tips raih beasiswa spesialis lpdp-ppds | kompasiana.com

12
Catatan Harian Avis 07 Oct 2014 | 03:05 www.overseaszone.com Tips Raih Beasiswa Spesialis LPDP-PPDS Sekolah di Program Pendidikan Dokter Spesialias atau biasa yang kita kenal sebagai PPDS boleh jadi masih menjadi incaran banyak dokter umum. Selain karena memfokuskan diri dalam minat yang berbeda-beda, PPDS seolah menjadi wadah pembelajaran kembali, bukti bahwa dunia kedokteran sebenarnya sangat luas dan dalam. Terkait suka dukanya masuk ke suatu PPDS tertentu di universitas tertentu bukan rahasia. Apalagi ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kita diterima atau tidak mulai dari faktor otak, keluarga, link, dan tentu saja yang terakhir pembiayaan. Nah terkait pembiayaan, selama ini hanya dibagi menjadi dua, swadaya alias bayar sendiri (bisa dibayarin orang tua/suami/istri atau hasil menabung selama bekerja tahunan) dan kemitraan (dibayari oleh suatu lembaga entah RS/Univ tempat kita bekerja atau lembaga beasiswa seperti Kemenkes). Kenapa terkait pembiayaan ini penting karena PPDS bukanlah program yang setahun dua tahun selesai. Ada tahun- tahun panjang dimana para penguji tidak ingin siswanya putus di tengah jalan lantaran kendala biaya. Jadi tidak jarang dalam wawancara PPDS akan ditanyakan terkait hal ini. Tidak berpanjang lebar, saya ingin berbagi sedikit kisah tentang beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) . LPDP Jawaban Doa Panjang Saya Jujur sudah lama saya berdoa agar LPDP membuka kuota khusus untuk sekolah dokter spesialis. Maklumlah beasiswa LPDP yang keren ini hanya membiayai S2-S3 baik dalam negeri maupun luar negeri dan juga tesis/diseertasi. Setiap tahun walau

Upload: joecool87

Post on 19-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Tips Ppds

TRANSCRIPT

  • Catatan Harian

    Avis07 Oct 2014 | 03:05

    www.overseaszone.com

    Tips Raih Beasiswa Spesialis LPDP-PPDS

    Sekolah di Program Pendidikan Dokter Spesialias atau biasa yang kita kenal sebagaiPPDS boleh jadi masih menjadi incaran banyak dokter umum. Selain karenamemfokuskan diri dalam minat yang berbeda-beda, PPDS seolah menjadi wadahpembelajaran kembali, bukti bahwa dunia kedokteran sebenarnya sangat luas dandalam. Terkait suka dukanya masuk ke suatu PPDS tertentu di universitas tertentubukan rahasia. Apalagi ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kita diterima atautidak mulai dari faktor otak, keluarga, link, dan tentu saja yang terakhir pembiayaan.

    Nah terkait pembiayaan, selama ini hanya dibagi menjadi dua, swadaya alias bayarsendiri (bisa dibayarin orang tua/suami/istri atau hasil menabung selama bekerjatahunan) dan kemitraan (dibayari oleh suatu lembaga entah RS/Univ tempat kitabekerja atau lembaga beasiswa seperti Kemenkes). Kenapa terkait pembiayaan inipenting karena PPDS bukanlah program yang setahun dua tahun selesai. Ada tahun-tahun panjang dimana para penguji tidak ingin siswanya putus di tengah jalan lantarankendala biaya. Jadi tidak jarang dalam wawancara PPDS akan ditanyakan terkait halini.Tidak berpanjang lebar, saya ingin berbagi sedikit kisah tentang beasiswa LembagaPengelola Dana Pendidikan (LPDP).

    LPDP Jawaban Doa Panjang Saya

    Jujur sudah lama saya berdoa agar LPDP membuka kuota khusus untuk sekolahdokter spesialis. Maklumlah beasiswa LPDP yang keren ini hanya membiayai S2-S3baik dalam negeri maupun luar negeri dan juga tesis/diseertasi. Setiap tahun walau

  • bekerja di pedalaman, saya berusaha unutk update websitenya dan ternyata Tuhanmengabulkan doa saya. Hasil rutin membaca pengalaman rekan-rekan yang lolosLPDP walau bukan PPDS membuat saya makin bersemangat.

