tinjauan pustakasnh

Upload: rifani-meishela

Post on 25-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    1/16

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi

    Stroke atau serangan otak adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif,

    cepat, berupa defisit neurologis fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau

    langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata di sebabkan oleh gangguan peredaran darah

    otak non traumatik.1

    Stroke non hemoragik didefinisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang berkembang oleh

    sebab vaskular. ejala ini berlangsung 24 jam atau lebih pada umumnya terjadi akibat

    berkurangnya aliran darah ke otak, yang menyebabkan cacat atau kematian.2

    Stroke non hemoragik sekitar !"#, yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau

    lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum. $bstruksi dapat disebabkan oleh bekuan %trombus&

    yang terbentuk di dalam suatu pembuluh otak atau pembuluh atau organ distal. 'rombus yang

    terlepas dapat menjadi embolus.(

    B. Etiologi

    Stroke non hemoragik bisa terjadi akibat suatu dari dua mekanisme patogenik yaitu

    trombosis serebri atau emboli serebri.4

    'rombosis serebri menunjukkan oklusi trombotik arteri karotis atau cabangnya, biasanyakarena arterosklerosis yang mendasari. )roses ini sering timbul selama tidur dan bisa

    menyebabkan stroke mendadak dan lengkap. *efisit neurologi bisa timbul progresif dalam

    beberapa jam atau intermiten dalam beberapa jam atau hari.4

    +mboli serebri terjadi akibat oklusi arteria karotis atau vetebralis atau cabangnya oleh

    trombus atau embolisasi materi lain dari sumber proksimal, seperti bifurkasio arteri karotis atau

    jantung. +mboli dari bifurkasio karotis biasanya akibat perdarahan ke dalam plak atau ulserasi di

    atasnya di sertai trombus yang tumpang tindih atau pelepasan materi ateromatosa dari plak

    sendiri. +mbolisme serebri sering di mulai mendadak, tanpa tanda-tanda disertai nyeri kepala

    berdenyut.4

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    2/16

    C. Klasifikasi

    Stroke sebagai diagnosis klinis untuk gambaran manifestasi lesi vaskular serebral, dapat di

    bagi dalam

    1. Stroke non hemoragik yang mencakup"

    a. ' %Transient Ischemic Attack)

    b. Stroke in-evolution

    c. Stroke trombotik

    d. Stroke embolik

    e. Stroke akibat komperesi terhadap arteri oleh proses di luar arteri seperti tumor, abses,

    granuloma.

    2. /erdasarkan subtipe penyebab(

    a. Stroke lakunar

    b. Stroke trombotik pembuluh besar

    c. Stroke embolik

    d. Stroke kriptogenik

    D. Faktor risiko

    da beberapa faktor risiko stroke yang sering teridentifikasi pada stroke non hemoragik,

    diantaranya yaitu faktor risiko yang tidak dapat di modifikasi dan yang dapat di modifikasi.

    )enelitian yang dilakukan 0ismanto %2& di 0S3* )rof. *r. argono Soekarjo

    )urwokertomengenai gambaran faktor-faktor risiko penderita stroke menunjukan faktor risiko

    terbesar adalah hipertensi "5,24#, diikuti dengan diabetes melitus 16,(1# dan hiperkolesterol

    !,65#.,5

    7aktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi ,5

    1. 3sia

    )ada umumnya risiko terjadinya stroke mulai usia (" tahun dan akan meningkat dua kalidalam dekade berikutnya. 4# berumur " tahun dan hampir 1(# berumur di bawah 4"

    tahun. enurut 8iking 0itarwan %22&, dari penelitianya terhadap 4" kasus stroke

    didapatkan yang mengalami stroke non hemoragik lebih banyak pada tentan umur 4"-"

    tahun.5,!

