trauma toraks

5
TRAUMA TORAKS Trauma toraks dibagi dalam dua katagori : Truma terbuka (Trauma Tajam) : disebabkan oleh benda yang menembus dinding dada, seperti pisau atau peluru, dan juga disebabkan oleh patah tulang iga, dimana ujung tulang iga merobek dinding dan kuli Trauma tertutup ( Trauma Tumpul ) : dimana kulit dada tidak mengalami kerusakan, biasanya disebabkan oleh trauma tumpul, se atau kena benda tumpul. Tanda yang penting dari trauma toraks terbuka dan tertutup : Sakit pada daerah yang luka Perubahan pola dan frekuensi nafas (Dyspnea : Kesukaran bernafas dan nafas pendek, c ) Kegagalan satu sisi atau ke dua sisi dari dada untuk berkembang pada saat inspirasi. emoptisis !adi cepat dan lemah dan "ekanan darah rendah Beberapa taapan untuk penanganan pasien dengan trauma dada : Pastikan jalan nafas bebas dan pelihara dengan melakukan manu#er chin$lift atau ja%$t melindungi ser#ical spine &erikan oksigen dan lakukan tindakan support pernafasan dengan alat mekanik bila perl Kontrol seluruh daerah yang mengalami perdarahan luar "utup luka tembus dengan 'bser#asi, catat dan monitoring ital Sign ati$hati monitor #ital sign dan efek dari tindakan dan siapkan untuk dikirim Kirim pasien ke umah Sakit !R"MAR# SUR$%# : Trauma yang mengan&am idup' dimulai dari penilaian jalan na as (Air ay) dan *entila (Breating) : +, A"R-A# Trauma pada jalan na as arus dikenali dan diketaui selama ase !rimary Sur*ey dengan : *endengarkan gerakan udara pada hidung, mulut dan daerah dada meneliti daerah orofaring karena sumbatan oleh benda asing menga%asi retraksi otot$otot interkostal dan suprakla#ikular Ada trauma pada jalan na as' ditandai dengan : Stridor (Sumbatan jalan nafas atas) Perubahan kualitas suara (&ila pasien masih bisa bicara) "erabanya defek pada regio sendi sternokla#ikular ( "rauma luas pada dasar leher) !enanganan jalan na as : &ersihkan jalan nafas bagian atas +akukan pemeliharaan jalan nafas dengan manu#er ja%$trust atau chin$lift , dimana spine pada posisi alami pada satu garis. ang terbaik menstabilkan jalan nafas dengan -ntubasi endotracheal. ., BR%AT/"01 !enilaian kualitas perna asan dengan &ara : -nspeksi : da luka, Perhatikan keseragaman gerak kedua sisi dada saat akhir inspi Palpasi : da kripitasi, !yeri tekan Perkusi : &unyi sonor, hipersonor, pekak, timpani uscultasi : bising nafas, bising abnormal Tanda gangguan perna asan : Pernafasan : / 01 atau 2 13 kali4menit : berikan oksigen Pernafasan : / 03 atau 2 53 kali 4menit : &antu pernafasan bila perlu

Upload: aan-sii-diadems

Post on 02-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ko

TRANSCRIPT

TRAUMA TORAKS

Trauma toraks dibagi dalam dua katagori:Truma terbuka (Trauma Tajam): disebabkan oleh benda yang menembus dinding dada, seperti pisau atau peluru, dan juga dapat disebabkan oleh patah tulang iga, dimana ujung tulang iga merobek dinding dan kulit dada.Trauma tertutup ( Trauma Tumpul ): dimana kulit dada tidak mengalami kerusakan, biasanya disebabkan oleh trauma tumpul, seperti kena stir, atau kena benda tumpul.

Tanda yang penting dari trauma toraks terbuka dan tertutup: Sakit pada daerah yang luka Perubahan pola dan frekuensi nafas (Dyspnea : Kesukaran bernafas dan nafas pendek, cepaat dan lambat ) Kegagalan satu sisi atau ke dua sisi dari dada untuk berkembang pada saat inspirasi. Hemoptisis Nadi cepat dan lemah dan Tekanan darah rendah

Beberapa tahapan untuk penanganan pasien dengan trauma dada: Pastikan jalan nafas bebas dan pelihara dengan melakukan manuver chin-lift atau jaw-thrust dengan melindungi servical spine Berikan oksigen dan lakukan tindakan support pernafasan dengan alat mekanik bila perlu Kontrol seluruh daerah yang mengalami perdarahan luar Tutup luka tembus dengan Observasi, catat dan monitoring Vital Sign Hati-hati monitor vital sign dan efek dari tindakan dan siapkan untuk dikirim Kirim pasien ke Rumah Sakit

PRIMARY SURVEY:

Trauma yang mengancam hidup, dimulai dari penilaian jalan nafas (Airway) dan ventilasi (Breathing) :

1. AIRWAYTrauma pada jalan nafas harus dikenali dan diketahui selama fase Primary Survey dengan: Mendengarkan gerakan udara pada hidung, mulut dan daerah dada meneliti daerah orofaring karena sumbatan oleh benda asing mengawasi retraksi otot-otot interkostal dan supraklavikularAda trauma pada jalan nafas, ditandai dengan: Stridor (Sumbatan jalan nafas atas) Perubahan kualitas suara (Bila pasien masih bisa bicara) Terabanya defek pada regio sendi sternoklavikular ( Trauma luas pada dasar leher)Penanganan jalan nafas : Bersihkan jalan nafas bagian atas Lakukan pemeliharaan jalan nafas dengan manuver jaw-trust atau chin-lift , dimana posisi cervical spine pada posisi alami pada satu garis. Yang terbaik menstabilkan jalan nafas dengan Intubasi endotracheal.

