tinjauan pustaka - unud

33

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD
Page 2: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

ii

TINJAUAN PUSTAKA

HEMANGIOMA INFANTIL:

MANIFESTASI KLINIS DAN TERAPI

dr. Ratih Vibriyanti Karna, Sp.KK

dr. Erick Thungady

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

BAGIAN / SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNUD / RSUP SANGLAH

DENPASAR

2017

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3

2.1 Hemangioma Infantil .................................................................................. 3

2.1.1 Epidemiologi ...................................................................................... 3

2.1.2 Etiologi ............................................................................................... 3

2.1.3 Patogenesis ......................................................................................... 4

2.1.4 Gejala Klinis ...................................................................................... 5

2.1.4.1 PHACE ............................................................................................ 9

2.1.4.2 Hemangioma Infantil Periokular ................................................... 10

2.1.4.3 Hemangioma Infantil di Area Janggut .......................................... 11

2.1.4.4 Hemangioma Infantil Perineum dan Lumbosakral ....................... 11

2.1.4.5 Hemangioma Infantil Multifokal .................................................. 12

2.1.4.6 Hemangioma Infantil Hepatik ....................................................... 13

2.1.5 Diagnosis .......................................................................................... 13

2.1.6 Terapi ............................................................................................... 14

2.1.6.1 Kortikosteroid Sistemik ................................................................. 15

2.1.6.2 Kortikosteroid Intralesi .................................................................. 17

2.1.6.3 Kortikosteroid Topikal ................................................................... 17

2.1.6.4 Propranolol ..................................................................................... 17

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

ii

2.1.6.5 Vinkristin ....................................................................................... 19

2.1.6.6 Interferon ........................................................................................ 19

2.1.6.7 β-Blocker Topikal .......................................................................... 20

2.1.6.8 Laser ............................................................................................... 20

2.1.6.9 Bedah ............................................................................................. 21

BAB III : RINGKASAN ....................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Kriteria Diagnostik : Sindrom PHACE .................................................... 9

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Riwayat alami emangioma infantil segmental ...................................... 6

Gambar 2: Hemangioma infantil lokal ..................................................................... 8

Gambar 3: Hemangioma infantil indeterminate ..................................................... 8

Gambar 4: Riwayat hemangioma infantil dalam, pada pipi kanan/ parotid ............ 8

Gambar 5: Hemangioma infantil segmental ......................................................... 11

Gambar 6: Hemangioma infantil multifokal ......................................................... 12

Gambar 7: Bagan pemilihan terapi hemangioma infantil ..................................... 15

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

5

BAB I

PENDAHULUAN

Hemangioma infantil merupakan tumor jinak yang paling sering dijumpai pada

masa kanak – kanak, terjadi sekitar 4% pada anak usia 1 tahun. Berbeda dengan

tipe hemangioma dan malformasi vaskular lainnya, hemangioma infantil memiliki

karakteristik fase proliferatif yang diikuti oleh fase involusi yang lebih lambat.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan (dengan rasio 2-5 : 1) dan bayi

prematur, terutama yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 g. Faktor risiko

lainnya adalah ras kaukasia, multiparitas dan usia ibu saat hamil lebih dari 30 tahun.

Bayi prematur cenderung lebih sering mengalami tumor multipel, dan rasio

berdasarkan jenis kelamin lebih banyak sedikit terjadi pada wanita. Berbeda dengan

pengamatan sebelumnya, studi prospektif terbaru tidak mendukung chorionic villus

sampling sebagai faktor risiko.1,2

Hemangioma infantil terutama terdiri dari sel – sel endotel tetapi juga

mengandung fibroblas, pericytes, sel – sel intersisial dan sel mast. Meskipun

patofisiologi pasti dari mekanisme pertumbuhan serta involusi sel endotel masih

belum diketahui, beberapa penelitian terbaru telah meningkatkan pemahaman kita

mengenai hemangioma infantil.1

Waner dan Suen mengklasifikasikan hemangioma infantil berdasarkan

kedalaman lesi menjadi 3, yaitu hemangioma infantil superfisial, hemangioma

infantil dalam serta hemangioma infantil tipe campuran.3 Lesi yang superfisial

dapat diidentifikasi secara klinis. Secara klinis, warna yang terang dan memucat

pada penekanan membantu dalam penegakan diagnosis. Warna hemangioma

infantil menggelap seiring pertumbuhan yang membesar dibandingkan kelainan

malformasi vaskular lainnya dimana tidak terdapat perubahan warna. Ketika

beberapa lesi yang memiliki gambaran, pertumbuhan dan fenotip lain yang tidak

biasa, beberapa modalitas diagnostik dapat digunakan untuk mendeteksi lesi.4

Tujuan utama penanganan adalah untuk pencegahan keadaan yang

mengancam jiwa atau komplikasi yang dapat mengancam fungsi organ, pencegahan

kecatatan yang permanen, dan menurunkan stress psikologis pada pasien dan

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

6

keluarga. Tujuan lain adalah untuk menghindari intervensi yang agresif pada lesi

yang memberikan hasil yang baik tanpa pengobatan, dan pencegahan atau

pengobatan pada ulserasi untuk menurunkan kemungkinan terbentuknya skar,

infeksi dan nyeri. Konseling dan edukasi yang tepat mengenai penyakit, pilihan

pengobatan dan hasil yang diharapkan agar pasien dan keluarga mendapatkan

informasi yang cukup untuk mengambil keputusan yang tepat.5

Tinjauan pustaka ini akan membahas mengenai manifestasi klinis

hemangioma infantil dan terapinya, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kita

mengenai hemangioma infantil dan pemilihan terapi apa saja yang dapat diberikan

pada pasien dengan hemangioma infantil.

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hemangioma Infantil

Hemangioma infantil atau biasa disebut strawberry hemangioma adalah proliferasi

jinak dari jaringan endotelial dan menggambarkan tumor paling umum yang

muncul pada periode neonatus. Hemangioma infantil memiliki karakteristik

pertumbuhan yang signifikan pada beberapa bulan awal kehidupan, diikuti dengan

involusi spontan yang lambat beberapa tahun berikutnya. Proses yang terjadi secara

alami ini membedakan hemangioma infantil dari kelainan malformasi vaskular.

Selama beberapa dekade, penjelasan mengenai mekanisme pertumbuhan dan jalur

regulasi dari perkembangan vaskuler normal telah membuka wawasan baru

mengenai patofisiologi hemangioma infantil.2,6

2.1.1 Epidemiologi

Hemangioma infantil merupakan tumor jinak yang paling sering dijumpai pada

masa kanak – kanak, terjadi sekitar 4% pada anak usia 1 tahun. Berbeda dengan

tipe hemangioma dan malformasi vaskular lainnya, hemangioma infantil memiliki

karakteristik fase proliferatif yang diikuti oleh fase involusi yang lebih lambat.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan (dengan rasio 2-5 : 1) dan bayi

prematur, terutama yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 g. Faktor risiko

lainnya adalah ras kaukasia, multiparitas dan usia ibu saat hamil lebih dari 30 tahun.

