trend gaya hidup mahasiswi pendatang (studi kasus...

40
TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus Mahasiswi Natuna Yang Tinggal Di Asrama Natuna) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata I Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji Oleh : AGUSTIAN NIM : 110569201134 PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: nguyendang

Post on 07-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG

(Studi Kasus Mahasiswi Natuna Yang Tinggal Di Asrama Natuna)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Starata I

Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji

Oleh :

AGUSTIAN

NIM : 110569201134

PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ii

ABSTRAK………………………………………………………………….iii

ABSTRACK……………………………………………………………….....iv

TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG

(Studi Kasus Mahasiswi Natuna Yang Tinggal Di Asrama Natuna)

Pendahuluan………………………………………………………………. 1

A. Latar belakang…………………………………………………...... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………….... 8

C. Tujuan dan Manfaat penelitian……….…………………………... 9

1. Tujuan……………………………………………………………… 9

2. Manfaat....…………………………………………………………. 9

D. Konsep Operasional…………………………..……………………. 9

E. Metode Penelitian………………………………….………………. 11

1. Jenis penelitian…………………………...………………………… 11

2. Lokasi penelitian…………………………………………...………. 12

3. Jenis data…………………………………………………………… 12

4. Populasi dan sampel………………………………………………... 13

5. Teknik dan alat pengumpulan data………………………………... 14

6. Teknik analisa data………………………………………...………. 14

F. Kerangka Teoritis……………………..………………………...... 15

G. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………..... 21

H. Hasil Penelitian dan Pembahasan…………………………………. 23

I. Penutup……………………...……………………………………... 32

Daftar Pustaka

Page 3: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

iii

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh asumsi dasar mengenai pola hidup

konsumtif mahasiswi yang tinggal di Asrama Natuna Provinsi Kepulauan Riau,

terkait dengan realitas di lapangan diketahui bahwa pola hidup konsumtif

mahasiswi tersebut merupakan sebuah perubahan mengenai gaya hidup untuk

menambah penambilan agar lebih tampil menarik sehingga menjadi mahasiswi

cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang, yang didukung

oleh faktor pertemenan serta budaya hidup di tempat yang baru. Padahal tidak

semua mahasiswi tersebut yang berasal dari keluarga mampu, namun mereka

lebih dikatagorikan berasal dari keluarga kurang mampu yang mendapat kiriman

perbulannya hanya berkisar 500 ribu- 700 ribu perbulan. Oleh karena itu dapat

dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana trend gaya hidup mahasiswa

pendatang yang tinggal di asrama Natuna.

Dalam penelitian ini lebih menggunakan tinjauan pustaka yang dikemukan

oleh David Chaney yang melihat gaya hidup berkaitan dengan pola tindakan yang

membedakan antar satu orang dengan orang lain, pola tindakan tersebut

diantaranya pola kunsumsi, pola penampilan, pola hiburan. Tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui trend gaya hidup mahasiswa pendatang

yang tinggal di asrama Natuna. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang

tinggal di Asrama Natuna yang lebih centrung memiliki tingkat konsumtif

berlebihan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara

dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Analisis data

digunakan dengan model metodologi penelitian kualitatif Miles and Huberman

yaiatu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.

Untuk memenuhi pola konsumsi mahasiswa lebih ditinjau dari

memberlanjakan uang yaitu mahasiswa yang tinggal di Asrama Natuna lebih

cendrung mengeluarkan uang untuk sesuatu hal yang ingin di dapat agar

menambah gaya dalam penampilan tampa memikirkan kondisi ekonomi orang

tua. Pola penampilan lebih mengarah kepada gaya hidup yaitu Gaya hidup

merupakan prilaku yang dilakukan oleh mahasiswi yang berupa tindakan nyata

untuk membeli barang barang yang bermerk serta beharga mahal. Pola hiburan

dilakukan oleh mahasiswa dalam Mengalokasikan waktu yaitu tidak adanya

pemanfaatan waktu luang yang dilakukan oleh mahasiswi untuk bekerja dalam

memenuhi tingkat konsimtif mereka, waktu luang hanya digunakan untuk

ngumpul, shopping bersama teman teman. dan hal tersebut dilakukan untuk

menambah penampilan agar terlihat lebih menarik.

Kata Kunci: Mahasiswi pendatang, Konsumtif, Gaya hidup

Page 4: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

iv

ABSTRACT

This research was motivated by the basic assumptions about life pattern

consumptive student who lives in the dormitory Natuna Riau Islands province,

associated with the reality on the ground is known that lifestyle consumptive

female university students is a change in the lifestyle to add penambilan make it

appear attractive so a student tends keprilaku leading consumer in buying goods,

backed by factors pertemenan and cultural life in a new place. Though not all

female university students who come from privileged families, but they are

categorized come from poor families who receive monthly shipments only range of

500 thousand to 700 thousand per month. Therefore, it can be formulated the

problem is how the lifestyle trend immigrant students living in dormitories

Natuna.

In this research using a literature review raised by David Chaney who viewed

lifestyle associated with patterns of action that distinguish between one person to

another, the pattern of such actions include kunsumsi patterns, patterns of

appearance, entertainment patterns. The purpose of this research was to

determine the lifestyle trend immigrant students living in dormitories Natuna. This

type of research is qualitative research. Informants in this study is a student who

lives in the dorm Natuna more centrung have excessive levels of consumption.

Data used in this study are primary data and secondary data. Methods of data

collection is done by observation, interviews using interview guide (interview

guide). Analysis of the data used by the model of qualitative research

methodologies Miles and Huberman yaiatu data collection, data reduction, data

presentation, and verification conclusion.

To meet consumption patterns more students in terms of memberlanjakan

money that students who live in dorms Natuna more tend to spend money on

something that you want to be in order to add style in appearance without

thinking about the economic condition of parents. Patterns more appearances

leads to a lifestyle that lifestyle is a behavior performed by the student in the form

of concrete action to buy branded goods and beharga expensive. Patterns

entertainment performed by students in Allocating time that is not their spare time

utilization carried out by a student to work in fulfilling their konsimtif level, free

time is only used to get together, shopping together with friends. and this is done

to add to the appearance to make it look more attractive.

Keywords: Student immigrants, Consumer, Lifestyle

Page 5: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

1

TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG

(Studi Kasus Mahasiswi Natuna Yang Tinggal Di Asrama Natuna)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan disegala bidang terjadi sekarang ini baik secara langsung

maupun tidak langsung menuntut masyarakat untuk mampu beradaptasi dengan

berbagai bentuk perubahan dan pembaharuan. Salah satu yang ikut mengalami

dampak perubahan adalah mahasis wi pendatang. Telah menjadi fakta bahwa

setiap tahunnya, di kota-kota besar selalu dibanjiri oleh pendatang dari pulau-

pulau sekitarnya dengan harapan akan memperoleh kehidupan yang lebih baik,

lebih layak, dan lebih terjamin, pendidikan yang lebih baik.

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Perpindahan itu

sendiri dikategorikan dua macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas

penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota

yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk

berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak

menetap. (https://id.wikipedia.org).

