tinjauan pustaka malunion
TRANSCRIPT
7/28/2019 Tinjauan pustaka Malunion
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-malunion 1/8
FRAKTURA
Definisi Fraktur Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang, sering diikuti oleh
kerusakan jaringanlunak dengan berbagai macam derajat, mengenai pembuluh darah,
otot dan persarafan.
Etiologi / Predisposisi Penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
1. Cedera Traumatik
Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :
a. Cedera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulangsehingga tulang patahsecara spontan. Pemukulan biasanyamenyebabkan fraktur melintang dan kerusakanpada kulit diatasnya.
b. Cedera tidak langsung berarti pukulan langsung berada jauh darilokasi benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur danmenyebabkan fraktur klavikula.
c. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.
2. Fraktur Patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengantrauma minordapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada
berbagai keadaan berikut :a. Tumor Tulang ( Jinak atau Ganas ) : pertumbuhan jaringan baru
yang tidak terkendalidan progresif. b. Infeksi seperti osteomielitis : dapat terjadi sebagai akibat infeksi
akut atau dapattimbul sebagai salah satu proses yang progresif,lambat dan sakit nyeri.
c. Rakhitis : suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensiVitamin D yangmempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanyadisebabkan kegagalan absorbsiVitamin D atau oleh karena asupankalsium atau fosfat yang rendah.
3. Secara Spontan
Disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
Patofisiologi
Menurut Black dan Matassarin (1993) serta Patrick dan Woods (1989). Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum tulang dan
jaringan lunak. Akibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan, kerusakan tulangdan jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematom pada kanal medulla
7/28/2019 Tinjauan pustaka Malunion
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-malunion 2/8
antara tepi tulang dibawah periosteum dan jaringan tulang yang mengitari fraktur.Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotik adalah ditandai denganvasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika terjadi kerusakan tulang, tubuhmulai melakukan proses penyembuhan untuk memperbaiki cidera, tahapini menunjukkan tahap awal penyembuhan tulang.
Hematom yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalamsumsum tulang yang kemudian merangsang pembebasan lemak dan gumpalan lemak tersebut masuk kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain.Hematom menyebabkan dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanankapiler, kemudian menstimulasi histamin pada otot yang iskhemik dan menyebabkan
protein plasma hilang dan masuk ke interstitial. Hal ini menyebabkan terjadinyaedema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung syaraf.
Jenis-jenis Fraktur
Manifestasi Klinis 1. Deformitas
Daya tarik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah daritempatnyaperubahan keseimbangan dan contur terjadi seperti :a. Rotasi pemendekan tulang.
b. Penekanantulang
2. Bengkak : Edema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstravaksasi darahdalam jaringan yang berdekatan dengan fraktur.
3. Echimosis dari perdarahan Subculaneous.4. Spasme otot spasme involunters dekat fraktur.5. Tenderness / keempukan.6. Nyeri mungkin disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang dari tempatnya dan
kerusakan struktur didaerah yang berdekatan.7. Kehilangan sensasi ( mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya syaraf/
perdarahan).8. Pergerakan abnormal.9. Dari hilangnya darah.
10. Krepitasi
7/28/2019 Tinjauan pustaka Malunion
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-malunion 3/8
11. Apabila fraktur terjadi pada ekstremitas atau persendian, maka akan ditemuiketerbatasan LGS (lingkup gerak sendi).
FRAKTUR FEMUR
Anatomi dan Fisiologi Tulang Femur Femur pada ujung bagian atasnya memiliki caput, collum, trochanter
major dantrochanter minor. Bagian caput merupakan lebih kurang dua pertiga bola dan berartikulasidengan acetabulum dari os coxae membentuk articulatiocoxae. Pada pusat caput terdapatlekukan kecil yang disebut fovea capitis, yaitutempat perlekatan ligamentum dari caput.Sebagian suplai darah untuk caputfemoris dihantarkan sepanjang ligamen ini dan memasukitulang pada fovea.
Otot-otot femur terdiri dari 3 kelompok 1. Kelompok anterior (ekstensor)
m. rectus femoris
m. vastus lateralis
m. vastus medialis
m. vastus intermedius genu
m. Sartorius
2. Kelompok medial (adduktor)
m. pectineus
7/28/2019 Tinjauan pustaka Malunion
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-malunion 4/8
m. gracilis
m. adductor longus
m. adductor brevis
m. adductor magnus
3. Kelompok posterior (fleksor)
m. biscep femoris
m. semitendinosus
m. semimembranosus
m. psoas major
m. iliacus
m. tensor fascia lata
Vaskularisasi femur: arteri femoralis superficial, a obturator, venasaphena magna, venaobturator, vena femoralis.
