tinjauan perundang-undangan di indonesia dan hukum...

113
i TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: RUKAYATUN NIM. 33022150001 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

i

TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI

INDONESIA DAN HUKUM ISLAM TERHADAP

SISTEM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) PADA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

(PLN) SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

RUKAYATUN

NIM. 33022150001

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

ii

Page 3: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

iii

TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI

INDONESIA DAN HUKUM ISLAM TERHADAP

SISTEM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) PADA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

(PLN) SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

RUKAYATUN

NIM. 33022150001

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 4: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

iv

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan

dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Rukayatun

NIM : 33022150001

Judul : TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI

INDONESIA DAN HUKUM ISLAM TERHADAP

SISTEM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) PADA PERUSAHAAN LSTRIK NEGARA

(PLN) SALATIGA

dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 21 Mei 2018

Pembimbing

Dr. Ilyya Muhsin, S.HI., MSi

NIP. 197909302003121001

Page 5: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

v

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. TentaraPelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul

TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM

ISLAM TERHADAP SISTEM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) PADA PERUSAHAAN LSTRIK NEGARA (PLN) SALATIGA

Oleh:

Rukayatun

NIM: 33022150001

telah dipertahankan didepan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari’ah, Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari

dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

dalam hukum Islam (SH).

Dewan Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang : Muh. Hafidz, M.Ag.

Sekertaris Sidang : Dr. Ilyya Muhsin, M. Si.

Penguji I : Drs. Badwan, M.Ag.

Penguji II : Luthfiana Zahriani, S.H., M.H.

Salatiga, 14 Agustus 2018

Dekan Fakultas Syariah

Dr. Siti Zumrotun.M.Ag. NIP. 19670115 199803 2 002

Page 6: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rukayatun

NIM : 33022150001

Jurusan : Hukum Ekonomi Syari’ah

Fakultas : Syari’ah

Judul Skripsi : TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

DAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN

LISTRIK NEGARA (PLN) SALATIGA

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 21 Mei 2018

Yang menyatakan

Rukayatun

NIM: 33022150001

Page 7: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

vii

MOTTO

Tiada doa yang lebih indah selain doa agar skripsi

ini cepat selesai

Page 8: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak (Giyo), Ibu (Masini). Sebagai

motivator terbesar dalam hidupku yang tak mengenal lelah dan

mendoakanku serta menyayangiku, terimakasih atas semua

pengorbanan, keringat dan kesabaran mengantarkanku sampai kini.

2. Kakakku tersayang, Siti Zulaikah satu-satunya saudara kandung

yang kupunya beserta suaminya Edi Suwarno, walaupun tidak ada

ucapan yang keluar tetapi aku yakin pasti didalam batinmu selalu

mendoakanku selalu.

3. Satu-satunya keponakanku Amira Hasna Handayani semoga kelak

menjadi orang yang bisa membanggakan keluarga.

Page 9: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

atas rahmat dan karuninnya-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai strata satu Hukum Ekonomi Syariah. Penulis menyadari tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai

dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak

terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syar’iah IAIN Salatiga.

3. Ibu Evi Ariyani, SH., MH, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah

dan Dosen Pembimbing Akademik IAIN Salatiga.

4. Ibu Lutfiana Zahriani, S.H., M.H. selaku Kepala Lab. Fakultas Syari’ah IAIN

Salatiga.

5. Bapak Dr. Ilyya Muhsin, S.HI., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk mengarahkan

saya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Keluarga tercinta Ibu, Bapak, dan Saudaraku yang tak henti-hentinya selalu

mendoakan dan memberikan semangat.

7. Pakdhe In’am dan Budhe Inung yang selalu memberikan motivasi dan

semangat dalam hidupku.

Page 10: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

x

8. Fransiska Oktavia Handayani temanku dari kecil beserta suaminya Kukuh

Prasetyo terimakasih sudah menjadi teman yang selalu mendengarkan keluh

kesahku.

9. Kepada semua narasumber yang berkenan memberikan informasi.

10. Serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih

banyak untuk pertemanannya selama ini dan sukses selalu untuk kalian semua.

11. Untuk teman-teman S1 Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah angkatan 2013

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

12. Seluruh jajaran Akademis Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas

Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan semuannya terima kasih banyak telah

banyak membantu penyusunan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan Konstribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis

dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

maghfiroh, dilingkupi rahmat dan cita-Nya. Amiin.

Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa

dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik dari

segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran, dan kritik serta perbaikan yang

Page 11: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

xi

membangun dari pembaca akan penulis terima dengan kerendahan hati. Semoga

skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 24 Mei 2018

Penulis

RUKAYATUN

NIM. 33022150001

Page 12: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

xii

ABSTRAK

Rukayatun (2018). Tinjauan Perundang-undangan di Indonesia dan

Hukum Islam Terhadap Sistem Corporate Social Responsibility (CSR) pada

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga. Fakultas Syariah Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Ilyya Muhsin, S.HI., M.Si

Kata Kunci :Corporate Social Responsibility (CSR), Perundang-undangan,

Hukum Islam

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu tindakan atau

konsep yang saat ini bukan lagi sebagai slogan popularitas bagi perusahaan, akan

tetapi merupakan suatu kebijakan tanggung jawab sosial di perusahaan besar,

perusahaan multinasional, perusahaan domestik, serta Badan Usaha Milik Negara

(BUMN). PLN Salatiga merupakan salah satu perusahaan BUMN yang telah

berkomitmen untuk menerapkan kebijakan CSR untuk mendukung terciptanya

pembangunan berkelanjutan. Dengan komitmen untuk selalu menerapkan

program CSR, maka dari latar belakang tersebut penulis fokus meneliti tentang

1.Apa saja bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Listrik

Negara Salatiga? 2.Bagaimana sistem Corporate Social Responsibility (CSR)

pada Perusahaan Listrik Negara Salatiga? 3. Bagaimana tinjauan perundang-

undangan dan hukum Islam terhadap sistem Corporate Social Responsibility

(CSR) pada Perusahaan Listrik Negara Salatiga?

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai penyusun adalah

kualitatif dan pendekatannya menggunakan yuridis empiris adalah pendekatan

yang dilakukan dengan melihat suatu kenyataan hukum yang terjadi di masyarakat

yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi perundang-undangan.

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,

dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk program CSR yang

ada di PLN Salatiga memiliki dua bentuk program yaitu program terencana dan

program tidak terencana. Sistem pengelolaan CSR di PLN Salatiga memiliki dua

model yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dari tinjauan Undang-Undang

Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan Undang-Undang Penanaman Modal

No. 25 Tahun 2007, PLN Salatiga telah melaksanakan program CSR yang

diwujudkan dalam bantuan pengadaan sumur bor dalam dan bantuan penyaluran

air bersih. Dari tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan program CSR PLN

Salatiga sudah sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang memerintahkan untuk

melaksanakan tanggung jawab sosial dengan membantu semua kelompok

masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali dan juga telah sesuai dengan

prinsip-prinsip Islam dalam mengimplementasikan program CSR bahwasannya

program CSR yang ada di PLN Salatiga mengambil dari yang disyari’atkan dalam

Islam.

Page 13: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

xiii

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

E. Penegasan Istilah ................................................................................ 8

F. Telaah Pustaka ..................................................................................... 9

G. Metode Penelitian................................................................................. 14

H. Sistematika Penulisan........................................................................... 20

BAB II TINJAUAN UMUM PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

DAN HUKUM ISLAM TERHADAP CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR)

A. Corporate Social Responsibility (CSR)

1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) ..................... 22

2. Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR) .......................... 24

3. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR) ............. 27

4. Prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)............... 28

5. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR .......................... 30

Page 14: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

xiv

B. Tinjauan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007

tentang Corporate Social Responsibility (CSR) ................................. 31

C. Tinjauan Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007

tentang Corporate Social Responsibility (CSR) .................................. 35

D. Tinjauan Hukum Islam tentang Corporate Social Responsibility (CSR)

37

BAB III BENTUK DAN SISTEM PENGELOLAAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PLN SALATIGA

A. Gambaran Umum Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga

1. Sejarah Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga ....................... 45

2. Visi dan Misi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga ............. 46

3. Bidang Usaha dan Wilayah Kerja Perusahaan

Listrik Negara (PLN) Salatiga ....................................................... 47

4. Struktur Organisasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga ... 48

5. Disiplin Kerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga ........... 49

6. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan Hidup ..................... 50

B. Bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Pada

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga ......................................... 51

C. Sistem Pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga ......................................... 59

BAB IV TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN HUKUM ISLAM

TERHADAP SISTEM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PADA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) SALATIGA

A. Analisis UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Corporate Social

Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Salatiga ............................................................................................... 66

B. Analisis UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Corporate Social

Responsibility (CSR) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga....... 70

Page 15: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

xv

C. Analisis Hukum Islam tentang Corporate Social Responsibility (CSR)

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga ......................................... 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 82

B. Saran ..................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan lembaga yang dianggap memberikan banyak

keuntungan bagi masyarakat, seperti: memberikan kesempatan kerja,

membayar pajak kepada negara, menyediakan barang konsumsi, memberi

sumbangan, dan lain-lain. Namun disisi lain keberadaan perusahaan juga

menimbulkan banyak masalah sosial dan lingkungan, antara lain: polusi

udara, kebisingan, diskriminasi, pemaksaan, dan lain-lain (Hadi, 2011).

Eksistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat

sebagai lingkungan eksternalnya. Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholders penting bagi perusahaan, maka

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan lingkungan, perusahaan perlu

berkomitmen untuk berupaya dalam memberikan manfaat sebesar-besarnya

kepada masyarakat. Upaya yang dilakukan perusahaan dalam memberikan

manfaat tersebut dapat diwujudkan dengan pemberian kontribusi dan bentuk

kepedulian yang nyata untuk kemakmuran masyarakat serta dapat menjaga

keberlangsungan alam (Simorangkir, 2003:60). Kontribusi bentuk kepedulian

serta tanggung jawab sosial perusahaan baik internal maupun eksternal ini

disebut dengan Corporate Social Responsibility (Yaparto, 2013).

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu tindakan atau

konsep yang saat ini bukan lagi sebagai slogan popularitas bagi perusahaan,

Page 17: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

2

akan tetapi merupakan suatu kebijakan tanggung jawab sosial di perusahaan

besar, perusahaan multinasional, perusahaan domestik, serta Badan Usaha

Milik Negara (BUMN). Maka dalam pelaksanaan programnya harus tepat

sesuai sasaran. Jika pelaksanaan CSR tepat sesuai dengan sasaran, maka dapat

menyebabkan terbangunnya image positif perusahaan atau produk yang pada

akhirnya berdampak pada persepsi masyarakat terhadap brand perusahaan.

Indonesia menanggapi adanya penerapan CSR dengan mengeluarkan

Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 pasal 74 Tahun 2007 yang

diberlakukan pada 16 Agustus 2007 tentang tanggung jawab sosial dan

lingkungan yang menyebutkan bahwa:

1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab

sosial dan lingkungan.

2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan

diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Page 18: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

3

Terkait dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas, adapun Peraturan

Pemerintah yang membahas mengenai tanggung jawab sosial yaitu Peraturan

Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 pasal 2 yang menyatakan bahwa setiap

Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan

lingkungan.

Dengan adanya Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah diatas,

maka baik perusahaan swasta atau BUMN diharuskan melaksanakan kegiatan

tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam peraturan yang telah dibuat,

menjadi sebuah keharusan sebuah perseroan untuk berperan serta dalam

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan

dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi perseroan sendiri maupun

masyarakat sekitar pada umunya.

Namun, dalam kegiatan pelaksanaan progamnya, perusahaan

terkadang melalaikan tuntutan tanggung jawab sosial seperti yang tercantum

pada UU Perseroan Terbatas No. 40 pasal 74 tahun 2007 dengan alasan

bahwa stakeholders tidak memberikan kontribusi terhadap kelangsungan

hidup perusahaan. Hal ini disebabkan karena hubungan perusahaan dengan

lingkungannya bersifat nonreciprocal yaitu transaksi antara keduanya tidak

menimbulkan prestasi timbal balik (Anggraini, 2006).

Dalam Undang-undang Penanaman Modal Nomor 25 tahun 2007

pasal 15 (b) menyatakan bahwa setiap penaman modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan apabila badan

usaha melanggar peraturan tersebut dalam Undang-undang Penanaman Modal

Page 19: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

4

Nomor 25 tahun 2007 pasal 34 ayat 1 menyatakan bahwa badan usaha atau

usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 yang tidak

memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam pasal 15 dapat dikenai

sanksi administratif berupa:

1. Peringatan tertulis;

2. Pembatasan kegiatan usaha;

3. Pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau

4. Pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau PT PLN (Persero) sebagai salah

satu perusahaan BUMN yang me ngurusi semua aspek ketenagalistrikan yang

ada di Indonesia memiliki peranan penting dalam kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR). Hal ini menjadikan pertimbangan bagi PT PLN

(Persero) untuk tidak sekedar beroperasi dan menjalankan bisnis tanpa

dukungan dari pihak luar perusahaan seperti masyarakat dan lingkungan

maupun pihak dalam yakni anggota perusahaan. Oleh sebab itu PT PLN

(Persero) pusat menyusun dan melaksanakan program CSR yang melibatkan

dan memberikan nilai tambah bagi konsumen, karyawan, mitra bisnis,

stakeholder, komunitas sekitar, bagi bangsa dan lingkungan hidup.

Secara normatif, CSR telah diregulasi dalam berbagai peraturan

sebagai sebuah kewajiban bagi perusahaan untuk peduli terhadap perbaikan

sosial dan lingkungan. Disisi lain, CSR dalam perspektif Islam merupakan

konsep kedermawanan yang sangat dianjurkan, yaitu sesuai firman Allah

SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261:

Page 20: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

5

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang

yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan

sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir

seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia

kehendaki dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha

Mengetahui”.

Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa keutamaan menafkahkan

hartanya di jalan Allah memberikan manfaat yang diperoleh dari apa yang

dikeluarkan, dan Allah akan melipatgandakan lebih dari yang dikeluarkan

dengan memberikan pahala yang besar. Dalam hal ini, PT. PLN (Persero)

telah menafkahkan hartanya di jalan Allah yang diaplikasikan dalam berbagai

program Corporate Social Responsibility (CSR).

PLN Salatiga merupakan salah satu perusahaan yang telah

berkomitmen untuk menerapkan kebijakan CSR untuk mendukung

terciptanya pembangunan berkelanjutan. Salah satu pelaksanaan program

CSR yang ada di PLN Salatiga yaitu dengan diadakannya program bina

lingkungan. Program bina lingkungan merupakan program yang dilaksanakan

dalam bentuk kegiatan pengembangan atau pembangunan masyarakat yang

dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan guna menyejahterakan

masyarakat serta untuk mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas

kehidupan yang lebih baik. Program bina lingkungan yang dilakukan oleh

Page 21: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

6

PLN Salatiga merupakan CSR dari PLN Salatiga untuk pemberdayaan

masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar yang

membutuhkan. Salah satunya yaitu bantuan penyaluran air bersih di Pondok

Pesantren Al-Falah pada tahun 2017 lalu. Berkat bantuan yang dilakukan oleh

PLN Salatiga melalui program CSR yang dimilikinya, Pondok Pesantren Al-

Falah bisa menggunakan air tersebut untuk minum dan memasak.

