tren flat design dalam user interface sistem operasi

13
35 TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016 Pendahuluan Perkembangan teknologi yang begitu pesat dalam satu dekade terakhir membuat in- dustri komputer khususnya mencapai lompatan besar dalam sebuah langkah revolusi teknolo- gi. Revolusi teknologi tentunya harus bersifat determinisme, artinya perubahan yang terjadi dalam perkembangan teknologi sejak zaman dahulu sampai saat ini memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat (Sally Wyatt, TREN FLAT DESIGN DALAM USER INTERFACE SISTEM OPERASI KOMPUTER DAN SMARTPHONE Deka Pratama Satya Alam Abstrak Tren Flat Design Dalam User Interface Sistem Operasi.User Interface (dalam KBBI disebut Antarmuka Pengguna) merupakan elemen penting yang “menjembatani” antara sistem operasi dengan pengguna sehingga suatu perangkat dapat berfungsi dan berguna secara mak- simal. Bahasa Desain Komunikasi Visual sangat berperan penting sebagai “struktur utama” dan “pondasi” jembatan sehingga informasi yang hendak ditransformasikan dari sistem operasi disampaikan dengan baik ke pengguna. Dalam tiga tahun terakhir, perusahan komputasi terbe- sar seperti Apple, Google dan Microsoft memiliki tren flat design untuk diaplikasikan ke dalam user interface mereka. Flat design jauh berbeda dengan dengan tren desain user interface sebe- lumnya karena gaya desain ini membentuk kesan bersih, minimalis, sederhana, dengan mem- buang segala bentuk efek bayangan, gradasi, tekstur dan efek desain rumit lainnya. Secara tak langsung maupun langsung, tren gaya desain user interface ketiga rasaksa komputasi tersebut mempengaruhi penerapan desain karya dan produk secara global. Kata kunci : tren, flat design, user interface, desain komunikasi visual. Abstract Flat Design Trend in User Interface of Operating Systems. User Interface is an im- portant element that “bridge” between operating system with user so that a device can fully worked and useful. The language of Visual Communication Design plays an important role as “the main bridge structure” and foundation so the information is about to be transformed from the operating system delivered well to the user. In the past three years, the largest computer companies such as Apple, Google and Microsoft have a flat design trend to be applied to the user interface. Flat design is much different from the previous trend of user interface design for the style of this design form the impression of a clean, minimalist, simple, and renouncing all forms of shadow effects, gradations, textures effects and other design effects. Indirectly or directly, user interface design trend of that all three biggest computer companies influences the implementation of the art works and product designs globally. Keywords: trend, flat design, user interface, visual communication design.

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

35

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang begitu

pesat dalam satu dekade terakhir membuat in-

dustri komputer khususnya mencapai lompatan

besar dalam sebuah langkah revolusi teknolo-

gi. Revolusi teknologi tentunya harus bersifat

determinisme, artinya perubahan yang terjadi

dalam perkembangan teknologi sejak zaman

dahulu sampai saat ini memberikan pengaruh

yang besar terhadap masyarakat (Sally Wyatt,

TREN FLAT DESIGN DALAM USER INTERFACESISTEM OPERASI KOMPUTER DAN SMARTPHONE

Deka Pratama Satya Alam

Abstrak

Tren Flat Design Dalam User Interface Sistem Operasi.User Interface (dalam KBBI disebut Antarmuka Pengguna) merupakan elemen penting yang “menjembatani” antara sistem operasi dengan pengguna sehingga suatu perangkat dapat berfungsi dan berguna secara mak-simal. Bahasa Desain Komunikasi Visual sangat berperan penting sebagai “struktur utama” dan “pondasi” jembatan sehingga informasi yang hendak ditransformasikan dari sistem operasi disampaikan dengan baik ke pengguna. Dalam tiga tahun terakhir, perusahan komputasi terbe-sar seperti Apple, Google dan Microsoft memiliki tren flat design untuk diaplikasikan ke dalam user interface mereka. Flat design jauh berbeda dengan dengan tren desain user interface sebe-lumnya karena gaya desain ini membentuk kesan bersih, minimalis, sederhana, dengan mem-buang segala bentuk efek bayangan, gradasi, tekstur dan efek desain rumit lainnya. Secara tak langsung maupun langsung, tren gaya desain user interface ketiga rasaksa komputasi tersebut mempengaruhi penerapan desain karya dan produk secara global.

