tugas akhir analisis beban kerja dengan …

114
TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE) (Studi Kasus : CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang) Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) WITRI JUNITA 1410024425054 YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI 2019

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

TUGAS AKHIR

ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATANMETODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)

(Studi Kasus : CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang)

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

WITRI JUNITA1410024425054

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANGSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI2019

Page 2: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

TUGAS AKHIR

ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATANMETODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)

(Studi Kasus : CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang)

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Disusun Oleh:

WITRI JUNITA1410024425054

Disetujui :

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Plt. KaProdi Ketua STTIND Padang

Ir. H Gamindra Jauhari, MPNIDN. 1014057501

H. Riko Ervil, MTNIDN. 1014057501

Tri Ernita, ST, MPNIDN. 1028027801

H. Riko Ervil, MTNIDN. 1014057501

Page 3: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATANMETODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)

(Studi Kasus :CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang)

ABSTRAK

CV. Roland Kencana merupakan sebuah industri permebelan yangmenyediakan berbagai furniture untuk kebutuhan pelanggannya. AdapunPelanggan CV. Roland Kencana mencakup perumahan, reseller bagi usaha kecildan menengah, sekolah (pendidikan), maupun pemerintahan. Bahan baku utamayaitu kayu jenis meranti export yang sudah dioven yang diperoleh dari perusahaanpengolahan kayu di daerah sijunjung dan Solok Selatan. Sementara untukpembuatan meja biro perusahaan menggunakan multiplek. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui berapa waktu baku pada produksi meja biro dan beban kerjayang diterima oleh operator pada produksi meja biro dengan menggunakanmetode Full Time Equivalent (FTE), suatu metode analisis beban kerja yangmengukur lama waktu penyelesaian kerja Dalam proses produksi meja biro ada10 proses yang dilakukan operator. Mulai dari Tahap awal sampai pemasanganaksesoris. Pembuatan 1 meja biro dilakukan oleh 2 operator. Berdasarkan hasilpengolahan data waktu baku yang diperlukan dalam proses produksi meja biroadalah 13 jam 53 menit dan beban kerja masing masing operator diluar prosespengeringan adalah 1.11, masih dalam kategori beban kerja normal.

Kata kunci: Full Time Equivalent, Waktu Baku, Proses Produksi

Page 4: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATAN METODEFULL TIME EQUIVALENT (FTE)

(Studi Kasus :CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang)

ABSTRACT

CV. Roland Kencana is a furniture industry that provides a variety offurniture for the needs of its customers. The customer CV. Roland Kencana covershousing, resellers for small and medium businesses, schools (education), andgovernment. The main raw material is export of meranti wood that has been roastedobtained from wood processing companies in the area of Sijunjung and South Solok.Meanwhile, for manufacturing bureau tables, the company uses multiplex. This studyaims to find out how much is the standard time for bureau table production andoperator workload for bureau table production using the Full Time Equivalent (FTE)method, a workload analysis method that measures the length of time for workcompletion. In the bureau table production process, there are 10 processes carriedout by the operator. Starting from the initial stage to the installation of accessories.Making 1 bureau table is done by 2 operators. Based on the results of dataprocessing, the standard time needed in the bureau table production process is 13hours 53 minutes and the workload of each operator outside the drying process is1.11, still in the normal workload category.

Keywords: Full Time Equivalent, Standard Time, Production Process

Page 5: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan

rahmat-Nya kepada kita semua, dan tidak lupa pula kita hadiahkan shalawat

beriringkan salam kepada junjungan kita Nabi besar, Muhammad SAW, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul : “Analisis Beban

Kerja Dengan Pendekatan Metode Full Time Equivalent (FTE)” (Studi

Kasus: CV. Roland Kencana, Pasir Sebelah, Padang) .

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan

Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. H. Gamindra Jauhari, MP selaku Pembimbing I yang telah

memberikan saran dan motivasi agar Tugas Akhir ini bisa selesai.

2. Bapak H. Riko Ervil. MT selaku Pembimbing II yang telah memberikan saran

dan motivasi agar tugas Tugas Akhir bisa selesai.

3. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa setulus hati.

4. Pihak perusahaan CV. Roland Kencana yang telah memberi izin untuk

melakukan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir.

5. Seluruh teman-teman dan sahabat yang telah memberikan motivasi dan

semangat.

6. Dan juga semua pihak yang turut membantu sehingga Tugas Akhir ini selesai

dengan baik.

Page 6: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

iii

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini banyak kekurangan, oleh sebab

itu penulis dengan senang hati menerima saran serta kritikannya yang sifatnya

membangun demi tercapainnya perbaikan dimasa yang akan datang. Dan semoga

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan tentang cara

penyusunan dan penulisan. Amin ya Rabbal Allamin, Wassalamualaikum Wr. Wb

Padang, Agustus 2019

Penulis

Page 7: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK`

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................4

1.3 Batasan Masalah..........................................................................4

1.4 Rumusan Masalah .......................................................................4

1.5 Tujuan Penelitian.........................................................................5

1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ............................................................................6

2.1.1. Defenisi Beban Kerja ...............................................…….6

2.1.2. Pembagian Beban Kerja ....................................................7

2.1.3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja..............8

2.1.4. Pengukuran Beban Kerja.................................................. 11

2.1.5. Penyelesaian Waktu Baku................................................ 12

2.1.6. Uji Kecukupan Data......................................................... 13

2.1.7. Uji Keseragaman Data ..................................................... 15

2.1.8. Westing Hauses System Ratings...................................... 16

Page 8: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

v

2.1.9. Pengukuran Tingkat Kelonggaran (Allowence).............. 19

2.1.10. Manfaat Pengukuran Beban Kerja.................................. 21

2.1.11. Pengertian Full Time Equivalent (FTE) ......................... 22

2.1.12. Langkah Penerapan Metode Full Time Equivqlent ...... ..23

2.1.13. Proses Pembuatan Meja Biro..................................... ….24

2.2 Kerangka Konseptual ..................................................................27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Peneltian ............................................................................ 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 29

3.3 Data dan Sumber Data................................................................ 29

3.3.1 Data ................................................................................... 29

3.3.2 Sumber Data...................................................................... 30

3.4 Variabel Penelitian ..................................................................... 30

3.4 Teknik Pengolahan Data............................................................. 31

3.5 Kerangka Metodologi ................................................................. 34

BAB IV PENUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.5 Pengumpulan Data....................................................................... 36

3.5 Pengolahan Data .......................................................................... 41

BAB V ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data ................................................... 87

5.1.1 Analisa Waktu Proses Produksi Tahap Awal..................... 87

5.1.2 Analisa Waktu Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja ...... 87

5.1.3 Analisa Waktu Proses Pembuatan Laci Meja .................... 88

Page 9: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

vi

5.1.4 Analisa Waktu Proses Pembuatan Top Meja .................... 88

5.1.5 Analisa Waktu Proses Pembuatan Meja ........................... 89

5.1.6 Analisa Waktu Proses Pengamplasan ............................... 89

5.1.7 Analisa Waktu Proses Pengecatan .................................... 90

5.1.8 Analisa Waktu Proses Pengeringan .................................. 90

5.1.9 Analisa Waktu Proses Finishing ....................................... 91

5.1.10 Analisa Waktu Proses Pemasangan Aksesoris................. 91

5.1.11 Analisa FTE ..................................................................... 92

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan.................................................................................. 93

6.2 Saran ............................................................................................ 93

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Page 10: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Penyesuaian Westinghouse .....................................................18

Tabel 2.2 Tabel Kategori Perhitungan Beban Kerja .........................................23

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kapasitas Untuk Produksi Meja Biro.................36

Tabel 4.2 Jumlah Hari Kerja dan Hari Libur Nasional Perusahaan 2019 .........37

Tabel 4.3 Tabel Uraian Kerja Operator.............................................................39

Tabel 4.4 Pengukuran Waktu Siklus Pekerjaan Operator 1 ..............................40

Tabel 4.5 Pengukuran Waktu Siklus Pekerjaan Operator 2 ..............................41

Tabel 4.6 Pengolahan Data Untuk Proses Tahap Awal ...................................42

Tabel 4.7 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Tahap Awal ...............................44

Tabel 4.8 Presentasi kelonggaran Proses Tahap Awal.....................................45

Tabel 4.9 Pengolahan Data Untuk Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja ......46

Tabel 4.10 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja..48

Tabel 4.11 Presentasi kelonggaran Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja .......49

Tabel 4.12 Pengolahan Data Untuk Proses Pembuatan Laci Meja....................50

Tabel 4.13 Faktor Penyesuaian Untuk Pembuatan Laci Meja ...........................53

Tabel 4.14 Presentasi kelonggaran Proses Pembuatan Laci Meja .....................54

Tabel 4.15 Pengolahan Data Untuk Proses Pembuatan Top Meja ....................55

Tabel 4.16 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pembuatan Top Meja ................57

Tabel 4.17 Presentasi kelonggaran Proses Pembuatan Top Meja......................58

Tabel 4.18 Pengolahan Data Untuk Proses Pembuatan Meja ...........................59

Tabel 4.19 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pembuatan Meja.......................61

Tabel 4.20 Presentasi kelonggaran Proses Pembuatan Meja ............................62

Page 11: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

vii

Tabel 4.21 Pengolahan Data Untuk Proses Pengamplasan................................63

Tabel 4.22 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pengamplasan............................64

Tabel 4.23 Presentasi kelonggaran Proses Pengamplasan .................................65

Tabel 4.24 Pengolahan Data Untuk Proses Pengecatan.....................................66

Tabel 4.25 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pengecatan.................................69

Tabel 4.26 Presentasi kelonggaran Proses Pengecatan ......................................70

Tabel 4.27 Pengolahan Data Untuk Proses Pengeringan ...................................71

Tabel 4.28 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pengeringan...............................73

Tabel 4.29 Presentasi kelonggaran Proses Pengeringan ....................................74

Tabel 4.30 Pengolahan Data Untuk Proses Finishing........................................75

Tabel 4.31 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Finishing....................................77

Tabel 4.32 Presentasi kelonggaran Proses Finishing .........................................78

Tabel 4.33 Pengolahan Data Untuk Proses Pemasangan Aksesoris ..................79

Tabel 4.34 Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pemasangan Aksesoris ..............81

Tabel 4.35 Presentasi kelonggaran Proses Pemasangan Aksesoris ...................82

Tabel 4.36 Rekapitulasi Pengukuran Waktu Baku Proses Produksi Meja Biro 83

Tabel 4.37 Pengukuran Beban Kerja Dengan Metode FTE (Operator 1)..........84

Tabel 4.38 Pengukuran Beban Kerja Dengan Metode FTE (Operator 2)..........84

Page 12: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor Kelonggaran (Allowance) ..................................................20

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ....................................................................29

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi....................................................................34

Gambar 4.1 Grafik Proses Tahap Awal ............................................................37

Gambar 4.2 Grafik Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja ...............................43

Gambar 4.3 Grafik Proses Pembuatan Rangka Laci Meja................................47

Gambar 4.4 Grafik Proses Pembuatan Rangka Top Meja ................................52

Gambar 4.5 Grafik Proses Pembuatan Meja .....................................................56

Gambar 4.6 Grafik Proses Pengamplasan.........................................................60

Gambar 4.7 Grafik Proses Pengecatan..............................................................64

Gambar 4.8 Grafik Proses Pengeringan ............................................................68

Gambar 4.9 Grafik Proses Finishing.................................................................72

Gambar 4.10 Grafik Proses Pemasangan Aksesoris ..........................................76

Page 13: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu pekerjaan akan dikatakan selesai secara efisien apabila waktu

penyelesaianya berlangsung paling singkat. Ukuran sukses dari suatu sistem

produksi dalam industri biasanya dinyatakan dalam bentuk besarnya produktivitas

atau besarnya output dan input yang dihasilkan. Dalam hal ini ukuran tenaga

kerja manusia merupakan faktor utama yang menentukan usaha peningkatan

produktivitas industri. Dalam pengukuran produktivitas biasanya selalu

dihubungkan dengan keluaran secara fisik, yaitu produk akhir yang dihasilkan

(Rohman, 2008).

Terlepas dari pesatnya kemajuan teknologi yang banyak membantu

manusia menyelesaikan pekerjaannya, sejumlah pekerjaan yang menuntut

aktivitas fisik masih dapat diamati di berbagai jenis sektor industri seperti

manufaktur, transportasi, pertanian, kontruksi. Pekerjaan ini sering kali menuntut

aktivitas fisik yang cukup berat dan melelahkan. Terlebih lagi didukung oleh

lingkungan kerja yang kurang kondusif (misal : panas, lembab, bising, berdebu

dan sebagainya. Untuk menghadapi pekerjaan pekerjaan yang seperti itu, pekerja

dituntut untuk memiliki kapasitas fisik yang memadai atau dapat juga dengan

penerapan sejumlah teknik perancangan kerja, seperti penggunaan alat bantu,

perbaikan metode kerja, pengaturan waktu istirahat, dan lain lain. Kondisi tersebut

bisa menimbulkan beban kerja fisik maupun mental (Iridiastadi, 2016)

Page 14: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

2

Definisi beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima

pekerjaan. Setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau

seimbang baik terhadap kemapuan fisik, kemampuan kognitif maupun

keterbatasan manusia dalam menerima beban tersebut (Karissa, 2018).

