tingkat pengetahuan ibu tentang … pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada anak usia toddler...

70
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : GEJORA INAYA MUNTARINA NIM. B10 022 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: haphuc

Post on 27-May-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN

GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN)

DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI

PAPAHAN TASIKMADU

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III

Kebidanan

Disusun Oleh :

GEJORA INAYA MUNTARINA

NIM. B10 022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN

GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI

KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI

PAPAHAN TASIKMADU

TAHUN 2013

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

GEJORA INAYA MUNTARINA

NIM B10 022

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Karya Tulis Ilmiah Program D III Kebidanan

Pada tanggal : 18 Juli 2013

PENGUJI I

(HUTARI PUJI ASTUTI, S.SiT., M.Kes)

NIK. 200580012

PENGUJI II

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK. 200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada

Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan

Tasikmadu”.Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Sumini, S.Pd, selaku pengelola Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan

Tasikmadu, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data.

4. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

5. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

iv

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

5

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, April 2013

Penulis

v

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

6

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Gejora Inaya Muntarina

B10 022

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA

ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN

SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU

TAHUN 2013

xiv + 54 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Target utama MDGs dalam hal menurunkan angka kematian

anak adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya antara

tahun 1990 hingga tahun 2015. Untuk menurunkan angka kematian balita

pemerintah mempunyai target menurunkan prevalensi gizi buruk menjadi <3,5%

dan gizi kurang <15% (Depkes RI, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan di

Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu pada tanggal 17 Oktober

2012 terhadap 5 orang Ibu didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan Ibu

tentang Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar

Melati Papahan, Tasikmadu masih kurang.

Tujuan : adalah untuk mengetahui pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi pada

Anak Usia Toddler (1-3 tahun) pada tingkatan baik, cukup, dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis Penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif, lokasi

penelitian diambil di Kelompok Bermain Sekar Melati pada bulan Maret 2013.

Jumlah populasi sebanyak 30 ibu dan sampel sebanyak 30 responden, dengan

teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Instrumen penelitian

yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data menggunakan

analisisunivariat.

Hasil Penelitian : Dari penelitian didapatkan hasil 6 ibu (20,0%) termasuk dalam

tingkat pengetahuan baik, Sebagian besar ibu yaitu 21 ibu (70,0%) termasuk

dalam tingkat pengetahuan cukup, dan sejumlah 3 ibu (10,0%) termasuk dalam

tingkat pengetahuan kurang.

Kesimpulan : Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Toddler (1-3 tahun)

pada tingkat cukup yang berjumlah 21 ibu (70,0%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Anak Usia Toddler, Kebutuhan Gizi pada Anak

Usia Toddler

Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2003 s/d 2012)

vi

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

7

MOTTO

v Kebenaran itu adalah dari Tuhan, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk

orang-orang ragu ( Al-Baqarah : 147).

v Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak

seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah

SWT maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah

itu. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Fatir : 2).

v Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan

seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya

(Albert Einstein).

v Jangan jadikan suatu kegagalan sebagai alasan untuk takut mengalaminya

kembali sehingga tak mau mencoba lagi, tapi lihatlah kegagalan sebagai

kesuksesan mengetahui cara yang salah.

v Jangan pernah berhenti belajar dan ingin tahu, jadikan ilmu sebagai penerang

dalam mengejar impianmu. Awali setiap langkahmu dengan senyum dan

do’a.

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya tulis

ilmiah ini penulis persembahan :

v Bapak dan ibu tercinta, yang telah menjadi

inspirasi utama, terima kasih atas doa restu

dan cinta kasih yang selalu membimbing

disetiap waktu.

v Adikku tercinta yang telah memberikan

support.

v Keluarga besar yang telah banyak

memberikan dukungan dan kasih

sayangnya selama ini.

v Ibu Dheny Rohmatika, S. ST, terimakasih

atas kritik, saran dan bimbingannya demi

kemajuan Karya Tulis Ilmiah ini.

v Sahabat–sahabatku tercinta, terimakasih

atas kebersamaan dan dukungan selama ini.

v Teman-teman seperjuangan yang telah

memberi support.

v Almamater tercinta STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

vi

vii

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

8

CURICULUM VITAE

Nama : Gejora Inaya Muntarina

Tempat / Tanggal Lahir : Karanganyar, 26 Mei 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Pokoh Rt. 02/VII, Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar,

Jawa Tengah

Riwayat Pendidikan :

1. SD N 03 Papahan, Tasikmadu LULUS TAHUN 2004

2. SMP N 1 Karanganyar, Karanganyar LULUS TAHUN 2007

3. SMA N 1 Karanganyar, Karanganyar LULUS TAHUN 2010

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta ANGKATAN 2010/2011

viii

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................................. 5

F. Sistematika Penelitian ............................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ....................................................................................... 8

1. Pengetahuan ..................................................................................... 8

ix

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

10

a. Pengertian Pengetahuan ............................................................. 8

b. Tingkatan Pengetahuan .............................................................. 8

c. Sumber-sumber Pengetahuan ..................................................... 9

d. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ................................. 9

e. Cara Memperoleh Pengetahuan ............................................... 13

f. Pengukuran Pengetahuan ......................................................... 16

2. Anak Usia Toddler .......................................................................... 16

a. Pengertian Anak Usia Toddler .................................................. 16

b. Batasan Anak Usia Toddler ...................................................... 17

c. Tahap Perkembangan Anak Usia Toddler ................................ 17

d. Karakteristik Umum Perkembangan Anak Usia Toddler ......... 18

e. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Toddler ... 19

3. Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler ...................................... 20

a. Pengertian Gizi ......................................................................... 20

b. Tujuan Pemenuhan Kebutuhan Gizi Anak Usia Toddler .......... 21

c. Manfaat Pemenuhan Kebutuhan Gizi Anak Usia Toddler ........ 21

d. Kebutuhan Gizi Anak Usia Toddler .......................................... 22

e. Penyiapan menu Anak Usia Toddler ........................................ 29

B. Kerangka Teori ..................................................................................... 31

C. Kerangka Konsep ................................................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 33

x

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

11

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 34

D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 35

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39

F. Variabel Penelitian ............................................................................... 40

G. Definisi Operasional ............................................................................. 41

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 42

I. Etika Penelitian .................................................................................... 45

J. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ................................................................................. 47

