tinjauan mengenai bentuk bentuk · pdf filedalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi...

31
TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK PERUSAHAAN DALAM KONSEP EKONOMI KONVENSIONAL DAN FIQH ISLAM Abstrak Tulisan ini berkenaan dengan bentuk-bentuk perusahaan yang ada dalam sistem ekonomi konvensional saat ini yang merupakan bagian kompleks dari suatu bisnis modern dimana sistem produksi masal dan interaksional antara satu bidang usaha satu dengan usaha lainnya saling berkait. Konsep usaha yang modern ini seperti waralaba, firma, PT (Perseroan Terbatas) dan CV (persekutuan komanditer) belumlah ada pada zaman Rasulullah SAW dulu, akan tetapi bisa dilihat kesamaan maupun benang merah antara ajaran Islam yang berkenaan dengan perdagangan dan kemitrausahaan yang sudah ada di dalam pelajaran fiqh mu’amalat dengan sistem ekonomi konvensional atau bisnis modern pada saat ini. Oleh karena itu tulisan ini akan menggambarkan dan mengeksplorasi antara konsep bisnis modern dengan konsep Islam di dalam bentuk bentuk perusahaan yang ada pada saat ini, yang menunjukan bahwa hukum Allah tentang usaha dan mencari karunia Allah (dalam bahasa modern disebut bisnis) pada hakekatnya telah diatur oleh Allah SWT dan dibimbing oleh Rasulullah SAW kemudian dijabarkan oleh para ulama, cendekiawan,ekonom muslim, terkemudian, wallahu ‘alam bisssawab. A. Pendahuluan Dalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang sangat dibutuhkan keberadaannya untuk menunjang berbagai sarana dan prasarana kehidupan di masyarakat. Setiap bisnis maupun usaha yang dikembangkan itu memerlukan suatu badan usaha yang dikelola dengan baik dan profesional sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai. Dunia usaha saat ini jelas menimbulkan berbagai macam persaingan sehingga dibutuhkan manajerial dan organsasi yang kompleks guna mengantispasi berbagai ancaman dari pesaing bisnis. Perusahaan merupakan bentuk badan usaha modern yang menunjang bisnis dan usaha dagang. Dalam perusahaan terdapat berbagai organisasi dan manajemen guna efektifitas dan efisiensi kerja guna memperoleh laba yang lebih menguntungkan. Dalam bentuknya perusahaan modern terdapat berbagai macam istilah hal ini menunjukan jumlah saham dan liabilitas yang ada pada perusahaan itu. Dalam Islam bentuk bentuk perusahaan itu juga sudah menjadi kajian, pembahasan maupun penelitian dan memang sudah terdapat dalam hukum fiqh Islam. Adapun istilah dan bahasa yang berbeda antara fiqh dan ekonomi modern dapatlah kita ambil benang merah dan lihat persamaanya baik dalam pengertian maupun pemahaman yang akan kita bahas dalam tulisan berikut ini.

Upload: vuthuy

Post on 30-Jan-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK PERUSAHAAN DALAM KONSEP

EKONOMI KONVENSIONAL DAN FIQH ISLAM

Abstrak

Tulisan ini berkenaan dengan bentuk-bentuk perusahaan yang ada dalam sistem ekonomikonvensional saat ini yang merupakan bagian kompleks dari suatu bisnis modern dimanasistem produksi masal dan interaksional antara satu bidang usaha satu dengan usahalainnya saling berkait. Konsep usaha yang modern ini seperti waralaba, firma, PT(Perseroan Terbatas) dan CV (persekutuan komanditer) belumlah ada pada zamanRasulullah SAW dulu, akan tetapi bisa dilihat kesamaan maupun benang merah antaraajaran Islam yang berkenaan dengan perdagangan dan kemitrausahaan yang sudah ada didalam pelajaran fiqh mu’amalat dengan sistem ekonomi konvensional atau bisnis modernpada saat ini. Oleh karena itu tulisan ini akan menggambarkan dan mengeksplorasi antarakonsep bisnis modern dengan konsep Islam di dalam bentuk bentuk perusahaan yang adapada saat ini, yang menunjukan bahwa hukum Allah tentang usaha dan mencari karuniaAllah (dalam bahasa modern disebut bisnis) pada hakekatnya telah diatur oleh Allah SWTdan dibimbing oleh Rasulullah SAW kemudian dijabarkan oleh para ulama,cendekiawan,ekonom muslim, terkemudian, wallahu ‘alam bisssawab.

A. Pendahuluan

Dalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang

sangat dibutuhkan keberadaannya untuk menunjang berbagai sarana dan prasarana kehidupan

di masyarakat. Setiap bisnis maupun usaha yang dikembangkan itu memerlukan suatu badan

usaha yang dikelola dengan baik dan profesional sehingga hasil yang diharapkan dapat

tercapai. Dunia usaha saat ini jelas menimbulkan berbagai macam persaingan sehingga

dibutuhkan manajerial dan organsasi yang kompleks guna mengantispasi berbagai ancaman

dari pesaing bisnis.

Perusahaan merupakan bentuk badan usaha modern yang menunjang bisnis dan usaha

dagang. Dalam perusahaan terdapat berbagai organisasi dan manajemen guna efektifitas dan

efisiensi kerja guna memperoleh laba yang lebih menguntungkan. Dalam bentuknya

perusahaan modern terdapat berbagai macam istilah hal ini menunjukan jumlah saham dan

liabilitas yang ada pada perusahaan itu.

Dalam Islam bentuk bentuk perusahaan itu juga sudah menjadi kajian, pembahasan

maupun penelitian dan memang sudah terdapat dalam hukum fiqh Islam. Adapun istilah dan

bahasa yang berbeda antara fiqh dan ekonomi modern dapatlah kita ambil benang merah dan

lihat persamaanya baik dalam pengertian maupun pemahaman yang akan kita bahas dalam

tulisan berikut ini.

Page 2: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

B. Definisi Perusahaan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber

ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Perusahaan

bertugas mengolah sumber-sumber ekonomi atau sering disebut juga faktor-faktor produksi.

Sumber-sumber ekonomi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam : manusia (men), uang

(money), material (materials), metode (methods). Sedangkan kewirausahaan adalah suatu

profesi yang timbul karena interaksi antar ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari

pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat digali dari rangkaian kerja yang diberikan

dalam praktek. Jadi, fungsi yang dilakukan oleh seseorang wirausahaan adalah :

Mengidentifikasikan kesempatan

Mengumpulkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

Menarik investasi/dana dari perorangan atau lembaga keuangan

Melaksanakan proses produksi atau perdagangan

Menanggung resiko1

Perusahaan dapat didefinisikan juga sebagai suatu organisasi produksi yang

menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan

dengan cara yang menguntungkan. Dari definisi tentang perusahaan tersebut dapatlah dilihat

adanya lima unsur yang penting, yaitu: organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan,

cara yang menguntungkan.

Organisasi : Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani)

yang berarti alat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi.

Setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti

manusia, bahan-bahan dan sebagainya. Timbullah keharusan untuk mengadakan

kerjasama secara efisien, efektif dan dapat hidup sebagaimana mestinya. Keadaan

seperti ini dapat membentuk suatu organisasi.

Produksi : dalam organisasi tersebut di atas memungkinkan dilakukannya aktivitas

produksi, yaitu semua usaha yang ditujukan untuk menciptakan atau menaikan faedah

(utility).

1 Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan), LibertyYogyakarta, Yogyakarta, 1995, hal. 5

Page 3: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

Sumber-sumber ekonomi/faktor-faktor Produksi : dalam unsur yang ketiga ini

terkandung pengetian adanya kegiatan atau aktivitas untuk menjalankan fungsi-fungsi

(menggunakan dan mengkoordinir) dan sumber-sumber ekonomi. Fungsi-fungsi yang

dilakukan oleh perusahaan antara lain: pembelanjaan, pemasaran, kepegawaian

(personalia) dan sebagainya. Berbagai fungsi yang ada hanya dapat dilakukan apabila

sumber-sumber ekonomi telah tesedia.

Kebutuhan : disini pengertian kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa.

Sebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan

hanya sebagian saja. Sedang sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain

pula.

Cara yang Menguntungkan: agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua

aktivitas yang dilakukan haruslah menggunakan cara-cara yang menguntungkan,

artinya cara-cara yang menguntungkan tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip

efisiensi.Pemborosan dan cara-cara yang kurang menguntungkan sebaiknya dihindari.

Cara yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan belum tentu sama baiknya bagi

perusahaan yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-beda. 2

M. Manullang memberikan pendapat yang hampir sama bahwa menurutnya telah

banyak pengertian dan definisi tentang perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli namun

secara ringkas dapat dikatakan bahwa perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang

mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat,

dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.. 3

Perusahaan didirikan tentu mempunyai tujuan yang telah ditentukan, sebab tujuan merupakan

titik tolak bagi segala pemikiran dalam perusahaan dan tujuan juga memberikan arah bagi

kegiatan dan cara mengukur cara efektivitas kegiatan perusahaan. Sering dikatakan bahwa,

tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen

dengan nilai-nilai tertentu. Sebenarnya, pertimbangan terakhir mengenai atau barang jasa apa

yang harus dibuat oleh perusahaan adalah terletak pada konsumen. Konsumen akan

memberikan pertimbangan mengenai seberapa jauh kebutuhannya telah dapat dipenuhi

dengan pembelian barang dan jasa tersebut.