Dengan komitmen untuk selalu menerapkan program CSR, maka

dengan penelitian ini ingin mengetahui bentuk CSR di PLN Salatiga dan

sistem pengelolaan CSR tersebut serta program CSR di PLN Salatiga apakah

sudah sesuai dengan pengaturan perundang-undangan di Indonesia juga dalam

hukum Islam. Maka berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini

berjudul “Tinjauan Perundang-undangan di Indonesia dan Hukum Islam

Terhadap Sistem Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan

Listrik Negara (PLN) Salatiga”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan

Listrik Negara Salatiga?

2. Bagaimana sistem pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR)

pada Perusahaan Listrik Negara Salatiga?

Page 22: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

7

3. Bagaimana tinjauan perundang-undangan dan hukum Islam terhadap

sistem Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Listrik

Negara Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini diantaranya:

1. Untuk mengetahui bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) pada

Perusahaan Listrik Negara Salatiga.

2. Untuk mengetahui sistem pengelolaan Corporate Social Responsibility

(CSR) di Perusahaan Listrik Negara Salatiga.

3. Untuk menganalisis sistem Corporate Social Responsibility (CSR) di

Perusahaan Listrik Negara Salatiga dengan tinjauan perundang-undangan

di Indonesia dan Hukum Islam.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat yang

baik bagi berbagai pihak, diantaranya adalah :

1. Bagi Akademis

Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

tambahan ilmu pengetahuan Hukum pada umumnya, dan Hukum Islam

pada khususnya terutama mengenai masalah sistem program Corporate

Social Responsibility (CSR).

Page 23: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

8

2. Bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga

Bagi para pelaku usaha yang telah menerapkan kebijakan sistem

Corporate Social Responsibility (CSR) ini dapat digunakan sebagai acuan

dalam melaksanakan program sesuai dengan sistem yang telah berlaku

dalam manajemen supaya dapat meningkatkan produktifitas perusahaan

dan tanggung jawab sosial.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan

tentang Corporate Social Responsibility (CSR) serta dapat dijadikan

referensi dalam penelitian lebih lanjut.

E. Penegasan Istilah

Penegasan dimaksudkan untuk menghindari kurang jelasnya atau

pemahaman yang berbeda-beda antara pembaca dengan peneliti mengenai

istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Penegasan istilah merujuk

pada buku-buku atau literatur yang relevan dengan disiplin ilmu di mana

penelitian akan dilakukan. Untuk menghindari kesalahpahaman arti dan

maksud dari penulisan penelitian ini, maka penulis menegaskan istilah-istilah

judul sebagai berikut:

1. Perundang-undangan di Indonesia adalah peraturan tertulis yang memuat

norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan

oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang

ditetapkan dalam peraturan Perundang-undangan, dalam penelitian ini

Page 24: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

9

menggunakan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal.

2. Hukum Islam adalah hukum-hukum yang bersifat umum lagi kulli yang

dapat diterapkan dalam perkembangan hukum Islam menurut kondisi dan

situasi masyarakat dan massa (Ash-Shiddieqy, 1988:44).

3. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kewajiban perusahaan

untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan dan melaksanakan

tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat (Tunggal,

2008:161).

4. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu perusahaan

BUMN yang mengurusi semua aspek ketenagalistrikan yang ada di

Indonesia.

F. Telaah Pustaka

Telaah pustaka memiliki tujuan agar tidak terjadi pengulangan dari

penelitian yang telah dilakukan dan bertujuan menempatkan posisi penelitian

diantara penelitian-penelitian terdahulu. Beberapa penelitian terkait yang

membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dalam ruang

lingkup yang berbeda diantaranya adalah:

Pertama,penelitian Sahal (2012 ) yang berjudul Penerapan CSR

(Corporate Social Responsibility) BMT Sumber Usaha Kembang Sari. Skripsi

ini memiliki dua rumusan masalah sebagai berikut:

Page 25: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

10

1. Bagaimana format dan konsep penerapan CSR (Corporate Social

Responsibility) BMT Sumber Usaha Tahun 2011?

2. Bagaimanakah dampak program CSR terhadap peningkatan asset di BMT

Sumber Usaha Kembang Sari?

Hasil penelitian diatas adalah sebagai berikut:

1. CSR yang merupakan suatu bentuk kewajiban yang mutlak oleh

perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab sosial perusaan berupa

kepedulian dan perhatian pada komunitas sekitarnya. Pandangan

perusahaan terhadap kewajiban tersebut berbeda-beda. Mulai dari

anggapan sekedar basa-basi atau suatu keterpaksaan, hanya untuk

pemenuhan kewajiban, hingga dalam pelaksanaanya berdasarkan asas

kesukarelaan. Bentuk-bentuk CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan

dapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan yang penerapannya

harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat penerima CSR. CSR

memberikan manfaat yang sangat besar dalam menyejahterakan

masyarakat dan melestarikan lingkungan sekitarnya, serta bentuk

investasi bagi perusahaan pelakunya. Investasi bagi perusahaan dapat

berupa jaminan keberlanjutan operasi perusahaan dan pembentukan citra

positif perusahaan manfaat ini diperoleh apabila perusahaan menerapkan

CSR atas dasar kesukarelaan, sehingga akan timbul hubungan timbale

balik antara pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar. Masyarakat

akan secara sukarela membela keberlanjutan perusahaan tersebut dan

Page 26: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

11

memberikan persepsi yang baik pada perusahaan. Dengan begitu citra

positif perusahaan akan terbentuk dengan sendirinya.

2. CSR yang diterapkan oleh BMT Sumber Usaha Kembang Sari belum

mampu meningkatkan asset yang tinggi terhadap perusahaan, hal tersebut

sudah menjadi kewajaran perusahaan, karena asset yang dimiliki masih

tergolong sedikit.

Kedua, penelitian Nursanti(2016) yang berjudul Pengaruh

Implementasi Corporate Social Responsibility Dan Citra Perbankan

Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia

Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran). Penelitian tersebut memiliki

tiga pokok permasalahan, yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap

Loyalitas Nasabah pada PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu

Ungaran?

2. Apakah Citra Perbankan berpengaruh terhadap Loyalitas Nasabah pada

PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran?

3. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perbankan

berpengaruh terhadap Loyalitas Nasabah pada PT. Bank BRI Syariah

Kantor Cabang Pembantu Ungaran?

Hasil dari penelitian mengenai Corporate Social Responsibility (CSR)

dan citra perbankan terhadap loyalitas nasabah yaitu sebagai berikut:

1. Menunjukkan bahwa variabel CSR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas nasabah. Hal ini berarti semakin tinggi kegiatan

Page 27: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

12

Corporate Social Responsibility dilakukan makan akan semakin

meningkat loyalitas nasabah.

2. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel citra perbankan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini

berarti semakin tinggi citra perbankan maka akan semakin meningkat

loyalitas nasabah

3. Implementasi Corporate Social Responsibility dan Citra Perbankan

bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

Nasabah.

Ketiga, penelitian Hadiat (2016) yang berjudul Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Corporate Social Responsibility Usaha Perhotelan Di Yogyakarta.

Dalam skripsinya terdapat dua rumusan masalah dalam pertanyaan sebagai

berikut:

1. Bagaimana penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) usaha

perhotelan di Yogyakarta?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap Corporate Social

Responsibility (CSR) usaha perhotelan di Yogyakarta?

Hasil dari penelitian diatas mengenai penerapan CSR dantinjaun

hukum Islam terhadap CSR usaha perhotelan disimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) usaha perhotelan di

Yogyakarta secara umum sudah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang

berlaku diantaranya ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas dan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sebagai

Page 28: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

13

peraturan yang memayungi pelaksanaan CSR. Namun masih terdapat

kelemahan dalam pelaksanaannya yaitu kegiatan-kegiatan CSR yang telah

dilaksanakan usaha perhotelan belum secara sempurna memenuhi konsep

triple bottom line yang mencakup keadilan pada tiga unsur utama yaitu

profit, planet, dan people. Hal ini dilihat dari adanya usaha perhotelan

yang mengabaikan aspek lingkungan yang berdampak pada keringnya air

dan terdapat rumah warga yang temboknya mengalami keretakan akibat

pembangunan hotel. Selain itu, pelaksanaan CSR usaha perhotelan belum

membawa perusahan yang berarti bagi masyarakat sekitar. Hal ini

disebabkan karena berbagai program kegiatan yang dilaksanakan hanya

bersifat incidental yaitu kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan

pada waktu-waktu tertentu saja dan tidak bersifat pemberdayaan.

2. Implementasi pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) usaha

perhotelan di Yogyakarta dalam pandangan hukum Islam belum

sepenuhnya mencapai maslahah. Hal ini dikarenakan masih adanya tujuan

hukum Islam (Maqasid Asy-Syari’ah) yang belum terpenuhi, yaitu dalam

hal melindungi harta karena masih banyaknya pengangguran di sekitar

hotel beroperasi. Adapun tujuan syariah (Maqasid Asy-Syari’ah) dalam

hal melindungi jiwa juga belum terpenuhi secara maksimal. Hal ini

dibuktikan dengan terjadinya kekeringan air akibat dari penggunaan sir

oleh pihak hotel yang berlebihan sehingga dampak dari kekeringan air

tanah tersebut menyebabkan warga harus membeli air untuk memenuhi

kehidupan sehari-hari.

Page 29: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

14

Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada kedekatan

judul dengan judul yang penulis lakukan.Namun penelitian yang penulis

lakukan berbeda dengan penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti lainnya.

Letak perbedaannya pada permasalahan yaitu pertama, penulis

menitikberatkan pada bentuk CSR, kedua, penulis ingin meneliti sistem

pengelolaan CSR tersebut, ketiga, bagaimana tinjauan perundang-undangan di

Indonesia dan hukum Islam terhadap sistem CSR pada PLN Salatiga.

G. Metode Penelitian

Metode dalam hal ini diartikan sebagai salah satu cara yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan alat-alat tertentu,

sedangkan penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan

dan menguji suatu pengetahuan, usaha dimana dilakukan menggunakan

metode-metode tertentu.

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, adapun pendekatan yang digunakan

penulis dalam melakukan penelitian berdasarkan pada penelitian hukum

yang dilakukan dengan memakai pendekatan yuridis empiris. yuridis

empiris adalah pendekatan yang dilakukan dengan melihat suatu

kenyataan hukum yang terjadi di masyarakat yang berfungsi untuk

mengidentifikasi dan mengklarifikasi perundang-undangan (Ali, 2009:

105)

Page 30: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

15

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

penelitian yang bermaksud untuk memahami keadaaan atau fenomena

tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah. Dalam penelitian kualitatif ini metode yang digunakan

adalah wawancara (observasi), pengamatan dan pemanfaatan dokumen

(Moleong, 2001:6). Penelitian ini berusaha untuk memahami bentuk dari

program CSR, sistem pelaksanaanCSR tersebut serta tinjauan perundang-

undangan dan hukum Islam terhadap sistem CSR. Penelitian ini dipilih

karena dipandang cocok untuk mengekspresikan temuan kasus-kasus

yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis lakukan dengan terjun

langsung ke lapangan yaitu di PLN Salatiga.

2. Kehadiran peneliti

Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai pengumpul data di

lapangan dengan menggunakan alat penelitian aktif dalam mengumpulkan

data di lapangan. Selaian itu alat yang dijadikan untuk pengumpulan data

berupa dokumen-dokumen yang menunjang keabsahan hasil penelitian

serta alat bantu lain yang dapat mendukung terlaksananya penelitian ini,

seperti kamera dan alat perekam.

3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian itu akan

dilakukan. Penelitian ini berlokasi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Page 31: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

16

Tengah & D.I. Yogyakarta Unit Layanan Salatiga di jalan Diponegoro

No. 19 Salatiga.

Penelitian juga dilakukan di Pondok Pesantren Al-Falah, di Desa

Jatirunggo Kecamatn Pringapus Kabupaten Semarang, di Desa

Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, di Desa Bantal,

Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, di Desa Wates Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang, di SMP 2 Bawen dan juga Kepala Dinas

Lingkungan Hidup (DLH) Salatiga.

4. Sumber data

Adapun jenis data yang penulis pergunakan dalam penulisan skripsi

ini meliputi:

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian yang dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan

pihak-pihak yang dipandang mengetahui obyek yang diteliti.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai bacaan atau

hasil penelitian sebelumnya, internet buku-buku, dan arsip-arsip yang

berkaitan dengan topik yang akan diteliti yaitu data dari Perusahaan

Listrik Negeri (PLN) Salatiga tahun 2016-2017. Data sekunder

biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang tersedia.

Peneliti menggunakan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Bo. 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal serta hukum Islam sebagai sumber data resmi juga

buku-buku dan artikel yang membahas tentang CSR.

Page 32: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

17

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Observasi Langsung

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan secara

langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti yang dilakukan

dalam waktu tertentu. Dengan tujuan untuk menemukan hasil dari

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang

tanpak pada objek (Suprayogo, 2001). Dalam hal ini, peneliti turun

langsung ke lapangan, membuat catatan lapangan dan menulis secara

singkat terkait dengan pelaksanaan program CSR yang ada di PLN

Salatiga.

Selain di PLN Salatiga, observasi langung juga dilakukan oleh

peneliti yang terkait dengan adanya penerima bantuan program CSR

oleh PLN Salatiga diantaranya di Pondok Pesantren Al-Falah, di

Desa Jatirunggo Kecamatn Pringapus Kabupaten Semarang, di Desa

Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, di Desa

Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, di Desa Wates

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, di SMP 2 Bawen dan

juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Salatiga.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan, tanya jawab dengan

informan untuk memperoleh keterangan atau data. Adapun metode

wawancara yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan

Page 33: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

18

mengenai masalah-masalah yang ada dengan berpedoman pada

daftar pertanyaan sebagai rujukan yang telah dirumuskan

sebelumnya. Adapun informan yang diwawancarai dalam penelitian

adalah bagian divisi distribusi keuangan di PLN Salatiga.

Wawancara juga dilakukan dengan beberapa informan yang

terkait diantaranya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Kepala

Desa di dua daerah yang berbeda yaitu Desa Jatirunggo dan Desa

Gogodalem, Tokoh Masyarakat di Desa Bantal, Sekretaris Desa

Wates, Kepala Sekolah SMP 2 Bawen dan petugas kebersihan SMP

2 Bawen, juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Salatiga.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

penulis dengan cara mengumpulkan, menyusun, dan mengelola

beberapa informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan

masalah dan tujuan penelitian. Adapun dokumen yang diperoleh

dalam penelitian ini berupa foto-foto dilapangan terkait dengan

bantuan program CSR yang ada di PLN Salatiga.

6. Analisis data

Analisis data merupakan upaya untuk mencari dan menata secara

sistematis data yang terkumpul untuk meningkatkan pemahaman penulis

tentang kasus yang diteliti dan mengkajinya sebagai temuan bagi orang

lain. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis

deskriptif yang mendeskripsikan tinjauan perundang-undangan di

Page 34: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

19

Indonesia dan hukum Islam tentang Corporate Social Responsibility

(CSR).

7. Pengecekan keabsahan data

Penelitian menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek

keabsahan data. Di mana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam

membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moleong,

2004:330). Pengecekan keabsahan data ini dilakukan dengan cara

membandingkan berbagai dokumen, observasi dan mencari informasi dari

berbagai pihak pelaku CSR. Pengecekan keabsahan data dilakukan karena

dikhawatirkan masih adanya kesalahan atau kekeliruan yang terlewati

oleh penulis.

