18 18 18 4 781853 9463592

57 b13 Jl. Flamboyan 2 19 19 19 3 781788 9462848

58 c15 c20 c21 tamalalang

sanrangang dalam 50 50 50

3 783845 9460099

59 b8 Perum H.Rako 40 41 41 4 783273 9464699

60 c24 Jl.Sultan

Hansanuddin 1 15 16 16

4 784698 9463452

61 b11 Jl.H.M Arsyad B 15 15 15 6 785792 9464319

62 c19 c18 Jl.Bontoa Utara 25 32 32 6 786238 9464222

63 b36 b34 Islamic Center 5 5 5 4 783783 9463635

64 b38 Bambu runcing 5 5 5 4 783743 9463766

65 b39 b40 Jam Kota 5 5 5 5 785590 9462942

66 b37 Jl.Sultan

Hansanuddin 2 40 40 40 4 785835 9462848

67 b54 Jl.A.Burhanuddin 35 35 35 4 784367 9463147

68 c23 Jl.A.Caco Timur 1 22 22 23 4 784537 9463009

69 c25 Perum DEPAG 20 20 20 4 783846 9461849

70 c37 Jl.A.Caco Timur 80 82 82 4 785465 9462254

71 b43 b41 Jl.A.Mauraga

Timur

Jl.Coppotompong 246 249 251 4 785228 9460994

72 b9 Jl.Cendana Timur 52 59 87 4 784554 9462986

73 b14 c22 Jl.Matahari A 358 387 410 4 784300 9461108

74 c26 c28 Jl.A.Caco Timur 180 180 198 3 783966 9462068

75 c27 b49 Jl.A.Caco Barat

Jagong 1 95 101 112 3 783937 9461779

76 b45 Jl.A.Mauraga Barat 243 243 243 3 784030 9460589

77 b47 Jagong 2 135 135 137 3 780690 9463641

78 c34 Tamalakko 31 31 31 3 784296 9461109

Jumlah 3678 3900 4048

Sumber: Hasil Observasi Lapangan, PDAM dan Data pada Program Global

Mapper)

Page 53: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

40

d. Pengaturan kurva

Adapun data pompa diinput pada Browser > Curve Editor

.Dimana Head sebesar 50 meter efisisensinya hanya sekitar 75% .

Tabel 3.4 Data Pompa

Pompa Kapasitas

(liter/det)

Head

(m)

Waktu

beroperasi

(Jam/hari)

Efisiensi

Pompa 1 30 50 20 75%

Pompa 2 15 50 4 75%

Pompa

Cadangan 20 50 insidental 75%

Pompa

Cadangan 25 50 insidental 75%

(Sumber:Data PDAM Kota Pangkajene, 2017)

Gambar 3.9 PengaturanKurva

e. Simulasi

Simulasi dilakukan menggunakan software EPANET2.0 dengan

meninjau parameter teknis yaitu head dan velocity yang akan

dibandingkan dengan standar pengaliran air bersih yang dikeluarkan

Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya tahun 1998.

Page 54: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

41

Gambar 3.9 Hasil Simulasi

Page 55: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan Air

1. Analisis Sektor Domestik

a. Data Pertumbuhan Penduduk

Adapun data jumlah jumlah penduduk serta rata-rata jumlah anggota

rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 4.1.2.1 yang memberikan data

penduduk dari tahun 2012-2016. Dari data tersebut kemudian dihitung

tingkat pertumbuhan tiap tahunnya dengan menggunakan metode Geometrik

dan Aritmatik. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata – rata untuk

dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk tahun 2017 sampai 20 tahun

ke depan yaitu tahun 2036. Berikut tabel jumlah penduduk:

Tabel 4.1 Data Penduduk Tahun 2012–2016

No Nama

Kecamatan

Kelurahan

/Desa

Penduduk rata-Rata

Jumlah

Anggota

Keluarga 2012 2013 2014 2015 2016

1 Kecamatan

Pangkajene

Tumampua 6286 6449 6590 6640 6753 5

Padoang-

Doangang 4299 4408 4498 4601 4700 5

AnrongAppaka 5520 5619 5718 5817 5916 5

Jagong 2972 3034 3166 3251 3348 5

Tekolabua 2277 2352 2426 2501 2575 5

Sibatua 2292 2350 2408 2466 2524 5

BontoPerak 5321 5413 5505 5597 5689 5

2 kecamata n

Minasatene

Minasatene 5058 5113 5263 5350 5247 5

Bontokio 4380 4515 4649 4784 4912 5

Biraeng 5309 5403 5494 5587 5657 5

Kalabbirang 4228 4249 4266 4286 4284 5

Total

34025 34738 35574 36223 36752

(Sumber:Badan Pusat Statistik (BPS)-Kabupaten Pangkep Dalam Angka 2017)

Page 56: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

43

b. Perhitungan Proyeksi Penduduk

Pada perhitungan proyeksi penduduk ini digunakan dua metode proyeksi,

yaitu Metode Geometrik dan Metode Aritmatik. Berikut perhitungan proyeksi

penduduk tahun 2017 sampai tahun 2036.

1).Metode Geometrik.

Dari Tabel 4.1 diatas maka didapat:

𝑃𝑑=36752

π‘ƒπ‘œ=34265

𝑑=1

Data ini kemudian disubtitusi ke persamaan 2.3 yaitu:

π‘Ÿ = [(𝑃𝑑

π‘ƒπ‘œ)

1𝑑

βˆ’ 1] Γ— 100%

=[(36752

36223)

1

1βˆ’ 1] Γ— 100%

=+0,80%

=+0,008

Nilai π‘Ÿ selanjutnya disubtitusi kepersamaan 2.2 yaitu;

𝑃𝑛 = 𝑃𝑑(1 + π‘Ÿ)𝑛

Maka didapat persamaan Geometrik:

𝑷𝒏 = πŸ‘πŸ’πŸ”πŸπŸ“(𝟏 + 𝟎, πŸŽπŸŽπŸ–)𝒏

Contoh Perhitungan Proyeksi Penduduk

π‘·πŸπŸŽπŸπŸ = πŸ‘πŸ’πŸ”πŸπŸ“(𝟏 + 𝟎, πŸŽπŸŽπŸ–)βˆ’πŸ’

= 35599 jiwa

Page 57: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

44

Tabel 4.2 Uji Korelasi Metode Geometri

No Tahun Penduduk yi xi ln yi xi.ln yi xi^2 ln yi ^2

1 2012 34025 -4 10,43 -42 16 1742

2 2013 34738 -3 10,46 -31 9 984

3 2014 35574 -2 10,48 -21 4 439

4 2015 36223 -1 10,50 -10 1 110

5 2016 36752 0 10,51 0 0 0

Jumlah 177312 -10 52 -105 30 3276

(Sumber: Hasil Perhitungan)

