tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping … · pengetahuan ibu tentang makanan...

64
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI UMUR 624 BULAN DI DESA KATEGUHAN TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : MELANIE ROOSEDIAS SHINTA SARI NIM B11.094 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: trinhminh

Post on 13-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING

ASI PADA BAYI UMUR 6–24 BULAN DI DESA KATEGUHAN

TAWANGSARI SUKOHARJO

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

MELANIE ROOSEDIAS SHINTA SARI

NIM B11.094

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

iv

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

v

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

vi

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

vii

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping

ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun

2014”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Retno Wulandari, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ernawati, SST., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya

untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Kepala Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo yang telah memberi ijin kepada

penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

ix

7. Semua teman-teman angkatan 2011 yang telah membantu dalam penulisan

Karya Tulis Imiaha ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juni 2013

Penulis

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

x

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Melanie Roosedias Shinta Sari

B11 094

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING

ASI PADA BAYI UMUR 6–24 BULAN DI DESA KATEGUHAN

TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2014

xiii + 46 halaman + 16 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) di

Indonesia pada tahun 2008 masih cukup tinggi, yaitu 31,04/1000 kelahiran hidup

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) harus diberikan secara bertahap, baik dari isi

tekstur maupun jumlah porsinya, dengan perkembangan sistem pencernaan,

kebutuhan nutrisi dan usia bayi. Memberikan MP-ASI terlalu dini bisa

menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan bayi karena belum siap menerima

makanan.

Tujuan : Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di

Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo.

Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Kateguhan Tawangsari Sukoharjo.

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengumpulan data berasal dari

data primer dan Data Sekunder. Variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu

tentang MP-ASI. Analisa menggunakan analisa univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI

pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun

2014 yaitu sebanyak 7 responden (23,3%) tingkat pengetahuan baik, tingkat

pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3%) dan tingkat pengetahuan

kurang sebanyak 4 responden (13,4%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada

bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo pengetahuan

cukup sebanyak 19 responden (63,3 %).

Kata Kunci : Pengetahuan, Makanan pendamping ASI

Kepustakaan : 19 literatur (tahun 2007 – 2013)

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

xi

MOTTO

v Teruslah bermimpi, karna dari semua mimpi kita mempunyai harapan untuk

menentukan arah sebuah perjuangan. (penulis)

v Bertepuk tanganlah pada mereka yang membenci kita karna mereka yang

membenci kita adalah mereka yang rela membuang waktunya hanya untuk

mencari kekurang kita. (penulis)

v Rahasia kecerdasan bukan terletak pada bagaimana kita mempelajari apa yang

kita senangi, tetapi pada bagaimana kita menyenangi apa yang kita pelajari.

(penulis)

v Belajarlah dengan seorang ibu untuk menentukan hati dan belajarlah dengan

seorang ayah untuk menentukan sikap. (penulis)

PERSEMBAHAN :

Dengan segala rendah hati,Karya Tulis ilmiah ini

penulis persembahkan:

© Tuhan yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat

dan hiyadahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis ilmiah ini dengan baik.

© Terima kasih buat ayah disurga,engkau selalu

memberikan kasih sayang yang luar biasa untukku

dan Karya Tulis Ilmiah ini aku persembahkan

khusus untukmu disurga ayah.

© Terima kasih ibu’ku tersayang yang selalu

mendo’akan ku disetiap langkah-langkahku. Kasih

sayangmu,dukunganmu,semangatmu selalu kau

hadirkan disetiap langkah-langkahku. .I LOVE

YOU MOM..

© Terima kasih adik-adik tersayang dan kakek dan

nenek tercinta,kalian selalu memberikan semangat

dan do’a untuk kesuksesanku. .

© Thank you dear,it’s always accompany,protect,and

faithfully every steps that I live.. my pace was not

easy but you are always there for me.. you there for

me when I’m happy and you held out your hand

when I’m sad and slumped… ILYSM dear.

© Terima kasih untuk Ibu Ernawati,SST yang sudah

membimbing dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan.

© Terimakasih untuk sahabat-sahabat tercinta,kalian

selalu hadir dan memberikan dukungan

untukku..begitu banyak yang telah kita lalu

bersama disaat senang maupun duka,(3B)

© Terimakasih temen-temen semua angkatan

2011,kalian semua adalah semangat untukku..

© Terima kasih almamater tercinta.