    Tepat di 2014 LPDP membuka program khusus Beasiswa Spesialis Kedokteran. Danberdasarkan tanggalan ujian LPDP, sejak periode bulan Juni 2014 telah dibuka hanyasaja saya gagal menemukan nama rekan sejawat yang diterima di pengumuman LPDPselanjutnya. Wah jelas penasaran dong karena sebagai dokter kepo, penting untuk tahusiapa sejawat pertama yang berhasil mendapatkan beasiswa ini. Dan hasilnya nihilsehingga saya putuskan untuk mendaftar LPDP di periode September 2014. Hal inilebih karena lokasi penempatan saya di Papua membuat saya dapat melalui jadwal diperiode September. Lebih detailnya lagi jadwal LPDP dapat dilihat disini

    Untuk yang penasaran apa, siapa dan bagaimana LPDP itu bekerja, silakan bisa bacatulisan para kompasioners seperti Mas Benny Rhamdani disini,Bang Kasim , MasUnggul, Mba Asri, Om Ben, dan masih banyak lainnya.

    Tulisan ini khusus hanya akan membahas bagaimana LPDP PPDS. Detail persayaratandapat dibaca di webnya. Singkat cerita, penerima LPDP PPDS periode September 2014yang hanya 14 orang dapat dilihat disini dari yang lolos wawancara sebanyak 21orang.

    LPDP Mencetak Pemimpin Masa Depan

    Berawal dari visi misi LPDP yang ingin mempersiapkan pemimpin masa depan dalamberbagai aspek, maka dikembangkanlah program beasiswa khusus PPDS. Selama inijelas kita tahun dokter spesialis masih kurang jumlahnya untuk dapat memenuhikebutuhan semua penduduk Indoensia. Belum lagi kenyataan bahwa dokter spesialislebih tersebar di pulau Jawa dibandingkan luar Jawa. Program inovatif dari LPDP initentu saja membawa berkah apalagi bagi dokter umum yang secara finansial memangbermasalah. Seperti saya pribadi, mimpi menjadi spesialis anak yang lama terkuburakhirnya bangkit lagi setelah ada beasiswa ini. Tapi bukan hanya untuk yang secarapendanaan kurang mampu seperti saya, LPDP juga menjaring banyak dokter denganidealisme membangun bangsa namun mampu pendanaan. Karena LPDP mencariPEMIMPIN maka Indonesia hari esok ditentukan saya yakini dari siapa yang hari ini

  • berada dalam lingkaran LPDP dan dibantu mewujudkan mimpi-mimpinya oleh LPDP.Dan inilah tipe umum yang dicari oleh LPDP:

    Persyaratan Umum

    WNI entah edang berada di negara mana tidak berpengaruh selagi WNIMempunyai jiwa kepemimpinan, integritas, idelaisme dan nasionalismeAktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatanBersedia menandatangani surat pernyataan taat hukum, dan segala hal lainnya terkaitPPDS, atas kerja, mengabdi pada bangsa.Sementara syarat khusus untuk LPDP PPDS sebagai berikut. Saran saya, patuhisyaratnya dan jangan bertanya apa yang sudah menjadi ketentuan wajib LPDP. Kalaumerasa belum memenuhi syarat khusus, saran saya masih ada waktu untuk menambalsulam (kecuali terkait umur)

    Usia maksimal saat wawancara LPDP adalah 35 tahun. Ini sesuai dengan bebrapapersyaratan umum di PPDS juga.Minimal skor TOEFL ITP 500/iBT 61/IELTS 6.0/TOEIC 600 karena sistem pendaftaranonline maka hal ini jika tidak terpenuhi akan membuat anda gagal lolos administrasi.Jadi harap dipatuhi dan tidak perlu ditanyakan apakah boleh toefl prediction etcMemiliki STR jadi bagi dokter yang baru saja lulus internship tapi masih belum keluarSTRnya, saran saya daftar LPDP hingga STR keluarMinimal IPK gabungan 3.0 untuk sarjana dan profesi (ini juga akan dibuktikan denganupload transkrip nilai Sked dan Dr secara online jadi harga mati)Sanggup menyelesaikan masa studi PPDS sesuai masa studi yang berlaku (tentu sajauntuk yang mau hamil-akan cuti hamil selama kuliah perlu mempertimbangkan hal-haltertentu)