Minimnya lapangan pekerjaan di pedesaan, tidak adanya fasilitas kampus

sehingga banyak masyarakat yang berdatangan ke kota, mereka yang ingin

melanjutkan ke perguruan tinggi melakukan perantauan, dimana mereka

meninggalkan tempat tinggal asalnya demi untuk menuntut ilmu ke kota. Banyak

proses-proses yang dialami oleh mahasiswi yang berstatus sebagai perantauan

Page 6: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

2

atau pendatang, seperti proses pergaulan, budaya pertemanan, dan kegiatan

membeli atau mengkonsumsi barang atau produk.

Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan

menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat

disekitarnya, nilai moral merupakan suatu nilai yang terdapat pada gaya hidup

masyarakat, sehingga dapat di identikkan dengan derajat orang tersebut apakah

mereka kaya atau tidak, dengan gaya hidup yang mewah akan memberikan

kepuasan karena akan dipandang tinggi oleh orang lain yang melihatnya, gaya

hidup dapat memberikan efek yang baik atau efek yang buruk.

Di wilayah Provinsi Kepulauan Riau tepatnya kota Tanjungpinang telah

banyak mengalami perubahan dalam gaya hidup. Transisi dari keadaan tradisional

ke modernitas inipun terjadi secara revolusi atau perubahan secara cepat. Yang

ditandai dengan pola-pola kehidupan yang berubah dari:

1. Penampilan, dulu penampilan masyarakat tanjungpinang kebanyakan

menggunakan pakaian baju kurung melayu, seiring denagn perkembangan

zaman pakaian masyarakat tanjungpinang telah ,mengikuti tren pakian

masa kini, begitu juga denagn prihak berdandan dan menggunakan segala

alat elektronok.

2. Cara berbicara, perubahan yang terjadi masyrakay pendatang awalnya

lebih menggunakan bahasa daerah masing-masing, ketika berbaur dengan

masyrakat tanjungpinang yang menggunakan bahasa Indonesia masyrakat

juga mengikuti hal tersebut, sehingga terjadi perubahan dalam bahasa

sehari-hari yang digunakan.

Page 7: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

3

3. Tingkah laku, tingkah laku masyarakat pada masa sekarang ini lebih

mengarah kepada hedonism yaitu berlebihan dari trend gaya hidup.

4. Nilai religious, sekarang lebih banyak masyarakat di tanjungpinang yang

menghabiskan waktu npada saat waktu beribadah ditempat nongkong

dibandingkan di masjid.

Perubahan yang terjadipun karna tidak adanya kontrol dari orang tua yang

berda didesa. Tinggal di kota membuat seorang mahasiswi akan cepat berubah

karna semuanya dilakukan dengan kehendaknya sendiri dan didukung oleh

lingkungan sekitarnya (https:// sosiologi unsyiah2010).

Saat ini banyak mahasiswi pendatang merubah gaya hidup dalam hal

berpakaian,pergaulan, pemakaian uang dan kebutuhan lain yang menjadi

berlebihan, tidak sesuai kebutuhan. Kampus merupakan salah satu tempat untuk

memperoleh ilmu pengetahuan bagi mahasiswa yang suka bergaya, sekarang ini di

jadikan tempat untuk ajang pamer penampilan. Sehingga ketika banyak

mahasiswa menerapkan hidup yang penuh dengan gaya konsumtif maka sebgaian

mahasiswa lainnya mudah terpengaruh untk mengikuti gaya hidup yang

konsumtif tersebut.

Mahasiswa akan dianggap mengikuti perkembangan jaman apabila telah

membeli dan memakai barang-barang dengan merk terkenal. Sebagian mahasiswi

pendatang yang berada dalam tingkat ekonomi menengah kebawah juga

mengikuti gaya hidup konsumtif akibat tuntutan pergaulan. Sehingga sebagian

besar mahasiswa masa kini hanya mementingkan penampilan saja. Uang saku

mahasiswi lebih dipentingkan untuk membeli berbagai macam barang bermerk

Page 8: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

4

untuk mengikuti trend terkini dibanding untuk membeli perlengkapan kampus

yang lebih penting seperti buku-buku pendukung perkuliahan.

Tanjungpinang merupakan ibukota Kepulauan Riau yang tiap tahunnya

banyak mengalami perubahan perubahan, termasuk makin banyaknya didirikan

berbagai Universitas untuk menunjang proses pembelajaran bagi para mahasiswa,

diantara universitas yang ada di Tanjungpinang seperti Universitas Maritim Raja

Haji (UMRAH) yang salah satu merupakan universitas negeri di Tanjungpinang

serta masih banyak lagi yaitu POLTEKES, STIKES, STAI, STAIN, STIE, STIT,

AKBIT, AKPER.

Salah satu wilayah di provinsi kepulauan Riau yaitu pulau Natuna, dari pulau

Natuna terdapat banyak lulusan lulusan sekolah menengah atas yang memilih

melanjutkan perkuliahan ke berbagai Universitas di Tanjungpinang. Ketika

masyarakat Natuna yang telah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA

memilih untuk berkuliah di Tanjungpinang maka terjadilah arus urbanisasi dari

Kabupaten Natuna ke Tanjungpinang. Perpindahan penduduk itu sendiri

dikatagorikan dengan mobilitas penduduk yang berarti perpindahan penduduk

yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

Perpindahan yang dilakukan oleh masyarakat Natuna yang ingin melanjutkan

kuliah ke perguruan tinggi yang ada di Tanjungpinang merupakan perpindahan

yang bersifat mobilitas, karena mereka hanya pindah ke Tanjungpinang untuk

sementara waktu, setelah mereka menyelesaikan perkuliahan mereka tidak

menetap di Tanjungpinang lagi, melainkan kembali ke daerah asal yaitu Natuna.

Masyarakat Natuna yang memilih untuk berkuliah di Tanjungpinang tidak

Page 9: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

5

semuanya berasal dari keluarga yang benar benar berekonomi menengah keatas,

namun sebagian juga berasal dari keluarga yang tidak mampu atau dikatagorikan

sebagai keluarga miskin.

Karena ketidakmampuan keluarga, banyak Mahasiswa Natuna yang berkuliah

di Tanjungpinang memilih tinggal di asrama yang fasilitasnya disediakan oleh

pemerintah Natuna untuk anak anak Natuna yang berkuliyah di

Tanjungpinang.Salah satu alasan mereka mau tinggal di asrama tersebut karena

tidak dipunggut biaya, sehingga uang yang dikirim bisa mereka pergunakan untuk

keperluan lainnya. Rata rata mahasiswa yang tinggal di Asrama tersebut berasal

dari keluarga yang kurang mampu dan setiap bulannya hanya mendapatkan

kiriman dari orang tua secara pas pasan, tidak sebanding dengan apa yang

dikeluarkan untuk kehidupan diperkotaan yang serba mahal,apalagi mereka yang

selalu ingin tampil modis dalam segala hal.

Dari data yang di dapat melalui Himpunan mahasiswa Kabupaten Natuna

(HMKN), mahasiswa yang tinggal di asrama Natuna khusus perempuan

berjumlah 34 orang, dan di dapat juga data melalui observasi awal bahwa 17 dari

34 orang mahasiswa tersebut dikatagorikan sebagai keluarga yang kurang mampu

dengan kriteria keluarga memiliki pendapatan, tetapi tidak mencukupi untuk

pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara efisien, sehingga pengiriman perbulan

yang bisa orang tua berikan kepada anak yang berkuliah di Tanjungpinang

berkisar 500 ribu- 700 ribu perbulan, dengan pekerjaan orang tua sebagai nelayan

biasa, sehingga pengiriman mereka hanya untuk mencukupi kebutuhan pokok saja

seperti makan, ongkos kekampus dan benar benar untuk keperluan kuliah.

