translate hubungan antara the diet pola dengan status gizi wanita hamil dari dayak kenyah suku di...

9
Hubungan antara The Diet Pola dengan Status Gizi Wanita Hamil dari Dayak Kenyah Suku di Tabang Kecamatan, Kabupaten Kutai Kartanegara pada 2014 Aminah Toahaa *, Suryani As'adb, Veny Hadjuc, Burhanudin Bahard aPostgraduate Program, Fakultas Kedokteran, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Indonesia. bNutriton Departemen, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Indonesia. c Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Indonesia. dBiostatistics dan Demografi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Indonesia Abstrak Berdasarkan data, ada kurangnya status gizi ibu hamil di suku Dayak Kenyah. Diet adalah upaya untuk meningkatkan status gizi dengan memenuhi kebutuhan ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara diet dan status gizi ibu hamil di suku Dayak Kenyah. Desain penelitian adalah cross sectional di mana diet (jenis makanan, frekuensi makan, dan metode) sebagai status variabel dan gizi independen sebagai variabel dependen. Populasi adalah semua Dayak Kenyah wanita hamil, yang tinggal di Tabang Kecamatan dengan 72 responden sebagai sampel. Data dikumpulkan dengan kuesioner sebagai Frekuensi Makanan Questionnaire (FFQ) dan perhitungan status gizi yang diukur dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Hemoglobin (Hb). Analisis data menggunakan SPSS programe dengan menggunakan chi-square pada tingkat signifikansi á = 0,05. Hasil dari penelitian ini adalah 12 responden memiliki pola makan yang baik dengan tidak anemia, 27 responden memiliki pola makan yang baik dengan anemia, 6 responden tidak memiliki pola makan yang baik dan dengan tidak anemia, dan 27 responden tidak memiliki pola makan yang baik dengan anemia. Dari semua sampel, 36 responden memiliki pola makan yang baik dan tidak menderita dari Kurang Energi Kronis (KEK), 3 responden memiliki pola makan yang baik dan menderita dengan CED, 30 responden belum diet yang baik dan tidak mengalami CED, dan 3 responden belum diet yang baik dengan CED. Sebagai kesimpulan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan dan status gizi ibu hamil dengan p (0,29) dan p (0,83). Kata kunci: diet; status gizi; wanita hamil. 1. Perkenalan Wanita hamil adalah salah satu kelompok yang rentan terhadap kekurangan gizi, karena peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Pola makan yang salah pada ibu hamil berdampak pada terjadinya gangguan gizi termasuk anemia, kurang berat badan dan retardasi pertumbuhan janin [1, 2]. Menurut Harper pada tahun 1986; Diet (Pola Pangan) adalah cara di mana seseorang atau sekelompok orang memilih dan mengkonsumsi makanan sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, sosial dan budaya. Diet terdiri dari berbagai informasi yang memberikan gambaran tentang jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari oleh satu orang dan memiliki karakteristik untuk setiap komunitas. Konsumsi makanan adalah jumlah total makanan yang tersedia untuk konsumsi [3]. Pola diet dan kebiasaan makan

Upload: gizi

Post on 12-Jul-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Diet

TRANSCRIPT

Page 1: Translate Hubungan Antara the Diet Pola Dengan Status Gizi Wanita Hamil Dari Dayak Kenyah Suku Di Tabang Kecamatan

Hubungan antara The Diet Pola dengan Status Gizi Wanita Hamil dari Dayak Kenyah Suku di Tabang Kecamatan, Kabupaten Kutai Kartanegara pada 2014

