tinjaun-teori

16
Community as Partner Komunitas sebagai mitra merupakan teori yang dikembangkan oleh Anderson dan McFarlane (2000). Dalam model ini menggambarkan dua prinsip pendekatan utama keperawatan komunitas, yaitu Lingkaran pengkajian dan proses keperawatan. Model ini digunakan sebagai panduan dalam pengkajian komunitas, perencanaan dan implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Sedangakan menurut Neuman, stressor dapat mengganggu keseimbangan, oleh karena itu klien harus memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance defense. Fokus pada model ini komunitas sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan. Lingkaran pengkajian adalah pengkajian yang menekankan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan kesehatan. Lingkarang pengkajian terdiri dari, inti komunitas (the community core), subsistem komunitas (the community subsystems), dan persepsi (perception). Sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Upload: keyfin-aliffah-rizal-kasdianto

Post on 05-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

TINJAUN-TEORI

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUN-TEORI

Community as Partner

Komunitas sebagai mitra merupakan teori yang dikembangkan oleh Anderson dan

McFarlane (2000). Dalam model ini menggambarkan dua prinsip pendekatan utama

keperawatan komunitas, yaitu Lingkaran pengkajian dan proses keperawatan. Model

ini digunakan sebagai panduan dalam pengkajian komunitas, perencanaan dan

implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer,

sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999).

Sedangakan menurut Neuman, stressor dapat mengganggu keseimbangan, oleh

karena itu klien harus memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense,

normal line of defense, dan resistance defense. Fokus pada model ini komunitas

sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan.

Lingkaran pengkajian adalah pengkajian yang menekankan masyarakat

sebagai pelaku utama pembangunan kesehatan. Lingkarang pengkajian terdiri dari,

inti komunitas (the community core), subsistem komunitas (the community

subsystems), dan persepsi (perception). Sedangkan proses keperawatan terdiri dari

beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan

evaluasi.

Page 2: TINJAUN-TEORI

Model community as partner (komunitas sebagai mitra) memiliki inti roda

pengkajian sebagai pembentuk komunitas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

model komunitas sebagai mitra antara lain:

1. Inti

Orang-orang yang membentuk inti dipengaruhi oleh dan sebaliknya

memengaruhi kedelapan subsistem dari komunitas yang lebih luas tempat

mereka tinggal. Pengkajian inti terdiri dari, riwayat kesehatan, konsep diri ,

Kultur, Support dan Statistik Menurut Anderson, McFarlan dan Helton (2000),

“Orang-orang dan subsistem dalam interaksi yang dinamis membentuk

keseluruhan komunitas. Sebagai suatu sistem keseluruhan ini mewakili lebih

dari sekedar jumlah bagian-bagiannya”.

a. Riwayat

Berkaitan dengan perubahan-perubahan yang dialammi oleh kelompok

agregasi sepanjang waktu dan responnya terhadap perubahan tersebut.

Pemahaman riwayat kelompok agregasi, seperti bagaimana dan kapan

telah diidentifikasi sebagai suatu kelompok agregasi akan membantu

perawat dalam mengkaji perubahan dan respon komunitas sepanjang

waktu. Apakah kelompok agregasi memiliki stigma dalam riwayatnya

dahulu seperti kelompok agregasi pasien AIDS?, Bagaimana kelompok

agregasi berespon terhadap perubahan sistem seperti kemajuan teknik

dalam kedokteran?, Bagaimana kelompok agregasi orang tua dari bayi

prematur berspon terhadap perawatan teknologi tinggi?. Kemampuan

kelompok agregasi untuk mengerahkan sumber-sumber dalam merespon

masalah secara signifikan akan memengaruhi bagaimana kelompok

agregasi akan berespon terhadap intervensi masa mendatang. Perawat

komunitas dapat membantu suatu kelompok agregasi di dalam komunitas

yang lebih luas dalam mempertahankan ekulibriumnya. Seperti

pengetahuan tentang masa lalu, kelompok agregasi dapat memberikan

perspektif pada masa kini dan membuat perencanaan kesehatan yang

realistik menjadi mungkin.

b. Konsep diri

Dengan tujuan untuk mengkaji inti perawat komunitas harusmengetahui

tentang orang-orang yang membentuk inti kelompok agregasi. Apa yang

membuat keompok agregasi teridentifikasi berbeda dengan kelompok

Page 3: TINJAUN-TEORI

agregasi lainnya? Seperti halnya suatu pengkajian klien individu yang

mencakup identitas diri, suatu pengkajian komunitas kelompok agregasi

tidaklah lengkap tanpa mencakupkan “konsep diri” kelompok agregasi.

