tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi di … · spss versi 16. hasil penelitian ini adalah...

56
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI POSYANDU MAWAR MERAH DUSUN LABAN WETAN MOJOLABAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Karlina Ayuk Herawati NIM B.12 134 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: dohanh

Post on 08-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI

POSYANDU MAWAR MERAH DUSUN LABAN WETAN

MOJOLABAN SUKOHARJO

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Karlina Ayuk Herawati

NIM B.12 134

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan IbuTentang Gizi Bayi

Di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan Mojolaban Sukoharjo”. Karya

Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi Tugas Akhir sebagai

salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Riadini Wahyu Utami, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bapak Sugino, A.Md, selaku Kepala Desa Laban, yang telah bersedia

memberikan ijin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian..

5. Seluruh Dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sebelumnya,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Karlina Ayuk Herawati

B12134

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI POSYANDU

MAWAR MERAH DUSUN LABANWETAN

MOJOLABAN SUKOHARJO

Xii + 43 halaman + 16 lampiran + 2 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang:Kekurangan gizi pada bayi akan berakibat terhadap munculnya

masalah kesehatan yang lain, dan akhirnya akan berdampak terhadap menurunnya

derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi bayi

sangat perlu mendapat perhatian yang serius. Gizi untuk bayi yang paling

sempurna dan murah adalah Air Susu Ibu. Berdasarkan studi pendahuluan pada

bulan November 2014 di Posyandu Mawar Merah di Dusun Laban Wetan,

Mojolaban, Sukoharjo terdapat 30 orang ibu yang memiliki anak berumur 0-12

bulan. Dari sejumlah responden, peneliti melakukan wawancara terhadap 3 orang

ibu dan hasilnya ibu kurang mengetahui tentang gizi bayi.

Tujuan :Untukmengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Bayi Di

Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan Mojolaban Sukoharjo pada kategori

baik, cukup dan kurang dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi.

Metode Penelitian: Jenis Penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif. Lokasi

penelitian ini di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Kecamatan

Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada tanggal 10 Mei 2015. Sampel dalam

penelitian ini adalah 30 responden dan menggunakan teknik sampling jenuh.

Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal dan menggunakan analisis

Univariat

Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Bayi di Posyandu

Mawar Merah Dusun Laban Wetan Mojolaban Sukoharjo pada kategori baik

sebanyak 5 responden (16,7%), cukup sebanyak 20 responden (66,6%),

dankurangsebanyak 5 responden (16,6%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi pada kategori cukup

sebanyak 20 responden (66,6%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Gizi, Gizi Bayi

Kepustakaan : 15 literatur (tahun 2008-2014)

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

vi

MOTTO

v Kepercayaan dan kejujuran adalah hal yang sangat berharga dalam diri kita.

v Seberapa berat yang kita hadapi saat ini belum seberapa dengan apa yang

akan kita hadapi esok hari, keep your smile and spirit.

v Selalu positif thinking dalam keadaan apapun.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati Karya Tulis Ilmiah ini penulis

persembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibu, terima kasih atas do’a, kasih sayang dan

nasihat kalian, diriku bukanlah apa-apa.

2. Kakak dan adik tercinta, Lina dan Rizal terima kasih atas

suportnya.

3. Kekasihku tercinta, Kridho Pakarti terima kasih atas

suport dan waktumu yang telah menemani diriku belajar.

4. Sahabatku Mega Joni, Yuli Bla, Yuhana dan teman-

temanku semua, kalian akan selalu ada di dalam lubuk

hatiku sampai kapan pun, semoga apa yang telah kita lalui

bersama akan menjadikan kita semakin dewasa.

5. Almamater tercinta.

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Karlina Ayuk Herawati

Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo, 9 September 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Laban Wetan RT 02/01, Mojolaban, Sukoharjo

Riwayat Pendidikan

1. SD Kasatriyan Baluarti Surakarta LULUS TAHUN 2006

2. SMP N 27 Surakarta LULUS TAHUN 2009

3. SMA WARGA Surakarta LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi

CURICULUM VITAE ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 3

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 6

B. Kerangka Teori ....................................................................... 22

C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 24

B. Lokasi danWaktu Penelitian .................................................. 24

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 25

D. Variabel Penelitian ................................................................. 26

E. Definisi Operasional............................................................... 26

F. Instrumen Penelitian............................................................... 27

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

ix

G. Teknik Pengumpulan data ...................................................... 30

H. Metode Pengolahan dan Analisi Data .................................... 31

I. Etika Penelitian ...................................................................... 34

J. Jadwal Penelitian .................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 36

B. Hasil Penelitian ....................................................................... 36

C. Pembahasan ............................................................................ 38

D. Keterbatasan ........................................................................... 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 42

B. Saran ....................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 27

Tabel 3.2 Kisi - Kisi Uji Kuesioner ............................................................ 28

Tabel 3.3 Kisi - Kisi Kuesioner Penelitian ................................................ 29