Pada penelitian ini lingkup yang dipilih ialah pada industri mebel, salah

satu jenis industri yang termasuk memilik beban kerja tinggi. CV. Roland

Kencana merupakan perusahaan mebel yang cukup besar di kota Padang yang

terletak di Jl. Jl.Pasir Sebelah No.65 Muara Penjalinan. Adapun pelanggannya

mencakup perumahan, reseller bagi usaha kecil dan menengah dan juga sekolah

sekolah. Produk yang dihasilkan antara lain meja dengan berbagai ukuran dan

model, lemari, tempat tidur, nakas, meja rias dan bofet. Diantara semua produk

yang dihasilkan, meja biro yang paling banyak diproduksi. Bahan yang digunakan

berupa kayu jenis meranti export yang sudah dioven yang diperoleh dari

perusahaan pengolahan kayu di daerah Sijunjung dan Solok Selatan dan juga

triplek dan multiplek.

Adapun urutan proses produksi mebel ini dimulai dari tahap awal (desain,

pembahanan, dan persiapan alat dan bahan) pembuatan rangka kaki meja, ,laci

meja, top meja, pembuatan meja, pengamplasan, pengecatan, pengeringan,

finishing, pemasangan aksesoris. Lama proses produksi satu buah meja berkisar

antara 2-5 hari dan maksimal 1 minggu hari tergantung model dan ukuran. Satu

buah meja bisa dikerjakan oleh 2 sampai 3 operator. Satu atau dua operator untuk

pembuatan meja sementara satu operator lagi menyelesaikan bagian pengecatan.

Para operator harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum deadline.

Page 15: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

3

Tentu pekerjaan ini membutuhkan kekuatan fisik operator dalam

menyelesaikan proses produksi untuk memenuhi target perusahaan. Tapi

kenyataannya target produksi terkadang tidak tercapai. Seperti pembuatan meja

biro yang seharusnya 2 hari menjadi 3 hari. Hal tersebut tentu menjadi beban bagi

operator sehingga mereka harus bekerja lembur agar pesanan selesai sebelum

waktu deadline.

Pekerjaan yang monoton, lembur itu sudah menghasilkan beban kerja bagi

operator ditambah lagi saat bekerja operator bekerja dalam posisi berdiri,

berinteraksi dengan mesin mesin yang bising seperti mesin pembelah kayu, mesin

ketam tangan, mesin jet shaw, mesin potong tangan dan mesin mesin lain yang

merupakan sumber panas dan penghasil polusi dilingkungan kerja. Lingkungan

kerja yang panas dan berpolusi merupakan beban tambahan bagi operator.

Kondisi tersebut akan berdampak pada produktivitas kerja, seperti karena

kelelahan, operator memerlukan waktu istirahat yang banyak sehingga waktu

penyelesaian pesanan bisa lebih lama. Untuk mencegah terjadinya proses produksi

yang panjang maka harus dilakukan pengukuran beban kerja terhadap operator

yang melakukan pekerjaan dengan menggunakan tenaga fisik untuk mengurangi

kelebihan beban kerja.

Dalam pengukuran ini penulis menggunakan metode Full Time Equivalent

FTE. Metode ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja yang berbasiskan

waktu dengan cara megukur lama waktu penyelesaian pekerjaan kemudian waktu

tersebut di konversikan ke dalam indeks nilai FTE dan tujuan dari metode FTE

Page 16: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

4

adalah untuk mengubah jam beban kerja ke jumlah orang yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan tertentu.

Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat topik

dalam tugas akhir ini mengenai analisis beban kerja diperusahaan tersebut dengan

judul “Analisis Beban Kerja dengan Pendekatan Metode Full Time

Equivalent (FTE) (Studi Kasus: CV. Roland Kencana Pasir Sebelah,

Padang)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Pembahasan dari latar belakang di atas didapatkan identifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Adanya pekerjaan yang mengharuskan operator memegang mesin dalam

waktu yang cukup lama.

2. Waktu penyelesaian yang terkadang tidak sesuai dengan perjanjian antara

kedua belah pihak.

3. Waktu istirahat yang lebih lama dari yang ditetapkan perusahaan

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas supaya lebih terarah

sesuai dengan tujuan, maka permasalahan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menghitung waktu baku produksi meja biro.

2. Penelitian ini hanya menghitung beban kerja operator produksi meja biro

3. Metode yang digunakan yaitu metode FTE.

Page 17: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

5

1.4 Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan masalahnya yaitu :

1. Berapakah waktu baku produksi satu unit meja biro?

2. Berapakah beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan

metode FTE?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis dapat menyimpulkan tujuan

dari penelitian ini yaitu untuk :

1. Menghitung waktu baku produksi satu unit meja biro.

2. Menghitung beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan

metode FTE

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi perusahaan

Membantu perusahaan dalam mengoptimalkan jumlah tenaga kerja

bedasarkan analisis beban kerja diatas.

2. Bagi Institusi Perguruan Tinggi

Dapat menjadi acuan dan bahan pembelajaran serta referensi bagi penulis

lainnya yang akan melakukan tugas akhir dengan materi yang sama.

3. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan penerapan ilmu yang

telah dipelajari selama perkuliahan.

Page 18: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Defenisi Beban Kerja

Beban kerja adalah istilah yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an.

Banyak ahli yang telah mengemukakan definisi beban kerja sehingga terdapat

beberapa definisi yang berbeda mengenai beban kerja. Ia merupakan suatu konsep

yang multi-dimensi, sehingga sulit diperoleh satu kesimpulan saja mengenai

definisi yang tepat.

Beban kerja sebagai suatu konsep yang timbul akibat adanya keterbatasan

kapasitas dalam memproses informasi. Saat menghadapi suatu tugas, individu

diharapkan dapat menyelesaikan tugas tersebut pada suatu tingkat tertentu.

Apabila keterbatasan yang dimiliki individu tersebut menghambat/menghalangi

tercapainya hasil kerja pada tingkat yang diharapkan, berarti telah terjadi

kesenjangan antara tingkat kemampuan yang diharapkan dan tingkat kapasitas

yang dimiliki. Kesenjangan ini menyebabkan timbulnya kegagalan dalam kinerja

(performance failures). Hal inilah yang mendasari pentingnya pemahaman dan

pengukuran yang lebih dalam mengenai beban kerja (Pambudi, 2017).

Berdasarkan yang dikemukakannya beberapa definisi di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa beban kerja merupakan sejauh mana kapasitas individu

pekerja dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, yang

dapat diindikasikan dari jumlah pekerjaan yang harus dilakukan, waktu/batasan

Page 19: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

7

waktu yang dimiliki oleh pekerja dalam menyelesaikan tugasnya, serta pandangan

subjektif individu tersebut sendiri mengenai pekerjaan yang diberikan kepadanya.

2.1.2 Pembagian Beban Kerja

Beban kerja dibagi menjadi 2 yaitu (Diniaty,2016):

1. Beban kerja fisik

Beban kerja fisik merupakan selisih antara tuntutan pekerjaan dengan

kemampuan pekerja untuk memenuhi tuntutan pekerjaan tersebut. Beban kerja

fisik merupakan reaksi manusia dalam melakukan pekerjaan eksternal, dalam

pekerjaan fisik manusia biasanya mengalami perubahan pada konsumsi oksigen,

denyut nadi, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh. Oleh

karena itu, beban kerja jenis ini lebih mudah diketahui dan diukur secara langsung

dari kondisi fisik seseorang.

Penilaian beban kerja fisik dapat dilakukan dengan dua metode objektif,

yaitu pengukuran secara langsung dan secara tidak langsung. Metode pengukuran

langsung yaitu dengan menggunakan calorimetric chamber sedangkan metode

pengukuran tidak langsung dapat dengan mengukur konsumsi oksigen per menit

yang merepresentasikan proses metabolisme. Untuk mendapatkan nilai konsumsi

oksigen per menit, dapat menggunakan pengukuran denyut jantung karena

berhubungan linear dengan konsumsi oksigen.

2. Beban Kerja Mental

Beban kerja mental merupakan perbedaan antara tuntutan kerja mental

dengan kemampuan mental yang dimiliki oleh pekerja yang bersangkutan.

Pekerjaan yang bersifat mental sulit diukur melalui perubahan fungsi tubuh.

Page 20: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

8

Secara fisiologis, aktivitas mental terlihat sebagai suatu jenis pekerjaan yang

ringan sehingga kebutuhan kalori untuk aktivitas mental juga lebih rendah.

Padahal secara moral dan tanggung jawab, aktivitas mental jelas lebih berat

dibandingkan dengan aktivitas fisik, karena lebih melibatkan kerja otak (white-

collar) daripada kerja otot (blue-collar) (Sutalaksana,2006). Beban kerja yang

timbul dari aktivitas lingkungan kerja antara lain disebabkan oleh :

a. Keharusan untuk tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi dalam waktu

lama.

b. Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung jawab

besar.

c. Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton.

d. Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama untuk tempat kerja yang

terisolasi dengan orang lain.

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

Menurut Wignjosoebroto (2000) bahwa secara umum hubungan antara

beban kerja dan kapasitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat

komplek, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

1. Faktor eksternal, yaitu beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja,

seperti:

a. Tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang kerja,

tempat kerja dan saran kerja.

b. Organisasi kerja, seperti lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift

kerja, dan struktur organisasi.

Page 21: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

9

c. Lingkungan kerja seperti lingkungan kerja fisik: intensitas kebisingan,

intensitas pencahayaan, vibrasi mekanis dan tekanan udara.

Lingkungan kerja kimiawi seperti debu. Lingkungan kerja biologis

seperti bakteri, virus.

2. Faktor internal

Faktor internal beban kerja merupakan beban kerja yang berasal dari

dalam tubuh pekerja itu sendiri yang muncul sebagai bentuk reaksi tubuh pekerja

terhadap beban eksternal yang ada. Reaksi yang diberikan dari tubuh ini

dinamakan strain. Strain ini dapat diukur untuk dilihat berat atau tidaknya beban

yang dialami dengan menggunakan metode pengukuran secara subjektif ataupun

objektif. Yang termasuk dalam beban kerja internal antara lain adalah: faktor

somatis pekerja dan faktor psikis dengan detail sebagai berikut:

a. Faktor somatis terdiri dari jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi

kesehatan, dan status gizi.

b. Faktor psikis terdiri dari motivasi, persepsi, kepercayan, keinginan,

kepuasan, dan lain-lain.

Dalam sebuah perusahaan beban kerja seseorang sudah ditetapkan oleh

perusahaan sesuai dengan standar kerja dari perusahaan menurut jenis pekerjaan

di tiap divisinya. Dengan standar yang sudah ada dan jam kerja yang telah

ditetapkan maka nantinya bisa ditentukan apakah karyawan dari suatu tempat

bekerja sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan, dibawah standar yang sudah

ditetapkan atau diatas dari Standar yang sudah ditetapkan. Sehingga dengan

Page 22: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

10

mengetahui beban kerja yang dimiliki nantinya akan dapat menentukan kebutuhan

karyawan dalam suatu bagian.

Dengan diketahuinya beban kerja, dapat diketahui apakah terjadi

kelebihan tenaga kerja atau kekurangan tenaga kerja. Sebagai salah satu acuan,

beban tenaga kerja sebaiknya mendekati atau sama dengan 100%. Dimana

perhitungan tenaga kerja yang akan terjadi ada 3 kemungkinan yaitu (Pambudi,

2017) :

1. Beban kerja saat pengukuran = 100 %

Bila hal itu terjadi maka jumlah tenaga kerja dan beban kerja pada saat

pengukuran sudah baik, artinya jumlah tenaga kerja sudah sesuai dengan

kebutuhan volume pekerjaan.

2. Beban kerja saat pengukuran > 100%

Hal ini menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja dan beban kerja pada saat

pengukuran rata – rata diatas normal yang artinya harus ada penambahan

tenaga kerja, karena tenaga kerja yang ada menerima beban kerja yang

berlebihan

3. Beban kerja pengukuran <100%

Bila hal ini terjadi berarti jumlah tenaga kerja dan beban tenaga kerja pada

saat pengukuran berlebih dan apabila diperlukan dilakukan pengurangan

untuk menyeimbangkan beban kerja dan tenaga kerja.