Page 10: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

6

Dari informasi yang didapat melalui observasi awal bahwa orang tua yang

bekerja sebagai nelayan di Natuna, khususnya yang anak nya berkuliah di

Tanjungpinang serta tinggal di asrama Natuna, dikatakan nelayan miskin karena

merupakan nelayan tradisional yang memiliki segala alat penangkapan ikan yang

terbatas, sehingga hasil tangkap yang didapat setiap harinya tidak memadai untuk

kehidupan yang layak yaitu berkisar 50ribu- 100rib dalam satu hari, yang hnya

bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan disisihkan untuk mengirim anak

yang berkuliah di tanjungpinang, itupun tergantung keadaan cuaca, kalau cuaca

tidak bersahabat nelayan tersebut tidak bisa melaut hal tersebut otomatis

berpengaruh kepada tidak mendapatkan pemasukan sama sekali karena orang tua

hanya bekerja sebagai nelayan tidak memiliki pekeraan sampingan lainnya.

Dilihat dari kondisi tempat tinggal keluarga nelyan juga memiliki perimahan yang

sederhana, rumah panggung, yang beratapkan seng, serta berdinding papan

sehingga dapat dikatakan bahwa hal tersebut merupakan standart atau ukuran

kemiskinan orang tua yang bekerja sebagai nelayan di natuna khususnya yang

anaknya berkuliah di Tajungpinang dan tinggal di asrama Natuna.

Namun dengan mengikuti perkembangan zaman Mahasiswa yang tinggal di

asrama Natuna yang dikatagorikan sebagai keluarga kurang mampu lebih

cendrung kepada tingkat konsumtif yang berlebihan seperti ingin selalu

menggunakan baju yang modis. Setiap ada baju atau pakaian keluaran terbaru

yang modelnya lagi diberbincangkan orang banyak mahasiswa yang tinggal di

Asrama Natuna selalu membeli, dengan alasan untuk mengikuti trend yang ada

padahal baju baju yang ada banyak yang tidak dipakai, mahasiswa juga membeli

Page 11: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

7

peralatan kecantikan yang mahal mahal ingin tampil cantik, seperti segala pernak

pernik kecantkan di beli untuk melengkapi penampilan berdandan mereka.

Alat elektronik keluaran terbaru juga menjadi daya tarik mahasiswa yang

tinggal di asrama Natuna, sehingga mereka selalu membeli seperti handpone merk

terbaru yang lagi di perbincangan orang banyak, informasi ini di dapat melalui

observasi awal dengan slah seorang mahasiswi yang bernama Ida pada tanggal 19

Juli 2015. mahasiswi tidak lepas dari gaya hidup, pergaulan. Pembauran membuat

mahasiswi cendrung berprilaku konsumtif.

Jauh berbeda ketika mahasiswi masih tinggal di desa, ketika di desa

mahasiswi masih mengikuti gaya anak kampong, berpakaian biasa saja, seperti

menggunkan kaos, baju kurung, dan membeli pakaian pun hanya ketikaa saat

lebaran saja dan itu bisa di hitung pertahun mereka membeli pakaian dan segala

perlengkapan yang baru, setelah memasuki kehidupan kota semua menjadi

berubah, mereka harus memenuhi gaya hidup yang mereka inginkan. Setiap bulan

mereka selalu berbelanja baju, tas, sepatu, alat alat dandan untuk menunjang

penampilan mereka di kota sehingga mereka termasuk orang yang kunsumtif.

Memberlanjakan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan bukan apa yang

mereka butuhkan.

Mahasiswi cenderung dengan tingkat konsumtif yang berlebihan yang dapat

diukur dengan indikator konsumtif menurut Sumartono (2002) yaitu mahasiswi

membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi , mahasiswi membeli

produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya).

mahasiswi membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, dengan

Page 12: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

8

membeli suatu produk dapat memberikan simbol status agar kelihatan lebih keren

dimata orang lain, munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga

mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, mencoba lebih dari dua

produk sejenis (merek berbeda), mahasiswi akan cenderung menggunakan produk

jenis sama dengan merek yang lain dari produk sebelumnya ia gunakan, meskipun

produk tersebut belum habis dipakainya.

Dengan memenuhi segala konsumtif, mereka tidak ingin gaya hidup mereka

ketertingalan dan untuk memenuhi hal tersebut dengan kondisi ekonomi keluarga

yang tergolong tidak mampu perlu maka perlu pengaturan keuangan agar semua

kebutuhan baik pokok atau tambahan seperti prilaku konsumtif tersebut bisa

terpenuhi. Berdasarkan permasalahan tersebut, dengan keterbatasan ekonomi yang

orang tua miliki dan hanya mampu mengirim uang untuk memenuhi kebutuhan

pokok saja, tetapi mahasiswa tetap cendrung dengan tingkat konsumtif yang

berlebihan yaitu dari segi fashion, serta ingin mengikuti trend yang ada pada masa

kini dan untuk memenuhi hal tersebut dibutuhkan uang yang tidak sedikit pula.

Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam dengan judul

: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus Mahasiswi

Natuna Yang Tinggal Di Asrama Natuna)

B. Perumusan Masalah

Perumusan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana trend gaya hidup

mahasiswa pendatang yang tinggal di asrama Natuna?

Page 13: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

9

C. Tujuan dan Kegunaan

a. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk

mengetahui trend gaya hidup mahasiswa pendatang yang berkuliah di

Tanjungpinang.

b. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai pengembangan ilmu secara umum terutama yang membahas masalah

masalah sosial, sehingga dapat diketahui masalah dan fenomena yang

didapatkan di lokasi penelitian.Mahasiswa dapat memahami permasalahan

permasalahan sosial, khususnya masalah tingkat konsumtif mahasiswa di

kalangan keluarga yang tidak mampu.

2. Sebagai rujukan penelitian lain yang tertarik untuk mengangkat permasalahan

lanjutan.

D. Konsep Operasional

Konsumtif merupakan prilaku mahasiswa dalam mengkonsumsi barang

secara berlebihan yang sebenarnya barang tersebut kurang atau tidak

diperlukan. Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa pendatang yaitu

mereka yang berangkat dari wilayah satu kewilayah lainnya dengan suatu

tujuan untuk menuntut ilmu setelah menamatkan jenjang SMA karena

Mahasiswa tidak hanya mereka yang berasal asli dari wilayah tempatan saja,

namun juga berasal dari luar yang dikatagorikan sebagai pendatang.

Mahasiswa selalu mengikuti trend gaya hidup, trend gaya hidup yang

dimaksud yaitu prilaku yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengikuti

Page 14: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

10

segala keadaan yang sedang digemari atau sedang menjadi perhatian

kebanyakan orang yaitu dari penampilan, dan barang barang elektronik.

Mahasiswa cendrung berlebihan dalam mengosumsi barang, berlebihan yang

diaksud yaitu mahasiswa membeli barang sesuai keinginan bukan kebutuhan.

