tinjauan hukum islam terhadap praktik panjar dalam sewa …

86
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA MENYEWA RUMAH KOST (Studi kasus di Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi). SKRIPSI Oleh: MANIATUL MUSRIFAH SHE. 151805 PEMBIMBING : Dra. Masnidar, M.EI Neni Triana SE,M.SI PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1440H/2019M

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM

SEWA MENYEWA RUMAH KOST

(Studi kasus di Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi).

SKRIPSI

Oleh:

MANIATUL MUSRIFAH

SHE. 151805

PEMBIMBING :

Dra. Masnidar, M.EI

Neni Triana SE,M.SI

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1440H/2019M

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …
Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …
Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …
Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

MOTTO

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku

dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. An-Nisa (4):29

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini untuk Keluarga besar saya yang mendukung saya

dalam menyusun skripsi ini terutama pada Ayahanda Slamet dan Ibunda Siti

Jumaiyah yang telah mendidik dan mengasuh saya dari kecil hingga dewasa dengan

penuh kasih sayang, serta do’a yang tidak pernah putus untuk saya agar kelak saya

menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan berguna bagi Agama,

Nusa dan Bangsa, dan dapat meraih impian. Adik saya Muhammad Syauqi

Illarohim yang telah mendukung dan memotivasi, serta menghibur saya agar saya

tidak mudah untuk putus asa.

Kedua pembimbing saya yaitu Ibu Dra. Masnidar, M.EI dan Ibu Neni Triana SE,M.Si

yang telah sabar dalam membimbing dan memberi ilmu kepada saya dari awal

pembuatan skripsi ini sampai skripsi ini selesai

Serta Dosen-dosen yang telah membagi ilmunya kepada saya, dan sahabat-sahabat

saya yang tidak pernah mengeluh dalam membantu saya yang telah memberikan

semangat. Serta teman-teman dari Jurusan Hukum Ekonomi Syariah dan semoga ini

menjadi kenangan yang terindah.

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

ABSTRAK

Maniatul Musrifah, SHE 151805, TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA MENYEWA RUMAH KOST (Studi kasus di

Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik pembayaran uang

muka dalam sewa menyewa dan mengetahui tinjauan Hukum Islam terhadap

pembayaran uang muka dalam penyewaan kamar kost di Desa Mendalo Indah. Sewa

menyewa merupakan salah satu bentuk kegiatan muamalah yang sering dilakukan

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan mayoritas ulama

berpendapat penerapan uang muka itu dilarang dan hukumnya tidak sah. Penelitian

ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan yuridis normatif.

Dengan menggunakan Metode penelitian Kualitatif yaitu Jenis data yang digunakan

sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa pembayaran uang muka dalam penyewaan kamar kost di Desa

Mendalo Indah di perumahan Mendalo Asri dengan sistem uang panjar sebagai

tanda jadi atau uang muka pembayaran kamar kost pertahun. Akad sewa menyewa

dilakukan sesuai dengan rukun dan syarat ijarah, sehingga hukumnya sah. Praktik

uang muka dalam sewa menyewa kamar kost yang dilakukan, yaitu pertama

penerapan sistem uang muka tidak kembali apabila penyewa batal menyewa kamar

kost, kedua penerapan sistem uang muka akan kembali dengan bersyarat (mencari

penyewa baru), ketiga penerapan sistem uang muka akan kembali dengan

akad/kesepakatan baru. Penerapan uang muka boleh dilakukan selama tidak ada

pihak yang merasa dirugikan. Uang muka dilakukan untuk menghindari adanya

wanprestasi atau cidera janji antara pihak pemilik kost dan penyewa.

Kata Kunci: Sewa Menyewa, uang panjar, Tinjauan Hukum Islam

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang mana dalam

peyelesaian skripsi ini penulis selalu di berikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak lupa pula teriring

sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa pada semester akhir untuk

menyusun skripsi sebagai suatu syarat untuk memperoleh predikat Sarjana dalam

bidang ilmu yang dituntut maka penulis dapat persetujuan untuk menyusun skripsi

dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Panjar dalam Sewa Menyewa

Rumah Kost (Studi Kasus Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi).

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan

dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data maupun dalam

penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh

Dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,

hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang

turut membantu penyelesaian skripsi ini terutama sekali kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Dr. A.A Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi.

3. H. Hermanto Harun, Lc, M.HI, Ph.D, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,

Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag, M.HI selaku Wakil Dekan II Bidang Umum,

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Perencanaan dan Keuangan, dan Dr. Yuliatin, S.Ag., MHI, selaku Dekan III

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di lingkungan Fakultas Syari‟ah UIN

STS Jambi.

4. Dr. Maryani, S.Ag, M.HI dan Pidayan Sasnifa, SH.M.Sy, selaku Ketua dan

Sekertaris Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah UIN STS Jambi.

5. Ibu Dra. Masnidar, M.EI dan Ibu Neni Triana, SE,M.Si, selaku Pembimbing I

dan Pembimbing II skripsi ini.

6. Para Dosen, Asisten Dosen dan seluruh Karyawan/Karyawati Fakultas Syari‟ah

UIN STS Jambi.

7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Skripsi ini, baik langsung maupun

tidak langsung.

Disamping itu, didasari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi

pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT. Kita memohon

ampunannya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya. Semoga amal

kebaikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................. iii

MOTTO ............................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN .............................................................................................. v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 4

D. Batasan Masalah................................................................................ 5

E. Kerangka Teori.................................................................................. 5

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 16

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 19

B. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 19

C. Sumber dan Jenis Data ...................................................................... 20

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 21

E. Analisis Data ..................................................................................... 23

F. Sistematika Penulisan........................................................................ 23

G. Jadwal Penelitian ............................................................................... 24

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Mendalo Indah ............................................................ 26

B. Visi dan Misi Desa Mendalo Indah ................................................... 27

C. Letak Geografis Desa Mendalo Indah............................................... 30

D. Letak Demografi Desa Mendalo Indah ............................................. 32

E. Keadaan Sosial .................................................................................. 36

F. Keadaan Ekonomi ............................................................................. 37

G. Struktur Perangkat Desa Mendalo Indah .......................................... 38

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Praktik Panjar Dalam Sewa Menyewa Rumah Kost di Mendalo

Asri Desa Mendalo Indah kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi ................................................................... 39

1. Mengetahui Identitas ....................................................................... 39

2. Menentukan Harga Sewa ................................................................. 41

3. Pencantuman Sanksi ........................................................................ 45

4. Perjanjian dan Kuitansi .................................................................... 48

B. Pandangan Hukum Islam Terhadap Praktik Panjar Dalam Sewa

Menyewa Rumah Kost di Perumahan Mendalo Asri Desa

Mendalo Indah .................................................................................. 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 61

B. Saran-saran ........................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia tidak akan luput dari transaksi muamalah, yang mengarah

kepada perjanjian dua orang atau lebih yang sama-sama bertujuan menguntungkan

bagi kedua belah pihak. Banyak transaksi dilakukan dalam sehari-harinya seperti jual

beli yang dilakukan konsumen dengan pedagang, dalam jual beli adanya panjar

seperti membeli baju yang akan ditukarkan ketokonya jika barang tersebut tidak

sesuai, ini bisa juga terjadi dalam sewa menyewa dalam bentuk rumah, pertokoan,

kendaraan dan lain sebagainya.

Secara tidak langsung telah terjadinya perjanjian/kontrak yang terikat dengan

kesepakatan yang telah dilakukan baik tertulis ataupun dengan lisan, perjanjian

sebagai suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua

orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.1

Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi ini

merupakan sebuah wilayah yang cukup luas, bisa dikatakan padat penduduknya dan

sangat strategis yang berada dipinggiran Kota Jambi. Di Desa tersebut terdapat

pembelajaan seperti Freshku, Greenmart, Freshwell dan lain-lain. Di karenakan

dalam Desa Mendalo Indah adanya Universitas Jambi dan berdekatan dengan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, tidak sedikit masyarakat wirausaha dengan

1 Daeng Naja, Contract Drafting, Cet ke-2 (Samarinda, PT Citra Aditya Bakti, 2006), hlm.6.

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

memanfaatkan lahan kosong untuk membangun rumah kost dan perumahan bertujuan

investasi jangka panjang.

Para ulama berselisih pendapat tentang kebolehan dan keharaman jual beli atau

sewa-menyewa menggunakan uang muka („urbûn). Mayoritas ahli Fiqih berpendapat

jual beli dengan uang muka adalah jual beli yang dilarang dan tidak sah. Tetapi

menurut ulama Hanafiah jual beli uang panjar hukumnya hanya fasid karena cacat

terjadi pada harga. Sedangkan ulama Syafi‟iyah dan Malikiah mengatakan jual beli

ini adalah jual beli yang batal (tidak sah).2

Walaupun para ulama hadits menilai hadits ini dhâif/lemah (hadits yang

kehilangan salah satu syarat dari syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan),

namun kelemahannya terletak pada sanad bukan matannya. Kedua, bahwa transaksi

ini mengandung gharar/ketidakjelasan, spekulasi, dan termasuk memakan harta

orang lain jika penyewaan tersebut tidak jadi/batal. Ketiga, bahwa dalam transaksi

„urbûn, terdapat dua syarat yang batil yaitu syarat memberikan uang panjar dan syarat

mengembalikan barang transaski dengan perkiraan salah satu pihak tidak ridha.

Praktik ini dianggap sama dengan hak pilih terhadap hal yang tidak diketahui atau

khiyâr al-majhûl (hak pilih yang tidak ditentukan waktunya).3

2 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsmaini, Fathu Dzil Jalali wal Ikrom bi Syarh Bulughil

Marom, Jilid 9, Cet. 1, (Madarul Wathan, 1433 H.), hlm. 181-183. 3 Abu Malik Kamal, Shahih Fiqh As-Sunnah, (Jakarta: Pustaka At-Tazkiya), Jilid 4, hlm.

411

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

ما عه عى ا ما عه ابه عمشسض احذ مى ع اشجلان فى سم لاي: اراحبا ع ي ا ص ا سس

مااخش ف مااخش، فان خش احذ خش احذ عا، ا وا واجم خفشلا اس مام خ عا ع ربا ع، خبا جب اب ه فمذ

ع مخفك ع ب جب ا ع فمذ ما اب احذ مى خشن م عا مان حفشلا بعذ ان حبا م . اف

Artinya: Dari Ibnu Umar R.A. bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda” Apabila dua

orang melakukan jual-beli, maka masing-masing orang mempunyai hak

khiyar (memilih antara membatalkan atau meneruskan jual-beli) selama

mereka belum berpisah dan masih bersama; atau selama salah seorang di

antara keduanya tidak menentukan khiyar kepada yang lainnya. Jika salah

seorang menentukan khiyar pada yang lain, lalu mereka berjual-beli atas

dasar itu, maka jadilah jual-beli itu. Jika mereka berpisah setelah melakukan

jual-beli dan masing-masing orang tidak mengurungkan jual-beli, maka

jadilah jual-beli itu”. Muttafaq Alaih. Dan lafadnya menurut riwayat

Muslim.4

Sewa menyewa yang dilakukan harus membawa manfaat bagi kedua belah

pihak dan tidak merugikan. Aktivitas sewa menyewa juga harus dilandasi oleh rasa

suka sama suka. Penetapan uang muka bisa merugikan salah satu pihak dan

mengurangi tujuan menciptakan kemaslahatan bagi sesama umat. Padahal Islam

mengajarkan agar manusia saling tolong menolong dalam berbuat kebaikan dan

bukan pada perbuatan yang merugikan orang lain. Dalam Firman Allah sebagai

berikut:

ان عذ ا إثم وا ع ا ا حعا اخم بش وا ع ا حعا …..

Artinya: ….“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran.”5….

ن سحمج سبه م م م ال

ا حة اذو م ف ا شخ م مع ى مىا ب وحه للاق بعض دسجج م ف سفعىابعض

م بعضا سخشا خخز بعض ل

ن جمع شمما سحمج سبه خ

4 Ibnu Hajar Atsqalani, Bulughul Maram Min Adilatil Ahkaam, (Bandung: CV.Gema Risalah

Press, 2008), hlm. 334-335. 5 Al-Maidah (5) : 2.

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang

menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah

meninggalkan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat,

agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan

rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.6

Kebutuhan tempat tinggal yang bertambah membuat harga rumah meningkat

bahkan tidak semua orang bisa membeli. Cara terbaik untuk sementara waktu bagi

perantau yang hanya membutuhkan tempat tinggal karena jauh dari rumah seperti

mahasiswa dan karyawan adalah rumah kost atau perumahan. Penyewa harus tunduk

pada peraturan dari pemilik tempat tersebut.

Pencari rumah sewa yang semakin banyak membuat pengelola menciptakan

strategi untuk mencari untung dengan menerapkan sistem panjar terlebih dahulu jika

ingin menyewa rumah kost. Hal itu dimaksudkan agar pengelola tidak memberikan

rumah sewa jika ada orang lain yang mempunyai maksud sama. Walaupun sudah

memberikan uang muka, namun belum tentu orang tersebut benar-benar akan jadi

menyewa tempat yang dia inginkan sebelumnya. Jika terjadi pembatalan tentu

pengelola tempat sudah mendapatkan keuntungan karena uang muka tidak akan

dikembalikan kecuali mencari penganti calon penyewa. Terkadang Penyewa dalam

keadaan yang membingungkan sebab tuntutan kebutuhan tempat tinggal memaksa

harus menuruti perjanjian yang jika dipikir lebih lanjut bisa merugikannya.

Sebagian Pemilik tempat sering beralasan banyak orang juga telah berencana

ingin menyewa, maka diharuskan membayar sejumlah uang kepada pengelola sebagai

tanda jadi agar tidak diberikan kepada orang lain yang bermaksud sama. Penyewa

6 Az-Zukruf (43) : 32.

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

berada dalam keadaan yang membingungkan sebab tuntutan kebutuhan tempat

tinggal memaksa harus menuruti perjanjian yang jika dipikir lebih lanjut bisa

merugikan.

Keputusan memang berada di tangan penyewa untuk melanjutkan perjanjian

tersebut, karena dari awal sudah diperbincangkan tentang status uang muka yang

telah diterima si pemilik rumah kost, tentang akad akan dilanjutkan atau tidak.

Tergantung perjanjian awal antara kedua pihak apabila terjadi pembatalan uang

panjar tersebut akan dikembalikan, maka pihak yang batal menyewa tidak boleh

menuntut karena sudah menyetujui akad yang telah ditentukan semula.