Tabel 3.4 Mean dan Standar Deviasi........................................................... 37

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Bayi di

Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan Mojolaban, Sukoharjo .......... 38

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 KerangkaTeori............................................................... 22

Gambar 2.2 KerangkaKonsep ........................................................... 23

Gambar 2.3 Dokumentasi Penelitian di Posyandu Mawar Merah .... Lampiran

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Lembar Persetujuan Responden(Informed Consent)

Lampiran 8. Kuesioner Penelitian

Lampiran 9. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 10. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 11. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 12. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 13. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 14 Rumus Perhitungan Data Tabulasi

Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 16. Lembar Konsultasi KTI

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi

(AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Dari hasil penelitian yang ada, angka

kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan faktor-faktor

lain, terutama gizi. Status gizi ibu pada waktu melahirkan, dan bayi itu sendiri

sebagai faktor tidak langsung sebagai penyebab kematian bayi. Kekurangan

gizi pada bayi akan berakibat terhadap munculnya masalah kesehatan yang

lain, dan akhirnya akan berdampak terhadap menurunnya derajat kesehatan

masyarakat. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi bayi sangat perlu

mendapat perhatian yang serius. Gizi untuk bayi yang paling sempurna dan

murah adalah Air Susu Ibu (ASI) (Notoatmodjo, 2011).

Masalah gizi umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya

ketersediaan pangan, kurang baiknya sanitasi, kurangnya pengetahuan tentang

gizi, menu seimbang dan kesehatan. Banyak penelitian yang mengungkapkan

bahwa faktor sosio-budaya sangat berperan dalam proses konsumsi pangan dan

masalah gizi (Almatseir, 2009).

Bayi membutuhkan diet yang cukup berbeda dengan anak-anak dan

dewasa. Kecilnya tubuh dan pertumbuhan yang cepat merupakan faktor utama

yang mempengaruhi kebutuhan energi dan nutrien bagi bayi. Imanuritas dari

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

2

fisiologi dan perkembangan menyebabkan bayi membutuhkan bentuk makanan

yang berbeda (Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan November 2014 di Posyandu

Mawar Merah di Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo terdapat 30 orang

ibu yang memiliki anak berumur 0-12 bulan. Dari sejumlah responden, peneliti

melakukan wawancara terhadap 3 orang ibu dan hasilnya ibu kurang

mengetahui tentang gizi bayi. Mengingat pentingnya gizi pada bayi, dan

setelah melakukan studi pendahuluan di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban

Wetan, Kelurahan Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo maka

peneliti tertarik untuk membuat penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Gizi Bayidi Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban,

Sukoharjo”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Bayi di Posyandu

Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi di Posyandu

Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo.

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

3

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi di

Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo

pada kategori baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi di

Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo

pada kategori cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi di

Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo

pada kategori kurang.

d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan ibu tentang gizi bayi di Posyandu Mawar Merah Dusun

Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadikan bahan acuan untuk menambah teori atau ilmu

pengetahuan dibidang kesehatan khususnya tentang gizi pada bayi.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam bangku

kuliah dan memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

4

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber bacaan baik

pengunjung perpustakaan dan sebagai bahan acuan pada penelitian

berikutnya.

b. Posyandu

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan program Posyandu

khususnya tentang gizi pada bayi.

4. Bagi Responden

Dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah wawasan tentang gizi

bayi oleh ibu.

E. Keaslian Penelitian

1. Nurjanah (2013) dari STIKES Kusuma Husada Surakarta, dengan judul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Desa

Pringanom Masaran, Sragen”. Jenis penelitian ini menggunakan metode

Deskriptif Kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi usia 6-12

bulan. Analisis data dengan menggunakan analisis Univariat. Hasil

penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi 6-12 bulan

dalam kategori baik yaitu 9 responden (30%), cukup 18 responden (60%),

dan kurang 3 responden (10%).

2. Nilasari (2012) STIKES Kusuma Husada Surakarta, dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Anak Balita Tentang Gizi Balita Di

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

5

Desa Pungsari, Plupuh, Sragen”. Jenis penelitian ini menggunakan metode

Deskriptif Kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah balita usia 0-5

tahun. Analisa data secara komputerisasi dengan menggunakan program

SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang

gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%), cukup 32

responden (76,20%), kurang sebanyak 5 responden (11,90%).

3. Maimonah (2009) POLTEKES DEPKES Malang, dengan judul “Gambaran

Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Balita Di Wilayah Posyandu

Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk”.

Jenis penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Statistik. Sampel dalam

penelitian ini adalah balita 0-5 tahun. Hasil penelitian ini adalah tingkat

pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 61 responden

(70%), cukup 21 responden (24%), kurang sebanyak 5 responden (6%).

