tod 1 kelompok 6
TRANSCRIPT
MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM
NAMA : RIFQI HUSEIN PRATAMA (16111190)
DIAN IBNU PRATAMA (15111029)
DIKI PRASETIO (12111084)
RYANDA ILHAM PERMANA (16111525)
JHONATAN LIONY (18111183)
AGAM ALATAS (10111294)
KELAS : 2 KA 41
TANGGAL : 16 – 10 – 2012
KELOMPOK : ENAM (6)
TEORI : PROSES ORGANISASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
1
KATA PENGANTAR
Proses organisai merupakan proses dimana kita berorganisasi dalam kehidupan sehari-
hari.Dimanapun kita biasa melakukan suatu proses organisasi.
Dikelas menjadi salah satu tempat orang melakukan organisasi.dalam organisasi tersebut,terjadi
beberapa model dalam organisasi. Oleh karena itu , sebagai anggota dalam organisasi, seseorang
perlu memahami lingkungan dimana ia berorganisasi sehingga dapat melaksanakan perannya
sebagai anggota organisasi.
Para mahasiswa adalah merupakan anggota organisasi dalam proses organisasi. Oleh Karena itu
mahasiswa/i mempunyai tanggung jawab dalam proses organisasi . diharapkan kita mampu
menjadi anggota organisasi yang kritis dan tanggap terhadap proses-proses organisasi yang
terjadi dalam organisasi.hal itu dapat dimulai dengan memahami model-model dalam proses
berorganisasi.
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan kita sebagai mahasiswa/i
untuk dapat memahami tentang organisasi,namun organisasi tidak hanya ada pada lingkungan
kampus tetapi dalam masyarakat atau perusahaan perlu diadakannya organisasi agar menjadi
ebih terstruktur dalam mengemukakan pendapat.diakusi tersebut melatih kita agar bisa
berorganisasi nantinya dan menambah pengetahuan kita tentang organisasi.
Akhirnya,kami tim penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-
teman yang telah membantu proses pembentukan atau penyusunan dari makalah ini . penyusun
juga dengan tangan terbuka menerima kritik yang membangun agar bisa tercipta makalah yang
lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.
Jakarta, oktober 2012
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................I
Daftar Isi…………….................................................................................................II
Proses Organisasi………………................................................................................4
1) Struktur Organisasi...............................................................................4
a. Strategi dan Structural...............................................................4
b. Lingkungan yang melingkupinya..............................................4
c. Teknologi yang digunakan........................................................5
d. Orang-orang yang terlibat dalam organisasi..............................5
2) Model Struktur Oranisasi.......................................................................5
1. Model tradisional.......................................................................5
2. Model hubungan manusiawi......................................................5
3. Model sumber daya alam...........................................................6
3) Contoh Departemensasi..........................................................................8
a. Departemensasi fungsional........................................................8
b. Departementasi Produk..............................................................9
c. Departementasi wilayah...........................................................10
4) Proses Yang Terjadi Dalam Organisasi................................................12
A. Proses mempengaruhi (wewenang dan kekuasaan).................12
B. Proses pengambilan keputusaan...............................................14
5) Tipe Keputusan Organisasi...................................................................15
A. Keputusaan perseorangan atau organisasi................................15
B. Keputusaan pribadi dan organisional.......................................15
C. Keputusaan dasar dan rutin......................................................15
6) Proses Pengambilan Keputusan.............................................................18
A. Bentuk bentuk pengembilan keputusan(Decision Making).....18
B. Teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern.............19
C. Kebaikan dan kelemahan pembuatan keputsan kelompok.......20
D. Format dasar teknik...................................................................21
Daftar Pustaka...........................................................................................................23
3
PROSES ORGANISASI
Sebeum kita akan membahas tentang proses-proses organisasi,namun sebelumnya kita
akan membahas mengenai struktur organisasi,karena antara struktur dengan proses organisasi
merupakan satu kesatuan dan berkaitan erat dengan proses organisasi.
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukan seluruh kegiatan-kegiatan
untuk pencapaian tujuan organisasi,hubungan antara fungsi serta wewenang dan tanggung
jawabnya di samping itu struktur organisasi juga mencerminkan mekanisme-mekanisme formal
pada pengelolaan organisasi.Struktur organisasi merupakan suatu subsistem penting dalam
system organisasi formal.struktur organisasi disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan
organisasi dengan lebih efektif.Tujuan organisasi tersebut akan menentukan struktur
organisasinya.
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang struktur organisasi,kita harus mengenal
variable-variabel kunci yang menentukan desain structural organisasi yaitu:
a) Strategi dan Structural
Hubungan erat antara strategi dan structur organisasional pertama kali dijelaskan oleh
Chandler.Chandler mengatakan bahwa struktur mengikuti strategi,dan strategi mempengaruhi
struktur organisasi yaitu:
Strategi merupakan kegiatan organisasional yang merupakan basis pokok dari desain organisasi.