2 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, 2007, h. 12-193M. Manullang, Pengantar Bisnis, PT. Indeks, Jakarta, 1997, h. 59

Page 4: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

C. Bentuk Bentuk Perusahaan

Masalah pemilihan bentuk perusahaan harus ditetapkan pada saat perusahaan akan

didirikan atau akan mulai melaksanakan operasinya. Dalam hal ini terdapat beberapa

pertimbangan apabila kita akan memilih bentuk perusahaan. Pertimbangan tersebut antara

lain sebagai berikut :

a. Jenis usaha yang akan dilaksanakan (jasa, industry, perdagangan dan sebagainya)

b. Jumlah modal untuk usaha dan kemungkinan untuk menambah modal itu

c. Rencana pembagian laba

d. Penentuan tanggung jawab perusahaan

e. Penanggungan resiko yang akan dihadapi

f. Prinsip-prinsip pengawasan yang akan digunakan

g. Jangka waktu berdirinya perusahaan.4

Adapun bentuk-bentuk perusahaan yang ada dalam praktek di Indonesia ada sembilan

macam, penjelasannya lebih rinci sebagai berikut dibawah ini :

1. Usaha Perseorangan

Usaha perseorangan merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di

Indonesia.Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat

permulaan meengadakan kegiatan usaha. Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang, dan

ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Walaupun

jumlah perusahaan yang ada relative banyak, tetapi volume penjualan masing-masing relative

kecil. Di samping itu tidak diperlukan ijin pendiriannya. Selama ini pemerintah tidak

menentukan suatu kategori khusus tentang bentuk usaha ini. Jadi, tidak ada pemisahan secara

hokum antara perusahaan dengan kepentingan pribadi. Semua urusan perusahaan menjadi

satu dengan urusan pribadi dari pemilik. Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh

seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan.

Dalam hal ijin usaha secara relative dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana

persyaratannya dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari

4Murti sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan), h. 34

Page 5: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab

semua harta kekayaan menjadi jaminan dari semua utang perusahaan. 5

a. Kebaikan Perusahaan Perseorangan

1. Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara

cepat dilaksanakan.

2. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.

3. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun

dalam masalah proses produksi.

4. Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan

perusahaan yang menjadi miliknya itu.

b. Keburukan Perusahaan Perseorangan

1. Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Di sini seluruh harta

milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.

2. Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh

sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja.

3. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya

pemilik meninggal atau terkena hukuman penjara, maka perusahaan akan

berhenti pula aktivitasnya.

4. Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas

manajemen seperti, pencarian kredit, pembelanjaan, produksi, ketenaga

kerjaan serta pemasaran, dilakukan oleh pemilik sendiri.

2. Firma (Fa)

Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama

bersama untuk menjalankan usaha, di mana tanggung jawab masing-masing anggota firma

(Firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan di bagi

bersama-sama, demikian pula jika menderita kerugian, akan dipikul bersama-sama.

Ketentuan mengenai Firma ini diatur di dalam Pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan Pasal

16 dan 18 KUHP dan intinya menyebutkan :

a. Dalam kenggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin.

b. Anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa

persetujuan dari anggota lain.

5 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, 2007, h. 50

Page 6: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

c. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota

tersebut masih hidup.

d. Pemisahan kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan tidak ada artinya,

sebab bila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup hutang

perusahaan, maka kekayaan pribadi para sekutu menjadi jaminan.

e. Sekutu yang tidak memasukkan modal, hanya tenaga saja maka akan

memperoleh bagian laba atau rugi sama dengan sekutu yang memasukkan

modal terkecil.

a. Kebaikan firma :

1. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara

para anggota.

2. Pendirian Firma relative lebih mudah karena tidak memerlukan akte pendirian.

3. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit

karena mempunyai kemampuan financial yang lebih besar.

b. Keburukan firma :

1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan,

kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutang firma.

2. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama

oleh anggota yang lain.

3. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah seorang anggota

membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis

Firma menjadi bubar.

3. CV (Commanditaire Vennootschaap)

Persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan dimana satu atau beberapa orang

sekutu mempercayakan uang atau barang kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan

perusahaan yang bertindak sebagai pimpinan.6 Tujuan pendirian persekutuan komanditer

adalah memberikan peluang bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan

tanggung jawab terbatas. Perusahaan perseroan komanditer dijalankan oleh seorang sekutu

aktif dan bertanggung jawab atas semua risiko atau kewajiban pihak ketiga.Tanggung jawab

ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup untuk

menutupi kewajibannya. Kelebihan perusahaan jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab

6 M. Manullang, Pengantar Bisnis, h. 69

Page 7: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

terutama bagi sekutu aktif dan pasif. Kebutuhan akan modal dan pengembangan usaha juga

relatif lebih mudah.

Perseroan Komanditer atau disebut Commanditaire Vennootschaap (CV), dinyatakan

menurut Pasal 19 KUHD, ialah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama

antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab

penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan

tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang

diikut sertakan dalam perusahaan itu. Keanggotaan dalam CV :

a. Sekutu Pimpinan (General Partner)

b. Sekutu Terbatas (Limited Partner)

c. Sekutu Diam (Silent Partner)

d. Sekutu Rahasia (Secret Partner)

e. Sekutu Yunior dan Sekutu Junior (Senior&Yunior Partner)

f. Dormant (Sleeping Partner)

a. Kebaikan CV

1. Pendirinya relative mudah

2. Kemampuan manajemennya lebih besar

3. Mudah memperoleh kredit

4. Modal yang dikumpulkan lebih besar

b. Keburukan CV

1. Kelangsungan hidupnya tidak menentu

2. Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan.

3. Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.

4. PT (Perseroan Terbatas)

Perseroan terbatas atau sering pula disebut dengan Naamloze Vennootschap (NV),

adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang

terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu/persero turut mengambil bagian sebanyak

satu atau lebih saham. Disini para pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap

hutang-hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan. Kekayaan PT terpisah dari

kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham. Kepada para pemegang saham hanya

Page 8: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

dibayarkan deviden jika PT mendapatkan laba. Untuk mendirikan sutu PT diperlukan adanya

Akte Notaris yang memuat antara lain : Nama PT, Modal PT, dan sebagainya. 7

Berbeda dengan usaha perseorangan, firma atau perseroan komanditer, perseroan

terbatas juga disebut NV (persero/stockholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas

terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang mereka setorkan. Perseroan terbatas ini

merupakan suatu badan hukum karena memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan

pribadi masing-masing pemegang saham. Kepada pemegang saham hanya dibayarkan

dividen apabila perseroan itu mendapat laba. Kalau perusahaan menderita lagi, tidak boleh

dibayarkan dividen kepada persero. Oleh karena itu setiap tahun diwajibkan kepada direktur

untuk melaporkan keuntungan yang diperolehnya.8

Pendirian suatu PT diperlukan adanya akte notaris dan harus dipenuhi syarat-syarat

tertentu baik syarat financial maupun syarat yuridis yang ditentukan oleh Negara. Dewan PT

antara lain:

1. Rapat Umum Pemegang Saham

a. Rapat umun pemegang saham adalah rapat dari para pemegang saham. Mereka

mempunyai kekuasan tertinggi dalam PT. Rapat Umum Pemegang Saham biasanya

diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun, dan selambat-lambatnya 6 bulan

sesudah tahun buku yang bersangkutan.

b. Dalam rapat setiap pemegang saham mempunyai hak dan mengeluarkan paling

sedikit satu suara. Jika saham yang dimilki lebih dari satu berarti hak suaranya juga

lebih dari satu. Keputusan rapat diamlbil dengan suara terbanyak, paling sedikit

separo ditambah satu, kecuali jika akte pendirian menentukan kelebihan suara yang

lebih besar, misalnya dua per tiga jumlah suara yang dikeluarkan. Apabila

pemegang saam tidak dapat hadir dalam rapat umum, ia dapat menyerahkan ak

suaranya kepada orang lain. Cara demikian disebut proxy.

2. Komisaris

Biasanya dalam rapat umum pemegang saham, para persero menyerahkan

tugas kepada seorang komisaris atau lebih untuk mengawai segala tindakan direksi

dan menjaga agar tindakan direksi tidak merugikan perusahaan, lagi pula mengawasi

agar direksi menjalankan segala petunjuk rapat umum pemegang saham dengan

sebaik-baiknya.Komisaris berhak memberhentikan direksi jika tindakannya

7 Murti sumarni dan John Soeprihanto, h. 358 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, h. 59-65

Page 9: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

merugikan. Dalam rapat umum direksi dapat dipilih kembali atau digantikan oleh

ornag lain, demikian juag dewan komisaris.