Perbedaan dengan penelitian diatas adalah penelitian ini dilaksanakan di

Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo pada

tanggal 25 Mei 2015 dengan jumlah sampel 30 orang. Sedangkan persamaan

dengan penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif Kuntitatif,

menggunakan teknik analisis univariat dan hasil penelitian cukup baik.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil “tahu”

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu

obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu:

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam tingkat pengetahuan ada 6 tingkatan

(Notoatmodjo, 2010), yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu di artikan sebagai mengikat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap situasi yang sangat spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu, ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

7

2) Memahami ( comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan secara benar. Orang yang telah paham harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi dapat diartikan

sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (syntesis)

Menunjukkan pada suatu komponen untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Merupakan kemampuan menyusun, merencanakan,

meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori

atau rumusan-rumusan yang ada.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

8

6) Evaluasi (evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penelitian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-

kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Wawan, 2011)

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmojo (2010), pendidikan

dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang

akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan

serta dalam pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan

bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

9

mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.

Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita

waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan keluarga.

c) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok pada buku

Notoatmodjo (2010) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa

dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan

sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Menurut Ann.Mariner dari buku Notoatmodjo (2010), lingkungan

merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku

orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

10

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh pengetahuan adalah

sebagai berikut :

1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah

a) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan

oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara

coba-coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”.

Metode ini telah digunakan oleh orang dalam waktu yang cukup

lama untuk memecahkan berbagai masalah.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh

agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai

mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan.

d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

11

e) Cara Akal Sehat

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan

teori atau kebenaran.

f) Kebenaran Melalui Wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan

dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan

diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas

dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

g) Kebenaran secara Intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat sekali melalui

proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berpikir.

h) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah

mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuannya.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan

umum yang ke khusus.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

12

2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode

penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian

(research methodology).

2. Gizi

a. Pengertian

Gizi adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia yang

mengandung unsur-unsur zat gizi yaitu karbohidrat, vitamin,

mineral, lemak, protein dan air yang digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan dari

organ-organ tubuh manusia (Mitayani dan Sartika, 2010).

b. Komponen Zat Gizi

Ada beberapa komponen zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi

menurut Mitayani dan Sartika (2010), yaitu :

1) Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan

oleh tubuh, baik hewan maupun manusia. Karbohidrat sebagai

sumber energi, metabolisme makanan dalam sistem pencernaan,

sebagai cadangan makanan, dan dapat memberikan rasa manis

pada makanan. Sumber karbohidrat adalah padi-padian, umbi-

umbian, gula, dan kacang-kacangan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

13

2) Lemak

Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh.

Lemak juga merupakan zat yang digunakan tubuh untuk

memproduksi prostagladin, yaitu hormon yang berperan dalam

mengatur tekanan darah, sistem saraf, denyut jantung dan

pembekuan darah. Lemak dapat diperoleh dari susu, mentega,

keju, minyak kelapa dan kelapa sawit.

3) Protein

Protein adalah bahan baku utama pembentukan sel-sel tubuh

manusia. Bahkan antibodi tubuh untuk melawan semua penyakit

juga terbuat dari protein. Protein berfungsi untuk mengatur

keseimbangan air, pembentukan antibodi, dan untuk mengangkut

zat-zat gizi. Protein dapat ditemukan baik dari makanan nabati

maupun hewani. Dari nabati contohnya kacang-kacangan,

kecambah, padi-padian, dan biji-bijian. Sedangkan yang hewani

contohnya daging merah, ayam, ikan, telur, susu, keju dan produk

peternakan lainnya.

4) Vitamin

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan

oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan harus didapatkan dari luar

tubuh, karena tidak dapat dibentuk oleh tubuh sendiri. Vitamin

dapat berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi,

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

14

pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh. Vitamin yang dibutuhkan

oleh tubuh antara lain :

a) Vitamin A, untuk pemeliharaan kesehatan, oksidasi tubuh,

penglihatan, perkembangan, pertumbuhan sel, dan anti bodi

(kekebalan tubuh). Vitamin A dapat diperoleh dari hati sapi,

kuning telur, minyak ikan, sayuran hijau dan buah-buahan.

b) Vitamin B, kompleks yang berfungsi sebagai koenzi berbagai

reaksi metabolisme energi, metabolisme lemak, protein dan

peranan utamanya dalam metabolisme karbohidrat, vitamin

ini dapat diperoleh dari hati, daging, susu, padi, biji-bijian,

kacang-kacangan, dll.

c) Vitamin C, berperan sebagai antioksidan, mempercepat

penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan dibawah kulit,

membantu metabolisme tubuh, serta meningkatkan daya

tahan tubuh sehingga tubuh tidak mudah terkena infeksi,

dapat diperoleh dari sayuran hijau dan buah-buahan.

d) Vitamin D, dapat dibentuk tubuh dengan batuan matahari.

