tingkat pengetahuan wanita premenopause umur … · fase menopause. sebelum terjadi fase menopause...

63

Upload: lydat

Post on 08-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR

40�45 TAHUN TENTANG OSTEOPOROSIS DI DUSUN

BONYOKAN KECAMATAN JATINOM

KABUPATEN KLATEN

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

EFFI NURUL BAROKAH

B10 075

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : �Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause Umur 40�45

Tahun Tentang Osteoporosis di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten

Klaten Tahun 2013�. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta, sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

3. Ibu Eni Rumiyati, S.ST, selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak H. Indra Budiawan, SE, selaku Kepala Desa Bonyokan Kecamatan

Jatinom Kabupaten Klaten.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

v

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang secara tidak

langsung telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Ibu premenopause di di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten

Klaten yang telah berkenan menjadi responden dalam penelitian ini.

7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual.

8. Teman-teman STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu dan

memberikan informasi serta dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, diharapkan masukan dari semua pihak berupa saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013

Effi Nurul Barokah

B10.075

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR

40�45 TAHUN TENTANG OSTEOPOROSIS DI DUSUN

BONYOKAN KECAMATAN JATINOM

KABUPATEN KLATEN

TAHUN 2013

xiii + 48 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar belakang : Lebih dari 75 juta orang di seluruh dunia menderita

osteoporosis dan tanda awal terjadinya osteoporosis ditemukan pada kaum wanita

sekitar usia 30 � 40 tahun dan dan diperkirakan 37.000 orang meninggal tiap

tahunnya akibat komplikasinya. Saat ini 28,8% laki � laki dan 32,3% perempuan

Indonesia sudah osteoporosis. Angka penderita osteoporosis di Jawa Tengah

mencapi 20,4% dari jumlah penduduk. Berdasarkan survey pendahuluan yang

dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2012 di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom

Kabupaten Klaten diketahui ibu premenopause mempunyai pengetahuan cukup

tentang osteoporosis.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45

tahun tentang osteoporosis pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di

Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten pada tanggal 31

Desember 2012 � 14 Januari 2013. Sampel sebanyak 44 orang dengan teknik

simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Teknik

analisis data adalah analisis univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45 tahun

tentang osteopororis pada tingkat kurang sebanyak 5 orang (11,4%), cukup

sebanyak 31 orang (70,5%) dan baik 8 orang (18,2).

Kesimpulan : Mayoritas tingkat pengetahuan ibu cukup hal ini karena kurangnya

informasi berupa penyuluhan tentang osteoporosis dari tenaga kesehatan dan

kurang memanfaatkan media elektronik atau media cetak secara baik sehubungan

dengan informasi tentang osteoporosis.

Kata Kunci: Pengetahuan, Wanita Premenopause, Osteoporosis.

Kepustakaan: 22 literatur (Tahun 2003 s/d 2011)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Akal dan belajar itu seperti jiwa dan raga. Tanpa raga, jiwa hanyalah udara

hampa. Tanpa jiwa, raga adalah kerangka tanpa makna.

(Kahlil Gibran)

2. Ada dua cara untuk memancarkan cahaya, yaitu menjadi lilin atau cermin

yang dapat memantulkan cahaya. Berusahalah jadi orang yang berguna

sekecil apapun peran itu dan dalam situasi apapun.

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan

kepada :

1. Bapak (Alm) dan Ibu tercinta

2. Kakak-kakakku

3. Sahabat terdekat

4. Almamater

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak
Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

CURRICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... . xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan penelitian ........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5

F. Sistematika Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7

1. Pengetahuan ......................................................................... 7

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

x

2. Premenopause ...................................................................... 15

3. Osteoporosis ........................................................................ 16

B. Kerangka Teori ........................................................................... 28

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 30

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 31

D. Instrumen Penelitian ................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35

F. Variabel Penelitian ...................................................................... 36

G. Definisi Operasional ................................................................... 36

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 37

I. Etika Penelitian........................................................................ ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ...................................................... 42

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 42

C. Pembahasan ................................................................................ 44

D. Keterbatasan ................................................................................ 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 47

B. Saran ........................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi Kisi Kuisioner 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional 36

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS 43

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause Umur 40 � 45 Tahun

tentang Osteoporosis di Dusun Bonyokan Kecamatan

Jatinom Kabupaten Klaten 43

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori������������������ 28

Gambar 2.2 Kerangka Konsep����������������.... 29

Gambar 4.1 Grafik Batang Pengetahuan Wanita Premenopause Usia

40�45 Tahun tentang Osteoporosis���������.... 44

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Jawaban

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Jawaban Uji Validitas

Lampiran 6. Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 8. Hasil Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 9. Permohonan untuk Menjadi Responden

Lampiran 10. Persetujuan untuk Menjadi Responden

Lampiran 11. Kuesioner

Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 13. Hasil Kuesioner Responden

Lampiran 14. Hasil Analisis

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fakta tentang osteoporosis, lebih dari 75 juta orang di seluruh dunia

menderita osteoporosis dan tanda awal terjadinya osteoporosis ditemukan

pada kaum wanita sekitar usia 30 � 40 tahun. Di Amerika Serikat didapatkan

24 juta penderita osteoporosis yang memerlukan pengobatan, 80% adalah

wanita. Dari yang menderita osteoporosis kurang lebih 1,5 juta mengalami

patah tulang, dan diperkirakan 37.000 orang meninggal tiap tahunnya akibat

komplikasinya (Proverawati, 2010). Saat ini 28,8% laki � laki dan 32,3%

perempuan Indonesia sudah osteoporosis (Javier, 2010). Angka penderita

osteoporosis di Jawa Tengah mencapi 20,4% dari jumlah penduduk

(Purnomo, 2011).