    Keseluruhan informasi lengkap terkait syarat dapat dibaca disiniTips and Triks Lolos LPDP PPDS

    Jujur saya pribadi tidak punya tips atau triks khusus tapi jika boleh berbagi,keseluruhan syarat wajib LPDP sudah saya lakukan. Secara singkat, saya akanmembahas hal terkait pertanyaan yang sering sekali diajukan ke saya beberapa bulanterakhir ini. Dan tulisan ini saya dedikasikan sebagai sarana berbagi karena minimnya

  • informasi terkait pengalaman para dokter umum yang lolos LPDP PPDS.

    1. Bagaimana caranya lolos LPDP, ya jalani dulu administrasi di aplikasi onlineYeah, LPDP itu uniknya adalah harus lolos ADMIN online dulu supaya bisa masuk ketahap selanjutnya yaitu Wawancara. Karena dilakukan secara online mulai darimemasukkan semua data CV (sertifikasi seminar, perlombaan, dll detail bersamatanggalnya) maka saya secara khusus membutuhkan waktu sebulan untuk ini. Tentusaja saya nyicil setaip harinya dan berjibaku dengan sinyal dari Papua. Sayabermasalah ketika harus mengirimkan dokumen dimana LPDP meminta semua dalambentuk PDF dan harus kurang dari 1 MB. Semua cara saya coba dan akhirnya ketemucara lebih sederhana dengan memanfaatkan aplikasi pdf online. Nah, saran saya,niatkan benar-benar untuk bisa lolos di tahapan ADMIN karena tidak peduli PPDS kah,anda bersaing dengan seluruh pendaftar LPDP pada bulan itu. Banyak kisah kegagalanadministrasi yang sifatnya bisa dihindari kalau kita berhati-hati. Jangan ragu bertanyakepada panitia jika ada yang anda rasa kurang di WEBSITEnya.

    Menurut saya LPDP adalah tim yang sangat amat membantu terkait banyak hal.Contohnya ketika saya tidak menemukan kotak untuk upload salah satu pdf makaketika dikonfirmasi, keesokannya kotak tersebut muncul di aplikasi online saya. Bagisaya, merasakan aplikasi beasiswa secara online itu lebih mendebarkan dibandingdengan beberapa aplikasi beasiswa yang pernah saya coba dengan mengirimkanberkas secara pos.

    2. Saya bingung mengisi aplikasi online, cukup isilah data dengan benar dan jujur

    Di tahap online awal akan akan isian kapan anda memulai kuliah berdasarkanperkiraan kapan anda akan masuk di PPDS. Isilah itu sesuai dengan perkiraan anda.Isin data lain terkait KTP, nomer KTP, nilai IPK dll juga harus dilakukan dengan hati-hatisupaya tidak membuat anda gagal di administrasi. Karena dokumen yang dimasukkanonline itu akan dicocokkan otomatis dengan pdf dokumen asli yang diupload juga. Isidengan hati-hati. Kadang, ita tersandung bukan karena batu yang besar tapi hanyakarena kerikil yang sering kali tidak terlihat. Misalnya saja anda salah memasukkantanggal lahir dan beda dengan KTP yang anda upload, sistem akan menolak, dan gagallolos admin. Sedih sekali. Saya berulang kali dalam sebulan itu mengkoreksi hasilpekerjaan online saya. Tidak terhitung berapa kali tapi yang pasti saya punya waktu

  • khusus untuk LPDP. Mungkin ada juga rekan lain yang unik, mengisi dalam waktumepet dan lolos, tapi demi keamanan, saya sarankan lebih teliti