Bila vitamin D tidak mendapat cukup sinar matahari, maka

vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan. Vitamin D

berfungsi untuk absorbsi kalsium dan mineralisasi tulang,

yaitu membantu pengerasan tulang.

e) Vitamin E, adalah sebagai salah satu antioksidan paling

penting yang dapat larut di lemak. Antioksidan seperti

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

15

vitamin E dapat melindungi sel-sel tubuh terhadap radikal

bebasyang berpotensi untuk merusak tubuh dari proses

metabolisme.

f) Vitamin K, berfungsi dalam pembekuan darah. Kekurangan

vitamin K menyebabkan darah tidak menggumpal, sehingga

bila ada luka atau operasi terjadi perdarahan. Kekurangan

vitamin K terjadi bila ada gangguan absorbsi lemak.

5) Mineral

Zat garam mineral terdapat pada minuman yang kita minum

dan makanan yang kita makan. Mineral yang diperlukan tubuh

dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan

mikromineral. Makromineral adalah mineral-mineral yang

diperlukan tubuh dalam jumlah cukup besar yaitu kalsium, fosfor,

magnesium, besi, dan iodion. Sedangkan mikromineral adalah

mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil yaitu

tembaga, kobalt, mangan, fluorin, dan zink.

3. Gizi Pada Bayi

a. Kebutuhan Gizi Pada Bayi

Kebutuhan energi bayi pada tahun pertama sangat bervariasi

menurut usia dan berat badan. Secara umum, selama 6 bulan pertama

bayi membutuhkan energi sebesar kira-kira 115-120 kkal/kgBB/hari

yang kemudian pada usia 6 bulan keatas berkurang hingga mencapai

sekitar 105-110 kkal/kgBB/hari. Kebutuhan bayi 6 bulan pertama

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

16

dapat dicukupi dari pemberian ASI Eksklusif. ASI Eksklusif sendiri

berarti bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan maupun

makanan padat selama 6 bulan. Kandungan gizi dalam ASI sangat

sesuai dengan kebutuhan bayi. Setelah bayi berumur 6 bulan, MP-

ASI harus diberikan karena kebutuhan gizi bayi meningkat dan tidak

dapat dipenuhi hanya dari ASI (Raharjo dan Marmi, 2012).

Rata-rata jumlah minuman yang dibutuhkan oleh bayi menurut

Wahab (2012) yaitu :

1) Minggu pertama dan minggu kedua : 2-3 oz (60-90 ml).

2) 3 minggu – 2 bulan : 4-5 oz (120-150 ml).

3) 2-3 bulan : 5-6 oz (150-180 ml).

4) 3-4 bulan : 6-7 oz (180-210 ml).

5) 5-12 bulan : 7-8 oz (210-240 ml).

b. Nutrisi Bayi

Menurut Marimbi (2010), nutrisi bayi dapat dikelompokkan

berdasarkan usia anak, yaitu :

1.) Umur 0 – 6 bulan

ASI merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna

bagi bayi usia 0 – 6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola

makan yang sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi

melalui ASI. ASI Ekslusif adalah pemberian ASI saja tanpa

tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk,

ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai 6 bulan

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

17

sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan

sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain

ASI.

2.) Umur 6 – 12 bulan

Menginjak usia 6 bulan ke atas, ASI sebagai sumber nutrisi

sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan gizi yang terus

berkembang. Perlu diberikan makanan pendamping ASI (MP-

ASI). Bayi dilahirkan dengan kemampuan refleks makan, seperti

menghisap, menelan, dan akhirnya mengunyah. Pemberian MP-

ASI harus disesuaikan dengan perkembangan sistem alat

pencernaan bayi, mulai dari makanan bertekstur cair, kental,

semi padat hingga padat.

c. Bentuk Makanan Bayi

Macam bentuk makanan bayi sesuai umur menurut Rahardjo dan

Marmi (2014), yaitu :

1) Umur 0-6 bulan

Jenis makanan bayi pada usia 0-6 bulan yaitu hanya ASI

Eksklusif

2) Umur 6-7 bulan

Jenis makanan bayi yaitu sari buah tanpa diberi gula pada awal

pemberian dibuat lebih encer.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

18

3) Umur 7-8 bulan

Jenis makanan bayi yaitu bubur susu dari bahan makanan sumber

karbohidrat dan sayuran dalam bentuk lumat.

4) Umur 8-9 bulan

Bayi bisa diberi jenis makanan seperti bubur saring yaitu

makanan bertesktur kasar.

5) Umur 9-12 bulan

Jenis makanan bayi adalah makanan tim yaitu makannya bersifat

lebih kasar, seperti tekstur makanan itu sendiri.

d. Sumber zat gizi

Menurut Lawson (2008), macam sumber gizi untuk bayi antara

lain :

1) Buah dan sayuran

Merupakan sumber vitamin, mineral dan zat gizi lainnya (zat ini

penting, meskipun hanya perlu dalam jumlah kecil) serta serat,

yang sangat penting. Vitamin yang penting untuk bayi antara lain

vitamin A, terdapat dalam buah dan sayuran berwarna merah,

hijau dan kuning. Vitamin C yang banyak terdapat dalam buah

dan sayuran, khususnya sayuran berwarna hijau dan jeruk,

pepaya, melon dan mangga.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

19

2) Makanan yang mengandung tepung (karbohidrat)

Seperti roti, kentang, beras, pasta dan sereal yang penting untuk

sumber energi, beberapa protein dan serat, serta vitamin tertentu

seperti vitamin B.

