topik pilihan flipmas - research.ui.ac.id khusus...wilayah tertentu (desa, kota, kabupaten atau...

4
oleh Sundani N. Soewandhi 6 I WARTA DRPM I EDISI KHUSUS PENGMAS MEI 12 Topik Pilihan FLipMAS : Sebuah Gagasan

Upload: buinga

Post on 24-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

oleh Sundani N. Soewandhi

6 i Warta drpm i edisi khusus pengmas mei 12

Topik Pilihan

FLipMAS:Sebuah Gagasan

edisi khusus pengmas mei 12 i Warta drpm i 7

Delapan belas tahun membantu

mengembangkan program

darma PPM di Ditlitabmas

memberi banyak fakta belum

bersinerginya kegiatan PPM antar fakultas

atau program studi di suatu perguruan

tinggi (PT) apalagi antar PT. Kalaupun

sinergisme itu teridentifikasi, hal tersebut

lebih disebabkan karena program PPM

yang mensyaratkannya. Jika masing-masing

LPM PT diwajibkan membuat peta kerja

PPM (sinergisme antar program PPM PT) di

lingkungannya selama 3-5 tahun terakhir,

maka peta termaksud tentu tidak mampu

mengekspresikan sinergisme program,

keserasian dengan visi-misi LPM PT dan

konvergensi manfaat. Kondisi semacam ini

lebih banyak disebabkan karena PPM yang

dilaksanakan PT merupakan inisiatif penuh

tenaga pendidik. LPM PT tidak menatanya

sesuai misi PPM yang sudah dimilikinya.

Konsekuensinya, sinergisme PPM suatu PT

dan juga antar PT, tidak ditemukan. Oleh

karenanya, dampak sistemik kewilayahan

tidak terasakan. Manfaat program akhirnya

lebih bersifat kasuistik dan individual.

PPM akan memberi dampak signifikan

bagi sivitas akademika PT, pemda dan

masyarakat jika dikerjakan secara terstruktur

dan sistematis mengacu kepada persoalan,

kebutuhan dan tantangan masyarakat.

Untuk itu diperlukan adanya peta persoalan,

kebutuhan atau tantangan di suatu

wilayah tertentu (desa, kota, kabupaten

atau propinsi) yang disusun bersama. Peta

tersebut dapat dicek silangkan dengan

data pemda sebelum dijadikan acuan

seluruh LPM PT di wilayah yang sama. LPM

PT wilayah membahas jenis kepakaran

dan jumlah pakar yang diperlukan untuk

merespons peta persoalan dalam bentuk

jenis program PPM. Selanjutnya, tawaran

program disampaikan kepada seluruh

tenaga pendidik yang menata kepakaran

timnya masing-masing didukung penuh LPM

PT wilayah.

Tingginya frekuensi pergaulan antara tenaga

pendidik dan masyarakat eksternal PT

membuka peluang terjadinya peningkatan

kemampuan sintesis, pengayaan wawasan

dan pemutakhiran ipteks di kedua belah

pihak. Oleh karena itu, semakin banyak

dana dan kegiatan PPM yang dilaksanakan

di masyarakat, mendorong semakin

membaiknya mutu pendidikan. Ki Hajar

Dewantara menegaskan melalui petuahnya

– ilmu tanpa praktek itu kosong, praktek

tanpa ilmu itu kerdil -. Disamping itu, manfaat

eksistensi PT di wilayah masing-masing

melalui program PPM segera dirasakan

masyarakatnya. Disadari atau tidak, untuk

sementara waktu ini, hanya darma PPM

yang mampu memberikan manfaat langsung

kepada masyarakat.

