tugas akhir elektronika 1_modul 1_1406572164_toho dustin sutomo

Upload: toho-dustin-sianturi

Post on 22-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    1/25

    Laporan Praktikum

    Elektronika I

    Modul Praktikum

    Menguji Komponen dan Menggunakan Alat Ukur

    Nama : Toho Dustin Sutomo

    NPM : 1406572164Rekan Kerja : Panji Satrio Hutomo

    Kelompok : 14

    Hari : Rabu

    Tanggal : 07 Oktober 2015

    Modul ke : 1

    Ko-PJ Taufik Mulya TTD Ko-Pj

    Asisten Lab. Isi Nama Asisten Lab TTD Aslab +Pengkoreksi Laporan

    Laboratorium Elektronika Departemen Fisika

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Indonesia

    Depok

    2015

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    2/25

    MODUL I

    Menguji Komponen dan Menggunakan Alat Ukur

    A. TUJUAN

    Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur Multimeter dan osiloskop

    dengan baik

    Mahasiswa dapat menguji/mengetes kondisi suatu komponen elektronika

    B. TEORI DASAR

    Multimeter adalah alat ukur elektronika yang dipakai untuk menguji atau

    mengukur suatu komponen. mengetahui kedudukan kaki-kaki komponen, dan

    besar nilai komponen yang diukur. Multimeter memiliki bagian-bagian

    penting, diantaranya adalah :

    1. Papan skala

    2.

    Jarum penunjuk skala

    3. Pengatur jarum skala

    4.

    Tombol pengatur nol Ohm

    5.

    Batas ukur ohm meter

    6. Batas ukur DC Volt (DCV)

    7. Batas ukur AC Volt (ACV)

    8.

    Batas ukur Ampere meter DC (DCmA)

    9. Lubang positif (+)

    10.

    Lubang negatif (-)

    11.

    Saklar pemilih

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    3/25

    Gambar 1.1 Multimeter

    Menggunakan Multimeter

    Ketrampilan dan kesesuaian penggunaan alat ukur akan menentukankeberhasilan dan ketepatan pengukuran

    Berikut ini beberapa ketentuan untuk menggunakan multimeter

    1. Voltmeter

    a. Penggunaannya dipasang parallel dengan komponen yang akan diukur

    tegangannya

    b.

    Perhatikan jenis tegangannya, AC atau DC

    c.

    Bila tidak diketahui daerah tegangan yang akan diukur, gunakan batas

    ukuran yang terbesar dan gunakan volt meter yang memiliki

    impedansi input tinggi

    2. Amperemeter

    a. Penggunaannya dipasang secara seri pada jalur yang akan diukur

    arusnya

    b. Bila tidak diketahui daerah kerja arus yang akan mengalir, gunakan

    daerah pengukuran yang terbesar dari ampere meter yang digunakan.3. Ohmmeter

    Untuk mengukur nilai hambatan, nolkan dahulu titik awal pengukuran

    dengan cara menghubungkan probe kutub + dan -, lalu atur jarum

    penunjuk agar tepat di titik nol.

    4. Menguji Transistor

    Pada transistor biasanya letek kaki kolektor berada di pinggir dan diberi

    tanda titik atau lingkaran kecil. Sedangkan kaki basis biasanya terletakdiantara kolektor dan emitor.

    a. Transistor PNP

    Saklar pemilih pada multimeter harus menunjuk pada ohmmeter.

    Praktikan harus memastikan kaki kolektor, basis, dan emitornya.

    Tempelkanprobe(pencolok) positif (berwarna merah) pada basis

    dan probe negatif (berwarna hitam) pada emitor. Jika jarum

    bergerak, pindahkan probe negatif pada kolektor. Jika kedua

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    4/25

    pengukuran di atas jarum bergerak, maka transistor dalam

    keadaan baik. Sedangkan bila pada salah satu pengukuran jarum

    tidak bergerak, maka transistor dalam keadaan rusak.

    b.

    Transistor NPN

    Tempelkanprobe negatif pada basis dan probepositif pada kolektor.