3) Protein

Daging, ikan, telur, hasil ternak, biji-bijian, kacang-kacangan, dan

tahu sangat penting untuk membantu pertumbuhan bayi.

4) Lemak

Sangat dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhannya seperti keju

dan yoghurt.

5) Serat

Makanan berserat cenderung mengenyangkan bayi dan tidak

mengandung gizi. Sistem pencernaannya pun tidak dapat

menerima serat dalam jumlah besar, seperti sayuran hijau.

e. Masalah Pemberian Makan Pada Bayi

Menurut Wahab (2012), masalah dalam pemberian makanan

pada bayi yaitu disebabkan oleh :

1) Kurang makan

Kurang makan terkesan oleh kegelisahan dan menangis dan

oleh gagalnya penambahan berat yang cukup, walaupun

pengosongan ASI atau susu botol sempurna. Kurang makan dapat

juga akibat dari kegagalan bayi mengambil jumlah makanan yang

cukup walaupun diberikan. Konstipasi, susah tidur, iritasi, dan

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

20

menangis yang berlebihan harus dipikirkan adanya kurang makan.

Mungkin penambahan berat badan jelek atau betul-betul ada

penurunan berat badan.

2) Kelebihan makan

Muntah merupakan gejala awal dari kelebihan makan. Bayi

dapat tergantung pada jumlah ambilan yang tidak berlebihan,

tetapi kadang-kadang bayi menderita kegelisahan sesudah makan

karena terlalu banyak meskipun demikian beratnya dapat sangat

bertambah. Kelebihan makan dapat menyebabkan kegemukan

atau obesitas.

f. Pengaruh Status Gizi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

Status gizi bayi merupakan hal penting yang harus diketahui oleh

setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di

usia bayi didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa

emas ini, bersifat tidak dapat pulih. Parameter yang umum

digunakan untuk menentukan status gizi pada bayi adalah berat

badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Lingkar kepala sering

digunakan sebagai ukuran status gizi untuk menggambarkan

perkembangan otak. Sementara parameter status gizi bayi yang

umum digunakan di Indonesia adalah berat badan menurut umur di

Posyandu (Marimbi, 2010).

Penyakit kwasiorkor dan marasmus merupakan penyakit akibat

dari gizi buruk. Ciri-ciri dari kwasiorkor antara lain terjadi

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

21

pembekakan umumnya seluruh tubuh terutama punggung, kaki, dan

wajah, anemia dan diare, rambut tipis kemerahan seperti warna

rambut jagung dan mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah

rontok. Sedangkan ciri-ciri marasmus adalah badan nampak sangat

kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit, wajah seperti orang

tua, kulit menjadi keriput, diare dan susah buang air (Marmi dan

Rahardjo, 2014).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

22

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Notoatmodjo (2010), Metayani dan Sartika (2010), Rahardjo dan Marmi

(2012), Marimbi (2010),Wahab (2012), Lawson (2008).

1. Pengertian

2.Tingkatan pengetahuan.

3. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan.

4. Cara memperoleh

pengetahuan.

Pengetahuan

Gizi pada bayi meliputi :

1. Kebutuhan gizi pada bayi

2. Nutrisi bayi

3. Bentuk makanan bayi

4. Sumber zat gizi

5. Masalah Pemberian

Makan Pada Bayi

6. Pengaruh status gizi

terhadap pertumbuhan

dan perkembangan bayi.

Zat gizi meliputi :

1. Pengertian

2. Komponen Zat

Gizi

Gizi Pada Bayi Zat Gizi

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

23

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Gizi Bayi

baik

cukup

kurang

Faktor Yang Mempengaruhi

Pengetahuan

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan

1. Lingkungan

2. Sosial budaya

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian yang

dilakukan ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif, artinya penelitian

diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam

suatu komunitas atau masyarakat berdasarkan hasil pengukuran

(Notoatmadjo, 2010).

Penelitian ini akanmendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi

bayi di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah rencana tentang tempat yang akan

digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya

(Hidayat, 2011). Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Mawar

Merah Dusun Laban Wetan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten

Sukoharjo.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang waktu yang akan dilakukan

oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya yaitu menurut

(Hidayat, 2011). Penelitian ini dilaksanakan pada 25 Mei 2015.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

25

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Populasi yang akan diteliti adalah seluruh ibu yang

memiliki bayi yang berkunjung di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban

Wetan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo berjumlah 30

orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2011).