Untuk mempermudah menjawab permasalahan dalam sebuah penelitian

maka harus dioperasionalkan, konsep operasional merupakan pembahasan

yang diambil dari teoori teori yang digunakan dalam ebuah penelitian, dalam

penelitian ini peneliti lebih menggunakan pendapat David Chaney tentang

gaya hidup yang di operasionalkan sebagai berikut:

1. Pola konsumsi adalah sebuah bentuk kegiatan yang dilakukan manusia

dalam menggunakan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya.

Dalam penelitian ini, kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam

memenuhi kebutuhannya tergolong konsumtif, sehingga dalam

memberlanjakan uang yang dikirim orang tua sesuai dengan keinginan

bukan untuk kebutuhan, keinginan yang dimaksud yaitu mereka membeli

pakaian dengan mengikuti trend padahal pakaian yang masih baru tidak di

pakai, makanan mahal siap saji, kosmetik yang mahal, ganti ganti Hp

apabila ada pengeluaran terbaru, sementara barang barang tersebut bukan

kebutuhan mereka.

2. Pola penampilan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu prilaku yang

dilakukan oleh mahasiswa yang berupa tindakan nyata untuk menunjang

penampilan yaitu dengan membeli barang barang yang beharga mahal

Page 15: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

11

untuk menambah penampilan agar terlihat lebih menarik, sehingga

membuat mereka konsumtif.

3. Pola Hiburan yang dimaksud adalah bentuk pemanfaatan waktu dengan

mencari hiburan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari

hari sehingga menunjang gaya hidup mereka.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

deskriftif kualitatif yaitu memaparkan data yang diperoleh dari hasil

wawancara secara ilmiah. Mely G tan (silalahi, 2010: 28 ) menjelaskan

bahwa penelitian yang bersifat diskriptif bertujuan menggambarkan secara

tepat sifat sifat individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu antara suatu

gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat. Data kualitatif Menurut

Sugiyono (2005 :15) adalah “data yang dinyatakan dalam bentuk kata,

kalimat, dan gambar.’’ Dari data yang telah terkumpul sesuai dengan

indikator permasalahan peneliti mengolah dan menganalisa data-data yang

terkumpul tersebut menjadi data yang sistematik, teratur dan terstruktur

sehingga mempunyai makna sesuai permasalahan. Jenis penelitian digunakan

peneliti dengan pertimbangan untuk memudahkan ketika dalam penelitian,

denagn metode kualitatif hubungan antara peneliti dengan informan lebih

akrab dan lebih dekat sehingga dapat diperoleh data langsung yang lebih

mendalam.

Page 16: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

12

2. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di Asrama Natuna Provinsi Kepulauan

Riau. Alasan pengambilan lokasi adalah karena asrama tersebut merupakan

salah satu fasilitas dari pemerintah kabupaten Natuna yang di gratiskan buat

mahasiswi Natuna yang berkuliah di Tanjungpinang, dan dilihat dari kondisi

ekonomi sebagaian besar anak anak Natuna yang tinggal di Asrama tersebut

berasal dari keluarga yang kurang mampu tetapi gaya hidup mereka terbilang

tinggi atau berlebihan sehingga lokasi tersebut menjadi pelihan untuk peneliti

melakukan penelitian.

3. Jenis Data

Dalam penelitian ini digunakan sumber penelitian yaitu:

a. Sumber primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik

dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara dengan semua

informan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan indikator

dalam penelitian. Dalam penelitian ini data didapatkan melalui Mahasiswi

Natuna yang tinggal di asrama Natuna.

b. Data skunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut yang

disajikan melalui dokumen, buku-buku referensi, foto, jurnal yang di

anggap relevan dengan masalah yang diteliti.

4. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi dan sampel tetapi

menggunakan informan. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan purposive sampling,yaitu dipilih dengan pertimbangan

Page 17: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

13

dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2009 : 216) Jadi kriteria informan dalam

penelitian ini yaitu :

1. Mahasiswa yang tidak atau belum bekerja

2. Mahasiswa yang pengiriman uang saku Rp. 500.000 – Rp. 700.000

3. Mahasiswa yang pekerjaan orang tua yaitu sebagai nelayan dan petani

4. Mahasiswa yang penghasilan orang tua rata rata 2 juta perbulan.

5. Mahasiswa yang membeli barang barang bermerk seperti sepatu Mixit,

Summit, Produk tas Furla, Prada

6. Mahasiswa yang membeli barang dengan harga minimal Rp. 150.000

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Observasi, adalah pengamatan langsung dilokasi penelitian, observasi

diklasifikasikan menjadi dua cara yaitu cara berperan serta dan tidak

berperan serta. Observasi tanpa peran serta, pengamat hanya melakukan satu

fungsi yaitu mengadakan pengamatan. Namun observasi berperan serta,

pengamat melakukan dua fungsi sekaligus yaitu sebagai pengamat dan

menjadi bagian dari bagian yang diamati. Dalam penelitian ini yang diamati

tentunya adalah mahasiswa yang tinggal di asrama besrta kesehariannya,

penampilan ketika di Tanjungpinang dan ketika pulang, serta kondisi

ekonomi keluarga di kampung.

b. Wawancara yaitu peneliti akan melakukan Tanya jawab dengan informan

untuk mendapatkan informasi. Wawancara ditujukan kepada informan

penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara berupa butir-butir

pertanyaan sesuai permasalahan.

Page 18: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

14

c. Dokumentasi, metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa

dokumen maupun foto-foto yang ada hubungannya dengan penelitian.

6. Teknik Analisa Data

Adapaun teknik analisis adalah dengan memaparkan hasil wawancara

secara deskriptif kualitatif apabila semua data telah terkumpul, maka semua

data akan dipilih dan dianalisis menurut jenisnya. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisa data Miles dan Hubermen yang mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh.

Aktifitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan dan verifikasi (Sugiyono, 2009 : 246)

Reduksi data yaitu peneliti memilih milih hal hal yang penting dari hasil

wawancara yang dilakukan dengan informan, kemudian melakukan penyajian

data yaitu suatu proses penjabaran hasil penelitian dengan menggunakan teks

teks narasi dari pertanyaan yang telah dijawab informan atau data yang

didapat dilapagan dibuat dalam bentuk cerita, kesimpulan dan verifikasi

merupakan hasil akhir berupa jawaban dari masalah itu sendiri sehingga

menjadi jelas.`

Page 19: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

15

F. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsumtif

Dalam pandangan Sosiologi, konsumtif berkaitan pada makna simbolik yang

diberikan oleh suatu barang. Ketika makna tersebut dinyakini oleh masyarakat

sebagai aktualisasi diri maka pada saat bersamaan perlakuan dan pola interaksi

mengalami pergeseran (Damsar, 2000: 42). Konsumtif berkaitan dengan aspek

selera. Selera merupakan media pengikat kelompok dalam (in group) masing

masing kelompok berkompetensi dalam penggunaan barang secara simbolik.

Hakikat konsumsi dalam hidup manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan

akan kebutuhan hasrat fisik manusia. Maslow dalam teorinya tentang piramida

kebutuhan manusia mengemukan bahwa kebutuhan manusia secara berturut

meliputi kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan) kebutuhan primer, kebutuhan

skunder, kebutuhan rasa aman, serta kebutuhan akan status sosial (Maslow, 1987 :

21 ).