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 48

C. Pembahasan .......................................................................................... 49

D. Keterbatasan ......................................................................................... 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 53

B. Saran ..................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

12

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 31

Gamber 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 32

xii

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

13

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner .......................................................................... 37

Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian ....................................................... 41

Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi ......................... 48

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia

Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati .................................. 48

xiii

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 5 Surat Jawaban Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 6 Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 8 Surat Permohonan Responden

Lampiran 9 Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10 Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian

Lampiran 12 Uji Validitas

Lampiran 13 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14 Hasil Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 15 Uji Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 16 Lembar Konsultasi Proposal Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 17 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiv

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu bangsa dapat dikatakan semakin maju jika tingkat pendidikan

penduduknya tinggi, derajat kesehatannya tinggi, usia harapan hidupnya

panjang, dan pertumbuhan fisiknya optimal. Peningkatan kualitas sumber

daya manusia yang dilakukan berkelanjutan merupakan tujuan pembangunan

nasional. Tujuan utama pembangunan nasional kemudian direalisasikan

dalam tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals

(MDGs). Target utama MDGs dalam hal menurunkan angka kematian anak

adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya antara

tahun 1990 hingga tahun 2015. Untuk menurunkan angka kematian balita

pemerintah mempunyai target menurunkan prevalensi gizi buruk menjadi

<3,5% dan gizi kurang <15% (Depkes RI, 2010).

Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah satu faktor terpenting dalam

mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal mana merupakan faktor

kunci dalam keberhasilan pembangunan suatu bangsa (Almatsier, 2009).

Secara nasional sudah terjadi penurunan prevalensi kurang gizi (berat

badan menurut umur) pada balita dari 18,4% tahun 2007 menjadi 17,9%

tahun 2010. Penurunan terjadi pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4%

pada tahun 2007 menjadi 4,9% tahun 2010. Tidak terjadi penurunan pada

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

2

prevalensi gizi kurang, yaitu tetap 13,0%. Prevalensi pendek pada balita

adalah 35,7%, menurun dari 36,7% pada tahun 2007. Penurunan terutama

terjadi pada prevalensi balita pendek yaitu dari 18,0% tahun 2007 menjadi

17,1% tahun 2010. Sedangkan prevalensi balita sangat pendek hanya sedikit

menurun yaitu dari 18,8% tahun 2007 menjadi 18,5% tahun 2010. Penurunan

juga terjadi pada prevalensi anak kurus, dimana prevalensi balita sangat kurus

menurun dari 13,6% tahun 2007 menjadi 13,3% tahun 2010

(Depkes RI, 2010). Menurut WHO, kelompok usia balita adalah 0-60 bulan.

Terbagi dalam usia 0-3 tahun (infancy toddlerhood), usia 3-6 tahun (early

childhood) dan usia 6-12 tahun (middle childhood).

Periode tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini

pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak

selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa,

kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan inteligensia berjalan sangat cepat

dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.

(Adriani dan Wirjatmadi, 2012)

Terdapat beberapa masalah gizi terutama pada anak yang dapat

mengganggu perkembangan optimal fisik dan mental anak (Arisman, 2004).

Sementara orang tua terkadang tidak tahu mengapa anaknya yang sehat harus

ditimbang setiap bulan. Oleh karena itu, pendidikan orang tua merupakan

salah satu faktor yang sangat menentukan tingkat pengetahuan seseorang.

Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua menerima segala

informasi dari luar terutama tentang cara pemberian gizi yang baik,

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

3

bagaimana menjadi kesehatan anaknya. Pendidikan ibu sangat berperan

penting karena dapat berpengaruh terhadap perkembangan gizi anaknya,

karena dengan mengetahui gizi maka diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui

pertambahan berat badan/gizi balita setiap bulan (Almatsier, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan mengenai tingkat pengetahuan ibu

tentang kebutuhan gizi pada anak usia toddler (1-3 tahun) yang dilaksanakan

pada tanggal 17 Oktober 2012 di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan

Tasikmadu didapatkan hasil secara keseluruhan murid Kelompok Bermain

Sekar Melati Papahan Tasikmadu berjumlah 30 murid. Dari 10 ibu dari 10

murid yang berhasil diwawancarai, ibu yang memiliki pengetahuan kurang

sebanyak 5 ibu (50%), ibu yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 3 ibu

(30%), dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 2 orang (20%). Hal ini

menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu.

Berdasarkan latar belakang diatas, dengan diketahuinya beberapa ibu

yang masih belum paham tentang kebutuhan gizi pada anak usia 1-3 tahun,

diharapkan dapat lebih mempelajari tentang kebutuhan gizi pada anak usia 1-

3 tahun agar dapat memberikan asupan nutrisi yang tepat bagi anak. Dan

apabila ibu kurang paham tentang kebutuhan gizi pada anak usia 1-3 tahun,

pelaksanaannya dapat mengganggu perkembangan optimal fisik dan mental

anak sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler (1-3

Tahun) di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu Tahun 2013.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka perumusan masalah

penelitian ini adalah “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) Di Kelompok Bermain

Sekar Melati Papahan Tasikmadu Tahun 2013 ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada

Anak Usia Toddler 1-3 tahun di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan

Tasikmadu.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi

Pada Anak Usia Toddler (1-3 tahun) di Kelompok Bermain Sekar

Melati Papahan Tasikmadu pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi

Pada Anak Usia Toddler (1-3 tahun) di Kelompok Bermain Sekar

Melati Papahan Tasikmadu pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi

Pada Anak Usia Toddler (1-3 tahun) di Kelompok Bermain Sekar

Melati Papahan Tasikmadu pada tingkat kurang.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya.