    Jika jarum bergerak, pindahkan probe positif pada emitor. Jika pada

    kedua pengukuran di atas jarum bergerak, maka transistor dalam

    keadaan baik. Sedangkan bila pada salah satu (kedua) pengukuran

    jarum tidak bergerak, maka transistor dalam keadaan rusak.

    5. Menguji Resistor

    Resistor atau tahanan dapat putus akibat pemakaian ataupun umur. Bila

    resistor putus maka rangkaian elektronika yang kita buat tidak akan bisa

    bekerja atau mengalami cacat.

    Putar saklar pemilih pada posisi ohmmeter

    Tempelkan masing-masing probe pada ujung-ujung resistor (salah

    satu ujung resistor boleh tersentuh asal tidak keduanya).

    Jika jarum bergerak maka resistor baik, jika jarum penunjuk tidak

    bergerak berarti resistor rusak.

    6. Menguji Kondensator Eco

    Sebelum dipasan pada rangkaian kapasitor harus diuji dahulu keadaannya

    atau ketika membeli di toko anda harus memastikan bahwa elco tersebut

    dalam keadaan baik. Cara mengujinya adalah sebagai berikut :

    Putar saklar pemilih pada posisi ohmmeter.

    Perhatikan tanda negatif atau positif yang ada pada badan elco dan

    lurus pada salah satu kaki.

    Tempelkanprobe negatif pada kaki positif (+) danprobepositif pada

    kaki negatif (-). Perhatikan gerakan jarum penunjuk.

    Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti

    kondensator elco baik.

    Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri namun tidak

    penuh berarti kondensator elco agak rusak.

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    5/25

    Jika jarum bergerak ke kanan kemudian tidak kembali ke kiri

    (berhenti) berarti kondensator bocor.

    Jika jarum tak bergerak sama sekali berarti kondensator elco putus.

    7. Menguji Dioda

    Putar saklar pemilih pada posisi ohmmeter.

    Tempelkan probe positif pada kutub katoda dan tempelkan probe

    negatif pada kutub anoda. Perhatikan jarum penunjuk, jika bergerak

    berarti dioda baik sedangkan jika diam berarti putus.

    Selanjutnya dibalik, tempelkan probe negatif pada kutub katoda dan

    tempelkan probe positif pada kutub anoda. Perhatikan jarum

    penunjuk, jika jarum diam berarti dioda baik sedangkan jika

    bergerak berarti putus.

    Menggunakan Osiloskop

    Osiloskop dapat mengukur tegangan AC dan DC serta memperlihatkan

    bentuk gelombangnya. Sebelum menggunakan osiloskop adalah penting

    untuk mengkalibrasi osiloskop.

    Cara mengkalibrasi osiloskop adalah sebagai berikut :

    Hidupkan osiloskop

    Atur fokus dan tingkat kecerahan gambar pada osiloskop

    Pasang kabel pengukur pada osiloskop (biasa pada channel X atau Y)

    Atur COUPLING pada posisi AC

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    6/25

    Tempelkan kabel pengukur negative/ground (berwarna hitam) pada ground

    yang terdapat di osiloskop

    Putar saklar pemilih Variabel VOLT/DIV pada 0,5 V

    Putar saklar pemilih Variabel SWEEP TIME/DIV pada 0,5 ms

    Aturlah agar gelombang kotak yang muncul di monitor sanam dengan

    garis-garis kotak yang ada pada layer monitor osiloskop dengan

    menggerak-gerakkan tombol merah atau kuning yang ada pada saklar

    pemilih variabel VOLT/DIV dan SWEEP TIME?DIV sehingga

    gelombang kotak yang ada sebesar 0,5Vp-p.

    Menggunakan Sinyal Generator

    Sinyal generator dapat menghasilkan sinyal yang berupa tegangan DC

    ataupun tegangan AC yang frekuensi dan amplitudonya dapat kita atur.

    Bagian yang menghasilkan tegangan DC dinamakan DCPOWER.

    Keluarannya terdiri dari +5 V, -5 V, 0 ~ + 15 V, dan 0 ~ -15 V.