Strategi mempengerahui pemilihan teknologi dan orang-orang yang bisa melakukan kegiatan
tersebut.
Strategi menentukan lingkungan spesifik dimana organisasi berlangsung.
b) Lingkungan yang melingkupinya.
Pengaruh lingkungan pada desain organisasi secara terperinci perlu membedakan tiga tipe
lingkungan sebagai berikut :
Lingkungan stabil,yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan dilingkungan tersebut.
Lingkungan berubah,yaitu lingkungan diman inovasi-inovasi (perubahan) munkin terjadi dalam
setiap bidang atau seluruh bidang.
Lingkungan bergejolak,yaitu lingkungan yang sering terjadi berubahan secara drastis.
4
c) Teknologi yang digunakan.
Menurut Woodward ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi yang
dapat diuraikan sebagai berikut,dikatakan bahwa apabila perusahaan ingin sukses harus
mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan tingkat teknologinya.
d) Orang-orang yang terlibat dalam organisasi
Orang-orang yang terlibat dalam organisasi yaitu orang yang mempunyai pengalaman,sikap dan
peranan para anggota diorganisasi,karena orang yang terlibat dalam organisasi,berhubungan
dengan struktur organisasi.dalam oprganisasi ada dua kategori pengertian orang dalam
organisasi,yaitu antara ketua organisasi dan para anggotanya.
Berikut ini akan dibahas tiga model struktur organisasi yang dikenal yaitu:
1. Model tradisional
Bentuk umum model struktur tradisional secara umum adalah pyramid.masing-masing tingkat
pada pyramid atau hirarkis menggambarkan sagmen struktur dan hubungan-hubungan antara
atasan dan bawahan.Struktur model tradisional akan efisien dalam kondisi lingkungan stabil bila
asumsi-asumsi yang berkaitan dengan sikap dan kemampuan para anggota sebagai landasan
bentuk strukturnya adalah akurat.
2. Model hubungan manusiawi
Didalam model hubungan manusiawi sebagai karakteristik utama organisasi yang efektif.Model
hubungan manusiawi secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis
segaris dengan posisi-posisi dan hubungan-hubungan menurut struktur formalnya.Struktur
hubungan manusiawi tidak menyaranksn struktur formalnya dimodifikasi.Model ini lebih
mengusulkan bermacam-macam penyusaian perilaku-perilaku structural,yaitu :
a. Model hubungan manusiawi mempersilakan ketua organisasi mempergunakan kemampuannya
kepemimpinannya untuk mengurangi friksi-friksi diantara orang-orang dalam organisasi serta
mengembangkan hubungan kerjasama yang baik antar para anggota organisasi yang bertanggung
jawab kepadanya.
b. Pendekatan hubungan manusiawi mengarahkan ketua organisasi agar memanfatkan organisasi
informal dalam organisasinya.
c. Pendekatan hubungan manusiawi ditunjukan dengan sejumlah teknik atau program yang
biasanya wewenang,yang dirancang untuk melayani kebutuhan-kebutuhan seluruh anggota
organisasi.
5
Inti konsep hubungan manusiawi tidak berurusan langsung dengan struktur organisasi,struktur
diterima sebagai suatu pemberian yang sudah tertentu.Bagaimanapun juka mekanisme-
mekanisme model hubungan manusiawi tersebut cukup besar gunanya dalam pencegahan atau
pemecahan konflik yang terjadi pada struktur organisasi.
3. Model sumber daya alam
Model ini berpendapat bahwa pada hakekatnya manusia mempunyai kemampuan untuk
mempelajari pengarah dan pengendalian dirilebih kreatif,dan bahwa tugas ketua organisasi
adalah menciptakan suatu lingkungan dimana mereka dapat meningkatkan sumbangan kapasitas
pada organisasi.
Hal-hal yang mengharuskan angota-angota organisasi mempunyai hal-hal sebagai
berikut:
a. Suatu tujuan yang telah disetujui bersama.
b. Jalur untuk memperoleh sumber informasi yang relevan.
c. Memberikan tanggapan terhada informasi dengan keputusan dan prilaku yang mengarahkan
pencapaian tujuan dengan efisien.
Adapun mengenai tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama antara
ketua dan anggota,sehingga tujuan bersama tersebut jelas merubah hubungan antara ketua dan
anggota yang diatur oleh model tradisional dan hubungan manusiawi
C. Model Sumber Daya Manusia
Implikasi model sumber daya manusia pada struktur organisasi. Model berpendapat bahwa pada
awalnya manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri
yang lebih kreatif dari pada pekerjaannya sekarang, dan bahwa tugas manajer adalah
menciptakan lapangan dimana mereka dapat meningkatkan kapasitasnya pada organisasi.
