analisis mahasiswa baru menggunakan metode arima€¦ · nilai selisih yang diperoleh dicek lagi...

20
1 Analisis Data Mahasiswa Baru Menggunakan Metode ARIMA (Studi Kasus: UKSW Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti: Irvan Agusta (682010602) Charitas Fibriani, S.Kom., M.Eng. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2014

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

1

Analisis Data Mahasiswa Baru Menggunakan Metode

ARIMA (Studi Kasus: UKSW Salatiga)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Irvan Agusta (682010602)

Charitas Fibriani, S.Kom., M.Eng.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2014

Page 2: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

1

Page 3: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

2

Page 4: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

3

Page 5: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

4

Page 6: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

5

Page 7: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

6

Page 8: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

7

Analisis Data Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Autoregresif

Integrated Moving Average (ARIMA)

(Studi Kasus: UKSW Salatiga)

1) Irvan Agusta

2) Charitas Fibriani

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected], 2)

[email protected]

Abstract

Number of college students is an important thing in the life of the college. Each of

these colleges to increase the number of students competing. Promotion in order to

attract new students also actively conducted throughout the area. Based on data from the

new student, can be seen a variety of information, such as the number of new students

each year, the amount each program of study, the amount of each area, even to the

amount each school in the area. Based on the student data, forecasting can be done next

to new students. So hopefully, promotion can be done on target. Motede forecasting used

was autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) to predict the number of

students the next 2 years.

Keywords: ARIMA, Time Series, Forecasting

Abstrak

Jumlah mahasiswa suatu perguruan tinggi adalah hal yang penting dalam kehidupan

peruguruan tinggi. Masing-masing perguruan tinggi bersaing untuk meningkatkan jumlah

mahasiswanya. Promosi dalam rangka menjaring mahasiswa baru juga giat dilakukan di seluruh

daerah. Berdasarkan data mahasiswa baru dalam time series, dapat dilihat berbagai informasi,

seperti jumlah mahasiswa baru setiap tahun. Berdasarkan data mahasiswa tersebut, dapat

dilakukan peramalan untuk mahasiswa baru berikutnya. Sehingga diharapkan, promosi yang

dilakukan dapat sesuai sasaran. Motede peramalan yang digunakan adalah Autoregresif Integrated

Moving Average (ARIMA) untuk meramalkan jumlah mahasiswa 2 tahun berikutnya.

Kata kunci: ARIMA, Time Series, Peramalan

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 9: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

8

1. Pendahuluan

Jumlah mahasiswa suatu perguruan tinggi adalah hal yang penting dalam

kehidupan peruguruan tinggi. Masing-masing peruguruan tinggi bersaing untuk

meningkatkan jumlah mahasiswanya. Promosi dalam rangka menjaring

mahasiswa baru juga giat dilakukan di seluruh daerah.

Universitas Kristen Satya Wacana salatiga merupakan salah satu universitas

yang telah menjadi tujuan bagi calon mahasiswa, dimana terjadi perkembangan

jumlah mahasiswa, baik dilihat dari sisi tiap program studi maupun secara fakultas

keseluruhan.

Peningkatan dalam menjaring mahasiswa selalu ditingkatkan dari tahun ke

tahun. Promosi yang dilakukan tanpa perencanaan hanya akan memberikan

kerugian, baik kerugian waktu maupun biaya. Promosi diharapkan tepat sasaran.

Berdasarkan data mahasiswa baru Universitas Kristen Satya Wacana dari

tahun 1984-2014, dapat dilihat berbagai informasi, seperti jumlah mahasiswa baru

setiap tahun, jumlah mahasiswa baru setiap program studi, jumlah mahasiswa

baru setiap daerah, bahkan sampai jumlah mahasiswa baru setiap sekolah di

daerah tersebut.