Kata kunci : tren, flat design, user interface, desain komunikasi visual.

Abstract

Flat Design Trend in User Interface of Operating Systems. User Interface is an im-portant element that “bridge” between operating system with user so that a device can fully worked and useful. The language of Visual Communication Design plays an important role as “the main bridge structure” and foundation so the information is about to be transformed from the operating system delivered well to the user. In the past three years, the largest computer companies such as Apple, Google and Microsoft have a flat design trend to be applied to the user interface. Flat design is much different from the previous trend of user interface design for the style of this design form the impression of a clean, minimalist, simple, and renouncing all forms of shadow effects, gradations, textures effects and other design effects. Indirectly or directly, user interface design trend of that all three biggest computer companies influences the implementation of the art works and product designs globally.

Keywords: trend, flat design, user interface, visual communication design.

36

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

2008: 168-169). Dengan sifat dan kegunan

tersebut, secara langsung maupun tidak lang-

sung manusia sangat membutuhkan teknologi

untuk membantu kegiatan sehari-hari. Salah

satu elemen penting yang membuat berbagai

macam teknologi tersebut memiliki kegunaan

dan berfungsi secara optimal adalah “Desain

User Interface(Antarmuka Pengguna)”. Bisa

dibayangkan jika tanpa desain user interface

yang baik, maka informasi yang ditransfor-

masikan antara suatu perangkat dengan peng-

gunanya akan gagal tersampaikan.

Gaya desain dalam user interface

dalam tiga tahun terakhir sendiri mengalami

perombakan masif dan memasuki tren era

baru dalam dunia desain. Gaya flat design

yang diaplikasikan oleh beberapa perusahaan

teknologi ternama mendominasi gaya desain

user interface dan tentu saja hal ini berdampak

secara langsung maupun tidak langsung terh-

adap industri desain grafis secara umum dan

Desain Komunikasi Visual secara khusus.

Meski begitu, masing-masing perusahaan

teknologi yang mempercayakan pada ahli de-

sainnya memiliki ciri khas gaya masing-mas-

ing dalam karya desain user interface-nya.

Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan, jurnal ini akan menguraikan ba-

gaimana perkembangan tren flat design dalam

user interfacedalam sistem operasi terpopuler

saat ini. Fokus pembahasan adalah mengenai

pengertian flat design serta perkembangannya

dalam lingkup user interface. Tujuannya ada-

lah untuk mengetahui lebih dalam tentang flat

designserta menganalisis perkembangan tren

flat design dalam user interface sistem opera-

si. Manfaatnya adalah untuk menambah ilmu

tentang flat design dan pengetahuan menge-

nai perkembangan flat design dalam dunia

user interface secara khusus, dan Desain Ko-

munikasi Visual secara umum.

Pembahasan

User Interface

User Interface atau dalam KBBI dis-

ebut sebagai Antarmuka Pengguna merupa-

kan mekanisme komunikasi antara pengguna

(user) dengan sistem. Komunikasi tersebut

berupa interaksi input dan output. Input seba-

gai perintah yang dikirimkan pengguna agar

sistem melakukan sesuatu sesuai perintah,

lalu output merupakan efek dari perintah yang

dikirimkan pengguna (Satzinger, 2010: 530).

Desain memiliki peran penting dalam

user interface, karena desain memberikan

dampak kemudahan kepada pengguna untuk

37

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

mengoperasikan sebuah sistem. Desain dalam

user interface akan menampilkan penjelasan

sistem dan memberikan panduan pengopera-

sian sistem secara menyeluruh dan bertahap

sehingga user dapat mengerti apa yang dilaku-

kan terhadap sebuah sistem. Semakin baik de-

sain user interface, semakin mudah pengguna

untuk mengoperasikan sebuah sistem. Dalam

perkembangannya, Desain user interface kini

memasuki era gaya desain“Flat Design”

Apa itu Flat Design?