Pengelola tidak bisa disalahkan jika uang muka tidak dikembalikan, sebab

perjanjian terdahulu telah disetujui bersama. Keputusan memang berada di tangan

penyewa, karena dari awal sudah tahu ada peraturan bahwa uang muka tidak akan

dikembalikan, walaupun jadi atau batal dalam menyewa. Tergantung perjanjian awal

antara kedua pihak apabila terjadi pembatalan uang panjar tersebut akan

dikembalikan, maka pihak yang batal menyewa tidak boleh menuntut karena sudah

menyetujui akad yang telah ditentukan semula. Pengeola tidak bisa disalahkan jika

uang muka tidak dikembalikan, sebab perjanjian terdahulu telah disetujui bersama.

Pembeda antara skripsi ini dengan skripsi terdahulu yaitu: ketidak jelasan

pelunasan dan pengembalian barang dari pihak penjual (petani), penerapan uang

panjar terhadap menyewa lapangan pemilik memberi minimal tetapi tidak memberi

maksimal untuk uang panjar, penggambaran dalam uang panjar dalam perjanjian

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

sewa menyewa rumah. Permasalahan skripsi ini yaitu mencari pengganti jika si

penyewa membatalkan perjanjian dan ingin uang panjar tersebut kembali sebagian

ada yang mengembalikan uang tersebut dengan catatan belum menempati sama sekali

rumah kost ketika masih dalam masa panjar berlangsung.

Berdasarkan kegelisahan terhadap permasalahan panjar tersebut, maka penulis

sangat tertarik untuk meneliti panjar ini yang berjudul: Tinjauan Hukum Islam

terhadap praktik panjar dalam sewa menyewa rumah kost (Studi kasus di

Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diperoleh pokok masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana praktik panjar dalam sewa menyewa rumah kost di Mendalo Asri

Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi ?

2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktik panjar dalam sewa

menyewa rumah kost di Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah ?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui praktik sewa meyewa dengan sistem uang panjar dalam

perumahan Mendalo Asri di Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

b. Untuk mengetahui perspektif Hukum Islam terhadap praktik uang panjar dalam

sewa menyewa rumah kost di Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang

hukum sewa menyewa dengan sistem panjar dalam Islam.

b. Secara praktik untuk mengimplementasikan antara ilmu pengetahuan yang di

peroleh di perkuliahan dengan fakta yang sesuai dengan kondisi yang ada di

dalam kehidupan masyarakat.

c. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Unuversitas Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

D. Batasan Masalah

Agar pembahasan ini tepat pada sasaran dan tidak terlalu meluas, maka dalam

penelitian ini penulis hanya membahas mengenai pandangan penerapan panjar dalam

sewa menyewa kamar kost yaitu An-nur Muslimah Indah Kost, putri muslimah kost,

dan kost melati muslimah indah yang ada di perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo

Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Uang Muka (Panjar)

Salah satu sistem jual-beli yang kini berkembang, yaitu pemberlakuan uang

panjar sebagai tanda pengikat kesepakatan. Istilah ini dikenal dengan DP (Down of

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Payment), atau uang muka. Biasa pula disebut dengan istilah “tanda jadi”. Dalam

pandangan Islam banyaknya perbedaan pendapat tentang tinjauan syari‟at terhadap

sistem panjar ini.

a. Pengertian Uang Muka

Secara etimologi, uang muka yang dalam bahasa Arab disebut “‟urbûn” Kata ini

memiliki padanan kata (sinonim) dalam bahasa Arab, yaitu “‟urb ân” (عربان), dan

“‟urbûn”( عربىن). Secara bahasa artinya adalah yang dijadikan perjanjian dalam jual

beli, diucapkan “„urbûn”. Secara terminologi, transaksi „urbûn/uang panjar adalah

seseorang membeli barang dengan membayar sebagian dari harga barang tersebut

kepada penjual. Uang muka adalah sejumlah uang yang dibayarkan terlebih dahulu

sebagai tanda jadi pembelian, panjar, persekot.7 Panjar atau panjer dalam kamus

hukum adalah suatu pemberian uang atau barang dari penjual sebagai tanda jadi atau

pengikat.

Menurut Nasrun Haroen, jual beli „urbn adalah jual beli yang bentuknya

dilakukan melalui perjanjian, pembeli membeli sebuah barang dan uangnya seharga

barang yang diserahkan kepada penjual dengan syarat apabila pembeli tertarik atau

setuju maka jual beli sah tetapi jika pembeli tidak setuju dan barang dikembalikan

maka uang yang telah diberikan pada pembeli menjadi hibah bagi penjual.8

7 Dagum Save M, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: LPKN, 1997), hlm. 121. 8 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), hlm. 124.

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

b. Hukum Jual Beli Dengan Uang Muka

Dalam permasalahan ini, terdapat perbedaan dikalangan para ulama, yang

terbagi dalam pendapat:

1) Yang berpendapat jual-beli dengan uang muka (panjar) ini tidak sah.

Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama di kalangan Hanafiyyah,

Malikiyyah dan Syafi‟iyyah. Al Khathabi mengatakan: Para ulama berselisih

pendapat tentang bolehnya jual beli ini, Malik, Syafi‟I menyatakan ketidaksahannya,

karena adanya hadits dan karena terdapat syarat fasid (rusak) dan Al-gharar

(spekulasi)9, Juga, jual-beli seperti ini termasuk dalam kategori memakan harta orang

lain dengan cara bathil. Demikian juga Ash-habul Ra‟yu (madzhab Abu Hanifah)

menilainya tidak sah” Ibnu Qudamah mengatakan, demikianlah pendapat Imam

Maalik, As-Syafi‟i dan Ash-hab Ra‟yu dan juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Al

Hasan Al Bashri. Yang menjadi argumentasi pendapat ini, di antaranya sebagaimana

berikut ini.

a) Hadits Amru bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya bahwa ia berkata:

ا ره فما وش عشبان لاي ماه ع ا سم عه ب ع ص ا سسي ا و اشج شخش عم ن

ع ىشاء فما ا عت مي عطه دىاسا ع و إن حشوج ا خىاس اذابت ثم خه ه بذ ا عط

“Artinya : Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam melarang jual beli dengan sistem

uang muka. Imam Maalik berkata: “Dan inilah adalah yang kita lihat –

wallahu A‟lam- seorang membeli budak atau menyewa hewan kendaraan

9 Tentang al-gharar, lihat penjelasannya pada rubrik Fiqih dalam majalah As Sunnah

Edisi:04/X/1427H/2006M

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

kemudian berkata, „Saya berikan kepadamu satu dinar dengan ketentuan

apabila saya membatalkan (tidak jadi) membeli atau tidak jadi

menyewanya, maka uang yang telah saya berikan itu menjadi milikmu”.10

Hadits ini dinilai dhoif (lemah) oleh Syeikh Al Albani dalam kitab Dhaif

Sunan Abu Daud no. 3502 dan Dhaif Sunan Ibnu Majah 487/3192, Al

Misykah 2864 dan Dhoif Al Jami‟ Al Shoghir 6060.

b) Jenis jual beli dengan uang muka, termasuk dalam kategori memakan harta

orang lain dengan cara batil, karena disyaratkan oleh si penjual tanpa ada

kompensasinya. Adapun memakan harta orang lain, hukumnya haram

sebagaimana firman Allah dalam surah An Nisaa‟ ayat 29.

c) Dalam jual beli dengan sistem uang muka tersebut, terdapat dua syarat batil:

syarat yang menunjukkan kebatilannya. Pertama, syarat memberikan uang

panjar. Kedua, syarat mengembalikan barang transaksi dengan perkiraan salah

satu pihak tidak ridha.

Hukumnya sama dengan hak pilih terhadap hal yang tidak diketahui (khiyaar al-

majhul). Kalau disyaratkan harus ada pengembalian barang tanpa disebutkan

waktunya, jelas tidak sah. Demikian juga apabila dikatakan: Saya mempunyai hak

memilih. (Terserah) kapan saya ingin mengembalikan dengan tanpa dikembalikan

uang pembayarannya”. Menurut Ibnu Qudamah, demikian ini menunjukkan Qiyas

(analogi).

Pendapat ini dirajihkan As-Syaukani sebagaimana pernyataan beliau : “Yang

rajih adalah pendapat mayoritas ulama, karena dalam hadits „Amru bin Syu‟aib

10 Imam Abu Daud dalam Sunannya, Kitab Al-Buyu‟, Bab Fi Al-Urban, hadits no3039.

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

terdapat beberapa jalan periwayatan yang saling menguatkan. Juga karena dalam jual-

beli seperti ini terdapat larangan, dan hadits yang mengandung larangan lebih rajih

dari yang menunjukkan bolehnya, sebagaimana telah jelas dalam ushul Fiqh. Yang

menjadi illat (sebab hukum) larangan ini ialah, jual-beli seperti ini mengandung dua

syarat yang fasid. Pertama, syarat menyerahkan kepada penjual harta (uang muka)

secara gratis apabila pembeli batal membelinya. Kedua, syarat mengembalikan

barang kepada penjual apabila si pembeli tidak ada keinginan untuk membelinya.

2) Pendapat Yang Menyatakan Jual Beli Dengan Uang Muka Diperbolehkan.

Inilah pendapat madzhab Hambaliyyah. Dan diriwayatkan bolehnya jual beli ini

dari Umar, Ibnu Umar, Sa‟id bin Al Musayyib dan Muhammad bin Sirin. Al

Khathabi mengatakan: Telah diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa beliau

memperbolehkan jual beli ini dan juga diriwayatkan dari Umar. Imam Ahmad

cenderung mengambil pendapat yang membolehkannya dan menyatakan. Aku tidak

akan mampu menyatakan sesuatu sedangkan ini pendapat Umar Radhiyallahu „anhu

yaitu bolehanya jual-beli dengan uang muka. Ahmad juga melemahkan

(mendhoifkan) hadits larangan jual-beli yang seperti ini, disebabkan terputus.

Argumentasi pendapat yang membolehkan ini, yaitu sebagaimana berikut ini:

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

a) Atsar yang berbunyi:

إ عمش , ان به مت, فإن سض جه مه صف اشخش عمش داس ا وزاعه وفع به احاسد, و وزا لا ف

Artinya: “Dari Nafi bin Al-Harits, sesungguhnya ia pernah membelikan sebuah

bangunan penjara untuk Umar dari Shafwan bin Umayyah, (dengan

ketentuan) Apabila Umar suka. Bila tidak, maka Shafwan berhak

mendapatkan uang sekian dan sekian” 11

b) Hadits Amru bin Syuaib adalah lemah, sehingga tidak dapat dijadikan

sandaran dalam melarang jual beli dengan sistem uang muka ini.

c) Uang muka adalah kompensasi yang diberikan kepada penjual yang

menunggu dan menyimpan barang transaksi selama beberapa waktu. Dia tentu

saja akan kehilangan sebagian kesempatan berjualan. Dengan demikian, maka

tidaklah benar pandangan yang mengatakan, bahwa uang muka telah

dijadikan syarat oleh penjual tanpa ada imbalannya.

d) Tidak sahnya qiyas (analogi) jual beli ini dengan al-khiyar al majhul (hak

pilih terhadap barang yang tidak diketahui), karena syarat dibolehkannya uang

muka ini adalah dibatasinya waktu menunggu. Dengan dibatasinya waktu

pembayaran, batal analogi tersebut, dan hilangnya sisi yang dilarang dari jual

beli tersebut.

11 Al-Atsram dengan sanadnya. Lihat Al-Mughni (6/331)

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

2. Al-Ijarah (Sewa-Menyewa)

a. Pengertian Al-Ijarah

Dalam bahasa arab upah dan sewa disebut ijarah dan dalam pembahasan ini

akan fokus mengarah ke sewa-menyewa. Para ulama berselisih pendapat tentang

kebolehan dan keharaman jual beli atau sewa-menyewa menggunakan uang muka

(„urbûn). Mayoritas ahli Fiqih berpendapat jual beli dengan uang muka adalah jual

beli yang dilarang dan tidak sah. Tetapi menurut ulama Hanafiah jual beli uang panjar

hukumnya hanya fasid karena cacat terjadi pada harga. Sedangkan ulama Syafi‟iyah

dan Malikiah mengatakan jual beli ini adalah jual beli yang batal (tidak sah).12

Idris Ahmad dalam bukunya yang berjudul Fiqh Syafi‟i, berpendapat bahwa

ijarah berarti upah-mengupah. Hal ini terlihat ketika beliau menerangkan rukun dan

syarat upah-mengupah, yaitu uang tertuju kepada mu‟jir dan musta‟jir, sedangkan

Kamaluddin A. Marzuki sebagai penerjemah Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq

menjelaskan makna ijarah dengan sewa-menyewa. Antara sewa dan upah juga ada

perbedaan makna operasional, sewa biasanya digunakan untuk benda seperti “seorang

mahasiswa menyewa kamar untuk tempat tinggal selama kuliah”. Sedangkan upah

digunakan untuk tenaga, seperti “para karyawan bekerja di pabrik dibayar gajinya

(upahnya) satu kali dalam seminggu.

Sewa-menyewa adalah suatu cara untuk memperoleh manfaat dengan jalan

penggantian berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT. Agar dalam

12

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsmaini, Fathu Dzil Jalali wal Ikrom bi Syarh Bulughil

Marom, Jilid 9, Cet. 1, (Madarul Wathan, 1433 H.), hlm. 181-183.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

melakukan kegiatan muamalah jangan sampai memakan harta sesama secara batil.

Sewa-menyewa harus dilaksanakan dengan persetujuan kedua pihak dengan sukarela

dalam menjalankan akad. Dasar-dasar hukum ijarah dalam Al-Qur‟an yaitu:

ه ..… ه جس …فإن سضعه ىم فآح

Artinya: “….jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah

kepada mereka upahnya,….”13

أمه ا م ش مه اسخأجشث ا ا بج اسخأجشي إن خ ما لاج إحذا

Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: „Wahai bapakku, ambillah ia

sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang

paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang

kuat serta dapat dipercaya.” 14

Dasar hukum ijarah dari hadis yaitu:

عط سم ع ص ا ما لاي: احخجم سسي ا عى ا جشي. عه ابه عباس سض از حجم

( . وان حشامام عط (ساي ابخاس

Artinya: “Ibnu Abas RA menceritakan, bahwa Rasulullah SAW berbekam, lalu Beliau

membayar upah kepada orang yang membekam itu. Andaikata cara itu

haram, tentulah Beliau tidak membayarnya”. 15

Di samping Al-Quran dan sunnah, dasar hukum ijarah adalah ijma‟. Sejak

zaman sahabat sampai sekarang ijarah telah disepakati oleh para ahli hukum Islam.

Dengan dibolehkannya ijarah maka orang yang tidak memiliki tempat tinggal bisa

mendapatkan tempat tinggal untuk beberapa waktu tertentu, dengan memberikan

imbalan berupa uang sewa disepakati bersama, tanpa harus memberi rumahnya.

