ttki-kurangnya fasilitas gedung fakultas teknik

10
Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik MARIA ARISTA ULFA (F1D013060) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM 2013/2014

Upload: aristaaa

Post on 24-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tata tulis karya ilmiah mengenai permasalahan kurangnya gedung yang ada di Fakultas Teknik Universitas Mataram

TRANSCRIPT

Page 1: TTKI-Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik

Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik

MARIA ARISTA ULFA

(F1D013060)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

2013/2014

Page 2: TTKI-Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik

PENDAHULUAN

Pada era modern seperti ini, pendidikan bukanlah suatu hal yang baru lagi. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kehidupan manusia yang semakin lama semakin berkembang mengikuti perubahan zaman. Pendidikan yang bagus tentunya berkaitan dengan sarana dan prasarana yang disediakan. Sarana dan prasarana adalah salah satu sumber yang dijadikan tolak ukur dalam meningkatkan mutu pendidikan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Hal ini sangat menunjang proses pembelajaran yang efektif dan efesien, terutama saat memasuki jenjang Perguruan Tinggi atau perkuliahan. Salah satu yang paling penting dalam proses perkuliahan yaitu harus adanya gedung kampus sebagai ruang kelas (pemberian materi) dan ruang pendukung mata kuliah lain seperti laboratorium (tempat praktikum). Keadaan ini tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata karena keberadaan gedung merupakan faktor terpenting dalam menunjang fungsi fakultas yaitu melaksanakan dan mengembangkan pendidikan serta melaksanakan penelitian untuk pengembangan IPTEKS (Ilmu Penegetahuan Teknologi dan Seni). Untuk itu sudah semestinya fakultas dapat menyediakan wadah atau tempat bagi para mahasiswa untuk setiap program studi agar fungsi tersebut dapat terealisasikan dengan baik.

Akan tetapi, apa yang terjadi jika jumlah fasilitas berupa gedung sebagai tempat berlangsungnya proses perkuliahan tidak seimbang dengan jumlah program studi yang ada pada fakultas tersebut?. Salah satu contohnya yaitu pada Fakultas Teknik. Fakultas yang dibangun tahun 1991 ini memiliki 4 program studi yaitu program studi Teknik Sipil, program studi Teknik Mesin, program studi Teknik Elektro, dan program studi Teknik Informatika dengan 3 gedung kuliah sebagai penunjang yaitu gedung Teknik Sipil, gedung Teknik Mesin, dan gedung Akademik. Dari sini kita dapat melihat bahwa jumlah gedung dengan jumlah program studi yang ada sangat tidak seimbang. Keadaan ini membuat proses perkuliahan mahasiswa Teknik menjadi tidak efektif. Apalagi pada saat di Perguruan Tinggi, kita dituntut untuk bisa mandiri dan dapat menerapakan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Ditambah lagi dengan banyaknya mahasiswa Teknik yang ada dan terus bertambah setiap tahunnya. Otomatis fakultas membutuhkan ruang yang lebih banyak untuk dapat menampung para mahasiswa yang ada di Fakultas Teknik. Jika kita lihat dari Peraturan Pemerintah seharusnya terdapat beberapa kriteria minimum standar sarana dan prasarana mengenai lahan,bangunan, dan kelengkapam prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran termasuk teknologi informasi dan komunikasi. Peraturan ini tentunya cukup berbeda dengan keadaan yang ada di lapangan. Fakultas Teknik yang pada kenyataannya masih memiliki lahan yang cukup luas ternyata belum bisa menyeimbangkan jumlah gedung dengan jumlah program studi yang ada sehingga membuat fakultas ini masih kekurangan gedung dan membuat para mahasiswa yang belum memiliki gedung sendiri terpaksa harus meminjam atau menumpang ruang kelas yang ada pada gedung program studi lain.

Page 3: TTKI-Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik

KURANGNYA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK

A. Deskripsi Kampus :1. Nama Kampus : Fakultas Teknik Universitas Mataram2. Alamat : Jl. Majapahit No.62 Mataram3. Provinsi : Nusa Tenggara Barat4. Jumlah Prodi : a. Program Studi Teknik Sipil

b. Program Studi Teknik Mesin c. Program Studi Teknik Elektro

d. Program Studi Teknik Informatika5. Jumlah Gedung : a. Gedung Akademik

b. Gedung Teknik Mesin c. Gedung Teknik Sipil

B. Akibat Kurangnya Gedung :

Dari keterangan di atas kita bisa melihat bahwa jumlah program studi dengan jumlah gedung yang disediakan tidak seimbang. Hal ini tentunya sangat bepengaruh terhadap kegiatan perkuliahan di Fakultas Teknik. Apalagi kita ketahui sendiri bahwa Fakultas Teknik membutuhkan banyak ruang laboratorium yang digunakan sebagai tempat praktikum sebelum terjun kelapangan. Keadaan ini membuat proses perkuliahan mahasiswa teknik menjadi tidak efektif. Ditambah lagi dengan jumlah mahasiswa yang semakin tahun semakin meningkat. Akibatnya program studi yang belum memiliki gedung sendiri seperti teknik elektro terpaksa harus meminjam ruang kelas yang berada di gedung sipil dan mesin. Begitu juga dengan program studi teknik informatika yang baru tahun 2012 lalu resmi dibuka, terpaksa harus meminjam ruang laboratorium komputasi dasar dan ruang sidang yang berada di gedung akademik. Keadaan ini cukup membuat mahasiswa sedikit tidak nyaman karena harus berpindah pindah dari satu gedung ke gedung lainnya.

Jika hal ini terus belangsung dan belum bisa diminimalisir maka dapat diperkirakan lama kelamaan proses perkuliahan yang ada di Fakultas Teknik ini bisa menjadi kacau, mengingat bahwa jumlah mahasiswa yang ada di Fakultas Teknik cukup banyak dikarenakan mahasiswa baru yang masuk dan mahasiswa lama yang masih bertahan memiliki perbandingan jumlah yang cukup signifikan, dan ini akan terus berlangsung setiap tahunnya. Kita lihat dari mahasiswa yang masih belum bisa menyelesaikan skripsi sehingga ada dari mereka yang masih bertahan hingga 7 tahun. Kemudian peminat mahasiswa baru jurusan Teknik setiap tahunnya cukup banyak karena sebagian dari mereka melihat peluang kerja lulusan teknik lebih besar. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin meningkat, maka Fakultas Teknik juga kemudian membuka program studi baru yaitu Program Studi Teknik Informatika dimana mahasiswa baru angkatan pertama direkrut melalui jalur mandiri pada bulan Agustus 2012 lalu. Namun ternyata di luar

Page 4: TTKI-Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik

dugaan, peminat program studi baru ini sangat banyak sehingga harus menambah kuota penerimaan yang dimana semula hanya menerima 1 kelas kemudian menjadi 2 kelas. Dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang membeludak membuat keadaan gedung saat ini masih sangat kurang. Faktor ini tentu menghambat lancarnya kondisi perkuliahan mahasiswa yang ada di Fakultas Teknik Universitas Mataram.

C. Mahasiswa Protes :

Kurangnya gedung juga membuat Fakultas Teknik terpaksa membagi program studi dengan 2 jalur yaitu regular pagi dan regular sore. Hal ini sedikit memberikan dampak negative kepada mahasiswa, karena mahasiswa yang mengambil jalur regular sore mau tidak mau harus mengikuti kuliah hingga larut malam bahkan ada yang sampai menginap karena jarak antara rumah mereka dengan kampus cukup jauh. Untuk itu, pada bulan Sepetember lalu mahasiswa teknik menyampaikan protes mereka dengan mendatangi kantor Rektorat Unram guna meminta penjelasan terhadap jadwal jam kuliah malam yang tak tentu sehingga mereka harus pulang hingga larut malam. Mahasiswa meminta pihak rektorat agar jadwal kuliah malam setidaknya maximal berlangsung hanya sampai jam 10 malam, setelah itu tidak boleh lagi ada kuliah atau kegiatan apapun yang dilakukan di Fakultas Teknik. Protes ini dilakukan karena mahasiswa merasa tidak dapat membagi waktu antara waktu kuliah dengan waktu untuk mengerjakan tugas karena jam kuliah mereka terlalu padat. Mengingat mahasiswa Teknik yang tidak pernah lepas dari tugas yang diberikan setiap mata kuliah hampir setiap harinya dengan waktu pengumpulan yang cukup singkat. Sehingga jika jam kuliah hingga larut malam ini terus berlangsung maka otomatis mereka tidak mempunyai waktu untuk mengerjakan tugas dan mau tidak mau mereka juga terpaksa harus begadang hingga pagi agar dapat menyelaikan tugas tersebut. Banyak yang mengeluhkan kurangnya gedung saat ini dapat memberikan dampak yang cukup buruk bagi proses perkuliahan kedepannya.

Tidak hanya itu, mahasiswa Teknik juga pernah mengikuti mimbar bebas yang diadakan oleh Gerakan Mahasiswa Fakultas Teknik pada bulan April tahun 2011 lalu didepan kantor Rektorat Unram yang menuntut adanya perbaikan gedung dan fasilitas serta menolak penggunaan lokasi pengembangan Fakultas Teknik sebagai lokasi pembangunan Fakultas Ilmu dan Teknologi Pangan (FATEPA). Keputusan rektor Universitas Mataram untuk membangun Fakultas baru di lahan yang seharusnya menjadi lahan pengembangan Fakultas Teknik membuat para mahasiswa merasa keberatan. Dengan membangun FATEPA di lahan tersebut, maka kebijakan rektor dianggap telah menganak-tirikan Fakultas Teknik yang dimana merupakan fakultas dengan jumlah SPP tertinggi kedua setelah Kedokteran. Padahal fasilitas bagi mahasiswa Fakultas Teknik sendiri masih sangat terbatas. Oleh karena itu mahasiswa meminta agar rencana pembangunan gedung itu bisa dibatalkan.

Page 5: TTKI-Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik

Bukan hanya mahasiswa saja yang merasa terganggu dengan kebijakan rektor ini, dosenpun ikut menunjukkan sikap penolakannya. Penolakkan penggunaan lahan untuk FATEPA tersebut dilakukan karena dekan Fakultas Teknik sendiri juga telah berjanji akan membangun gedung perkuliahan dilahan yang sama. Adapun penolakan mereka dengan alasan-alasan sebagai berikut:

a. Ruang kuliah maupun ruang administrasi jurusan sipil, mesin, dan elektro msih menumpang di laboratorium.

b. Laboratorium teknik mesin masih menumpang di gedung laboratorium teknik elektro.

c. Kebutuhan ruang kuliah semakin meningkat seiriing dengan peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahun dan pembukaan program studi baru yaitu Teknik Informatika

d. Dibutuhkan prasarana gedung yang memenuhi standar Badan Akreditasi Nasional untuk meningkatkan akreditasi program studi ke jenjang A.

D. Solusi :

Rektor Unram memang mengakui minimnya fasilitas yang ada di Universitas Mataram ini disebabkan karena terbatasnya anggaran. Tetapi untuk solusi dari permasalah ini, rektor berjanji bahwa gedung FATEPA yang nantinya akan dibangun juga dapat dimanfaatkan untuk perkuliahan mahasiswa Teknik. Sehingga mahasiswa Teknik tetap memiliki ruang perkuliahan. Meskipun demikian, solusi ini tidak diterima sama sekali oleh mahasiswa Teknik karena dianggap bila gedung tersebut nantinya digunakan bersama, maka akan rentan terjadi konflik antar-mahasiswa dan membuat proses perkuliahan tidak akan berjalan dengan lancar.

Dari sini kita dapat melihat bahwa masalah yang ditimbulkan karena kurangnya gedung kampus cukup merepotkan. Karena jika ini belum bisa diminimalisir, tidak menutup kemungkinan kelak akan ada lagi orasi-orasi atau bahkan demo yang lebih parah guna memunutut perbaikan gedung dan fasilitas kampus. Ini dapat merusak citra pelajar dan citra kampus yang selama ini dibangun dengan susah payah. Dalam hal ini tentunya Pemerintah memegang tanggung jawab yang cukup besar, karena Pemerintah mempunyai kewajiban dalam memajukan pembangunan nasional. Dengan adanya koordinasi dari Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah maka setidaknya kita dapat meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang masih selalu menjadi masalah dalam pendidikan selama ini. Dengan demikian, jika masalah gedung yang kurang pada Fakultas teknik bisa diminimalisir, maka ini akan membuat proses perkuliahan menjadi efektif dan efesien sehingga fungsi. fungsi fakultas dalam melaksanakan dan mengembangkan pendidikan serta melaksanakan penelitian untuk pengembangan IPTEKS (Ilmu Penegetahuan Teknologi dan Seni) dapat terlaksana dengan baik.

Page 6: TTKI-Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik

PENUTUP

Pada perkembangan di era modern seperti ini, memang banyak menuntut perubahan pendidikan yang lebih baik dan mamapu berdaya saing. Salah satu cara yang harus dilakukan yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terutama dalam hal sarana dan prasana yang ada. Sarana prasarana sangat diperlukan untuk menunjang keterampilan mahasiswa agar siap bersaing terhadap pesatnya teknologi. Tetapi hal ini tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada Fakultas Teknik Universitas Mataram. Jumlah program studi yang ada dengan jumlah gedung yang disediakan tidak seimbang. Sehingga membuat proses perkuliahan mahasiswa Teknik menjadi tidak efektif. Para mahasiswa yang belum memiliki gedung sendiri terpaksa harus meminjam atau menumpang ruang kelas yang ada pada gedung program studi lain dan ini cukup membuat mahasiswa sedikit tidak nyaman karena harus berpindah pindah dari satu gedung ke gedung lainnya. Apalagi peningkatan jumlah mahasiswa yang ada di Fakultas Teknik cukup banyak setiap tahunnya dan dengan dibukaannya program studi baru yaitu Teknik Informatika otomatis akan meningkatkan kebutuhan ruang kuliah, sehingga Fakultas Teknik harus membangun gedung untuk meminimalisirnya.

Akibat dari kurangnya gedung Fakultas Teknik juga membuat para mahasiswa Teknik yang mengambil jadwal regular sore terpaksa harus mengikuti kuliah hingga larut malam. Tidak sampai disitu, mahasiswa Teknik juga pernah melakukan unjuk rasa terkait kebijakan rektor mengenai pembangunan Fakultas Ilmu dan Teknologi Pangan (FATEPA) yang akan dilkukan di lahan milik Fakultas Teknik. Padahal yang kita ketahui fasilitas bagi mahasiswa Fakultas Teknik sendiri masih sangat terbatas. Dengan adanya kejadian ini dapat dilihat bahwa akibat yang ditimbulkan dari kurangnya gedung kampus cukup menimbulkan masalah dan cukup mengganggu. Dalam hal ini tentunya perlu koordinasi dari Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah agar dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang diperlukan sehingga setiap program studi mahasiswa Teknik memiliki ruang kuliah masing-masing. Dan juga dapat membuat proses perkuliahan menjadi efektif dan efesien.

Sumber acuan :

Buku Pedoman Pendidikan Akademik Fakultas Teknik

Buku Profil Teknik

Page 7: TTKI-Kurangnya Fasilitas Gedung Fakultas Teknik