Keberhasilan tersebut ditandai dengan keberhasilan untuk memonopoli

sumber sumber budaya yang akhirnya akan berfungsi untuk meningkatkan pratise

dalam kelompok. Konsumtif pada barang merupakan suatu landasan bagi

perjenjangan pada status tertentu, bila ditentukan oleh ekonomi. Sedangkan nilai

status ditentukan oleh “social reward” yang diberikan oleh orang lain dalam

bentuk kehormatan (Damsar,2000 : 48).

Menurut Veblen selera merupakan suatu senjata dalam kompetisi baik antar

individu maupun kelompok , jika dalam suatu struktur masyarakat tradisonal,

Page 20: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

16

aspek keperkasaan sangat keperkasaan sangat dihargai dalam diri laki laki tetapi

dalam struktur masyarakat modern penghargaan itu diletakkan atas dasar selera

untuk mengunsumtif suatu barang yang merupakan sebuah refleksi dari

kepemilikan (Hendri: 2002)

Prilaku konsumtif adalah prilaku mengkonsumsi barang barang yang

sebenarnya kurang atau tidak diperlukan (khususnya yang berkaitan dengan

respon terhadap konsumsi barang barang skunder , yaitu barang barang yang tidak

tidak terlalu dibutuhkan) (Damsar,2000:48).

Prilaku konsumtif sebaiknya diwaspadai karena dapat mengakibatkan dampak

dampak negatif seperti dapat membiasakan seseorang memiliki pola hidup boros,

dapat membuat orang menjadi tidak lagi membedakan antara kebutuhan atau

sekedar keinginan, dapat mendorong seseorang untuk melakukan tidakan tidak

terpuji seperti mencuri, menodong, menjadi pemeras, membunuh dan melacur dan

jika prilaku ini berkelanjutan bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme (KKN) sehingga dapat merugikan Negara.

Bagi produsen kelompok usia mahasiswa adalah salah satu pasar yang

potensial. Alasannya antara lain karena pola konsumsi sesorang terbentuk pada

usia mahasiswa. Disamping itu mahasiswa biasanya mudah terbujuk rayuan iklan,

suka ikut ikutan teman, tidak realistis dan cendrung boros dalam menggunakan

uangnya. Sifat sifat mahasiswa inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen

untuk memasuki pasar mahasiswa.

Page 21: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

17

Pada kalangan mahasiswa yang memiliki orang tua yang cukup berada,

terutama di kota kota besar mall sudah menjadi rumah kedua. Mereka ingin

menunjukkan bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang sedang beredar.

Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para mahasiswa tidak pernah

puas dengan apa yang dimilikinya sehingga menimbulkan prilaku yang konsumtif

(koentjaraningrat, 1999:17)

B. Gaya Hidup

Dalam berprilaku konsumtif tidak terlepas dari gaya hidup, gaya hidup adalah

pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang lainnya.

Pola-pola kehidupan sosial yang khusus seringkali disederhanakan dengan istilah

budaya. Sementara itu, gaya hidup tergantung pada bentuk-bentuk kultural, tata

krama, cara menggunakan barang-barang, tempat dan waktu tertentu yang

merupakan karakteristik suatu kelompok.

Menurut Minor dan Mowen (2002: 282), gaya hidup adalah menunjukkan

bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana

mengalokasikan waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati

(2001:174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang

dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup

mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya

hidup dapat diartikan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktifitas), apa

yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang

pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).

Page 22: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

18

Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan

lingkungan. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup

adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan

pendapatnya.

Minor dan Mowen (2002) menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk

melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola

perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan

keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Minor dan Mowen, menegaskan bahwa

gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka

membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka.

Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan

opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian

yang dilakukan konsumen.

Orang yang berasal dari subkultur atau sekelompok orang yang memiliki

perilaku dan kepercayaan yang berbeda, kelas sosial dan pekerjaan yang sama

dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan

pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat,

dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara

cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai kosnumen yang terus

berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.

Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan

wanita berbeda), kebiasaan dan prilaku pembelian. Perubahan lain yang terjadi

adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.

Page 23: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

19

Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :

1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan

segmentasi pasar sasaran.

2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam

memposisiskan produk pasar dengan menggunakan iklan.

3. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya

pada media media yang paling cocok.

4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar tidak mengembangkan

produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka

(http://sosiologi.fisip.uns.ac.id)

Sedangkan gaya hidup menurut (Kotler, 2000:192) adalah pola hidup

seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya

hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Kotler berpendapat bahwa gaya hidup adalah gambaran hidup

seseorang yang terbawa pada ekspresi pada setiap aktivitas, hasrat serta

keingingan, dan pendapat-pendapat yang tercetus daripadanya.

Dalam pergaulan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan

melahirkan konstruk sosial yang dimulai secara personal, dari individu ke individu

lainnya, dan kemudian menjamur pada kelompok, disebut dengan gayahidup.

David Chaney mengkaji persoalan gaya hidup secara lebih komprehensif dan

didasarkan dari berbagai perspektif. Menurut beliau Gaya Hidup haruslah dilihat

sebagai suatu usaha individu dalam membentuk identitas diri dalam membentuk

identitas diri dalam interaksi sosial.

Page 24: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

20

Dalam bukunya “Life Style’’ Chaney (1996:92) mengatakan bahwa: “Gaya

hidup selanjutnya merupakan cara-cara terpola dalam menginvestasikan aspek-

aspek tertentu kehidupan sehari-hari dengan nilai social atau simbolik; tapi ini

juga berarti bahwa gaya hidup adalah cara bermain dengan identitas.” Atau

dengan kata lain :“Gaya hidup adalah suatu cara terpola dalam pergaulan,

pemahaman, atau penghargaan artefak-artefak budaya material untuk

mengasosiasikan permainan kriteria status dalam konteks yang tidak diketahui

namanya”.

Adapun interpretasi dari peneliti sendiri bahwa pada kesempatan lain, Chaney

juga berasumsi bahwa gaya hidup merupakan ciri dari sebuah masyarakat modern,

atau biasa juga disebut modernitas. Dalam arti disini, adalah siapapun yang hidup

dalam masyarakat modern yang akan menggunakan gagasan tentang gaya hidup

untuk menggambarkan tindakannya sendiri maupun orang lain.

Menurut Bourdieu Alfathri Adlin (2006: 82) gaya hidup seseorang dipahami

sebagai hasil dari interaksi antara manusia sebagai subjek sekaligus objek dalam

masyarakat, hasil dari pemikiran sadar dan tak sadar yang terbentuk sepanjang

sejarah hidupnya. Bourdieu menempatkan gaya hidup dalam sebuah rangkaian

atau sebuah proses sosial panjang yang melibatkan modal, kondisi objektif,

habitus, disposisi, praktik, gaya hidup, sistem tanda, dan struktur selera.

Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam

bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.

Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup

Page 25: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

21

sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain,

berkaitan dengan status social yang disandangnya. Untuk merefleksikan image

inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam

mempengaruhi perilaku konsumsinya.