Page 23: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

11

2.1.4 Pengukuran Beban Kerja

Pengukuran beban kerja dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai

tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan banyaknya pekerjaan

yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun. Pengukuran beban kerja

dapat dilakukan dalam berbagai prosedur, Penggolongan secara garis besar ada

tiga kategori pengukuran beban kerja. Tiga kategori tersebut yaitu (Pambudi,

2017) :

1. Pengukuran subjektif,

Pengukuran yang didasarkan kepada penilaian dan pelaporan oleh pekerja

terhadap beban kerja yang dirasakannya dalam menyelesaikan suatu tugas.

Pengukuran jenis ini pada umumnya menggunakan skala penilaian (rating scale).

2. Pengukuran kinerja

Pengukuran yang diperoleh melalui pengamatan terhadap aspek-aspek

perilaku/aktivitas yang ditampilkan oleh pekerja. Salah satu jenis dalam

pengukuran kinerja adalah pengukuran yang diukur berdasarkan waktu.

Pengukuran kinerja dengan menggunakan waktu merupakan suatu metode untuk

mengetahui waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja

yang memiliki kualifikasi tertentu, di dalam suasana kerja yang telah ditentukan

serta dikerjakan dengan suatu tempo kerja tertentu.

3. Pengukuran fisiologis

Pengukuran yang mengukur tingkat beban kerja dengan mengetahui

beberapa aspek dari respon fisiologis pekerja sewaktu menyelesaikan suatu

tugas/pekerjaan tertentu. Pengukuran yang dilakukan biasanya pada refleks pupil,

Page 24: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

12

pergerakan mata, aktivitas otot dan respon-respon tubuh lainnya. Sutalaksana

(2006) menjelaskan bahwa pengukuran waktu dapat digunakan untuk

mendapatkan ukuran tentang beban dan kinerja yang berlaku dalam suatu sistem

kerja. Karena metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode

ilmiah, maka hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

2.1.5 Pengukuran Waktu Baku

Pengukuran waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan seorang

operator yang memiliki tingkat kemampuan rata rata untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan. Penyelesaian yang diharapkan adalah penyelesaian yang wajar yaitu

tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

Cara untuk mendapatkan waktu baku dari data yang terkumpul itu adalah sebagai

berikut (Sutalaksana, 2006):

a. Waktu siklus rata rata (Ws)

Merupakan waktu penyelesaian satu satuan produk sejak bahan baku

mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan.

Ws=∑

Dimana:

Ws = Waktu siklus

∑Xi= Nilai tiap data

N = Data Pengamatan

b. Waktu normal (WN) / Normal Time (NT)

Waktu normal yaitu waktu yang secara wajar atau normal dibutuhkan

untuk menyelesaikan satu siklus kegiatan kerja yang dilakukan sesuai

Page 25: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

13

dengan setip tahapan pelaksanaan tugas. Biasanya waktu normal dibuat

dalam satuan menit.

Wn = Ws x p

Dimana :

Wn = Waktu normal

Ws = Waktu siklus

P = Faktor penyesuaian

c. Waktu baku (Wb),Standard Time (ST)

Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk me-

nyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

Wb = Wn + L

Dimana :

Wb = Waktu baku

Wn = Waktu normal

L = Kelonggaran

2.1.6 Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil

pengamatan yang telah diambil sudah cukup mewakili populasinya, bila belum

maka perlu diadakan pengamatan tambahan hingga cukup mewakili populasinya.

Pada penelitian ini, digunakan tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%,

Rumus uji kecukupan data adalah sebagai berikut (Sutalaksana, 2006):

Page 26: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

14

N’ = ( .∑ ²) (∑ )∑Dimana:

N’ = Banyaknya pengukuran sesungguhnya yang diperlukan

N = Jumlah pengukuran pendahulu yang telah dilakukan

Xi = Waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran yang telah

lakukan

Nilai k ditentukan berdasarkan tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian

yang diinginkan, jika masing-masing adalah:

k = tingkat keyakinan

Jika tingkat keyakinan 99%, maka k = 2,58 ≈ 3

Jika tingkat keyakinan 95%, maka k = 1,96 ≈ 2

Jika tingkat keyakinan 68%, maka k = 1

S = derajat ketelitian

Kesimpulan dari perhitungan yang diperoleh yaitu:

1. Apabila N’ ≤ N (jumlah pengamatan teoritis lebih kecil atau sama dengan

pengamatan yang sebenarnya dilakukan), maka data tersebut dinyatakan

telah mencukupi untuk tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang

diinginkan tersebut, sehingga data tersebut dapat diolah untuk mencari

waktu normal

2. Tetapi jika sebaliknya, dimana N’ > N (jumlah pengamatan teoritis lebih

besar dari jumlah pengamatan yang ada), maka data tersebut dinyatakan

tidak cukup. dan agar data tersebut dapat diolah untuk mencari waktu

Page 27: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

15

baku, maka data pengamatan harus ditambah lagi sampai lebih besar dari

jumlah data pengamatan teoritis.

2.1.7 Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data–data yang

diperoleh itu masuk kedalam batas kontrol atau bahkan diluar batas kontrol

dengan menggunakan Peta Kendali dan R. Adapun langkah–langkah dalam

melakukan pengujian keseragaman data adalah sebagai berikut (Sutalaksan,

2006):

1. Menentukan jumlah hasil data keseluruhan yang kita peroleh dari

pengumpulan data lapangan. Mencari nilai dengan rumus:

=∑

2. Menghitung standar deviasi dari waktu sebenarnya dengan rumus:

α =√∑ )²3. Mencari Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)

dengan cara sebagai berikut:

BKA = + 2α

BKB = - 2α

Memindahkan data yang telah diperoleh kedalam bentuk grafik dengan

batas–batas kontrol yang telah ditetapkan. Apabila data yang diperoleh

tersebut terdapat data yang berada diluar batas kontrol.

Page 28: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

16

2.1.8 Westing-Houses System’s Rating

Salah satu metode tertua dalam menentukan performance rating adalah

metode yang dikembangkan oleh Westinghouse Electric Corporation. Sistem

rating Westinghouse menguraikan enam kelas yang mereprentasikan kemahiran

yang ada dalam evaluasi suatu pekerjaan. Keterampilan atau skill didefinisikan

sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang sudah ditetapkan. Latihan dapat

meningkatkan keterampilan, tetapi hanya sampai ketingkat tertentu saja, tingkat

mana merupakan kemampuan maksimal yang dapat diberikan pekerja yang

bersangkutan. Secara psikologis keterampilan merupakan attitude atau kebiasaan

untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Keterampilan juga dapat menurun jika terlalu lama tidak menangani

pekerjaan tersebut, atau karena sebab-sebab lain seperti karena kesehatan yang

terganggu, rasa fatique yang berlebihan, pengaruh sosial dan sebagainya. Untuk

keperluan penyesuaian keterampilan dibagi menjadi enam kelas yaitu super skill,

excellent skill, good skill, average skill, fair skill dan poor skill. Secara

keseluruhan yang membedakan kelas keterampilan seseorang adalah keragu-

raguan, ketelitian gerakan, kepercayaan diri, koordinasi, irama gerakan, “bekas-

bekas” latihan dan hal-hal lain yang serupa.

Untuk usaha atau effort cara Westinghouse membagi juga atas kelas- kelas

dengan ciri masing-masing. Yang dimaksud dengan usaha disini adalah

kesungguhan yang ditunjukan atau diberikan operator ketika melakukan

pekerjaannya.Terdapat enam kelas dalam usaha yaitu excessive effort, excellent

effort, good effort, average effort, fair effort dan poor effort. Yang dimaksud

Page 29: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

17

dengan kondisi kerja atau Condition pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, temperatur dan kebisingan ruangan.

Kondisi ini juga sering disebut sebagai faktor manajemen, karena pihak inilah

yang dapat dan berwenang merubah atau memperbaikinya. Kondisi kerja dibagi

menjadi enam kelas yaitu ideal, excellent, good, average, fair dan poor.

Faktor yang harus diperhatikan adalah konsistensi atau consistency. Faktor

ini perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran waktu

angka-angka yang dicatat tidak pernah semuanya sama, waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus ke siklus lainnya, dari

jam ke jam, bahkan dari hari ke hari. konsistensi juga dibagi menjadi enam kelas

yaitu perfect, excellent, good, average, fair dan poor (Sutalaksana,1979).

Page 30: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

18

Tabel 2.1

Penyesuaian Westing House

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan

Usaha

Kondisi Kerja

Konsistensi

Superskill

Exellent

Good

Average

Fair

Poor

Excessive

Exellent

Good

Average

Fair

Poor

IdealExellentyGoodAverageFairPoor

PerfectExellentGoodAverageFairPoor

A1A2B1B2C1C2D

E1E2F1F2

A1A2B1B2C1C2D

E1E2F1F2

ABCDEF

ABCDEF

+0.15+0.13+0.11+0.08+0.06+0.030.00

-0.05-0.10-0.16-0.22

+0.13+0.12+0.10+0.08+0.05+0.020.00

-0.04-0.08-0.12-0.17

+0.06+0.04+0.020.00-0.02-0.04

+0.04+0.03+0.010.00-0.02-0.04

Page 31: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

19

2.1.9 Pengukuran Tingkat Kelonggaran (Allowance)

Pengukuran tingkat kelonggaran adalah untuk menentukan nilai

kelonggaran pada suatu proses. Dimana nilai allowance ini nanti akan digunakan

untuk menentukan perhitungan waktu baku. Berikut adalah faktor-faktor untuk

menentukan tingkat kelonggaran (allowance):

Page 32: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

20

Sumber: Sutalaksana,1979Gambar 2.1 : Faktor Kelonggaran (Allowance)

No Faktor Contoh Pekerjaan Equivalent Beban (Kg)A Tenaga kerja yang dikeluarkan Pria Wanita

1 Dapat diabaikan Bekerja dimeja, duduk Tanpa beban 0,00 - 6,00 0,00 - 6,002 Sangat ringan Bekerja dimeja, berdiri 0,00 - 2,25 6,00 - 7,5 6,00 - 7,53 Ringan Menyekop, ringan 2,25 - 9,00 7,5 - 12,00 7,5 - 16,004 Sedang Mencangkul 9,00 - 18,00 12,00 - 19,00 16,00 - 30,005 Berat Mengayuh palu yang berat 18,00 - 27,006 Sangat berat Memanggul beban 27,00 - 50,007 Luar biasa berat Memanggul kurang berat Diatas 50,00

B Sikap Kerja1 Duduk Bekerja duduk, ringan 0,00 - 1,02 Berdiri diatas dua kaki Badan tegak ditumpu dua kaki 1,0 - 2,53 Berdiri diatas satu kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol 2,5 - 4,0

C Gerakan Kerja1 Normal Ayunan bebas dari palu 02 Agak terbatas Ayuan terbatas dari palu 0 - 5

D Kelelahan mata Pencahayaan baik Buruk1 Pandangan yang terputus-putus Membawa alat ukur 0,00 - 6,0 0,00 - 6,0

2Pandangan yang hampir terusmenerus

Pekerjaan pekerjaan yang teliti 6, 00 - 7,5 6, 00 - 7,5

3Pandangan yang terus menerusdengan dengan fokus berubah rubah

Memeriksa kecacatan pada kain 7,5 - 12,00 7,5 - 16.00

12,00 - 19,00 16,00 - 30,00

4Pandangan terus menerus denganfokus tetap

Pemeriksaan yang sangat teliti 19,00 - 30,00 30,00 - 50,00

E

1 Beku Dibawah 0 Diatas 10 Diatas 122 Rendah 0 - 13 10 - 0,0 12 - 5,003 Sedang 13 - 22 5,00 -0 8,00 - 04 Normal 22 - 28 0 - 5,00 0 - 8,005 Tinggi 28 - 38 5,00 - 40 8 - 1006 Sangat tinggi diatas 38 diatas 40 diatas 100

F Keadaan Atmosfer***1 Baik 0

4 Sangat bising 0 - 5

6 Terasa adanya getaran lantai 5,0 - 10

***

***

Pria = 0 - 2,5 %Wanita = 2 - 5,0 %

Kontras antara warna hendaknya diperhatikanTergantung juga dengan keadaan ventilasiDipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan keadaan iklimCatatan pelengkap : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

5Jika faktor faktor yang berpenga- ruhdapat meningkatkan kualitas

0 - 5

7Keadaan-keadaan yang luar biasa(bunyi, kebersihan, dll) 5,0- 15,00

2Siklus kerja berulang ulang antara 5 -10 detik

0 - 1

3Siklus kerja berulang ulang antara 0 - 5detik

1,0 - 3,0

G Keadaan Lingkungan yang baik

1Bersih, sehat, cerah dengankebisingan rendah

0

3Kurang baik

Adanya debu beracun, atau tidak beracun tapi banyak 5,00 - 10

4Buruk Adanya bau bauan berbahaya yang mengharuskan

menggunakan alat pernapasan 10,00 - 20

Kelemahan normal Belebihan

Ruang yang berventilasi baik, udara segar

2Cukup

Ventilasi kurang baik, ada bau bauan (tidak berbahaya) 0-5

Pada bagian sisi belakang ataudepan badan

Berbaring4

Keadaan temperatur tempat kerja ** Temperatur ( C)

Membungkuk5 Badan dibungkukkan bertumpupada dua kaki

Sulit3 Membawa beban berat dengansatu tangan

Kelonggaran

19,00 - 30,0030,00 - 50,00

2,5 - 4,0

4,0 -10

0 - 5

5,00 - 10,00

10,00 - 15,00

4Pada anggota badan tertentu Bekerja dengan tangan diatas

kepalaBekerja dilorong pertambanganyang sempit

Seluruh anggota badan terbatas5

Page 33: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

21

2.1.10 Manfaat Pengukuran Beban Kerja

Pengukuran beban kerja memberikan beberapa keuntungan bagi

organisasi. Suma’mur (2009) menjelaskan bahwa alasan yang sangat mendasar

dalam mengukur beban kerja adalah untuk mengkuantifikasi biaya mental (mental

cost) yang harus dikeluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan agar dapat

memprediksi kinerja sistem dan pekerja. Tujuan akhir dari langkah-langkah

tersebut adalah untuk meningkatkan kondisi kerja, memperbaiki desain

lingkungan kerja ataupun menghasilkan prosedur kerja yang lebih efektif.