Konsep model sumber daya manusia mencoba meningkatkan fleksibilitas baik di dalam maupun
di antara posisi-posisi yang berinteraksi. Hal tersebut mengharuskan anggota-anggota organisasi
mempunyai hal-hal sebagai berikut:
a. Suatu tujuan tingkat operasional yang telah di setujui bersama.
b. Jalur untuk memperoleh sumber informasi vertical dan horizontal yang relevan.
6
c. Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan keputusan dan perilaku
yang mengarahkan kecapaian tujuan yang efisien.
Dengan norma-norma rasionalitas atau effisiensi organisasi dirancang untuk memungkinkan
tercapainya tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri, usaha-usaha
kerjasama tersebut sejalan dengan perkembangan organisasi, akan mencapai suatu tingkat
kompliksitas tertentu. Untuk itu para anggota organisasi diharapkan pada dua perhatian pokok:
a. Pembagian kerja yang dilaksanakan.
b. Penentuan basis yang tepat untuk mengelompokkan kegiatan agar menghasilkan satuan-satuan
kerja yang efisien dan mengumulkan bagi organisasi secara keseluruhan.
Pembangunan struktur organisasi (formal) bersangkutan juga dengan hubungan-hubungan yang
terjadi dalam struktur. Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai fungsi structural yang
terjadi secara baris besar dapat deperinci sebagai berikut:
a. Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu dan merupakan kunci jabatan managerial.
b. Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk melakukan suatu hak yang terjadi dalam
wewenang
c. Tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Didalam organisai
tanggung jawab merupakan kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi
organisasi atau kewajiban seseorang bawahan yang diberi tugas atasannya untuk melakukan
sesuatu yang diingkan atau atasan tersebut.
d. Akuntanbilitas (akuntability) adalah factor yang diluar individu dan perasaan pribadi nya.
Akuntabilitas terjadi, bila seseorang manejer menghendaki pertanggung jawaban dan untuk
sesuatu kegiataan yang di lakukan bawahan
e. Komunikasi dan organisasi, dengan mengusun dan mengendalikan komunikasi, suatu organisasi
berharap dapat meningkatkan efisiensi yang menyuluruh
f. Hubungan limi dan staff, keduanya masih merupakaan pendekataan yang berbedauntuk
menetukan deskripsi wewenang dalam organisasi. Wewenang ini adalah memberikan perintah
atau melaksanakaan kegiataan sedangkan wewenag staff memberikan bantuan nasehat.
7
g. Rentang kendali (span of control) adalah beberapa orang jumlah baawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh seorang manager atau atasan. V.A. Graicunas, seorang konsultan
dan ahli maatematika peracis menemukan rumusan tentang rentang kendali yaitu
R = n (2n-1 + n-1)
di mana R adalah jumlah hubungan, dan n adalah jumlah bawahan.
h. Struktur flat dan tall, istilah flat berarti datar dan tall berarti tinggi. Dalam organisasi struktur Ini
digunakan untuk menggambar pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen,
mengenai sifat dan ruang lingkupnya analog dengan hubungan antara delegasi dan desentralisasi.
Struktur flat mempunyai rentang kendali banyak (lebar) sedangkan struktur tall mempunyai
rentang kendali sedikit (sempit).
i. Sentralisasi dan Desentralisasi, desentralisasi wewenang terjadi bila wewenang didelegasikan
atau dilimpahkan meluas dalam suatu organisasi, dan sentralisasi wewenang terjadi bila
wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang.
j. Rantai wewenang sekalar, bersangkutan dengan jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dan
secara otomatis ada kapan saja seorang individu dijadikan bawahan pada seorang atasan. Untuk
menentukan pembedaan tingkatan wewenang dalam organisasi adalah semakin tinggi tingkatan
semakin besar wewenang.
k. Kesatuan perintah, dimaksudkan terutama untuk memudahkan koordinasi
Meskipun organisasi (formal) disusun atas dasar kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan
wewenang, kekuasaan, tanggung jawab, akuntabilitas dan arus komunikasi yang sama, tetapi
hasilnya adalah berbagai tipe struktur organisasi yang berbeda-beda. Karena tidak ada pandangan
yang paling baik dalam merancang struktur organisasi ataupun menerapkan dalam semua
kondisi, maka akan dibahas beberapa tipe deparmentasi yang masing-masing tipe mempunyai
berbagai keunggulan dan kelemahan. Deparmentasi pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
a. Departemensasi fungsional, merupakan departementasi yang paling umum dan luas digunakkan
dalam merancang struktur, dan dapat dijumpai dalam semua tipe organisasi.