Aminah Toahaa *, Suryani As'adb, Veny Hadjuc, Burhanudin BahardaPostgraduate Program, Fakultas Kedokteran, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Indonesia. bNutriton Departemen, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Indonesia. c Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Indonesia. dBiostatistics dan Demografi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, IndonesiaAbstrakBerdasarkan data, ada kurangnya status gizi ibu hamil di suku Dayak Kenyah. Diet adalah upaya untuk meningkatkan status gizi dengan memenuhi kebutuhan ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara diet dan status gizi ibu hamil di suku Dayak Kenyah. Desain penelitian adalah cross sectional di mana diet (jenis makanan, frekuensi makan, dan metode) sebagai status variabel dan gizi independen sebagai variabel dependen. Populasi adalah semua Dayak Kenyah wanita hamil, yang tinggal di Tabang Kecamatan dengan 72 responden sebagai sampel. Data dikumpulkan dengan kuesioner sebagai Frekuensi Makanan Questionnaire (FFQ) dan perhitungan status gizi yang diukur dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Hemoglobin (Hb). Analisis data menggunakan SPSS programe dengan menggunakan chi-square pada tingkat signifikansi á = 0,05. Hasil dari penelitian ini adalah 12 responden memiliki pola makan yang baik dengan tidak anemia, 27 responden memiliki pola makan yang baik dengan anemia, 6 responden tidak memiliki pola makan yang baik dan dengan tidak anemia, dan 27 responden tidak memiliki pola makan yang baik dengan anemia.

Dari semua sampel, 36 responden memiliki pola makan yang baik dan tidak menderita dari Kurang Energi Kronis (KEK), 3 responden memiliki pola makan yang baik dan menderita dengan CED, 30 responden belum diet yang baik dan tidak mengalami CED, dan 3 responden belum diet yang baik dengan CED. Sebagai kesimpulan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan dan status gizi ibu hamil dengan p (0,29) dan p (0,83).Kata kunci: diet; status gizi; wanita hamil.1. PerkenalanWanita hamil adalah salah satu kelompok yang rentan terhadap kekurangan gizi, karena peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Pola makan yang salah pada ibu hamil berdampak pada terjadinya gangguan gizi termasuk anemia, kurang berat badan dan retardasi pertumbuhan janin [1, 2].Menurut Harper pada tahun 1986; Diet (Pola Pangan) adalah cara di mana seseorang atau sekelompok orang memilih dan mengkonsumsi makanan sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, sosial dan budaya.Diet terdiri dari berbagai informasi yang memberikan gambaran tentang jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari oleh satu orang dan memiliki karakteristik untuk setiap komunitas. Konsumsi makanan adalah jumlah total makanan yang tersedia untuk konsumsi [3]. Pola diet dan kebiasaan makan yang dipengaruhi oleh budaya (pantang dan tabu) dan juga oleh faktor-faktor lain seperti lingkungan, ketersediaan makanan, pertimbangan ekonomi, pendidikan dan kesadaran gizi. Faktor ekonomi dan non-ekonomi saling mempengaruhi, faktor sosial budaya bahkan Diet yang tepat, teratur, seimbang, bervariasi dan bergizi telah memberikan dampak positif pada tubuh. Dampaknya ditandai dengan status gizi normal atau biasa disebut dengan Body Mass Index (BMI). BMI adalah standar yang digunakan untuk menghitung berat badan (kg) dan tinggi (m2) untuk menentukan status sebenarnya dari keadaan tubuh. Bagi ibu hamil diukur dengan pemantauan rutin kenaikan berat badan setiap bulan.

Page 2: Translate Hubungan Antara the Diet Pola Dengan Status Gizi Wanita Hamil Dari Dayak Kenyah Suku Di Tabang Kecamatan