Manfaat dilakukan pengukuran kerja adalah, yakni :

a) Penataan/penyempurnaan struktur organisasi

b) Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit

c) Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja

d) Sarana peningkatan kinerja kelembagaan

e) Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan daftar

susunan pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural.

f) Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban

kerja organisasi

g) Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang

kekurangan

Page 34: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

22

2.1.11 Pengertian Full Time Equivalent (FTE)

Ada beberapa definisi FTE, salah satunya adalah metode analisis beban

kerja yang berbasiskan waktu dengan cara mengukur lama waktu penyelesaian

pekerjaan kemudian waktu tersebut dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE.

Metode perhitungan beban kerja dengan FTE adalah metode dimana waktu yang

digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dibandingkan terhadap waktu

kerja efektif yang tersedia. FTE bertujuan menyederhanakan pengukuran kerja

dengan mengubah jam beban kerja ke jumlah orang yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan tertentu (Pambudi, 2017).

Pada intinya FTE adalah jumlah orang yang dibutuhkan untuk melakukan

semua transaksi dari suatu proses pada periode waktu tertentu. FTE adalah rasio

yang menggambarkan jumlah jam dimana seorang karyawan bekerja selama 40

jam. Dengan kata lain, jumlah jam kerja karyawan per 40 jam tersebut

diasumsikan selama 1 minggu (Pambudi, 2017).

Implikasi dari nilai FTE terbagi menjadi 3 jenis yaitu overload, normal,

dan underload. Berdasarkan pedoman analisis beban kerja yang dikeluarkan oleh

Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2010, total nilai indeks FTE yang berada

di atas nilai 1,28 dianggap overload, berada diantara nilai 1 sampai dengan 1,28

dianggap normal sedangkan jika nilai indeks FTE berada diantara nilai 0 sampai

dengan 0,99 dianggap underload atau beban kerjanya masih kurang. Untuk

mendapatkan nilai FTE dari suatu proses kerja adalah sebagai berikut:

Page 35: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

23

=

Kemudian hasil dari perhitungan total hours sebagai acuan perhitungan

FTE dimana :

= /Setelah dihitung beban kerja pada masing-masing jabatan, maka

ditentukan penetapan hasil beban kerja dengan menggunakan normal

(normal/overload/underload). Berikut ini norma yang ditentukan berdasarkan

perhitungan beban kerja:

Tabel 2.2

Tabel kategori Perhitungan Beban Kerja

Hasil perhitungan beban kerja Kategori

0 – 0,99 Underload

1 – 1,28 Normal

>1,28 Overload

Sumber: Sutalaksana,1979

2.1.12 Langkah Penerapan Metode Full Time Equivqlent

Untuk dapat melakukan analisa beban kerja operator, berikut adalah urutan

langkah pengukuran beban kerja dengan metode FTE (Fetrina,2017) :

1. Tentukan jumlah waktu kerja karyawan dalam 1 tahun.

2. Tentukan jumlah jam kerja karyawan dalam satu hari misalkan satu hari 8

jam kerja.

3. Tentukan jumlah hari kerja karyawan dalam satu minggu.

Page 36: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

24

4. Tentukan jumlah hari cuti karyawan dan libur nasional dalam satu tahun.

5. Menentukan elemen pekerjaan.

6. Mengukur waktu siklus proses produksi

2.1.13 Proses Pembuatan Meja Biro

Adapun tahap tahap yang dilakukan dalam pembuatan meja biro adalah

sebagai berikut:

1. Tahap awal

2. Pembuatan rangka kaki meja

3. Pembuatan leci meja

4. Pembuatan top meja

5. Pembuatan meja

6. Pengamplasan

7. Pengecatan

8. Pengeringan

9. Finishing

10. Pemasangan aksesoris

Alat dan Bahan yang digunakan

1. Alat

2. Mesin ketam (planer) tangan

3. Mesin ketam (meja)

4. Mesin pembelah kayu

5. Mesin jet saw

Page 37: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

25

6. Mesin bor

7. Mesin router

8. Mesin pemotong kayu (tangan)

Bahan yang digunakan dalam pembuatan meja adalah

1. Kertas Gambar

2. Multiplek

3. Ampelas No 100, 120, dan 180

4. Cat duco

Proses pembuatan meja biro adalah sebagai berikut:

1. Pertama operator mendesain model yang akan dibuat sesuai dengan

permintaan pelanggan. Setelah desain itu disetujui maka dilakukan

pemilihan bahan yang cocok. Setelah itu proses kerja dimulai, dengan

melakukan persiapan alat dan bahan.

2. Kedua operator mulai membuat rangka kaki meja kiri, tengah dan kanan,

pembuatan top meja untuk kaki meja, setelah itu komponen tersebut

dihaluskan /penyerutan, terakhir dibuat pen/sambungan untuk

mempertemukan kedua sisi kayu

3. Ketiga operator membuat rangka untuk laci, setelah itu dilakukan

penyerutan dan terakhir pembuatn pen.

4. Keempat pembuatan top meja, setelah dipotong dilakukan penyerutan dan

pembuatan pen.

5. Merangkai seluruh komponen yang ada, dimulai dari merangkai kaki

meja dengan top meja untuk kaki meja. Merangkai top meja dengan

Page 38: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

26

rangka kaki meja yang telah selesai, merangkai laci ke rangka meja.

Terakhir pembuatan lubang baut dan pemasangan sekrup.

6. Produk yang telah dirangkai diamplas seluruhnya agar pas proses

pengecatan permukaan kayu datar dan halus. Proses ini dilakukan secara

manual.

7. Setelah selesai di amplas produk dicat, cat yag digunakan adalah cat merk

duco.

8. Setelah dicat produk dikeringkan terlebih dahulu. Biasanya pengeringan

memakan waktu sampai 5 jam.

9. Produk yang telah selesai di periksa agar tidak ada kesalahan/kecacatan,

10. Setelah itu baru dilakukan pemasangan aksesoris seperti tempat tarikan

kunci dan tempat kunci.

Page 39: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

27

2.2 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini terdapat kerangka konseptual yang akan membantu

penulis dalam menyelesaiakan tugas akhir ini, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konseptual di atas menjelaskan beberapa hal, dari mulai

Input sampai tercapainya Output, penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Input, merupakan dasar permasalahan yang dibutuhkan untuk dilakukan

tindak lanjutnya. Pada tugas akhir ini peneliti menemukan beberapa hal-

hal yang menjadi landasan penelitian ini yakni :

a. Data jumlah jam kerja dalam setahun.

b. Data jam kerja dalam satu hari

c. Data jumlah hari kerja karyawan dalam satu minggu.

Output

1. Waktu bakuproduksi satu unitmeja biro.

2. Beban kerja yangditerima olehoperator meja birodengan metodeFTE.

Proses

1. Menentukanwaktu siklus

2. Menetapkanwaktu normal

3. Menentukanwaktu baku

4. Menentukanbebankerja.masingmasing operator

Input

1. Jam kerja dalamsatu hari

2. Jumlah jam kerjaper tahun.

3. Jumlah hari kerjakaryawan dalamsatu minggu.

4. Jumlah hari cutikaryawan danlibur nasionaldalam satu tahun.

5. Elemen pekerjaan.6. Waktu siklus

proses produksi

Page 40: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

28

d. Data jumlah hari cuti karyawan dan libur nasional dalam satu

tahun.

e. Elemen pekerjaan.

f. Waktu siklus proses produksi

2. Proses

Setelah penulis mendapatkan input, barulah bisa melakukan proses, yaitu

suatu kegiatan atau tindak lanjut yang dilakukan agar tercapainya output

yang diinginkan. Pada tugas akhir kali ini peneliti menggunakan metode

FTE.

3. Output

Setelah mendapatkan input dan melakukan proses, maka didapatkan output

sebagai berikut:

1. Waktu baku produksi satu unit meja biro.

2. Beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan metode

FTE.

Page 41: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah

penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap objek

suatu organisme, lembaga atau gejala – gejala tertentu yang diteliti. Adapun kasus

yang dibahas mengenai kebijakan analisis beban kerja dalam usaha menjamin

kelancaran proses produksi pada CV. Roland Kencana. Pada penelitian ini

menggunakan data operator yang berupa jam kerja selama setahun, hari kerja

dalam seminggu, waktu cuti dan libur nasional dalam setahun,, elemen pekerjaan

dan waktu siklus proses produksi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di CV. Roland Kencana yang beralamat di

Jl.Pasir Sebelah No. 65, Muara Penjalinan Padang, Sumatera Barat dan dilakukan

pada bulan Mei sampai Juni 2019.

3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1 Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

Data Primer.

Data Primer data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung

dilapangan. Data yang dibutuhkan adalah:

Page 42: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

30

a. Data jam kerja dalam satu hari

b. Data jumlah jam kerja dalam setahun.

c. Data jumlah hari kerja operator dalam satu minggu.

d. Data jumlah hari cuti operator dan libur nasional dalam satu tahun.

e. Elemen pekerjaan.

f. Waktu siklus proses produksi

3.3.2 Sumber Data

Untuk memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi

ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara field research, yaitu

penelitian secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan dan

berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, sehingga didapat penjelasan

yang lebih luas dan terperinci dari pihak perusahaan CV.Roland Kencana.

a. Teknik Observasi

Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi objek penelitian dan

melakukan pengamatan secara langsung.

b. Teknik Interview

Pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab langsung dengan

karyawan di departemen produksi.

3.4 Variabel Penelitian

Didalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab timbulnya variabel terikat sedangkan variabel terikat adalah

variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi

Page 43: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

31

variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu kerja operator produksi meja

biro dan variabel terikatnya adalah berapa beban kerja yang ditanggung operator

pada lantai produksi meja biro.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode FTE, dimana metode ini merupakan

salah satu metode analisis beban kerja yang berbasiskan waktu dengan cara

mengukur lama waktu penyelesaian pekerjaan kemudian waktu tersebut

dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE. FTE bertujuan menyederhanakan

pengukuran kerja dengan mengubah jam beban kerja ke jumlah orang yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu (Pambudi, 2017). Dalam

menganalisis beban kerja di CV. Roland Kencana dipergunakan alat analisa

sebagai berikut:

3.5.1 Menentukan Waktu Siklus

Pada Tahap Ini pengumpulan data waktu proses yang dikerjakan oleh tiap

operator tiap elemen kerja didapatkan dari pengamatan langsung dari peneliti di

Proses produksi meja biro.

Rumus nya adalah :

1. Mencari waktu siklus dengan rumus:

Ws =∑

2. Menghitung standar deviasi dari waktu sebenarnya dengan rumus:

ᵟ =√∑ )²

Page 44: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

32

3.5.2 Uji Keseragaman Data

Mencari Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)

dengan cara sebagai berikut:

BKA = + 2x

BKB = - 2x

Setelah diketahui BKA dan BKB nya , maka dibuat peta kendali BKA dan

BKB grafik BKA dan BKB bertujuan untuk mengetahui apakah data seragam atau

keluar dari garis control.

3.5.3 Uji Kecukupan Data

Melakukan uji keseragaman data dengan rumus sebagai berikut:

Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data–data yang diperoleh

itu masuk kedalam batas kontrol atau bahkan diluar batas kontrol dengan

menggunakan Peta Kendali X dan R.

N’= (∑ ²) (∑ )²∑Keterangan:

N’ = Kecukupan data

N = Jumalah data

xi = Data hasil pengukuran

3.5.4 Menentukan Waktu Normal

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempertimbangkan factor penyesuaian. Metode yang digunakan adalah

Westinghouse.