Berdasarkan data mahasiswa tersebut, dapat dilakukan peramalan untuk

mahasiswa baru berikutnya berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga

diharapkan, dapat dilakukan strategi promosi untuk kedepannya. Misalnya,

sasaran untuk mengoptimalkan cara promosi yang sudah berjalan maupun dengan

menambahi cara promosi yang lain, seperti penambahan daerah promosi atau

dengan menambahkan target mahasiswa baru.

Motede peramalan yang digunakan adalah Autoregresif Integrated Moving

Average (ARIMA) adalah model yang secara penuh mengabaikan independen

variabel dalam membuat peramalan. ARIMA menggunakan nilai masa lalu dan

sekarang untuk menghasilkan peramalan jangka pendek yang akurat. ARIMA

sangat baik ketepatannya untuk peramalan jangka pendek, sedangkan untuk

peramalan jangka panjang ketepatan peramalannya kurang baik. Penelitian ini

menggunakan bahasa R untuk melakukan proses analisis. [1]

Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana menganalisis data mahasiswa baru

Universitas Kristen Satya Wacana dalam rentang waktu 1984-2014 sehingga

informasi tersebut dapat digunakan untuk proses peramalan mahasiswa 2 tahun

berikutnya (2015-2016).

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang terkait dengan promosi Fakutas Teknologi Informasi adalah

penelitian yang berjudul “ Rancang bangun Sistem Informasi FTI UKSW berbasis

AHP (Analytical Hierarchy Process). Penelitian ini menggunakan motede AHP

untuk melakukan perangkingan daerah promosi menggunakan kriteria biaya dan

jumlah mahasiswa yang berasal dari daerah tersebut. Data yang digunakan adalah

data mahasiswa baru dari tahun 2003-2010. Penelitian ini menghasilkan

rekomendasi daerah promosi yang optimal (dari sisi biaya dan banyaknya

mahasiswa FTI yang berasal dari daerah tersebut). [2]

Page 10: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

9

Penelitian yang membahas mengenai metode peramalan menggunakan

ARIMA adalah penelitian yang berjudul “Peramalan Luas Areal Tebu di

Indonesia Menggunakan Metode ARIMA”. Metode ARIMA digunakan untuk

meramal luas areal tebu di Indonesia. Adapun data yang digunakan adalah data

luas area tebu tahun 1969-2009. Peramalan yang dihasilkan adalah untuk tahun

2010-2014. [3]

Penelitian ini menganalisis data mahasiswa baru UKSW dari tahun 2003-

2013, dimana informasi yang didapat digunakan untuk proses meramal mahasiswa

baru UKSW tahun 2014-2015. Adapun metode pramalan yang digunakan adalah

metode ARIMA.

Autoregresif Integrated Moving Average (ARIMA) adalah model yang

secara penuh mengabaikan independen variabel dalam membuat peramalan.

ARIMA menggunakan nilai masa lalu dan sekarang untuk menghasilkan

peramalan jangka pendek yang akurat. ARIMA sangat baik ketepatannya untuk

peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang ketepatan

peramalannya kurang baik. Biasanya akan cenderung flat (mendatar atau konstan)

untuk periode yang cukup panjang. [1]

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) merupakan

salah satu model yang populer dalam peramalan dengan pendekatan time

series.Model ini terdiri dari tiga bentuk utama yaitu model AR, MA, dan ARMA.

Prosedur Box-Jenkins adalah suatu prosedur standar yang banyak digunakan

dalam pembentukan model ARIMA. Prosedur ini terdiri dari empat tahapan yang

iteratif dalam pembentukan model ARIMA pada suatu runtut waktu, yaitu tahap

identifikasi, estimasi diagnostic check, dan peramalan. Berikut adalah diagram

yang menggambarkan tahap-tahap pada prosedur Box-Jenkins. [4]

Gambar 1. Prosedur Box-Jenkins untuk pembentukan model ARIMA [4]

Page 11: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

10

Peramalan dapat didefinisikan juga sebagai suatu proses memperkirakan

secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa depan

berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya

dapat diperkecil. [5]

Kesalahan atau error merupakan selisih antara apa yang terjadi dengan hasil

perkiraan. Peramalan tidak memberikan jawaban yang pasti tentang apa yang

akan terjadi, tetapi berusaha mencari sedekat mungkin dengan yang akan terjadi.