Untuk mencari nilai korelasi ( r ) dan standar deviasi (SD) menggunakan rumus

persamaan 2.1 sebagai berikut :

r =

2222 )()()()(

)()()(

LnYiLnYinXiXin

LnYiXiLnYiXin

r =

22 )52()3276(5())10()30(5

)52()10()105(5

r = -0,00615

Tabel 4.3 Perhitungan Standar Deviasi Metode Geometri

No Tahun Penduduk (yi) Yn yi-yn (yi-yn)^2

1 2012 34025 35599 -1574 2477747

2 2013 34738 35884 -1146 1313038

3 2014 35574 36171 -597 356349

4 2015 36223 36460 -237 56320

5 2016 36752 36752 0 0

Jumlah 177312 180866 362 -3554

(Sumber: Hasil Perhitungan)

SD =

)2(

))(( 2

n

YnYi

SD =

)25(

)3554((

= 700575

Page 58: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

45

Tabel 4.4 Perhitungan Proyeksi Penduduk Metode Geometri

No Tahun n 𝑷𝒏=36752(1+0,008)n

(Jiwa)

1 2016 0 36752

2 2017 1 37469

3 2021 5 40478

4 2026 9 44582

5 2031 17 49101

6 2036 20 54079

(Sumber:Hasil Perhitungan,2017)

2).Metode Aritmatik

Data dari Tabel 4.1 kembali digunakan untuk disubtitusi kepersamaan

2.5 Dimana:

𝑃𝑑=36752

π‘ƒπ‘œ=36223

𝑑 =2016-2012=4

π‘Ÿ = [𝑃𝑑 βˆ’ π‘ƒπ‘œ

𝑑]

=[36752βˆ’36223

4]

=681

Nilai π‘Ÿ selanjutnya disubtitusi kepersamaan 2.4. Maka didapat

persamaan Aritmatik:

𝑃𝑛 = 𝑃𝑑 + (π‘Ÿ Γ— 𝑛)

𝑷𝒏=36752+681n

Contoh perhitungan proyeksi penduduk

𝑃2012=36752+681(-4)

=34028 jiwa

Page 59: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

46

Tabel 4.5 Uji Korelasi Metode Arimatik

No Tahun Penduduk (yi) xi xi.yi yi^2 xi^2

1 2012 34025 -4 -136100 1157700625 16

2 2013 34738 -3 -104214 1206728644 9

3 2014 35574 -2 -71148 1265509476 4

4 2015 36223 -1 -36223 1312105729 1

5 2016 36752 0 0 1350734005 0

Jumlah 177312 -10 -347685 6292778479 30

(Sumber: Hasil Perhitungan)

Untuk mencari nilai korelasi (r) dan standar deviasi (SD) menggunakan

rumus sebagai berikut :

Contoh perhitungan mencari nilai korelasi (r)

r =

2222 ...

..

YiYinXiXin

XiYiYiXin

r =

2217731262927784795.10305

10177312347685-5

r = 0,000057

Tabel 4.6 Perhitungan Standar Deviasi Metode Arimatik

No Tahun Penduduk (yi) Yn yi-yn (yi-yn)^2

1 2012 34025 34028 -3 9

2 2013 34738 34709 29 841

3 2014 35574 35390 184 33856

4 2015 36223 36071 152 23104

5 2016 36752 36752 0 0

Jumlah 177312 176950 362 57810

(Sumber:Hasil Perhitungan)

Contoh perhitungan mencari nilai satandar deviasi (SD)

SD =

)2(

))( 2

n

YnYi

SD =

)25(

57810

= 9635

Page 60: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

47

Tabel 4.7 Perhitungan Proyeksi Penduduk Metode Aritmatika

No Tahun n 𝑷𝒏=36752+681n

(Jiwa)

1 2016 0 36752

2 2017 1 37434

3 2021 5 40162

4 2026 9 43572

5 2031 17 46982

6 2036 20 50392

(Sumber:Hasil Perhitungan,2017)

Tabel 4.8 perbandingan nilai koefisien korelasi dan standar deviasi

Metode Koefisien Korelasi Standar Deviasi

Geometri -0.00615 700576

Aritmatika 0.00006 9635

Dengan adanya nilai korelasi ( r ) dan standar deviasi ( SD ) dari kedua

metode diatas, maka dapat ditentukan pilihan dari kedua metode tersebut untuk

menghitung proyeksi penduduk sampai 10 tahun mendatang. Pemilihan metode

tersebut didasarkan pada koefisien korelasi (r) harus bernilai 1 atau -1 atau

mendekati nilai keduanya dan standar deviasi harus paling kecil.

3. Pemilihan Metode Proyeksi Yang Digunakan.

Pemilihan metode proyeksi yang akan digunakan untuk peroyeksi penduduk

10 tahun yang akan datang, Berdasarkan pada nilai koefisien korelasi r dan

standar deviasi SD, dimana metode yang baik adalah metoda yang memiliki nilai

koefisien korelasi mendekati 1 atau -1 dan memiliki nilai standar deviasi paling

kecil, agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Pertumbuhan Penduduk Metode Terpilih Aritmatika

No Tahun Penduduk (Jiwa)

1 2016 36752

2 2017 37434

3 2021 40162

4 2026 43572

5 2031 46982

6 2036 50392

(Sumber: Hasil Perhitungan)

Page 61: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

48

Gambar 4.1 Grafik Proyeksi Penduduk Tahun 2017-2036

Dari analisis diatas didapat jumlah penduduk tahun 2036 berjumlah

50392 jiwa, maka sesuai Tabel 2.1 wilayah ini termasuk dalam kategori kota

kecil dengan jumlah penduduk berkisar 100.000 jiwa<x>20.000 jiwa.

c.Analisis KebutuhanAir

Berikut data pelayanan menurut data PDAM Kota Pangkajene

Tahun 2014 sampai 2016:

Tabel 4.10 Data Pelayanan Tahun 2014-2016

No Tahun Penduduk

(Jiwa)

Cakupan

Pelayanan

(Jiwa)

SR

(Pelanggan) HU

Konsumsi

(lt/hr) Kebutuhan

(lt/det)

Kapasitas

Produksi

(lt/det) % Jiwa % Jiwa SR HU

1 2014 35574 20184 52 18390 17 7881 100 30 24,00 30,00

2 2015 36223 21284 54 19500 18 8357 100 30 25,53 30,00

3 2016 36752 24400 56 20420 20 8751 100 30 26,74 30,00

(Sumber:Data Teknis PDAM Kota Pangkajene,2017)

Analisis kebutuhan air sektor domestik dapat dihitung dengan

persamaan 2.9 dengan data jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 4.1

dirumuskan sebagai berikut:

Perhitungan untuk Sambungan Rumah (SR)

-Jumlah Penduduk = 18390 orang (Data tahun 2016)

2017 2021 2026 2031 2036

Tahun Proyeksi

Penduduk 37434 40162 43572 46982 50392

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

jiwa

PROYEKSI PENDUDUK KOTA PANGKAJENE

Page 62: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

49

-Pemakaianair SR (Kota Kecil) =100 lt/org/hr(Tabel2.1)