Page 45: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

33

a. Mencari faktor penyesuaian

b. Menentukan waktu normal (WN) / Normal Time (NT)

Wn = Ws x p

Dimana :

Wn = Waktu normal

Ws = Waktu siklus

p = Faktor penyesuaian (p)

3.5.5 Menentukan Waktu Baku

Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

a. Menentukan faktor kelonggaran

b. Waktu baku (Wb),Standard Time (ST)

Wb = Wn + L

Dimana :

Wb = Waktu baku

Wn = Waktu normal

L = Kelonggaran

3.5.6 Perhitungan Nilai FTE

Rumus untuk menetukan nilai FTE adalah :

Total hours =

Kemudian hasil dari perhitungan total hours sebagai acuan perhitungan

=

Page 46: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

34

Identifikasi Masalah

1. Adanya pekerjaan yang mengharuskan operator memegang mesindalam waktu yang cukup lama.

2. Waktu penyelesaian yang terkadang tidak sesuai dengan perjanjianantara kedua belah pihak.

3. Waktu istirahat yang lebih lama dari yang ditetapkan perusahaan

4.Batasan Masalah

1. Penelitian ini hanya menghitung waktu baku produksi meja biro.2. Penelitian ini hanya menghitung beban kerja operator produksi meja

biro3. Metode yang digunakan yaitu metode FTE

Rumusan Masalah

1. Berapakah waktu baku produksi satu unit meja biro?2. Berapakah beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan

metode FTE?

Tujuan Penelitian

1. Menghitung waktu baku produksi satu unit meja biro.2. Menghitung beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan

metode FTE3.

X

Survey Lapangan

1. Interview2. Observasi

Studi Literatur

Mempelajari buku, jurnal, skripsiyang bersangkutan, denganmethod Full Time Equivalent(FTE)

MULAI

Page 47: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

35

Pengumpulan Data

1. Data jumlah jam kerja dalam setahun.2. Data jam kerja dalam satu hari3. Data jumlah hari kerja karyawan dalam satu minggu.4. Data jumlah hari cuti karyawan dan libur nasional dalam satu tahun.5. Elemen pekerjaan.6. Waktu siklus proses produksi

Pengolahan Data

Menggunakan metode (Full Time Equivalent) FTE

Analisa Hasil Pengolahan Data

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi.

X

Selesai

Page 48: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

36

ratusBAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara

langsung dengan pihak perusahaan bagian produksi, terkait dengan kebijakan –

kebijakan tenaga kerja yang ada diperusahaan. Serta, melakukan pengamatan

langsung saat proses produksi berjalan.

4.1.1 Operator dan Waktu kerja

Untuk memenuhi permintaan barang dari setiap konsumen CV. Roland

Kencana mempekerjakan karyawan sebanyak 16 orang karyawan. Satu produk

bisa dikerjakan 2 sampai 3 orang. Hari kerja di CV. Roland Kencana selama 6

hari kerja yaitu senin – sabtu dan waktu kerja dalam sehari 7.5 jam sampa 10

jam.

4.1.2 Data dan Kapasitas Produksi

Selama melaksanakan kegiatan observasi penelitian ini, peneliti

melakukan pengamatan kegiatan dari setiap operator yang ada di line produksi

furniture dilakukan dengan mengamati secara langsung selama 10 hari. Berikut

target produksi furniture:

Tabel 4.1Hasil Pengamatan Kapasitas Untuk Produksi Meja Biro

Pengamatan Kapasitas produksi/bulan Target Produksi/tahun

1 minggu 15 buah 180 buah

Sumber: CV. Roland Kencana

Page 49: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

37

Pada table 4.1 menjelaskan bahwa Target produksi dari CV. Roland

Kencana adalah sebanyak 15 buah/bulan dan 180 buah/ tahun. Hasil ini

berdasarkan pada wawancara dengan pemilik perusahaan.

4.1.3 Jumlah Hari Tersedia

Untuk melakukan perhitungan beban kerja maka memerlukan waktu kerja

perusahaan. Berikut adalah jumlah hari yang akan digunakan dalam perhitungan

beban kerja karyawan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Jumlah Hari Kerja dan Hari Libur Perusahaan Tahun 2019

Perhitungan Jumlah Satuan

1 Hari 7.5 Jam

1 Minggu 6 Hari

1 Bulan 30 Hari

1 Tahun 365 Hari

Hari Libur 2019

Libur Nasional 15 Hari

Libur Akhir Minggu 52 Hari

Cuti Tahunan 10 Hari

Total Hari libur 77 Hari

Jumlah Perhitungan

Hari kerja 2019 288 Hari

Jam kerja/tahun 2160 Jam

Efektivitas kerja 85 %

Total jam effektif/ tahun 1836 Jam

Sumber : CV. Roland Kencana

Page 50: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

38

Berdasarkan tabel 4.2 perhitungan jam kerja/hari, hari kerja/minggu,

hari kerja/bulan, hari libur nasional, weekend, lama waktu cuti dan ijin yang telah

dilakukan diatas maka didapatkan jam kerja dikalikan dengan effektivitas kerja

dalam satu tahun adalah 2880 jam/tahun. Pada kenyataanya operator sering

memulai kembali bekerja setelah istirahat tidak sesuai jam sehingga waktu

efektivitas kerja sebesar 85%. Total efektifitas kerja didapatkan dari pengurangan

nilai kelonggaran yakni 100% - 15% = 85%. Setelah di lakukan perhitungan

makan didapatkan jam efektif bekerja hanya 1836 jam / tahun.

4.1.4 Elemen Kerja Produksi

Elemen pekerjaan adalah penggambaran/deskripsi pekerjaan-pekerjaan

yang ada pada suatu perusahaan. Dalam produksi satu unit meja biro terdapat

elemen-elemen pekerjaan yang berurutan sesuai dengan ketentuan-ketentuan.

Produksi satu unit meja biro dilakukan oleh 2 operator. Masing masing operator

memiliki elemen-elemen pekerjaan utama yang harus diselesaikan dalam produksi

meja biro.

Operator 1 menyelesaikan pekerjaan utama bagian pembuatan meja yang

dimulai dari tahap awal (desain, pemabahanan/pemilihan bahan, persiapan alat

dan bahan) hingga meja biro tersebut selesai dirakit. Sementara operator 2

melakukan pekerjaan tahap finishing yang dimulai dari pengamplasan hingga

pemasangan aksesoris sesuai dengan pesanan konsumen. Adapun elemen-elemen

pekerjaan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini:

Page 51: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

39

Tabel 4.3Data uraian elemen kerja operator

No Nama Kegiatan Uraian Kegiatan

1 Tahap awalDesainPemilihan bahanPersiapan alat dan bahan

2 Pembuatan rangka kakimeja

Pembuatan parts kaki kiriPembuatan parts kaki tengahPembuatan parts kaki kananPembuatan palang kakiPenyerutanPembuatan pen

3 Pembuatan leciPembuatan rangka leciPenyerutanPembuatan pen

4 Pembuatan Top mejaPembuatan top mejaPenyerutanPembuatan pen

5 Pembuatan meja

Perakitan kaki mejaPerakitan top meja ke rangka kakiPerakitan leci meja ke rangka mejaPembuatan lubang bautPemasangan baut

6 Pengamplasan Pengamplasan secara manual7 Pengecatan Pengecatan

8 Pengeringan Produk yang sudah dicat dikeringkan

9 Finishing Pemeriksaan

10 Pemasangan Aksesoris Pemasangan tarikan kunciPemsangan tempat kunci

Tabel 4.3 menunjukan aktivitas – aktivitas utama yang dilakukan oleh

operator mulai dari mendesain model meja, menyiapkan bahan bahan dan

peralatan, pembuatan rangka kaki, leci pembuatan meja, pengecatan, finishing

hingga pemasangan aksesoris. Ini merupakan tahapan tahapan dari pembuatan

meja.

Page 52: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

40

4.1.5. Pengukuran Waktu Siklus Proses Produksi

Pengukuran waktu siklus dari 10 pengamatan dengan menggunakan alat

berupa stopwatch. Pembuatan 1 meja biro dilakukan oleh 2 operator . operator 1

melakukan pekerjaan mulai dari tahap awal sampai pembuatan meja/peraikatan

meja. Adapun waktu siklus dari pekerjaan operator 1 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.4.Pengukuran Waktu Siklus Pekerjaan Operator 1

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa waktu siklus yang paling lama

dalam proses pembuatan meja biro yaitu waktu siklus tahap awal, tahap awal ini

dimulai dari tahap desain, dilanjutkan dengan pemilihan bahan, dan persiapan alat

dan bahan. Sedangkan waktu siklus terpendek terdapat pada proses pembuatan

meja yang rata rata berada pada angka 10 menit.

Proses ke 2 dari pembuatan meja biro ini dimulai dari proses

pengamplasan, pengecatan, pengeringan, fisnishing dan yang terakhir adalah

pemasangan aksesoris. Pekerjaan ke 2 ini dilakukan oleh operator 2. Data waktu

siklus proses kedua ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

1 130.23 25.89 15.45 10.76 40.432 130.33 25.9 15.89 10.87 40.673 130.19 25.74 15.25 10.91 40.234 130.24 25.56 15.88 10.98 40.215 130.35 25.89 15.69 10.94 40.126 130.21 25.48 15.85 10.58 40.147 130.18 25.52 15.78 10.78 40.158 130.43 25.93 15.83 10.87 40.179 130.25 25.48 15.78 10.87 40.2610 130.34 25.59 15.92 10.63 40.41

Pengukuranke- Tahap awal Pembuatan Rangka

Kaki mejaPembuatan Leci

mejaPembuatan

Top MejaPembuatan

Meja

Hasil pengukuran (menit) Operator 1

Page 53: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

41

Tabel 4.5.Pengukuran Waktu Siklus Pekerjaan Operator 2

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa waktu siklus yang paling lama

dalam proses ke 2 ini yaitu waktu siklus proses pengeringan yang membutuhkan

waktu sekitar 5 jam atau 300 menit. Sedangkan waktu siklus terpendek terdapat

pada proses pemasangan aksesoris yang rata rata berada pada angka + /- 15 menit

4.2 Pengolahan Data

Pada Tahap Ini pengolahan data waktu proses yang dikerjakan oleh tiap

operator tiap elemen kerja didapatkan dari pengamatan langsung dari peneliti di

Proses produksi meja biro.

4.2.1 Waktu Siklus Produksi Proses Tahap Awal

Berikut ini tabel 4.6 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses tahap

awal. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam

menyelesaikan pekejaan nya

.

1 95.02 60.56 302 15.89 15.092 95.12 60.42 300 15.45 15.163 95.14 60.49 307 15.59 15.194 95.08 60.52 300 15.48 15.135 95.09 60.39 300 15.83 15.246 95.13 60.48 310 15.56 15.257 95.12 60.56 300 15.88 15.178 95.18 60.66 300 15.89 15.119 95.08 60.58 300 15.59 15.0810 95.02 60.36 300 15.78 15.12

Hasil pengukuran (menit) Operator 2Pengukuranke- Pengamplasan Pengecatan Pengeringan Finishing Pemasangan

aksesoris

Page 54: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

42

Tabel 4.6Pengolahan Data Untuk Proses Tahap Awal

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 130.23 16959.85292 130.33 16985.90893 130.19 16949.43614 130.24 16962.45765 130.35 16991.12256 130.21 16954.64417 130.18 16946.83248 130.43 17011.98499 130.25 16965.0625

10 130.34 16988.5156∑ 1302.75 169715.8175 1697157.563

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses tahap awal yang

diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑

= 1302.7510= 130.27 menit

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

1

2

N

Page 55: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

43

Maka :

= 0.061510 − 1 = 0,0822. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus

rata rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data

dengan menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA = 130.27 + 2 (0.082) = 130.43

BKB = − 2BKB = 130.27 - 2 (0.082) = 130.10

Adapun grafik data pengukuran proses tahap awal dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 : Grafik Proses Tahap Awal

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

129,9130

130,1130,2130,3130,4130,5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Axis

Title

Grafik Proses Tahap Awal

BKA

BKA

Xi

Page 56: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

44

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(169715.8175)−1697157.5631302.75 ² = 0.270

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.7.

Faktor Penyesuaian Untuk Proses Tahap AwalFaktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good D +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

P = 1+ Faktor Penyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 130.27 x 1.14

Page 57: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

45

= 1.14 = 148.51 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses tahap awal

adalah 148, 51 menit

5. Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses tahap awal , dimana faktor kelonggaran

ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.8.