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

xii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Melanie Roosedias Shinta Sari

Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo, 14 April 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jatimalang RT 02/ RW 05 Kateguhan Tawangsari

Sukoharjo

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Mulur 2 Sukoharjo Lulus tahun 2005

2. SMP Negeri I Bendosari Sukoharjo Lulus tahun 2008

3. SMA Negeri I Tawangsari Lulus tahun 2011

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2011

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURICULUM VITAE ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7

1. Pengetahuan ........................................................................... 7

2. Makanan Pendamping ASI (MPASI)..................................... 13

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

xiv

B. Kerangka Teori............................................................................. 24

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 26

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 27

D. Instrumen Penelitian .................................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31

F. Variabel Penelitian ...................................................................... 32

G. Definisi Operasional .................................................................... 32

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 33

I. Etika Penelitian ........................................................................... 36

J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................... 38

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 39

C. Pembahasan ................................................................................. 41

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 45

B. Saran ............................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 24

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 25

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 29

Tabel 3.2 Definisi Operasional .................................................................... 33

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ........................................................... 39

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI

pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari,

Sukoharjo Tahun 2014 .................................................................. 40

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 9. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 10. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 11. Kuesioner Penelitian

Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Hasil Penelitian

Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) di Indonesia

pada tahun 2008 masih cukup tinggi, yaitu 31,04/1000 kelahiran hidup artinya

terdapat 31,04 bayi meninggal dalam setia 1000 kelahiran. AKB di Provinsi

Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 10,75/1.000 kelahiran hidup, meningkat bila

dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,34/1.000 kelahiran hidup.

Dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) ke-4

tahun 2015 sebesar 17/1.000 kelahiran hidup maka AKB di Provinsi Jawa

Tengah tahun 2012 sudah cukup baik karena telah melampaui target. Faktor

penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil,

tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan

sosial ekonomi (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012).

Secara fisiologis bayi memang masih sangat membutuhkan makanan

yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental serta

kemampuan berpikirnya. ASI dalam jumlah yang cukup memang merupakan

makanan terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 4 – 6 bulan

pertama (Notoatmodjo, 2007).

Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI hanya mampu memenuhi sekitar 60

– 70% kebutuhan gizi bayi. Keterampilan makan bayi sudah berkembang.

Pertumbuhan bayi justru akan terganggu jika tidak mendapat makanan

pendamping setelah berusia 6 bulan karena tidak terpenuhinya gizi yang

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

2

dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Makanan pendamping

ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi,

diberikan pada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI

diberikan bersamaan dengan ASI mulai usia 6 – 24 bulan (Riksani, 2012)

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) harus diberikan secara bertahap,

baik dari isi tekstur maupun jumlah porsinya, dengan perkembangan sistem

pencernaan, kebutuhan nutrisi dan usia bayi. Memberikan MP-ASI terlalu dini

bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan bayi karena belum siap

menerima makanan (Sutomo, 2013)

Manfaat MP-ASI yaitu melengkapi zat-zat gizi yang terdapat dalam

ASI, mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam

makanan dengan berbagai rasa dan tekstur dan megnembangkan kemampuan

bayi untuk mengunyah dan menelan (Notoatmodjo, 2007).

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan November

2013 ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari,

Sukoharjo sebanyak 120 orang. Setelah dilakukan wawancara terhadap 10 ibu

didapatkan 7 orang ibu belum mengetahui tentang pengertian dan macam

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), sedangkan 3 orang telah mengetahui

pengertian dan macam Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan

Pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari,

Sukoharjo Tahun 2014”.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu tentang

Makanan Pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan

Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24

bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping

ASI pada anak umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari,

Sukoharjo pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping

ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari,

Sukoharjo pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping

ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari,

Sukoharjo pada tingkat kurang.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan disiplin ilmu tentang

pemberian MP-ASI pada anak usia 6 – 24 bulan

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan mempunyai pengalaman nyata dalam melakukan

penelitian khususnya tentang pemberian MP-ASI pada anak usia

6–24 bulan.

3. Bagi institusi

a. RB

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam

rangka pengembangan RB khususnya pemberian MP-ASI pada anak

usia 6 – 24 bulan.

b. Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya

atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan

kebidanan khususnya pemberian pemberian MP-ASI pada anak

usia 6 – 24 bulan.

E. Keaslian Penelitian

1. Muji Lestari (2011), dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

MP-ASI pada anak usia 6 – 24 bulan di RB Harapan Kita Sumberlawang

Sragen Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif

kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

dilaksanakan di RB Harapan Kita Sumberlawang Sragen pada tanggal 21

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

5

Maret sampai 21 April 2011. Populasi sebanyak 30 orang, dengan jumlah

sampel 30responden, teknik pengambilan sampel menggunakan sampling

jenuh, instrumen penelitian adalah kuesioner, variabel tunggal yaitu

pengetahuan ibu tentang MP-ASI. Hasil Penelitian : Hasil penelitian

menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI yaitu

pengetahuan baik Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat Tingkat Pengetahuan

Ibu tentang MP-ASI yaitu baik sebanyak 6 responden (20%) pengetahuan

cukup sebanyak 22 responden (73,3%) dan pengetahuan kurang 2

responden (6,7%).

2. Ernawati (2010), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Pemberian MP-ASI Di Desa Ngunut Jumantono Karanganyar”. Jenis

penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik sampling dengan

menggunakan teknik total sampling. Analisis dengan menganalisa

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Hasil dari penelitian

ini menunjukkan Pengetahuan pemberian MP-ASI rata-rata cukup yaitu

35 orang dan pengetahuan baik 28 orang.