8. Tahap-tahap penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan berbagai tahap. Pertama pra

lapangan, peneliti menentukan topik penelitian, mencari informasi tentang

adanya praktik CSR di PLN. Tahap selanjutnya peneliti terjun langsung

ke lapangan untuk mencari data informasi dari PLN dan melakukan

observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap informan yaitu bagian

divisi distribusi keuangan di PLN Salatiga, Pengasuh Pondok Pesantren

Al-Falah, Kepala Desa di dua daerah yang berbeda yaitu Desa Jatirunggo

dan Desa Gogodalem, Tokoh Masyarakat di Desa Bantal, Sekretaris Desa

Wates, Kepala Sekolah SMP 2 Bawen dan petugas kebersihan SMP 2

Bawen, juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Salatiga. Tahap

Page 35: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

20

terakhir yaitu penyusunan laporan atau penelitian dengan cara

menganalisis data/temuan kemudian memaparkannya dengan narasi

deskriptif dengan pendekatan yuridis empiris.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran pembahasan yang jelas dalam penulisan

ini, maka penulisan penelitian ini disusun secara sistematis, yang masing-

masing bab berisi hal-hal pokok yang dapat dijadikan pijakan dalam

memahami pembahasan yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak

dapat dipisahkan antara lain sebagai berikut:

Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini merupakan garis-garis besar

pembahasan isi pokok penelitian yang terdiri atas latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah,

tinjauan pustaka, metode penelitian yang berisi tentang pendekatan dan jenis

penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap

penelitian serta sistematika penulisan.

Bab dua dimaksudkan sebagai kajian pustaka, terdiri dari tinjauan

umum tentang Corporate Social Responsibility (CSR); Bab ini berisi

pembahasan tentang Corporate Social Responsibility (CSR), konsep

Corporate Social Responsibility (CSR) menurut perundang-undangan di

Indonesia yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Page 36: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

21

Terbatas, Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,

serta tinjauan hukum Islam tentang Corporate Social Responsibility (CSR).

Bab tiga berisi gambaran umum obyek penelitian yaitu gambaran

umum obyek penelitian yaitu profil PLN Salatiga, bentuk Corporate Social

Responsibility (CSR) pada PLN Salatiga, dan sistem pengelolaan Corporate

Social Responsibility (CSR) yang terdapat di PLN Salatiga.

Bab empat merupakan inti dalam pembahasan skripsi ini, yaitu

analisis yang dilakukan penyusun atas permasalahan yang diangkat dalam

skripsi ini dengan menggunakan teori-teori yang terdapat dalam bab kedua.

Yaitu analisis tinjauan perundang-undangan di Indonesia dan hukum Islam

tentang sistem Corporate Social Responsibility (CSR) di PLN Salatiga.

Bab lima merupakan bab penutup dari serangkaian pembahasan

skripsi ini, yang berisi tentang kesimpulan yang diambil dari keseluruhan

uraian yang ada dalam tulisan, serta beberapa saran untuk kemajuan sistem

program Corporate Social Responsibility (CSR) di PLN Salatiga.

Page 37: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

22

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

DAN HUKUM ISLAM TERHADAP CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR)

A. Corporate Social Responsibility (CSR)

1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Wibisono (2007:7) mendefinisikan Corporate Social Responsibilty

(CSR) sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku

kepentingan untuk berlaku etis meminimalkan dampak negatif dan

memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek sosial dan

lingkungan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Terkait dengan hal itu, Hadi (2011) menjelaskan bahwa Corporate Social

Responsibilty (CSR) merupakan satu bentuk tindakan yang berangkat dari

pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan

ekonomi, yang dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup bagi

masyarakat sekitar dan masyarakat lebih luas.

Versi lain definisi mengenai Corporate Social Responsibilty (CSR)

adalah kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya

(profit) bagi kepentingan pembangunan manusia dan lingkungan secara

berkelanjutan berdasarkan prosedur yang tepat dan profesional (Famiola,

2007: 220).

Sejalan dengan itu, Budimanta (2005) mengartikan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen perusahaan

Page 38: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

23

untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama dengan

para pihak yang terkait, utamanya masyarakat di sekeliling-nya dan

lingkungan sosial di mana perusahaan tersebut berada, yang dilakukan

terpadu dengan kegiatan usahanya secara berkelanjutan

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

Corporate Social Responsibilty (CSR) adalah suatu tindakan yang

dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut)

untuk berlaku secara etis dengan menyisihkan sebagian keuntungannya

sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar

dimana perusahaan itu berada guna meminimalkan dampak negatif dan

memaksimalkan dampak positif. Contoh bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan,

pemberian dana untuk permodalan usaha, sumbangan untuk desa/fasilitas

masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak,

khususnya masyarakat yang berada disekitar perusahaan tersebut berada.

Selanjutnya, pemahaman CSR didasarkan oleh pemikiran bahwa

bukan hanya dari Pemerintah melalui penetapan kebijakan publik, tetapi

juga perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masalah-masalah

sosial. Tidak ada satu perusahaan pun yang hidup di dalam suatu ruang

hampa dan hidup terisolasi. Kenyataannya adalah bahwa tidak ada

organisasi beroperasi dalam isolasi, tetapi selalu ada interaksi dengan

karyawan, pelanggan, pemasok, dan stakeholder (Mardikanto, 2014:128).

Page 39: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

24

2. Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibilty (CSR) merupakan konsep yang

tidak hadir secara instan. CSR adalah buah dari hasil proses yang teramat

panjang dimana konsep dan aplikasi CSR pada saat ini telah mengalami

banyak perkembangan dan perubahan dari konsep-konsep terdahulu. Jika

dilihat dari sejarah awalnya, CSR sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Hal

ini dibuktikan dengan adanya suatu pengaturan tentang sanksi bagi

pengusaha yang lalai dalam menjaga kenyamanan warga atau

menyebabkan kematian bagi pelanggannya. Dalam Kode Hammurabi

(1700an-SM) yang berisikan 282 pasal disebutkan bahwa hukuman mati

diberikan kepada orang-orang yang menyalahgunakan izin penjualan

minuman, pelayanan yang buruk dan melakukan pembangunan gedung di

bawah standar sehingga menyebabkan kematian orang lain (Hendi, 2009).

Di Indonesia sendiri, istilah CSR sebenarnya telah dimulai pada

awal 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan

CSA (Corporate Social Activity) atau aktivitas sosial perusahaan.

Walaupun tidak menamainya sebagai CSR, secara faktual aksinya

mendekati konsep CSR yang merepresentasikan bentuk “peran serta” dan

“kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan.

Kemudian pada tahun 1960-an banyak usaha dilakukan untuk

memberikan formalisasi definisi CSR. Salah satunya akademisi CSR yang

terkenal pada masa itu adalah Keith Davis. Davis dikenal karena berhasil

memberikan pandangan yang mendalam atas hubungan antara CSR

Page 40: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

25

dengan kekuatan bisnis. Davis mengutarakan “Iron Law of

Responsibility” yang menyatakan bahwa tanggung jawab sosial

pengusaha sama dengan kedudukan sosial yang mereka miliki (Hendi,

2009). Melalui konsep investasi sosial perusahaan tersebut, sejak tahun

2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang aktif

dalam mengembangkan konsep CSR dalam bentuk kepedulian sosial dan

melakukan advokasi kepada berbagai perusahaan nasional.

Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari alasan bahwasanya

kegiatan perusahaan membawa dampak bagi kondisi lingkungan dan

sosial-ekonomi masyarakat, khususnya disekitar perusahaan. Selain itu,

pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya para pemegang saham.

Melainkan pula stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap eksistensi perusahaan.

Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya,

pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga

swadaya masyarakat, media massa dan pemerintah selaku regulator. Jenis

dan prioritas stakeholders relatif berbeda antara satu perusahaan dengan

lainnya, tergantung pada bisnis perusahaan yang bersangkutan (Supomo,

2004:89).

CSR pada prinsipnya merupakan komitmen perusahaan terhadap

kepentingan para stakeholders dalam arti luas daripada sekedar

kepentingan perusahaan belaka. CSR merujuk pada kontribusi perusahaan

terhadap konsep pembangunan berkelanjutan, yakni pembangunan yang

Page 41: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

26

sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini dan kebutuhan generasi masa

yang akan datang secara terus menerus. Meskipun secara moral adalah

untuk mengejar keuntungan, bukan berarti perusahaan dibenarkan

mencapai keuntungan tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait.

Secara umum, CSR dimaknai sebagai sebuah cara dalam rangka

perusahaan mencapai sebuah keseimbangan antara tujuan-tujuan

ekonomi, lingkungan dan sosial masyarakat, namun tetap merespon

harapan-harapan para pemegang saham (shareholders) dan pemangku

kepentingan (stakeholder). Oleh karena itu, setiap perusahaan harus

bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan usahanya yang berdampak

baik langsung maupun tidak langsung terhadap stakeholders-nya dan

lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas usahanya (Azheri,

2012:34). Makna yang terkandung secara positif pada perusahaan dalam

menjalankan aktivitasnya sedemikian rupa tersebut, pada akhirnya

mampu meningkatkan kesejahteraan para stakeholders dengan

memperhatikan kualitas ke arah yang lebih baik.

Perlu diingat, bahwa CSR mencakup dua aspek, yaitu bisnis dan

sosial. Maka, dalam kondisi persaingan global yang semakin ketat, CSR

hanya akan cocok untuk memperbaiki nilai “bottom line”. Untuk itu,

sekali lagi perlu diamati bahwa stakeholders adalah masyarakat yang

memainkan perannya untuk menaikkan keberhasilan bisnis, dan bukannya

ditentukan oleh para eksekutifnya saja. Karena itulah, CSR harus menjadi

Page 42: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

27

satu hal yang harus diperhatikan oleh pemangku bisnis. Semakin ketatnya

persaingan global, justru akan semakin menempatkan CSR sebagai bahan

diskusi yang semakin penting (Mardikanto, 2014:126).

3. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada dasarnya CSR bukanlah entitas departemen atau divisi yang

sifatnya parsial atau hanya berfungsi dalam pendongkrakan citra sebagai

bagian dari jurus jitu marketing perusahaan, sehingga nilai perusahaan

dimata stakeholders lain khususnya masyarakat menjadi lebih positif.

Karena pada hakikatnya, CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi

aktivitas perusahaan secara umum, maka CSR menjadi pijakan dalam

aspek ekonomi, sosial, dan kesejahteraan lingkungan.

Perkembangan CSR dalam praktik dunia usaha sangatlah luas

sehingga perlu diberikan batasan dalam membahas ruang lingkup CSR itu

sendiri. Keraf (1998:123) menyampaikan bahwa pembatasan ruang

lingkup CSR dapat dikelompokkan ke 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna

bagi kepentingan masyarakat luas. Artinya perusahaan tersebut

disamping melakukan kegiatan bisnis tidak hanya mencari

keuntungan saja, melainkan ikut memikirkan kemajuan dan

kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan melalui kegiatan CSR.

2. Keuntungan ekonomi yang diperoleh perusahaan. Artinya, kegiatan

CSR yang dilakukan perusahaan pada umumnya akan berpengaruh

terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Walaupun akan

Page 43: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

28

menambah biaya bagi perusahaan, namun pasti akan menimbulkan

citra yang baik bagi perusahaan dimata masyarakat, yang secara tidak

langsung akan menarik masyarakat untuk menggunakan produk

perusahaan, sehingga dapat menimbulkan peningkatan profitabilitas

perusahaan.

3. Memenuhi aturan hukum yag berlaku, baik yang berkaitan dengan

kegiatan dunia usaha maupun kehidupan sosial masyarakat pada

umumnya. Artinya, perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial

perusahaan yang merupakan kepatuhan akan aturan hukum.

4. Menghormati hak dan kepentingan stakeholders atau pihak terkait

yang mempunyai kepentingan langsung maupun tidak langsung atas

aktivitas perusahaan. Artinya, dalam aktivitas bisnis perusahaan

mendapat perhatian khusus dari pemerintah, praktisi, akademisi, dan

lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk menjalankan tanggung

jawab sosial dan moral bagi kepentingan stakeholders. Tanggung

jawab sosial perusahaan menjadi hal yang begitu konkret demi

terciptanya suatu kehidupan sosial maupun demi keberlanjutan dan

keberhasilan aktivitas perusahaan itu sendiri.

4. Prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Secara etimologi, prinsip diartikan sebagai dasar, permulaan,

aturan dasar (Suryadi, 1980:190). Adapun secara terminologi, prinsip

adalah kebenaran secara umum yang secara alami ada dalam hukum islam

dan menjadi titik tolak pembinaannya. Oleh sebab itu, prinsip dapat

Page 44: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

29

disimpulkan sebagai suatu asas atau landasan dasar yang dijadikan

pijakan bagi landasan pelaksanaan suatu pekerjaan.

Sebagai acuan dalam pelaksanaan CSR, dalam penerapannya dapat

merujuk pada prinsip-prinsip dasar CSR sebagaimana dinyatakan oleh

salah seorang pakar CSR dari University of Bath Inggris yaitu Alysin

Warhurst. Dimana pada tahun 1998 beliau menjelaskan bahwa ada enam

belas prinsip yang harus diperhatikan dalam penerapan CSR (Wahyudi

dan Azheri, 2008:57-60), yaitu:

a. Prioritas Perusahaan

b. Manajemen terpadu

c. Proses perbaikan

d. Pendidikan karyawan

e. Pengkajian

f. Produk dan jasa

g. Informasi publik

h. Fasilitas dan operasi

i. Penelitian

j. Prinsip Pencegahan

k. Kontraktor dan pemasok

l. Siaga menghadapi darurat

m. Transfer best practice

n. Memberikan sumbangan

o. Ketebukaan (disclosure)

Page 45: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

30

p. Pencapaian dan pelaporan

Melalui prinsip-prinsip CSR tersebut, perusahaan akan

meningkatkan investasi sosialnya dan akan berdampak positif terhadap

kinerja perusahaan. Apabila perusahaan meningkatkan investasi

sosialnya, berbagai keuntungan financial yang diperolehnya juga semakin

tinggi, sebuah prinsip yang dikenal dalam dunia usaha sebagai “doing

well by doing good” (Jalal, 2006:11)

5. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR yang dilakukan perusahaan sebagai suatu bentuk kearifan

moral perusahaan memiliki pengaruh yang lebih luas dari perusahaan

kepada masyarakat untuk keuntungan perusahaan dan masyarakat secara

keseluruhan (Sakiyanti dan Irvan, 2006:27). Tentu dengan diadakannya

CSR oleh perusahaan tersebut memiliki banyak manfaat yang dapat

diperoleh masyarakat sekitar, diantaranya perluasan lapangan kerja,

pelayanan publik yang lebih baik, seperti pelayanan kesehatan,

pendidikan, dan berbagai bidang lainnya tergantung pada bentuk CSR

yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Suhandi M. Putri (Untung,

2008), selain memiliki manfaat untuk masyarakat sekitar perusahaan

tersebut juga mendapat berbagai manfaat dari aktivitas CSR diantaranya,

mempertahankan atau mendongkrak reputasi serta citra merek

perusahaan, mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial,

meredukasi resiko bisnis perusahaan, melebarkan akses sumber daya bagi

operasional perusahaan, membentangkan peluang pasar yang lebih luas,

Page 46: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

31

meredukasi biaya, memperbaiki hubungan dengan stakeholders,

memperbaiki hubungan dengan regulator, meningkatkan semangat dan

produktivitas karyawan, memberikan peluang untuk mendapatkan

penghargaan, dan beberapa keuntungan lainnya.