Status gizi adalah keadaan kesehatan individu atau kelompok yang telah ditentukan oleh tingkat kebutuhan fisik untuk energi dan nutrisi lain yang berasal dari makanan dan mengukur dampak fisik dengan pemeriksaan [5] antropometri. Status gizi seseorang adalah gambaran dari apa yang dikonsumsi dalam jangka panjang. Status gizi dapat malnutrisi dan gizi lebih. Kekurangan salah satu nutrisi dapat menyebabkan gangguan konsekuensi dari penyakit kekurangan.Status gizi ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan karena berbagai efek samping dapat terjadi baik pada ibu atau kehamilan itu sendiri pada kesehatan janin. Status gizi ibu hamil dapat diukur dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Berat. Pengukuran LILA adalah cara untuk menentukan risiko energi dan kekurangan protein dalam melahirkan wanita. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.Dasar Penelitian Kesehatan berdasarkan [6] ditemukan anemia pada wanita dewasa di tingkat Provinsi Kalimantan Timur adalah 24,2%, melebihi angka nasional 19,7% dan Kekurangan Energi Kronis di subur wanita adalah 17%, melebihi331angka nasional 13,6%. Analisis pada cakupan suplementasi tablet besi (Fe3) dan pemeriksaan kehamilan (K4) menunjukkan kesenjangan yang besar antara cakupan Fe3 dengan K4. Bentuk Riset Kesehatan Dasar [7] mengungkapkan bahwa kunjungan antenatal care (ANC) 4 kali hanya sebesar 61,4% dan cakupan suplementasi tablet besi (Fe3)> 90 tablet pada ibu hamil hanya 18%. Keduanya jauh dari target MDGs masing-masing 95% dan 85%. Survei Kesadaran Gizi Keluarga (Kadarzi) 2007 (8) di Kabupaten Kutai menunjukkan bahwa compliant 80-90 tablet besi pada ibu hamil mengkonsumsi hanya 34,9%, dan untuk Kecamatan Tabang hanya 12,8% dan rendah di antara semua sub -districts di Kabupaten Kutai.2. MetodePenelitian ini adalah desain penelitian sectional analitik observasional dan cross-. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil di Tabang Kecamatan - daerah yang sangat terpencil (± 480 mil) dari ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara dengan penduduk utama adalah suku Dayak Kenyah. Sampel 72 ibu hamil. Sampel diambil berdasarkan distribusi normal atau Gausse Distribusi. Kriteria sampel adalah ibu hamil yang bersedia mengikuti penelitian. Penelitian dilakukan selama bulan Juli 2013 ke koleksi Mei 2014. data dilakukan oleh petugas lapangan yang terlatih dan menggunakan kuesioner frekuensi makanan (kuesioner frekuensi makanan). Kadar hemoglobin ibu hamil dinilai di lapangan melalui metode cyanmethemogobin menggunakan fotometer HemoCue darah. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) diukur dengan menggunakan LILA tape. Makanan frekuensi data diolah dengan program yang manual dan

3. Hasil dan PembahasanSecara umum, diet dapat didefinisikan sebagai cara atau perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam memilih dan menggunakan bahan-bahan makanan di menu setiap hari yang mencakup jenis makanan, jumlah dan frekuensi makan makanan yang didasarkan pada faktor-faktor sosial dan budaya di mana mereka tinggal.Diet pada dasarnya adalah konsep budaya yang terkait dengan makanan dan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berlaku sosial budaya dalam kelompok masyarakat, seperti nilai-nilai sosial, norma sosial dan norma-norma budaya yang terkait dengan makanan, apa yang dianggap baik dan tidak baik.Berdasarkan hasil frekuensi makanan dalam penelitian ini menemukan bahwa beras merupakan diet dan pola konsumsi ibu hamil dan keluarga dalam suku Dayak Kenyah di Tabang utama. Semua dari mereka dikonsumsi sebagai makanan pokok, dan sekitar 86,6% merupakan hasil dari produksi pertanian mereka sendiri. Mie instan sebagai menu makanan cepat saji baru cenderung menjadi pola tetapi tidak sebagai makanan pokok. Kadang-kadang disajikan sebagai

Page 3: Translate Hubungan Antara the Diet Pola Dengan Status Gizi Wanita Hamil Dari Dayak Kenyah Suku Di Tabang Kecamatan

makanan pelengkap atau sayuran, serta jagung hanya dikonsumsi sebagai sayuran.Tabel 1: Sebuah Pola Diet dari Dayak Kenyah Suku di Tabang Kecamatan, Kutai Kartanegara, 2014