Bayi prematur cenderung lebih sering mengalami tumor multipel, dan rasio

berdasarkan jenis kelamin lebih banyak sedikit terjadi pada wanita. Berbeda dengan

pengamatan sebelumnya, studi prospektif terbaru tidak mendukung chorionic villus

sampling sebagai faktor risiko.1

2.1.2 Etiologi

Pola yang ditemukan pada hemangioma infantil segmental menunjukkan,

setidaknya beberapa hemangioma infantil terjadi akibat kesalahan fase

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

8

perkembangan pada usia kehamilan 4-6 minggu. Hemangioma infantil hanya

terjadi pada manusia, dan sulit berkembang pada hewan atau model laboratorium.1

2.1.3 Patogenesis

Protein transporter glukosa, GLUT1, diekspresikan pada semua tahap maturasi

hemangioma sehingga mendorong hipotesis baru tentang patogenesis hemangioma

infantil. Ekspresi GLUT1 hilang dalam vaskularisasi kulit normal namun

ditemukan pada vaskular plasenta, sama halnya dengan barrier jaringan lainnya,

seperti sawar darah otak. Ekspresi ini bersamaan dengan marker imunohistokimia

lainnya yang ditemukan pada hemangioma infantil dan plasenta manusia (FcγRII,

merosin dan LeY), serta profil ekspresi gen serupa yang ditemukan pada DNA-

based microassays menimbulkan spekulasi bahwa tumor ini berasal dari plasenta,

baik dari emboli sel – sel plasenta atau invasi angioblas yang berdiferensiasi menuju

fenotipe plasenta.1

Hemangioma infantil yang kekurangan arsitektur vili dan tidak

mengekspresikan penanda trofoblas plasenta menunjukkan bahwa mereka bukan

emboli plasenta. Selain itu, sebuah penelitian terbaru menetapkan bahwa sel – sel

endotel hemangioma berasal dari janin bukan dari ibu. Penyelidikan lebih lanjut

mengenai asal seluler endotelial hemangioma telah menunjukkan bahwa sel ini

memiliki gambaran sel mesenkimal imatur. Sel – sel ini memiliki gambaran yang

mirip dengan fase awal embriologi pembuluh darah, vena kardinal serta

mengekspresikan CD133, sebagai marker sel primitif selama proliferasi.1

Implantasi pada tikus yang mengalami imunodefisiensi sel CD133, yang

diisolasi dari hemangioma infantil, meningkatkan GLUT1+ pada pembuluh darah,

yang kemudian berkurang dan digantikan oleh adiposit. Meskipun bukan replika

yang sempurna dari pertumbuhan hemangioma infantil, model ini membutuhkan

perhatian serta studi tambahan yang lebih lanjut.1

Selain itu, sementara penelitian sebelumnya menyatakan bahwa

hemangioma infantil muncul akibat gangguan pada angiogenesis, penyelidikan

terbaru menunjukkan bahwa hemangioma infantil bukan merupakan kapiler

kutaneus biasa dengan pertumbuhan yang berlebihan, namun lebih cenderung

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

9

karena mewakili vaskulogenesis de novo di kulit dan regio lainnya. Hambatan pada

jalur, yang tidak mampu mengontrol sinyal vascular endothelial growth factor

receptor 2 (VEGFR2) pada sel endotel vaskular memegang peranan penting dalam

perkembangan hemangioma infantil serta kecepatan pertumbuhannya.1

Pada beberapa pasien, mutasi germline VEGFR2 atau tumor endothelial

marker 8 (TEM8) menyebabkan kelainan penghantaran sinyal. Studi in vitro

mengindikasikan hipoksia dan esterogen secara sinergis memperluas proliferasi

hemangioma. 1

2.1.4 Gejala Klinis

Hemangioma secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu hemangioma

kongenital yang lebih jarang dan hemangioma infantil. Hemangioma kongenital

adalah hemangioma yang telah ada sejak lahir dan terbagi dua yaitu yang dapat

berinvolusi secara cepat yang disebut rapidly involuting congenital hemangioma

(RICH) dan yang tidak pernah berinvolusi yang disebut noninvoluting congenital

hemangioma (NICH). Hemangioma infantil sendiri merupakan hemangioma yang

muncul sesaat setelah kelahiran. Selain itu waner dan Suen mengklasifikasikan

hemangioma infantil berdasarkan kedalaman lesi menjadi 3, yaitu hemangioma

infantil superfisial, hemangioma infantil dalam serta hemangioma infantil tipe

campuran. Hemangioma memiliki ciri proliferasi sel endotelial dan terbagi menjadi

tiga fase yaitu fase proliferasi cepat (usia 0-1 tahun), fase involusi (usia 1-5 tahun),

dan fase involuted (usia 5-10 tahun).3

Riwayat klinis merupakan salah satu kunci yang paling penting untuk

mendiagnosis hemangioma infantil. Tidak muncul saat lahir atau muncul sebagai

tanda yang belum disadari untuk diperhatikan, biasanya berupa area yang pucat,

telangiektasis, atau kehitaman, sedangkan apabila terbentuk massa jaringan lunak

pada saat lahir kemungkinan besar bukan hemangioma infantil namun malformasi

vaskular lainnya atau proses penyakit lainnya.1

Hemangioma infantil superfisial hampir selalu tampak jelas dalam bulan

pertama kehidupan. Periode masa pertumbuhan paling cepat biasanya terjadi dalam

5 bulan pertama kehidupan, dengan 80% perkembangannya menjadi lengkap dalam

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

10

usia 5 bulan. Hemangioma infantil dalam tercatat terjadi pada usia yang lebih tua,

rata – rata 1 bulan lebih tua dari hemangioma infantil superfisial dan tidak jarang

tidak diketahui hingga beberapa bulan kehidupannya.1

Hemangioma kelenjar parotis yang besar, segmental, dan dalam dapat terus

membesar perlahan selama berbulan – bulan hingga beberapa tahun (Gambar 1).

Fase pertumbuhan ini diikuti dengan fase involusi lambat, yang lebih bervariasi

lamanya, berlangsung selama berbulan – bulan hingga bertahun – tahun. Bukti

involusi (perubahan menjadi merah kusam, kemudian menjadi abu – abu atau warna

putih susu, diikuti dengan semakin rata dan lembut lesinya) biasanya terlihat pada

usia 1 tahun.1

Gambar 1. Riwayat alami hemangioma infantil segmental. A. Usia 11 bulan, puncak fase

proliferasi; B. Usia 2 tahun, fase involusi; C. Usia 4 tahun, diharapkan terjadi involusi lebih lanjut

pada beberapa lesi.1

Hemangioma infantil kecil biasanya mengalami fase involusi yang lebih

cepat dari hemangioma infantil yang besar, tetapi terdapat beberapa pengecualian.

Mayoritas perjalanan klinis komplit hemangioma infantil terjadi pada usia 7 – 10

tahun. Beberapa anak memiliki kulit normal setelah involusi sedangkan sisanya

meninggalkan teleangiektasis, atrofi, fibrofatty residuum atau jaringan parut.1

Hemangioma infantil yang melibatkan dermis bagian atas (disebut juga

dengan hemangoma infantil superfisial) memiliki warna merah terang seperti

stroberi, sedangkan yang berada di dermal maupun subkutan, berwarna lebih biru.

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

11

Hemangioma infantil yang melibatkan struktur kulit superfisial dan yang lebih

dalam disebut hemangioma infantil campuran.1

Selain itu, berdasarkan gambaran klinisnya, hemangioma infantil dapat

diklasifikasikan sebagai lokal, segmental atau indeterminate. Hemangioma infantil

lokal terlihat area yang tertahan di sekitarnya karena hanya berkembang dari satu

fokus di bagian tengah (Gambar 2). Hemangioma infantil segmental (mirip dengan

penyakit dermatologi segmental lainnya, seperti vitiligo dan neurofibromatosis)

berkembang secara segmental atau menyebar mengikuti wilayah anatomi.