Maka:

πΎπ‘’π‘π‘’π‘‘π‘’β„Žπ‘Žπ‘› =π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Žπ‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜

86.400𝑑𝑒𝑑× π‘π‘’π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Žπ‘–π‘Žπ‘›(𝑙𝑑/π‘œπ‘Ÿπ‘”/β„Žπ‘Ÿ)

=18390π‘œπ‘Ÿπ‘”

86.400𝑑𝑒𝑑× 100(𝑙𝑑/π‘œπ‘Ÿπ‘”/β„Žπ‘Ÿ)

=21,30(𝑙𝑑/𝑑𝑒𝑑)

Ditambah dengan kebutuhan HU (perbandingan SR dan HU 70:30 tertera

pada Tabel 2.1) dengan perhitungan yang sama maka, kebutuhan HU yaitu 2,70

lt/det. Maka:

Data Tahun 2016

π»π‘ˆ =π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ (π»π‘ˆ)

86.400𝑑𝑒𝑑× π‘π‘’π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Žπ‘–π‘Žπ‘›(𝑙𝑑/π‘œπ‘Ÿπ‘”/β„Žπ‘Ÿ)

=8571π‘œπ‘Ÿπ‘”

86.400𝑑𝑒𝑑× 30(𝑙𝑑/π‘œπ‘Ÿπ‘”/β„Žπ‘Ÿ)

=2,70(𝑙𝑑/𝑑𝑒𝑑)

Kebutuhan Domestik = SR+HU

= 21,30 lt/det +2,70 lt/det

= 24, 00 lt/det

Melihat persentasi penduduk terlayani tahun 2014 sampai 2016

kenaikannya hanya sekitar 2% maka diasumsikan setiap tahun juga meningkat

sama meskipun target β€œAir Bersih dan Sanitasi” pada Sustainable Development

Goals yang harus dicapai mencapai 100% penduduk terlayani sampai Tahun

2036. Berikut proyeksi kebutuhan air domestic untuk tahun 2017 sampai tahun

2020:

Page 63: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

50

Tabel 4.11 Proyeksi Kebutuhan Air Domestik

No Tahun Penduduk

(Jiwa)

SR

(Pelanggan) HU

Konsumsi

(lt/hr) Kebutuhan

(lt/det)

kapasitas

produksi

(lt/det)

Kapasitas

IPA (lt/det) % Jiwa % Jiwa SR HU

1 2017 37434 58 21712 25 9119 100 30 28.30 30 35

2 2021 40162 68 27310 29 11470 100 30 35.59 30 35

3 2026 43572 78 33986 33 14274 100 30 42.29 30 35

4 2031 46982 88 41344 38 17365 100 30 48.88 30 35

5 2036 50392 98 49384 42 20741 100 30 58.36 30 35

(Sumber:Hasil Perhitungan, 2017)

Pompa yang digunakan pada saat simulasi hanya satu yaitu pompa

utama 30 lt/det. Adapun data pelayanan di atas terbagi menjadi 78 node

(titik) dan 100 pipa bisa dilihat pada data pelanggan Tahun 2016 yang

dijadikan sebagai persentase pelayanan yang diperoleh dari Data PDAM

Pangkep Wilayah Pelayanan Kota Pangkajene pada Tabel berikut:

Page 64: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

51

Tabel.4.12 Proyeksi Pelanggan Tahun 2016-2036

Node Kebutuhan Air Total Domestik (lt/det)

Persentasi

Pelayanan

(%)

Kebutuhan Air Domestik Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

1

24,00 28,30 35,59 42,29 48,88 58,36

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 1,53 0,41 0,43 0,55 0,68 0,83 0,99

3 3,48 0,92 0,99 1,24 1,54 1,88 2,24

4 1,11 0,29 0,31 0,40 0,49 0,60 0,72

5 1,09 0,29 0,31 0,39 0,48 0,59 0,70

6 0,67 0,18 0,19 0,24 0,30 0,36 0,43

7 0,40 0,10 0,11 0,14 0,18 0,21 0,25

8 1,19 0,31 0,34 0,42 0,53 0,64 0,76

9 0,59 0,16 0,17 0,21 0,26 0,32 0,38

10 0,64 0,17 0,18 0,23 0,28 0,35 0,41

11 0,69 0,18 0,20 0,25 0,31 0,37 0,45

12 1,58 0,42 0,45 0,56 0,70 0,85 1,02

13 1,51 0,40 0,43 0,54 0,67 0,81 0,97

14 0,86 0,23 0,24 0,31 0,38 0,47 0,56

15 0,82 0,22 0,23 0,29 0,36 0,44 0,52

16 5,98 1,58 1,69 2,13 2,65 3,22 3,85

17 0,67 0,18 0,19 0,24 0,30 0,36 0,43

*Bersambung

Page 65: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

52

*Lanjutan

Node Kebutuhan Air Total Domestik (lt/det)

Persentasi

Pelayanan (%)

Kebutuhan Air Domestik Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

18

24,00 28,30 35,59 42,29 48,88 58,36

1,06 0,28 0,30 0,38 0,47 0,57 0,68

19 0,32 0,08 0,09 0,11 0,14 0,17 0,21

20 0,86 0,23 0,24 0,31 0,38 0,47 0,56

21 0,47 0,12 0,13 0,17 0,21 0,25 0,30

22 0,32 0,08 0,09 0,11 0,14 0,17 0,21

23 0,27 0,07 0,08 0,10 0,12 0,15 0,17

24 0,44 0,12 0,13 0,16 0,20 0,24 0,29

25 0,47 0,12 0,13 0,17 0,21 0,25 0,30

26 1,24 0,33 0,35 0,44 0,55 0,67 0,80

27 1,01 0,27 0,29 0,36 0,45 0,55 0,65

28 0,40 0,10 0,11 0,14 0,18 0,21 0,25

29 0,37 0,10 0,10 0,13 0,16 0,20 0,24

30 0,79 0,21 0,22 0,28 0,35 0,43 0,51

31 0,12 0,03 0,03 0,04 0,05 0,07 0,08

32 0,12 0,03 0,03 0,04 0,05 0,07 0,08

33 0,12 0,03 0,03 0,04 0,05 0,07 0,08

34 0,99 0,26 0,28 0,35 0,44 0,53 0,64

*Bersambung

Page 66: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

53

*Lanjutan

Node Kebutuhan Air Total Domestik (lt/det)

Persentasi

Pelayanan

(%)