Time series adalah jenis data yang dikumpulkan menurut urutan waktu dalam

suatu rentang waktu tertentu. Jika waktu dipandang bersifat diskrit (waktu dapat

dimodelkan bersifat continue), frekuensi pengumpulan selalu sama (equidistant).

Dalam kasus diskrit, frrekuensi dapat berupa misalnya detik, menit, jam, hari,

minggu, bulanan atau tahunan. [6]

Secara umum model ARIMA dirumuskan dengan notasi sebagai berikut [7]:

ARIMA(p,d,q)

Dalam hal ini,

p menunjukkan orde atau derajat Autoregressive (AR)

d menunjukkan orde atau derajat differencing (pembedaan) dan

q menunjukkan orde atau derajat Moving Average (MA)

Model ARIMA dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu: a) Autoregressive

Model (AR) adalah model yang menggambarkan bahwa variabel dependent

(terikat) dipengaruhi oleh variabel dependent itu sendiri pada periode-periode

dan waktu-waktu sebelumnya. Variabel dependent merupakan variabel terikat

yang besarannya tergantung dari besaran variabel independent (bebas).

Banyaknya nilai lampau yang digunakan oleh model, yaitu sebanyak p,

menentukan tingkat model ini. Apabila hanya digunakan satu lag dependent,

maka model ini dinamakan model autoregressive tingkat satu (first-order

autoregressive) atau AR(1). Apabila nilai yang digunakan sebanyak p lag

dependent, maka model ini dinamakan model autoregressive tingkat p atau

AR(p). b) Moving Average Model (MA). Perbedaan model moving average

dengan model autoregressive terletak pada jenis variabel independent. Bila

variabel independent pada model autoregressive adalah nilai sebelumnya dari

model dependent itu sendiri, maka pada model moving average sebagai variabel

independent adalah nilai residual pada periode sebelumnya. Orde dari nilai MA

(yang diberi notasi q) ditentukan oleh jumlah periode variabel independent yang

masuk dalam model. c) Model campuran terdiri dari Proses ARMA adalah Model

yang menggabungkan antara Autoregressive Model (AR) dan Moving Average

Model (MA) dan Proses ARIMA. Apabila nonstasioneritas ditambahkan pada

campuran proses ARMA, maka model umum ARIMA (p,d,q) terpenuhi.

Persamaan proses arima adalah

Yt = Yt-1 + + + (1)

Page 12: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

11

Dimana:

Yt = nilai actual pada saat t periode

Yt-1 = nilai data lampau

= Parameter yang akan diestimasi

= Nilai kesalahan pada saat t periode

Tahapan ARIMA terdiri dari tiga langkah dasar [8], yaitu:

1. Tahap identifikasi yaitu mengidentifikasi model ARIMA yang sesuai yaitu

merubah data, apabila diperlukan dapat menjadi bentuk yang stasioner dan

memutuskan model sementara dengan menganalisis ACF (Autocorrelation

Function) dan PACF (Partial Autocorrelation Function). Data stasioner adalah

sekumpulan nilai yang tidak mempunyai hubungan dengan nilai lainnya. Nilai

terdahulu tidak dapat memprediksi keluarnya nilai yang berikutnya. Atau dengan

kata lain data stasioner adalah data acak. [8] Pembedaan atau differencing dari

deret berkala adalah

Zt=Yt–Yt-1 (2)

Dimana :

Yt = nilai actual pada saat t periode

Zt = nilai data yang stasioner pada saat t periode

Yt-1 = nilai data lampau

ACF (Autocorrelation Function) adalah korelasi diantara variabel itu sendiri

dengan selang satu atau beberapa periode kebelakang. Sedangkan PACF (Partial

Autocorrelation Function) adalah suatu ukuran dari korelasi dua variabel time

series stasioner setelah pengaruh dari variabel lainnya dihilangkan.

