tranfusi darah merdi

7
TRANSFUSI DARAH Transfusi darah adalah pemindahan darah dari satu orang (donor) ke dalam pembuluh darah orang lain (resipien). Hal ini biasanya dilakukan sebagai manuver penyelamatan nyawa (life- saving) untuk menggantikan darah yang hilang karena perdarahan hebat, saat operasi ketika terjadi kehilangan darah atau untuk meningkatkan jumlah darah pada pasien anemia. Darah terdiri dari sel-sel darah serta plasma darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit, sedangkan plasma darah mengandung air, protein, glukosa, mineral, fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan yang terdiri dari faktor pembekuan I-XIII. Di dalam eritrosit terdapat molekul hemoglobin yang sangat penting. Hemoglobin berguna untuk mengika oksigen di paru-paru dan melepaskan oksigen tersebut ke organ tubuh yang membutuhkannya. Dapat dikatakan, darah merupakan komponen penting dalam tubuh. Melalui darah, oksigen akan terangkut ke seluruh organ tubuh, terutama organ vital agar fungsinya dapat terus berjalan. Oleh karena itu prosedur transfusi darah merupakan suatu tindakan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup seseorang. Jenis Darah Transfusi DARAH LENGKAP (Whole Blood) Whole blood (darah lengkap) biasanya disediakan hanya untuk transfusi pada perdarahan masif. Whole blood biasa diberikan untuk perdarahan akut, shock hipovolemik serta bedah mayor dengan

Upload: merdyinitial

Post on 12-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Transfusi

TRANSCRIPT

Page 1: Tranfusi Darah Merdi

TRANSFUSI DARAH

Transfusi darah adalah pemindahan darah dari satu orang (donor) ke

dalam pembuluh darah orang lain (resipien). Hal ini biasanya dilakukan

sebagai manuver penyelamatan nyawa (life-saving) untuk menggantikan

darah yang hilang karena perdarahan hebat, saat operasi ketika terjadi

kehilangan darah atau untuk meningkatkan jumlah darah pada pasien

anemia.

Darah terdiri dari sel-sel darah serta plasma darah. Sel darah terdiri

dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit,

sedangkan plasma darah mengandung air, protein, glukosa, mineral,

fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan yang terdiri dari faktor pembekuan

I-XIII. Di dalam eritrosit terdapat molekul hemoglobin yang sangat penting.

Hemoglobin berguna untuk mengika oksigen di paru-paru dan melepaskan

oksigen tersebut ke organ tubuh yang membutuhkannya. Dapat dikatakan,

darah merupakan komponen penting dalam tubuh. Melalui darah, oksigen

akan terangkut ke seluruh organ tubuh, terutama organ vital agar fungsinya

dapat terus berjalan. Oleh karena itu prosedur transfusi darah merupakan

suatu tindakan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup seseorang.

  

Jenis Darah Transfusi

DARAH LENGKAP (Whole Blood)

Whole blood (darah lengkap) biasanya disediakan hanya untuk transfusi

pada perdarahan masif. Whole blood biasa diberikan untuk perdarahan akut,

shock hipovolemik serta bedah mayor dengan perdarahan > 1500 ml. Whole

blood akan meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dan peningkatan

volume darah. Transfusi satu unit whole blood akan meningkatkan

hemoglobin 1 g/dl.

Darah lengkap ada 3 macam. Yaitu :

1. Darah segar

Page 2: Tranfusi Darah Merdi

Yaitu darah yang baru diambil dari donor sampai 6 jam sesudah

pengambilan. Keuntungan pemakaian darah segar ialah faktor

pembekuannya masih lengkap termasuk faktor labil (V dan VIII) dan fungsi

eritrosit masih relatif baik. Kerugiannya sulit diperoleh dalam waktu yang

tepat karena untuk pemeriksaan golongan, reaksi silang dan transportasi

diperlukan waktu lebih dari 4 jam dan resiko penularan penyakit relatif

banyak.

2. Darah Baru

Yaitu darah yang disimpan antara 6 jam sampai 6 hari sesudah diambil dari

donor. Faktor pembekuan disini sudah hampir habis, dan juga dapat terjadi

peningkatan kadar kalium, amonia, dan asam laktat.

3. Darah Simpan

Darah yang disimpan lebih dari 6 hari. Keuntungannya mudah tersedia

setiap saat, bahaya penularan lues dan sitomegalovirus hilang. Sedang

kerugiaannya ialah faktor pembekuan terutama faktor V dan VIII sudah

habis. Kemampuan transportasi oksigen oleh eritrosit menurun yang

disebabkan karena afinitas Hb terhadap oksigen yang tinggi, sehingga

oksigen sukar dilepas ke jaringan. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar

2,3 DPG. Kadar kalium, amonia, dan asam laktat tinggi.

Indikasinya adalah untuk mengatasi perdarahan yang lebih dari 30% TBV

setelah pasien distabilkan lebih dahulu dengan cairan elektrolit. Banyaknya

volume darah yang diberikan diberikan sesuai dengan banyaknya darah

yang hilang.(6,12) Pada bayi transfusi sudah harus diberikan bila kehilangan

10 % TBV. Diberikan pada penderita dengan perdarahan akut, syok

hemovolemik, dan bedah mayor dengan perdarahan >1500 ml.

Darah lengkap mengandung 450 ml darah dan 63 ml antikoagulan (CPDA-1)

dan hematokrit 35 % dan masa simpan 35 hari. Kemasan kantong darah

baku berisi 450 ml darah, disamping itu ada kemasan kantong darah dengan

isi 250 ml seperti yang umum dipakai oleh PMI. Pada orang dewasa transfusi

satu unit (500 ml) darah lengkap akan menaikkan Hb kira-kira 1 gram %

Page 3: Tranfusi Darah Merdi

atau hematokrit 3-4%. Darah segar mempunyai komponen darah yang

lengkap, akan tetapi tidak praktis dalam penyediaan.