Gambaran hemangioma infantil segmental berupa plak dengan konfigurasi linear

atau geografika.1

Hemangioma infantil yang tidak dapat diidentifikasi dengan jelas sebagai

lokal atau segmental ini disebut indeterminate (Gambar 3). Pola hemangioma

infantil segmental pada wajah telah ditemukan berhubungan dengan penonjolan

wajah yang berasal dari neural – crest, dan pola terbaru dari hemangioma infantil

baru – baru ini telah diajukan. Hemangioma infantil multifokal biasanya terdiri dari

beberapa hemangioma infantil lokal. Meskipun belum ada batasan untuk jumlah

pastinya, namun hemangioma infantil yang muncul lebih dari lima menunjukkan

risiko hemangioma infantil ekstrakutan.1

Klasifikasi hemangioma infantil berdasarkan subtipenya membantu

memprediksi risiko komplikasi dan perlunya pengobatan. Penelitian prospektif dari

1.058 anak – anak dengan hemangioma infantil menunjukkan bahwa hemangioma

infantil segmental 11 kali lebih berisiko menimbulkan komplikasi dan 8 kali lebih

membutuhkan pengobatan dibandingkan hemangioma infantil lokal, meskipun

ukurannya terkontrol.1

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

12

Gambar 2. Hemangioma infantil lokal, Gambar 3. Hemangioma infantil indeterminate,

pada pipi seorang bayi pada pipi anak usia 14 bulan

Presentasi atipikal hemangioma infantil antara lain hemangioma infantil

letak dalam dan hemangioma infantil yang berproliferasi minimal hingga yang

tidak berproliferasi. Hemangioma infantil letak dalam dapat berproliferasi di dermis

bagian bawah dan jaringan subkutan tanpa penetrasi ke papila dermis (Gambar 4).1

Gambarannya terlokalisir, berbatas tegas, massa subkutan dengan

konsistensi seperti karet, yang dapat sedikit meninggi berwarna kebiruan atau

diatasnya terdapat telangiektasis, atau bila cukup dalam, kulit diatasnya tampak

datar dan normal. Jika terdapat keterlibatan papila dermis, permukaan kulit sering

tampak berwarna merah terang sehingga diklasifikasikan sebagai hemangioma

infantil superfisial dan dalam.1 Selain klasifikasi diatas terdapat sindrom dan

beberapa kelainan hemangioma infantil yang perlu mendapat perhatian khusus

terutama apabila mengenai segmen tertentu seperti yang akan di jelaskan berikut

ini.

Gambar 4. Riwayat hemangioma infantil dalam, pada pipi kanan/ parotid. A. Usia 1 tahun, puncak

fase proliferasi; B. Usia 3 tahun, fase involusi.1

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

13

2.1.4.1 PHACE (Posterior fossa malformation, Hemangiomas, Arterial

anomalies, Cardiac defects, Eye abnormalities, Sternal cleft and

supraumbilical raphe syndrome)

Hemangioma infantil segmental pada wajah berhubungan dengan PHACE,

sebuah sindrom neurokutaneus yang terdiri dari gambaran sebagai berikut:

malformasi fosa posterior otak, hemangioma infantil segmental cervicofacial,

kelainan arteri, cacat jantung atau koarktasio aorta, kelainan mata dan cacat sternum

seperti celah pada sternum atau supraumbilical raphe. Sebuah penelitian terbaru

memaparkan pengetahuan mengenai PHACE serta kriteria konsensus dalam

mendiagnosis telah dipublikasikan.1

Bila diteliti secara menyeluruh, PHACE dapat ditemukan pada sepertiga

pasien dengan hemangioma wajah yang besar. Laporan awal sebelumnya

menekankan adanya kelainan struktural otak, khususnya malformasi Dandy-

Walker, namun laporan terbaru menyatakan bahwa kelainan arteri pada area kepala

dan leher lebih sering ditemukan dibandingkan kelainan struktural otak. Kelainan

arteri intrakranial dapat menyebabkan fenomena Moyamoya, iskemia dan stroke.1

TABEL 1

Kriteria Diagnostik : Sindrom PHACE

Sindrom PHACE

Hemangioma fasial berdiameter >5 cm

Ditambah

1 kriteria mayor atau 2 kriteria minor

Kemungkinan sindrom PHACE

Hemangioma fasialis Ø >5cm Hemangioma leher atau tubuh Tidak ada hemangioma

Ditambah bagian atas, ditambah 1 kriteria ditambah

1 kriteria Minor mayor atau 2 kriteria minor 2 kriteria mayor

SISTEM ORGAN KRITERIA MAYOR KRITERIA MINOR

Serebrovaskular Kelainan A.cerebri mayor

Displasia A.cerebri besar

Stenosis arterial atau oklusi

dengan atau tanpa

moyamoya kolateral

Tidak ada atau hipoplasia

sedang hingga berat

A.serebri besar

Penyimpangan asal atau

aliran A.serebri besar

A. Trigeminal persisten

Anuerisma sakular dari

beberapa A.serebri

A.embrionik persisten lebih

sering dari A.trigeminal

A.proatantal intersegmental

(tipe1 dan2)

A.hipoglosal primitif

A.otak primitif

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

14

Struktur otak Kelainan fosa posterior

Kompleks Dandy-Walker

atau hipoplasia/displasia

serebral unilateral/ bilateral

Perluasan lesi ektra-aksial

dengan gambaran

hemangioma intrakranial

konsisten

Kelainan midline

Gangguan migrasi neuronal

Kardiovaskular Kelainan lengkungan aorta

Displasia koarktasio aorta

Aneurisma

Kecacatan septum ventrikel

Lengkungan aorta di sebelah

kanan (double aortic arc)

Penyimpangan asal Arteri

subklavia dengan atau tanpa

cincin vaskular

Mata Kelainan segmen posterior

Vaskularisasi fetus persisten

(hiperplasi primer vitrous

persisten)

Kelainan vaskular retina

Hipoplasia saraf optik pada

morning glory disc

Stafiloma peripapiler

koloboma

Kelainan segmen anterior

Sklerokornea

Katarak

Koloboma

Mikrooflamia

Ventral atau midline Kecacatan sternum

Celah pada sternum

Supraumbilical raphe

Kecacatan sternum lainnya

Hipopituarisme

Tiroid ektopik

Komplikasi lain seperti kejang dan keterlambatan perkembangan kadang

ditemukan ketika terdapat kelainan pada susunan saraf. Kelainan jantung yang

paling umum terjadi adalah koarktasio aorta, dimana yang paling sering terlibat

adalah aorta transversal. Pemeriksaan otak (Magnetic Resonance Imaging (MRI)

dan Magnetic Resonance Angiography) harus dipertimbangkan pada semua bayi

yang mengalami hemangioma infantil segmental besar di area wajah. Selain itu,

pemeriksaan oftalmologi dan ekokardiogram dapat dilakukan, mengingat relatif

sering dijumpai kelainan pada area tersebut. Penilaian perkembangan dan

neurologis secara berkala harus dilakukan.1

2.1.4.2 Hemangioma Infantil Periokular

Bayi dengan hemangioma infantil periokular berisiko mengalami anisometropia

dan ambliopia, yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan kehilangan penglihatan