Jenis Bahan pangan Jumlah Setiap 2-3 kali dalam Sekali dalam Sekali dalam Jangan332International Journal of Sciences: Dasar dan Penelitian Terapan (IJSBAR) (2015) Volume 24, No 1, pp 330-341hari minggu minggu bulanMakanan pokok beras Jagung Ubi Kayu Manis potatoe Sago Mie Instan Lainnya72 0 0 0 0 11 00 25 14 2 0 38 00 13 15 4 4 14 00 28 35 26 10 8 00 6 8 35 58 1 72Lauk hewani Daging Ayam Telur Jeroan Fresh Fish ikan kering Laut Frog Snail2 0 0 8 11 1 0 0 038 14 48 3 43 10 2 0 017 18 12 1 9 10 1 0 010 32 3 10 6 28 12 1 35 8 1 58 3 23 57 71 71Hidangan sayuran Tempe / tahu Kedelai greenbeans kacang Peanuts Panjang3 0 0 1 023 1 10 12 2016 1 10 13 123 6 33 33 57 64 19 13 46Ubi jalar sayuran Air bayam Bayam daun singkong daun kelor daun pepaya daun Sauropus androgynusleaves Momordica daun manis Brassica daun Brassica Bitter daun Nephrolefis bisserata (pedang1 0 9 3 0 1 0 0 0 0 253 39 7 43 0 13 6 0 14 15 06 10 0 9 0 2 0 0 3 5 36 11 12 3 1 3 1 0 6 2 111 53 8 4 71 55 65 72 52 48 68

pakis ) Danum pakis Red pakis Athyrium Cucumber daun pineaples ( umbut nenas ) ubi jalar ( umbut keladi ) Cane ( umbut tebu ) Kuning Cucurbita ( labu ) daun Putih Cucurbita Velvet ( Limnocharis ) Jamur Bunga pisang Solanum Bambu tumbuh Wortel Kentang Ungu terong daun bawang End rotan Lengkuas Cabbage Cucumber Babby jagung Squash1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 016 17 0 7 0 0 0 13 2 0 0 0 9 4 4 3 15 1 3 2 4 6 1 16 0 1 3 5 1 1 4 5 3 5 0 1 1 3 4 3 0 1 1 2 1 0 01 0 2 4 1 0 0 6 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 0 1 0 0 048 48 72 62 66 71 71 48 64 69 67 71 61 66 65 65 53 71 66 69 66 65 71 71Buah Pisang Mangga Jeruk Pepaya Sukun Air melon Lengkeng Salak / kulit Apel Guava Pine apel Air apel Rambutan0 1 0 6 0 0 0 0 0 0 1 0 034 2 10 9 0 0 1 0 0 1 0 0 013 6 8 9 0 0 1 1 1 0 0 1 013 34 31 31 1 1 4 0 0 0 0 0 430 22 23 6 71 71 66 71 71 71 71 71 68Kelapa muda Durian Lansium / Langsat Nangka0 0 0 00 0 1 00 0 0 01 2 2 171 70 69 71

Page 4: Translate Hubungan Antara the Diet Pola Dengan Status Gizi Wanita Hamil Dari Dayak Kenyah Suku Di Tabang Kecamatan

Susu Minuman Teh Kopi Gula54 33 60 323 3 2 84 5 2 43 8 0 98 23 8 19Oil Minyak kelapa Minyak kelapa sawit / memasak0 645 39 242 016 3      Sumber : Data Primer

