tipe-tipe kewirakoperasian

4
2.2. Tipe-Tipe Kewirakoperasian Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe, yakni: a. Kewirakoperasian Anggota Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi, apabila ia mampu menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan koperasi. Tetapi kemungkinan ia sangat lemah, mengingat kebanyakan kemampuan anggota dalam inovasi masih sangat rendah, keterbatasan hak bertindak karena setiap tindakan harus memperhatikan anggota lainnya dan motivasi yang rendah. Anggota koperasi di Indonesia umumnya mempunyai tingkat pendidikan yang rendah sehingga tingkat kemampuan dalam menemukan sesuatu yang baru sangat terbatas. Disamping itu, kendatipun anggota mempunyai kemampuan yang tinggi tetapi motivasi untuk berprestasi di bidang koperasi akan menjadi sangat rendah sebab manfaat dari hasil inovasi anggota yang dinikmati hanya sebagian kecil oleh anggota yang bersangkutan dan sebagian besar dinikmati oeh anggota lainnya, anggota potensial atau bahkan para pesaing koperasi. Dalam kondisi seperti ini, anggota yang rasional akan memanfaatkan peluang tersebut untuk kepentingan diri sendiri dengan jalan bekerja di luar koperasi. b. Kewirakoperasian Manager Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan penangung jawab kegiatan operational dan tentunya

Upload: mutya-armika

Post on 21-Dec-2015

846 views

Category:

Documents


58 download

DESCRIPTION

Koperasi SAP 8

TRANSCRIPT

Page 1: Tipe-tipe kewirakoperasian

2.2. Tipe-Tipe Kewirakoperasian

Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe, yakni:

a. Kewirakoperasian Anggota

Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi, apabila ia

mampu menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan

koperasi.

Tetapi kemungkinan ia sangat lemah, mengingat kebanyakan kemampuan

anggota dalam inovasi masih sangat rendah, keterbatasan hak bertindak karena setiap

tindakan harus memperhatikan anggota lainnya dan motivasi yang rendah.

Anggota koperasi di Indonesia umumnya mempunyai tingkat pendidikan yang

rendah sehingga tingkat kemampuan dalam menemukan sesuatu yang baru sangat

terbatas.

Disamping itu, kendatipun anggota mempunyai kemampuan yang tinggi tetapi

motivasi untuk berprestasi di bidang koperasi akan menjadi sangat rendah sebab

manfaat dari hasil inovasi anggota yang dinikmati hanya sebagian kecil oleh anggota

yang bersangkutan dan sebagian besar dinikmati oeh anggota lainnya, anggota

potensial atau bahkan para pesaing koperasi.

Dalam kondisi seperti ini, anggota yang rasional akan memanfaatkan peluang

tersebut untuk kepentingan diri sendiri dengan jalan bekerja di luar koperasi.

b. Kewirakoperasian Manager

Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan penangung jawab

kegiatan operational dan tentunya mengharapkan perubahan yang memberikan

keuntungan. Tetapi kendala yang dihadapi oleh manager adalah keterbatasan

kebebasan untuk bertindak. Keterbatasan ini karena manajer disamping dibebani

peningkatan pertumbuhan usaha koperasi tetap juga dibebani peningkatan pelayanan

terhadap anggotanya. Kedua hal tersebut kadang terjadi kontradiksi.

Bila manajer menginginkan meningkatkan pertumbuhan koperasi, maka ia

harus berorientasi ke pasar eksternal (melayani kebutuhan non anggota) dan ini berarti

mengurangi nilai pelayanan terhadap anggotanya. Sebaliknya bila manajer

menginginkan peningkatan pelayanan terhadap anggota (misal dengan memberikan

harga pelayanan yang lebih rendah dibanding dengan harga pasar), maka ia tidak akan

dapat meningkatkan pertumbuhan koperasi.

Page 2: Tipe-tipe kewirakoperasian

Dalam kondisi seperti ini, kendatipun manajer mempunyai kemampuan dan

motivasi yang tinggi untuk mengembangkan organisasi koperasi, tetap saja ia

menghadapi hambatan yang besar yang harus dilewatinya.

c. Kewirakoperasian Birokrat

Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan

pengembangan gerakan koperasi. Setiap kegiatannya memang diarahkan untuk

memacu perkembangan koperasi.

Tetapi untuk melaksanakannya, ia terbelenggu oleh aturan-aturan yang telah

ditetapkan dan setiap turut campur, birokat tersebut dalam organisasi koperasi belum

tentu sesuai dengan keinginan anggota koperasi. Dengan demikian, kendatipun

mempunyai kemampuan dan kemauan yang tinggi dalam mengembangkan koperasi,

tetap saja kewirakoperasiannya terbatas.

d. Kewirakoperasian Katalis

Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap

pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan

organisasi koperasi. Para katalis ini jelas mempunyai kemampuan yang tinggi dan

motivasi yang tinggi kendatipun insentif yang diterimanya kadang-kadang kecil. Di

samping itu ia juga mempunyai kebebasan bertindak karena ia berada di luar

organisasi koperasi dan tidak terikat oleh aturan-aturan organisasi tersebut.

Seorang katalis biasanya adalah seorang Altruis, yaitu orang yang

mementingkan kebutuhan orang lain. Dalam konteks ini, pada dasarnya seorang

katalislah yang mempunyai kemampuan dalam membantu pertumbuhan gerakan

koperasi.

…… 2013. Kewirakoperasian. http://www.kopmajogja.com/2013/07/kewirakoperasian.html,

diakses pada tanggal 13 April 2015.

Setiawan. 2014. Kewirakoperasian.

http://herrysetiawan06.blogspot.com/2014/04/kewirakoperasian.html, diakses pada tanggal

13 April 2015.