    Pada bagian yang menghasilkan sinyal AC dinamakan FUNCTION

    GENERATOR. Pada bagian ini tombol frequency berguna untuk mengatur

    frekuensi sinyal keluaran. Sedanhkab tombol amplitude berguna untuk

    mengatur aplitudo sinyal keluaran. Sinyal keluaran dapat diatur apakah sinyal

    kotak, segitiga atau sinyal yang berbentuk sinusoidal melaui tombolfunction.

    C. PERALATAN

    1. Multimeter

    2.

    Osiloskop

    3. Signal Generator

    4. Protoboard

    5. Transistor

    6. Kapasitor Elektrolit

    7.

    Resistor

    8. Diode

    9.

    Kawat Penghubung

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    7/25

    D. PROSEDUR PERCOBAAN

    a.

    Mengukur arus dan tegangan pada rangkaiani. Menyusun rangkaian pada Gambar 1.2 di bawah ini.

    Gambar 1.2

    ii. Sebelumnya menguji dahulu komponen yang digunakan dan mencatat

    nilai dari hasil pengukuran tersebut.

    iii.

    Memberi tegangan batere E (DC) sebesar 4 V, 6 V, 10 V dan 12 V.

    iv. Mengukur VA, VB, VC, VAB, VBC, IAB, IBC-R1 dan IBC-R2 dengan

    menggunakan multimeter.

    v.

    Mengganti sumber tegangan dengan sumber gelombang (generator

    fungsi), bentuk gelombang sinus dengan tegangan 6 Vppdan 12 Vpp.

    vi. Mengukur VA,VB, VC,VABdan VBCdengan menggunakan osiloskop

    dan gambarkan hasilnya.

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    8/25

    b. Percobaan Thevenin

    i.

    Menyusun rangkaian pada Gambar 1.3.

    Gambar 1.3

    ii. Sebeluimnya menguji dahulu komponen yang digunakan.

    iii. Memberi tegangan batere E (DC) sebesar 4 V, 6 V, 10 V dan 12 V.

    iv.

    Mengukur VR1 sampai dengan VR11 dengan menggunakan

    multimeter.

    v. Mengukur arus yang mengalir melalui R2, R4, R6, R8, R10, R11,

    dan R12 dengan menggunakan multimeter.

    E. Tugas Pendahuluan

    Perhatikan gambar 1.2. Dengan meggunakan analisis teori rangkaian,

    lengkapi tabel berikut ini! Sertakan pula penurunannya!

    =

    = 0.7

    = 0

    = = + 0.7 = 0.7

    = = 0.7

    = = =

    =

    1

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    9/25

    =

    = +

    =

    2 = 0.707

    =

    2

    Ebatere VA VB VC VAB VBC VAC IA IR1 IR2

    4 VDC 4 3.514 0 0.486 3.514 4 0.388m 0.351m 0.035m

    6 VDC 6 5.491 0 0.509 5.491 6 0.606m 0.549m 0.055m

    10 VDC 10 9.462 0 0.538 9.462 10 1.047m 0.945m 0.094m

    12 VDC 12 11.452 0 0.548 11.452 12 1.266m 1.144m 0.114m

    6 VPPAC 4,236 0.747 0 2,497 2,104 4,236 0.233m 0.21m 0.021m

    12 VPPAC 8,473 4,402 0 4,812 4,402 8,473 0.185 0,44m 0.044m

    Perhatikan gambar 1.3. Dengan menggunakan analisis teori rangkaian, lengkapi

    tabel berikut ini! Sertakan pula penurunannya!

    R = 1k ohm

    Ebatere

    Tegangan (V)

    R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12

    4 VDC 0,403 0,403 0,403 1,208 0,43 0,43 0,107 0,107 0,107 0,322 1,181 1,611

    6 VDC 0,604 0,604 0,604 1,812 0,644 0,644 0,161 0,161 0,161 0,483 1,772 2,416

    10 VDC 1,007 1,007 1,007 3.02 1,074 1,074 0,268 0,268 0,268 0,805 2,953 4,027

    12 VDC 1,208 1,208 1,208 3,624 1,289 1,289 0,322 0,322 0,322 0,966 3,543 4,832

    Ebatere

    Arus (A)