    2. 9enis kelamin

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    3/16

    enurut data dari 2! rumah sakit di ndonesia, ternyata bahwa kaum pria lebih banyak

    menderita stroke di banding kaum wanita, sedangkan perbedaan angka kematianya masih

    belum jelas.)enelitian yang di lakukan oleh ndah anutsih 3tami %22& di 0S3*

    8abupaten 8udus mengenai gambaran faktor-faktor risiko yang terdapat pada penderita

    stroke menunjukan bahwa jumlah kasus terbanyak jenis kelamin laki-laki "!,4# dari

    penelitianya terhadap 165 pasien stroke non hemoragik.5,6

    (. :erediter

    en berperan besar dalam beberapa faktor risiko stroke, misalnya hipertensi, penyakit

    jantung, diabetes melitus dan kelainan pembuluh darah, dan riwayat stroke dalam keluarga,

    terutama jika dua atau lebih anggota keluarga pernah mengalami stroke pada usia kurang dari

    " tahun, meningkatkan risiko terkena stroke. enurut penelitian 'song :ai ;ee di 'aiwan

    pada tahun 1665-21 riwayat stroke pada keluarga meningkatkan risiko terkena stroke

    sebesar 26,(#."

    4. 0asa atau etnik

    $rang kulit hitam lebih banyak menderita stroke dari pada kulit putih. *ata sementara di

    ndonesia, suku )adang lebih banyak menderita dari pada suku 9awa %khususnya

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    4/16

    )enyakit jantung koroner, kelainan katup jantung, infeksi otot jantung, paska oprasi jantung

    juga memperbesar risiko stroke, yang paling sering menyebabkan stroke adalah fibrilasi

    atrium, karena memudahkan terjadinya pengumpulan darah di jantung dan dapat lepas hingga

    menyumbat pembuluh darah otak.5

    4. %*& *iabetes melitus

    8adar gulakosa dalam darah tinggi dapat mengakibatkan kerusakan endotel pembuluh darah

    yang berlangsung secara progresif.enurut penelitian Siregar 7 %22& di 0S3* :aji dam

    alik edan dengan desain case control, penderita diabetes melitus mempunyai risiko

    terkena stroke (,(6 kali dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes mellitus.5

    ". '

    erupakan serangan-serangan defisit neurologik yang mendadak dan singkat akibat iskemik

    otak fokal yang cenderung membaik dengan kecepatan dan tingkat penyembuhan berfariasi

    tapi biasanya 24 jam.Satu dari seratus orang dewasa di perkirakan akan mengalami paling

    sedikit satu kali ' seumur hidup mereka, jika diobati dengan benar, sekitar 1?1 dari para

    pasien ini akan mengalami stroke dalam (," bulan setelah serangan pertama, dan sekitar 1?(

    akan terkena stroke dalam lima tahun setelah serangan pertama.11

    . :iperkolesterol

    ;ipid plasma yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. 8olesterol dan

    trigliserida adalah jenis lipid yang relatif mempunyai makna klinis penting sehubungan

    dengan aterogenesis. ;ipid tidak larut dalam plasma sehingga lipid terikat dengan protein

    sebagai mekanisme transpor dalam serum, ikatan ini menghasilkan empat kelas utama

    lipuprotein yaitu kilomikron, lipoprotein densitas sangat rendah %@;*;&, lipoprotein densitas

    rendah %;*;&, dan lipoprotein densitas tinggi %:*;&. *ari keempat lipo protein ;*; yang

    paling tinggi kadar kolesterolnya, @;*; paling tinggi kadar trigliseridanya, kadar protein

    tertinggi terdapat pada :*;. :iperlipidemia menyatakan peningkatan kolesterol dan atautrigliserida serum di atas batas normal, kondisi ini secara langsung atau tidak langsung

    meningkatkan risiko stroke, merusak dinding pembuluh darah dan juga menyebabkan

    penyakit jantung koroner. 8adar kolesterol total A2mg?dl, ;*; A1mg?dl, :*; B4mg?dl,

    trigliserida A1"mg?dl dan trigliserida A1"mg?dl akan membentuk plak di dalam pembuluh

    darah baik di jantung maupun di otak. enurut *edy 8ristofer %21&, dari penelitianya 4(

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    5/16

    pasien, di dapatkan hiperkolesterolemia (4,6#, hipertrigliserida 4,5#, :*; yang rendah

    "(,"#, dan ;*; yang tinggi 6,!#.5

    5. $besitas

    $besitas berhubungan erat dengan hipertensi, dislipidemia, dan diabetes melitus.