Pada kelompok daging; ada daging, ayam, telur dan ikan segar ke dalam diet ibu hamil dan keluarga dalam suku Dayak Kenyah dari Tabang. Makanan tersebut merupakan sumber protein yang baik dan besi yang tinggi dan mudah tersedia di masyarakat. Daging (56,7%) diperoleh dari hasil hewan peliharaan mereka sendiri atau berburu sapi, ayam (75%) dari hewan peliharaan sendiri, telur (45,2%) dari ayam peliharaan sendiri dan ikan basah (35,7%) digeledah dan ditangkap dari sungai, anak sungai dan danau. Hal ini dapat menghemat biaya pada makanan untuk keluarga. Demikian juga, kelompok sayuran, yang menjadi makanan, apakah kangkung, bayam dan daun singkong. Konsumsi sayuran hijau lainnya juga tinggi tetapi tidak menjadi pola. Konsumsi sayuran hijau sangat baik untuk kesehatan. Its mengandung kadar karoten, vitamin C, vitamin A dan zat besi dibandingkan dengan sayuran lainnya [9]. Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi dalam pencegahan anemia, tetapi ketika besi dikonsumsi dalam jumlah terbatas, fungsi vitamin C sebagai penambah zat besi tidak akan berjalan [10]. Vitamin C memiliki peran yang sangat penting dalam penyerapan zat besi non-heme, terutama zat besi yang ditemukan dalam banyak makanan nabati. Oleh karena itu, kurang mengkonsumsi sayuran dan buah dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh yang dapat menyebabkan anemia. Vitamin A juga berperan dalam penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga asupan yang dibutuhkan cukup untuk memfasilitasi penyerapan zat besi, terutama konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang dapat membantu penyerapan dan mobilisasi besi untuk pembentukan sel darah merah. Status rendah vitamin A akan membuat toko besi tidak dapat dimanfaatkan untuk proses eritropoiesis. Selain itu, vitamin A dan β-karoten akan membentuk kompleks dengan besi untuk membuat besi tetap terlarut dalam lumen usus sehingga penyerapan zat besi dapat membantu [11]. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan metabolisme besi [12, 13, 14]. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan anemia melalui efek pada metabolisme besi, hematopoiesis, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi [15]. Beberapa penelitian gizi dari seluruh dunia menunjukkan hubungan yang erat antara defisiensi vitamin A dan anemia [14]. Ada bukti yang jelas tentang hubungan antara serum retinol dan indikator defisiensi zat besi dan vitamin A dianggap sebagai salah satu penyebab anemia [15].Di

Selain sayuran yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, ada juga khas sayuran Dayak Kenyah sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Suhardjo bahwa diet penduduk di suatu negara atau wilayah biasanya335International Journal of Sciences: Dasar dan Penelitian Terapan (IJSBAR) (2015) Volume 24, No 1, pp 330-341tersedia dari makanan lokal atau dari makanan yang tumbuh di tempat untuk jangka waktu yang panjang [16]. Oleh karena itu, ada jenis tanaman yang umum dikenal sebagai pakis (tumbuhan paku) dalam masyarakat Dayak Kenyah, tanaman yang tumbuh bebas di sekitar desa atau di hutan. Jenis-jenis yang pakis yang banyak dikonsumsi adalah danum paya '(pakis merah), julut paku

Page 5: Translate Hubungan Antara the Diet Pola Dengan Status Gizi Wanita Hamil Dari Dayak Kenyah Suku Di Tabang Kecamatan