Bagaiman kelompok agregasi memandang dirinya sendiri biasanya

didasarkan pada riwayat dan tradisi pada masa lalu. Bagaimana

seseorang dapat mengetahui tipe identitas diri seperti apa yang dimiliki

kelompok agregasi, tanyakan tentang keanggotaan. Setiap kelompok

agregasi sering berpikir tentang diri mereka sendiri dalam istilah seperti

“kami adalah orang-orang yang ramah”, atau “kami tidak pusing dengan

urusan orang lain”. Persepsi ini dapat mencerminka apakah anggota dari

suatu kelompok agregasi melihat diri mereka saling terhubung. Seperti

yang dinyatakan oleh Klein, “cukup dapat dimengerti bahwa berbagai

pandangan komunitas akan mengarah pada berbagai respon yang

berbeda”, dalam kaitannya dengan pemanfaatan layanan perawatan

kesehatan. Dengan kata lain citra diri yang buruk dari perasaan malu atau

apatis dapat berfungsi sebagai penolakan terhadap pemanfaatan layanan

perawatan kesehatan.

c. Kultur

Nilai, keyakinan, dan praktik keagamaan dari keanggotaan kelompok

agregasi menunjukkan sisi lain dari inti. Kebudayaan dapat mempengaruhi

status kesehatan seseorang. Kelompok agregasi dari remaja

penyalahgunaan obat adalah contohnya. Penyalahgunaan obat oleh

remaaj ditemukan disemua etnik, ras dan kelompok sosioekonomi. Pentin

untuk menentukan sikap kelompok agregasi terhadap kesehatan secara

umum. Apakah perawatan kesehatan merupakan prioritas diantara

anggota? Apakah kesehatan dihargai, seperti yang dibuktikan dengan

pengamatan terhadap praktik pencegahan kesehatan? Suatu pengkajian

tentang nilai-nilai kesehatan akan menunjukkan berada dimana kesehatan

dalam struktur prioritas kelompok agregasi.

Budaya kelompok agregasi sering sulit untuk dikaji selama fase awal.

Perawat sebagai orang diluar komunitas berinteraksi dengan anggota

kelompok. Setiap kelompok agregasi adalah unik, dengan nilai-nilai,

system keyakinan, dan praktik yang didasari oleh tradisi yang berbeda.

Page 4: TINJAUN-TEORI

Karakteristik ini muncul dan akan terus ada karena memenuhi kebutuhan

dari komunitas tertentu.

d. Statistik

Indeks untuk klien kelompok agregasi adalah demografis, statistik

vitalvdan statistik kesehatan. Pengkajian mencakup angka kematian dan

angka kesakitan , dan penyebaran jenis kelamin, usia, etnisitas, dan ras.

Indeks lainnya adalah pendidikan, pekerjaan dan pola pekerjaan, dan

kedudukan sosioekonomi. Statistik angka kesakitan memberikan

gambaran tentang kelompok agregasi dalam hal insidensi dan prevalensi

penyakit khusus yang berkaitan dengan kelompok agregasi. Indeks

tentang kelompok agregasi dapat ditemukan dalam literature yang

berkaitan dengan kelompok agregasi. Organisasi sukarela yang berkaitan

dengan kelompok agregasi juga merupakan sumber indeks. Perawat

menentukan densitas kelompok agregasi (jumlah anggota kelompok

agregasi yang tercakup dalam ruang geopolitik): usia, etnik, suku bangsa,

dan penyebaran jenis kelamin, karakteristik sosioekonomi, dan status

pernikahan. Data demografi ini diteiti dalam konteks historis.

Hubungan diantara etnisitas, status sosioekonomi dan status pendidikan

adalah hal yang paling penting jika suatu perencanaan kesehatan

diharapkan berfungsi efektif. Sebagai contoh kelompok agregasi orang-

orang yang berstatus sosioekonomi rendah yang tiggal dekat dengan

tempat pembuangan limbah mempunyai kekuasaan yang lebih rendah

untuk membersihkan lingkungan mereka dibandingkan dengan orang-

orang yang berstatus sosioekonomi lebih tinggi. Statistik kesehatan

(morbiditas dan mortalitas) suatu kelompokm agregasi yang terletak di

suatu region memberikan petunjuk tentang masalah kesehatan apa yang

terdapat dalam kelompok agregasi tertentu dan efektivitas layanan

kesehatan yang sudah ada.