    )revalensinya meningkat dengan bertambahnya umur. $besitas merupakan predisposisi

    penyakit jantung koroner dan stroke. engukur adanya obesitas dengan cara mencari body

    mass index%/& yaitu berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter

    dikuadratkan. =ormal / antara 1!,"-24,66 kg?m2, overweight/ antara 2"-26,66

    kg?m2selebihnya adalah obesitas.5

    !. erokok

    erokok meningkatkan risiko terjadinya stroke hampir dua kali lipat, dan perokok pasif

    berisiko terkena stroke 1,2 kali lebih besar. =ikotin dan karbondioksida yang ada pada rokok

    menyebabkan kelainan pada dinding pembuluh darah, di samping itu juga mempengaruhi

    komposisi darah sehingga mempermudah terjadinya proses gumpalan darah./erdasarkan

    penelitian Siregar 7 %22& di 0S3* :aji dam alik edan kebiasaan merokok

    meningkatkan risiko terkena stroke sebesar empat kali.5

    E. Patofisiologi

    $tak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron, sel-sel penunjang yang dikenal sebagai

    selglia,cairanserebrospinal, dan pembuluh darah. Semua orang memiliki jumlah neuron yang

    sama sekitar 1 miliar, tetapi koneksi di antara berbagi neuron berbeda-beda. )ada orang

    dewasa, otak membentuk hanya sekitar 2# %12-14 gram& dari berat tubuh total, tetapi

    mengkonsumsi sekitar 2# oksigen dan "# glukosa yang ada di dalam darah arterial. *alam

    jumlah normal darah yang mengalir ke otak sebanyak "-ml per 1 gram jaringan otak per

    menit. 9umlah darah yang diperlukan untuk seluruh otak adalah 5-!4 ml?menit, dari jumlah

    darah itu di salurkan melalui arteri karotis interna yang terdiri dari arteri karotis % dekstra dan

    sinistra&, yang menyalurkan darah ke bagian depan otak disebut sebagai sirkulasi

    arteriserebrum anterior, yang kedua adalah vertebrobasiler, yang memasok darah ke bagian

    belakang otak disebut sebagai sirkulasi arteriserebrum posterior, selanjutnya sirkulasi

    arteriserebrum anteriorbertemu dengan sirkulasi arteriserebrum posteriormembentuk

    suatusirkulus illisi."

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    6/16

    angguan pasokan darah otak dapat terjadi dimana saja di dalam arteri-arteri yang

    membentuksirkulus willisiserta cabang-cabangnya. Secara umum, apabila aliran darah ke

    jaringan otak terputus 1" sampai 2 menit, akan terjadi infark atau kematian jaringan. )erlu di

    ingat bahwa oklusi di suatu arteri tidak selalu menyebabkan infark di daerah otak yang di

    perdarahi oleh arteri tersebut dikarenakan masih terdapat sirkulasi kolateral yang memadai ke

    daerah tersebut.)roses patologik yang sering mendasari dari berbagi proses yang terjadi di

    dalam pembuluh darah yang memperdarhai otak diantaranya dapat berupa 11

    1. 8eadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri, seperti pada aterosklerosis dan

    thrombosis.

    2. /erkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah, misalnya syok

    atau hiperviskositas darah.

    (. angguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang berasal dari jantung atau

    pembuluh ekstrakranium.

    ambar 1.Sirkulus illisi

    *ari gangguan pasokan darah yang ada di otak tersebut dapat menjadikan terjadinya

    kelainian-kelainan neurologi tergantung bagian otak mana yang tidak mendapat suplai darah,

    yang diantaranya dapat terjani kelainan di system motorik, sensorik, fungsi luhur, yang lebih

    jelasnya tergantung saraf bagian mana yang terkena.