Gaya hidup ditentukan oleh cara seseorang dalam memilih dan

mempraktekkan nilai pengetahuannya tentang suatu objek benda yang

teraktualkan melalui proses komsumsi. Praktek kebudayaan yang diaktualkan oleh

seorang khususnya dalam masalah komsumsi merupakan proses dalam rangka

membentuk suatu tatanan kepribadian seseorang dari status yang diperankannya

dalam suatu struksur social. Gaya hidup saat ini memang tak bisa dilepaskan dari

konsep identitas sosial. dalam hal ini, secara garis besar dapat dibedakan melalui

dua tahap. Tahap pertama, disampaikan dengan menggunakan pilihan-pilihan

(choice).

G. AMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Asrama Mahasiswa Natuna Provinsi Kepulaan Riau

Salah satu asrama yang berada Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di

Tanjungpinang yaitu asrama Natuna, untuk sekarang asrama yang didiami

mahasiswi Natuna khususnya mahasiswi perempuan yang berasal dari Natuna

terdapat di Jalan Menteng Kompleks PGA Tanjungpinang dengan status

bangunan ngontrak yang dikarenakan asrama Natuna milik pemerintah Kabupaten

Natuna yang lagi proses pembangunan di daerah KM 8 atas.

Page 26: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

22

Sehingga untuk sementara anak anak Natuna yang berkuliah di Tanjungpinang

baru bisa mendiami asrama yang posisinya di KM 4. Pemerintah Kabupaten

Natuna mulai memfasilitasi mahasiswi Natuna dengan asrama yang berada di

jalan Menteng tersebut pada tahun 2012, dengan luas lokasi asrama sekitar 400 M

persegi, yang lokasinya tidak jauh dari jalan raya.

Lokasi asrama tersebut tidak jauh dari lapangan Pamedan yang mudah

dijangkau oleh mahasiswa dengan berjalan kaki, karena di lapangan pamedan bagi

mahasiswa yang berkuliah di Umrah merupakan tempat antar jemput mahasiswa

yang menggunakan bus Umrah. Begitu juga mahasiswi yang berkuliah di kampus

kampus lain, lokasi tersebut tergolong mudah dijangkau dan dikatakan sebagai

pusat kota.

Asrama yang ditempatkan oleh pemerintah Kabupaten Natuna untuk

mahasiswi yang berasal dari Natuna tersebut merupakan fasilitas yang disediakan

oleh pemerintah secara gratis tampa harus membayar uang rumah perbulannya,

hanya saja mahasiswi yang tinggal tersebut dikenakan biaya lampu perbulannya

sebesar Rp. 20.000,-.

Untuk mendiami asrama tersebut mahasiswi harus memenuhi syarat syarat

seperti menjaga kebersihan asrama secara bersama, tidak membawa laki laki

bertamu kedalam asrama, jadwal bertamu terbatas hanya sampai pukul 10 malam,

melakukan gotong royong seminggu sekali peraturan tersebut sengaja dibuat oleh

pemerintah Kabupaten Natuna untuk menjaga ketentraman dan kenyamanan baik

itu lingkungan warga asrama maupun lingkungan bermasyarakat.

Page 27: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

23

H. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Informan

Sebelum peneliti lebih jauh membahas tentang hasil penelitian, maka

terlebih dahulu peneliti akan menguraikan identitas informan. Dalam

penelitian ini yang menjadi informan yaitu mahasiswi yang tinggal di asrama

Natuna, adapun nama nama informan dalam penelitian ini yaitu Mariah,

Risda, Salma, Herlina, Suryana, Ema, Resti, Iza, Sari, dan Lia. Informan

tersebut dikatagorikan sebagai mahasiswi yang mempunyai tingkat konsumtif

dalam trend gaya hidup dilihat sangat berlebihan baik itu ketika berada di

Tanjungpinang maupun saat mereka pulang kampung. Yang ditentu

berdasarkan daerah asal, universitas, semester serta pengiriman per bulannya.

B. Analisis Trend Gaya Hidup Mahasiswi Pendatang

Manusia merupakan mahkluk ciptaan Tuhan yang harus memenuhi

kebutuhan pokoknya serta kebutuhan tambahan lainnya. Apabila semua

kebutuhan yang dipenuhi manusia sesuai dengan keinginan mereka dan

berlebihan maka hal tersebut bisa disebut sebagai konsumtif. Konsumtif

merupakan prilaku mahasiswa dalam mengkonsumsi barang secara berlebihan

yang sebenarnya barang tersebut kurang atau tidak diperlukan.

Apabila barang tersebut memang diperlukan untuk kebutuhan maka

seorang mahasiswa tersebut tidak dikatakan konsumtif, seperti contoh

mahasiswa yang dikatakan konsumtif yaitu telah mempunyai Hp bagus dan itu

bisa dipergunakan untuk menelpon, SMS, BBMan, serta berbagai aplikasi

Page 28: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

24

lainnya, namun ketika ada pengeluaran Hp terbaru mahasiswa membeli lagi

karena Hp pengeluaran terbaru tersebut lebih canggih aplikasinya.

Mahasiswa pendatang cendrung terpengaruh oleh hal baru yang

mengantarkan mereka kapada tingkat konsumtif, mahasiswa pendatang yaitu

mereka yang berangkat dari wilayah satu kewilayah lainnya dengan suatu

tujuan untuk menuntut ilmu setelah menamatkan jenjang SMA karena

Mahasiswa tidak hanya mereka yang berasal asli dari wilayah tempatan saja,

namun juga berasal dari luar yang dikatagorikan sebagai pendatang.

Mahasiswa pendatang cendrung mereka yang berasal dari pelosok pelosok

daerah, alasan mahasiswa cendrung berasal dari pelosok daerah yaitu karena

pada daerah daerah pelosok sangat minim dibangunnya universitas bahkan

tidak ada sama sekali. Maka tidak ada pilihan lain kecuali mereka yang telah

menamatkan jenjang pendidikan menengah ke atas berpergian ke kota yang

telah tersedia universitas untuk menuntut ilmu. walaupun ada universitas

namun dengan fasilitas yang kurang memadai kebanyakan mahasiswa

memilih untuk berkuliah ke luar daerah.

Terkadang ketika merantau dan jauh dari orang tua mahasiswa tidak bisa

mengendalikan pergaulan, sehingga kebanyakan mahasiswa cendrung

mengikuti perubahan yang sangat signifikan antara di desa tempat tinggal

mereka dengan di kota. Perubahan yang terjadi yaitu kebanyakan mengarah

kepada penampilan yang ingin selalu merasa menarik, minder dengan kawan

Page 29: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

25

kawan baru yang penampilannya jauh lebih bagus, serta mengikuti trand yang

lagi populer.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Lubis (Sumartono, 2002)

mengatakan perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan

pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang

sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. perilaku konsumtif

adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya

kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal

sehingga untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan oleh Lubis dapat ditarik

kesimpulan bahwa trend gaya hidup mahasiswa pendatang merupakan sebuah

prilaku yang tidak lagi dipertimbangan dengan pertimbangan yang

rasional.Untuk menginginkan sesuatu sebagai penunjang penampilan mereka

setiap bulannya mereka membeli barang barang yang mereka inginkan

tersebut.

Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa, Mahasiswa pendatang

merupakan mereka yang memutuskan untuk berkuliah di Tanjungpiang

dengan berbagai alasan seperti mengginkan suatu perubahan hidup serta

dikarenakan kurangnya fasilitas universitas yang terdapat di wilayah mereka.

dengan berkuliah di Tanjungpinang mereka menjumpai suatu perubahan baru

khususnya tentang gaya hidup, yang mendorong perubahan tersebut faktor

utamanya yaitu pertemanan.

Page 30: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

26

Pertemanan merupakan hal yang sangat cepat mempengaruhi gaya hidup

seseorang, karena apabila tidak mengikuti pola gaya hidup yang dibawa oleh

teman teman mahasiswa cendrung dibilang kurang pergaulan, yang tadinya

bersahabat bisa menjadi renggang akibat sebuah penampilan yang kurang

menarik, serta rasa malu menjadikan faktor pendorong mahasiswa harus

mengikuti trend yang di bawa oleh teman teman tersebut.

Terkadang mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka telah berfikir tanpa

rasional, sehingga apa aja kemauan atau keinginan untuk membeli sesuatu

harus terwujud. Padahal barang barang yang sudah ada tidak dipakai hanya

disimpan sebagai pajangan. Namun memang tidak bisa dipungkuri mahasiswa

mempunyai pola pikir yang berbeda, pola pikir tersebutlah yang membawa

mereka memaknai sebuah pergaulan.

Pada satu sisi, konsumsi memang sifat yang mutlak, keberlangsungan

hidup manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan tambahan. Namun

perkembangan peradaban yang kian maju tidak semuanya memiliki dampak

positif, beberapa diantaranya memberikan implikasi yang kurang baik bagi

manusia khususnya mahasiswi berupa perubahan budaya salah satunya adalah

budaya konsumtif terhadap benda (material culture).

Konsumtif dapat terjadi karena mahasiswa cendrung ingin memenuhi gaya

hidup yang ingin mereka lakukan, gaya hidup berkaitan dengan pola

Kunsumsi yang dilakakukan untuk membeli barang barang yang beharga

mahal untuk menambah penampilan agar terlihat lebih menarik, pola

Page 31: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

27

penampilan yang erat kaitannya dengan gaya hidup, serta pola hiburan yaitu

memanfaatkan waktu untuk mendapatkan hiburan.

1. Pola Konsumsi Mahasiswa

Pola kunsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam penggunaan

hasil produksi untuk memenuhi suatu kebutuhan, Pola konsumsi yang

tinggi cenderung konsumtif. Mahasiswa yang tinggal di asrama Natuna

secara umum masih menggantungkan hidupnya kepada orang tua mereka

sehingga mereka mendapatkan uang dari pemberian oarang tua. Banyak

mahasiswa dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan berusaha untuk

mengikuti perkembangan fashion.

(Nugroho, 2008 : 31) Seperti yang dikatakan pada teori perilaku

konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan

yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga

tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa dengan pendapatan yang

diperoleh oleh mahasiswa yang berupa pengiriman perbulan yang

didapatkan oleh orang tua, mereka berusaha memberlanjakan uang tesebut

untuk mencapai kepuasaan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Mahasiswa dengan mengikuti trend gaya hidup selalu menggunakan

uang yang mereka dapat untuk membeli barang barang yang mereka

inginkan, mereka tergolong kepada orang yang konsumtif karena mereka

cendrung menggunakan uang yang dikirim untuk membeli barang yang

Page 32: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

28

tidak menjadi kebutuhan, namun dikarenakan barang tersebut telah

menjadi keinginan yang harus terpenuhi maka mereka mengganggap itulah

sebuah kebutuhan bukan keinginan lagi.

Mahasiswa yang telah memiliki pakaian, tas, sepatu, alat kosmetik,

Handpone yang bagus pengen membeli yang lebih bagus lagi padahal

tidak terlalu bermanfaat dan barang yang sudah ada pun tidak dipakai.

Disitulah mahasiswa cendrung memberlanjakan uang kiriman yang

mereka dapatkan dari orang tua tersebut tampa memikirkan kalau mereka

telah terjerumus kapada perilaku konsumtif serta sifat boros.

2. Pola Penampilan

Pada umumnya penampilan erat dengan gaya hidup, gaya hidup

mahasiswi yang mendiami Asrama Natuna sama seperti gaya hidup

mahasiswi lainnya, baik dari segi pergaulan, dan penampilan. Namun

secara khusus tidak bisa dielakkan kalau sebagaian mahasiswi mempunyai

gaya hidup yang berlebihan Pergaulan merupakan suatu pengaruh besar

terhadap gaya hidup seseorang, dengan pergaulan mahasiswi yang dulunya

biasa biasa saja bisa menjadi luar biasa.

ketika para mahasiswa mengikuti trend gaya hidup, tidak menutup

kemungkinan banyaknya kritikan kritikan yang mereka dapat. Namun

dengan sifat masa bodoh dan tidak mau ketertinggalan dengan gaya yang

ada mereka terus berusaha mengikuti perkembangan zaman. Gaya hidup

menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang di

Page 33: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

29

ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dapat disimpulkan bahwa gaya

hidup merupakan sebuah pola hidup mahasiswa, yang mereka

eksperesikan dalam aktifitas mereka yaitu berupa ngumpul ngumpul

bersama teman, berbelanja atau dalam istilah trendnya yaitu shopping.

Kemudian minat mereka terhadap barang barang bermerk yang harganya

mahal, dengan barang tersebut mereka lebih merasa percaya diri dalam

pergaulan dan pendapat mereka tentang apa yang mereka lakukan adalah

sesuatu yang benar karena semua itu dilakukan untuk menunjang

penampilan mereka agar terlihat menarik di mata khalayak banyak.

Sehingga gaya hidup yang mereka lakukan merupakan sebuah cerminan

bahwa itulah hidup mereka yang sebenarnya, ketika dalam berinteraksi

dengan lingkungan tidak ada lagi kecanggunggan dalam diri mereka

apapun yang masyarakat tanggapi tentang gaya hidup mereka.

3. Pola Hiburan

Waktu luang merupakan bagian yang terpenting bagi setiap orang.

Sebagaimana diketahui bahwa pada hakekatnya kehidupan manusia

khususnya mahasiswa, selalu ditandai dengan berbagai aktivitas atau

kegiatan, seperti kegitaan belajar, privat dan selalu terikat oleh waktu aktif,

Page 34: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

30

dalam arti kegiatan tersebut selalu berhubungan dengan jadwal yang telah

ditetapkan.

Namun dalam mengisi kegiatan di luar jam tersebut tentunya

memerlukan waktu, terlihat penggunaan waktu luang banyak di

manfaatkan sebagai cara untuk mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan,

melalui kegiatan yang dipilih pada dasarnya akan mendapatkan kepuasan,

sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan akan mendapatkan

kekecewaan terhadap perkembangan hidup selanjutnya.