2. Interaksi Subsistem

a. Lingkungan Fisik

Komunitas geopolitik fisik mempunyai pengaruh yang signifikan pada

status kesehatan anggota kelompok agregasi. Suatu kelompok agregasi

lansia mungkin bertemapat tinggal dalam kompleks apartemen yang

menjulang tinggi. Suatu kelompok agregasi klien hipertensif berkulit hitam

Page 5: TINJAUN-TEORI

mungkin bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Suatu kelompok

agregasi orang-orang dengan penyakit paru-paru mungkin tinggal di

lingkungan perkotaan yang sangat berpolusi.

Pengkajian lingkungan fisik pada kelompok agregasi adalah serupa

dengan pemeriksaan fisik pada klien individual: semua indra digunakan

untuk mengumpulkan data yang berhubungan. Pemeriksaan fisik terhdap

lingkungan suatu kelompok agregasi mencakup pendekatan “terapan”.

Mungkin pendekatan menjejakkan kaki akan lebih deskriptif. Sebagai

contoh seseorang mungkin ingin mengidentifikasi melalui penglihatan dan

penghidu sumber-sumber makanan untuk kelompok agregasi tetrtentu.

Apakah kelompok agregasi lebih suka makanan siap saji atau makanan

etnik atau regional.

Jika komunitas dapat ditetapkan melaui parameter geografis, maka

batasan dapat ditetapkan dan digambarkan sejelas-jelasnya. Parameter

didefinisikan dalam berbagai cara; jalur sensus; batasan alam seperti

sungai, pegunungan, jalan raya atau jalanan; jarak atau kedekatan

dengan komunitas yang lain.

Ancaman lingkungan terhadap kesehatan, seperti polusi udara, air dan

suara, seperti juga limbah berbahaya merupakan penentu utama status

kesehatan komunitas. Faktor-faktor lingkungan seperti kondisi jalan,

populasi hewan, kondisi perumahan, dan penampilan umum komunitas

juga dicatat dalam pengkajian fisik komunitas. Iklim komunitas seperti

halnya basal individu, dapat mempunyai pengaruh yang signifikan pada

status kesehatan. Iklim padang pasir atau pegunungan dapat

memengaruhi kehidupan kelompok agregasi dalam cara yang dramatis.

Suatu kelompok agregasi pasien jantung mungkin mengalami peningkatan

insidensi angina pada tempat yang tinggi. (Christensen & Kenney, 2009).

b. Layanan kesehatan dan social

Sistem layanan perawatan kesehatan telah digambarkan sebagai

pemberian perawatan kesehatan “dua kelas”; satu jenis bagi mereka yang

mampu membayar dan jenis lainnya bagi mereka yang tidak mampu

membayar . Pembagian antara perawatan kesehatan publik dan pribadi ini

telah memberikan dampak terhadap pengkajian layanan kesehatan untuk

kelompok agregasi di dalam komunitas geopolitik. Selain mengumpulkan

Page 6: TINJAUN-TEORI

data tentang layanan yang diberikan dan biayanya bagi klien, perawat

juga meneliti kualitas dan pemanfaatan layanan dan tingkat koordinasi

diantara layanan. Layanan kesehatan mana yang sering digunakan

kelompok agregasi? Mengapa beberapa layanan tidak sering

dimanfaatkan oleh kelompok agregasi? Apakah kelompok

agregasididiskriminasi oleh sumber-sumber ini? Apakah sebagian sumber

tidak diketahui, tidak dapat dijangkau, atau layanan yang tidak dapat

diterima bagi anggota kelompok agregasi?

Sebagian sumber perawatan kesehatan yang tersedia mungkin tidak

mencerminkan peran perawatan kesehatan tradisional. Sebagai contoh, di

komunitas pedesaan ahli farmasi setempat atau bidan biasa mungkin

menjadi sumber utama informasi kesehatan dan oleh karena itu harus

dimasukkan dalam pengkajian.

c. Ekonomi

Pengkajian pada sistem ekonomi mencakup bisnis dan industri besar di

dalam komunitas geopolitik. Selain itu, informasi sensus tentang anka

pengangguran setempat, persentase keluarga yang hidup di bawah garis

kemiskinan pekerjaan utama, dan penghasilan keluarga rata-rata

dimasukkan dalam pengkajian. Sistem ekonomi secara mendasar

mewakili kebutuhan dan layanan yang tersedia bagi anggota komunitas,

demikian juga pola mengenai bagaimana sumber-sumber ini disebarkan.