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    7/16

    ambar 2. Stroke iskemik

    F. Gejala klinis

    ejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di

    otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan

    peredaran darah terjadi, kesadaran biasanya tidak mengalami penurunan, menurut penelitian

    0usdi ;amsudi pada tahun 16!6-1661 stroke non hemoragik tidak terdapat hubungan dengan

    terjadinya penurunan kesadaran, kesadaran seseorang dapat di nilai dengan menggunakan skala

    koma lasgow yaitu 1,12

    'abel 1. Skala koma lasgow.

    Skor Buka ata !E" #es$on otorik

    !%"

    #es$on &er'al !("

    1 'idak ada respons 'idak ada gerakan 'idak ada suara

    2 0espons dengan rangsangan

    nyeri

    +kstensi abnormal engerang

    ( /uka mata dengan perintah 7leksi abnormal /icara kacau

    4 /uka mata spontan enghindari nyeri 4. *isorientasi tempat

    dan waktu

    " elokalisir nyeri ". $rientasi baik dan

    sesuai

    engikuti perintah

    )enilaian skor skala koma lasgow

    a. 8oma %>S C (-!&

    b. 8onfusi, lateragi atau stupor %>S C 6-14&

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    8/16

    c. Sadar penuh, atentif dan orientatif %>S C 1"&

    angguan yang biasanya terjadi yaitu gangguan mototik %hemiparese&, sensorik %anestesia,

    hiperestesia, parastesia!geringgingan, gerakan yang canggung serta simpang siur,

    gangguannervuskranial, saraf otonom%gangguan miksi, de"eksi, salvias&, fungsi luhur %bahasa,

    orientasi, memori, emosi& yang merupakan sifat khas manusia, dan gangguan koordinasi

    %sidrom serebelar&."

    'abel 2. angguan nervus kranial

    Ner&us kranial Fungsi Peneuan klinis

    )engan lesi

    I# $l"aktorius )enciuman Anosmia %hilangnya daya

    penghidu&

    II# $ptikus )englihatan Amaurosis

    III#

    $kulomotorius

    erak mataD kontriksi

    pupilD akomodasi

    %iplopia &penglihatan

    kembar), ptosis'midriasis'hilangnya

    akomodasi

    I(# Troklearis erak mata *iplopia

    (# Trigeminus Sensasi umum wajah, kulit

    kepala, dan gigiD gerak

    mengunyah

    Emati rasaE pada wajahD

    kelemahan otot rahang

    (I# Abdusen erak mata %iplopia

    (II# asialis )engecapanD sensasi

    umum pada platum dan

    telinga luarD sekresi

    kelenjar lakrimalis,

    submandibula dan

    sublingualD ekspresi wajah

    :ilangnya kemampuan

    mengecap pada dua

    pertiga anterior lidahD

    mulut keringD hilangnya

    lakrimasiD paralisis otot

    wajah

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    9/16

    (III#

    (estibulokokleari

    s

    )endengaranD

    keseimbangan

    'uliD tinitus&berdenging

    terus menerus)'

    vertigo'nitagmus

    I*#

    +loso"aringeus

    )engecapanD sensasi

    umum pada faring dan

    telingaD mengangkat

    palatumD sekresi kelenjar

    parotis

    :ilangnya daya

    pengecapan pada

    sepertiga posterior lidahD

    anestesi pada faringsD

    mulut kering sebagian

    *# (agus )engecapanD sensasi

    umum pada farings, laring

    dan telingaD menelanD

    fonasiD parasimpatis untuk

    jantung dan visera

    abdomen

    %is"agia%gangguan

    menelan& suara parauD

    paralisis palatum

    *I# Asesorius

    Spinal

    7onasiD gerakan kepalaD

    leher dan bahu

    Suara parauD kelemahan

    otot kepala, leher dan

    bahu

    *II# ipoglosus erak lidah 8elemahan dan pelayuan

    lidah

    ejala klinis tersering yang terjadi yaitu hemipareseyang dimana )endeita stroke non