    R2 R4 R6 R8 R10 R11 R12

    4 VDC 0,4m 1,2m 0,4m 0 0,4m 1,2m 1,6m

    6 VDC 0,6m 1,8m 0,6m 0 0,6m 1,8m 2,4m

    10 VDC 1m 3m 1m 0 0,999m 3m 4m

    12 VDC 1,201m 3,601m 1,201m 0 1,199m 3,6m 4,8m

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    10/25

    F. Simulasi

    Percobaan 1

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    11/25

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    12/25

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    13/25

    Percobaan 2

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    14/25

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    15/25

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    16/25

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    17/25

    G. Data Pengamatan

    Percobaan 1 : Mengukur Arus dan Tegangan Pada Rangkaian

    Ebatere VA VB VC VAB VBC VAC IA(mA) IR1(mA) IR2(mA)

    4 VDC 4 3,7 0 0,5 3,7 4 0,194 0,18 0,014

    6 VDC 6 5,7 0 0,5 5,7 6 0,6 0,555 0,05

    10 VDC 10 9,8 0 0,6 9,8 10 1,05 0,95 0,1

    12 VDC 12 1,8 0 0,5 11,8 12 1,3 1,2 0,1

    6 Vpp AC 5,88 2,96 167,8 mV 3,36 2,76 4,48 - - -

    12 Vpp AC 12 5,76 165 mV 6,56 174 mV 152 mV - - -

    Ket. 6 Vpp Ac 12 Vpp AC

    Ebatere

    VA

    VB

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    18/25

    VAB

    VBC

    VAC

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    19/25

    Percobaan 2 : Percobaan Thevenin

    12V

    10V

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    20/25

    6V

    4V

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    21/25

    Ebatere

    Tegangan (V)

    R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12

    4 VDC 0,79 0,526 0,395 1,711 0,262 0,131 0,056 1,308k 0,037 0,168 0,56 1,728

    6 VDC 1,185 0,79 0,592 2,567 0,392 0,196 0,084 1,963k 0,055 0,252 0,841 2,592

    10 VDC 1,975 1,316 0,987 4,277 0,653 0,327 0,14 3,268k 0,093 0,421 1,401 4,322

    12 VDC 2,37 1,579 1,184 5,132 0,784 0,392 0,168 3,917k 0,112 0,505 1,681 5,187

    Ebatere

    Arus (A)

    R2 R4 R6 R8 R10 R11 R12

    4 VDC 0,263m 0,428m 0,131m 0,019m 0,112m 0,56m 0,692m

    6 VDC 0,394m 0,641m 0,196m 0,028m 0,168m 0,841m 1,038m

    10 VDC 0,659m 1,069m 0,327m 0,047m 0,281m 1,401m 1,73m

    12 VDC 0,789m 1,283m 0,392m 0,057m 0,337m 1,681m 2,076m

    H. Tugas Akhir

    1. Bandingkan hasil yang diperoleh dari eksperimen dengan yang telah

    diperoleh sebelumnya di tugas pendahuluan!

    Dari hasil eksperimen dan hasil simulasi terdapat beberapa perbedaan,

    khususnya di percobaan pertama. Untuk percobaan pertama dengan

    menggunakan sumber tegangan DC, nilai tegangan dan arus pada titik-

    titik yang terukur pada eksperimen menunjukkan hasil yang tidak berbeda

    jauh dengan nilai arus dan tegangan yang terbaca pada simulasi. Akan

    tetapi ketika menggunakan sumber tegangan AC, nilai tegangan yang

    terukur ketika eksperimen semua berbeda dengan nilai tegangan yang

    terukur ketika melakukan simulasi. Praktikan menduga bahwa kabel yang

    digunakan pada saat praktikum yang menghubungkan rangkaian ke

    osiloskop memiliki noiseyang cukup besar sehingga nilai tegangan yang

    terbaca pada osiloskop enjadi berbeda dengan saat melakukan simulasi.

    Untuk percobaan kedua praktikan tidak dapat membandingkan karena

    waktu untuk praktikum telah habis dan praktikan belum melakukan

    percobaan kedua.

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    22/25

    2. Apa kesimpulan yang bisa diperoleh dari soal No. 1?

    Kesimpulan yang dapat diperleh dari soal No. 1 adalah percobaan

    pertama yang dilakukan pada modul 1 ini memiliki hasil yang tidak

    berbeda jauh dengan yang dilakukan melalui simulasi meskipun ada

    pengecualian pada nilai yang terukur saat menggunakan sumber tegangan

    AC.