Sampel yang diteliti yaitu ibu yang memiliki bayi di Posyandu Mawar

Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo. Apabila subjek

penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehinga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah

subjeknya lebih dari 100 bisa 10%-15% atau 20%-25% atau lebih

(Arikunto, 2006). Karena jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak

30, maka penelitian mengambil sampel sebanyak 30 orang.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel adalah proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampelakan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

26

cara sampling jenuh yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2010).

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam

penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu

tentang gizi bayi.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Hidayat, 2010).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

27

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala

Tingkat

pengetahuan

ibu tentang

gizi bayi

Kemampuan ibu untuk

menjawab pertanyaan

yang diberikan dalam

bentuk kuesioner

tentang gizi bayi

meliputi :

1. Pengertian gizi

2. Komponen zat gizi.

3. Kebutuhan gizi pada

bayi

4. Nutrisi bayi

5. Bentuk makanan

bayi

6. Sumber zat gizi

7. Masalah Pemberian

Makan Pada Bayi

8. Pengaruh status gizi

terhadap

pertumbuhan dan

perkembangan bayi

a. Baik : bila nilai

responden (x)

> + 1 SD

b. Cukup : bila nilai

mean 1 SD ≤x ≤

mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai

responden (x)

< 1 SD

Sumber:

Riwidikdo(2010)

Kuesioner Ordinal

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data. Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data

penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau

pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana

responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda

tertentu (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, kuesioner yang akan

digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu adalah kuesioner tertutup atau

berstruktur dengan jawaban benar dan salah di mana kuesioner tersebut

dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau

menjawab pada jawaban yang sudah ada. Skala pengukuran yang digunakan

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

28

adalah skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan: ya dan

tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah (Hidayat,

2011). Kuesioner dalam penelitian ini terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan

positif dan negatif. Jika jawaban benar dengan pernyataan positif (favorable)

dan jawaban salah jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 1.

Jika jawaban yang salah dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban

benar dengan pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 0. Pengisian

kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang

dianggap benar. Dalam instrumen ini terdapat 30 pernyataan.

Tabel 3.2 Kisi-kisi uji coba kuesioner tingkat pengetahuan ibu tenyang gizi bayi

Variabel

penelitian Indikator

Nomor

pernyataan

favorable

Nomor

pernyataan

unfavorable

Jumlah

soal

Tingkat

pengetahuan

ibu tentang

gizi bayi

1. Pengertian gizi

2. Komponen zat gizi.

3. Kebutuhan gizi

pada bayi

4. Nutrisi bayi

5. Bentuk makanan

bayi

6. Sumber zat gizi

7. Masalah

Pemberian Makan

Pada Bayi

8. Pengaruh status

gizi terhadap

pertumbuhan dan

perkembangan

bayi

1, 4

3, 5

6, 8

10, 11

12, 14, 16

18, 21, 22

23, 24

26*, 27, 29, 30

Jumlah

2

9

7

13, 15

17

19, 20

25

28

3

3

3

4

4

5

3

5

30

Sumber : Notoatmodjo (2010), Metayani dan Sartika (2010), Rahardjo dan Marmi

(2012), Marimbi (2010),Wahab (2012), Lawson (2008).

Ket : * soal yang tidak valid.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

29

Setelah dilakukan uji validitas kuesioner, kemudian melakukan penelitian

dengan membuang pernyataan yang tidak valid karena sudah ada yang

mewakili. Terdapat 1 pernyataan yang tidak valid yaitu pada nomor 26

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner penelitian tingkat pengetahuan ibu tenyang gizi bayi

Variabel

penelitian Indikator

Nomor

pernyataan

favorable

Nomor

pernyataan

unfavorable

Jumlah

soal

Tingkat

pengetahuan

ibu tentang

gizi bayi

1. Pengertian gizi

2. Komponen zat gizi.

3. Kebutuhan gizi

pada bayi

4. Nutrisi bayi

5. Bentuk makanan

bayi

6. Sumber zat gizi

7. Masalah

Pemberian Makan

Pada Bayi

8. Pengaruh status

gizi terhadap

pertumbuhan dan

perkembangan

bayi

1, 4

3, 5

6, 8

10, 11

12, 14, 16

18, 21, 22

23, 24

26, 28, 29

Jumlah

2

9

7

13, 15

17

19, 20

25

27

3

3

3

4

4

5

3

5

29

Sumber : Notoatmodjo (2010), Metayani dan Sartika (2010), Rahardjo dan Marmi

(2012), Marimbi (2010),Wahab (2012), Lawson (2008).

Untuk mengetahui kuesioner dalam penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu

akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas kepada ibu yang memiliki bayi di

Posyandu Dahlia Dusun Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten

Sukoharjo pada Tanggal 10 Mei 2015. Terdapat 30 ibu yang mempunyai bayi

yang datang di Posyandu Dahlia Dusun Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

30

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Suatu

instrumen penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat (Arikunto, 2010).

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat, digunakan rumus

pearson product moment. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai rhitung >

rtabel (Riwidikdo, 2012).