13

Al-Thalaq (65) : 6.

14 Al-Qasas (28) : 26.

15 Kahar Masyhur, Bulugul Maram buku pertama, cet. Ke-1, (Jakarta : PT RINEKA CIPTA,

1992), hlm. 513.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Untuk memenuhi kebutuhan hidup anak rantau yang ingin menimba ilmu jauh dari

kampung halaman biasanya mereka akan mencari tempat tinggal sementara.

b. Rukun-rukun dan Syarat-syarat Ijarah

Menurut Hanafiyah rukun ijarah hanya satu yaitu ijab dan qabul, yakni

pernyataan dari orang yang menyewa dan menyewakan. Sedangkan menurut jumhur

ulama, rukun ijarah itu ada empat, yaitu:

1) Aqid, yaitu mu‟jir (orang yang menyewakan) dan musta‟jir (penyewa)

2) Shighat, yaitu ijab dan qabul

3) Ujrah (uang sewa atau upah), dan

4) Manfaat, baik dari suatu barang yang disewa atau jasa dan tenaga dari orang yang

bekerja.16

Syarat-syarat ijarah Tidak jauh berbeda dengan akad jual-beli umumnya, dan

syarat-syarat ijarah ini juga terdiri empat persyaratan, yaitu:

1) Syarat in‟iqad

Syarat terjadinya akad berkaitannya dengan aqid, akad, dan objek akad. Aqid

adalah berakal, dan mumayyiz menurut Hanafiyah, dan baligh menurut Syafi‟iyah dan

Hanabilah. Dengan demikian, akad ijarah tidak sah apabila pelakunya (mu‟jir dan

musta‟jir) gila atau masih di bawah umur. Menurut Malikiyah, tamyiz merupakan

syarat dalam sewa menyewa dan jual beli, sedangkan baligh merupakan syarat untuk

kelangsungan (nafadz).

16 Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat, cet. Ke-3, ( Jakarta: Amzah, 2015), hlm. 320-321.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

2) Berlangsungnya akad (nafadz)

Kelangsungan (nafadz) disyaratkan terpenuhinya hak milik atau wilayah

(kekuasaan). Apabila aqid tidak mempunyai hak kepemilikan atau kekuasaan, maka

akadnya tidak bisa dilangsungkan. Menurut Hanafiyah dan Malikiyah statusnya

mauquf (ditangguhkan) menunggu persetujuan si pemilik barang. Akan tetapi,

Menurut Syafi‟iyah dan Hanabilah hukumnya batal, seperti halnya perjanjian jual

beli.

3) Syarat sahnya akad Ijarah

Syarat sahnya ijarah harus dipenuhi beberapa syarat yang berkaitan dengan

pelaku, objek, dan sewa atau upah tersebut. Syarat-syarat itu sebagai berikut:

a) Persetujuan kedua belah pihak, sama seperti dalam jual beli. Dan dalam

persetujuan ini tidak adanya unsur paksaan.

b) Objek akad yang manfaatnya harus jelas, sehingga tidak menimbulkan

perselisihan. Kejelasan tentang objek akad ijarah bisa dilakukan dengan

menjelaskan: dengan mengetahui manfaat benda yang disewakan. Tentang masa

manfaat yang diperlukan dalam menyewa tempat berapa bulan atau tahun, kios

atau kendaraan dan sebagainya. Jelas pekerjaan yang harus dilakukan oleh

tukang dan pekerja.

c) Objek akad ijarah harus dapat dipenuhi, baik menurut hakiki maupun syar‟i.

Dengan demikian tidak sah menyewakan sesuatu yang sulit diserahkan secara

hakiki atau tidak bisa dipenuhi secara syar‟i.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

d) Manfaat yang menjadi objek akad harus manfaat yang dibolehkan oleh syara‟.

e) Pekerjaan yang dilakukan itu bukan fardu dan bukan kewajiban orang yang

disewa (ajir) sebelum dilakukan ijarah.

f) Orang yang disewa tidak boleh mengambil manfaat dari pekerjaannya untuk

dirinya sendiri.

g) Manfaat maqud „alaih harus sesuai dengan tujuan dilakukan akad ijarah, yang

biasa berlaku umum.

h) Syarat mengikatnya akad ijarah (Syarat Luzum) yaitu kesepakatan dalam

perjanjian itu sendiri atas dua belah pihak.

Agar akad ijarah itu mengikat, diperlukan dua syarat:

a) Benda yang disewakan harus terhindar dari cacat (aib) yang menyebabkan

terhilangnya pemanfaatan atas benda yang disewa itu. Jika terdapat suatu aib,

maka orang yang menyewa boleh memilih antara meneruskan ijarah dengan

pengurangan uang sewa dan membatalkannya.

b) Tidak terdapat udzur (alasan) yang dapat membatalkan akad ijarah. Menurut

Jumhur Ulama, akad ijarah tidak batal karena adanya udzur, selama objek akad

itu manfaatnya tidak hilang sama sekali.17

c. Macam-macam ijarah

Dilihat dari segi objeknya al-ijarah dibagi menjadi dua macam, yaitu al-ijarah

atas manfaat dan al-ijarah atas pekerjaan.

17 Ibid hlm. 321-327.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

1) Al-ijarah atas manfaat yaitu al-ijarah yang objek akadnya adalah manfaat. Akad

al-ijarah manfaat boleh dilakukan atas manfaat yang diperbolehkan, dan tidak

boleh dilakukan atas manfaat yang diharamkan.18

2) Al-ijarah atas pekerjaan adalah penyewaan yang dilakukan atas pekerjaan

tertentu, seperti membangun bangunan, menjahit baju, membawa barang ke

tempat tertentu, mewarnai baju, dan sebagainya.19

d. Hak dan kewajiban ijarah

Hubungan yang terjadi antara para pihak (mu‟jir dan musta‟jir) merupakan

hubungan timbal balik. Sehingga dalam pelaksanaan akad perlu diperhatikan hak dan

kewajiaban antara muta‟aqidain. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan akad sewa yang

dilakukan (muta‟aqidain) tidak terjadi kesalah pahaman, sehingga tidak ada pihak

yang merasa dirugikan. Kewajiban bagi musta‟jir merupakan hak bagi mu‟jir,

sedangkan kewajiban bagi mu‟jir merupakan hak bagi musta‟jir. Adapun hak dan

kewajiban bagi musta‟jir dan mu‟jir yaitu:

Perbedaan

Musta‟jir Mu‟jir

berhak menerima dan

memanfaatkan barang yang

disewa sesuai kesepakatan.

berhak menerima

pembayaran sewa

sesuai dengan harga

yang telah disepakati

ketika melakuakn

akad sewa.

18 Wahbah al Zuhaili, Fiqh al Islami wa Adillatuhu, Jilid 5, Terjemah Abdul Hyyie

al-Kattani.(Jakarta : Gema Intisari Pres. 2011.) hlm, 412.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Hak dan

kewajiban

ijarah

berkewajiban membayar

sewa sesuai dengan harga

yang telah disepakati ketika

melakuakn akad sewa.

berkewajiban menyerahkan

barang yang disewakan dan

memberi ijin pemanfaatan

barang kepada musta‟jir.

bertanggung jawab untuk

menjaga keutuhan barang

serta menggunakannya sesuai

kesepakatan.

Menanggung pembiayaan

barang yang disewakan.

Bertanggung jawab

atas kerusakan

barang yang disewa

karena kelalaian

musta‟jir.

Bertanggung jawab atas

kerusakan barang sewaan

yang bukan karena kelalaian

atau kesalahan musta‟jir

dalam penggunaan barang.

berkewajiaban

mengembalikan barang yang

disewa setelah habis waktu

sewa atau ada sebab-sebab

lain yang menyebabkan

selesainya persewaan.

Memastikan barang yang

disewakan layak digunakan.

Memberikan kenyamanan

kepada musta‟jir dari

barang yang disewakan

selama berlangsungnya sewa

menyewa.20

e. Berakhirnya Akad Ijarah

Akad ijarah dapat berakhir karena hal-hal berikut ini:

1) Meninggalnya salah satu pihak yang melakukan akad, menurut Hanafiah.

Sedangkan menurut jumhur ulama, kematian salah satu pihak tidak

mengakibatkan fasakh atau berakhirnya akad ijarah.

20 Ibid, hlm, 417.

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

2) Iqalah yaitu pembatalan oleh kedua belah pihak. Hal ini karena ijarah adalah akad

mu‟awadhah (tukar-menukar), harta dengan harta sehingga memungkunkan untuk

dilakukan pembatalan (iqalah) seperti halnya jual beli.

3) Rusaknya barang yang disewakan, sehingga ijarah tidak mungkin untuk

diteruskan.

4) Telah selesainya masa sewa, kecuali ada udzur.21

F. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan pengamatan penulis sudah banyak sumber pustaka baik berupa

buku, kitab dan literature lainnya yang memuat perjanjian sewa menyewa. Tetapi

semakin berkembangnya teknologi makin banyak permasalahan yang timbul dan

adanya itu akan membahas penerapan panjar dalam sewa menyewa terutama pada

kasus penyewaan rumah kost. Walaupun rujukan penelitian yang telah dilakukan

tentang panjar dalam sewa menyewa masih sedikit namun penyusun berpendapat

sumber tersebut bisa menjadi pedoman dalam pembahasan permasalahan sewa

menyewa. Hasil skripsi atau jurnal yang dapat dikaitkan yaitu:

Siti Maslikah dalam skripsi yang judul ”Jual Beli Hasil Bumi dengan Sistem

Panjar dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Jenarsari Gemuh

Kendal)” IAIN Walisongo (2012).22

Pada skripsi tersebut membahas tentang sistem

penjualan dengan cara membeli terlebih dahulu atau dengan kata lain hasil bumi yang

21 Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat,….hlm, 338. 22

Siti Maslikah, ” Jual Beli Hasil Bumi dengan Sistem Panjar dalam Perspektif Hukum Islam

(Studi Kasus di Desa Jenarsari Gemuh Kendal)”, Skripsi (S1) Intitut Agama Islam Negeri Walisongo,

(2012).

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

menjadi obyek jual beli belum ada, dimana dalam sistem ini para pedagang telah

mengeluarkan uang tanda jadi. Dan tidak jelas kapan pelunasan dan mengambilan

barang dari pihak penjual (petani), dan ketidak jelasan akad jual beli hasil bumi

tersebut akan berlangsung sempurna atau tidak. Dengan demikian dampak adanya

panjar sendiri dari pihak petani yaitu dengan menjual atau mengalihkan objek jual

beli kepada pembeli lain (bakul), yang tidak memberikan panjar itupun dilakukan

secara sepihak. Kemudian barang tersebut diberikan kepada pembeli lain yang

harganya lebih tinggi dari sebelumnya.

Selanjutnya Rizki Fahrizal dalam skripsi “Uang Panjar dalam Aqad Sewa-

Menyewa (Studi kasus pada pembayaran panjar dalam sewa-menyewa lapangan

futsal di kota Banda Aceh)” UIN Ar-raniry Banda Aceh (2014).23

Skripsi ini

menjelaskan tentang Penerapan uang panjar pada penyewaan lapangan futsal di kota

Banda Aceh dilakukan dengan cara membatasi minimal harga uang panjar, akan

tetapi tidak membatasi maksimal uang panjar yang harus diberikan.

Selanjutnya skripsi oleh Aisyatun Nadlifah dengan judul penelitian “Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Penerapan Panjar Dalam Sewa-Menyewa Rumah” UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

23

Rizki Fahrizal, “Uang Panjar dalam Aqad Sewa-Menyewa (Studi kasus pada pembayaran

panjar dalam sewa-menyewa lapangan futsal di kota Banda Aceh)”, Skripsi (S1) Universitas Islam

Negeri Ar-raniry Banda Aceh, (2014).

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

penerapan panjar perjanjian sewa menyewa rumah di Sapen Demangan

Gondokusuman Yogyakarta (2009).24

Dengan ini penulis membedakan skripsi dengan skripsi yang terdahulu dan

menfokuskan kepada Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Panjar Dalam

Sewa Menyewa Rumah Kost pada Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah,

Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

24 Aisyatun Nadlifah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Panjar Dalam Sewa-

Menyewa Rumah”, Skripsi (S1) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2009).

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi yang penulis tentukan dalam penelitian adalah kawasan Perumahan

Mendalo Asri Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro

Jambi. Pernyataan Bapak Sigit selaku RT di Mendalo Asri, banyaknya kost-kostan

perkiraan sebanyak 40-50 karena tidak adanya pendataan sebab setiap pertengahan

semester perkuliahan siklusnya berubah jadi mahasiswa yang sekiranya kurang cocok

akan pindah-pindah dengan tempat lain yang lebih nyaman dan cocok untuk mereka

tinggali.25

Penelitian dimulai tanggal 02 Mei sampai dengan 02 Agustus 2019.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau objek penelitian (geografis,

masyarakat, dan lain-lain), berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagainya.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian tersebut adalah pendekatan jenis penelitian deskriptif

dengan pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan Metode kualitatif dengan

studi kasus. Menurut Creswell bahwa pendekatan studi kasus adalah sebuah

25

Hasil wawancara dengan Bapak Sigit Selaku RT Perumahan Mendalo Asri, pada tanggal 22

juni 2019 pukul 15:48

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

penelitian khusus yang menjelaskan sebuah gambaran kehidupan baik itu untuk

individu, kelompok, budaya dan sebagainya.26

C. Jenis Data Dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukam dalam penelitian, yang di

peroleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian, atau

keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan. Data primer tidak di

peroleh melalui perantara atau pihak kedua dan seterusnya. Menurut Lofland dan

Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti Al-Qur‟an, hadits, undang-undang, dokumen

dan lain-lain.27

Data primer yang akan digunakan penulis adalah data yang diperoleh dari hasil

observasi kegiatan transaksi penyewaan perkamar dengan sistem uang panjar serta

dari hasil wawancara terhadap narasumber, yaitu penyewa dan pemilik rumah kost.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara tidak

langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan cara mengutip

dari sumber lain, sehingga tidak bersifat authentic, karena sudah diperoleh dari tangan

kedua, ketiga, dan seterusnya.

26

Tim penyusun, pedoman penulisan skripsi, (Jambi : Syariah press, 2014),hlm 33. 27 Ibid….hlm, 157.

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Data sekunder yang akan digunakan penulis didalam penelitian ini adalah

berupa buku-buku ilmiah, skripsi, jurnal. Data sekunder ini penulis peroleh dari

perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, buku-buku pribadi, dan melalui

situs yang ada di internet.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek dari mana data dapat

diperoleh. Sumber data dalam penelitian kualitatif ini adalah orang atau narasumber.