Presentasi kelonggaran Untuk Proses Tahap Awal

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Sangat ringan 7

2 Sikap kerja Berdiri 0.5

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Temperatur tempat kerja Normal 3

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 10.50

Sumber : Teknik tata cara pengukuran kerja

Wb = Wn + l

= 148.51 + 0.105 = 148.615

Jadi waktu baku untuk proses tahap awal adalah 148.615 menit

4.2.2 Waktu Siklus Produksi Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja

Berikut ini tabel 4.9 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

pembuatan rangka kaki meja. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh

operator dalam menyelesaikan pekejaan nya

Page 58: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

46

Tabel 4.9Pengolahan Data Untuk Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 25.89 670.29212 25.9 670.813 25.74 662.54764 25.56 653.31365 25.89 670.29216 25.48 649.23047 25.52 651.27048 25.93 672.36499 25.48 649.2304

10 25.59 654.8481∑ 256.98 6604.1996 66038.7204

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses pembuatan rangka

kaki meja yang diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑

= 256.9810= 25.70 menit

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

1

2

N

Page 59: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

47

Maka :

= 0.32769 = 0,192. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus

rata rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data

dengan menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA = 25.70 + 2 (0.19) = 26.08

BKB = − 2BKB= 25.70 - 2 (0.19) = 25.32

Adapun grafik data pengukuran proses pembuatan rangka kaki meja

dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.2 Grafik Pembuatan Rangka Kaki Meja

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

24,5

25

25,5

26

26,5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Pembuatan Rangka Kaki Meja

BKA BKB Xi

Page 60: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

48

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(6604.1996)−66038.7204256.98 ²= 0.079

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.10

Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good C +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

P = 1+ Faktor Pnenyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 25.70 x 1.14

Page 61: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

49

= 1.14 = 29.30 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses pembuatan

rangka kaki meja adalah 29.30 menit

5. Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses pembuatan rangka kaki meja , dimana

faktor kelonggaran ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.11

Presentasi kelonggaran Untuk Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Sangat ringan 7

2 Sikap kerja Berdiri 2

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Temperatur tempat kerja Normal 0

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 9.00

Sumber : Teknik tata cara pengukuran kerja

Wb = Wn + l

= 29.30 + 0.09 = 29.39

Jadi waktu baku untuk proses menyiapkan pembuatan kaki meja adalah

29.39 menit.

Page 62: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

50

4.2.3 Waktu Siklus Produksi Proses Pembuatan Laci Meja

Berikut ini tabel 4.12 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

pembuatan laci meja. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator

dalam menyelesaikan pekejaan nya

Tabel 4.12Pengolahan Data Untuk Proses Pembuatan Laci Meja

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 15.45 238.70252 15.89 252.49213 15.25 232.56254 15.88 252.17445 15.69 246.17616 15.85 251.22257 15.78 249.00848 15.83 250.58899 15.78 249.0084

10 15.92 253.4464∑ 157.32 2475.3822 24749.5824

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses pembuatan laci meja

yang diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑

= 157.3210= 15.73 menit

Page 63: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

51

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

Maka :

= 0.4249 = 0,222. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus

rata rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data

dengan menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA= 15.73 + 2 (0.22) = 16.17

BKB = − 2BKB = 15.73 - 2 (0.22) = 15.30

Adapun grafik data pengukuran proses pembuatan laci meja dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

1

2

N

Page 64: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

52

Gambar 4.3 Grafik Pembuatan Laci Meja

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(2475.3822)−24749.5824157.32 ² = 0.043

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

14,5

15

15,5

16

16,5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Pembuatan Laci Meja

BKA BKB Xi

Page 65: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

53

Tabel 4.13

Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pembuatan Laci Meja

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good D +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

P = 1+ Faktor Penyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 15.73 x 1.14

= 1.14 = 17.93 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses pembuatan laci

meja adalah 17.93 menit

5. Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses pembuatan laci meja , dimana faktor

kelonggaran ini dalam bentuk persentase (%).

Page 66: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

54

Tabel 4.14

Presentasi kelonggaran Untuk Proses Pembuatan Laci Meja

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Sedang 7

2 Sikap kerja Berdiri 2

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Kelelahan mata Pandangan hampir terusmenerus

2

5 Temperatur tempat kerja Normal 0

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 11.00

Wb = Wn + l

= 17.93 + 0.11 = 18.04

Jadi waktu baku untuk proses laci meja adalah 18.04 menit

4.2.4 Waktu Siklus Produksi Proses Pembuatan Top Meja

Berikut ini tabel 4.15 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

pembuatan top meja. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator

dalam menyelesaikan pekejaan nya.

Page 67: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

55

Tabel 4.15Pengolahan Data Untuk Proses Pembuatan Top Meja

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 10.45 109.20252 10.89 118.59213 10.25 105.06254 10.88 118.37445 10.69 114.27616 10.85 117.72257 10.78 116.20848 10.83 117.28899 10.78 116.2084

10 10.92 119.2464∑ 107.32 1152.1822 11517.5824

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses pembuatan top meja

yang diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑= .

= 10.73 menit

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

Maka :

1

2

N

Page 68: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

56

= 0.4249 = 0,212. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus

rata rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data

dengan menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA= 10.73+ 2 (0.21) = 11.15

BKB = − 2BKB = 10.73 - 2 (0.21)= 10.31

Adapun grafik data pengukuran proses pembuatan top meja dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.4: Grafik Pembuatan Top Meja

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

9,5

10

10,5

11

11,5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Pembuatan Top Meja

BKA BKB Xi

Page 69: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

57

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(1152.1822)−11517.5824107.32 ²= 0.59

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.16

Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pembuatan Top Meja

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good C +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

P = 1+ Faktor Pnenyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 10.73 x 1.14

Page 70: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

58

= 1.14 = 12.23 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses pembuatan top

meja adalah 12.23 menit

5. Menentukan Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses pembuatan top meja , dimana faktor

kelonggaran ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.17

Presentasi kelonggaran Untuk Proses Pembuatan Top Meja

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Sedang 7.00

2 Sikap kerja Berdiri 2

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Kelelahan mata Pandangan hampir terus menerusdengan fokus tetap

4

5 Temperatur tempat kerja Sedang 5

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 18.00

Wb = Wn + l

= 12.23 + 0.18 = 12.41

Jadi waktu baku untuk proses pembuatan top meja adalah 12.41 menit

Page 71: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

59

4.2.5 Waktu Siklus Produksi Proses Pembuatan Meja

Berikut ini tabel 4.18 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

pembuatan meja. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam

menyelesaikan pekejaan nya.

Tabel 4.18

Pengolahan Data Untuk Proses Pembuatan Meja

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 40.43 1634.58492 40.67 1654.04893 40.23 1618.45294 40.21 1616.84415 40.12 1609.61446 40.14 1611.21967 40.15 1612.02258 40.17 1613.62899 40.26 1620.8676

10 40.41 1632.9681∑ 402.79 16224.2519 162239.78

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses pembuatan meja

yang diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑= .= 40.28 menit

Page 72: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

60

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

Maka :

= 0.27359 = 0,172. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus

rata rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data

dengan menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA = 40.28 + 2 (0.17 = 40.62

BKB = − 2BKB = 40.28 - 2 (0.17) = 39.94

Adapun grafik data pengukuran proses pembuatan meja dapat dilihat pada gambar

di bawah ini :

Grafik 4.5: Grafik Pembuatan Meja

1

2

N

39,5

40

40,5

41

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Pembuatan Meja

BKA BKB Xi

Page 73: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

61

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(16224.2519)−162239.78402.79 ²= 0.027

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.19

Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pembuatan Meja

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good C +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

Page 74: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

62

P = 1+ Faktor Penyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 40.28 x 1.14

= 1.14 = 45.92 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses pembuatan

meja adalah 45.92 menit

5. Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses pembuatan meja, dimana faktor

kelonggaran ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.20

Presentasi kelonggaran Untuk Pembuatan Meja

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Berat 7

2 Sikap kerja Berdiri 2

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Kelelahan mata Pandangan hampir

terus menerus

2

5 Temperatur tempat kerja Sedang 5

5 Keadaan atmosfir Kurang baik 5

Total 19.00

Wb = Wn + l

= 45.92 + 0.19

= 46.11

Jadi waktu baku untuk proses pembuatan meja adalah 46.11 menit

Page 75: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

63

4.2.6 Waktu Siklus Produksi Proses Pengamplasan

Berikut ini tabel 4.21 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

pengamplasan. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam

menyelesaikan pekejaan nya.

Tabel 4.21

Pengolahan Data Untuk Proses Pengamplasan

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 95.02 9028.80042 95.12 9047.81443 95.14 9051.61964 95.08 9040.20645 95.09 9042.10816 95.13 9049.71697 95.12 9047.81448 95.18 9059.23249 95.08 9040.2064

10 95.02 9028.8004∑ 950.98 90436.3194 904362.96

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses pengamplasan yang

diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑= .

= 95.1 menit

Page 76: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

64

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

Maka :

= 0.02399 = 0,0522. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus rata

rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data dengan

menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA = 95.1 + 2 (0.052) = 95.2

BKB = − 2BKB= 12.32 - 2 (0.052) = 95.00

Adapun grafik data pengukuran proses pengmplasan dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Grafik 4.6 : Grafik Pengamplasan

1

2

N

94,8

95

95,2

95,4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Pengamplasan

BKA BKB Xi

Page 77: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

65

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(90436.3194)−904362950.98 ²= 0.0045

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.22Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pengamplasan

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good C +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

Page 78: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

66

P= 1+ Faktor Penyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 1.14 = 95.1 x 1.14

= 1.14 = 108.41 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses pengamplasan

adalah 108.41. menit

5. Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses pengamplasan dimana faktor

kelonggaran ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.23Presentasi kelonggaran Untuk Pengamplasan

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Berat 7.0

2 Sikap kerja Berdiri 2.0

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Kelelahan mata Pandangan hampir terus menerus 2

5 Temperatur tempat kerja Sedang 5.0

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 16.00

Wb = Wn + l

= 108.41 + 0.16

= 108.57

Jadi waktu baku untuk proses Pengamplasan adalah 108.57 menit

Page 79: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

67

4.2.7 Waktu Siklus Produksi Proses Pengecatan

Berikut ini tabel 4.24 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

pengecatan. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam

menyelesaikan pekejaan nya.

Tabel 4.24

Pengolahan Data Untuk Proses Pengecatan

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 60.56 3667.51362 60.42 3650.57643 60.49 3659.04014 60.52 3662.67045 60.39 3646.95216 60.48 3657.83047 60.56 3667.51368 60.66 3679.63569 60.58 3669.9364

10 60.36 3643.3296∑ 605.02 36604.9982 366049.2

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses pengecatan yang

diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑= .= 60.50 menit

Page 80: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

68

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

Maka :

= 0.07899 = 0,0932. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus

rata rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data

dengan menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA = 60.50+ 2 (0.093) = 60.68

BKB = − 2BKB = 60.50 - 2 (0.093) = 60.31

Adapun grafik data pengukuran proses pengecatan dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Gambar 4.7 : Grafik Pengecatan

1

2

N

60

60,5

61

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Pengecatan

BKA BKB Xi

Page 81: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

69

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(36604.9982)−366049.2605.02 ² = 3.7

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.25

Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pengecatan

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good C +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

Page 82: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

70

P = 1+ Faktor Pnenyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 60.50 x 1.14

= 1.14 = 68.97 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses pengecatan

adalah 68.97 menit

5. Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses pengecatan , dimana faktor kelonggaran

ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.26

Presentasi kelonggaran Untuk Pengecatan

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Sedang 7.00

2 Sikap kerja Berdiri 2

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Kelelahan mata Pandangan hampir terus

menerus

2

5 Temperatur tempat kerja Sedang 5

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 16.00

Wb = Wn + l

=6 8.97 + 0.16

= 69.13

Page 83: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

71

Jadi waktu baku untuk proses pengecatan adalah 69.13 menit

4.2.8 Waktu Siklus Produksi Proses Pengeringan

Berikut ini tabel 4.27 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

pengeringan. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam

menyelesaikan pekejaan nya

Tabel 4.27

Pengolahan Data Untuk Proses Pengeringan

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 302 912042 300 900003 307 942494 300 900005 300 900006 310 961007 300 900008 300 900009 300 90000

10 300 90000∑ 3019 911553 9114361

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses pengeringan yang

diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑=

= 301.9 menit

Page 84: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

72

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

Maka :

= 116.99 = 3.602. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus rata

rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data dengan

menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA = 301.9 + 2 (3.60) = 309.1

BKB = − 2BKB= 16.5 - 2 (0.25) = 294.7

Adapun grafik data pengukuran proses pengeringan dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Grafik 4.6 : Grafik Pengeringan

1

2

N

280

290

300

310

320

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Grafik Pengeringan

BKA BKB

Page 85: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

73

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(911553)−9114363019 ²= 0.0019

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.28

Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pengeringan

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good C +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

Page 86: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

74

P = 1+ Faktor Pnenyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 301.9 x 1.14

= 1.14 = 344.17 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses pengeringan

adalah 344.17 menit

5. Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses pengeringan , dimana faktor kelonggaran

ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.29

Presentasi kelonggaran Untuk Pengeringan

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan 0

2 Sikap kerja Berdiri 2.0

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Kelelahan mata Normal 0

5 Temperatur tempat kerja Sedang 5.0

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 7.0

Wb = Wn + l

= 344.17 + 0.7

= 344.2

Jadi waktu baku untuk proses pengeringan adalah 344.24 menit

Page 87: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

75

4.2.9 Waktu Siklus Produksi Proses Finishing

Berikut ini tabel 4.30 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

finishing. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam

menyelesaikan pekejaan nya.