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

belakangan menjadi masalah kesehatan di Indonesia sebagai efek peningkatan

usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup. Proses degeneratif yang

berlangsung seiring bertambahnya usia tidak bisa dihindari, namun harus

dijaga agar tidak menimbulkan gangguan fungsi tubuh, yaitu dengan

mencegah tejadinya osteoporosis (Javier, 2010).

Osteoporosis terjadi seiring dengan peningkatan usia, dimana pada

manusia banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia,

tetapi pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan itu akan terhenti pada

suatu tahapan. Pada wanita karena pada proses menua tejadi suatu fase yaitu

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

2

fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan

fase premenopause dimana fase pada fase premenopause ini terjadi peralihan

dari masa subur menuju fase tidak adanya pembuahan (Proverawati,2010).

Osteoporosis sebenarnya dapat dicegah sejak dini atau paling sedikit

ditunda kejadiannya dengan membudayakan perilaku hidup sehat yang intinya

mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang memenuhi kebutuhan

nutrisi dengan unsur kaya serat, rendah lemak dan kaya kalsium (1000 � 1200

mg kalsium per hari), berolahraga secara teratur, tidak merokok dan tidak

mengkonsumsi alkohol karena rokok dan alkohol dapat meningkatkan resiko

osteoporosis dua kali lipat, namun kurangnya pengetahuan masyarakat yang

memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak dini cenderung

meningkatkan angka kejadian osteoporosis (Depkes dalam Karolina, 2009).

Pengetahuan seorang wanita premenopause sangat berpengaruh.

Pengetahuan khusus sangat diperlukan, terutama pengetahuan mengenai

osteoporosis dan asupan kalsium untuk mencegahnya di masa menopause.

Wanita premenopause akan lebih mudah mengurangi kecemasan dan mampu

melalui masa menopause tanpa banyak keluhan apabila mereka mendapatkan

pengetahuan yang faktual dan akurat mengenai osteoporosis (Mustopo, 2005).

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di Dusun Bonyokan

Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten pada tanggal 9 Oktober 2012 diketahui

ibu premenopause sebanyak 147 ibu dan dari hasil wawancara dengan 10

orang ibu premenopause umur 40�45 tahun diketahui sebanyak 3 orang (30%)

mempunyai pengetahuan yang cukup tentang osteoporosis dan 7 orang (70%)

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

3

mempunyai pengetahuan yang kurang tentang osteoporosis, hal ini

menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu premenopause tentang

osteoporosis.

Berdasarkan latar belakang tersebut dan perlunya peningkatan

pemahaman mengenai pentingnya kesehatan tulang dan pencegahan

osteoporosis khususnya pada ibu premenopause, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai �Tingkat Pengetahuan Wanita

Premenopause Umur 40�45 Tahun tentang Osteoporosis di Dusun Bonyokan

Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2013�.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut �Bagaimana Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause

Umur 40 � 45 Tahun tentang Osteoporosis di Dusun Bonyokan Kecamatan

Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2013?�

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45

tahun tentang osteoporosis di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom

Kabupaten Klaten Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita premenopause umur

40�45 tahun tentang osteoporosis di Dusun Bonyokan Kecamatan

Jatinom Kabupaten Klaten pada tingkat baik.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

4

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita premenopause umur

40�45 tahun tentang osteoporosis di Dusun Bonyokan Kecamatan

Jatinom Kabupaten Klaten pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita premenopause umur

40�45 tahun tentang osteoporosis di Dusun Bonyokan Kecamatan

Jatinom Kabupaten Klaten pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya

dalam pengetahuan tentang osteoporosis dan upaya pencegahannya.

2. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat perkuliahan dan mendapatkan

pengalaman dalam melakukan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

institusi untuk memberikan pengetahuan khususnya sehingga

mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan khususnya

tentang osteoporosis pada masyarakat.

b. Lahan

Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan tentang osteoporosis

sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap terjadinya

osteoporosis.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

5

E. Keaslian Penelitian

1. Ardita Popy Darwis (2008), dengan judul �Gambaran tingkat

Pengetahuan Wanita Menopause Tentang Osteopororis Di Desa Sidodadi

Mejayan Madiun�. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif

dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian wanita menopause di

Desa Sidodadi Mejayan Madiun sebanyak 30 responden dengan teknik

purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan prosentase. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (63%) responden memiliki

pengetahuan buruk dan sebagian kecil (37%) responden memiliki

pengetahuan baik.

2. Reni Ika Prasekti (2009), dengan judul �Tingkat Pengetahuan Ibu

Menopause Tentang Osteoporosis di Desa Bagunasri Kecamatan Barat

Kabupaten Magetan�. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat

deskriptif kuantitatif, menggunakan pendekatan waktu secara cross

sectional. Sampel ibu menopause yang bertempat tinggal di Desa

Bangunasri Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Jawa Timur dengan

teknik non probability sampling yaitu dengan purposive sampling

sederhana. Teknik analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil

penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu menopause tentang

osteoporosis di desa Bangunasri Kecamatan Barat Kabupaten Magetan

dengan pengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%), cukup baik

sebanyak 14 responden (46,7%) dan kurang baik sebanyak 4 responden

(13,3%).

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada waktu,

sampel dan lokasi penelitian sedangkan persamaannya adalah pada jenis dan

rancangan penelitian, variabel penelitian serta teknik analisis data.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

6

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika

penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori tentang Pengetahuan antara lain

pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan,

tingkatan pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan. Teori

tentang Premenopause meliputi pengertian, tanda premenopause.

Teori tentang Osteoporosis meliputi pengertian, faktor risiko

osteoporosis, gejala osteoporosis, penyebab osteoporosis, kiat

mencegah osteoporosis, kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data serta

etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini terdiri dari gambaran lokasi penelitian, hasil penelitian,

pembahasan dan keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari simpulan dan saran dari hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca indera (Notoatmodjo, 2010).

b. Faktor � Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu :

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

2) Informasi

Seorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak

akan memiliki pengetahuan yang lebih luas.