Data yang tidak stasioner biasanya ditransformasi menjadi data stasioner

dengan melakukan differencing (menghitung perubahan atau selisih nilai

observasi). Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau

belum. Jika belum stasioner maka dilakukan differencing lagi.

Karakteristik dan persamaan yang umum untuk model ARIMA [ARIMA

(p,d,q)(P,D,Q)L], yaitu sebagai berikut [9]: a) Jika ACF terpotong (cuts off)

setelah lag 1 atau lag 2; lag musiman tidak signifikan dan PACF perlahan-lahan

menghilang (dies down), maka diperoleh model nonseasonal MA (q=1 atau 2). b)

Jika ACF terpotong (cuts off) setelah lag musiman L; lag nonmusiman tidak

signifikan dan PACF perlahan-lahan menghilang (dies down), maka diperoleh

model seasonal MA (Q=1). c) Jika ACF terpotong (cuts off) setelah lag musiman

L; lag non musiman terpotong (cuts off) setelah lag 1 atau 2, maka diperoleh

model nonseasonal-seasonal MA (q=1 atau 2;Q=1). d) Jika ACF perlahan-lahan

menghilang (dies down) dan PACF terpotong (cuts off) setelah lag 1 atau 2; lag

musiman tidak signifikan, maka diperoleh model nonseasonal AR (p=1 atau 2). e)

Jika ACF perlahan-lahan menghilang (dies down) dan PACF terpotong (cuts off)

setelah lag musiman L; lag nonmusiman tidak signifikan, maka diperoleh model

seasonal AR (P=1). f) Jika ACF perlahan-lahan menghilang (dies down) dan

PACF terpotong (cuts off) setelah lag musiman L; lag nonmusiman terpotong

Page 13: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

12

(cuts off) setelah lag 1 atau 2, maka diperoleh model nonseasonal-seasonal

AR(p=1 atau 2;P=1). g) Jika ACF dan PACF perlahan-lahan menghilang (dies

down) maka diperoleh mixed model (ARMA atau ARIMA).

Dies down merupakan proses penurunan data dari lag awal menuju nilai nol.

Sedangkan cuts off adalah perpotongan data dari positif ke negatif. Lag adalah

banyaknya deret waktu atau jumlah data yang ada.

2) Tahap penaksiran dan pengujian Setelah model ditemukan, maka parameter

dari model harus diestimasi. Terdapat dua cara mendasar yang dapat digunakan

untuk pendugaan terhadap parameter-parameter tersebut, yaitu:

- Trial and Error yaitu dengan menguji beberapa nilai yang berbeda dan

memilih diantaranya dengan syarat jumlah kuadrat nilai galat (sum square of

residuals) paling kecil.

- Perbaikan secara iteratif yaitu dengan cara memilih taksiran awal dan

kemudian membiarkan program komputer untuk memperhalus penaksiran

tersebut secara iteratif.

3) Pemeriksaan diagnostik Secara mendasar, model sudah memadai apabila

residualnya tidak dapat dipergunakan untuk memperbaiki ramalan atau dengan

kata lain residualnya bersifat acak. Jika tidak, hal ini mengindikasikan bahwa

model yang digunakan belum sesuai dengan data. Menguji autokorelasi residual

menggunakan uji statistik Ljung-box. Tahap selanjutnya setalah model memadai

ditemukan, maka peramalan satu atau beberapa periode ke depan dapat dilakukan

menggunakan R-programming. R-programming adalah Perangkat lunak yang

digunakan untuk menganalisa data statistik dan presentasi grafik.

4) Tahap FORECASTING, adalah tahap dimana model yang didapat

digunakan untuk proses peramalan.