Persamaan penelitian yang dilakukan dengan keaslian di atas yaitu

terletak pada jenis penelitian dan variabel penelitian sedangkan perbedaan

yaitu pada waktu, lokasi dan hasil penelitian.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

6

F. Sistematika Penelitian

Sistematikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi atas 5 (lima) BAB,

yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan

sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti

yaitu pengetahuan, tujuan pemberian MP-ASI, tanda-tanda bayi

membutuhkan makanan padat, alasan bayi membutuhkan makanan

padat, MP-ASI harus alami, kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi waktu

penelitian, populasi sampel, instrument penelitian, teknik

pengumpulan data, variabel penelitian, Defisini operasional,

metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian dan jadwal

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

1) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” Pengetahuan adalah apa

yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi

tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia

yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu

(Notoadmodjo, 2010).

2) Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh

manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika

seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau

kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan

sebelumnya, misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang

baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk,

rasa, dan aroma masakan tersebut (Taufik, 2010).

3) Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud

dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,

persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam

sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan,

informasi, akidah, dan pikiran-pikiran (Isyraq, 2007).

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

8

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know)

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk

mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan.

menyatakan dan sebagainya

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang

telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,

aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

9

hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi

masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat

dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,

mengelompokkan dan lain sebagainya. Analisis merupakan

kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada

misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat

meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau

rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria yang telah ada.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

10

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Erfandi (2009), menyatakan beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Sehingga dengan pendidikan

tinggi seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,

baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak

informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang

didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan

dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka

orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun

perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak

berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung

dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang

akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu.

Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan

menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

11

2) Mass media / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia

bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi

pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya

informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan

kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya

walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan

menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk

kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

12

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini

terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang

akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan

etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia.

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

13

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya

akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan

verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

d. Cara mengukur pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2009), cara pengukuran pengetahuan

dengan menggunakan rumus :

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

2. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

a. Pengertian MP-ASI

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau

minuman yang mengandung gizi, diberikan pada bayi dan atau anak

untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI ini diberikan besamaan

dengan ASI mulai usia 6 bulan hingga 24 bulan (Riksani, 2012).

Makanan MP-ASI yaitu makanan yang diberikan kepada bayi

bersama-sama dengan ASI. MP-ASI diberikan setelah 6 bulan karena

cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang didapat semasa

dalam kandungan mulai menurun sehingga diperlukan makanan

tambahan selain ASI (Arif, 2009).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

14

b. Tujuan pemberian MP-ASI

Tujuan utama dari pemberian MP-ASI yang pertama adalah

melatih anak untuk makan dengan cara yang bebeda dari yang selama

ini bayi lakukan, yaitu mengisap puting susu, (Damayanti, 2010).

c. Waktu Pemberian MP-ASI

Menurut Sutomo (2013), lembaga kesehatan duni WHO

menganjurkan pada ibu memberikan ASI hingga bayi 6 bulan. Sejalan

dengan bertambahnya usia bayi, maka kebutuhan nutrisinya juga

bertambah. Gizi untuk bayi tidak akan mencukupi lagi dengan ASI,

sehingga diperlukan makanan pendamping ASI. Dalam kondisi

tertentu seperti ASI yang sedikit atau kondisi ibu yang sedang sakit,

MPASI bisa diberikan. Tahapan pemberian MPASI juga disesuaikan

dengan tahapan perkembangan alat pencernaan bayi. Pada tahap awal

biasanya makanan yang diberikan berupa makanan cair seperti bubur

susu, kemudian meningkat menjadi makanan kental, semi padat dan

ahhirnya padat.

Alasan pemberian makanan padat pada bayi menurut

Damayanti (2010), yaitu :

1) ASI tidak lagi memenuhi seluruh kebutuhan energi dan zat-zat gizi

yang dibutuhkan bayi. Pada saat ini ASI hanya bisa memenuhi

sekitar 60 – 70% kebutuhan bayi kebutuhan energi dan zat-zat gizi

bayi secara keseluruhan.

2) Melewati usia 6 bulan sampai mencapai usia 2 tahun, kebutuhan

bayi akan zat besi menjadi tinggi untuk membantu proses tumbuh

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

15

kembang otaknya yang sedang berlangsung sangat cepat (growth

spurt). Kebutuhan zat besi ini tidak bisa lagi dicukupi hanya dari

ASI.

3) Pada usia ini pencernaan bayi sudah lebih siap untk menerima

makanan yang padat.