3. Dewan direktur (board of directors)

Dewan direktur dipilh dan diangkat oleh rapat umun pemegang saham untuk

jangka waktu tertentu. adapun tugas-tugas dan kewajiban dari dewan direktur secara

umum:

a. Mengurus harta kekayaan perseroan

b. Mengemudikan usaha-usaha perseroan

c. Mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan

a. Kebaikan PT

1. Tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap utang-utang

perusahaan

2. Kontinyuitas perusahaan sebagai badan hokum lebih terjamin, sebab tidak

tergantung pada beberap peserta, pemilik dapat berganti-ganti.

3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang

lain.

4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya,

misalnya dengan mengeluarkan saham baru

5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber

modal untuk itu secara efisien. Manajer yang tidak cakap dapat diganti

dengan yang lebih cakap.

b. Keburukan PT

1. PT merupakan subyek pajak tersendiri, sedangkan dividen yang diterima oleh

para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan dari

pemegang saham bersangkutan.

2. Pendiriannya lebih sulit, memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk

usaha tertentu.

3. Ongkos pembentukannya relatif tinggi.

4. Kurangnya rahasia perusahaan, disebabkan karena segala aktivitas harus di

laporkan kepada pemegang saham, terutama yang menyangkut laba

perusahaan.

Page 10: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

c. Jenis-jenis Perseroan Terbatas (PT)

1. PT Tertutup

Di dalam PT ini saham-sahamnya hanya dimiliki oleh orang-orang

tertentu, tidak setiap orang dapat ikut serta dalam modalnya. Seringkali

pemegang saham berasal dari family/keluarga sendiri dan surat sahamnya

ditulis atas nama. Tujuan dari hal itu ialah agar harta benda yang digunakan

untuk usaha lebih terpelihara dan terjamin keamanannya.

2. PT Terbuka

Di sini saham-sahamnya boleh dimiliki oleh setiap orang Saham disini

biasanya bukan atas nama, melainkan saham “atas tunjuk” sehingga mudah

untuk dipindahtangankan, yaitu dengan menjualnya kepada orang lain.

3. PT Kosong

Adalah suatu PT yang sudah tidak menjalankan kegiatannya lagi, tinggal

namanya saja. Hal ini disebabkan karena tidak dapat melunasi hutang tanpa

harus menjual semua sahamnya.

4. PT Asing

Merupakan suatu PT yang didirikan si luar negeri, menurut hukum yang

berlaku di sana dan berkedudukan di luar negeri pula. Pasal 3 Undang-

Undang Penanaman Modal Asing (UUPMA), menyatakan bahwa perusahaan

yang akan melakukan investasi di Indonesia, harus berbentuk Perseroan

Terbatas yang didirikan dan berlokasi di Indonesia sesuai dengan hukum

yang berlaku di Indonesia.

5. Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)

Perseroan ini sebelumnya adalah Perusahaan Negara (PN). Terjadinya karena PN

mengadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta. Contoh : PT

(persero) Pupuk Kujang, PT (persero) Aneka Gas dan Industri. Tujuan persero yaitu mencari

laba maksimum dengan menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien.9

a. Dasar hukum

Dasar hukum yang menciptakan perubahan bentuk dari Perusahaan Negara menjadi

PT persero ini adalah:

1. Intruksi Presiden Republik Indonesia nomor 17 tanggal 28 desember 1967.

2. Peraturan Pemerintahan pengganti undang-undang no 1 tahun 1969.

9 Murti Sumarni dan John Soeprihanto, h. 37

Page 11: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

3. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia nomor 12 tahun 1969.

Menurut instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 17 tahun 1967, disebutkan

bahwa ciri-ciri pokok persero:

1. Makna usaha adalah untuk mencapai keuntungan

2. Status hukumnya sebagai hokum perdata berbentuk perseroan terbatas.

3. Hubungan-hubungan usaha diatur menurut hokum perdata.

4. Modal seluruhnya atau sebagian merupakan mlik Negara dan kekayaan Negara

dipisahkan seperti ini memungkinkan diadakannya usaha bersama dengan pihak

swasta baik nasional maupun swasta asing. Di samping itu dimungkinkan juga

adanya penjualan saham-saham perusahaan milik Negara.

5. Tidak memilki fasilitas-fasilitas Negara

6. Pimpinan dipegang oleh direksi

7. Karyawan mempunyai status sebagai karyawan perusahaan swasta biasa

8. Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham.

6. Perusahaan Negara Umum (PERUM)

Tujuan dari PERUM juga mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan masyarakat tidak

boleh diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden RI No.17 tanggal 26 Desember

1967, yang menyatakan bahwa kegiatan usaha dari PERUM terutama ditujukan untuk

melayani kepentingan umum; bidang usahanya biasanya disebut juga jasa vital (Public

Utilities). Pihak swasta diperbolehkan menanamkan modalnya pada PERUM meskipun

seluruh modal PERUM dimiliki oleh Pemerintah. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yang

bertanggung jawab atas segala hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut

hukum perdata.10

Perum bertujuan mencari keuntungan, tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan

masyarakat. Dalam instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 17 tanggal 28 desember

tahun 1967 dinyatakan dinyatakan bahwa kegiatan usaha perum terutama ditunjukan untuk

melayani kepentingan umum baik kepentingan di bidang produksi, distribusi maupun

konsumsi tanpa mengabaikan prinsip-prinsip efisiensi. Bidang-bidang usaha yang

dilakukannya biasanya berupa jasa-jasa vital (public utilities). Direksi yang memimpin

perum bertanggung jawab atas segala hubungan hukum dengan pihak lain, diatur menurut

hukum perdata. Tututan-tuntutan hukum dari pihak luar ditujukan kepada perusahaan. Sebab

10 Ibid., h.30

Page 12: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

perum mempunyai status sebagai badan hukum. Semua kegiatan, hubungan dan tata laksana

organisasi diatur secara khusus yang tidak terlepas dari peraturan tentang pembentukan

Perusahaan Negara tersebut.

7. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)

Kegiatan usaha Perjan ditujukan terutama untuk pelayanan kepada masyarakat atau

untuk kesejahteraan umum (Public Services) dengan memperhatikan pula segi efisiensinya.

Perjan dapat memiliki fasilitas-fasilitas negara, sebab merupakan bagian dari

departemen/direktorat jenderal. Seluruh karyawannya berstatus pegawai negeri. Perjan

mempunyai hubungan hukum publik, yaitu apabila terjadi persengketaan maka Perjan

berkedudukan sebagai pemerintah.11

Contoh Perjan di Indonesia adalah Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) yang

mempunyai daerah operasi di Jawa dan Sumatera. Kegiatan yang dilakukan terutama

ditujukan untuk kesejahteraan umum (public service) dengan memperhatikan segala segi

efisiensinya.Walapun demikian sering PJKA memberikan bantuan berupa potongan tarip

kepada anak-anak sekolah atau mahasiswa, dan pembebasan tarip kepada keluarga karyawan

PJKA sendiri. Berbeda dengan perum yang semua kekayaannya dipisahkan dari kekayaan

Negara, maka perjan dapat memiliki fasilitas-fasilitas Negara sebab merupakan bagian dari

Departeman/ Derektorat Jenderal.Dalam hal ini hubungan hukum yang berlaku diatur

menurut hokum public, dan seluruh karyawan berstatus sebagai pegawai negeri.

8. PD (Perusahaan Daerah)

Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modal atau sahamnya dimiliki oleh

Pemerintah Daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara. Tujuan

PD ini adalah mencari keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk membangun

daerahnya. Kepengurusan PD tidak lagi dilakukan oleh Badan Pimpinan Perusahaan-

Perusahaan Daerah (BAPIPPDA), tetapi diserahkan kepada Gubernur/Kepala Daerah. Hal ini

sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri no.18/1969.

Perusahaan daerah adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimilki oleh

pemerintahan daerah. Perusahaan daerah bertujuan mencari keuntungan yang nantinya dapat

dipakai untuk pembagunan daerah.Sesuai dengan surat keputusan menteri dalam negeri

nomor 18 tahun 1969, pengurus perusahaan-perusahaan daerah tidak lagi dilakukan oleh

badan pimpinan perusahaan-perusahaan daerah (BAPIPPDA). Pengurusan selanjutnya

11 Murti sumarni dan John Soeprihanto, h.30

Page 13: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

diserahkan kepada gubernur/kepala daerah. Contohnya perusahaan daerah antara lain:

purosari, PD Percetakan Radya Indria.12

9. Koperasi

Menurut asal katanya, koperasi berarti bekerja bersama-sama, dari kata ko dan

operasi. Jadi koperasi merupakan perkumpulan orang-orang untuk mengadakan kerjasama,

bukanlah merupakan konsentrasi modal. Berdasarkan undang-undang pokok perekonomian

nomor 12 tahun 1967 ( disahkan tanggal 18 desember 1967). Koperasi Indonesia diartikan

sebagai: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang-orang atau

badan-badan hokum. Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha

bersama berdasarkan atas azaz kekeluargaan dan kegotong-royongan. Selanjutnya dalam

undang-undang tersebut dinyatakan bahwa fungsi koperasi Indonesia adalah:

1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.

