transformasi desain bagian kepala adalah ruang badan...

1
TAMPAK SELATAN 1:200 TAMPAK BARAT 1:200 TAMPAK UTARA 1:200 TAMPAK TIMUR 1:200 005 037 A A’ A A’ B B’ DENAH LANTAI 1 1:100 DENAH LANTAI 2 1:100 RUANG UTAMA RUANG PENDUKUNG SIRKULASI SERVICE Desa Taro merupakan desa pertama yang menjadi cikal bakal dari penggunaan kaidah-kaidah penataan ruang arsitektur tradisional bali yang dikenal dengan istilah Tri Angga (Utama, Madya, Nista). Oleh karena itu, hampir semua bangunan rumah didesa Taro ini menggunakan sistem tata ruang yang sangat kental tersebut Secara vertikal ruang - ruang pada bangunan dibagi menjadi kepala, badan dan kaki. Local Genius Mengambil bentukan khas bangunan tradisional bali yaitu meru. BADAN KEPALA KAKI MADYA UTAMA NISTA TRANSFORMASI DESAIN BADAN KEPALA KAKI Ruang Pagelaran Seni Entrance , dan Ruang Pengelola Ruang Galeri, Atrium dan workshop Bagian kepala adalah ruang kosong yang mencerminkan tingkat tertinggi pada bangunan dengan material transparan untuk membiarkan cahaya masuk kedalam bangunan Bagian badan merupakan Lantai 2 yang berfungsi sebagai ruang diskusi dan perpustakaan Bagian kaki bangunan merupakan atap yang menyatu dengan dinding, dibagian ini terdapat ruang galeri, pagelaran, atrium, dan ruang pengelola ALASAN: - Menjadikan meru sebagai bentuk iconic dari Desa Taro sebagai respon keberadaan pura Gunung Raung (memiliki bentukatap meru yang khas) - Menyelesaikan permasalahan arsitektur tropis - Mengangkat citra arsitektur nusantara KONSEP museum dengan konsep ECO yang mengangkat Karakteristik, Lokalitas serta Ramah Lingkungan” KARAKTERISTIK LOKALITAS RAMAH LINGKUNGAN Karakter dan filosofi tata ruang daerah konservasi nilai dan sejarah material lokal desain merespon iklim

Upload: truongtuyen

Post on 02-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSFORMASI DESAIN Bagian kepala adalah ruang badan …s3images.coroflot.com/user_files/individual_files/624321_vDkrz3... · tampak selatan 1:200 tampak barat 1:200 tampak utara

TAMPAK SELATAN1:200

TAMPAK BARAT1:200

TAMPAK UTARA1:200

TAMPAK TIMUR1:200 005037

A

A’

A

A’

B B’

DENAH LANTAI 11:100

DENAH LANTAI 21:100

RUANG UTAMA

RUANG PENDUKUNG

SIRKULASI

SERVICE

Desa Taro merupakan desa

pertama yang menjadi cikal

bakal dari penggunaan

kaidah-kaidah penataan

ruang arsitektur tradisional

bali yang dikenal dengan

istilah Tri Angga (Utama,

Madya, Nista).

Oleh karena itu, hampir

semua bangunan rumah

d i d e s a T a r o i n i

m e n g g u n a k a n s i s t e m

tata ruang yang sangat

kental tersebut

Secara vertikal ruang - ruang pada

bangunan dibagi menjadi kepala,

badan dan kaki.

Local Genius

Mengambil bentukan

khas bangunan

tradisional bali yaitu

meru.

BADAN

KEPALA

KAKI

MADYA

UTAMA

NISTA

TRANSFORMASI DESAIN

BADAN

KEPALA

KAKI

Ruang Pagelaran Seni

Entrance , dan Ruang Pengelola

Ruang Galeri, Atrium dan workshop

Bagian kepala adalah ruang

kosong yang mencerminkan

tingkat tertinggi pada bangunan

dengan material transparan untuk

membia rkan cahaya masuk

kedalam bangunan

Bagian badan merupakan Lantai 2

yang berfungsi sebagai ruang

diskusi dan perpustakaan

Bagian kaki bangunan merupakan

atap yang menyatu dengan

dinding, dibagian ini terdapat

ruang galeri, pagelaran, atrium,

dan ruang pengelola

ALASAN:

- Menjadikan meru sebagai bentuk iconic dari Desa Taro

sebagai respon keberadaan pura Gunung Raung

(memiliki bentukatap meru yang khas)

- Menyelesaikan permasalahan arsitektur tropis

- Mengangkat citra arsitektur nusantara

KONSEP

“museum dengan konsep ECO

yang mengangkat Karakteristik, Lokalitas

serta Ramah Lingkungan”

KARAKTERISTIK

LOKALITAS

RAMAH

LINGKUNGAN

Karakter dan filosofi tata ruang

daerah konservasi

nilai dan sejarah

material lokal

desain merespon iklim