    hemoragik yang mengalami infrak bagian hemisfer otak kiri akan mengakibatkan terjadinya

    kelumpuhan pada sebalah kanan, dan begitu pula sebaliknya dan sebagian juga terjadi

    emiparese dupleks,pendeita stroke non hemoragik yang mengalami hemiparesesi dupleksakan

    mengakibatkan terjadinya kelemahan pada kedua bagian tubuh sekaligus bahkan dapat sampai

    mengakibatkan kelumpuhan.

    )enelitian yang dilakukan Sri ndriani Sinaga %2!& terhadap 2!1 pasien stroke di

    0umah Sakit :aji edan di dapatkan hemiparese sinistrayaitu 4,(#, diikuti oleh hemiparese

    dekstra (1,5#, tidak tercatat sebanyak 14,2# dan hemiparesese dupleks5,!#.ambaran klinis

    utama yang berkaitan dengan insufisiensi arteri ke otak mungkin berkaitan dengan

    pengelompokan gejala dan tanda berikut yang tercantum dan disebutsindrom neurovaskular11

    1. rteri karotis interna %sirkulasi anterior gejala biasanya unilateral&

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    10/16

    a. *apat terjadi kebutaan satu mata di sisi arteria karotis yang terkena, akibat insufisiensi

    arteri retinalis

    b. ejala sensorik dan motorik di ekstremitas kontralateral karena insufisiensi arteria serebri

    media

    c. ;esi dapat terjadi di daerah antara arteria serebri anterior dan media atau arteria serebri

    media. ejala mula-mula timbul di ekstremitas atas dan mungkin mengenai wajah. pabila

    lesi di hemisfer dominan, maka terjadi afasia ekspresif karena keterlibatan daerah bicara

    motorikroca.

    2. rteri serebri media %tersering&

    a.emipareseatau monoparese kontralateral %biasanya mengenai lengan&

    b. 8adang-kadang hemianopsia%kebutaan& kontralateral

    c. A"asiaglobal %apabila hemisfer dominan terkena& gangguan semua fungsi yang berkaitan

    dengan bicara dan komunikasi

    d.%is"asia

    (. rteri serebri anterior %kebingungan adalah gejala utama&

    a. 8elumpuhan kontralateral yang lebih besar di tungkai

    b. *efisit sensorik kontralateral

    c.%emensia, gerakan menggenggam, reflek patologis

    4. Sistem vertebrobasilaris%sirkulasi posterior manifestasi biasanya bilateral&

    a. 8elumpuhan di satu atau empat ekstremitas

    b. eningkatnya reflek tendon

    c. taksia

    d. 'anda /abinski bilateral

    e. ejala-gejala serebelum, seperti tremor intention, vertigo

    f. *isfagia

    g. *isartria

    h. 0asa baal di wajah, mulut, atau lidah

    i. Sinkop, stupor, koma, pusing, gangguan daya ingat, disorientasi

    j. angguan penglihatan dan pendengaran

    ". rteri serebri posterior

    a. 8oma

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    11/16

    b. :emiparese kontralateral

    c. fasia visual atau buta kata %aleksia&

    d. 8elumpuhan saraf kranialis ketiga hemianopsia, koreoatetosis.

    ambar (. Sistem limbik

    G.Penatalaksanaan

    Faktu merupakan hal terpenting dalam penatalaksanaan stroke non hemoragik yang di

    perlukan pengobatan sedini mungkin, karena jeda terapi dari stroke hanya (- jam.