Rumus Pearson Product Moment adalah:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Setelah dilakukan Uji Validitas didapatkan pernyataan yang tidak

valid pada soal nomer 26. Sehingga soal nomor 26 dihilangkan atau

dibuang, maka jumlah soal kuesioner menjadi 29.

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

31

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau

tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti

menggunakan rumus Alpha Chronbach dengan bantuan program

komputer SPSS for windows. Angket atau kuesioner dikatakan reliabel

jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2012).

Rumus Alfa Cronbach:

Keterangan:

ri : Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑Si2 : Jumlah varian butiran

Si2 : Varian total

Pada penelitian ini dilakukan uji reliabilitas di Posyandu Dahlia

Dusun Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo jumlah responden 30 orang.

Didapatkan hasil 0,931 sehingga soal pada kuesioner dikatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data berdasarkan cara memperolehnya menurut Riwidikdo (2012),

terdiri dari:

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

32

1. Data primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh

peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui

pengisian kuesioner oleh responden tentang gizi bayi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan tidak secara langsung dari

objek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari

Posyandu Mawar Merah Dukuh Laban Wetan Kecamatan Mojolaban

Kabupaten Sukoharjo, yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini,

berupa jumlah ibu yang memiliki bayi di Posyandu Mawar Merah Dukuh

Laban Wetan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Setelah semua data terkumpul, maka langkah yang dilakukan

berikutnya adalah pengolahan data. Langkah-langkah pengolahan data

menurut Notoatmodjo (2010), adalah sebagai berikut:

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau kuesioner. Apabila ada jawaban yang belum

lengkap,kalau memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data

ulang untuk melengkapi jawaban tersebut. Tetapi apabila tidak

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

33

memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya tidak lengkap

tersebut tidak dimasukkan dalam pengolahan data

b. Coding

Pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau

pembetian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (data

entry).

c. Memasukkan data (Data entry) atau processing

Data entry yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan

ke dalam program atau software komputer.

d. Pembersihan data (cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan

atau koreksi.

2. Analisis data

Analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariate. Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis

univariate tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis

ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

34

variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk membuat 3 kategori menurut

Riwidikdo (2010) yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan

parameter :

a. Baik : bila nilai responden (x) > + 1 SD

b. Cukup : bila nilai mean 1 SD ≤x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai responden (x) < 1 SD

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata (mean)

diperoleh dengan rumus :

X =

Keterangan :

X : nilai rata-rata (mean)

n : jumlah data

Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

SD =

Keterangan :

SD : Simpangan baku (Standart deviation)

xi : nilai data

n : jumlah data

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

35

Rumus prosentase untuk memperoleh skor prosentase menurut

tingkat pengetahuan Riwidikdo (2013) :

Skor presentase =

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian , mengingat penelitian berhubungan langsung

dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain

sebagai berikut :

1. Inform Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan

tujuan penelitian mengetahui dampaknya . Jika responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek

penelitian dengan cara tidak memberikan / mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitiam yang akan disajikan.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

36

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi masalah-masalah lainnya. Semua informasi

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan merupakan uraian langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Jadwal kegiatan penelitian ini terlampir.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan,

Kelurahan Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Posyandu

Mawar Merah terletak di tengah-tengah dusun yaitu di rumah Bapak Sukini,

sehingga mudah terjangkau oleh masyarakat Dusun Laban Wetan. Batas

wilayah Dusun Laban Wetan yaitu sebelah Utara yaitu Dusun Laban Kulon,

sebelah Barat yaitu persawahan, sebelah Timur yaitu persawahan, dan sebelah

Selatan yaitu persawahan.

Posyandu Mawar Merah dipimpin oleh seorang Bidan yang ditunjuk dari

Puskesmas yaitu Bidan Anis, Amd.Keb dan dibantu oleh 5 kader kesehatan

yang terdiri dari ibu-ibu yang dengan suka rela mau membantu Bidan dalam

kegiatan Posyandu.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi

Bayi di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo”.

Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi dapat dilihat berikut ini :

Tabel 3.4 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Bayi 21 2,4

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

38

Berdasarkan penelitian didapatkan karakteristik responden di Posyandu

Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban, Sukoharjo sebagai berikut :

1. Umur

No Karakteristik Jumlah

Responden Prosentase

1. 16 – 20 2 6,7 %

2. 21 – 25 6 20 %

3. 26 – 30 15 50 %

4. 31 – 35 7 23,3 %

2. Pendidikan

No Karakteristik Jumlah

Responden Prosentase

1. SD 10 33,3 %

2. SMP 6 20 %

3. SMA 12 40 %

4. S1 2 6,7 %

3. Pekerjaan

No Karakteristik Jumlah

Responden Prosentase

1. Ibu Rumah Tangga 20 66,7 %

2. Wiraswasta 8 26,7 %

3. Guru 2 6,6 %

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Bayi di

Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan Mojolaban, Sukoharjo.

