tm2
DESCRIPTION
TM2TRANSCRIPT
KONVERSI TEMPERATUR KE ARUS DAN TEGANGAN
MENGGUNAKAN PERALATAN TEMPERATURE MEASUREMENT
(TM.2)
I. Tujuan Percobaan
- Mengetahui dan mempelajari perubahan derajat celcius ke satuan
tegangan dank e satuan arus
II. Alat dan Bahan Yang Digunakan
a. Alat yang digunakan :
Satu set temperature measurement
Temperature air raksa
Termokopel
Tester
Stop watch
Botol aquadest
b. Bahan yang digunakan :
Es
Aquadest
III. Dasar Teori
Pada tahun 1821, fisikawan Jerman – Estonia Thomas Seebeck
menemukan prinsip kerja efek seebeck bahwa konduktor apapun dikenakan
gradian termal, maka akan menghasilkan tegangan, fenomena ini sekarang dikenal
sebagai “efek termoelektrik” atau efek seebeck, untuk mengukur tegangan ini
selalu melibatkan atau menghubungkan konduktor lain untuk ujung “hot” (panas).
Konduktor tambahan ini kemudian akan juga mengalami gradian suhu dan
menimbulkan tegangan sendiri yang berlawanan dengan tegangan yang asli.
Besarnya efek tergantung pada logam yang digunakan, dengan menggunakan
logam yang berlainan untuk melengkapi rangkaian membentuk rangkaian dimana
kedua ujungnya menghasilkan tegangan yang berbeda.
Perbedaan tegangan semakin besar mengikuti kenaikan suhu dan
perbedaan tegangan sebesar 1 dan 70 microvolts per derajat celcius (uv/0C) untuk
kombinasi logam standar.
Tegangan itu tidak dihasilkan dari junction dari dua logam dari termokopel
melainkan pada sebagian dari panajang dari dua logam berlainan yang dikenakan
gradient suhu. Karena kedua panjang logam yang berlainan itu mengalami
gradient suhu yang sama, hasil akhir adalah pengukuran suhu pada junction dari
termokopel seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Metal A
+
-
Metal B
Hubungan antara tegangan dan pengaruhnya terhadap suhu masing –
masing pertemuan dua buah kawat adalah linier. Walaupun begitu, untuk
perubahan suhu yang sangat kecil, tegangan pun akan terpengaruh secara linier
atau dirumuskan sebagai berikut ( National Instrument, Application note043)
∆V=S ∆T
Dengan ∆V adalah perubahan tegangan. S adalah koefisien seebeck dan
∆T adalah perubahan suhu. Nilai S berubah dengan berubahnya suhu, yang
berdampak pada nilai keluaran berupa tegangan termokopel tersebut dan nilai S
akan bersifat non linear diatas rentang tegangan dari termokopel tersebut.
Termokopel diberi tanda dengan huruf besar yang mengindikasi komposisi
berdasarkan pada aturan American National Standard Institute (ANSI), seperti di
bawah ini :
Tipe Material (+ dan - ) Temp. kerja (0C) Sensitivitas (µV/0C)
E Ni-Cr dan Ni-Cu -270-1000 60,9J Fe dan Cu-Ni -210-1200 51,9K Ni-Cr dan Ni-Al -270-1350 40,6T Cu dan Cu-Ni -270-400 40,6
R Pt dan Pt (87%) – Rh(13%) -50-1750 6S Pt dan Pt (90%) – Rh(10%) -50-1750 6H Pt (70%) – Rh(30%) dan
Pt (94%) – Rh (96%)-50-1750 6
Ada dua jenis termokopel yang digunakan di industry, yakni termokopel
dan resisten 100 ohm pada 00C sehingga disebut sebagai sensor pt-100, pt adalah
symbol untuk 174 platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm nominal 0,385
ohm/0C, RTD dengan sensivitas 0,375 dan 0,392 ohm/0C. Termometer ini terdiri
dari dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang berbeda jenis dan dihubungkan
ke sebuah ampermeter/multitester.
IV. Langkah Kerja
1. Menghubungkan kabel pada temperature measurement ke stop kontak
2. Memutar main supply pada posisi “on”, lampu indicator main on akan
menyala
3. Memutar tombol merah pada water batch pada skala 1000C
4. Menekan tombol hijau pada water batch bersamaan dengan
menghidupkan stop watch
5. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke hitam dan tombol merah ke
merah pada thermometer secara bergantian pada termokopel, platinum
dan termistor
6. Mencatat kenaikan volt dan arus setian 1 menit
7. Menekan tombol hijau pada water batch apabila thermometer air raksa
telah menunjukkan angka 1000C
8. Mematikan alat dengan cara memutar main supply pada posisi “of”
9. Mencabut kabel dari stop kontak
10. Membersihkan water batch
Isoterm
1. Mengisi termos isotherm dengan es
2. Meletakkan thermometer air raksa, termokopel pada tutup termos isotherm
3. Menghubungkan kabel pada termperature measurement ke stop kontak
4. Memutar main supply pada posisi “on”, lampu indicator main on akan
menyala
5. Menghidupkan stopwatch pada saat memutar main supply pada posisi
“on”
6. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke hitam dan tombol merah ke
merah pada thermometer pada termokopel
7. Mencatat kenaikan vol + dan arus setiap 1 menit sampai 15 menit
8. Mematikan alat dengan cara memutar air supply pada posisi “off”
9. Mencabut kabel dari stop kontak
10. Membersihkan termos isotherm
Pemanas udara
1. Meletakkan thermometer air raksa dan termokopel pada alat blower
2. Memutar tombol pada elektronik pada 300C
3. Menghubungkan kabel pada temperature measurement ke stop kontak
4. Memutar main supply pada posisi “on”, lampu indicator main on akan
menyala
5. Menekan tombol stand by dan tombol warna hijau pada blower bersamaan
dengan menghidupkan stopwatch
6. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke hitam dan tombol merah ke
merah pada thermometer termokopel
7. Mencatat kenaikan volt dan arus setiap 1 menit
8. Mematikan stopwatch bila thermometer air raksa menunjukkan 300C
9. Menekan tombol warna hijau dan tombol stand by
10. Mematikan alat dengan cara memutar main supply pada posisi “of”
11. Mencabut kabel dari stop kontak