3. Metode Penelitian

Ada beberapa tahap dalam penelitian ini. Tahapan penelitian dapat dilihat

pada Gambar 2.

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Page 14: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

13

Tahap awal adalah studi literatur terkait dengan penelitian, pada tahap ini

mencari tahu mengenai penggunaan data promosi yang pernah ada untuk

penelitian dan mencari tahu mengenai metode Autoregresif Integrated Moving

Average (ARIMA) dalam proses peramalan.

Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan

analisis penelitian ini. Data diperoleh dari Pimpinan Biro Administrasi dan

Akademik(BAA) Universitas Kristen Satya Wacana, dari Bapak Haryadi. Data

penelitian ini berupa data sekunder yaitu data mahasiswa baru Universitas Kristen

Satya Wacana selama rentang waktu 1984-2014. Data mahasiswa yang diperoleh

meliputi program studi, daerah asal dan sekolah asal tiap tahun.

Tahap manajemen data mentah adalah proses memilih data untuk supaya

data dapat digunakan untuk proses analisis, dalam tahap ini dilakukan proses

pemisahan data mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana setiap tahunnya.

Pada tahap identifikasi, data akan diplot, untuk melihat bagaimanakah

persebaran datanya. Setelah itu akan dilakukan proses uji estimasi dan statistik

terhadap model ARIMA yang diperkirakan. Tahap selanjutnya adalah

mendiagnosa model yang diperkirakan tersebut, apakah ARIMA tersebut telah

terdistribusi secara random. Setelah dilakukan diagnosa, model tersebut dapat

digunakan untuk proses peramalan data mahasiswa baru untuk 2 tahun berikutnya

(2015-2016).

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini menggunakan bahasa R dalam proses analisisnya, dan untuk

memudahkan maka dibuat tampilannya untuk menjalankan tahapan ARIMA

tersebut. Tampilannya dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Tampilan Analisis pada Penelitian Data Mahasiswa

Pada Gambar 3 tersebut merupakan tampilan awal. Terdiri dari menu File,

Lihat data mahasiswa dan Peramalan Data mahasiswa. Menu Peramalan

Mahasiswa Per Tahun terdapat submenu yang merupakan tahapan ARIMA.

Page 15: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

14

Tahap awal adalah tahap identifikasi, tahap ini akan dilihat bagaimana plot

datanya, adapaun kode programnya adalah seperti pada Kode Program 1.

Kode Program 1. Identifikasi Data

Pada Kode Program 1, data disimpan dalam bentuk .txt untuk dapat

dilakukan proses analisis. Setelah itu dibuat time series dari data tersebut dan

disimpan dalam variabel jumlah. Tahap identifikasi selanjutnya adalah

memanggil fungsi dan menampilkan hasil differencing pada acf dan pacf data

time series jumlah tersebut.

Kode Program 1 tersebut akan menghasilkan plot-plot yang digambarkan

pada Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6 berikut.

Gambar 4. Plot Data Mahasiswa FTI

Pada Gambar 4 dapat dilihat jumlah mahasiswa UKSW dari tahun 1984-

2014. Dapat dilihat bahwa data jumlah mahasiswa per tahun tersebut mengandung

tren naik.

1 identifikasimahasiswa <- function()

2 mahasiswa <- read.csv("C:/R/skripsi/irvan/text/Data_uksw.txt", sep="")

3 View(mahasiswa)

4 plotmahasiswa <- function()

5 mahasiswa <- read.csv("C:/R/skripsi/irvan/text/Data_uksw.txt", sep="")

6 jumlah=ts(mahasiswa[,2],start=2003,frequency=1)

7 plot(jumlah,type="o");title("Mahasiswa FTI")

8 acfpacfmahasiswa <- function()

9 mahasiswa <- read.csv("C:/R/skripsi/irvan/text/Data_uksw.txt", sep="")

10 jumlah=ts(mahasiswa[,2],start=2003,frequency=1)

12 par(mfrow=c(2,1))

13 acf(jumlah,20)

14 pacf(jumlah,20)

Page 16: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

15

Gambar 5. Plot ACF Data Mahasiswa

Pada pola Gambar 5 dapat dijelaskan bahwa plot ACF turun cepat secara

sinusoidal. Dilihat dari lag 1 ke lag 2, plot turun secara cepat. Sehingga nilai q=1.