2. Bagi penulis

a. Mendapatkan pengalaman nyata dari kegiatan penelitian dan dalam

membuat karya tulis.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah

dengan di lapangan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan

khususnya Gizi pada Balita bagi pembaca dan juga menjadi masukan

untuk penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan survei yang telah penulis lakukan belum ada penelitian yang

dilakukan oleh peneliti tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan

Gizi Pada Anak Usia Toddler (1-3 tahun) sehingga ini merupakan penelitian

yang pertama.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

6

F. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan Karya Tulis ini terdiri dari V BAB yang secara

berurutan meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan gambaran tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat, keaslian dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori tentang pengetahuan (pengertian,

tingkatan perkembangan pengetahuan, sumber pengetahuan, faktor

yang mempengaruhi pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan,

dan cara pengukuran pengetahuan), anak usia Toddler (pengertian,

anak usia Toddler, batasan anak usia Toddler, tahap perkembangan

anak usia Toddler, karakteristik umum anak usia Toddler, tahap

pertumbuhan dan perkembangan anak usia Toddler), Kebutuhan

Gizi pada anak usia Toddler (pengertian gizi, tujuan pemenuhan

kebutuhan gizi pada anak usia Toddler, manfaat pemenuhan

kebutuhan gizi anak usia Toddler, kebutuhan gizi pada anak usia

Toddler, penyiapan menu pada anak usia toddler), kerangka teori

dan kerangka konsep.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika

penelitian.

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan

dan keterbatasan dalam penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil tahu dari

menusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” misalnya apa

air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan lain sebagainya) (Taufik, 2007).

b. Tingkatan Perkembangan Pengetahuan

Menurut August Comte 1798-1857 dalam Notoatmodjo (2010),

membagi tiga tingkat perkembangan ilmu pengetahuan ke dalam

tahap religius, metafisik, dan ilmiah.

1) Tahap Religius

Tahap ini dimaksudkan dalam tahap pertama maka asas

religilah yang dijadikan postulat atau dalil ilmiah sehingga ilmu

merupakan deduksi atau penjabaran dari ajaran religi (deducto).

2) Tahap Metafisik

Dalam tahap kedua ini orang mulai berspekulasi berasumsi,

atau membuat hipotesis-hipotesis tentang metafisik (keberadaan)

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

9

wujud yang menjadi objek penelaahan yang terbahas dari dogma

religi, dan mengembangkan sistem pengetahuan berdasarkan

postulat metafisika tersebut (hipotetico).

3) Tahap Ilmiah

Tahap ketiga adalah tahap pengetahuan ilmiah, dimana asas-

asas yang dipergunakan diuji secara positif dalam proses verifikasi

yang objektif (verifikatif).

c. Sumber-Sumber Pengetahuan

Sumber dari pengetahuan didapat dari penginderaan. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003).

d. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi

maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,

baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak

informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

10

didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya

dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan

pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang

berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah

pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di

pendidikan formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek

juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua

aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang

terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek

yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap

objek tersebut.

2) Media Massa/informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia

bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi

pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana

komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,

surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam

penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

11

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai

sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun

tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

12

memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman

belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman

belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan

mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari

keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari

masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak menggunakan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya

akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan

verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua

sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup :

a) Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi

yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan

sehingga menambah pengetahuannya.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

13

b) Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang

sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun

mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan

dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa

kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan

pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ

seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan

bertambahnya usia.

e. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh pengetahuan

adalah :

1) Cara tradisional atau nonilmiah

Cara tradisional yaitu tanpa melalui penelitian ilmiah. Cara-

cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka

dicoba kemungkinan ketiga dan apabila kemungkinan ketiga

gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai

masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

14

ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah)

atau metode coba salah (coba-coba).

b) Secara kebetulan

Penemuan kebetulan secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh yang bersangkutan.

c) Cara kebetulan atau otoritas

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokok

agama, maupun para ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya

mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan

pengetahuan.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang terbaik, demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman

itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma adalah suatu kebenaran yang diwahyukan

dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima

dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

15

bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional

atau tidak.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui

proses penalaran atau berfikir.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sinilah manusia

telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan.

i) Induksi

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi

adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus.

2) Cara modern atau cara ilmiah

Cara modern yakni melalui proses penelitian. Cara baru atau

cara modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

16

penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian

(research methodology).

f. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan

pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2010), pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kuantitatif,

yaitu :

1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD < x < mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

2. Anak Usia Toddler

a. Pengertian anak usia toddler

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang

perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja

(Hidayat, 2005). Menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak yang dimaksud dengan anak

adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan (UU tahun 2002).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

17

Pengertian toddler menurut National Association For The

Education Of Young Children (NAEYC) ialah anak yang mulai

berjalan sendiri sampai dengan usia tiga tahun.

b. Batasan anak usia toddler

Menurut WHO, kelompok usia balita adalah 0-60 bulan. Terbagi

dalam usia 0-3 tahun (infancy toddlerhood), usia 3-6 tahun (early

childhood) dan usia 6-12 tahun (middle childhood). Masa anak

merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari

bayi (0-1 tahun), usia bermain/ toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-

5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun)

(Hidayat, 2005).

c. Tahap perkembangan anak usia toddler

Menurut Whalley dan Wong dalam Hidayat (2005),

perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh

yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar. Secara

umum perkembangan bayi pada tahun pertama adalah terjadi

peningkatan beberapa organ fisik/ biologis. Sedangkan perkembangan

adaptasi sosial dimulai kemampuan untuk bertepuk tangan,

menyatakan keinginan, sudah mulai minum dengan cangkir,

menirukan kegiatan orang, main-main bola atau lainnya dengan orang.

Perkembangan pada tahun kedua pada anak akan mengalami

beberapa perlambatan dalam pertumbuhan fisik. Pada perkembangan

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

18

adaptasi sosial mulai membantu keggiatan di rumah, menyuapi

boneka, mulai menggosok gigi serta mencoba memakai baju.

d. Karakteristik umum perkembangan anak usia toddler

Menurut teori perkembangan psikoseksual anak yang

dikemukakan oleh Sigmund Freud dalam Hidayat (2005), tahap anal

terjadi pada umur 1-3 tahun dengan perkembangan sebagai berikut:

1) Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja.

2) Anak akan menunjukkan keakuannya dan sikapnya sangat

narsistik yaitu cinta terhadap diri sendiri dan sagat egoistik.

3) Mulai memperlajari struktur tubuhnya.