8
GAMBAR 1
b. Departementasi Produk, merupakaan pengelompokan kegiataan – kegiataan atas dasar
perbedaan – perbedaan barang atau jasa menurut perbedaan cara produksi atau cara pemakaian
nya.
GAMBAR 2
c. Departementasi wilayah, merupakaan kegiataan yang akan diperlukaan bila orgaisasi tersebut
beroperasi di wilayah – wilayah yang tersebar.
9
MANAJER UMUM
Manajer Pemasaran
manajer penjualan divisi A
manajer penjualan divisi B
manajer penjualan divisi C
Manajer Produksi
Manajer Keuangan
Manajer Personalia
Ka.bag. administrasi penggajian
Ka.bag. penarikan & seleksi
Ka.bag. latihan &
pengembangan
DIREKTUR
wakil direktur divisi produk
otomatis
wakil direktur divisi produk elektronika
manager produksi
manajer pemasaran
manajer personalia
manajer keuangan
wakil direktur divisi produk kendaraan
bermotor
wakil direktur divisi produk pompa
listrik
GAMBAR 3
Tipe organisasi divisional dengan departementasi mempunyai beberapa keunggulan dan
kelemahaan:
Contoh keunggulaan tersebut antara lain :
A. Pengambilaan keputusaan lebih cepat dan dengan kemungkinan kualitas lebih baik.
B. Koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan karena ada pemusataan kegiataan.
C. Beban management pusat menjadi lebih ringan karena adanya pendelegaian wewenang
D. Pertanggung jwaban lebih jelas
Sedangkan keleamahan – kelemahan nya antara lain :
A. Kepentingan seluruh organisasi kurang diperhatikaan karena kepentingan terpusaat pada ukuraan
prestasi divisi
B. Menuingkatkan biaya operasional organisasi karena cenderung terjadinya kelebihaan staff,
duplikasi sumber daya dan peralataan.
C. Mempersulit alokasi sumber daya dan kosisitensi kebijaksanaan
Penyelesaian – penyelesaian sederhana yang ditawarkaan teori klasik untuk saat sekarang tidak
lagi memadai karena memerlukaan beberapa model structural yang lebih modern yang telah
terancang dan diimplementasikan untuk dapat menghadapi tantangan organisasional maupun
lingkungan, model struktur antara lain:
10
DIREKTUR
wakil direktur divisi DKI Jaya
wakil direktur divisi Ja-Bar
manajer produk peralatan kantor
manajer produk peralatan rumah tangga
manajer produk peralatan sekolah
wakil direktur divisi Ja-Teng
wakil direktur divisi Ja-Tim
A. Organisasi proyek, banyak digunakaan dalam industri – industridan teknologi tinggi
yang memerlukaan perhatiaan bersar terhadap perencanaan, penelitiian, pengembangan,
dan koordinasi. Struktur organisasi proyek diciptakaan apabila manejemen memutuskaan
dan memusaatkan sejumlah besar kekuataan dan sumber daya organisasi untuk suatu
periode tertentu pada suatu tujuan proyek khusus :
Ada beberapa macam bentuk struktur proyek antara lain :
1. Organisasi proyek individual, hanya terdiri atas manajer proyek, dan tidak mempunyai
kegiataan.
2. Organisasi proyek staf, manejer proyek punya staff pendukung.
3. Organisasi proyek intermiks, manejer proyek mempunyai personalisasi staff dan dipilih kepala
fungsional utama
4. Organisasi proyek agregrat, manejer proyek mempunyai semua personalisasi.
B. Organisasi matriks, dihaslkan dari struktur proyek yang dilapiskan di atas struktur
fungsional dan dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek plus organisasi
fungsional. Bentuk organisasi matriks akan sangat bermanfaat apabila :
1. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang teratas dan skedul waktu harus ditepati.
2. Pengendalian biaya merupakan factor kritis.
3. Banyak ketrampilan atau keahlian khusus yang membutuhkan koordinasi bagi penyelasian
proyek.
4. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal.
A. Organisasi bentuk bebas, adalah tipe organisasi yang berhubungan erat dengan model-model
proyek dan matriks, dan kadang-kadang disebut juga sebagai naturlistik atau organik. Tipe
organisasi bentuk bebas dapat dipandang sebagai perluasan pola desentralisasi, dan tipe ini
mempunyai dua karakteristik yaitu:
1. Menggunakan secara ekstensif sistem informasi yang dikomputerasikan.
2. Beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko.
Dalam pokok bahasan ini, disamping membicarakan masalah struktur organisasi juga akan
dibicarakan pula mengenai proses-proses yang terjadi dalam organisasi (formal).