Beberapa indeks ini dikaji di dalam kelompok agregasi sasaran.

Bagaimana kelompok agregasi dibandingkan dengan komunitas geopolitik

yang lebih besar dalam kaitannya dengan indeks ini? Bagaimana ekonomi

yang melandasi komunitas geopolitik yang lebih besar memengaruhi

kesehatan dan kesejahteraan sosial kelompok agregasi? Jika industri

yang memperkerjakan sebagian besr pria tutup, bagaimana kelompok

agregasi keluarga yang dikepalai oleh wanita terpengaruh? Apakah

kelompok agregasi ini kini beresiko lebih tinggi untuk menjadi

pengangguran?

d. Keamanan dan transportasi

Keamanan komunitas termasuk layanan protektif seperti polisi dan

pemadam kebakaran. Seberapa aman anggota kelompok agregasi

rasakan? Jika kelompok agregasi adalah kelompok minoritas yang tinggal

Page 7: TINJAUN-TEORI

dalam lingkungan tertentu, apakah anggota merasa mereka diberikan

layanan keamanan yang sama dengan orang orang lain disekitar mereka?

Apakah pendidikan tentang keamanan telah diberikan? Apakah

departemen kepolisian membantu komunitas dalam mengembangkan

program pengawasan lingkungan? Apakah departemen kebakaran

mempunyai standar pencegahan kebakaran dan evakuasi untuk para

lansia yang tinggal di perumahan yang menjulang tinggi?

Layanan kebersihan termasuk pengelolaan air dan pengendalian polusi

lingkungan, dikaji didalam subsistem keamanan. Apakah terdapat resiko

khusus jika bertempat tinggal dalam komunitas khusus ini?

Pengkajian tentang transportasi mencakup sumber-sumber transportasi

untuk penduduk. Apakah tersedia transportasi umum, dan apakah layanan

ini mencakup layanan yang dikhususkan untuk penyandang cacat?

Layanan transportasi apa yang tersedia untuk melakukan perjalanan

keluar komunitas?. Transportasi mempunyai pengaruh signifikan

terhadapkemampuan penduduk untuk mengakses layanan perawatan

kesehatan dan hal ini dikaji selazimnya.

e. Politik dan pemerintahan

Subsistem politik di komunitas dapat dikaji melalui berbagai sumber:

wawancara dengan pemimpin formal dan informal, membaca surat kabar

setempat, dan mengamati kelompok tindakan politik. Nilai-nilai politis

komunitas dapat membuat perbedaan bermakna dalam perencanaan

kesehatan dan keberhasilan layanan kesehatan. Jika nilai-nillia politis

condong ke arah konservatisme, maka komunitas mungkin mempunyai

lebih sedikit perawatan untuk orang miskin. Komunitas mungkin menilai

perawatan kesehatan sebagai pemakai kebutuhan ketimbang sebagai hak

sosial. Jika kelompok agregasi adalah kelompok minoritas dari status

sosioekonomi rendah, maka akses terhadap layanan kesehatan dan sosial

akan terpengaruh.

f. Komunikasi

Pola komunikasi baik formal maupun informal, adalah suatu komponen

integral dari subsistem komunitas. Komunikasi adalah proses penting yaitu

orang-orang bertukar informasi dan saling berinteraksi, dan adalah dasar

untuk kehidupan komunitas. Pengkajian pola komunikasi formal dan

Page 8: TINJAUN-TEORI

informal dapat menunjukkan bagaimana menghubungkan bersama

keseluruhan komunitas dan apa yanng sedang dikomunikasikan

berkenaan dengan kebutuhan dan layanan kesehatan.

Komunikasi informal cenderung terjadi di mana saja orang-orang

berkumpul: kantor pos, kafe atau bar setempat, pusat-pusat rekerasi, dsb.

Informan kunci mungkin dapat diidentifikasi dalam kumpulan orang-orang

tersebut dan merupakan sumber informasi mengenai keyakinan dan

kebutuhan komunitas.