2. Alat pendemokrasi ekonomi nasional.

3. Sebagai salah satu uarat nadi perekonomian bangsa Indonesia

4. Alat Pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bagsa

Indonesia, serta dalam megatur tata laksana perekonomian rakyat.13

Koperasi dimaksudkan untuk menampung kegiatan perekonomian pada tingkat

lapisan bawah yang masih merupkan bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Untuk

melancarkan kegiatan-kegiatan mengembangkan lapisan bawah tersebut, pada awal tahun

1978 telah dikeluarkan instruksi presiden nomor 2 tahun 1978 tentang badan usaha unit desa

(BUUD) dan koperasi unit desa (KUD). Sarana instruksi presiden tersebut (yang

menggantikan instruksi presiden nomor 4 tahun 1973) adalah pembangunan ekonomi

pedesaan. Diharapkan BUUD dan KUD dapat menjadi wadah utama kegiatan-kegiatan

ekonomi pedesaan yang dimilki dan diatur sendiri oleh seluruh warga desa untuk keperluan

mereka serta untuk pembangunan pedesaan. Apabila maksud tersebut dapat tercapai, maka

produksi dapat ditingkatkan, kesempatan kerja lebih bbesar dan distribusi pendapatan lebih

dari merata.

Koperasi dimaksudkan juga sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-

orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota,

12 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, h.66

13 ibid

Page 14: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi

kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi :

a. Beruruskan kekeluargaan atau gotong royong

b. Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggotanya, kesejahteraan masyarakat dan

daerah

c. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela atau dasar kekeluargaan

d. Pembagian hasil usaha didasarkan atas keseimbangan jasa

e. Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan Koperasi berada ditangan rapat anggota

f. Berusaha :

1. Mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi

2. Menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha dalam lapangan

perekonomian

3. Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk menyimpan secara teratur

Sesuai ketentuan UU tersebut diatas, Koperasi Indonesia mempunyai tujuan

memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakatnya, dan mempunyai 4 fungsi yaitu: 14

1. Menbangun dan mengembangkan kemampuan ekonomi anggota dan

masyarakat

2. Aktif berperan mempertinggi kualitas kehidupan anggota masyarakat

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional

4. Mewujudkan dan mengembangkan perekonomiannasional yang merupakan

usaha bersama berdasarkan atas asas kekuluargaan dan demokrasi ekonomi

a. Sumber Keuangan Koperasi

Untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi, diperlukan sejumlah modal yang

memadai.Modal tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber. Yaitu:

1. Anggota koperasi

Modal yang dikumpulkan oleh para anggota dapat dibedakan menjadi:

a. Simpanan pokok, yaitu simpanan yang dipenuhi oleh setiap orang pada

saat mulai menjadi anggota koperasi, besarnya tetap dan sama untuk setiap

anggota.

14 M. Manullang, Pengantar Bisnis, h. 79

Page 15: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

b. Simpanan wajib, yaitu simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk

membayar pada waktu tertantu, misalnya sebulan sekali.

c. Simpanan sukarela, yaitu simpanan yang besarnya dan waktunya tidak

tertentu tergantung pada kerelaan anggota, atau perjanjian antara anggota

dengan koperasi.

2. Pinjaman

Pinjaman uang kepada anggota atau pihak lain dapat dilakukan apabila modal

yang ada belum mencukupi.

3. Hasil usaha

Keuntungan yang diperoleh koperasi dari hasil penjualan di atas harga belinya

dapat ditanamkan kembali untuk memperbesar volume usahanya. Sumber dana

seperti ini hasil usaha.

4. Penanaman modal

Sumber dana dari penanaman modal jarang didapat di Indonesia karena banyak

usaha lain selain koperasi yang dianggap lebih menarik.

b. Jenis Koperasi

Berdasarkan fungsi-fungis yang dilakukan ada tiga macam koperasi, yaitu:

1. Koperasi produksi

Koperasi produksi bertujuan memproduksi dan menjual barang secar bersama-

sama.jenis koperasi yang dapat dimasukkan ke dalam koperasi produksi antara

lain: koperasi kerajinan, koperasi perikanan, koperasi pertanian, dan sebagainya.

2. Koperasi konsumsi

Koperasi konsumsi yaitu koperasi yang mempunyai kegiatan di bidang

penyediaan barang-barang yang dibutuhkan konsumen, terutama anggota

koperasi.Dalam hal ini barang-barang dibeli untuk dijual lagi dengan harga yang

rendah. Contoh koperasi konsumsi adalah PKPN.

3. Koperasi kredit

Koperasi kredit yaitu koperasi yang beroperasi di bidang pemberian kredit kepada

para anggota dan bukan anggta dengan bunga yang serenda-rendahnya. Sumber

dananya berasal dari simpanan para anggota sendiri. Kredit banyak diberikan

kepada orang yang membutuhkan saja.

c. Pembagian Koperasi Atas Luas Daerah

Berdasarkan luas daerah ada empat macam koperasi, yaitu:

Page 16: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

1. Koperasi primer : Adalah suatu unit koperasi terkecil yang meliputi wilayah

yang kecil pula.

2. Koperasi pusat : Koperasi pusat terdiri atas paling sedikit lima koperasi primer

yang sudah berbadan hukum

3. Gabungan koperasi: Gabungan koperasi merupakan sekelompok koperasi

yang terdiri atas paling sedikit tiga pusat koperasi

4. Induk koperasi: Koperasi yang terdiri atas sedikitnya tiga gabungan koperasi

yang sudah berbadab hukum, wilayahnya meliputi seluruh Indonesia

d. Pendirian Koperasi

Untuk mendirikan sebuah koperasi primer, diperlukan sekurang-kurangnya 20 orang

anggota, sedangkan untuk mendirikan sebuah koperasi sekunder, diperlukan sekurang-

kurangnya 3 koperasi primer yang sudah berbadan hukum. Koperasi primer didirikan dan

dibentuk melalui suatu rapat anggota di dalam rapat dipilih pengurus (dari anggota koperasi)

dan dipilih pengawasan serta dibuat akte pendirian yang memuat :

a. Nama, tempat tinggal dan pekerjaan merka yang diberi kuasa menandatangani akte

pendirian

b. Anggaran dasar koperasi, sebagai hasil keputusan pada rapat pembentukan

Sesuai pasal 8 UU Koperasi (UU 25/1992), maka anggaran dasar koparasi, memuat

sekurang-kurangnya hal-hal sbb : daftar nama pendiri, nama dan tempat kedudukan, maksud

dan tujuan serta bidang usaha, ketentuan mengenai keanggot, ketentuan mengenai rapat

anggota, ketentuan menganai pengelolaan, ketentuan menganai permodalan, ketentuan

menganai jangka waktu berdirinya, ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha,

ketentuan menganai sanksi.

Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka, namun keanggotaan seseorang

akan berakhir bila :

Meninggal dunia

Minta berhenti atas kehendakan sendiri

Diberhentikan karena tidak memnuhi syarat keangotaan

Dipecat karena tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota

Page 17: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

e. Pengurus Koperasi

Pengurus koperasi merupakan pemegang kuasa rapat anggota dan masa jabatan paling

lama 5 tahun. Pengurus koperasi bertugas :

Mengelola koperasi dan usahanya.

Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan RABP koperasi

Menyelengarakan rapat anggota

Mengajukan laporan keuangan dan pertanggunganjawaban pelaksanaan tugas.

Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

D. Tinjaun Fiqh Islam Tentang Perusahaan

1. Usaha Perseorangan

Dalam ekonomi Islam bisa ditemukan beberapa ragam usaha yang telah melembaga di

kalangan umat Islam. Kebolehan umat Islam melakukan berbagai bidang usaha hukum,

antara lain bisa mengacu pada kaidah fikhiyah yang menyatakan “ pada dasarnya, semua

bentuk muamalah boleh dilakukan, kecuali ada dalil yang mengharamakannya”. Jika

sekiranya ada hukum yang melarang karena ada illat (alasan) tertentu sudah barang tentu

usaha itu tidak boleh dilakukan oleh siapa pun. Sebuah perusahaan yang usaha pokoknya

memproduksi minuman keras (khamr) atau sejenis obat-obatan aditif (narkoba) misalnya,

jelas dilarang dalam Islam karena barang yang dihasilkan itu bisa merusak mental dan

kesehatan masyarakat. Demikian juga, usaha (bisnis) diskotek, tidak diperkenankan dalam

Islam karena dampaknya bagi masyarakat tidak kalah serunya dengan dampak yang

ditimbulkan oleh usaha minum-minuman keras dan narkoba.

Namun dalam perkembangan dunia modern, beriringan dengan kemajuan ekonomi,

bagaimanapun Islam harus mampu mengakomodir model lembaga perekonomian

kontemporer. Dalam hal ini Islam dapat mengadopsi, memodifikasi, kemudian meligitimasi

model lembaga itu untuk kemudian diakui sebagai the Legal Forms of the Islamic Business

Enterprise. Contok kongkrit yang bisa ditemukan antara lain lembaga perbankan dan

asuransi.