Kebutuhan Air Domestik Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

35

24,00 28,30 35,59 42,29 48,88 58,36

0,86 0,23 0,24 0,31 0,38 0,47 0,56

36 0,57 0,15 0,16 0,20 0,25 0,31 0,37

37 0,49 0,13 0,14 0,18 0,22 0,27 0,32

38 2,03 0,54 0,57 0,72 0,90 1,09 1,30

39 6,20 1,64 1,75 2,21 2,75 3,34 3,99

40 2,15 0,57 0,61 0,77 0,95 1,16 1,38

41 10,13 2,68 2,87 3,61 4,49 5,46 6,52

42 4,89 1,29 1,38 1,74 2,17 2,64 3,15

43 2,77 0,73 0,78 0,98 1,23 1,49 1,78

44 6,00 1,59 1,70 2,14 2,66 3,24 3,86

45 3,39 0,90 0,96 1,20 1,50 1,82 2,18

46 0,77 0,20 0,22 0,27 0,34 0,41 0,49

47 2,22 0,59 0,63 0,79 0,98 1,20 1,43

48 0,32 0,08 0,09 0,11 0,14 0,17 0,21

49 0,35 0,09 0,10 0,12 0,15 0,19 0,22

50 1,09 0,29 0,31 0,39 0,48 0,59 0,70

51 0,30 0,08 0,08 0,11 0,13 0,16 0,19

*Bersambung

Page 67: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

54

*Lanjutan

Node Kebutuhan Air Total Domestik (lt/det)

Persentasi

Pelayanan

(%)

Kebutuhan Air Domestik Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

52

24,00 28,30 35,59 42,29 48,88 58,36

0,47 0,12 0,13 0,17 0,21 0,25 0,30

53 1,56 0,41 0,44 0,55 0,69 0,84 1,00

54 0,82 0,22 0,23 0,29 0,36 0,44 0,52

55 2,20 0,58 0,62 0,78 0,97 1,18 1,42

56 5,19 1,37 1,47 1,85 2,30 2,80 3,34

57 0,37 0,10 0,10 0,13 0,16 0,20 0,24

58 0,25 0,07 0,07 0,09 0,11 0,13 0,16

59 0,05 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,03

60 2,40 0,63 0,68 0,85 1,06 1,29 1,54

61 1,33 0,35 0,38 0,47 0,59 0,72 0,86

62 0,62 0,16 0,17 0,22 0,27 0,33 0,40

63 0,99 0,26 0,28 0,35 0,44 0,53 0,64

64 0,32 0,08 0,09 0,11 0,14 0,17 0,21

65 0,64 0,17 0,18 0,23 0,28 0,35 0,41

66 0,52 0,14 0,15 0,18 0,23 0,28 0,33

67 0,25 0,07 0,07 0,09 0,11 0,13 0,16

68 0,44 0,12 0,13 0,16 0,20 0,24 0,29

*Bersambung

Page 68: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

55

*Lanjutan

Node Kebutuhan Air DOmestik Total (lt/det) Persentasi

Pelayanan

(%)

Kebutuhan Air Domestik Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

69

24,00 28,30 35,59 42,29 48,88 58,36

1,23 0,12 0,13 0,16 0,20 0,24 0,29

70 2,3 0,12 0,13 0,16 0,20 0,24 0,29

71 1,2 0,14 0,15 0,19 0,24 0,29 0,35

72 1,1 0,17 0,18 0,23 0,28 0,35 0,41

73 0,91 0,29 0,31 0,39 0,48 0,59 0,70

74 1,3 0,10 0,10 0,13 0,16 0,20 0,24

75 0,2 0,09 0,10 0,12 0,15 0,19 0,22

76 1,22 0,09 0,10 0,12 0,15 0,19 0,22

77 0,7 0,07 0,08 0,10 0,12 0,15 0,17

78 0,89 0,10 0,10 0,13 0,16 0,20 0,24

Total 100 24,00 28,30 35,59 42,29 48,88 58,36

(Sumber:Hasil Perhitungan, 2017)

Page 69: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

56

2. Analisis Sektor Non Domestik.

a. Analisis Fasilitas Sosial Ekonomi

Berikut data fasilitas sosial ekonomi yang terdapat di wilayah

Pelayanan PDAM Kota Pangkajene berdasarkan hasil perhitungan Badan

Pusat Statistik Wilayah Kecamatan Minasatene tahun 2016:

Tabel 4.13 Fasilitas Sosial Ekonomi Tahun 2016

No Sektor Fasilitas Jumlah Unit Satuan Rata-

Rata

1 Pendidikan

Sekolah Dasar 26 orang 150

Sekolah Menengah

Pertama 5 orang 300

Sekolah Menengah

Atas 6 orang 500

Perguruan Tinggi 4 orang 650

2 Instansi Kantor 20 pegawai 40

3 Ekonomi

Pasar 2 hektar 0,5

Hotel 0 bed 0

Kawasan Industri 0 hektar 0

Rumah Makan 16 tempatduduk 15

4 Kesehatan Rumah Sakit 1 bed 200

Puskesmas 3 unit 1

5 Peribadatan Mesjid 34 unit 1

Gereja 1 1unit 1

6 Pertahanan Kawasan Militer 1 orang 150

7 Pariwisata Kawasan Pariwisata 1 hektar 0,5

Jumlah 120

(Sumber: BPS Kabupaten Pangkep dalam Angka 2017)

b. Analisis Proyeksi Fasilitas Sosial Ekonomi

Pada Tabel 4.12 memberikan data jumlah fasilitas sosial ekonomi

wilayah pelayanan serta Tabel 4.11 data jumlah proyeksi penduduk yang

dapat menghitung proyeksi fasilitas sosial tahun 2017 sampai 2036 dengan

menggunakan persamaan 2.8 sebagai berikut:

Page 70: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

57

Dimana:

- Pada tahun 2016:

Penduduk tahun awal =20240 jiwa

Fasilitas pendidikan tahun awal =120

- Pada tahun 2017

Penduduk tahun 2017 =21712 jiwa

Maka,data diatas disubtitusi kepersamaaan 2.8 sebagai berikut

(Proyeksi ke Tahun 2017):

π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘›π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛

π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘›π΄π‘€π‘Žπ‘™=

πΉπ‘Žπ‘ π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘›π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛

πΉπ‘Žπ‘ π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘›π΄π‘€π‘Žπ‘™

21712

20240=

πΉπ‘Žπ‘ π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘›2017

120

πΉπ‘Žπ‘ π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜π‘Žπ‘› π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘›2017 =120

Berikut tabel hasil perhitungan proyeksi jumlah fasilitas sosial

ekonomi sebagai berikut:

Tabel 4.14 Proyeksi Fasilitas Sosial Ekonomi

No Tahun

Sektor(unit)

Total a b C D E F G H I J k

1 2016 41 20 2 0 0 16 1 3 35 1 1 120

2 2017 41 20 2 0 0 16 1 3 35 1 1 120

3 2021 41 20 2 0 0 16 1 3 35 1 1 120

4 2025 41 20 2 0 0 16 1 3 35 1 1 120

5 2029 41 20 2 0 0 16 1 3 35 1 1 120

6 2033 41 20 2 0 0 16 1 3 35 1 1 120

7 2036 41 20 2 0 0 16 1 3 35 1 1 120

(Sumber:Hasil Perhitungan, 2017)