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam

memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

8

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

5) Sosial-Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan

hidup semakin tinggi, tingkat sosial ekonomi akan bertambah

tingkat pengetahuan.

c. Tingkat dalam Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2005), antara lain:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya dan merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya).

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di -

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

9

dalam suatu struktur organisasi tersebut dan yang masih saling

berkaitan.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah

kemampuan untuk menyusun formulasi baru formulasi-formulasi

yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melaksanakan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

obyek dimana kriteria penilaian suatu materi atau obyek ditentukan

oleh diri sendiri.

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang

telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

1) Cara Tradisional atau Non Ilmiah (tanpa melalui penelitian ilmiah)

Cara tradisional atau non ilmiah ini dipakai orang untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya

metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis.

Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

10

a) Cara coba-salah (Trial and Eror)

Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang

cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan

sampai sekarang pun metode ini masih digunakan terutama

oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara

tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Metode

ini telah banyak jasanya terutama dalam meletakkan dasar-

dasar menemukan teori-teori dalam berbagai ilmu

pengetahuan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena

tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu

contoh adalah penemuan enzim urease oleh Summers pada

tahun 1926. Pada suatu hari Summers sedang bekerja dengan

ekstrak acetone dan karena terburu-buru ingin bermain tenis,

maka ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam kulkas.

Keesokan harinya ketika ingin meneruskan percobaannya,

ternyata ekstrak acetone yang disimpan di dalam kulkas

tesebut timbul kristal-kristal yang kemudian disebut enzim

urease.

c) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Prinsip ini adalah orang lain menerima padahal yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoriter tanpa

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

11

terlebih dulu menguji atau memberikan kebenaran baik -

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran

sendiri.

d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi adalah pengalaman untuk

mempengaruhi kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa

yang lalu. Tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun

seseorang untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan

benar diperlukan berfikir kritis dan logis.

e) Cara Akal Sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini

berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya

menuruti nasihat orang tuanya, atau anak disiplin

menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah,

bahwa hukuman adalah merupakan metode bagi pendidikan

anaknya. Pemberian hadiah dan hukuman (reward dan

punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

12

f) Kebenaran Melalui Wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini -

harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama

yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut

rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para

Nabi adalah sebagai hasil usaha wahyu dan bukan karena hasil

usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran Melalui Intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui

proses penalaran berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak

menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sistematis.

Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi

atau suara hati atau bisikan hati saja.

h) Melalui Jalan Pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikiran baik melalui induksi maupun

deduksi. Pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

secara tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang

dikemukakan kemudian dari hubungannya sehingga dapat

dibuat suatu kesimpulan.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

13

i) Induksi

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi

adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari -

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala. Karena proses berpikir induksi, itu

beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata,

maka dapat dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal

yang konkret kepada hal-hal yang abstrak.

Proses berpikir secara induksi dikelompokkan menjadi dua,

yakni induksi sempurna dan induksi tak sempurna. Induksi

sempurna terjadi apabila kesimpulan diperoleh dari

penjumlahan dari kesimpulan khusus. Sedangkan induksi tak

sempurna terjadi apabila kesimpulan tersebut diperoleh dari

lompatan, dari pernyataan-pernyataan khusus.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM)

mengembangkan ara deduksi ini ke dalam suatu cara yang

disebut �silogisme�. Silogisme ini merupakan suatu bentuk

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

14

deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai

kesimpulan yang lebih baik. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua

peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas

itu. Di sini terlihat proses berpikir berdasarkan pada

pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus.

2) Cara Modern atau Cara Ilmiah (melalui proses penelitian)

Dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian.

Menurut Notoatmodjo (2010), mengatakan bahwa dalam

memperoleh kesimpulan harus dilakukan dengan pencatatan

terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya.

Pencatatan ini meliputi tiga hal pokok, yaitu :

a) Segala sesuatu yang positif, gejala tertentu yang muncul saat

dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala yang tidak muncul

saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul bervariasi, yaitu gejala yang

berubah-ubah pada kondisi tertentu.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

15

2. Premenopause

a. Pengertian Premenopause

Premenopause adalah masa sekitar usia 40 tahun dengan

dimulainya sikus haid yang tidak teratur memanjang, sedikit atau

banyak yang kadang-kadang disertai rasa nyeri. Pada wanita tertentu

telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindrom prahaid

(Baziad, 2008).

Premenopause dimulai sekitar usia 40 tahun yang ditandai kadar

estrogen ovarium yang menurun. Penurunan kadar estrogen tersebut

sering meimbulkan gejala yang sangat mengganggu aktivitas

kehidupan para wanita yang disebut sindroma menopause, yang

meliputi hot flushes, keringat di malam hari, kekeringan vagina,

penurunan daya ingat, insomnia, cemas, mudah capek, penurunan

libido, rasa sakit ketika berhubungan seksual dan incontinence urinary,

wanita tanpa keluhan 25�30 % (Suhartono dalam Syam, 2006).

Masa premenopause akan berakhir menjadi menopause bila

selama 12 bulan tidak terjadi haid secara teratur. Usia rata-rata

menopause adalah 51 tahun dengan kisaran 42-58 tahun.

(Winarsi dalam Syam, 2006).

b. Tanda-tanda Premenopause

Pada wanita yang memasuki dewasa madya yang usianya berkisar

antara 40-45 tahun memasuki babak baru dalam rentang kehidupannya.