    3. Saya sibuk tidak sempat online, mendekati deadline boleh kah?

    Kebanyakan kita entah kenapa lebih suka deadline tapi untuk LPDP, saya sudahberulang kali melihat di hari terakhir batas deadline biasnanya server akan shutdownalias mati karena terlalu banyak yang mengunjungi. Saya orang yang sudah kepo lamadengan LPDP jadi pergerakan websitenya kapan mati-kapan lancar jaya sudah diamatisejak jauh hari (niat banget...memang). Jadi saran saya, buatlah jadwal khusus yangdapat ditaati oleh anda sendiri kapan akan mengirimkan aplikasi tersebut. Saya sendirimemilih jalur aman, sebulan khusus untuk koreksi data terkait ketakutan saya onlinedari Papua, dan seminggu sebelum deadline sudah dikirimkan. Ada malah rekan yangsebulan sebelum deadline sudah mengirimkan tapi ada juga yang di hari terkahir tepatsebelum beberapa menit server down. Hua....drama :)

    4. Pinjam dong contoh essay di aplikasi anda, saya buntu ide nih.

    Saya akan senang hati mengkomentari tulisan yang anda buat untuk aplikasi di LPDP.Semua menjalani kisah mencari ide hingga berbentuk tulisan jadi anda yang palingtahu diri anda, gali lebih dalam apa yang ingin anda lakukan.

    LPDP akan melihat visi misi hidup anda dari essay yang anda tulis yaitu terkait Peranuntuk Bangsaku dan Sukses Terbesar dalam Hidupku. Kedua essay tersebut tentunyawajib anda tulis sesuai dengan pengalaman hidup dan saya pastikan, pengalaman unikanda yang akan membawa ada lolos ke tahap berikutnya. Apa yang membuat andaberbeda dan pantas dianugerahi beasiswa ini, anda harus menggalinya. Sebagaicontoh, saya bekerja sebagai dokter di beberapa daerah pedalaman dan melihat masihbanyak anak Indoenesia yang membutuhkan dokter anak terutama yang paham dalampenelitian malaria. Kemudian saya selaraskan dengan keinginan pentingnya sayamenimba ilmu di PPDS Anak juga mengapa saya mengambil universitas tertentu.Secara tidak langsung essay ini adalah Motivation Letter yang penting. Tidak perlukhawatir, anda bebas menuliskan apa saja bahkan misal anda bekerja di kota besarsekalipun, anda pasti memiliki dreamland untuk mengabdikan diri ketika nantinyasudah lulus PPDS.

  • Terkait dengan Sukses Terbesar, anda juga bisa bercerita apa saja. Jika anda seorangistri/ibu/suami/ayah tentu akan menjadi tambahan unik. Jika anda belum berkeluarga,tentunya ada banyak kisah sukses. Tidak perlu bingung jika anda mendadakmempunyai banyak kisah sukses yang bisa dituliskan, anda tinggal memilahnya. Andabisa google berkunjung ke website beberapa orang yang sukses alias lolos sebagaiLPDPers. Pengalaman mereka jujur menjadi inspirasi saya, tidak bisa dituliskan satupersatu website yang sudah banyak sekali membantu saya dan berkomunikasi aktif,tapi semoga ini mewakili

    5. Wah saya lolos admin, tahap selanjutnya bagaimana ya.

    Selamat jika lolos admin, tapi jangan putus asa jika belum. Untuk yang lolos admin,biasanya akan mendapatkan kabar melalui SMS juga email. Tapi paling mendebarkanadalah menunggu surat sakti keluar ketika seluruh nama yang lolos admindiumumkan. Rasanya senang kalau melihat nama teman lainnya juga lolos. Bersia p-siap untuk tahapan selanjutnya yaitu wawancara. Jika belum lolos, jangan putus asa.Perbaiki aplikasi dan bisa langsung mendaftar lagi tuk periode selanjutnya.

    6. Jurusan PPDS saya bukan program andalan, bagaimana?

    Banyak pertanyaan muncul kalau ingin mengambil jurusan selain PPDS bedah,kandungan, anak, penyakit dalam atau anestesi, apa bisa? Jawabannya bisa saja.Selain di universitas yang ditentukan itu apa juga bisa? Nah kalau terkait universitassaran saya sesuaikan dengan univ yang sudah masuk kriteria dalam LPDP. Daftarnyalihat disini.

    Terkait jurusan lain seperti misalnya urologi, bedah saraf, dan sebagainya bisadipertimbangkan oleh LPDP jika memang di daerah nantinya anda kembali bertugasmemang tidak ada tenaga ahli tersebut. Ini dapat dijelaskan di essay berupa RencanaKuliah.