*Keterangan:

- a=sekolah -g=rumahsakit

- b=kantor -h=puskesmas

- c=pasar -i=tempatibadah

- d=hotel -j=kawasanmiliter

- e=kawasanindustry -k=pariwisata

- f=rumahmakan

Page 71: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

58

c.Analisis Kebutuhan Air

Kebutuhan air non domestik di wilayah Pelayanan PDAM Kota

Pangkajene ini cukup banyak karena termasuk wilayah Kota Kecil. Tabel

4.13 memberikan data jumlah rata-rata subjek persektor dan Tabel 4.14

memberikan data jumlah fasilitas pertahun. Data tersebut digunakan untuk

menghitung jumlah kebutuhan air non domestik dengan melihat kebutuhan

air berdasarkan kategori IV (Kota Kecil) sesuai dengan Kriteria

Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Tahun 1996 yang

bisa dilihat pada Tabel 2.1

Data Fasilitas Pendidikan Tahun 2017:

o Rata-rata murid =150 siswa

o Fasilitas =26 Sekolah

o Pemakaian air sekolah =10 lt/org/hr (Tabel 2.2)

Data tersebut dimasukkan kepersamaan 2.10 sebagai berikut:

πΎπ‘’π‘π‘’π‘‘π‘’β„Žπ‘Žπ‘› = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Žπ‘†π‘’π‘π‘—π‘’π‘˜ Γ— π‘ƒπ‘’π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Žπ‘–π‘Žπ‘›(𝑙𝑑/π‘ π‘’π‘π‘—π‘’π‘˜/β„Žπ‘Ÿ)

= 26 Γ— 150π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž Γ— 10(𝑙𝑑/π‘œπ‘Ÿπ‘”/β„Žπ‘Ÿ)

= 39.000(𝑙𝑑/π‘œπ‘Ÿπ‘”/β„Žπ‘Ÿ)

= 0,45(𝑙𝑑/𝑑𝑒𝑑)

Berdasarkan perhitungan proyeksi fasilitas sosial ekonomi terlihat

hasil yang sama dengan kondisi eksisting sehingga jumlah kebutuhan air

pada kondisi eksisting dan proyeksi itu sama. Berikut tabel kebutuhan air

pada tahun proyeksi.

Page 72: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

59

Tabel 4.15 Kebutuhan Air Bersih Sektor Non Domestik Tahun 2016

No. Sektor Jumlah Pemakaian Kebutuhan

(lt/det) Subjek Satuan Nilai Satuan

1 Pendidikan 11000 Orang 10 orang 1,27

2 Kantor 800 pegawai 10 pegawai 0,09

3 Pasar 2 hektar 12000 hektar 0,28

4 Hotel 0 Bed 150 bed 0,00

5 Kawasan

Industri 0 hektar 0,2 hektar 0,00

6 Rumah

Makan 240

Tempat

duduk 100

Tempat

duduk 0,28

7 Rumah

Sakit 1 Bed 2000 bed 0,02

8 Puskesmas 3 Unit 200 unit 0,01

9 Mesjid 34 Unit 3000 unit 1,18

10 Gereja 1 1unit 100 1unit 0,00

11 Kawasan

Militer 150 Orang 150 orang 0,26

12 Kawasan

Pariwisata 1 hektar 0,1 hektar 0,10

Total 3,49

(Sumber:Hasil Perhitungan,2017)

Tabel 4.16 Proyeksi Kebutuhan Air Non Domestik

No. Sektor Kebutuhan Air (lt/det)

2017 2021 2026 2031 2036

1 Pendidikan 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27

2 Kantor 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

3 Pasar 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

4 Hotel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Kawasan Industri 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Rumah Makan 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

7 Rumah Sakit 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

8 Puskesmas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

9 Mesjid 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18

10 Gereja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

11 Kawasan Militer 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26

12 Kawasan Pariwisata 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

Total 3,49 3,49 3,49 3,49 3,49

(Sumber:Hasil Perhtiungan, 2017)

Page 73: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

60

Berikut merupakan tabel hasil penelitian di lapangan berupa lokasi

fasilitas sosial ekonomi pada node yang terdiri dari beberapa sektor yang

tertera pada tabel di atas:

Tabel 4.17 Lokasi Fasilitas Sosial Ekonomi Berdasarkan Titik Node

No. Sektor Lokasi

Node Unit

1 Sekolah

-2d,4b,5c,7b,21c

23c,27c,31a,41a

54b,70c,76c

-3a,14c,18a,59c

45b,60c

-15b,53b,73c,75c

1

2

3

2 Kantor

-4b,14c,15b,25c

-27c,52b

-45b

1

2

4

3 Pasar 15b,30a 1

4 Hotel - 0

5 Kawasan Industri - 0

6 RumahMakan

-25c,57c

-58c

-62a

3

8

2

7 Rumah Sakit 58c 1

8 Puskesmas 54b,57c,75c 1

9 Mesjid

-2d,3d,4b,5c,7b,

20c,30a,41a,42a

53b,64c,69c,74c

77c

-15b,23c,27c

70c,73c,75c,76c

1

2

10 Gereja 53b 1

11 Militer 54b 1

12 Pariwisata - 0

(Sumber:Hasil Observasi Lapangan,2017)

Page 74: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

61

Berikut tabel kebutuhan air sektor non domestik berdasarkan node:

Tabel 4.18 Kebutuhan Air Non Domestik setiap Node

Node

Kebutuhan (lt/det)

Eksisting Proyeksi

2016 2017 2021 2026 2031 2036

2 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

4 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

5 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

8 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

3 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

7b 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

15 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

16 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

23 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

26 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

55 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12

40 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

41 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

70 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

71 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

75 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

76 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

29 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11

28 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

39 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18

44 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

18 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

54 4,77 4,77 4,77 4,77 4,77 4,77

50 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

17 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

64 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

36 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

43 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

56 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

47 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21

49 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

57 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21

58 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12

77 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

(Sumber:Hasil Perhitungan,2017)

Page 75: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

62

3. Analisis Kehilangan Air

Kehilangan air yang diizinkan berdasarkan Petunjuk Teknis

Perencanaan Rancangan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum volume VI

(1998) adalah 20% dari air yang terproduksi. Berikut perhitungan kehilangan

air untuk eksisting:

Perhitungan:

- Produksi air (2016) = 30 lt/det (Data Tabel 4.10)

- Kehilangan air = 20% (Tabel 2.1)

Maka,kehilangan air =20% x 30 lt/det

=6 lt/det

Tabel 4.19 Kehilangan air pada tahun proyeksi

No Tahun Produksi (lt/det) Kehilangan Air

% lt/det

1 2016 30 20 6

2 2017 30 20 6

3 2021 30 20 6

4 2026 30 20 6

5 2031 30 20 6

6 2036 30 20 6

(Sumber:Hasil Perhitungan, 2017)

Selanjutnya, kehilangan air pada node didapatkan dari hasil kali

kehilangan air terhadap persentasi pelayanan berikut tabel hasil

perhitungannnya:

Page 76: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

63

Tabel.4.20 Proyeksi kehilangan Air

Node Kehilangan Air Total (lt/det)

Persentasi

Pelayanan

(%)

Kehilangan Air Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

1

6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 1,53 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

3 3,48 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21

4 1,11 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

5 1,09 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

6 0,67 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

7 0,40 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

8 1,19 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

9 0,59 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

10 0,64 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

11 0,69 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

12 1,58 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

13 1,51 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

14 0,86 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

15 0,82 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

16 5,98 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36

17 0,67 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

*Bersambung

Page 77: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

64

*Lanjutan

Node Kehilangan Air Total (lt/det)

Persentasi

Pelayanan (%)

Kehilangan Air Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

18

6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00

1,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

19 0,32 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

20 0,86 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

21 0,47 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

22 0,32 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

23 0,27 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

24 0,44 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

25 0,47 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

26 1,24 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

27 1,01 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

28 0,40 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

29 0,37 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

30 0,79 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

31 0,12 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

32 0,12 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

33 0,12 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

34 0,99 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

*Bersambung

Page 78: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

65

*Lanjutan

Node Kehilangan Air Total (lt/det)

Persentasi

Pelayanan

(%)

Kehilangan Air Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

35

6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00

0,86 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

36 0,57 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

37 0,49 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

38 2,03 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12

39 6,20 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37

40 2,15 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

41 10,13 0,61 0,61 0,61 0,61 0,61 0,61

42 4,89 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29

43 2,77 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

44 6,00 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36

45 3,39 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20

46 0,77 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

47 2,22 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

48 0,32 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

49 0,35 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

50 1,09 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

51 0,30 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

*Bersambung

Page 79: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

66

*Lanjutan

Node Kehilangan Air Total (lt/det)

Persentasi

Pelayanan

(%)

Kehilangan Air Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

52

6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00

0,47 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

53 1,56 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

54 0,82 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

55 2,20 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

56 5,19 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31

57 0,37 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

58 0,25 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

59 0,05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

60 2,40 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14

61 1,33 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

62 0,62 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

63 0,99 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

64 0,32 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

65 0,64 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

66 0,52 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

67 0,25 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

68 0,44 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

*Bersambung

Page 80: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

67

*Lanjutan

Node Kehilangan Air Total (lt/det) Persentasi

Pelayanan

(%)

Kehilangan Air Node (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036 2016 2017 2021 2026 2031 2036

69

6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00

1,23 0,12 0,13 0,16 0,20 0,24 0,29

70 2,3 0,12 0,13 0,16 0,20 0,24 0,29

71 1,2 0,14 0,15 0,19 0,24 0,29 0,35

72 1,1 0,17 0,18 0,23 0,28 0,35 0,41

73 0,91 0,29 0,31 0,39 0,48 0,59 0,70

74 1,3 0,10 0,10 0,13 0,16 0,20 0,24

75 0,2 0,09 0,10 0,12 0,15 0,19 0,22

76 1,22 0,09 0,10 0,12 0,15 0,19 0,22

77 0,7 0,07 0,08 0,10 0,12 0,15 0,17

78 0,89 0,10 0,10 0,13 0,16 0,20 0,24

Total 100 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00

(Sumber:Hasil Perhitungan, 2017)

Page 81: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

68

4. Analisis Kebutuhan Air Total

Kebutuhan air total merupakan jumlah dari kebutuhan air domestik, non

domestik dan kehilangan air. Berikut tabel kebutuhan air total:

Tabel 4.21 Kebutuhan Air Total

(Sumber:Hasil Perhitungan,2017)

Fluktuasi Jam Puncak dihitung menggunakan persamaan 2.12 (contoh: Data2016)

π‘„π‘šπ‘Žπ‘₯ = π‘“π‘šπ‘Žπ‘₯ Γ— π‘„π‘Žπ‘£

=1,15 x 36,79 lt/det

=40,46 lt/det

Gambar 4.2 Grafik kebutuhan Air

2016 2017 2021 2026 2031 2036

Domestik 24,00 28,30 35,59 42,29 48,88 58,36

Non Domestik 7,79 7,79 7,79 7,79 7,79 7,79

Kehilangan Air 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00

Total 36,79 42,09 48,38 55,05 60,67 69,36

0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,00

Ke

bu

tuh

an A

ir (

lt/d

et)

Grafik Kebutuhan Air

No

(a)

Tahun

(b)

Kebutuhan (lt/det)

Domestik

(c)

Non

Domestik

(d)

Kehilangan

Air(e)

Jumlah

(f=c+d+e)

Faktor Jam

Puncak (1,15)

(lt/det)

(g=fx1,15)

1 2016 24,00 7,79 6 36,79 40,46

2 2017 28,30 7,79 6 42,09 46,27

3 2021 35,59 7,79 6 48,38 54,31

4 2026 42,29 7,79 6 55,05 56,65

5 2031 48,88 7,79 6 60,67 66,93

6 2036 58,36 7,79 6 69,36 75,49

Page 82: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

69

Tabel 4.22 Kebutuhan Air Total Setiap Node (Jam Puncak)

Node Kebutuhan (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036

1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 0,62 0,65 0,77 0,91 1,07 1,24

3 1,35 1,41 1,69 2,01 2,37 2,76

4 0,48 0,50 0,59 0,69 0,80 0,93

5 0,46 0,49 0,57 0,67 0,78 0,91

6 0,23 0,24 0,30 0,36 0,43 0,50

7 0,22 0,23 0,26 0,30 0,34 0,38

8 0,41 0,44 0,53 0,64 0,76 0,89

9 0,21 0,22 0,26 0,32 0,38 0,45

10 0,22 0,24 0,29 0,35 0,41 0,48

11 0,24 0,25 0,31 0,37 0,44 0,52

13 0,55 0,58 0,70 0,85 1,01 1,19

14 0,52 0,55 0,67 0,81 0,97 1,13

15 0,40 0,42 0,49 0,57 0,66 0,76

16 0,59 0,60 0,67 0,74 0,82 0,92

17 2,08 2,19 2,66 3,22 3,83 4,50

18 0,23 0,24 0,30 0,36 0,43 0,50

19 0,47 0,49 0,57 0,67 0,78 0,90

20 0,11 0,12 0,14 0,17 0,21 0,24

21 0,34 0,35 0,42 0,50 0,59 0,69

22 0,21 0,22 0,26 0,30 0,35 0,40

23 0,11 0,12 0,14 0,17 0,21 0,24

24 0,22 0,22 0,24 0,27 0,30 0,33

25 0,15 0,16 0,20 0,24 0,28 0,33

26 0,43 0,45 0,55 0,66 0,79 0,93

27 0,49 0,51 0,58 0,68 0,78 0,90

28 0,14 0,15 0,18 0,21 0,25 0,30

29 0,13 0,14 0,16 0,20 0,24 0,28

30 0,39 0,40 0,46 0,54 0,62 0,71

31 0,09 0,09 0,10 0,12 0,13 0,14

32 0,04 0,05 0,05 0,07 0,08 0,09

33 0,04 0,05 0,05 0,07 0,08 0,09

34 0,34 0,36 0,44 0,53 0,63 0,74

35 0.30 0.32 0.38 0.47 0.55 0.65

36 0.20 0.21 0.25 0.31 0.36 0.43

37 0.17 0.18 0.22 0.27 0.32 0.37

*Bersambung

Page 83: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

70

*lanjutan

Node Kebutuhan (lt/det)