Pada masa dewasa madya sebagian wanita mengalami masa

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

16

premenopause, yaitu masa sebelum berlangsungnya perimenopause,

yaitu sejak fungsi reproduksinya mulai menurun, sampai timbulnya

keluhan atau tanda-tanda menopause. Semua wanita pasti akan

mengalami masa premenopause. Hal ini merupakan tahap akhir proses

biologi yang dialami wanita yang berupa penurunan produksi hormon

seks wanita yaitu hormon estrogen dan progesteron (Kasdu, 2004).

Adapun tanda-tanda dari premenopause adalah terjadinya

perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikis yang

disebabkan oleh penurunan produksi hormon estrogen. Perubahan fisik

meliputi ketidakteraturan siklus haid, perasaan panas (hot flushes),

kekeringan vagina, perubahan kulit, keringat di malam hari, sulit tidur

(insomnia), perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, badan menjadi

gemuk, dan munculnya gejala penyakit. Sedangkan perubahan psikis

meliputi adanya kecemasan, ingatan menurun, mudah tersinggung,

stres dan depresi (Kasdu, 2004).

3. Osteoporosis

a. Pengertian Osteoporosis

Osteoporosis termasuk penyakit gangguan metabolisme, dimana

tubuh tidak mampu menyerap dan menggunakan bahan-bahan untuk

proses pertulangan secara normal, seperti zat kapur : kalk (calcium),

phosphat dan bahan-bahan lain (Yatim, 2003). Osteoporosis adalah

penyakit skleletal sistemik dengan karaktaeristik massa tulang yang

rendah dan perubahan mikroarsitektur dari jaringan tulang dengan

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

17

akibat meningkatnya fragilitas tulang dan meningkatnya kerentanan

terhadap patah tulang. Osteoporosis adalah kelainan dimana terjadi

penurunan massa tulang total (Lukman dan Ningsih, 2009)

Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang

progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang

terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang

menjadi keras dan padat, jika tubuh tidak mampu mengatur

kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat

dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis (Putri, 2009).

Osteoporosis merupakan penyakit dengan gejala yang sangat

bervariasi dari seorang penderita dan penderita yang lain, mulai dari

yang tanpa gejala sampai yang berat hingga menimbulkan patang

tulang (faktur). Bagi penderita yang mengalami patah tulang, misalnya

di pangkal tulang paha, ujung tulang pengumpil, tulang punggung

bagian tengah pinggang daerah atas, serta tulang pangkal lengan

bagian atas, mungkin keadaan seperti ini bisa terjadi berulang kembali

(Yatim, 2003).

Semua gejala osteoporosis muncul dari kepatahan ada dua jenis

kepatahan. Di satu sisi terdapat jenis kerusakan vertebra (tulang

punggung) berupa penghancuran, peremukan, peruntuhan, sementara

disisi lain adalah apa yang biasanya dipahami sebagai fraktur

keretakan atau patahan (Gomez, 2006).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

18

b. Faktor Risiko Osteoporosis

Menurut Clark (2005), beberapa faktor yang dapat

meningkatkan risiko terkena osteoporosis, antara lain :

1) Menopause sangat dini sebelum usia 45 tahun. 4Hal ini

menyebabkan berkurangnya estrogen pada saat dini karena indung

telur berhenti berfungsi.

2) Menopause dini sebelum usia 50 tahun. Berkurangnya estrogen

secara dini sangat mungkin terjadi dan pasti akan terjadi jika

indung telur diangkat.

3) Penggunaan obat kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka panjang

(untuk mengatasi kondisi artritis dan asma).

4) Haid yang tidak teratur atau jarang, hal ini bisa terjadi secara alami

atau karena olahraga berlebihan.

5) Gangguan pencernaan yang mengakibatkan gangguan penyerapan

gizi (malabsorpsi), seperti penyakit perut, penyakit Crohn, atau

operasi lambung.

6) Merokok. Merokok dapat merusak sel pembentuk tulang dan

menyebabkan menopause dini.

7) Pola makan rendah kalsium. Konsumsi susu dan produk-produk

susu dapat mempertahankan kepadatan tulang.

8) Konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi. Penyalahgunaan alkohol

dapat menyebabkan pengeroposan tulang.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

19

9) Kurang bergerak. Tulang membutuhkan gerak untuk tetap kuat,

karenanya, wanita yang harus beristirahat di tempat tidur atau

menggunakan kursi roda memiliki risiko yang lebih tinggi.

10) Kurang terkena sinar matahari. Sinar matahari diperlukan untuk

produksi vitamin D yang berperan sebagai pengeras.

Sedangkan Putri (2009), menyatakan bahwa faktor risiko

osteoporosis terdiri dari :

1) Wanita

Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan

pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam

tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanitapun mengalami

menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.

2) Usia

Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru

menurun.

3) Ras/Suku

Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan

Asia memiliki risiko terbesar, hal ini disebabkan secara umum

konsumsi kalsium wanita Asia lebih rendah.

4) Keturunan penderita osteoporosis

Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang

tertentu, seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu

artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik yang

sama.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

20

5) Gaya hidup kurang baik

Gaya hidup kurang baik yaitu konsumsi daging merah dan

minuman bersoda, minuman berkafein dan beralkohol, malas

berolahraga dan merokok serta kurang kalsium.

6) Mengkonsumsi obat

Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan

pada penyakit asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko

penyakit osteoporosis, jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi

akan mengurangi massa tulang.

7) Kurus dan mungil

Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung

ringan misal kurang dari 57 kg, padahal tulang akan giat

membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat.

c. Gejala Osteoporosis

Penyakit osteoporosis sering disebut sebagai silent disease

karena proses kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama

pada penderita osteoporosis senilis) dan berlangsung secara progresif

selama bertahun-tahun tanpa disadari dan tanpa disertai adanya gejala.