Sistem perbankan konvensional maupun modern yang bermula di Barat ditinjau dari

aspek manajemen dan administrasi yang diterapkan kiranya sudah cukup maju dan patut

dijadikan rujukan. Namun demikian, di sisi lain menurut kacamata Islam, ada aspek transaksi

Page 18: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

yang kontra ide dan kontra produksi karena sistem perbankan konvensional mengandung

unsur riba, oleh karena itu pada akhirnya lahirlah sistem perbankan non-ribawi di Indonesia,

diantaranya telah dikenal yang pertama adalah Bank Muamalah Indonesia, disusul kemudian

seperti BNI Syariah, BTN Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan lain lain. Ada juga bentuk

usaha lain seperti asuransi dengan segala macamnya yang juga berbasis syariah (Asuransi

Takaful) yang bertujuan untuk mengantisipasi kebutuhan umat Islam akan asuransi yang bisa

menguntungkan semua pihak.

Dalam ilmu fiqh Islam dalam konteks perusahaan perorangan dapat disebut juga

dengan usaha (amal) ataupun kerja (kasb), sedangkan apabila pengusaha atau perusahaan itu

saling bergabung satu sama lainnya seperti firma, CV dan PT maka mereka dapat dinamakan

syarikat atau syirkah (dalam bahasa Arab).

Pengertian kerja dalam Islam dapat pula dibagi atas dua macam yaitu :

Pertama, kerja dalam arti luas (umum), yakni semua bentuk usaha yang dilakukan

manusia, baik dalam hal materi atau nonmateri, intelektual atau fisik, maupun hal-

hal yang berkaitan dengan masalah keduniaan atau keakhiratan. Jadi dalam

pandangan Islam pengertian kerja sangat luas, mencakup seluruh pengerahan

potensi yang dimiliki oleh manusia.

Kedua, kerja dalam arti sempit (khusus), yakni kerja untuk memenuhi tuntutan

hidup manusia berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal (sandang, pangan dan

papan) yang merupakan kewajiban bagi setiap orang yang harus ditunaikannya.

Dalam melakukan setiap pekerjaan, aspek etika merupakan hal mendasar yang

harus selalu diperhatikan. Seperti bekerja dengan baik, didasari iman dan taqwa,

sikap baik budi, jujur dan amanah, kuat, kesesuaian upah, tidak menipu, tidak

merampas, tidak mengabaikan sesuatu, ahli dan profesional, serta tidak melakukan

pekerjaan yang bertentangan dengan hukum Allah atau syariat Islam (al-Quran dan

Hadits).

Dalam melakukan perkerjaan, apapun profesinya, seorang muslim hendaknya selalu

berharap ridha dari Allah SWT agar harta yang diraih mengandung barakah yang bisa

digunakan untuk menyempurnakan ibadah. Bertolak dari kapasitas manusia yang secara

kodrati diciptakan sebagai makhluk yang berketuhanaan (religius), makhaluk biologis dan

makhuk sosial itulah, maka paling tidak, manusia dalam berkerja harus mempunyai tujuan

untuk ibadah dengan mencari ridha Allah SWT, dengan tujuan selain untuk memenuhi

Page 19: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

kebutuhan hidup (biologis), untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan amal social, serta untuk

membangun kemandirian.15

Islam menjadikan kerja sebagai sumber nilai insan dan ukuran yang tanggung jawab.

Firman Allah bermaksud: "Dan bahwa sesungguhnya tidak ada balasan bagi seseorang itu

melainkan balasan apa yang diusahakan". (al-Najm: 39)

Firman-Nya lagi bermaksud:

"Dan bagi tiap-tiap seseorang beberapa darjat tingkatan balasan disebabkan amal

yang mereka kerjakan dan ingatlah Tuhan itu tidak lalai dari apa yang mereka lakukan". (al-

An'am: 132)

Kerja sebagai sumber nilai manusia berarti manusia itu sendiri yang menentukan nilai

atau harga ke atas sesuatu perkara itu. Sesuatu perkara itu pada zatnya tidak ada apa-apa nilai

kecuali kerana nisbahnya kepada apa yang dikerjakan oleh manusia bagi menghasil,

membuat, mengedar atau menggunakannya. Kerja juga merupakan sumber yang objektif bagi

penilai prestasi manusia berasaskan segi kelayakan. Oleh yang demikian Islam menentukan

ukuran dan syarat-syarat kelayakan dan juga syarat-syarat kegiatan bagi menentukan suatu

pekerjaan atau jawatan itu supaya dapat dinilai prestasi kerja seseorang itu. Dengan cara ini,

Islam dapat menyingkirkan perasaan pilih kasih dalam menilai prestasi seseorang sama ada

segi sosial, ekonomi dan politik.

Islam mewajibkan setiap umatnya bekerja untuk mencari rezeki dan pendapatan bagi

menyara hidupnya. Islam memberi berbagai-bagai kemudahan hidup dan jalan-jalan

mendapatkan rezeki di bumi Allah yang penuh dengan segala nikmat ini. Islam

memerintahkan umatnya mencari rezeki yang halal kerana pekerjaan itu adalah bagi

memelihara maruah dan kehormatan manusia. Oleh karena itu, Islam mencela kerja meminta-

minta atau mengharapkan pertolongan orang lain karena tidak boleh merendahkan harga diri.

Islam mewajibkan kerja untuk tujuan mendapatkan mata pencarian hidup dan secara

langsung mendorongkan kepada kemajuan sosioekonomi. Islam mengambil perhatian yang

bersungguh-sungguh terhadap kemajuan umat kerana itu ia sangat menekankan kemajuan di

peringkat masyarakat dengan menggalakkan berbagai kegiatan ekonomi sama ada di sekitar

pertanian, perusahaan dan perniagaan.

Pengertian kerja yang bisa dipakai dalam dunia ketenagakerjaan dewasa ini adalah

orang yang bekerja dengan menerima upah baik bekerja harian, maupun bulanan dan

15 Muhammad Djakfar. Etika Bisnis Islami: Tataran Teoritis dan Praktis, UIN-Malang Press, Malang,2008, h. 143.

Page 20: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

sebagainya. Pembatasan seperti ini didasarkan pada realitas yang ada di negara-negara

komunis maupun kapitalis yang mengklasifikasikan masyarakat menjadi kelompok buruh dan

majikan, kondisi semacam ini pada akhirnya melahirkan kelas buruh yang seringkali

memunculkan konflik antara kelompok buruh atau pun pergerakan yang menuntut adanya

perbaikan situasi kerja, pekerja termasuk hak mereka. Konsep klasifikasi kerja yang

sedemikian sempit ini sama sekali tidak dalam Islam, konsep kerja yang diberikan Islam

memiliki pengertian namun demikian jika menghendaki penyempitan pengertian (dengan

tidak memasukkan kategori pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan ibadah dan aktivitas

spiritual) maka pengertian kerja dapat ditarik pada garis tengah, sehingga mencakup seluruh

jenis pekerjaan yang memperoleh keuntungan (upah), dalam pengertian ini tercakup pula para

pegawai yang memperoleh gaji tetap dari pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga

lainnya.

Pada hakikatnya, pengertian kerja semacam ini telah muncul secara jelas, praktek

mu’amalah umat Islam sejak berabad-abad, dalam pengertian ini memperhatikan empat

macam pekerjaan yang halal menurut agama Islam :

Al-Hirafiyyin: Merupakan mereka yang mempunyai lapangan kerja, seperti penjahit,

tukang kayu, dan para pemilik restoran. Dewasa ini pengertiannya menjadi lebih luas,

seperti mereka yang bekerja dalam jasa angkutan dan kuli.

Al-Muwadzofin: Merupakan mereka yang secara legal mendapatkan gaji tetap seperti

para pegawai dari suatu perusahaan dan pegawai negeri (PNS).

Al-Kasbah: Merupakan para pekerja yang menutupi kebutuhan makanan sehari-hari

dengan cara jual beli seperti pedagang keliling atau pedagang asongan, retail.

Al-Muzarri’un: Merupakan para petani.

Dalam Islam usaha perseorangan juga harus melihat dari segi kebolehan dan

kebaikannya bagi diri pengusaha, orang lain dan lingkungan. Rezeki yang boleh

diterima bagi seorang muslim adalah haruslah halal dan baik. Hal ini Menurut Masudul

Alam Choudhory paling tidak ada lima karakter yang dapat mencirikan rezeki itu

halalan toyiban dalam Islam, yaitu:

a) Free-interest system, dalam perspektif para sarjana muslim kontemporer infrastruktur

perekonomian Islam harus berdiri diatas perekonomian tanpa bunga. Oleh sebab itu,

transaksi yang dijalankan kerja dan bisnis(kontrak/akad) mengacu kepada konsep-

konsep fiqh muamalah yang sudah di-convergence dengan sistem ekonomi dan

Page 21: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

keuangan modern. Substansi dari pelarangan riba adalah untuk mengantisipasi adanya

tindakan-tindakan eksploitatif terhadap mereka yang lebih lemah/kecil dalam

mekanisme kerja dan bisnis.

b) Sistem bagi hasil, dikedepankan dalam merumuskan hubungan kerja antara tenaga

kerja dan modal investasi. Islam mencanangkan hubungan antara pihak-pihak yang

bertransaksi dalam hubungan partnership. Hubungan antara kreditor dan debitor

diminimalisir dalam transaksi keuangan, dan walaupun dilaksanakan, biasanya

transaksi yang dijalankan akan diarahkan kepada aktivitas kreatif (qardul hasal).

c) Joint venture, skema kerja dan bisnis dalam bentuk penyertaan modal (partnership).