dan pa'it paku. Sayuran ini dipercaya sangat baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mendapatkan kesehatan dan darah tidak kurang dan juga sangat baik diambil ketika tubuh terasa kurang nyaman. Pemenuhan sayuran hijau ini adalah makanan sehari-hari ibu hamil dan keluarga dalam masyarakat Dayak Kenyah. Pakis (tumbuhan paku) yang mudah dan banyak tersedia di sekitar masyarakat. Itu 58,9% dari peternakan sendiri, dan sisanya dari hutan.Bahan pangan dari sayur dan kelompok kacang-kacangan seperti kacang tanah dan kacang hijau tidak menjadi pola bagi ibu hamil dan keluarga Dayak Kenyah. Namun tempe (sejenis makanan yang dihasilkan dari kedelai) terkenal sebagai bahan makanan dari Jawa yang telah menjadi bahan pangan nasional dan dikenal bahkan di negara-negara lain, telah menjadi pola keluarga pada ibu hamil di suku Dayak Kenyah dari Tabang. Menurut informasi dari petugas kesehatan dari Puskesmas di Tabang dan Ritan klinik diketahui bahwa tempe yang dijual di Tabang dan Ritan berasal dari produksi orang atau penduduk di 3 (tiga) desa yang berbeda atau tempat. Yang pertama terletak di Desa Sungai Lunuk yang merupakan suku Dayak Punan hidup. Tempe di sini diproduksi oleh orang-orang Jawa yang tinggal di sana, baik yang berada di ibukota kecamatan Tabang, diproduksi oleh orang-orang dari suku Kutai, bahan kedelai yang berasal dari hilir (kabupaten kota) hanya kemasan dilakukan di Sub Tabang -District dan menjadi produksi buatan sendiri oleh orang-orang Dayak di Desa Ritan Baru.Husaini dan Husaini menyatakan bahwa kebiasaan makan dapat berubah dan akan berubah, bahkan jika perubahan itu tidak berlangsung dengan mudah. Perubahan akan terjadi jika individu menyadari dan memiliki keinginan dan kebutuhan yang berubah [17].Buah-buahan kelompok, yang menjadi pola, adalah pisang dan pepaya. Buah-buahan yang tidak mudah tersedia di desa-desa di Kecamatan Tabang. Buah seperti jeruk, apel dan kelapa berduri biasanya dijual di pasar lokal musiman atau dibeli ketika pergi ke kota. Buah-buahan lokal lainnya yang Isao buah (Euphoria cinerea) yang masih dalam keluarga Dimocarpus longan dan buah durian.Pada kelompok minuman, ada kopi, teh manis dan susu yang menjadi pola dalam keluarga. Hasil penelitian Suhaimi pada penduduk asli Kalimantan dianjurkan untuk mengurangi kebiasaan sehari-hari minum teh dan kopi dengan banyak gula, dan dipindahkan ke konsumsi sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan karena skor kualitas makanan mereka berada di atas nilai kualitas makanan ideal [ 18].Selain itu, untuk kelompok minyak; minyak goreng hanya pola sedangkan santan bukan pola diet. Menurut pemimpin tradisional, santan tidak umum digunakan untuk memasak dan tidak menjadi pola dalam diet keluarga karena kebiasaan di Apo Kayan, tempat asal mereka di Ddistrict Bulungan (sekarang Kabupaten Malinau) di mana sangat jarang tumbuh pohon kelapa dan ini juga mempengaruhi pola masakan keluarga menu di Dayak Kenyah yang hanya direbus. Pohon kelapa di sini adalah buah hasil kurang karena ketinggian nya yang terlalu tinggi [19]. Demikian juga daging hanya direbus dengan bumbu rumput lemon saja, tidak menggunakan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dan ikan tersebut hanya panggang atau dipanggang. Pengolahan makanan hanya direbus dan dipanggang atau dibakar. Hal ini sangat jarang dimasakdengan cara digoreng. Ini mendukung untuk hidup sehat, seperti dalam kasus pengolahan daging, untuk mendapatkan daging harus dimasak dengan dipanggang, dibakar dan direbus. Metode ini lebih baik daripada goreng [9]. Begitu juga dengan bumbu atau MSG, mereka juga menggunakan bumbu dari sekitar sifatnya; namanya daun Mekai (Albertisia papuana Becc) bukannya MSG.Berdasarkan studi Suhaimi, ditemukan bahwa skor kualitas kelompok komoditas makanan buah-buahan dan biji-bijian berminyak berada di bawah ideal skor kualitas makanan. Oleh karena itu, karena itu disarankan untuk meningkatkan konsumsi dengan menambahkan variasi untuk mengolah makanan, sayuran dengan santan dan hazelnut dan disesuaikan dengan selera lokal.Frekuensi ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan dari suku Dayak Kenyah umumnya tiga kali sehari mengikuti pola yang biasa, tapi ada juga hanya