Fakta adanya persaingan antar LPM PT

di suatu wilayah dalam upaya membantu

Ditlitabmas, pemda atau industri untuk

membantu masyarakat masih terbelenggu

pada jumlah proposal yang dilaksanakan

dan besarnya dana yang diterima. Disadari

atau tidak, lemahnya komunikasi antar

tenaga pendidik suatu PT dan atar LPM PT

di satu wilayah berakibat pada tumpang

tindihnya kegiatan PPM sekaligus beban bagi

masyarakat secara psikologis dan fisik.

Menyadari adanya beberapa faktor kronis di

atas, para aktivis PPM yang menyebut dirinya

sebagai Profesional Pendidik Masyarakat

(PROdikMAS) di Bali di bawah naungan LPM

UNUD, UNDIKSHA, UNMAS DENPASAR

dan ISI DENPASAR bersepakat untuk

memperbaikinya. Menegaskan keeratan

relasi PROdikMAS dan LPM, meniadakan

belenggu batas almamater, membangun

kepercayaan dan respek akan kehadiran,

kemahiran rekan-rekannya dari berbagai

PT, memetakan persoalan, kebutuhan dan

tantangan masyarakat di wilayah Bali serta

menggerakkan sebanyak mungkin PT bahu

membahu mengatasinya, menjadi cikal bakal

visi dan misi FLipMAS.

Dengan menerapkan prinsip kewilayahan,

kebhinekaan dan keikhlasan bermasyarakat,

PROdikMAS di wilayah Bali bersama 4

(empat) Ketua LPM tersebut pada tanggal

15 April 2010 membentuk Forum Layanan

ipteks bagi Masyarakat, FLipMAS dan

diberi nama Ngayah yang berarti bekerja

dengan penuh keikhlasan. Nama FLipMAS

wajib menggunakan bahasa daerah untuk

mengajak semua pihak belajar tentangnya.

Berturut-turut terbentuk FLipMAS HETFEN

(10/10/2010) di Kupang NTT, LEGOWO

(04/03/2011) di Malang, MAMMIRI

(10/01/2011) di Makassar, SABILULUNGAN

(01/03/2011) di Bandung dan JAGADHITA

(01/03/2011) di Yogyakarta. Pada tanggal 30

Juli 2011 terbentuk DIANMAS di Jawa Tengah;

6 Agustus 2011 OLAHBEBAYA di Kalimantan

Timur dan 22 Agustus LEUSER Di Medan.

“Ilmu tanpa praktek itu kosong, praktek tanpa ilmu itu kerdil.”

Ki Hajar Dewantara: 1889 – 1959

FLipMAS Fatahillah (Jabodetabek)

Berbuat untuk masyarakat dan wilayah Jabodetabek1. Bersinergi dengan pemerintah, industri, swasta dan berbagai 2. komunitasMenghubungkan 3. expertise kampus untuk pemberdayaan masyarakat

Ketua Umum : Prof. Bondan T. Sofyan, UISekretaris : Dr. Agustino Zulys, UI Ir. Dwi Rahmalina, MT, Jayabaya

Sekretariat:DRPM UI, Gedung Science Park Lt. 2 , Kampus UI Depok 16424. Telp: 021-7270152. E-mail: [email protected]

8 i Warta drpm i edisi khusus pengmas mei 12

Pada tanggal 16 Juli 2011 dalam pertemuan nasional FLipMAS di

Kantor Gubernur Sulawesi Selatan dibentuk FLipMAS Indonesia.

Struktur Organisasi. Mengingat FLipMAS beranggotakan

PROdikMAS, maka struktur organisasi yang dipilih ditentukan para

anggotanya. Struktur organisasi FLipMAS disarankan seramping

mungkin yang terdiri dari Ketua (ex officio LPM PT), Ketua Pelaksana

(PROdikMAS) dan Para Ketua Bidang (PROdikMAS, khususnya

Penerbitan Jurnal Aplikasi Ipteks)

Dalam kondisi khusus, Ketua dan Ketua Pelaksana dapat

diintegrasikan menjadi satu dan berasal dari PROdikMAS. Ketua

FLipMAS ditetapkan karena kewaskitaannya dan sikapnya yang

mendukung strategi serta operasional FLipMAS. Ketua Pelaksana

hendaknya dipilih karena kemampuannya mengelola sebuah

organisasi, memiliki jaringan luas ke para pemangku kepentingan dan

dinamis. Operasional FLipMAS digerakkan sepenuhnya melalui iuran

para PROdikMAS, management fee dari pekerjaan yang dilaksanakan

dan donasi para pemangku kepentingan yang bersimpati.