Menurut teori perkembangan psikososial anak yang dikemukakan

oleh Erikson dalam Hidayat (2005), tahap kemandirian, rasa malu dan

ragu terjadi pada umur 1-3 tahun (toddler) dengan perkembangan

sebagai berikut:

1) Anak sudah mulai mencoba mandiri dalam tugas tumbuh kembang

seperti motorik dan bahasa.

2) Anak sudah mulai latihan jalan sendiri, berbicara dan pada tahap

ini pula anak akan merasakan malu apabila orang tua terlalu

melindungi atau tidak memberikan kemandirian atau kebebasan

anak dan menuntut tinggi harapan anak.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

19

e. Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler

Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak menurut

Marmi dan Rahardjo (2012), sebagai berikut:

1) Umur 12-18 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpengangan.

b) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali.

c) Berjalan mundur 5 langkah.

d) Memanggil ayah dengan kata “papa”, memanggil ibu dengan

kata “mama”.

e) Menumpuk 2 kubus.

f) Memasukkan kubus di kotak.

g) Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis atau

merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan

atau menarik tangan ibu.

2) Umur 18-24 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik.

b) Berjalan tanpa terhuyung-huyung.

c) Bertepuk tangan, melambai-lambai.

d) Menumpuk 4 buah kubus.

e) Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.

f) Menggelindingkan bola ke arah sasaran.

g) Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti.

h) Membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

20

i) Memegang cangkir sendiri, belajar makan minum sendiri.

3) Umur 24-36 bulan

a) Jalan naik tangga sendiri.

b) Dapat bermain dan menendang bola kecil.

c) Mencoret-coret pensil pada kertas.

d) Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata.

e) Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta.

f) Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2

benda atau lebih.

g) Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu

mengangkat piring jika diminta.

h) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.

i) Melepas pakaiannya sendiri.

3. Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler

a. Pengertian Gizi

Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan

(Waryana, 2010). Zat Gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang

diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan

energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-

proses kehidupan (Almatsier, 2009).

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

21

b. Tujuan pemenuhan kebutuhan gizi pada anak usia Toddler

Di Indonesia, faktor gizi di samping faktor-faktor lain dianggap

penting untuk memacu pembangunan, khususnya yang berkaitan

dengan pengembangan sumber daya manusia berkualitas

(Almatsier, 2009). Makanan memegang peranan penting dalam

pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak (Marmi dan Rahardjo, 2012).

Menurut Adriani dan Wirjatmadi (2012), untuk pertumbuhan dan

perkembangan yang optimal maka pemenuhan gizi disesuaikan

dengan usianya.

c. Manfaat pemenuhan kebutuhan gizi pada anak usia Todller

Menurut Almatsier (2009), makanan sehari-hari yang dipilih

dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk

fungsi normal tubuh. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi

dalam tubuh yaitu:

1) Memberi energi

Zat-zat gizi yang memberikan energi adalah karbohidrat, lemak

dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang

diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas.

2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh

Protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh

karena itu, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara

dan menggantikan sel-sel yang rusak.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

22

3) Mengatur proses tubuh

Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur

proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel.

Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses-

proses oksidasi. Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di

dalam tubuh.

d. Kebutuhan gizi pada anak usia Toddler

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada usia toddler sebaiknya

penyediaan bervariasi menunya untuk mencegah kebosanan, berikan

susu dan makanan yang dianjurkan antara lain daging, sup, sayuran

dan buah-buahan. Pada anak usia toddler juga perlu makanan padat

sebab kemampuan mengunyah sudah mulai kuat (Hidayat, 2005).

Menurut Almatsier (2009), kebutuhan gizi pada batita diantaranya

energi, protein, lemak, air, hidrat arang, dan vitamin mineral.

1) Energi

Zat-zat gizi yang mengandung energi terdiri dari protein,

lemak, dan karbohidrat. Dianjurkan agar jumlah energi yang

diperlukan didapat dari 50-60% karbohidrat, 25-35% lemak,

sedangkan selebihnya 10-15% berasal dari protein.

2) Protein

Angka kecukupan protein yang dianjurkan Widyakarya Nasional

Pangan dan Gizi (2004), untuk anak usia 1-3 tahun adalah 25 g/kg

BB. Semua protein hewani kecuali gelatin, merupakan protein

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

23

komplit dengan nilai biologi tinggi dan bermutu tinggi. Sebagian

besar protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang-kacangan

lain merupakan protein tidak komplit. Campuran dua jenis protein

nabati dan penambahan sedikit protein hewani ke protein nabati

akan menghasilkan protein bermutu tinggi dengan harga relatif

rendah.

3) Air

Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak

karena bagian terbesar dari tubuh terdiri atas air, kehilangan air

melalui kulit dan ginjal pada bayi dan anak lebih besar daripada

orang dewasa. Kebutuhan air sehari pada anak usia 12 bulan

adalah 120-135 ml/kg BB dan pada anak usia 2-3 tahun adalah

115-125 ml/kg BB. Di samping sumber air yang nyata berupa air

dan minuman lain, hampir semua makanan mengandung air.

Sebagian besar buah dan sayuran mengandung sampai 95% air,

sedangkan daging, ayam dan ikan sampai 70-80%.

4) Lemak

Asam lemak esensial atau asam lemak yang dubutuhkan tubuh

diperlukan untuk pertumbuhan janin dan bayi, karena pada periode

inilah terjadi pertumbuhan paling cepat sel-sel tubuh. Kebutuhan

lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak, dianjurkan 15-20%

energi total berasal dari lemak. Masukan lemak setelah umur 6

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

24

bulan sebanyak 30-35% dari jumlah energi seluruhnya masih

dianggap normal, akan tetapi seharusnya tidak lebih rendah.

5) Hidrat Arang

Pada ASI dan sebagian besar susu formula bayi, 40-50%

kandungan kalori berasal dari hidrat arang terutama laktosa.

Karbohidrat diperlukan anak-anak yang sedang tumbuh sebagai

sumber energi, dan tidak ada ketentuan tentang kebutuhan

minimal karbohidrat, karena glukosa dalam sirkulasi dapat

dibentuk dari protein dan gliserol. Gula yang terdapat dalam

minuman manis, selai, kue, gula-gula dan cokelat harus dibatasi

dan tidak melebihi 10% dari jumlah energi. Monosakarida dan

disakarida lainnya terdapat dalam buah-buahan dan susu serta

produk susu. Buah, susu dan produk susu merupakan sumber

vitamin dan trace element untuk anak yang sedang tumbuh.