Posisi narasumber sangat penting, bukan hanya sekedar memberi respon melainkan

juga sebagai pemilik informasi. Jadi sumber data dalam penelitian ini adalah orang

atau narasumber Perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi

Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

Informan adalah orang yang di manfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi yang sesuai latar penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya cara

mengumpulkan data dapat menggunakan teknik: wawancara (interview), angket

(questionnaire), pengamatan (observasion), studi dokumentasi, dan Focus Group

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Discussion.28

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode.

Metode tersebut antara lain seperti berikut ini:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena

yang teliti.29

Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data yang berupa

pengamatan di lapangan tentang penerapan uang muka dalam sewa menyewa kost di

kawasan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota,

Kabupaten Muaro Jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewe).30

Dalam penelitian ini penulis akan berusaha menemukan informasi yang

memenuhi standar sebagai data, dan informasi yang tepat melalui wawancara

terhadap sewa menyewa di perumahan mendalo asri Desa Mendalo Indah, Kecamatan

Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

3. Dokumentasi

28 Juliansyah Noor, Metodologi Peneltian: Skrpsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah,(Jakarta:KENCANA,2011),hlm. 137 29 M. Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, (Bandung: Aksara, 1985), hlm. 91. 30

Lexy J.Moleong, Metodologi Peneitian Kualitatif ,Ed. Rev. (Bandung: Remaja Rosdakarya

2007)hlm 186.

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Teknik dokumentasi adalah cara untuk menggali data yang bersumber dari

dokumen, catatan-catatan, foto-foto serta laporan lain yang mengandung petunjuk

tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian ini.31

Dokumentasi perlu

digunakan untuk memperoleh semua data yang berhubungan dengan praktik panjar

dalam sewa menyewa kost di Desa Mendalo Darat.

Perspektif hukum islam, yang penulis kumpulkan dengan menggunakan kajian

pustaka dan penelaah buku yang membahas tentang muamalah dan terutama dalam

kerjasama usaha dalam perspektif hukum Islam dan teknik pengumpulan data dengan

melalui telaah studi dari berbagai laporan penelitian dan buku literatur yang relevan.

Dalam penelitian skripsi ini penulis memperoleh data dari buku, jurnal, artikel dan

website yang berhubungan dengan permasalahan judul skripsi di atas.

E. Analisis Data

Analisis data yang penyusun gunakan adalah analisis data kualitatif yaitu

menganalisis data yang terkumpul, setelah itu disimpulkan dengan menggunakan

pendekatan atau cara berfikir induktif, yaitu berpijak dari pengetahuan yang bersifat

umum dan bertitik tolak dari pengetahuan umum, kemudian ditarik kesimpulan

khusus. Dalam hal ini di kemukakan data lapangan tentang sewa menyewa, kemudian

penyusun menganalisis data tersebut dengan menggunakan beberapa teori dan

ketentuan umum yang berlaku menurut hukum Islam dan Hukum yang berlaku di

Indonesia.

31 Tim Penyusun,Buku Panduan Syariah,……………..hlm 164.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui isi skripsi ini secara umum sistematika penulisan yang

digunakan penulis adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan: Dalam Bab ini di uraikan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka

teori, dan Tinjauan Pustaka. Bab ini merupakan permasalahan yang

merupakan landasan berpikir untuk Bab selanjutnya.

BAB II Metode Penelitian: Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang

digunakan oleh penulis memperoleh data dalam skripsi.

BAB III Gambaran umum dan lokasi pelaksanaan penelitian. Dalam bab ini

membahas gambaran secara umum rumah kost-kostan yang disewa di

perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi

BAB IV ini merupakan pembahasan dan hasil penelitian inti dari analisa skripsi.

Merupakan pembahasan tentang sewa menyewa rumah kost-kostan di

perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi

BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran serta dilengkapi dengan

daftar pustaka, lampiran, dan curriculum vitae.

G. Jadwal penelitian

Penelitian ini dilakukan selama senam bulan, penelitian dilakukan dengan

pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan hasil seminar skripsi,

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

setelah itu pengesahan judul dan melakukan riset, kemudian penulis melakukan

pengumpulan data. Verivikasi dan analisis data dalam waktu yang berurutan.

Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing sebelum diajukan

kesidang munaqasah. Adapun jadwal peneliti sebagai berikut:

Tabel : jadwal penelitian skripsi.

No Jenis kegiatan

Tahun 2019

Feb

ruar

i

Mar

et

Apri

l

Mei

Juni

Juli

Agust

us

Sep

tem

ber

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Pengajuan

judul

x

2 Pembuatan

proposal

x

3 Perbaikan

proposal dan

seminar

x

4 Surat izin

riset

X

5 Pengumpulan

data

x

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

6 Pengolahan

analisis data

x

7 Pembuatan

laporan

x

8 Bimbingan

dan perbaikan

x

9 Agenda dan

ujian skripsi

x

10 Perbaikan dan

perjilidan

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Mendalo Indah

Pada Tahun 2011 Desa Mendalo Indah dipimpin oleh seorang penjabat

sementara Kepala Desa yang bernama Sopia Budi. Kepala Desa Sopia Budi

memimpin Desa Mendalo Indah sampai dengan Tahun 2012 sebagai penjabat

sementara. Sebelum menjadi desa devintif, Desa Mendalo Indah masih tergabung

dengan Desa Mendalo Darat. Namun, karena Desa Mendalo Darat di mekarkan

menjadi 3 desa, diantaranya adalah: Desa Mendalo Indah, Desa Mendalo Darat dan

Desa Pematang Gajah.

Desa Mendalo Indah ini dibagi menjadi tiga wilayah dusun, yaitu: Dusun Kota

Kampus I, Dusun Kota Kampus II dan Dusun Kota Kampus III. Ketiga dusun

tersebut dibawah satu wilayah bernama Kota Kampus, nama Kota Kampus yang

diambil dari nama dusun sebelum pemekaran Desa Mendalo Indah yang masih

tergabung dalam Desa Mendalo Darat.

Tutur Ibu Meriy Aryani Sebelum pemekaran desa wilayah Perumahan Mendalo

Asri masih dalam Desa Mendalo Darat, lalu setelah pemekaran menjadikan

Perumahan Mendalo Asri dalam wilayah Desa Mendalo Indah dan termasuk juga

kampus Universitas Jambi yang tidak jauh dengan Perumahan Mendalo Asri.32

32

Wawancara dengan Ibu Meiry Aryani, Kepala Desa Mendalo Indah, tanggal 07 Mei 2019

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

B. Visi dan Misi Desa Mendalo Indah

1. Visi

Visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan dan secara

potensi untuk terwujud kemana dan apa yang diwujutkan suatu organisasi dimasa

depan, Visi harus bersama yang mampu menarik, dan harus konsisten, tetap eksis,

antisifatif secara insentif dikominikasi kepada segenap anggota organisasi sehingga

semuanya merasa memiliki visi, hendaknya :

a. Bukan fakta tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin di capai.

b. Dapat memberikan arahan dan mendorong anggota organisasi mewujudkan

kinerja yang baik.

c. Dapat menimbulkan Insfirasi dan siap menghadapi tantangan.

d. Menjembatani masa kini dan masa mendatang.

e. Gambaran yang dealistis dan kridibel dengan masa depan yang menarik.

f. Sifat tidak statis dan tidak selamanya.

Berdasarkan latar belakang topografi Desa dan permasalahan sebagaimana yang

telah dipaparkan dalam bab pendahuluan dan memperhatikan aspirasi masyarakat

Mendalo Indah, yang berkembang dan harapan masyarakat yang mendambakan

kemajuan dan peningkatan taraf hidup, masyarakat madani yang aman, makmur,

sejahtera, maka visi untuk mewujudkan harapan tersebut adalah:

“MARI BERSAMA KITA WUJUDKAN DESA MENDALO INDAH YANG

MANDIRI, AMAN, TERTIB, DAN SEJAHTERA”

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Penjelasan Visi adalah sebagai berikut :

Masyarakat mandiri: maknanya bahawa Desa Mendalo Indah ingin

membangun masyarakat mandiri dengan asas suadaya dan gotongroyong untuk

membangun kehidupan yang lebih baik.

Masyarakat aman: maknanya menjadikan Desa Mendalo Indah ini aman

untuk masyarakat ataupun pendatang.

Masyarakat tertib: maknanya mewujudkan Desa Mendalo Indah ini damai dan

teratur dalam kehidupan masyarakat.

Masyarakat Sejahtera: maknanya melalui masyarat yang aman, tertib dan

mandiri agar bisa mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

2. Misi

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan

sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan ini membawa organisasi kepada suatu focus.

Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana

melakukannya. Misi adalah suatu yang dilaksanakan/diemban oleh Instansi

pemerintah, sebagai penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan

misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal

instani pemerintah dan mengetahui peran dan programnya serta hasil yang diperoleh

dimasa mendatang.

Berdasarkan visi yang telah dipaparkan di atas, maka untuk mewujudkan

dalam kenyatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mendambakan kemajuan

dan peningkatan taraf hidup menuju masyarakat madani yang aman, makmur,

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

sejahtera maka misi adalah amanah masyarakat sebagai tugas mulia yang harus

diemban oleh seorang Kepala Desa terpilih, yaitu:

a. Meningkatkan taraf hidup masyarakat yang mampu dan mandiri.

b. Memberi pelayanan dan pembinanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang

aman dan tertib.

c. Menggali potensi sumber daya Desa untuk meningkatkan Ekonomi Masyarakat

untuk mencapai kesejahteraan bersama.

3. Rancangan program

a. Meningkatkan taraf hidup masyarakat yang mampu dan mandiri.

1) Membangun sarana produksi yang bernilai ekonomi.

2) Membuka usaha dan lapangan kerja skala kecil.

3) Membentuk BUMDES (Badan Usaha Milik Desa)

b. Memberi pelayanan dan pembinaan kehidupan sosial kemasyarakatan yang

aman dan tertib.

1) Menyediakan fasilitas umum berupa pemakaman (tanah pekuburan)

2) Meningkatkan pembinaan pendidikan agama

3) Memberi pelayanan Administratif dan kemudahan bagi mahasiswa

4) Menyediakan sarana pelayanan kesehatan

5) Menyediakan sarana “keamanan dan ketertiban”

6) Menyediakan sarana pembinaan pemuda dan olahraga

7) Membentuk lembaga adat tingkat RT

8) Rehabilitas sarana umum, jalan dan tata lingkungan

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

c. Menggali potensi sumber daya desa yang produktif untuk kesejahteraan

bersama

1) Pengelola sampah

2) Pengelola parker

3) Pengelola tagihan rekening listrik

4) Pengelola tagihan rekening PDAM.

C. Letak Geografis Desa Mendalo Indah

Secara geografis Desa Mendalo Indah terletak di bagian barat Ibu Kota

Kabupaten Muaro Jambi dengan luas wilayah + 502 Ha KM2 dengan batas wilayah

sebagai berikut:

- Sebelah Timur : Desa Mendalo Darat

- Sebelah Utara : Desa Mendalo Laut

- Sebelah Selatan : Desa Pematang Gajah

- Sebelah Barat : Desa Simpang Sungai Duren

Desa Mendalo Indah mempunyai luas wilayah : + 502 Ha dengan bagian-

bagiannya tanah perkebunan, perumahan, ruko/pertokoan, tempat pendidikan 1

Univesitas dan 1 Sekolah Dasar Negeri, tempat Peribadatan 7 Masjid serta 11

musollah, serta Perkantoran yang terdiri dari Kantor Pos, Bank Rakyat Indonesia,

Advokat dan PDAM Daerah.33

1. Orbit/Jarak antara Ibu Kota

33

Dokumentasi Arsip Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota Kecamatan Muaro

Jambi 07 Mei 2019.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Tabel 1

Orbit/Jarak antara Ibu Kota Desa Mendalo Indah

Jarak(KM) Desa Mendalo

Indah

Ibu Kota

Kec.

Ibu Kota

Kab.

Ibu Kota

Prov.

Desa Mendalo Indah 0 5 40 15

Ibu Kota Kec. 5 0 45 20

Ibu Kota Kab. 40 45 0 35

Ibu Kota Prov. 15 20 35 0

2. Prasarana umum yang ada

Tabel 2

Prasarana umum yang ada dalam Desa Mendalo Indah

Jenis Prasarana Volume Kondisi

Jalan Kabupaten 1.500 Meter Rusak

Jalan Desa 9835 Meter Rusak

Jalan Lingkungan/Rabat Beton 2265 Meter Baik

Jalan Produksi/Tanah 10335 Meter Sedang

Gedung SD 1 Unit Sedang

Gedung Madrasah - -

Pustu - -

Posyandu 3 Unit Baik

Sumur Gali Umum 30 Unit Sedang

MCK 1 Unit Sedang

Balai Desa/Kantor Desa 1 Unit Bagus

Balai Benih Ikan - -

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Masjid 7 Unit Sedang

Musolla/Surau 11 Unit Sedang

Universitas Jambi 1 Baik

3. Aset Desa/Kekayaan Desa Mendalo Indah

Tabel 3

Aset Desa/Kekayaan Desa Mendalo Indah

Jenis Aset Volume Kondisi

Tanah TKD Sawit - -

Tanah Perkarangan Masjid 3 Tumbuk Digunakan

Tanah Lokasi Perkantoran 2 Tumbuk Dimanfaatkan

Tanah Lokasi TPU 1,0 Hectar Dimanfaatkan

Tanah Tanah Kosong - -

Tanah Lapangan Bola Kaki 1,0 Dimanfaatkan

D. Letak Demografi Desa Mendalo Indah

1. Kependudukan

Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan

sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk desa Mendalo Indah

adalah 3535 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 994 KK. Agar dapat menjadi dasar

pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai kualitas SDM yang

tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki

mampu menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya pembangunan Desa

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Mendalo Indah. Berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting antara lain

perkembangan jumlah penduduk,kepadatan dan persebaran serta strukturnya.34

Tabel 4

Jumlah penduduk Desa Mendalo Indah 2017/2018

Laki-laki Perempuan Jumlah Total

1789 Jiwa 1746 Jiwa 3535 Jiwa

2. Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Mendalo Indah cenderung meningkat karena tingkat

kelahiran lebih besar daripada kematian serta penduduk yang masuk lebih besar dari

penduduk yang keluar.