CSR memberikan kontribusi kepada masyarakat berdasarkan

kemampuan internal perusahaan sesuai tujuan dan manfaat pelaksanaan

CSR. CSR akan menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam usaha

penciptaan kesejahteraan oleh perusahaan, yang dalam jangka panjang

dapat meningkatkan dan memperkuat nilai perusahaan di dalam

masyarakat (Kusniadji: 2011).

B. Tinjauan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007

tentang Corporate Social Responsibility (CSR)

Baik atau buruknya amanat undang-undang perseroan terbatas yang

mewajibkan perseroan menganggarkan dana pada penerapan tanggung jawab

sosial perusahaan dan karyawan didalamnya atau lebih dikenal dengan CSR,

bergantung pada aturan pelaksanaan yang akan disusun pemerintah. Menurut

pasal 1 ayat (1) UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas yang

selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan

persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan

usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dalam

undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Ketentuan tersebut

dengan tegas menyatakan bahwa perseroan terbatas adalah badan hukum.

Page 47: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

32

Pasal 1329 Kitab UU Hukum Perdata merupakan dasar hukum bahwa

orang pribadi adalah subjek hukum, sedangkan pasal 1654 Kitab UU Hukum

Perdata merupakan dasar hukum apa saja yang merupakan badan hukum.

Subjek hukum adalah sesuatu yang dapat atau cakap melakukan perbuatan

hukum, selain orang dewasa yang dimaksud subjek hukum disini adalah

badan hukum. Karena perseroan terbatas sebagai badan hukum, maka

mempunyai hak dan kewajiban seperti halnya manusia.

Pasal 74 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas tersebut

menyatakan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan. Inilah yang dimaksud dengan Corporate Social

Responsibility (CSR).

Ayat (2) yang berbunyi tanggung jawab sosial dan lingkungan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang

dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya

dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Ayat (3) Undang-undang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa

perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Ayat (4) Undang-undang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa

ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur

dengan Peraturan Pemerintah.

Page 48: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

33

Dalam penjelasan Pasal 74 UUPT diatas, yang dimaksud dengan

perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam

adalah perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan

sumber daya alam, perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang

berkaitan dengan sumber daya alam adalah perseroan yang tidak mengelola

dan memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak

pada fungsi kemampuan sumber daya alam, sedangkan yang dimaksud

dengan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan adalah sanksi segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan

perundnag-undangan yang terkait. Dengan diaturnya dalam suatu UU, CSR

kini menjadi tanggung jawab legal dan bersifat wajib.

Terkait dengan UUPT Pasal 74 ayat 4 diatas, menyatakan bahwa

ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur

dengan Peraturan Pemerintah. Hal ini telah dijabarkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 pasal 2 yang menyatakan bahwa setiap

Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Dengan adanya UUPT dan Peraturan Pemeritah mengenai

tanggung jawab sosial, maka setiap perusahaan yang merupakan subjek

hukum diharuskan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan .

Apabila tanggung jawab sosial dan lingkungan itu merupakan

kewajiban perseroan sebagai legal entity seperti diuraikan di atas yang

dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang

Page 49: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

34

pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

maka harus ada itikad baik dari peseroan. Itikad baik dalam Kitab UU Hukum

Perdata mempergunakan istilah itikad baik dalam dua pengertian, yang

pertama pengertian itikad baik dalam arti subjektif disebut kejujuran, terdapat

dalam Pasal 530 Kitab UU Hukum Perdata dan seterusnya yang mengatur

megenai kedudukan berkuasa (bezit). Itikad baik dalam arti subjektif ini

merupakan sikap batin atau suatu keadaan jiwa (psychische gestelheid). Jadi

dalam hal ini itikad baik (kejujuran) dimaknai sebagai keinginan dalam hati

sanubari pihak yang memegang atau menguasai barang pada waktu ia mulai

menguasai barang tersebut, yang kedua, itikad baik dalam arti objektif disebut

dengan istilah kepatutan, terdapat dalam Pasal 1338 ayat (3) yang berbunyi:

“Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup.

Pembukaan UUD 1945 alinea IV jo. Pasal 33 ayat (3), yang saat ini

disamakan sebagai hak atas lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,

khusus untuk hak atas sumber daya ekonomi, sementara UU No. 4 Tahun

1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH)

juga telah mengatur secara tegas dalam Pasal 5 ayat (1) UU No. 23 Tahun

1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH).

Penjabaran lebih luas dari hak atas lingkungan hidup yang baik dan

sehat adalah diakuinya hak lingkungan hidup untuk dilindungi dan

dilestarikan, namun lingkungan hidup sebagai penyandang hak tidak dapat

mempertahankan haknya tanpa bantuan orang untuk mengajukan perkara

Page 50: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

35

pencemaran dan perusakan lingkungan melalui pengadilan. Untuk itu

diperlukan peran serta setiap orang yang mencakup orang perseorangan

dan/atau kelompok orang dan/atau badan hukum. Sebelum berlakunya

UUPLH organisasi LSM lingkungan sebagai manifestasi kelompok orang

atau badan hukum berdasarkan Pasal 19 UULH telah mendayagunakan

dirinya untuk berperan aktif menyelamatkan lingkungan dengan

mengatasnamakan sebagai wali dari lingkungan hidup.

Hak atas lingkungan hidup sebagai salah satu HAM diatur dalam Pasal

33 ayat (3) dan Pasal 5 ayat (1) UULH yang menyatakan bahwa setiap orang

mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hak

membela diri terhadap gangguan luar yang merugikan lingkungan terdapat

dalam Pasal 20 ayat (1) UULH. Hak menuntut dilakukannya suatu tindakan

agar lingkungan dapat dilestarikan, dipulihkan atau diperbaiki terdapat dalam

Pasal 20 ayat (3) UULH. Kedua fungsi tersebut kemudian diakomodasikan

dalam Pasal 34 UULH. Dari uraian ini, tampak undang-undang

mengamanatkan untuk perusahaan dapat mengimplementasikan tanggung

jawab sosialnya.

C. Tinjauan Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007

tentang Corporate Social Responsibility (CSR)

Selain Undang-undang Perseroan Terbatas, peraturan lain yang terkait

dengan kewajiban pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, baik

Page 51: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

36

penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing. Ditegaskan

bahwa setiap penanam modal berkewajiban menerapkan prinsip tata kelola

perusahaan yang baik, dan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan

untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan

lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. Pada pasal 15 (b)

menyatakan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahaa. Sedangkan apabila badan usaha melanggar

peraturan tersebut dalam Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25 tahun

2007 pasal 34 ayat 1 menyatakan bahwa badan usaha atau usaha perseorangan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 yang tidak memenuhi kewajiban

sebagaimana ditentukan dalam pasal 15 dapat dikenai sanksi administratif

berupa:

a. Peringatan tertulis;

b. Pembatasan kegiatan usaha;

c. Pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau

d. Pencabutan kegiatan usaha dan /atau fasilitas penanaman modal.

Selanjutnya Pasal 16 huruf (d) UUPM, menyatakan bahwa setiap

penanam modal bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup,

kemudian Pasal 16 huruf (e) UUPM menyatakan bahwa, setiap penanam

modal bertanggung jawab untuk menciptakan keselamatan, kesehatan,

kenyamanan dan kesejahteraan pekerja. Selanjutnya Pasal 17 UUPM

menentukan bahwa penanam modal yang mengusahakan sumber daya alam

wajib mengalokasikan dana secara bertahap untuk pemulihan lokasi yang

Page 52: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

37

memenuhi standar kelayakan lingkungan hidup yang pelaksanaannya diatur

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sanksi bagi pelanggaran CSR dalam pelestarian lingkungan hidup

secara implisit tidak diatur dalam UUPT maupun UUPM, dikarenakan belum

adanya Peraturan Pemerintah yang mengatur lebih lanjut, namun ketentuan

Pasal 74 ayat (3) UUPT merujuk langsung pada undang-undang terkait

berdasarkan dampak yang diakibatkannya. Selain itu UUPT tidak

menyebutkan secara rinci berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan

perusahaan untuk CSR serta sanksi bagi yang melanggar.

Basis CSR adalah Corporate Code of Conduct, maka menjadi suatu

kebutuhan diperlukannya rambu-rambu etika bisnis agar tercipta praktik

bisnis yang beretika. Etika bisnis yang kemudian dituangkan dalam bentuk

tertulis, lahirlah kebijakan berupa undang-undang, keppres, peraturan

pemerintah, dan sebagainya, yang mengatur bagaimana melakukan bisnis

yang benar dan sah secara hukum.

D. Tinjauan Hukum Islam tentang Corporate Social Responsibility (CSR)

Islam sangat menekankan konsep tanggung jawab sosial yang pada

dasarnya bersifat sukarela tanpa paksaan. Konsep tanggung jawab sosial

perusahaan dalam Islam, terutama terhadap manusia, karena sebagai makhluk

sosial yang tidak mungkin melepaskan interaksinya dengan orang lain guna

memenuhi segala kebutuhan hidupnya (Naqvi, 2003:44).

Page 53: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

38

CSR dalam perspektif Islam merupakan konsekuensi inhern dari

ajaran Islam itu sendiri. Tujuan dari syariat Islam (Maqashid al syariah)

adalah maslahah sehingga bisnis adalah upaya untuk menciptakan maslahah,

bukan sekedar mencari keuntungan (Astuti dan Anto, 2008). Sebab Islam

tidak memperbolehkan perilaku mengumpulkan harta benda tanpa

mempedulikan orang lain. Sehingga dalam hal ini Allah SWT

memperingatkan kepada orang tersebut dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah

ayat 195 :

Artinya: “dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,

dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang berbuat baik”.

Selanjutnya dalam firman Allah Q.S. Al-Baqarah ayat 177 yang

memerintahkan untuk berbuat kebajikan:

Page 54: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

39

Artinya: “bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat

itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah

beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,

nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan

pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan

(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan

zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,

dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan

dalam peperangan, mereka Itulah orang-orang yang benar

(imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa”.

Ayat diatas mengisyaratkan bahwasanya betapa pentingnya untuk

menanamkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan. Menurut Islam, CSR yang

dilakukan harus bertujuan untuk menciptakan kebajikan yang dilakukan

bukan melalui aktivitas yang mengandung unsur riba, melainkan dengan

praktik yang diperintahkan Allah berupa bantuan yang didasarkan pada ajaran

agama Islam. Hal ini dikuatkan lagi dengan firman Allah SWT dalam Q.S.

Al- Isra ayat 26 yang memerintahkan untuk berbuat baik:

Artinya: “dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan

haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan

janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”.

Basis pelaksanaan CSR jika merujuk ajaran Islam pada intinya ialah

kekayaan tersebut tidak boleh menumpuk pada satu kelompok orang tertentu

Page 55: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

40

saja (Huda dan Prastowo, 2011:72-73). Dengan demikian Islam mewajibkan

sirkulasi kekayaan terjadi pada semua anggota masyarakat dan mencegah

terjadinya sirkulasi kekayaan hanya pada segelintir orang (Yusanto dan

Yunus, 2009:165-169). Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Al-Hasyr

ayat 7:

Artinya: “supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang

Kaya saja di antara kamu”.

Sebenarnya, dalam pandangan Islam sendiri kewajiban melaksanakan

CSR bukan hanya menyangkut pemenuhan kewajiban secara hukum dan

moral, tetapi juga strategi agar perusahaan dan masyarakat tetap survive

dalam jangka panjang. Jika CSR tidak dilaksanakan maka akan terdapat

lebih banyak biaya yang harus ditanggung perusahaan. Sebaliknya jika

perusahaan melaksanakan CSR dengan baik dan aktif bekerja keras

mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders berdasarkan kewajaran,

martabat, dan keadilan, dan memastikan distribusi kekayaan yang adil,

akan benar-benar bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang

(Astuti dan Anto, 2008). Seperti meningkatkan kepuasan, menciptakan

lingkungan kerja yang aktif dan sehat, mengurangi stres karyawan

meningkatkan moral, meningkatkan produktivitas, dan juga meningkatkan

distribusi kekayaan di dalam masyarakat.

Menurut Capra (2000), tujuan keadilan sosioekonomi dan distribusi

pendapatan dan kekayaan yang merata merupakan bagian yang tak

Page 56: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

41

terpisahkan dari falsafah moral Islam dan didasarkan pada komitmennya yang

pasti terhadap persaudaraan dan kemanusiaan. Menurut Muhammad Djakfar

(2007:160-163), implementasi CSR dalam Islam secara rinci harus memenuhi

beberapa unsur, antara lain:

1. Al-Adl

Dalam beraktifitas di dunia bisnis, Islam mengharuskan berbuat adil

yang diarahkan kepada hak orang lain, hak lingkungan sosial, dan hak

alam semesta. Jadi, keseimbangan alam dan keseimbangan sosial harus

tetap terjaga bersamaan dengan operasional usaha bisnis. Dalam firman

Allah SWT Q.S. Al-Huud ayat 85:

Artinya: “dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran

dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia

terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di

muka bumi dengan membuat kerusakan”.

Islam telah mengharamkan setiap hubungan bisnis atau usaha yang

mengandung kedzaliman atau mewajibkan terpenuhinya keadilan yang

teraplikasikan dalam hubungan usaha dan kontrak-kontrak serta

perjanjian bisnis. Sifat keseimbangan atau keadilan dalam bisnis adalah

ketika perusahaan mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

2. Al-Ihsan

Ihsan adalah kehendak untuk melakukan kebaikan hati sebagai

bentuk ibadah kepada Allah. Implementasi CSR dengan semangat ihsan

Page 57: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

42

akan dimiliki ketika individu atau kelompok melakukan kontribusi

dengan semangat ibadah dan berbuat atas dasar mendapat ridho Allah.

Ihsan adalah beauty dan perfection dalam sistem sosial. Bisnis yang

dilandasi unsur ihsan dimaksudkan sebagai proses niat, sikap dan perilaku

yang baik, transaksi yang baik, serta berupaya memberikan keuntungan

lebih pada stakeholders. Dalam firman Allah Q.S. Al- Baqarah ayat 195

disebutkan:

Artinya: “dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,

dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang berbuat baik”.

Kandungan ayat diatas menjelaskan bahwasannya Allah

memerintahkan untuk berbuat kebaikan dengan membantu sesamanya

bagi yang membutuhkan, karena Allah lebih menyukai orang-orang yang

berbuat baik.

3. Manfaat

Konsep ihsan yang telah dijelaskan di atas seharusnya memenuhi

unsur manfaat bagi kesejahteraan masyarakat (internal maupun eksternal).

Konsep manfaat dalam CSR lebih dari aktivitas ekonomi perusahaan,

untuk itu sudah seharusnya memberikan manfaat yang lebih luas dan

tidak statis namun harus dinamis misalnya terkait dalam berbagai aspek

Page 58: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

43

sosial seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan

pelestarian lingkungan.