secara permanen (Gambar 5). Tekanan langsung pada kornea dapat menyebabkan

silindris atau miopia, serta efek massa tumor itu sendiri dapat menyebabkan ptosis,

proptosis, sumbatan pada aksis visual atau strabismus. Setiap pasien dengan

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

15

hemangioma infantil periokular harus menjalani evaluasi oftalmologi dan

kunjungan kembali selama fase proliferatif (biasanya 3-4 bulan pertama

kehidupan). Pemeriksaan lanjut mungkin diperlukan untuk menilai apakah ada

keterlibatan retrobulbar.1

Gambar 5. Hemangioma infantil segmental yang membahayakan penglihatan, diterapi dengan

glukokortikoid sistemik. A. sebelumnya tidak ditemukan tanda - tanda tumor yang terlihat pada foto

bayi; B. Usia 3 bulan, hemangioma infantil luas menginfiltrasi kelopak mata atas dan jaringan

sekitarnya, menyebabkan pandangan terhalang; C. Kelopak mata dapat dibuka setelah diterapi

glukokortikoid selama 2 minggu; D. Tumor berinvolusi, usia 6 tahun.1

2.1.4.3 Hemangioma Infantil di Area janggut

Hemangioma infantil segmental melibatkan preaurikular, mandibula, dagu dan

kulit leher (biasanya disebut area janggut) memiliki risiko 60% mengalami gejala

penyakit saluran nafas. Hemangioma infantil pada jalan nafas sering muncul

bersamaan dengan onset berbahaya dari stridor bifasik antara minggu ke-4 dan ke-

12 kehidupan, dan sering keliru didagnosis sebagai trakeomalasia, infeksi saluran

nafas atas atau sesak nafas. Jika hemangioma infantil terus membesar, dapat terjadi

gangguan pernafasan hingga mengancam jiwa. Evaluasi yang tepat oleh

otolaringologis pediatrik dan pengobatan sangat penting. Hemangioma infantil juga

dapat melibatkan kelenjar parotis, dan pengobatan diperlukan karena pertumbuhan

yang masif, deformitas struktur sekitarnya, dan dalam kasus yang jarang, gagal

jantung kongestif output tinggi.1

2.1.4.4 Hemangioma Infantil Lumbosakral dan Perineum

Hemangioma infantil segmental diatas area lumbosakral atau perineum dapat

berhubungan dengan kelainan tulang belakang, tulang dan genitourinaria. Dua

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

16

klasifikasi telah diusulkan sesuai dengan lingkup klinis: sindrom PELVIS yaitu

hemangioma infantil perineum, malformasi genitalia eksterna,

lipomielomeningokel, kelainan vesikorenal, anus imperforata dan skin tag, serta

sindrom SACRAL, yang menunjukkan spinal dysraphism, kelainan anogenital,

kutaneus, renal dan urologi, yang berhubungan dengan angioma lumbosakral

lokal.1

Hemangima infantil segmental diatas area lumbosakral berisiko signifikan

untuk terjadi spinal dysraphism dan tethered spinal cord. Pemeriksaan MRI sangat

dianjurkan dalam keadaan ini. Evaluasi lain seperti USG ginjal dilakukan harus

berdasarkan temuan klinis.1

2.1.4.5 Hemangioma Infantil Multifokal

Sekitar 15% bayi memiliki lebih dari satu hemangioma infantil, dan bayi prematur

berisiko lebih tinggi untuk mengalami lesi multipel (Gambar 6). Pada kasus yang

jarang, bayi dapat memiliki ratusan lesi. Hingga pemeriksaan GLUT-1 diakui

sebagai penanda spesifik untuk hemangioma infantil, banyak bayi dengan tumor

vaskular multifokal dan penyakit ekstrakutan digambarkan memiliki diffuse

neonatal haemangiomatosis.1

Beberapa dari bayi – bayi ini juga mengalami tumor vaskular lainnya. Bayi

hemangioma infantil dengan jumlah 5 atau lebih diketahui memiliki peningkatan

risiko hemangioma infantil hapatik. Lokasi lain keterlibatan viseral jarang

ditemukan pada hemangioma infantil yang sebenarnya. Hemangioma infantil

viseral meliputi yang mempengaruhi hati, traktus gastrointestinal dan otak, juga

dilaporkan pada hemangioma infantil segmental soliter.1

Gambar 6. Hemangioma infantil multifokal pada bayi berusia 6 bulan. Terdapat papul eritematosa,

berbentuk kubah, multipel pada lengan kiri, panggul dan punggung.

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

17

2.1.4.6 Hemangioma Infantil Hepatik

Hati merupakan area ekstrakutan yang paling umum dari hemangioma infantil, bayi

yang memiliki lebih dari 5 hemangioma infantil harus dievaluasi kemungkinan

terjadinya hemangioma infantil hepatik dengan USG hati. Bahkan jika ada,

hemangioma infantil hepatik sering terjadi tanpa gejala, namun minoritas tetap

menyebabkan morbiditas, dan pada kasus yang jarang dapat mengancam jiwa.

Klasifikasi hemangioma infantil hepatik telah diusulkan oleh Christison-Lagay

dkk, meliputi tiga tipe hemangioma infantil hepatik, dua diantaranya adalah

hemangioma infantil yang sesungguhnya.1

Tipe yang paling umum terjadi (adanya beberapa hemangioma infantil

hepatik atau mutifokal) sering tanpa gejala namun dapat menyebabkan gagal

jantung kongestif output tinggi. Sebuah kondisi yang lebih jarang terjadi dimana

hati tergantikan oleh hemangioma disebut penyakit difus. Kondisi mengancam jiwa

ini dapat menyebabkan sindrom kompartemen abdomen dan hipotiroid berat akibat

tumor yang berhubungan dengan deiodinisasi hormon tiroid (lihat bagian

“pemeriksaan laboratorium”).1

Tipe ketiga hemangioma hepatik tampak sebagai tumor vaskular soliter

besar yang muncul pada saat bayi lahir dan berhubungan dengan arteriovenous

shunt. Pada sebagian besar kasus hemangioma ini bukan hemangioma infantil yang

sesungguhnya namun lebih merupakan analog dari rapidly involuting congenital

haemangioma (RICH) yang terjadi pada hati. Ketika permasalahan jantung atau

hipotiroid berat menjadi komplikasi hemangioma infantil hepatik, perlu dilakukan

intervensi sistemik. Embolisasi mungkin dapat membantu jika gagal jantung

kongestif output tinggi terjadi. Pergantian hormon tiroid secara agresif diperlukan

dalam kasus – kasus hipotiroid. Pada kasus yang mengancam jiwa, transplantasi

hati dapat dipertimbangkan sebagai pilihan terapi.1

2.1.5 Diagnosis

Lesi hemangioma infantil yang superfisial dapat dikenali secara klinis. Warna yang

terang dan memucat pada penekanan membantu dalam penegakan diagnosis.