6) Vitamin dan Mineral

Kebutuhan vitamin untuk batita digunakan untuk :

a) Vitamin A berfungsi bagi pembentukan dan pemeliharaan sel-

sel epitel, membantu pertumbuhan, pembentukan tulang dan

gigi, memelihara kekebalan. Angka kecukupan vitamin A

menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004), untuk

anak usia 1-3 tahun adalah 400 RE/kg BB. Untuk mencegah

kekurangan vitamin A pada anak usia bawah lima tahun

dianjurkan pemberian vitamin A takaran tinggi 200.000 SI

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

25

selama 4-6 bulan sekali. Sumber vitamin A adalah hati, kuning

telur, susu (di dalam lemkanya) dan mentega.

b) Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat,

pertumbuhan, nafsu makan normal, pencernaan dan fungsi

saraf. Angka kecukupan vitamin B1 menurut Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi (2004), untuk anak usia 1-3 tahun

adalah 0,5 mg/kg BB. Sumber utama vitamin B1 di dalam

makanan adalah serealia tumbuk/ setengah giling, di Indonesia

serealia yang dimakan sebagai makanan pokok adalah beras.

Sumber vitamin B1 lain adalah kacang-kacangan, termasuk

sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa

lemak, unggas, ikan dan kuning telur.

c) Vitamin B2 berperan dalam metabolisme energi, pernafasan,

pertumbuhan, penglihatan dan kesehatan kulit. Angka

kecukupan vitamin B2 menurut Widyakarya Nasional Pangan

dan Gizi (2004), untuk anak usia 1-3 tahun adalah 0,5 mg/kg

BB. Vitamin B2 terdapat luas di dalam makanan hewani dan

nabati, yaitu di dalam susu, keju, hati, daging dan sayuran

berwarna hijau.

d) Vitamin B6 berfungsi dalam pembentukan sel-sel darah merah

dan dalam proses pertumbuhan. Angka kecukupan vitamin B6

menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004), untuk

anak usia 1-3 tahun adalah 0,5 mg/kg BB. Sumber vitamin B6

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

26

paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum,

hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang dan

pisang. Susu, telur, sayur dan buah mengandung sedikit

vitamin B6.

e) Vitamin C berperan dalam peyembuhan luka, kekebalan,

pembentukan tulang dan mencegah reaksi alergis. Vitamin C

juga membantu absorbsi kalsium, meningkatkan daya tahan

terhadap infeksi dan dapat mencegah serta menyembuhkan

kanker. Angka kecukupan vitamin C menurut Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi (2004), untuk anak usia 1-3 tahun

adalah 40 mg/kg BB. Vitamin C pada umumnya hanya

terdapat di dalam pangan nabati yaitu sayur dan buah terutama

yang asam seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, gandaria,

dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran

daun-daunan dan jenis kol.

f) Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar

matahari. Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi

vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Makanan

hewani merupakan sumber utama vitamin D yaitu kuning

telur, hati, krim, mentega dan minyak hati-ikan. Vitamin D

berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor, untuk

pertumbuhan serta perkembangan ttulang dan gigi. Angka

kecukupan vitamin D menurut Widyakarya Nasional Pangan

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

27

dan Gizi (2004), untuk anak umur 1-3 tahun adalah 5µg/kg

BB.

g) Vitamin E berfungsi mencegah pendarahan bagi wanita hamil

serta mencegah keguguran dan diperlukan pada saat sel sedang

membelah. Angka kecukupan vitamin E menurut Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi (2004), untuk anak usia 1-3 tahun

adalah 6 mg/kg BB. Sumber utama vitamin E adalah minyak

tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan

biji-bijian. Sayuran, buah-buahan, daging, unggas, ikan dan

kacang-kacangan merupakan sumber vitamin E yang baik.

h) Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protombin yang

berarti penting dalam proses pembekuan darah. Angka

kecukupan vitamin K menurut Widyakarya Nasional Pangan

dan Gizi (2004), untuk anak usia 1-3 tahun adalah 15 µg/kg

BB. Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran berwarna

hijau, kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin

hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya.

Bahan makanan lain yang mengandung vitamin K dalam

jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, serealia, buah-

buahan, dan sayuran lain.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

28

i) Vitamin digolongkan sebagai vitamin larut dalam lemak

(ADEK) dan vitamin larut dalam air yaitu vitamin B

Kompleks (B1, B2, B6, asam folat, dan B12) dan vitamin C.

Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan

penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel,

jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Adapun

kebutuhan gizi mineral mikro yang lebih dibutuhkan saat usia

batita adalah :

a) Zat besi sebagai transportasi oksigen dalam darah. Besi juga

terlibat dalam proliferasi sel, produksi dan pembuangan

radikal bebas oksigen, kegiatan hormon sistemik dan beberapa

aaspek kekebalan tubuh. Angka kecukupan besi menurut

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004), untuk anak usia

1-3 tahun adalah 8 mg/kg BB. Sumber baik besi adalah

makanan hewani, seperti daging, ayam dan ikan. Sumber baik

lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan,

sayuran hijau dan beberapa jenis buah.

b) Iodium ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk

mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin dan

triiodotironin. Hormon-hormon ini diperlukan untuk

pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental manusia.

Angka kecukupan iodium yang dianjurkan oleh Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi (2004), untuk anak usia 1-3 tahun

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

29

adalah 120 mg/kg BB. Laut merupakan sumber utama iodium.

Oleh karena itu, makanan laut berupa ikan, udang, dan kerang

serta ganggang laut merupakan sumber iodium yang baik.

c) Seng berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan

ikat dan penyembuhan luka. Angka kecukupan seng menurut

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004), untuk anak usia

1-3 tahun adalah 8,3 mg/kg BB. Sumber paling baik adalah

sumber protein hewani terutama daging, hati, kerang dan telur.

Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber

yang baik.

e. Penyiapan menu pada anak usia toddler

Setelah anak berumur satu tahun, menu makanannya harus

bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia

(bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Anak

berumur 1½-2 tahun biasanya telah mempunyai geraham sehingga

dapat diberikan makanan biasa seperti pada orang dewasa. Untuk anak

1-3 tahun, jadwal pemberian makanan tidak berbeda, kecuali masih

diperlukan waktu khusus untuk pemberian makan, terpisah dari waktu

makan keluarga (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

30

Menurut Sulistyoningsih (2012), anjuran makanan satu hari untuk

golongan umur 1-3 tahun sebagai berikut:

1) Nasi 450 gram atau padanannya (225 gram beras)

2) Ikan 25 gram atau padanannya (setengah potong sedang)

3) Tempe 50 gram atau padanannya (2 potong sedang)

4) Sayur 100 gram atau padanannya (1 gelas setelah dimasak dan

ditiriskan)

5) Buah 100 gram atau padanannya (3 buah sedang pisang ambon)

6) Susu 200 cc (1 gelas)

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

31

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Menurut Notoatmodjo (2010)

Sumber

Pengetahuan

Penginderaan :

1. Penglihatan

2. Pendengaran

3. Penciuman

4. Rasa dan raba

Pengetahuan

Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media massa

3. Sosial budaya

dan ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Anak Usia Toddler :

1. Pengertian anak

usia Toddler

2. Batasan anak

usia Toddler

3. Tahap

perkembangan

anak usia

Toddler

4. Karekteristik

umum anak usia

Toddler

5. Tahap

pertumbuhan dan

perkembangan

anak usia

Toddler

Kebutuhan Gizi pada

anak usia Toddler :

1. Pengertian gizi

2. Tujuan

pemenuhan

kebutuhan gizi

pada anak usia

Toddler

3. Manfaat

pemenuhan

kebutuhan gizi

pada anak usia

Toddler

4. Kebutuhan gizi

pada anak usia

Toddler

5. Penyiapan menu

pada anak usia

toddler

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

32

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan Ibu

tentang Kebutuhan Gizi Pada

Anak Usia Toddler

Baik

Cukup

Kurang

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa,

kegiatan dan lain-lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan

penelitian. Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka

(Arikunto, 2010).

Metode penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan

terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat

gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah lokasi dilakukan penilitian

(Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Bermain Sekar Melati

Papahan Tasikmadu.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

34

2. Waktu

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Sedangkan menurut Arikunto (2010), populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian.

Pada penelitian ini populasi yang diteliti adalah seluruh ibu dari murid

Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu yang berjumlah 30

ibu.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2010). Menurut Arikunto (2006), besarnya sampel yang harus

diambil, apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik di ambil

semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika

jumlah subjeknya lebih dari 100 bisa di ambil 10-15% atau 20-25% atau

lebih tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

35

c. Besar kecilnya resiko yang diambil peneliti.

Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah seluruh ibu dari murid

Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu serjumlah 30 ibu.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011).

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

sampling jenuh.

Teknik pengambilan sampling jenuh yaitu dengan mengambil semua

anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007).

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010).

a. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2010).

Pada penelitian ini alat yang digunakan adalah kuesioner. Dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

36

b. Bentuk Kuesioner

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu.

Kuesioner ini menggunakan pilihan “Ya” atau “Tidak”. Pertanyaan

dalam kuesioner ini menggunakan pertanyaan favorabel atau

pertanyaan positif yang berjumlah 21 soal dan pertanyaan unfavorabel

atau pertanyaan negatif yang berjumlah 9 soal, sehingga apabila

responden menjawab dengan benar maka mendapat skor 1, dan jika

menjawab dengan salah mendapat skor 0 (Notoatmodjo, 2003).

Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini valid atau

reliabel, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan

karakteristik seperti sejenis diluar lokasi penelitian. Uji validitas dan

reliabilitas kuesioner Karya Tulis Ilmiah telah dilakukan di PAUD

‘Aisyiyah Mutiara Hati Pokoh, Ngijo Tasikmadu kepada 30 orang ibu.

c. Kisi-Kisi Soal Kuesioner

Dalam instrumen penelitian ini ada 30 soal tentang pengertian gizi,

tujuan pemenuhan kebutuhan gizi pada anak usia Toddler, manfaat

pemenuhan kebutuhan gizi anak usia Toddler, kebutuhan gizi pada

anak usia Toddler, dan penyiapan menu pada anak usia toddler.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

37

Tabel 3.1

Kisi-kisi kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak

Usia Toddler (1-3 tahun)

Variabel Sub Variabel No.Item

Favorabel

No.Item

Unfavorabel

Jumlah

Soal

Tingkat

Pengetahuan

Ibu Tentang

Kebutuhan Gizi

Pada Anak Usia

Toddler (1-3 tahun)

1. Pengertian 1, 4, 14 11 4

2. Tujuan

pemenuhan gizi

pada anak usia

toddler

12, 16, 22, 24 7 5

3. Manfaat

pemenuhan gizi

pada anak usia

toddler

6, 10, 18, 21 23 5

4. Kebutuhan gizi

pada anak usia

toddler

2, 8, 9, 19, 20,

26

13 7

5. Penyiapan menu

pada anak usia

toddler

3, 5, 25 15, 17 5

Jumlah 26

2. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Suatu

instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus

product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel.

Rumus product moment adalah:

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

38

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi setiap item dengan skor total

N : Jumlah responden

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Untuk mengetahui apakah suatu item pertanyaan valid, maka angka

korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel. Suatu pertanyaan

dinyatakan valid jika rhitung > rtabel, dengan taraf signifikansi 0,05 dan rtabel

0,361 (Arikunto, 2010).

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan di PAUD

‘Aisyiyah Mutiara Hati Pokoh, Tasikmadu, kepada 30 ibu dari murid

yang berusia 1-3 tahun, didapatkan hasil dari 30 pertanyaan diperoleh 26

pertanyaan yang valid sedangkan yang tidak valid berjumlah 4

pertanyaan, yaitu pertanyaan no 2, 14, 19 dan 23 sehingga harus

dihilangkan. Dengan demikian alat yang digunakan ini valid dengan hasil

rhitung > rtabel.