    7. Saya belum dapat LOA bagaimana?

    Pertanyaan terkait LOA alis surat tanda diterima di PPDS tertentu ini tidak kalahbanyaknya. Sebagian tidak percaya masa iya belum diterima PPDS tapi bolehmendapatkan beasiswa. Inilah uniknya LPDP. Selagi anda berada dalam jalur yangbenar, anda diberikan kesempatan selama setahun setelah anda resmi lolos sebagai

  • penerima beasiswa LPDP untuk mencari cara masuk ke PPDS yang anda inginkan.Tentu saja nanti rentetan pertanyaan lanjutannya akan mengarah apakah ada danakhusus sebelum masuk PPDS yang juga akan dibayarkan oleh LPDP. Tentu tidak ada.Segala hal terkait pengembangan skill seperti mengikuti seminar, workshop dan segalamacam pelatihan itu menjadi tanggungan anda. LPDP hanya membayarkan ketikaanda RESMI diterima menjadi PPDS. Jadi, jalan masih panjang yak.

    Terkait dengan ini, maka pintar-pintarlah menentukan kapan anda akan mendaftarkandiri di LPDP dan kapan anda akan mengikuti ujian masuk PPDS. Tentu dengan planbahwa belum tentu ketika ujian PPDS anda langsung diterima walau sudahmendapatkan surat LPDP menanggung semua biaya anda. Lagi-lagi banyak faktoryang menentukan lulus tidaknya PPDS.

    8. Saya baru PPDS semester satu, bisa ikut LPDP tidak ya?

    Sebenarnya saya tidak kompeten menjawab ini tapi berdasarkan pengalaman darirekan S2-S3 juga PPDS LPDP angkatan I ini bisa saya simpulkan bahwa LPDP mencaricalon dokter spesialis, bukan yang sudah menjalani perkuliahan walau baru semestersatu.

    9. Saya lolos ke tahap wawancara, bagaimana tipsnya.

    Selamat anda lolos ke tahap wawancara dan perlu diingat bahwa lokasi wawancara inianda sendiri yang menentukan ketika mengisi aplikasi online. Jadi pertimbangkandengan baik jangan sampai membebani panitia dengan berpindah lokasi. Ingatlahbahwa setiap periode ada ribuan aplikans jadi bersikap normal saja. Saya memilihlokasi di Yogya untuk wawancara. Ingat bahwa tidak penggantian uang transpor jadipertimbangkan lokasi yang memang anda bisa datangi. Syukurlah walau berada diPapua saya dapat mengambil cuti untuk menjalani segala proses seleksi ini.

    Wawancara boleh jadi bagian yang mendebarkan karena bisa jadi penguji anda nonklinisi atau malah dokter spesialis sesuai jurusan anda. Persiapkan diri karenapertanyaan tidak akan jauh berbeda dengan essay dan aplikasi online yang anda isi.Bawa semua sertifikat asli dan sebagainya karena bisa jadi dibutuhkan. Saya pribadiselalu back up surat terkait rekomendasi dan izin kerja jika ditanyakan oleh parapanelis.

  • Sekilas anda akan ditanya kenapa memilih jurusan spesialis itu, kenapa harusuniversitas itu, setelah lulus akan kembali kemana, ceritakan pengalaman organisasidan pengabdian masyarakat, ceritakan secara singkat keluarga anda, hinggapertanyaan unik lainnya. Wawancara terkadang campur antara penggunaan bahasaibu dengan bahasa inggris tetapi semua tergantung panelis. Biasanya ada tiga panelis,satu selalu psikolog sementara lainnya panelis ahli.