    3. Tentukan toleransi dari komponen yang digunakan!

    -

    Resistor 10 k memiliki toleransi 5%

    - Resistor 100 memiliki toleransi 10 %

    4. Bagaimana cara kerja Voltmeter AC dan DC?

    Cara kerja Voltmeter AC dengan menambahkan bridge rectifier, dan

    coupling kapasitor untuk mengubah tegangan dari AC menjadi DC.

    Tegangan yang terukur adalah tegangan efektif yang bekerja pada

    rangkaian.

    Cara kerja Voltmeter DC adalah dengan menyambungkan voltmeter ke

    rangkaian yang akan dihitung tegangannya. Nilai tegangan yang terbaca

    pada voltmeter dapat dihitung dengan

    .

    Tegangan yang terukur adalah tegangan maksimal yang bekerja pada

    rangkaian.

    5. Apa yang dimaksud dengan kalibrasi ohm meter?

    Kalibrasi ohmmeter adalah proses untuk membuat agar jarim penunjuk

    pada ohmmeter menunjukkan angka nol dengan cara menghubungkan

    kutub (+) dan kutub (-), lalu mengatur agar jarum penunjuk berada di

    angka nol. Hal ini dikarenakan ohmmeter memiliki hambatan dalam, oleh

    karena itu jarum pada ohmmeter harus menunjukkan pada angka nol agar

    tidak ada kesalahan dalam mengukur nilai hambatan.

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    23/25

    I. Analisis

    1.

    Analisis Percobaan

    Pada praktikum modul 1 yaitu Menguji Komponen dan

    Menggunakan Alat Ukur, praktikan melakukan dua buah percobaan, yaitu

    yang pertama mengukur arus dan tegangan pada suatu rangkaian yang

    menggunakan dioda, dan pada percobaan yang kedua mengukur arus dan

    tegangan pada rangkaian Thevenin. Adapun tujua dari praktikum modul 1

    ini agar praktikan dapat menggunakan alat ukur Multimeter dan

    Osiloskop dengan baik, dan praktikan juga dapat menguji/mengetes

    kondisi suatu komponen elektronika.

    Pada percobaan pertama praktikan diminta untuk mengkur arus

    dan tegangan pada titik-titik yang telah ditentukan pada rangkaian yang

    menggunakan sebuah dioda dengan menggunakan multimeter. Percobaan

    pertama ini dilakukan dengan mengubah ubah sumber tegangan dari 4

    VDC, 6 VDC, 10 VDC, 12 VDC, 6 Vpp AC, dan 12 Vpp AC. Pada

    percobaan yang menggunakan sumber tegangan AC, praktikan juga

    menggunkan osiloskop untuk mengamati gelombang yang dihasilkan

    pada tiap-tiap titik yang telah ditentukan. Dari percobaan pertama yang

    telah, dilakukan, nantinya praktikan akan membandingkan hasil yang

    didapat melalui percobaan dan melalui simulasi yang menggunakan

    Mulstisim.

    Pada percobaan kedua, praktikan diminta untuk mengukur arus

    dan tegangan pada tiap-tiap hambatan pada rangkaian Thevenin.

    Percobaan kedua ini dilakukan dengan mengubah-ubah sumber tegangan

    dari 4 VDC, 6 VDC, 10 VDC, dan 12 VDC. Akan tetapi pada percobaankedua ini praktikan tidak sempat untuk melakukan percobaan karena

    adanya keterbatasan waktu dalam praktikum. Praktikan menyadari bahwa

    hal yang menyebabkan praktikan tidak melakukan percobaan kedua

    praktikan terlalu lama dalam pengambilan data di percobaan pertama.

    Praktikan juga menyadari bahwa pada praktikum modul 1 ini praktikan

    masih kurang terlatih untuk menggunakan alat-alat elektronika sehingga

    proses pengerjaan yang terjadi sedikit lebih lambat. Oleh karena itu untuk

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    24/25

    menuntaskan percobaan kedua ini praktikan melakukan simulasi dengan

    menggunakan Multisim.