Gambar 6. Plot PACF Data Mahasiswa

Pada pola Gambar 6 tersebut dapat dijelaskan bahwa plot PACF dies down

setelah lag 1. Sehingga nilai p=1.Model ARIMA yang diprediksikan berdasarkan

Page 17: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

16

pola ACF dan PACF pada Gambar 5 dan Gambar 6 adalah model ARIMA (1,0,1)

atau ARMA(1,1). Ada 2 model yang diujikan yaitu ARIMA (1,0,0) dan ARIMA

(0,0,1)

Setelah model ARIMA diperoleh, akan dilakukan tahap estimasi dan uji

statistik terhadap model ARIMA tersebut. Kode yang digunakan untuk tahap

estimasi dan uji statistik adalah seperti pada Kode Program 2 berikut

Kode Program 2. Tahap Estimasi dan Uji Statistik

Hasil yang diperoleh untuk uji statistik pada Kode Program 2 tersebut

adalah seperti yang dilihat pada Gambar 7 berikut.

Gambar 7. Hasil Estimasi dan Uji Statistik

Pada Gambar 7 dapat dilihat kalau nilai nilai likehood yang lebih besar dan

nilai AIC yang lebih kecil dimiliki oleh model ARIMA (1,0,0). Sehingga model

tersebutlah yang akan digunakan untuk tahap selanjutnya

Tahapan selanjutnya adalah tahap pemeriksaan diagnosa model ARIMA

(1,0,0). Pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan apakah model ARIMA

tersebut dapat digunakan untuk proses peramalan. Tahap pemeriksaannya dapat

dilihat pada Gambar 8 berikut.

1 jumlah.ar=arima(jumlah,order=c(1,0,0)) #tahap estimasi ARIMA (1,0,0)

2 jumlah.ma=arima(jumlah,order=c(0,0,1)) #tahap estimasi ARIMA (0,0,1)

3 jumlah.ar

4 jumlah.ma

Page 18: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

17

Gambar 8. Pemeriksaan Model ARIMA (1,0,0)

Berdasarkan Gambar 8, dapat disimpulkan bahawa ARIMA (1,0,0) telah

terdistribusi secara random(white noise) karena p-value lebih besar dari tingkat

significant pengujian. Sehingga diputuskan model ARIMA (1,0,0) akan

digunakan untuk proses peramalan

Tahap terakhir adalah tahap peramalan jumlah mahasiswa Universitas

kristen Satya Wacana untuk tahun 2015-2016. Adapun kode program yang

digunakan untuk peramalan dapat dilihat pada Kode Program 3 berikut.

Kode Program 3. Tahap Peramalan Jumlah Mahasiswa

1 mahasiswa <- read.csv("C:/R/skripsi/irvan/text/Data_uksw.txt", sep="")

2 jumlah=ts(mahasiswa[,2],start=1984,frequency=1)

3 jumlah.ar=arima(jumlah,order=c(1,0,0))

4 jumlah.fore=predict(jumlah.ar,n.ahead=2)

5 U=jumlah.fore$pred+2

6 L=jumlah.fore$pred-jumlah.fore$se

7

ts.plot(jumlah,jumlah.fore$pred,col=1:2,type="o",ylim=c(0,4000),xlim=c(19

83,2015));title("Mahasiswa UKSW")

8 mahasiswa <- read.csv("C:/R/skripsi/irvan/text/Data_uksw.txt", sep="")

9 jumlah=ts(mahasiswa[,2],start=1984,frequency=1)