2016 2017 2021 2026 2031 2036

38 0,70 0,74 0,90 1,09 1,30 1,53

39 2,15 2,28 2,76 3,34 3,97 4,67

40 0,75 0,79 0,96 1,16 1,38 1,62

41 3,61 3,80 4,60 5,54 6,58 7,71

42 1,74 1,83 2,21 2,67 3,17 3,72

43 0,96 1,02 1,23 1,49 1,77 2,08

44 2,09 2,20 2,67 3,23 3,85 4,52

45 1,29 1,36 1,63 1,94 2,29 2,67

46 0,27 0,28 0,34 0,41 0,49 0,58

47 0,77 0,82 0,99 1,20 1,42 1,67

48 0,11 0,12 0,14 0,17 0,21 0,24

49 0,12 0,13 0,15 0,19 0,22 0,26

50 0,38 0,40 0,48 0,59 0,70 0,82

51 0,10 0,11 0,13 0,16 0,19 0,22

52 0,21 0,22 0,26 0,30 0,35 0,40

53 0,73 0,76 0,89 1,03 1,19 1,37

54 0,34 0,35 0,41 0,49 0,57 0,67

55 0,76 0,81 0,98 1,18 1,41 1,66

56 1,80 1,90 2,31 2,79 3,32 3,91

57 0,24 0,24 0,27 0,31 0,35 0,39

58 5,19 5,19 5,21 5,24 5,26 5,29

59 0,12 0,12 0,12 0,13 0,13 0,14

60 0,93 0,98 1,17 1,39 1,63 1,90

61 0,46 0,49 0,59 0,72 0,85 1,00

62 0,25 0,26 0,31 0,37 0,43 0,50

63 0,34 0,36 0,44 0,53 0,63 0,74

64 0,15 0,16 0,18 0,21 0,24 0,28

65 0,22 0,24 0,29 0,35 0,41 0,48

66 0,18 0,19 0,23 0,28 0,33 0,39

67 0,09 0,09 0,11 0,13 0,16 0,19

68 0,15 0,16 0,20 0,24 0,28 0,33

69 0,19 0,20 0,24 0,28 0,32 0,37

70 0,23 0,24 0,27 0,31 0,36 0,41

71 0,19 0,20 0,24 0,29 0,35 0,41

72 0,22 0,24 0,29 0,35 0,41 0,48

73 0,60 0,62 0,71 0,81 0,92 1,04

74 0,17 0,18 0,20 0,24 0,28 0,32

75 0,34 0,35 0,38 0,41 0,44 0,48

76 0,24 0,25 0,28 0,31 0,35 0,38

77 0,13 0,14 0,16 0,18 0,21 0,24

78 0,13 0,14 0,16 0,20 0,24 0,28

(Sumber: Hasil Perhitungan, 2017)

Page 84: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

71

Selanjutnya untuk input data pipa dimasukkan data panjang, diameter,

serta kekasaran pipa yang bisa dilihat pada Tabel 3.1. panjang dan diameter

didapatkan dari Data PDAM Kota Pangkajene, sedangkan kekasaran dihitung

berdasarkan persamaan 2.20 serta melihat data dari Tabel 3.1 (lihat jenis pipa dan

umur) dan Tabel 2.3 (kekasaran pipa Hazen William). Adapun perhitungannya

sebagai berikut:

Diketahui:

- Pipa 1

Bahan = Polyvinyl Chloride (Data Tabel 3.1)

t = 8 Tahun (Data Tabel 3.1)

Ko = 140 (Data Tabel 2.3 )

𝛼 = 0,5 (diasumsikan),

maka:

π‘˜π‘‘ = π‘˜0 + 𝛼. 𝑑

= 140 + (0,5 x 8 tahun)

= 144

B. Analisis Head dan Velocity pada Jaringan Pipa

Analisis jaringan pipa dilakukan memmenggunakan data eksisting yaitu data

tahun 2016. Adapun data yang digunakan dalam menganalisis eksisting jaringan

yaitu ; data kebutuhan air setiap node, elevasi node, elevasi sumber, data pompa

dengan efisiensi 75% dikarenakan pompa sudah tua (head dan kapasitas

produksi), panjang pipa, diameter pipa, serta kekasaran pipa Hazen William .

Dalam pemompaan pada simulasi distribusi menggunakan Epanet 2.0 kali ini,

tidak memakai input data fluktuasi pemompaan yang dimasukkan pada menu

Pattern di Program Epanet 2.0. Cara yang digunakan hanya dengan memasukkan

faktor jam puncak pada Demand Muliteriplier (Option-Hydraulic Option-Demand

Muliteriplier). Rentang nilai yang dipilih adalah 1,15 pada area distribusi pipa

pelayanan.

Page 85: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

72

Hasil simulasi distribusi yang akan ditampilkan ini adalah grafik hasil dari

node dan pipa yang akan dibandingkan dengan standar kriteria desain Departemen

Pekerjaan Umum Cipta Karya tahun 1998. Adapun gambar grafik untuk tahun

2016 bisa dilihat pada Gambar 4.3. Pada gambar grafik tersebut terlihat 8% head

berada diatas batas minimum yaitu sekitar 46 sampai yang terendah 19 m yang

artinya air yang terdistribusi memiliki head yang mencukupi namun untuk

beberapa wilayah berada dibawah batas minimum yang artinya kebutuhan air

tidak tercukupi. Selanjutnya, grafik velocity pada pipa bisa dilihat pada Gambar

4.4. Pada gambar tersebut terlihat kecepatan air yang mengalir masih dalam batas

normal atau masih dibawah batas standar yaitu sekitar 0,1 m/s – 1,2 m/s.

Hasil simulasi untuk tahun proyeksi bisa kita lihat pada Gambar 4.5 dan 4.6.

Pada Gambar 4.5 grafik menunjukkan bahwa head untuk tahun 2017 sampai

2036 tidak mencukupi terlihat sekitar hampir 50% berada dibawah batas

minimum. Hal ini dikarenakan air yang diproduksi oleh PDAM Kota Pangkajene

sudah tidak cukup lagi dan jarak ke node tersebut sangat jauh. Oleh karena itu

disarankan agar kapasitas produksi untuk selanjutnya ditambah untuk memenuhi

kebutuhan air masyarakat yang semakin meningkat setiap tahunnya. Sementara

untuk velocity (kecepatan aliran) terlihat sama dengan tahun 2016 yaitu masih

berada dalam batas standar sekitar dibawah 2m/s. adapaun yang hampir medekati

0 m/s dikaenakan head yang sangat kecil menyebabkan air tidak mengalir.