4) Penelitian menunjukkan beberapa bayi yang tidak segera

diperkenakan kepada makanan padat di usia sekitar 6 – 7 bulan ini,

mengalami kesulitan untuk belajar mengunyah dan menelan.

d. Tahapan MP-ASI

Menurut Sutomo (2013), MP-ASI harus diberikan secara bertahap baik

dari sisi tekstur maupun jumlah porsi makananya. Berikut tahapan

MPASI berdasarkan perkembangan usia bayi, yaitu:

1) Usia 6- 7 bulan

Pada usia 6 bulan sistem pencernaan bayi sudah berkembang dan

sudah siap untuk menerima makanan. Beri makanan yang lembut

seperti bubur saring, bubur susu atau pure buah. Kenalkanlah bayi

dengan satu jenis makanan saja. Hal ini menghindari reaksi alergi

dan penolakan karena sistem pencernaan yang masih belum

sempurna.

2) Usia 7 – 9 bulan

Pada usia 7 – 9 bulan ketertarikan bayi terhadap makanan menjadi

semakin besar. Sistem pencernaannya juga sudah semakin

berkembang, diikuti dengan pertumbuhan gigi. Makanan lunak dan

sedikit bertekstur sudah mulai bisa diperkenalkan. Tujuannya

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

16

adalah untuk merangsang pertumbuhan pertumbuhan gigi dan

melatih bayi menggigit dan mengunyah

3) Usia 9 – 12 bulan

Pada usia 9 -12 bulan perkembangan motorik bayi sudah

berkembang. Bayi sudah mulai belajar berjalan. Giginya juga sudah

tumbuh. Makanan bertekstur pada seperti nasi tim atau makanan

yang dicincang sudah boleh diberikan kepada bayi. Berikan juga

finger snack untuk melatih memegang, menggigit dan mengunyah

makanan

4) Usia 12 – 24 bulan

Menginjak usia satu tahun, sistem pencernaan bayi sudah

mendekati sempurna. Biasanya bayi sudah mengunyah dengan baik

makanan semi padat, seperti nasi tim, karena giginya sudah tumbuh

dengan baik. Terus berikan finger snacks untuk melatih makan

sendiri. Umumnya pada usia ini bayi sudah bisa makan yang lebih

besar dan nutrisi yang lengkap dan seimbang agar pertumbuhan

bayi bisa optimal. Pada usia di atas satu tahun menu makanan bayi

disiapkan untuk peralihan ke menu keluarga, tetapi perlu diingat

jangan terburu-buru memberikan bayi makanan yang dimakan oleh

seluruh keluarga. Tetap pilihlah makanan yang tidak berbumbu

tajam, tidak mengandung gas, tekstur makanan masih agak lunak

dan dalam bentuk potongan kecil sehingga mudah dimakan oleh

bayi.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

17

e. Jenis-jenis MP-ASI

Menurut Sekarsari (2013), peningkatan tekstur, frekuensi dan porsi

makanan secara bertahap seiring dengan pertumbuhan anak antara 6

sampai 24 bulan, maka sesuaikan tekstur. Kebutuhan gizi tersebut

terdiri dari:

1) 6 – 9 bulan

Jenis makanan yang tepat untuk usia ini adalah

a) Sumber Karbohidrat bermanfaat sebagai penghasil energi.

Misalnya beras, beras merah, kentang dapat diberikan sebagai

makanan pokok. Sebaiknya tidak memberikan ubi jalar karena

proses penguraian ubi di dalam saluran pencernaan akan

menghasilkan gas.

b) Sumber Protein, misalnya daging, ikan, telur, tahu, tempe, atau

kacang. Pilihlah daging ternak yang mengandung lemak, daging

ikan tanpa duri, serta daging ayam tanpa tulang dan kulit.

Berikan dalam bentuk cincang atau giling. Kebutuhan protein

juga dapat dipenuhi dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang, tahu

tempe.

c) Sumber lemak, misalnya minyak sayur, santan, margarin atau

mentega. Pilih jenis lemak atau minyak yang banyak

mengandung asam lemak tak jenuh, misalnya minyak jagung,

minyak wijen dan minyak bunga matahari.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

18

d) Sumber vitamin dan mineral, misalnya sayuran dan buah.

Sayuran yang bisa diberikan antara lain bayam, brokoli, labu

kuning, buncis, jagung manis,

2) Usia 9 – 12 bulan

Menurut Proverawati (2013), berikan makanan selingan 1 kali

sehari, pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi seperti

bubur kacang ijo, buah. Usahakan agar makanan selingan dibuat

sendiri agar kebersihan terjamin.

Menurut Sekarsari (2013), berikan jenis makanan yang bervariasi

guna memenuhi kebutuhan gizi, yaitu:

a) Sumber karbohidrat, misalnya bubur, nasi tim, kentang, biskut,

aneka jenis bubur serealia khusus bayi, aneka jenis roti

gandum.

b) Sumber protein dapat berupa pure alam tekstur yang lebih

kasar. Berbagai sumber protein, misalnya daging sapi tanpa

lemak, daging ayam, ikan telur, tahu, tempe atau kacang-

kacangan.

f. Bahan makanan yang harus dihindari

Menurut Sutomo (2013), bahan makanan yang harus dihindari, yaitu:

1) Gluten, adalah protein yang terkandung di dalam tepung terigu,

rye, barley, dan oat/hemermut. Gluten susah dicerna oleh bayi dan

bisa menyebabkan alergi. Jangan memberikan makanan yang

mengandung gluten sebelum bayi berusia 6 bulan.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

19

2) Telur setengah matang, karena telur yang tidak matang bisa

mengandung bakteri salmonella.