A. Proses mempengaruhi (wewenang dan kekuasaan)
11
Suatu proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi . Menurut Scott dan Mitchell merupakan suatu transaski social dimana seorang
atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang yang lain untuk
melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Kekuasaan dan
wewenang saling berpengaruh. Yang dimaksud kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai
pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan
Dalam proses mempengaruhi mencakupi tiga unsur yaitu:
1. Orang yang mempengaruhi (O)
2. Metode mempengaruhi (→).
3. Orang tang dipengaruhi (P).
Secara singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut:
O → P
Metoda – metoda mempengaruhi tesebut, dilakukan dalam banyak konteks, hal ini benar
terutama bila didasarkaan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok
maupun individual, daerah tersebut mencakup hubungan sebagai berikut :
1. Antara perseorangan
2. Kelompok dengan seseorang
3. Kelompok dengan kelompok
4. Seseorang dengan kelompok
Beberapa pendekataan yang dapat digunakaan untuk membahas hubungan antara kekuasaan dan
pengaruh terutama dalam konteks organisional.
1. Pendekataan French dan Revan
Mendefisikan kekuasaan berdasarkaan pada pengaruh dan pengaruh berdasarkaan pada
perubahaan pisikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan seseorang dalam
organisasi terhadap orang lain .
12
French dan Revan mengindetifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu:
A. Kekuasaan balas jasa (reward power)
B. Kekuasaan paksaan (coercive power)
C. Kekuasaan sah (legimate power)
D. Kekuasaaan ahli (export power)
E. Kekuasaaan panutan (referent power)
Ada cara mempengaruhi orang lain, pemilikan beberapa atau semua sumber kekuasaan tidak
menjamin kemampuan mempengaruhi individu tertentu, Karena berbagai sumber seperti diatas
hanyalakh merupakaan sumer kekuasaan potensial.
2. Analisis Etzioni
Kalau French dan Roven mendeskripsikan kekuasaan dan pengaruh hanyalakh sebagai elemen –
elemen laten dan aktif proses yang sama, Etizone lebih mengacu pada perhatiaan apa yang
dilakukan oleh seseorang untuk orang lain baik maupun tidak
3. Analisis nizbet
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang dan kekuasaan, di lain pihak hanya sebagai
paksaan untuk mendominisi orang lain agar berperilaku dengan cara – cara tertentu tanpa
mempengaruhi sistem refensi.
Kekuasaan adalah suatu kenyataan penting dalam organisasi, hal tersebut tidak dapat dipungkiri.
Didalan praktek mempengaruhi orang itu sulit tapi kala orang harus berhati – hati secara luar
biasa dalam menghadapi dan berusaha mempengaruhi orang lain dan ada pula dilakukan secara
otomatis dan dengan mudah terpengaruh nya orang lain.
B. Proses pengambilan keputusaan
Pengambil keputusan secara universial didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai
alternative yang dicakup baik pembuatan pilihan, maupun pemecahan masalah. Proses
pengambilan keputusan berkait erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.
Dalam pembahasan aspek-aspek teori organisasi dan manajemen modern, permulaan analisis
proses pengambilan keputusan dapat di telusuri pada tulisan Chester Bernard dalam bukunya The
Function of the Executive.
13
Pengambilan keputusan sebagai bagian kunci kegiatan manajer, merupakan proses melalui
serangkaian kegiatan yang di pilih. Prose pengambilan keputusan mencakup beberapa langkah.
Berikut ini akan di bahas beberapa pendapat para ahli tentang langkah-langkah tersebut :
menurutHebert A.Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga
langkah utama :
Kegiatan intelejen: Merupakan langkah awal menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan
yang di perlukan bagi keputusan.
Kegiatan desain: Tahap kedua yaitu pembuatan, pengembangan dan penganalisaan berbagai
rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
Kegiatan pemilihan: Tahp ketiga, adalah pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative
alternative yang tersedia.
B. Menurut Newman, Summer, dan Waren
Merinci langkah desain dan mengindetifikasikan menjadi empat tahap yaitu
Pembuataan suatu diagnosis
Penemuaan penyelesaian alternatif – alternatif
Penganalisaan dan pembandingan alternatif
Pemilihaan rencana yang diambil
C. Menurut Scott dan Mitchel Proses pengambilan keputusaan meliputi :
Proses pencarian / penemuan tujuan
Formulasi tujuan
Pemilihaan alternatif atau strategi untuk mencapai tujuan
Mengevaluasi hasil – hasil
D. Menurut Elbing
Proses pengambilaan keputusaan meliputi lima langkah sebagai berikut :
14
Disekuilibrium
Perumusan masalah
Proses diagnostik
implementasi
Strategi penyelesaian
UMPAN BALIK
Dalam proses pengambilan keputusaan ada unsur resiko atau ketidakpastian. Resiko merupakaan
suatu peristiwa dapat atau tidak dapat terjadi, sedangkan ketidakpastian merupakaan hal dimana
tidak mungkin untuk menentukaan kementakaan pada suatu kejadian karena kekurangan
informasi.