Gejala yang baru timbul pada tahap osteoporosis seperti patah tulang,

punggung yang semakin membungkuk, hilangnya tinggi badan dan

nyeri punggung (Putri, 2009).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

21

d. Penyebab Osteoporosis

Menurut Putri (2009), beberapa penyebab osteoporosis antara

lain :

1) Osteoporosis menopausal

Terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada

wanita) yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam

tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang

berusia diantara 51 � 75 tahun, tetapi bisa muncul lebih cepat

ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang

sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit

putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini

daripada wanita kulit hitam.

2) Osteoporosis senilis

Akibat dari kekurangan kalisum yang berhubungan dengan

usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang

dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan

ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada

usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita.

Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan

postmenopausal.

3) Osteoporosis sekunder

Dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang

disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

22

Penyakit osteoporosis bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan

kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan

obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti kejang dan

hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang

berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan osteoporosis.

4) Osteoporosis juvenil idiopatik

Merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak

diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa yang

memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin

yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya

tulang

e. Kiat mencegah osteoporosis

Mencegah osteoporosis harus dimulai sejak usia muda, karena

kepadatan tulang terbentuk secara maksimal pada usia 20 � 35 tahun

dan kemudian stabil sampai menopause. Memenuhi kebutuhan kalsium

dan vitamin D bermanfaat menjaga kepadatan tulang. Bahan makanan

yang mengandung kalsium antara lain kedelai, tahu, tempe, ikan laut,

jus jeruk, kuning telur, brokoli dan sayuran berdaun hijau.

(Sutanto dan Sutanto, 2005).

Vitamin D dapat diperoleh dari sinar matahari, vitamin D banyak

terdapat di sayuran hijau, buah, sereal, daging, susu dan produknya

mempunyai peran penting pada metabolisme kalsium dan pembentukan

tulang. Penelitian terakhir menemukan bahwa zat besi berperan pada

pencegahan osteoporosis. Zat besi dapat diperoleh dari bahan makanan

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

23

seperti daging merah, hati sapi dan ayam, tiram, kerang, cokelat, kubis,

biji bunga matahari, uji jalar, kentang dan bayam

(Sutanto dan Sutanto, 2005).

Penatalaksanaan osteoporosis juga dapat dengan terapi

penggantian hormon (Hormone Replacement Therapy) dengan estrogen

dan progesteron perlu diresepkan bagi perempuan menopause, untuk

memperlambat kehilangan tulang dan mencegah terjadinya patah

tulang, perlu juga meresepkan obat-obatan lain dalam upaya

menanggulangi osteoporosis termasuk kalsitonin, natrium fluorida,

bifosfonat, natrium etidonat, dan alendonat. Alendonat berfungsi

mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca

menoapuse, meningkatkan massa tulang di tulang belakang dan tulang

panggul dan mengurangi angka kejadian patah tulang

(Lukman dan Ningsih, 2009).

Javier (2010), menyatakan bahwa untuk mencegah osteoporosis,

maka dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

1) Melawan dengan gaya hidup sehat

Gaya hidup dan kualitas hidup yang baik merupakan kunci

untuk menghindari tulang keropos. Gaya hidup sehat tersebut, yaitu:

a) Konsumsi kalsium

Kalsium merupakan unsur pembentuk tulang dan gigi,

maka agar kepadatan tulang terus terjaga penting untuk

mengkonsumsi kalsium yang banyak terdapat dalam susu, ikan

teri, sup tulang, sayuran hijau seperti bayam dan kacang-

kacangan.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

24

Salah satu penyebab osteoporosis adalah kurangnya

asupan kalsium pada usia muda dan kalsium tersebut tidak dapat

dihasilkan oleh tubuh, maka penting untuk minum susu dan

mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium.

b) Vitamin D

Vitamin D diperlukan agar kalsium yang berasal dari susu

dan makanan dapat diserap sempurna. Untuk mendapatkan

vitamin D sebenarnya tidak sulit, sinar matahari pagi (antara jam

06.00 sampai jam 09.00 pagi) dan sore (setelah jam 16.00)

adalah salah satu sumber vitamin D.

Selain dari sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh

dari makanan seperti ikan, misalnya : (ikan salmon dan sarden),

kuning telur, hati, susu, keju dan produk olahan susu lainnya.

c) Olahraga

Olahraga secara teratur dapat memperkuat tulang dan

menambah kepadatan massa tulang, sama seperti otot, tulang

juga perlu dilatih agar dapat menciptakan tulang yang kuat.

Olahraga yang dapat dilakukan antara lain adalah bersepeda,

joging, jalan kaki atau naik turun tangga.

d) Hentikan kebiasaan yang dapat merusak tulang

Hilangkan kebiasaan yang dapat membuat pertumbuhan

tulang terganggu atau membuat struktur tulang rusak. Kebiasaan

tersebut antara lain :

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

25

(1) Membungkukkan badan yang dapat menyebabkan saraf

yang melewati tulang belakang terjepit sehingga

menimbulkan sakit pinggang.

(2) Memakai sepatu hak tinggi untuk waktu yang lama. Saat

menggunakannya, terjadi perenggangan pada jaringan lunak

sekitar sendi mata kaki sehingga dapat merusak struktur

jaringan lunak ini.

(3) Membawa tas berat, dapat memperparah kondisi tulang

apabila memiliki kelainan pada tulang

(4) Membunyikan jari. Bunyi terjadi akibat gesekan jaringan

lunak di sekitar sendi jari. Proses yang terjadi berulang-

ulang akan mengakibatkan gangguan di jaringan lunak

tersebut.

2) Mencegah osteoporosis dengan kacang merah

Kacang merah selain tinggi protein, kacang ini juga akan

kalsium dan fosfor. Setiap 100 g kacang merah mengandung energi

345 kkal, protein 23,1g, lemak 1,7 g, karbohidrat 59,5 g, kalsium

163 mg, fosfor 400 mg, besi 5,0 mg dan thiamine 0,60 mg.