3) Cumi, udang dan kerang karena ketiga produk ini dapat memicu

alergi sehingga sebaiknya tidak sembarangan memberikan kepada

bayi.

4) Makanan kaleng, karena makanan kaleng terkadang mengandung

pengawet, pewarna, penyedap rasa dan garam yang tinggi, sehingga

sangat berbahaya untuk kesehatan bayi.

5) Makanan yang diasap mengandung karsinogen yang menyebabkan

kanker dan bertekstur liat sehingga susah dicerna oleh bayi.

6) Makanan dengan bumbu tajam, bahan makanan dan bumbu

bercitarasa tajam seperti cabe, asam dan lada seringkali

mengganggu sistem pencernaan.

7) Makanan yang mengandung gas, sayuran dan buah seperti nangka,

durian, lobak, kol, kembang kol dan sawi mengandung gas yang

bisa menyebabkan perut bayi kembung.

8) Susu segar, sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena sering

kali mengandung bakteri penyebab diare dan juga bisa

memunculkan alergi. Tetap berikan ASI sebagai makanan utama

bayi dibawah 6 bulan dan susu formula lanjutan sesuai dengan usia

jika produksi ASI berkurang.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

20

g. Tips memilih dan mengolah MPASI

Menurut Sutomo (2013), Tips memilih dan mengohal MPASI,

meliputi:

1) Tips memilih

Jangan memberikan makana yang berbumbu tajam, pencernaan

bayi yang belum sempurna belum bisa menerna bumbu yang terlalu

tajam, sehingga bisa menyebabkan gangguan seperti kembung dan

diare pada bayi, sayuran dan buah yang mempunyai rasa tajam

sebaikyna dihindari karena bisa menyebabkan kembung pada bayi,

pilih sayuran muda yang bertekstur lembut dan buah-buahan yang

matang sempurna karena rasanya yang manis akan disukai bayi,

pastikan masakan untuk bayi matang dengan sempurna, masakan

bayi yang dimasak dengan baik akan menghindarkan munculnya

bakteri penyebab penyakit, disarankan untuk memilih bahan makan

organik yang sehat dan bebas dari kandungan pestisida.

2) Tips mengolah

Biasakan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum

mengolah MPASI, jangan membiarkan makanan mentah berada

terlalu lama di suhu ruangan. Jika terlalu lama, bakteri patogen

yang menyebabkan penyakit bisa menempel pada bahan makanan,

pastikan bahan makanan dan alat masak sudah bersih sebelum

digunakan, MPASI sebaiknya diolah dengan tingkat kematangan

yang baik agar terbebas dari cemaran bakteri patogen, gunakan alat

masak dan alat saji food grade yang aman untuk bayi, gunakan

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

21

bahan berkualitas untuk MPASI yang juga berkualitas, cuci bersih

semua peralatan masak setelah selesai digunakan, segera sajikan

masakan agar kualitas nutrisi tetap prima, jika ada sisa makanan

bayi akan diberikan di waktu makan berikutnya, maka simpanlah di

dalam kulkas dalam wadah tertutup rapat.

h. Jadwal Pemberian MPASI

Menurut Sutomo (2013), biasakanlah membuat pola makan yang baik

untuk bayi, jadwal pemberian MPASI, yaitu:

1) Rencana menu bayi usia 6 – 7 bulan

Tekstur makanan yang tepat untuk MPASI berusia 6 – 7 bulan

adalah yang lunak dan cair, seperti bubur susu, bubur beras, sari

buah.

Tabel 2.1 Jadwal Menu Bayi Usia 6 – 7 bulan

Waktu Menu

Pagi:

Sarapan

Selingan pagi

120 – 180 ml ASI atau susu formula sesui

usia

20-60 gr bubur beras merah

15-30 gr pure pisang

Makan Siang 20 – 60 gr bubur susu labu kuning

Selingan Sore 120 – 180 ml ASI / susu formula lanjutan

sesuai usia

Makan Malam 15 – 60 gr pure kentang susu

Menjelang tidur 120 – 180 ml ASI atau susu formula

lanjutan sesuai usia

Sumber: Sutomo (2013)

2) Rencana menu bayi usia 8 – 10 bulan

Memasuki usia 8 – 10 bulan bayi mulai eksplorasi terhadap

makanan. Bayi mulai menyukai beragam makanan baik dari bahan

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

22

maupun porsinya. Jenis makanan karbohidrat kompleks dan yang

mengandung protein. Jadwal menu bayi usia 8 – 10 bulan, yaitu:

Tabel 2.2 Jadwal Menu Bayi Usia 8 – 10 bulan

Waktu Menu

Pagi:

Sarapan

Selingan pagi

120 – 180 ml ASI atau susu formula sesui

usia

20-60 gr nasi lunak hati ayam

15-30 gr pure buah campur

Makan Siang 30 – 40 gr pure bubur kentang tempe

Selingan Sore 30 – 40 potongan mangga

Makan Malam 60 – 40 gr bubur nasi ikan

Menjelang tidur 120 – 180 ml ASI atau susu formula

lanjutan sesuai usia

Sumber: Sutomo (2013)

3) Rencan Menu bayi usia 11 – 12 bulan

Di usia 11 – 12 bulan, gigi bayi sudah tumbuh dan sistem

pencerncaannya semakin sempurna. Beragam jenis makanan baru,

seperti telur, makaroni, dan mi sudah bisa diberikan. Jadwal

pemberian makan bayi usia 11 – 12 bulan, yaitu:

Tabel 2.3 Jadwal Menu Bayi Usia 8 – 10 bulan

Waktu Menu

Pagi:

Sarapan

Selingan pagi

120 – 180 ml ASI atau susu formula sesui

usia

60 – 90 gr nasi lunak hati ayam sayuran

15-30 gr pure buah campur

Makan Siang 30 – 40 gr potongan buah pepaya

50 – 60 gr tim daging beras merah

Selingan Sore 40 – 50 gr cookies keju

Makan Malam 60 – 90 gr tim gurami

Menjelang tidur 120 – 180 ml ASI atau susu formula

lanjutan sesuai usia

Sumber: Sutomo (2013)

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

23

4) Rencana menu bayi usia 12 – 24 bulan

Menu makanan bayi sebaiknya sudah mulai disesuaikan dengan

menu keluarga, hal ini untuk melatih agar nantinya bayi terbiasa dan

siap beralih ke menu yang lebih beragam. Jadwal menu bayi

usia 12 – 24 yaitu:

Tabel 2.4 Jadwal Menu Bayi Usia 11– 10 bulan

Waktu Menu

Pagi:

Sarapan

Selingan pagi

120 – 180 ml ASI atau susu formula sesui

usia

60 – 90 gr nasi lunak hati ayam sayuran

15-30 gr pure buah campur

Makan Siang 30 – 40 gr potongan buah pepaya

50 – 60 gr tim daging beras merah

Selingan Sore 40 – 50 gr cookies keju

Makan Malam 60 – 90 gr tim gurami

Menjelang tidur 120 – 180 ml ASI atau susu formula

lanjutan sesuai usia

Sumber: Sutomo (2013)

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

24

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo, (2010), Sutomo (2013)

Pengetahuan

Ibu

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Paritas

3. Usia

4. Pekerjaan

Makanan

Pendamping ASI

(MPASI)

1. Pengertian MP-ASI

2. Tujuan pemberian MP-

ASI

3. Waktu Pemberian MP-ASI

4. Tahapan MP-ASI

5. Jenis-jenis MP-ASI

6. Bahan makanan yang

harus dihindari

7. Tips memilih dan

mengolah MPASI

8. Jadwal Pemberian MPASI

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

25

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

= diteliti

= tidak diteliti

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

Baik

Kurang

Cukup

Pengetahuan Ibu tentang

Pemberian MP-ASI

Faktor-faktor yang

mempengaruhi Pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Paritas

3. Usia

4. Pekerjaan

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis dan rancangan penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif

kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk

mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi

pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih

menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif

adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka,

baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konvensi (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang MPASI pada

bayi usia 6 – 24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan di Desa Kateguhan

Tawangsari, Sukoharjo

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis

untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 2 April 2014.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

27

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Hidayat, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 24 bulan di Desa Kateguhan

Tawangsari, Sukoharjo yang berjumlah 120 ibu.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil

semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau

20% - 25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu yang

mempunyai bayi usia 6 – 24 bulan dengan perhitungan (120 x 25% = 30).

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu berdomisili di Kateguhan Tawangsari Sukoharjo

2) Ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 24 bulan

3) Ibu yang bisa membaca dan menulis

4) Ibu bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden

2) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

28

3. Teknik sampling

Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010).

Pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Menurut

Hidayat (2010), simple random sampling pengambilan sampel dengan cara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara

ini diakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah

pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)

Kuisioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu adalah

kuesioner tertutup di mana sudah disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih (Arikunto, 2010). Pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi

yang diambil dari sumber teori tentang tumbuh kembang balita. Penyataan

terdiri pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable)

dengan pilihan jawaban benar dan salah. Penilaian pernyataan positif

(favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0. Pernyataan

negatif (unfavorable) jika benar dengan skor 0 dan jika salah dengan skor 1.

Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban

yang dianggap benar.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

29

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pernyataan

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Tingkat

pengetahuan

Ibu tentang

MPASI pada

bayi usia 6 – 24

bulan

a. Pengertian MP-ASI 1,2 2

b. Tujuan pemberian

MP-ASI

3 1

c. Waktu Pemberian

MP-ASI

5,6,,8,9* 4,7* 6

d. Tahapan MP-ASI 10,11,12,14

15*,17,18,

20

13,16,19,21 12

e. Jenis-jenis MP-ASI 22,23,24,

25*

27*

26 6

f. Bahan makanan

yang harus dihindari

28,30,32 29,31,33 4

g. Bahan yang harus

dihindari

34,35 2

h. Jadwal Pemberian

MPASI

36*,37 2

Jumlah 37

Keterangan : *) = tidak valid

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas akan

dilakukan di Desa Lorog, Tawangsari, Sukoharjo terhadap 30 responden

dengan 37 pernyataan.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment, yaitu:

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

30

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361). Setelah

dilakukan uji validitas didapatkan 6 nomor pernyataan tidak valid yaitu

nomor 7, 9 15, 25, 27 dan 36 dikarenakan nilai r hitung < rtabel (0,361),

untuk selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam

penelitian. Sehingga penelitian ini menggunakan 31 kuesioner valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS 16 for Windows.

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 SSS-S

SSS=

Nrxy

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

31

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é-

=t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2 = Varians total

Soal dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60)

(Ghozali, 2005). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai alpha

cronbach’s sebesar 899 > 0,60, sehingga instrumen dikatakan reliabel

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di Desa

Kateguhan Tawangsari Sukoharjo, kemudian menjelaskan tentang cara

pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan

kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri

dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

32

tentang pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada anak

umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari buku

register yaitu jumlah ibu yang mempunyai balita di Desa Kateguhan

Tawangsari, Sukoharjo.

F. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu

tentang Makanan Pendamping ASI pada anak umur 6–24 bulan di Desa

Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

33

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Nama Variabel Pengertian Skala Alat Ukur Indikator

Tingkat

Pengetahuan

Ibu tentang

Makanan

Pendamping

ASI pada anak

umur 6–24

bulan

Kemampuan

ibu

menjawab

dengan benar

kuesioner

tentang

Makanan

Pendamping

ASI pada

anak umur 6–

24 bulan

Ordinal

Kuesioner 1. Baik : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) >

mean + 1 SD

2. Cukup : Bila

nilai responden

mean -1 SD ≤ x

≤ mean + 1 SD

3. Kurang : Bila

nilai responden

yang diperoleh

(x) < mean – 1

SD

Sumber : Notoatmodjo (2010)

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang

dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan

analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna

mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak

mendapat kendala. Menurut pada umumnya langkah-langkah pengolahan

yaitu:

a. Editing (penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum

editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau kuesioner.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

34

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

soffware komputer.

d. Tabulating (Tabulasi)

Kegiatan membuat tabel – tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Keterangan :

x : Nilai responden yang diperoleh

Mean : Nilai rata-rata yang diperoleh

SD : Simpangan baku

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

35

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X = n

Keterangan :

X : rata-rata ( mean )

å x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya, rumus standard deviation (SD), yaitu :

SD = 1

)( 2

2

-

- åån

n

xixi

Keterangan:

x : nilai responden

n : jumlah responden

Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu tentang

Makanan Pendamping ASI pada anak umur 6–24 bulan digunakan rumus

persentase. Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:

fi

Persen = ––– x 100

n

fi = Frekuensi

n = total kasus

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

36

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2010), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

37

J. Jadwal Penelitian

Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta

waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kateguhan, Tawangsari yaitu desa

yang terletak di Kabupaten Sukoharjo. Secara geografis Desa Kateguhan

Tawangsari Sukoharjo batas sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pojok,

Tawangsari, Sukoharjo, sebelah Barat berbatasan dengan desa Grajegan,

Tawangsari, batas sebelah Timur berbatasan langsung dengan Desa Malangan,

Bulu Sukoharjo dan batas sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Desa

Lorog, Tawangsari Sukoharjo.

Desa Kateguhan berada di daerah perkotaan sehingga akses untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan sangat mudah. Fasilitas kesehatan yang

berada di Desa Kateguhan yaitu terdapat Puskesmas Tawangsari, 4 BPM dan 1

RSDM. Mayorirtas penduduk di Desa Kateguhan, Tawangsari Sukoharjo

bermata pencaharian sebagai pedagang.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

39

B. Hasil Penelitian

Sebelum mengetahui tingkat pengetahuan terlebih dahulu mencari nilai

mean dan standar deviasi, setelah dilakukan perhitungan maka hasil dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

1. Mean dan Standar Deviasi

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu tentang

Makanan Pendamping ASI pada

bayi umur 6–24 bulan

21,4

4,4

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai mean sebesar 21,8

dan standari deviasi sebesar 4,4. Berdasarkan nilai mean dan standar

deviasi dapat dikategorikan 3 tingkat pengetahuan yaitu:

a. Baik : (x) > mean+1 SD

(x) > 21,4 + 1 x 4,4

(x) > 25,8

Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 25,8

b. Cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

21,4 – 1 x 4,4 ≤ x ≤ 21,4 + 1 x 4,4

(x) 17 ≤ x ≤ 25,8

Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden 17 ≤ x ≤

25,8

c. Kurang : (x) < mean–1 SD

(x) < 21,4 – 1 x 4,4

(x) < 17

Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 17

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

40

2. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi

umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang

Makanan Pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan

Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014”. Responden dalam penelitian ini

terdiri dari 30 ibu. Tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI

pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari,

Sukoharjo Tahun 2014.

