tp penginderaan jauh
DESCRIPTION
tpTRANSCRIPT
1. Penginderaan jauha. Menurut Kiefer (2007)Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, wilayah, atau gejala yang dikaji. (Lillesland, Thomas. M dan Ralph W. Kiefer. 2007. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press)b. Menurut Colwell (1984)Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera.(Colwell, R. N. 1984. The Visible Portion of The Spectrum, In ; Remote Sensing ofEnvironment, J. Lintz Jr and D.S Simonett, Addison-Wesly Publishing ofCompany, Inc. London)c. Menurut Curran (1985)Penginderaan Jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.(Paul J. Curran, 1985. Principle of Remote Sensing, John Willy & Son, New York.)2. Spesifikasi citra lansat 8Satelit LDCM (Landsat-8) dirancang menggunakan suatu platform dengan pengarahan titik nadir yang distabilkan tiga-sumbu. Satelit LDCM (Landsat-8) ini diorbitkan pada pada ketinggian :705 km, dengan inklinasi : 98.2, periode : 99 menit, waktu liput ulang (resolusi temporal):16 hari yang mendekati lingkaran sikron matahari. Berikut adalah tabel parameter satelit LCDM (Satelit Lansat-8)Parameter Satelit LCDM (Satelit lansat-8)
Jenis orbitMendekati lingkaran sinkron matahari
Ketinggian satelit705 km
Inklinasi98,2
Periode99 menit
Resolusi temporal (waktu liput ulang)16 hari
Waktu melintasi Garis katulistiwaPukul 10.00 10.15 pagi
Satelit Landsat-8 juga dilengkapi dengan sensor pencitra yang dinamakan OLI (Operational Land Imager). Sensor pencitra sensor pencitra OLI ini mempunyai kanal-kanal yang baru yaitu : kanal-1: 443 nm untuk aerosol garis pantai dan kanal 9 : 1375 nm untuk deteksi cirrus, tetapi tidak dilengkapi dengan kanal inframerah termal. Baru Pada tahun 2008, program LDCM (Landsat-8) mengalami pengembangan, yaitu Sensor pencitra TIRS (Thermal Infrared Sensor) ditetapkan sebagai pilihan (optional) pada misi LDCM (Landsat-8) yang dapat menghasilkan kontinuitas data untuk kanal-kanal inframerah termal yang tidak dicitrakan oleh OLI. Sistem satelit LDCM (Landsat-8) terdiri dari subsistem-subsistem pendukung dengan fungsi sebagai berikut:a. Subsistem penanganan data dan komando (Command & Data Handling C&DH)Dengan menggunakan sebuah cPCI backplane RAD750 CPU standar. Bus data MIL-STD-1553B digunakan untuk Sistem Kontrol dan Penentuan Sikap (Attitude Determination and Control Subsystem-ADCS) pada satelit (onboard), fungsi dari Data Handling-C&DH dan komunikasi instrumen. Sebuah perekam (solid state recorder) memberikan kemampuan penyimpanan 4 TB @ BOL dan 3.1 TB @ EOL.b. Subsistem kontrol termal (thermal control subsystem)Susbsistem control termal menggunakan potongan pemanas etchedfoil. Selain itu sebuah system yang bias-dingin (cold-biased),Insulasi multi-layer pada pesawat-antariksa, payload, serta instrumen Radiator radiator. Untuk mengatasi kontinuitas data Landsat-7 pada kanal inframerah termal, pada tahun 2008, program LDCM (Landsat-8) menetapkan sensor pencitra Thermal Infrared Sensor (TIRS) sebagai pilihan (optional), yang dapat menghasilkan kontinuitas data untuk kanal-kanal inframerah termal yang tidak dicitrakan oleh OLI.c. Subsistem propulsi pada satelit (Onboard propulsion subsystem)System propulsi ini memberikan perubahan kecepatan total V = 334 m/detik dengan menggunakan 8 buah pendorong (thrusters) 22N.d. Pandangan antariksa yang dalam dilengkapi untuk Subsistem Tenaga Listrik (Electric Power Subsystem-EPS) terdiri dari array
Satelit LDCM (Landsat-8) mempunyai massa 2623 kg (massa kering 1512 kg)saat meluncur dengan umur rancangan 5 tahun, serta hydrazine : 386 kg sebagai persediaan yang dapat dikonsumsi pada satelit di orbitnya. Tabel.2 Kararkteristik Teknis Satelit Lansat-8Parameter Satelit Spesifikasi Teknis
Wahana SatelitBus SA-200HP (Daya Guna Tinggi)
Massa SatelitMassa peluncuran 2623 kg , massa kering 1512 kg
Subsistem Tenaga ListrikTenaga listrik 4,3kw @ EOLArray Matahari tunggal yang dapat dikembangkan dengan kapabilitas artikulasi suhu tunggalSel-sel Matahari sambung-tigaBaterai; NiH2 (Kapasitas 125 Ah)
Subsistem Kontrol dan Penentuan SikapAktuasi 6 roda, dan 3 roda batang tenaga putran.Satelit di indera dengan 3 alat mengikuti jejak bintang yang presisi.Kesalahan sikap control satelit 43radKesalahan sikap pengetahuan satelit 29radStabilitas pengetahuan sikap satelit 1,7 rad dalam waktu 2,5 detik
Subsistem Penanganan Data dan KomandocCPC Backplane RAD750 CPU StandardBus Data MIL-STD-1553BPerekam Solid State Memberikan kapasitas Penyimpanan 4TB @ BOL dan 3,1TB @ EOL
Subsistem Propulsiperubahan kecepatan total V = 334 m/detik dengan menggunakan 8 buah pendorong (thrusters) 22N
Umur Rancangan Satelit5 Tahun, dengan dukungan Hydrazine akan berakhir pada umur 10 tahun.