Flat design merupakan istilah

yang diberikan untuk gaya desain yang

menonjolkan aspek pendekatan karakter

minimalism(kesederhanaan), usefulness (keg-

unaan), cleanliness(kerapian). Dalam istilah

awam, gaya desain ini menghilangkan kara-

kter gaya efek seperti drop shadows (bayan-

gan), gradients (gradasi warna), textures (tek-

stur), dan semua efek lain yang menampakkan

bahwa desain yang hendak dikomunikasikan

diberi kesan mirip dengan warna, bentuk, cor-

ak benda aslinya. Selain itu, flat design lebih

tampak sederhana dengan efek dua dimensi

yang tampak seolah layer demi layer (lapisan)

mengangkat dari halaman dan masing-mas-

ing elemen mempunyai warna yang kontras

dengan desain sesederhana mungkin, serapi

mungkin, dan tampak sangat jelas pesan apa

yang hendak dikomunikasikan. Dengan ber-

bagai sifat di atas, tampak bahwa flat design

merupakan gaya design yang efisien, menarik,

rapi, cepat untuk dipahami dan relevan untuk

waktu yang cukup lama.(Jerry Cao, 2015: 14-

15)

Capture 1. Contoh Flat Design yang diaplikasi-kan Microsoft ke dalam Windows 8

Sejarah Flat Design

Flat design berasal dari gaya Swiss

Design yang diperkenalkan mulai tahun 1940

sampai 1950-an di Swiss. Swiss Design ber-

fokus pada penggunaan grid, tipografi ‘Sans-

Serif’, hirarki konten yang bersih dan tata le-

tak. Selama era 1940 sampai 1950-an, desain

Swiss mengkombinasikan sebuah gambar be-

sar namun ditampilkan secara sederhana den-

gan tipografi minimalis.

38

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

Gambar 1. Contoh Swiss Style yang merupakan cikal bakal Flat Design

(Sumber : http://www.designishistory.com/home/swiss/)

Seiring berkembangnya jaman,Swiss

Style mulai dikembangkan sampai pada akh-

irnya pada tahun 1980-an Flat Design mulai

muncul.Flat Design pada kala itu masih san-

gat sederhana dan tidak ada variasi sama seka-

li. Baru pada tahun 2012, Microsoft kembali

mengadopsi gaya desain Flat Design untuk

diaplikasikan ke dalam user interface sistem

operasinya yaitu Windows 8.

Gambar 2. Contoh poster bergaya Flat Design pada tahun 1980

(Sumber : http://www.designishistory.com/home/swiss/)

39

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

Elemen Desain pada Flat Design

Secara garis besar ada empat ele-

men desain mendasar dalam flat design,

yaituIlustrasi,Warna, Tipografidan Tata Le-

tak.

a. Ilustrasi

Ilustrasi adalah seni gambar yang di-

manfaatkan untuk memberi penjelasan atau

menyampaikan pesan secara visual. Ilustrasi

dalam gaya desain flat design lebih menon-

jolkan kaidah minimalis, fungsional, dan

menghindari hal-hal yang bersifat rumit un-

tuk dipahami.

Dalam user interface sendiri, ilustrasi

berperan penting untuk mengkomunikasikan

fungsi yang lebih spesifik dari sebuah sys-

tem perangkat tertentu agar dengan mudah

dipahami oleh penggunanya. Maka dari itu,

ilustrasi erat hubungannya dengan ilmu semi-

otika.

b. Warna

Sama halnya dengan Ilustrasi, peran

warna dalam gaya Flat design sangat penting

sekali karena berbagai penyederhanaan yang

dilakukan sehingga diperlukan warna-warna

yang menonjol untuk memperindah tampilan.

Dengan memilih warna yang tepat dengan

tema yang digunakan dalam desain sangat

membantu sekali dalam membentuk flat de-

sign yang efektif.

Warna yang digunakan dalam flat de-

sign juga lebih spesifik karena dalam pengap-

likasiannya (khususnya dalam user interface)

paduan warna tidak lebih dari tiga kombinasi.