3. Uji Reliabilitas

}Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 YYXX

YX.X.XY

Nrxy

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

39

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,

2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus

Spearman Brown (Hidayat, 2011). Adapun rumus Spearman Brown

adalah sebagai berikut:

b

b

r

rr

brb1

.211

Keterangan:

r11 : Koefisien Reliabilitas Internal seluruh item

rb : Korelasi product moment antara belahan

Jika sudah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah

mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel product moment. Jadi

apabila r11 > rtabel berarti reliabel, dan apabila r11 > rtabel tidak reliabel,

dengan taraf signifikasi 0,05, rtabel 0,364 dan dk: n-2 (Hidayat, 2011).

Setelah dilakukan uji reliabilitas di PAUD ‘Aisyiyah Mutiara Hati

Pokoh, Tasikmadu diperoleh nilai Spearman Brown sebesar 0,879

sehingga kuesioner dinyatakan reliabel.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

40

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu dari

murid Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu, kemudian

menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi

kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh

peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan oleh

orang yang melakukan penelitian (Hidayat, 2007).

Data primer pada penelitian yang dilakukan adalah data dari hasil

pemberian kuesioner kepada ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar

Melati Papahan Tasikmadu sehingga didapatkan hasil berupa identitas

responden dan diketahui tingkat pengetahuan responden.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang

atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data yang

digunakan berasal dari studi pendahuluan.

Data sekunder pada penelitian ini adalah data yang diperoleh berupa

data jumlah ibu, umur, pendidikan, pekerjaan ibu dari anak di Kelompok

Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

41

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

penelitian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapat, penyakit dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010).

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler (1-3

tahun).

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Hidayat, 2011). Definisi operasional pada penelitian ini

dijabarkan sebagai berikut:

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

42

Tabel 3.2

Definisi Operasional Penelitian

Nama Variabel Pengertian Hasil Ukur Alat

Ukur

Skala

1. Tingkat

pengetahuan

Ibu tentang

Kebutuhan

Gizi Pada

Anak Usia

Toddler (1-3

tahun)

Segala sesuatu

yang diketahui

ibu tentang

Kebutuhan Gizi

Pada Anak Usia

Toddler (1-3

tahun)

1. Baik : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) > mean + 1

SD

2. Cukup : Bila nilai

responden mean -1 SD ≤

x ≤ mean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) < mean – 1

SD

Kuesioner Ordinal

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui tahap-

tahap antara lain:

a. Penyuntingan (Editing)

Kegiatan yang dilakukan dalam penyuntingan ini adalah

memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dilakukan responden, dengan

memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu:

1) Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan.

2) Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.

3) Mengecek macam isian data.

b. Pengkodean (Coding)

Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang

dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

43

akan menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan data (Data Entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulating

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti.

e. Pembersih Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Perhitungan dalam

penelitian ini menggunakan teknik komputerisasi dengan program SPSS

for windows.

Selanjutnya menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ibu ditunjukkan dengan prosentase dengan keterangan

sebagai berikut:

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

44

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1 SD

b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean -1 SD ≤ x ≤

mean + 1 SD

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean -1 SD

Nilai rata-rata (mean) diperoleh dari menjumlahkan semua data yang

ada kemudian membagi dengan jumlah data yang ada sehingga notasi

statistik untuk mencari mean adalah:

n

xX ixi

Keterangan:

X : Rata-rata (mean)

xi : Besaran/nilai dari data

n : Jumlah data

Standar Deviasi adalah simpangan baku, artinya seberapa data tersebut

menyimpang dari rata-ratanya. Rumus simpangan baku adalah sebagai

berikut:

SD = )1(

)( 2

1

(

n

XX i

Keterangan:

SD : Simpangan baku

xi : Besaran/nilai data

n : Jumlah data

Skor prosentase sering digunakan untuk merubah skor mentah menjadi

kategori misalnya dalam kategori baik, cukup dan kurang. Prosentase ini

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

45

sering digunakan dalam analisis deskriptif tingkat pengetahuan. Adapun

rumus untuk memperoleh skor prosentase adalah:

00100Pr 10

diperolehseharusnyayangmaksimumskorTotal

respondendiperolehyangSkorosentaseSkor

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2011), etika penelitian merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang

harus diperhatikan antara lain:

1. Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien.

2. Anonymity (tanpa nama)

Merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

46

3. Kerahasiaan hasil (confidentiality)

Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Kegiatan

Dalam Jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini terlampir.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan,

Tasikmadu. Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu adalah

sebuah lembaga pendidikan non formal yang berada di desa Papahan

kecamatan Tasikmadu. Kelompok Bermain Sekar Melati merupakan PAUD

terpadu yang didalamnya ada lembaga TK, yaitu TK Papahan 03 yang terdiri

dari kelompok A yang didalamnya anak didik yang berumur 4-5 tahun,

kelompok B anak didik berumur 5-6 tahun. Jumlah anak didiknya untuk

tahun ajaran 2012/2013 terdiri dari 30 dan jumlah pengajar sebanyak 5 guru.

Kelompok Bermain Sekar Melati terdiri dari 1 ruang pengelola,1 ruang

kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1 ruang bermain didalam, 3

ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) dan 1 ruang sebagai area

(area balok, area musik, area keluarga, area masak, area olah raga dan area

baca tulis), Selain itu ruang bermain berada diluar dan alat bermainnya

bermacam-macam. Sehingga di sekolah tercipta suasana bermain sambil

belajar dan belajar seraya bermain karena dalam belajar anak didampingi oleh

guru yang sudah berpengalaman dan dengan latar pendidikan di bidang

PAUD.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

48

B. Hasil Penelitian

Berikut ini tabel hasil analisis Tingkat Pengetahuan Ibu tentang

Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati

Papahan, Tasikmadu.

1. Tabel Mean dan Standar Deviasi

Tabel 4.1

Data Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi berdasarkan SPSS

Variabel Penelitian Mean ( X ) Standar Deviasi (SD)

Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Kebutuhan Gizi Pada

Anak Usia Toddler

22,833 1,510

Sumber : Data Primer

2. Tabel Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi pada Anak Usia

Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu

Tabel 4.2

Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Toddler di

Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu.