Page 86: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

73

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77

Hea

d (

m)

Node

Grafik Head Jaringan Pipa Tahun 2017-2036

Gambar 4.5 Grafik Head Jaringan Pipa Tahun 2017-2036

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

JUDUL :

GRAFIK HEAD TAHUN 2017-2036

NAMA : MEGAHWATI DOLOHAE

NIM : D121 13 016

TANPA SKALA

KETERANGAN:

Page 87: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

74

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77

Bat

as M

inim

um

Ihe

ad (

m)

Hea

d (

m)

Node

Grafik Head Jaringan Pipa Tahun 2016

Head

Batas Min

Gambar 4.3 Grafik Head Jaringan Pipa Tahun 2016

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

JUDUL :

GRAFIK HEAD TAHUN 2016

NAMA : MEGAHWATI DOLOHAE

NIM : D121 13 016

TANPA SKALA

KETERANGAN:

Page 88: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

75

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

a1 a4 a7 b2 b5 b8 b11 b14 b17 b20 b23 b26 b29 b32 b35 b37 b41 b44 b47 b51 b54 c2 c5 c8 c11 c14 c17 c20 c23 c26 c29

Vel

oci

ty (

m/s

)

Pipa

Grafik Velocity Jaringan Pipa tahun 2016

Gambar 4.4 Grafik Velocity Jaringan Pipa Tahun 2016

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

JUDUL :

GRAFIK VELOCITY TAHUN 2016

NAMA : MEGAHWATI DOLOHAE

NIM : D121 13 016

TANPA SKALA

KETERANGAN:

Page 89: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

76

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

a1 a4 a7 b2 b5 b8 b11 b14 b17 b20 b23 b26 b29 b32 b35 b37 b41 b44 b47 b51 b54 c2 c5 c8 c11 c14 c17 c20 c23 c26

Vel

oci

ty (

m/s

)

Pipa

Grafik Velocity Jaringan Pipa Tahun 2017-2036

Gambar 4.6 Grafik Velocity Jaringan Pipa Tahun 2017-2036

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

JUDUL :

GRAFIK VELOCITY TAHUN 2017-2036

NAMA : MEGAHWATI DOLOHAE

NIM : D121 13 016

TANPA SKALA

KETERANGAN:

Page 90: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kebutuhan air bersih pada eksisting jaringan distribusi PDAM Kota Pangkajene

Pada tahun 2016 adalah 36,71 lt/det, tahun 2017 39,54 lt/det, tahun 2021 51,12

lt/det, tahun 2026 59,00 lt/det, tahun 2031 63,62 lt/det, serta tahun 2036 68,24

lt/det.

2. Hasil analisis eksisting jaringan tahun 2016 masih memenuhi kriteria desain

dengan head masih dalam batas standar minum yaitu 10m serta velocity masih

berada di bawah batas maksimum 2m/s berdasarkan standar kriteria desain

Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya tahun 1998.

3. Hasil analisis eksisting jaringan pada tahun proyeksi tahun 2017 masih

terpenuhi sedangkan tahun 2021 dan 2036 tidak terpenuhi dengan head di

bawah standar minimum 10m. Sementara hasil analisa velocity semua pipa

memiliki kecepatan aliran yang masih berada dibawah batas maksimum standar

kriteria desain yaitu 2m/s.

B. Saran

1. Masih diperlukan penelitian selanjutnya sehingga diperoleh suatu rancangan

sistem jaringan distribusi yang sesuai untuk Wilayah PDAM Kota Pangkajene

2. Perlu segera dilakukan penggantian pompa sesuai pada wilayah yang kebutuhan

air bersihnya lebih besar.

3. Sebelum dibuat suatu sistem jaringan distribusi sebaiknya perancangan

dilakukan sejelas mungkin, mengingat perbaikan ulang suatu jaringan

membutuhkan sumberdaya yang besar.

Page 91: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

78

4. Perlu dilakukan pendataan ulang yang jelas dan lengkap berkenaan dengan

sistem jaringan distribusi, sebagai sumber informasi bagi pihak- pihak yang

membutuhkan.

Page 92: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

79

28

Page 93: TUGAS AKHIR STUDI ANALISA DISTRIBUSI JARINGAN PIPA

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). District Meter Area. PDAM Kota Malang. Malang

Anonim. (2015). Kabupaten Pangkep dalam Angka 2015. Dari :

https://pangkepkab.bps.go.id/backend/ pdf_publikasi/Proyeksi-Penduduk-

Kabupaten-Pangkep-2015.pdf Diakses pada 1 Agustus 2017

Anonim. (2016). Kabupaten Pangkep dalam Angka 2016. Dari :

https://pangkepkab.bps.go.id/backend/ pdf_publikasi/Proyeksi-Penduduk-

Kecamatan-Minasatene-2016.pdf Diakses pada 1 Agustus 2017

Anonim. (2017). Kabupaten Pangkep dalam Angka 2017. Dari :

https://pangkepkab.bps.go.id/backend/ pdf_publikasi/Proyeksi-Penduduk-

Kabupaten_Pangkep-2017.pdf Diakses pada 1 Agustus 2017

Anonim. (1998). Juknis Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan

(Vol. II) 1998.

Anonim. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun

2005). Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta.

Bakri. (2011). Optimasi Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih (Studi Kasus Pdam

Makassar). Makassar

Dewi. (2015) dalam (Linsley, Ray K & Franzini, B. Joseph, 1985). Analisis

Kehilangan Air pada Pipa Jaringan Distribusi Air Bersih Pdam

Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Universitas Sebelas Maret.

Rosadi. (2011). Perencanaan Pengembangan Sistem Jaringan Distribusi Pdam

Ikk Durenan Kabupaten Trenggalek,Surabaya. Diakses 2 Agustus 2017

dari : https://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19526-311--4-

710paperpdf.pdf Di akses pada 2 Agustus 2017

Rossman, (2000). Epanet User Manual (Versi Bahasa Indonesia). Oleh National

Risk Management Research Laboratory Office Of Research And

Development U.S. Environmental Protection Agency CINCINNATI, Ohio

diterjemahkan oleh Ekamitra Engineering .Indonesia. Dari

https://darmadi18.files.wordpress.com/2010/11/buku-manual-program -

epanetversibahasaindonesia.pdf Diakses pada 7 Juli 2017.

Selintung. (2011). Pengenalan Sistem Penyediaan Air Minum. AS Publishing.

Makassar.

Triatmodjo. (2013). Hidraulika II. BETA. Yogyakarta.

Wardhani,dkk. (2016). Evaluasi Sistem Jaringan DIstribusi Air Bersih di

Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.

Dari:http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/6981/572

Diakses pada 2 Agustus 2017