Terlebih, warna hemangioma infantil menggelap seiring pertumbuhan yang

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

18

membesar dibandingkan kelainan malformasi vaskular lainnya dimana tidak

terdapat perubahan warna. Ketika terdapat lesi yang memiliki gambaran,

pertumbuhan dan fenotip lain yang tidak biasa, beberapa modalitas diagnostik dapat

digunakan. Beberapa meneliti bFGF pada urin dan serum VEGF sebagai marker

pada hemangioma infantil.4

Ketika lesi memiliki komponen orbita, pemeriksaan dengan menggunakan

teknik pencitraan harus dilakukan untuk menunjang diagnosis dan untuk memeriksa

keterlibatan yang lebih jauh. Ultrasonografi menunjukkan peningkatan kepadatan

pembuluh darah dan pola arus tinggi pada hemangioma infantil, yang mungkin

membantu dalam diagnosis, walaupun hasil pemeriksaan sepenuhnya dan dampak

pada struktur disekitarnya mungkin terbatas dengan modalitas ini. Pemeriksaan

dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) memberikan hasil yang

lebih baik dari pada penggunaan comuputed tomography (CT), karena penggunaan

MRI mencegah paparan radiasi pada anak yang rentan pada usianya. Penggunaan

CT harus disesuaikan dengan dosis radiasi sesuai umur dan ukuran.4,7

2.1.6 Terapi

Hemangioma

multipel ≥5*

EVALUASI HEMANGIOMA INFANTIL DENGAN KEMUNGKINAN KETERLIBATAN SISTEMIK

Hemangioma infantil

di daerah janggut

Hemangioma infantil

segmental

USG Abdomen, DL, FL, UL

Evaluasi

THT,Laryngoscopy

Cervicofacial**: tanpa

Sindrom PHACE

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

19

Salah satu kesulitan terbesar dari penanganan hemangioma infantil terdapat pada

pemilihan terapi awal. Karena banyaknya hemangioma infantil yang mengalami

regresi spontan dan terapi intervensi memiliki resiko, kebutuhan akan terapi

intervensi tidak selalu harus diberikan. Menurut “Guidelines of care for

hemangiomas of infancy” yang di terbitkan oleh Journal of the America Academy

of Dermatology, tujuan utama terapi adalah untuk pencegahan keadaan yang

mengancam jiwa atau komplikasi yang dapat mengancam fungsi organ, pencegahan

kecatatan yang permanen, menurunkan stress psikologis pada pasien dan keluarga,

menghindari intervensi yang agresif pada lesi yang memberikan hasil yang baik

tanpa pengobatan, dan pencegahan atau pengobatan pada ulserasi untuk

menurunkan kemungkinan terbentuknya skar, infeksi dan nyeri. Konseling dan

edukasi yang tepat mengenai penyakit, pilihan pengobatan dan hasil yang

diharapkan agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi yang cukup untuk

mengambil keputusan yang tepat.1,5

Intervensi tergantung dari besar lesi, lokasi, umur dari pasien atau lama dari

lesi, dan potensi dari sequel dari setiap lesi. Semua faktor ini harus dievaluasi untuk

menentukan keputusan yang akan diambil.5 Terdapat beberapa terapi intervensi

yang dapat dipilih mulai dari pemberian obat topikal, sistemik, sampai tindakan

bedah dan laser.1,5 Pemilihan terapi hemangioma infantil tergantung dari fase

pertumbuhannya (Gambar 7).1,2,3,5

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Penunjang

Hemangioma Infantil

Fase involusi >1 tahun

atau 18 bulan

Fase involuted atau > 3

tahun

Fase Proliferasi < 1tahun

Lesi stabil

Observasi

Terdapat ulserasi,

pertumbuhan cepat,

bentuk dan menganggu

fungsi organ

Observasi,

propranolol,

bedah atau

laser

Observasi

Page 22: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

20

Gambar 7. Bagan pemilihan terapi hemangioma infantil1,2,3,5

2.1.6.1 Kortikosteroid Sistemik

Hingga saat ini, kortikosteroid sistemik merupakan terapi lini pertama untuk

hemangioma infantil yang mengalami deformitas, membahayakan atau mengancam

jiwa. Kortikosteroid bekerja sangat baik selama fase pertumbuhan hemangioma

infantil, menyebabkan perlambatan atau penghentian pertumbuhan hingga pada

90% kasus, dengan regresi total pada sepertiga kasus. Meskipun mekanisme kerja

dari kortikosteroid belum diketahui pasti, studi terbaru menunjukkan adanya

peningkatan regulasi mitokondria sitokrom b, clusterin/ApoJ (mungkin penanda

apoptosis), dan/ atau interleukin-6 sebagai penanda kortikosteroid dalam

menginduksi penghentian pertumbuhan hemangioma infantil.1

Prednison atau prednisolon diberikan pada dosis 2-3 mg/kg/hari, umumnya

diberikan selama 4-8 minggu diikuti dengan penurunan dosis dalam jangka waktu

lama (tapering off), tergantung pada usia anak dan indikasi pengobatannya. Sebuah

meta analisis pada 184 pasien menunjukkan tingkat respon 84% dengan dosis rata

– rata 2,9 mg/kg selama rata – rata 1,8 bulan sebelum dilakukan tapering off.

Meskipun dosis 3 mg/kg/hari lebih efektif (94% responsif) daripada 2mg/kg/hari

(75% responsif), efek samping yang lebih besar dijumpai saat diberikan dosis yang

lebih tinggi.1

Komplikasi jangka pendek kortikosteroid sistemik, antara lain: wajah

cushingoid (71%), perubahan kepribadian (29%), iritasi lambung (21%), infeksi

jamur (oral atau perineum, 6%) dan penurunan tinggi badan (35%) serta berat badan

(42%) selama pengobatan. Lebih dari 90% anak yang mengalami penurunan tinggi

badan dapat kembali ke kurva pertumbuhan mereka sebelum mendapat terapi pada

Propranolol,

kortikosteroid, Laser

(superfisial),

vincristine, interferon

alfa, β-Blocker

Topikal, Bedah

Page 23: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

21

usia 24 bulan. Komplikasi lainnya termasuk hipertensi, miopati yang diinduksi oleh

steroid, imunosupresi dan insufisiensi adrenal sementara. Tekanan darah harus

dipantau setiap kali kunjungan ke dokter kulit atau dokter anak. Anak yang

mengkonsumsi prednison lebih dari 2 mg/kg/hari selama lebih dari 14 hari dianggap

memiliki defisit imunitas yang dimediasi oleh sel. Vaksinasi virus hidup harus

ditunda pada bayi yang menerima kortikosteroid dosis tinggi. Pneumonia akibat

Pneumocystis carinii merupakan kasus yang jarang, namun dilaporkan telah terjadi,

sehingga beberapa dokter menggunakan profilaksis sulfametoksazol-trimetoprim

selama pengobatan kontraindikasi pemberian steroid yaitu pada pasien dengan

infeksi jamur sistemik, hipersensitivitas terhadap steroid, serta pasien yang sedang

diimunisasi.1,17

2.1.6.2 Kortikosteroid Intralesi

Kortikosteroid intralesi dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk hemangioma

infantil lokal, yang relatif kecil dan terletak di lokasi yang berisiko tinggi seperti

bibir, ujung hidung, pipi dan telinga. Suntikan untuk hemangioma infantil

periokular biasanya dilakukan oleh dokter mata, namun adanya laporan embolisasi

arteri retina dan kebutaan telah menyebabkan berkurangnya penggunaan modalitas

ini. Pada laporan kasus serial terbesar mengenai steroid intralesi menemukan

mayoritas menunjukkan penurunan volume lebih besar dari 50% dengan hasil

terbaik terjadi pada hemangioma infantil yang relatif superfisial. Efek samping

terjadi pada 6,4% pasien termasuk wajah cushingoid, atrofi kulit dan syok

anafilaksis.1

2.1.6.3 Kortikosteroid Topikal

Serangkaian kasus telah melaporkan tentang manfaat kortikosteroid topikal kelas I,

terutama untuk hemangioma infantil kecil dan superfisialis.1 Efek samping yang

dapat terjadi termasuk atrofi lokalisata, hipopigmentasi, hipertrikosis dan infeksi.