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Baik 6 20,0

2 Cukup 21 70,0

3 Kurang 3 10,0

Jumlah 30 100,0

Sumber : Data Primer

Dengan demikian, tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi pada

Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu,

yang berpengetahuan baik sebanyak 6 ibu (20,0%), yang berpengetahuan

cukup sebanyak 21 ibu (70,0%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 ibu

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

49

(10,0%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan,

Tasikmadu pada tingkat cukup, yaitu sebanyak 21 ibu (70,0%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar Melati Papapahan,

Tasikmadu yang berpengetahuan baik sebanyak 6 ibu (20,0%), yang

berpengetahuan cukup sebanyak 21 ibu (70,0%), yang berpengetahuan

kurang sebanyak 3 ibu (10,0%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

mayoritas tingkat pengetahuan ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar

Melati Papapahan, Tasikmadu pada tingkat cukup yaitu sebanyak 21 ibu

(70,0%).

Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” misalnya apa air, apa manusia, apa

alam dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Adapun faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain : pendidikan, media

massa/informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, usia

(Notoatmodjo, 2007).

Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan (Waryana, 2010).

Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan

kecerdasan anak (Marmi dan Rahardjo, 2012).

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

50

Menurut Almatsier (2009), makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik

akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh.

Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh yaitu memberi

energi, sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, dan mengatur

proses tubuh.

Menurut Almatsier (2009), kebutuhan gizi pada batita diantaranya energi,

protein, lemak, air, hidrat arang, dan vitamin mineral. Kebutuhan vitamin

untuk batita berupa vitamin larut dalam lemak (ADEK) vitamin A, vitamin D,

vitamin E, vitamin K dan vitamin B kompleks (vitamin B1, vitamin B2,

vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12) dan vitamin C. Mineral merupakan

bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi

tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara

keseluruhan. Adapun kebutuhan gizi mineral mikro yang lebih dibutuhkan

saat usia batita yaitu zat besi, iodium, dan seng.

Setelah anak berumur satu tahun, menu makanannya harus bervariasi

untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (bubur beras, roti),

daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Anak berumur 1½-2 tahun biasanya

telah mempunyai geraham sehingga dapat diberikan makanan biasa seperti

pada orang dewasa. Untuk anak 1-3 tahun, jadwal pemberian makanan tidak

berbeda, kecuali masih diperlukan waktu khusus untuk pemberian makan,

terpisah dari waktu makan keluarga (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

51

Kategori tingkat pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada anak usia

toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu pada tingkat

cukup yaitu sebanyak 21 ibu (70,0%). Dilihat dari kuesioner, sebagian besar

kesalahan responden dalam pengertian gizi, penyiapan menu pada anak usia

toddler, tujuan pemenuhan gizi pada anak usia todller, dan kebutuhan air

untuk anak usia toddler. Kategori tingkat pengetahuan ibu tentang kebutuhan

gizi pada anak usia toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan

Tasikmadu pada tingkat cukup kemungkinan dipengaruhi oleh informasi dan

pengalaman responden. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang

didapatkan responden tentang pemenuhan gizi anak usia toddler. Dan

kurangnya pengalaman dari setiap responden yaitu pengalaman responden

yang sudah pernah memiliki anak berbeda dengan yang baru pertama kali

mendapatkan pengalaman dalam memberikan asupan nutrisi pada anak. Bila

seseorang banyak memperoleh informasi maka orang tersebut memiliki

pengetahuan baik dan berwawasan lebih luas. Sedangkan semakin banyak

pengalaman seseorang maka pengetahuannya semakin luas.

D. Keterbatasan

1. Kendala Penelitian

Kendala dalam penelitian ini adalah peneliti tidak dapat

mengumpulkan responden secara bersama-sama sehingga peneliti harus

mencari waktu untuk menemui setiap responden.

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

52

2. Kelemahan Penelitian

a. Dalam penelitian ini ada kelemahan pada alat (kuesioner) yang

menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat

menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia.

b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya variabel tunggal

yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia

Toddler.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

53

BAB V

PENUTUP

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui

tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di

Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu maka peneliti mengambil

sampel 30 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil

kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi

Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan

Tasikmadu dapat disimpulkan bahwa :

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia

Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu

termasuk dalam kategori baik yaitu 6 ibu (20,0 %).

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia

Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu

termasuk dalam kategori cukup yaitu 21 ibu (70,0%).

3. Tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia

Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu

termasuk dalam kategori kurang yaitu 3 ibu (10,0%).

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

54

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang

Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati

Papahan Tasikmadu, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Bagi Responden

Diharapkan dapat lebih mendalami dan menambah informasinya tentang

Kebutuhan Gizi Pada Anak usia toddler (1-3 tahun) agar dapat

memberikan asupan nutrisi yang tepat bagi anak.

2. Bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Diharapkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat menambah

literatur ataupun bahan bacaan tentang kebutuhan Gizi pada Anak Usia

Toddler, sehingga dapat memberikan informasi tentang kebutuhan gizi

bagi anak pada orang tua wali murid.

3. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan dapat menambah literatur ataupun bahan bacaan tentang

Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Balita dan lebih mengembangkan

penelitian yang lebih lanjut tentang Kebutuhan Gizi.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan

variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

Page 69: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

55

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M, Wirjatmadi, B. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmi Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

Depkes RI. 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Available : http : //

www.kesehatananak.depkes.go.id 16 Okt, 2012.

. 2011. Pengertian Anak Usia Toddler. Available : http : //

www.repositori.usu.ac.id 13 Nov, 2012.

Depkumham RI. 2011. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak. Available : http : // www.depkumham.go.id 13

Nov, 2012.

Hidayat, A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba

Medika.

. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis.

Jakarta : Salemba Medika.

Marmi, Rahardjo, K. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak

Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

NAEYC. 2005. Developmentally Appropriate Practice (DAP). Available : //

www.naeyc.org/DAP 15 Nov, 2012.

Notoatmodjo, S. 2003. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Page 70: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG … PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 KARYA TULIS

56

Riwidikdo, H. 2010. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta

: Graha Ilmu.

Taufik, M, 2007. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan Dalam Bidang

Keperawatan. Jakarta : CV.Infomedika.

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

World Health Organization. 2012. Child Growth Standards And The

Identification Of Severe Acute Malnutrition In Infants And Children.

Available : http : // www.who.int/childgrowth/en/ 13 Nov, 2012.