2. BREATHING Penilaian kualitas pernafasan dengan cara : Inspeksi : Ada luka, Perhatikan keseragaman gerak kedua sisi dada saat akhir inspirasi atau ekspirasi Palpasi : Ada kripitasi, Nyeri tekan Perkusi: Bunyi sonor, hipersonor, pekak, timpani Auscultasi : bising nafas, bising abnormalTanda gangguan pernafasan : Pernafasan: < 12 atau > 20 kali/menit: berikan oksigen Pernafasan : < 10 atau > 30 kali /menit : Bantu pernafasan bila perlu

3. CIRCULATIONDenyut nadi harus dinilai: Kualitas Frekuensi Regular/iregularDenyut nadi radialis dan arteri dorsalis pedis tidak teraba: Hipovolemia? Lakukan inspeksi dan palpasi: Tekanan darah Tekanan nadi Sirkulasi perifer, warna dan temperatur Pasang monitor jantung : Disritmia / PVC ? Trauma Miocard Pasang pulse oximeter : hipoksia / asidosis ?

JENIS TRAUMA THORAK YANG HARUS DIKETAHUI PADA SAAT PRIMARY SURVEY :( Consider Immediately Life-Threatening Conditions )

1. TENSION PNEUMOTHORAXMerupakan suatu pneumothotax yang progresif dan cepat sehingga membayakan jiwa pasien dalam waktu yang singkat. Udara yang keluar dari paru atau melalui dinding dada masuk ke rongga pleura dan tidak dapat ke luar lagi (one-way-valve), maka tekanan di intrapleura akan meninggi , paru-paru menjadi kolapPenyebab : Komplikasi penggunaan ventilasi mekanik Komplikasi dari penumotorak sederhana Fraktur tulang berlakang toraks

Tanda: Nyeri dada Sesak Distres pernafasan Takikardi Hypotensi, Defiasi trahea Hilangnnya suara nafas pada suatu sisi Distensi vena leher Sianosis

Tindakan: Berikan oksigen 15 liter Lakukan dekompresi dengan insersi jarum (Needle thoracocentesis) Pemasangan chest tube untuk: Perjalanan jauh ke RS. Perjalanan menggunakan pesawat udara

2. PNEUMOTHORAX TERBUKAGangguan pada dinding dada berupa hubungan langsung antar ruang pleura dan lingkungan sehingga tekanan di dalam rongga pleura akan segera menjadi sama dengan tekanan atmosfir, akibat kondisi itu menyebabkan terganggunya ventilasi sehingga menyebabkan hipoksia dan hiperkapnea

Tanda: Respirasi distres Sianosis Tampak adanya kerusakan pada dinding dada Penurunan dari suara pernafasan dan gerakan Adanya peningkatan suara

Tindakan: Pasang penutup luka dengan kasa steril (plastic wrap/petrolatum gauze) yang diplester pada 3 sisi. Hati-hati akan menjadi tension pneumothorax Pasang selang dada yang berjauhan dengan luka

3. FLAIL CHESTTrauma hancur pada sternum atau truama multiple pada dua atau lebih tulang iga dengan dua tau lebih garis fractur, sehingga menyebabkan gangguan pergerakan pada dinding dada, dimana segmen dinding dada tidak lagi mempunyai kontinuitas dengan keseluruhan dinding dada, mengakibatkan pertukaran gas respiratorik yang efektif sangat terbatas mengakibatkan terjadi hipoksia yang serius.

Tanda: Palpasi akan membantu menemukan diagnosa dengan ditemukannya kripitasi iga atau frictur tulang rawan. Foto toraks akan lebih jelas adanya fractur yang multiple Pemeriksaan analisa gas darah, dapt ditemukan adanya hipoksia akibat kegagalan pernafasan Pada perkusi adanya suara yang tertinggal

Tindakan :Pemberian ventilasi yang adekuat dengan oksigen 15 liter/menit yang dilembabkanLakukan intubasi Bila diperlukan untuk mencegah terjadinya hipoksia dengan memperhatikan frekuensi pernafasan dan PaO2Resusitasi cairan, hati-hati kelebihan cairanPemberian analgetik

4. HEMOTORAKS MASIF Pengumpulan darah dalam ruang antara pleura viseral dan perietal yang cepat dan banyak.

Tanda: Respirasi distres Penurunan pernafasan dan gerakan Pada perkusi adanay suara teringgal Adanay tanda syok hipovolemik

Tindakan : Berikan oksigen 15 liter/mt. Pasang IV line dengan dua line dengan canule besar dan berikan caiarn untuk suport sirkulasi Pasang chest drain untuk untuk menurunkan respirasi distres yang berkelalanjutan Jangan gunakan PASG Hipovolemik dapat memperburuk kondisi Segera kirim ke RS. Untuk tindakan lebih lanjut

WSD merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax; dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.Tujuan Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga pleura dan rongga thorak Mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura Mengembangkan kembali paru yang kolaps Mencegah refluks drainage kembali ke dalam rongga dadaTempat Pemasangan WSDa.Bagian apex paru (apical)- anterolateral interkosta ke 1-2- fungsi : untuk mengeluarkan udara dari rongga pleurab.Bagian basal- postero lateral interkosta ke 8-9- fungsi : untuk mengeluarkan cairan (darah, pus) dari rongga pleura