Garson et al pada studinya dengan menggunakan kortikosteroid topikal superpoten

Page 24: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

22

pada 34 anak, periode pemberian berkisar antara 4 sampai 21 minggu. Dari hasil

penelitian tersebut ditemukan 35% menunjukkan respon baik, 38% dengan respon

parsial dan 27% tanpa respon. Dikarenakan kesuksesan penggunaan timolol secara

topikal, penggunaan kortikosteroid topikal mulai ditinggalkan.8

2.1.6.4 Propranolol

Pada tahun 2008, propanolol yang merupakan antagonis β-adrenergik nonselektif

secara kebetulan ditemukan menyebabkan regresi dari hemangioma infantil pada

bayi dengan kelainan kardiovaskular.8 Pada tahun 2008 Leaute-Labreze

menemukan penghentian pertumbuhan dan involusi mencolok dari hemangioma

infantil pada bayi yang mendapat propanolol untuk pengobatan kardiomiopati yang

diinduksi oleh steroid.1,9,10,11

Mayoritas penelitian menggunakan dosis 1,5 – 3,0 mg/kg/hari diberikan 2

atau 3 kali per-hari. Pada sebagian besar laporan, pasien dirawat minimal selama 6

bulan dengan efek samping yang dapat ditolerir. Tidak seperti steroid yang biasanya

hanya menstabilkan pertumbuhan hemangioma infantil, namun tidak menyebabkan

involusi, propranolol dapat menyebabkan regresi pada sebagian besar kasus.

Hemangioma infantil dapat tumbuh kembali (rebound) setelah penghentian terapi,

namun biasanya berespon baik dengan terapi ulang. Efek samping dari propranolol

antara lain penurunan sementara tekanan darah asimtomatik, agitasi, perubahan

tidur, berkeringat, wheezing dan tangan dingin. Bagaimanapun juga efek samping

yang paling harus diperhatikan meskipun jarang terjadi adalah hipoglikemi, yang

berpotensi mengancam jiwa.1,9,12

Panduan antisipasi untuk meminimalisir hipoglikemia pada bayi muda yaitu

dengan meningkatkan frekuensi makan dan menghentikan obat jika asupan oral

berkurang. Hasil mengesankan yang dilaporkan pada beberapa kasus lainnya

seperti hemangioma infantil kutaneus yang berproliferasi lengkap, hemangioma

infantil saluran nafas, hepatik dan orbital. Pasien dengan sindrom PHACE yang

memiliki kelainan vaskular pada sistem saraf pusat berisiko stroke atau gejala sisa

akibat gangguan aliran darah arteri yang terkait dengan penurunan tekanan darah

atau denyut jantung.1,14,15

Page 25: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

23

Kontraindikasi pemberian propranolol ini terutama pada pasien dengan

syok kardiogenik, sinus bradikardia, hipotensi, gagal jantung, riwayat wheezing,

hipersensitivitas terhadap propranolol serta pada bayi cukup bulan dengan usia

kurang dari 5 minggu. Prosedur pemantauan standar untuk pasien hemangioma

infantil dengan propranolol secara umum belum ditetapkan. Propranolol oral

memiliki tiga efek farmakologis yang berbeda, yaitu efek cepat, menengah dan

jangka panjang. Efek cepat terlihat dalam 1-3 hari setelah inisiasi terapi, berupa

perubahan warna yang terlihat serta pelunakan lesi, terkait efek inhibisi β2 yang

menurunkan pelepasan transmitter vasodilator seperti nitrit oksida. Efek menengah

disebabkan penurunan VEGF dan bFGF. Efek jangka panjang diakibatkan oleh

apoptosis yang menyebabkan regresi hemangioma.1,14,15,16,17

2.1.6.5 Vincristine

Vincristine merupakan suatu agen alkaloid yang biasa digunakan dalam kemoterapi

dan menyebabkan apoptosis dari sel dan biasanya digunakan sebagai terapi lini

kedua pada dan diindikasikan pada hemangioma infantil yang tidak merespon

dengan terapi kortikosteroid dan propranolol, atau kontraindikasi lain pemberian

kortikosteroid dan propranolol. Terapi ini juga efektif untuk kaposiform

endothelioma (dengan trombositopenia) dan untuk hemangioendothelioma lain.18

Dosis yang diberikan adalah 0,05 mg/kg intravena untuk bayi dengan berat

<10 kg dan 1,5 mg/m2 untuk bayi dengan berat >10 kg.1,4,13 Vincristine memiliki

banyak efek samping ketika digunakan meliputi konstipasi, neuropati,

immunosupresi, dan alopesia sedangkan kontraindikasi pemberian dari vincristine

ini adalah pada pasien yang sedang dalam terapi radiasi hepar.19

2.1.6.6 Interferon alfa

Merupakan inhibitor angiogenesis yang poten dan telah digunakan untuk

hemangioma infantil yang menyebabkan morbiditas yang tidak responsif dengan

kortikosteroid oral atau terapi tersebut merupakan kontraindikasi.1,20 interferon-α

Page 26: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

24

bekerja dengan menghambat migrasi sel endothelial dan proliferasi serta faktor

pertumbuhan yang spesifik.20 Efek samping dari penggunaan interferon alfa ini

biasanya bersifat sementara yaitu demam, iritabilitas, neutropenia, dan kelainan

enzim hati, efek samping yang paling ditakuti dari pemberian interferon alfa ini

adalah neurotoksisitas yang parah termasuk diplegia spastik. Kontraindikasi

pemberian dari interferon alfa ini adalah pasien dengan penyakit ginjal maupun hati

yang berat.1,8

Sebuah meta-analisis dari 441 pasien menunjukkan 11 pasien mengalami

diplegia spastik ireversibel dan 16 pasien dengan gangguan motorik yang reversibel

pada penghentian terapi. Semua pasien yang menjalani terapi inisiasi saat usia

kurang dari 1 tahun, menunjukkan interferon-α lebih aman dikonsumsi setelah usia

1 tahun. Evaluasi neurologis juga harus dilakukan setiap bulan pada anak yang

mendapat terapi. Karena efek samping dari penggunaan interferon alfa ini sangat

berat maka penggunaannya sangat jarang.1,8

2.1.6.7 β-Blocker Topikal

Laporan awal menunjukkan respon yang baik dengan pemberian timolol 0,5%,

yang diberikan dua kali sehari pada kasus hemangioma infantil superfisialis.