    2.

    Analisis Hasil

    Dari praktikum yang telah dilakukan praktikan mendapatkan

    data-data pada percobaan pertama. Pada percobaan pertama dimana

    menggunakan rangkaian yang menggunakan dioda didapat bahwa untuk

    setiap perubahan sumber tegangan, maka nilai tegangan yang ditunjukan

    di titik A sama dengan besar sumber tegangan itu sendiri. Hal ini

    disebabkan karena masih tidak ada hambatan yang membuat nilai

    tegangan di titik A menurun. Pada titik B, nilai tegangan yang terukur

    sudah mulai ada perubahan. Titik B sendiri merupakan titik dimana

    setelah melewati dioda. Berubahnya nilai tegangan di titik ini dikarenakan

    diode mempengaruhi tegangan yang melewatinya. Pada simulasi di titik

    C, nilai tegangan yang ditunjukkan akan selalu nol. Hal ini disebabkan

    karena pada rangkaian 1 ini titik C langsung menuju ke ground sehingga

    tegangan yang terbaca nol. Akan tetapi pada percobaan hanya sumber

    tegangan DC yang sesuai dengan simulasi. Terdapat pengecualian di titik

    C untuk sumber tegangan AC. Nilai tegangan yang terbaca di titik C

    begitu besar. Praktikan menduga bahwa terdapat gangguan pada kabel

    osiloskop yang menyebakan nilainya berbeda..

    Untuk titik AC dimana menghubungkan titik awal pada rangkaian

    dan titik akhir pada rangkaian, menunjukkan nilai yang sama dengan nilai

    sumber tegangan. Akan tetapi jika dibandingkan dengan simulasi, hanya

    sumber tegangan DC yang menunjukkan hasil yang sama dengansimulasi. Pada sumber tegangan AC didapat hasil yang berbeda dengan

    simulasi. Praktikan menduga jika pada pengukuran Vac ini yang

    menggunakan osiloskop, terdapat gangguan pada kabel yang

    menghubungkan rangkaian dengan osiloskop yang menyebabkan nilainya

    berbeda. Untuk titik AB dan BC juga serupa kejadiannya seperti kasus

    pada titik AC dimana nilai tegangan yang terukur untuk sumber tegangan

    DC tidak berbeda jauh dengan nilai yang terukur pada simulasi, dan

    nilainya berbeda saat menggunakan sumber tegangan AC.

  • 7/24/2019 Tugas Akhir Elektronika 1_Modul 1_1406572164_Toho Dustin Sutomo

    25/25

    Untuk percobaan yang kedua, praktikan tidak melakukan

    percobaan dikarenakan waktu untuk praktikum telah habis. Hal ini

    dikarenakan praktikan masil belum fasih dalam menggunakan peralatan-

    peralatan yang diperlukan pada modul 1 ini sepert black box, dan

    osiloskop. Dari keseluruhan percobaan dalam modul 1 ini, praktikan

    hanya menyelesaikan modul 1 sehingga percoban yang kedua ini yaitu

    rangkaian Thevenin tidak dapat praktikan kerjakan. Oleh karena itu untuk

    melengkapi modul 1 praktikan melakukan simulasi kembali, akan tetapi

    berbeda dengan simulasi yang dilakukan pada tugas pendahuluan. Pada

    tugas pendahuluan, rangkaian Thevenin yang praktikan buat, semuanya

    memakai hambatan 1 k. Akan tetapi pada simulasi untuk melengkapi

    modul 1 ini, praktikan mengguakan hambatan yang berbeda beda pada

    rangkaian Thevenin.

    J. Kesimpulan

    1. Dioda memiliki tegangan dan hambatan dalam yang menyebabkan tegangan yang

    dating dari sumber berkurang

    2. Tegangan dioda paa eksperimen tidak pernah mencapai 0,7 V

    3. Toleransi yang ada pada hambatan mempengaruhi tegangan yang terukur.

    Referensi :

    - Buku modul Penuntun Praktikum Elektronika 1

    -

    Malvino, Albert. 1999. Electronic Principle 7th Edition. Mc. Graw-Hill

    Publishing Company Limited