10 jumlah.ar=arima(jumlah,order=c(1,0,0))

11 jumlah.fore=predict(jumlah.ar,n.ahead=2)

12 U=jumlah.fore$pred+2

13 L=jumlah.fore$pred-jumlah.fore$se

14 jumlah.fore

15 View(jumlah.fore)

Page 19: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

18

Kode Program 3 tersebut akan menghasilkan plot mahasiswa yang berisi

ramalan jumlah mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana pada tahun 2015-

2016. Adapun plot peramalan tersebut dapat dilihat pada Gambar 9 berikut.

Gambar 9. Plot Peramalan Jumlah Mahasiwa FTI

Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa diramalkan bahwa jumlah mahasiwa

UKSW pada tahun 2015 akan mengalami penurunan dari tahun 2014. Sehingga

dapat dilakukan antisipasi dengan melakukan penambahan pada rencana promosi,

misal dengan menambah daerah baru ataupun lebih intensif mendekati target.

Adapun jumlah peramalannya dapat dilihat pada Gambar 10 berikut.

Gambar 10. Peramalan Jumlah Mahasiwa 2014-2015

Pada Gambar 10 tersebut, dapat dilihat jumlah maksimum dan jumlah

minimum yang diramalkan di tahun 2015-2016.

5. Simpulan Data mahasiswa baru di Universitas Kristen Satya Wacana dapat

memberikan informasi yang dapat digunakan untuk proses peramalan jumlah

mahasiswa di masa mendatang. Proses peramalan menggunakan metode ARIMA,

dengan model ARIMA (1,0,0), hasil peramalan diperoleh bahwa diramalkan

bahwa jumlah mahasiwa UKSW tahun 2015 dan 2016 akan mengalami penurunan

dari tahun 2014. Berdasarkan proses peramalan tersebut, dapat digunakan sebagai

Page 20: Analisis Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Arima€¦ · Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah sudah stasioner atau belum. Jika belum stasioner maka dilakukan . ... kemudian

19

saran kepada biro promosi untuk melakukan tindakan antisipasi untuk mencegah

menurunnya mahasiswa baru di tahun selanjutnya.

Saran untuk penelitian ini, dapat lebih menggali informasi dari data mentah

yang ada sehingga dapat digunakan untuk analisis yang lain terkait promosi,

misalnya data mahasiswa baru per progdi atau data mahasiswa baru per daerah

asal.

6. Daftar Pustaka

[1] Brockwell, P.J. dan Davis, R.A. 1996,Introduction to Time Series and

Forecasting.

[2] Dewi,Christine, 2010, Rancang Bangun Sistem Informasi Promosi FTI

UKSW Berbasis AHP(Analyticl Hierarchy Process),[Skripsi] Universitas Kristen

Satya Wacana, Salatiga.

[3] Yunus Mustofa, Mohammad,2012, Peramalan Luas Areal Tebu di

Indonesia Menggunakan Metode ARIMA,[Skripsi] Universitas Kristen Satya

Wacana, Salatiga.

[4] Suhartono, 2008, Analisis Data Statistik dengan R, Lab Statistik

Komputasi,ITS Surabaya.

[5] Sugiarto dan Harijono. 2000. Peramalan Bisnis. PT. Gramedia Pustaka

Utama.

[6] Gaynor, PE and Kirkpatrick RC. 1994. Introduction to Time Series

Modelling and Forecasting in Business and Economics. Mc Grow Hill, Singapore.

[7] Makridakis, Spyros G., Wheelwright, Steven C., Hyndman, Rob J, 1998,

Forecasting Method and Applications 3rd

Edition, New York: John Wiley & Sons.

[8] Ramdani ,Ahmad Luky.2011.Penggunaan Model Arima dalam peramalan

suhu udara di sekitar Palangkaraya.[Skripsi] Departemen Ilmu komputer

Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan alam Institut Pertanian Bogor.Bogor

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48231 Diakses pada tanggal 21

Maret