Untuk membangun program CSR yang benar-benar berguna bagi

masyarakat dan memiliki dampak positif, maka pemberian program harus

memiliki manfaat yang sekaligus bisa dikelola dengan melibatkan

masyarakat agar bisa berkesinambungan. Oleh sebab itu, konsep manfaat

dalam CSR ini dapat memberikan manfaat ganda, yaitu penerima dapat

memberikan partisipasinya kepada kegiatan yang dilaksanakan oleh

perusahaan. Sebaliknya bagi perusahaan yang melaksanakan CSR,

memiliki implikasi pada keberlangsungan usaha bagi perusahaan itu

sendiri. Adapun salah satu hadis yang menjelaskan untuk memberikan

manfaat kepada orang lain:

رُ الناسِ أنَفَعُهُم للِنَّاسِ خَي ْArtinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi

orang lain”. ( HR ath-Thabrani)

4. Amanah Perusahaan yang menerapkan CSR, harus memahami dan menjaga

amanah dari masyarakat misalnya dengan menghindari perbuatan tidak

terpuji dalam setiap aktivitas bisnis. Amanah dalam skala makro dapat

direalisasikan dengan melaksanakan perbaikan sosial dan menjaga

keseimbangan lingkungan. Dalam perspektif Islam, kebijakan perusahaan

yang mengemban CSR terdapat tiga bentuk implementasi yang dominan

yaitu: tanggung jawab sosial terhadap para pelaku dalam perusahaan dan

Page 59: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

44

stakeholders, tanggung jawab sosial terhadap lingkungan alam dan

tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan sosial secara umum. Dalam

firman Allah surat An-Nisa’ ayat 58 disebutkan:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

mendengar lagi Maha melihat”.

Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya perusahaan

harus memelihara amanah yang telah dititipkan kepadanya dalam

penerapan kegiatan CSR yang akan di laksanakan. Karena amanah itu

harus dijalankan sesuai dengan program yang akan direalisasikan, maka

sangatlah penting untuk menjaga amanah. Konsekuensinya sangatlah

besar jika sampai mengkhianatinya, maka perusahaan jangan sampai

mengabaikan amanah terhadap penerapan CSR yang akan

diselenggarakan.

Page 60: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

45

BAB III

BENTUK DAN SISTEM PENGELOLAAN CORPORATE SOSIAL

RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

(PLN) SALATIGA

A. Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga

1. Sejarah PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958

tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi semua perusahaan

Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958 tentang

Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Maka, seluruh

Perusahaan Listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia.

Di Jawa Tengah setelah diambil alih dari kekuasaan Belanda

Perusahaan Listrik yang semula namanya NV ANIEM berubah namanya

menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sesuai keputusan Direksi PLN

pada tahun 1965 PT PLN Jawa Tengah berubah nama menjadi PLN

Eksploitasi X kemudian PLN Wilayah XIII.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 18 Tahun 1972 dari PT PLN berubah nama menjadi

Perusahaan Umum Listrik Negara (PERUM) dan pada tahun 1994 dengan

keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 Tanggal 16 Juni

1994 pengalihan bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara (PERUM)

menjadi PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH.

Page 61: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

46

Dengan adanya Restrukturisasi tahun 2000, sesuai Keputusan

General Manager Nomor: 038.K/021/PD.I/2001 tanggal 10 April 2001 PT

PLN (Persero) Area Pelayanan Pelanggan Semarang disingkat PT PLN

(PERSERO) AP Salatiga dan Ranting berubah menjadi Unit Pelayannan

Pelanggan disingkat UP.

Pada tahun 2003, melalui Keputusan General Manager PT. PLN

(PERSERO) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Nomor

123.K/021/GM/2003 berubah struktur organisasi menjadi APJ sedangkan

Unitnya menjadi UP/UJ dan UPJ. Akan tetapi pada 2012 diubah kembali

menjadi PT PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga.

PT PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga merupakan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) Pengatur Kebijakan Tenaga Kelistrikan

Pertambangan dan Usaha lainnya yang terletak di wilayah dan memiliki

kantor di Jl. Diponegoro No. 19 Salatiga, Telp: (0298) 313883, Fax

(0298) 324671, Kode Pos: 50773.

2. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga

a. Visi

Visi PT. PLN (Persero) adalah diakui sebagai perusahaan kelas dunia

yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu

pada potensi insani.

Page 62: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

47

b. Misi

1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidan lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

3. Bidang Usaha dan Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Unit Layanan

Salatiga

Unit Layanan Salatiga merupakan Area yang tergolong kecil dengan

membawahi tiga yaitu Unit Layanan (UL) Salatiga dan dua Service Point

Ambarawa (SPA) dan Service Point Ungaran (SPU). Di dalam

penyelenggaraan dan pelayanan listrik Negara untuk umum dalam negeri,

PT. PLN (PERSERO) UnitLayanan Salatiga memberikan jasa kepada

pelanggan yaitu:

a. Pelayanan pemberian informasi tata cara perhitungan besarnya biaya

listrik.

b. Pelayanan pemberian informasi penyambungan tenaga listrik kepada

calon pelanggan, pelanggan, dan masyarakat.

Page 63: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

48

c. Pelayanan permintaan penyambungan baru, perubahan daya,

penyambungan sementara, perubahan tarif, baik nama pelanggan dan

pelayanan lainnya serta pengendalian pelanggan.

d. Pelayanan pembayaran Biaya Penyambungan (BP), Tagihan Susulan

(TS), biaya sementara, biaya perubahan, dan biaya lainnya yang

ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Membuat kuitansi penerimaan pembayaran biaya penyambungan.

f. Membuat perintah kerja yang berhubungan dengan pelaksanaan

pemasangan, perbaikan, perubahan penambahan atau pembongkaran

sambungan tenaga listrik.

PT. PLN (PERSERO) Unit Layanan Salatiga membawahi beberapa

unit pelayanan yaitu:

1) Unit Layanan Salatiga Kota bertempat di Jl. Diponegoro no.19

Salatiga.

2) Service Point Ambarawa (SPA) Kota bertempat di JL. Pemuda no. 26

Ambarawa.

3) Service Point Ungaran (SPU) Kota bertempat di Jl. Gatot Subroto no.

201 Ungaran

4. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga

Dalam menjalankan tugasnya, PT. PLN (Persero) Unit Layanan

Salatiga didukung oleh 1 orang Manajer, 5 orang Asisten Manajer, dan

dibawahnya terdapat 8 orang Supervisor.

Page 64: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

49

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga

5. Disiplin Kerja PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga

Sesuai dengan kegiatan disiplin kerja, maka PT. PLN (Persero) Unit

Layanan Salatiga mewajibkan kepada semua pegawai untuk mentaati

semua peraturan yang berlaku. Adapun disiplin kerja yang dilaksanakan

oleh PT. PLN (Persero). Unit Layanan Salatiga adalah:

a. Waktu Kerja

Senin – Kamis: Pukul 07.00 – 16.00 WIB

Jum’at : Pukul 07.00 – 14.30 WIB

b. Patuh pada perintah atasan.

c. Bekerja dengan dedikasi tinggi dan semangat kerja yang tulus dan

ikhlas.

d. Saling bekerjasama antar pegawai

Page 65: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

50

e. Mentaati peraturan yang berlaku.

f. Bersikap jujur dan tidak iri hati

g. Cekatan terhadap masalah yang timbul.

Selain itu juga diadakan pembagian piket selama 24 jam setiap hari

yang memantau dan mambantu dalam mengatasi gangguan yang terjadi

dalam jaringan.

6. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan Hidup

Dalam usaha pemeliharaan lingkungan atau tempat kerja, PT. PLN

(PERSERO) Unit Layanan Salatiga melaksanakan dan menerapkan

Program 5K. Adapun mengenai program 5K ini adalah sebagai berikut:

a. Kebersihan

Tempat dan Lingkungan kerja selalu dibersihkan oleh petugas

cleaning service dan kesadaran para pegawai akan pentingnya

kebersihan yaitu membuang sampah pada tempatnya.

b. Keindahan

Untuk menjaga keindahan lingkungan dibuat taman yang dihiasi

dengan tanaman yang berwarna-warni untuk memperindah

lingkungan.

c. Keamanan

Keamanan di PT. PLN (PERSERO) UNIT LAYANAN SALATIGA

dilakukan dengan sistem security ( satpam ) berlapis dan pelaporan

terhadap tamu yang datang.

Page 66: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

51

d. Ketertiban

Ketertiban di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga dilaksanakan

dengan cara semua pegawai berpakaian seragam dinas dalam jam

kerja.

e. Kesehatan

Dalam upaya untuk menjaga agar para pegawai di PT. PLN (persero)

Unit Layanan Salatiga dalam kondisi yang sehat, maka setiap jum’at

diadakan jum’at sehat yaitu dengan melakukan senam kebugaran

jasmani dan rohani.

B. Bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) di PLN Salatiga

PLN Salatiga telah berkomitmen dalam upaya menjadikan tenaga

listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan mayarakat,

mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan

menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. PLN Salatiga juga

bertekad menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan

listrik, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.

Untuk itu, PLN Salatiga dalam mengembangkan program CSR

sebagai wujud nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan hanya memiliki

satu program per tahun yang wajib dijalankan dan sudah terencana, tetapi

tidak menuntut kemungkinan adapun bantuan program CSR dari PLN

Salatiga kepada masyarakat sekitar jika terjadi hal yang tidak direncanakan.

Page 67: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

52

Adapun bentuk program CSR dari PLN Salatiga yaitu lebih

menekankan pada pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat

terdiri dari dua program, yaitu: program kemitraan dan program bina

lingkungan. Tetapi pada tahun 2016-2017 terakhir PLN Salatiga hanya

melaksanakan program bina lingkungan. Karena untuk dua tahun terakhir,

terdapat dua daerah yang membutuhkan bantuan pasokan air untuk

melangsungkan kehidupan mereka. Demikian tadi pernyataan dari

Wawancara dengan Ibu Siti Nurhidayah pada tanggal 20 Februari 2018.

Program bina lingkungan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan

pengembangan atau pembangunan masyarakat yang dilakukan secara

sistematis, terencana dan diarahkan guna menyejahterakan masyarakat serta

untuk mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih

baik. Adapun bentuk CSR pada program bina lingkungan dibagi menjadi dua,

diantaranya sebagai berikut:

a. Program terencana

Program terencana merupakan bentuk CSR terhadap program bina

lingkungan yang sudah terencana, terarah dan terlaksana secara

sistemastis sesuai dengan tahapan prosedur yang ada dalam pelaksanaan

program CSR yang dilakukan oleh PLN Salatiga. Program ini

dimaksudkan sebagai program untuk pemberdayaan masyarakat guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Maka dalam pelaksanaannya, program ini nantinya akan selalu dipantau

oleh pihak dari PLN Salatiga.

Page 68: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

53

Untuk dua tahun terakhir 2016-2017, program bina lingkungan

terencana yang diadakan oleh PLN Salatiga yaitu pengadaan bantuan

sumur bor dalam yang dilakukan setiap tahunnya hanya satu kali

program. Adapun yang mendapat bantuan pembuatan sumur bor pada

tahun 2016-2017 yakni terdapat di dua Desa dengan daerah yang berbeda

yaitu di Desa Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang pada

tahun 2016 dan tahun selajutnya juga satu program pembuatan sumur bor

dalam di Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.

Demikina tadi pernyataan dari wawancara dengan Ibu Siti Nurhidayah

pada taggal 20 Februari 2018.

Gambar 3.2 Sumur Bor Dalam

Program pembuatan sumur bor dalam ini dilakukan seiring

banyaknya daerah Salatiga yang berada dalam kawasan kesulitan air

bersih, maka dalam hal ini PLN Salatiga melalui program CSR

memberikan bantuan pembuatan sumur bor dalam beserta bak

Page 69: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

54

penampungan air yang bisa menampung 5000 liter air. Selain itu untuk

menunjang pelaksanaan programnya, PLN Salatiga juga memberikan

pasokan listrik guna keberhasilan kegiatan program tersebut.

Gambar 3.3 Bak Penampungan Air

b. Program tidak terencana

Program tidak terencana merupakan program dadakan yang biasa

dilakukan oleh PLN Salatiga jika terjadi musibah pada daerah-daerah

yang membutuhkan, misalnya jika terjadi bencana alam, kekeringan,

banjir, dan musibah lainnya yang tak terduga. Terkait dengan program

tidak terencana, program CSR PLN Salatiga ini tidak termasuk dalam

anggaran yang telah dikhususkan. Akan tetapi, program tidak terencana

ini diambilkan subsidinya dari masing-masing departemen.

Program CSR tidak terencana di PLN Salatiga yang dilakukan secara

dadakan ini dalam rentang tahun 2016-2017 pelaksanaannya hanya ada

pada tahun 2017 saja, karena pada tahun sebelumnya PLN Salatiga tidak

Page 70: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

55

melakukan kegiatan CSR. Karena semula kegiatan tersebut tidak ada

dalam daftar kegiatan program CSR, maka anggaran yang dikeluarkanpun

tidak seperti pada program terencana. Adapun bentuk program tidak

terencana pada tahun 2017 lalu yaitu dengan memberikan bantuan

penyaluran air bersih.

Menurut pemaparan dari Ibu Siti Nurhidayah bahwa pada saat terjadi

kekeringan di beberapa daerah di Salatiga tahun 2017 lalu, pihak PLN

Salatiga sudah mengetahuinya. Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa

untuk mendapatkan data-data daerah yang mengalami kekeringan pihak

PLN Salatiga meminta data ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dengan

adanya data tersebut, PLN Salatiga kemudian melakukan pemetaan ke

beberapa daerah yang memang benar-benar membutuhkan bantuan air

bersih. Karena bantuan air bersih ini termasuk dalam program tidak

terencana, maka untuk mendapatkan anggarannya pun tidak seperti pada

program terencana. Hal ini diperkuat dengan penjelasan dari Kepala

Bidang Kebersihan DLH Salatiga bahwasannya waktu terjadi kekeringan

tahun 2017 lalu, PLN Salatiga memang pernah meminta data kekeringan

di kantornya. Demikian penjelasan dari Ibu Pramusinta pada tanggal 19

Mei 2018.

Penyaluran air bersih ini dilakukan seiring banyaknya wilayah yang

mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau panjang yang terjadi di

sebagian wilayah Kota Salatiga yang mengakibatkan sebagian daerah

mengalami kekeringan. Untuk itu, PLN Salatiga melalui program CSR

Page 71: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

56

ikut memberikan bantuan air bersih dalam rangka pengabdian sosial

kemasyarakatan. Berdasarkan penjelasan dari Ibu Siti Nurhidayah,

bantuan pemberian air bersih dilakukan secara bertahap yaitu di 4

Kecamatan di 3 Desa salah satunya di SMP 2 Bawen dan 1 Pondok

Pesantren dengan total 7 tangki sejumlah 1000 liter air per masing-masing

tangki. Pemberian bantuan di masing-masing desa dibedakan sesuai

dengan kebutuhan dari air bersih di desa itu sendiri.

Untuk tahap pertama PLN menyalurkan dua tangki air bersih kepada

Pondok Pesantren Al-Falah Kecamatan Sidomukti Salatiga yang dihuni

sekitar 600 orang santri. Hal ini dibenarkan oleh pengasuh dari Pondok

Pesantren Al-Falah, karena pada saat kondisi terjadi kesulitan air pada

tahun 2017 lalu bantuan air bersih datang dari PLN Salatiga. Bantuan

pemberian air bersih tersebut diberikan secara gratis sebanyak 2 tangki.