Pengambilan keputusaan diinterprestasikan sebagai tercakup pada fungsi perencanaan
manajemen, karena perencanaan merupakaan keputusaan sangat penting dalam waktu panjang,
penetapaan tujuan, penentuan sumber daya yang digunakaan dan pemutusaan siapa yang akan
melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkaan. Beberapa tipe keputusaan organisasi dan
manejemen sebagai berikut:
A. Keputusaan perseorangan atau organisasi
Keputusaan yang dilakukan oleh perseorangan berupa keputusaan berpatisasi dan
keputusaan berproduksi demi organisasi
B. Keputusaan pribadi dan organisional
Chester Barnard menjelaskaan adanya perbedaan antara keputusaan pribadi dan
organisional. Dasar nya adalah bahwa keputusaan pribadi (Personal Decision) biasanya tidak
dapat dideglesaikan kepada orang lain, sedangkan keputusaan organisional (organizational
decision) sering dideglesaikan.
C. Keputusaan dasar dan rutin.
Mc. Farland mengemukakan bahwa keputusaan dasar merupakaan keputusaan investasi dalam
jumlah besar, keputusan lain kali meliputi komitmen (keterkaitaan) jangka panjang dan relatif
permanen, tinggi derajat karena sesuatu kesalahaan pengambilaan putusan akan mengakibatkan
kecelakaan organisasi secara serius, sedangakan keputusan rutin adalah keputusaan setiap hari
dan bersifat sangat repetif (berulang – ulang) dan mempunyai sedikit dampak pada organisasi
keseluruhaan.
Suatu keputusaan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian sarana terhadap hasil akhir,
dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi dan keputusaan adalah rasional secara
organisasional bila keputusaan diarah ketujuan individual.
15
1. Ada enam model deskriptif perilaku rasionalitas pilihaan dalam perilaku pengambilaan
keputusaan manejemen :
D. Model ekonomi
E. Model manusia administratif
F. Model manusia mobicutrik
G. Model manusia organisasi model pengusaha baru
H. Model sosial
2. Menurut Fisher pada hakekat nya ada dua model proses pengembalian keputusaan yaitu :
A. Model preskriptif (Pemberian resep perbaikaan)
Menerangkaan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusaan
Memberikaan pedomaan dasar, agenda, jadwal urut – urutan yang membantu kelompok
mencapai konsensus
Diambil berdasarkan pada proses yang ideal
Contoh nya yaitu model pemikiraan reflektif yang dikemukaan oleh Dewey yaitu PERT
B. Model deskriptif
Meneruskaan bagaimana kelompok mengambil keputusaan tertentu
Berhubungan dengan observasi kelompok yang melakukan pengambilaan keputusaan dan
menggambarkaan proses tersebut
Diambil berdasarkaan realitas observasi
Pembahasaan pendekatan kuantatifterhadap manejemen secara ringkas mencakup berbagai dasar
penting secara matematis bagi teknik – teknik pengambilaan keputusaan. Teknik tersebut
memberikan kontribusi sifat ilmiah dalam mengambil keputusaan, teknik kuantatif , masih
banyak teknik – teknik yang lain untuk membantu proses pengembalian keputusaan kreatif dan
modern.
Dalam hal ini teknik – teknik tersebut antara lain :
A. Tenik kreatif
Teknik ini mencoba untuk memanfaatkan semua hal yang tersedia untuk membantu individu
dalam pengambilan keputusaan kreatifitas yang cukup
Refrensi yang dikemukaan oleh Newman, Summer, dan Warren yaitu:
Menyadari berbagai hambataan psikologis, terutama rintangan budaya dan persepsual
16
Mencoba merubah atribut – atribut dengan pemusataan perhatian pada suatu atribut masalah
pada waktu tertentu terutama atribut kunci
Waspada terhadap penemuan – penemuan tak sengaja
Menyadari bahwa komputer mempunyai potensi untuk menjadi pelengkapan otak manusia dalam
tahap – tahap tertentu proses kreatif.
Lalu ada teknik dalam kelompok teknik kreatif yang dikenal dan digunakan secara luas,
yaitu:
A. Brainstorming
Dikembangkan oleh Alex F.Obsorn.pada pokoknya teknik ini berusaha untuk menggali dan
mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan member kesempatan anggota untuk
mengemukakan ide idenya, ada beberapa kritik terhadap teknik brainstorming , yaitu hanya dapat
diterapkan pada masalah masalah keputusan sederhana, sangat memakan waktu dan biaya, hanya
menghasilkan ide ide dangkal.