Mahasiswa yang selalu menggunakan trend gaya hidup yang

dikatagorikan berlebihan tentunya harus mempunyai uang lebih untuk

memenuhi segala keinginan untuk membeli barang barang yang

diinginkan. Mungkin dengan pengiriman dari orang tua saja tidak akan

mencukupi untuk membeli barang barang mahal. Sebagaimana kita

ketahui mahasiswa yang tinggal di Asrama tersebut rata rata pengiriman

dari orang tua perbulannya hanya berkisar 500 ribu – 700 ribu sedangkan

barang barang yang menjadi keinginan mereka dikatagorikan barang

barang yang harganya cukup mahal. apabila uang mereka tidak cukup

untuk memenuhi keinginan berbelanja mereka. Namun barang harus

didapatkan untuk itu dapt dikatakan bahwa cara cara mahasiswi

mendapatkan barang yaitu :

1. Meminjam uang kepada teman teman

Page 35: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

31

2. Terus terang kepada orang tuanya untuk mendapatkan barang

tersebut

3. Minta dibelikan sama pacar

4. Minta sama saudara saudara

5. Membeli dengan system kredit

Kebutuhan hidup manusia sangat beragam. Ada kebutuhan fisik,

seperti sandang, pangan, dan papan. Ada pula manusia yang beranggapan

kebutuhan konsumtif juga mesti dipenuhi agar jiwa kita bahagia, untuk

memenuhi kebutuhan seperti kebutuhan konsumtif dengan keadaan

ekonomi yang tidak seberapa maka mahasiswa juga harus bisa

mengalokasikan waktu luang untuk mendapatkan tambahan uang.

(Sukadji 2000: 5-6) melihat arti istilah waktu luang dari 3 dimensi.

Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak

digunakan untuk bekerja, mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan

mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah

waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang

digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang

adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi,

meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami

gangguan emosi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai

kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan

menghindari sesuatu.

Page 36: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

32

Beranjak pada pendapat yang diungkapkan oleh Sukadji tersebut,

bahwa apabila dilihat dari dimensi waktu maka waktu luang mahasiswa

yang tinggal di Asrama Natuna tersebut digunakan untuk tidak bekerja

sedangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka ketika uang

yang dikirim tidak cukup mereka lebih memilih untuk meminta lagi

kepada orang tua, serta dengan cara meminjam tampa harus mereka

bekerja.

Dari segi cara pengisian, waktu luang diisi dengan kegiatan pilihan

sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati yaitu

lebih pada nongkrong, ngumpul bersama teman teman dan mengahabiskan

waktu secara percuma. Dari sisi fungsi, waktu luang dimanfaatkan sebagai

sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, sebagai

selingan dan hiburan, sarana rekreasi, yang dilakukan mahasiswa lebih

mengarah kepada pencarian hiburan.

I. PENUTUP

A. Kesimpulan

Trend gaya hidup yang dilakukan oleh mahasiswi pendatang yang tinggal

di Asrama Natuna Provinsi Kepulauan Riau merupakan sebuah perubahan

yang terjadi karena adanya faktor yang mempengaruhi yaitu pergaulan atau

pertemanan, faktor budaya karena lingkungan awal mereka yang berbeda

dengan lingkungan yang mereka tempati sekarang. Meskipun rata rata

mahasiswi tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu tetapi tingkat

konsumtif mereka cendrung berlebihan untuk melengkapi sebuah penampilan

Page 37: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

33

agar telihat lebih modis. Konsumtif dapat terjadi karena mahasiswa cendrung

ingin memenuhi gaya hidup yang ingin mereka lakukan, gaya hidup yang

mahasiswi lakukan tersebut berkaitan dengan beberapa apek yaitu :

1. Pola Konsumsi yaitu mahasiswa yang tinggal di Asrama Natuna lebih

cendrung mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu hal yang ingin di

dapat agar menambah gaya dalam penampilan tanpa memikirkan kondisi

ekonomi orang tua.

2. Pola penampilan merupakan prilaku yang dilakukan oleh mahasiswi yang

berupa tindakan nyata untuk membeli barang barang yang bermerk serta

berharga mahal seperti sepatu merk mixit, summit, tas bermerk furla prada

yang harganya dikatagorikan sebagai harga yang cukup mahal, dan hal

tersebut dilakukan untuk menambah penampilan agar terlihat lebih

menarik.

3. Pola Hiburan tidak adanya pemanfaatan waktu luang yang dilakukan oleh

mahasiswi untuk bekerja dalam memenuhi tingkat konsimtif mereka,

waktu luang hanya digunakan untuk ngumpul, shopping bersama teman

teman serta mendapatkan hiburan hiburan yang mereka anggap mampu

menunjang gaya hidup mereka.

B. Saran

1. Diharapkan kepada mahasiswi untuk lebih memanfaatkan kiriman dari

orang tua agar digunakan untuk hal hal yang lebih bermanfaat,

mahasiswa merupakan individu yang telah dewasa, dan mempunyai

kemampuan untuk bekerja oleh karenakan itu, mahasiswa harus bisa

Page 38: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

34

membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sambilan selagi

tidak menggangu aktifitas kampus sehingga mahasiswi lebih bisa

menjadi orang yang mandiri dari segi financial setidaknya untuk diri

sendiri.

2. Mahasiswa harus mampu meminimalisir pergaulan agar tidak terlalu

terpengaruh ke hal hal yang menjerumuskan ke konsumtif sehingga

membawa mahasiswi ke sifat yang boros, dalam berpenampilan seperti

berdandan mahasiswa harus mampu mengontrol keinginan untuk

berlebihan.

3. Untuk menghindari kepada tingkat konsumtip yang berlebihan

mahasiswa harus menanamkan pola hidup hemat.

Page 39: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

23

DAFTAR PUSTAKA

Adlin Alfathri. 2006. Resistensi Gaya Hidup. Jakarta :Jalasutra

David Chaney, lifestyles.1996. sebuah Pengantar Komprehen. Yogyakarta : Jala

Sutra

Damsar.2000. Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Hendri, Ariyanto. 2002, artikel:Budaya Konsumtif Remaja Dalam Kompas

. dalam www. Pacific. Net.id diakses tgl 5 mai 2015

Koentjaraningrat, 1999. Pengantar Antropologi I, Jakarta : PT. Rieneka Cipta

Kotler, Philip.2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehallindo (Alih Bahasa)

Suratno, B., & Rismiati, C. 2001. Pemasaran Barang dan Jasa. Yogyakarta

:Kanisius.

Silalahi, Ulber, 2010, Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama

Sugiono.2005. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta.

Sukadji, Soetarlinah. 2000. Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah

(Direvisi dan Dilengkapi). Depok : Universitas Indonesia

Setiadi.J. Nogroho, 2008. Prilaku Konsumen, Konsep dan Implementasi untuk

strategi dan pemasaran. Jakarta : Prenada Media Group

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung :

Alfabeta

Sumartono. 2002. Terperengkap dalam Ilkan: Meneropong Imbas Pesan Iklan

Televisi. Bandung: Penerbit Alfabet

Maslow Abraham, 1987. Mazhab Katiga, Psikologi Humanistik. Jakarta:

Kanisius.

Mowen, John, C dan Minor, M. 2002, Prilaku Konsumen Jilid I Edisi ke

5(terjemahan), Erlangga : Jakarta

Page 40: TREND GAYA HIDUP MAHASISWI PENDATANG (Studi Kasus ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · cendrung mengarah keprilaku konsumtif dalam membeli barang,

24

Sumber lain:

http://sosiologi.fisip.uns.ac.id di akses Agustus 2015

http://id. .wikipedia.org. diakses tanggal 22 Januari 2016

http://sosiologiunsyiah2010 diakses tanggal 23 Januari 2016