Demikian wawancara dengan Ibu Ulfa Mahmudah selaku pengasuh di

Pondok Pesantren Al-Falah pada tanggal 15 Mei 2018.

Gambar 3.4 Bantuan Air Bersih di Pondok Pesantren Al-Falah

Page 72: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

57

Tahap selanjutnya bantuan air bersih diberikan di Desa Jatirunggo

Kecamatan Pringapus. PLN Salatiga menyalurkan sebanyak dua tangki

air bersih untuk warga di Desa Jatirunggo. Dalam kegiatan pemberian

bantuan air bersih ini, menurut penuturan dari Bapak Indra Wahyudi

selaku wakil dari warga Desa Jatirunggo sangat berterimakasih sekali

dengan pihak PLN Salatiga. Karena pada saat terjadi kekeringan tahun

lalu sebanyak dua tangki air bersih telah didatangkan dari PLN Salatiga.

Dengan adanya program CSR dari PLN Salatiga ini, sangat membantu

warga masyarakat yang kesulitan air pada saat itu. Bantuan air bersih

pada saat itu hanya dilakukan satu kali saja, tetapi masyarakat sudah

merasa terbantu dengan adanya bantuan tersebut. Karena setidaknya

dengan adanya bantuan air tersebut, warga Desa Jatirunggo bisa memakai

air tersebut untuk minum dan memasak. Demikian wawancara dengan

Bapak Indra Wahyudi Kepala Desa Jatirunggo pada tanggal 17 Mei 2018.

Gambar 3.5 Bantuan Air Bersih di Desa Jatirunggo

Page 73: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

58

Dalam hal ini, PLN Salatiga melakukan pemetaan ke beberapa

wilayah yang mengalami krisis air bersih agar bantuan yang diberikan

tepat pada sasaran. Untuk tahap berikutnya PLN Salatiga kembali

menyalurkan dua tangki air bersih di Desa Wates Kecamatan Getasan dan

satu tangki air bersih di SMP 2 Bawen.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada

narasumber yaitu Bapak Budi Santoso sebagai petugas Kelurahan Desa

Wates Kecamatan Getasan membenarkan bahwasannya PLN Salatiga

pernah membantu warga desanya tahun 2017 kemarin pada saat terjadi

kesulitan air. Bantuan air bersih itu datang sekaligus dua tangki. Sehingga

masyarakat pada saat itu banyak yang mengantri untuk mendapatkan air

bersih. (Wawancara dengan Bapak Budi Santoso Sekretaris Desa Wates

pada tanggal 16 Mei 2018).

Adapun informasi lain, terkait dengan pemberian air bersih pada saat

terjadi kekeringan tahun lalu yaitu wawancara yang dilakukan penulis

kepada Bapak Lilik Nurcholis selaku Kepala Sekolah dari SMP 2 Bawen

pada tanggal 16 Mei 2018. Adapun penjelasan dari Bapak Lilik Nurcholis

mengenai pemberian air bersih tersebut dirasakan sangat bermanfaat

sekali. Akibat dari kekeringan yang terjadi pada tahun lalu menyebabkan

SMP 2 Bawen kekurangan air, karena untuk dipakai di kamar mandi saja

itu sudah tidak ada. Dan diperkuat lagi dari pemaparan Bapak Siswoyo

yang merupakan petugas kebersihan SMP 2 Bawen bahwasannya akibat

kekeringan tahun 2017 kemarin membuat sekolahan ini benar-benar

Page 74: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

59

kesulitan air. Maka beliau sangat bersyukur dengan adanya bantuan air

bersih dari PLN Salatiga. (Wawancara dengan Bapak Siswoyo pada

tanggal 16 Mei 2018).

C. Sistem Pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) di PLN

Salatiga

Dalam pengelolaan program Corporate Social Responsibility (CSR)

PLN salatiga bergantung dari program atau kegiatan yang sedang diajukan.

Untuk itu, PLN Salatiga membagi dua sistem terhadap pelaksanaan

pengelolaan CSR, yaitu sebagai berikut:

1. Jangka Pendek

Dalam sistem ini, proses perencanaan program CSR dan teknis

pelaksanaan pengelolaan program dipertanggungjawabkan oleh manajer

departemen distribusi. Pengelolaan program CSR pada sistem ini

merupakan pengelolaan program yang dikelola oleh departemen atau

bidang distribusi yang sifatnya mandiri (bukan bagian dari departemen

lain).

Adapun program CSR dalam model ini yang sifatnya ad hock yaitu

dimana secara struktural tidak berada dimana-mana, tetapi program ini

terjadi pada saat dibutuhkan secara tiba-tiba muncul dan menjadi bagian

dari program CSR oleh PLN Salatiga, seperti bantuan air bersih.

Bantuan air bersih dari PLN Salatiga yang diberikan kepada warga

sekitar berjumlah 7 tangki yang masing-masing tangki berisi 1000 liter air

Page 75: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

60

dengan biaya pertangki Rp. 500.000. PLN Salatiga hanya memberikan air

bersih ini satu kali saja, yang masing-masing daerah mendapatkan 2

tangki dan 1 tangki untuk di SMP 2 Bawen.

Tabel 3.1 CSR sebagai aktivitas jangka pendek

No Lokasi Penerima Bantuan 1000 liter/ tangki Total Biaya

1 Pondok Pesantren Al-Falah 2000 liter/ 2

tangki

Rp. 1.000.000

2 Desa Jatirunggo, Kecamatan

Pringapus, Kabupaten

Semarang

2000 liter/ 2

tangki

Rp. 1.000.000

3 Desa Wates, Kecamatan

Getasan, Kabupaten Semarang

2000 liter/ 2

tangki

Rp. 1.000.000

4 SMP 2 Bawen 1000 liter/ 1

tangki

Rp. 500.000

Berkenaan dengan bantuan pemberian air bersih, menurut hasil

wawancara yang dilakukan penulis kepada narasumber yaitu Bapak Budi

Santoso Sekretaris Desa Wates dan Ibu Ulfa Mahmudah pengasuh Pondok

Pesantren Al-Falah bahwa memang benar dua daerah tersebut

mendapatkan bantuan dua tangki air bersih sekaligus. Dan untuk masing-

masing tangki air berisi 1000 liter, tetapi untuk besarnya biaya yang

dikeluarkan oleh PLN Salatiga terhadap pembelian air tersebut beliau

sendiri tidak tahu. Berbeda dengan penjelasan dari Kepala Sekolah SMP 2

Page 76: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

61

Bawen yang mengatakan bahwa bantuan air bersih yang diberikan oleh

PLN Salatiga untuk sekolahannya sendiri hanya satu tangki yang berisi

1000 liter, dan untuk biaya dari air tersebut memang benar satu tangkinya

berkisar Rp. 500.000 yang telah dibeli oleh pihak PLN Salatiga untuk

disumbangkan di sekolahnya. (Wawancara dengan Bapak Lilik Nurcholis

pada tanggal 16 Mei 2018). Dan diperkuat lagi pemaparan dari Bapak

Indra Wahyudi Kepala Desa Jatirunggo bahwasannya penyaluran air

bersih dilakukan oleh PLN Salatiga sebanyak dua tangki yang masing-

masing tangki berisi 1000 liter dengan biaya Rp. 500.000 per tangki.

Lebih lanjut beliau menuturkan bahwa pada saat terjadi kekeringan tahun

2017 kemarin, warga Desa Jatirunggo banyak yang menggunakan air

galon yang dipakai untuk mandi. Untuk itu pastinya bantuan air bersih

yang diberikan sangat bermanfaat sekali.

Untuk itu, sistem pengelolaan CSR dalam aktivitas jangka pendek

ini termasuk ke dalam program yang tidak terencana. Sudah dijelaskan

diatas, bahwa program tidak terencana merupakan bantuan yang ada

secara dadakan. Maka dalam pelaksanaan program pengelolaan CSR

sebagai aktivitas jangka pendek ini berlangsung hanya satu kali dan terjadi

pada saat dibutuhkan secara tiba-tiba.

2. Jangka Panjang

Pengelolaan program CSR pada model ini merupakan pengelolaan

program yang dikelola secara sistematis, terencana dan terarah. Secara

struktur pengelolaan CSR ini menunjukkan besarnya komitmen

Page 77: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

62

perusahaan terhadap pelaksanaan CSR, dikarenakan CSR ini dilakukan

secara bertahap, yaitu dengan mengajukan proposal, kemudian melakukan

penelitian lapangan terlebih dahulu, setelah itu pemilihan program sampai

terjadinya pelaksanaan program CSR tersebut. Sehingga dalam

pengelolaan programnya dari perencanaan anggaran, perencanaan

program, implementasi, hingga proses pelaksanaan CSR program jangka

panjang ini harus sesuai dengan tahapan perencanaan dan untuk setiap

tahunnya hanya melakukan satu program saja. Demikian pernyataan dari

Ibu Siti Nurhidayah pada tanggal 20 Februari 2018.

Dalam rentang tahun 2016-2017, PLN Salatiga telah mengadakan

program CSR sebagai aktivitas jangka panjang yang dibuktikan dengan

bantuan pembuatan sumur bor dalam. Program ini dimaksudkan untuk

melakukan pengentasan daerah sulit air bersih melalui pengeboran sumur

dalam. Dua daerah berbeda yang mendapatkan bantuan pembuatan sumur

bor yaitu Desa Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dan

Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.

Berdasarkan pernyataan Ibu Siti Nurhidayah mengenai anggaran

dana yang diberikan oleh PLN Salatiga pada tahun 2016-2017 untuk

pembuatan sumur bor pada masing-masing daerah memperoleh dana

sebesar Rp. 60.000.000. Itupun sudah termasuk dalam pembuatan bak

penampungan air yang bisa menampung 5000 liter dan juga kebutuhan

akan listrik guna menunjang keberhasilan program tersebut.

Page 78: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

63

Menurut hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada dua

narasumber di dua daerah berbeda yang mendapatkan bantuan pembuatan

sumur bor yaitu Bapak Anang Sukoco selaku tokoh masyarakat dan

Bapak Syamsul Bahri Kepala Desa Gogodalem. Dari hasil pernyataan

keduanya menjelaskan bahwa untuk pengajuan pembuatan sumur bor

dalam harus melalui beberapa tahap. Menurut pemaparan Bapak Anang

Sukoco bahwa sebelum dilaksanakan pembuatan sumur bor tersebut harus

mengajukan proposal terlebih dahulu ke PLN Salatiga. Dari PLN Salatiga

nantinya akan melakukan peninjauan pada daerah yang mengajukan

proposal. Setelah itu, PLN Salatiga akan mengajukan proposalnya ke PLN

Pusat, dan dari PLN Pusat nantinya akan memilih satu proposal pada

setiap unit PLN yang telah mengajukan. (Wawancara dengan Ibu Siti

Nurhidayah pada tanggal 20 Februari 2018).

Terkait dengan pemilihan proposal dari PLN Pusat, PLN Salatiga

baru akan memproses pelaksanaan program pembuatan sumur bor yang

telah lolos dalam seleksi pemilihan program. Menurut penjelasan dari

Bapak Syamsul Bahri Kepala Desa Gogodalem mengenai pelaksanaan

program pembuatan sumur bor yang dilakukan oleh PLN Salatiga untuk

dananya sendiri sebesar Rp. 60.000.000. Tetapi dari PLN Salatiga tidak

secara utuh memberikan bantuannya berupa dana. Karena dalam

pelaksanaanya, semua proses kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan

sumur bor secara langsung dilaksanakan oleh pihak PLN Salatiga dan

tentunya sudah berkoordinasi dengan warga Desa Gogodalem. Diperkuat

Page 79: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

64

lagi dengan pernyataan Bapak Anang Sukoco bahwasannya pada tahun

2016, PLN Salatiga memang melaksanakan program CSR yang diadakan

dengan pembuatan sumur bor didesanya. Tetapi untuk bantuannya sendiri

tidak berupa dana secara tunai sebesar Rp. 60.000.000. Karena dalam

proses pelaksanaannya, PLN Salatiga telah bekerja sama dengan jasa

pembuat sumur bor dalam. Selain itu PLN Salatiga juga melibatkan

keikutsertaan masyarakat sekitar dalam pembuatan bak penampungan air.

Dalam pembuatan bak penampungan air antara Desa Bantal dan

Desa Gogodalem dibuatkan bak penampungan yang bisa menampung

5000 liter air dan dilengkapi dengan pasokan listrik dengan kapasitas 10

kVa=8kWatt menggunakan pompa selam 3 PK memiliki debit antara 1 s/d

2 liter/detik yang mampu menghasilkan air sebanyak 47 kubik/ 12 jam.

(Wawancara dengan Ibu Siti Nurhidayah pada tanggal 20 Februari 2018)

Dalam pembuatan sumur bor ini, kedalamannya mencapai 100 meter

karena di daerahnya memang sangat sulit sekali untuk mendapat sumber

mata air, maka tidak heran jika pembuatannya hampir menghabiskan

waktu satu bulan. (Wawancara dengan Bapak Syamsul Bahri pada tanggal

17 Mei 2018). Lain halnya dengan pemaparan yang disampaikan dari

Bapak Anang Sukoco, beliau menjelaskan ketika pembuatan sumur bor

tahun 2016 memang dalam karena kedalamannya mencapai 95 meter.

Dari kedalaman 95 meter tersebut menghasilkan air yang sangat jernih

sekali. Dengan adanya bantuan sumur bor tersebut, sampai sekarang

Page 80: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

65

warga bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. (Wawancara

dengan Bapak Anang Sukoco pada tanggal 16 Mei 2018).

Tabel 3.2 CSR sebagai aktivitas jangka panjang

No Lokasi Kedalaman/

meter

Tahun Anggaran Dana

1 Desa Bantal,

Kecamatan Bancak,

Kabupaten Semarang.

95 2016 Rp. 60.000.000

2 Desa Gogodalem,

Kecamatan Beringin,

Kabupaten Semarang

100 2017 Rp. 60.000.000

Sistem pelaksanaan pengelolaan program CSR sebagai aktivitas

jangka panjang ini pelaksanaannya harus berjalan sesuai dengan tahapan

perencanaan agar programnya bisa berjalan dengan baik. Untuk

selanjutnya, apabila program pembuatan sumur bor dalam ini sudah

selesai dalam pembangunan dan sudah dilakukan serah terima dari PLN

untuk warga penerima bantuan, maka itu sudah menjadi tanggung jawab

dari pihak penerima bantuan. Karena ketika PLN sudah

menyerahterimakan bantuan tersebut, itu sudah menjadi hak dan tanggung

jawab atas warga penerima bantuan (Wawancara dengan Ibu Siti

Nurhidayah pada tanggal 15 Maret 2018).

Page 81: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

66

BAB IV

TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN HUKUM ISLAM

TERHADAP SISTEM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PADA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) SALATIGA

A. Analisis Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Corporate Social

Responsibility (CSR) pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga

Dalam penjelasan tentang perseroan terbatas yang diatur dalam pasal 1

ayat (1) UU No. 40 tahun 2007 yang selanjutnya disebut perseroan adalah

badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan

perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya

terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Penjelasan selanjutnya

pasal 74 UU UPT, yang dimaksud dengan perseroan yang menjalankan

kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam adalah perseroan yang

kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam,

perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan

sumber daya alam adalah perseroan yang tidak mengelola dan memanfaatkan

sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi

kemampuan sumber daya alam, sedangkan yang dimaksud dengan dikenai

sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan adalah sanksi

segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundnag-undangan yang

terkait. Dengan diaturnya dalam suatu UU, CSR kini menjadi tanggung jawab

legal dan bersifat wajib.