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

7

19

4

23,3

63,3

13,4

Total 30 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dikategorikan tingkat

pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi umur 6–24

bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014 yaitu

sebanyak 7 responden (23,3%) tingkat pengetahuan baik, tingkat

pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3%) dan tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,4%). Jadi tingkat

pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi umur 6–24

bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014 terbanyak

pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (63,7%).

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

41

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan tingkat

pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi umur 6–24

bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014 yaitu sebanyak

7 responden (23,3%) tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup

sebanyak 19 responden (63,3%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4

responden (13,4%).

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” Pengetahuan adalah apa yang diketahui

oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu

merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses

usaha manusia untuk tahu (Notoadmodjo, 2010). Sedangkan menurut Taufik

(2010), pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh

manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang

menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu

yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya, misalnya ketika

seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan

pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Tingkat pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi

umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014

yaitu sebanyak 7 responden (23,3%) tingkat pengetahuan baik. Berdasarkan

jawaban responden dari 31 pernyataan mayoritas dapat menjawab pertanyaan

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

42

dengan benar. Pengetahuan responden pada tingkat baik dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan, mayoritas pendidikan responden yaitu SMA.

Menurut Erfandi (2009), menyatakan beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah

suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan

di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi

proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut

untuk menerima informasi. Sehingga dengan pendidikan tinggi seseorang

akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun

dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak

pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat

kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan

pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan

rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga

dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang

sesuatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.

Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap

objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan

menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut

Tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3%)

berdasarkan jawaban responden kebanyakan masih kurang dalam menjawab

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

43

Berdasarkan analisa kuesioner yang telah dilakukan, Tingkat Pengetahuan Ibu

tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa

Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014 responden mayoritas

responden salah dalam menjawab pertanyaan tentang Bahan makanan yang

harus dihindari. Berdasakran hasil penelitian didapatkan mayoritas responden

belum pernah mendapatkan informasi tentang makanan pendamping ASI,

sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan responden dan kebanyakan

pekerjaan responden sebagai petani, sehingga dengan kesibukan pekerjaan

mereka mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang makanan

pendamping ASI.

Sedangkan menurut Erfandi (2009), beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu informasi. Semakin banyak

informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang

kesehatan. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya

teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Kebiasaan dan

tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang

dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah

pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga

akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

44

tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

Tingkat pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi

umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 4 responden (13,4%). Faktor yang mempengaruhi yaitu pendidikan

informasi lingkungan pengalaman usia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Muji Lestari (2011), dengan

judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI pada anak usia 6 – 24 bulan

di RB Harapan Kita Sumberlawang Sragen Metode Hasil penelitian

menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI mayoritas

pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (73,3%)

Sedangkan penelitian yang dilakukan Ernawati (2010), dengan judul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian MP-ASI Di Desa Ngunut

Jumantono Karanganyar”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Pengetahuan

pemberian MP-ASI rata-rata cukup yaitu 35 orang

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :

1. Kendala

Kendala dalam penelitian ini adalah mengatur untuk mengumpulkan

responden dalam pengisian kuesioner, sehingga peneliti menunggu ada

kegiatan posyandu

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

45

2. Keterbatasan

a. Dalam penelitian ini adalah variabel penelitian ini merupakan

variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat

pengetahuan.

b. Dalam penelitian ini ada kelemahan dalam menyusun alat (kuesioner)

yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden hanya bisa

menjawab benar atau salah.

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bab ini penulis akan menuliskan kesimpulan dan saran dari hasil

penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada

bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014

1. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi

umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014

tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,3%),

2. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi

umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3%)

3. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI pada bayi

umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo Tahun 2014

tingkat pengetahuan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden

(13,4%).

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan para ibu lebih memperluas pengetahuan tentang menu MP-

ASI, dengan cara bertanya langsung kepada petugas medis ataupun

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING … · pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi umur 6–24 bulan di Desa Kateguhan Tawangsari, Sukoharjo. ... status

47

mencari informasi melalui Posyandu, media cetak, media elektronika, baik

TV maupun radio.

2. Bagi Profesi

Bagi bidan hendaknya perlu meningkatkan penyuluhan tentang MP-ASI

pada ibu yang mempunyai bayi umur 6-24 bulan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Mengingat keterbatasan penelitian ini hendaknya dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan variabel penelitian.