B. Synectis
Tidak dikenal seperti brainstorming, teknik ini dikembangkan oleh William J. Gordon Synectis
didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan. Teknik ini
mencakup dua tahap, yaitu membuat yang aneh menjadi lazim dan membuat yang lazim menjadi
aneh.
Teknik-teknik partisipatif
Partisipasi adalah sebagai sesuatu teknik berarti bahwa individu-individu atau kelompok
dilibatkan dalam proses pembangunan keputusan. Dalam praktek derajat partisipasi ditentukan
oleh factor factor seperti:
1) Siapa yang mengajukan keputusan
2) Beberapa proporsi bawahan melaksanakan setiap tahapan pengambilan keputusan diagnosis,
pengembangan alternative, evaluasi dan estimilasi konsekuensi masing – masing alternatif, dan
pembuatan pilihan.
3) Beberapa bobot seorang pelaksana mempengaruhi gagasan yang dia terima.
Teknik –teknik pengambilan keputusan modern
Dalam teknik ini masih menjadi berbagai teknik lagi, yaitu
17
1. Teknik Delphi, pertama kali dikembangkan oleh N. C. Dalkey dan rekan pada tahun 1950an
yang pada saat sekarang terkenal sebagai teknik untuk membanu pengambilankeputusan
keputusan yang mengandung resiko dan ketidak pastian, misalnya forecasting jangka panjang.
2. Teknik kelompok nominal (Nominal Group Technique), atau sering disebut proses pengambilan
keputusan kelompok NGT, dalam NGT terdiri atas beberapa langkah yaitu :
a. Pengembangan gagasan secara diam dalam bentuk tulisan
b. Umpan balik yang berupa usulan para anggota kelompok
c. Pembahasan setiap gagasan yang dicatat untuk memperoleh penjelasan dan evaluasi
d. Pemungutan suara individual dilakukan untuk memperoleh gagasan prioritas, dengan keputusan
kelompok diambil secara sistemati.
Proses Pengambilan Keputusan
Menurut G. R. Terry :
1. Merumuskan problem yang dihadapi
2. Menganalisa problem tersebut
3. Menetapkan sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi alternatif
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucer :
a. Menetapkan masalah
b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternatif
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
Bentuk bentuk pengembilan keputusan (Decision Making)
Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer , yang dihubungkan dengan
pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan yang akan dicapai, sumber daya yang
akan dipakai, siapa yang melaksanakan, siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang
diserahkannya dll, bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di program atau tidak bisa
juga di bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi kepastian, resiko dan ketidak
pastian. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau
18
prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang – ulang.Contoh: penetapan gaji pegawai,
prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah masalah
khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian sumber daya - sumber daya organisasi
penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern dan lain sebagainya.
Herbert A. Simon mengemukakan teknik – teknik tradisional dan modern dalam pembuatan
keputusan yang terprogram dan tidak terprogram
Teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern:
Tipe-tipe keputusan Teknik-teknik pembuatan keputusan
Tradisional Modern
Diprogram:
Keputusan-keputusan rutin
dan berulang-
ulang.organisasi
mengembangkan proses-
prose khusus bagi
penangannya.
1. Kebiasaan
2. Kegiatan rutin:prosedur-
prosedur pengoperasian
standar
3. Struktur organisasi
pengharapan umum system
tujuan saluran-saluran
informasi yang disusun
dengan baik
1. Teknik-teknik riset
operasi:analisa matematik
model-model simulasi
computer
2. Pengolahan data
elektronik
Tidak diprogram:
Keputusan-keputusan sekali
pakai,kebijaksanaaan
disusun tidak
sehat.ditangani dengan
proses pemecahan masalah
umum
1. kebijaksanaan instuisi dan
kreatifitas
2. coba-coba
3. seleksi dan latihan para
pelaksana
Teknik pemecahan masalah
yang diterapkan pada:
a. Latihan membuat
keputusan
b. Penyusunan program-
program computer
“heutistic”
19
kebaikan dan kelemahan pembuatan keputsan kelompok
Kebaikan Kelemahan
1. Dalam pengembangan tujuan, kelompok
memberikan jumlah pengetahuan yang
lebih besar.
2. Dalam pengembangan alternatif usaha-
usaha individual para angota kelompok
dapat memungkinkan pencarian lebih luas
dalam berbagai bidang fungsional
organisasi.
3. Dalam penilayan alternatife, kelompok
mempunyai kerangka pandangan yang
lebih besar.
4. Dalam pemilihan alternatif, kelompok
lebih dapat menerima resiko dibanding
pembuatan keputusan individual.