Page 82: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

67

Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan listrik Negara (PLN)

Salatiga yang merupakan Perseroan terbatas yang mempunyai hak dan

kewajiban seperti halnya manusia untuk menjalankan tanggung jawab sosial.

Karena PLN Salatiga merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang mengurusi semua aspek ketenagalistrikan yang memiliki

peranan penting juga membawa dampak pada kemampuan sumber daya alam.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan listrik Negara (PLN)

Salatiga merupakan perusahaan yang diwajibkan untuk melakukan kegiatan

Corporate Social Responsibility (CSR).

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR) yang direalisasikan di PLN Salatiga diartikan sebagai

komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang

bermanfaat baik bagi PLN Salatiga, maupun masyarakat setempat pada

umumnya. PLN Salatiga mengembangkan program CSR sebagai wujud nyata

dari tanggung jawab sosial perusahaan yang hanya memiliki satu program tiap

tahunnya yang lebih memfokuskan pada pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PLN Salatiga telah

diwujudkan dalam bentuk program bina lingkungan. Bentuk CSR bina

lingkungan yang dilaksanakan oleh PLN Salatiga sejak tahun 2016-2017

terdapat

dua bentuk program. Pertama, program terencana merupakan bentuk CSR

terhadap program bina lingkungan yang sudah terencana, terarah dan

Page 83: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

68

terlaksana secara sistemastis sesuai dengan tahapan prosedur yang ada dalam

pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PLN Salatiga. Kedua,

program tidak terencana merupakan program dadakan yang biasa dilakukan

oleh PLN Salatiga jika terjadi musibah pada daerah-daerah yang

membutuhkan.

Implementasi yang dilakukan oleh PLN Salatiga ada di berbagai

bidang, tetapi untuk dua tahun terakhir yaitu 2016-2017 program CSR yang

dilakukan yaitu pengadaan bantuan sumur bor. Pengadaan Sumur bor itu

sendiri telah dilakukan di dua daerah yaitu Desa Bantal, Kecamatan Bancak,

Kabupaten Semarang dan tahun selajutnya yaitu tahun 2017 juga satu

program pembuatan sumur bor dalam di Desa Gogodalem, Kecamatan

Bringin, Kabupaten Semarang. Karena untuk dua tahun terakhir tersebut,

terdapat dua daerah yang membutuhkan bantuan pasokan air bersih untuk

melangsungkan kehidupan mereka. Selain itu, PLN Salatiga juga

melaksanakan program CSR secara dadakan yang dilakukan hanya pada tahun

2017 yaitu bantuan penyaluran air bersih. Adapun desa yang mendapat

bantuan penyaluran air bersih yaitu Desa Jatironggo, Kecamatan Pringapus,

Kabupaten Semarang, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Semarang, Pondok Pesantren Al-Falah, dan SMP 2 Bawen.

Pada dasarnya CSR ini memiliki peran yang cukup besar bagi PLN

Salatiga. Manfaat positif selain untuk kepedulian terhadap masyarakat juga

dapat menguntungkan PLN Salatiga dalam membangun suatu opini publik

untuk meningkatkan citra dari PLN Salatiga. Dengan adanya CSR ini

Page 84: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

69

mempererat hubungan dari PLN Salatiga dengan masyarakat sekitar dengan

cara memperhatikan dampak di lingkungan sekitar. Karena dengan adanya

program CSR dari PLN Salatiga yang diantaranya bantuan pengadaan

pembuatan sumur bor dalam yang merupakan pengajuan dari masyarakat

yang membutuhkan, maka masyarakat berterimakasih dengan adanya

program yang ada di PLN Salatiga. Selain itu, penyaluran air bersih yang

dilakukan oleh PLN Salatiga juga sangat membantu, karena pada saat terjadi

kekeringan PLN Salatiga menyalurkan air bersih di daerah-daerah yang

sangat membutuhkan bantuan penyaluran air bersih. Dengan adanya bantuan

dari PLN Salatiga, ini juga menjamin kelancaran proses kegiatan yang

dilakukan PLN Salatiga, karena dalam hal ini masyarakat ikut menjaga aset-

aset listrik yang dimiliki oleh PLN Salatiga. CSR yang dilakukan oleh PLN

Salatiga juga membuktikan bahwa adanya kontribusi dari perusahaan

terhadap pembangunan berkelanjutan.

Dari pengaturan undang-undang mengenai perseroan terbatas diatas

maka timbul persoalan mengenai ruang lingkup bagaimana kriteria kegiatan

usaha yang berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam. Karena

UU PT tidak memberikan batasan mengenai kegiatan usaha yang berdampak

pada fungsi kemampuan sumber daya alam. Inilah yang menjadi persoalan

sehingga rumusan pasal yang ada dalam UU PT tersebut menjadi tidak jelas.

Karena dalam pasal ini sendiri PLN Salatiga telah melaksanakan program

CSR sesuai dengan pengajuan program dari masyarakat sekitar yang

membutuhkan.

Page 85: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

70

B. Analisis Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Corporate Social

Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga

Berkaitan dengan uraian UU PT diatas, pengaturan CSR juga diatur

dalam pasal 15 huruf b UU No. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

dimana dalam undang-undang ini berisi bahwa setiap perusahaan diwajibkan

untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial lingkungan atau CSR.

Selanjutnya Pasal 17 UU PM menentukan bahwa penanam modal yang

mengusahakan sumber daya alam wajib mengalokasikan dana secara bertahap

untuk pemulihan lokasi yang memenuhi standar kelayakan lingkungan hidup

yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Sebagai bentuk kegiatan CSR yang dilakukan oleh PLN Salatiga

terhadap program bina lingkungan yang menyediakan anggaran yang wajar

dan memadai untuk mendukung program-program CSR. Tetapi dalam

pelaksanaan programnya PLN Salatiga hanya melakukan bantuan di awal

program saja dan tidak dilakukan secara bertahap, karena pada dasarnya jika

PLN Salatiga sudah menyerahterimakan bantuan tersebut itu sudah menjadi

hak dan tanggung jawab atas bantuan yang diterima oleh masyarakat.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, CSR pada PLN Salatiga

telah lama dilakukan karena dari pihak PLN sendiri menyadari bahwa

kegiatan ini wajib dilakukan. Seiring dengan diberlakukannya UU PM ini,

untuk tahun 2016-2017 dengan mengeluarkan anggaran dana sebesar Rp.

60.000.000 untuk per tahunnya sebagai wujud bantuan kepada masyarakat

Page 86: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

71

dalam bentuk program bina lingkungan terencana diwujudkan dengan bantuan

pengadaan sumur bor. Dan untuk program tidak terencana, PLN Salatiga tidak

menganggarkan dana sebesar dari program terencana. Karena pada program

tidak terencana itu sendiri programnya terjadi secara dadakan, dan PLN

Salatiga telah menganggarkan dana pada program tidak terencana pada tahun

2017 sebesar Rp. 3.500.000. Anggaran dana tersebut digunakan untuk

membantu penyaluran air bersih di desa yang mengalami kekeringan.

Bantuan air bersih dari PLN Salatiga yang diberikan kepada warga

sekitar berjumlah 7 tangki yang masing-masing tangki berisi 1000 liter air

dengan biaya pertangki Rp. 500.000. PLN Salatiga hanya memberikan air

bersih ini satu kali saja, yang masing-masing mendapatkan 2 tangki dan 1

tangki di SMP 2 Bawen. Untuk 2 tangki masing-masing desa yang

mendapatkan bantuan yaitu Desa Jatironggo, Kecamatan Pringapus,

Kabupaten Semarang, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Semarang, dan satu pondok pesantren Al-Falah.

Dalam paparan realisasi UU PM, PLN Salatiga telah melaksanakan

kegiatan tanggung jawab sosial atau CSR yang diwujudkan dalam berbagai

bentuk program dan juga untuk program yang terencana terdapat anggaran

yang telah disediakan.

Sanksi pelanggaran untuk pelaksanaan CSR secara langsung tidak

diatur dalam UUPT maupun UUPM, dikarenakan belum adanya Peraturan

Pemerintah yang mengatur lebih lanjut, karena dalam Peraturan Pemerintah

sendiri hanya menjabarkan bahwa perseroan yang merupakan perseroan

Page 87: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

72

selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Tetapi dalam Peraturan Pemerintah tersebut juga tidak diatur seberapa besar

anggaran dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaksanakan

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun ketentuan Pasal 74 ayat

(3) UUPT merujuk langsung pada undang-undang terkait berdasarkan dampak

yang diakibatkannya. Selain itu UUPT tidak menyebutkan secara rinci berapa

besaran biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk CSR serta sanksi bagi

yang melanggar. Untuk itu PLN Salatiga telah menganggarkan dana sebanyak

Rp. 60.000.000 untuk pengadaaan sumur bor pada tahun 2016-2017. Juga

pada tahun 2017 PLN Salatiga telah mengeluarkan anggaran dana sebesar Rp.

3.500.000 untuk bantuan penyaluran air bersih karena terjadi kekeringan.

C. Analisis Hukum Islam tentang Corporate Social Responsibility (CSR)

pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga

Dari pelaksanaan UU No. 40 tahun 2007 dan UU No. 25 tahun 2007

jika ditinjau dari hukum Islam yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial

atau corporate social responsibility (CSR). Dalam pelaksanaan UU No. 40

tahun 2007 CSR pada PLN Salatiga diwujudkan untuk fokus pada

pemberdayaan masyarakat. Adapun bentuk programnya yaitu lebih

memfokuskan pada program bina lingkungan yang dilaksanakan dalam dua

bentuk program yaitu program terencana dan program tidak terencana. Dan

selanjutnya UU No. 25 tahun 2007 yang berkewajiban melaksanakan tanggug

jawab sosial, PLN Salatiga juga telah melaksanakan tanggung jawab sosial

Page 88: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

73

tersebut yang diwujudkan dalam bantuan pengadaan sumur bor yang tertuang

dalam program terencana yang dilakukan pada tahun 2016-2017 dan

penyaluran air bersih untuk membantu masyarakat pada saat terjadi

kekeringan di tahun 2017 kemarin.

Berdasarkan firman Allah SWT. Q.S. Al-Baqarah ayat 195:

Artinya: “dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,

dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang berbuat baik”.

Selanjutnya dalam firman Allah Q.S. Al-Baqarah ayat 177 yang

memerintahkan untuk berbuat kebajikan:

Artinya: bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat

itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah

beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,

nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,

Page 89: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

74

anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan

pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan

(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan

zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,

dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan

dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar

(imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

Hal ini dikuatkan lagi dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al- Isra

ayat 26 yang memerintahkan untuk berbuat baik:

Artinya: dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat

akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam

perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan

(hartamu) secara boros.

Dari ayat–ayat diatas dapat disimpulkan bahwa PLN Salatiga telah

melaksanakan kewajiban CSR yang merujuk pada ajaran Islam, karena dalam

hal ini PLN Salatiga telah membantu sekolompok masyarakat yang

membutuhkan. Dengan begitu, kegiatan CSR yang ada di PLN Salatiga tidak

berlawanan dengan firman Allah diatas.

Menurut Huda dan Yusanto didalam buku yang ditulisnya bahwa basis

pelaksanaan CSR jika merujuk ajaran Islam pada intinya ialah kekayaan

tersebut tidak boleh menumpuk pada satu kelompok orang tertentu saja.

Dengan demikian Islam mewajibkan sirkulasi kekayaan terjadi pada semua

anggota masyarakat dan mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan hanya pada

segelintir orang. Seperti halnya yang dilakukan oleh PLN Salatiga, yaitu tidak

memberikan bantuan hanya kepada satu kelompok masyarakat saja.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Al-Hasyr ayat 7:

Page 90: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

75

Artinya: “supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang

Kaya saja di antara kamu”.

CSR yang dilaksanakan PLN Salatiga selain sudah memenuhi hukum

Islam yang sudah disebutkan diatas, juga sudah memenuhi prinsip-prinsip

Islam dalam implementasinya yang terdiri dari 4 unsur yaitu:

1. Al- Adl

Prinsip adil dalam Islam adalah tidak mendzalimi dan tidak didzalimi.

Implikasinya dalam aktivitas kegiatan CSR ialah bahwa perusahaan tidak

dibenarkan mengejar keuntungan pribadi, seandainya hal tersebut merusak

atau merugikan orang lain. Sebagaimana dalam firman Allah surat Al-

Huud ayat 85:

Artinya: “dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran

dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan

manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat

kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan”.

Dimana dikatakan dalam konteks berbagi adil disini adalah

masyarakat ikut merasakan adanya keadilan di dalam penyaluran program

yang dilakukan oleh PLN Salatiga dalam bentuk kegiatan CSR. Bentuk

kegiatan CSR yang dilakukan oleh PLN Salatiga yang diadakan satu

program per tahun yaitu dengan memberikan bantuan pengadaan sumur

bor kepada masyarakat. Bantuan pengadaan sumur bor dilakukan di dua

Page 91: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

76

daerah berbeda yaitu di Desa Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten

Semarang dan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

Berkaitan dengan diadakannya program CSR dalam pembuatan sumur bor

tersebut, hal ini berkenaan dengan pernyataan dari salah satu daerah yang

menerima bantuan bahwasannya PLN Salatiga memang telah

melaksanakan program CSR yang diadakan dengan pembuatan sumur bor

didesanya.

Dengan adanya program CSR tersebut, telah membantu warga karena

kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Hal ini membuat keuntungan yang

sangat besar bagi masyarakat sekitar maupun PLN Salatiga. Masyarakat

untung karena mendapat bantuan pembuatan sumur bor, PLN Salatiga pun

untung karena aset-aset listrik yang ada di jalan dijaga oleh warga

masyarakat.

Dengan adanya keadilan seperti sama-sama mendapatkan keuntungan,

baik PLN Salatiga maupun masyarakat, otomatis perusahaan akan

dipandang baik oleh masyarakat sekitar dan mereka pasti akan

memberikan timbal balik terhadap citra pada PLN Salatiga. Maka bisa

dilihat dari uraian diatas, bahwasannya apabila PLN Salatiga melakukan

suatu kegiatan yang berkaitan dengan program CSR dan

keuntungannyapun bisa dirasakan oleh masyarakat maupun PLN Salatiga

itu sendiri, maka PLN Salatiga sudah menerapkan prinsip keadilan atau al-

adl.

2. Al-Ihsan

Page 92: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

77

Implementasi CSR pada PLN Salatiga dilakukan dengan semangat

ihsan, yaitu melaksanakan program CSR dengan semangat ibadah dan

berbuat kebaikan atas dasar mendapat ridho Allah. Dalam firman Allah

Q.S. Al-Baqarah ayat 195 disebutkan:

Artinya: “dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,

dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang berbuat baik”.

Telah dijelaskan diatas, bahwa dalam Islam terdapat prinsip yang

disebut al-ihsan yaitu kebaikan. Melakukan perbuatan baik dianjurkan

dalam Islam yaitu tanpa adanya kewajiban tertentu dan paksaan dari

manapun. Oleh karena itu, PLN Salatiga melaksanakan kegiatan CSR

bukan berdasarkan paksaan, tetapi PLN Salatiga telah menyadari bahwa

kegiatan CSR itu merupakan suatu kebaikan yang harus dilakukan. Oleh

karena itu, adanya prinsip al-Ihsan yang dilakukan oleh PLN Salatiga

dalam melaksanakan kegiatan CSR yaitu dengan memberikan bantuan

pembuatan sumur bor dan penyaluran air bersih.

