tingkat pengetahuan wanita usia subur (wus) usia...

66
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA 25 - 30 TAHUN TENTANG MENOPAUSE DINI DI KAMPUNG GAMBIRSARI KELURAHAN KADIPIRO SURAKARTA TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh: Evi Indriyani NIM B11 137 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: hakhanh

Post on 09-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)

USIA 25 - 30 TAHUN TENTANG MENOPAUSE DINI

DI KAMPUNG GAMBIRSARI KELURAHAN

KADIPIRO SURAKARTA

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh:

Evi Indriyani

NIM B11 137

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

(WUS) Usia 25 - 30 tahun tentang menopause dini di kampung Gambirsari

kelurahan Kadipiro Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud

untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program

Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Arista Apriani, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu drg. Riesmalia, selaku Kepala UPTD Puskesmas Gambirsari Surakarta,

yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2014

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Evi Indriyani

B11137

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)

USIA 25 – 30 TAHUN TENTANG MENOPAUSE DINI

DI KAMPUNG GAMBIRSARI KELURAHAN

KADIPIRO SURAKARTA

TAHUN 2014

xii + 54 halaman + 16 lampiran + 6 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Wanita mengalami banyak proses pertumbuhan dan

perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause. Menopouse merupakan

kejadian alami yang terjadi pada wanita usia 45 - 60 tahun. Menopause dini

adalah masa menopause yang datangnya lebih awal dibandingkan dengan masa

menopause pada umumnya. Wanita dikatakan mengalami menopause dini apabila

mengalami menopause dibawah usia 40 tahun. Berdasarkan studi pendahuluan

yang penulis lakukan di kampung Gambirsari kelurahan Kadipiro surakarta

dengan melakukan wawancara terhadap 10 wanita usia subur (wus) usia 25 – 30

tahun tentang menopause dini hanya 4 wus yang mengetahui menopause dini,

sedang 6 wus belum mengetahui tentang menopause dini.

Tujuan : untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Usia

25-30 Tahun tentang Menopause Dini di kampung Gambirsari kelurahan Kadipiro

Surakarta pada tingkat baik, cukup, dan kurang.

Metode Penelitian : jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan

di kampung Gambirsari kelurahan Kadipiro Surakarta pada tanggal 30 Maret

2014. Dalam penelitian ini jumlah populasi wanita usia subur (WUS) usia 25 – 30

tahun adalah 38 wus dengan jumlah sampel 38 responden dengan tehnik

pengambilan sampel simpling jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan

adalah kuesioner dan variabel yang digunakan adalah variabel tunggal

Hasil penelitian : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Usia 25 – 30

Tahun tentang Menopause Dini Di Kampung Gambirsari Kecamatan Kadipiro

Surakarta pada kategori baik sebanyak 7 responden (18,4%), kategori cukup

sebanyak 21 responden (55,3%), dan kategori kurang sebanyak 10 responden

(26,3%).

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Usia 25 – 30

Tahun tentang Menopause Dini Di Kampung Gambirsari Kecamatan Kadipiro

Surakarta yaitu, pada kategori baik sebanyak 7 responden (18,4%), pada kategori

cukup sebanyak 21 responden (55,3%), dan pada kategori kurang sebanyak 10

resposden 10 responden (26,3%).

Kata Kunci : Pengetahuan, WUS, Menopause, Menopause Dini

Kepustakaan : 18 literatur (2009 – 2013)

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Hari ini harus lebih indah dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan”

(Penulis)

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut

manusia ialah menundukan diri sendiri”

(Ibu Kartini)

“Pendidikan merupakan pelengkap paling baik untuk hari tua”

(Ariestoteles)

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan karunia, rahmat, serta

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya.

2. Almarhumah Ibu yang tiada pernah terganti oleh yang

lain. Evi sayang Ibu. Tak lupa untuk Ayah tercinta. You

are my super dad.

3. Nenek dan kakek tercinta, terima kasih atas segala do’a,

motivasi, cinta, dan kasih sayang yang luar biasa.

4. Adikku tercinta yang njengkelin tapi lebih banyak

ngangeninnya.

5. Keluarga keduaku, Bebeb (Sri Yeningsih) yang selama 3

tahun menemani tidurku, Caput (Putri Wulandari) si

maknae kita yang cantik, and Ipin (Fitria Wulandari) lope

u ipin ^_^.

6. Teman-teman khususnya 3 C yang selalu membuat hari-

hari di kampus terasa indah.

7. Pembimbing akademikku tercinta Bu Fitri dan Bu Mutiah,

terima kasih Bu.

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Evi Indriyani

Tempat / Tanggal Lahir : Sapta Mulia, 27 Oktober 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Merak RT 36 / RW 08 Sapta Mulia, Rimbo

Bujang, Tebo, Jambi

Riwayat Pendidikan

1. SD N 168 / IV Kabupaten Tebo LULUS TAHUN 2005

2. SMP N 18 Kabupaten Tebo LULUS TAHUN 2008

3. SMA N 9 Kabupaten Tebo LULUS TAHUN 2011

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada ANGKATAN 2011

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi

CURICULUM VITAE ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

F. Sistematika Penelitian ........................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ....................................................................... 7

1. Pengetahuan ...................................................................... 7

2. Wanita Usia Subur (WUS) .............................................. 17

3. Menopause ........................................................................ 19

4. Menopause Dini................................................................ 22

B. Kerangka Teori ....................................................................... 31

C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 32

BAB III METODOLOGI

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 33

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

ix

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 34

D. Variabel Penelitian ................................................................ 35

E. Definisi Operasional .............................................................. 35

F. Instrumen Penelitian .............................................................. 36

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 40

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 41

I. Etika Penelitian ...................................................................... 43

J. Jadwal Penelitian ................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum .................................................................... 45

B. Hasil Penelitian ..................................................................... 46

C. Pembahasan ........................................................................... 49

D. Kelemahan ............................................................................. 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 53

B. Saran ...................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..................................................................... 36

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ....................................................................... 37

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan .......................... 46

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ............................ 47

Tabel 4.3 Mean dan Standart Deviasi ............................................................ 47

Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Usia 25 – 30

Tahun tentang Menopause Dini Di Kampung Gambirsari

Kelurahan Kadipiro Surakarta ...................................................... 48

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 31

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 32

Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

(WUS) Usia 25 – 30 Tahun tentang Menopause Dini ............. 49

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian (dalam bentuk tabel)

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 16. Lembar Konsultasi

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wanita sebagai makhluk yang tercipta dengan keindahan dan

kelembutan. Setiap wanita akan menjaga keindahan yang telah dikaruniakan

Tuhan dan akan merasakan cemas jika tidak bisa tampil indah lagi. Dalam

perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses pertumbuhan dan

perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause (Mulyani, 2013).

Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama. Pada bayi

perempuan, jumlah folikel primodial (nongrowing) dalam kedua ovarium

sudah terbentuk sebanyak 750.000 butir dan tidak akan bertambah lagi. Tuba

uterus, vagina dan genitalia eksternal sudah terbentuk sempurna. Masa bayi

adalah masa yang sesungguhnya, meskipun seluruh masa kanak-kanak

merupakan masa dasar (Jhaquin, 2010).

Secara garis besar masa perkembangan kanak-kanak dibagi atas dua

bagian besar, yakni fase perkembangan awal kanak-kanak (2 - 6 tahun) dan

kahir kanak-kanak (6 - 12 tahun). Pada masa perkembangan kanak-kanak,

anak lebih senang bermain dalam bentuk kelompok, seperti anak perempuan

bermain masak-masakan dengan teman sebaya mereka. Perkembangan fisik

pada usia akhir kanak-kanak tidak lagi pesat sebagaimana yang terjadi pada

usia awal kanak-kanak. Perkembangan akan menjadi lebih kembali ketika

anak memasuki usia pubertas (Pieter dan Lubis, 2010)

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

2

Pubertas (pubes) merupakan usia menuju kedewasaan. Perubahan fisik

yang paling nyata adalah terjadi kematangan pada organ seksual untuk

mencapai kemampuan reproduksi. Pubertas merupakan pembagi antara

kanak-kanak dengan masa remaja (Pieter dan Lubis, 2010).

Batasan usia seseorang sudah masuk remaja adalah usia 16 atau 17

tahun sampai usia 21 tahun. Seseorang disebut remaja apabila sudah ditandai

dengan kematangan seksual, mampu menentukan masa depannya, dan sudah

mencapai usia matang. Masa remaja disebut sebagai masa peralihan antara

masa pubertas menuju masa dewasa (Pieter dan Lubis, 2010).

Dewasa (adultus) adalah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang

sempurna atau telah menjadi dewasa. Seseorang dikatakan dewasa apabila

telah mampu menyesuaikan pertumbuhan dan menerima kedudukan yang

sama dengan masyarakat atau orang dewasa lainnya. Masa dewasa akhir

wanita ditandai dengan memasuki fase menopause (Pieter dan Lubis, 2010)

Menopouse merupakan kejadian alami yang terjadi pada wanita usia

45 - 60 tahun. Secara mudah, menopause merupakan suatu tahap fisiologis

dimana seorang wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi. Apabila

menopause terjadi pada usia di bawah 40 tahun, maka wanita tersebut

mengalami gangguan hormonal, yaitu menopause dini (Masni, 2012).

Menopause dini adalah masa menopause yang datangnya lebih awal

dibandingkan dengan masa menopause pada umumnya. Wanita dikatakan

mengalami menopause dini apabila mengalami menopause di bawah usia 40

tahun. Banyak wanita yang belum mengetahui tentang menopause dini,

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

3

sehingga wanita tersebut tidak mengetahui tentang pencegahan dan

penatalaksanaan menopause dini. Seorang wanita yang mengalami

menopause dini akan mengalami gangguan pada tingkat kesuburannya.

Pentingnya pengetahuan wanita usia subur tentang menopause dini agar dapat

mencegah terjadinya menopause dini dan mengetahui bagaimana

penatalaksanaan tentang menopause dini (Ruliandri, 2013).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan didapatkan

data jumlah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di Kelurahan Kadipiro adalah

sebanyak 16.746 jiwa. Kampung Gambirsari, merupakan salah satu kampung

yang terdapat di Kelurahan Kadipiro. Jumlah WUS usia 25 - 30 tahun di

Kampung Gambirsari adalah sejumlah 38 orang. Dari 38 WUS usia 25 - 30

tahun tersebut, dilakukan wawancara tentang menopause dini pada 10 orang

WUS dan dihasilkan 4 orang WUS mengetahui menopause dini dan 6 orang

WUS belum mengetahui menopause dini. Berdasarkan studi pendahuluan

tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Usia 25 - 30 Tahun tentang

Menopause Dini di Kampung Gambirsari Kelurahan Kadipiro Surakarta”.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah adalah

“Bagaimana Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Usia 25 - 30

Tahun tentang Menopause Dini di Kampung Gambirsari Kelurahan Kadipiro

Surakarta?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Usia

25 - 30 Tahun tentang Menopause Dini di Kampung Gambirsari

Kelurahan Kadipiro Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Usia 25 - 30 Tahun tentang Menopause Dini di Kampung Gambirsari

Kelurahan Kadipiro Surakarta pada tingkat baik.

b. untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Usia 25 - 30 Tahun tentang Menopause Dini di Kampung Gambirsari

Kelurahan Kadipiro Surakarta pada tingkat cukup.

c. untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Usia 25 - 30 Tahun tentang Menopause Dini di Kampung Gambirsari

Kelurahan Kadipiro Surakarta pada tingkat kurang.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai sarana perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya tentang menopause dini.

2. Bagi Peneliti

Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah

wawasan serta memberi pengalaman nyata dalam melaksanakan

penelitian khususnya tentang menopause dini.

3. Bagi Institusi

a. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber referensi pustaka untuk mahasiswa kebidanan dalam

melakukan penelitian selanjutnya khususnya tentang menopause dini.

b. Bagi Pelayanan Kesehatan

Agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien,

serta memberikan penyuluhan terhadap wanita usia subur.

E. Keaslian Penelitian

Peneliti belum menemukan penelitian serupa yang dilakukan oleh

penelitian lain.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

6

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terbagi dalam 5 BAB,

yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika

penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan teori tentang pengertian

pengetahuan, wanita usia subur, menopause, menopause dini,

kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan

sampel,variabel penelitian,definisi operasional, instrumen

penelitian, teknik pengambilan data, metode pengolahan data, dan

analisis data, etika penulisan, serta jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum daerah penelitian, hasil

penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dari manusia yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” dan ini terjadi setelah orang

melakukan melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)

(Notoadmodjo, 2012).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), dalam tingkat pengetahuan di

dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang

lain tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Oleh

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

8

sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap

objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

Aplikasi di sini diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dilihat

dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

9

5) Sintesis (Synthesis)

Kemapuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-

bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dinamakan

sintesis. Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada,

seperti dapat menyusun, merencanakan, meringkas,

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan

masalah yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria yang ada. Pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), dari berbagai macam cara yang

telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni:

1) Cara Memperoleh Pengetahuan Non Ilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukan metode ilmiah atau

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

10

metode sitematika atau logis dengan cara nonilmiah, tanpa

melalui penelitian. Cara-cara penemuan pada periode ini meliputi:

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya

kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban.

Pada waktu cara coba salah, seseorang apabila menghadapi

persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan

dengan coba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan

menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah,

dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan ketiga gagal

dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai

masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya maka

cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau

salah) atau metode coba-salah / coba-coba.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi tidak

sengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contohnya

penemuan enzim urease oleh Summers tahun 1926. Pada

suatu hari Summers sedang bekerja dengan ekstrak ecetone

dan karena terburu-buru ingin bermain tenis, maka ekstrak

ecetone tersebut disimpan dalam lemari kulkas. Keesokan

harinya ketika ia ingin meneruskan percobaannya, ternyata

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

11

ekstrak ecetone yang disimpan dalam kulkas tersebut timbul

kristal-kristal yang disebut enzim urease.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh

orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan

tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini

biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi

berikutnya. Misalnya, mengapa harus ada upacara selapanan

dan turun tanah pada bayi, mengapa ibu yang sedang

menyusui harus minum jamu, mengapa anak tidak boleh

makan telur dan sebagainya. Kebiasaan seperti ini tidak

hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan

juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan

seperti ini seolah-olah diterima dari sumbernya sebagai

kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat

berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun

informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan

sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh

berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas

pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

12

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, yang bermakna

bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu,

pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang

lalu.

e) Cara akal sehat (Common Sense)

Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori

atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan berkembang, para

orang tua jaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat

orang tuanya, atau agar anak disiplin menggunakan cara

hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya dijewer

telinganya atau dicubit. Ternyata cara menghukum anak ini

sampai sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran,

bahwa hukuman merupakan metode (meskipun bukan yang

paling baik) mendidik anak.

f) Melalui wahyu

Ajaran agama merupakan kebenaran yang di

wahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

13

bersangkutan, terlepas dari kebenaran tersebut rasional atau

tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah

sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau

penyelidikan manusia.

g) Secara intitutif

Cara ini diperoleh manusia secara cepat sekali melalui

proses di luar kesadaran manusia dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Cara ini sukar dipercaya karena tidak

menggunakan cara-cara yang rasional dan sistematis. Cara ini

diperoleh berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati

saja.

h) Melalui jalan pikir

Manusia telah mampu menggunakan penalaran dalam

memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam

memperoleh pengetahuan manusia telah menggunakan jalan

pikirannya.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang di

mulai dari peryataan-pernyatan khusus dari pernyataan

umum. Hal ini, berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman empiris yang di

tangkap oleh indra proses berpikir induksi dari hasil

pengamatan indra atau hal-hal yang nyata, maka dapat

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

14

dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal yang kongkrit

kepada hal-hal yang abstrak.

j) Deduksi

Deduksi merupakan pembuatan kesimpulan dari

pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Dalam proses

berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar

secara umum pada kelas tertentu.

2) Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara ilmiah atau cara modern ini disebut dengan penelitaian

ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian. Cara ini

mula-mula dikembangkan oleh Francis Bocon (1561-1626),

kemudian dikembangkan oleh Debold Van Daven. Akhirnya lahir

suatu cara untuk melakukan penelitian yang dikenal dengan

penelitian ilmiah. Memperoleh kesimpulan dilakukan dengan

observasi langsung dan membuat pencatatan. Pencatatan ini

mencakup tiga hal pokok, yakni :

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Gejala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-

gejala yang berubah-ubah pada kondisi tertentu.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

15

d. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Wawan dan Dewi (2010), faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah sebagai berikut :

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan

informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB

Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang

akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

berperan serta dalam pembangunan pada umumnya makin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan

keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi

lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

16

membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan

bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan keluarga.

c) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun dan semakin cukup umur.

Tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya. Hal ini adalah bagian dari pengalaman dan

kematangan jiwa.

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di

sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima informasi.

e. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013), pengetahuan dibagi dalam 3

kategori, yaitu:

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

17

1) Baik : Bila nilairesponden (x) > mean + 1 SD.

2) Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD.

3) Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD.

2. Wanita Usia Subur (WUS)

a. Pengertian Wanita Usia Subur (WUS)

Wanita Usia Subur ( WUS ) adalah wanita yang keadaan organ

reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20 - 45 tahun.

Puncak kesuburan wanita ada pada rentang usia 20 - 29 tahun. Pada

usia tersebut wanita memiliki kesempatan 95% untuk bisa hamil

(Suparyanto, 2011).

b. Tanda-tanda Wanita Subur

Menurut Suparyanto (2011), tanda-tanda wanita subur yaitu:

1) Siklus Haid

Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan

biasanya subur. Satu putaran haid dimulai dari hari pertama

keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang

biasanya berlangsung selama 28 hingga 30 hari. Sel telur

berovulasi atau keluar dari indung telur pada pertengahan masa

haid, atau sekitar hari ke-14 sampai ke-16 dihitung dari hari

pertama haid. Jadi, 3 hari sebelum hari ke-14 dan 3 hari setelah

hari ke-16 adalah perkiraan masa subur. Oleh karena itu, siklus

haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai seorang

wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh

hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

18

Hormon esterogen dan progesteron menyebabkan perubahan

fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui

beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh,

perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks), perubahan pada

serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan

indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan

payudara.

2) Alat Pencatat Kesuburan

Ovulation thermometer dapat dijadikan sebagai alat untuk

mendeteksi kesuburan seorang wanita. Wanita dikatakan subur

bila thermometer mencatat kenaikan suhu sebanyak 0,2°C.

3) Tes Darah

Tes darah hanya dilakukan pada wanita yang siklus

haidnya tidak teratur, seperti haid tiga bulan atau enam bulan

sekali.

4) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat digunakan untuk mengetahui

kesuburan wanita, seperti pemeriksaan pada buah dada, kelenjar

tiroid pada leher, dan organ reproduksi.

5) Track record (riwayat kecelakaan)

Wanita subur yang pernah mengalami keguguran, baik

disengaja ataupun tidak, peluang terjangkit kuman pada saluran

reproduksi akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan kerusakan

dan penyumbatan saluran reproduksi.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

19

3. Menopause

a. Pengertian

Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak

arti yang terdiri dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa

Yunani (men yang berarti “bulan” dan peuseis yang berarti

“penghentian sementara”) yang pertama kali digunakan untuk

menggambarkan berhentinya haid (Sarwono, 2008).

Menurut Purwasari dan Maryanti (2009), menopause adalah

masa berhentinya haid secara alami, yaitu pada usia 45 - 60 tahun.

b. Periode Menopause

Menurut Mulyani (2013), periode menopause terbagi menjadi

empat, yaitu:

1) Klimaterium / pra menopause

Kimakterium terjadi 4 - 5 tahun sebelum menopause yang

ditandai dengan keluhan siklus haid yang memanjang dan relatif

banyak. Klimakterium dimulai pada usia 40 tahun.

2) Perimenopause

Perimenopause yaitu saat menjelang menopause pada

umur 48 tahun.

3) Menopause

Menopause adalah wanita yang sudah tidak haid selama

satu tahun. Menopause terjadi pada usia 49 - 51 tahun.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

20

4) Senium / pasca menopause

Senium adalah masa seorang wanita telah mampu

menyesuaikan dengan kondisinya. Menopause berlangsung 3-4

tahun setelah menopause, yaitu pada usia 65 tahun.

c. Jenis-jenis Menopause

Menurut Sukarni (2013), jenis-jenis menopause yaitu:

1) Menopause Alamiah

Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya pada usia

45 - 55 tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang

masih mempunyai indung telur. Lamanya sekitar 5 - 10 tahun.

Selama itu, menstruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan

kemudian akan kembali lagi. Menopause berjalan lamban

sehingga tubuh dapat menyesuaikan diri.

2) Menopause Dini

Menurut dr. Ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian

Obstetri dan Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo,

Jakarta “menopause dini adalah berhentinya haid di bawah usia

40 tahun”. Kalau wanita itu sudah berusia antara 41 - 45 tahun,

maka tidak dikategorikan menopause dini, karena usia tersebut

telah masuk kedalam fase klimaterium.

Menurut Mulyani (2013), jenis-jenis menopause terbagi

menjadi 3, yaitu:

1) Menopause Premature

Menopause premature yaitu menopause yang terjadi

dibawah usia 40 tahun.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

21

2) Menopause Normal

Menopause normal yaitu menopause yang terjadi pada

usia diatas 40 tahun.

3) Menopause Terlambat

Menopause terlambat yaitu menopause yang terjadi pada

usia diatas 52 tahun.

d. Faktor yang Mempengaruhi Menopause

Menurut Mulyani (2013), faktor yang mempengaruhi

menopause adalah:

1) Usia saat haid pertama kali ( menarche )

Jika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi

terbilang dalam usia yang masih belia, maka menopause yang

akan terjadi semakin lama.

2) Faktor psikis

Mereka para wanita yang sudah menikah dan bekerja

sangat mempengaruhi menopause itu lebih cepat terjadi

dibanding dengan mereka yang tidak menikah dan tidak bekerja.

Hal ini sangat mempengaruhi keadaan psikis wanita.

3) Jumlah anak

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang

melahirkan banyak anak, cenderung lebih mudah dan lebih cepat

mengalami menopause dini dan mereka makin dekat dengan

masa menopause.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

22

4) Usia melahirkan

Ketika seorang wanita melahirkan atau memiliki seorang

anak dalam usia yang cukup tua, misalnya memiliki anak di usia

35 tahun, maka semakin lama wanita tersebut memasuki usia

menopause. Hal ini disebabkan oleh ketika seorang dalam masa

kehamilan dan persalinan di usia yang cukup tua akan

berpengaruh pada lambannya proses sistem kerja dari organ

reproduksi dan memperlambat proses menopause.

5) Sosial ekonomi

Pendidikan dan pekerjaan yang rendah akan

mempengaruhi status gizi. Status gizi yang rendah akan

mempengaruhi terjadinya menopause lebih cepat.

4. Menopause Dini

a. Pengertian

Menopause dini adalah menopause yang terjadi dibawah usia

40 tahun. Menopause dini ditandai dengan apabila terjadi penghentian

masa menstruasi sebelum tepat pada waktunya disertai dengan adanya

hot flushes serta peningkatan kadar hormon gonadotropin (Mulyani,

2013).

b. Proses Menopause dini

Menurut Sukarni (2013), menopause yang normal terjadi

akibat penurunan produksi hormon estrogen, menopause dini juga

terjadi karena gangguan hormonal. Menopause dini karena penyakit

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

23

tertentu sehingga indung telurnya harus diangkat maupun gaya hidup

yang selalu ingin instan dan mengonsumsi obat-obatan pelangsing

dengan cara yang salah dapat memicu terjadinya menopause dini.

Proses kejadian menopause dini pada wanita muda dimulai dengan

penurunan fungsi indung telur, yang membuat produksi hormon

estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya produksi hormon

estrogen dan progesteron menyebabkan haid menjadi tidak teratur dan

lama-lama menjadi berhenti di usia yang masih muda. Tidak

teraturnya haid terjadi karena hormon estrogen merupakan materi

utama pembentukan haid. Jika hormon estrogen tidak terbentuk, maka

menstruasi tidak akan terjadi. Setelah haid berhenti selama setahun,

akan muncul keluhan-keluhan seperti sulit tidur, jantung berdebar-

debar, rasa panas pada wajah, pelupa, mudah lelah, emosi labil, sulit

menahan buang air kecil, libido seks menurun, perasaan panas pada

hebat yang kadang diakhiri dengan keringat banyak. Keluhan lainnya

berupa nyeri sendi, sering terbangun tidur pada malam hari, kulit

menjadi keriput, mudah iritasi, payudara kendur, rahim mengecil,

vagina menipis karena kehilangan jaringan lemak dan vagina

mengering karena menurunnya produksi selaput lendir. Jangka

panjang dapat menyebabkan tulang rapuh, jantung koroner, depresi,

alzeimer, dan stroke. Berhentinya haid pada wanita menopause dini

juga menyebabkan kesuburan terganggu sehingga wanita tidak

mungkin hamil lagi.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

24

c. Penyebab Menopause dini

Menurut Sukarni (2013), pada menopause dini, kadar estrogen

rendah tetapi kadar hormon hipofisa yang merangsang ovarium

(terutama FSH) tinggi sebagai usaha untuk merangsang ovarium.

Menopause dini bisa disebabkan oleh:

1) Adanya riwayat menopause dini dalam keluarga.

2) Adanya infeksi virus saat seorang wanita masih berada dalam

rahim ibu. Infeksi virus saat hamil akan mempengaruhi jumlah

telur yang dimiliki oleh bayi tersebut kelak. Analoginya, wanita

dengan jumlah telur yang lebih sedikit telurnya akan cepat habis

daripada wanita pada umumnya. Sehingga, ia akan akan

mengalami henti haid lebih awal.

3) Menopause akibat pembedahan. Pembedahan seperti

pengangkatan rahim, saluran telur, maupun indung telur dapat

menurunkan fungsi ovarium sehingga produksi hormon estrogen

dapat menurun secara mendadak.

4) Menopause dikarenakan terapi kanker. Terapi kanker bertujuan

untuk membunuh sel-sel kanker tetapi berakibat buruk pada sel-

sel yang masih sehat juga terbunuh, seperti sel pencernaan, sel

ovarium, dan sel rambut.

5) Infeksi seperti seperti gondok dan TBC berpengaruh pada

ovarium.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

25

Menurut Sukarni (2013), Faktor predisposisi penyebab

terjadinya menopause dini, diantaranya:

1) Faktor psikologis

Mereka para wanita yang belum menikah dan bekerja

sangat mempengaruhi menopause itu lebih cepat dibandingkan

dengan mereka yang belum menikah dan tidak kerja. Hal ini

sangat mempengaruhi keadaan psikis wanita.

2) Usia melahirkan

Ketika seorang wanita melahirkan seorang anak dalam

usia yang cukup tua, misalnya memiliki anak di usia 35 tahun,

maka semakin lama wanita tersebut memasuki usia menopause.

Hal ini disebabkan oleh ketika seorang dalam masa kehamilan

dan persalinan diusia yang cukup tua akan akan berpengaruh pada

lambannya proses sistem kerja dari organ reproduksi dan

memperlambat proses menopause.

3) Makan cepat saji

Adanya perubahan pola makan sehat, terlalu sering

mengkonsumsi makan cepat saji, seperti penyedap rasa maupun

pewarna makanan.

4) Terlalu diet

Pengaruh obat-obatan seperti obat pelangsing dan jamu-

jamu yang tidak jelas zat kimianya dan pemakaian yang tidak

sesuai dengan anjuran pakai.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

26

d. Gejala dan Tanda Menopause Dini

Menurut Sukarni (2013), tanda dan gejala menopause dini

adalah:

1) Ketidakteraturan siklus haid

Perdarahan yang terjadi dalam rentang waktu beberapa

bulan yang kemudian akan berhenti sama sekali. Ada yang

frekuensi haidnya menjadi tidak normal, keluar darahnya bisa

banyak dan lebih lama atau berubah menjadi sangat sedikit.

Ketidakteraturan itu bisa berakhir beberapa bulan atau malah

beberapa tahun sebelum haid berhenti secara permanen.

2) Gejolak rasa panas (hot flush)

Pada saat memasuki menopause wanita akan mengalami

rasa panas yang menyebar dari wajah menyebar keseluruh tubuh.

Rasa panas terutama terjadi pada dada, wajah, dan kepala. Rasa

panas sering diikuti timbulnya warna kemerahan kulit dan

berkeringat.

3) Keluar keringat di malam hari

Keluar keringat pada malam hari disebabkan oleh hot

flusheh.

4) Kekeringan vagina

Gejala pada vagina muncul akibat perubahan yang terjadi

pada lapisan dinding vagina. Vagina menjadi lebih kering dan

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

27

kurang elastis. Kekeringan pada vagina disebabkan karena

penurunan hormon estrogen.

5) Perubahan kulit

Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika

menstruasi berhenti, maka kulit menjadi terasa lebih tipis, kurang

elastis terutama pada sekitar wajah, leher, dan lengan.

6) Perubahan pada mulut

Pada saat menopause kemampuan mengecap pada wanita

berubah menjadi kurang peka, sementara mengalami gangguan

gusi dan gigi menjadi mudah tanggal.

7) Kerapuhan tulang

Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang paling

umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur.

8) Badan menjadi gemuk

Banyak wanita menjadi gemuk selama menopause, rasa

letih yang biasanya dialami pada saat menopause, diperburuk

dengan prilaku makan yang sembarang.

9) Penyakit sistemik

Meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung,

pembuluh darah serta hilangnya mineral dalam tulang.

Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala

menopause dini:

1) Ingatan menurun

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

28

2) Kecemasan

3) Mudah tersinggung

4) Stress

5) Depresi

e. Pencegahan Menopause Dini

Menurut Sukarni (2013), upaya mencegah terjadinya

menopause dini adalah:

1) Hindari makanan instan

Makanan cepat saji tidak mengandung gizi seimbang.

Kandungan kolestrol tinggi dalam makanan tersebut akan

menurunkan kebugaran.

2) Perbanyak makanan mengandung fitoestrogen

Fitoestrogen bisa ditemukan pada buah-buahan seperti

pepaya, bengkoang, teh hijau, dan kacang kedelai. Bisa juga

didapat dari biji-bijian gandum, wijen, biji bunga matahari dan

kacang tunggak.

3) Terapkan pola hidup sehat

Terapkan pola hidup sehat, yakni mengkonsumsi makanan

bergizi seimbang, tidak merokok, tidak minum-minuman keras,

dan cukup istirahat.

4) Olahraga teratur

Selain membuat tubuh segar, olahraga teratur juga

melancarkan peredaran darah, menguatkan tulang, dan membantu

produksi hormon.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

29

5) Perbanyak konsumsi buah dan sayur

Buah dan sayur mengandung banyak serat yang baik bagi

kesehatan.

e. Penanganan Menghadapi Menopause Dini

Menurut Mulyani (2013), penanganan menghadapi menopause

dini yaitu:

1) Terapi Sulih Hormon (TSH)

Terapi Sulih Hormon (TSH) adalah pilihan untuk

mengurangi keluhan pada wanita yang muncul pada saat

menopause dengan cara pemberian terapi pengganti hormon yang

kurang kadarnya karena tidak diproduksi secukupnya lagi oleh

organ endokrin hormon. TSH berguna untuk mencegah keluhan

seperti vagina kering. Terapi Sulih Hormon (TSH) harus

dilakukan oleh tenaga medis.

2) Terapi Sulih Hormon Alami

Terapi sulih hormon alami, yaitu dengan cara alami tanpa

bantuan tenaga medis. Terapi sulih hormon alami dapat dilakukan

dirumah, yaitu dengan cara menyeimbangkan hormon dengan

fitoestrogen, contohnya buah-buahan seperti pepaya, bengkoang,

teh hijau, dan kacang kedelai. Bisa juga didapat dari biji-bijian

gandum, wijen, biji bunga matahari dan kacang tunggak.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

30

3) Terapi Komplamenter

Terapi komplamenter, yaitu:

a) Akrupresur, yaitu akupuntur tanpa jarum yang dapat

meningkatkan hormon estrogen

b) Menggunakan kekuatan aroma, yaitu minyak esensial yang

menghasilkan relaksasi dan rasa tenang

c) Penyembuhan homeopati, yaitu berasal dari tumbuhan,

hewan, logam, dan sumber mineral yang dibuat menjadi

larutan.

d) Pijat Refleksi

Pijat refleksi akan menghilangkan rasa stress.

e) Teknik Relaksasi

Contoh teknik relaksasi adalah yoga.

4) Mengatasi Panas atau Hot Flush

Cara untuk mengatasi hot flush, adalah:

a) Membatasi atau berhenti mengkonsumsi alkohol

b) Mengurangi atau berhenti mengkonsumsi kopi

c) Memperhatikan berat badan

d) Berhenti merokok

e) Banyak bergerak

f) Berpakaian yang tepat.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

31

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Menopause Dini

Sumber: Modifikasi Wawan dan Dewi (2010), Sukarni (2013), Mulyani (2013).

Wanita Usia

Subur (WUS)

Usia 25 – 30

Tahun

Menopause Dini

1) Pengertian

Menopause Dini

2) Proses Menopause

Dini

3) Penyebab

Menopause Dini

4) Gejala dan Tanda

Menopause Dini

5) Pencegahan

Menopause Dini

6) Penanganan

Menghadapi

Menopause Dini

Tingkat Pengetahuan

1) Tahu (Know)

2) Memahami

(Comprehension)

3) Aplikasi

(Aplication)

4) Analisis

(Analysis)

5) Sintesis

(Syntesis)

6) Evaluasi

(Evaluation)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi:

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

b) Pekerjaan

c) Umur

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan

b) Sosial

Budaya

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

32

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan formulasi atau simplifikasi dari

kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut

(Notoatmodjo, 2012).

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Sumber: Modifikasi Riwidikdo (2013)

Tingkat Pengetahuan Wanita

Usia Subur (WUS)Usia 25-30

Tahun tentang menopause

Dini

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang mempengaruhi

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Paritas

4. Intelegasi

5. Sosial budaya

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian Deskriptif

Kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini

digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang

dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2012). Penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang hanya akan menggambarkan / mendeskripsikan

variabel tertentu dalam suatu penelitian tanpa mencari hubungan antar

variabel (Saryono, 2011). Kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka

dan analisis menggunakan statistik (Sugiono, 2012). Penelitian ini meneliti

tentang tingkat pengetahuan wanita usia subur (wus) usia 25 – 30 tahun

tentang menopause dini di Kampung Gambirsari Kelurahan Kadipiro

Surakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan

dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2012). Lokasi penelitian ini dilakukan di kampung

Gambirsari kelurahan Kadipiro Surakarta.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

34

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan

(Notoatmodjo, 2012). Waktu pengambilan data ini dilakukan pada tanggal

10 Desember - 30 Maret 2014.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiono, 2012). Populasi yang akan digunakan adalah seluruh Wanita

Usia Subur (WUS) usia 25 - 30 tahun di Kampung Gambirsari Kelurahan

Kadipiro Surakarta yang berjumlah 38 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiono, 2012). Jumlah sampel yang akan diambil,

jika populasi kurang dari 100, lebih baik semua. Tetapi, jika populasi lebih

dari 100, dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% (Arikunto, 2010).

Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah Wanita Usia Subur

(WUS) usia 25 - 30 tahun di Kampung Gambirsari Kelurahan Kadipiro

Surakarta yang berjumlah 38 orang.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

35

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011). Dalam

penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh

yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota

populasi menjadi anggota sampel (Hidayat, 2011).

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi fokus dalam

penelitian. Variabel menunjukkan atribut dari sekelompok orang atau objek

yang mempunyai variasi antara satu dengan lain dalam satu kelompok

(Saryono, 2011). Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu

tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) usia 25 - 30 tahun tentang

menopause dini.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2012).

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

36

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Alat ukur Skala ukur Hasil ukur

Tingkat

Pengetahuan

Wanita Usia

Subur (WUS)

usia 25 - 30

tahun tentang

menopause

dini

Kemampuan atau

pengetahuan

responden untuk

menjawab tentang

menopause dini

meliputi:

1. Pengertian

menopause dini

2. Proses menopause

dini

3. Penyebab

menopause dini

4. Gejala dan tanda

menopause dini

5. Pencegahan

menopause dini

6. Penanganan

menghadapi

menopause dini

Kuesioner Ordinal a. Baik : bila nilai

responden (x) >

mean + 1 SD

b. Cukup : bila nilai

mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai

responden (x) <

mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2013)

F. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengetahuan ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah tekhnik pengumpulan

data yang digunakan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan

pernyataan tertulis kepada respunden untuk dijawab (Sugiono, 2012).

Penelitian ini menggunakan kuesioner berbentuk pilihan/tertutup.

kuesioner berbentuk pilihan adalah kuesioner yang jawabannya telah

disediakan (closed ended item), responden tinggal memilih jawaban yang

tersedia (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian, responden diminta untuk

memilih jawaban “benar atau salah” atas pernyataan tentang menopause dini.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

37

Dalam penelitian ini ada dua pernyataan, yaitu pernyataan positif (favorable),

yaitu penskoran pada pernyataan favorable adalah skor 1 jika jawaban benar

dan skor 0 jika jawaban salah. sedangkan pernyataan negatif (unfavorable),

yaitu penskoran pada pernyataan unfavorable adalah skor 0 jika jawaban

benar dan skor 1 jika jawaban salah (Saryono, 2011). Responden diminta

untuk memberi tanda (√) pada jawaban yang dianggap tepat dan benar

(Arikunto, 2010).

Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi -

kisi dari tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) usia 25 - 30 tahun

tentang menopause dini, yaitu dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

Item

Tingkat

pengetahuan

Wanita Usia

Subur (WUS)

usia 25 - 30

tahun tentang

menopause

dini

1. Pengertian

menopause

dini

2. Proses

menopause

dini

3. Penyebab

menopause

dini

4. Gejala dan

tanda

menopause

dini

5. Pencegahan

menopause

dini

6. Penanganan

menghadapi

menopause

dini

1, 2

5, 6

9, 10*

14, 18*, 19, 20, 22,

24, 25

27, 28, 31, 32, 33

35, 36

3, 4

7, 8

11, 12

13, 15, 16*, 17,

21, 23

26, 29, 30

34, 37, 38

4

4

4

13

8

5

38 Jumlah

Ket: *) = tidak valid

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

38

Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang baik

adalah validitas dan reabilitas kuesioner. Tujuan pengujian pengujian

validitas dan reabilitas adalah untuk menyakinkan bahwa kuesioner yang

disusun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data

yang valid (Riwidikdo, 2013).

Uji validitas harus melakukan uji coba pada beberapa responden

(Riwidikdo, 2013). Uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian ini akan

dilakukan di Kampung Gebang dengan jumlah 33 orang Wanita Usia Subur

(WUS) usia 25 - 30 tahun.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana

instrumen pengukur mampu untuk mengukur apa yang ingin diukur

(Riwidikdo, 2013). Untuk mengetahui validitas item digunakan rumus

Pearson Product Moment. Suatu item dikatakan valid jika rhitung > rtabel

(Riwidikdo, 2013). Rumus Pearson Product Moment adalah sebagai

berikut:

rxy =

Keterangan:

r : Koefisien korelasi

: jumlah responden

: jumlah perkalian skor dengan skor kuadrat

: jumlah skor butir

: jumlah skor total

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

39

: jumlah kuadrat skor butir

: jumlah kuadrat skor total

Uji validitas dilaksanakan di Kampung Gebang Kelurahan kadipiro

Surakarta terhadap 33 wanita usia subur (wus) usia 25 – 30 tahun dengan

38 pernyataan. Setelah dilakukan uji validitas dengan SPSS for windows

didapatkan nomor 10, 16, dan 18 tidak valid karena nilai rhitung < 0,344,

untuk selanjutnya nomor 10,16, dan 18 tidak dipergunakan dalam

penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat peraga dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten

apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama (Saryono, 2011). Untuk menguji reliabilitas pada variabel

penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha

Cronbach adalah sebagai berikut:

r11 =

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal

Ɖσb2 : Jumlah varian butir

σt2 : jumlah varian total

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

40

Berdasarkan rumus tersebut akan diketahui, tingkat realibilitas

instrument yang digunakan dengan kategori Alpha Cronbach > rkriteria

(0,7) (Riwidikdo, 2012). Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan di

Kampung Gebang Kelurahan Kadipiro Surakarta terhadap 33 wanita usia

subur (wus) usia 25 – 30 tahun. Setelah dilakukan uji reliabilitas ada 35

item pernyataan yang valid dengan bantuan SPSS for windows

didapatkan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,897 > 0,7, sehingga

instrumen dinyatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik fakta ataupun angka

(Arikunto, 2010). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada wanita usia subur

(wus) usia 25 - 30 tahun di Kampung Gambirsari, kemudian menjelaskan

tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan

selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Menurut

Riwidikdo (2012), teknik pengumpulan data yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari

jawaban tentang menopause dini yang telah diisi oleh Wanita Usia Subur

(WUS) usia 25 - 30 tahun tentang menopause dini di Kampung

Gambirsari Kelurahan Kadipiro Surakarta.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

41

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,

data tersebut merupakan data yang sudah jadi dan dikumpulkan oleh

pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersil

ataupun nonkomersil. Data sekunder pada penelitian ini didapat dari data

Kampung Gambirsari Kelurahan Kadipiro Surakarta tentang jumlah

wanita usia subur (WUS) usia 25 – 30 tahun.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Sebelum dianalisis, data diolah terlebih dahulu. Kegiatan dalam

mengolah data menurut Saryono (2011), meliputi:

a. Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah

diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuan editing adalah untuk

mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada didaftar

pertanyaan.

b. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari para

responden kedalam kategori.

c. Scoring

Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang

perlu diberi penilaian atau scoring.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

42

d. Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban-jawaban

yang telah diberi kode kemudian dimasukkan kedalam tabel.

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2012), analisis data pada penelitian ini

menggunakan analisis univariate (analisis deskriptif) yang bertujuan

untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik setiap variabel

penelitian.

Menurut Riwidikdo (2013), hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan WUS usia 25 – 30 tahun tentang menopause dini dapat

dilihat:

a. Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD.

b. Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD.

c. Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD.

Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yang

menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standart deviation)

(Riwidikdo, 2013).

Menurut Riwidikdo (2013), rumus untuk menghitung nilai mean

dan Standard Deviation yaitu :

a. Mean

Keterangan :

x : Mean

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

43

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

b. Standard Deviation

SD =

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : Nilai responden

n : Jumlah respoden

sedangkan, menurut Riwidikdo (2013), untuk rumus prosentase

jumlah Wanita Usia Subur (WUS) berdasarkan tingkat pengetahuannya

adalah sebagai berikut :

Skor Prosentase = Jumlah Responden pada setiap kategori

Total jumlah RespondenX 100%

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007) dalam buku Saryono (2011), penelitian

menggunakan objek manusia yang memiliki kebebasan dalam menentukan

dirinya maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Prinsip etika

penelitian merupakan standar etika dalam melakukan penelitian, yaitu:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian. Peneliti memberikan lembar persetujuan

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

44

yang diberikan sebelum penelitian dilakukan apakah responden bersedia

atau tidak.

2. Anonymity

Masalah etika penelitian merupakan masalah oleh karena itu

peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden

pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang dicapai.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

yang dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian merupakan sesuatu yang harus dilakukan karena

dapat memberikan rencana secara jelas dalam proses pelaksanaan penelitian.

Jadwal penelitian meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan

laporan penelitian (Hidayat, 2011). Jadwal penelitian ini terlampir.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia

Tenggara yang dilintasi garis katulistiwa dan berada diantara benua Asia dan

Australia. Jumlah Provinsi di Indonesia berjumlah 34 Provinsi, 403

Kabupaten dan 98 Kota. Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi di

Indonesia yang terletak di tengah pulau Jawa. Luas wilayahnya 34.548 km2

atau 28,94% luas pulau Jawa. Surakarta adalah kota yang terletak di Provinsi

Jawa Tengah dengan jumlah penduduk 503.421 jiwa (2010) dan luas kota 44

km2. Banjarsari adalah Kecamatan yang terletak di pusat Kota Surakarta

dengan luas wilayah 14,81 km2 dan jumlah penduduk 157.438 jiwa (2010).

Kadipiro adalah sebuah Kelurahan di Kecamatan Banjarsari dengan luas

wilayah 508,80 Ha. Kelurahan Kadipiro berbatasan dengan Kabupaten

Karanganyar pada wilayah utara, Kecamatan Jebres pada daerah timur,

Kelurahan Nusukan pada daerah Selatan, dan Kelurahan Banyuanyar dan

Kabupaten boyolali pada daerah barat. Jumlah penduduk Kelurahan Kadipiro

pada tahun 2013 adalah 48.805 jiwa dan 13.094 kepala keluarga. Kampung

Gambirsari merupakan salah satu kampung yang terletak di Kelurahan

Kadipiro dengan luas 20,6 Ha. Kampung Gambirsari berbatasan dengan

Kampung Bakalan pada daerah utara, Kampung Tegalharjo pada daerah

timur, Kelurahan Nusukan pada daerah selatan, dan Kampung Joglo pada

daerah barat. Jumlah penduduk Kampung Gambirsari adalah 5068 jiwa dan

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

46

1096 kepala keluarga. Di kampung Gambirsari terdapat satu puskesmas, tiga

masjid, satu gereja dan satu wihara. Jalan di Kampung Gambirsari sudah

beraspal dan sebagian besar rumahnya sudah permanen.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “ Tingkat Pengetahuan Wanita Usia

Subur (WUS) Usia 25 – 30 Tahun tentang Menopause Dini di Kampung

Gambirsari Kelurahan Kadipiro Surakarta”. Penelitian ini terdiri dari 38

responden, tingkat pengetahuan wanita usia subur (wus) usia 25 – 30 tahun

tentang menopause dini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini, yaitu:

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

(%)

1 SD 4 10,5

2 SMP 11 28,9

3 SMA 19 50

4 D III 3 7,9

5 S1 1 2,6

Total 38 100

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui responden dengan

pendidikan tamat SD sebanyak 4 responden (10,5%), tamat SMP

sebanyak 11 responden (28,9%), tamat SMA sebanyak 19 responden

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

47

(50%), tamat D III sebanyak 3 responden (7,9%), dan tamat S1

sebanyak 1 responden (2,6%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini, yaitu:

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

(%)

1 IRT 11 28,9

2 Swasta 27 71,1

Total 38 100

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat di ketahui sebanyak 11 responden

(28,9%) sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) dan sebanyak 27 responden

(71,1%) bekerja di bidang swasta.

2. Mean dan Standart Deviasi

Tabel 4.3 Mean dan Standart Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Wanita

Usia Subur (WUS) Usia 25 –

30 Tahun tentang Menopause

Dini

24,5 5,9

Setelah dilakukan dilakukan perhitungan didapatkan nilai mean

sebesar 24,5 dan standart deviasi sebesar 5,9.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

48

3. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan nilai mean dan standart deviasi Tingkat Pengetahuan

Wanita Usia Subur (WUS) Usia 25 – 30 Tahun tentang Menopause Dini

dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Usia 25 – 30

Tahun tentang Menopause Dini Di Kampung Gambirsari

Kelurahan Kadipiro Surakarta

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%)

1 Baik 7 18,4

2 Cukup 21 55,3

3 Kurang 10 26,3

Total 38 100

Sumber : Data Primer, Maret 2014

Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, Tingkat Pengetahuan Wanita

Usia Subur (WUS) Usia 25 – 30 Tahun tentang Menopause Dini Di

Kampung Gambirsari Kecamatan Kadipiro Surakarta, responden dengan

tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden (18,4%), tingkat

pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (55,3%), dan tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (26,3%). Jadi, tingkat

pengetahuan wanita usia subur (wus) usia 25 – 30 tahun tentang

menopause dini kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu 21

responden (55,3%).

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

49

Tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada diagram batang di

bawah ini, yaitu:

Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan Wanita Usia

Subur (WUS) Usia 25 – 30 Tahun tentang Menopause

Dini

C. Pembahasan

Berdasarkan karakteristik pendidikan pada tabel 4.1 di atas diketahuai

responden dengan pendidikan tamat SD sebanyak 4 responden (10,5%), tamat

SMP sebanyak 11 responden (28,9%), tamat SMA sebanyak 19 responden

(50%), tamat D III sebanyak 3 responden (7,9%), dan tamat S1 sebanyak 1

responden (2,6%). Menurut Erfandi (2009), diharapkan seseorang dengan

pendidikan tinggi, maka akan semakin luas pula pengetahuannya. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang semakin

mudah orang tersebut menerima informasi. Menurut data pendidikan

responden di Kampung Gambirsari sebagian besar berpendidikan SMA.

Baik Cukup Kurang

Series1 7 21 10

0

5

10

15

20

25

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

(WUS) Usia 25 - 30 Tahun tentang Menopause

Dini

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

50

Sesuai jenjang pendidikan nasional, SMA termasuk pendidikan menengah

atas. Maka, sesuai hasil penelitian tingkat cukup yang berpengaruh dari

sebagian besar responden yang berpendidikan SMA. Semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya.

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui 11 responden (28,9%) sebagai

Ibu Rumah Tangga (IRT) dan sebanyak 27 responden (71,1%) bekerja di

bidang swasta. Menurut Erfandi (2009), bekerja yang dikembangkan

memberikan pengetahuan dan kemampuan profesional serta dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak

dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. Menurut data pekerjaan di

Kampung Gambirsari adalah sebagian besar swasta. Pekerjaaan swasta

memungkinkan responden untuk saling bertukar informasi, sehingga

menambah pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pekerjaan seseorang, maka

semakin tinggi dan luas wawasannya.

Hasil penelitian menunjukkan responden dengan tingkat pengetahuan

wanita usia subur (wus) usia 25 – 30 tahun tentang menopause dini di

Kampung Gambirsari Kelurahan Kadipiro Surakarta responden dengan

tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden (18,4%), tingkat pengetahuan

cukup sebanyak 21 responden (55,3%), dan tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 10 responden (26,3%). Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar

responden berpengetahuan cukup. Hal ini disebabkan oleh pendidikan yang

sebagian besar tamat SMA, pekerjaan yang sebagian besar swasta, dan

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

51

ekonomi yang sebagian besar cukup. Seseorang akan tinggi tingkat

pengetahuannya, jika memiliki pendidikan yang tinggi, pekerjaan yang tinggi,

dan pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbang.

Menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui

oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Menurut Saryono

(2011), ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh dua faktor, yakni usaha manusia

untuk memperbaiki hidupnya dengan menakhlukkan fenomena alam dan

hasrat manusia untuk ingin mengerti dan menerangkan segala fenomena

alam.

Berdasarkan penelitian mayoritas tingkat pengetahuan responden

tentang menopause dini pada tingkat cukup, yaitu 21 responden (55,3%).

Menurut Mulyani (2013), Menopause dini adalah menopause yang terjadi

dibawah usia 40 tahun. Menurut Sukarni (2013), menopause dini terjadi

karena pengangkatan indung telur, gaya hidup yang tidak sehat, dan

mengkonsumsi obat pelangsing maupun jamu yang tidak jelas zat kimianya.

Cara untuk mencegah terjadinya menopause dini adalah dengan menghindari

makanan instan, mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogren,

menerapkan pola hidup yang sehat, olahraga teratur serta memperbanyak

konsumsi buah dan sayur (Sukarni, 2013).

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

52

D. Keterbatasan

1. Kendala Penelitian

Sulitnya mencari waktu yang tepat untuk mengumpulkan

responden dalam satu tempat dan waktu yang sama.

2. Kelemahan Penelitian

a. Variabel dalam penelitian adalah variabel tunggal hanya meneliti

tingkat pengetahuan saja tanpa ada tindakan lanjut.

b. Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga

tidak melakukan wawancara mendalam dengan responden, selain itu

dengan kuesioner tertutup yang hanya menjawab benar atau salah

dapat membuat responden memilih secara asal-asalan.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa :

1. Tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 25-30 tahun dalam kategori

baik sebanyak 7 responden (18,4%).

2. Tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 25-30 tahun dalam kategori

cukup sebanyak 21 responden (55,3%).

3. Tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 25-30 tahun dalam kategori

kurang sebanyak 10 responden (26,3%).

B. Saran

1. Bagi peneliti

Diharapkan peneliti mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam

pendidikan dan menambah wawasan serta memberi pengalaman nyata

dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang menopause dini.

2. Bagi Institusi

a. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam

memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) USIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-eviindriya... · perkembangan mulai dari bayi hingga masa menopause

53

keseluruhan dan penelitian selanjutnya khususnya tentang menopause

dini.

b. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan bagi petugas kesehatan dapat memberikan dan

meningkatkan penyuluhan atau informasi pada para wanita usia subur

tentang menopause dini.

3. Bagi Wanita Usia Subur

Hendaknya wanita usia subur meningkatkan pengetahuan tentang

menopause dini melalui media cetak atau media elektronik sehingga

mengetahui tentang cara mencegah menopause dini.