Investasi diarahkan kepada equity base fund ketimbang debt base fund.

d) lembaga intermediary yang berkaitan dengan charity program guna keberkahan

dalam bisnis dan kedermawanan

e) menghindari pemanfaatan dan pemakaian sumber daya secara berlebihan. 16

2. Usaha Perkongsian (Firma, CV dan PT)

Adapun usaha perseorangan yang bergabung antara satu wirausahawan dengan

wirausahawan lainnya seperti firma, CV dan PT dalam fiqh Islam dapat disebut dengan

syirkah atau mudharabah. Dari segi bahasa syirkah bermakna pencampuran salah satu harta

dengan harta yang lain sehingga tidak dapat dibedakan antara keduanya.17 Tetapi jumhur

fuqaha menggunakan istilah ini pada akad atau kontrak yang khusus berkenaan dengan

kemitrausahaan atau kerjasama sekalipun tidak terjadi percampuran harta atau saham.

Sedangkan dari segi istilah para fuqaha mempunyai pendapat masing-masing yang

berbeda mengenai definisi syirkah. Ulama Malikiyah berpendapat syirkah merupakan izin

kedua belah pihak yang berkongsi dalam pengurusan harta benda bersama dan setiap pihak

mempunyai hak pengurusan itu. Menurut ulama Hambali syirkah adalah perkongsian hak

atau pengelolaan. Menurut ulama Syafiiyah, syirkah ialah tetapnya hak pada sesuatu bagi dua

orang atau lebih secara memiliki bersama-sama. Adapun menurut ulama Hanafiyah, syirkah

ialah satu kontrak antara dua rekan kongsi dalam modal dan untung.

Wahbah Zuhaili, ulama kontemporer, menyatakan bahwa definisi ulama Hanafiyah

ini adalah merupakan definisi yang lebih baik daripada definisi ulama lainnya, karena definisi

16 Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, Kencana, Jakarta, 2007, h.141-14317 Wahbah Zuhailiy, Al fiqhul Islam wa Adillatuhu, Darul Fikri, Damaskus, 1989, h. 795

Page 22: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

ini mengungkapkan syirkah sebagai suatu kontrak, sedangkan definisi yang lain adalah

melihat kepada tujuan kontrak atau hasilnya. Abdussami' Al-Misri ulama kontemporer

lainnya menyatakan bahwa syirkah merupakan suatu kontrak antara dua orang atau lebih

dalam hal perkongsian modal dan keuntungan.18

Syirkah adalah keikutsertaan dua orang atau lebih dalam suatu usaha tertentu dengan

sejumlah modal yang telah ditetapkan berdasarkan perjanjian untuk bersama-sama

menjalankan suatu usaha, pembagian keuntungan dan kerugian dalam bagian yang

ditentukan. Dalam syirkah tidak perlu bagi setiap pihak ikut serta dalam kegiatan transaksi-

transaksi, meski tidak seorangpun yang secara formal dapat dilekuarkan dari keikutsertaan

tersebut. Pada prinsipnya setiap pihak mempunyai hak untuk ikut serta meskipun dalam

prakteknya tidak demikian. Dengan melalui kesepakatan bersama yang memungkinkan

adalah bahwa modal disediakan oleh beberapa orang bersama-sama termasuk orang yang

menyediakan modal.19

Kita telah sama mengetahui bahwa Islam adalah rahmatan lilalamin apapun usaha dan

bisnis yang halal itu sangat dianjurkan oleh agama dan bisnis yang haram adalah sangat

ditentang oleh Islam. Berdasarkan kepentingan dan kemaslahtan bagi manusia ini maka

syartiat Islam mengatur perusahaan perusahaan haruslah didasarkan atas dasar tardin

(kerelaan kedua belah pihak), keasdilan, kemaslatan, dan kebiasaaan adat setempat. Fiqh

Islam menganggap setiap kontran dan kerja sama adalah boleh asalkna tidak untuk

bermaksiat dan saling bermusuhan. Seperti kata ahli fiqh : syarikat terbentuk sesuai dengan

adat kebiasaaan para pedagang.

Mengenai usaha perseorangan memang tidak menjadi persoalan dan bahasan dalam

wacana syirkah karena usaha perseorangan bukanlah dikatakan sebagai syirkah menurut

istilah syar’i. Istilah usaha perseorangan ini hanyalah digunakan dalam sistem ekonomi

konvensional saja. Adapun perusahaan yang bersifat kongsi secara umumnya sistem yang ada

18 Abdus Sami' Al Misri, Altijarah fil Islam, Maktabah Wahbah,Cairo, 1986, h. 11819 M. Nejatullah Siddiqi, Kemitra usaha dan Bagi Hasil Dalam Hukum Islam, Penterjemah F.

Mumtihani, Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1996, h.8-9

Page 23: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

menurut peraturan dan undang undang positif tidak berbeda dengan sistem yang ada menurut

syar’i.

Adapun mengenai Perseroan Komanditer atau disebut Commanditaire Vennootschaap

(CV), dinyatakan menurut Pasal 19 KUHD, ialah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk

berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta

bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang

memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab

terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan itu. Maka jika dilihat jenis

perkongsian ini serupa dengan syirkah al musahamah atau syirkah dzatul mas’uliyah al

mahdudah pada istilah baru,20 Perusahaan ini adalah perusahaan yang tanggung jawab

pemegang saham adalah terbatas kapda kadar nilai nama sahamnya. Tanggungan bayaran

ganti rugi atas pemegang saham tidak boleh dikekanakan lebih kecuali sesua dengan kadar

saham yang mereka punyai.

Menurut wahbah zuhailiy, perusahaan semacam ini adalah dibolehkan hukumnya

apabila ditinjau dari fiqh Islam. Perusahaan jenis ini serupa tampaknya dengan syirkah ’inan

karena terbentuk atas dasar persetujuan kontrak atas modal. Perusahaan jenis ini juga dapat

dikatakan memiliki beberapa ciri-ciri yang mirip dengan syirkatul mudharabah yaitu

memberikan batasan tanggungjawab kepada pemilik saham sebatas modal yang diberikannya

saja.21

Jenis perusahaan lainnya yang berkongsi adalah firma, firma adalah suatu persekutuan

untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam tanggung

jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari

usaha tersebut akan dibagi bersama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya

ikut menanggung.

Bentuk perusahaan ini dapat disebut dalam istilah fiqh dengan syirkatul tadhamun

yaitu syirkah yang para anggotanya bertanggungjawab untuk menjamin seluruh tanggungan

perusahaan dan tidak terbatas kepada modal yang diberikan saja, tetapi juga atas seluruh harta

kekayaan setiap rekan kongsi atau anggota perusahaan.22

Dari segi elemen jaminan, perusahaan jenis firma ini juga sama seperti yang disebut

dalam konsep fiqh Islam yaitu syirkatul mufawadhoh yang mana dalam hukumnya hanya

dibolehkan oleh beberapa ulama saja. Wahbah Zuhaily menambahkan bahwa perusahaan

20 Abdus Sami' Almisri, Altijarah fil Islam, h. 12321Wahbah Zuhailiy, Al fiqhul Islam wa Adillatuhu, h. 886-88722 Op.cit, h. 121

Page 24: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

jenis ini dapat menjadi syirkatul inan karena dalam prakteknya mengadakan persamaan

(keadilan liabilitas) diantara para anggota perusahaan merupakan suatu perkara yang amat

sulit, sebab ada kemungkinan terjadinya penambahan modal setiap anggota. Hanya saja

dalam syirkatul inan tidak ada kafalah (jaminan antara rekan kongsi). Artinya jika setiap

manajerial yang diatur oleh salah satu rekan kongsi atau anggota firma lainnya, maka

anggota lainnya tidaklah bertanggungjawab atas manajerial itu. Tetapi Wahbah Zuhaily

berpendapat bahwa tidaklah menjadi penghalang untuk mensyaratkan kafalah

(jaminan/tanggungan) dalam syirkatul inan, oleh karena itu setiap anggota firma dapat

menjadi kafil (penjamin/penanggung) atas anggota lainnya.23

Kafalah adalah termasuk dalam aqd tabarru’ (salah satu jenis kontrak sukarela) dan

dibolehkan hukumnya dalam fiqh Islam, oleh karena itu jika terjadi kontrak saling

menanggung (aqd kafalah) antara dua orang yang tidak memiliki hubungan harta (rekan

kongsi dagang) itu dibolehkan, maka saling menanggung antara rekan kongsi bisnis ini jelas

tidak dilarang bahkan terlihat lebih afdol dan utama, dan dasar dari kontrak perusahaan

adalah persetujuan oleh karena itu wajib dilaksanakan semua anggota firma yang

mengadakan kongsi un tuk saling menanggung.

Sedangkan Perseroan Terbatas berbeda dengan usaha perseorangan, firma atau CV

(perseroan komanditer), perseroan terbatas juga disebut NV (persero/stockholder) yang

mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang

mereka setorkan. Perseroan terbatas ini merupakan suatu badan hukum karena memiliki

kekayaan yang terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham. Kepada

pemegang saham hanya dibayarkan dividen apabila perseroan itu mendapat laba. Kalau

perusahaan menderita rugi, maka tidak dibayarkan dividen kepada persero. Oleh karena itu

setiap tahun diwajibkan kepada direktur untuk melaporkan keuntungan yang diperolehnya.