    )enatalaksanaan yang cepat, tepat dan cermat memegang peranan besar dalam menentukan hasil

    akhir pengobatan.1

    1. )rinsip penatalaksanaan stroke non hemoragik

    a. emulihkan iskemik akut yang sedang berlangsung %(- jam pertama& menggunakan

    trombolisis dengan rt-) %recombinan tissue-plasminogen activator&. ni hanya boleh di

    berikan dengan waktu onset B( jam dan hasil T scan normal, tetapi obat ini sangat mahal

    dan hanya dapat di lakukan di rumah sakit yang fasilitasnya lengkap.

    b. encegah perburukan neurologis dengan jeda waktu sampai 52 jam yang diantaranya yaitu

    1& +dema yang progresif dan pembengkakan akibat infark. 'erapi dengan manitol dan

    hindari cairan hipotonik.

    2& /kstensi teritori infark, terapinya dengan heparin yang dapat mencegah trombosis

    yang progresif dan optimalisasi volume dan tekanan darah yang dapat menyerupai

    kegagalan perfusi.

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    12/16

    (& 8onversi hemoragis, msalah ini dapat di lihat dari T scan, tiga faktor utama adalah

    usia lanjut, ukuran infark yang besar, dan hipertensi akut, ini tak boleh di beri antikoagulan

    selama 4(-52 jam pertama, bila ada hipertensi beri obat antihipertensi.

    c. encegah stroke berulang dini dalam ( hari sejak onset gejala stroke terapi dengan

    heparin.

    2. )rotokol penatalaksanaan stroke non hemoragik akut

    a. )ertimbangan rt-) intravena ,6 mg?kg// %dosis maksimum 6 mg& 1# di berikan

    bolus intravena sisanya diberikan per drip dalam wakti 1 jam jika onset di pastikan B(

    jam dan hasil T scantidak memperlihatkan infrak yang luas.

    b. )emantauan irama jantung untuk pasien dengan aritmia jantung atau iskemia miokard,

    bila terdapat fibrilasi atrium respons cepat maka dapat diberikan digoksin ,12"-," mg

    intravena atau verapamil "-1 mg intravena atau amiodaron 2 mg drips dalam 12 jam.

    c. 'ekanan darah tidak boleh cepat-cepat diturunkan sebab dapat memperluas infrak dan

    perburukan neurologis. )edoman penatalaksanaan hipertensi bila terdapat salah satu hal

    berikut

    1& :ipertensi diobati jika terdapat kegawat daruratan hipertensi neurologis seperti,

    iskemia miokard akut, edema paru kardiogenik, hipertensi maligna %retinopati&, nefropati

    hipertensif, diseksi aorta.

    2& :ipertensi diobati jika tekanan darah sangat tinggi pada tiga kali pengukuran

    selang 1" menit dimana sistolik A22 mm:g, diastolik A12 mm:g, tekanan arteri rata-

    rata A14 mm:g.

    (& )asien adalah kandidat trombolisis intravena dengan rt-) dimana tekanan darah

    sistolik A1! mm:g dan diastolik A11 mm:g.

    *engan obat-obat antihipertensi labetalol, >+, nifedipin. =ifedifin sublingual harus

    dipantau ketat setiap 1" menit karena penurunan darahnya sangat drastis. )engobatan

    lain jika tekanan darah masih sulit di turunkan maka harus diberikan nitroprusid

    intravena, " mg?2" ml dekstrosa "# dalam air %2 mg?ml& dengan kecepatan (

    ml?jam %1 mg?menit& dan dititrasi sampai tekanan darah yang di inginkan. lternatif

    lain dapat diberikan nitrogliserin drip 1-2 mg?menit, bila di jumpai tekanan darah

    yang rendah pada stroke maka harus di naikkan dengan dopamin atau debutamin drips.