3. Sensor Pencitra Pada Satelit Landsat-8 Dan Karakterstik Data Citra Tabel.3 Perbandingan Parameter Spektral Sensor Pencitra OLI/LCDM (Lansat-8) dan ETM+ (Lansat-7)OLI LCDM (Lansat-8)ETM+ (Lansat-7)
No. Kanal SpektralPanjang Gelombang (m)GSD (m)No. Kanal SpektralPanjang Gelombang (m)GSD (m)
8 (PAN)0.500 0.680158 (PAN)0.52 0.9015
10.433 0.45330
20.450 0.5153010.45 0.5230
30.525 0.6003020.53 0.6130
40.630 0.6803030.63 0.6930
40.78 0.9030
50.845 0.85530
91.60 1.39030
61.560 1.6603051.55 1.7530
72.100 2.3003072.09 2.3530
Kemampuan pencitraan OLI tiak termasuk Thermal6 (TIR)10.40-12.5060
Sensor pencitra OLI pada Lansat-8 mempunyai kanal-kanal spektral yang menyerupai sensor ETM+ (Enhanced Thermal Mapper plus) pada Landsat-7. Hanya saja sensor OLI ini mempunyai tambahan kanal-kanal yang baru yaitu : kanal deteksi aerosol garis pantai (kanal-1: 443 nm) dan juga kanal untuk deteksi cirrus (kanal 9: 1375 nm) akan tetapi, lansat-8 tidak dilengkapi dengan kanal inframerah termal.Tabel.4 Spesifikasi kanalkanal spectral sensor pencitra Lansat-8No. KanalKanalKisaran Spektral (nm)Penggunaan DataGSD (resolusi spasial)Radiance (W/m2srm), typicalSNR (typical)
1Biru433-453Aerosol/coastal zone30 m40130
2Biru450-515Pigments/scatter/coastal30 mKanal warisanTM40130
3Hijau525-600Pigments/coastal30100
4Merah630-680Pigments/coastal2290
5Inframerah dekat845-885Foliage/coastal1490
6SWIR 21560-1660Foliage4.0100
7SWIR 32100-2300Minerals/litter/no scatter1.7100
8PAN500-680Image sharpening15 m2380
9SWIR1360-1390Cirruscloud detection30 m6.0130
Satelit landsat 8 memiliki kaal yang mirip dengan lansat-7 sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 buah. Diantara kanal-kanal tersebut, 2 kanal berada pada TIRS (band 10 dan 11) dan 9 kanal (band 1-9) berada pada OLI. Sebagian besar kanal memiliki spesifikasi mirip dengan landsat-7. Berikut ini merupakan tabel yang menjelaskan karakterisktik band-band yang terdapat pada citra lanast-8.Tabel.5 Band Citra Lansat-8BandPanjang GelombangsensorResolusi
10,43-0,45visible30
20,45-0,51visible30
30,53-0,59visible30
40,64-0,67Near-infrared30
50,85-0,88Near-infrared30
61,57-1,65SWIR 130
72,11-2,29SWIR 230
80,50-0,68Pnkromatik15
91,36-1,38Cirrus30
1010,6-11,19TIRS 1100
1111,5 12,51TIRS 2100
3. Asdas4. Data yang memiliki referensi ruang kebumian (geoforence) dimana dara atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Bentuk penyajian data mempunyai tiga cara dasar yaitu titik (point), garis (line), dan area (polygon). Titik merupakan interpretasi tunggal dari kordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu objek tertentu seperti ketinggian, lokasi kota, titik ke dalaman, lokasi sarana prasarana, lokasi pengambilan sampel survey, dan lainnya. Garis merupakan sekumpulan titik yang membentuk suatu tampilan memanjang seperti jalan, sungai, kontur ketinggian, kontur kedalaman, jalur pelauaran , dan lainnya. Sedangkan area adalah kenampakan u=yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama dan membentuk suatu ruang yang memiliki informasi homogeny, misalnya batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau, kawasn konservasi, ekopsistem terumbu karang, dan lainnya.