Definisi Fraktur Femur Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa
terjadi akibattrauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian),Patah pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yangcukup banyak,mengakibatkan pendertia jatuh dalam syok.
Klasifikasi Fraktur Femur Ada 2 type dari fraktur femur, yaitu :1. Fraktur Intrakapsuler femur yang terjadi di dalam kapsul sendi panggul
a. Fraktur kapital: pada kaput femur b. Fraktur subkapital: fraktur yang terletak dibawah kaput femur c. Fraktur transervikal: fraktur pada kolum femur
2. Fraktur Ekstrakapsuler: Terjadi di luar kapsul sendi panggul, melaluitrokhanter femur yang lebih besar/yanglebih kecil /pada daerahintertrokhanter.
a. Fraktur sepanjang trokanter mayor dan minor b. Fraktur intertrokanter c. Fraktur subtrokanter
7/28/2019 Tinjauan pustaka Malunion
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-malunion 5/8
Fraktur Batang Femur/ Diafisis femur Fraktur batang femur biasanya terjadi karena trauma langsung akibat
kecelakaan lalulintas dikota kota besar atau jatuh dari ketinggian, patah padadaerah ini dapat menimbulkanperdarahan yang cukup banyak, mengakibatkan
penderita jatuh dalam shock, salah satu klasifikasi fraktur batang femur
dibagi berdasarkan adanya luka yang berhubungan dengandaerah yang patah.Dibagi menjadi :
1.Tertutup
2.TerbukaKetentuan fraktur femur terbuka bila terdapat hubungan antara
tulang patahdengan dunia luar dibagi dalam tiga derajat, yaitu :
Derajat I : Bila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka kecil, biasanya diakibatkan tusukan fragmen tulang dari dalam menembuskeluar.Derajat II : Lukanya lebih besar (>1cm) luka ini disebabkan karena
benturan dariluar.Derajat III : Lukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor, jaringanlunak banyak yang ikut rusak (otot, saraf, pembuluh darah)
Gambaran Klinis Penderita pada umumnya dewasa muda. Ditemukan pembengkakan
dan deformitas pada tungkai atas berupa rotasi eksterna dan pemendekantungkai dan mungkin datang dalamkeadaan schok.
Penatalaksanaan
1. Terapi konservatif Traksi kulit merupakan pengobatan sementara sebelum dilakukan
terapi definitif untuk mengurangi spasme otot-
Traksi tulang berimbang dengan bagian Pearson pada sendi lutut.Indikasi traksiterutama yang bersifat kominutif dan segmental.
Menggunakan cast bracing yang dipasang setelah terjadiunion fraktur secara klinis.
2. Terapi operatif Pemasangan plate and screw terutama pada fraktur proksimal dan
distal femur.
Mempergunakan K-nail, AO-nail atau jenis-jenis lain baik denganoperasi tertutupataupun terbuka. Indikasi K-nail, AO-nail terutama
pada fraktur diafisis.
7/28/2019 Tinjauan pustaka Malunion
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-malunion 6/8
Fiksasi eksternal terutama pada fraktur segmental, fraktur kominutif, infectedpseudoartrosis atau fraktur terbuka dengankerusakan jaringan lunak yang hebat.
Prinsip-prinsip tindakan/penanganan fraktur meliputi reduksi, imobilisasi, dan
pengembalianfungsi dan kekuatan normal dengan rehabilitasiReduksi yaitu : restorasi fragmen fraktur sehingga didapati posisi yang dapat
diterima. Reduksi fraktur (setting tulang) berarti mengembalikan fragmen tulang padakesejajarannya dan posisi anatomis normal. Sasarannya adalah untuk memperbaiki fragmen-fragmen fraktur pada posisi anatomik normalnya. Metode untuk reduksi adalah dengan reduksi tertutup, traksi dan reduksi terbuka . Metode tertentuyang dipilih bergantung sifat fraktur, namun prinsip yang mendasarinyatetap sama.Biasanya dokter melakukan reduksi fraktur sesegera mungkin untuk mencegah
jaringan lunak kehilangan elastisitasnya akibat infiltrasi karena edema danperdarahan.Pada kebanyakan kasus, reduksi fraktur menjadi semakin sulit bila cederasudahmengalami penyembuhan.Metode reduksi :
1. Reduksi tertutup , pada kebanyakan kasus reduksi tertutup dilakukandengan mengembalikan fragmen tulang ke posisinya (ujung-ujungnya saling
berhubungan) dengan “Manipulasi dan Traksi manual”. Sebelum reduksi danimobilisasi, pasien harus dimintakan persetujuan tindakan, analgetik sesuaiketentuan dan bila diperlukan diberianestesia. Ektremitas dipertahankan dalam
posisi yang diinginkan sementara gips, bidaiatau alat lain dipasang olehdokter. Alat imobilisasi akan menjaga reduksi danmenstabilkan ektremitasuntuk penyembuhan tulang. Rontgen harus dilakukan untuk mengetahuiapakah fragmen tulang telah dalam kesejajaran yang benar.2.Traksi
Traksi dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi danimobilisasi. Beratnya traksidisesuaikan dengan spasme otot yang terjadi.Secara umum traksi dilakukan denganmenempatkan beban dengan tali padaekstermitas pasien. Tempat tarikan disesuaikansedemikian rupa sehingga arahtarikan segaris dengan sumbu panjang tulang yang patah.Metode pemasangan traksi antara lain :
a.Traksi manual Tujuannya adalah perbaikan dislokasi, mengurangifraktur, dan pada keadaanemergency
b.Traksi mekanik, ada 2 macam : Traksi kulit (skin traction)
Dipasang pada dasar sistem skeletal untuk sturktur yang lainmisal otot. Digunakandalam waktu 4 minggu dan beban < 5 kg.