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    13/16

    d. )ertimbangkan observasi di unit rawat intensif pada pasien dengan tanda klinis atau

    radiologis adanya infrak yang masif, kesadaran menurun, gangguan pernafasan atau

    stroke dalam evolusi.

    e. )ertimbangkan konsul ke bedah saraf untuk infrak yang luas.

    f. )ertimbangkan sken resonasi magnetik pada pasien dengan stroke vetebrobasiler atau

    sirkulasi posterior atau infrak yang tidak nyata pada T scan.

    g. )ertimbangkan pemberian heparin intravena di mulai dosis ! unit?jam, 2. unit

    dalam " ml salin normal dengan kecepatan 2 ml?jam, sampai masa tromboplastin

    parsial mendekati 1," kontrol pada kondisi

    1& 8emungkinan besar stroke kardioemboli

    2& ' atau infrak karena stenosis arteri karotis

    (& Stroke dalam evolusi

    4& *iseksi arteri

    "& 'rombosis sinus dura

    :eparin merupakan kontraindikasi relatif pada infrak yang luas. )asien stroke non hemoragik

    dengan infrak miokard baru, fibrilasi atrium, penyakit katup jantung atau trombus intrakardiak

    harus diberikan antikoagulan oral %warfarin& sampai minimal satu tahun.

    )erawatan umum untuk mempertahankan kenyamanan dan jalan nafas yang adekuat sangatlah

    penting. )astikan pasien bisa menelan dengan aman dan jaga pasien agar tetap mendapat hidrasi

    dan nutrisi. enelan harus di nilai %perhatikan saat pasien mencoba untuk minum, dan jika

    terdapat kesulitan cairan harus di berikan melalui selang lambung atau intravena.

    *.Ko$likasi

    8ebanyakan morbiditas dan mortilitas stroke berkaitan dengan komplikasi non neurologis

    yang dapat di minimalkan dengan perawatan umum, komplikasi-komplikasi tersebut yaitu 1

    1. *emam, yang dapat mengeksaserbasi cedera otak iskemik dan harus di obati secara agresif

    dengan antipiretik atau kompres dingin. )enyebab demam biasanya adalah pneumonia

    aspirasi, kultur darah dan urin kemudian beri antibiotik intravena sesuai hasil kultur.

    2. 8ekurangan nutrisi, bila pasien sadar dan tidak memiliki risiko aspirasi maka dapat

    dilakukan pemberian makanan secara oral, tetapi jika pasien tidak sadar atau memiliki risiko

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    14/16

    aspirasi beri makanan secara enteral melalui pipa nasoduodenal ukuran kecil dalam 24 jam

    pertama setelah onset stroke.

    (. ipovolemia, dapat di koreksi dengan kristaloid isotonis. >airan hipotonis %dekstrosa "#

    dalam air, larutan =a>l ,4" #& dapat memperberat edema serebri dan harus di hindari.

    4. iperglikemidan hipoglikemi, ini dapat lakukan terapi setiap jam selama (-" hari sejak

    onset stroke

    a. B " mg?dl dekstrosa 4# " ml bolus intravena

    b. "-1 mg?dl dekstrosa " # dalam =a>l ,6 #, " ml dalam jam

    c. 1-2 mg?dl pengobatan %-&, =a>l ,6 # atau 0inger laktat

    d. 2-2" mg?dl insulin 4 unit intravena

    e. 2"-( mg?dl insulin ! unit intravena

    f. (-(" mg?dl insulin 12 unit intravena

    g. ("-4 mg?dl insulin 1 unit intravena

    h. A 4 mg?dl insulin 2 unit intravena

    ". Atelektasisparu, dapat di cegah dengan fisioterapi dada setiap 4 jam

    . %ekubitus, dicegah dengan perubahan posisi tubuh setiap 2 jam, kontraktur dilakukan latihan

    gerakan sendi anggota badan secara pasif 4 kali sehari, pemendekan tendo achilesdi lakukan

    splin tumit untuk mempertahankan pergelangan kaki dalam posisi dorso"leksi.

    5. *efisit sensorik, kognitif, memori, bahasa, emosi serta visuospasialharus di

    lakukanneurorestorasidini.

    !. 'rombosis vena dalam, di cegah dengan pemberian heparin " unit atau fraksiparin ,( cc

    setiap 12 jam selama "-1 hari.

    6. nfeksi vesika, pembentukan batu, gangguans"ingtervesika biasanya di karenakan

    pemasangan kateter urin menetap, latihan vesika harus segera di lakukan sedini mungkin bila

    pasien sudah sadar.