Perusahaan bentuk ini hampir sama dengan syirkah inan, yaitu dua orang berkongsi

pada satu harta kekayaan kepunyaan mereka (sebagai modal) untuk berbisnis dengan harta

itu dan keuntungannnya dibagi sama antara mereka. Bentuk perusahaan seperti ini hukumnya

boleh menurut ijma ulama seperti yang disebutkan oleh Ibnu Munzir. Secara ringkasnya

ulama sepakat mengatakan syirkah inan adalah boleh dan sah hukumnya menurut syara’,

sedangkan syirkah jenis lainnya masih menjadi perdebatan diantara mereka. Para ualam

mazhab Syafii dan zahiri berpendapat bahwa semua jenis syirkah adalah tidak boleh kecuali

syirkah inan dan mudharabah, Ulama mazhab Hambali membolehkan semua jenis syirkah

23 Wahbah Zuhailiy, Al fiqhul Islam wa Adillatuhu, 883

Page 25: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

kecuali sirkah mufawwadah. Adapaun mazhab hanafi dan Zaidiyah membolehkan semua

jenis syirkah jika terpenuhi syarat dan rukunnya. 24

Sedangkan mengenai syarat dari Syirkah Inan antara lain sebagai berikut:

1. Syarat kerja. Dalam syirkah inan boleh dua orang yang bermitra usaha mensyaratkan

kerja kepada keduanya atau kepada salah seorang saja dan seorang lagi tidak.

2. Pembagian keuntungan. Keuntungan adalah sesuai kadar modal, baik itu sama banyak

atau tidak sama banyak. Tetapi disisi ulama mazhab Hanafi keuntungan boleh dibagi

secara tidak rata dalam kasus modal tidak sama satu sama lainnya, hal ini dengan

syarat bahwa usaha hendaklah dilakukan oleh kedua-duanya ataupun dilakukan oleh

pihak yang mensyaratkan keuntungan lebih untuknya. Penambahan keuntungan dalam

hal ini karena penambahan kerja. Seperti jika salah seorang mitra usahanya itu lebih

cerdik, lebih tangguh, lebih banyak dan kebih kuat dalam bekerjanya. Oleh karena itu

ia berhak mendapat lebihan atas keuntungan daripada mitra usahanya. Manakala

menurut ulama selain mazhab Hanafi hendaklah keuntungan dan kerugian mengikut

kadar harta (modal) masing-masing. Jika disyaratkan dua orang yang bermitra

berbeda untung dan rugi sedang modal keduanya adalah sama banyak ataupun

disyarakan pembagian untung dan rugi adalah sama banyak sedang modal berbeda

maka kontrak itu tidak sah.25

3. Kerusakan harta syirkah. Jika salah satu dari harta benda (modal) milik mitra usaha

rusak sebelum digunakan untuk membeli dan sebelum masing-masing dari harta

keduanya digabungkan, maka syirkah ini menjadi batal, sebab hal yang dikontrakkan

di dalam perjanjian syirkah adalah harta benda (modal). Dan syirkah ini memang

khusus mengenai kerja sama harta benda (modal) yang dikontrakkan itu. Jika rusak

maka terbatalah kontrak tersebut. Pendapat ini adalah menurut mazhab Hanafi dan

24 Ibid., h. 79725 Ibid., h. 816-819

Page 26: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

Syafi'i. Adapun menurut mazhab Maliki dan Hambali jika terjadi kasus semacam ini

maka kerusakan itu ditanggung bersama oleh mitra usaha.

4. Tasarruf (pengelolaan dan pengurusan) harta. Setiap mitra usaha syirkah

inan boleh menjual harta syirkah. Sebab dia telah melakukan kontrak syirkah dimana

setiap mintra usaha memberi izin kepada mitranya yang lain untuk menjual harta

syirkah. Lagi pula istilah syirkah mengandung arti perwakilan. Oleh karena itu setiap

mitra usaha menjadi wakil rekannya yang lain. Hanya saja dalam pengurusan dan

pengelolaan harta ini ia tetap harus mengikuti perjanjian dan kesepakatan yang telah

disetujui bersama.26 Diantara beberapa jenis pengelolaan adalah seperti

memperjualbelikan harta syirkah, menyerahkan kepada orang lain untuk

diperdagangkan, melakukan mudharabah dengan harta syirkah atau menggadaikan

dan menerima barang gadaian. Secara ringkasnya seorang mitra usaha dalam

mengurus kemitrausahaannya hendaklah dengan cara-cara yang tidak menimbulkan

kemudaratan.27

Selain konsep syirkah perusahaan perkongsian dalam Islam dapat juga berupa

mudharabah. Al-Mudharabah dari segi bahasa berasal dari akar kata dharaba yang artinya

berjalan, bekerja atau menuntut. Perkataan lain yang sama maknanya adalah al-qard.28 Dari

segi istilah fuqaha memberikan arti mudharabah yaitu pemilik harta/ pemodal (rab/shohib

al-mal) memberikan hartanya (ra’s al-mal) kepada orang lain (Mudharib) yang bekerja

untuknya dan berdagang dengan hasil keuntungan nantinya akan dibagi diantara mereka

berdua, atau juga dapat didefinisikan sebagai akad perkongsian bagi hasil dimana pihak yang

satu memberikan harta (modal) dan pihak yang lainnya bekerja.29

26Abdus Sami' Almisri, Altijarah fil Islam, h. 11927 Ibid.28Jamal al-Din Muhammad bin Mukarram al-Ansari Ibn Manzur, Lisan al-Arab, Dar al-Ihya al-Turath al-

Arabi Beirut , 1488H/1997, akar kata dharaba.29Muhammad Awad al-Hazlimah, Fiqh al-mu’amalat wa nizam al-‘uqubat fi al-Islam, Dar

Ammar, Amman, 1996, hlm. 62.

Page 27: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

Dalam istilah perkongsian perusahaan atau kemitrausahaan mudharabah diartikan

sebagai perjanjian atau kontrak antara perusahaan yang bertindak sebagai al-mudharib atau

pengelola yang menguruskan manajerial perusahaan, membuat kegiatan investasi dan

sebagainya dengan pemilik modal lainnya yang bertindak sebagai shahib al-mal atau pemilik

saham yang meyerahkan uang atau ra’s al-mal mereka untuk diurus sebagai modal

perusahaan atau investasi. Dalam perjanjian itu juga disepakati persentase keuntungan yang

akan dibagikan seperti 50%-50%, 30%-70%, 25%-75%.

Sistem kongsi ini (mudharabah) memang telah dijalankan oleh manusia semenjak

masa Rasulullah SAW hingga sampai saat ini, pada setiap zaman maupun tempat dan tidak

ada satupun dari mereka yang mengingkarinya bahwa mudharabah adalah dibolehkan dalam

Islam.30 Dengan demikian setiap kongsi ataupun gabungan modal seperti CV, dan PT dapat

disamakan dengan mudharabah dan hukumnya halal disisi fiqh Islam asalkan sesuai dengan

syarat dan rukunnya. Adapun rukun, syarat, jenis dan hal yang membatalkan kontrak

mudharabah adalah sebagai berikut:

1. Rukun dan syarat mudharabah

a. Aqidain adalah dua orang yang berakad yaitu pemilik harta (rab/shohibul mal)

dan pekerja (mudharib), syaratnya:

1. Harus berkemampuan sempurna dalam melaksanakan hak dan kewajiban

2. Berakal

3. Sudah mumayyiz

b. Ma’qud ‘alaih adalah sesuatu yang menjadi objek akad yaitu usaha (amal) dan

modal (ra’sul Mal), syarat pekerjaannya (amal) yaitu:

1. Betul-betul salah satu jenis usaha atau pekerjaan

2. Lebih diutamakan usaha dalam sektor perniagaan

3. Tidak memberatkan pekerja (mudharib) dalam hal memperoleh keuntungan

Adapun Ra’sul Mal adalah modal atau harta, syaratnya:

1. Berupa uang seperti dirham atau benda berharga lainnya yang dikenal pada

masanya.

2. Diketahui kadarnya

3. Dapat dipastikan atau ditentukan kejelasannya

c. Shigah yaitu ucapan ijab dan qabul, syaratnya :

1. Bersambungan atau bertalian antara ijab dan qabul

30Muhammad Awad al-Hazlimah, Fiqh al-mu’amalat wa nizam al-‘uqubat fi al-Islam, hlm. 63.

Page 28: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

2. Dalam satu tempat atau majlis

d. Ribh adalah keuntungan, syaratnya:

1. Keuntungan harus dibagi antara mereka berdua

2. Keuntungan harus dibagi sesuai yang disepakati dan atas kerelaan

(taradhin) antara mereka berdua

3. Pembagian persentase keuntungan harus dijelaskan dan diketahui ketika

berakad seperti 30%-70%, 25%-75%.