Hal ini dimaksudkan agar tampilan user in-

terfacelebih mudah dan lebih jelas untuk di-

operasikan.Warna yang digunakan cenderung

datar, menggunakan solid color dengan pe-

warnaan blocking, menggunakan warna yang

sama dengan saturasi yang berbeda untuk

menciptakan kontras yang halus antar gam-

bar, teks, dan latar belakang.

c. Tata Letak

Tata letak dalam gaya Flat design juga

memegang peranan penting untuk memutus-

kan berhasil tidaknya hasil desain. Tata letak

bukan sebatas menata letak material-material

(content) suatu elemen,melainkan bagaimana

mengorganisasikan ruang. Masing-masing

ruang memiliki elemen yang berbeda.

Terdapat beberapa prinsip dalam

menghasilkan tata letak yang baik, yaitu (a)

Proporsi, kesesuaian antara ukuran halaman

dengan isi atau elemen-elemen desainnya, (b)

40

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

Keseimbangan, penempatan elemen-elemen

visual dalam suatu bidang agar terlihat memi-

liki bobot visual seimbang, (c) Kontras/Pene-

kanan, membuat fokus utama untuk menarik

perhatian audience dengan menonjolkan apa

yang terpenting atau menjadi fokus, (d) Irama,

pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara

berulang dan bervariasi, dan (e) Kesatuan,

hubungan antara elemen desain yang semula

berdiri sendiri serta memiliki ciri masing-

masing, ketika dipadukan menjadi satu kes-

atuan yang utuh dan memiliki fungsi baru.

Keterpaduan antar elemen dengan

manajemen tata letak menjadi salah satu kun-

ci utama efektifitas user interface dalam suatu

sistem agar informasi dapat dengan mudah

ditransformasikan dari sistem ke pengguna.

d. Tipografi

Penerapan tipografi dalam user inter-

face memegang peranan penting untuk me-

lengkapi dan memperjelas informasi yang

sudah disampaikan dari elemen desain ilus-

trasi, tata letak dan warna. Di dalam desain

grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu

proses seni untuk menyusun bahan publikasi

menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu,

“menyusun” meliputi merancang bentuk hu-

ruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah

komposisi yang tepat untuk memperoleh

suatu tampilan yang dikehendaki (Kusrianto,

2007: 190).

Dalam sebuah user interface sendiri,

tipografi menjadi sangat penting sebagai pen-

jelas fungsi detail fitur dari sebuah sistem

agar pengguna dapat dengan mudah dan jelas

mengerti user interface yang untuk kemudian

dioperasikan.

Flat Design padaSistem Operasi Terpop-

uler

Pembahasan flat design pada sistem

operasi akan dibatasi dengan bahasan bahasan

sistem operasi yang berasal dari perusahaan

komputer terpopuler, teraktual, dan terbaik

dengan mengambil dari data riset.

41

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

Gambar 3. Grafik perbandingan margin Apple, Google, Microsoft dengan persentase perbandin-gan penggunaan sistem operasi di seluruh dunia

(Sumber :http://www.theverge.com/2013/7/23/549094/apple-microsoft-google-

profit-revenue-margins-q2-2013-chart)

Berdasarkan data riset di atas, maka

pembahasandifokuskanterhadap tiga objek

sistem operasi dari tiga perusahaan teknologi

terbesar di dunia. Tiga perusahaan tersebut

adalah Microsoft dengan sistem operasi Win-

dows dan Windows Mobile, Google dengan

sistem operasi Android, lalu Apple dengan

macOS dan iOS.

1. Microsoft Windows

Capture 2. “Modern UI”, gaya user interface pada sistem operasi Windows 10

a. Windows 10 Desktop

Windows merupakan sistem operasi

komputer paling banyak digunakan di dunia.

Versi terbarunya adalah Windows 10 Build

14393 yang merupakan versi Anniversary

Update, yaitu update yang juga sebagai per-

ayaan ulang tahun Windows 10 yang pertama

kalinya.

Pada dasarnya, Windows 10 masih

membawa konsep desain Flat Design dari

Windows 8 untuk user interface-nya, Micro-

soft menyebutnya sebagai “Metro Design”.

Kunci “Metro Design” berfokus kepada kont-

en dari aplikasi, dominasi teks lebih banyak

menginformasikan pesan daripada grafis atau

gambar. Microsoft mengganti penamaan ba-

hasa desainnya dari “Metro Design” menjadi

“Modern UI” pada tanggal 8 Agustus 2012

karena terbentur dengan klaim hak cipta.