Timolol jauh lebih poten dibandingkan propranolol, namun data mengenai

penyerapan perkutaneus masih kurang, sehingga saat ini hanya dianjurkan

penggunaan dalam jumlah kecil (yaitu, 1 tetes 2x sehari). Studi lebih lanjut

dibutuhkan untuk menilai hasil modalitas ini sehingga mampu menentukan

penggunaannya dalam terapi.1

Satu studi retrospektif yang dilakukan di Shanghai menunjukkan hasil yang

memuaskan setelah kombinasi propranolol 2 mg/kg/hari dan timolol maleat gel

0,5% 3 kali sehari.1,13 Rizvi dkk dan yu dkk melaporkan tidak ditemukan efek

samping dalam penggunaan timolol maleat topikal sebagai terapi hemangioma

infantilselama satu tahun.22,23 Chan dkk mengemukakan biovailabilitas sistemik

dari timolol tetes mata jika diaplikasikan pada mukosa adalah sebesar 60-80%,

namun konsentrasi timolol plasma tidak terdeteksi pada 3 dari 4 pasien jika

diaplikasikan pada kulit. Absorpsi sistemik timolol yang rendah jika diaplikasikan

Page 27: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

25

pada kulit, mengakibatkan efek samping yang minimal tetapi tetap perlu untuk

melakukan monitoring pada pasien dengan gangguan jantung.1

Dosis yang direkomendasikan yaitu satu tetes timolol maleat 0,5 %

dioleskan pada lesi sebanyak dua kali sehari. Chan dkk dalam sebuah penelitian

eksperimental melaporkan penggunaan timolol maleate sebanyak satu tetes setiap

12 jam lebih efektif pada lesi dengan volume < 100mm3 atau diameter < 11,3 mm,

karena lesi yang kecil memiliki rasio permukaan:volume yang lebih besar. Timolol

maleat juga dilaporkan lebih efektif pada area dengan lapisan epidermis yang lebih

tipis.24,25 Chakkittakandiyil dkk melaporkan respon terapi yang lebih baik dengan

penggunaan timolol maleat lebih dari tiga bulan.26,27

2.1.6.8 Laser

Pada awalnya PDL (pulse dye laser) dirancang untuk mengobati portwine stains,

kini dapat digunakan untuk mengobati hemangioma infantil dengan hasil yang

bervariasi. Beberapa laporan menunjukkan adanya perbaikan dalam pengobatan

hemangioma infantile dengan ulserasi dan mengurangi sisa teleangiektasis serta

eritema setelah involusi. Pulse dye laser bekerja dengan menginduksi apoptosis dan

menurunkan ekspresi mRNA vascular endothelial growth factor (VEGF).28

Penggunaannya dalam pengobatan hemangioma infantil sedang

berproliferasi masih kontroversi. Batta dkk, melakukan studi prospektif terkontrol

acak mengenai pengobatan hemangioma infantil pada 121 pasien yang berusia 1-

14 minggu, menggunakan PDL 585-nm tanpa pendinginan dibandingkan dengan

pasien yang diobservasi saja. Hasil penelitian mereka menunjukkan tidak ada

perbedaan antara terapi laser yang lengkap dan hampir lengkap dibandingkan

dengan pasien yang diobservasi saja pada usia 1 tahun, dengan kecenderungan

peningkatan hipopigmentasi dan perubahan tekstur pada kelompok yang diterapi

laser. Penelitian lain menunjukkan hasil yang baik menggunakan PDL 585-nm,

dengan berbagai fluence (total energi per-satuan luas), namun beberapa penelitian

lain menekankan bahwa PDL bekerja sangat baik pda hemangioma infantil

superfisial namun tidak dapat menghentikan pertumbuhan komponen bagian

dalam.1

Page 28: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

26

Telah dilaporkan penggunaan PDL pada ulserasi yang parah dan jaringan

parut, khususnya pada pengobatan hemangioma infantil segmental selama fase

proliferatif. Pendekatan konservatif terapi PDL terutama dapat dilakukan untuk

mengobati ulkus dan mempercepat resolusi eritema setelah fase proliferasi

selesai.1,29

2.1.6.9 Bedah

Bedah eksisi dapat diindikasikan pada setiap siklus hidup hemangioma infantil.

Pada sebagian besar kasus, pilihan terbaik adalah menunggu hingga regresi berjalan

dengan baik dan penilaian yang lebih akurat dapat dilakukan berdasarkan terjadi

atau tidak skar dan perubahan tekstur. Keputusan tindakan eksisi dapat diambil

setelah 3-5 tahun, meskipun involusi belum lengkap atau dapat dilakukan setelah

pemberian terapi lain tetapi belum memberikan hasil yang memuaskan.1

Lokasi anatomi tertentu seperti ujung hidung dan bibir sering membutuhkan

tindakan operasi. Eksisi juga dapat diindikasikan pada beberapa kasus dimana

karakteristik klinis seperti pedunkul, sangat ulseratif atau lapisan dermal yang

sangat tebal menyatakan bahwa jaringan parut pasti terjadi. Tindakan eksisi elips

standar sering dilakukan; bagaimanapun juga eksisi sirkuler diikuti dengan

penutupan yang rapat mungkin meninggalkan bekas luka yang lebih kecil.1,30

Page 29: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

27

BAB III

RINGKASAN

Hemangioma infantil merupakan tumor jinak yang paling sering dijumpai pada

masa kanak – kanak, terjadi sekitar 4% pada anak usia 1 tahun. Berbeda dengan

tipe hemangioma dan malformasi vaskular lainnya, hemangioma infantil memiliki

karakteristik fase proliferatif yang diikuti oleh fase involusi yang lebih lambat.

Hemangioma infantil terutama terdiri dari sel – sel endotel tetapi juga mengandung

fibroblas, perisit, sel – sel intersisial dan sel mast. Waner dan Suen

mengklasifikasikan hemangioma berdasarkan kedalaman lesi menjadi 3, yaitu

hemangioma superfisial, hemangioma dalam serta tipe campuran.

Salah satu kesulitan terbesar dari penanganan hemangioma infantil terdapat

pada pemilihan terapi awal. Karena banyaknya hemangioma infantil yang

mengalami regresi spontan dan terapi intervensi memiliki resiko, kebutuhan akan

terapi intervensi tidak selalu harus diberikan. Tujuan utama terapi adalah untuk

pencegahan keadaan yang mengancam jiwa atau komplikasi yang dapat

Page 30: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

28

mengancam fungsi organ, pencegahan kecatatan yang permanen, menurunkan

stress psikologis pada pasien dan keluarga, menghindari intervensi yang agresif

pada lesi yang memberikan hasil yang baik tanpa pengobatan, dan pencegahan atau

pengobatan pada ulserasi untuk menurunkan kemungkinan terbentuknya skar,

infeksi dan nyeri.

Pilihan pengobatan hemangioma infantile meliputi pemberian propranolol

dan kortikosteroid sistemik sebagai lini pertama. Kortikosteroid intralesi dapat

digunakan pada lesi yang relatif kecil dan terletak di lokasi yang berisiko tinggi,

sedangkan topikal kortikosteroid sudah jarang digunakan. Vincristine dan juga

interferon alfa dapat digunakan sebagai lini kedua apabila lesi tidak memberikan

respon atau terdapat kontraindikasi pemberian pengobatan lini pertama. β-Blocker

Topikal dan juga laser dapat digunakan pada lesi yang superfisial. Tindakan bedah

merupakan pilihan terakhir dimana kemungkinan besar meninggalkan bekas luka

operasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mathes E.F, Frieden I.J. Vascular Tumors. In: Goldsmith, L.A., Katz, S.I.,

Gilchrest, B.A., Paller, A.S., Leffell, D.J.,Wolff, K., eds. Fitzpatrick’s

Dermatology in General Medicine. Eight Edition. New York: McGraw-

Hill; 2012, p.1456-1469.

