transduser

Upload: aditya-rana

Post on 14-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TRANSDUSER

TRANSCRIPT

1. TRANSDUSERTransduseradalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya,sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatanlistrik,elektronik,elektromekanik,elektromagnetik,fotonik, ataufotovoltaik. Dalam pengertian yang lebih luas, transduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalahmikrofon, yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi listrik.Beberapa jenis transducer dapat diklasifikasikan sesuai dengan prinsip pengubahan energi, sinyal keluaran, atau bidang pemakaian. Berikut ini menunjukkan klasifikasi transducer berdasarkan prisnsip kelistrikannya (Sugiharta; 2002: 3).a.Transducer pasifTransducer pasif yaitu transducer yang dapat bekerja bila mendapat energi tambahan dari luar. Transducer ini tidak dapat menghasilkan tegangan sendiri tetapi dapat menghasilkan perubahan nilai resistansi, kapasitansi, atau induktansi apabila mengalami perubahan kondisi sekeliling.Ada beberapa jenis transducer pasif yang dapat kita peroleh di pasaran, yaitu transducer resistif, transducer kapasitif, transduscr induktif, dan transducer foto.

1.Transducer resistifPrinsip kerja dan penerapan transducer berdasarkan jenisnya ditampilkan pada table berikut ini.Table 2.1Prinsip kerja dan penerapan transducer resistif berdasarkan jenisnyaJenis transducerPrinsip kerjaJenis penerapan

Potensio meter resistifPerubahan positif (karena gerakan eksternal) menjadi perubahan resistansi potensiometer atau rangkaian jembatan.Sensor tekanan, posisi

Strain GageTekanan eksternal mengubah resistansi penghantaran atau semi konduktorSensor berat, tekanan, posisi.

RTD(resistance temperature detector)Perubahan sushu mempengaruhi resistansi logam murni yang mempunyai koefisien suhu positif.Sensor suhu

ThermistorPerubahan suhu mempengaruhi resistansi logam teroksidasi yang mempunyai koefisien suhu negatif.Sensor suhu

Hygrometer resistifResistansi elektroda turun bila kelembapan udara disekelilingnya naik atau bertambah.Sensor kelembapan

PsychrometerPerbedaan suhu pada electrode kering dan electrode basah menghasilkan perubahan tegangan.Sensor kelembapan

2.Transducer kapasitif dan transducer induktif

Prinsip kerja transducer ini adalah mengubah perubahan besaran nonlistrik menjadi perubahan nilai kapasitansi atau nilai induktif. Berikut ini disajikan prinsip kerja dan penerapan transducerinduktif berdasarkan jenisnya.Table 2.2Prinsip kerja dan penerapan transducer induktif berdasarkan jenisnyaJenis transducerPrinsip kerjaJenis penerapan

Transducer kapasitifKapasitas antara dua dielektrik berubah, disebabkan oleh kondisi fisis seperti tinggi cairan, komposisi larutan, tekanan ketebalan, kepadatan, aliran, dan panjang.Sensor tinggi cairan, Sensor tekanan, kepadatan ketebalan

Transducer induktif LVDT (Linear variable differensial transformer)Perubahan posisi inti (cern) menyebabkan timbulnya tegangan pada kumparan skunder.Sensor tekanan, posisi

Transducer tekananPerubahan tekanan fisis seperti tekanan gas atau cairan menyebabkan perubahan induktansi magnetic.Sensor tekanan

3.Transducer fotoTransducer foto dapat mengubah besar arus listrik jika dikenai cahaya/sinar. Aris listrik inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui keadaan yang ingin diukur, misalnya gelap terangnya suatu ruangan. Kondisi lain yang dapat diukur adalah kondisi yang memanfaatkan sinar sebagai bahan utamanya.Ada beberapa jenis transducer foto dan masing-masing mempunyai prinsip kerja yang berbeda-beda. Berikut ini disajikan table jenis-jenis transducer foto, berikut prinsip kerja dan penerapannya dalam kehidupan kita sehari-hari.Table 2.3Prinsip kerja dan penerapan transducer foto berdasarkan jenisnyaJenis transducerPrinsip kerjaJenis penerapan

PhotokonduktifKonduktivitas pada suatu bahan berubah bila terkena cahaya.