Traksi skeletal Merupakan traksi definitif pada orang dewasa yang merupakan
balanced traction.Dilakukan untuk menyempurnakan luka operasidengan kawat metal / penjepitmelalui tulang / jaringan metal.Kegunaan
pemasangan traksi antara lain:1.Mengurangi nyeri akibat spasme otot2.Memperbaiki & mencegah deformitas3.Immobilisasi
4.Difraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulangsendi)
7/28/2019 Tinjauan pustaka Malunion
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-malunion 7/8
5.Mengencangkan pada perlekatannya
Prinsip pemasangan traksi :
Tali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan gaya tarik.
Berat ekstremitas dengan alat penyokong harus seimbang dengan pemberat agarreduksi dapat dipertahankan
Pada tulang-tulang yang menonjol sebaiknya diberi lapisan khusus.
Traksi dapat bergerak bebas dengan katrol.
Pemberat harus cukup tinggi di atas permukaan lantai. Traksi yangdipasang harusbaik dan terasa nyaman.
3. Reduksi terbuka : pada fraktur tertentu memerlukan reduksi terbuka.Denganpendekatan bedah, fragmen tulang direduksi. Alat fiksasi internadalam bentuk pin,kawat, sekrup, palt, paku atau batangan logam dapatdigunakan untuk mempertahan kanfragmen tulang dalam posisinyasampai penyembuhan tulang yang solid terjadi.
Imobilisasi
Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau
dipertahankan dalamposisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.Sasarannya adalah mempertahankan reduksi di tempatnya sampaiterjadi penyembuhan. Metode untuk mempertahankan imobilisasi adalah dengan alat-alat “eksternal” (bebat,brace, case, pen dalam plester, fiksator eksterna, traksi,
balutan) dan alat- alat “internal” (nail, lempeng, sekrup, kawat, batang, dll)
MALUNION Malunion adalah keadaan dimana fraktur menyembuh pada saatnya, tetapi
terdapatdeformitas yang terbentuk angulasi, varus / valgus, rotasi, kependekan atau
union secaramenyilang misalnya pada fraktur radius dan ulna.
Etiologi
Fraktur tanpa pengobatan Pengobatan yang tidak adekuat Reduksi dan imobilisasi yang tidak baik Pengambilan keputusan serta teknik yang salah pada awal pengobatan Osifikasi premature pada lempeng epifisis karena adanya trauma
7/28/2019 Tinjauan pustaka Malunion
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-malunion 8/8
Gambaran klinis
Deformitas dengan bentuk yang bervariasi Gangguan fungsi anggota gerak Nyeri dan keterbatasan pergerakan sendi Ditemukan komplikasi seperti paralysis tardi nervus ulnaris Osteoarthritis apabila terjadi pada daerah sendi Bursitis atau nekrosis kulit pada tulang yang mengalami deformitas
Pemeriksaan radiologist Pada foto roentgen terdapat penyambungan fraktur tetapi pada posisi
yang tidak sesuaidengan keadaan yang normal.
Pengobatan Konservatif
Dilakukan refrakturisasi dengan pembiusan umum dan imobilisasisesuai dengan fraktur yangbaru. Apabila ada kependekan anggota gerak dapat digunakan sepatu orthopedic.
Operatif Osteotomi koreksi (osteotomi Z) dan bone graft disertai dengan fiksasi
interna. Osteotomi dengan pemanjangan bertahap, misalnya pada anak-anak. Osteotomi yang bersifat baji.