2. Haggstrom A.N, Garzon M.C. Infantile Hemangiomas. In : Bolognia J.L,

Jorizzo J.L, Schaffer J.V., eds. Dermatology. Third Edition. Philadelphia:

Elsevier; 2012, p.1691-1709.

3. Zheng JW, Zhang L, Zhou Q, Mai HM, Wang YA, Fan XD, Qin ZP, Wang

K, Zhao YF. A Practical Guide to Treatment of Infantile Hemangiomas of

the Head and Neck. Int J Clin Exp Med. 2013;6(10):851-860.

4. Callahan Alison, Yoon Michael. Infantile hemangiomas: A review. Saudi

Journal of Ophthalmology 2012;26:283-291.

5. Chen T.S, Eichenfield L.F, Friedlander S.F. Infantile Hemangiomas: An

Update on Pathogenesis and Therapy. Pediatrics. 2013; 131(1):99-108.

Page 31: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

29

6. James, William D., Dirk M. Elston, and Timothy G. Berger. Andrews'

Diseases of the Skin: Clinical Dermatology. Philadelphia, PA: Elsevier,

2016.

7. Hajheydari Z, Shahmohammadi S, Talaee R. Update on Infantile

Haemangioma. J Pediatr Rev. 2014;2(1):29-38. DOI: 10.7508/JPR-V2-N1-

29-38.

8. Richter G.T, Friedman A.B. Hemangiomas and Vascular Malformations:

Current Theory and Management. Journal of Pediatrics Volume 2012,

Article ID 645678, 10 pages doi:10.1155/2012/645678

9. Sethuraman G, Yenamandra VK, Gupta V. Management of Infantile

Hemangiomas: Current Trends. J Cutan Aesthet Surg. 2014; 7(2): 75-85.

10. Rosenblatt A, Mathes EF, Rosbe KW. Infantile hemangiomas: from

pathogenesis to clinical features. Research and Reports in Neonatology.

2012; 2: 55-64.

11. Léauté-Labrèze C, Dumas de la Roque E, Hubiche T, Boralevi F, Thambo

JB, Taïeb A. Propanolol for severe hemangiomas of infancy. N Engl J Med.

2008; 358(24): 2649-2651.

12. Shah M.K. Beta blockers in infantile hemangiomas: A practical guide.

Indian Journal of Paediatric Dermatology. DOI:10.4103/2319-

7250.139498.

13. Aaron Fay, John Nguyen, Milton Waner. Conceptual Approach to the

Management of Infantile Hemangiomas. The Journal Of Pediatrics

2010;157(6):881-888.

14. Zimmermann A.P, Wiegand S, Werner J.A, Eivazi B. Propranolol therapy

for infantile haemangiomas: Review of the literature. International Journal

of Pediatric Otorhinolaryngology 74 (2010) 338–342.

15. Ge J, Zheng J, Zhang L, Yuan W, Zhao H. Oral propranolol combined with

topical timolol for compound infantile hemangiomas: a retrospective study.

Nature. DOI: 10.1038/srep19765.

16. Price C.J, MD, Lattouf C, Baum, B, McLeod M, Schachner L.A, Duarte

A.M, Connelly E.A. Propranolol vs Corticosteroids for Infantile

Page 32: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

30

Hemangiomas A Multicenter Retrospective Analysis. Arch Dermatol.

2011;147(12):1371-1376. Published online August 15, 2011.

Doi:10.1001/archdermatol.2011.203.

17. Darjania T, Zvulunov A (2016) Cardiovascular Drugs in Management of

Infantile Hemangiomas. J Dermatolog Clin Res 4(2): 1070.

18. Wasserman J.D, Mahant S, Carcao M, Perlman K, Pope E. Vincristine for

Successful Treatment of Steroid-Dependent Infantile Hemangiomas.

American Academy of Pediatrics. DOI: 10.1542/peds.2014-2542.

19. Zhang L, Yuan W, Zheng J. Pharmacological therapies for infantile

hemangiomas: A clinical study in 853 consecutive patients using a standard

treatment algorithm. Nature. DOI: 10.1038/srep21670.

20. Zhang L, Zheng J.W, Yuan W.E. Treatment of alarming head and neck

infantile hemangiomas with interferon-α2a: a clinical study in eleven

consecutive patients. Doi: 10.2147/DDDT.S67682.

21. Tamayo L, Ortiz DM, Orozco-Covarrubias L, et al. Therapeutic efficacy of

interferon alfa-2b in infants with life-threatening giant hemangiomas. Arch

Dermatol. 1997 Dec. 133(12):1567-71.

22. Rizvi SAR, Yusuf F, Sharma R, Rizvi SWA. Management of Superficial

Infantile Capillary Hemangiomas with Topical Timolol Maleate Solution.

Seminars in Opthalmology. 2013; doi: 10.3109/08820538.2013.821505.

23. Yu L, Li S, Su B, Liu Z, Fang J, Zhu L, Huang M, Shan W, Song D, Ye B,

Luo C. Treatment of Superficial Infantile Hemangiomas with Timolol:

Evaluation of short-term efficacy and safety in infants. Experimental and

therapeutic medicine. 2013; 6: 388-390.

24. Chan H, McKay C, Adams S, Wargon O. RCT of Timolol Maleate Gel for

Superficial Infantile Hemangiomas in 5- to 24-Week-Olds. Pediatrics.

2013; 131(6): 1739-47.

25. Weissenstein A, Straeter A, Villalon G, Bittmann S. Topical Timolol for

Small Infantile Hemangioma: a new therapy option. The Turkish Journal of

Pediatrics. 2012; 54: 156-158.

Page 33: TINJAUAN PUSTAKA - UNUD

31

26. Chakkitakandiyil A, Phillips R, Frieden IJ, Siegfried E, Lara-Corrales I,

Lam J, Bergmann J, Bekhor P, Poorsattar S, Pope E. Timolol Maleate 0,5%

or 0,1% Gel-Forming Solution for Infantile Hemangiomas: A

Restrospective, Multicenter, Cohort Study. Pediatric Dermatology.

2012;29(1):28-31.

27. Pope E, Chakkittakandiyil A. Topical Timolol Gel for Infantile

Hemangiomas: A Pilot Study. Arch Dermatol. 2010; 146(5): 564-565.

28. Cao Y, Wang F, Jia Q, Xu R, Dang W, Chen Q, Lin L, Wang Y. One

Possible Mechanism of Pulsed Dye Laser Treatment on Infantile

Hemangioma: Induction of Endothelial Apoptosis and Serum Vegf Level

Changes. J Lasers Med Sci 2014;5(2):75-81.

29. Shen L, Zhou G, Zhao J, Li P, Xu Q, Dong Y Zhang Z. Pulsed dye laser

therapy for infantile hemangiomas: a systemic review and meta-analysis. Q

J Med 2015; 108:473–480. Doi:10.1093/qjmed/hcu206.

30. Wong MYY, Yau GSK, Lee JWY, Chu ATK, Tam VTY, et al. (2014)

Management of a Large Periocular Infantile Hemangioma with Oral

Propranolol and Surgical Excision: A Case Report and Review. J Pregnancy

and Child Health 1: 103. doi:10.4172/2376-127X.1000103.