Tabel 5

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Mendalo Indah Tahun 2017-2018

No RT Jumlah Penduduk (Jiwa) Tahun 2017/2018

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 RT 1 115 138 253

2 RT 2 172 167 339

3 RT 3 86 76 162

4 RT 4 123 112 235

5 RT 5 84 77 161

6 RT 6 109 83 192

34

Dokumentasi Arsip Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota Kecamatan Muaro Jambi

07 Mei 2019.

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

7 RT 7 54 55 109

8 RT 8 97 90 187

9 RT 9 215 211 426

10 RT 10 125 206 331

11 RT 11 17 15 32

12 RT 12 77 78 155

13 RT 13 72 65 137

14 RT 14 65 71 136

15 RT 15 57 61 118

16 RT 16 101 86 187

17 RT 17 106 67 173

18 RT 18 57 59 116

19 RT 19 57 61 118

Jumlah 1789 1746 3535

3. Kepadatan dan Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk di Desa Mendalo Indah relatif merata, secara absolut

jumlah penduduk pada tiap-tiap Rukun Tetangga (RT) terlihat relatif berimbang,

namun karena luas wilayah masing-masing RT berbeda maka tingkatan kepadatan

penduduknya terlihat beda.

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Tabel 6

Jumlah Kepadatan dan Persebaran Penduduk Desa Mendalo Indah Tahun 2017/2018

No RT Jumlah

(KK)

Jumlah penduduk

(orang)

Kepadatan

(orang/Km2)

Persebaran

%

1 RT 1 53 253

2 RT 2 110 339

3 RT 3 46 162

4 RT 4 59 235

5 RT 5 44 161

6 RT 6 49 192

7 RT 7 43 109

8 RT 8 45 187

9 RT 9 108 426

10 RT 10 37 331

11 RT 11 24 32

12 RT 12 43 155

13 RT 13 44 137

14 RT 14 43 136

15 RT 15 48 117

16 RT 16 56 187

17 RT 17 48 187

18 RT 18 45 173

19 RT 19 47 117

Jumlah 994 3535

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

4. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Mendalo Indah tergolong penduduk

usia muda. Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompok umur 36-40 dan

41-45 tahun merupakan yang terbanyak jumlahnya masing-masing 459 jiwa dan 465

juwa. Kemudian disusul kelompok umur 21-25 dan 16-20 yaitu masing-masing 291

jiwa dan 266 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Desa Mendalo Indah menunjukkan

bahwa penduduk Laki-laki relatif lebih banyak disbanding perempuan.

Tabel 7

Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin pada setiap RT

di Desa Mendalo Indah tahun 2017

No Kelompok Umur Tahun 2017

Lk Pr Jumlah

1 0-5 113 138 251

2 6-10 117 102 219

3 11-15 124 132 256

4 16-20 142 114 266

5 21-25 162 129 291

6 26-30 144 115 259

7 31-35 135 128 263

8 36-40 228 231 459

9 41-45 231 234 465

10 46-50 98 106 204

11 51-55 105 110 215

12 56-60 80 97 177

13 61-65 51 62 113

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

14 66-70 25 37 62

15 71 keatas 9 14 19

Jumlah 1784 1742 3535

E. Keadaan Sosial

1. Sumber Daya Manusia

Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan kualitas

sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek

pembangunan, mencangkup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak kandungan

hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan kualitas manusia harus menjadi

perhatian penting. Pada saat ini SDM di Desa Mendalo Indah cukup baik

dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan

pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat

pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat

kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan. Dan pada

gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan

membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna

mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

piker atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju.

Berikut ini tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Mendalo

Indah.35

Tabel 8

Tingkat Rata-rata Pendidikan Warga Desa Mendalo Indah

No Tingkat pendidikan Tahun 2017 Persentase

(%) Lk Pr Jumlah

1 Tidak/Belum Sekolah 274 353 627 17,26%

2 SD/Sederajat 357 330 687 19,60%

3 SLTP/Sederajat 564 480 1044 29,67%

4 SLTA/Sederajat 359 406 765 21,74%

5 Perguruan Tinggi 230 184 412 11,73%

Jumlah 1784 1751 3535

F. Keadaan Ekonomi

Penduduk Desa Mendalo Indah masih banyak yang memiliki usaha atau mata

pencarian tetap dibidang wiraswasta dan masih sedikit dalam bidang pertanian, dan

disamping banyaknya wiraswasta tidak sedikit pula yang pekerjaan PNS (Pegawai

Negeri Sipil) bisa dilihat dalam bentuk tabel berikut ini:

35

Profil Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, tanggal 07

Mei 2019

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Tabel 9

Mata pencarian penduduk Desa Mendalo Indah dari Tahun 2017/2018

No Tingkat Pekerjaan Tahun 2017

LK PR Jumlah KK

1 Petani 52 51 52

2 Buruh 92 17 92

3 PNS 312 217 209

4 Swasta 112 132 103

5 Wirausaha 578 470 403

6 Lain-lain 217 884 135

Jumlah 1359 1751 994

G. Struktur Perangkat Desa Mendalo Indah

Gambar 136

36 Profil Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, tanggal 07

Mei 2019

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

KEPALA DESA

Meiry Aryani, S.Kom

KEPALA DUSUN KOTA KAMPUS I

A. Toha

KEPALA DUSUN KOTA KAMPUS II

Muji Darmono, S.Pd

KEPALA DUSUN KOTA KAMPUS III

Jos Ermanto, A.Md, SH

SEKERTARIS DESA

Prian Susilo, S.Pd.I

KASI

PEMERINTAHAN

Sunarji

KASI

KESEJAHTERAAN

Sujiono

KASI PELAYANAN

Ida Nurawan, A.Md

KAUR TATA

USAHA

UMUM

Ponijah, SE

KAUR TATA

KEUANGAN

Dythorio

Perdana, S.Kom

KAUR

PERENCANAAN

Joko Ariyanto, SP

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Praktik panjar dalam sewa menyewa rumah kost di Mendalo Asri Desa

Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi

Desa Mendalo Indah yang letaknya tidak jauh dari kampus Universitas Jambi

terdapat perumahan Mendalo Asri, perumahan tersebut sangatlah dekat dengan

kampus dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Praktik panjar dalam sewa

menyewa pada rumah kost ada tahap yang dianggap penting sebelum melangkah

kedalam akad yang lebih jauh lagi, jadi dibawah ini penulis menyimpulkan tahapan-

tahapan dalam praktik panjar di lingkungan rumah kost dan hasil dari wawancara:

1. Mengetahui Identitas Calon Penghuni Kost

Identitas merupakan ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang, dengan bertujuan

untuk mengetahui kejelasan tentang seseorang, mengetahui penduduk dan

penempatan alamat, memastikan bahwa dia bukan warga Negara Asing yang ilegal.

Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dimiliki oleh seseorang dari

hasil observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang

lain. Sebagai dokumen identitas diri biasanya berbentuk E-KTP (Elektronik-Kartu

Tanda Penduduk)/ID Card, SIM (Surat Izin Mengemudi), dan PASPOR. Jika

statusnya mahasiswa biasanya ada yang namanya Kartu Tanda Mahasiswa yang

dimiliki setiap mahasiswa, tujuannya untuk menunjukan kejelasan tentang kejuruan

yang mereka ambil.

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Jadi mengetahui identitas sangatlah penting untuk menumbuhkan kepercayaan

untuk berlangsungnya akad. Sebagaimana Ibu Nur selaku pengelola kost An-nur

Muslimah Indah mengatakan bahwa perlunya mengetahui identitas calon penghuni

kost, sebagai berikut:

Jika mahasiswa yang ingin kost di sini, saya harus mengetehui identitas

mereka terlebih dahulu, untuk saya harus tahu dulu, soalnya tidak sedikit

mahasiswa yang dari luar daerah kesini, kalau mereka ada niat macam-macam

bisa merugikan saya. Maka dari itu saya harus mengetahui dulu identitas

mereka. Dari itu saya tanya-tanya asal daerah mereka pekerjaan orang tua dan

semacamnya lah, untuk meyakinkan saya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan. 37

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa pemilik kost harus

memeriksa identitas mahasiswa yang ingin menempati rumah kost mereka, ini

digunakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pencurian,

penipuan, pengerusakan yang merugikan pemilik tempat tersebut. Sebagiamana yang

diucapkan Ibu Yusmania pemilik kost Putri Muslimah:

Sebagaimana mestinya saja lah, ya pastinya saya tanya tentang identitas dan

saya butuh mengetahui calon penghuni kost saya, nanti kalau ada apa-apa kan

saya juga yang ribet dan harus bermasalah dengan RT atau perangkat desa

yang lainnya. Ya saya kan tidak cuman mengurusi kost ini, banyak kegiatan

saya lain yang harus saya kerjakan.38

Kesimpulan dari wawancara tidak maunya direpotkan dengan timbulnya

masalah yang akan datang karena ketidak jelasan identitas calon penghuni rumah

kost-kost dan yang pasti jika sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan

37 Wawancara dengan Ibu Nur, selaku pengelola dan pengurus kost An-nur Muslimah Indah,

tanggal 23 Juni 2019 38

Wawancara dengan Ibu Yusmania, selaku pemilik dan pengurus kost Putri Muslimah, tanggal

02 Juli 2019

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

berdampak pada rumah kost-kost. Sebagaimana yang diucapkan Lilis selaku

mahasiswa UIN STS Jambi yang telah menghuni rumah kost:

Iya, sebelum saya memasuki kost disini Ibu Nur tanya-tanya dulu tentang

identitas saya, asal dari mana, kuliah dimana, ya macam-macam lah ibu nur

tanya ke saya sampai tanya ngambil jurusan apa di UIN. Mungkin menurut

saya sendiri untuk menghindari penipuan yang sekarang ini banyak yang

terjadi lah ya, dan ditakutkan ada hal-hal yang tidak diinginkan.39

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa sebelum memasuki kost setiap

mahasiswa akan ditanya-tanya tentang identitasnya, ini dikarenakan agar terhindar

dari hal-hal yang tidak diinginkan. Supaya lebih menguatkan saya mengajukan

pertanyaan kepada penghuni kost yang lain yang mana dikatakan oleh Cici Sundari

selaku mahasiswa UIN STS Jambi yang menempati rumah kost:

Tidak sedikit Ibu Yusmania tanya-tanya tentang identitas saya waktu saya

akan masuk rumah kost ini bukan cuman asal daerah saya saja, sampai

pekerjaan orang tua pun ibu itu tanyakan, ya menurut saya wajar saja lah

untuk mempermudah kalo ada masalah dikost, jika terjadi hal yang tidak

diinginkan lebih mudah untuk mencarinya dan meminta tolongpun Ibu

Yusmania sudah tau atau kenal dengan saya.40

Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa pentingnya identitas calon

penghuni rumah kost tersebut agar keberadaanya jelas dan tidak membawa hal

negatife kepada penghuni kost yang lain, ini dilakukan agar tidak menyimpan

penghuni gelap atau tidak jelas keberadaanya, karena bisa jadi yang ingin mengekost

adalah orang yang tidak baik dan ingin berbuat jahat.

39 Wawancara dengan saudari Lilis Fitri Diana, penghuni kost, tanggal 23 Mei 2019 40 Wawancara dengan saudari Cici Sundari, penghuni kost, tanggal 23 Mei 2019

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Dari keseluruhan pendapat dilihat sangat pentingnya informasi yang harus

diketahi oleh kedua belah pihak agar timbulnya rasa percaya untuk berlangsungnya

akad sewa menyewa rumah kost tersebut.

2. Menentukan Harga Sewa

Harga merupakan alat tukar yang digunakan untuk mendapatkan produk atau

jasa dengan sejumlah uang bila telah di sepakati dengan menetukan harga lalu

menentukan waktu kejelasan akad. Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai

uang yang ditentukan secara global yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk

mendapatkan suatu produk atau pelayanan jasa yang diinginkan. Peranan harga tak

lepas dari proses jual beli suatu produk atau jasa. Harga membantu konsumen untuk

menentukan seseorang akan membeli barang atau tidak.

Dalam hal sewa menyewa penentuan harga biasanya dibicarakan di awal akad

sebelum terikatnya kesepakatan sewa menyewa dan lain sebagainya. Untuk

mengetahui perihal harga rumah kost tersebut penulis sudah mewawancarai Ibu Nur

selaku pengelola kost An-nur Muslimah Indah:

Di Kos ini ada 3 lantai, penghuninya ada anak UNJA (Universitas Jambi) dan

anak UIN (Universitas Islam Negeri) juga. Jika ada anak kost baru atau

penyewa yang akan menyewa saya kenai panjar sebagai uang jadi, setahun

untuk perkamar saya hargai Rp 3.000.000 juta dan pengambilan panjar saya

berkisar Rp 500.000- Rp 1.000.000 juta, dalam satu kamar bisa ditempatin 1

sampai 3 orang tergantung penyewa kamar kost tersebut, intinya sudah terima

bersih uang Rp 3.000.000 juta tersebut.41

41

Wawancara dengan Ibu Nur, sekalu pengelola dan pengurus kost An-Nur Muslimah, tanggal

23 Juni 2019

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa harga perkamar adalah

Rp 3.000.000 untuk 1 tahun dan sebagai pengikat untuk keseriusan menempati kost,

Ibu pemilik rumsh kost pun menjatuhi uang muka tersebut. Sebagaimana Bapak H.

Harun menambahkan bahwa bila uang panjar akan menjadi pemilik rumah kost

sebagai berikut:

Kalau di sini semuanya harus sesuai dengan kesepakatan, dan mahasiswi juga

tahu kalau mau tinggal di sini mereka harus mengikuti aturan yang ada di sini,

jadi kalau mereka mau tinggal di sini mereka harus memberi uang panjar

kalau mereka mau mulainya dalam 2 atau 3 minggu kedepan. Jadi uang panjar

itu batasnya hanya dua minggu. Kalau lebih lama saya bisa rugi besar karena

saya harus menolak mahasiswa lain yang mau tinggal di sini karena sudah di

panjar. Ketika mahasiswi tersebut tidak jadi tinggal di sini setelah dua minggu

dia telpon, maka kalau uang panjar tadi mau diambil harus mencari pengganti

baru.42

Dari pernyataan di atas bahwa waktu pemberian uang panjar hanya 2 atau

sampai 3 minggu saja. Dikarenakan Bapak H. Harun tidak ingin mengambil resiko

yang besar jika memberi jangka waktu yang panjang. Dan dengan mengabari lewat

telfon untuk memberitahukan kelanjutan sewa menyewa rumah kost tersebut.

Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Ibu Yurmania sebagai

berikut:

Untuk menghuni tempat kost disini, mereka bisa langsung bayar atau kalau

mereka mau pulang dulu dan satu bulan lagi baru mau tempat di sini, mereka

harus memberikan uang panjar sebagai tanda jadi, kalau tidak memberi uang

panjar maka kamar kostnya akan saya berikan ke mahasiswi yang lain kalau

mau tinggal di sini. Di sini rata-rata dua minggu batas akhirnya, kalau batas

itu belum juga ada kabar maka uang itu akan menjadi milik saya, dan saya

berikan kesempatan orang lain untuk menempati kamar itu, uang panjar maka

42

Wawancara dengan Bapak H. Harun, selaku pengelola dan pengurus kost Putri Muslimah,

tanggal 02 Juli 2019

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

kembali kalau mencari pengganti yang mau tinggal di sini. Uang panjar

kurang lebih dari 300.000-1.000.000, tergantung dari kamar yang ditempati.43

Dari pernyataan di atas bahwa Ibu Yurmania tidak jauh berbeda dengan Ibu

Nur, jangka waktu yang diberikan kurang lebih 2-3 minggu dan akan mengosongkan

rumah kost tersebut jika telah menerima uang panjar. Sebagaimana pendapat Ibu

Amanah dari hasil wawancara sebagai berikut:

Mahasiswi yang mau tinggal di sini boleh kes ataupun mau panjar dulu,

panjarnya gak besar, hanya 250.000, jika mahasiswi tersebut dalam 10 hari

tidak ada kabar atau batal, maka uang tersebut akan saya kembalikan,

insyallah aka nada rezeki yang lain nanti buat saya, karena saya gak mau

makan rezei yang seolah-olah menzholimi orang lain, karena dia tidak jadi

tinggal sedangkan uangnya saya ambil.44

Dari pernyataan di atas bahwa Ibu Amanah memakai uang panjar tetapi dengan

jika membatalkan Ibu Amanah akan kembalikan uang tersebut, alasannya takut akan

mendzholimi si penyewa tempat dan Ibu Amanah memberi waktu lebih singkat dari

pada yang diberikan oleh Ibu Nur, Bapak H. Harun dan Ibu Yurmania. disampaikan

Evi selaku mahasiswa UIN STS Jambi yang menempati rumah kost:

Tentang Ibu Yurmania menyampaikan harga perkamar 1 tahun Rp 3.000.000

kebetulan saya masuk kos ini mendekati masa OPAK (Orientasi Pengenalan

Akademik dan Kemahasiswaan) dan saat itu langsung melunasi pembayaran.

jadi pada waktu itu saya tidak memakai uang panjar, karena saya langsung

menempati dan melunasinya.45

Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa harga yang telah disepakati

maka akan dilunasi ketika akan menempati rumah kost tersebut, sehingga ketika

43 Wawancara dengan Ibu Yurmania, selaku pengelola dan pengurus kost Putri Muslimah,

tanggal 02 Juli 2019 44 Wawancara dengan Ibu Amanah, selaku pengelola dan pengurus kost melati muslimah indah,

tanggal 06 Juli 2019 45 Wawancara dengan saudari Evi, penghuni kost, tanggal 23 Mei 2019

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

harga telah disepakati dan merasa nyaman maka penghuni kost harus melunasinya.

Agar lebih menguatkan saya mengajukan pertanyaan kepada penghuni kos lain, yang

mana dikatakan oleh Lilis selaku mahasiswa UIN STS Jambi penghuni rumah kost:

Harga perkamar Rp 3.000.000 untuk 1 tahun, Saya masuk pertama rumah

kost-kost ini bayar uang muka terus dijatuhi tempo untuk melunasinya dalam

waktu 2 bulan lamanya jika tidak berarti pembatalan dalam perjanjian panjar.

Dan setelah saya memasuki kost saya langsung melunasinya untuk

penyewaan dalam 1 tahun, ketika itu saya membayar Rp 500.000 untuk uang

panjar dan tak lama kemudian saya memasuki rumah kost ini.46

Dari pernyataan di atas bahwa waktu panjar kurang lebih adalah 2 bulan, jika

lebih dari 2 bulan maka akan hangus. Dan secara tidak langsung dianggap

membatalkan dalam melanjutkan sewa menyewa tersebut karena ketidak jelasan

untuk melanjutkan penyewaan rumah kost, karena menurut Ibu kost itu telah

melampaui batas waktu menurut Ibu itu dia mempunyai hak untuk memawarkan pada

calon penghuni lainnya.

Waktu menjadi penentu untuk mengosongkan rumah kost. Jika telah melampaui

batas tersebut, pemilik rumah kost beranggapan telah lepas kontrak/perjanjian dengan

calon penghuni kost dan berhak untuk menawarkan kepada calon penghuni lainnya.

3. Pencantuman Sanksi

Pengertian sanksi adalah suatu langkah hukuman yang dijatuhkan oleh Negara

atau kelompok tertentu karena terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang

atau suatu kelompok. Sanksi suatu hal yang sangat sering kita dengar, dalam lingkup

46 Wawancara dengan saudari Lilis Fitri Diana, penghuni kost, tanggal 23 Mei 2019

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

masyarakat kecil pun kata sanksi ini banyak digunakan untuk menghukum seseorang

atau kelompok yang bersalah dalam ruang lingkup jual beli membatalkan sepihak

atau salah satu merasa dirugikan.

Pemberian sanksi dalam sewa menyewa diberikan karena bertujuan untuk

kelangsungan penyewaan tersebut, Penulis sudah mewawancarai Ibu Nur selaku

pengelola kost An-nur Muslimah Indah:

Biasanya anak yang mau tinggal disini kadang-kadang sama orang tuanya

juga kesini jumpain saya ngasih DP atau langsung lunasin uangnya. Misalnya

terjadi pembatalan untuk menempati kamar kost, uangnya tidak saya

kembalikan kecuali mencari pengganti untuk menggantikan calon penghuni

kost, karena saya tidak ingin rugi. Saya tentu menolak setiap kali ada yang

mau ngekost, karena saya sudah terima uang panjar, lama panjar hanya satu

minggu, kalau tidak datang lagi maka uang tersebut hangus dan menjadi milik

saya, karena saya juga rugi kalau harus menunggu lama, sedangkan banyak

yang mau ngekost di sini. Jadi saya anggap gugur uang panjar itu karena saya

telah menjatuhkan tempo dan sampai batas tempo tidak ada kabar.47

Kesimpulan dari wawancara di atas yaitu uang panjar adalah sebuah pengikat

dan ditakutkan merugikan jika terjadi pembatalan perjanjian tersebut. Agar terhindar

dari hal yang merugikan sebelah pihak maka uang panjar merupakan tali pengikat

bagi pemilik kost dan calon penghuni rumah kost. Sebagaimana diucapkan oleh Ibu

Amanah sebagai berikut:

Memang saya mengembalikan uang yang telah di berikan jika perjanjian

tersebut tidak dilanjutkan, dengan catatan belum ditempati. Karena kalau

belum ditempatikan saya tidak dirugikan dan jika saya ambil uang muka itu

47

Wawancara dengan Ibu Nur, selaku pengelola dan pengurus kos An-Nur Muslimah, tanggal

24 Juni 2019

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

takut dosa, karena itu bukan hak saya dan kasihan karena mereka jauh dari

orang tua mereka.48

Kesimpulan diatas uang akan dikembalikan jika pembatalan terjadi, tetapi jika

belum menempati kost tersebut, kalau sudah menempati ibu Amanah hanya akan

meminta uang ganti rugi saja. Wiranti selaku mahasiswa UIN STS Jambi yang

menempati rumah kost:

Setelah ditanya-tanya pas pertama saya kesini ada diminta uang panjar tetapi

dalam jangka beberapa hari saya langsung memasuki kost karena OPAK

(Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan) dan saat itu langsung

melunasi pembayaran untuk 1 tahun, tentang perjanjian uang panjar pun Ibu

Nur ada disampaikan kepada saya di awal.49

Kesimpulan di atas bahwa adanya diminta uang panjar tetapi ketika si

penyewa masuk mendekati OPAK langsung menempati dan membayar lunas uang

kost perkamar untuk 1 tahun. Agar lebih menguatkan saya mengajukan pertanyaan

kepada penghuni rumah kost lain yang mana dikatakan oleh Lilis selaku mahasiswa

UIN STS Jambi yang telah menghuni rumah kost:

Ketika saya masuk ada lah Ibu pengelola itu menyebutkan kalau misalnya

saya tidak jadi menempati kost ini uang panjar tersebut hangus. Ya kalau saya

sendiri pribadi harus pikir-pikir dulu untuk memantapkannya untuk

memutuskan akan masuk kost disini dan harus lihat tempat dulu dong, biar

tidak merugikan saya ketika saya tidak jadi memasuki kost disini.50

Hasil dari wawancara di atas bahwa untuk menghindari kerugian jadi memakai

penerapan uang panjar terhadap calon penghuni kost. Jadi pengelola kost menerapkan

uang panjar pada awal perjanjian akad ijarah. Sebagaimana wawancara dengan

48 Wawancara dengan Ibu Amanah, selaku pengelola dan pengurus kost melati indah, tanggal

06 Juli 2019 49 Wawancara dengan saudari Wiranti, penghuni kost, tanggal 23 Mei 2019 50 Wawancara dengan saudari Lilis Fitri Diana, penghuni kost, tanggal 23 Mei 2019

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

mahasiswi UIN STS Jambi, Nur Seli selaku penghuni yang membatalkan uang

panjar pada rumah kost:

Saya pernah kemarin, waktu mau ngekost di sana, dengan membayar uang

panjar Rp 500.000 ketika itu saya memang mencari tempat untuk tinggal

karena pada waktu itu tes memasuki perguruan tinggi, jadinya saya tidak

berfikir panjang akan hal apa yang saya hadapi, jadi setelah selesai mejalani

masa tes, ada teman saya mengajak untuk tinggal satu rumah, dari itu saya

hanya menempati kost seminggu dan kemudian saya pindah serumah dengan

teman saya, posisi saya belum membayar sebagaian pelunasan, jadi ketika itu

Ibu Nur bilang bahwa karena saya telah menempati kost, uang panjar tersebut

hangus karena saya telah menempati kamar kost tersebut.51

Hasil dari wawancara di atas bahwa dia membatalkan penerusan uang panjar

karena akan serumah dengan temannya yang tengah ia jalani, karena adanya

menempati seminggu dalam rumah kost, uang panjarnya hangus karena telah

menempati rumah kost tersebut. Sebagaimana wawancara dengan Friska Ronika

mahasiswi UNJA penghuni yang membatalkan untuk memasuki kost tersebut:

Masuk kost ini sih tertarik dan sudah membayar uang panjar Rp 500.000 kalo

nggak salah, tetapi memang masih bayar uang panjar karena belum

berjalannya perkuliayahan tapi pas mau masuk perkuliahan ada saudara dekat

ngajak tinggal ditempat dia karena sendirian, dan disuruh bantu-bantu juga

disana, orang tua pun juga menyuruh untuk tinggal dengan saudara, mau

nggak mau nurut aja sih, saya coba tanya dengan ibu pemilik kost sekiranya

uang panjar bisa kembali walau setengah, tapi kata Ibu pemilik sebagai

pengelola rumah kost bilang itu sebagai uang rugi saya karena

mengkosongkan tempat, kalo emang mau kembali uangnya, harus cari

pengganti yang mau tinggal disana. Mau cari dimana kebetulan itu pas banget

mahasiswa akan masuk perkuliahan, otomatis sudah memikirkan jauh hari

sebelum itu. Ya mau nggak mau saya hanya mengikhlaskan uang panjar itu.52

51 Wawancara dengan saudari Nur Seli, penghuni yang membantalkan uang panjar, tanggal 23

Mei 2019 52

Wawancara dengan saudari Friska Ronika, penghuni yang membantalkan uang panjar dalam

rumah kost-kost, tanggal 23 Mei 2019

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Hasil dari wawancara di atas bahwa untuk penyewa membatalkan uang panjar

dengan alasan disuruhnya orang tua untuk tinggal bersama dengan sanak saudara jadi

terpaksa si penyewa membatalkan untuk meneruskan menghuni rumah kost tersebut.

kalau tidak ada uang panjar bisa jadi akan dioper dengan orang yang akan masuk

rumah kost karena tidak ada penguat atau alasan untuk mempertahankan kost itu, dari

uang panjarlah si pemilik kost bisa melihat keseriusan calon penghuni kost tersebut.

Dalam pencantuman sanksi biasanya setelah menjelaskan harga kost kepada calon

penghuni kost untuk lebih matang dalam memikirkan untuk menempati agar tidak

ada yang merasa dirugikan dalam pengambilan uang panjar yang bisa saja hangus.

Kesimpulan diatas bahwa pembatalan uang panjarpun tidak adanya

pengembalian uang, kecuali mencari penganti untuk mengantikan sebagai penghuni

rumah kost untuk meneruskan perjanjian dalam menempati rumah kost.

4. Perjanjian (tanda tangan) dan Kuitansi

Perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang atau satu pihak berjanji

kepada seorang atau pihak lain atau di mana dua orang untuk saling berjanji

melaksanakan suatu hal. Perjanjian itu telah di atur dalam Pasal 1313 Kitab Undang-

undang Hukum Perdata Indonesia. Untuk menguatkan biasanya ada bukti-bukti untuk

perjanjian yang berbentuk lisan atau tulisan, seperti yang di sampaikan Dari hasil

wawancara oleh Ibu Amanah sebagai pengelola dan pemilik rumah kost melati

muslimah indah:

Kalau saya selalu memberikan tanda bukti kepada calon penghuni kost yang

akan masuk, karena saya takut tak sengaja memakan hak orang lain yang

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

bukan hak saya. Jadi saya tulis dalam sebuah buku yang saya pegang dan

memberi kuitansi sebagai tanda bukti kepada mereka yang telah memberikan

uang muka kepada saya.53

Dari hasil wawancara diatas sangat perlunya mencatat dan memberikan tanda

bukti kepada calon penghuni rumah kost karena ditakutkan kelupaan dan tidak

sengaja memakan hak orang lain dan tanpa sengaja mendzoliminya. Dan lebih lanjut

sebagaimana wawancara Ibu Nur selaku pengelola kost An-nur Muslimah Indah:

Akadnya langsung lisan aja sih, kalo bukti tertulisnya dalam akadnya ya

kuitansi yang saya berikan kepada anak-anak yang minat kost disini. Tetapi

biasanya hanya memakai lisan tetapi ada juga memakai kuitansi sebagai bukti

otentik gitu aja sih, mungkin dia takut akan hal penipuan atau sebagai tanda

bukti yang lebih kuat dari pada hanya dengan lisan aja.54

Dari wawancara di atas sebagaimana biasanya orang bertransaksi semestinya

adanya bukti untuk menguatkan seperti adanya kuitansi, yang bertujuan untuk

menjadikan bukti yang kuat. Sebagaimana dikatakan oleh Wiranti selaku mahasiswa

UIN STS Jambi yang menempati rumah kost:

Kemaren pertama masuk sini ada dikasih kuitansi sebagai bukti ya maklum

lahkan takut lupakan dan biasanya orang tua tanya ada buktinya atau nggak,

jadinya saya dengan Ibu Nur meminta bukti yang tertulis, dikasihlah dengan

Ibu Nur selembar kertas kuitansi. Memang kemarin sebelum saya pelunasan

saya juga panjar dulu untuk pulang kampung mengembil barang, setelah 4

hari saya ke sini dan melakukan pelunasan, dan sampai sekarang saya juga

nyaman tinggal disini.55

53 Wawancara dengan Ibu Amanah, selaku pengelola dan pengurus kost melati muslimah indah,

tanggal 06 Juli 2019 54 Wawancara dengan Ibu Nur, sekalu pengelola dan pengurus kos An-Nur Muslimah, tanggal

24 Juni 2019 55 Wawancara dengan saudari Wiranti, penghuni kost, tanggal 23 Mei 2019

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa dalam melakukan sewa baik itu

penyewa dan pemilik kost harus memberikan bukti kuitansi sebagai penguat kedua

belah pihak, baik di awal ketika melakukan panjaran untuk kepastian mengekost di

sana. Bukti kuitansi digunakan sebagai penguat kedua belah pihak.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat cara praktik

panjar dalam sewa menyewa rumah kost di Mendalo Asri Desa Mendalo Indah

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, diantaranya; Mengetahui

Identitas Calon Penghuni Kost, di mana pemilik kost meminta identitas dari calon

penghuni kost, seperti KTP dan KK, Menentukan Harga Sewa yang sebagian dari

uang panjar, di mana pemilik kost menjelaskan ketetuan harga sewa selama sebulan

dan setahun; Pencantuman Sanksi dikatakan bila tidak jadi transaksi, uang panjar

menjadi milik pengelola atau pemilik kost tersebut, di mana kejelasan sanksi apabila

tidak jadi menempati tempat kost, dan Perjanjian (tanda tangan) dan Kuitansi, di

mana kuitansi bukti jual beli yang telah digunakan.