Sumber komunikasi formal termasuk semua bentuk media : surat kabar,

televisi, radio, layanan telepon, dan sistem yang berhubungan dengan

pos. Apakah kelompok agregasi pernah menjadi fokus dari sautan

komunikasi formal ini? Apakah kelompok agregasi tunawisma pernah

menjadi bahan tulisan dalam surat kabar setempat? Apakah media

mempunyai simpati atau nonsimpati terhadap kondisi tunawisma tersebut?

g. Pendidikan

Status pendidikan umum komunitas geopolitik dikaji melalui cara data

sensus. Data sensus mencakup jumlah penduduk yang sekolah, rerata

tahun pendidikan penduduk, dan persentase penduduk yang dapat

membaca. Sumber-sumber pendidikan utama apa yang tersedia di

komunitas? Apakah komunitas merespon terhadap tingginya angka buta-

huruf dengan memberikan layanan pendidikan khusus?

h. Rekreasi

Sumber-sumber rekreasi komunitas sering mencerminkan minat

komunitas terhadap relaksasi dan kebugaran. Suatu pengkajian tentang

“kebugaran” komunitas mencakup fasilitas olahraga dan kebugaran,

seperti joging dan lintasan bersepeda. Selain itu informasi tentang

pemanfaatan fasilitas ini oelh penduduk umum dan kelompok agregasi

sasaran juga penting. Apakah terdapat pusat kebugaran yang

dikhususkan untuk penyandang cacat, seperti kolam renang hangat?

Pengakajian pada subsistem rekreasi memberikan informasi tentang nilai-

nilai kesehatan dan kebugaran bagi komunitas geopolitik. Apakah

kelompok agregasi memiliki nilai kebugaran yang sama dengan komunitas

yang lebih luas?

Page 9: TINJAUN-TEORI

Kedelapan subsistem dibatasi dengan garis putus-putus untuk mengindikasi

bahwa susbsistem tersebut tidak terpisah, tetapi saling mempengaruhi

3. Garis tebal yang mengelilingi komunitas menunjukkan garis pertahanan

normal

Tin gkat kesehatan komunitas yang dicapai setiap saat. Garis pertahanan

normal meliputi berbagai cirri misalnya angka imunitas yang tinggi, mortalitas

bayi yang rendah, tingkat pendapatan kelas menengah, juga mencakup pola

koping dan kemampuan menyelesaikan masalah. Hal ini menunjukkan

keadaan sehat dari komunitas.

4. Garis pertahangan fleksibel

Digambarkan dengan garis putus-outus yang mengelilingi komunitas dan

garis pertahanan normal. Garis ini merupakan buffer zone (area penengah)

yang menunjukkan suatu tingkat kesehatan dinamis akibat respons

sementara terhadap stressor

5. Garis resistensi

Menggambarkan mekanisme internal yang melakukan perlawanan terhadap

stressor. Garis resistensi ada pada setiap subsistem dan menunjukkan

kekuatan komunitas.

6. Stressor

Merupakan tekanan rangsangan (bisa dari dalam atau luar komunitas) yang

menghasilkan ketegangan dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan

dalam system.

7. Derajat reaksi

Merupakan jumlah ketidaksimbangan atau gangguan akibat stressor yang

menganggu garis pertahanan komunitas. Derajat reaksi ini dapat dilihat dari

angka kematian dan kesakitan, pengangguran, statistic kriminalitas, dan lain-

lain.

Page 10: TINJAUN-TEORI

Semua intervensi keperawatan dalam model komunitas sebagai mitra

dianggap bersifat preventif, terbagi menjadi pencegahan primer, sekunder

dan tersier (Anderson, 2008). Pencegahan primer bertujuan menguatkan

garis pertahanan dan melakukan perlawanan terhadap stressor sehingga

stressor tidak dapat masuk dan tidak menimbulkan reaksi. Intervensi pada

pencegahan sekunder yaitu mendukung garis pertahanan dan resistensi

untuk menimalkan derajat reaksi terhadap stressor, diterapkan setelah

stressor memasuki garis pertahanan dan muncul derajat reaksi, ketika telah

Page 11: TINJAUN-TEORI

terjadi ketidakseimbangan system. Pencegahan tersier bertujuan untuk

mencegah ketidakseimbangan tambahan dan meningkatkan keseimbangan

system.

Sumber :

Anderson & McFarlane. 2000. Community as partner: theory and practice in nursing.

Third edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia

Hitchcock J.E., Schubert P.E., dan Thomas S.A. 1999. Community health nursing

caring in action. New York: Delmar Publishers.

Christensen, P.J & Janet W Kenney. 2009. Proses Keperawatan Aplikasi Model

Konseptual, Ed.4. Jakarta :EGC.

Anderson Elizabeth & McFarlane Judith. (2000). Community as partner:

theoryand practice in nursing. Third edition oleh Lippincott Williams & Wilkins