PhotodiodeArus reverse berubah sesuai intensitas cahaya pada diode tersebut.Sakelar cahaya/sensor cahaya

PhototransistorIntensitas cahaya yang jatuh pada transistor photo menyebabkan transistor dalam posisi cut off atau saturasi.Sakelar cahaya

OptocoplerMengubah pulsa menjadi sinar infra merah, sinar infra merah mentriger detector fhoto.Relay, sakelar cahaya.

b.Transducer aktifTransducer aktif, yaitu transducer yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri. Transducer ini tidak memerlukan catu daya eksternal. Transducer ini malah dapat menghasilkan energi lisrik. Berikut disajikan prinsip kerja dan penerapan transducer aktif berdasarkan jenis-jenisnya.

Table 2.4Prinsip kerja dan penerapan transducer aktif berdasarkan jenisnyaJenis transducerPrinsip kerjaJenis penerapan

Thermokopel dan thermofileEnergi listrik muncul bila sambungan dua jenis semikonduktor logam yang berbeda dikenai panas.Sensor suhu, pancaran panas

Cell fotovoltaicEnergi listrik atau tegangan muncul bila sebuah hubungan semi konduktor mendapat pancaran sinar.Sensor cahaya, pembangkit tegangan energi sinar (Solar Cell)

Secara umum,dapat dikatakan bahwa Tranduser adalah alat yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dari sisi pola aktivasinya, transduser dapat dibagi menjadi dua, Transduser pasif dan Transduser aktif.

Contoh tranduser pada bidang kelautan adalah pada sonar. Cara kerja sonar adalah dengan mengirimkan gelombang suara ke dasar perairan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau di tampilkan di monitor.Dengan mengetahui kecepatan gelombang media yang diukur dan dengan menggunakan persamaan s = v ( t), maka kita akan mendapatkan jarak yang diukur. Factor setengah di depan t, di atas menyatakan setengah waktu tempuh dari sonar ke tempat pemantulan dan kembali ke sonar. Dengan ungkapan lain, waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari sonar ke tempat pemantulan.

2. BEAM

Beam adalah pancaran suara yang dihasilkan suatu alat akustik untuk kemudian dapat ditangkap kembali untuk selanjutnya dapat dianalisa. Beam yang telah ditembakkan biasanya membuat sebuah beam patternBeam Pattern tergantung dari luas permukaan transducer dan frequensi yang digunakan. Makin kecil luas permukaan transducer, maka makin besar sudut beam dari transducer tersebut (untuk frekuensi tertentu), sebaliknya makin besar luas permukaan transducer, maka Makin kecil sudut beam yang dihasilkan.Sudah tentu untuk menghasilkan beam dengan lebar yang sekecil mungkin akan menemui kesulitan, lebih-lebih untuk frekuensi rendah, karena luas permukaan transducer harus sebesar mungkin. Secara teknis sulit dilakukan karena menjadi tidak efisien dan transducernya menjadi besar dan berat.Beberapa alat yang memakai beam contohnya adalah echosounder. Adapun kegunaan dasar dari echosounder yaitu menentukan kedalaman suatu perairan dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air. Data tampilan juga dapat dikombinasikan dengan koordinat global berdasarkan sinyal dari satelit GPS yang ada dengan memasang antena GPS (jika fitur GPS pada echosounder ada). echosounder sendiri memiliki dua tipe, yaitu single-beam echosounder dan multi-beam echosounder.

Gambar. Single Beam Echosounder

TUGAS AKUSTIK KELAUTANTRANSDUSER DAN BEAM

Disusun oleh :KELOMPOK 1

Abdillah Ranadipura26020212130025Muhammad ikhsanudin Harahab26020212120003Rizky Fitria D26020212140064Agustinus Wahyu W26020212140072Bayu Munandar26020212130066Randi Firdaus26020212130059Chandra Leveraeni D26020212140092Tri Widya L P26020212140083

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTANJURUSAN ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2015