B. Pandangan hukum Islam terhadap praktik panjar dalam sewa menyewa

perumahan Mendalo Asri Desa Mendalo Indah

Dalam Agama Islam untuk melakukan transaksi sewa-menyewa (ijarah)

haruslah memenuhi mekansime dan aturan yang sesuai dengan syariat Islam yang

bersumber pada Al-Qur‟an dan Hadist. Tujuannya adalah agar semua masyarakat

dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ketika memasuki ajaran

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

baru tidak sedikit mahasiswa baru pula mencari tempat untuk mereka tinggal, dengan

mencari harga yang seminim mungkin agar tidak terlalu memberatkan beban orang

tua untuk kelangsungan hidup mereka selama berstatus menjadi mahasiswa. Untuk

mahasiswa yang masih kendala akan kendaraan pastinya akan mencari tempat

terdekat dari kampus agar tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya.

Hukum dan masyarakat merupakan dua sisi yang saling menyatu. Hukum yang

didasarkan pada suatu filsafat dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat

dijunjung tinggi dan dijadikan landasan hidup oleh masyarakat dimana hukum itu

berlaku. Bagi masyarakat muslim hukum yang dipandang mampu memenuhi cita rasa

keadilan adalah hukum Islam. Namun demikian, persepsi masyarakat sendiri tentang

hukum Islam sangat variatif.56

Keterlibatan akal pikiran manusia dalam menjabarkan hukum-hukum

menyebabkan aturan-aturan yang terdapat dalam hukum Islam tidak dapat dilepaskan

dari pengaruh cara pandang manusia, baik secara pribadi maupun sosial. Namun tidak

semua cara pandang manusia dapat diwujudkan menjadi hukum Islam. Cara pandang

yang memenuhi sejumlah persyaratan tertentu agar satu pemikiran dapat diterima

sebagai sebuah tradisi hukum.57

Di setiap daerah mempunyai tradisi hukum yang

berbeda-beda. Begitu pula dengan tradisi yang ada di kelurahan sumbersari, yaitu

sewa menyewa kamar kost dengan menggunakan uang muka, yang menjadi fokus

penelitian hukum bagi penulis.

56

Muhammad, Aspek Hukum Dalam Muamalat, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007), hlm 17-18. 57

Ibid, hlm. 57-58.

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Ijarah atau sewa menyewa merupakan salah satu bentuk kegiatan muamalah

yang sering dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan

tersebut dapat berupa manfaat barang atau jasa yang tidak dimilikinya. Ijarah

dilakuakan untuk memberi keringanan kepada orang lain dalam kehidupan sosial.

Banyak orang yang mempunyai uang, namun tidak dapat bekerja. Di lain pihak

banyak orang yang mempunyai tenaga atau keahlian yang membutuhkan uang.

Sehingga keduanya saling mendapatkan keuntungan dan manfaat dengan adanya akad

ijarah.

Hukum akad ijarah atau sewa menyewa menurut jumhur ulama adalah mubah

atau boleh, apabila dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh syara‟

berdasarkan ayat Al-Quran, hadis-hadis Nabi, dan ketetapan ijma‟ ulama.58

Akad

yang sah adalah akad yang memenuhi rukun dan syarat yang terkandung dalam akad

itu.59

Ijarah ada dua jenis, yaitu ijarah atas manfaat, yaitu ijarah yang objek akadnya

manfaat, dan ijarah atas pekerjaan, yaitu ijarah yang objek akadnya adalah

pekerjaan.

Ijarah yang dilakuan oleh penyewa dan pemilik rumah kost dalam sewa

menyewa kamar kost di Desa Mendalo Indah perumahan Mendalo Asri adalah ijarah

atas manfaat. Mayoritas pemilik rumah kost di Perumahan Mendalo Asri

menyewakan kamar kost menggunakan sistem pembayaran pertahun. Pemilik kost

58

H. Abdul Rahman Ghazaly, H. Ghufron Ihsan dan Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalah, (Jakarta:

Kencana, 2010), hlm 276.

59 Rachmat Syafe‟i, Fiqih Muamalah. (Bandung : CV Pustaka Setia, 2001), hlm 76.

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

yang menyewakan kamar kost-kostan dengan sistem pembayaran pertahun meminta

uang muka sebagai tanda jadi menyewa kamar kost.

Akad sewa menyewa dilakukan penyewa dan pemilik rumah kost dengan lafal

yang sederhana dan antara kedua belah pihak saling paham. Bahasa yang digunakan

ketika pelaksanaan akad adalah bahasa Indonesia, agar penyewa dan pemilik rumah

kost saling memahami apa yang dikomunikasikan. Hal ini sesuai dengan syarat dan

rukun akad ijarah. Ketika pelaksanaan akad ada beberapa pemilik rumah kost yang

menjelaskan tentang pembayaran uang muka, seperti Ibu Yurmania, Bapak H. Harun,

Ibu Nur dan Ibu Amanah. Pembayaran uang muka dilakukan dengan membayar

sebagian uang sewa diawal penyewaan sebagai tanda jadi menyewa kamar kost-

kostan, dan sisa pembayaran akan dibayarkan dikemudian hari sesuai kesepakatan.

Jika penyewaan berlanjut maka uang muka tersebut terhitung menjadi uang

pembayaran sewa. Namun jika penyewaan tersebut tidak berlanjut maka uang muka

tidak akan kembali atau menjadi milik pemilik rumah kost. Namun, penerapan uang

muka dalam sewa menyewa rumah kost di Desa Mendalo Indah Perumahan Mendalo

Asri adalah hal yang lumrah dan merupakan kebiasaan bagi pemilik rumah kost yang

menyewakan dengan sistem pembayaran pertahun.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di Desa Mendalo Indah perumahan

Mendalo Asri, praktik uang muka dalam sewa menyewa rumah kost yang dilakukan

dengan cara yang berbeda-beda walaupun tujuannya sama. Hal ini dilakukan agar

antara pihak penyewa dan pihak pemilik rumah kost tidak ada yang merasa dirugikan.

Seperti Ibu Nur, Ibu Yurmania dan Bapak H. Harun menerapkan uang muka tidak

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

kembali apabila penyewa batal menyewa rumah kost. Ibu Amanah menerapkan uang

muka yang telah dibayarkan akan dikembalikan apabila penyewa batal menyewa

rumah kost. Hal ini dilakukan Ibu Amanah karena adanya rasa tidak enak apabila

menerima uang muka yang telah dibayarkan, sedangkan penyewa tidak jadi menyewa

rumah kost. Ibu Nur menerapkan uang muka yang telah dibayarkan akan kembali

apabila penyewa yang ingin membatalkan sewa rumah kost menemukan pengganti

atau penyewa baru. Ibu Yurmania dan Bapak H. Harun menerapkan uang muka akan

dikembalikan dengan akad baru sesuai kesepakan kedua belah pihak. Dari

pengalaman Ibu Yurmania, dia pernah mengalami kerugian sewa menyewa kamar

kost. Selama setahun satu kamar kost tidak digunakan atau kamar kost karena calon

penyewa membatalkan sewa menyewa kamar di masa perkuliahan telah aktif, dimana

masa-masa itu jarang sekali ada penyewa yang mencari kamar kost.

Menanggapi pengalaman Ibu Nur, Ibu Yurmania, Ibu Amanah dan Bapak H.

Harun, ketika melakukan akad sewa menyewa kamar kost menggunakan uang muka

diperlukan masa khiyar untuk terjadinya mengetahui kejelasan penyewa ingin

meneruskan atau membatalkan sewa kamar kost. Mengenai masa khiyar para ulama

berbeda pendapat. Ulama Maliki berpendapat masa khiyar tidak memiliki batasan

tertentu, dan hal tersebut sesuai dengan kebutuhan meneliti barang yang akan disewa

atau dibeli. Seperti satu atau dua hari untuk meneliti pakaian yang akan dibeli, satu

bulan untuk meneliti rumah yang akan dibeli. Menurut ulama Syafi‟i dan ulama

Hanafi batasan khiyar adalah tiga hari, tidak boleh melebihi dari itu. Dan Ahmad,

Abu Yusuf, dan Muhammad bin Al Hasan berpendapat khiyar boleh dilakukan untuk

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

masa yang telah disyaratkan. Jadi ketika melakukan akad sewa menyewa kamar kost

menggunakan uang muka dari pihak pemilik kamar kost sebaiknya menentukan masa

khiyar yang tidak terlalu lama, agar tidak ada yang merasa dirugikan baik dari pihak

penyewa atau pemilik kamar kost.

Membatalkan akad dan mengembalikan milik kedua pihak disebut dengan

iqalah. Sunah hukumnya bagi muqil (pemberi iqalah) dan mubah bagi mustaqil

(pemohon iqalah). Hal ini disyariatkan bila salah satu pihak menyesal, tidak ada

kebutuhan terhadap barang dagangan, atau tidak mampu membayar harganya dan lain

sebagainya.60

Sebagai penguat peneliti mewawancarai beberapa tokoh masyarakat

yang ada di Desa Mendalo Indah Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Meiry Aryani

Kepala Desa Mendalo Indah:

Saya selaku perangkat desa setuju-setuju saja tentang uang muka yang

berlaku, selama tidak ada yang merasa dirugikan dan kembali lagi kepada

perjanjian awal. pentingnya tanda bukti, didalam perangkat desa saja biasanya

membeli perlengkapan memakai uang panjar karena anggaran turun harus ada

bukti nota pembayaran, dengan nota tersebut sudah menjadi tanda bukti yang

kuat dan jelas untuk tanda perjanjian karena sudah jelas nama barang dan

harga barang itu sendiri, dan baru bisa cair tetapi dengan waktu terbatas.

Menurut saya boleh-boleh saja pemilik rumah kost-kost memberi uang panjar,

asal selama tidak merugikan. Kalau mengenai kost-kostan itu kembali

kesepakatan perjanjian diawal dibilang merugikan ya merugikan karena itu

harus dipertimbangkan dulu.61

Kesimpulan di atas yaitu menyetujui tentang pentingnya suka sama suka dalam

uang panjar dan harus mengetahui kerugian apa yang akan terjadi, dalam perangkat

desa pun memakai sistem panjar untuk memenuhi perangkat atau perlengkapan desa.

60

Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopedi Islam Al-Kamil,

diterjemahkan Achmad Munir Badjeber, dkk, Cet ke-1,(Jakarta: Darus Sunnah Press, 2007), hlm 88. 61 Wawancara dengan Ibu Meiry Aryani, Kepala Desa Mendalo Indah, tanggal 07 Mei 2019

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Sebagaimana jelaskan oleh Bapak Sigit sebagai RT di Peruamahan Mendalo Asri

sebagai berikut:

Kesepakatan perjanjian kedua belah pihak, biasanya yang sering saya dapati

tidak ada kembalinya uang muka pada rumah kost, mungkin ada tapi sedikit.

Ya yang bagusnya uang itu kembali agar tidak ada yang merasa dirugikan.

Tapi jika memang uang muka tidak kembali itu resikonya yang harus di

ambil, karena sudah ada ketetapan perjanjian diawal akad. Sejauh ini warga

saya tidak ada yang melaporkan tentang dirugikan akan uang muka dalam

rumah kost, dan menurut saya pemilik rumah kost tidak ingin kejelasan dalam

menyewa tempatnya ngekost.62

Kesimpulan diatas bolehnya memakai uang panjar, tetapi lebih bagusnya

dikembalikan, karena itu belum menjadi hak si pemilik, tetapi itu tergantung

kesepakatan diawal perjanjian. Dan penjatuhan uang panjar sebagaimana Bapak Andi

Suhendi selaku tokoh Agama berpendapat sebagai berikut:

Pandangan saya membolehkan penerapan uang muka dalam kamar kost,

karena telah menjadi hal yang biasa untuk memenuhi kebutuhan

berlangsungnya akad kalau tidak begitu ditakutkan merasa ada yang

dirugikan, tetapi biasanya pengambilan uang muka itu 5-10% dari harga asli

dan itu biasanya sudah termasuk dari harga jika si penyewa jadi menempati

kamar kost. Menurut saya sendiri dalam perjanjian kamar kost ini sudah

memenuhi syarat dan rukun untuk mecapai sahnya akad.63

Keseimpulan wawancara ini bolehnya tentang penerapan uang muka pada

praktik perjanjian sewa menyewa dalam kamar kost diperumahan Mendalo Asri Desa

Mendalo Indah ini karena telah menjadi sebuah kebutuhan untuk berjalannya

62 Hasil wawancara dengan Bapak Sigit Selaku RT Perumahan Mendalo Asri, pada tanggal 22

juni 2019 63 Hasil wawancara dengan Bapak Andi Suhendi Selaku Tokoh Agama Perumahan Mendalo

Asri, pada tanggal 30 Juni 2019

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

penyewaan kamar kost, dan telah mencapai syarat dan rukun untuk memenuhi tata

cara akad ijarah.

Mengenai hukum uang muka, para ulama fiqih berbeda pendapat. Menurut

jumhur ulama hukum uang muka („urbun) adalah dilarang dan tidak sah. Menurut

ulama Hanafi, jual beli „urbun hukumnya hanya fasid (cacat terjadi pada harga).