4. Keuntungan harus berdasarkan persen (%) bukan jumlah nilai yang

tertentu.31

2. Macam mudharabah, secara umumnya terdapat dua jenis mudharabah:

a. Mudharabah Mutlaqah yaitu bentuk kerja sama antara shahibul mal dan

mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi

jenis usaha,waktu dan daerah perniagaan yang mana artinya diberikan

kekuasaan yang sangat besar kepada mudharib tersebut dalam menjalankan

usahanya.

c. Mudharabah Muqayyadah yaitu kebalikan dari mutlaqah dimana mudharib

mendapat pembatasan dalam usahanya baik itu jenis, waktu dan tempat usaha

oleh shahibul mal.

3. Hal-hal yang dapat membatalkan akad Mudharabah, antara lain:

1. Apabila salah satu pihak keluar atau memutuskan perjanjian

2. Kematian salah satu pihak

3. Pihak-pihak yang mengadakan perjanjian menjadi tidak memiliki kemampuan

bertasarruf

4. Rusak atau hilangnya modal

5. Adanya pelarangan terhadap pemberi modal yang bangkrut.32

Mengenai pembagian keuntungan baik syirkah maupun mudharabah haruslah dibagi

perdasarkan proporsi atau persentase dari keseluruhan keuntungan bukan dari jumlah uang

tertentu sebagai mana diterangkan oleh Nejatullah AsSiddiqi yaitu bahwa menurut para ahli

fiqh pengikut Hanafiah, dalam syirkah keuntungan yang dibagikan kepada setiap rekanan

harus ditetapkan sesuai total keuntungan, bukan berdasarkan jumlah uang tertentu. Juga wajib

membagi keuntungan kepada pihak yang memperoleh modal melalui mudharabah dan

kepada pemilik modal ditetapkan dengan suatu ukuran keuntungan yang sederhana, misalnya

31 Muhammad Awad al-Hazlimah, hlm.63-65.32Ibid, hlm.71-72

Page 29: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

seperdua, sepertiga atau seperempat. Apabila satu jumlah tertentu ditetapkan, misalnya untuk

salah satu pihak memperoleh 100 dirham diluar keuntungan, atau kurang dari itu atau lebih

dari itu, dan sisanya untuk pihak lain, hal seperti ini tidak sah dan perjanjian mudharabah

tersebut akan dibatalkan.33

Dengan demikian jenis perusahaan yang sesuai dengan ajaran Islam bukanlah dari

sudut bentuk ataupun macam kerjasama seperti yang diterapkan di zaman modern ini. Baik

usaha perseorangan, firma, CV, PT (terbuka atau tertutup), Perusahaan negara, dan lain lain

hanyalah bentuk kerjasama modern yang tidak merubah esensi dari arti rekanan, perkongsian,

kemitrausahaan atau penggabungan modal usaha yang ada dalam konsep fiqh Islam, yang

menjadi acuan adalah tujuan, jenis usaha dan pembagian keuntungan serta cara yang

dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Dalam konsep Islam apapun tujuan pekerjaan ataupun tujuan perusahaan hendaknya

selalu niatnya tidak terlepas dari berharap ridha dari Allah SWT agar harta yang diraih

mengandung barakah yang bisa digunakan untuk menyempurnakan ibadah. Selain itu

bekerja juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup (biologis), memenuhi kebutuhan

keluarga dan amal sosial, serta untuk membangun kemandirian.34

Kepentingan ibadah untuk meraih mardlatillah menunjukan bahwa Agama Islam

memberikan pentunjuk kepada manusia ke jalan yang benar (ibadah), yang menuntun

manusia meraih untuk kebahagiaan hakiki, yaitu kebahagiaan baik di dunia maupun di

akhirat, sehingga manusia sesuai dengan fitrahnya tidak hidup bertujuan untuk

mengumpulkan harta kekayaan saja, namun diniatkan untuk penghambaan diri kepada Allah

SWT, sebagaimana firmannya yang berarti : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Ad-Dzariyat: 56)

Bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup berarti manusia sebagai makhluk dua

unsur dalam yaitu fisik dan psikis, dimana keduanya membutuhkan energi yang seimbang

dan proposional agar manusia bisa hidup secara sempurna, baik lahir maupun batin.

Keseimbangan antara kebutuhan lahir batin, dunia dan akherat. Dalam Quran disebutkan

yang artinya : Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

(kenikmatan) duniawi (QS. Qashash: 77)

Bekerja juga untuk memenuhi kebutuhan keluarga artinya sebagai makhuk sosial,

manusia membutuhkan kehadiran orang lain, sebagai media untuk saling mencintai dan

33 M. Nejatullah Siddiqi, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam ., hlm.1934 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islam, h.143

Page 30: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

dicintai, saling membantu dan saling mencurahkan isi hati dan lain sebagainya.dengan wadah

keluarga seseorang akan merasakan aman, tentram, tenang, dan sebagainya. Karena dia akan

terpenuhi segala kebutuhan biologis dan sosialis. Dengan demikian institusi keluarga

merupakan kebutuhan manusia secara universal. Akan tetapi keluargan juga akan

menimbulkan Kewajiban dan tanggung jawab sebagai konsekuensinya. Seperti suami yang

berfungsi dan bertanggung jawab bagi keluarga sebagai ditegaskan dalam al-qur’an yang

artinya : Dan kewajiban ayah member makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara

ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. (Al-Baqarah:

233)

Selain untuk memcukupi kebutuhan keluarga, bekerja juga untuk memenuhi

kebutuhan amal sosial, hal ini menunjukan bahwa Agama Islam sarat dengan ajaran

dermawan yang menganjurkan agar manusia tidak saja mementingkan dirinya sendiri, namun

juga perlu memperhatikan kepentingan orang lain. Dengan bekerja maka akan terbangun

kemandirian masyarakat, karena Islam itu menghendaki agar setiap individu yang ada di

tengah masyarakat hidup secara layak dan mandiri. Agar mencapai tujuan diatas, semua

orang di tuntut untuk berkerja, menyebar di muka bumi, dan mencari rezeki pemberian Allah

SWT. Sebagai firmann Allah yang artinya : Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi

kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan

Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Al-Mulk: 15)

Bertebaran di muka bumi dan memakan rezeki yang Allah SWT sudah tentukan

adanya bermakna bekerja dan berusaha karena bekerja merupakan alat utama untuk

mendapatkan nafkah untuk keluarga dan menjauhi kemiskinan serta sekaligus sebagai sarana

untuk memperoleh kenikmatan hidup di dunia maupun akherat, sehingga terbentuklah

masyarakat yang salam (damai dan sejahtera).

E. Penutup

Demikianlah bentuk bentuk perusahaan yang ada pada zaman modern ini yang dapat

ditinjau dari dua sisi yang berbeda yaitu sistem ekonomi konvensional dan fiqh mu’amalat

yang memiliki persamaan dan perbedaan antara keduanya, hal ini berguna untuk menunjukan

kebolehan dan ketidak bolehan (kehalalan) dari suatu kongsi perusahaan. Kalau dilihat dari

konsep fiqh Islam ada dua jenis syirkah yaitu syirkah milik dan syirkah uqud, adapun

mengenai perusahan lebih mengarah kepada syirkah uqud yang didalamnya terdapat jenis

syirkah inan dan mudharabah. Usaha perseorangan lebih mendekati kepada konsep amal dan

kasab, sedangkan firma, CV dan PT dianggap sama dengan perkongsian dan kerjasama atau

syirkah dalam bahasa Arab.

Page 31: TINJAUAN MENGENAI BENTUK BENTUK  · PDF fileDalam dunia modern saat ini telah tumbuh berbagi jenis badan usaha dan bisnis yang ... CV (C ommanditaire Vennootschaap)

Daftar Pustaka

Abdus Sami' Al Misri, Al Tijarah fil Islam, Cairo: Maktabah Wahbah, 1986

Adnan At-Tarsyah, Sukses Bisnis dan Tips Kaya Secara Islami, Noen, Bekasi, 2005

Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Kencana, 2007

Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2007

Buchari Alma, Pengantar Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2008

Hamzah Ya’kub, Etos Kerja Islami, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001

Jamal al-Din Muhammad bin Mukarram al-Ansari Ibn Manzur, Lisan al-Arab, Dar al-Ihya al-Turath al-Arabi Beirut , 1488H/1997

Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

M. Manullang, Pengantar Bisnis, Jakarta: PT. Indeks, 1997

M. Nejatullah Siddiqi, Kemitra Usaha dan Bagi Hasil Dalam Hukum Islam, Penterjemah F.Mumtihani, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996

Muhammad Awad al-Hazlimah, Fiqh al-mu’amalat wa nizam al-‘uqubat fi al-Islam, DarAmmar, Amman, 1996

Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islami: Tataran Teoritis dan Praktis. Malang: UIN-MalangPress, 2008

………………………., Hukum Bisnis, Malang: UIN-Malang Press, 2009

Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar EkonomiPerusahaan), Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,1995

Sukanto Reksohadiprodjo, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Yogyakarta: BPFE, 1994

Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja, Jakarta: Gema Insani Press, 2007

Wahbah al Zuhailiy, Al fiqhul Islam wa Adillatuhu, Damaskus: Darul Fikri, 1989

Widyatmini, Pengantar Bisnis, Jakarta: Gunadarma, 1992