Pola hubungan FLipMAS dan LPM PT. FLipMAS adalah sebuah

forum yang tidak berwenang melakukan kerjasama atau kontraktual

dengan pihak manapun. Sebagai sebuah forum pemikir PPM,

FLipMAS memfungsikan dirinya mewakili PROdikMAS di wilayah

masing-masing dalam membangun kerjasama, baik dengan pihak

Pemerintah Daerah maupun Industri. Aspek legal dari kerjasama

tersebut diserahkan kepada kewenangan LPM PT.

Kewajiban FLipMAS dalam merealisasikan program kemasyarakatan

adalah:

Memetakan persoalan, kebutuhan dan tantangan masyarakat di 1.

suatu wilayah.

Menata strategi pelaksanaan program bersama LPM PT.2.

Mengekspose kinerja tahunan bagi seluruh pemangku 3.

kepentingan dan masyarakat luas.

Ketiganya difungsikan bagi pihak Pemerintah Daerah, Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, industri penyandang dana Corporate

Social Responsibility, CSR dan institusi terkait lainnya.

Pola hubungan FLipMAS dan Pemda. FLipMAS yang dibentuk

sebagai Think-Tank berbagai pihak yang berempati pada masyarakat

tetap berbasis pada kepakaran akademiknya. Dengan memposisikan

FLipMAS sebagai mitra ataupun unit fungsional Balitbangda memberi

fleksibilitas tinggi bagi terealisasinya seluruh kewajiban FLipMAS.

Dalam aspek riset, Balitbangda terbantukan dengan kehadiran

Dewan Riset Daerah. Untuk aspek kemasyarakatan, Balitbangda

dapat mengandalkan eksistensi FLipMAS.

edisi khusus pengmas mei 12 i Warta drpm i 9

Sundani Nurono Soewandhi dadalah profesor dalam bidang farmasi dari Institut Teknologi Bandung. Gelar S1 dalam bidang teknologi farmasi diselesaikan pada tahun 1977 di ITB dan gelar S2 Apoteker diselesaikan pada tahun 1979 juga di ITB. Jenjang S3 dalam bidang teknologi farmasi solida diselesaikan di TU Braunschweig, Jerman pada tahun 1983. Selain sebagai pengajar di Sekolah Farmasi ITB, beliau juga merupakan Narasumber Program Pengabdian kepada Masyarakat dan Program Kreativitas Mahasiswa DIKTI.

Peta persoalan, kebutuhan dan tuntutan masyarakat versi FLipMAS

dapat diintegrasikan dengan peta sejenis versi pemda. Integrasi

keduanya menghasilkan prioritas program dan FLipMAS dan LPM PT

mendistribusikannya sesuai dengan jenis program Ditlitabmas atau

model program lainnya.

Pola hubungan FLipMAS dan CSR. Terbebas dari apakah kehadiran

CSR di Indonesia saat ini disebabkan karena adanya UU No. 25

Penanaman Modal Tahun 2007 dan juga UU No. 40 Perseroan

Terbatas Tahun 2007 tentang CSR ataukah disebabkan kesadaran

pengusaha atas nasib bangsanya, FLipMAS mengantisipasinya secara

positif. Kemitraan FLipMAS dan donatur CSR yang selanjutnya disebut

CSR sangat pas dan tepat. FLipMAS dengan berbagai kegiatannya

membawa misi kemandirian dan kesentosaan masyarakat. Misi

serupa juga diemban CSR. Dengan demikian berbagai kombinasi

sinergistik dapat dibangun dalam bentuk FLipMAS-Pemda, FLipMAS-

Pemda-CSR, FLipMAS-CSR.