    I.Pen+ega,an

    )encegahan primer dapat dilakukan dengan menghindari rokok, stres mental, alkohol,

    kegemukan, konsumsi garam berlebih, obat-obat golongan amfetamin, kokain dan sejenisnya.

    engurangi kolesterol dan lemak dalam makanan. enggendaliakan hipertensi, diabetes

  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    15/16

    melitus, penyakit jantung, penyakit vaskular aterosklerotik lainya. )erbanyak konsumsi giGi

    seimbang dan olahraga teratur.1

    )encegahan sekunder dengan cara memodifikasi gaya hidup yang berisiko seperti

    hipertensi dengan diet dan obat antihipertensi, diabetes melitus dengan diet dan obat

    hipoglikemik oral atau insulin, penyakit jantung dengan antikoagulan oral, dislipidemia dengan

    diet rendah lemak dan obat antidislipidemia, berhenti merokok, hindari kegemukan dan kurang

    gerak.1

    J. Prognosis

    )rognosis stroke dipengaruhi oleh sifat dan tingkat keparahan defisit neurologis yang

    dihasilkan. usia pasien, penyebab stroke, gangguan medis yang terjadi bersamaan juga

    mempengaruhi prognosis. Secara keseluruhan, kurang dari !# pasien dengan stroke bertahan

    selama paling sedikit 1 bulan, dan didapatkan tingkat kelangsungan hidup dalam 1 tahun sekitar

    ("#. pasien yang selamat dari periode akut, sekitar satu setengah samapai dua pertiga kembali

    fungsi independen, sementara sekitar 1"# memerlukan perawatan institusional. *i ndonesia,

    diperkirakan setiap tahun terjadi ". penduduk terkena serangan stroke, dan sekitar 2"#

    atau 12". orang meninggal dan sisanya mengalami cacat ringan atau berat. Sebanyak 2!,"#

    penderita stroke meninggal dunia, sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun total. :anya

    1"# saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan.1(

    DAFTA# PUSTAKA

    1. ansjoer , Suprohaita, Fardhani F, Setiowulan F.0apita Selekta 0edokteran 01I

    2ilid 3. edia esculapius. 9akarta. 2 15-!.

    2. Fidjaja >. 14i %iagnostik 5emeriksaan 0adar %-dimer 5lasma 5ada %iagnosis Stroke

    Iskemik.3=*). Semarang.

    21. http??eprints.undip.ac.id?24(5?1?ndreasH>hristianHFidjaja.pdf

    (. Fidjaja >. 14i %iagnostik 5emeriksaan 0adar %-dimer 5lasma 5ada %iagnosis Stroke

    Iskemik.3=*). Semarang.

    http://eprints.undip.ac.id/24037/1/Andreas_Christian_Widjaja.pdf%C2%A0http://eprints.undip.ac.id/24037/1/Andreas_Christian_Widjaja.pdf%C2%A0
  • 7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKAsnh

    16/16

    21. http??eprints.undip.ac.id?24(5?1?ndreasH>hristianHFidjaja.pdf %1januari

    212&

    4. Sabiston.uku A4ar edah agian 3. +>. 9akarta. 1664.hal"56-!.

    ". ardjono I Sidharta ).6eurologi 0linis %asar. )enerbit *ian 0akyat. 9akarta.21

    26-61.

    . 0ismanto. +ambaran aktor-aktor 7isiko 5enderita Stroke %i Instalasi 7awat 2alan

    7sud 5ro". %r. 8argono Soekar4o 5urwokerto Tahun 399:.78

    3=*).Semarang.2.http??www.fkm.undip.ac.id?data?indeJ.phpKactionC4IidJC(54".

    5. adiyono / I Suherman S8.5encegahan Stroke ; Serangan 2antung 5ada 1sia

    8uda. /alai )enerbit 783. 9akarta. 2(.hal(-11.

    !. 0itarwan 8.5engaruh Suhu Tubuh Terhadap $utcome 5enderita Stroke