Prinsip desain dari “Modern UI” pada

Windows 10 mengadopsi gaya desain dari flat

design dengan pengaplikasian yang khas men-

gotak membuat gaya desainnya memiliki ciri

tersendiri. Prinsipnya desainnya yaitu “sleek,

quick, modern, refresh”atau ringkas, gesit,

modern dan menyegarkan. Penerapan desain-

nya berupa kumpulan icon yang berbentuk

persegi, tersusun secara rapi dan sistematis,

42

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

dengan ukuran yang fleksibel, dillengkapi

dengan teks di bawahnya menggunakan font

“Segoe UI” yang dirancang oleh Steve Mat-

teson di Agfa Monotype.

Capture 3. Windows 10 Desktop Mode

Elemen bentuk persegi, permainan warna, dan

tata letak merupakan elemen yang dominan

dalam user interface Windows 10. Sistem nav-

igasi yang mudah, elemen desain yang simpel

namun fungsional dan jelas, membuat user

interface mudah untuk dikenali, dimengerti,

dan dioperasikan oleh para penggunanya.

Microsoft sendiri memberikan opsi tampilan

“Desktop” bagi pengguna komputer desktop

dengan menampilkan taskbar dilengkapi den-

gan icon dan start menu khas Windows lama

(Windows 7 ke bawah), namun tetap dileng-

kapi tiles mengotak pada Start Menu.

b. Windows Phone 10

Secara mendasar, gaya desain sistem

operasi user interface Windows Phone versi

10 masih sama persis dengan gaya design

versi Windows 10 Desktop karena memang

masih dalam ekosistem dan produsen yang

sama. Windows Phone versi 10 sebetulnya

memakai sistem operasi yang sama namun

dengan penyesuaian tampilan yang lebih mo-

bile. Jika pada versi Desktop-nya Windows 10

menggunakan konsep Modern UI dengan ori-

entasi layar Landscape karena memang versi

Desktop menggunakan layar yang umumnya

horizontal, maka untuk versi mobile-nya, Mi-

crosoft masih juga menerapkan gaya desain

“Modern UI” namun dengan orientasi layar

vertikal (potrait).

Capture4. “Modern UI” pada Windows Mobile 10

43

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

2. Google Android 7.0 Nougat

Android merupakan sistem operasi ter-

populer di dunia saat ini. Segmentasi perang-

kat mobile yang luas ini menjadikan market-

share Android lebih banyak jika dibandingkan

daripada kompetitornya. Tingginya pengguna

Android di seluruh dunia juga tidak lepas dari

dampak sistem user interface yang begitu

mudah digunakan sehingga semua orang dari

berbagai kalangan dapat dengan mudah ber-

adaptasi.Android versi terbaru yaitu Android

7.0 diberi kode name ‘Nougat’. User Inter-

face pada sistem operasi ini seperti layaknya

Microsoft Windows 10 dengan “Modern UI”-

nya, memiliki gaya desain dan nama tersendi-

ri, yaitu “Material Design”.

Material Design merupakan gaya de-

sain yang mensintesis prinsip desain klasik

yang memiliki inovasi dan hubungan dengan

teknologi dan juga ilmu pengetahuan. Penggu-

naan kata Material dimaksudkan Google seba-

gai metafora yang menggambarkan ruang dan

benda di atasnya yang bergerak sesuai dengan

sifat “materi-nya”, terinspirasi dari kertas dan

tinta yang dapat bergerak seolah mendapatkan

efek sihir dalam imajinasi, setidaknya itulah

Material Design menurut pihak Google da-

lam website-nya yang menjelaskan mengenai

(https://material.google.com/).

Menurut pengamatan, ada beberapa

elemen penting yang diaplikasikan Google

ke dalam gaya desain Material Design. Yaitu

Layer, Sign, dan Motion Effect.

• Layer(Lapisan)

User Interface pada sistem operasi

Android 7.0 memiliki elemen lapisan inter-

face (tampilan ) yang saling menumpuki jika

beberapa aplikasi dibuka secara bersamaan.