Page 6: Translate Hubungan Antara the Diet Pola Dengan Status Gizi Wanita Hamil Dari Dayak Kenyah Suku Di Tabang Kecamatan

makan dua kali sehari, saat makan dengan frekuensi lebih dari 3 (tiga) kali sehari hanya 4.2 %.Frekuensi ibu hamil makan dalam satu hari diketahui bahwa 63,9% dengan frekuensi makan tiga kali sehari, 31,9% dengan frekuensi makan itu 2 (dua) kali sehari dan 4,2% dengan frekuensi makan lebih dari 3 (tiga) kali dalam sehari (Tabel 2).

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Makan di Hari (Main Food) pada Ibu Hamil di Dayak Kenyah di Tabang, Kutai Kartanegara pada 2014Frekuensi Makan n%2 kali 23 31,9 3 kali 46 63,9> 3 kali 3 4,2 Jumlah 72 100,0             Sumber: Data Primer 2014Sebuah. Hubungan diet dengan AnemiaDiet mempengaruhi kejadian anemia. Dalam penelitian ini, hubungan antara status gizi anemia ibu dengan diet secara statistik tidak signifikan pada p = 0,29.Hubungan antara anemia status gizi dengan diet disajikan pada Tabel 3.Dari Tabel 3, diketahui bahwa wanita hamil yang memiliki pola makan yang baik, ada 30,8% ibu hamil yang tidak anemia dan 69,2% dari ibu hamil yang anemia. Sementara mereka yang kurang diet, ada 18,2% ibu hamil yang tidak anemia dan 81,8% dari wanita hamil yang mengalami anemia. Uji statistik menunjukkan bahwa p = 0,29, yang berarti bahwa hubungan ini tidak signifikan secara statistik. Hubungan antara diet dengan anemia pada ibu hamil dari suku Dayak Kenyah, meskipun tidak signifikan secara statistik, tetapi jelas bahwa wanita hamil yang memiliki pola makan yang baik juga memiliki status gizi yang lebih baik mengenai anemia.A diet pattern is a qualitative picture of the family eating habits and formed in the family which is strongly influenced by customs [20], work location and the location of settlements [21]. The diet of pregnant women and families of Dayak Kenyah illustrates that their diet supports the prevention and controlling of anemia in pregnant women. Some food sources of high iron belong to the diet of Dayak Kenyah family such as meat, fish, eggs, chicken, tempe/tofu, cassava leaves, spinach and water spinach. Based on the data of this study, it is noted that the type of food sources which are high in iron into a pattern is able to reduce the incidence of anemia in pregnant women of Dayak Kenyah tribe. The evidence of this relationship can be known from the results of the cross tabulation between food sources with high iron. For a meat in diet pattern, the consumption of meat in every day is stating that 50% of pregnant women are not anemia, while who never eat meat, only 40% without anemia. This means that the meat diet can reduce 10% incidences of anemia in pregnant women of Dayak Kenyah tribe. Further, the chicken diet can reduce the incidence of anemia by 3.6%; eggs can reduce by 25% of the incidence of anemia, reduction of 12.2% from wet fish, tempe reduced by 19% of the incidence of anemia, spinach reduced by 54.5% of the incidence of anemia. Whereas in water spinach and cassava leaves had a higher percentage with anemia in pregnant women who consumed each day than never consumed, and it turned out pregnant women who consumed every day was the age of the second and third trimesters of pregnancy meant that the age of the hemodilution (blood thinning). In addition, it is also important that the most of food ingredients was gotten from their own business without having to be purchased. One of the culture that also supports to eat healthy foods, especially to prevent anemia is a way to process the meat in Dayak Kenyah which was more done by roasted or baked and boiled, very rarely cooked by frying as good sources of iron are lean meats and how to process the meat so lean that with roasted, baked and boiled. The way on how to cultivate Dayak Kenyah cuisine was a pattern that had been formed from their ancestors who used to live in Apo Kayan. In that time, it was very difficult to get coconut oil and thus reflected in their cuisine menu with almost no milk.Banyak peneliti mempelajari efek berbagai jenis protein pada tingkat non - heme penyerapan Fe menunjukkan bahwa protein dari daging sapi , ayam, ikan