NO Pengetahuan Jumlah

(Responden)

Prosentase

(%)

1. Baik 5 16,7

2. Cukup 20 66,6

3. Kurang 5 16,7

Total 30 100

Sumber : Data Primer (2014)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat

pengetahuan ibu tentang gizi bayi di Posyandu Mawar Merah dusun Laban

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

39

Wetan Mojolaban Sukoharjo mempunyai pengetahuan cukup baik mengenai

gizi pada bayi yaitu 20 orang (66,7%).

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki

pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 5 responden. Dari data tersebut, 2

responden memiliki pekerjaan sebagai guru dan 3 responden memiliki

pekerjaan wiraswasta. Sesuai dengan teori menurut Wawan (2010), pekerjaan

adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber

kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang dan banyak tantangan. Bekerja bagi ibu-ibu akan

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

Responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak

20 responden. Dari data yang diperoleh, 6 responden berpendidikan tamatan

SD, 6 responden tamatan SMP, dan 8 responden tamatan SMA. Sama dengan

teori menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmojo (2010), pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup

terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan

pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.

Tingkat pengetahuan responden pada kategori kurang sebanyak 5

responden. Dari data diatas diperoleh 1 responden berumur 16 – 20 tahun, 2

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

40

responden berumur 26 – 30 tahun, dan 2 responden berumur 31 – 35 tahun .

Hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2010), semakin

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang

lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini

akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

Menurut Wawan (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan dan umur. Apabila tingkat

pendidikan tinggi, maka pengetahuan juga akan semakin tinggi. Pekerjaan

yang baik akan mempengaruhi tingkat pengetahuan menjadi baik. Dan umur

juga berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang.

Menurut Mitayani dan Sartika (2010), gizi adalah segala sesuatu yang

dikonsumsi oleh manusia yang mengandung unsur-unsur zat gizi yaitu

karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, protein dan air yang digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan dari organ-

organ tubuh manusia.

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :

1. Kendala Penelitian

Penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena penelitian

dilakukan dengan mendatangi posyandu sesuai jadwal diadakannya

posyandu. Kemudian ada 1 responden yang tidak hadir, maka peneliti

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

41

mendatangi ke rumah ibu yang tidak hadir ke posyandu karena sedang

bekerja.

2. Kelemahan

a. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang pilihan

jawabannya sudah disiapkan oleh peneliti, sehingga responden tidak

bisa memberikan jawaban sesuai dengan keinginannya.

b. Variabel pada penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga

hasil penelitiannya hanya tingkat pengetahuan ibu yang memiliki

bayi tentang gizi saja.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

42

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Gizi Bayi di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan Mojoloban

Sukoharjo” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi pada kategori baik sebanyak 5

responden (16,7%).

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi pada kategori cukup sebanyak

20 responden (66,6%).

3. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi pada kategori kurang sebanyak

5 responden (16,7%).

4. Faktor pendorong dan penghambat tingkat pengetahuan ibu tentang gizi

bayi di Posyandu Mawar Merah Dusun Laban Wetan, Mojolaban,

Sukoharjo yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang

gizi bayi, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

43

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat menambah wawasan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya pengetahuan ibu tentang gizi pada

bayi.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan bagi penelitian selanjutnya dapat lebih mengembangkan ilmu

yang didapatkan pada bangku kuliah dan dapat mengembangkan variabel

penelitian menjadi lebih banyak.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi untuk melaksanakaan

penelitian lebih lanjut tentang gizi pada bayi.

b. Posyandu

Diharapkan untuk dapat menjadi acuan melaksanakan program

Posyandu khususnya gizi pada bayi.

4. Bagi Responden

Diharapkan ibu-ibu yang memiliki bayi di Posyandu Mawar Merah

Dusun Laban Wetan Mojolaban Sukoharjo lebih memahami tentang gizi

pada bayi dan rajin mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan oleh bidan

atau kader.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DI … · SPSS versi 16. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori baik yaitu 5 responden (11,90%),

DAFTAR PUSTAKA

Almatseir, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. 2012. Gizi Dan Kesehatan

Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Febry, U, et al. 2013. Ilmu Gizi Untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Lawson, P, 2008. Makanan Sehat Bayi dan Balita. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Marimbi, H. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada

Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Marmi dan Rahardjo, K. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak

Prasekolah. Yogyakarta :Pustaka Belajar

Maimonah, M. 2009. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada

Balita Di Wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Jurnal Kebidanan POLTEKES

DEPKES Malang. Vol.1, No.1, Desember 2009. POLTEKES DEPKES

Malang. Malang.

Mitayani, Sartika W. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Trans Info Media.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2011. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurjanah, S. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Pada Bayi Usia 6-12

Bulan Di Desa Pringanom Masaran Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Tidak

Dipublikasikan.

Nilasari, N. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Anak Balita

Tentang Gizi Balita Di Desa Plipuh Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Tidak

Dipublikasikan.

Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wawan. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wahab, S. 2012. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC.