trk

22
Macam-macam Jaringan Pada Tumbuhan & Fungsinya Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup. 1. Defenisi Jaringan Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai ciri yang sama dalam hal bentuk , struktur, dan fungsi sehingga mudah dikenali. 2. Macam-macam Jaringan Pada Tumbuhan Jaringan pada tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut : A. Jaringan Maristem Jaringam meristem atau sering di sebut jaringan embrional adalah jaringan muda yang terdiri dari sekelompok sel-sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-ciri sel yang menyusun

Upload: yuniza-azalea-zmart

Post on 01-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

reaksi

TRANSCRIPT

Page 1: trk

Macam-macam Jaringan Pada Tumbuhan & Fungsinya

Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok

yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun

oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Berdasarkan

kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan

meristem dan jaringan permanen. Setiap jaringan memiliki struktur dan fungsi yang

berbeda.

Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh

berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan

aktivitas hidup.

1.      Defenisi Jaringan

Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai ciri yang sama dalam hal bentuk ,

struktur, dan fungsi sehingga mudah dikenali.

2.      Macam-macam Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan pada tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

A.    Jaringan Maristem

Jaringam meristem atau sering di sebut jaringan embrional adalah jaringan muda yang

terdiri dari sekelompok sel-sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-ciri sel yang menyusun

jaringan meristem adalah ukuran selnya kecil,sel berdinding tipis, mempunyai nukleus

yang relatif besar,vakuola berukuran kecil, banyak mengandung sitoplasma, selnya

berbentuk kubus.

Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil

pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem dan disebut sel inisial atau sel

permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh sel meristem

disebut derivatif atau turunan.

A.    Jaringan Dewasa

Page 2: trk

Secara umum jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami deferensiasi.

Jaringan ini sudah tidak aktif atau mengalami pembelahan lagi. Berdasarkan bentuk dan

fungsinya jaringan dewasa dapat di bedakan menjadi beberapa macam yaitu Jaringan

Epidermis, Parenkim, Kolenkim, Sklerenkim, Pengangkut dan Gabus.

    a.      Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ

tumbuhan    ( akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji ). Ciri-ciri jaringan epidermis

adalah:

1. Tersusun dari sel-sel hidup

2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.

3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada

ruang antar sel.

4. Tidak memiliki klorofil.

5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara

mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam

yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.

6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata,

trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).

    b.      Jaringan Parenkim

Jaringan Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat diseluruh organ

tumbuhan. Disebut sebagi jaringan dasar karena sebagai penyusun sebagian besar jaringan

pada akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

Ciri-ciri jaringan parenkim adalah :

o   Terdiri dari sel-sel hidup yang berukuran besar dan berdinding tipis.

o   Bentuk sel parenkim segi enam.

o   Memiliki banyak vakuola.

o   Mampu bersifat meristematik.

o   Memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak rapat. 

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:

1. Parenkim asimilasi (klorenkim).

2. Parenkim penimbun.

Page 3: trk

3. Parenkim air

4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim). 

    c.       Jaringan Kolenkim (Penyokong)

Kolenkim merupakan  jaringan  penyokong atau penguat  pada organ

tubuh tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup dan sifatnya

mirip parenkim. Ada sel kolenkim yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses

fotosintesis. Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup dengan protoplasma aktif dan memiliki

bentuk memanjang  dengan penebalan yang tidak merata.

   d.       Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas sel-sel mati. Dinding sel

sklerenkim sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim

dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut dan sklereid (sel batu).

Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem, umumnya terdiri atas sel-sel yang

panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang.

Sedangkan, sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan

dinding sel yang mengalami penebalan. Contohnya, tempurung kelapa atau kulit biji keras. 

   e.       Jaringan Pengankut

Jaringan  pengangkut atau  jaringan  pembuluh, merupakan jaringan

tumbuhan yang berfungsi untuk pengangkutan zat.  Jaringan ini dibagi menjadi dua

macam, yaitu floem dan xilem. Floem berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Sedangkan, xilem berfungsi untuk mengangkut air

dan mineral dari akar ke daun dan bagian tubuh lainnya.

   f.        Jaringan Gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus yang berbentuk

memanjang. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di bawahnya

agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Oleh karena itu, sel gabus biasanya ditemukan di

permukaan luar batang.

  

Page 4: trk

JARINGAN HEWAN

Macam-macam jaringan hewan Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.

Jaringan hewan (termasuk manusia)

Ada empat kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti artropoda: jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.

Jaringan epitelium.

Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.Jaringan epitel terdiri dari 3 macam:

1. Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh

2. Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh

3. Mesotelium: epitel yang membatasi rongga tubuh

Fungsi jaringan epitelium yakni:

a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan

b. Sekresi, contohnya testis yang mensekresikan sperma

c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat

d. Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh

e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya

f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar

g. Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan

Page 5: trk

h. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membantu dalam pergerakan

g. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan

Jaringan pengikat.

Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.

Jaringan otot.

Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.

Jaringan saraf.

adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.

Jaringan penyokong

adalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk tubuh

Page 6: trk

ORGAN TUMBUHAN

Tumbuhan memiliki bermacam-macam organ yang tersusun atas beberapa jaringan

tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, organ pada tumbuhan dibedakan menjadi organ sebagai

alat hara (organa nutritiaum), dan organ reproduksi (organa reproductikum). Alat hara

meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan organ reproduksi berupa putik dan benang sari

yang terdapat pada bunga.

Gb8. Organ dan Jaringan Tumbuhan

1. Akar

Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat

pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian

pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal

terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer

terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif

berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain

seperti dari daun dan batang.

Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa

akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan

monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama.

Page 7: trk

Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang paling

ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra). Kemudian dari

ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem

apikal dan turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona pembelahan

menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona pemanjangan, sel-sel memanjang sampai

sepuluh kali panjang semula, pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar

(termasuk meristem) ke depan. Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung

dengan zona pematangan. Pada zona pematangan, sel – sel jaringan akar menyelesaikan

dan menyempurnakan diferensiasinya.

Gb9. Struktur Akar

Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur sel

dan jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele

(silinder pusat).

Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas sel –sel yang tersusun

rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan memanjang, sejajar sumbu

akar. Dinding sel epidermis tersusun dari bahan selulosa dan pectin yang menyerap air.

Epidermis akar biasanya satu lapis. Permukaan sel epidermis sebelah luar membentuk

tonjolan yaitu berupa rambut atau bulu akar.

Page 8: trk

Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relatif renggang dan

sedikit jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan epidermis sering terdapat selapis

atau beberapa lapis sel membentuk jaringan padat yang disebut hipodermis atau

eksodermis yang dinding selnya mengandung suberin dan lignin.

Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung membentuk silinder

dan memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut di sebelah dalamnya. Lapisan ini

disebut endodermis. Sel-sel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu penebalan dari

suberin dan lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan ini, larutan tidak bisa

menembusnya.

Silinder pusat akar (stele) tersusun atas berkas pengangkut. Bagian ini dipisahkan

dari korteks oleh endodermis. Bagian luar yang berbatasan dengan endodermis adalah

perisikel yang tersusun atas sel-sel parenkim berdinding tipis dan mempunyai potensi

meristematik, sehingga sering disebut sebagai perikambium. Peranan perisikel terutama

sebagai awal terbentuknya cabang akar tempat terjadinya kambium vaskuler, kambium

gabus dan berperan dalam proses penebalan akar. Sebelah dalam perisikel terdapat berkas

pengangkut xilem dan floem. Xilem pada tumbuhan dikotil mengumpul di bagian tengah

silinder pusat, tersusun seperti bentuk bintang, sedangkan pada tumbuhan monokotil, xilem

dan floem letaknya berselang-seling.

Page 9: trk

2. Batang

Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga

korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada

tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem

terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.

Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan

sekunder.

Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil,

yaitu:

a) kambium pembuluh (vascular cambium) yairg menghasilkan xylem sekunder (kayu) ke

arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,

b) kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang

menggantikan epidermis pada batang dan akar.

Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung

kloroplas. Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium

yang disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan

endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas

sederet sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah

melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari

empulur tampak berupa garis-garis halus yang membentuk lingkaran tahun.

 

Gb10. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil 

Page 11: trk

3. Daun

Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena

itu, struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis

tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip, menjari,

melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong,

memanjang, perisai,

jantung, dan bulat telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata);

bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan

berduri); bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan

berlekuk); dan prmukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).

Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk transpirasi

(penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Bila kita mengamati preparat irisan

melintang daun, maka akan kita jumpai bagian-bagian penyusun struktur anatomi daun

yang sesuai dengan fungsi daun tersebut. Daun tersusun atas jaringan epidermis, jaringan

parenkim, dan jaringan pengangkut.

Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan ini memiliki struktur khusus

sebagai adaptasi untuk berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu adanya stoma yang

dalam jumlah banyak disebut stomata. Stomata tersusun atas sel penutup dan sel tetangga

yang banyak mengandung kloroplas. Adanya stomata memungkinkan terjadinya

pertukaran gas antara sel – sel fotosintetik dibagian dalam daun dengan udara

disekitarnya. Stomata juga merupakan jalan keluarnya uap air.

Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat kita jumpai jaringan

parenkim yang menyusun mesofil daun dan terdiri atas parenkim palisade (parenkim

pagar / jaringan tiang) dan parenkim spons (parenkim bunga karang. Parenkim palisade

terdiri atas sel – sel yang memanjang di sel –sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat

ruang antar sel sebagai tempat pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.

Hamper semua daun memiliki berkas pengangkut yang tampak sebagai tulang daun

atau urat daun. Tulang daun ini berisi pembuluh angkut xylem dan floem. Berkas

pengangkut pada daun berfungsi untuk mengangkut air dan hasil fotosintesis pada daun.

Page 13: trk

 Gb12. Struktur Daun

4. Bunga

Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ

pokok dan rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan

daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai

alat perkembangbiakan pada tumbuhan. |ika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan

tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan

mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah.

Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami

metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi.

Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang masih mempertahankan sifat daun.

Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga mekar. Mahkota

bunga biasanya memiliki warna dan bentuk yang menarik jika dibandingkan dengan

kelopak bunga. Mahkota bunga ini berperan dalam menarik serangga dan agen

penyerbukan yang lain. Benang sari merupakan bagian yang berperan sebagai alat

reproduksi jantan pada bunga, benang sari terdiri atas kepala sari yang merupakan

tempat berkembangnya serbuk sari (gametofit jantan) dan suatu tangkai yang disebut

filamen (tangkai sari).

Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik terdapat kepala

putik yang biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat menempelnya

serbuk sari. Selain itu, putik memiliki saluran yang disebut tangkai putik. Saluran ini

menuju ke ovarium pada dasar bunga yang mengandung bakal buah tempat sel telur

(gametofit betina).

Page 15: trk

ORGAN PADA HEWAN

Sistem Organ Pada Hewan - Organ tersusun atas berbagai jenis

jaringan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Contohnya, usus yang

terdiri atas berbagai jenis jaringan. 

Usus memiliki empat lapisan utama, yaitu lapisan serosa, otot, lapisan

submukosa dan lapisan mukosa. Lapisan serosa terdiri atas jaringan

ikat longgar dan jaringan epitel pipih.

Lapisan otot tersusun atas jaringan otot polos yang di dalamnya

terdapat pembuluh darah limfa dan saraf. Lapisan submukosa tersusun

oleh pembuluh darah limfa, saraf, dan jaringan ikat longgar.

Sedangkan, lapisan mukosa tersusun atas jaringan epitel, jaringan ikat

longgar, dan jaringan otot polos. Berbagai jaringan penyusun organ

pencernaan (usus) menjalankan fungsi yang sama, yaitu mencerna dan

menyerap makanan.

Organ-organ bergabung menjalankan fungsi fisiologis tertentu untuk

tujuan yang sama dalam suatu sistem organ. Masing-masing organ

merupakan suatu komponen yang tidak terpisahkan dalam sistem

tersebut. Dalam tubuh hewan vertebrata terdapat 9 sistem organ,

yaitu:

1. Sistem Pernapasan

Sistem pernafasan terdiri atas hidung, trakea, bronkus, dan paru-paru.

Fungsi sistem pernafasan adalah mendapatkan O2 dan mengeluarkan

CO2 untuk memperoleh energi dengan menyederhanakan senyawa

organik.

Page 16: trk

2. Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, darah, pembuluh darah

arteri, vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa serta cairan limfa.

Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut sari-sari makanan dari

usus halus ke seluruh tubuh.

3. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri atas rongga mulut (di dalamnya terdapat

gigi, lidah, dan kelenjar ludah), saluran pencernaan (dimulai dari

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus),

kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas. Sistem pencernaan berfungsi

untuk mencerna makanan agar bisa diserap tubuh.

4. Sistem Rangka

Sistem rangka pada hewan vertebrata dapat dibedakan menjadi

skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton aksial terdiri atas

tulang tengkorak, tulang belakang, tulang  dada, tulang iga, dan tulang

selangka.

Rangka apendikular terdiri atas tungkai atas yang tersusun oleh tulang

belikat, tulang lengan atas, tulang lengan bawah, tulang pengupil,

tulang hasta, tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan

tulang jari. 

Sedangkan, tungkai bawah terdiri atas tulang paha, tulang tempurung,

tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki, jari kaki dan tulang tumit.

Sistem rangka berfungsi memberikan bentuk tubuh, melekatkan otot-

Page 17: trk

otot, melindungi bagian-bagian lunak, dan menyimpan berbagai

mineral.

5. Sistem Otot

Sistem otot tersusun atas otot rangka (sebagai alat gerak aktif karena

menggerakkan tulang), otot polos (terdapat pada organ-organ tertentu

seperti lambung), dan otot jantung. Sistem otot berfungsi menentukan

postur tubuh, sebagai alat gerak, dan menyimpan glikogen.

6. Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat, yaitu otak besar, batang

otak, otak kecil, dan sumsum tulang belakang. Sedangkan, saraf tepi

terdiri atas 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf punggung. Saraf

tepi ini berhubungan dengan alat-alat indera. Sistem saraf berfungsi

menerima dan merespon rangsang dari luar.

7. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada jantan terdiri atas testis, vas deferens, duktus

epididimis, kelenjar prostat, dan uretra. Sedangkan, sistem reproduksi

pada betina terdiri atas indung telur, rahim, oviduk, dan vagina. Sistem

reproduksi berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.

8. Sistem Ekskresi

Organ sistem ekskresi, meliputi kulit (kelenjar keringat mengeluarkan

keringat), paru-paru (mengeluarkan CO2 dan uap air), ginjal (terdiri

atas berjuta-juta nefron, ureter, kantung kemih, dan uretra), dan hati.

Page 18: trk

9. Sistem Hormon

Beberapa organ dalam tubuh menghasilkan hormon, seperti ovarium,

testis, pankreas, kelenjar anak ginjal, hipofisis, dan kelenjar gondok.

Dinding usus halus dan lambung juga mengeluarkan hormon untuk

merangsang pengeluaran enzin.