Page 7: Translate Hubungan Antara the Diet Pola Dengan Status Gizi Wanita Hamil Dari Dayak Kenyah Suku Di Tabang Kecamatan

dan telur dapat lebih efektif dalam meningkatkan ketersediaan Fe biologis . Pilihan makan makanan hewani bersumber bersama dengan daun singkong atau bayam ( sebagai sumber338International Journal of Sciences : Dasar dan Penelitian Terapan ( IJSBAR ) ( 2015 ) Volume 24 , No 1 , pp 330-341non - heme Fe ) , akan menyebabkan jumlah Fe untuk diserap dan tubuh dipertahankan menjadi lebih tinggi . Peningkatan penyerapan ini disebabkan adanya Daging , Unggas dan Ikan Factor ( faktor MPF ) yang membuat Fe menjadi lebih larut, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh [ 22 ] .b . Hubungan antara Diet Pola dengan Status Gizi ( Lila ) di Ibu HamilHubungan antara diet dan status gizi ibu hamil Lila disajikan dalam tabel 4 .Tabel 4 : Hubungan antara Status Gizi ( CED ) dengan Diet Pola Kehamilan Wanita di Dayak Kenyah , Tabang Kecamatan , Kutai Kartanegara pada tahun 2014 .FFQStatus gizi LilaTotalNilai p normal CED n % n % n % Baik 36 92,3 3 7,7 39 100 0,83 Kurang 30 90,9 3 9,1 33 100 Total 66 91,7 6 8,3 72 100

Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa wanita hamil yang memiliki pola makan yang baik, ada sembilan (9) dari setiap 10 wanita hamil yang tidak menderita KEK dan 1 (satu) dari setiap 10 wanita hamil, yang menderita dari CED, serta yang memiliki kekurangan diet, ada 9 (sembilan) dari setiap 10 wanita hamil yang tidak menderita KEK dan 1 (satu) dari setiap 10 wanita hamil yang menderita KEK. Analisis statistik menunjukkan p = 0,83 berarti yang tidak bermakna.Pola diet tidak secara signifikan terkait dengan status gizi (Lingkar Lengan Atas = UAC) dari ibu hamil, p> 0,05. Namun dapat dijelaskan bahwa seorang ibu dengan diet yang baik memiliki persentase yang lebih tinggi UAC normal (92,3%) dibandingkan ibu hamil dengan kurang diet (90,9%). Persentase ibu hamil yang menderita dari Kekurangan Energi Kronis (KEK) hanya 8,3%.Sebuah diet yang baik harus dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi, terutama bagi ibu hamil yang membutuhkan nutrisi yang baik. Diet yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan nutrisi yang berlebihan atau kekurangan (22). Penelitian Susilo (2000) menemukan bahwa CED pada wanita hamil di Bantul sekitar 28,69% yang disebabkan oleh pola diet yang tidak baik di mana 17,2% memiliki frekuensi makan kurang dari 3 kali / hari dan 55,7% telah makan selama kehamilan kurang atau sama dengan sebelum kehamilan.4. KesimpulanHubungan antara diet dan status gizi anemia pada ibu hamil suku Dayak Kenyah secara statistik tidak signifikan (P = 0,29). Demikian pula, hubungan antara diet dan status CED hamil339International Journal of Sciences: Dasar dan Penelitian Terapan (IJSBAR) (2015) Volume 24, No 1, pp 330-341wanita menunjukkan hubungan yang tidak bermakna (p = 0,83).