Konsep elemen ini digunakan agar pengguna

menganalogikan aplikasi atau perintah yang

dibuka sebagai sebuah lembar tersendiri. Den-

gan analogi tersebut, pengguna dapat langsung

beradaptasi dengan user interface Android 7.0

secara mudah.

Gambar 4. Konsep Layer pada Android 7.0

Sumber : https://material.google.com/#introduction-principles

44

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

• Sign (Tanda)

Tanda dalam user interface ini mem-

berikan kontribusi besar sebagai navigator

penentu arah kemana pengguna ingin men-

goperasikan sistem. Tanda dalam konteks ini

dapat berupa simbol, teks, warna dan gambar.

Gambar 5. Konsep Tanda pada Android 7.0

Sumber : https://material.google.com/#introduction-principles

• Motion Effect (Efek Gerak)

Efek gerak merupakan elemen tersier

dalam user interface ini. Namun dengan adan-

ya elemen ini memudahkan pengguna untuk

mengoperasikan sistem. Elemen ini memberi-

kan efek intuitif dan pergerakan ke elemen

layer dan sign ketika dioperasikan. Motion

effect membuat kedua elemen tadi menjadi

lebih menyatu dan terkesan ‘hidup’.

Gambar 6. Konsep Motion Effect pada An-droid 7.0 (Sumber : https://material.google.

com/#introduction-principles)

Semua elemen di atas merupakan ele-

men mendasar yang membentuk gaya desain

user interface Material Design. Antar elemen

saling memiliki keterkaitan dan tidak dapat

berdiri sendiri. Dapat dilihat dari ilustrasi di

atas, masing-masing elemen menggunakan

konsep dasar user interface flat design baik

dari sisi warna, ilustrasi, tata letak, dan juga ti-

pografinya. Konsep dasar tersebut sebetulnya

juga sama dengan Modern UI pada Windows

10, namun dengan gaya dan pengaplikasian

efek yang berbeda sehingga masing-masing

user interface memiliki cirinya sendiri.

Capture5. User Interface Android Nougat 7.0

45

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

3. Apple

a. iOS

Windows 8 merupakan pionir dan

trendsetter, membawa flat design menjadi

sebuah standar baru desain pada user inter-

face sebuah sistem operasi. Namun banyak

pengamat desain menilai bahwa Apple melalui

sistem operasi iOS-nya pada perangkat iDe-

vice (perangkat mobile Apple) menerapkan

flat design secara efektif. Hal tersebut dapat

dilihat dari kesuksesannya ketika Apple mem-

berikan update besar dengan merombak user

interface iOS 6 yang bergaya skeuomorphism,

menjadi flat designpada iOS 7. Hal tersebut

menandai revolusi desain user interfacepa-

da sistem operasi, selain memang pengaruh

tersebut juga berasal dari Microsoft Windows

dengan “Metro Design-nya”.

Saat Apple meluncurkan iOS 7, de-

sainer Apple yakniSir Jonathan Paul “Jony”

Ivememberikan tanggapan bahwa orang-

orang sudah familiar dengan teknologi touch

screen, mereka sudah mengerti manfaat dan

fungsinya sehingga tidak perlu tombol fisik

(desain menyerupai aslinya, yang disebut-

gaya skeuomorphism). Jadi ada kebebasan

untuk bereksperimen untuk tidak terikat ref-

erensi fisik secara nyata. Sebelumnya ikon

tampil menyerupai bagaimana mereka mun-

cul dalam kehidupan nyata (real).

Perlu dijelaskan, bahwa Skeuomor-

phism juga diadaptasi sistem operasi lain

sebelum tren flat design muncul, baik Micro-

soft dengan Windows-nya, dan Google den-

gan Android, mereka juga mengalami fase de-

sain Skeuomorphism. Skeuomorphism berasal

dari bahasa Yunani yang berarti berbentuk

sesuai alatnya.Gaya desain skeuomorphism

berupa objek dalam desain divisualisasikan

menyerupai sifat objek aslinya. Ciri khas atau

kekuatan dari skeuomorphism adalah peng-

gunaan bayangan, bevel dan embos, dan lain-

lain untuk membentuk objek agar semakin

nyata. Skeuomorphism dipopulerkan di dunia

digital oleh Apple melalui User Interface pa-

daMacintosh dan iOS.

Capture 6. iOS 7 dengan gaya flat design dan iOS 6 dengan gaya skeuomorphism

46

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

Apple sendiri tidak menamakan secara

spesifik gaya desain dalam user interface-nya

layaknya “Modern-UI” milik Microsoft dan

“Material Design” milik Android. Namun,

kesan bersih, minimalis, sederhana, dengan

membuang segala bentuk efek gradasi rumit

yang merupakan patokan gaya flat design ter-

cermin dari user interface yang kita lihat sep-

erti pada gambar di atas. Saat ini, versi

terbaru iOS adalah iOS versi 10.1. Dan gaya

desain user interface pada versi terbaru terse-

but tidak jauh berbeda sejak iOS 7 keluar.

b. macOS

“macOS” merupakan sistem operasi

milik Apple yang diperuntukkan bagi perang-

kat laptop dan desktop khusus produksi Ap-

ple. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ma-

cOS (sebelumnya bernama Macintosh) juga

mengalami fase gaya desain user interface

Skeuomorphism. Transisi tersebut terjadi pada

versi Mac OS X Mavericks 10.9 ke Mac OS

X Yosemite 10.10,setahun setelah iOS 7 rilis.

Karena berada dalam ekosistem yang sama

(Apple), maka unsur desain flat design pada

macOS identik dengan dengan apa yang ada

dalam iOS. Pembedanya hanya pada orientasi

tata letak macOS lebih diperuntukkan sebagai

desktop, sedangkan iOS lebih kepada perang-

kat mobile.

Gambar 7. User Interface macOS SierraSumber : http://www.apple.com/macos/sierra/

PENUTUP

Dapat kita lihat dari pembahasan di

atas bahwa baik Microsoft, Google dan Ap-

ple menunjukkan gaya desain user interface-

nya masing-masing. Bahkan Microsoft dan

Google memberikan nama khusus untuk gaya

desain tersebut.

Ketiga gaya desain user interface di

atas sebetulnya mengadopsi gaya desain yang

sama, yaitu flat design. Hal ini dapat dengan

temuan dari sifat masing-masing desain user

interface yang memiliki persamaan aspek flat

design sebagai berikut:

47

TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016

Sistem Operasi Aspek Flat Design

Microsoft Win-dows 10 (Desktop

& Mobile)

Google Android 7.0

Apple macOS Si-erra & iOS 10.1

Minimalism √ √ √Usefullness √ √ √Cleanliness √ √ √

Industri Grafika, Jakarta: Link Match Graph-ic.

Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Operations Management-Manajemen Opera-si. Edisi 9 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Huang, H., & Lai, H.-H., 2007, Fac-tors Influencing the Usability of Icons in the LCD Touchscreen, Elseiver.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar De-sain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.

Shneiderman, B., (1998), Design-ing the User Interface, Strategy for Effective Human-ComputerInterfaction, Third Edition, Addison Wesley.

Shneiderman, B., & Plasant, C., 2005, Designing User Interface, Pearson Education Inc., UnitedStates of America.

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Tabel 1. Analisa aspek desainFlat Design dalam

user interface sistem operasi.

Terbukti bahwa gaya desain user in-

terface Flat Design ‘diadopsi’ oleh ketiga

sistem operasi yang populer di berbagai neg-

ara. Hal ini tentu saja berdampak kepada tren

Desain Komunikasi Visual dalam industri de-

sain grafis lain seperti misalnya Web-Design,

Advertising, Graphic-Motion, Visual Effect,

Infographic, dan terapan desain lainnya yang

juga mengadopsi flat design sebagai tren gaya

desain saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. Safanayong, Yongky. 2006. De-sain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Intermedia.

Bauer, D. T., Guerlain, S., & Brown, P. J., 2010, The Design and Evaluation of Graphical Displayfor Laboratory Data.

Cao, Jerry, 2015. Web UI Design for the Human Eye, Mountain View: UXPin Inc.

Cao, Jerry, 2015. Web UI Trends Pres-ent & Future: The Evolution of Flat Design, Mountain View: UXPin Inc.

Dameria, Anne, 2007. Color Basic, Panduan Dasar Warna Untuk Desainer dan