5. Karena berpartisipasi dalam proses
pembuatan keputusan, para anggota
kelompok secara individual lebih
termotivasi untuk melaksanakan keputusan.
6. Kreatifitas yang lebih besar dihasilkan
dari interaksi antar individu dengan
berbagai pandangan yang berbeda-beda.
1. Inplementasi suatu keputusan, apakah
dibuat kelompok atuau tidak, harus
diselesaikan oleh para manajer secara
individual. Karena kelompok tidak diberi
tanggung jawab keputasan-keputasan
kelompok dapat menghasilkan situasi
dimana tidak seorangpun merasa
bertanggung jawab dan saling melempar
tanggung jawab.
2. Berdasarkan pertimbangan nilai dari
waktu sebagai dari salah satu sumber daya
organisasi, keputusan kelompok sangat
memakan biaya.
3. Pembuatan keputusan kelompok adalah
tidak efisien bila keputusan harus dibuat
secara cepat.
4. Keputusan kelompok dari berbagai kasus
dapat merupakan hasil kompromi atau
bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
5. Bila atasan terlibat atau jika salah satu
anggota mempunyai kepribadian dominan,
keputusan yang dibuat kelompok dalam
kenyataanya bukan keputusan kelompok.
Teknik ini membantu kelompok dalam menghasilkan sejumlah ide mengevaluasi dan memilih
solusi secara lebih terstruktur dan sistematis.Dalam teknik ini, setiap anggota kelompok menulis
ide dan solusi membacakan ide dan solusinya kepada orang lain, mendiskusikan dan merangking
20
seluruh alternatif.Teknik ini juga sangat berguna terutama sekali bila sebuah isu merupakan isu
yang kontroversial
Format dasar teknik ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Sebuah kelompok dibentuk untuk mendiskusikan topik atau masalah yang spesial.
2. Setelah masalah dipahami dengan baik, setiap individu diminta untuk menuliskan
ide-idenya. Untuk menuliskan ide-ide diberikan waktu selama kurang lebih 30
atau 40 menit. Setiap orang diminta untuk inovatif dalam menghasilkan ide.
3. Kemudian, seluruh ide dituliskan pada papan tulis agar kelompok dpat
mengetahui pandangan setiap individu. Pada tahap ini, sesi diskusi, kritik, saran
dan evaluasi belum dibuka.
4. Seketika seluruh alternatif solusi telah dijabarkan, sesi diskusi mulai dibuka.
Setiap orang boleh mengajukan kritik dan saran, evaluasi serta perbaikan
membangun untuk setiap ide. Pada tahap ini, diskusi tentang alternatif solusi
dimulai dari alternatif atau ide yang pertama kali diajukan/ ditulis di papan,
dimana pengajuan dilakukan secara acak. Setiap anggota kelompok dapat
meminta klarifikasi informasi dan kritik untuk setiap alternatif guna
mengidentifikasi pandangan pro dan kontra.
5. Setiap anggota individu yang terlibat diskusi diberikan waktu 30 detik untuk
beragumentasi, mempertahankan kebaikan idenya, atau mendukung ide tertentu
yang dianggap baik.
6. Bila seluruh alternatif telah didiskusikan, setiap anggota kelompok merangking
seluruh alternatif yang menurut pandangan mereka terbaik dan paling
memungkinkan untuk diterapkan.
7. Pemimpin kelompok kemudian menentukan pilihan akhir berdasarkan pilihan alternatif
tertinggi atau alternatif yang paling banyak dipilih. Teknik ini mengikuti teknik
penentuan
8. Keputusan dengan suara terbanyak (voting). Sebelum keputusan akhir diambil, kelompok
dapat mendiskusikan kembali pilihan alternatif terbaik pada urutan teratas (3 atau 5), dan
kemudian melakukan teknik voting ronde kedua.
21
Dengan teknik ini dapat mengurangi hambatan terhadap pengambilan keputusan
secara berkelompok yaitu dengan:
Memisahkan brainstroming dari tahap evaluasi.
Mempromosikan keseimbangan partisipasi diantara anggota kelompok.
Memadukan teknik voting secara matematis untuk meraih kesepakatan bersama.
Pembangkitan ide yang tidak terucapkan melalui tulisan
Umpan balik round-robin dari anggota kelompok, yang mencatat setiap ide dalam
frasa pendek pada flip chart atau papan tulis
Pembahasan setiap ide yang tercatat untuk klarifikasi dan evaluasi
Voting individu mengenai ide prioritas, dengan keputusan kelompok diambil secara
matematis menurut rating.
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
22
DAFTAR PUSTAKA :
Widyatmini dan izzati, Pengantar Organisasi dan Metode.
Sukanto dan T.Hanii Handoko, Organisasi Perusahaan.
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
23