    Yang saya ingat di bagian akhir wawancara saya ditanya apa yang akan saya lakukanjika gagal di LPDP dan spontan (saat itu sedang dalam wawancara bahasa inggris)saya jawab bahwa saya akan mendaftar lagi di LPDP kloter selanjutnya dan sayapastikan akan bertemu lagi dengan bapak ibu untuk diwawancarai seperti ini. Jawabanspontan ini mengundang tawa semua panelis dan saya lalu pamit salaman denganpasrah. Setiap orang telah digariskan takdirnya masing-masing

    10. Masa cuma wawancara aja, gampang banget tuh

    Eit...wawancara bukan penentu satu-satunya karena akan ada LGD (Leadeship GroupDiscussion) alias diskusi yang dibagi perkelompok, acak, dan dinilai oleh timindependent. Saran saya karena diskusi itu terdiri dari banyak orang yang tidak kitakenal sebelumnya, please respect to others. Biasanya dalam kelompok akan memilihotomatis moderator dan notulen. Tidak perlu ngotot harus menjadi moderator. Jadibiasa saja tidak masalah karena kedudukannya sama. Toh saya waktu itu lebih banyakmendengarkan dan bicara sesekali saja (tapi kalimat penting). Jangan mendominasidan panjang lebar karena artinya mengambil kesempatan rekan lainnya untukberpendapat. Tidak perlu juga menjadi hero dengan melontarkan pendapat kunci danmenyanggah orang lain dengan mengeluarkan kalimat tajam misalnya "wah pendapatanda salah", "anda pesimis sekali memandang suatu masalah". Sepele memang tapibagian ini berpengaruh penting. Bayangkan jika anda berhasil melewati tahapwawancara dengan senyum tapi ternyata gagal di bagian diskusi. Sedih sekali bukan.

    11. Setelah wawancara lalu apa?

    Sama seperti LPDP tuk program lain maka akan ada tahap selanjutnya yaitu PelatihanKepimpinan yang biasanya berlangsung seminggu di Jakarta. Ingat tidak ada jugapenggantian transpor untuk ini. Pelatihan ini bagian paling penting karena setelahnyabaru akan keluar hasil pengumuman apakah anda lolos di tahap akhir atau tidak.

  • Mendebarkan memang tapi bagi anda yang masih terikat pekerjaan sejak awal akandiminta surat keterangan supaya ada kepastian anda bisa mengikuti pelatihan ini. Ingatjadwal ditentukan oleh LPDP dan sebisa mungkin kita yang menyesuaikan diri. Nanti dipelatihan anda akan bertemu dengan peserta 200 orang lainnya dari berbagai programdan berbagai usia juga. Saat menuliskan ini saya masih menunggu jadwal pelatihan.

    12. Apakah pelatihannya militer karena saya benci yang seperti itu

    Saya tidak bisa menilai karena belum menjalani tapi dari kacamata saya berdasarcerita teman-teman yang sudah menjalani pelatihan, ini bagian penting yang akanmengubah cara anda memandang hidup. Bagi saya, jangankan pelatihan yang cumaseminggu, apapun tidak masalah akan saya tempuh kalau dengan itu ada yangmenjamin pembiayaan hingga saya menjadi spesialis anak. Jalani saja dan janganmenjudge sebelum anda memang menjalaninya sendiri.

    13. Ada ikatan dinas tidak ya. Masa sudah dibayari tapi tidak ada kewajiban apapun?

    Pertanyaan ini cukup mengganggu bagi saya. Sejak nama saya muncul di websiteLPDP, sejak saat itu pula saya mendedikasikan diri untuk negara. Bahkan tanpa adaikatan dinas pun saya akan kembali ke pedalaman tempat dimana memangmembutuhkan saya. Bukan sok idealis tapi ya untuk itulah saya dibayari. LPDP sendiritidak memiliki ikatan dinas baik 2n atau 2n+1 tapi sesuai dengan aplikasi yang diisi,anda pastinya sudah menulis dimana anda akan kembali mengabdi nantinya.

    14. Saya kembali ke RS di kota apa boleh?

    Loh jika memang itu tempat anda mengembangkan diri ya tidak masalah. Semuakembali kepada siapa anda sebelum mendaftarkan di program ini. Jadi antar orangbisa sangat berbeda. Kebetulan saja hidup saya memang banyak di Indonesia Timurdan berkaitan dengan anak-anak.

    15. Sebenarnya seberapa besar LPDP menanggung pembiayaan PPDS?

    Wah pertanyaan jumlah nominal ini bisa jadi pertanyaan pertama yang diajukansejawat lain. Bahkan mereka yang belum buka website LPDP saja bisa jadi lebih dulumenanyakan ini. Bagi saya, LPDP lebih dari cukup. Yah bagi anda yang sudah pernahmenghitung biaya PPDS pastilah tahu angka ratusan juta mungkin masih belum cukup

  • untuk membuat anda bertahan dan keluar sebagai spesialis. LPDP bagi saya suaturezeki yang lebih dari cukup mengingat penghambat utama saya tidak pernahmendaftarkan diri di PPDS karena memang nominal tabungan saya (juga keluarga)tidak cukup di nominal aman sampai saya lulus.