Sedangkan ulama selain mazhab Hanafi mengatakan bahwa jual beli semacam ini

adalah jual beli yang batal, berdasarkan larangan Nabi terhadap jual beli „urbun.64

Selain itu, „urbun hukumnya haram karena termasuk memakan harta orang lain

secara batil, mengandung gharar (penipuan) dan terdapat dua syarat yang rusak, yaitu

syarat memberi uang muka kepada penjual, dan syarat mengembalikan jual beli jika

tidak suka.65

Dalam hal ini tidak ada kejelasan hak khiyar, karena pembeli

mengembalikan barang tanpa menyebutkan waktu tertentu sehingga syarat ini juga

tidak sah.

Ibnu Qudamah berpendapat mengenai jual beli uang muka dalam bukunya yang

berjudul Al Mughni, bahwa jika pembeli tidak jadi membeli barang, maka penjual

tidak berhak memiliki satu dirham yang dibayarkan tadi, karena tidak ada imbal

balik, dan calon pembeli berhak meminta kembali dirhamnya. Satu dirham itu tidak

sah dijadikan biaya menunggu keputusan jadi tidaknya membeli, karena kalau

64

Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jilid 5. Terj. Abdul Hayyie Al- Kattani, dkk,

Cet ke-1, (Jakarta: Gema Insani, 2011), hlm 118-120. 65

Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, Abdullah bin Muhammad Al-Muthlaq, dan

Muhammad bin Ibrahim Al-Musa, Ensiklopedia Fiqih Muamalah dalam pandangan 4 Mazhab,

diterjemahkan Miftahul Khairi, (Yogyakarta: Maktabah Al-Hanif, 2009), hlm 42-43.

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

demikian berarti yang satu dirham ini tidak bisa dianggap sebagai uang muka. Lagi

pula biaya menunggu keputusan jadi tidaknya membeli harus jelas berapa besarnya,

sebagaimana upah.66

Dalam perkara upah-mengupah, tidak dihalalkan melakukan uang kunci atau

uang hilang sebab perbuatan ini menganiaya penyewa dan hukumnya pun haram

karena uang ini tidak ada imbangannya. Yang ada imbangannya hanyalah uang

sewaan dengan barang yang disewa.67

Ulama yang membolehkan jual beli dengan „urbun diantaranya Ibnu Umar dan

Ibnu Sirin. Sa‟id bin Al Musayyib berpendapat, jual beli „urbun boleh bila pembeli

tidak menyukai barang tersebut dan mengembalikannya serta membayar sejumlah

uang kepada penjual. Ahmad mengomentari pendapat Sa‟id ini, “Ini sama dengan

„urbun.”68

Menurut Wahbah Al-Zuhaili, jual beli dengan „urbun itu sah dan halal

dilakukan berdasarkan „urf (tradisi yang berkembang). Selain itu hadits-hadits yang

diriwayatkan dalam kasus jual beli ini, baik yang dikemukakan pihak yang pro

maupun kontra tidak ada satu pun hadits shahih.69

66 Ibnu Qudamah, Al-Mughni. Terj. Anshari Taslim, Cet ke-1. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008),

hlm 772-774

67

Ibnu Mas‟ud, Fiqih Madzhab Syafi‟i (Edisi Lengkap). Cet ke-2, (Bandung : Pustaka Setia,

2007), hlm 138.

68

Ibnu Qudamah, Al-Mughni. Terj. Anshari Taslim,…………., hlm 772-774 69

Wahbah Al-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jilid 5. Terj. Abdul Hayyie Al- Kattani, dkk,

Cet ke-1, (Jakarta: Gema Insani, 2011), hlm 118.

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Dari perbedaan pendapat ulama diatas, baik yang membolehkan penerapan uang

muka ataupun yang tidak membolehkan penerapan uang muka dapat disimpulkan

bahwa uang muka hukumnya haram apabila tidak adanya kejelasan, namun ketika

pelaksanaan akad ada kejelasan mengenai uang muka, maka penerapan uang muka

hukumnya boleh berdasarkan tradisi yang berlaku.

Mengenai kuitansi pembayaran uang muka, dari pihak pemilik kamar kost-

kostan ada yang memberikan kuitansi, dan ada pula yang tidak memberikan kuitansi

ketika pembayaran uang muka, namun kuitansi akan diberikan ketika pembayaran

telah lunas. Hal ini dilakukan karena adanya rasa saling percaya antara pemilik

kamar kost dan penyewa.

Ketika bertransaksi sebaiknya disertai kuitansi sebagai tanda bukti

pembayaran. Karena dikhawatirkan terjadi perselisihan dikemudian hari, sehingga

dapat merugikan penyewa karena tidak ada bukti untuk menuntut hak sewa. Dalam

Al-Quran telah diperintahkan pula untuk menulis atau mencatat ketika melakukan

kegiatan muamalah. Sebagaimana firman Allah SWT:

إا ن حىن حجشة عه حشا ىم بىىم بٲبط ا م اٱزه ءامىا ا حأو ا ضأ مىىم

وان بىم سحمحمخ ىم إن ٱ ٩٢ا ا وفArtinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”.70

70

An-Nisa (4):29.

Page 79: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Berdasarkan perbedaan pendapat dari kalangan ulama mengenai uang muka,

jika dilihat dari fenomena yang terjadi di masa sekarang, penerapan uang muka

adalah diperbolehkan selama tidak ada pihak yang dirugikan. Karena penerapan

uang muka dalam suatu transaksi bisnis merupakan tradisi atau kebiasaan yang

terjadi di masyarakat saat ini. Dan mengenai uang muka termasuk memakan harta

orang lain secara batil, mengandung gharar (penipuan) dan terdapat dua syarat yang

rusak, yaitu syarat memberi uang muka kepada penjual, dan syarat mengembalikan

jual beli jika tidak suka, hal ini dapat dihindari dengan adanya rasa saling percaya,

suka rela, menepati janji dan saling menguntungkan antara kedua pihak sesuai

dengan asas-asas dalam berakad. Karena penerapan uang muka dalam sewa

menyewa kamar kost di Desa Mendalo Indah Perumahan Mendalo Asri kost An-nur

Muslimah Indah, Kost Putri Muslimah, dan Kost Melati Muslimah dilakukan untuk

menghindari adanya wanprestasi atau cidera janji antara pihak pemilik kamar kost

dan penyewa.

1. Hak Khiyar

Hak khiyar yaitu hak memilih untuk melangsungkan atau tidak jual beli

tersebut, karena ada suatu hal bagi kedua belah pihak.71

Hak khiyar dilakukan untuk

menghindari adanya perselisihan antara penjual dan pembeli. Menurut jumhur ulama

hukum dari khiyar adalah diperbolehkan. Dalil yang menjadi landasan dari

diperbolehkannya khiyar antara lain:

71

M. Ali hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, cet ke-2, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2004), hlm 138.

Page 80: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

وانت بالخيار في كل سلعة ابتعتها ثلاث ليال

Artinya: “Dan engkau berhak melakukan khiyar (hak memilih antara meneruskan

atau membatalkan) dalam tiga hari.”72

Para ulama berbeda pendapat mengenai masa khiyar. Ulama Maliki

berpendapat tidak memiliki batasan tertentu dalam khiyar tersebut, dan hal tersebut

sesuai dengan kebutuhan dari macam barang yang dijual (lama khiyar tidak boleh

melebihi kebutuhan meneliti barang dagangan). Seperti satu atau dua hari untuk

meneliti pakaian, satu bulan untuk meneliti rumah. Menurut ulama Syafi‟i dan Abu

Hanifah batasan khiyar adalah tiga hari, tidak boleh melebihi dari itu. Dan ulama

Hambali, Abu Yusuf, dan Muhammad bin Al Hasan berpendapat khiyar boleh

dilakukan untuk masa yang telah disyaratkan.

Membatalkan akad dan mengembalikan milik kedua pihak disebut dengan

iqalah. Hukum iqalah disunahkan bagi orang yang menyesal, baik pihak penjual

maupun pihak pembeli. Sunah hukumnya bagi muqil (pemberi iqalah) dan mubah

bagi mustaqil (pemohon iqalah). Hal ini disyariatkan bila salah satu pihak menyesal,

tidak ada kebutuhan terhadap barang dagangan, atau tidak mampu membayar

harganya dan lain sebagainya.

72 Kahar Masyhur, Bulugul Maram buku pertama,……………….. hlm. 513.

Page 81: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai tinjauan hukum Islam terhadap praktik panjar

dalam sewa menyewa rumah kost di Perumahan Mendalo Indah Kecamatan Jambi

Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat empat cara praktik panjar sewa menyewa rumah kost di Mendalo Asri

Desa Mendalo Indah, diantaranya: Mengetahui identitas calon penghuni kost,

sipemilik kost harus melihat identitas calon yang ingin menempati kamar kost,

menentukan harga sewa, dimana harga di ketahui kedua belah pihak di awal

kesepakatan, dan perjanjian bilamana salah satu yang melanggar akan dikenakan

sanksi. Serta kuitansi, sebagai penguat kedua belah pihak.

2. Bahwa praktik panjar dalam sewa menyewa rumah kost di perumahan Mendalo

Asri Desa Mendalo Indah adalah sah dan telah memenuhi ketentuan tentang

panjar, yaitu: uang panjar diperhitungkan sebagai harga sewa, waktu lamanya

panjar ditentukan, adanya kesepakatan antara pemilik kost dengan calon penyewa.

B. Saran

1. Bagi pemilik kamar kost perlu menjelaskan tentang sistem pembayaran uang

muka dan masa hak khiyar ketika melakukan akad sewa, walaupun penerapan

uang muka dibolehkan. Ketika bertransaksi sebaiknya pemilik kamar kost

memberikan kuitansi sebagai tanda bukti pembayaran. Selain itu pemilik kamar

Page 82: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

kost tidak boleh meminta uang muka dengan jumlah yang terlalu banyak

sehingga memberatkan bagi penyewa kamar kost.

2. Untuk memberi jangka waktu jangan terlalu lama karena ditakutkan ada yang

merasa dirugikan karena terlalu lama mengosongkan kamar kost tersebut. Dan

untuk lebih memikirkan lebih matang lagi kalau ingin memasuki kamar kost

dengan memakai sistem uang muka.

Page 83: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

DAFTAR PUSTAKA

Literature:

Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya Departemen Agama RI, ed. Ke-2

Semarang:PT.KaryaToha Putra,2002.

Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, dkk, Ensiklopedi Fiqih Muamalah Dalam

Pandangan 4 Madzhab. Terj.Miftahul Khairi. Yogyakarta: Maktabah Al-

Hanif, 2009.

Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat, cet. 3 Jakarta: Amzah, 2015.

Al-Atsram dengan sanadnya. Lihat Al-Mughni (6/331)

Daeng Naja, Contract Drafting, Cet ke-2 Samarinda, PT Citra Aditya Bakti, 2006

Dagum Save M, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: LPKN, 1997.

H. Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm 276.

Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Ibnu Mas‟ud, Fiqih Madzhab Syafi‟i (Edisi Lengkap). Cet ke-2, (Bandung :

Pustaka Setia, 2007), hlm 138.

Ibnu Qudamah, Al-Mughni. Cet ke-1. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008

Imam Abu Daud dalam Sunannya, Kitab Al-Buyu‟, Bab Fi Al-Urban, hadits no3039

Juliansyah Noor, Metodologi Peneltian: Skrpsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

Jakarta:Kencana,2011.

Kahar Masyhur, Bulugul Maram buku pertama, cet. Ke-1, Jakarta : PT RINEKA CIPTA,

1992. Mas’ud, Ibnu. Fiqih Madzhab Syafi’i (Edisi Lengkap). Cet ke-2,

Bandung : Pustaka Setia, 2007.

Page 84: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-25, Bandung:Remaja

Rosdakarya,2008.

M. Ali Hasan. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, cet ke-2, (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2004), hlm 138.

M. Ali,. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung: Aksara, 1985.

Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopedi Islam Al-Kamil.

Terj. Achmad Munir Badjeber, dkk, Cet ke- 1, Jakarta: Darus Sunnah Press,

2007.

Muhammad. Aspek Hukum Dalam Muamalat. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.

Rachmat Syafe‟i. Fiqih Muamalah. Bandung : CV Pustaka Setia, 2001.

Shiddieqy, Hasbi Ash, Pengantar Fiqh Muamalah, Jakarta: Bulan Bintang, 1997.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsmaini. Fathu Dzil Jalali wal Ikrom bi Syarh

Bulughil Marom, Jilid 9, Cet. 1, Madarul Wathan, 1433 H.

Tentang al-gharar, lihat penjelasannya pada rubrik Fiqih dalam majalah As Sunnah

Edisi:04/X/1427H/2006M

Tim penyusun, pedoman penulisan skripsi, (Jambi : Syariah press, 2014),hlm 33.

Wahbah Al-Zuhaili. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jilid 5. Terj. Abdul Hayyie Al-

Kattani, dkk, Cet ke-1, Jakarta: Gema Insani, 2011.

Lain-lainnya:

Fahrizal Rizki, “Uang Panjar dalam Aqad Sewa-Menyewa (Studi kasus pada

pembayaran panjar dalam sewa-menyewa lapangan futsal di kota Banda

Aceh)”, Skripsi (S1) Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh, (2014).

Page 85: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

Maslikah Siti, ” Jual Beli Hasil Bumi dengan Sistem Panjar dalam Perspektif Hukum

Islam (Studi Kasus di Desa Jenarsari Gemuh Kendal)”, Skripsi (S1) Intitut

Agama Islam Negeri Walisongo, (2012).

Nadlifah Aisyatun, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Panjar Dalam Sewa-

Menyewa Rumah”, Skripsi (S1) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, (2009).

wikipedia Dokumentasi” https://id.wikipedia.org/wiki/Dokumentasi akses 17 maret

2019

Page 86: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PANJAR DALAM SEWA …

CURRICULUM VITAE

Nama : Maniatul Musrifah

Tempat & Tanggal Lahir : Payolebar, 17 Mei 1997

E-mail : [email protected]

No. Kontak HP : 0823-7156-3741

Alamat Asal : Desa Payolebar, Kecamatan Singkut, Kabupaten

Sarolangun, Provinsi Jambi

Pendidikan Formal

1. SD/MI : SD Islam Al-Fattah (2009)

2. SMP/MTs : MTs Salafiah Syafiiyyah (2012)

3. SMA/MA : MA Salafiah Syafiiyyah (2015)

Pengalaman Organisasi

1. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Motto: “Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarkan pada

ilmu pengetahuan” (Ali bin Abi Thalib).

Jambi, September 2019

Maniatul Musrifah

SHE 151805