3. Manfaat

Prinsip manfaat dalam implementasi CSR bermakna bahwa

keberadaan manusia seharusnya bisa menjadi manfaat bagi makhluk Allah

lainnya. Dalam kerangka perusahaan, maka manfaat keberadaan

Page 93: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

78

perusahaan seharusnya dapat dirasakan oleh semua pihak baik terlibat

maupun tidak terlibat langsung dalam aktivitas perusahaan.

Dari prinsip manfaat, PLN Salatiga mengimplementasinya dalam

program memberikan bantuan pengadaan sumur bor di dua daerah yang

berbeda, yaitu yaitu di Desa Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten

Semarang dan di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten

Semarang. Bantuan tersebut diberikan seiring banyaknya daerah Salatiga

yang berada dalam kawasan kesulitan air bersih, untuk itu banyak daerah

yang mengajukan proposal permohonan meminta bantuan pada PLN

Salatiga melalui program CSR. Berdasarkan hasil wawancara terhadap

Bapak Syamsul Bahri Kepala Desa Gogodalem mengenai pelaksanaan

program pembuatan sumur bor yang dilakukan oleh PLN Salatiga sangat

bermanfaat didesanya, karena didesanya memang sangat sulit untuk

mendapatkan air bersih. Adapun salah satu hadis yang menjelaskan

tentang memberi manfaat kepada orang lain:

رُ الناسِ أنَفَعُهُم للِنَّاسِ خَي ْArtinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi

orang lain”. ( HR ath-Thabrani)

Selain bantuan pembuatan sumur bor, adapun bantuan lain yang

dilakukan oleh PLN Salatiga yaitu bantuan penyaluran air bersih. Salah

satunya yaitu Pondok Pesantren Al-Falah. Ketika terjadi kekeringan air

bersih di pondok tersebut, bantuan penyaluran air bersih didatangkan dari

PLN Salatiga. Dalam hal ini, PLN Salatiga juga melakukan pemetaan ke

Page 94: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

79

beberapa tempat saat terjadi kekeringan dengan meminta data kekeringan

ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Salatiga. Daerah lain yang juga

mendapat bantuan penyaluran air bersih yaitu di Desa Jatirunggo

Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, Desa Wates Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang, dan SMP 2 Bawen. Adapun penjelasan

mengenai bantuan penyaluran air bersih yang dilakukan oleh peneliti

kepada salah satu penerima bantuan yaitu Bapak Lilik Nurcholis mengenai

pemberian air bersih tersebut dirasakan sangat bermanfaat sekali. Akibat

dari kekeringan yang terjadi pada tahun lalu menyebabkan SMP 2 Bawen

kekurangan air, karena untuk dipakai di kamar mandi saja itu sudah tidak

ada.

Dilihat dari program CSR oleh PLN Salatiga diatas, dalam

implementasinya terhadap masyarakat dalam pemberdayaan sudah dapat

dikatakan memenuhi prinsip manfaat. Selain itu dalam pelaksanaan

programnya juga sudah sesuai dan tepat sasaran, karena dalam

pelaksanaan programnya bantuan pengadaan sumur bor dan penyaluran air

bersih memang sangat dibutuhkan di daerah tersebut.

4. Amanah

Dengan adanya prinsip amanah dalam melakukan implementasi

kegiatan CSR, maka perusahaan memiliki tanggung jawab untuk

mengamalkan kewajibannya. Dalam pelaksanaannya, prinsip amanah yang

dilakukan oleh masyarakat terhadap PLN Salatiga yaitu dengan

Page 95: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

80

memberikan kepercayaan bahwasannya kegiatan CSR yang dilakukan oleh

PLN Salatiga dapat berjalan dengan baik. Hal ini telah direalisasikan oleh

PLN Salatiga untuk membantu dalam perbaikan sosial dengan pengajuan

programnya dari masyarakat yaitu dengan adanya pengadaan sumur bor.

Dalam hal ini, proses kegiatan pelaksanan CSR dari PLN Salatiga tidak

secara utuh memberikan dana tersebut kepada masyarakat penerima

bantuan, tetapi dari pihak PLN Salatiga telah melakukan kerjasama kepada

pihak pembuat sumur bor.

Dalam pelaksanaan pembuatan sumur bor, PLN Salatiga juga

melibatkan keikutsertaan masyarakat dalam pembuatan bak penampungan

air. Dalam hal ini, PLN Salatiga telah melaksanakan program CSR sesuai

dengan prinsip amanah sebagaimana telah sesuai juga dalam pengaturan

yang terdapat dalam Undang-Undang. Karena dalam pembuatan sumur bor

untuk dua daerah yang berbeda memang sudah dijalankan sesuai dengan

pengajuan proposal dari warga yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan

Q.S. An-Nisa’ ayat 58 yakni:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

Page 96: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

81

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.

Berdasarkan dari tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan program

CSR pada PLN Salatiga sudah sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang

memerintahkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dengan

membantu semua kelompok masyarakat yang membutuhkan tanpa

terkecuali dan juga telah sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam

mengimplementasikan program CSR bahwasannya program CSR yang

ada di PLN Salatiga mengambil dari yang disyari’atkan dalam Islam.

Page 97: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Corporate Social Responsibility

(CSR) pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Salatiga, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Listrik

Negara Salatiga

Bentuk program CSR yang dilaksanakan PLN Salatiga yaitu dengan

diadakannya program bina lingkungan. Program bina lingkungan yang

ada di PLN Salatiga hanya memiliki satu program per tahun yang wajib

dijalankan dan sudah terencana, tetapi tidak menuntut kemungkinan

adapun bantuan program CSR dari PLN Salatiga kepada masyarakat

sekitar jika terjadi hal yang tidak direncanakan. Untuk dua tahun terakhir

2016-2017, program bina lingkungan terencana yang diadakan oleh PLN

Salatiga yaitu pengadaan bantuan sumur bor dalam. Adapun yang

mendapat bantuan pembuatan sumur bor yakni terdapat di dua Desa

dengan daerah yang berbeda yaitu di Desa Bantal, Kecamatan Bancak,

Kabupaten Semarang dan di Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin,

Kabupaten Semarang. Selain program terencana, adapun bentuk program

tidak terencana yang dilaksanakan oleh PLN Salatiga pada tahun 2017,

yaitu bantuan penyaluran air bersih. Daerah yang mendapat bantuan

penyaluran air bersih pada saat terjadi kekeringan yaitu Pondok Pesantren

Page 98: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

83

Al-Falah, Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang,

Desa Wates Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, dan SMP 2

Bawen.

2. Sistem pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada

Perusahaan Listrik Negara Salatiga

Dalam pelaksanaan kegiatan CSR, PLN Salatiga membagi dua sistem

terhadap pelaksanaan pengelolaan programnya meliputi jangka pendek

dan jangka panjang. Jangka pendek yaitu sistem pengelolaan CSR yang

dikelola oleh departemen atau bidang distribusi yang sifatnya mandiri.

Bentuk program CSR PLN Salatiga pada model ini dengan diadakannya

bantuan penyaluran air bersih. Karena sistem pengelolaan program ini

sifatnya ad hock yaitu terjadi pada saat dibutuhkan secara tiba-tiba, maka

anggaran dana yang dikeluarkan oleh PLN Salatiga tidak seperti pada

program terencana. Dalam sistem pengelolaan jangka pendek ini, PLN

Salatiga telah memberikan bantuan penyaluran air bersih yang dilakukan

tahun 2017 lalu dibeberapa daerah yang membutuhkan dengan meminta

data kekeringan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Salatiga. Bantuan

diberikan dengan total 7 tangki yang masing-masing tangki berisi 1000

liter air dengan biaya pertangki Rp. 500.000. Untuk sistem pengelolaan

jangka panjang, pada model ini merupakan pengelolaan program yang

dikelola secara sistematis, terencana dan terarah. Pelaksanaan program

CSR pada PLN Salatiga dalam model ini dilakukan secara bertahap, yaitu

dengan mengajukan proposal, kemudian melakukan penelitian lapangan

Page 99: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

84

terlebih dahulu, setelah itu pemilihan program sampai terjadinya

pelaksanaan program CSR tersebut. Sehingga dalam pengelolaan

programnya dari perencanaan anggaran, perencanaan program,

implementasi, hingga proses pelaksanaan CSR program jangka panjang

ini harus sesuai dengan tahapan perencanaan dan untuk setiap tahunnya

hanya melakukan satu program saja. Dalam rentang tahun 2016-2017,

PLN Salatiga telah mengadakan program CSR sebagai aktivitas jangka

panjang yang dibuktikan dengan bantuan pembuatan sumur bor dalam

yang masing-masing per tahun anggaran dana yang dikeluarkan oleh PLN

Salatiga sebesar RP. 60.000.000.

3. Tinjauan perundang-undangan dan hukum Islam terhadap sistem

Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Listrik Negara

Salatiga

Dari tinjauan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan

Undang-Undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007, PLN Salatiga

telah melaksanakan program CSR yang diwujudkan dalam bantuan

pengadaan sumur bor dalam dan bantuan penyaluran air bersih. Dari

tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan program CSR pada PLN

Salatiga sudah sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang memerintahkan untuk

melaksanakan tanggung jawab sosial dengan membantu semua kelompok

masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali dan juga telah sesuai

dengan prinsip-prinsip Islam dalam mengimplementasikan program CSR

Page 100: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

85

bahwasannya program CSR yang ada di PLN Salatiga mengambil dari

yang disyari’atkan dalam Islam.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan kepada Perusahaan Listrik

Negara (PLN) Salatiga maupun masyarakat:

1. Publikasi terhadap kegiatan CSR yang ada pada PLN masih kurang

maksimal, sehingga publik secara luas belum menaruh perhatian yang

tinggi terhadap kegiatan CSR di PLN Salatiga. Karena selama ini, yang

mengetahui hanya daerah yang mendapatkan bantuan. Dan untuk

pelaksanaan programnya, seharusnya PLN Salatiga tidak hanya

memberikan satu program tiap tahunnya. Setidaknya ada dua program

CSR yang wajib dilaksanakan.

2. Dalam pelaksanaan kegiatan CSR di PLN Salatiga, program pembuatan

pengadaan sumur bor dalam seharusnya PLN Salatiga berkoordinasi

dengan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Karena dalam

kegiatan keberlangsungannya agar PDAM dapat membantu dalam

pemantauan kegiatan CSR tersebut supaya berjalan dengan baik.

3. Untuk masyarakat yang menerima bantuan dari kegiatan CSR, agar lebih

aktif dalam merespon kegiatan CSR yang dilakukan oleh PLN Salatiga.

Harapannya adalah agar usaha yang dilakukan oleh PLN Salatiga akan

lebih berkembang dalam melaksanakan kegiatan CSR-nya.

Page 101: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

86

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainudin. 2009. Metode Penelian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Anggraini, Retno, Fr. Reni. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam

Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-

Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta)”, Simposium Nasioanal

Akuntansi IX. Padang.

Ash-Shiddieqy, Hasbi. 1998. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Astuti, Dwi Retno dan Anto, M.B. Hendrie. 2008. “Persepsi Stakeholder

Terhadap Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Kasus Pada

Bank Syariah di DIY”. Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol.

10 No. 1, Januari 2008.

Azheri, Busyra. 2012. Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi

Mandatory. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Budimanta. 2005. Memberlanjutkan Pembangunan di Pertokoan melalui

Pembangunan Berkelanjutan dalam Bunga Rampai Pembangunan

Kota Indonesia dalam Abad 21.

Capra, M. Umer. 2000. Sistem Moneter Islam. Jakarta: Gema Insani & Tazkia

Cendekia.

Famiola, Melia dan Bambang Rudito. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan. Bandung: Rekayasa Sains.

Hadi, Nur. 2011. Corporate Social Responsibility edisi Pertama. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Hadiat, Afifah Fauziah. 2016. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Corporate Social

Responsibility Usaha Perhotelan Di Yogyakarta. Skripsi ini

diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Muamalat UIN Sunan Kalijaga.

Hendi. 2009. CSR: Sekilas Sejarah dan Konsep.

Huda, Miftahul dan Prastowo, Joko. 2011. Corporate Social Responsibility: Kunci

Meraih Kemuliaan Bisnis. Yogyakarta: Samudra Biru.

Jalal. 2006. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Opini, Koran

Tempo.

Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta:

Kanisius.

Page 102: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

87

Kusniadji, Suherman. 2011. Mengkomunikasikan Program Corporate Social

Responsibility Untuk Meningkatkan Citra Perusahaan. Jurnal

Komunikasi Universitas Tarumanegara. Tahun III/01/2011.

Mardikanto, Totok. 2014. CSR (Corporate Social Responsibility) (Tanggung

Jawab Sosial Korporasi). Bandung: ALFABETA.

Moleong, Lexy J. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Moloeng, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Muhammad Djakfar. 2007. Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Malang: UIN

Malang Pers.

Nursanti, Septian Diyah. 2016. Pengaruh Implementasi Corporate Social

Responsibility Dan Citra Perbankan Terhadap Loyalitas Nasabah

(Studi Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang

Pembantu Ungaran). Skripsi ini diterbitkan. Salatiga: Jurusan

Perbankan Syariah STAIN Salatiga.

Naqvi, Syed Nawed Haider. 2003. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. terj. M.

Syaiful Anam, Muhammad Ufuqul Mubin. (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2003).

Sahal, Ahmad. 2012. Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) BMT

Sumber Usaha Kembang Sari. Skripsi ini diterbitkan. Salatiga:

Jurusan Syariah STAIN Salatiga.

Sakiyanti, Rusfadia dan Irfan, Jahja M. Menilai Tanggung Jawab Televisi.

Jakarta: Primedia.

Supomo, Bambang. 2004. Akutansi Manajemen. Yogyakarta: FE UGM.

Suprayogo. Imam & Tobroni, 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suryadi. 1980. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Usaha Nasional.

Tunggal, Amin Widjaja. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta:

Harvarindo.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar

Grafika.

Wahyudi, Isa dan Azheri, Busyra. 2008. Corporate Social Responsibility: Prinsip,

Pengaturan dan Implementasi. Malang: In-Trans Publishing.

Page 103: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

88

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho

Publishing.

Yaparto, Marissa. 2013. Pengaruh CSR terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor

Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya Vol. 2, No. 1:78-88.

Page 104: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

89

BIOGRAFI PENULIS

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rukayatun

Tempat/ tanggal lahir : Pati/ 3 Mei 1994

Agama : Islam

Alamat : DK. Gowangkong II Rt 03 Rw 04

Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.

Menerangkan dengan sesungguhnya :

Riwayat Pendidikan

1. Tamat SD Negeri I Ngablak tahun 2006

2. Tamat SMP Negeri 1 Cluwak tahun 2009

3. Tamat SMK Negeri 3 Pati tahun 2012

Demikian biografi ini saya buat dengan sebenarnya

Salatiga, 29 Agustus 2018

Rukayatun

NIM : 33022150001

Page 105: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

90

Page 106: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

91

Page 107: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

92

Page 108: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

93

Page 109: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

94

Page 110: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

95

Page 111: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

96

Page 112: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

97

Page 113: TINJAUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4703/1/skripsi.pdf · Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

98