Tabel 4.30Pengolahan Data Untuk Proses Finishing

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 15.89 252.49212 15.45 238.70253 15.59 243.04814 15.48 239.63045 15.83 250.58896 15.56 242.11367 15.88 252.17448 15.89 252.49219 15.59 243.0481

10 15.78 249.0084∑ 156.94 2463.299 24630.16

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses finishing yang

diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑= .

= 15.70 menit

Page 88: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

76

b. Hitung standar deviasi sebenarnya dari data dengan menggunakan

rumus :

Maka :

= 0.28269 = 0.532. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus rata

rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data

dengan menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA = 15.70 + 2 (0.53) = 16.76

BKB = − 2BKB= 15.70 – 2 (0.53) = 14.64

Adapun grafik data pengukuran proses finishing dapat dilihat pada gambar

di bawah ini :

Grafik 4.9: Grafik Finishing

1

2

N

12

14

16

18

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Finishing

BKA BKB Xi

Page 89: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

77

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus

sebagai berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(2463.299)−24630.16156.94 ² = 0.18

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

4. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.31

Faktor Penyesuaian Untuk Proses Finishing

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good D +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

Page 90: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

78

P = 1+ Faktor Pnenyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 15.70 x1.14

= 1.14 = 17.90 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses finishing

adalah 17.90 menit

5. Menentukan Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses finishing , dimana 78actor kelonggaran

ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.32

Presentasi kelonggaran Untuk Finishing

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan 00

2 Sikap kerja Berdiri 2

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Kelelahan mata Pandangan hampir terus menerustetap fokus

5

5 Temperatur tempat kerja Sedang 5

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 12.00

Wb = Wn + l

= 17.90 + 0.12

= 18.02

Page 91: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

79

Jadi waktu baku untuk proses finishing adalah 18.02 menit

4.2.10 Waktu Siklus Produksi Proses Pemasangan Aksesoris

Berikut ini tabel 4.33 menjelaskan tentang jumlah waktu siklus proses

pemasangan aksesoris. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator

dalam menyelesaikan pekejaan nya

Tabel 4.33Pengolahan Data Untuk Pemasangan Aksesoris

No Xi Xi^2 (∑Xi)^2

1 15.09 227.70812 15.16 229.82563 15.19 230.73614 15.13 228.91695 15.24 232.25766 15.25 232.56257 15.17 230.12898 15.11 228.31219 15.08 227.4064

10 15.12 228.6144∑ 151.54 2296.469 22964.37

Tabel diatas menjelaskan rentang waktu siklus proses pemasangan

aksesoris yang diperoleh selama 10 kali pengamatan di hari yang berbeda beda.

1. Waktu siklus

Waktu siklus adalah waktu operator dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Waktu siklus dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut

a. Menentukan waktu siklus rata rata

=∑= .

Page 92: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

80

= 15.2 menitb. Menentukan standar deviasi

α =√∑( )²

=√ .= √0.0058 = 0.076

2. Uji Keseragaman Data

Sebelum melakukan uji kecukupan data harus dicari dulu waktu siklus rata

rata dan standar deviasi. Setelah itu baru dilakukan uji keseragaman data dengan

menentukan batas control atas dan batas control bawah.

Menentukan batas control atas dan bawah

BKA = + 2BKA = 15.2+ 2 (0.076) = 15.35

BKB = − 2BKB= 15.2- 2 (0.076) = 15.04

Adapun grafik data pengukuran proses pemasangan aksesoris dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.10 : Grafik Pemasangan Aksesoris

14,8

15

15,2

15,4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Pemasangan Aksesoris

BKA BKB Xi

Page 93: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

81

Dari data diatas dapat terlihat bahwa data telah seragam karena seluruh

data berada dalam batas control.

3. Uji Kecukupan data

Untuk memperoleh tingkat ketepatan yang dikehendaki dapat dilakukan

uji kecukupan data. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

N’ =40 .(∑ )²−(∑ )∑ ²

N’ =40 10(2296.469)−22964.374151.54 = 0.02

Dengan didapatkan nilai N’ maka data cukup karena N’ < N

3. Waktu Normal.

Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan

mempetimbangkan factor penyesuaian. Metode penyesuian yang digunakan

adalah metode Westinghouse.

Tabel 4.34Faktor Penyesuaian Untuk Proses Pemasangan Aksesoris

Faktor Kelas Lambang PenyesuaianKeterampilan Good C1 + 0.06

Usaha Good C1 +0.05

Kondisi Kerja Good C +0.02

Konsistensi Good C +0.01

Total +0.14

Sumber :Teknik tata cara kerja 1979

Page 94: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

82

P = 1+ Faktor Pnenyesuaian Wn = Ws x p

= 1 + 0.14 = 15.2 x 1.14

= 1.14 = 17.32 menit

Dari pengolahan data diatas diperoleh waktu normal proses pemasangan

aksesoris adalah 17.32 menit

4. Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan berapa

kelonggaran yang diberikan pada proses pemasangan aksesoris , dimana faktor

kelonggaran ini dalam bentuk persentase (%).

Tabel 4.35Presentasi kelonggaran Untuk Pemasangan Aksesoris

No Faktor Faktor yang Berpengaruh Kelonggaran

1 Tenaga yang dikeluarkan Sangat ringan 7.00

2 Sikap kerja Berdiri 2

3. Gerakan kerja Normal 0

4 Kelelahan mata Pandangan hampir terus menerus 2

5 Temperatur tempat kerja Sedang 5

5 Keadaan atmosfir Baik 0

Total 16.00

Wb = Wn + l

= 17.32 + 0.16

= 17.48

Jadi waktu baku untuk proses pemasangan aksesoris adalah 17.48 menit

Page 95: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

83

4.2.11 Rekapitulasi Data

Dari pengolahan data diatas dapat diketahui waktu normal dan waktu baku

dari pembuatan 1 buah meja biro dengan 2 operator. Data data tersebut di dapat

dilihat pada tabel rekapitulasi dibawah ini:

Tabel 4.36

Rekapitulasi Pengukuran Waktu Baku Proses Produksi Meja Biro

No Proses Produksi Ws(menit)

FaktorPenyesuian

Wn(menit)

FaktorKelonggaran

Wb(menit)

1 Tahap Awal 130.27 +14 148.51 10.50 148.6152 Pembuatan Rangka

Kaki Meja25.70 +14 29.30 9.00 29.39

3 Pembuatan Laci Meja 15.73 +14 17.93 11.00 18.044 Pembuatan Top Meja 10.73 +14 12.23 18.00 12.415 Pembuatan Meja 40.28 +14 45.92 19.00 46.11

Total Waktu Baku Operator 1 254.57

6 Pengamplasan 95.1 +14 108.41 16.00 108.577 Pengecatan 60.50 +14 68.97 16.00 69.138 Pengeringan 301.9 +14 344.17 7.00 344.249 Finsihing 15.70 +14 17.90 12.00 18.0210 Pemasangan Aksesoris 15.2 +14 17.32 16.00 17.48

Total Waktu Baku Operator 1 557.44

Total Keseluruhan Waktu Baku 812.01

Dari pengolahan data diatas dapat diketahui bahwa waktu baku proses

produksi1 meja biro dengan 10 kali pengamatan adalah 812.00 menit atau 13 jam

53 menit. Waktu baku yang paling lama dari 10 proses tersebut adalah waktu baku

pengeringan. Sementara waktu baku terpendek terdapat pada pekerjaan

pembuatan top meja yaitu selama 12 menit 41 detik.

Page 96: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

84

Artinya waktu baku pekerjaan operator 1 yaitu 254.57 menit atau 4 jam 25

menit. Sedangkan waktu baku pekerjaan operator 2 yaitu 557.44 menit atau 9 jam

29 menit.

4.2.12 Full time Equivalent (FTE)

Perhitungan beban kerja dilakukan berdasarkan total waktu baku per

proses dapat dicari dengan rumus:

Total Jam Elemen = ∗ Normal∗jumlah hari kerja/60

Total Hours / Year

Jadi perhitungannya adalah:

Total Jam Elemen= 100 x 148.51 x (288 hari /3600) = 1188 menit

FTE = (Total Jam kerja elemen per tahun) / Waktu jam kerja efektif per

tahun FTE = 11.88 / 1836 = 0.65.

Rincian beban kerja masing masing operator per proses produksinya dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.37

Pengukuran Beban Kerja Dengan Metode FTE (Operator 1)

Dari tabel diatas dapat dlihat rincian beban kerja per proses produksi.

Tahap awal memiliki indeks FTE sebesar 0.65, pembuatan rangka kaki meja

No Nama Kegiatan Intensitas FrekuensiWaktuNormal

TotalJam/thn

JamEfektif/

thnFTE

1 Tahap awal Harian 100 148.51 1188 1836 0.65

2 Pembuatan rangka kaki meja Harian 100 29.3 234.4 1836 0.13

3 Pembuatan leci meja Harian 100 17.93 143.44 1836 0.078

4 Pembuatan top meja Harian 100 12.23 97.84 1836 0.0525 Pembuatan meja Harian 100 45.92 367.36 1836 0.2

1.11Total

Page 97: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

85

sebesar 0.13, pembuatan laci meja sebesar 0.078, pembuatan top meja sebesar

0.052 dan terakhir pembuatan meja sebesar 0.2. dari rincian tersebut dapat

diketahui bahwa beban kerja yang diterima oleh operator 1 adalah sebesar 1.11.

artinya beban kerja tersebut masih seimbang/normal karena berada dibawah angka

1.28.

Tabel 4.38

Pengukuran Beban Kerja Dengan Metode FTE (Operator 2)

Dari tabel diatas dapat dlihat rincian beban kerja per proses produksi. Pada

operator 2. Pekerjaan operator 2 dimulai dari pengamplasan yang memiliki indeks

FTE sebesar 0.47, pengecatan sebesar 0.3, pengeringan sebesar 1.49, finishing

sebesar 0.17 dan terakhir pemasangan aksesoris sebesar 0.17. Namun proses

pengeringan tidak masuk dalam kategori beban kerja karena tidak membutuhkan

tenaga operator tetapi hanya membutuhkan tenaga matahari untuk mengeringkan

perduk tersebut.

Jadi beban kerja yang diterima oleh operator 2 adalah 2.6 – 1.49=1.11.

Angka tersebut masih dalam kategori wajar karena berada dibawah angka 1.28.

artinya ke 2 operator tersebut mendapat beban kerja yang masih normal. Artinya

dalam pembuatan satu unit meja biro masing – masing operator mendapatkan

No Nama Kegiatan Intensitas FrekuensiWaktuNormal

TotalJam/thn

JamEfektif/

thnFTE

6 Pengamplasan Harian 100 108.41 867.28 1836 0.477 Pengecatan Harian 100 68.97 551.76 1836 0.38 Pengeringan Harian 100 344.17 2753 1836 1.499 Finishing Harian 100 17.9 143.2 1836 0.1710 Pemasangan aksesoris Harian 100 17.48 322.63 1836 0.17

2.6Total

Page 98: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

86

beban kerja yang seimbang/ normal, jadi tidak perlu adanya penambahan beban

kerja maupun pengurangan beban kerja.

Page 99: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

87

BAB V

ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA

5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data

Dari hasil pengolahan data pada bab IV maka pengukuran beban kerja

dapat dilakukan menggunakan metode FTE. Dengan penerapan metode ini

diharapkan dapat mempermudah jalannya proses pengukuran beban kerja pada

perusahaan furniture, CV. Roland Kencana.

5.1.1 Analisa Waktu Proses Produksi Tahap Awal

Dalam proses produksi ditahap awal dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses tahap awal adalah 130.27 menit. Kemudian dicari standar

deviasinya. Standar deviasi untuk proses tahap awal adalah 0.082. setelah itu

dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses tahap awal adalah 130.43 dan BKB

nya 130.10.

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.270,

artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh

adalah 148.51 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku

adalah 148.615 menit.

5.1.2 Analisa Waktu Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja

Dalam proses produksi pembuatan rangka kaki meja dilakukan

pengukuran waktu sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch).

Data tersebut dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata.

Waktu siklus rata dari proses pembuatan rangka kaki meja adalah 25.70 menit.

