tuberculosis dan malnutrisi

2
TUBERCULOSIS DAN MALNUTRISI Malnutrisi dan tuberculosis merupakan dua permasalahan besar yang dialami oleh Negara-negara berkembang di dunia. Malnutrisi menyebabkan defisiensi imun sekunder yang akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi (Gupta, Gupta, Atreja, Verma, & Vishvkarma, 2009). Malnutrisi memiliki hubungan secara spesifik terhadap infeksi pada saluran pernapasan (Jaganath & Muepere, 2012). Malnutrisi energi protein dan mikronutrien meningkatkan risiko sakit tuberculosis (Gupta, Gupta, Atreja, Verma, & Vishvkarma, 2009). Penelitian prosfektif di Norwegia pada subjek diatas 15 tahun menunjukkan risiko sakit tuberkulosis meningkat lima kali lipat pada subjek dengan BMI paling rendah (Gupta, Gupta, Atreja, Verma, & Vishvkarma, 2009). Penelitian lain di Amerika Serikat dengan membandingkan insiden tuberculosis terhadap BMI. Penelitian tersebut menunjukkan penurunan insiden tuberculosis sebesar 13,8% pada setiap kenaikan 1 unit BMI (Lonnroth, Wiliams, Cegielski, & Dye, 2009). Sebuah penelitian dilakukan pada hewan coba marmot. Marmot dengan diet rendah protein yang dipaparkan M. Tuberkulosis menunjukkan deficit respon sel Th-1. Defisit yang terjadi termasuk penurunan proliferasi limfosit, peningkatan IgG, penurunan sitokin IL-2, TNF-alpha, IFN-gamma. Kegagalan sistem pertahanan sel Th-1 ini menyebabkan kuman menyebar secara progresif setelah subjek terinfeksi (Jaganath & Muepere, 2012) .

Upload: lili-widianto

Post on 03-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tuberculosis Dan MalnutrisiTuberculosis Dan MalnutrisiTuberculosis Dan MalnutrisiTuberculosis Dan MalnutrisiTuberculosis Dan MalnutrisiTuberculosis Dan MalnutrisiTuberculosis Dan MalnutrisiTuberculosis Dan MalnutrisiTuberculosis Dan Malnutrisi

TRANSCRIPT

Page 1: Tuberculosis Dan Malnutrisi

TUBERCULOSIS DAN MALNUTRISI

Malnutrisi dan tuberculosis merupakan dua permasalahan besar yang dialami oleh

Negara-negara berkembang di dunia. Malnutrisi menyebabkan defisiensi imun sekunder yang

akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi (Gupta, Gupta, Atreja, Verma, & Vishvkarma,

2009). Malnutrisi memiliki hubungan secara spesifik terhadap infeksi pada saluran pernapasan

(Jaganath & Muepere, 2012). Malnutrisi energi protein dan mikronutrien meningkatkan risiko

sakit tuberculosis (Gupta, Gupta, Atreja, Verma, & Vishvkarma, 2009).

Penelitian prosfektif di Norwegia pada subjek diatas 15 tahun menunjukkan risiko sakit

tuberkulosis meningkat lima kali lipat pada subjek dengan BMI paling rendah (Gupta, Gupta,

Atreja, Verma, & Vishvkarma, 2009). Penelitian lain di Amerika Serikat dengan

membandingkan insiden tuberculosis terhadap BMI. Penelitian tersebut menunjukkan penurunan

insiden tuberculosis sebesar 13,8% pada setiap kenaikan 1 unit BMI (Lonnroth, Wiliams,

Cegielski, & Dye, 2009).

Sebuah penelitian dilakukan pada hewan coba marmot. Marmot dengan diet rendah

protein yang dipaparkan M. Tuberkulosis menunjukkan deficit respon sel Th-1. Defisit yang

terjadi termasuk penurunan proliferasi limfosit, peningkatan IgG, penurunan sitokin IL-2, TNF-

alpha, IFN-gamma. Kegagalan sistem pertahanan sel Th-1 ini menyebabkan kuman menyebar

secara progresif setelah subjek terinfeksi (Jaganath & Muepere, 2012) .

Sel limfosit T pada anak yang mengalami malnutrisi diketahui mengalami kelainan

susunan RNA dan sintesa protein sehingga menyebabkan menurunnya fungsi sekresi sitokin

yang berperan dalam respon system imun. Sitokin berperan penting dalam deferensiasi sel Th.

Sitokin IL-12, IL-18, dan IL-21 mengontrol deferensiasi sel T menjadi sel Th-1. Sel ini nantinya

akan bertanggung jawab dalam produksi IFN-gamma, IL-2, dan TNF-alpha yang berperan dalam

delayed-type hypersensitivity response dan aktivasi makrofag (Torres, et al., 2013). Hal ini

sesuai dengan teori respon imun host tuberculosis. Respon imun utama yang melindungi host

dari M. Tuberculosis adalah limfosit T dan makrofag (Murray, 2005).

Dapus :

http://jid.oxfordjournals.org/content/early/2012/11/08/infdis.jis608.full

Page 2: Tuberculosis Dan Malnutrisi

http://www.hindawi.com/journals/pm/2013/828939/#B79

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2813110/#CIT7

http://www.mdpi.com/2072-6643/5/2/579

murray edisi 4 tahun 2005