    Terima Kasih Kepada Para Blogger LPDP

    Tidak lupa melalui tulisan ini saya ingin berterima kasih kepada semua penulis di linkini yang telah berbagi melalui blog. Saya banyak belajar dari kisah-kisah heroikmereka. Thanks to Mba Tri, Mas Andika, Mba Fira,LPDP-PK10,Mas Zamzami, MbaFaraas, PPI Belanda,Iyul,Mas Ridwan, Mba Auliya,Mas Fison,Mas Wicaksono, MasRezki, dan sungguh masih banyak lagi yang ingin saya sebut. Detailnya bisa digooglingblog tersebut adalah yang paling sering muncul di mesin pencari terkait tips lolosLPDP. Namun izinkan saya secara khusus mengucapkan terima kasih kepada paraadmin facebook Beasiswa LPDP, Beasiswa LPDP 2013,dan juga LPDPKemenkeu.Semua informasi terkait TEKNIS hingga hal detail ada disana. Sungguh bahkan sayamalu sendiri kalau sampai melontarkan pertanyaan di FORUM tersebut karena semuajawabannya sudah ada. Yang diperlukan hanyalah WAKTU UNTUK MEMBACA danTIDAK MALAS membongkar arsip lama percakapan para pendahulu. Terima kasihkarena telah membuat saya lebih rajin membaca :) dan sekarang saya menyadaribetapa masih banyak yang "malas" di sekitar saya. Jadi jangan salahkan saya jikananti ada banyak pertanyaan yang tidak dijawab karena semua jawabannya sudah adadi link yang saya bagikan buka-bukaan ini.Siapkan Diri Anda di Periode Desember 2014

    Terakhir sebagai penutup, jalani saja proses tahap demi tahapnya dengan ikhlas.Mendapatkan beasiswa, rekomendasi pakar, dan segala hal tetap harus diiringi doarestu orang tua. Jalan ketika sudah berada dalam PPDS masih akan lebih panjang darisemua seleksi demi seleksi yang pernah dilewati. Kita tidak pernah tahu garis tangankita seperti apa tapi yang terpenting tetaplah berPOSSITIVE THINKING kepada SangPemberi Hidup. Serta tetap semangat memelihara mimpi anda agar dapat terwujud.

    Buat yang masih malas membuka link-link terkait, persiapkan saja pendaftaran untuk

  • Tips Raih Beasiswa Spesialis LPDP-PPDS

    Pantai Tempuran

    Stres Bukan karna Alquran?

    Kompasiana Makin Hari Makin Sepi

    Stress Dapat Menimbulkan Kegemukan? Mitos atau Fakta? Bagaimanadengan Solusinya?

    Saya dan Seorang Penderita Kanker di Stasiun Kereta

    Baca Komentar (3) Kirim Komentar

    periode DESEMBER 2014 yang akan ditutup pada 21 November nanti. Cocok bukanuntuk yang akan mulai sekolah di PPDS tahun depan :)

    Jika ada pertanyaan lebih lanjut bisa klik disini

    Salam BerbagiDr.Hafiidhaturrahmah

    Dibaca : 21 kali

    0

    Tweet

    0

    Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasianamenjadi tanggung jawab Penulis.

    ARTIKEL TERKAIT

    11

    Share

  • Starting Today...

    Catatan Semester Akhir

    Bingung Uang 4 Milyar Mau Aku Apakan

    Arti Jomblo yang Sesungguhnya

    Impian Saya Bergabung di Kompasiana Hari Ini Terpenuhi!

    Mengeluh

    Aku Sekarang Mahasiswa!

    Saya Menikah Terlalu Tua dan Tanpa Perencanaan

    Sulap Bad Mood Jadi Good Mood!

    About Kompasiana Tata Tertib FAQ View Full Site

    2013 Kompasiana, PT. Kompas Cyber Media