Page 100: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

88

Kemudian dicari standar deviasinya. Standar deviasi untuk proses pembuatan

rangka kaki meja adalah 0,19. setelah itu dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari

proses pembuatan rangka kaki meja adalah 26.08 dan BKB nya 25.32

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.079,

artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh

adalah 29.30 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku

adalah 29.39 menit.

5.1.3 Analisa Waktu Proses Pembuatan Laci Meja

Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses pembuatan laci meja adalah 15.73 menit. Kemudian dicari

standar deviasinya. Standar deviasi untuk proses pembuatan laci meja adalah0,22. setelah itu dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pembuatan laci

meja adalah 16.17dan BKB nya 15.30

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.43, artinya

data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah

17.93 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah

18.04 menit.

5.1.4 Analisa Waktu Proses Pembuatan Top Meja

Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses pembuatan top meja adalah 10.73 menit. Kemudian dicari standar

Page 101: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

89

deviasinya. Standar deviasi untuk proses pembuatan top meja adalah 0,21 setelah

itu dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pembuatan top meja adalah 11.15

dan BKB nya 10.31

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.59 artinya

data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah

12.23 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah

12.41 menit.

5.1.5 Analisa Waktu Proses Pembuatan Meja

Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses pembuatan meja adalah 40.28 menit. Kemudian dicari standar

deviasinya. Standar deviasi untuk proses pembuatan meja adalah 0,17. setelah itu

dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pembuatan meja adalah 40.62 dan

BKB nya 39.94

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.027,

artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh

adalah 45.92 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku

adalah 46.11 menit.

5.1.6 Analisa Waktu Proses Pengamplasan

Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses pengamplasan adalah 95.1menit. Kemudian dicari standar

Page 102: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

90

deviasinya. Standar deviasi untuk proses pengamplasan adalah 0,052. setelah itu

dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pengamplasan adalah 95.2 dan BKB

nya 95.00

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.0045,

artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh

adalah 108.47 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku

adalah 108.57 menit.

5.1.7 Analisa Waktu Proses Pengecatan

Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses pengecatan adalah 60.50 menit. Kemudian dicari standar

deviasinya. Standar deviasi untuk proses pengecatan adalah 0,093. setelah itu

dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pengecatan adalah 60.68 dan BKB

nya 60.31

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 3.7, artinya

data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah

68.97 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah

68.97 menit.

5.1.8 Analisa Waktu Proses Pengeringan

Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses pengeringan adalah 301.9 menit. Kemudian dicari standar

Page 103: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

91

deviasinya. Standar deviasi untuk proses pengeringan adalah 3.60. setelah itu

dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pengeringan adalah 309.1 dan BKB

nya 294.7

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.0019,

artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh

adalah 344.17 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku

adalah 344.2 menit.

5.1.9 Analisa Waktu Proses Finishing

Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses finishing adalah 15.70 menit. Kemudian dicari standar deviasinya.

Standar deviasi untuk proses finishing adalah 0.53. setelah itu dicari nilai BKA

dan BKB. BKA dari proses finishing adalah 16.76 dan BKB nya 14.64

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.18, artinya

data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah

17.90 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah

18.02 menit.

5.1.10 Analisa Waktu Proses Pemasangan Aksesoris

Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu

sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut

dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus

rata dari proses pemasangan aksesoris adalah 15.2 menit. Kemudian dicari standar

deviasinya. Standar deviasi untuk proses pemasangan aksesoris adalah 0.076.

Page 104: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

92

setelah itu dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pemasangan aksesoris

adalah 15.35 dan BKB nya 15.04

Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.02, artinya

data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah

17.32 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah

17.48 menit.

5.1.11 Analisa FTE

Dari perhitungan diatas dapat di ketahui bahwa dari 10 kali pengamatan

dan setelah dilakukan pengolahan data, maka N’cukup, Dari pengolahan data

diatas dapat diketahui bahwa waktu baku proses produksi1 meja biro dengan 10

kali pengamatan adalah 812.00 menit atau 13 jam 53 menit. Dengan rincian waktu

baku pekerjaan operator 1 yaitu 254.57 menit atau 4 jam 25 menit. Sedangkan

waktu baku pekerjaan operator 2 yaitu 557.44 menit atau 9 jam 29 menit.

Dari pengolahan data sebelumnya dapat diketahui bahwa beban kerja 2

operator pembuatan 1 meja biro adalah 3.71. Proses pengeringan tidak masuk

dalam kategori beban kerja karena tidak membutuhkan tenaga operator tetapi

hanya membutuhkan tenaga matahari untuk mengeringkan produk tersebut.

Jadi rincian beban kerja masing masing operator diluar proses pengeringan

adalah : operator 1 mendapat sebesar 1.11. Angka tersebut masih dalam kategori

wajar karena berada dibawah angka 1.28. sementara operator 2 mendapat beban

kerja sebesar 2.6 – 1.49 = 1.11. Angka tersebut masih dalam kategori wajar

karena berada dibawah angka 1.28. artinya ke 2 operator tersebut mendapat beban

kerja yang masih normal.

Page 105: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

93

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari pengolahan data yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Waktu baku produksi satu unit meja biro adalah 812.00 menit atau sekitar

13.53 jam

2. Beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan metode FTE

adalah: operator 1 mendapat beban kerja sebesar 1.11. Sedangkan operator

2 juga mendapat beban kerja sebesar 1.11. Angka tersebut masih dalam

kategori wajar karena berada dibawah angka 1.28. artinya ke 2 operator

tersebut mendapat beban kerja yang masih normal

6.2 Saran

Bedasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang dilakukan, maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Dengan didapatkan waktu baku dan beban kerja operator dalam proses

produksi 1 buah meja biro diharapkan dapat berguna dan bermanfaat

seperti untuk menentukan penjadwalan produksi dan jumlah produksi.

2. Kepada karyawan disarankan agar memanfaatkan waktu /jam kerja sebaik

baiknya agar pekerjaan dapat diselesaikan deadline

..

Page 106: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

DAFTAR PUSTAKA

Arsi, Raras Mayang, Partiwi ,Sri Gunani, Analisis Beban Kerja untukMenentukan Jumlah Optimal Karyawan dan Pemetaan KompetensiKaryawan Berdasar Pada Job Description (Studi Kasus: JurusanTeknik Industri, ITS, Surabaya), Surabaya, Jurnal Teknik ITS Vol. 1, No.1(Sept. 2012): 2301-9271.

Ernita, Tri, ST, MP. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi, Sekolah TinggiTeknologi Industri (STTIND), Padang,2012

Ervil, Riko, MT, Ernita, Tri ,ST. MP, Nofriadiman, ST,M.Kom, Fitri, Meldia,ST,MP, Buku Panduan Penulisan Dan Ujian Skripsi, STTIND Padang,Padang, 2010.

Diniaty, Dewi, Muliyadi, Zukri, Analisis Beban Kerja Fisik Dan MentalKaryawan Pada Lantai Produksi Dipt Pesona Laut Kuning. Jurnal Sains,Teknologi dan Industri, Riau, Vol. 13, No. 2 : 203 - 210

Fetrina, Elvi. Analisis Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Perhitungan BebanKerja Pegawai (Studi Kasus: Fakultas Sains Dan Teknologi Uin SyarifHidayatullah Jakarta. Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi,Jakarta, 2017, No.10(2) : 71-76.

Iristiadi. Ergonomi sebagai pengantar. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung. 2014.

Pambudi. Skripsi Analisis Beban Kerja Karyawan Dengan Metode Full TimeEquivalent (Studi Kasus Ukm Unlogic Projeck. Universitas IslamIndonesia Yogyakarta. 2017.

Purwaningsih , Ratna. Sugiyanto, Arief. Analisis Beban Kerja Mental DosenTeknik Industri Undip Dengan Metode Subjective Workload AssessmentTechnique (Swat), Jurnal Undip, Vol II, No 2, Mei 2007.

Rohman, Abdul. Pengukuran Waktu Baku Dengan Metode Most SebagaiUpaya Meningkatkan Output Produk, Universitas MuhammadiyahSurakarta, 2008.

Suma’mur.PK.Dr.M.Sc. Higene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, HAJIMasagung, Jakarta, 2009.

Sutalaksana, Iftikar Z, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri ITB,Bandung,1979.

Page 107: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

Sutalaksana, Iftikar Z. Anggawisastra, Ruhana,Tjakraatmadja, JannH, TeknikPerancangan Sistem PKerja, Departemen Teknik Industri ITB,Bandung,2006.

Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Institut SepuluhNovember, Surabaya, 2000.

Page 108: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

LEMBARAN KONSULTASI

Nama : Witri Junita

NPM : 1410024425054

Program Studi : Teknik Industri

Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja Dengan Pendekatan Metode FTE

(Studi Kasus : CV. Roland Kencana Pasir Sebelah,

Padang)

No Hari/ Tanggal Catatan/ Saran/Perbaikan Paraf

1. Rabu/21/10/2018 Cari jurnal yang mendekati

2 Kamis/22/10/2018 Perbaikan jurnal

3 Selasa/26/10/2018 Acc Jurnal

4. Kamis/13/11/2018 Perbaikan tulisanPerbaikan kata pengantarPerbaikan BAB IPerbaikan BAB II

5. Senis/17/11/2018 Perbaikan latar belakang masalahIdentifikasi masalahPerbaikan BAB II

6. Kamis/19/11/2018 Perbaika Daftar pustaka7 Senin/23/11/2018 Acc proposal

8 Senin/8/07/2019 Perbaikan kata pengantarPerbaikan BAB IPerbaikan BAB IIPerbaikan BAB IIITambah abstrak

9 Jumat/19/07/2019 Perbaiki abstrakPerbaiki penulisanPerbaiki BAB VI

Page 109: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

10 Sabtu/07/2019 Acc kompre

11 Rabu/28/08/2019 1. Lengkapi tugas akhir

12 Jumat/30/08/2019 1. Perbaiki rumusan masalah,tujuan peneltian, kerangkakonseptual dan kerangkametodologi, sesuiakan dengantujuan penelitian

2. Sesuaikan kesimpulan dengantujuan penelitian

3. Perbaiki daftar pustaka sepertinama, tahun, judul.

13 Sabtu/31/08/2019 1. Perbaikan Bab 22. Perbaikan daftar pustaka

14 Senin/01/09/2019 ACC JILID

Padang, September 2019

Pembimbing I

(Ir. H.Gamindra, Jauhari ST, MP)

Page 110: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

LEMBARAN KONSULTASI

Nama : Witri Junita

NPM : 1410024425054

Program Studi : Teknik Industri

Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja Dengan Pendekatan Metode FTE

(Studi Kasus :CV. Roland Kencana, Pasir Sebelah,

Padang)

No Hari/ Tanggal Catatan/ Saran/Perbaikan Paraf

1 Rabu/21/10/2018 Perbaikan jurnal

2 Selasa/26/10/2018 Acc Jurnal

3 Jumat/14/11/2018 Perbaikan tulisanPerbaikan BAB IPerbaikan BAB II

4 Selasa/18/11/2018 Perbaikan latar belakang masalahIdentifikasi masalahPerbaikan BAB II

5 Senin/23/11/2018 Acc proposal

6 Jumaat/19/07/2019 Perbaiki penulisan kata pengantarPerbaiki penulisan gambarPerbaiki BAB VI

7 Sabtu/20/2019 Acc kompre

Page 111: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

8 Sabtu/31/08/2019 1. Perbaikan rumusan masalah2. Perbaikan tujuan penelitian3. Perbaikan Bab 24. Perbaikan Bab 35. Perbaikan Bab 46. Daftar Pustaka

9 Senin/01/09/2019 ACC Jilid

Padang, September 2019

Pembimbing II

( H.Riko Ervil, MP)

Page 112: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …
Page 113: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …
Page 114: TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN …

YAYASAN MUHAMMAD YAMINSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG

Jl. Prof. DR. Hamka No. 121 Telp. (0751) 7054350 Padang

BIODATA WISUDAWAN/TI

No. Urut :

Nama : Witri Junita

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl Lahir : Padang, 06 Juni 1992

Nomor Pokok

Mahasiswa

:1410024425054

Program Studi : Teknik Industri

Tanggal Lulus : 17 Juli 2019

IPK : 3,36

Predikat Lulus : Sangat Memuaskan

Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja Dengan Pendekatan Metode

Full Time Equivalent (FTE) (Studi Kasus: CV.

Roland Kencana, Pasir Sebelah, Padang)

Dosen Pembimbing : 1. Ir. H. Gamindra Jauhari, MP

2. H. Riko Ervil, MT

Asal SMTA : SMKN 4 Padang

Nama Orang Tua : 1. Maryulizar

2. Kartini

Alamat /Telp/Hp : Jl. Muara Penjalinan, Pasir Sebelah RT 002 /RW

001 Kel. Pasie Namn Tigo Kec. Koto Tangah

Padang

085274589361

[email protected]