Semua sel dan protein plasma terkandung dalam darah lengkap. Tetapi

trombosit, fagosit, dan banyak protein plasma lainnya menjadi tidak aktif

selama penyimpanan, tetapi sel-sel tersebut masih bersifat antigenik.

Sehingga untuk tujuan praktis, darah lengkap dapat dianggap terdiri dari

eritrosit dan plasma.

Kecepatan pemberian darah utuh pada penderita hemovolemia adalah satu

liter dalam 2-3 jam setelah sebelumnya diberikan cairan elektrolit pengganti

perdarahan. Jika transfusi perlu lebih cepat lagi, pantaulah dengan teliti

kenaikan Tekanan Vena Sentral (CVP) untuk menghindari overload. Setelah

satu liter darah utuh sebaiknya diberikan 10 cc Calcium Glukonas 10% untuk

mencegah intoksikasi sitrat, terutama pada penderita gangguan faal hati

yang luas.

Packed Red Blood Cell (PRBC)

PRBC mengandung hemoglobin yang sama dengan whole blood, bedanya

adalah pada jumlah plasma, dimana PRBC lebih sedikit mengandung plasma.

Hal ini menyebabkan kadar hematokrit PRBC lebih tinggi dibanding dengan

whole blood, yaitu 70% dibandingkan 40%. PRBC biasa diberikan pada

pasien dengan perdarahan lambat, pasien anemia atau pada kelainan

jantung. Saat hendak digunakan, PRBC perlu dihangatkan terlebih dahulu

hingga sama dengan suhu tubuh (37ºC). bila tidak dihangatkan, akan

menyulitkan terjadinya perpindahan oksigen dari darah ke organ tubuh.

Plasma Beku Segar (Fresh Frozen Plasma)

Fresh frozen plasma (FFP) mengandung semua protein plasma (faktor

pembekuan), terutama faktor V dan VII. FFP biasa diberikan setelah transfusi

darah masif, setelah terapi warfarin dan koagulopati pada penyakit hati.

Setiap unit FFP biasanya dapat menaikan masing-masing kadar faktor

Page 4: Tranfusi Darah Merdi

pembekuan sebesar 2-3% pada orang dewasa. Sama dengan PRBC, saat

hendak diberikan pada pasien perlu dihangatkan terlebih dahulu sesuai suhu

tubuh.

Trombosit

Transfusi trombosit diindikasikan pada pasien dengan trombositopenia berat

(<20.000 sel/mm3) disertai gejala klinis perdarahan. Akan tetapi, bila tidak

dijumpai gejala klinis perdarahan, transfusi trombosit tidak diperlukan. Satu

unit trombosit dapat meningkatkan 7000-10.000 trombosit/mm3 setelah 1

jam transfusi pada pasien dengan berat badan 70 kg. banyak faktor yang

berperan dalam keberhasilan transfusi trombosit diantaranya splenomegali,

sensitisasi sebelumnya, demam, dan perdarahan aktif.

Kriopresipitat

Kriopresipitat mengandung faktor VIII dan fibrinogen dalam jumlah banyak.

Kriopresipitat diindikasikan pada pasien dengan penyakit hemofilia

(kekurangan faktor VIII) dan juga pada pasien dengan defisiensi fibrinogen.

 Komplikasi Reaksi Transfusi

Reaksi hemolitik

Reaksi yang terjadi biasanya adalah penghancuran sel darah merah donor

oleh antibodi resipien dan biasanya terjadi karena ketidakcocokan golongan

darah ABO yang dapat disebabkan oleh kesalahan mengidentifikasikan

pasien, jenis darah atau unit transfusi. Pada orang sadar, gejala

yang  dialami berupa menggigil, demam, nyeri dada dan mual. Pada orang

dalam keadaan tidak sadar atau terbius, gejala berupa peningkatan suhu

tubuh, jantung berdebar-debar, tekanan darah rendah dan hemoglobinuria.

Berat ringannya gejala tersebut tergantung dari seberapa banyak darah

yang tidak cocok ditransfusikan.

Page 5: Tranfusi Darah Merdi

Reaksi non hemolitik

Reaksi ini terjadi karena sensitisasi resipien terhadap sel darah putih,

trombosit atau protein plasma dari donor. Gejalanya antara lain demam,

urtikaria yang ditandai dengan kemerahan, bintik-bintik merah dan gatal

tanpa demam, reaksi anafilaksis, edema paru, hiperkalemia dan asidosis.

Infeksi

Resiko penularan penyakit infeksi melalui transfusi darah bergantung pada

berbagai hal antara lain; angka kejadian penyakit di masyarakat, keefektifan

skrining yang dilakukan, kekebalan tubuh resipien dan jumlah donor tiap unit

darah. Beberapa infeksi yang biasa terjadi adalah virus hepatitis, HIV,

Citomegalovirus, bakteri stafilokokus, yesteria dan parasit malaria.

Penanggulangan komplikasi transfusi :

1. Stop transfusi

2. Naikan tekanan darah dengan cairan infus, jika perlu tambahkan obat-

obatan.

3. Berikan oksigen 100%

4. Pemberian obat-obatan diuretik manitol atau furosemid

5. Obat-obatan antihistamin

6. Obat-obatan steroid dosis tinggi

7. Periksa analisa gas dan pH darah.