Pada prinsipnya FLipMAS menjadi partner intelektual baik bagi

Pemda maupun industri.

Interaksi antar FLipMAS. Kinerja FLipMAS di setiap wilayah dapat

menjadi acuan kerja FLipMAS wilayah lainnya dalam kerangka

saling belajar, mengisi kebutuhan atau keperluan kegiatan

kemasyarakatannya. Seperti halnya interaksi antar PROdikMAS

dalam FLipMAS, demikian pula model interaksi yang dibangun antar

FLipMAS, integratif dan sinergistik. Maksudnya tiada lain kecuali

konvergensi perjuangan dalam membangun bangsa.

Program Kerja FLipMAS. Sebagai akademisi yang berempati pada

kesentosaan bangsa, mengacu pula kepada tiga kewajiban dasarnya,

FLipMAS memiliki program kerja jangka pendek untuk menetapkan

agenda kerja tahunan (internal dan eksternal) dan jangka menengah

yang meliputi pembentukan FLipMAS di Wilayah lainnya dan

membangun kerjasama dengan forum sejenis di Luar Negeri

Jurnal Aplikasi Ipteks. Sampai pada bulan Maret tahun 2012,

FLipMAS telah menerbitkan 4 (empat) Jurnal Aplikasi Ipteks

sebagai wadah informasi tentang PPM bagi seluruh pemangku

kepentingannya. Mengingat PPM adalah kegiatan hilir dari riset,

metode pelaksanaannya yang khas aplikasi ipteks bagi masyarakat

dan juga perbedaan masyarakat pembacanya, FLipMAS menerbitkan

Jurnal Aplikasi Ipteks dengan format dan substansi yang khas,

berbeda dengan Jurnal Ilmiah riset. Ke empat Jurnal Aplikasi Ipteks

tersebut adalah: 1) Ngayah (khusus bidang Sosial dan Humaniora);

2) Jagadhita (khusus bidang Ekonomi dan Kewirausahaan); 3)

Olahbebaya (khusus masalah Lingkungan); dan 4) Dianmas (khusus

masalah Pendidikan).

Diharapkan pada tahun 2012 ini juga akan diterbitkan Jurnal Aplikasi

Ipteks Mammiri (khusus bidang Pertanian); Sabilulungan (khusus

bidang Pangan dan Gizi) dan Legowo (khusus bidang Sains dan

Teknologi).

Workshop Proposal. Sampai pada bulan Maret tahun 2012, FLipMAS

secara mandiri telah menyelenggarakan kegiatan Workshop Proposal

di 5 (lima) wilayah. Tanggal 13-14 Januari 2012 dilaksanakan Mammiri

di Makassar untuk seluruh PT Sulawesi Selatan, diikuti Legowo pada

25-26 Februari 2012 di Batu, Malang untuk seluruh PT Jawa Timur.

Selanjutnya tanggal 24-25 Februari 2012 Jagadhita melaksanakannya

di Hutan Wanagama, Yogyakarta untuk seluruh PT di DIY. Tanggal

3-4 Maret 2012 kegiatan sejenis dilaksanakan Sabilulungan di LPPM

UPI Bandung untuk seluruh PT Jawa Barat dan tanggal 9-10 Maret

2012 Dianmas melaksanakannya di Bandungan Semarang untuk

seluruh PT Jawa Tengah. Akhir Maret 2012 Ngayah merencanakan

melaksanakannya di Singaraja untuk seluruh PT di Bali. Kegiatan ini

menjadi agenda tahunan FLipMAS yang dilaksanakan secara swadana

untuk meningkatkan critical mass tenaga pendidik pelaksana kegiatan

PPM.