Kacang merah seperti pectin. Serat makanan seperti ini akan

memangkas kelebihan kolesterol, dengan cara mengikat kolesterol

jahat (LDL), kacang merah juga kaya dengan asam folat dan sumber

protein rendah lemak yang baik bagi orang yang menjalani diet

tinggi protein namun rendah lemak.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

26

3) Mencegah osteoporosis dengan asupan nutrisi

Mengkonsumsi nutrisi secara medis bisa mencegah terjadinya

osteoporosis di usia muda. Untuk itu perlu nutrisi yang lengkap

guna mencegahnya yaitu makanan yang mengandung kalori atau

energi, protein, vitamin dan mineral serta serat dan air.

Sumber kalsium adalah susu, keju, ikan, daging, telur, bayam,

brokoli, tahu dan tempe. Secara umum kalsium berfungsi untuk

pembentukan tulang dan gigi yang kuat, berpengaruh pada sistem

saraf, berperan penting dalam kontraksi otot, dan diperlukan dalam

proses pembekuan darah.

4) Mencegah osteoporosis dan penuaan dini dengan rosella

Kelopak bunga rosella mengandung banyak antioksidan dan

kaya akan nutrisi yang sangat berguna sebagai keseimbangan tubuh

manusia. Senyawa antioksidan yang ada pada herbal rosella tea

sangat berguna dalam menangkal radikal bebas, mencegah

pengapuran tulang, penuaan dini, memperlambat menopause,

memperlancar sistem sirkulasi, menguatkan pembuluh darah, dan

mengurangi dampak negatif nikotin.

5) Mencegah osteoporosis dengan ceker ayam

Di dalam ceker ayam banyak megnandung protein yang

terdapat pada kulit, otot, tulang dan kolagen. Kolagen adalah sejenis

protein jaringan ikat yang liat dan bening berwarna kekuning-

kuningan. Susunan utama pada ceker ayam adalah asam amino,

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

27

yaitu komponen dasar protein. Di dalam asam amino antara lain

terdapat glisin-prolin, hidroksiprolin-agrinin-glisin. Ceker ayam

juga mengandung zat kapur dan sejumlah mineral

6) Mencegah osteoporosis dengan jus buah

Nutrisi pendamping yang diperlukan untuk membangun tulang

diantaranya adalah vitamin magnesium serta beberapa mineral

mikro antara lain, boron, seng dan mangan. Buah dan sayuran yang

disarankan adalah pisang, belimbing, mangga, pepaya, jeruk, nanas,

kiwi, stroberi, dan alpukat.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

28

B. Kerangka Teori

Kerangka teroritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : (Notoatmodjo, 2010), Yatim (2003) (Putri, 2009) (Javier, 2010)

Tingkat

pengetahuan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan:

1. Tingkat pendidikan

2. Informasi

3. Budaya

4. Pengalaman

5. Sosial ekonomi

Osteoporosis

1. Pengertian

2. Faktor risiko osteoporosis

3. Gejala osteoporosis

4. Penyebab osteoporosis

5. Kiat mencegah osteoporosis

Tingkatan

pengetahuan :

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesis

6. Evaluasi

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

29

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan Wanita

Premenopause Umur 40-45

Tahun tentang Osteoporosis

Baik

Cukup

Kurang

Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan:

1. Tingkat pendidikan

2. Informasi

3. Budaya

4. Pengalaman

5. Sosial ekonomi

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

kuantitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan satu tujuan membuat

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dalam bentuk

angka-angka mulai dari pengumpulan data serta penampilan dari hasilnya

(Arikunto, 2006).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama

kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di Dusun

Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 31 Desember 2012 � 14 Januari 2013.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Hidayat, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu premenopause usia 40 � 45 tahun di Dusun Bonyokan

Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten yang berjumlah 147 ibu

premenopause.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya

besar atau lebih dari 100 maka dapat diambil 10 - 15%, atau 20-30% atau

lebih (Arikunto, 2006). Sampel pada penelitian ini diambil 30% dari total

populasi (30% x 147) yaitu sebanyak 44 ibu premenopause yang berusia

40-45 tahun di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dimana

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2010).

Pengambilan secara acak dengan menggunakan undian dan menggunakan

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

32

tabel bilangan random (Arikunto, 2010). Teknik acak dalam penelitian ini

menggunakan undian (untung-untungan), yaitu peneliti membagi nama

subjek yang terbagi ke dalam Rukun Tetangga (RT), kemudian

menuliskan nama subjek pada kertas-kertas kecil sesuai dengan RT

masing-masing, kemudian kertas tersebut digulung dan peneliti

mengambil sebanyak sampel yang digunakan berdasarkan jumlah ibu

premenopause usia 40 � 45 tahun sehingga nomor yang tertera pada

gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan nomor subjek

sampel penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh

responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal

yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006).

Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah

skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau

pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar

dan salah (Hidayat, 2007). Jenis kuesioner berupa favourable yaitu

pernyataan positif dimana jika benar nilai 1 (satu) jika salah nilai 0 (nol)

sedangkan pernyataan unfavourable atau pernyataan negatif jika benar nilai 0

(nol) jika salah nilainya 1 (satu). Pengisian kuesioner tersebut dengan

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

33

memberi tanda centang ( )!pada jawaban yang dianggap benar. Adapun kisi-

kisi kuesioner pengetahuan tentang osteoporosis sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indikator No. Soal Jumlah

Soal

Pengetahuan

Wanita

Premenopause

Umur 40 � 45

Tahun tentang

Osteoporosis

Positif Negatif

1. Pengertian 1,2 2

2. Faktor risiko 3,4,5,8 6,7 6

3. Gejala 9,11 10,12 4

4. Penyebab 13,14,15, 16,17 5

5. Kiat mencegah 18,19,20

23,24,25,27

21,22,26 10

Jumlah 18 9 27

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reabilitas dengan karakteristik sampel yang sama di luar lokasi penelitian. Uji

validitas dilakukan di Dusun Jagalan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten

sebanyak 30 responden.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006).

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas

dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.0. Rumus uji validitas

menggunakan korelasi product moment, yaitu:

}Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 YYXX

YXXY

Nrxy

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

34

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r

tabel (0,361) dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid (Ghozali, 2005).

Hasil uji validitas yang dilakukan pada tanggal 24 - 27 Desember

2012 pada 30 ibu wanita premenopause di Dusun Jagalan Kecamatan

Jatinom Kabupaten Klaten dari 30 item pernyataan diperoleh hasil bahwa

sebanyak 27 item pernyataan dinyatakan valid karena (r hitung > 0,361)

sedangkan sebanyak 3 pernyataan yaitu item pernyataan nomor 2,8 dan 13

dinyatakan tidak valid karena (r hitung < 0,361) sehingga ke tiga item ini

selanjutnya dibuang dan tidak digunakan dalam angket penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

35

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

t

b

k

kr

2

2

11 11 2

bb

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

!b2 = Jumlah varian butir

!t2

= Varians total

Soal dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach�s > rkriteria (0,60)

(Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Alpha (0,865) >

(0,60) sehingga dinyatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu premenopause di

Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten, kemudian

menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner

dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data

yang diperoleh terdiri dari:

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

36

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

tentang osteoporosis pada wanita premenopause usia 40-45 tahun.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek

penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh

dari studi pustaka dan data jumlah wanita premenopause usia 40 � 45

tahun di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

F. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan

wanita premenopause usia 40 � 45 tahun tentang osteoporosis.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

37

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat

Ukur

Skala

Pengetahuan

wanita

premenopause

usia 40 � 45

tahun tentang

osteoporosis.

Segala sesuatu

informasi yang

diketahui dan

dimengerti oleh

ibu

premenopause

tentang

pengertian,

faktor fisiko,

gejala,

penyebab dan

kiat

menghadapi

osteoporosis

Baik : Bila nilai responden yang

diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup :

Bila nilai responden mean -1

SD < x < mean + 1 SD

Kurang :

Bila nilai responden yang

diperoleh (x) < mean � 1 SD

Kuesioner Ordinal

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006),

adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

38

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-

tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Entry data

Kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk

dilakukan analisis lanjut.

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

e. Cleaning

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak.

2. Analisis Data

Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari

hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini hanya

mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu premenopause tentang

osteoporosis.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

39

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut :

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD < x < mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean � 1 SD

Keterangan :

X : Nilai total skor dari responden

SD : Standar deviasi

Mean : Nilai rata-rata

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu

peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut

Riwidikdo (2009), rumus untuk menghitung nilai mean dan Standard

Deviation yaitu :

a. Mean

Menurut Riwidikdo (2009) rumus Mean adalah :

Keterangan :

x : Mean

n : Jumlah responden

xi : Nilai responden

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

40

b. Standard Deviation

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap

responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan.

Analisa secara deskriptif menghasilkan distribusi persentase dari setiap

variabel dan disajikan dalam bentuk narasi tabel dan diagram-diagram.

Rumus untuk menghitung prosentase menurut Riwidikdo (2009), sebagai

berikut :

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = �������������������������������������� x 100%

Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu premenopause tentang

osteoporosis menurut tingkat pengetahuan adalah :

Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan

Skor Prosentase = �������������������������������������� x 100%

Jumlah responden

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

41

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masing�masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

J. Jadwal Penelitian

Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta

waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoadmodjo,

2010). Tabel jadwal penelitian (terlampir)

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

42

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten mempunyai

luas wilayah 2.321.592 ha. Jarak Dusun Bonyokan ke kecamatan adalah 200

meter. Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten mempunyai

batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Dusun Pulukan, sebelah

selatan berbatasan dengan Dusun Senden, sebelah barat dengan Dusun

Padangan dan sebelah timur berbatasan dengan Dusun Karangpoh.

Jumlah penduduk di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten

Klaten berjumlah : 1.218 dengan jumlah laki-laki sebanyak 587 orang dan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 631 orang, dari jumlah tersebut terdapat

147 wanita premenopause. Tenaga kesehatan yang ada di Dusun Bonyokan

Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten yaitu satu orang bidan desa.

B. Hasil Penelitian

1. Nilai Mean dan Standar Deviasi

Hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita premenopause umur 40 �

45 Tahun tentang osteopororis di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom

Kabupten Klaten menggunakan program SPSS untuk mencari nilai mean

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

43

dan standar deviasi. Adapun hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

44 6,00 23.00 15,34 3,51

Hasil perhitungan mean dan standar deviasi dengan program SPSS

diperoleh nilai mean sebesar 15,34 dan nilai standar deviasi sebesar 3,51.

2. Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause Umur 40 � 45 Tahun tentang

Osteopororis

Tingkat pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45 tahun

tentang osteopororis diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45 tahun

tentang osteopororis di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom

Kabupaten Klaten

Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

Kurang

Cukup

Baik

5

31

8

11,4

70,5

18,2

Total 44 100,00

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

wanita premenopause umur 40 � 45 tahun tentang osteopororis di Dusun

Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten pada tingkat kurang

sebanyak 5 orang (11,4%), tingkat cukup 31 orang (70,5%) dan tingkat baik

sebanyak 8 orang (18,2). Hal ini berarti bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45 tahun tentang osteopororis

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

44

di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten pada tingkat

cukup.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik histogram sebagai

berikut :

Gambar 4.1

Grafik Batang Pengetahuan Wanita Premenopause Usia 40 - 45 Tahun

tentang Osteoporosis

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan wanita

premenopause umur 40 � 45 tahun tentang osteopororis di Dusun Bonyokan

Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten mayoritas berada pada tingkat cukup

yaitu sebanyak 31 orang (70,5%).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah

kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

45

(Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan tentang osteoporosis tersebut dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan yaitu : tingkat pendidikan, informasi, budaya,

pengalaman dan sosial ekonomi.

Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif,

sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-

mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat,

jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka

tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis

(Putri, 2009).

Menurut Putri (2009) pengetahuan tentang osteoporosis sangat

membantu wanita premenopause untuk mengetahui gejala dari osteoporosis.

Penyakit osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena proses

kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita

osteoporosis senilis) dan berlangsung secara progresif selama bertahun-tahun

tanpa disadari dan tanpa disertai adanya gejala. Gejala yang baru timbul pada

tahap osteoporosis seperti patah tulang, punggung yang semakin

membungkuk, hilangnya tinggi badan dan nyeri punggung.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan ibu cukup, hal ini dikarenakan sebagian besar ibu kurang

mengetahui tentang kiat mencegah osteoporosis dari kuesioner yang telah

diberikan. Beberapa faktor lain diantaranya kurangnya informasi berupa

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

46

penyuluhan tentang osteoporosis dari tenaga kesehatan dan kurang

memanfaatkan media elektronik atau media cetak secara baik sehubungan

dengan informasi tentang osteoporosis.

D. Keterbatasan

Kendala dan keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah

sebagai berikut :

1. Kendala Penelitian

a. Kendala dalam penelitian ini adalah ibu-ibu sebagai responden banyak

bertanya kepada peneliti, hal ini disebabkan banyak ibu kurang

mengetahui maksud dari kuesioner tentang osteoporosis, sehingga

peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu sebelum ibu menjawab

pertanyaan tersebut.

b. Waktu penelitian yang harus disesuaikan pada saat ada acara PKK

sehingga peneliti harus menunggu dalam pelaksanaan penelitian.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kuesioner bersifat tertutup

sehingga tidak melakukan wawancara mendalam dengan responden,

selain itu dengan kuesioner tertutup yang hanya tinggal menjawab benar

atau salah dapat membuat responden memilih secara asal-asalan.

b. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan

sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45 tahun tentang

osteopororis di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten

pada tingkat kurang sebanyak 5 orang (11,4%).

2. Tingkat pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45 tahun tentang

osteopororis di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten

pada tingkat cukup sebanyak 31 orang (70,5%)

3. Tingkat pengetahuan wanita premenopause umur 40 � 45 tahun tentang

osteopororis di Dusun Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten

pada tingkat baik sebanyak 8 orang (18,2%).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi Wanita Premenopause

Hendaknya wanita usia subur meningkatkan pengetahuan tentang

osteoporosis melalui media cetak maupun media elektronik sehingga

mengetahui upaya-upaya untuk mencegah terjadinya osteoporosis.

47

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

48

2. Bagi tenaga kesehatan

Hendaknya tenaga kesehatan memberikan pemahaman kepada wanita

premenopause ataupun kepada masyarakat melalui penyuluhan tentang

osteoporosis sehingga perlu dilakukan upaya pencegahannya.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hendaknya institusi pendidikan menyediakan literatur tentang osteoporosis

dan bagi dosen hendaknya berupaya untuk meningkatkan pengetahuan

tentang osteoporosis pada mahasiswa melalui proses belajar mengajar

sehingga mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan khususnya

tentang osteoporosis pada masyarakat.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hendaknya peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan metode

penelitian yang berbeda, jumlah populasi yang berbeda dan menggunakan

variabel yang berbeda.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Baziad, A. 2008. Endokrinologi Ginekologi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawihardjo

Clark, J. 2005. Fit dan Bugar Saat Menopause. Jakarta : Erlangga

Darwis, AP. 2008. Gambaran tingkat Pengetahuan Wanita Menopause Tentang

Osteopororis di Desa Sidodadi Mejayan Madiun. Malang : Universitas

Muhammadiyah. Skripsi

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gomez, J. 2006. Awas Pengeroposan Tulang! Baimana Menghindari dan

Menghadapinya. Jakarta : Arcan

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data. Jakarta

: Salemba Medika

Javier, RM. 2010. Kupas Tuntas Osteoporosis : Pengenalan, Pendeteksian,

Pencegahan dan Pengobatan. Yogyakarta : Multipress

Karolina, MS. 2009. Hubungan Pengetahuan dan Pencegahan Osteoporosis yang

Dilakukan Lansia di Kecamatan Medan Selayang. Medan, FK-USU, Skripsi

Kasdu, D. 2004. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta : Puspaswara.

Lukman dan Ningsih, N. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan

Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Empat

Mustopo, S. 2005. Perawatan Kesehatan Menopause Alami. Jakarta : Harapan Baru

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE UMUR … · fase menopause. Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan ... memadai tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak

Prasekti, RI. 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Osteoporosis Di

Desa Bagunasri Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Klaten : STIKES

Muhammadiyah. Karya Tulis Ilmiah

Proverawati, A. 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Purnomo, E. 2011. Penderita Osteoporosis di Wonosobo Masih Tinggi,

http://suaramerdeka.com, 25 Oktober 2012

Putri, A. 2009. Tetap Sehat di Usia Lanjut. Yogyakarta : Genius Publisher

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sutanto LB dan Sutanto, DB. 2005. Menopause. Jakarta : FK-UI

Syam, ET. 2006. Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap

Wanita dalam Menghadapi Masa Menopause di RT 01-02 RW VII Kelurahan

Kedurus Surabaya. Jurnal Infokes STIKES Insan Unggul Surabaya

Yatim, F. 2003. Osteoporosis (Penyakit Kerapuhan Tulang) Pada Manula. Jakarta :

Pustaka Populer Obor